Teks naratif dapat berupa cerita fiksi, cerita non fiksi, cerita
rakyat (folktales), dongeng (fairy tales), legenda (legends),
mitos (myths), cerita binatang (fable), dan sebagainya. Di
Indonesia sendiri, banyak sekali teks naratif seperti cerita Si
kancil, Rorojonggrang, Malin Kundang, Legenda Danau
Toba, dan masih banyak lagi
non fiksi seperti pengalaman hidup seseorang yang
didalamnya terdapat konflik dan diakhiri dengan solusi.
Didalam cerita narrative text terdapat dua akhir cerita/
ending yakni happy ending dan sad ending.
SANGKURIANG
Once upon a time in West Java, Indonesia, lived a princess
named Dayang Sumbi. She was beautiful and kind-hearted.
Her hobby was weaving cloth. But sometimes she could be
very lazy. One day her weaving tool fell, but she was too
lazy to get it herself. She shouted out, “Can anybody help
me get my tool? If you are a female, I will take you as my
sister. If you are a male, I will marry you!”
A male creature came, but it was a dog. His name was
Tumang. He happily brought the tool to her. Dayang Sumbi
was very surprised, but she kept her promise. She married
the dog. Tumang was actually a man who had been cursed
by a witch to become a dog. But at certain times Tumang
could turn back to be a normal man. Their only son,
Sangkuriang, was soon born, and he grew up to be a
handsome and healthy boy. He always played with his very
loyal dog, Tumang. He did not know that he was actually his
father, because Dayang Sumbi hid the secret from him.
Sangkuriang liked to hunt in the woods, of course with
Tumang.
One day Dayang Sumbi asked him to bring home a deer’s
heart. But, after hunting for several days, he could not find
any deer in the woods. He did not want to disappoint his
mother and was thinking hard how to bring home a deer’s
heart. Suddenly, he had a very bad idea. He killed Tumang!
Then, he brought his heart home and gave it to Dayang
Sumbi.
Sangkuring could not cheat her. She knew it was Tumang’s
heart. So, she got very angry and hit Sangkuriang’s forehead
with a piece of wood and told him to leave. With a bad
wound on his forehead, Sangkuriang left the village.
Many years later, Sangkuriang grew up to be a powerful
man. One day he went back to his village. He met a
beautiful young woman there, and he fell in love with her at
the first sight. It was Dayang Sumbi! She never got older
because she had been granted eternal youth by the gods.
Sangkuriang did not know that she was his mother, so he
came to her and proposed to marry her.
When he walked closer to her, Dayang Sumbi got very
surprised. She saw the scar in Sangkuriang’s forehead, and
soon she knew that he was her son, who left her a long
time ago. She told him the truth and tried hard to explain it
to him, but he did not believe her. She did not want to
break his heart, so she accepted his proposal but gave him
an impossible thing to do. She wanted him to build a lake
and a boat in just one night!
Sangkuriang agreed, because he knew that he could make it
with the help of his genies. By midnight he finished the lake
and then started making the boat. Dayang Sumbi was
thinking hard to find a way to fail him. Before dawn, she
asked the people in the village to burn the woods in the
East, and the light made all the cocks crow. Thinking that
the night would be over soon, the genies ran fast and left
Sangkuriang before the boat was finished. Sangkuriang
realized that Dayang Sumbi had cheated him. He got very
angry and he kicked the boat upside down. It gradually
became a mountain and it is now known as Mt. Tangkuban
Perahu.
SANGKURIANG
Pada suatu hari di Jawa Barat, Indonesia, hiduplah seorang
putri bernama Dayang Sumbi. Dia cantik dan baik hati.
Hobinya adalah menenun kain. Tetapi terkadang dia sangat
pemalas. Suatu hari alat tenunnya jatuh, tapi dia sangat
malas untuk mengambilnya sendiri. Dia berteriak, “Adakah
yang bisa membantu saya mengambilkan alat saya? Jika
kamu seorang wanita, saya akan menganggapmu sebagai
saudara perempuan saya. Jika kamu seoarang lelaki, saya
akan menikahimu!”
Makhluk laki-laki datang, tetapi itu adalah seekor anjing.
Namanya adalah Tumang. Dengan gembira dia
mengambilkan alat tersebut untuknya. Dayang Sumbi
sangan terkejut, tetapi dia menepati janjinya. Dia menikahi
anjing tersebut. Tumang sebenarnya adalah seorang pria
yang dikutuk oleh penyihir menjadi seekor anjing. Tetapi
pada waktu-waktu tertentu Tumang bisa kembali menjadi
manusia normal. Putra tunggal mereka, Sangkuriang, segera
lahir dan dia tumbuh menjadi anak yang tampan dan sehat.
Dia selalu bermain dengan anjing setianya, Tumang. Dia
tidak tahu bahwa dia sebenarnya adalah ayahnya, karena
Dayang Sumbi menyembunyikan rahasia tersebut darinya.
Sangkuriang suka berburu di hutan, tentu saja dengan
Tumang.
Suatu hari Dayang Sumbi memintanya untuk membawa
pulang hati rusa. Tapi, setelah berburu beberapa hari, dia
tidak mendapatkan satupun rusa di hutan. Dia tidak ingin
mengecewakan ibunya dan berpikir keras bagaimana untuk
membawa pulang hati rusa. Tiba-tiba, dia memiliki ide yang
sangat buruk. Dia membunuh Tumang! Kemudian dia
membawa hatinya pulang dan memberikannya kepada
Dayang Sumbi.
Sangkuriang tidak bisa menipunya. Dia tahu itu adalah hati
Tumang. Jadi, dia sangat marah dan memukul dahi
Sangkuriang dengan sepotong kayu dan menyuruhnya
pergi. Dengan luka parah di dahinya, Sangkuriang
meninggalkan desa.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang tumbuh menjadi
laki-laki yang sangat kuat. Suatu hari dia Kembali ke
desanya. Dia bertemu seorang gadis cantik disana, dan dia
jatuh cinta dengannya pada pandangan pertama. Itu adalah
Dayang Sumbi! Dia tidak pernah menua karena dia telah
diberikan awet muda oleh para dewa. Sangkuriang tidak
tahu bahwa dia adalah ibunya, jadi dia datang padanya dan
melamarnya.
Saat berjalan mendekatinya, Dayang Sumbi menjadi sangat
terkejut. Dia melihat bekas luka di dahi Sangkuriang, dan
segera dia tahu bahwa dia adalah putranya, yang telah
meninggalkannya sejak lama. Dia mengatakan yang
sebenarnya dan berusaha keras untuk menjelaskannya
kepadanya, tetapi dia tidak mempercayainya. Dia tidak ingin
menghancurkan hatinya, jadi dia menerima lamarannya
tetapi memberinya hal yang mustahil untuk dilakukan. Dia
ingin dia membangun danau dan perahu hanya dalam satu
malam!
Sangkuriang setuju, karena dia tahu bahwa dia bisa berhasil
dengan bantuan jinnya. Pada tengah malam dia
menyelesaikan danau dan kemudian mulai membuat
perahu. Dayang Sumbi berpikir keras untuk menemukan
cara untuk menggagalkannya. Sebelum fajar, dia meminta
orang-orang di desa untuk membakar hutan di Timur, dan
cahaya membuat semua ayam berkokok. Berpikir bahwa
malam akan segera berakhir, para jin berlari kencang dan
meninggalkan Sangkuriang sebelum perahunya selesai.
Sangkuriang menyadari bahwa Dayang Sumbi telah
menipunya. Dia menjadi sangat marah dan dia menendang
perahu itu hingga terbalik. Secara bertahap menjadi gunung
dan sekarang dikenal sebagai Gn. Tangkuban Perahu.
Pada contoh cerita rakyat diatas, orientation ada pada
paragraph satu dan dua. Complication atau permasalahan
pada cerita ada pada paragraph tiga, empat, dan lima. Dan
resolution atau pemecahan ada pada paragraph enam dan
tujuh.
Demikian materi bahasa Inggris chapter VII SMP/MTs
semester II tentang Narrative Text. Ada banyak sekali cerita
rakyat yang ada di Indonesia. mungkin salah satu cerita
rakyat yang sangat terkenal berasal dari daerah studenta
semua. Meski kita mempelajari bahasa Inggris namun tetap
harus cintai budaya Indonesia.