Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN SIMULATOR PENENTUAN TRAYEK pH

INDIKATOR BAHAN ALAM BERBASIS SMARTPHONE


Vinna Octaviana1, Muhamad Nurul Hana2, Heli Siti Halimatul Munawaroh2
Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail: vinnaoctav@upi.edu
ABSTRAK
Salah satu upaya pemanfaatan teknologi di era Society 5.0 diterapkan pada pengembangan media
pembelajaran, khususnya dalam bentuk simulasi yang diakses melalui smartphone dengan sistem
operasi android. Penggunaan smartphone dengan sistem operasi android juga mendukung
pelaksanaan mobile learning yang pada prinsipnya bertujuan untuk mempermudah pembelajar
belajar di mana saja dan kapan saja. Alternatif simulasi yang beredar di internet masih terbatas pada
penentuan pH, indikator universal, dan perubahan warna indikator pada suasana asam dan basa.
Sementara salah satu kompetensi dasar kimia yang perlu dicapai peserta didik SMA kelas XI yaitu
menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui
percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone. Pengembangannya meliputi karakteristik media, kelayakan, dan
tanggapan terhadap simulator yang dikembangkan. Untuk mengembangkan simulator ini, digunakan
metode Developmental Research dengan model Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate
(ADDIE) pada tahap pengembangan. Karakteristik media yang dikembangkan dalam simulator ini
berupa teks, gambar, animasi, dan simulasi. Review kelayakan simulator dilakukan oleh tiga dosen
ahli dan menghasilkan data bahwa simulator yang dikembangkan sudah layak dengan saran
perbaikan. Tanggapan mengenai simulator yang dikembangkan menurut tiga guru kimia dari sekolah
yaitu sudah sesuai dengan kurikulum dan dapat diimplementasikan untuk pembelajaran. Tanggapan
mengenai simulator yang dikembangkan menurut lima siswa SMA dari dua sekolah yaitu simulator
yang dikembangkan menarik dan memudahkan proses percobaan penentuan trayek pH indikator
bahan alam.
Kata kunci: Simulator, Trayek pH, Indikator Bahan Alam, Mobile Learning, Media Pembelajaran
ABSTRACT
One of the efforts to utilize technology in the Society 5.0 era was applied to the development of
learning media, especially in the form of simulations that were accessible through a smartphone with
the android operating system. Smartphones with the android operating system also support the
implementation of mobile learning which its principle is to ease the students to learn anywhere and
anytime. Alternative simulations on the internet are still limited to determining pH, universal
indicators, and changing colors of indicators in acidic and alkaline conditions. Meanwhile, one of the
chemistry subject’s basic competencies that must be achieved by high school students in grade XI is
to analyze the pH range of several indicators extracted from natural materials through experiment.
This study aims to produce a simulator for determining the pH range of natural indicators based on
smartphones. The development included media characteristics, feasibility, and responses to the
developed simulator. To develop this simulator, the Developmental Research method is used with
the Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate (ADDIE) model at the development stage.
The characteristics of the media developed in this simulator were in the form of text, images,
animations, and simulations. The simulator feasibility review was carried out by three expert
lecturers and produced data that the simulator was feasible with suggestions for improvement. The
responses about the simulator given by three chemistry teachers were that the simulator supports the
curriculum and can be implemented for learning. The responses about the simulator given by five
high school students from two different schools were the simulator was interesting and facilitating
the experimental process of determining the pH range of natural indicators.
Keywords: Simulator, pH Range, Natural Indicators, Mobile Learning, Learning Media

PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi di era Society 5.0 ini membuat diperlukannya
peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh pendidikan dan pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan itu sendiri. Salah satu upaya pemanfaatan teknologi ini
diterapkan pada pengembangan media pembelajaran, khususnya dalam bentuk simulasi yang
diakses melalui smartphone. Pemakaian media pembelajaran dapat menumbuhkan minat
siswa untuk belajar materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa mudah
memahaminya (Nurrita, 2018). Pemanfaatan smartphone dalam program pendidikan
menjadikan perangkat ini sebagai salah satu bentuk perangkat yang dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pengembangan media (Kitchenham, 2011). Salah satu sistem operasi
smartphone yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah sistem android. Android
dapat menampilkan media visual, audio, dan audio visual yang dapat disajikan secara
bersamaan dan interaktif (Wilson & Bolliger, 2013). Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri (Kuswanto & Radiansah,
2018).
Simulasi praktikum virtual merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang banyak
dikembangkan di era sekarang ini. Simulasi merupakan suatu proses peniruan dari sesuatu
yang nyata beserta lingkungan di sekitarnya (Wibawanto, 2020). Simulasi yang sudah
dikembangkan dan beredar di internet secara gratis diantaranya ada simulasi dari portal
Physics Education Technology (PhET), OLABS by Amrita University dari dan Lab Maya
dari Portal Rumah Belajar Kemdikbud. Dari 50 lebih simulasi yang tersedia di PhET, 50
lebih simulasi yang tersedia di OLABS by Amrita University, dan 27 simulasi yang tersedia
di Lab Maya dari Portal Rumah Belajar, simulasi untuk materi indikator asam basa sendiri
masih terbatas pada indikator universal dan pH meter saja. Ada pun simulasi berbayar yaitu
Labster yang menyediakan pengujian untuk indikator bahan alam, namun terbatas pada
perubahan warna indikator pada suasana asam dan basanya saja. Keempat simulasi tersebut
juga memerlukan akses internet untuk menjalankannya. Kompetensi dasar yang perlu
dicapai peserta didik SMA di kelas XI salah satunya meliputi trayek pH dari indikator bahan
alam, yaitu pada kompetensi dasar 4.10 di mana peserta didik menganalisis trayek perubahan
pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan.
Indikator bahan alam merupakan bahan-bahan alam yang diekstrak dan dapat berubah
warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Contoh tumbuhan berwarna mencolok yang
digunakan sebagai indikator alami adalah kelopak kembang sepatu, kol merah, bunga
bougenvil, bunga mawar, daun bayam merah (daun iler), buah bit, kunyit, buah naga, secang,
dan lain sebagainya (Sudarmo & Mitayani, 2016). Materi penentuan trayek pH pada
indikator bahan alam berfokus pada identifikasi warna yang ditujukan pada nilai pH tertentu.
Warna yang ditujukkan setiap ekstrak bahan alam adalah khas hanya berubah dalam pH
tertentu. Warna-warna ini bisa disajikan lewat aplikasi smartphone dengan sistem operasi
android. Berdasarkan pemaparan ini, perlu adanya pengembangan simulator penentuan
trayek pH indikator bahan alam terbatas pada bahan alam kunyit, bunga sepatu, kol ungu,
dan bunga mawar untuk kelas XI dengan mempertimbangkan kurikulum yang berlaku di
Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau
Developmental Research. Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan
dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran,
digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji
teori (Tegeh & Kirna, 2013). Metode ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap penentuan
dilakukan untuk penentuan fokus dan batasan masalah penelitian, studi literatur dilakukan
untuk mendapatkan konsep, landasan teoretis, serta temuan penelitian-penelitian
sebelumnya, dan pada tahap pengembangan diterapkan model ADDIE (Analyze, Design,
Develop, Implement, dan Evaluate). Dari tahap analyze/analisis didapatkan analisis media
pendukung. Tahap design/desain dilakukan untuk pembuatan sinopsis, peta pemrograman,
flowchat dan storyboard.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi media
pendukung dari teks dasar, menyebar lembar review kelayakan dan menyebar angket
tanggapan. Identifikasi media pendukung dilakukan oleh peneliti dan dosen ahli ketika
menganalisis karakteristik media (teks, gambar, dan animasi/simulasi) yang diperlukan
simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone. Lembar review
kelayakan diberikan kepada tiga dosen ahli untuk me-review aplikasi simulator dari segi
media dan konten sehingga didapatkan tanggapan kelayakan dan saran perbaikan mengenai
simulator yang tengah dikembangkan. Angket tanggapan diberikan kepada tiga orang
pendidik mata pelajaran kimia dari dua sekolah yang berbeda dan kepada lima peserta didik
dari dua sekolah yang berbeda. Angket tanggapan yang diperoleh dari pendidik memberikan
gambaran bahwa simulator yang dikembangkan ini sesuai dengan kurikulum dan layak
diimplementasikan dalam pembelajaran. Sedangkan tanggapan peserta didik digunakan
untuk mengetahui pengalaman menggunakan simulator untuk menentukan trayek pH
indikator bahan alam berbasis smartphone.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Simulator Penentuan Trayek pH Indikator Bahan Alam Berbasis
Smartphone
1. Tahap Analisis
a. Analisis Kurikulum
Simulator yang dikembangkan diperuntukkan untuk membantu pemahaman di
ranah psikomotorik sehingga Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dipilih yaitu ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi Penentuan Trayek pH Indikator Bahan
Alam

Indikator Pencapaian
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi
4 4.10 4.10.1
Mengolah, menalar, dan Menganalisis trayek Menentukan trayek pH
menyaji dalam ranah konkret perubahan pH indikator bahan alam
dan ranah abstrak terkait beberapa indikator melalui percobaan virtual
dengan pengembangan dari yang diekstrak dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu bahan alam melalui
menggunakan metode sesuai percobaan
kaidah keilmuan.

b. Analisis Wacana Teks


Tahap analisis wacana teks ini menghasilkan teks asli dan teks dasar. Teks Asli
dibuat dengan melakukan penggabungan dari berbagai bahan bacaan (teks sumber)
sehingga diperoleh wacana teks yang cakupan bahasannya selengkap mungkin. Teks
asli diperoleh dari buku teks kimia, handbook, dan atau jurnal kimia. Penggalan
penyusunan teks asli ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Penggalan Penyusunan Teks Asli
Label Teks Sumber 1 Teks Sumber 2 Teks Sumber 3
Teks Asli
Konsep (Silberberg, S.) (Whitten, dkk.) (Chang, R.)
Pengertian The pH, or the The pH and pOH The pH of a solution pH adalah fungsi
Derajat negative log of scales provide a is defined as the negatif logaritma
Keasaman/ [H3O+], is a convenient way to negative logarithm dari konsentrasi ion
pH measure of a express the acidity of the hydrogen ion H3O+ sebagai
solution's and basicity of dilute concentration (in ukuran keasaman
acidity: pH < 7 aqueous solutions. mol/L): dari suatu larutan
means the The pH of a solution pH = -log[H3O+]
solution is are defined as pH is simply a way
acidic, and pH > pH = -log[H3O+] or to express hydrogen
7 means it is [H3O+]= 10-pH ion concentration,
basic. At the time the pH acidic and basic
concept was solutions at 25°C.
developed, H3O+
was represented as
H+. In general a
lowercase “p”
before a symbol
means “negative
logarithm of the
symbol.”
Thus, pH is the
negative logarithm
of the H3O+
concentration,

Setelah terbentuk teks asli, dilakukan penghalusan teks asli yang kemudian
menjadi teks dasar, dan penurunan struktur makro. Penghalusan teks asli menjadi teks
dasar dilakukan dengan cara menghapus, mengganti atau menyisipkan kata pada teks
asli dalam rangka meningkatkan ketepatan dan kejelasan teks serta membantu
pembaca memaknai fungsi wacana suatu paragraf. Penggalan penghalusan teks asli
menjadi teks dasar ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Penggalan Penghalusan Teks Asli menjadi Teks Dasar
Teks Asli Penghalusan Teks Teks Dasar
Pengertian pH
pH adalah fungsi Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH)
negatif logaritma dari adalah fungsi negatif merupakan fungsi negatif
konsentrasi ion H3O+ logaritma dari logaritma dari
sebagai ukuran konsentrasi ion H+ konsentrasi ion H+
keasaman dari suatu sebagai ukuran sebagai ukuran keasaman
larutan keasaman dari suatu dari suatu larutan.
larutan.
Hasil penulisan teks dasar kemudian dianalisis dan dipetakan ke dalam model
representasi teks dalam bentuk struktur makro. Struktur makro disusun dan diperoleh
dari penurunan proposisi mikro dan makro teks. Pemetaan struktur makro ditunjukkan
pada gambar 1.

Gambar 1. Pemetaan Struktur Makro


Dari seluruh penurunan proposisi mikro makro, disusun keterampilan intelektual
dengan menggunakan jenis keterampilan intelektual menganalisis karena sesuai
dengan KD 4.10 dan sesuai dengan fasilitas yang simulator sediakan.
c. Analisis Media Pendukung
Hasil dari teks dasar kemudian diterjemahkan melalui elemen media yang dinilai
cocok untuk menjelaskan materi terkait agar tersampaikan dengan baik, mudah
dipahami, dan menarik. Elemen media yang dipilih peneliti diantaranya ada teks,
gambar, animasi, dan simulasi. Pemilihan elemen media pendukung bergantung pada
karakter konsep yang akan disampaikan dalam simulator. Keempat elemen yang
peneliti pilih cocok untuk dimasukkan pada simulator yang berfokus pada aspek
psikomotorik. Penggalan hasil analisis media pendukung ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4. Penggalan Hasil Analisis Media Pendukung

Media Pendukung
Simulasi
Gambar

Animasi

Teks Dasar Keluaran


Teks

Derajat keasaman Teks


(pH) merupakan (Memilih larutan dengan berbagai pH untuk
fungsi negatif ditetesi oleh indikator bahan alam). Rentang
logaritma dari    pH: 1-14
konsentrasi ion H+ Gambar
sebagai ukuran Angka pH digambarkan dalam bentuk label
yang ditempel pada gelas kimia
keasaman dari suatu Simulasi
larutan. Pada saat memilih larutan pH maka akan
muncul label pH yang tertera pada gelas
kimia.

2. Tahap Desain
a. Pembuatan Sinopsis Simulator
Sinopsis simulator merupakan ringkasan yang memberikan gambaran mengenai
simulator yang dikembangkan.
b. Pembuatan Peta Pemrograman
Peta pemrograman dibuat untuk menggambarkan rancangan dari aplikasi yang
dikembangkan. Peta pemrograman dibuat seperti pada peta konsep. Secara umum, peta
pemrograman berisikan petunjuk, konten, dan dasar rujukan. Peta pemrograman
simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone ditunjukkan
pada gambar 2.

Gambar 2. Peta Pemrograman


c. Pembuatan Flowchart
Flowchart merupakan bagan yang menjelaskan sebuah proses alur kerja dari suatu
sistem menggunakan simbol-simbol yang sederhana dan dihubungkan dengan garis
penghubung, pada penelitian ini sistem tersebut adalah simulator penentuan trayek pH
indikator bahan alam berbasis smartphone. Flowchart ini diturunkan dari peta
pemrograman, namun memiliki fungsi lebih detail tentang keberjalanan sistem.
Flowchart simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone
ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3. Flowchart Simulator
d. Pembuatan Storyboard
Storyboard merupakan sketsa tampilan setiap frame yang menggambarkan lebih
detail mengenai mengenai objek yang ada di dalam aplikasi. Storyboard memuat
informasi nama proyek yang sedang dikembangkan, judul frame, halaman dan jumlah
frame pada aplikasi, tanggal pembuatan, informasi navigasi yang menjelaskan fungsi
tombol yang ada pada frame terkait, informasi media yang ada pada frame, dan catatan
yang berisi informasi tambahan ketika pengguna berada pada frame tersebut.
Penggalan storyboard simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis
smartphone ditunnjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Penggalan Storyboard Simulator


3. Tahap Pengembangan
Tahap Pengembangan ini dilakukan dengan membuat simulator trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone sebagai hasil dari tahap desain. Proses pengembangan
simulator ini dilakukan menggunakan aplikasi Construct 2 untuk membangun aplikasi,
sedangkan untuk grafis menggunakan aplikasi Microsoft Power Point dan Canva.
Berdasarkan peta pemrograman, flowchart, dan storyboard, interface yang
dikembangkan adalah sebagai berikut. meliputi menu utama yang berisikan informasi
umum, referensi, kompetensi, profil, dan simulator dan keluar.
Interface menu utama berisi menu-menu lain yang dikembangkan. Interface
informasi (umum) berisi deskripsi singkat mengenai simulator dan informasi fungsi
tombol-tombol yang tersedia dalam aplikasi simulator ini. Interface referensi berisi
referensi buku dan jurnal yang dijadikan rujukan untuk simulator penentuan trayek pH
indikator bahan alam serta referensi aset yang digunakan (seperti gambar dan simbol).
Interface kompetensi berisikan Kompetensi Dasar 4.10 dan Indikator Pencapaian
Kompetensi 4.10.1. Interface profil berisikan informasi pengembang aplikasi yang
didukung oleh teks dan juga foto profil pengembang. Selain itu, jika pengguna menekan
tombol keluar maka interface konfirmasi keluar muncul untuk mengantisipasi pengguna
yang tidak sengaja menekan tombol ‘Keluar’. Interface Simulator diawali dengan
tampilan informasi petunjuk penggunaan simulator. Setelah menutup informasi petunjuk
penggunaan, pengguna disajikan tampilan awal simulator untuk penentuan trayek pH
indikator bahan alam. Pada menu ekstrak ditunjukkan empat indikator bahan alam, yaitu
kunyit, bunga sepatu, kubis ungu, dan bunga mawar. Keempat indikator bahan alam
tersebut digambarkan seperti yang sesungguhnya. Keempat indikator bahan alam tersebut
dipilih karena memiliki trayek pH yang bervariasi dan masing-masing mewakili suasana
asam, basa, dan netral. Karena keterbatasan ukuran layar yang sempit, disediakan
sebanyak lima gelas kimia sebagai wadah untuk menampung larutan dengan pH tertentu.
Sehingga, perlu pengelompokkan pH larutan. Ketika kelompok pH larutan ditekan, akan
muncul larutan yang mengisi gelas-gelas kimia serta nilai pH dari larutan tersebut yang
ditampilkan lewat kertas label. Objek pipet diberikan fungsi agar bisa digerakkan. Pipet
juga diberikan fungsi animasi ketika menyedot atau mengeluarkan cairan. Larutan dalam
gelas kimia yang awalnya kosong kemudian berisi larutan dengan pH tertentu juga
diberikan animasi yaitu akan membentuk warna tertentu setelah ditetesi oleh indikator
bahan alam. Hasil pada tahap pengembangan ditunjukkan pada tabel 5.
Tabel 5. Interface Aplikasi

Nama Tampilan
Interface/Frame
Menu Utama
Informasi Umum

Referensi

Kompetensi
Profil

Keluar

Simulator a.
a. Informasi
Petunjuk
Penggunaan
b. Tampilan
Awal
Simulator
c. Menu
Ekstrak
d. Menu
Pilihan pH
Larutan
e. Tampilan b.
Hasil
Pengujian
c.

d.

e.

Berdasarkan hasil pemaparan yang didapatkan pada tahap analisis sampai dengan tahap
pengembangan, didapatkan karakteristik media simulator yang dikembangkan sebagai
berikut.
1. Karakteristik Teks
Karakteristik teks dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah teks untuk memberikan keterangan ekstrak indikator bahan alam
yang dipilih serta keterangan pH larutan yang dipilih.
2. Karakteristik Gambar
Karakteristik gambar dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah gambar yang merepresentasikan alat-alat lab yang sesungguhnya
dan gambar bahan alam yang dijadikan sebagai indikator.
3. Karakteristik Animasi
Karakteristik animasi dari simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam yang
dikembangkan adalah animasi penetesan atau pengeluaran cairan dari pipet dan animasi
perubahan warna pada larutan yang ditetesi indikator bahan alam.
4. Karakteristik Simulasi
Karakteristik simulasi secara keseluruhan terdapat pada halaman simulator yang dapat
membantu pengguna menentukan trayek pH dari indikator bahan alam.
Kelayakan Simulator Penentuan Trayek pH Indikator Bahan Alam Berbasis
Smartphone
Kelayakan simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone
dari segi media dan konten diperoleh dari review tiga orang dosen ahli di Departemen
Pendidikan Kimia UPI dengan menggunakan instrumen lembar review kelayakan dari segi
media dan segi konten. Dosen ahli memberikan penilaian “Ya” atau “Tidak” pada indikator
yang diberikan kemudian memberikan saran atau komentar yang akan dijadikan acuan dalam
pengembangan simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone
ini. Berikut ini merupakan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil review dosen ahli dari
segi materi dan segi konten.
1. Segi Media
Simulator di-review untuk setiap frame. Indikator yang ditanggapi untuk segi
media diantaranya adalah tampilan background tidak mengganggu konsentrasi,
kekontrasan warna antar objek, warna teks kontras dengan background, penempatan
teks yang seimbang, ukuran dan jenis font yang memudahkan untuk dibaca, bentuk dan
gambar tombol menggambarkan fungsi tombol dengan baik, warna tombol kontras
dengan background, dan ukuran juga penempatan tombol proporsional. Untuk frame
simulator, ditambahkan indikator visual simulasi yang disajikan membangkitkan minat
dan ketertarikan.
Sebagian besar dosen memberi tanggapan “Ya” pada semua indikator untuk frame
kompetensi, profil, referensi dan informasi umum. Sehingga frame kompetensi, profil,
referensi, informasi umum, dan frame simulator secara keseluruhan dianggap layak.
Adapun saran perbaikan mengenai penempatan teks/kotak terhadap layer yang belum
seimbang antara menu pop-up referensi dengan menu pop-up kompetensi, profil, dan
informasi. Akibat dari perubahan pada frame menu utama maka frame informasi umum
juga diperbaiki. Selain itu, kepadatan di frame informasi petunjuk penggunaan sehingga
sulit untuk dibaca dan penempatan tombol ‘X’ yang tidak lazim pada menu pop-up,
biasanya ditempatkan di kanan atas. Tabel 6 menunjukkan hasil perbaikan simulator
dari segi media.
Tabel 6. Perbaikan Interface Simulator dari Segi Media

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


2. Segi Konten
Dari konten, simulator ini di-review untuk setiap aspek. Ada empat aspek
diantaranya adalah kompetensi, tata bahasa, simulasi, dan navigasi. Tabel 7
merupakan penggalan hasil review kelayakan simulator dari segi konten.
Tabel 7. Penggalan Review Kelayakan Simulator dari Segi Konten
Indikator yang ditanggapi untuk aspek kompetensi adalah Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) 4.10.1 sudah membantu pencapaian Kompetensi
Dasar (KD) 4.10 dan Kata Kerja Operasional (KKO) pada IPK sudah setara atau
lebih rendah dibandingkan dengan KKO pada KD. Ketiga dosen ahli memberi
tanggapan “Ya” pada semua indikator untuk aspek kompetensi, sehingga aspek
kompetensi pada simulator ini dianggap layak.
Indikator yang ditanggapi untuk aspek tata bahasa adalah tata bahasa sudah
sesuai dengan PUEBI (tata bahasa pada frame informasi umum, referensi,
kompetensi, dan informasi petunjukpenggunaan). Ketiga dosen ahli memberi
tanggapan “Ya” pada indikator untuk aspek tata bahasa, sehingga aspek tata bahasa
pada simulator ini dianggap layak.
Indikator yang ditanggapi untuk aspek simulasi diantaranya adalah (1)
petunjuk mudah dimengerti, (2) ekstrak yang disediakan sudah mewakili indikator
bahan alam, (3) kelompok larutan pH yang disediakan sudah mendukung untuk
penentuan trayek pH dari indikator bahan alam, (4) warna larutan mudah
diidentifikasi untuk penentuan trayek pH dari indikator bahan alam, (5) rangkaian
simulasi sudah sesuai dengan kompetensi dasar 4.10, (6) rangkaian simulasi sudah
mendukung pencapaian indikator pencapaian kompetensi, (7) simulasi yang dibuat
tidak menimbulkan miskonsepsi, (8) simulasi menggambarkan percobaan yang
sesungguhnya, dan (9) simulasi menggambarkan fakta yang sesungguhnya. Ketiga
dosen ahli memberi tanggapan “Ya” pada semua indikator untuk aspek simulasi,
sehingga aspek simulasi pada simulator ini dianggap layak.
Indikator pada ditanggapi pada aspek navigasi diantaranya adalah tombol
responsif, tombol berfungsi dengan baik, dan pipet dapat dioperasikan dengan
mudah. Ketiga dosen ahli memberi tanggapan “Ya” pada semua indikator untuk
aspek navigasi, sehingga aspek navigasi pada simulator ini dianggap layak.
Tanggapan Pendidik dan Peserta Didik Terhadap Simulator Penentuan Trayek pH
Indikator Bahan Alam Berbasis Smartphone
1. Tanggapan Pendidik
Tanggapan pendidik didapatkan melalui uji coba terbatas kepada tiga orang
pendidik yang mengajar mata pelajaran kimia tingkat SMA dengan cara mengisi angket
yang sudah disiapkan. Angket tersebut sudah dikategorikan dalam beberapa aspek, yaitu
kompetensi, simulasi, tata bahasa, tampilan simulasi, dan navigasi. Uji coba terbatas ini
dilakukan di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 6 Bandung dan SMA Alfa Centauri.
Penggalan tanggapan pendidik terhadap simulator penentuan trayek pH indikator bahan
alam ditunjukkan pada tabel 8.
Tabel 8. Penggalan Tanggapan Pendidik terhadap Simulator Penentuan Trayek pH
Indikator Bahan Alam

Kriteria yang terdapat pada bagian kompetensi adalah IPK 4.10.1 yang dibuat sudah
mencakup KD 4.10. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri
6 Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Alfa
Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa IPK 4.10.1 yang
dibuat sudah mencakup KD 4.10.
Kriteria yang terdapat pada bagian simulasi diantaranya adalah ekstrak yang
disediakan sudah mewakili indikator bahan alam, kelompok larutan pH yang disediakan
sudah cukup mendukung untuk menentukan trayek pH dari indikator bahan alam,
rangkaian simulasi sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar 4.10, rangkaian simulasi
sudah mendukung pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.10.1. Kemudian
simulasi dapat diimplementasikan dalam pembelajaran, tidak menimbulkan miskonsepsi,
mudah digunakan, menggambarkan percobaan yang sesungguhnya, dan menggambarkan
fakta yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Negeri 6 Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik
SMA Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
simulator sudah sesuai dengan indikator penilaian yang tertera pada aspek simulasi.
Kriteria yang terdapat pada aspek tata bahasa adalah tata bahasa yang digunakan
sesuai PUEBI. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri 6
Bandung, semua menjawab “Ya”. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Alfa
Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tata bahasa pada
teks dalam simulator sudah sesuai dengan PUEBI.
Kriteria yang terdapat pada aspek tampilan simulasi diantaranya adalah tampilan
background yang tidak mengganggu konsentrasi, teks yang disajikan jelas dan mudah
dibaca, bentuk dan gambar tombol menggambarkan fungsi tombol dengan baik,
gambar/objek disajikan dalam simulasi dapat menggambarkan gambar/objek yang
sesungguhnya, warna larutan mudah diidentifikasi, dan pH larutan mudah diamati.
Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA Negeri 6 Bandung, semua
kriteria dijawab “Ya” oleh ketiga pendidik kecuali pada kriteria keterbacaan teks oleh
satu orang pendidik. Hal ini dikarenakan font script yang tidak minimalis seperti jenis
font lainnya pada simulator. Ada pun saran mengenai penambahan indikator bahan alam
yang digunakan sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator. Kemudian hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tampilan
simulasi pada simulator yang dikembangkan sudah baik.
Kriteria yang terdapat pada aspek navigasi diantaranya adalah tombol responsif dan
tombol berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil tanggapan dari tiga orang pendidik
SMA Negeri 6 Bandung, semua menjawab “Ya” kecuali satu orang pendidik pada
indikator tombol berfungsi dengan baik. Hasil tanggapan dari tiga orang pendidik SMA
Alfa Centauri semua menjawab “Ya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tombol yang
ada pada simulator responsif dan berfungsi dengan baik.
Ada pun salah satu pengalaman/kesan yang pendidik SMA Negeri 6 Bandung
dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi ini mempermudah
pemahaman siswa berkaitan dengan percobaan penentuan trayek pH karena visual yang
ditampilkan sangat mewakili percobaan yang sebenarnya. Pengalaman/kesan yang
pendidik SMA Alfa Centauri dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu
aplikasi ini sangat baik untuk menjadi salah satu referensi media alternatif penentuan
trayek pH.
2. Tanggapan Peserta Didik
Tanggapan peserta didik diperoleh melalui uji coba terbatas kepada lima orang
peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan cara mengisi lembar review
yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti melakukan uji coba terbatas ini di dua
sekolah, yaitu SMA Negeri 6 Bandung dan SMA Alfa Centauri.
Tabel 9. Penggalan Tanggapan Peserta Didik Terhadap SImulator Penentuan Trayek
pH Indikator Bahan Alam

Berdasarkan hasil tanggapan dari lima orang peserta didik SMA Negeri 6 Bandung,
semua menjawab “Ya” kecuali satu orang peserta didik menjawab “Tidak” pada
indikator tombol responsif dan berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan ketika
menekan tombol ‘Mulai Simulasi’ di frame menu utama, sistem memerlukan waktu
beberapa saat untuk menuju frame simulator. Ada pun salah satu pengalaman/kesan
yang peserta didik dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi
sangatlah menarik, bisa digunakan untuk belajar sambil bermain karena dengan
tampilannya yang unik dan menarik sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Dan hasil tanggapan dari lima orang peserta didik SMA Alfa Centauri, semua
menjawab “Ya” kecuali satu orang peserta didik menjawab “Tidak” pada indikator pipet
dapat dioperasikan dengan mudah. Hal ini dikarenakan pipet yang dibuat tidak bisa
bergerak ketika masih menyedot atau meneteskan cairan, namun peserta didik sudah
mulai menggerakan pipet tersebut. Ada pun salah satu pengalaman/kesan yang peserta
didik dapatkan dalam menggunakan aplikasi simulator ini yaitu aplikasi dapat
digunakan dengan mudah dan baik serta penggunaan aplikasi mempermudah proses
belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone ini sudah baik dan mudah digunakan untuk penentuan
trayek pH indikator bahan alam.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan pada bab
sebelumnya maka simpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik media simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis
smartphone meliputi teks untuk memberikan keterangan ekstrak indikator dan
keterangan pH larutan, gambar yang merepresentasikan alat-alat lab yang
sesungguhnya dan gambar bahan alam yang dijadikan sebagai indikator, animasi
untuk animasi penetesan atau pengeluaran cairan dari pipet dan animasi perubahan
warna pada larutan yang ditetesi indikator bahan alam, serta karakteristik simulasi
secara keseluruhan terdapat pada penentuan warna indikator bahan alam pada
berbagai pH larutan.
2. Berdasarkan hasil review kelayakan dari simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone oleh ahli media dan ahli konten, media dan konten
dalam simulator penentian trayek pH indikator bahan alam sudah dinyatakan layak
dengan saran perbaikan.
3. Berdasarkan tanggapan pendidik mengenai simulator penentuan trayek pH indikator
bahan alam berbasis smartphone, simulator ini sudah sesuai dengan kurikulum dan
dapat diimplementasikan untuk pembelajaran. Berdasarkan tanggapan peserta didik
mengenai simulator penentuan trayek pH indikator bahan alam berbasis smartphone,
simulator ini menarik dan memudahkan proses percobaan penentuan trayek pH
indikator bahan alam.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, rekomendasi untuk
dilakukan penelitian lanjutan adalah penambahan indikator bahan alam yang digunakan
dalam simulator sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator asam basa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, saran untuk
penelitian lanjutan adalah penambahan indikator bahan alam yang digunakan dalam
simulator sehingga peserta didik dapat mengetahui bahan alam lain yang dapat
digunakan sebagai indikator asam basa.
DAFTAR PUSTAKA
Kitchenham, A. (2011). Models for interdisciplinary mobile learning: delivering Indonesian
Educational Administration and Leadership Journal information to students. IGI
Global.
Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. JURNAL MEDIA INFOTAMA, 14(1).
https://doi.org/10.37676/jmi.v14i1.467
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1),
171. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
Sudarmo, U., & Mitayani, N. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI : Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan. Bandung: Erlangga.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan dengan ADDIE Model. Jurnal IKA, 11(1), 16.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/ika.v11i1.1145
Wibawanto, W. (2020). Laboratorium Virtual Konsep dan Pengembangan Simulasi Fisika.
Semarang: Penerbit LPPM UNNES.
Wilson, & Bolliger. (2013). Mobile learning: endless possibilities for allied health educators.
Journal of Diagnostic Medical Sonography, 29, 220–224.

Anda mungkin juga menyukai