Anda di halaman 1dari 22

RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM


H. ADAM MALIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur Utama
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan SpB, SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001
PENGERTIAN Kejang demam adalah kejang akibat adanya kenaikan suhu tubuh
yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kejang berulang
2. Meminimalisir cidera akibat kejang.
INDIKASI:
Semua pasien dengan kasus kejang demam.
1.SK Direktur Utama tentang pemberlakuan Standar Asuhan
KEBIJAKAN
Keperawatan dan Kebidanan di RSUP H. Adam Malik tahun 2009

2. SK Direktur Utama No YM.01.14/I/323/2012 tentang


Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan di RSUP.H. Adam Malik

PERSIAPAN
P Alat :
R 1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
O 2. Set terapi oksigen.
S 3. Alat untuk mengukur tanda vital pasien.
E
4. Alat kompres
D
U 5. Sudip lidah
R 6. Obat-obatan sesuai indikasi.

Pasien : Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan


yang akan dilakukan.

Lingkungan: Sejuk dan tenang.


Petugas : 2 orang.
RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM
H. ADAM MALIK

No. Dokumen No. Revisi: Halaman:


2 2/2

PELAKSANAAN:
P
R Identifikasi Pasien
O
S Petugas menggunakan alat pelindung diri ( masker, handscoen)
E 1. Mengatur posisi pasien (cegah pasien terbentur dengan
D benda-benda sekitar)
U 2. Berikan oksigen
R 3. Memasang sudip lidah
4. Segera berikan terapi anti convulsi rektal.
5. Memasang Infus
6. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
9. Mengukur tanda-tanda vital
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Sebelum tindakan dilakukan lengkapi inform consent


pasien.
2. Awasi terjadinya kejang berulang
3. Awasi terjadinya efek samping dari pemberian anti
convulsi.
1. Bidang Keperawatan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. IPI
4. Instalasi Patologi Klinik
5. SMF Terkait
6. Instalasi Hemodialisis
RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT MEMBERIKAN TERAPI INHALASI
H. ADAM MALIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur Utama
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001
PENGERTIAN
TUJUAN
1.SK Direktur Utama tentang pemberlakuan Standar Asuhan
KEBIJAKAN Keperawatan dan Kebidanan di RSUP H. Adam Malik tahun 2009

2. SK Direktur Utama No YM.01.14/I/323/2012 tentang


Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan di RSUP.H. Adam Malik
PERSIAPAN
PROSEDUR A. Alat dan obat
2) Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai.
3) Flow meter oksigen tanpa humidifer (kering)
4) Alat inhalasi (nebulator)
5) Slang oksigen binasal atau sesuai kebutuhan.
6) Spuit 2,5 cc dan 5 cc.
7) Bronchodilator
8) NaCl 0,9%
B. Pasien
9) Pasien/ keluarga diberi penjelasan tentang
tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
sehingga kooperatif.
10)Posisi pasien diatur fowler / semifowler
C. Lingkungan: Bersih dan bebas dari asap
D. Petugas : 1-2 0rang

RUMAH SAKIT UMUM


PUSAT MEMBERIKAN TERAPI INHALASI
H. ADAM MALIK
RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT MENERIMA PASIEN DENGAN KESADARAN MENURUN
H. ADAM MALIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur Utama
STABDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001S

PENGERTIAN Kesadaran menurun adalah menurunnya respons terhadap


rangsangan verbal dan rangsangan nyeri.
Mempertahankan kelangsungan hidup pasien dan mencegah
TUJUAN
terjadinya cacat tetap.
Indikasi :
Semua pasien dengan kesadaran menurun.
1. SK Direktur Utama tentang pemberlakuan Standar Asuhan
KEBIJAKAN
Keperawatan dan Kebidanan di RSUP H. Adam Malik tahun 2009

2. SK Direktur Utama No YM.01.14/I/323/2012 tentang


Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan di RSUP.H. Adam Malik
PERSIAPAN
1. Alat :
P
a. Alat pelindung diri ( Masker, Handscoen)
R
b. Emergency trolley
O
c. Set Oksigen
S
d. Suction
E
e. Set Infus
D
f. Spuit berisi heparin 0,01 cc untuk pemeriksaan analisa gas
U
darah bila diperlukan.
R
g. Oro pharingeal airway
h. EKG record
i. Blood gas kit
j. Set venaseksi
k. Folley kateter dan urine bag
l. Lampu senter.
2. Obat- obatan/ cairan.
a. Adrenalin, Sulfas atropin
b. Dextrose 5 %, 10 %, 40 %.
c. Nacl 0,9 %, Ringer laktat
RUMAH SAKIT UMUM
MENERIMA PASIEN DENGAN KESADARAN MENURUN
PUSAT
H. ADAM MALIK
No. Dokumen No. Revisi: Halaman:
2 2/2
d. Bicarbonat nutrikus
e. Obat-obatan lain sesuai kebutuhan.
3. Pasien:
P Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
R akan dilakukan
O 4. Lingkungan : Aman dan bersih
S 5. Petugas : Lebih dari 2 orang
E
D PELAKSANAAN
U Identifikasi pasien
R 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri ( Masker,
Handscoen)
2. Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesuai
kondisi, jalan nafas tetap bebas dari hambatan.
3. Menilai kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama pasien/ menanyakan
keadaannya.
b. Mencubit kuku
c. Nilai dan catat GCS pasien
4. Memberikan O2 sesuai kebutuhan.
5. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemeriksaan darah sesuai kebutuhan.
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemasangan
infus dan bila sulit dan persiapkan untuk
pemasangan venaseksi atau CVP.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Pasang bed rail dan kalau perlu pasang manset untuk
menghindari cidera.
2. Bila ada indikasi fraktur servikal jaga pasien jangan
sampai bangun dan pasang collar neck.
Bila tekanan darah systolik kurang dari 100 mmHg atur
posisi kepala pasien lebih rendah 30 derajat dari kaki.
1. Bidang Keperawatan
2. IGD
UNIT TERKAIT 3. IPI
4. Instalasi Patologi Klinik
5. SMF Terkait
6. Instalasi Hemodialisis
RUMAHSAKIT
UMUM PUSAT H.
MELAKUKAN RESUSITASI CAIRAN
ADAM MALIK
No. Dokumen No. Revisi: Halaman:
1 1/3

PELAYANAN Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


KEPERAWATAN Direktur Utama

D.dr.Yusirwan,SpB,SpBA (K),MARS
NIP.196211221989031001

PENGERTIAN Pemberian cairan secara cepat dalam waktu tertentu yang


diberikan dengan mempertimbangkan penyebab dari kehilangan
cairan pasien
TUJUAN 2. Menghentikan kehilangan akut cairan tubuh
3. Untuk ekspansi cepat dari cairan ekstra vaskular dan
memperbaiki perfusi jaringan
Indikasi :
1. Syok hipovolemik
2. Syok haemorragik
3. Luka bakar
4. Pasien dengan dehidrasi berat
KEBIJAKAN Kebijakan tentang resusitasi cairan di HD

PROSEDUR PERSIAPAN
Alat :
Set infus lengkap
Obat-obatan :
 Cairan kristaloid (ringer lactat/normal salin)
 Cairan koloid (misalnya plasma expander atau dextran
40%)
Pasien :
Pasien dan atau keluarga diberikan penjelasan tentang
tindakan-tindakan yang dilakukan
Lingkungan : Cukup tenang
Petugas : 1- 2 orang
RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK MELAKUKAN RESUSITASI CAIRAN
No. Dokumen No. Revisi: Halaman:
1 2/3

ROSEDUR PELAKSANAAN.
Identifikasi Pasien

1. Petugas memakai sarung tangan


2. Lakukan penilaian tentang kondisi pasien
3. Pasang infus dengan cairan kristaloid
4. Berikan cairan infus sesuai dengan kebutuhan :
b. Pasien syok hipovolemik : berikan ringer laktat atau
normal salin 20 ml/KgBB selama 30-60 menit
c. Pasien syok haemorragik boleh diberikan cairan 2-3
liter dalam 10 menit
d. Luka bakar : 24 jam pertama diberi RL 2-4 ml/kgBB
tiap persen luka bakar dengan cara : ½ dosis
diberikan untuk 8 jam pertama dan setengah dosis
berikut 16 jam kemudian (jika respon membaik
turunkan laju infus secara bertahap)
e. Dehidrasi berat :
(1.) Untuk neonatus dengan berat 2-3 Kg : 4 jam
pertama diberikan 25 ml/KgBB/jam atau 6
tetes/KgBB/menit bila 1 ml = 15 tetes atau 8
tetes/kgBB/menit bila 1 ml = 20 tetes.
(2.) Untuk anak 1 bulan – 2 tahun dengan berat 3-10
kg :
1 jam pertama 40 ml/kgBB/jam dan
7 jam kemudian 12 ml/kgBB/jam.
(3.) Untuk anak 2-5 tahun dengan berat 10-15 kg :
1 jam pertama 30 ml/kgBB/jam dan
7 jam kemudian 10 ml/kgBB/jam.
(4.) Untuk anak 5-10 tahun dengan berat badan 15-
25 kg :
1 jam pertama 20 ml/kgBB/jam dan
7 jam kemudian 10 ml/kgBB/jam.

(5.) Untuk anak lebih dari 10 tahun : berikan 20


ml/kgBB/jam pada jam pertama dan.
RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM
MELAKUKAN RESUSITASI CAIRAN
MALIK
No. Dokumen No. Revisi: Halaman:
1 3/3

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


P 1. Tindakan dilakukan oleh dokter di HD, bila keadaan
R terpaksa dapat dilakukan oleh perawat HD,yang
O berpengalaman (yakni perawat yang telah mengikuti
S pelatihan PPGD/ BTLS) atau bersama-sama dokter
E jaga HD
2. Monitor vital sign secara berkala
D 3. Monitor Na serum untuk mendeteksi adanya
U hiponatremia akibat pemberian cairan dalam volume
R besar.
4. Monitor intake dan output setiap jam.
5. Catat setiap perubahan yang terjadi dan lakukan
kolaborasi dengan tim medis sesegera mungkin untuk
penanganan lebih lanjut.

UNIT TERKAIT Instalasi Hemodialisis


Instalasi pelayanan yang terkait
RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK PEMBUATAN DAN PEMBERIAN RESEP
No. Dokumen No. Halaman :
Revisi : 1/2
1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001

Resep adalah surat resmi dari dokter untuk apoteker


PENGERTIAN yang berisikan nama obat, jumlah obat dan cara
penggunaannya untuk pasien sesuai dengan yang
tercantum dalam resep dengan tujuan pengobatan
terhadap pasien tersebut
 Mengatur tatacara penulisan resep yang dilakukan
TUJUAN oleh Dokter di lingkungan Instalasi Hemodialisis.
 Menghindari kemungkinan adanya upaya
penyalahgunaan obat.
KEBIJAKAN
1. Pembuatan dan pemberian resep hanya boleh
dilakukan oleh Dokter pemeriksa yang
PROSEDUR dimaksudkan untuk pengobatan pasien.
2. Untuk pembuatan dan penulisan resep yang
berisikan obat dari golongan narkotika dan
golongan penenang yang sering disalahgunakan
maka pemberian dan pembuatan resep dilakukan
dengan perhatian khusus dan ditulis secara lengkap
pada medical record pasien.
3. Penulisan Resep harus dengan jelas dan mudah
dibaca untuk menghindari kesalah pemberian obat
RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK PEMBUATAN DAN PEMBERIAN RESEP
No. Dokumen No. Halaman :
Revisi : 2/2
1
4. Untuk pemberian obat daftar G yang sering
PROSEDUR disalahgunakan , maka pemberian obat diberikan
untuk penggunaan sesaat dan permintaan resep
obat selanjutnya dilakukan di poliklinik penyakit
jiwa.
5. Untuk memberikan resep yang mengandung bahan
narkotika diatur tersendiri.

UNIT TERKAIT Apotik, Seluruh SMF, Instalasi hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM KONSUL
MALIK No. Dokumen No. Halaman :
Revisi :1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan,SpB,SpBA, MARS
NIP.196211221989031001
Konsultasi adalah Permintaan pendapat, saran, dan Instruksi
PENGERTIAN lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter di instalasi HD/ Dokter
Ahli kepada Dokter ahli lainnya sehubungan dengan keadaan
sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawatnya dan
membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter ahli
tertentu.
TUJUAN Memberikan Pelayanan yang maksimal kepada pasien.
KEBIJAKAN Kebijakan tentang konsul di instalasi hemodialisis
PELAKSANAAN
1. Dokter HD/ Dokter jaga memeriksa keadaan pasien
PROSEDUR 2. Dokter HD/ Dokter jaga meminta dilakukan
pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
3. Selanjutnya dokter jaga menghubungi dokter
konsulen sesuai dengan jadwal yang sudah ada
(langsung/lewat telepon).
4. Bila dokter konsulen dalam 30 menit tidak dapat
dihubungi maka dokter jaga akan melakukan
konsultasi kepada konsulen lain yang tidak jaga
pada saat tersebut sesuai dengan ahlinya dan
bekerja tetap pada RSUP H. Adam Malik.
5. Dokter HD melaksanakan advis dari dokter
konsulen.
6. Semua tindakan yang dilakukan dicatat oleh dokter
HD/dokter spesialis.
7. Pasien masih menjadi tanggungjawab dokter
HDsampai pasien meninggalkan HD (terutama
masalah ABC).
UNIT TERKAIT Seluruh SMF, Seluruh instalasi terkait

RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK DOKTER KONSULEN
No. Dokumen No. Halaman :
Revisi : 1

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan,SpB,SpBA (K), MARS


NIP196211221989031001

PENGERTIAN Dokter Konsulen adalah Seorang Dokter Sepesialis /


Sub Spesialis yang bertugas di RSUP. H. Adam Malik.

TUJUAN Sebagai pedoman konsultasi pasien.


KEBIJAKAN Kebijakan terhadap pasien yang tidak tergolong akut
dan gawat yang datang berobat ke RSUP H Adam Malik
PROSEDUR 1. Dokter Konsulen menerima konsul pasien dari
dokter jaga sesuai dengan hari konsulnya.
2. Dokter Konsulen menjawab konsul dari dokter jaga
secara tertulis / Via telepon.

UNIT TERKAIT Seluruh SMF , seluruh instalasi


RUMAHSAKIT UMUM PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
PUSAT H. ADAM REAKSI ANAFILAKSIS
MALIK
No. Dokumen No. Halaman :
OT.01.01/ I.2/ /2012 Revisi :1 1/1

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr,Yusirwan,SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001

Reaksi anafilaksis adalah reaksi alergi yang terjadi secara tiba-


PENGERTIAN tiba karena masuknya anti gen kedalam tubuh yang akan
berakit fatal bila tidak segera ditangani.

TUJUAN Untuk mencegah kematian


KEBIJAKAN Kebijakan tentang reaksi anafilaksis di instalasi HD

P 1. Dengan Gejala Ringan (mual, nadi cepat)


R a. berikan adrenalin 0,3-0,5 cc subkutan
O b. Kortikosteroid (deksametason) 1-3 cc
S
E 2. Dengan gejala berat :
D - penurunan kesadaran
U - sesak nafas
R - kolaps kardiovaskuler
a. Adrenalin : 0,3-0,5 cc subcutan. Dapat diualang sampai 3
kali tiap 15 menit, selang seling kortikosteroid
b. Kortikosteroid : 1 -3 cc sampai 3 kali setiap 15 menit.
c. Infus NaCl 0,9%
d. Oksigen 5-10 liter/menit
e. Bila pemberian cairan tekanan darah tidak naik berikan
vasopresor : dopamim 200mg dalam 500 cc dexstrose
5%

UNIT TERKAIT Instalasi hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK PASIEN DENGAN DIAGNOSIS KRISIS HIPERTENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman :
:1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan,SpB,SpBA (K), MARS


NIP.196211221989031001

Yang masuk kedalam kriteria diagnosis adalah hipertensi


PENGERTIAN disertai dengan kelainan dari target organ seperti :
Jantung, Ginjal dan otak

TUJUAN Untuk mencegah kematian dan kecacatan

KEBIJAKAN Kebijakan tentang krisis hipertensi di instalsi hemodialisis

PROSEDUR

1. Pemberian Oksigen 4-6 liter/menit


2. Pemberian nifedipine 5 – 10 mg dibawah lidah
3. Pasang infus dextrose 5 %
4. Pemeriksaan IKG
5. Furosemid 40 mg intravena
6. Kalau pasien mengeluh ”Chest Pain” diberikan
isosorbitdinitrat 5 mg dibawah lidah
7. Kalau keadaan sudah tenang pasien dirawat di
ICU/ICCU

UNIT TERKAIT Instalasi terkait, instalasi Hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK PASIEN DENGAN DIAGNOSIS CARDIAC ARREST

No. Dokumen No. Halaman :


Revisi :1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan,SpB,SpBA (K), MARS


NIP.196211221989031001

PENGERTIAN Yang masuk dalam kriteria diagnosis adalah pasien yang


mendadak tidak sadar, tidak ada nafas dan tidak ada denyut
nadi

TUJUAN Untuk mencegah kematian dan kecacatan

Kebijakan tentang cardiac Arest di instalasi hemodialisis


KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Resusitasi Jantung paru


2. Kalau berhasil rawat ICU/ICCU
3. Pasang ECG Monitor

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi terkait, instalasi hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
PUSAT H. ADAM MALIK ACUTE MYOCARD INFARC
No. Dokumen No. Halaman :
Revisi :1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS


NIP.196211221989031001

PENGERTIAN Kriteria diagnosis : Chest Pain, Adanya perubahan ECG


berupa ST ELEVASI

TUJUAN Untuk mencegah kematian dan kecacatan

Kebijakan tentang acuite myocard infark


KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pemberian Oksigen 2-4 liter/menit


2. Phethidin 50mg sub cutan
3. Valium 5 mg intra vena kalau gelisah
4. Pasang infus dextrose 5%
5. Rawat ICCU
6. Bila ada penyulit berupa bradicardia
beri sulfas atropin

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi terkait. Instalasi hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
PUSAT H. ADAM MALIK HEMATEMESIS-MELENA
No. Dokumen No. Revisi Halaman :
:1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001

Perdarahan karena varises oesofagus yang pecah


PENGERTIAN

TUJUAN Untuk mencegah kematian dan kecacatan

KEBIJAKAN Kebijakan tentang Hematemesis melena di HD


1. Puasa sampai perdarahan berhenti
PROSEDUR 2. Pasang maag slang dan bilas lambung dengan
air es
3. infus dextrose 10%/RL
4. Berikan obat anti perdarahan (VIT K)
5. Bila tak ada kontra indikasi beri vasopresin drip
20 unit dalam 200 cc dextrose 5 % selama 20 menit
6. Bila perdarahan belum juga berhenti pasang SB
Tube
7. Perdarahan yang lebih dari 1000 cc berikan
tranfusi

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi terkait, instalasi hemodialisis


RUMAHSAKIT UMUM PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
PUSAT H. ADAM MALIK CHEST PAIN
No. Dokumen No. Halaman :
Revisi :1 1/1

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS
NIP.196211221989031001

Kriteria diagnosis : Chest Pain, Adanya perubahan ECG


PENGERTIAN berupa ST ELEVASI

TUJUAN Untuk mencegah kematian dan kecacatan

KEBIJAKAN Kebijakan tentang Chest pain di instalasi hemodialisis

PROSEDUR 1.Pemberian Oksigen 2-4 liter/menit


2.Phethidin 50mg sub cutan
3.Valium 5 mg intra vena kalau gelisah
4.Pasang infus dextrose 5%
5.Rawat ICCU
6.Bila ada penyulit berupa bradicardia beri sulfas atropin

UNIT TERKAIT Selirih instalasi terkait, instalasi hemodialisis


KEBIJAKAN TENTANG PASIEN YANG PERLU DIRUJUK
KE RUMAH SAKIT LAIN

Latar Belakang.
Bahwa Pelayanan hemodialisis sehari-hari adalah hak asasi manusia/
hak setiap orang dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua
orang. Yang memerlukan perawatan tindakan hemodialisis, merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan memegang peranan dalam penanggulangan
pasien-pasien kelainan ginjal, yang sangat memrlukan penanganan dan tindakan
hemodialisis

Pada pelayanan hemodilaisis terkadang diperlukan untuk merujuk pasien


karena penanganan ditempat tersebut tidak dapat dilakukan oleh karena
keterbatasan sarana dan pra sarana serta sumber daya ,manusia yang
memungkinkan pada penderita tersebut dilakukan penanganan yang defenitif.
Oleh karena itu Instalasi hemodilalisis RSUP. H. Adam Malik sebagai
Rumah Sakit pusat rujukan untuk Wilayah Sumatera bagian Utara serta sebagai
Rumah Sakit pendidikan bagi tenaga kesehatan, perlu untuk membuat suatu
kebijakan tentang pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain.

1.Tujuan Kebijakan.
Kebijakan ini bertujuan agar pasien mendapatkan pelayanan yang tepat yang
tidak di RSUP H.Adam
Malik.

2.Kebijakan
Pada dasarnya RSUP. H. Adam malik merupakan pusat rujukan teraras (TOP
Referal) ,maka tidak
ada penderita yang dikirim ke luar RSUP. H. Adam Malik.

Penderita akan dirujuk ke Rumah sakit lain apabila :


1. Atas permintaan pasien/ keluarganya.
2. Setelah penderita menjalami perawatan khusus di RSUP. H. Adam
malik, kemudian penderita dipulangkan kembali ke asal Rumah sakit
pengirim untuk melanjutkan perawatan.
3. Atas pertimbangan dokter yang merawat
4. Untuk pemeriksaan diagnostik/ terapi, pemeriksaan spesimen dimana
alat untuk pemeriksaan/ terapi yang dibutuhkan tersebut di RSUP. H.
Adam Malik sedang rusak atau tidak tersedia.
5. Bila ruangan Mesin hemodialisis tidak mencukupi utk menanggulangi
kapasitas tindakan hemodialisis saat itu H.Adam Malik sedang penuh.

Ditetapkan di Medan
Pada tanggal : Januari 2012

Direktur Utama

Dr.dr.Yusirwan, SpB,SpBA (K), MARS


NIP.196211221989031001

Anda mungkin juga menyukai