PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi di era Society 5.0 ini membuat diperlukannya
peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh pendidikan dan pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan itu sendiri. Salah satu upaya pemanfaatan teknologi ini
diterapkan pada pengembangan media pembelajaran, khususnya dalam bentuk simulasi yang
diakses melalui smartphone. Pemakaian media pembelajaran dapat menumbuhkan minat
siswa untuk belajar materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa mudah
memahaminya (Nurrita, 2018). Pemanfaatan smartphone dalam program pendidikan
menjadikan perangkat ini sebagai salah satu bentuk perangkat yang dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pengembangan media (Kitchenham, 2011). Salah satu sistem operasi
smartphone yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah sistem android. Android
dapat menampilkan media visual, audio, dan audio visual yang dapat disajikan secara
bersamaan dan interaktif (Wilson & Bolliger, 2013). Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri (Kuswanto & Radiansah,
2018).
Simulasi praktikum virtual merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang banyak
dikembangkan di era sekarang ini. Simulasi merupakan suatu proses peniruan dari sesuatu
yang nyata beserta lingkungan di sekitarnya (Wibawanto, 2020). Simulasi yang sudah
dikembangkan dan beredar di internet secara gratis diantaranya ada simulasi dari portal
Physics Education Technology (PhET), OLABS by Amrita University dari dan Lab Maya
dari Portal Rumah Belajar Kemdikbud. Dari 50 lebih simulasi yang tersedia di PhET, 50
lebih simulasi yang tersedia di OLABS by Amrita University, dan 27 simulasi yang tersedia
di Lab Maya dari Portal Rumah Belajar, simulasi untuk materi indikator asam basa sendiri
masih terbatas pada indikator universal dan pH meter saja. Ada pun simulasi berbayar yaitu
Labster yang menyediakan pengujian untuk indikator bahan alam, namun terbatas pada
perubahan warna indikator pada suasana asam dan basanya saja. Keempat simulasi tersebut
juga memerlukan akses internet untuk menjalankannya. Kompetensi dasar yang perlu
dicapai peserta didik SMA di kelas XI salah satunya meliputi trayek pH dari indikator bahan
alam, yaitu pada kompetensi dasar 4.10 di mana peserta didik menganalisis trayek perubahan
pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan.
Indikator bahan alam merupakan bahan-bahan alam yang diekstrak dan dapat berubah
warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Contoh tumbuhan berwarna mencolok yang
digunakan sebagai indikator alami adalah kelopak kembang sepatu, kol merah, bunga
bougenvil, bunga mawar, daun bayam merah (daun iler), buah bit, kunyit, buah naga, secang,
dan lain sebagainya (Sudarmo & Mitayani, 2016). Materi penentuan trayek pH pada
indikator bahan alam berfokus pada identifikasi warna yang ditujukan pada nilai pH tertentu.
Warna yang ditujukkan setiap ekstrak bahan alam adalah khas hanya berubah dalam pH
tertentu. Warna-warna ini bisa disajikan lewat aplikasi smartphone dengan sistem operasi
android. Berdasarkan pemaparan ini, perlu adanya pengembangan simulator penentuan
trayek pH indikator bahan alam terbatas pada bahan alam kunyit, bunga sepatu, kol ungu,
dan bunga mawar untuk kelas XI dengan mempertimbangkan kurikulum yang berlaku di
Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau
Developmental Research. Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan
dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran,
digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji
teori (Tegeh & Kirna, 2013). Metode ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap penentuan
dilakukan untuk penentuan fokus dan batasan masalah penelitian, studi literatur dilakukan
untuk mendapatkan konsep, landasan teoretis, serta temuan penelitian-penelitian
sebelumnya, dan pada tahap pengembangan diterapkan model ADDIE (Analyze, Design,
Develop, Implement, dan Evaluate). Dari tahap analyze/analisis didapatkan analisis media
pendukung. Tahap design/desain dilakukan untuk pembuatan sinopsis, peta pemrograman,
flowchat dan storyboard.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi media
pendukung dari teks dasar, menyebar lembar review kelayakan dan menyebar angket
tanggapan. Identifikasi media pendukung dilakukan oleh peneliti dan dosen ahli ketika
menganalisis karakteristik media (teks, gambar, dan animasi/simulasi) yang diperlukan
simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone. Lembar review
kelayakan diberikan kepada tiga dosen ahli untuk me-review aplikasi simulator dari segi
media dan konten sehingga didapatkan tanggapan kelayakan dan saran perbaikan mengenai
simulator yang tengah dikembangkan. Angket tanggapan diberikan kepada tiga orang
pendidik mata pelajaran kimia dari dua sekolah yang berbeda dan kepada lima peserta didik
dari dua sekolah yang berbeda. Angket tanggapan yang diperoleh dari pendidik memberikan
gambaran bahwa simulator yang dikembangkan ini sesuai dengan kurikulum dan layak
diimplementasikan dalam pembelajaran. Sedangkan tanggapan peserta didik digunakan
untuk mengetahui pengalaman menggunakan simulator untuk menentukan trayek pH
indikator bahan alam berbasis smartphone.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Simulator Penentuan Trayek pH Indikator Bahan Alam Berbasis
Smartphone
1. Tahap Analisis
a. Analisis Kurikulum
Simulator yang dikembangkan diperuntukkan untuk membantu pemahaman di
ranah psikomotorik sehingga Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dipilih yaitu ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi Penentuan Trayek pH Indikator Bahan
Alam
Indikator Pencapaian
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi
4 4.10 4.10.1
Mengolah, menalar, dan Menganalisis trayek Menentukan trayek pH
menyaji dalam ranah konkret perubahan pH indikator bahan alam
dan ranah abstrak terkait beberapa indikator melalui percobaan virtual
dengan pengembangan dari yang diekstrak dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu bahan alam melalui
menggunakan metode sesuai percobaan
kaidah keilmuan.
Setelah terbentuk teks asli, dilakukan penghalusan teks asli yang kemudian
menjadi teks dasar, dan penurunan struktur makro. Penghalusan teks asli menjadi teks
dasar dilakukan dengan cara menghapus, mengganti atau menyisipkan kata pada teks
asli dalam rangka meningkatkan ketepatan dan kejelasan teks serta membantu
pembaca memaknai fungsi wacana suatu paragraf. Penggalan penghalusan teks asli
menjadi teks dasar ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Penggalan Penghalusan Teks Asli menjadi Teks Dasar
Teks Asli Penghalusan Teks Teks Dasar
Pengertian pH
pH adalah fungsi Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH)
negatif logaritma dari adalah fungsi negatif merupakan fungsi negatif
konsentrasi ion H3O+ logaritma dari logaritma dari
sebagai ukuran konsentrasi ion H+ konsentrasi ion H+
keasaman dari suatu sebagai ukuran sebagai ukuran keasaman
larutan keasaman dari suatu dari suatu larutan.
larutan.
Hasil penulisan teks dasar kemudian dianalisis dan dipetakan ke dalam model
representasi teks dalam bentuk struktur makro. Struktur makro disusun dan diperoleh
dari penurunan proposisi mikro dan makro teks. Pemetaan struktur makro ditunjukkan
pada gambar 1.
Media Pendukung
Simulasi
Gambar
Animasi
2. Tahap Desain
a. Pembuatan Sinopsis Simulator
Sinopsis simulator merupakan ringkasan yang memberikan gambaran mengenai
simulator yang dikembangkan.
b. Pembuatan Peta Pemrograman
Peta pemrograman dibuat untuk menggambarkan rancangan dari aplikasi yang
dikembangkan. Peta pemrograman dibuat seperti pada peta konsep. Secara umum, peta
pemrograman berisikan petunjuk, konten, dan dasar rujukan. Peta pemrograman
simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone ditunjukkan
pada gambar 2.
Nama Tampilan
Interface/Frame
Menu Utama
Informasi Umum
Referensi
Kompetensi
Profil
Keluar
Simulator a.
a. Informasi
Petunjuk
Penggunaan
b. Tampilan
Awal
Simulator
c. Menu
Ekstrak
d. Menu
Pilihan pH
Larutan
e. Tampilan b.
Hasil
Pengujian
c.
d.
e.
Berdasarkan hasil pemaparan yang didapatkan pada tahap analisis sampai dengan tahap
pengembangan, didapatkan karakteristik media simulator yang dikembangkan sebagai
berikut.
1. Karakteristik Teks
Karakteristik teks dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah teks untuk memberikan keterangan ekstrak indikator bahan alam
yang dipilih serta keterangan pH larutan yang dipilih.
2. Karakteristik Gambar
Karakteristik gambar dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah gambar yang merepresentasikan alat-alat lab yang sesungguhnya
dan gambar bahan alam yang dijadikan sebagai indikator.
3. Karakteristik Animasi
Karakteristik animasi dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah animasi penetesan atau pengeluaran cairan dari pipet dan animasi
perubahan warna pada larutan yang ditetesi indikator bahan alam.
4. Karakteristik Simulasi
Karakteristik simulasi secara keseluruhan terdapat pada halaman simulator yang dapat
membantu pengguna menentukan trayek pH dari indikator bahan alam.
Kelayakan Simulator Penentuan Trayek pH Indikator Bahan Alam Berbasis
Smartphone
Kelayakan simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone
dari segi media dan konten diperoleh dari review tiga orang dosen ahli di Departemen
Pendidikan Kimia UPI dengan menggunakan instrumen lembar review kelayakan dari segi
media dan segi konten. Dosen ahli memberikan penilaian “Ya” atau “Tidak” pada indikator
yang diberikan kemudian memberikan saran atau komentar yang akan dijadikan acuan dalam
pengembangan simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone
ini. Berikut ini merupakan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil review dosen ahli dari
segi materi dan segi konten.
1. Segi Media
Simulator di-review untuk setiap frame. Indikator yang ditanggapi untuk segi
media diantaranya adalah tampilan background tidak mengganggu konsentrasi,
kekontrasan warna antar objek, warna teks kontras dengan background, penempatan
teks yang seimbang, ukuran dan jenis font yang memudahkan untuk dibaca, bentuk dan
gambar tombol menggambarkan fungsi tombol dengan baik, warna tombol kontras
dengan background, dan ukuran juga penempatan tombol proporsional. Untuk frame
simulator, ditambahkan indikator visual simulasi yang disajikan membangkitkan minat
dan ketertarikan.
Sebagian besar dosen memberi tanggapan “Ya” pada semua indikator untuk frame
kompetensi, profil, referensi dan informasi umum. Sehingga frame kompetensi, profil,
referensi, informasi umum, dan frame simulator secara keseluruhan dianggap layak.
Adapun saran perbaikan mengenai penempatan teks/kotak terhadap layer yang belum
seimbang antara menu pop-up referensi dengan menu pop-up kompetensi, profil, dan
informasi. Akibat dari perubahan pada frame menu utama maka frame informasi umum
juga diperbaiki. Selain itu, kepadatan di frame informasi petunjuk penggunaan sehingga
sulit untuk dibaca dan penempatan tombol ‘X’ yang tidak lazim pada menu pop-up,
biasanya ditempatkan di kanan atas. Tabel 6 menunjukkan hasil perbaikan simulator
dari segi media.
Tabel 6. Perbaikan Interface Simulator dari Segi Media
Kriteria yang terdapat pada bagian kompetensi adalah IPK 4.10.1 yang dibuat sudah
mencakup KD 4.10. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri
6 Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Alfa
Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa IPK 4.10.1 yang
dibuat sudah mencakup KD 4.10.
Kriteria yang terdapat pada bagian simulasi diantaranya adalah ekstrak yang
disediakan sudah mewakili indikator bahan alam, kelompok larutan pH yang disediakan
sudah cukup mendukung untuk menentukan trayek pH dari indikator bahan alam,
rangkaian simulasi sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar 4.10, rangkaian simulasi
sudah mendukung pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.10.1. Kemudian
simulasi dapat diimplementasikan dalam pembelajaran, tidak menimbulkan miskonsepsi,
mudah digunakan, menggambarkan percobaan yang sesungguhnya, dan menggambarkan
fakta yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Negeri 6 Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik
SMA Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
simulator sudah sesuai dengan indikator penilaian yang tertera pada aspek simulasi.
Kriteria yang terdapat pada aspek tata bahasa adalah tata bahasa yang digunakan
sesuai PUEBI. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri 6
Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Alfa
Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tata bahasa pada
teks dalam simulator sudah sesuai dengan PUEBI.
Kriteria yang terdapat pada aspek tampilan simulasi diantaranya adalah tampilan
background yang tidak mengganggu konsentrasi, teks yang disajikan jelas dan mudah
dibaca, bentuk dan gambar tombol menggambarkan fungsi tombol dengan baik,
gambar/objek disajikan dalam simulasi dapat menggambarkan gambar/objek yang
sesungguhnya, warna larutan mudah diidentifikasi, dan pH larutan mudah diamati.
Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri 6 Bandung, semua
kriteria dijawab “Ya” oleh ketiga pendidik kecuali pada kriteria keterbacaan teks oleh
satu orang pendidik. Hal ini dikarenakan font script yang tidak minimalis seperti jenis
font lainnya pada simulator. Ada pun saran mengenai penambahan indikator bahan alam
yang digunakan sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator. Kemudian hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tampilan
simulasi pada simulator yang dikembangkan sudah baik.
Kriteria yang terdapat pada aspek navigasi diantaranya adalah tombol responsif dan
tombol berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik
SMA Negeri 6 Bandung, semua menjawab “Ya” kecuali satu orang pendidik pada
indikator tombol berfungsi dengan baik. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tombol yang
ada pada simulator responsif dan berfungsi dengan baik.
Ada pun salah satu pengalaman/kesan yang pendidik SMA Negeri 6 Bandung
dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi ini mempermudah
pemahaman siswa berkaitan dengan percobaan penentuan trayek pH karena visual yang
ditampilkan sangat mewakili percobaan yang sebenarnya. Pengalaman/kesan yang
pendidik SMA Alfa Centauri dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu
aplikasi ini sangat baik untuk menjadi salah satu referensi media alternatif penentuan
trayek pH.
2. Tanggapan Peserta Didik
Tanggapan peserta didik diperoleh melalui uji coba terbatas kepada lima orang
peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan cara mengisi lembar review
yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti melakukan uji coba terbatas ini di dua
sekolah, yaitu SMA Negeri 6 Bandung dan SMA Alfa Centauri.
Tabel 9. Penggalan Tanggapan Peserta Didik Terhadap SImulator Penentuan Trayek
pH Indikator Bahan Alam
Berdasarkan hasil tanggapan dari lima orang peserta didik SMA Negeri 6 Bandung,
semua menjawab “Ya” kecuali satu orang peserta didik menjawab “Tidak” pada
indikator tombol responsif dan berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan ketika
menekan tombol ‘Mulai Simulasi’ di frame menu utama, sistem memerlukan waktu
beberapa saat untuk menuju frame simulator. Ada pun salah satu pengalaman/kesan
yang peserta didik dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi
sangatlah menarik, bisa digunakan untuk belajar sambil bermain karena dengan
tampilannya yang unik dan menarik sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Dan hasil tanggapan dari lima orang peserta didik SMA Alfa Centauri, semua
menjawab “Ya” kecuali satu orang peserta didik menjawab “Tidak” pada indikator pipet
dapat dioperasikan dengan mudah. Hal ini dikarenakan pipet yang dibuat tidak bisa
bergerak ketika masih menyedot atau meneteskan cairan, namun peserta didik sudah
mulai menggerakan pipet tersebut. Ada pun salah satu pengalaman/kesan yang peserta
didik dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi dapat
digunakan dengan mudah dan baik serta penggunaan aplikasi mempermudah proses
belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone ini sudah baik dan mudah digunakan untuk penentuan
trayek pH indikator bahan alam.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan pada bab
sebelumnya maka simpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik media simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis
smartphone meliputi teks untuk memberikan keterangan ekstrak indikator dan
keterangan pH larutan, gambar yang merepresentasikan alat-alat lab yang
sesungguhnya dan gambar bahan alam yang dijadikan sebagai indikator, animasi
untuk animasi penetesan atau pengeluaran cairan dari pipet dan animasi perubahan
warna pada larutan yang ditetesi indikator bahan alam, serta karakteristik simulasi
secara keseluruhan terdapat pada penentuan warna indikator bahan alam pada
berbagai pH larutan.
2. Berdasarkan hasil review kelayakan dari simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone oleh ahli media dan ahli konten, media dan konten
dalam simulator penentian trayek pH indikator bahan alam sudah dinyatakan layak
dengan saran perbaikan.
3. Berdasarkan tanggapan pendidik mengenai simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone, simulator ini sudah sesuai dengan kurikulum dan
dapat diimplementasikan untuk pembelajaran. Berdasarkan tanggapan peserta didik
mengenai simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone,
simulator ini menarik dan memudahkan proses percobaan penentuan trayek pH
indikator bahan alam.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, rekomendasi untuk
dilakukan penelitian lanjutan adalah penambahan indikator bahan alam yang digunakan
dalam simulator sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator asam basa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, saran untuk
penelitian lanjutan adalah penambahan indikator bahan alam yang digunakan dalam
simulator sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator asam basa.
DAFTAR PUSTAKA
Kitchenham, A. (2011). Models for interdisciplinary mobile learning: delivering Indonesian
Educational Administration and Leadership Journal information to students. IGI
Global.
Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. JURNAL MEDIA INFOTAMA, 14(1).
https://doi.org/10.37676/jmi.v14i1.467
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1),
171. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
Sudarmo, U., & Mitayani, N. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI : Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan. Bandung: Erlangga.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan dengan ADDIE Model. Jurnal IKA, 11(1), 16.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/ika.v11i1.1145
Wibawanto, W. (2020). Laboratorium Virtual Konsep dan Pengembangan Simulasi Fisika.
Semarang: Penerbit LPPM UNNES.
Wilson, & Bolliger. (2013). Mobile learning: endless possibilities for allied health educators.
Journal of Diagnostic Medical Sonography, 29, 220–224.