Extra Note Kampung Sindang Barang
Extra Note Kampung Sindang Barang
1. Kampung Naga
2. Kampung Dukuh
4. Kampung Pulo
5. Baduy
3. Letak kampung Sindang Barang adalah Ds Pasir Eurih, Kec Taman Sari Kab. Bogor
3. Saung Talu : Rumah tempat menampilkan aneka macam pertunjukan seni warga
6. Menurut Ahmad Mikami Sumawijaya, Kampung Sindang Barang sudah ada sejak
kerajaan Pajajaran, dengan bukti nama kampung Sindang Barang pernah disebutkan
7. Di sebutkan dalam “Naskah Pantun Bogor” ada 33 punden batu berundak yang
9. Kemenyan : Batu batu yang mengeluarkan wewangian bila di bakar oleh bara api.
10. Jangjawokan : mantra yang di gunakan nenek moyang sebagai tolak bala/menolah
musibah.
3. Kolong Imah (Buana handap) : Bagian rumah yang dipercaya sebagai tempat
12. Waroge : Gantungan yang terbuat dari ukiran kayu yang berisi symbol symbol
jangjawokan
13. Kegunaan waroge : untuk menolak musibah agar tidak diganggu makhluk halus yang
berniat jahat.
1. Harang suan ( Simbol api ) : tujuannya untuk membutakan makhluk halus yang
jahat
3. Watu pangilang ( Simbol batu ) : menolak gangguan makhluk halus yang tinggal di
batu
air
15. Parebut seeng : kegiatan pencak silat yang dilakukan oleh seorang lelaki ketika
Dengan Kutabarang sebagai ibu kotanya dan sudah ada sejak abad ke-XII, lantaran tertulis
dalam Babat Pajajaran dan pantun Bogor.
Di masa lalu, kampung yang dengan Kutabarang sebagai ibu kota juga dijadikan sebagai
lokasi latihan para satria kerajaan dan tempat tinggal Dewi Kentring Manik Mayang Sunda,
salah satu istri Prabu SIliwangi.
Jejak budaya Kerajaan Sunda juga masih terlihat jelas di kawasan perkampungan.
Salah satunya adalah pemandian atau kolam yang disebut Taman Sri Bagenda dengan
panjang 15 x 45 meter yang berada di dalam kawasan perkampungan.
Dengan latar belakang ini, kampung tradisional ini berubah menjadi Kampung Budaya
Sindang Barang.
Tujuannya untuk meneruskan kearifan tradisi leluhur dari Tanah Sunda dan membuka diri
untuk para wisatawan.