Bunda pejuang kesembuhan Buah Hati yang dirindu syurga, ternyata bukan hanya uang
saja yang bisa ditabung, tapi kebaikan juga bisa ditabung dan suatu saat tentu bisa saja
cair, baik kita cairkan sendiri maupun Allah yang mencairkannya.
Ibarat begini... misalkan Bunda saat ini bisa menyisihkan uang misalkan perbulan Rp.
1.000.000 (jangan bilang nggak mungkin yah! aminkan saja!)
Karena anda ingin Antisipasi :
Maka, kelak 10 tahun kemudian ketika Bunda butuh biaya ... Bunda tinggal cairkan saja
rekening tabungan yang sudah Anda isi selama ini... Maka anda akan temukan uang
sejumlah Rp. 120 Juta rupiah!!
Sama dengan tabungan rupiah, maka... kebaika n p u n b isa ditabung.
Menabunglah banyak Tabungan kebaikan karena suatu saat bisa Bunda cairkan
ketika Bunda membutuhkan pertolongan Allah dalam kondisi yang mendesak.
Bagaimana Bisa ?
Tentu saja sangat bisa! karena Nabi sendiri yang
menyampaikan, dalam sebuah hadits shahih Riwayat
Bukhari dan Muslim. Haditsnya cukup populer lho...
dan mungkin sebagian diantara Bunda sudah
pernah mendengarnya..
Goa
terjebak
di dalam
“Dahulu, Ada tiga orang berangkat bepergian ke sebuah tempat. Karena suatu hal,
mereka terpaksa mampir bermalam di suatu goa. Ketika mereka memasuki goa
tersebut, tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu dan
mereka terkurung di dalamnya.
Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka semua
dari batu besar tersebut kecuali jika mereka semua berdoa kepada Allah Ta’ala
dengan menyebutkan amalan baik mereka.”
Lalu salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua
yang sudah lanjut usia, dan aku tidak pernah memberi minum susu di malam hari
kepada siapa pun sebelum memberi minum kepada kedua orang tua saya. Aku lebih
mendahulukan mereka berdua daripada keluargaku. Kemudian pada suatu hari, aku
mencari kayu di tempat yang jauh. Ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah
tertidur lelap. Aku pun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur pulas.
Aku pun enggan memberikan minuman tersebut kepada keluarga atau pun
budakku.
Kemudian aku menunggu hingga mereka bangun dan ternyata mereka barulah
bangun ketika Subuh, sementara gelas minuman itu masih terus di tanganku.
Setelah keduanya bangun, kuberikan minuman tersebut kepada mereka.
Ya Allah, jikalau perbuatanku tersebut niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu,
maka lepaskanlah kesulitan yang sedang kami hadapi dari batu besar yang
menutupi goa ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih
belum dapat keluar dari goa .
Kemudian orang yang kedua berdo’a, “Ya Allah, dahulu ada puteri pamanku yang
sangat kucintai. Aku pun sangat menginginkannya. Namun ia menolak cintaku.
Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku (karena sedang butuh uang). Aku
pun memberinya 120 dinar, namun dengan syarat ia mau tidur denganku (berzina).
Ia pun bersedia, sampai ketika aku ingin melakukan kemaksiatan tersebut keluarlah
dari lisannya, “Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar
(maksudnya barulah halal dengan nikah, bukan zina). Aku pun langsung tercengang
kaget dan pergi meninggalkannya padahal dialah yang paling kucintai.
Aku pun meninggalkan dinar yang telah kuberikan untuknya. Ya Allah, jikalau aku
mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu,
maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami haddaaprii batu besar yang
menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih
belum dapat keluar dari goa .
Kemudian orang ketiga berdo’a, “Ya Allah, aku dahulu pernah mempekerjakan
beberapa pegawai lantas aku memberikan gaji pada mereka. Namun ada satu yang
tertinggal yang tidak aku beri. Kemudian uangnya aku kembangkan hingga menjadi
harta melimpah. Suatu saat ia pun mendatangiku. Ia pun berkata padaku, “Wahai
hamba Allah, bagaimana dengan upahku yang dulu?” Aku pun berkata padanya
bahwa setiap yang ia lihat itulah hasil upahnya dahulu (yang telah dikembangkan),
yaitu ada unta, sapi, kambing dan budak. Ia pun berkata, “Wahai hamba Allah,
janganlah engkau bercanda.” Aku pun menjawab bahwa aku tidak sedang bercanda
padanya. Aku lantas mengambil semua harta tersebut dan menyerahkan padanya
tanpa tersisa sedikit pun.
Jika tabungan kebaikan Bunda cair, baik bunda cairkan atau Allah yang cairkan
Maka akan menjadi sebuah kebaikan untuk bunda dan mungkin juga keluarga
Cairnya Tabungan kebaikan bisa berakibat :
Lunas hutangnya Mulai bertambah rizkinya
Sembuh sakitnya Makin lembut hatinya
Semakin sehat badannya Berkurang masalah hidupnya
Semakin semangat jiwanya Makin bertambah saudaranya
Semakin rajin ibadahnya Makin dihormati orang lain
Semakin harmonis keluarganya Dan berbagai keberuntungan lainnya
Pasangan makin perhatian Serta yang tak kalah penting, bisa berakibat
Sifat negatif mulai berkurang
Makin tenang hatinya Dimudahkan Mendapatkan Kesembuhan
Buah Hati
Jadi... jika Bunda ingin diberikan kemudahan dalam
mengikhtiarkan kesembuhan buah hati.. yuk bunda,
mulai sekarang kita perbanyak tabungan kebaikan
kita. Anggap saja Bunda saat ini seperti kisah dalam
hadits tersebut, anggap Bunda saat ini sedang
terjebak di sebuah Goa yang tertutup rapat, anggap
rahim Bunda sedang tertutup sebuah " Penutup/
tabir" yang tak terlihat, sehingga kehamilan belum
juga hadir. Maka, yang bisa bunda lakukan adalah
sepanjang Bunda menjalankan aktifitas membangun
rumah tangga, niatkan untuk menabung tabungan
kebaikan untuk diri kita sendiri, untuk keluarga, dan
untuk orang lain serta untuk Allah. Maka insyaAllah
setiap kita Bunda berbuat baik, maka akan dicatat
sebagai sebuah Tabungan kebaikan. Dan yakinlah
kelak ketika tabungan kebaikan Bunda cair, segala
hambatan kesembuhan buah hati akan
tersingkirkan, dan saat itulah melihat..
Kemudahan Kesembuhan Buah Hati