Anda di halaman 1dari 94

LAMPIRAN I

PERATURAN WALI KOTA BEKASI


NOMOR 43 TAHUN 2019
TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2018-2023 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

RENCANA STRATEGIS
DINAS PEMADAM KEBAKARAN
TAHUN 2018-2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
Tahun 2018-2023 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam
Kebakaran untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemadam Kebakaran (Renja
SKPERANGKAT DAERAH) yang dalam penyusunannya mengacu kepada
RPJMD Kota Bekasi Tahun 2018-2023 dan program prioritas
kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, sehingga Renstra
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari RPJM Daerah Kota Bekasi Tahun 2018-2023.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan
kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra),
dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Untuk mewujudkan hal-hal sebagaimana tesebut diatas, maka
diperlukan rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,
terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan
tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang RI Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN). Selain itu, Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi juga
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bekasi Tahun 2018-2023 yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan
disertai sasaran yang akan dicapai.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi sebagai salah satu perangkat
daerah Kota Bekasi memiliki urusan wajib Pelayanan dasar dalam
Ketentraman umum dan perlindungan Masyarakat dari ancaman dan
penyelamatan bahaya kebakaran. Pada layanan keselamatan terhadap
bahaya kebakaran yang meliputi Pencegahan, Pengendalian dan
Pemadaman melalui penyelamatan kebakaran dalam kondisi darurat
lainnya. Pemberdayaan masyarakat dalam patisipasi upaya pencegahan
dan penanggulangan dini kebakaran, serta penanganan barang beracun
berbahaya (yang dikenal dengan tugas Panca Dharma Pemadam
Kebakaran), dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi
pencegahan bahaya kebakaran, penyelamatan dan penanggulangan
kebakaran, peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana, di Kota
Bekasi guna mendorong rasa aman sehinga berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Proses penyusunan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
Tahun 2018–2023 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan
rancangan Renstra, rancangan akhir Renstra, hingga penetapan
Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan
Awal RPJMD. Keterkaitan serta tahapan penyusunan Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran Tahun 2018 - 2023 mengacu pada Permendagri
Nomor 86 Tahun 2017, sebagaimana Gambar 1.1.

(Berdasarkan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017)


Gambar 1.1 Keterkaitan Tahapan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA
Perangkat Daerah
Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi menyajikan agenda
utama perencanaaan pembangunan untuk mengantisipasi masalah dan
kendala pembangunan yang belum sepenuhnya tertangani pada periode
2013-2018, dan perubahan lingkungan strategis yang diperkirakan
akan timbul pada lima tahun berikutnya. Penyusunan Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dilakukan dengan komitmen dalam
menjamin kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus
menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 2018-2023.
Renstra Dinas Pemadaman Kota Bekasi juga menetapkan sasaran-
sasaran yang akan dicapai dengan indikator keberhasilan yang dapat
diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam
pengendalian dan evaluasi.
Sebagai dokumen perencanaan, Renstra Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi juga memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial
yang ditujukan untuk memelihara keberlanjutan dan meningkatkan
kinerja lembaga. Berkaitan dengan hirarki organisasi, Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi merupakan penjabaran dari
RPJPERANGKAT DAERAH Kota Bekasi Tahun 2005-2025, RPJMD Kota
Bekasi Tahun 2018-2023 serta memperhatikan Peraturan Wali Kota
Bekasi tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, juga memperhatikan
keterkaitan dengan kementerian, lembaga dan dinas terkait program
pemadam kebakaran.
Keterkaitan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dengan
Pemadam Kebakaran DKI adalah dalam bentuk peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) aparatur tentang Pendidikan dan Pelatihan
berupa: Pendidikan dasar Rescue, Pemadaman I, Pemadaman II, Perwira
I, Perwira II, Instuktur dan Inspektur, serta standarisasi sarana dan
prasarana pemadam kebakaran, kerjasama antar wilayah melalui MOU
dalam bentuk SK bersama. Selain MOU dengan Dinas Pemadam
Kebakaran DKI, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi telah
melakukan kerjasama perbatasan pemadaman kebakaran di wilayah
Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor
berupa kerjasama latihan bersama antar dinas pemadam kebakaran
Kabupaten Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi dengan
melewati batas- batas wilayah administrasi dan kerjasama pemadaman
kebakaran di wilayah perbatasan antara Kota Bekasi. Dalam Renstra
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Tahun 2018-2023, isu strategis
mengacu pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bekasi.
Penting untuk diintegrasikan didalam dokumen perencanaaan Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi keterkaitan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah terhadap Rencana Sistem pemadaman kebakaran
meliputi Pembangunan Sektor Pemadam Kebakaran di Kecamatan, dan
Pembangunan Pos Pemadam Kebakaran di setiap Kelurahan se-Kota
Bekasi, membangun tandon-tandon air untuk keperluan pemadam
kebakaran khususnya dikawasan pemukiman, meningkatkan sarana
prasarana pendukung pemadaman kebakaran termasuk hydrant
kebakaran bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PERANGKAT
DAERAHAM), dalam rangka mencapai response time dan mengurangi
resiko kerugian terhadap jiwa dan harta.

1.2 Landasan Hukum


Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi mencakup:
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3663).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587);
7. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 tentang Peraturan
pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4532);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur
beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung Negara;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008
tanggal 30 Desember 2008 tentang Pedoman teknis penyusunan
rencana induk sistem proteksi kebakaran;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008
tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009
tanggal 20 Agustus 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen
Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 16 Tahun 2009 tentang
Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran Di Daerah
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100
Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah
Kabupaten/Kota;
21. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Kota Bekasi
(Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2009 Nomor 6 Seri E);
22. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2011- 2031
(Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2011 Nomor 13 Seri E);
23. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 09 Tahun 2012 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2012
Nomor 9 Seri C);
24. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2014 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Bekasi Nomor
2);
25. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 tahun 2016 tentang
Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Daerah Kota Bekasi
(Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2016 Nomor 6 Seri E, Noreg
Peraturan Daerah Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat:(7/218/2016);
26. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bekasi
(Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2016 Nomor 7 Seri D, Noreg
Peraturan Daerah Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat:(6/217/2016));
27. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bekasi.
28. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 82 Tahun 2008 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Keja serta rincian Tugas Jabatan unit pelaksana
teknis Dinas pada Dinas Daerah Kota Bekasi (Berita Daerah Kota
Bekasi Tahun 2008 Nomor 82 Seri D);
29. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 50 Tahun 2010 tentang
Pertelaan, Akta Pemisahan Rumah Susun dan Penerbitan Sertifikat
Laik Fungsi (Berita Daerah Kota Bekasi Tahun 2010 Nomor 50 Seri
E);
30. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 71 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi (Berita
Daerah Kota Bekasi Tahun 2016 Nomor 71 Seri D).

1.3 Maksud dan Tujuan


Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
dimaksudkan sebagai pedoman dan arahan bagi Aparatur Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi serta pihak-pihak yang
berkepentingan demi proses perencanaan dan pelaksanaan program,
kegiatan
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi.Tujuan penyusunan Rencana
Strategis Dinas Kebakaran Kota Bekasi, adalah sebagai berikut;
1. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi
tolok ukur penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
2. Panduan dan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja)
setiap tahunnya agar lebih terarah, fokus dan sesuai dengan
perencanaan sebelumnya.
3. Bahan evaluasi agar perencanaan dapat berjalan sistematis,
komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah yang
mendasar di bidang Pencegahan, Penyelamatan dan pengendalian
bahaya kebakaran dengan menekan resiko bahaya kebakaran
sekecil mugkin baik korban materil atau jiwa.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi2018-2023 ini terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan
Permendagri No 86 Tahun 2017, yaitu:
BAB I Pendahuluan mencakup Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan PERANGKAT DAERAH mencakup: Tugas,
Fungsi, dan Struktur Organisasi PERANGKAT DAERAH,
Sumber Daya PERANGKAT DAERAH, Kinerja Pelayanan
PERANGKAT DAERAH, Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan PERANGKAT DAERAH
Bab III Permasalahan dan Isu-isu Strategis PERANGKAT DAERAH
mencakup: Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan PERANGKAT DAERAH, Telaahan Visi, Misi,
dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
TerpilihTelaahan Renstra K/L dan Renstra, Telaahan Rencana
Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis,
Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PERANGKAT DAERAH
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab VIII Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Dinas Pemadam Kebakaran


Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mengalami beberapa kali
perubahan. Pada awalnya pemadam kebakaran merupakan salah
satu bidang pada Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran di Kota
Bekasi, kemudian berubah menjadi Kantor Pemadam Kebakaran.
Sejalan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian dijabarkan ke dalam
Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat
Daerah, maka organisasi Pemadam Kebakaran yang tadinya Kantor
Pemadam Kebakaran berubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran.
Landasan untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
diamanatkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bekasi. Hal ini
menandakan satu antisipasi positif Pemerintah Kota Bekasi dalam
menjawab tantangan ke depan dimana Kota Bekasi dengan
sungguh-sungguh ingin menyediakan sebuah pelayanan prima bagi
masyarakat Kota Bekasi, khususnya dibidang layanan keselamatan
terhadap bahaya kebakaran yang meliputi Pencegahan,
Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lainnya.
Salah satu pengembangan mutu layanan yang telah dilakukan
melalui studi mengenai Konsep Wilayah Kebakaran (WMK) dan
penentuan lokasi Pos Pemadam (fire station). Hal ini bertujuan
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara
mendistribusikan pusat–pusat layanan Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi, tersebar lebih merata menjangkau wilayah cakupan
kerja Dinas Pemadam Kebakaran ke dalam satuan satuan wilayah
imajiner (konseptual) yang lebih kecil yang disebut WMK, dimana
batas – batas wilayah WMK ini ditentukan berdasarkan kebutuhan
pasokan air untuk memadamkan kebakaran. Dengan kata lain,
WMK adalah sebuah wilayah imajiner yang membagi – bagi sebuah
wilayah perkotaan/daerah dengan karakteristik besarnya kebutuhan
pasokan air pemadam yang sama.
Selanjutnya, WMK tersebut akan dilayani oleh pos–pos kebakaran
yang mampu menghantarkan rantai pasokan air sesuai tingkat
resiko WMK-nya ke bangunan yang terbakar untuk memadamkan.
Untuk dapat menghantarkan air dalam jumlah yang tepat, dalam
waktu yang singkat, dan secara efisien (dengan biaya efektif)
diperlukan pendistribusian pos – pos pemadam kebakaran yang
dapat mengcover seluruh wilayah dalam waktu respon yang telah
ditentukan (maksimum 15 menit). Dengan demikian satu WMK
dilayani satu pos atau lebih dari satu pos.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mempunyai tugas
melaksanakan pencegahan, pemadaman Pemadam Kebakarandan
penyelamatan, untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, menjalankan fungsi:
a. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
Dinas Pemadam Kebakaran;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pencegahan,
pemadaman kebakaran dan Penyelamatan;
c. Pelaksanaan upaya pencegahan, pemadaman kebakaran dan
Penyelamatan;
d. Pertolongan pertama dan Penyelamatan pada kebakaran dan
kejadian bencana termasuk pelaksanaan pelayanan evakuasi;
e. Pengawasan dan pengendalian peredaran barang dan bahan
yang mudah terbakar;
f. Pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan pemanfaatan sumber
air dan/atau bahan-bahan lain, prasarana dan sarana
pemadaman kebakaran dan Penyelamatan;
g. Pemberdayaan masyarakat di bidang usaha pencegahan,
pemadaman kebakaran, dan Penyelamatan;
h. Pemegang komando dan koordinasi dalam operasi pemadaman
kebakaran dan Penyelamatan;
i. Penelitian dan pengujian bahan kebakaran di laboratorium;
j. Penyelidikan sebab-sebab kebakaran atau bencana lain
bekerjasama dengan instansi terkait;
k. Pengkoordinasian dan bimbingan teknis upaya pencegahan,
pemadaman kebakaran dan Penanggulangan Bencana pada
instansi pemerintah, swasta dan/atau masyarakat;
l. Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dan/atau
tenaga bantuan pemadam kebakaran dan Penyelamatan;
m. Monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan proteksi
Pemadam Kebakaranjiwa pada gedung/kantor
pemerintah/swasta/masyarakat.
n. Standarisasi prasarana dan sarana pemadam Pemadam
Kebakaranbaik pemerintah, masyarakat maupun swasta;
o. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang
kebakaran dan penyelamatan;
p. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan
perawatan prasarana dan sarana pemadam kebakaran dan
Penyelamatan;
q. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat
daerah;
r. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan
ketatausahaan Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana; dan
s. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi.
Secara umum Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
a. Pencegahan Kebakaran;
b. Pemadaman Kebakaran; dan Penyelamatan.
c. Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
Berikut adalah Tugas Pokok dan Fungsi yang dikelompokan atas 3 (tiga)
bagian;
1. Pencegahan Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dalam usaha–usaha
pencegahan kebakaran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Pembinaan teknis pencegahan kebakaran
1) Melakukan kompilasi peraturan dan sumber-sumber
yang berkaitan dengan bidang pencegahan dan
penanggulangan kebakaran;
2) Memberikan pelayanan teknis upaya pencegahan
kebakaran kepada masyarakat;
3) Menyiapkan bahan persetujuan terhadap perancangan
keselamatan kebakaran bangunan gedung serta
pengangkutan dan pergudangan bahan berbahaya;
4) Memproses pemberian rekomendasi kegiatan usaha
kepada perorangan dan atau badan yang memproduksi,
memasang, mendistribusikan, memperdagangkan atau
mengedarkan segala jenis alat pencegah dan pemadam
kebakaran.
5) Melaksanakan registrasi terhadap pengkaji teknis,
instalatur, konsultan, kontraktor bangunan gedung
bidang keselamatan kebakaran dan atau proteksi
kebakaran.
b. Melakukan tugas inspeksi
1) Melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap
penerapan persyaratan keselamatan kebakaran pada
bangunan gedung dalam masa konstruksi;
2) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan uji coba
terhadap persyaratan pencegahan kebakaran pada
bangunan gedung baru, penyimpanan dan penggunaan
serta pengangkutan bahan berbahaya sebelum
digunakan;
3) Menyiapkan pemberian rekomendasi sebagai bahan
penerbitan sertifikat laik fungsi untuk bangunan gedung
baru atau sertifikat keselamatan kebakaran untuk
bangunan gedung lama;
4) Menyiapkan pemberian persetujuan sebagai bahan
penerbitan izin laik pakai kendaraan angkutan bahan
berbahaya.
5) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan verifikasi
terhadap hasil pemeriksaan berkala pengkaji teknis
bangunan gedung;
c. Melakukan penindakan
1) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan
sewaktu-waktu terhadap kondisi kesiapan keselamatan
kebakaran pada bangunan gedung dan penyimpanan,
penggunaan serta pengangkutan bahan berbahaya;
2) Melaksanakan, koordinasi dan kerjasama penegakan
table terhadap pelanggaran peraturan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
2. Pemadaman Kebakaran
Pemadaman kebakaran merupakan tindaklanjut dari kegagalan
usaha-usaha pencegahan kebakaran. Dalam melakukan
pemadaman kebakaran, petugas pemadam kebakaran
dihadapkan pada situasi extreme yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja, dengan kata lain sangat beresiko tinggi. Oleh
karenanya dalam melakukan pemadaman kebakaran
dibutuhkan keterampilan khusus, disiplin tinggi dan kerjasama
tim yang baik.
Adapun pemadaman kebakaran bertujuan untuk meminimalisir
kerugian masyarakat dari kebakaran baik harta maupun jiwa.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Kota Bekasi
difokuskan pada:
a. Mengamankan pelaksanaan pembangunan danpembangunan
yang ada baik milik pemerintah maupun swasta;
b. Mendorong seluruh pemilik bangunan baik komersil, dan
bangunan umum untuk dapat melakukan upaya
penanggulangan kebakaran secara mandiri;
c. Melakukan pengaturan lebih detail mengenai sarana proteksi
kebakaran dan sarana Penanggulangan Bencana jiwa dan
harta benda pada seluruh bangunan;
d. Mengembangkan prasarana kota berkaitan dengan
permasalahan kebakaran dalam rangka mengantisipasi
perkembangan kota yang di tandai oleh semakin beragamnya
jenis bangunan serta peruntukannya.
3. Penyelamatan
Tugas Penyelematan yang menjadi tanggung jawab Dinas meliputi:
a. Melakukan kebijakan teknis Penyelamatan;
b. Memegang komando Penyelamatan serta berkordinasi
dengan instansi terkait baik pemerintah, swasta dan
potensi masyarakat yang bergerak dibidang
Penyelamatan;
c. Melakukan upaya pembinaan sumber daya manusia
dalam tindakan Penyelamatan;
d. Melakukan penegakan peraturan Penyelamatan dalam
wilayah Kota Bekasi;
e. Membuat standardisasi Penyelamatan pada pemerintah,
swasta dan masyarakat.
4. Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
Sebagai implementasi dari peraturan menteri pekerjaan umum
nomor 20/PRT/M/2009 tenteng pedoman teknis manajemen
proteksi kebakaran maka diperlukan manajemen proteksi
kebakaran untuk mengupayakan kesiapan pemilik dan
pengguna bangunan gedung dalam pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Peran Dinas
Pemadam Kebakaran khususnya bidang pengawasan dan
pengendalian proteksi kebakaran diantaranya:
a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pemeriksaan proteksi
kebakaran;
b. Penyiapan bahan penetapan dan pelaksanaan penarikan
retribusi alat proteksi pemadam kebakaran;
c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pendataan sarana
proteksi aktif dan pasif pada bangunan;
d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penelitian gambar
diagram proteksi kebakaran pada bangunan;
e. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pendataan sarana
proteksi aktif dan klasifikasi bangunan;
f. Penyiapan bahan berita acara hasi pengujian proteksi
kebakaran;
g. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengawasan terhadap
semua kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran pada bangunan/gedung dan kendaraan
bermotor;
h. Penyiapan bahan perencanaan alat proteksi kebakaran,
penyusunan standar teknis pengawasan dan pengendalian
proteksi kebakaran;
i. Penyusunan penetapan retribusi alat proteksi kebakaran;
j. Penyiapan bahan dan penyusunan rekomendasi proteksi
kebakaran;
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 71 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi, Susunan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pencegahan, membawahkan:
1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
2. Seksi Kerjasama dan Publikasi;
3. Seksi Penyuluhan dan Pembinaan.
d. Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, membawahkan:
1. Seksi Rencana Operasi Pemadaman dan Penyelamatan;
2. Seksi Pengendali Operasi Pemadaman dan Penyelamatan;
3. Seksi Komunikasi dan Investigasi.
e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran,
membawahkan:
1. Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran;
2. Seksi Pengendalian dan Perencanaan Proteksi Kebakaran;
3. Seksi Laboratorium Pengujian Alat Proteksi Kebakaran.
f. Bidang Sarana Dan Prasarana, membawahkan:
1. Seksi Prasarana Teknis;
2. Seksi Sarana Teknis;
3. SeksiLogistik dan Pergudangan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut adalah penjabaran Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi:
1. Kepala Dinas
a. Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota adalah
melaksanakan sebagaian tugas Walikota di bidang sub
urusan kebakaran menyangkut pelayanan dasar
masyarakat dalam penyelenggaraan pencegahan,
pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan
bahan berbahaya dan beracun.
b. Kepala Dinas PemadamKebakaran dalam melaksanakan
tugas, menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan dan penetapan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas sesuai dengan visi dan misi Daerah;
2) Penetapan pedoman dan petunjuk teknis
penyelenggaraan urusan lingkup bidang ketenteraman
dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
sub urusan kebakaran;
3) Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
Sekretariat, Bidang-Bidang dan Kelompok Jabatan
Fungsional;
4) Pembinaan administrasi perkantoran;
5) Pemberian pelayanan dan pembinaan kepada unsur
terkait di bidang ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran
serta pelaksanaan hubungan kerja sama dengan
SKPERANGKAT DAERAH, lembaga/instansi terkait
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Dinas;
6) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai Dinas;
7) Pelaksanaan tugas selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang;
8) Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Dinas
sesuai ketentuan yang berlaku;
9) Pemberian laporan pertanggungjawaban tugas Dinas
kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah dan laporan
kinerja Dinas sesuai ketentuan yang berlaku;
10) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Wali
Kota
c. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Kepala Dinas
mempunyai uraian tugas:
1) Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan
tugas Dinas;
2) Menetapkan visi dan misi Dinas untuk mendukung visi
dan misi Daerah serta kebijakan Wali Kota;
3) Menetapkan rencana strategis Dinas untuk mendukung
visi dan misi Daerah serta kebijakan Wali Kota;
4) Merumuskan serta menetapkan kebijakan/petunjuk
teknis dan/atau menyampaikan bahan penetapan oleh
Wali Kota di bidang ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran;
5) Merumuskan dan menetapkan pedoman kerja di bidang
pencegahan, pemadaman, penyelamatan serta sarana
dan prasarana;
6) Menetapkan dan/atau menyampaikan rancangan
Prosedur Tetap/ Standard Operating Procedure (SOP) di
bidang pencegahan, pemadaman dan penyelematan,
pengawasan dan pengendalian serta sarana dan
prasarana;
7) Menyusun program kerja dan rencana kegiatan sesuai
dengan rencana strategis Dinas;
8) Menetapkan kebutuhan anggaran Bidang sebagai RKA
Dinas;
9) Menetapkan kebutuhan anggaran belanja tidak
langsung, kebutuhan perlengkapan Dinas sebagaimana
ketentuan yang berlaku;
10) Memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas
sesuai ketentuan tata naskah dinas dalam kapasitas
jabatannya termasuk naskah lainnya yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas baik internal maupun
eksternal;
11) Menyampaikan data aparatur yang wajib mengisi LHKPN
atau LHKASN di lingkungan PERANGKAT DAERAH
kepada PERANGKAT DAERAH terkait/Kormonev;
12) Menandatangani dan/atau menyampaikan hasil
penyusunan Analisa Jabatan, Informasi Jabatan, dan
Standar Kompetensi Jabatan kepada SKPERANGKAT
DAERAH terkait;
13) Menandatangani Rekomendasi/Nota
Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa
pelayanan publik lainnya sesuai dengan kewenangan
yang dilimpahkan;
14) Menyampaikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif kepada Wali Kota terkait kebijakan-
kebijakan strategis bidang pencegahan, pemadaman
dan penyelematan, pengawasan dan pengendalian serta
sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
kewenangan Pemerintah di Daerah;
15) Menyampaikan masukan, saran dan informasi serta
langkah-langkah inovasi kepada Wali Kota dalam upaya
peningkatan kinerja pelayanan Dinas;
16) Mengidentifikasi permasalahan bidang pencegahan,
pemadaman dan penyelematan, pengawasan dan
pengendalian serta sarana dan prasarana berkenaan
dengan penyelenggaraan tugas Pemerintah Daerah serta
memberikan alternatif pemecahan masalah;
17) Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan
penanganan urusan ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran
yang meliputi pelaksanaan di bidang pencegahan,
pemadaman dan penyelematan, pengawasan dan
pengendalian serta sarana dan prasarana;
18) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah bidang
pencegahan, pemadaman dan penyelematan,
pengawasan dan pengendalian serta sarana dan
prasarana sesuai kebijakan Wali Kota;
19) Mengarahkan, mendistribusikan, mengevaluasi dan
mengawasi pelaksanaan tugas-tugas prioritas di
lingkungan Dinas dalam rangka memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat sesuai kewenangan dalam
bidang tugasnya;
20) Membina pengembangan karier bagi staf/bawahan yang
berprestasi dan/atau berpotensi;
21) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap aparatur di lingkup Dinas sesuai ketentuan
yang berlaku;
22) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
23) Menyampaikan laporan kinerja Dinas kepada Wali Kota
sesuai pedoman yang ditetapkan;
24) Melaksanakan koordinasi dan menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
Daerah melalui Asisten sesuai hubungan kerja Asisten
dengan SKPERANGKAT DAERAH, secara berkala dan
sesuai kebutuhan;
25) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Wali Kota melalui Sekretaris
Daerah setiap akhir tahun anggaran atau pada saat
serah terima jabatan;
26) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
diperintahkan atau dilimpahkan atau didelegasikan oleh
pimpinan menurut kapasitas dan wewenang jabatannya.
2. Sekretaris Dinas
a. Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
pelayanan teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan
yang meliputi urusan Perencanaan, Umum dan
Kepegawaian serta Keuangan untuk mencapai tata kelola
kesekretariatan yang baik.
b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana, Sekretariat
mempunyai fungsi:
1) Pengoordinasian penyusunan dan perumusan bersama
kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis
Dinas;
2) Belum tertatanya wilayah padat hunian/kumuh, dan
semakin menjamurnya bangunan-bangunan tingg;
3) Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan
Sekretariat;
4) Pengelolaan ketatausahaan perkantoran serta
penelaahan dan pengkajian konsep naskah dinas dan
produk hukum lingkup Dinas;
5) Pembinaan dan pengendalian administrasi keuangan
dan kepegawaian Dinas;
6) Perumusan bahan rencana kebutuhan belanja langsung
dan belanja tidak langsung serta bahan rencana
kebutuhan, pemanfaatan dan pemeliharaan barang
inventaris Dinas;
7) Penyelenggaraan pelayanan kehumasan;
8) Pengoordinasian, pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan tugas bawahan;
9) Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan
Sekretariat dan kegiatan Dinas secara berkala;
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah
Kepala Dinas;
c. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sekretaris mempunyai
uraian tugas:
1) Memimpin, mengatur, mengarahkan tugas Sekretariat
dan mengkoordinasikan tugas bidang-bidang;
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya
untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Dinas;
3) Menyusun dan merumuskan bersama rencana strategis
Sekretariat dan mengkoordinasikan rencana strategis
bidang-bidang;
4) Mengkoordinasikan serta menghimpun bahan
perumusan kebijakan dan/atau petunjuk teknis sebagai
bahan penetapan kebijakan pimpinan;
5) Mengkoordinasikan, menghimpun serta merumuskan
bersama pedoman kerja sebagai bahan penetapan
kebijakan pimpinan;
6) Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program
kerja dan rencana kegiatan Sekretariat sesuai dengan
rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas menurut skala prioritas;
7) Mengkoordinasikan serta menghimpun bahan program
kerja, skala prioritas rencana kegiatan dan kebutuhan
anggaran Bidangsebagai RKA Dinas serta bahan laporan
kinerja Dinas dari masing-masing Bidang;
8) Menyusun konsep rencana kebutuhan anggaran belanja
tidak langsung, kebutuhan perlengkapan Dinas
sebagaimana ketentuan yang berlaku;
9) Memfasilitasi pelaksanaan pengadaan kebutuhan rutin
maupun operasional dan mendistribusikan kepada para
Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian,
pejabat fungsional lainnya dan staf pelaksana Dinas;
10) Memfasilitasi penyelenggaraan kehumasan Dinas
sesuai prosedur pelayanan terhadap masyarakat yang
membutuhkan data atau informasi tugas/kegiatan yang
dilaksanakan Dinas;
11) Memfasilitasi pengadministrasian serta penyampaian
informasi, instruksi, nota dinas dan/atau surat-surat
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pada Bidang-
bidang;
12) Mengkoordinasikan, menghimpun dan mengelola arsip
naskah dinas, dokumen, data pegawai;
13) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengisian
daftar hadir pegawai Dinas, selanjutnya dilaporkan
kepada Kepala Dinas;
14) Mengkoordinir pengumpulan data aparatur yang wajib
mengisi LHKPN atau LHKASN di lingkungan
SKPERANGKAT DAERAH;
15) Mengevaluasidan memaraf hasil penyusunan Analisa
Jabatan, Informasi Jabatan, dan Standar Kompetensi
Jabatan;
16) Mengevaluasi dan memaraf rancangan Prosedur
Tetap/Standard Operating Procedure (SOP) dari
Bidang/unit kerja terkait di lingkungan Dinas;
17) Mengatur penyelenggaraan administrasi umum,
urusan rumah tangga, pemeliharaan serta inventarisasi
barang Dinas;
18) Mewakili Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari apabila Kepala Dinas sedang dinas luar atau
berhalangan atau atas arahan pimpinan;
19) Mengevaluasi dan memaraf setiap naskah dinas yang
akan disampaikan kepada pimpinan baik untuk
ditandatangani atau sebagai bahan laporan, masukan
atau permintaan arahan, kecuali naskah yang bersifat
rahasia dan/atau pada saat yang tidak memungkinkan
serta mendesak ditindaklanjuti;
20) Mengevaluasi dan memaraf setiap konsep
Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan
dan/atau jasa pelayanan publik lainnya yang
disampaikan oleh Bidang terkait;
21) Memberikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis
lingkup Sekretariat kepada Kepala Dinas;
22) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada
Kepala Dinas dan/atau Kepala Bidang di lingkungan
Dinas terkait pelaksanaan tugas lingkup Dinas;
23) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif
pemecahan masalah;
24) Melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang
dalam pelaksanaan tugas teknis bidang;
25) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala
Dinas;
26) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring,
mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas
lingkup Sekretariat;
27) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja
bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja
dan pengembangan karier;
28) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap pegawai di lingkup Sekretariat sesuai
ketentuan yang berlaku;
29) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
30) Merumuskan bahan laporan kinerja Sekretariat;
31) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Kepala setiap akhir tahun anggaran
atau pada saat serah terima jabatan;
32) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan wewenang bidang
tugasnya.
3. Bidang Pencegahan
a. Bidang Pencegahan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Dinas yang meliputi pemberdayaan masyarakat,
kerjasama dan publikasi serta penyuluhan dan pembinaan
untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.
b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana Bidang
Pencegahan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan
Bidang;
2) Perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana
strategis sesuai lingkup bidang tugasnya;
3) Perumusan dan pelaksanaan penyusunan prosedur
tetap teknis tim BALAKAR/SATLAKAR dan komunitas
peadam kebakaran;
4) Fasilitasi pembentukan tim BALAKAR/SATLAKAR dan
komunitas peadam kebakaran;
5) Pembinaan tim BALAKAR/SATLAKAR dan komunitas
peadam kebakaran dalam pelaksanaan;
6) Perumusan dan pelaksanaan pendataan komunitas
pemadam kebakaran
7) Perumusan dan pelaksanaan kerja sama dalam
pencegahan bahaya kebakaran;
8) Perumusan dan pelaksanaan kerja sama operasi
pemadaman;
9) Perumusan bahan klarifikasi pemberitaan;
10) Perumusan pendataan, petunjuk teknis dan materi
dalam pelaksanaan penyuluhan dan pembinaan;
11) Perumusan dan pelaksanaan penarikan retribusi Alat
Proteksi Kebakaran;
12) Pelaksanaan hubungan kerjasama pelaksanan tugas
dengan SKPERANGKAT DAERAH terkait;
13) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam
lingkup tugasnya;
14) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah
Kepala Dinas;
15) Penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada
Kepala Dinas.
c. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi, Bidang
Pencegahan mempunyai rincian tugas:
1) Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan
pelaksanaan tugas sesuai lingkup bidangnya;
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya
untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Dinas;
3) Menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;
4) Menyusun serta merumuskan bahan penetapan
kebijakan dan/atau petunjuk teknis sesuai lingkup
bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan;
5) Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada
lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
6) Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program
kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan
rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas menurut skala prioritas;
7) Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang
untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan
Dinas;
8) Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan
biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada
Kepala Dinas;
9) Mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah
dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan
pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/
disposisi pimpinan;
10) Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota
Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa
pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh
Kepala Dinas melalui Sekretariat;
11) Memberikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Dinas;
12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada
Kepala Dinas terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;
13) Merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi
pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan publikasi,
serta penyuluhan dan pembinaan;
14) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif
pemecahan masalah;
15) Melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan
Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;
16) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala
Dinas;
17) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring,
mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada
lingkup bidang;
18) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja
bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja
dan pengembangan karier;
19) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan
yang berlaku;
20) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
21) Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;
22) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap
akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima
jabatan;
23) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.
d. Bidang Pencegahan, membawahkan:
1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
2) Seksi Kerjasama dan Publikasi;
3) Seksi Penyuluhan dan Pembinaan.
4. Bidang Pemadaman dan Penyelamatan
a. BidangPemadaman dan Penyelamatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Dinas yang
meliputi rencana operasi pemadaman dan penyelamatan,
pengendali operasi pemadaman dan penyelamatan serta
komunikasi dan investigasi untuk mencapai pelaksanaan teknis
urusan di bidangnya.
b. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pemadaman dan
Penyelamatan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;
2) Perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana
strategis sesuai lingkup bidang tugasnya;
3) Perumusan susunan SOP pemadaman dan standar teknis
latihan rutin;
4) Perumusan dan pelaksanaan perencanaan dan
pengenalan wilayah;
5) Perumusan dan pelaksanaan latihan rutin, pengamatan,
pencatatan dan penilaian keadaan lingkungan, situasi
dan kesiapsiagaan;
6) Perumusan dan pelaksanaan penyelamatan terhadap
korban kebakaran, kecelakaan dan bencana lainnya;
7) Perumusan dan pelaksanaan kontak layanan terkait
penanggulangan kebakaran;
8) Perumusan dan pengelolaan informasi terjadinya
kebakaran dan bencana lainnya;
9) Perumusan dan pelaksanaan dan pengelolaan Sistem
Informasi Kebakaran;
c. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi, Bidang
Pemadaman dan Penyelamatan mempunyai uraian tugas:
1) Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan
pelaksanaan tugas sesuai lingkup bidangnya;
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya
untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Dinas;
3) Menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;
4) Menyusun serta merumuskan bahan penetapan
kebijakan dan/atau petunjuk teknis sesuai lingkup
bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan;
5) Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada
lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
6) Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program
kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan
rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas menurut skala prioritas;
7) Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang
untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan
Dinas;
8) Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan
biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada
Kepala Dinas;
9) Mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah
dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan
pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/
disposisi pimpinan;
10) Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota
Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa
pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh
Kepala Dinas melalui Sekretariat;
11) Memberikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Dinas;
12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada
Kepala Dinas terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;
13) Merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi rencana
operasi pemadaman dan penyelamatan, pengendali
operasi pemadaman dan penyelamatan serta komunikasi
dan investigasi;
14) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif
pemecahan masalah;
15) Melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan
Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;
16) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala
Dinas;
17) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring,
mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada
lingkup bidang;
18) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja
bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja
dan pengembangan karier;
19) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan
yang berlaku;
20) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
21) Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;
22) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap
akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima
jabatan;
23) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.
e. Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, membawahkan:
1) Seksi Rencana Operasi Pemadaman dan Penyelamatan;
2) Seksi Pengendali Operasi Pemadaman dan Penyelamatan;
3) Seksi Komunikasi dan Investigasi.
5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin,
mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Dinas yang meliputi inspeksi
proteksi
kebakaran, pengendalian dan perencanaan proteksi
kebakaran serta laboratorium pengujian alat proteksi
kebakaran untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di
bidangnya.
b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;
2) Perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana
strategis sesuai lingkup bidang tugasnya;
3) Penyiapan bahan dan pelaksanaan pemeriksaan proteksi
kebakaran;
4) Penyiapan bahan penetapan dan pelaksanaan penarikan
retribusi alat proteksi pemadam kebakaran;
5) Penyiapan bahan dan pelaksanaan pendataan sarana
proteksi aktif dan pasif pada bangunan;
6) Penyiapan bahan dan pelaksanaan penelitian gambar
diagram proteksi kebakaran pada bangunan;
7) Penyiapan bahan dan pelaksanaan pendataan sarana
proteksi aktif dan klasifikasi bangunan;
8) Penyiapan bahan berita acara hasi pengujian proteksi
kebakaran;
9) Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengawasan terhadap
semua kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran pada bangunan/gedung dan kendaraan
bermotor;
10) Penyiapan bahan perencanaan alat proteksi
kebakaran, penyusunan standar teknis pengawasan dan
pengendalian proteksi kebakaran;
11) Penyusunan penetapan retribusi alat proteksi
kebakaran;
12) Penyiapan bahan dan penyusunan rekomendasi
proteksi kebakaran;
13) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam
lingkup tugasnya;
14) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah
Kepala Dinas;
15) Penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada
Kepala Dinas.
c. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
mempunyai uraian tugas:
1) Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan
pelaksanaan tugas sesuai lingkup bidangnya;
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya
untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Dinas;
3) Menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;
4) Menyusun serta merumuskan bahan penetapan
kebijakan dan/atau petunjuk teknis sesuai lingkup
bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan;
5) Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup
bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6) Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program
kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan
rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas menurut skala prioritas;
7) Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang
untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan
Dinas;
8) Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan
biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada
Kepala Dinas;
9) Mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah
dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan
pedoman tata naskah dinas dan/atau atas
instruksi/disposisi pimpinan;
10) Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota
Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa
pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh
Kepala Dinas melalui Sekretariat;
11) Memberikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Dinas;
12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada
Kepala Dinas terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;
13) Merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi inspeksi
proteksi kebakaran, pengendalian dan perencanaan
proteksi kebakaran serta laboratorium pengujian alat
proteksi kebakaran;
14) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif
pemecahan masalah;
15) Melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan
Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;
16) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala
Dinas;
17) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring,
mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada
lingkup bidang;
18) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja
bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja
dan pengembangan karier;
19) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan
yang berlaku;
20) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
21) Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;
22) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap
akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima
jabatan;
23) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran,
membawahkan:
1) Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran;
2) Seksi Pengendalian dan Perencanaan Proteksi Kebakaran;
3) Seksi Laboratorium Pengujian Alat Proteksi Kebakaran.
6. Bidang Sarana dan Prasarana
a. Bidang Sarana Dan Prasarana mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Dinas yang
meliputi prasarana teknis, sarana teknis serta logistik dan
pergudangan untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di
bidangnya.
b. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Sarana Dan Prasarana
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;
2) Perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana
strategis sesuai lingkup bidang tugasnya;
3) Pelaksanaan inventarisasi, pengadaan serta pemeliharaan
prasarana pemadam kebakaran;
4) Perumusan dan pelaksanaan pengembangan
laboratorium pengujian serta sistem komunikasi dan
informasi kebakaran;
5) Pelaksanaan pelatihan pengenalan prasarana pemadam
kebakaran;
6) Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi,
pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan sarana
pemadam kebakaran;
7) Penyiapan bahan dan pelaksanaan pelatihan pengenalan
sarana pemadam kebakaran;
8) Penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan
pengembangan sistem Sarana teknis pemadam
kebakaran;
9) Penyiapan bahan dan pelaksanaan inventarisasi,
identifikasi, perencanaan, penyusunan, pengadaan
pendistribusian logistik serta pengaturan pergudangan;
10)Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam
lingkup tugasnya;
11) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah
Kepala Dinas;
12) Penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada
Kepala Dinas.
c.Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi, Bidang Sarana
Dan Prasarana mempunyai uraian tugas:
1) Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan
pelaksanaan tugas sesuai lingkup bidangnya;
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya
untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Dinas;
3) Menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;
4) Menyusun serta merumuskan bahan penetapan
kebijakan dan/atau petunjuk teknis sesuai lingkup
bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan;
5) Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup
bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6) Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program
kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan
rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas menurut skala prioritas;
7) Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang
untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan
Dinas;
8) Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan
biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada
Kepala Dinas;
9) Mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah
dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan
pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/
disposisi pimpinan;
10) Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota
Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa
pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh
Kepala Dinas melalui Sekretariat;
11) Memberikan pertimbangan teknis dan/atau
administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Dinas;
12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada
Kepala Dinas terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;
13)Merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi prasarana
teknis, sarana teknis serta logistik dan pergudangan;
14) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif
pemecahan masalah;
15) Melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan
Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;
16) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik
setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam
rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala
Dinas;
17) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring,
mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada
lingkup bidang;
18) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja
bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja
dan pengembangan karier;
19) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang
terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan
yang berlaku;
20) Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan
eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku;
21) Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;
22) Merumuskan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara
administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap
akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima
jabatan;
23) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.
d. Bidang Sarana Dan Prasarana, membawahkan:
1) Seksi Prasarana Teknis;
2) Seksi Sarana Teknis;
3) Seksi Logistik dan Pergudangan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-
masing, sebagaimana Peraturan Perundang-undangan.
1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan
oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kepala Dinas.
3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja dan ditetapkan
dengan Keputusan Wali Kota.
STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Disdamkar Kota Bekasi,


Tahun 2018)
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi memiliki Standar Operasional dan Prosedur
(SOP) yang ditetapkan di Dnas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
antara lain:
- Bidang Pemadaman dan Penyelamatan
1) SOP Fasilitas Pelatihan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
2) SOP Pelaksanaan Kontak Layanan Terkait Penanggulangan
Kebakaran
3) SOP Pengelolaan Sistem Informasi Dan Investigasi Penyebab
Terjadinya Kebakaran
4) SOP Pelaporan Informasi Kebakaran
5) SOP Penyampaian Informasi Kepada Seluruh PERANGKAT
DAERAH / Instansi Terkait Dalam Proses Kelancaran
Pemadam
6) SOP Pemadam Dan Standar Teknis Latihan Rutin
7) SOP Pelaksanaan Latihan Rutin Terkait Kesiapsiagaan
Personil Di Lapangan Dalam Rangka Penyelamatan
8) SOP Penanggulangan Kebakaran
Pelaksana Mutu Baku

No. Uraian Prosedur Kepala Bidang Ket


Komandan
Pemadaman da n Kepala Seksi Komandan Regu JFU (PHB) Kelengkapan Waktu Output
Peleton
Penyelamatan

1 JFU (PHB ) Menerima informasi


laporan pengaduan terjadinya
kebakaran atau bencana lainnya dari Mulai
masyarakat melalui telepon, mencatat
lokasi TKP, memastikan / Informasi Laporan
mengkonfirmasi kebenaran informasi ATK, HT dan Form
Kebakaran atau
Laporan Informasi 2 Menit
tersebut, dan menyampaikan bencana lainnya
TKP
informasi kepada Danton, Danton dari JFU (PHB)
meminta arahan kepada Kepala
Seksi Rencana Operasi dan Kepala
Seksi Pengendali Operasi
Pemadaman dan Penyelamatan
2 Kepala Seksi Rencana Operasi
Pemadaman dan Penyelamatan dan
Kepala Seksi Pengendali Operasi
Pemadaman dan Penyelamatan Informasi Laporan Disposisi Kepala
2 Menit
memberikan Instruksi kepada Danton Kebakaran Seksi
untuk segera meluncur ke TKP.

3 Menerima Instruksi dari Kepala Seksi


dan segera berkoordinasi dengan
Danru untuk menuju TKP Disposisi Kepala
Seksi, Informasi
Menuju lokasi
Laporan Kebakaran, 15 Menit
TKP
dan Unit Mobil
A Pemadam Kebakaran

4 Di TKP Danton membaca situasi dan


kondisi serta mengatur perencanaan A
strategi proses penanggulangan
kebakaran atau bencana lainnya, dan
segera memberikan instruksi kepada HT, Peralatan Teknis
2 Menit Instruksi Danton
Danru Pemadam Kebakaan

5 Danru bersama anggota


melaksanakan eksekusi
penanggulangan kebakaran atau 1
bencana lainnya
Eksekusi
HT, Peralatan Teknis penanggulangan
2 Jam
Pemadam Kebakaan kebakaran atau
bencana lainnya

B
6
6 Danton melaporkan situasi dan
kondisi TKP sudah teratasi kepada B
Kepala Seksi Pengendali Operasi Laporan, Kembali
Pemadaman dan Penyelamatan,serta HT, Handphone ke Mako / Pos
2 Menit
berkoordinasi dengan Danru untuk ( Via W.A) Sektor Pemadam
bersiap kembali ke Mako / Pos Kebakaran
Sektor Pemadam Kebakaran

7 Kepala Seksi Pengendali Operasi


Pemadaman dan Penyelamatan
menerima laporan, berkoordinasi
dengan Kepala Seksi Komunikasi
Kamera, Handphone
dan Investigasi serta melaporkan 2 Menit Laporan
( Via W.A)
kepada Kepala Bidang Pemadaman
dan Penyelamatan

8 Menerima laporan dan


menginstruksikan kepada Kepala
Seksi Komunikasi dan Investigasi
untuk dibuatkan surat laporan untuk di Disposisi Kepala
ketahui Kepala Dinas dan Laporan 2 Menit
Bidang
disampaikan kepada Wali Kota.
2

9 Kepala Seksi Komunikasi dan


Investigasi bersama dengan JFU
( PHB ) melaksanakan Disposisi 2 Disposisi Kepala
Kabid untuk membuat Konsep Surat Bidang, Form Konsep surat
5 Menit
Laporan Kebakaran atau Bencana Laporan Kebakaran , laporan
lainnya, dan melaporkan kembali Komputer
kepada Kepala Bidang Pemadaman
dan Penyelamatan
10 Kepala Bidang Pemadaman dan
Penyelamatan memeriksa, memaraf
konsep surat laporan serta Selesai Konsep surat
Konsep surat laporan 2 Menit
laporan
melaporkan kepada Kadis

Gambar 2. 2 SOP Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran

JFU (PHB) Menerima informasi laporan pengaduan terjadinya


kebakaran atau bencana lainnya dari masyarakat melalui
telepon, mencatat lokasi TKP, memastikan/mengkonfirmasi
kebenaran informasi tersebut, dan menyampaikan informasi
kepada Danton, Danton meminta arahan kepada Kepala
Seksi Rencana Operasi dan Kepala Seksi Pengendali Operasi
Pemadaman dan Penyelamatan dalam waktu 2 menit, setelah
itu Kepala Seksi Rencana Operasi Pemadaman dan
Penyelamatan dan Kepala Seksi Pengendali Operasi
Pemadaman dan Penyelamatan memberikan Instruksi
kepada Danton untuk segera meluncur ke TKP kurun waktu
2 menit. Menerima Instruksi dari Kepala Seksi dan segera
berkoordinasi dengan Danru untuk menuju TKP dengan
respontime 15 menit. Di TKP Danton membaca situasi dan
kondisi serta mengatur perencanaan strategi proses
penanggulangan kebakaran atau bencana lainnya, dan
segera memberikan instruksi kepada Danru dalam waktu 2
menit. Danru bersama anggota melaksanakan eksekusi
penanggulangan kebakaran atau bencana lainnya kurang
lebih dalam waktu 2 jam. Lalu Danton melaporkan situasi
dan kondisi TKP sudah teratasi kepada Kepala Seksi
Pengendali Operasi Pemadaman dan Penyelamatan serta
berkoordinasi dengan Danru untuk bersiap kembali ke
Mako/Pos Sektor Pemadam Kebakaran kurun waktu 2 menit.
Kepala Seksi Pengendali Operasi Pemadaman dan
Penyelamatan menerima laporan, berkoordinasi dengan
Kepala Seksi Komunikasi dan Investigasi serta melaporkan
kepada Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan lalu
Menerima laporan dan menginstruksikan kepada Kepala
Seksi Komunikasi dan Investigasi untuk dibuatkan surat
laporan untuk di ketahui Kepala Dinas dan disampaikan
kepada Wali Kota dalam waktu 2 menit. Kepala Seksi
Komunikasi dan Investigasi bersama dengan JFU (PHB)
melaksanakan Disposisi Kabid untuk membuat Konsep Surat
Laporan Kebakaran atau Bencana lainnya, dan melaporkan
kembali kepada Kepala Bidang Pemadaman dan
Penyelamatan lalu Kepala Bidang Pemadaman dan
Penyelamatan memeriksa, memaraf konsep surat laporan
serta melaporkan kepada Kadis kurun waktu 7 menit.
- Bidang Pencegahan
1) SOP Publikasi Media Massa Dalam Menanggulangi Dan
Mencegah Bahaya Kebakaran
2) SOP Kerjasama Dengan Masyarakat Dan Pihak Terkait Dalam
Menanggulangi Dan Mencegah Bahaya Kebakaran
3) SOP Fasilitas Kunjungan Sekolah Ke Disdamkar Kota Bekasi
4) SOP Pembinaan Masyarakat Terhadap Bahaya Kebakaran
5) SOP Pembentukan Tim Balakar
- Bidang Pengawasan dan Pengendalian Proteksi Kebakaran
1) SOP Penertiban Rekomendasi Proteksi Kebakaran
2) SOP Pengujian Lab
3) SOP Retribusi Pemeriksaan Alat Kebakaran
- Bidang Sarana dan Prasarana
1) SOP Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Pemadam Kebakaran
2) SOP Pelaksanaan Pemeliharaan Prasarana Pemadam
Kebakaran
3) SOP Pendistribusian Logistik Dan Pergudangan Pemadam
Kebakaran

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah


1. Sumber Daya Manusia
Sampai dengan Bulan Maret Tahun 2019 secara keseluruhan
sumber daya manusia di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
berjumlah 740 orang. Komposisi sumber daya manusia tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. 1 Jumlah Pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
(Periode Maret Tahun 2019)
KLASIFIKASI PNS TKK JUMLAH
NO
A GOLONGAN 740 740

Golongan IV 8 8

Golongan III 47 47

Golongan II 35 35

Golongan I 2 2

B PENDIDIKAN 92 648 740

S3 -

S2 11 11

S1 43 215 258

Diploma 55 55

SLTA 36 378 414

SLTP 2 2

SD -

C JENIS KELAMIN 92 648 740

LAKI-LAKI 81 436 517

PEREMPUAN 11 212 223

D PEMETAAN PEGAWAI 52 314 740

PEJABAT STRUKTURAL 21 21

MARKAS KOMANDO 11 116 127

SEKTOR BEKASI UTARA / WISMA ASRI 2 43 45


KLASIFIKASI PNS TKK JUMLAH
NO
SEKTOR MEDANSATRIA / HI 10 40 50

SEKTOR MUSTIKA JAYA / MGT 2 41 43

SEKTOR RAWALUMBU 4 40 44

SEKTOR JATISAMPURNA 2 34 36

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Disdamkar Kota


Bekasi, Periode Maret 2019)
Dari Tabel 2.1 dapat dilihat Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
memiliki jumlah aparatur sebanyak 740 orang. Dengan Jumlah ASN
sebanyak 92 orang yang terbagi atas 21 orang Pejabat Struktural
dan Pelaksana ASN sebanyak 71 orang yang tersebar di markas
komando dan pos sektor, untuk aparatur Non ASN Dinas Pemadam
Kebakaran berjumlah 648 orang yang tersebar di markas komando
dan pos sektor.
Tabel 2. 2 Data Tingkatan Sertifikasi Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi
No. Keterangan Jumlah
1 Pemadam 1 74 Orang
2 Pemadam 2 2 Orang
3 Pemadam 3 -

4 Inspektur Muda Kebakaran 4 Orang

5 Inspektur Madya Kebakaran -

6 Inspektur Utama Kebakaran -

7 Penyuluh Muda Kebakaran -

8 Penyuluh Madya Kebakaran -

9 Investigator Muda Kebakaran -

10 Investigator Madya Kebakaran -

11 Instruktur Muda Kebakaran -

12 Instruktur Madya Kebakaran -

13 Operator Mobil Kebakaran -

14 Montir Mobil Kebakaran -

15 Caraka Mobil Kebakaran -

16 Operator Komunikasi Kebakaran -

(Sumber: Bagian Pemadam Disdamkar Kota Bekasi, Periode Maret


2019)
Jika melihat sumber daya manusia yang ada pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi belum memenuhi standar kualifikasi
aparatur pemadam kebakaran sesuai dengan (Permendagri No 16
Tahun 2009) baik ASN maupun aparatur Non ASN. Standar
kualifikasi aparatur pemadam kebakaran meliputi; Persyaratan
umum, persyaratan khusus, dan kualifikasi. Data Sertifikasi
Pelatihan Pemadam Kebakaran, yaitu:
Tabel 2. 3 Data Sertifikasi Pemadam Kebakaran
No Keterangan Sertifikat Pelatihan Jumlah
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pemadam Kebakaran Program 24 Jam
1 30 Orang
Pelajaran (in house training)
Pendidikan dan Pelatihan Operator TK.1 Program 24 Jam Pelajaran (in house
2 27 Orang
training)
3 Pendidikan dan Pelatihan Fire Rescue Program 200 Jam Pelajaran 2 Orang
Pendidikan dan Pelatihan Inspektur Kebakaran Tk.I Program 200 Jam
4 4 Orang
Pelajaran
5 Pendidikan dan Pelatihan Pemadam I Program 45 Jam Pelajaran 12 Orang
6 Bimbingan Teknis Fire Fighter I Kementerian Dalam Negeri 15 Orang
7 Pendidikan dan Pelatihan Pemadam I Program 45 Jam Pelajaran 5 Orang
Bimbingan Teknis Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran di Wilayah
8 4 Orang
Perkotaan Kementerian Dalam Negeri
(Sumber: Bidang Pemadam Disdamkar Kota Bekasi, Periode Maret
2019)
Kuantitas PNS dengan NON PNS masih berbanding sangat jauh, hal
tersebut menjadi masalah yang konkret untuk diselesaikan secara
intern dan menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi. Masalah ini
dapat teratasi apabila jumlah beban dan tanggung jawab kerja
berbanding lurus dengan jumlah Sumber Daya Manusia yang
berkualifikasi khusus dan kompetensi keahlian pemadam
kebakaran. Beban kerja yang ditanggung oleh aparatur Pemadam
Kebakaran sangat berat dan beresiko tinggi maka diperlukan
kejelasan dan peningkatan status kepegawaiannya, karena setiap
aparatur Dinas Pemadam Kebakaran merupakan aset yang sangat
berharga dan bernilai dalam memberikan pelayanan pada urusan
Keamanan dan Ketentraman Kota Bekasi.
2. Sarana dan Prasarana
Kinerja pemadam kebakaran dalam mencapai response time tidak
dapat terlaksana dengan optimal apabila tidak didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai. Pengadaan sarana dan prasarana
dimaksudkan untuk menjamin keamanan, ketertiban dan
keselamatan masyarakat dari ancaman bahaya kebakaran.

Tabel 2. 4 Bangunan Kantor Dinas (MAKO), Sektor dan Pos


Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
MARKAS JUMLAH
NO KECAMATAN POS KONDISI
KOMANDO
RUSAK
SEKTOR BAIK RUSAK
BERAT
1 Pondokgede
2 Jatisampurna √ 1 1

3 Pondok Melati
4 Jatiasih
5 Bantargebang
6 Mustika Jaya √ 1 1

7 Bekasi Timur
8 Rawalumbu √ 1 1

9 Bekasi Selatan √ 1 1

10 Bekasi Barat
11 Medansatria √ 1 1

12 Bekasi Utara √ 1 1

TOTAL 1 5 6 6

(Sumber: Sub Bagian Perencanaan Disdamkar Kota Bekasi, Tahun


2018)
Pada Tabel 2.4 dapat digambarkan bahwa Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi Telah memiliki 1 Markas Komando dan 5 Pos
Sektor dalam melayani penduduk masyarakat Kota Bekasi. Lokasi
Markas Komando berada di kecamatan Bekasi Selatan dan 5 Pos
Sektor yang ada dan tersebar pada kecamatan antara lain:
Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Medansatria, Kecamatan
Rawalumbu, Kecamatan Mustika Jaya, dan Kecamatan
Jatisampurna. Pembangunan Markas Komando, Sektor dan Pos
belum memenuhi standar ideal Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran
Daerah Kabupaten/Kota.

Tabel 2. 5 Kendaraan Operasional Lapangan Dinas Pemadam Kebakaran


Kota Bekasi
KONDISI KENDARAAN
UNIT KENDARAAN NO.
NO RUSAK TAHUN
(MEREK/TYPE) UNIT BAIK RUSAK KAPASITAS
BERAT PEMBUATAN
1 TRUCK ISUZU/YCR420 DSL 02 √ 5000 ltr 1985
2 TRUCK MITSUBISHI/FM 517H 07 √ 5000 ltr 2001
3 TRUCK MITSUBISHI/FE 349 11 √ 3000 ltr 2006
4 TRUCK MITSUBISHI 220 PS 12 √ 5000 ltr 2010
TRUCK ISUZU NKR 55L
5 13 √ - 2012
(RESCUE)
6 TRUCK ISUZU FTR 90L 14 √ 5000 ltr 2012
7 TRUCK ISUZU FTR 90L 16 √ 5000 ltr 2013
8 TRUCK ISUZU FTR 90L 17 √ 5000 ltr 2013
9 TRUCK ISUZU FTR 90L 18 √ 5000 ltr 2013
10 TRUCK ISUZU FTR 90L 19 √ 5000 ltr 2013
11 TRUCK HINO/ PS 210 20 √ 5000 ltr 2015
12 TRUCK MITSUBISHI FE 74 25 √ 3000 ltr 2017
13 TRUCK MITSUBISHI FE 74 22 √ 3000 ltr 2017
14 TRUCK MITSUBISHI FE 74 21 √ 3000 ltr 2017
15 TRUCK MITSUBISHI FE 74 24 √ 3000 ltr 2017
16 TRUCK MITSUBISHI FE 74 23 √ 3000 ltr 2017
17 TRUCK HINO/ FG8JJ1D-BGJ √ 5000 ltr 2018
JUMLAH MOBIL
16 1
OPERASIONAL
(Sumber: Bidang Sarana dan Prasarana Disdamkar Kota Bekasi, Tahun
2018)
Pada Tabel 2.5 Kendaraan Operasional Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi hanya memiliki 17 mobil, yang terdiri dari 16 mobil
layak pakai, sedangkan 1 mobil tidak layak pakai. Dengan rincian
mobil yang terdiri dari 1 Mobil Rescue, 6 Unit yang berkapasitas
3000 Liter, dan 10 Unit berkapasitas 5000 Liter.
Tabel 2.6 Peralatan Pendukung Operasional
KONDISI
NO URAIAN MERK/TYPE JUMLAH SATUAN RUSAK
BAIK RUSAK
BERAT
Valve Kombinasi
1 Ovi 10 Unit 10 - -
2,5 x 1,5 x 1,5 Inch
2 Nozzle Jet 1,5 Inch Ovi 15 Unit 15 - -
Breathing
3 Proba 10 Unit 10 - -
Apparatus
4 Gergaji Mesin Senso Makita 1 Unit 1 - -
TOTAL 36 Unit
(Sumber: Bidang Sarana dan Prasarana Disdamkar Kota Bekasi,
Tahun 2018)
Dilihat dari Tabel 2.6 Peralatan Pendukung Operasional Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi memiliki 4 jenis uraian alat
pendukung operasional dengan total jumlah peralatan pendukung
operasional hanya 36 unit. Dengan uraian Valve Kombinasi 2,5 x 1,5
x 1,5 Inch 10 Unit, Nozzle Jet 1,5 Inch 15 Unit, Breathing Apparatus
10 Unit, Gergaji Mesin Senso 1 Unit.

Tabel 2.7 Kendaraan Pendukung Operasional Dinas Pemadam


Kebakaran Kota Bekasi
KETERANGAN
NO JENIS KENDARAAN MERK/TIPE BAIK RUSAK RUSAK
BERAT
1 Pick Up Double Cabin Ford Ranger 1 - -
2 Pick Up Double Cabin Isuzu Panther 1 - -
3 Pick Up Single Cabin Isuzu Panther 1 - -
Jumlah 3 Unit
(Sumber: Bidang Sarana dan Prasarana Disdamkar Kota Bekasi,
Tahun 2018)
Pada Tabel 2.7 Kendaraan Pendukung Operasional Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi hanya memiliki 3 mobil pendukung
operasional yang layak pakai. Yang terdiri Pick Up Double Cabin 2
Unit dan Pick Up Single Cabin 1 Unit.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Kinerja pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran mengacu pada
Peraturan Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negei di
Kabupaten/Kota. Ukuran yang digunakan dalam menilai kinerja
pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran merujuk kepada penjelasan
Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017, yang
tertuang dalam tabel T-C.23 dan tabel T-C.24. Adapunsatuan ukuran
kinerja tersebut sebagai berikut.
Tabel 2.8 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi
Target
Rasio
Renstra Realisasi
Capaian
Perangkat Capaian
Indikator Kinerja Sesuai pada
N Target Target Daerah Tahun Ke-
Tugas dan Fungsi Perangkat Satuan Tahun Ke-
O NSPK IKK Tahun Ke-
Daerah
2017

2018

2017

2018

2017

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tingkat Waktu Tanggap 73
97
(Response Time Rate) Layanan % 100 100 76 75 67,88 ,1 89.3
1 ,5
Wilayah Manajemen 2
Kebakaran
Berdasarkan Tabel 2.8 ditampilkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran
untuk Indikator Tingkat Waktu Tanggap telah mencapai 73,12% dari
target 75%. Hal ini ditunjukkan dengan capaian program dan kegiatan
yang dijalankan optimal disertai kemajuan atas pembangunan sarana
dan prasarana Dinas Pemadam Kebakaran. Pada tahun 2017 target
capaian Renstra 76% dengan capaian 67,88%, rasio capaian
mengalami peningkatan di tahun 2018 sebesar 97,5%.
Gambar 2. 3 Grafik Rekapitulasi Kejadian Kebakaran
(Sumber: Disdamkar Kota Bekasi, Tahun 2014-2018)
Grafik ini menunjukkan adanya penurunan maupun peningkatan
jumlah kejadian kebakaran dan jumlah kerugian yang terjadi akibat
bencana kebakaran di Kota Bekasi dari tahun ke tahun. Jumlah
kejadian kebakaran terbesar terjadi pada tahun 2018, sampai dengan
bulan November saja sudah tercatat sebanyak 270 kejadian.
Sedangkan kejadian kebakaran terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu
sebanyak 128 kejadian. Jumlah kejadian kebakaran yang terjadi pada
tahun 2014 sampai dengan 2018 berfluktuatif, hal ini terjadi karena
kejadian kebakaran tidak dapat diprediksi, akan tetapi ada beberapa
hal yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran diantaranya cuaca,
percepatan pembangunan dan pertumbuhan jumlah penduduk Kota
Bekasi yang berkembang dengan pesat. Jumlah kerugian kebakaran
terbesar terjadi pada tahun 2014 dengan kerugian sebesar Rp.
726.407.500.000,- dan jumlah kerugian terendah akibat bencana
kebakaran adalah tahun 2016 yaitu sebesar Rp 15.601.500.000,-.
Jumlah kerugian ini disebabkan karena beberapa hal, yaitu konsleting
listrik, pembakaran sampah, dan kompor/lilin, sedangkan jenis
kejadian kebakaran yang terjadi diantaranya rumah tinggal, pabrik
atau gudang, gedung, swalayan, kendaraan mobil, sampah atau alang-
alang dan lainnya.
Tabel 2. 9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi

Rasio antara
Realisasi dan Rata-rata
Uraian Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke-
anggaran Tahun Pertumbuhan
Ke-

2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


BTL 13.839.567.000 15.978.130.000 11.449.203.863 14.820.989.564 82,72% 92,76%

BLU 2.254.805.000 4.652.700.000 1.989.228.900 2.034.479.887,00 88,22% 43,73%


Program
Peningkatan
Kesiagaan dan
2.254.805.000 4.652.700.000,00 1.989.228.900 2.034.479.887,00 88.22% 43,73%
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran
BLPU 18.719.675.000 47.954.577.200 16.049.853.699 41.520.193.828,00 85,73% 86,58%
Program
Pelayanan
15.862.500.000 46.573.527.200,00 13.372.601.527 40.919.260.404,00 84.3% 87,86%
Administrasi
Perkantoran
Program
Peningkatan
Sarana dan 2.130.000.000 1.347.650.000,00 1.969.618.872 587.455.224,00 92.47% 43,60%
Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
540.675.000 531.010.000 98.21%
Disiplin
Aparatur
Program
Peningkatan
Kapasitas 20.000.000 15.400.000 77%
Sumber Daya
Aparatur
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
166.500.000 33.400.000,00 161.223.300 13.478.200,00 96.83% 40,36%
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
Total 34.814.047.000 68.585.407.200 29.488.286.462 58.375.663.279 85,56% 85,11%

Berdasarkan tabel realisasi anggaran Dinas Pemadam Kebakaran Kota


Bekasi dari tahun 2014-2018 di atas, pada tahun 2014, 2015 hingga
2016 Dinas Pemadam Kebakaran masih berstatus bidang yang
merupakan bagian dari Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran
(DISBANGKAR), sehingga anggaran yang didapat oleh pemadam
kebakaran masih menjadi satu dengan DISBANGKAR. Pada tahun
2017 anggaran BTL sebesar Rp. 13.839.567.000, anggaran BLU Rp.
2.254.805.000, BLPU Rp. 18.719.675.000, dengan total anggaran pada
tahun 2017 sebesar Rp. 34.814.047.000. Realisasi Anggaran BTL
Tahun 2017 Rp.11.449.203.863, BLU Rp. 1.989.228.900, BLPU Rp.
16.049.853.699, dengan total anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp.
29.488.286.462. Rasio BTL Tahun 2017 yaitu sebesar 82,72%, BLU
88,22 %, dan BLPU 85,73%, dengan total Rasio 85,56%.
Pada tahun 2018 anggaran BTL sebesar Rp. 15.978.130.000, anggaran
BLU Rp. 4.652.700.000, BLPU Rp. 47.954.577.200, dengan total
anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp. 68.585.407.200. Realisasi
Anggaran BTL Tahun 2018 Rp.14.820.989.564, BLU Rp.
2.034.479.887, BLPU Rp. 41.520.193.828, dengan total anggaran pada
tahun 2018 sebesar Rp. 58.375.663.279. Rasio BTL Tahun 2018 yaitu
sebesar 92,76%, BLU 43,73 %, dan BLPU 86,58%, dengan total Rasio
85,11%. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi dapat merealisasikan program/kegiatannya belum memenuhi
target. Adapun ketercapaian realisasi anggaran 2018 sebesar 85,11%.
karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi capaian realisasi
tidak tercapai 100% salah satunya yaitu adanya rasionalisasi anggaran
pada tahun 2018 dan adanya tunda bayar kegiatan tahun 2018.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah


1. Tantangan
Berdasarkan situasi dan kondisi Kota Bekasi yang semakin
berkembang, maka gambaran tantangan dan peluang bagi Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dalam pengembangan
pelayanannya, dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1) Cakupan Layanan Bencana Kebakaran cukup luas.
2) Masih belum memadainya aksesibilitas.
3) Kurangnya komunikasi korban/masyarakat di sekitar wilayah
TKP.
4) Kesulitan menghadapi wilayah masyarakat rawan kebakaran
dan potensi kebakaran.
5) Terbatasnya Aparatur Pemadam Kebakaran yang memenuhi
kualifikasi.
6) Terbatasnya diklat aparatur.
2. Peluang
Peluang yang perlu dimanfaatkan dalam rangka pengembangan
pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi pada periode
2018-2023, adalah sebagai berikut.
1) Rencana penambahan pos sektor untuk menjangkau seluruh
wilayah di Kota Bekasi.
2) Dukungan untuk Pencapaian SPM urusan kebakaran Kota
3) Potensi peran serta masyarakat dalam bentuk Barisan Relawan
Pemadam Kebakaran (Balakar) dan Satuan Relawan Kebakaran
(Satlakar)
4) Teknologi peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran
yang semakin berkembang
5) Peningkatan kualitas dan keterampilan SDM
6) Semakin berkembangnya teknologi peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran.
7) Adanya rencana system pencegahan kebakaran pada Kota
Bekasi.
8) Adanya Pengembangan mutu layanan melalui studi mengenai
Konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dan penentuan
lokasi Pos Pemadam.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PEMADAM KEBAKARAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Dinas Pemadam Kebakaran

Salah satu kriteria suatu kota dikatakan sebagai kota modern adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi warga kota. Fungsi dan
peran serta masalah yang ditimbulkan oleh bagi pertumbuhan penduduk
yang semakin kompleks, peran Dinas Pemadam Kebakaran sebagai perangkat
daerah yang termasuk dalam urusan ketentraman dan keamanan bagi
penduduk Kota Bekasi wajib mengayomi dan melayani masyarakat
yangmemiliki hak untuk dapat perlindungan.
Berangkat dari hal tersebut, permasalahan Dinas Pemadam Kebakaran
secara garis besar tidak seimbangnya antara sarana prasarana, cakupan
wilayah sektor serta kualitas personil yang ada. Hal itu mempengaruhi
kinerja Dinas Pemadam Kebakaran secara keseluruhan. Terdapat beberapa
permasalahan dalam mencapai target tersebut, yaitu:
1. Sektor Pemadam Kebakaran di Kecamatan belum mencapai seluruh
Kecamatan yang ada dan Pos Sektor yang belum ada di setiap Kelurahan
Kota Bekasi;
2. Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk mendukung
peningkatan kinerja Dinas Pemadam Kebakaran;
3. Terbatasnya tandon air/pasokan air di Kota Bekasi;
4. Kebutuhan fasilitas hydrant kota;
5. Terbatasnya Aparatur Pemadam Kebakaran yang memenuhi kualifikasi
pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi;
6. Terbatasnya Diklat Aparatur Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi;
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2. Dengan batas wilayah
Utara membatasi Kabupaten Bekasi, wilayah Bekasi Selatan membatasi
Kabupaten Bogor dan Kota Depok, wilayah Bekasi Barat membatasi Provinsi
DKI Jakarta dan wilayah Bekasi Timur membatasi Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan data statistik jumlah penduduk Kota Bekasi Tahun 2017
2.873.484 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,50 %. (sumber
Bekasi dalam angka tahun 2018)

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Kondisi yang ada saat ini Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi hanya
memiliki 17 Unit mobil yang tersebar di enam lokasi (1 Mako di wilayah
Bekasi Selatan dan 5 di Pos Sektor yaitu diwilayah Medan Satria, Bekasi
Utara, Rawa Lumbu, Mustika Jaya dan Jati Sampurna). Dari kondisi yang
seharusnya dibandingkan dengan kondisi yang ada saat ini, Dinas Kebakaran
Kota Bekasi belum mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM). (sumber:
Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi)
Idealnya Kota Bekasi memiliki 12 (dua belas) pos sektor dan 56 (lima puluh
enam) Pos, yang mana untuk 1 kecamatan memiliki 1 pos sektor dan 1
kelurahan 1 pos pemadam. Sementara pos sektor yang telah terbangun baru
mencapai 5 (lima) pos. Masih terdapat kekurangan pos sektor untuk wilayah
Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jatiasih, Pondok Gede, Pondok Melati dan
Bantargebang. Selain itu kondisi eksisting dari gedung MAKO Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi serta sektor – sektor yang telah terbangun
belum representatif.
Ada beberapa kebutuhan didalam pengembangan Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi, antara lain:

1. Kebutuhan Pos Sektor dan Pos Pemadam

Dalam menjalankan tugas aparatur pemadam kebakaran,


kebutuhan petugas tentunya menjadi hal yang utama. Untuk
menunjang hal tersebut, salah satunya adalah kebutuhan Pos
sektor dan Pos pemadam di setiap wilayah kecamatan dan
kelurahan di Kota Bekasi. Maka dari itu Pos Sektor dan Pos
Pemadam menjadi kebutuhan mutlak yang harus tersedia bagi
Dinas Pemadam Kebakaran untuk memenuhi kebutuhan response
time dan mencakup keamanan dan ketentraman masyarakat Kota
Bekasi.

2. Kebutuhan Armada

Dalam menghadapi peristiwa kebakaran, kebutuhan petugas


tentunya menjadi hal yang utama. Untuk menunjang hal tersebut,
salah satunya adalah kebutuhan Armada Kendaraan yang
terpenuhi disetiap sektor dan pos sektor. Kebutuhan Armada
Kendaraan termasuk kebutuhan utama dalam Dinas Pemadam
Kebakaran untuk memenuhi response time dan mencakup
keamanan dan ketentraman masyarakat Kota Bekasi.
3. Kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APERANGKAT DAERAH)
Dalam menghadapi peristiwa kebakaran, keselamatan petugas
tentunya menjadi hal yang utama. Untuk menunjang hal tersebut,
Alat Pelindung Diri (APERANGKAT DAERAH) menjadi kebutuhan
mutlak yang harus tersedia bagi semua personil yang bertugas, baik
itu berupa helm, jaket & celana anti api serta sepatu. Adapun Alat
Pelindung Diri yang tersedia saat ini adalah :
a) Fire Jacket / Jaket Tahan Panas Pemadam
b) Jacket Tahan Api
c) Fire helmet / Helm Pemadam
d) Gloves /Sarung Tangan Pemadam
e) Safety Boot
f) Kaos Kaki
g) Masker + Refile Resirator
h) Breathing Aparatus
4. Kebutuhan Tandon Air/Pasokan Air
Tata letak lokasi setiap kejadian kebakaran tidak dapat
diprakirakan, dengan skala kebakaran yang berbeda-beda. Untuk
memenuhi kebutuhan pasokan air untuk menunjang response time
diperlukan tandon air. Diperlukan tandon air dengan ukuran
24.000 Liter untuk di pos sektor sedangkan untuk di pos pemadam
diperlukan kapasitas 12.000 liter.
5. Kebutuhan Hydrant Kota
Kota Bekasi sebagai kota metropolitan harus memiliki hydrant kota
yang dipasang di jalan utama. Jumlah titik pasokan air untuk
pemadam kebakaran belum tersedia.
6. Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Dalam melaksanakan tugas pemadaman dan penyelamatan
diperlukan peralatan dan perlengkapan penunjang. Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi membutuhkan peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran antara lain:
a) Selang Pemadam 1,5”
b) Selang Pemadam 2,5”
c) Kombinasi 1,5” x 1,5” x 1,5”
d) Kombinasi 2,5” x 1,5” x 1,5”
e) Spray Gun Nozlle 1,5”
f) Spray Gun Nozlle 2,5”
g) Racun Api
h) Nozlle Foam
i) Senter Kepala
j) Traffic Cone
k) Blower/ Heksos Gedung
l) Mesin Pengisi BA/ SCBA
m) Gancu / Pegangan Karet
n) Radio rig (Setiap Sektor memiliki 1unit Radio rig)
o) Radio HT untuk setiap Komandan Kompi, Komandan Pleton,
dan Komandan Regu)
7. Kebutuhan Laboratorium Damkar Kota Bekasi
Sebagai lembaga Pemadam Kebakaran, tentunya membutuhkan
sebuah laboratorium. Laboratorium ini berfungsi untuk menguji
kelayakan peralatan Pemadam Kebakaran seperti uji APAR (Alat
Pemadam Api Ringan), alat proteksi kebakaran (Hydrant, pompa)
dan lain-lain. Sedang kan Kota Bekasi sampai saat ini belum
memiliki Labarotorium sejenis.

8. Kebutuhan Kualifikasi bagi Aparatur DisDamkar Kota Bekasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 16 Tahun
2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran Di
Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi belum memenuhi
kriteria yang ditentukan dalam peraturan tersebut.
Permasalahan utama yang dihadapi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanannya diidentifikasi berdasarkan
beberapa aspek.
1. Minimnya Infrastruktur Disdamkar Kota Bekasi
Berikut beberapa permasalahan yang dihadapi terkait dengan
minimnya infrastruktu Dinas Pemadam Kebakaran, sebagai berikut:
1) Kurangnya Ketersediaan Sarana yang memadai sesuai Standar
Pelayanan Minimun(SPM), berikut kurangnya ketesediaan
sarana bagi Dinas Pemadam Kebakaran:
a. Kurangnya Armada Operasional
b. Terbatasnya Peralatan Alat Pelindung Diri dan Alat-alat
Peralatan dan Perlengkapan bagi Aparatur Pemadam
Kebakaran
c. Miniminya Investigasi
2) Kurangnya Ketersediaan Prasarana yang memadai sesuai
Standar Pelayanan Minimun(SPM), berikut kurangnya
ketesediaan prasarana bagi Dinas Pemadam Kebakaran:
a. Kurangnya pemerataan Sektor dan Pos Sektor yang
dibangun di Kota Bekasi
b. Perbaikan Markas Komando Dinas Pemadam Kebakaran
c. Tidak Memiliki tempat untuk Workshop Pemadam
Kebakaran
d. Minimnya Diklat bagi Aparatur Pemadam Kebakaran
e. Tidak Memiliki Laboratorium dan alat – alat pengujian di
Dinas Pemadam Kebakaran
2. Belum Tercapainya Tingkat waktu tanggap (Response Time) 15 Menit
Berdasarkan Permendagri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan
Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota bahwa Pelayanan
Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran adalah serangkaian
kegitan yang dilakukan dengan segera sesuai dengan tingkat waktu
tanggap (Response time).
Response time atau waktu tanggap jumlah waktu minimal yang
dihitung dimulai saat menerima informasi dari warga
negara/penduduk, sampai tiba ditempat kejadian, serta langsung
melakukan tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat
sasaran dilokasi kejadian kebakaran dan/atau operasi
penyelamatan (non kebakaran). Penerimaan laporan kejadian
kebakaran (memastikan isi berita kejadian kebakaran, persiapan
pasukan dan kendaraan) ± 5 menit, waktu tempuh pengiriman
pasukan dan peralatan kebakaran ± 5 menit dan waktu untuk
menggelar peralatan pemadaman api sampai dengan siap operasi ±
5 menit. Ketiga hal tersebut secara idealnya memakan waktu
maksimal 15 menit. Berikut beberapa permasalahan yang dihadapi
terkait dengan respons time :
1) Kurangnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang belum
memadai sesuai Standar Pelayanan Minimun Dinas Pemadam
Kebakaran
2) Terhambatnya akses jalan menuju lokasi kebakaran
Kota Bekasi sebagai mitra kota satelit DKI Jakarta, mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat. Begitu juga dengan
pertumbuhan penduduk yang diiringi pertumbuhan jumlah
kawasan perumahan baru yang menjamur serta tingkat
kemacetan arus lalulintas. Pada jam tertentu arus lalu lintas
mengalami kemacetan akibat dari semakin banyaknya
kepemilikan kendaraan bermotor. Sampai dengan tahun
2017, Kota Bekasi memiliki panjang jalan 3.193,04 Km dan
jumlah kendaraan sebanyak 1.593.978 unit (MasterPlan
Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, 2016). Dengan kemacetan
lalulintas yang ada, dapat mempengaruhi response time yang
terjadi. Terlebih dengan cukup besarnya unit dari mobil
pemadam kebakaran yang akan melaju.Selain itu kondisi
akses jalan perumahan yang ada juga dapat penghalang dari
response time, antara lain :
a) Portal
b) Polisi tidur
c) Parkir kendaraan warga di jalan
d) Jalan gang/lebar jalan sempit
e) Perlintasan kereta api dengan frekuensi tinggi juga
dapat menjadi faktor penghalang response time.
3) Kurangnya akurasi pelaporan kejadian kebakaran
Salah satu komponen penentu response time dalam
penanganan kebakaran adalah pada tahap penentuan akurasi
pelaporan kejadian kebakaran. Faktor penentunya antara lain
a) Ketepatan isi berita kejadian kebakaran
b) Akurasi titik lokasi kebakaran
Sarana penerimaan laporan kejadian kebakaran yang dimiliki
oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi via telepon.
Seringkali berita yang disampaikan merupakan berita kejadian
palsu/hoax. Hal ini tentunya merugikan pihak Dinas Pemadam
Kebakaran. Selain itu, dalam menentukan lokasi kebakaran
juga memerlukan penunjuk lokasi alamat yang akurat. Hal ini
berguna untuk menentukan jalur terpendek yang dapat
ditempuh oleh personil dengan menghindari titik kemacetan.
Idealnya, dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan oleh
masyarakat dalam melaporkan kejadian kebakaran dengan
validasi yang tepat. Validasi tersebut dapat berupa :
a) Nomor telephone
b) Foto kejadian kebakaran
c) Tracking gps titik lokasi kebakaran

Output pada admin sistem di Dinas Pemadam Kebakaran Kota


Bekasi akan menjadi lebih akurat dengan dilengkapi tampilan
peta lokasi. Dengan demikian, dapat menjadi penunjuk bagi
sektor terdekat dengan lokasi kebakaran dan pasukan yang
bertugas untuk memandamkan.Kurangnya personil yang
memenuhi kualifikasi
Penanganan peristiwa kebakaran terkait erat dengan tingkat
pendidikan dan pelatihan bagi personil pasukan pemadam
yang diterjunkan. Keberhasilan penanganan kebakaran tidak
hanya mengandalkan jumlah personil yang banyak, namun
juga terkait kapasitas kemampuannya. Dari 394 personil yang
ada, baru 88 (delapan puluh delapan) saja yang telah
mendapat pendidikan, baik dari Kementrian Dalam Negeri
maupun dari Provinsi DKI Jakarta. Sisanya belum pernah
mendapatkan pendidikan dasar penanganan kebakaran.
4) Kurangnya Personil yang memenuhi Kualifikasi.
3. Belum adanya Pengawasan dan Pengendalian DisDamkar Kota
Bekasi
Berikut beberapa permasalahan yang dihadapi terkait dengan
belum adanya Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pemadam
Kebakaran, sebagai berikut:
1) Belum adanya Regulasi yang kuat bagi Dinas Pemadam
Kebakaran
a. Belum adanya Regulasi Pengawasan dan Pengendalian
yang Kuat
b. Belum adanya Regulasi terkaitan dengan Pencegahan
Kebakaran
2) Kurangnya Kompetensi Personil Internal
a. Kurangnya Kompetensi Pengujian
b. Kurangnya Kompetensi Evakuasi
3) Sarana Prasaran Pemadaman, Pencegahan dan Wasdal kurang
memadai
a. Belum tersedianya Laboratorium dan alat-alat pengujian
b. Kurangnya Sumber Air/Pasokan Air untuk Armada
Pemadam Kebakaran
4) Kurangnya Keterlibatan Masyarakat
a. Belum Optimalnya BALAKAR
b. Kurangnya Sosialisasi terhadap Pencegahan Kebakaran
Meningkatkan ketersediaan prasarana, dan sarana pemadam
kebakaran untuk mendukung pelaksanaan pemadaman dan
penyelamatan dalam memenuhi target response time.

Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Dinas Pemadam Kebakaran

NO MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH


(1) (2) (3) (4)
Pos Sektor Pemadam di kecamatan belum
merata
Markas Komando yang kurang memadai untuk
operasional
Gedung Workshop yang belum dimiliki
Gedung Laboraturium yang belum dimiliki
Pos Pemadam di kelurahan belum merata
Kurangnya Armada Kendaraan Operasional
Ketersediaan sarana dan
Kurangnya Peralatan dan Perlengkapan
prasarana belum memadai
Alat Komunikasi kurang memadai
kurangnya kuantitas Alat Perlindungan Diri
(APERANGKAT DAERAH)
Belum adanya aplikasi yang mendukung
Belum Tersedianya alat-alat Pengujian
Kurangnya sumber air/pasokan air bagi
armadam pemadaman
Kurangnya alat Investigasi
Minimnya Infrastruktur Belum adanya regulasi pengawasan dan
Pemadam untuk pengendalian
menunjang tercapainya Belum adanya regulasi terkait pencegahan
Response Time 15 Menit Kurang Optimalnya Kurangnya Kompetensi Pengujian
Pengawasan dan Kurangnya Kompetensi Evakuasi
Pengendalian Belum optimalnya Balakar
Kurangnya Sosialisasi pada masyarakat,
tingkat SMP SMA dan lingkungan
OPERANGKAT DAERAH
Kurangnya akurasi Lokasi
Kemacetan Lalu Lintas
Perlintasan KA yang menghambat
Lebar Jalan yang kurang memadai
Terhambatnya menuju lokasi Belum adanya Peraturan terkait Akses
kebakaran Adanya laporan palsu/bohong

Belum adanya sistem terpadu tanggap darurat

Kurangnya Personil yang Kurangnya Diklat internal


memenuhi kualisifikasi Kurangnya Diklat Eksternal
Berdasarkan tabel diatas permasalahan pokok pada Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi adalah Minimnya infrastruktur Pemadam untuk menunjang
tercapainya Response time 15 Menit, dengan 4 masalah. Masalah yang pertama
adalah Ketersediaan Sarana dan Prasarana belum memadai, Kurang optimalnya
pengawasan dan pengendalian, Terhambatnya menuju lokasi kebakaran,
Kurangnya Personil yang memenuhi kualisifikasi. Dari 4 masalah terdapat 28
Akar Masalah.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2018 – 2023 yang
diimplementasikan dalam visi Kota Bekasi yaitu “ KOTA BEKASI CERDAS,
KREATIF, MAJU, SEJAHTERA DAN IHSAN “. Untuk mencapai tujuan visi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diatas, maka dituangkan dalam 5
Misi, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan yang baik.
2. Membangun, Meningkatkan, dan Mengembangkan Prasarana dan
Sarana Kota yang maju dan memadai.
3. Meningkatkan perekonomian berbasis potensi jasa kreatif dan
perdagangan yang berdaya saing.
4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas kehidupan
masyarakat yang berpengetahuan, sehat, berakhlak mulia, kreatif,
dan inovatif.
5. Membangun, meningkatkan, dan mengembangkan kehidupan kota
yang aman dan cerdas, serta lingkungan hidup yang nyaman.
Ditindaklanjuti oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi sebagai salah
satu bentuk dukungan untuk ikut mensukseskan visi tersebut selaras
dengan tugas pokok Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi yaitu
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang sub urusan kebakaran
dan tugas pembantuan maka fungsi dan tugas Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Bekasi yang terkait dengan pencapaian Misi 2 yaitu : Membangun,
meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana kota yang
maju dan memadai. Keterkaitan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
dalam menunjang misi tersebut sesuai tugas pokoknya yaitu melaksanakan
sebagian urusan daerah dibidang kebakaran dan bencana lainnya dengan
memberikan Pelayanan Dasar sub urusan kebakaran daerah yaitu pelayanan
penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran yang meliputi kegiatan
pemadaman, pengendalian, penyelamatan,dan evakuasi. Pemenuhan layanan
pemadaman, penyelamatan dan evakuasi dilakukan melalui penyediaan
sarana dan prasarana pemadam kebakaran, sarana prasarana penyelamatan
dan evakuasi.
Pemenuhan mutu pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
dengan capaian tingkat waktu tanggap (response time) penanggulangan
kejadian kebakaran, layanan pelaksanaan pemadaman, dan pengendalian
kebakaran penanganan terhadap bahaya kebakaran dan penyelamatan
sesuai response time, dan meningkatkan kebutuhan infrastruktur
pemadaman kebakaran yang dapat memberikan pelayanan prima agar
masyarakat Kota Bekasi merasa nyaman dan aman menjadi warga Kota
Bekasi. Pemenuhan peralatan dan kelengkapan modern serta petugas
pemadam kebakaran yang handal dan professional dalam menangani bahaya
kebakaran sehingga ikut berperan dalam penyelamatan jiwa manusia dan
menurunkan kerugian harta yang dilakukan dengan kesiapsiagaan dan
terpola, dengan kegiatan pencegahan, penanggulangan pada saat kejadian,
penanganan setelah kejadian dan penanggulangan kebakaran dengan
mengedepankan prinsip pengurangan resiko kebakaran dengan
mengutamakan pencegahan kebakaran.
Faktor-faktor yang mungkin menjadi penghambat bagi terwujudnya Visi dan
misi Kota Bekasi diantaranya :
Tabel 3. 2 Faktor Penghambat dan Pendorong Visi dan Misi Kota Bekasi
Visi: Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera, dan Ihsan
Faktor
No. Misi Permasalahan
Penghambat Pendorong
1. Membangun, 1. Belum optimalnya  Jumlah sektor dan  Dukungan Anggaran
meningkatkan penyediaaan pos sektor pemadam Membangun jumlah Sektor
dan kebutuhan kebakaran belum dan Pos Sektor Pemadam
mengembangkan insfratruktur terpenuhi sesuai Kebakaran sesuai dengan
prasarana dan dengan jumlah jumlah Kecamatan dan
sarana kota yang Kecamatan dan Kelurahan Kota Bekasi
maju dan Kelurahan Kota  Dukungan Anggaran
memadai Bekasi untuk Membangun tempat
 Tidak tersedianya workshop dan
tempat workshop dan Laboratorium pengujian
Laboratorium
2. Belum Tercapainya  Sistem informasi dan  Meningkatnya forum-
response time 15 komunikasi terkait forum koordinasi dalam
menit pengaduan kebakaran penanganan pengaduan
yang masih lambat kebakaran dan bencana
,lainnya
 Cakupan Layanan  Dukungan Anggaran
Bencana Kebakaran untuk penambahan sektor
yang cukup luas untuk pemenuhan layanan
bencana yang cukup luas
 Kondisi Akses jalan  Kerjasama antar instansi
dan Kemacetan di seperti Dinas Perhubungan
Kota Bekasi (DISHUB) dan Kepolisin
untuk pengamanan jalan
3. Belum memadainya  Jumlah armada  Dukungan Anggaran
sarana dan kendaraan Pemadam untuk penambahan
prasarana Dinas Kebakaran yang jumlah armada kendaraan
Pemadam terbatas Pemadam Kebakaran Kota
Kebakaran Kota Bekasi
Bekasi  Dukungan Anggaran
 Jumlah Peralatan Alat untuk penambahan
Visi: Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera, dan Ihsan
Faktor
No. Misi Permasalahan
Penghambat Pendorong
Pelindung Diri dan jumlah Alat Pelindung Diri
Alat-alat (rescue) dan Alat-alat (rescue)
Pemadaman Pemadaman Kebakaran
Kebakaran yang
terbatas  Dukungan Anggaran
 Tersedianya Alat-alat untuk tersedianyaAlat-alat
pengujian pengujian
 Dukungan Anggaran
 Hydrant Kota yang untuk tersedianya Hrydran
belum berfungsi di Kota yang terpenuhi
titik Kota Bekasi
 Belum tersedianya  Dukungan Anggaran
Tandon Air/Pasokan untuk tersedianyaTandon
Air di wilayah Kota Air/Pasokan Air yang
Bekasi terpenuhi untuk pasokan
armada kendaraan Dinas
Pemadam Kebakaran
4. Belum optimalnya  Masih kurangnya  Pembuatan Regulasi untuk
kesadaran Regulasi pengawasan Dinas Pemadam
masyarakat dalam dan pengendalian Kebakaran
keterlibatan yang kuat pada Dinas
terhadap Pemadam Kebakara
pencegahan,  Masih kurangnya  Pembentukan
penganganan sosialisasi tentang Balakar/Satlakar di setiap
bahaya kebakaran ancaman bahaya kecamatan dan
dan bencana lainnya kebakaran; Manajemen Keselamatan
Kebakaran Gedung
(MKKG) di setiap gedung
komersil dalam
pencegahan bahaya
kebakaran.
5. Masih minimnya  Dalam penerimaan  Meningkatkan
SDM yang SDM Damkar belum kemampuanaparaturyang
berkualifikasi dan sesuai dengan amanat profesionalisme dengan
bersertifikat dalam Peraturan Menteri pelatihan dan pendidikan
pencegahan dan Dalam Negeri Nomor
penanganan bahaya 16 Tahun 2009
kebakaran dan
bencana lainnya

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra


Berdasarkan tinjauan terhadap RPJMD yang ada pada Kota Bekasi Dinas
Pemadam Kebakaran masuk dalam urusan wajib sebagai pelayanan dasar
pada Urusan Keamanan, ketentraman umum, dan perlindungan
masyarakat. Pada RPJMD Kota Bekasi tahun 2018-2023 Dinas Pemadam
Kebakaran termasuk dalam misi ke 2 (dua) yaitu Membangun,
Meningkatkan dan Mengembangkan prasarana dan sarana kota yang maju
dan memadai. Kelemahan pada Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran
yaitu tidak memiliki organisasi vertikal yang lebih tinggi pada tingkat
provinsi, sedangkan pada tingkat kementrian Pemadam Kebakaran ada
pada Kementrian Dalam Negeri yang hanya durus oleh Sub Bidang
Kebakaran berfungsi sebatas Regulator, pembuat standar peraturan,
pembinaan dan penyelenggara Diklat.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Ada beberapa point Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi yang mana
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi terkait didalamnya, yaitu sebagai
berikut:
1. Rencana Penyediaan Jalur Evakuasi Bencana Kebakaran
2. Rencana Cakupan Pelayanan WMK dan Linkage System
3. Rencana pengembangan pos pemadam kebakaran (PMK)
a. Membangun Sektor di 6 Wilayah Kecamatan Kota Bekasi seperti
Kecamatan Bantar Gebang, Pondok Gede, Pondok Melati, Jati
Asih, Bekasi Timur dan Bekasi Barat.
b. Membangun Pos Sektor di Wilayah Kelurahan Kota Bekasi.
c. Membangun Markas Komando (MAKO) Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi.
4. Rencana Kebutuhan Pasokan Air dan Rencana Hidran
a. Membangun Hydrant-hydrant Air yang tersebar secara merata
disepanjang jalan arteri dan kawasan perumahan.
b. Membangun Tandon-tandon Air untuk keperluan pemadam
kebakaran.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pemadam
kebakaran melalui kerjasama dengan PERANGKAT DAERAHAM
Kota Bekasi untuk pemenuhan pasokan air armada pemadam
kebakaran.
5. Rencana Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran
a. Memenuhi fasilitas setiap sektor yang ada sesuai standar kantor
pemadam kebakaran.
b. Memenuhi kebutuhan armada operasional dari mulai mobil yang
berkapasitas 1.000 liter, 3.000 liter, 4.000 liter, 5.000 liter,
10.000 liter, mobil tangga dan mobil rescue untuk memenuhi
kebutuhan Dinas Pemadam Kebakaran dalam melayani bencana
kebakaran dan bencana lainnya.
c. Pemeliharaan rutin atau berkala untuk armada operasional
untuk memenuhi perawatan armada yang telah dimiliki Dinas
Pemadam Kebakaran agar lancarnya pemenuhan dalam melayani
bencana kebakaran dan bencana lainnya.
d. Memenuhi kebutuhan Pakaian Kerja Lapangan (APERANGKAT
DAERAH) untuk 348 Aparatur Dinas Pemadam Kebakaran dalam
melayani bencana kebakaran dan bencana lainnya.
e. Memenuhi Kebutuhan Alat-alat Rescue untuk 348 Aparatur
Dinas Pemadam Kebakaran dalam melayani bencana kebakaran
dan bencana lainnya.
6. Rencana System Informasi Kebakaran
a. Pembangunan Aplikasi Pelaporan Kejadian Kebakaran Berbasis
Android
b. Pembangunan Aplikasi Peta Digital Data Histori Kebakaran
c. Pembangunan Database Alat Proteksi Kebakaran
d. Peremajaan Website Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
7. Rencana System Pencegahan Kebakaran
a. Pemberdayaan pada Masyarakat di Lingkungan Pemerintahan
Kota Bekasi
b. Peningkatan Kemampuan Masyarakat terhadap Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya
c. Penyuluhan pada OPERANGKAT DAERAH
d. Sosialisasi Penyuluhan dan Pembinaan Masyarakat di
Lingkungan Kecamatan Kota Bekasi
e. Pengenalan Pemahaman terhadap Bahaya Kebakaran pada
Tingkat Sekolah di Kota Bekasi
f. Pengenalan Profesi dan Alat Pemadam Kebakaran Pada Anak Usia
Dini
g. Peningkatan Kemampuan Siswa/Siswi tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebqakaran di Lingkungan Sekolah
Tingkat SMP dan SMA
Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Berdasarkan Telaahan
RTRW Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Rencana Tata Ruang Faktor
Permasalahan Pelayanan
No Wilayah terkait Tugas dan
PERANGKAT DAERAH Penghambat Pendorong
Fungsi PERANGKAT DAERAH
(1) (2) (3) (4) (5)
1 rencana penyediaan jalur Jalur evakuasi bencana yang Jaringan jalur Lebar dan kekuatan
evakuasi bencana kebakaran kurang memadai existing jalur
2 Cakupan layanan WMK yang luas Luasnya WMK Adanya pengecilan
rencana cakupan pelayanan
cakupan layanan
WMK dan Linkage System
WMK
3 Rencana pengembangan pos Belum terbangunnya sektor di Lahan Pembebasan
pemadam kebakaran (PMK) setiap kecamatan lahan/pemanfaatan
utility
4 Rencana Kebutuhan Pasokan Belum terpenuhinya kebutuhan PERANGKAT MOU
Air dan Rencana Hidran sumber air DAERAHAM
5 Rencana sarana dan prasarana Belum terpenuhinya kebutuhan APBD Anggaran
Rencana Tata Ruang Faktor
Permasalahan Pelayanan
No Wilayah terkait Tugas dan
PERANGKAT DAERAH Penghambat Pendorong
Fungsi PERANGKAT DAERAH
pemadam kebakaran sarana dan prasarana yang
memadai
6 Rencana system informasi Sistem informasi kebakaran yang Aplikasi Aplikasi yang relevan
kebakaran belum memenuhi kebutuhan yang kurang
ada memadai
7 Rencana system Pencegahan Belum terpenuhinya system Peraturan dan Peraturan dan
Kebakaran pencegahan yang menunjang aplikasi aplikasi yang
mendukung

Dari tabel 3.3 dapat dianalis gambaran bahwa belum optimalnya


koordinasi lintas sektoral untuk menunjang pelayanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK) di Kota Bekasi sementara seharusnya adanya koordinasi
program yang saling menunjang dan terintegrasi serta berkelanjutan.
Masih adanya ego sektoral dalam perencanaan pembangunan sehingga
permasalahan seringkali ditangani secara parsial dan tidak dapat
menyelesaikan permasalahan dengan tepat dan cepat.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Isu-isu strategis dirumuskan berdasarkan hasil Focus Group Discussion dan
serangkaian metode dari identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat
Daerah atau hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD dan Renstra periode tahun
sebelumnya. Berikut adalah isu-isu strategis terkait pencegahan,
pengendalian, penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lainnya pada
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, yaitu:

1. Belum tercapainya target tingkat waktu tanggap (response time) 15


menit
2. Kebutuhan akan sistem terkait pelayanan pemadaman dan
penyelamatan
3. Kualitas dan sertifikasi keahlian SDM belum memadai
4. Dukungan sarana prasarana belum memadai
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah


Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kota Bekasi periode
2018 - 2023 adalah “KOTA BEKASI CERDAS, KREATIF, MAJU,
SEJAHTERA DAN IHSAN” yang ditindak lanjuti dengan pernyataan Misi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas tata kelola pemerintahan yang baik taraf
kehidupan masyarakat;
2. Membangun, meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan
sarana kota yang maju dan memadai;
3. Meningkatkan perekonomian berbasis potensi jasa kreatif dan
perdagangan yang berdaya saing;
4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas kehidupan
masyarakat yang berpengetahuan, sehat, berakhlak mulia, kreatif
dan inovatif;
5. Membangun, meningkatkan dan mengembangkan kehidupan kota
yang aman dan cerdas serta lingkungan hidup yang nyaman, misi
ini ingin dicapai.
Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah serta
mempedomani Visi Misi Kepala Daerah terpilih Periode 2018-2023, maka
Dinas Pemadam Kota Bekasi melaksanakan Misi ke-2 dari Misi Wali Kota,
yaitu “Membangun, Meningatkan dan Mengembangkan Prasarana dan
Sarana Kota yang Maju dan Memadai”. Dari visi misi kota yang ada, Dinas
Pemadam Kebakaran akan membantu mewujudkan Visi Kota Bekasi yang
menanamkan Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan. Dinas
Pemadam Kebakaran akan memfasilitasi sebagai salah satu prasarana dan
sarana kota yang maju dan memadai untuk menciptakan lingkungan hidup
yang nyaman dan aman demi kemajuan di Kota Bekasi. Sedangkan untuk
program yang diajukan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi untuk
Dinas Pemadam Kebakaran tidak termasuk pada 45 program prioritas.
TUJUAN:
Meningkatkan ketersediaan prasarana, sarana dan utilitas umum kota
yang merata dan memenuhi stanadar pelayanan prima yang ramah gender,
kreatif dan aksesibel.
SASARAN:
Meningkatnya Ketersediaan Prasarana, yang berstandar prima, terintegrasi,
berkelanjutan dan aksesibel.
INDIKATOR SASARAN:
Indeks Infrastruktur Wilayah

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah


Pada bagian tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pemadam
Kebakaran memiliki dua tujuan yaitu Meningkatkan layanan respon cepat
(response time) penanggulangan kejadian kebakaran dengan didukung
penyediaan sarana dan prasarana dan Meningkatkan pelayanan publik
yang prima dan akuntabilitas kinerja yang akuntabel. Sasaran dari tujuan
pertama Dinas Pemadam Kebakaran adalah Meningkatnya layanan respon
cepat (response time) Penanggulangan kejadian kebakaran dengan
didukung penyediaan sarana dan prasarana, dan yang kedua adalah
Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja.
Indikator dari sasaran jangka menengah pertama ada tiga, yang pertama
adalah Prosentase Ketersediaan Sarana Pemadam Kebakaran, yang kedua
Prosentase Ketersediaan Prasarana Pemadam Kebakaran, dan ketiga
Persentase Layanan Respon Cepat (Response Time) Penanggulangan
Kejadian Kebakaran. Indikator dari sasaran jangka menengah kedua ada
tiga, yang pertama Indeks kepuasan masyarakat (ikm), kedua Nilai
akuntabilita kinerja instansi pemerintah (akip), ketiga Persentase
pengaduan yang ditindaklanjuti.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah
beserta indikator kinerjanya disajikan dalam tabel sebagaimana berikut.
Tabel 4. 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
INDIKATOR TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
NO TUJUAN SASARAN SATUAN
TUJUAN/SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatkan
layanan respon sepat
Prosentase Layanan
(response time)
Respon Cepat
penanggulangan Persentase
(Response Time) 46 52 56 61 65
kejadian kebakaran (%)
Penanggulangan
dengan didukung
Kejadian Kebakaran
penyediaan sarana
dan prasarana
Meningkatnya layanan Persentase layanan
respon cepat (response respon cepat (response Persentase
74 78 80 81 82
time) Penanggulangan time) penanggulangan (%)
kejadian kebakaran kejadian kebakaran
dengan didukung
penyediaan sarana dan Prosentase
Persentase
prasarana Ketersediaan Sarana 25 32 39 46 53
(%)
Pemadam Kebakaran

Prosentase
Persentase
Ketersediaan Prasarana 39 46 51 56 60
(%)
Pemadam Kebakaran

2 Meningkatkan
pelayanan publik
yang prima dan Nilai AKIP Disdamkar Nilai B B B BB BB
akuntabilitas kinerja
yang akuntabel
Meningkatnya kualitas Indeks kepuasan
pelayanan publik dan masyarakat (ikm)
akuntabilitas kinerja Indeks 80 81 82 84 86

Nilai akuntabilita
kinerja instansi
pemerintah (akip) Nilai B B B BB BB

Persentase pengaduan
yang ditindaklanjuti
Persentase
100 100 100 100 100
(%)

Tujuan jangka menengah Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi yaitu


“Meningkatkan layanan respon sepat (response time) penanggulangan
kejadian kebakaran dengan didukung penyediaan sarana dan prasarana”.
Dengan Meningkatnya Ketersediaan Sarana Prasarana Pemadam
Kebakaran untuk Mendukung Pelaksanaan Pemadaman dan
Penyelamatan, sehingga menurunnya jumlah kerugian dan korban jiwa
akibat kebakaran dan bencana lainnya sesuai dengan tugas yang harus
diemban oleh pemadam kebakaran dalam pemahaman masyarakat,
terhadap tindakan preventif yang dapat dilakukan pada saat kejadian
kebakaran atau bencana lainnya.
Target kinerja tahun ke-1 (satu) sampai tahun ke-5 (lima) Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Bekasi bervariatif, dan ditentukan berdasarkan review
data historis dari Renstra sebelumnya. Tingkat waktu tanggap (response
time) pada tahun ke-5 ditentukan 82% karena melihat dari perkembangan
dinas pemadam kebakaran, serta peningkatan sarana dan prasarana yang
dimiliki pada setiap tahun semakin bertambah.
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.2 Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah


Pengembangan sistem Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi akan
terpenuhi apabila adanya suatu kebijakan serta program yang tepat dan
berkesinambungan. Pengembangan Dinas Pemadam kebakaran juga
dilakukan dengan peningkatan kuantitas sumber daya manusia dan
kemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada serta melanjutkan
penambahan baik sarana maupun prasarana juga peningkatan kuantitas
sumber daya manusia yang ada dalam Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bekasi.
Dalam mewujudkan Visi dan menjalankan Misi, serta mencapai tujuan dan
sasaran Pemerintahan Kota Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran
merumuskan beberapa strategi yang bertujuan mengatasi permasalahan
dalam pelaksanaan pemadaman dan penyelamatan bahaya kebakaran dan
bencana lainnya. Strategi ini untuk mendukung tujuan dan sasaran Dinas
Pemadam Kebakaran yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan Response time/tingkat waktu tanggap yang belum
tercapai;
2. Membangun dan memelihara sarana dan prasarana yang mendukung;
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
4. Meningkatkan Pelayanan Penanganan Bencana Kebakaran;
5. Mengoptimalkan Pengujian dan Pemeriksaan Alat-alat Proteksi
Bangunan dan Gedung;
6. Mengembangkan Sistem Informasi dan Komunikasi terkait Pengaduan
Kebakaran;
7. Mengoptimalkan Pembentukan Tim Balakar.
Arah kebijakan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dalam mengatasi
permasalahan dalam pelaksanaan pemadaman dan penyelamatan bahaya
kebakaran dan bencana lainnya, meliputi hal – hal sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan Mitigasi Bencana Kebakaran
2. Revitalisasi dan membuat peta lokasi rawan kebakaran.
3. Membangun Jumlah pos pemadam kebakaran sesuai dengan luas
kota Bekasi
4. Peningkatan Kapasitas Aparatur dan layanan pemerintah daerah
5. Terkualifikasinya Aparatur melalui Diklat Internal maupun Eksternal
6. Penyediaan Sistem Pelayanan Penanganan Bencana Kebakaran
Berbasis Wilayah
7. Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Penanganan
Kebakaran
8. Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Alat Proteksi Kebakaran
9. Pengembangan Sistem Informasi TIK untuk Penanganan Bencana
Bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang. Berikut Tabel 5.1 tujuan,
sasaran, strategi, dan kebijakan
Tabel 5. 1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera, dan Ihsan
:Membangun, meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana kota yang maju dan
MISI II memadai.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan layanan Meningkatnya layanan Mengoptimalkan Mitigasi Bencana
respon sepat (response Respon Cepat (response Mengoptimalkan Response Kebakaran
time) penanggulangan tiime) Penanggulangan time/tingkat waktu tanggap
kejadian kebakaran kejadian kebakaran dengan yang belum tercapai Revitalisasi dan membuat peta lokasi
dengan didukung didukung penyediaan rawan kebakaran
penyediaan sarana dan sarana dan prasarana
prasarana Membangun dan memelihara
Membangun Jumlah pos pemadam
sarana dan prasarana yang kebakaran sesuai dengan luas kota
mendukung
Bekasi

Mengoptimalkan Pembentukan Peran serta aktif masyarakat dan


Tim Balakar pelaku usaha dalam pencegahan
bahaya kebakaran
 Penyediaan Sistem Pelayanan
Penanganan Bencana Kebakaran
Meningkatkan Pelayanan
Berbasis Wilayah
Penanganan Bencana
 Peningkatan Penyediaan Sarana
Kebakaran
dan Prasarana Penanganan
Kebakaran

Mengoptimalkan Pengujian
dan Pemeriksaan Alat-alat Peningkatan Pengawasan dan
Proteksi Bangunan dan Pengendalian Alat Proteksi Kebakaran
Gedung

Mengembangkan Sistem
Pengembangan Sistem Informasi TIK
Informasi dan Komunikasi
untuk Penanganan Bencana
terkait Pengaduan Kebakaran

 Peningkatan Kapasitas Aparatur


dan layanan pemerintah daerah
Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur  Terkualifikasinya Aparatur melalui
Diklat Internal maupun Eksternal
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Rencana Program dan Kegiatan


Dalam upaya mewujudkan program-program kerja yang akan dilaksanakan,
maka dengan segenap kemampuan yang ada, Dinas Pemadam Kebakaran
telah menyusun Rencana Strategis Dinas yang akan menjadi pedoman bagi
Urusan keamanan, ketentraman umum dan perlindungan masyarakat.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran
merupakan penjabaran dari tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang
telah disampaikan dalam bab sebelumnya, adapun program dan kegiatan
tahun 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
1. Program Dampak Bahan Berbahaya dan Beracun Akibat Kebakaran
Kegiatannya :
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Operasional;
b. Pengadaan Alat-alat Pemadam Kebakaran dan Alat-alat Rescue;
c. Pengadaan Mobil Tangga 56 Meter;
d. Pengadaan Alat Perlindung Diri;
e. Pengadaan Mobil Operasional Pemadam Kebakaran Kapasitas 1.000
Liter;
f. Pengadaan Mobil Operasional Pemadam Kebakaran Kapasitas 3.000
Liter;
g. Pengadaan Mobil Operasional Pemadam Kebakaran Kapasitas 4.000
Liter;
h. Pengadaan Mobil Operasional Pemadam Kebakaran Kapasitas 5.000
Liter;
i. Pengadaan Mobil Operasional Pemadam Kebakaran Kapasitas 10.000
Liter;
j. Pembangunan Mako Dinas Pemadam Kebakaran;
k. Pembangunan Sektor DInas Pemadam Kebakaran di setiap
Kecamatan;
l. Pembangunan Pos Sektor Dinas Pemadam Kebakaran di setiap
Kelurahan;
m. Penyediaan Tandon Air di setiap Kelurahan;
n. Pembangunan Laboratorium;
o. Pelatihan Bagi Petugas Pemadam Kebakaran;
p. Latihan Rutin Fisik Berkala Pasukan Pemadam Kebakaran;
q. Latihan Gabungan Bersama antar Perbatasan Kota atau Kabupaten;
r. Simulasi Penyelamatan pada Gedung Bertingkat;
s. Mengikuti Skill Competition HUT Damkar Tingkat Nasional (Jambore);
t. Mengadakan HUT Damkar Tingkat Kota Bekasi;
u. Penyelenggaraan Medical Check Up bagi Petugas Pemadam
Kebakaran;
v. Penyelenggaraan Kinerja Pemadam Kebakaran;
w. Focus Group Discussion Perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran;
x. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan.
2. Program Peralatan Proteksi Kebakaran;
Kegiatannya :
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Laboratorium Pemadam
Kebakaran
b. Validasi Data Alat Proteksi Kebakaran;
c. Peningkatan Kapasitas Pengendalian dan Perencanaan Proteksi
Kebakaran.
3. Program Penyelidikan Kebakaran
Kegiatannya :
a. Investigasi Penyebab Kebakaran.
4. Program Pencegahan Kebakaran
Kegiatannya :
a. Pembangunan Aplikasi Pelaporan Kejadian Kebakaran berbasis
Android;
b. Pembangunan Aplikasi Peta Digital Data Histori Kebakaran berbasis
Android;
c. Pembangunan Database Alat Proteksi Kebakaran;
d. Peremajaan Website Disdamkar Kota Bekasi;
e. Pemberdayaan pada Masyarakat;
f. Pemberdayaan pada Masyarakat di Lingkungan Pemerintahaan Kota
Bekasi;
g. Peningkatan Kemampuan Masyarakat terhadap Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya;
h. Penyuluhan pada OPERANGKAT DAERAH;
i. Sosialisasi Penyuluhan dan Pembinaan Masyarakat di lingkungan
Kecamatan pada Kota Bekasi;
j. Pengenalan Pemahaman terhadap Bahaya Kebakaran pada tingkat
sekolah di Kota Bekasi;
k. Pengenalan Profesi dan Alat Pemadam Kebakaran pada anak usia dini;
l. Peningkatan Kemampuan Siswa atau siswi tentang pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran di lingkungan sekolah tingkat
SMP dan SMA;
5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatannya :
a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air danListrik;
b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
c. Penyediaan Alat Tulis Kantor;
d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/PeneranganBangunan
Kantor;
f. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Undangan;
g. Penyediaan Makanan dan Minuman;
h. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah;
i. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/TeknisPerkantoran;
j. Penyebarluasan Informasi PenyelenggaraanPemerintahan Daerah;
k. Penataan Arsip.
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatannya :
a. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional;
b. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor.
7. Program peningkatan disiplin aparatur
Kegiatannya :
a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Pelengkapannya;
b. Pengadaan Pakaian Olah Raga;
c. Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu.
8. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Kegiatannya :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
9. Program peningkatan, pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Kegiatannya :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan IkhtisarRealisasi Kinerja
SKPERANGKAT DAERAH;
b. Penyusunan Laporan Keuangan;
c. Penyusunan dan Evaluasi Rencana Kerja.
Tabel 6. 1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Tahun Anggaran 2019 – 2023

Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-


Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatkan Tercapai PROGRAM 0,72 0,87 0,94 0,99 1,05 457.603
ketersediaan nya DAMPAK
sarana dan Tingkat BAHAN 1. Persentase
prasarana Waktu BERBAHA layanan respon
pemadam Tanggap YA DAN cepat (respon Bidang
kebakaran (respons BERACUN time) 0,73 0,75 36 0,77 44 0,79 47 0,80 50 0,81 53 0,81 228,802 Pemad
yang prima e time) AKIBAT penanggulangan aman
untuk Penangg KEBAKAR kejadian
mendukung ulangan AN kebakaran
pencapaian Kejadian
target tingkat Kebakara
waktu n 2. Jumlah
tanggap layanan Bidang
138,0 140,0 142,0 144,0
(response Penyelamatan 136,00 36 44 47 50 145 53 145 228,802 Pemad
0 0 0 0
time) Evakuasi non aman
penanggulang kebakaran
an kejadian
kebakaran
3. Persentase
penyediaan Bidang
sarana Sarana
17% 25% 15.000 32% 15.000 39% 15.000 46% 15.000 53% 15.000 53% 572.004
pemadaman Prasara
kebakaran dan na
penyelematan
Pemelihara
an Jumlah Bidang
rutin/berk Pemeliharaan Sarana
1.266,70 3.035,29 4.319,99 6.200,47
ala rutin/berkala NA 24 34 3.000 43 51 61 dan
6 4105 9982 0562
Kendaraan Kendaraan prasara
Operasiona Operasional) na
l

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Jumlah Peralatan
Pemadamam
Kebakaran,
Pengadaan Peralatan
Alat-alat erbengkelan, Bidang
Pemadama Radio HT, Rig, Sarana
m Antena, NA 9 487,777 10 800 11 660 12 864 13 1.123,2 dan
Kebakaran Handphone, prasara
dan Alat- Interface na
alat Rescue Kompresor
SCBDdan Alat-
alat Rescue

Bidang
Pengadaan
Jumlah Mobil Sarana
Mobil
Tangga 56 Meter NA - - 1 60.000 - - - - 1 103.680 dan
Tangga 56
prasara
Meter
na
Jumlah aat Bidang
Pengadaan
pelindung diri bagi Sarana
Alat NA
petugas pemadam 42 664,313 93 1.801,35 93 2.269,2 93 2.836,5 93 3.552,6 dan
Pelindung
kebakaran prasara
Diri
na
Pengadaan Jumlah Mobil
Mobil Operasional Bidang
Operasiona Pemadam Sarana
NA
l Pemadam kebakaran 1 1.000 3 3.500 3 4.200 2 3.360 1 1.000 dan
Kebakaran Kapasitas 1.000 prasara
Kapasitas Liter na
1.000 Liter
Pengadaan Jumlah Mobil
Mobil Operasional Bidang
Operasiona Pemadam Sarana
NA
l Pemadam kebakaran - - 2 3.600 2 4.320 2 5.184 2 5.184 dan
Kebakaran Kapasitas 4.000 prasara
Kapasitas Liter na
4.000 Liter

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)

Pengadaan Jumlah Mobil


Mobil Operasional Bidang
Operasiona Pemadam Sarana
NA
l Pemadam kebakaran - - 2 4.500 2 5.400 2 6.480 2 6.480 dan
Kebakaran Kapasitas 5.000 prasara
Kapasitas Liter na
5.000 Liter
Pengadaan Jumlah Mobil
Mobil Operasional Bidang
Operasiona
Pemadam Sarana
l Pemadam
kebakaran NA - - 2 7.500 2 9.000 2 10.800 2 10.800 dan
Kebakaran
Kapasitas 10.000 prasara
Kapasitas
Liter na
10.000
Liter
Pengadaan Jumlah Mobil
Mobil Operasional Bidang
Operasiona Pemadam Sarana
NA
l Pemadam kebakaran - - 2 4.500 2 5.400 2 6.480 1 3.888 dan
Kebakaran Kapasitas 3.000 prasara
Kapasitas Liter na
3.000 Liter
Pembangunan
Pembangu Markas Komando Bidang
nan Mako (Mako) Dinas Sarana
NA
Dinas Pemadam - - 1 20.000 - - - - - - dan
Pemadam Kebakaran yang prasara
Kebakaran dilaksanakan na

Pembangu Jumlah
nan Sektor Pembangunan Bidang
Dinas Sektor Pembantu Sarana
NA
Pemadam Dinas Pemadam - - 2 7.000 2 8.400 2 10.080 1 6.048 dan
Kebakaran Kebakaran di prasara
di setiap setiap Kecamatan na
Kecamatan

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Pembangu JumlahPembangu
nan Pos Bidang
nan Pos Sektor
Sektor Sarana
Pemadam NA
Pemadam - - 2 4.000 2 4.500 2 5.000 2 5.500 dan
Kebakaran Kebakaran di prasara
di setiap setiap Kelurahan na
Kelurahan
Jumlah Bidang
Penyediaan
Penyediaan Sarana
Tandon Air NA
Tandon Air di - - 7 1.400 2 250 2 300 2 350 dan
di setiap
setiap Kelurahan prasara
Kelurahan
(unit tandon) na
Pembangu Bidang
nan Laboratorium pengaw
Laboratori Pemadam NA asan
- - - - - - - - 1 2.500
um Kebakaran yang dan
Pemadam dibangun pengen
Kebakaran dalian
Jumlah Bidang
Pelatihan
pemada
Bagi Penyediaan
NA 1.296,87 1.621,09 man
Petugas Tandon Air di - - 100 830 100 1.037,5 100 100 - -
5 375 dan
Pemadam setiap Kelurahan penyela
Kebakaran
matan
Latihan Pelatihan Bagi Bidang
Rutin Fisik pemada
Petugas Pemadam
Berkala NA man
Kebakaran yang - - 357 200 357 240 357 288 357 345,6 - -
Pasukan dan
Pemadam dilaksanakan penyela
Kebakaran matan
Latihan Latihan Rutin
Fisik Berkala Bidang
Gabungan
pemada
Bersama Pasukan
NA man
antar Pemadam - - 250 250 250 300 250 360 250 432 - -
dan
Perbatasan Kebakaran yang penyela
Kota atau dilaksanakan matan
Kabupaten

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Jumlah Petugas
Pemadam Bidang
Simulasi
Kebakaran yang pemada
Penyelamat
Terlatih dalam NA man
an pada - - 400 450 400 540 400 648 400 777,6 - -
menangani dan
Gedung
kebakaran pada penyela
Bertingkat
gedung bertingkat matan

Mengikuti
Skill Jumlah Peugas Bidang
Competitio pemada
yang Berwawasan
n HUT NA 502,0444 6.024,53 man
DAMKAR - - 50 348,642 50 41,3704 50 50 - -
Damkar 80 3376 dan
Tingkat Senusantara penyela
Nasional matan
(Jambore)
Mengadaka HUT DAMKAR Di Bidang
n HUT kota Bekasi pemada
Damkar NA man
- - 1.000 300 1.000 360 1.000 432 1.000 518,4 - -
Tingkat Yang dan
Kota dilaksanakan penyela
Bekasi matan
Penyelengg Stamina dan
araan Kesehatan Bidang
Medical pemada
Petugas Pemadam
Check Up NA man
Kebakaran yang - - 370 1.000 100 600 100 700 100 800 -
bagi dan
Petugas terjaga dengan penyela
Pemadam baik matan
Kebakaran

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Jumlah cakupan
playanan
kebakaran dan
bencana lainnya Bidang
Penyelengg
pemada
araan serta
NA 121/1 400/3 6.119,77 400/3 7.649,71 400/3 9.562,14 400/3 11.952,6 man
Kinerja Meningkatkan 2.447,91
34 00 5 00 875 00 8438 00 85547 dan
Pemadam Kesiap siagaan penyela
Kebakaran dan motivasi bagi matan
Petugas Pemadam
Kebakaran

Jumlah Rapat
Focus Kinerja Damkar
Group
Internal, FGD
Discussion
Eksternal Damkar NA Sekreta
Perencanaa - - 200/6 350 200/1 500 200/1 500 200/1 500
dan Rancangan riat
n Dinas
Pemadam Renstra, Renja
Kebakaran dan Sakip

Jumlah Alat
Pengadaan
Pelindung Diri
Pakaian 1.827,48 1.827,48 1.827,48 1.827,48 Sekreta
bagi Petugas NA - - 90 90 90 90
Kerja 68 68 68 68 riat
Pemadam
Lapangan
Kebakaran (set)
PROGRAM Persentase Bidang
PERALATA layanan pengaw
N pemeriksanaan asan
0,15 0,25 0,54 0,35 0,65 0,40 0,70 0,45 0,75 0,5 0,79 0,5 343.202
PROTEKSI dan pengujian dan
KEBAKAR alat proteksi pengen
AN kebakaran dalian
Perencanaa
n Teknis Bidang
Pembangu Jumlah Gedung pengaw
nan dan Workshop NA asan
- - 1 400 - - - - - -
Gedung Pengujian Proteksi dan
Laboratori Kebakaran pengen
um dalian
Pemadam

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Kebakaran

Bidang
Validasi Jumlah Alat pengaw
Data Alat Perlengkapan NA asan
- - 1 350 1 400 1 400 1 400
Proteksi Proteksi dan
Kebakaran Kebakaran (paket) pengen
dalian
Peningkata
n Bidang
Kapasitas Jumlah Petugas pengaw
Pengendali Latihan Pengujian NA asan
- - 5 200 5 250 5 250 5 250
an dan Alat Proteksi dan
Perencanaa Kebakaran (org) pengen
n Proteksi dalian
Kebakaran
Persentase Bidang
PROGRAM
layanan pemad
PENYELID
pendataan dan aman
IKAN 0,73 0,78 0,54 0,83 0,65 0,88 0,70 0,93 0,75 1 0,79 1 343.202
inspeksi dan dan
KEBAKAR
investigasi pasca penyel
AN
kebakaran amatan
Prosentase Bidang
penyebab pemada
Investigasi
kebakaran yang man
Penyebab NA - - 6/3 8,640 6/3 10,368 6/3 12,4416 6/3 14,92992
teridentifikasi dan
Kebakaran
(box/jenis penyela
form/cetak foto) matan
Persentase
PROGRAM
layanan
PENCEGA Bidang
pemberdayaan
HAN 0,30 0,40 0,45 0,50 0,54 0,60 0,59 0,70 0,62 0,75 0,66 0,75 286.002 Penceg
masyarakat/rela
KEBAKAR ahan
wan kebakaran
AN
(BALAKR)

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Persentase
pencapaian
layanan 128
Bidang
publikasi 0,156 2.943.
0,26 0,12 0,45 0,16 0,54 0,16 0,59 0,16 0,62 0,66 286.002 Penceg
pencegahan dan 25 492
ahan
penanggulangan
bahaya
kebakaran
Pembangu Jumlah
nan Pembangunan dan
Aplikasi Pemeliharaan
Bidang
Pelaporan Aplikasi Pelaporan NA
- - 1 150 - - - - - - Pencega
Kejadian Kejadian
han
Kebakaran Kebakaran
berbasis Berbasis Android
Android (aplikasi)
Pembangu
nan Jumlah
Aplikasi Pembangunan dan
Peta Digital Pemeliharaan Bidang
NA
Data Aplikasi Peta - - 1 150 - - - - - - Pencega
Histori Digital Data han
Kebakaran Histori Kebakaran
berbasis (aplikasi)
Android
Jumlah
Pembangu Pembangunan dan
nan Pemeliharaan
Bidang
Database Kontrol Room NA
- - 1 150 - - - - - - Pencega
Alat Pemantaua
han
Proteksi Laporan
Kebakaran Kebakaran
(aplikasi)
Jumlah
Peremajaa
Pembangunan dan
n Website Bidang
Pemeliharaan NA
Disdamkar - - 1 150 1 150 1 150 1 150 Pencega
Database Alat
Kota han
Proteksi
Bekasi
Kebakaran

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
(aplikasi)

Jumlah
Pembangunan dan
Pemberday
Pemeliharaan 600 / 600 / 600 / 600 / Bidang
aan pada NA
Aplikasi Peta - - 15 250 15 250 15 250 15 250 Pencega
Masyaraka
Digital Data RW RW RW RW han
t
Histori Kebakaran
(orang/RW)
Kemampuan
Aparatur ASN
terhadap
pencegahan
terjadinya
kebakaran sesuai
dengan
Pemberday
Permendagri
aan pada
No.16/2009
Masyaraka
tentang Standar
t di Bidang
Kualifikasi NA
Lingkunga - - 295 100 295 100 295 100 295 100 Pencega
aparatur di
n han
Daerah,
Pemerintah
Meningkatkan
an Kota
Pemahaman
Bekasi
terhadap
Pencegahan dan
Penanggulangan
Bahaya
Kebakaran (orang)
yang
diselenggarakan

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Peningkatk
Jumlah Sosialisasi
an
dan Simulasi pada
Kemampua
anak usia dini
n
terhadap
Masyaraka Bidang
pencegahan NA 400 / 400 / 400 / 400 /
t terhadap - - 200 250 300 300 Pencega
terjadinya 10 10 10 10
Pencegaha han
kebakaran 48
n dan
Kunjungan
Penanggula
(orang/kecamatan
ngan
)
Bahaya
Jumlah
Peningkatan
Pemahaman
Penyuluha
terhadap
n pada Bidang
Pencegahan dan NA 280 / 280 / 280 / 280 /
OPERANG - - 90 120 150 150 Pencega
Penanggulangan 19 19 19 19
KAT han
Bahaya
DAERAH
Kebakaran
(orang/OPERANG
KAT DAERAH)
Meningk
atnya
Program
Kualitas
Pelayanan Persentase
Pelayana Bidang
Administr Pelayanan NA
n Publik 100% 100% 100% 100% 100% Sekreta
asi Administrasi
dan riat
Perkantor Perkantoran
Akuntabi
an
litas
Kinerja
Penyediaan Bidang
Jumlah Jasa
Jasa NA 25 x 35 x 40 x 45 x Sekreta
Kebersihan Kantor - - 50 65 84,5 109,85
Kebersihan 13 13 13 13 riat
(orang x hari)
Kantor

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)

Jumlah Jasa
Komunikasi,
Penyediaan
Sumber Daya Air,
Jasa 1 / 1 / Bidang
dan Listrik (Line 1 / 9 1 / 9 1 /12
Komunikas NA 10 / 11 / Sekreta
Telepon/ rekening / 9 / 450 / 9 / 585 760,5 988,65 / 12 / 1,285245
i, Sumber 10 / 11 / riat
listri/langganan 1 1 1
Daya Air 1 1
internet/ paket
dan Listrik
penambahan daya
listrik)
Jumlah Jasa
Kebersihan Kantor
Penyediaan Bidang
(Buah alat-alat
Jasa NA 2.039 2.651 2.651 2.651 2.651 Sekreta
dan bahan 200 260 338 439,4 571,22
Kebersihan / 11 / 20 / 22 / 24 / 24 riat
pembersih/orang
Kantor
petugas
kebersihan)
Penyediaan
Bidang
Jasa Jumlah Peralatan
NA Sekreta
Perbaikan Kerja yang layak - - 6 50 6 65 6 84,5 6 109,85
riat
Peralatan (jenis)
Kerja
Penyediaan Jumlah Alat-alat Bidang
NA Sekreta
Alat Tulis Tulis Kantor 58 150 58 195 58 253,5 58 329,55 58 428,415
riat
Kantor (jenis)
Penyediaan
Jumlah Barang
Barang Bidang
Cetakan dan
Cetakan NA 14 / 14 / 14 / 14 / Sekreta
Penggandaan 14 100 130 169 219,7 285,61
dan 3 3 3 3 riat
(jenis/jenis
Pengganda
penggandaan)
an
Penyediaan
Jumlah
Komponen
Komponen Bidang
Instalasi
Instalasi Listrik / NA Sekreta
Listrik/Pen 16 15 16 19,5 16 25,35 16 32,955 16 42,8415
Penerangan riat
erangan
Bangunan Kantor
Bangunan
(jenis)
Kantor

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Penyediaan Bidang
Jumlah peralatan
Peralatan NA Sekreta
rumah tangga - - 18 150 18 195 18 253,5 18 329,55
Rumah riat
(jenis)
Tangga
Jumlah Bahan
Bacaan dan
Peraturan
Penyediaan Perundang-
Bahan undangan (eks
5.414 5.414 5.414 5.414 Bidang
Bacaan Surat 4,165
NA / 413 / 413 / 413 / 413 Sekreta
dan Kabar/Harian eks / 318 40 52 67,6 87,88 114,244
/591 / 591 / 591 / 591 riat
Peraturan Surat / 455
/3 /3 /3 /3
Perundang- Kabar/Mingguan
undangan eks Surat Kabar
/Buku Peraturan
Perundang-
undangan)
120 / 150 / 180 / 200 / 220 /
790 / 820 / 840 / 860 / 880 /
Penyediaan Jumlah Makanan Bidang
58 / 65 / 75 / 85 / 95 /
Makanan dan Minuman NA 160.550. Sekreta
68 / 60 75 / 95 85 / 123,5 95 / 105 / 208,715
dan Pegawai dan 000 riat
999 / 1.200 1.400 1.650 1.800
Minuman Rapat (1 paket)
260 / 350 / 400 / 450 / 470
/23 / 30 /37 / 45 / 50
Rapat-
Rapat Jumlah
Koordinasi Perjalanan dan Bidang
NA Sekreta
dan Konsultasi ke 134 250 155 325 175 422,5 200 549,25 220 714,025
riat
Konsultasi Luar Daerah
Ke Luar (org/kali)
Daerah
Penyediaan
Jumlah Jasa
Jasa
Tenaga Bidang
Tenaga
Administrasi / NA 836 / 986 / 1.136 1.286 1.286 Sekreta
Administra 49,7815 58,9615 68,1415 77,3215 77,3215
Teknis 11 12 / 12 / 12 / 12 riat
si/Teknis
Perkantoran
Perkantora
(org/bulan)
n

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Informasi
Penyebarlu pemadam
asan Kebakaran kepada
Informasi masyarakat (mmk 875 / Bidang
NA 2.112 2.112 2.112 2.112 Sekreta
Penyelengg Advetorial Surat 11 / 50 65 84,5 109,85 142,805
/ 14 / 14 / 14 / 14 riat
araan kabar/ Kali 5
Pemerintah Tayang Iklan
an Daerah Media online/ Kali
Siar Talkshow)
Penyediaan
Jasa
Keamanan
Kantor
(Piket Jumlah Jasa Bidang
NA Sekreta
Kesiapsiag Tenaga Piket 388 2.000 416 5.000 434 6.500 452 8.450 523 10.985
riat
aan 1x24 Kesiapsiagaan(org)
jam
Petugas
Pemadam
Kebakaran)
Jumlah Penataan 1.700 1.900 2.100 Bidang
1.500
Penataan Arsip (buah/box NA / 50 / /50 / /50 / Sekreta
- - / 50 / 50 65 84,5 109,85
Arsip snack/nampan/d 5 / 5 / 5 / riat
5 /10
us aqua) 10 10 10
PROGRAM
PENINGKA
TAN
Persentase Bidang
SARANA
sarana dan NA Sekreta
DAN 100% 100% 100% 100% 100%
prasarana riat
PRASARA
aparatur
NA
APARATU
R
Pengadaan Jumlah Bidang
Perlengkap Perlengkapan NA Sekreta
- - 7 350 7 420 7 539 7 699,3
an Gedung Gedung Kantor riat
Kantor (jenis)

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
Pengadaan Bidang
Jumlah Peralatan
Peralatan NA 1.135,05 1.472,62 Sekreta
Gedung Kantor - - 8 737,05 8 884,46 8 8
Gedung 7 59 riat
(jenis)
Kantor
Pengadaan Bidang
Pengadaan NA Sekreta
Meubelair Dinas - - 408 850 408 1.105 408 1,4365 408 1.867,45
Meubelair riat
Pemadam (buah)
Jumlah
Pemelihara
Pemeliharaan Bidang
an
Rutin / Berkala NA 1.879,04 Sekreta
Rutin/Berk 6 400 8 560 10 864 11 1.369,6 12
Halaman dan 0 riat
ala Gedung
Gedung Kantor
Kantor
(Kantor)
Jumlah Service
dan Penggantian
Suku Cadang
Pemelihara yang rusak
an Kendaraan Dinas
Rutin/Berk / Operasional, 6/11/ Bidang
NA 6/12/ 6/13/ 1.384,33 6/14/ 1.797,67 6/15/ 2.336,78 Sekreta
ala STNK dan Belanja 19 / 981,8 1.079,98
1939 1940 8 1941 58 1942 218 riat
Kendaraan BBM (unit 38
Dinas/Ope kendaraan roda
rasional empat / unit
kendaraan roda
dua / perpanjang
STNK)
Pemelihara
an Jumlah
Rutin/Berk Pemeliharaan Bidang
NA Sekreta
ala Perlengkapan - - 9 55 9 66 9 84,7 9 109,89
riat
Perlengkap Gedung Kantor
an Gedung (jenis)
Kantor
Pemelihara Jumlah NA 31 75 37 / 90 55 / 115,5 65 / 149,85 70 194,745 Bidang

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
an Pemeliharaan /25 / 30 / 45 / 55 / /60 / Sekreta
Rutin/Berk Peralatan Gedung 2 2 2 2 2 riat
ala Kantor (unit
Peralatan komputer/unit
Gedung printer/unit mesin
Kantor TIK/Penghancur
Kertas)

PROGRAM
PENINGKA Bidang
TAN Persentase Sekreta
NA 100% 100% 100% 100% 100%
DISIPLIN Disiplin Aparatur riat
APARATU
R
Pengadaan Jumlah Pakaian
Pakaian Dinas Beserta Bidang
Dinas Perlengkapannya NA 2.436,89 2.932,22 3.428,63 3.925,05 Sekreta
559 1.765,27 709 859 1.009 1.159
Beserta dan Tersedianya 3 2 1 0 riat
Perlengkap Sepatu Kerja
annya Dinas (stel)
Pengadaan Bidang
JumlahPakaian
Pakaian NA 142,9917 Sekreta
Kerja Lapangan - - 13 118,175 18 129,9925 18 36 171,5901
Kerja 5 riat
Dinas (buah)
Lapangan
Pengadaan
Bidang
Pakaian Jumlah Pakaian
NA Sekreta
Khusus Khusus hari-hari - - 1.095 900 1.145 990 1.195 1.089 1.245 1.197,9
riat
Hari-Hari tertentu (stel)
Tertentu

Pengadaan Jumlah Pakaian Bidang


NA 1.225,12 Sekreta
Pakaian Olah Raga - - 1.005 1.012,5 1.080 1.113,75 1.155 1.305 1.470,15
5 riat
Olahraga (pasang)

PROGRAM
PENINGKA Persentase Bidang
NA Sekreta
TAN Pendidikan dan 100% 100% 100% 100% 100%
riat
SUMBER Pelatihan Formal
DAYA

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)
APARATU
R
Pendidikan Bidang
dan Keikutsertaan NA Sekreta
6 20. 9 30 12 40 15 50 18 60
Pelatihan Diklat (org) riat
Formal
PROGRAM
PENINGKA
TAN
PENGEMB
ANGAN Persentase
SISTEM Pengembangan Bidang
NA Sekreta
PELAPORA Sistem Pelaporan 100% 100% 100% 100% 100%
riat
N Capaian Kinerja
CAPAIAN dan Keuangan
KINERJA
DAN
KEUANGA
N
Penyusuna
n Laporan
Capaian Jumlah Laporan
Kinerja dan Kinerja Bidang
Ikhtisar SKPERANGKAT NA Sekreta
7 15 6 20 6 25 6 30 6 35
Realisasi DAERAH riat
Kinerja (dokumen
SKPERANG perencanaan)
KAT
DAERAH
Jumlah laporan
Bidang
Penyusuna keuangan Dinas
NA Sekreta
n Laporan Pemadam 3 15 3 18 3 21,6 3 25,92 3 31,104
riat
Keuangan Kebakaran
(dokumen)

63.204.2 211.748. 152.022. 177.427. 293.302.


TOTAL
76.000 491.800 750.555 831.850 947.635

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
Data Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja
Tujuan, Sasaran, pada Penang
Program/ 2019 2020 2021 2022 2023 pada Akhir Periode Lok
Tujuan Sasaran Program Awal gung
Kegiatan Renstra asi
(outcome) dan Tahun jawab
kegiatan (output) Perencan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
aan Target Target Target Target Target Target
(Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan) (Jutaan)

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

7.1 Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan


Indikator kinerja Perangkat Daerah dikemukakan pada bagian ini yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pemadam
Kebakaran dalan lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja Dinas
Pemadam Kebakaran yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
ditampilkan dalam Tabel 7.1, sebagai berikut:
Tabel 7. 1 Indikator Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kondisi
kinerja
kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun
pada akhir
No. Indikator awal periode
periode
RPJMD
RPJMD
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023 (2023)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentase layanan respon


cepat (respon time)
1 73% 75% 77% 79% 80% 81% 81%
penanggulangan kejadian
kebakaran
Jumlah layanan penyelamatan
2 evakuasi operasi non 136 138 140 142 144 145 145
kebakaran (kali)
Persentase layanan
pemberdayaan
3 30% 40% 50% 60% 70% 75% 75%
masyarakat/relawan
kebakaran (BALAKAR)
Persentase pencapaian
layanan 128 publikasi
4 pencegahan dan 25.8% 11.7% 15.6% 15.6% 15.6% 15.6% 74.1%
penanggulangan bahaya
kebakaran
Persentase layanan
5 pemeriksanaan dan pengujian 15% 25% 35% 40% 45% 50% 50%
alat proteksi kebakaran
Persentase layanan pendataan
6 dan inspeksi dan investigasi 73% 78% 83% 88% 93% 100% 100%
pasca kebakran
Persentase penyediaan sarana
7 pemadaman kebakaran dan 17% 25% 32% 39% 46% 53% 53%
penyelematan

Paraf Kordinasi :
Kepala Bappeda
Kepala Disdamkar
Kabag Hukum
BAB VIII
PENUTUP

Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh


pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Dinas
Pemadam Kebakaran ini merupakan dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran selama periode
2018-2023, mengikuti periode berlakunya RPJMD Kota Bekasi 2018-2023.
Renstra Perangkat Daerah ini memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgen
dalam pengembangan Perencanaan, Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan
selama 5 (lima) tahun kedepan, memberikan arah, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran.
Renstra Dinas Pemadam Kebakaran merupakan penjabaran dokumen
RPJMD, selanjutnya Renstra Dinas Pemadam Kebakaran dijabarkan ke dalam
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemadam Kebakaran yang merupakan rencana
tahunan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi selama periode lima tahun,
2018-2023 dan akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab. Renstra Dinas Pemadam Kebakaran diterbitkan melalui surat keputusan
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, dan didalam pelaksanaannya,
senantiasa dilakukan pengawasan dan evaluasi, sebagai wujud penyelengaraan
pemerintahan yang akuntabel, transparan dan bercirikan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian kinerja pelayanan
sebagaimana tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah merupakan bagian pencapaian kinerja dan pertanggung
jawaban kepada Wali kota dan Wakil Wali kota, serta secara moral dipertanggung
jawabkan kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai