Anda di halaman 1dari 288

CONTOH SEDERHANA KATA SAMBUTAN

24 Mei 2011 pukul 05.32

 
  
Bismillahirroh manirrohim (sebutkan dengan nada rendah/kecil)
 
Yang terhormat para sesepuh (sebutkan nama lengkap serta gelarnya)
Yang terhormat para senior kepemudaan
 
Yang terhormat demisioner ketua pemuda periode 2010-2011 (sebutkan nama lengkapnya)
Yang terhormat ketua pemuda 2011-2012 (sebutkan nama lengkapnya)
Serta para Hadirin dan hadirat yang kami hormati,
 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
 
Pertama-tama Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat yang dianugerahkan kepada
kita semua, sehingga khususnya pada malam / siang hari ini kita semua diberi kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan
rohani, sehingga bisa hadir dan bertatap muka di tempat yang insya Allah diberkahi oleh Allah SWT, dalam rangka “Acara
Kepemudaan” .
Salawat serta salam, semoga tercurah-limpahkan kepada junjungan kita, kepada putra padang pasir, baginda nabiyullah
Muhammad Sallallahu alaihiwasalam.
 
Selanjutnya saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap hadirin yang dengan tulus ikhlas sudi
meringankan langkah meluangkan waktu, untuk menghadiri “Acara Kepemudaan” ini.
Saya selaku ketua panitia penyelenggara acara ini, menyampaikan beribu-ribu maaf, bila mana dalam berjalannya acara ini
ada kekurangan dalam pelayanan serta ada hal-hal yang sekiranya dalam berlangsungnya acara ini yang tidak berkenan di
hati.
 
Mungkin itulah sedikit sambutan yang bisa kami sampaikan, bila mana ada kekurangan atau kesalahan, itu semata-mata
kekhilafan kami, dan bila mana ada kebaikan atau hikmah yang bisa kita petik, baik dalam sambutan ini serta dalam
berlangsungnya acara nanti, itu semua semata-mata atas keberkahan dan kemuliaan Allah SWT.
 
AKHIRU KALAM…
WALLAHULMUWAFIQ ILA AQWAMI ATH-THORIQ
FASTABIQUL KHAIRAT
 
WASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.
9 Tips Beradaptasi di Tempat Kerja Baru
Memasuki tempat kerja yang baru, berarti Anda harus siap dengan segala perubahan iklim kerja,
perubahan lingkungan pertemanan dengan rekan kerja, bos baru, tanggung jawab baru, gaji baru,
serta kemungkinan akan tantangan baru.

Di hari pertama bekerja, siapa pun akan merasa berdebar-debar dan sedikit cemas. Terkadang
hingga grogi karena memang belum mengenal suasana di dalam kantor.

Kemampuan adaptasi yang baik sangat diperlukan di sini. Pendeknya, semakin cepat Anda dapat
beradaptasi, semakin cepat pula Anda dapat bekerja maksimal. Berikut 9 tips yang akan membantu
Anda beradaptasi di tempat kerja baru.

TEKS PIDATO : Yang Terhormat Bapak /


Ibu Guru
August 3, 2017 – by admin0 

Yang terhormat Bapak / Ibu Guru


Yang saya banggakan teman teman semua
Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua
Pertama tama marilah kita panjatkan segala puji syukur kita kehadirat Tuhan YME
karena dengan rahmat-Nya kita masih dapat dipertemukan di ruangan ini dalam
keadaah sehat tanpa suatu kekurangan apapun.

Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato yang  bertema  selamatkan
bumi dengan hemat energi. Di era modernisasi ini kita hidup dengan berbagai
fasilitas untuk memudahkan kegiatan kita sehari hari. Tapi dibalik semua itu ada
harga yang harus kita bayar. Dan harga dari kehidupan modern adalah kerusakan
lingkungan.

Akhir-akhir ini isu global warming semakin sering terdengar hal ini disebabkan
semakin buruknya kondisi lingkungan kita akibat berbagi kegiatan manusia.
Bencana alam terjadi dimana mana bahkan sekolah kita telah menjadi langganan
banjir yang sangat mengganggu KBM. Pembalakan liar, polusi dan pemborosan
energi membawa banyak dampak negatif bagi lingkungan. Kerusakan demi
kerusakan tersebut menyebabkan terjadinya pemanasan global. Sepanjang seratus
tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara signifikan, dimana sekitar 70%
energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari
bahan bakar fosil.

Saat ini kita menghadapi bertambahnya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi
dan bahwa perubahan iklim mungkin sudah terjadi sekarang. Mencairnya es di kutub
utara dan selatan sebagai akibat dari pemanasan global menyebabkan dampak
yang sangat besar, sehingga menyebabkan naiknya permukaan air laut yang dapat
menyebabkan banyak pulau di Indonesia akan terendam dan tenggelam.
Diperkirakan pada tahun 2050 seluruh pesisir Indonesia akan tenggelam 0.28 4.17
meter. Bukan tidak mungkin daerah Senggigi sekarang akan tenggelam juga. Curah
hujan rata-rata naik 2-3%, tetapi ada di beberapa tempat di Indonesia yang justru
menurun. Serangan angin kencang yang sebelumnya jarang terjadi menjadi lebih
sering seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Salah satu penyebab utamanya adalah adanya konsumsi yang berlebihan. Karena
itu kampanye hemat energi telah dilakukan di berbagai negara di dunia termasuk di
Indonesia. Namun kepedulian penduduk Indonesia akan kondisi lingkungan masih
kurang, banyak orang yang tak acuh dan masih menggunakan energi seenaknya
tanpa memikirkan akibat.

Sejak tahun 2009 indonesia mulai mengadakan earth hour setiap tanggal 27 Maret,
pukul 20.30 21.30 waktu setempat. Earth Hour adalah gerakan mendunia dengan
mematikan lampu selama 1 jam, secara bersamaan. Dengan mematikan lampu
selama satu jam, baik itu di rumah/kantor/toko dll, berarti menghemat energi yang
digunakan untuk menghasilkan listrik lampu tersebut. Yang berarti mengurangi efek
rumah kaca dari gas karbon yang dihasilkan pembangkit energi. Seperti kita ketahui,
sebagian besar listrik kita (Indonesia, bahkan dunia) masih dihasilkan dari
pembakaran minyak dan batubara, sehingga gas karbon banyak terlepas ke udara
yg menyebabkan pemanasan global.

Kegiatan ini dilakukan serempak di seluruh dunia, dengan maksud mengingatkan


kita untuk selalu hemat energi. Kelangsungan hidup berbagai mahluk hidup di muka
bumi kian terancam. Sudah saatnya setiap orang turut peduli dan melakukan
tindakan untuk menangani mulai dari cara sederhana misalnya seperti

Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan.

Gunakan transportasi publik, sepeda atau berjalan kaki daripada menggunakan


mobil atau motor untuk berangkat ke kantor atau sekolah

Cabut charger hp jika batrai sudah penuh

Jangan membakar sampah – karena dapat memproduksi bahan kimia berbahaya,


serta menghasilkan karbon dioksida yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Berhematlah dalam menggunakan kertas dan tisu

Segera perbaiki keran yang bocor – keran bocor menumpahkan air bersih hingga 13
liter air per hari

Mendaur ulang atau menggunakan kembali barang-barang yang tidak dipaket,


mencari merk yang memperhatikan lingkungan, mendaur ulang segala yang dapat
didaur ulang seperti plastik, kupasan buah segar dan sayur mayur, kertas dan
kardus, gelas dan kaleng.

Dengan melakukan langkah2 tersebut diharapkan masyarakat dapat membantu


mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim dimulai dari hal2
sederhana yang biasa kita lakukan sehari hari. Agar generasi yang akan datang
tidak mendapatkan getah dari apa yang kita lakukan.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Saya mohon maaf bila ada kesalahan kata atau perbuatan. Terima kasih dan
assalamualaikum wr wb

Acara serah terima dan Pisah Sambut Lurah Kenangan Baru tersebut diawali dengan kata sambutan dari mantan
Lurah Kenangan Baru Edy Saputra menyampaikan, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh
masyarakat yang berada di Kelurahan Kenangan Baru bangun ini, selama dua tahun saya bertugas disini mungkin
ada kata salah khilaf mohon dimaafkan,

“Terima kasih atas dukungan dan kerja samanya selama saya menjabat di Kelurahan Kenangan Baru ini dan
berkat kekompakan kita bersama mudah-mudahan kepemimpinan Lurah yang baru nanti bisa membangun
kelurahan kenangan baru ini untuk makin maju lagi untuk kedepannya, saya juga memohon maaf yang sebesar-
besarnya kepada seluruh masyarakat yang mungkin selama ini belum bisa terlayani dengan baik dan maksimal
semoga Lurah yang baru nantinya bisa menyempurnakan kekurangan saya di Pemerintahan Kelurahan Kenangan
Baru untuk kedepannya,” ujarnya

Sementara itu, Lurah Kenangan Baru yang baru Rizal Arifin dalam kesempatannya juga mengatakan, saya
bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya yang berada di kelurahan Kenangan Baru
ini, karena telah banyak mendukung saya sampai saat ini dan juga saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh masyarakat mohon kerja samanya.

“Mohon dukungannya yang telah memberikan kepercayaannya kepada saya sebagai Lurah disini semoga tugas
dan tanggung jawab ini untuk kedepannya insyaallah bisa saya jalani dengan baik agar bisa membangun
Kelurahan Kenangan Baru ini dengan lebih baik lagi,” Ucap Lurah Kenangan Baru Rizal Arifin

Acara ini berlangsung dengan aman dan lancar kemudian di akhir acara dilanjutkan dengan pemberian bingkisan
kepada ibu Lurah kenangan baru dilanjutkan dengan acara salam-salaman perpisahan kepada kedua Lurah
kenangan Baru tersebut dilanjutkan dengan acara Foto bersama.

Salam sejahtera bagi kita semua. Kepada yang terhormat bapak Rendra Oktavio, S.pd, yang saya hormati Bapak Dino
Aryaksa, S.pd, teman-teman bapak dan ibu guru serta para karyawan sekolah SMA Negeri 1 Palembang yang saya kasihi.

 Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul ditempat ini guna mengadakan acara serah terima jabatan kepala
sekolah kita SMA Negeri 1 Palembang.

Para hadirin yang saya hormati, ijinkanlah saya mewakili teman-teman guru dan karyawan sekolah SMA Negeri 1
Palembang untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka acara serah terima jabatan kepala sekolah SMA
Negeri 1 Palembang.

Selama ini kepala sekolah kita yang sebentar lagi meninggalkan sekolah tercinta kita ini, bapak Rendra Oktavio, S.pd telah
memberikan yang terbaik untuk sekolah kita. Usaha beliau untuk menjadikan sekolah kita ini untuk menjadi lebih baik telah
menampakkan hasil, salah satunya sekolah kita mendapatkan bantuan untuk pengembangan kelas dan pengembangan
teknologi informasi bagi sekolah kita. Selain itu, banyak prestasi yang diraih sekolah kita selama beliau menjabat.

Beliau pun menjadi contoh dan panutan yang baik bagi guru-guru yang lain dan bagi karyawan sekolah. Kami berharap
semoga Bapak Rendra Oktavio, S.pd dapat meneruskan prestasinya di sekolah yang baru. Dan kami mengucapkan selamat
datang kepada bapak kepala sekolah yang baru yaitu bapak Bapak Dino Aryaksa, S.pd. Harapan kami semua tentunya agar
sekolah kita ini bisa lebih baik lagi kedepan dan tentunya menjadi sekolah favorit dan kebanggaan bagi siswa yang
bersekolah disini, dan tentunya harapan dari teman-teman guru dan karyawan sekolah Bapak Dino Aryaksa, S.pd dapat pula
menjadi contoh dan panutan yang baik bagi warga sekolah semuanya. Mudah-mudahan dengan pergantian kepala sekolah ini
SMA Negeri 1 Palembang bisa semakin baik, mampu mengukir prestasi lebih banyak lagi, dan tetap menjadi kebanggaan
kita semua.

Akhir kata, saya mewakili teman-teman guru dan karyawan sekolah SMA Negeri 1 Palembang mengucapkan semoga sukses
untuk bapak Rendra Oktavio, S.pd di sekolah yang baru nantinya, dan kami ucapkan selamat datang kepada bapak Bapak
Dino Aryaksa, S.pd yang pada hari ini akan menjadi kepala sekolah kita yang baru dan harapan kami teman-teman guru dan
para karyawan sekolah tentunya SMA Negeri 1 Palembang bisa menjadi lebih baik lagi dibawah kepemimpinan bapak Dino
Aryaksa, S.pd sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 Palembang yang baru. Sekian dari saya dan terima kasih atas waktu
dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Mohon maaf jika ada kata yang salah, kepada Allah saya mohon ampun.
Wasalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

1. Fokuskan Perhatian Saat Proses Perkenalan


Tentunya sebagai karyawan baru, Anda akan mendapatkan bimbingan dari tim HRD yang membantu
Anda di minggu-minggu pertama Anda bekerja.

Selama minggu perkenalan ini, tentunya Anda akan dikenalkan dengan berbagai info yang
berhubungan dengan internal perusahaan. Mulai dari struktur organisasi, cakupan aktivitas bisnis
perusahaan, visi dan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan, serta lingkungan departemen tempat
Anda dipekerjakan.

Tujuan dari pengenalan ini adalah untuk mengenalkan sisi baik dari perusahaan serta membuat
karyawan baru familiar dengan kultur, regulasi, gaya kerja, dan departemen yang ada.

Olymp Trade

Selama di minggu-minggu perkenalan, fokuskan tubuh dan pikiran Anda, usahakan jangan tidur
terlalu malam hingga keesokan harinya berpotensi mengantuk dan fokus menurun. Perhatikan dan
tanya apabila ada hal-hal yang sekiranya kurang jelas bagi Anda sehingga di saat Anda mulai
bekerja, tidak ada lagi hal yang mengganjal.

2. Tenanglah dan Observasi Sekitar


Menjadi newbie di kantor baru terkadang membuat Anda sangat rentan menjadi antusias berlebihan.
Walaupun hal ini sebenarnya cukup normal karena dengan memasuki lingkungan baru, Anda ingin
dikenal oleh orang sekeliling. Namun, dengan antusiasme seperti itu, Anda bisa jadi dinilai berlebihan
(lebay) dan terlalu banyak bicara yang tidak perlu.

Pada tahapan pertama ini, tindakan tersebut dapat membatasi Anda bekerjasama dalam tim di masa
mendatang dan membuat Anda sulit untuk berbaur karena terlalu proaktif.

Selama bulan pertama Anda bekerja sebagai karyawan baru, sangat penting lebih mengamati
daripada menunjukan antusiasme. Daripada terus berbicara, lebih baik mengerjakan pekerjaan
sebaik mungkin, berkualitas dan selesai dalam waktu cepat.

Boleh saja Anda banyak mengobrol pada saat makan siang atau jam istirahat, sebagai kesempatan
untuk mengamati sifat dan perilaku rekan kerja di tim yang sama dengan Anda.

3. Bicara dengan Volume yang Sama


Untuk beradaptasi di tempat kerja baru, cobalah untuk berbicara dengan volume yang sama dengan
keadaan sekeliling Anda. Jika di tempat kerja yang baru orang-orang berbicara dengan suara pelan
karena tuntutan pekerjaan, jangan sekali-kali mencoba berteriak atau bersuara keras.

Sebaliknya, jika di tempat kerja Anda orang-orang memerlukan volume tinggi agar dapat dimengerti
dan didengar rekan kerja, maka jangan bersuara dengan lemah lembut. Perhatikan situasinya,
volume suara adalah salah satu hal yang dapat Anda kontrol besar kecilnya.
4. Bangun Kesempatan Menjalin Pertemanan
Untuk dapat mengenal dan dikenal sesama rekan kerja, Anda tidak dapat duduk diam dan menunggu
ditanya oleh orang lain. Anda memerlukan persiapan dengan mencari sebanyak-banyaknya bahan
obrolan yang dapat digunakan untuk membangun hubungan pertemanan baru sehingga berhasil
beradaptasi di perusahaan baru.

Perhatikan berita apa saja yang sedang terjadi di negeri ini atau bahkan di luar negeri, makanan apa
yang kira-kira sedang banyak dibicarakan orang, isu apa yang sedang hangat, bahkan sesederhana
hobi, film favorit, dan lagu favorit pun dapat membantu dua orang yang tadinya tidak saling mengenal
mulai membangun pertemanan sehat.

5. Bersikap Sopan Kepada Semua Orang


Jangan terlalu merasa minder saat berpapasan dengan bos atau manajer Anda. Sapalah dengan
sopan sambil sedikit berbasa-basi. Juga bersikap sopan terhadap semua orang baru yang Anda
temui, paling tidak jika berpapasan, jangan buang muka dan usahakan berikan senyuman terbaik
Anda. Siapa tahu orang yang tidak sengaja berpapasan tersebut beberapa waktu ke depan menjadi
bos Anda.

Di hari pertama bekerja, jika tidak ada seorang pun yang mengajak Anda makan siang, cobalah untuk
bertanya pada karyawan yang sudah lama bekerja, kira-kira di mana tempat makan siang yang paling
nyaman.

Mungkin Anda merasa kurang nyaman memulai interaksi dengan orang-orang yang masih asing,
namun sebaliknya juga seperti itu, karyawan lama mungkin sudah lupa bagaimana tidak nyamannya
menjadi anggota baru di kantor. Dengan bersikap sopan terhadap semua orang, peluang Anda
meraih hubungan baik dengan rekan kerja pun meningkat.

6. Pelajari Perusahaan Sedetail Mungkin


Beradaptasi di tempat kerja baru berarti mempelajari detail-detail perusahaan. Baca website
perusahaan, perdalam visi misinya dan hubungkan dengan visi misi pribadi Anda, sehingga Anda pun
lebih termotivasi bekerja. Baca pula segala hal yang berhubungan dengan perusahaan yang terbuka
untuk umum, seperti laporan tahunan, brosur, artikel majalah, dsb.

Jika Anda memiliki senior yang dikenal, tanyakan kepadanya lebih banyak mengenai kultur kerja di
kantor tersebut. Pelajari nama-nama pemimpin perusahaan, mulai dari yang tertinggi hingga ke
manajer yang menangani Anda. Buat diri Anda familiar dengan nilai-nilai yang dianut perusahaan dan
bahasa perusahaan dalam bekerja.

7. Tentukan 3 Kualitas Anda


Agar tidak kehilangan jati diri Anda, tentukan 3 hal yang ingin Anda tetapkan sebagai hal-hal yang
membuat Anda dikenal sebagai orang yang memiliki hal tersebut. Misalnya, Anda ingin dikenal
sebagai seorang pekerja keras, solutif, dan ambisius.

Jika sudah tahu ingin seperti apa Anda dikenal, berusahalah mulai dari hari pertama bekerja untuk
menunjukkan citra diri tersebut. Selesaikan pekerjaan sebelum tenggat watu jika ingin dikenal
sebagai pekerja keras. Aktif dalam memberi solusi pada rapat jika ingin dikenal sebagai orang yang
solutif.
8. Hindari Komplain
Selama minggu-minggu pertama Anda bekerja di tempat baru, pasti ada-ada saja yang membuat
tidak nyaman, sehingga mungkin Anda membanding-bandingkannya dengan perusahaan tempat
Anda bekerja sebelumnya.

Apa pun itu, seperti bos yang seperti tidak menganggap Anda manusia saat memberikan pekerjaan,
rekan kerja yang kurang membantu menyelesaikan pekerjaan, ruang kerja kurang nyaman, dan
berbagai komplain lainnya sebaiknya Anda simpan dulu beberapa saat.

Menjadi karyawan baru berarti Anda belum punya ruang untuk komplain dan sebaiknya Anda tidak
terjebak dengan suasana tidak nyaman. Lebih baik pikirkan hal-hal yang membaik dari kantor
sebelumnya.

9. Atur Tempat Kerja Anda


Pelajari di mana Anda akan bekerja dan seberapa besar ruang kerja yang Anda miliki. Jika Anda
harus berbagi meja dengan rekan kerja, bicarakan bagaimana pembagiannya dan bagaimana cara
merapikannya.

Atur tempat kerja dengan gaya yang membuat Anda semangat bekerja. Letakkan barang-barang
yang Anda perlukan di tempat yang dekat dengan jangkauan. Atur tinggi kursi sehingga sesuai
dengan tinggi Anda. Tambahkan foto keluarga di meja kerja jika memang dapat membuat Anda lebih
bersemangat.

Itulah 9 tips beradaptasi di tempat kerja baru. Dengan mengetahui dan menjalankan kesembilan tips
di atas, Anda akan lebih mudah beradaptasi dan bekerja secara maksimal dengan hubungan yang
baik dengan rekan-rekan kerja baru. Selamat mencoba!

Secara naluri siapa pun tak akan mau kena marah dari bos, meskipun memang telah melakukan
kesalahan. Apalagi jika bos marah di depan rekan kerja yang lain sambil membentak dan berkata
kasar.

Pada saat itu ada ego di dalam hati yang terluka dan merasa direndahkan yang membuat emosi
negatif sangat mudah tersulut. Memang betul rasanya sangat kacau, tetapi tersulut emosi saat
dimarahi bos bisa berujung petaka pada karier Anda.

Ada baiknya untuk belajar meredam emosi setelah dimarahi bos sedikit demi sedikit, meski tak
gampang memang. Simak tips ampuh berikut agar emosi lebih terkontrol.

1. Tenangkan Diri
Terkadang kemarahan yang ditunjukan bos membuat perasaan ikut terbawa emosi. Cobalah
meredam emosi setelah dimarahi bos dengan menenangkan diri sebentar. Tarik napas panjang dan
dalam lalu hembuskan perlahan. Lakukan berulang hingga benar-benar tenang.

Perlu diingat bahwa dalam setiap pekerjaan pasti ada masalah yang perlu dihadapi, termasuk kena
marah bos. Jadi tak perlu bereaksi berlebihan, seperti marah-marah sendiri atau terlihat sedih
hingga demotivasi. Bersikaplah tenang dan biasa saja.
2. Pahami Akar Masalah
Tak akan ada asap kalau tak ada api, jadi jangan buru-buru emosi kalau dimarahi bos. Kemarahan
bos pasti ada penyebabnya. Daripada ikutan emosi saat bos marah, lebih baik perhatikan apa yang
bos katakan ketika marah.

Olymp Trade

Bila perlu catat poin-poin penting penyebab marahnya. Meski penyebabnya tak jelas sekalipun,
jangan pernah anggap kemarahannya sebagai sentimen pribadi. Sebab bisa membebani batin dan
pikiran Anda yang bisa berdampak buruk pada kinerja.

Ketika memang terbukti kinerja Anda kurang memuaskan, maka terimalah dengan lapang dada dan
berusahalah untuk memperbaikinya. Gunakan amarah si bos sebagai pemecut semangat agar
bekerja lebih baik. Bukan justru jadi momok menakutkan yang memperburuk keadaan.

3. Berbagi Cerita pada Orang yang Dapat Dipercaya


Kena semprot bos memang bisa membuat mood berubah tak karuan, dan curhat dengan rekan
sekantor terkadang bisa jadi solusi untuk meredam emosi setelah dimarahi bos. Tapi perhatikan pada
siapa Anda mencurahkah isi hati dan keluh kesah tersebut.

Jangan sampai Anda sembarangan memilih teman bicara dan suka mengadu yang tidak-tidak,
karena ini sama saja memicu munculnya masalah baru. Ingat selalu untuk tak mendramatisir masalah
jika tak ingin masalah tambah melebar. Sebaiknya jangan pilih teman sekantor kalau ingin curhat
tentang bos.

4. Lakukan Perbaikan Kinerja


Bos akan selalu ingat jika anak buahnya melakukan kesalahan sekecil apapun, karena semuanya
ada dalam ingatannya. Jadi jangan sepelekan kemarahan bos jika memang kinerja Anda kurang
memuaskan. Perbaiki segera catatan buruk dari bos, jika masih ingin karier Anda cermerlang.

Mulai dari disiplin masuk kerja hingga mengerjakan tugas sesuai arahan dan deadline. Intinya
tingkatkan kinerja dan juga produktivitas Anda saat bekerja. Ini bisa membuat catataan buruk Anda di
mata bos sedikit berkurang.

5. Bersikap Lebih Sportif


Emosi ketika dimarahi bos adalah hal yang normal, semua orang pun pasti pernah mengalaminya.
Dan meski tak mudah rasanya untuk meredam emosi setelah dimarahi bos setelah apa yang
dilontarkan.

Meski demikian, cobalah bersikap sportif dan tak bersikap kekanak-kanakan hingga mogok bicara di
depan bos. Tetap perlihatkan kinerja dengan baik sesuai tugas Anda dan tetap berkomunikasi
dengan baik.

Dengan kata lain, tetap jaga profesionalitas dalam bekerja. Jangan sampai terlihat seperti terlihat
seperti cari muka.
6. Alihkan Emosi
Meredam emosi setelah dimarahi bos terkadang memang tak gampang, tetapi bukan berarti tak bisa
dilakukan. Coba alihkan emosi ke hal-hal lain yang lebih menyenangkan dan sejenak bisa
melepaskan beban sekaligus mengembalikan mood yang kacau.

Coba ajak rekan kerja pergi ke resto favorit saat jam makan siang sambil mencari udara segar agar
perasaan tidak terlalu tertekan. Pesan makanan atau minuman favorit, nikmati setiap momen, dan
jangan membicarakan masalah pekerjaan. Biarkan pikiran rileks sejenak.

Ada beberapa makanan atau minuman tertentu yang bisa jadi cara efektif untuk mengurangi rasa
tertekan dan stres setelah kena marah oleh bos. Misalnya saja dark cocholate, yogurt, kopi atau
makanan lain yang memiliki rasa yang manis. Tetapi jangan berlebihan, bisa-bisa angka timbangan
naik lho kalau tidak bisa mengontrol diri.

7. Lupakan Segera
Terkadang melupakan rasa sakit hati itu penting agar Anda tak jadi seseorang yang pendendam.
Begitu pun ketika kena amarah bos, jangan terlalu membawanya terlalu dalam hingga perasaan Anda
merasa terluka. Come on, ini cuma masalah pekerjaan bukan masalah pribadi.

Jadi jangan masukan terlalu dalam ke hati. Belajarlah untuk melupakan masalah dan mulai
memperbaiki kinerja, jika memang pada kenyataannya Anda yang salah.

Tetapi jika masalahnya ada pada bos yang memang suka  marah-marah dan semena-mena, maka
berusahalah untuk bersikap tenang dan jangan mengkonfrontasi. Tetap tunjukkan sikap professional
sebagai seorang karyawan.

Penutup
Menjadi seorang karyawan atau pekerja memang banyak tantangan dan rintangan yang harus
dihadapi untuk tetap survive dalam dunia karier. Termasuk juga harus mampu dan bisa meredam
emosi setelah dimarahi bos.

Sebab dibalik kemarahan bos pasti ada pesan yang ingin disampaikan, tentunya agar Anda makin
lebih baik. Jadi kelola emosi agar Anda bisa lebih peka dalam memahami pesan yang tersirat.
Semoga bermanfaat!

Dunia kerja tak lepas dari persaingan. Baik dengan sesama rekan kerja satu kantor, atau dengan
kantor lain yang punya tipe pekerjaan yang sama. Sama-sama bersaing untuk mendapatkan klien
yang prospektif.

Sebagai karyawan, Anda juga tak bisa menghindar ketika bersaing langsung dengan rekan kerja.
Persaingan ini bahkan tak mustahil memunculkan rasa iri dari rekan kerja Anda. Rasa ini jelas bukan
sebuah hal positif bagi pekerjaan Anda.

Ketika ada rekan kerja yang iri, dapat dipastikan suasana tempat kerja pun tidak kondusif. Bahkan
bukan mustahil bisa membuat produktivitas di tempat kerja menjadi menurun.

Lalu bagaimana cara menghadapi rekan kerja yang iri? Ikuti saja tips-tips di bawah ini.
1. Kenali lebih dalam karakter rekan kerja
Jangan langsung menghakimi rekan kerja Anda yang iri dengan pandangan negatif. Pasti ada
sesuatu yang melatarbelakangi dirinya merasa iri terhadap Anda. Bisa jadi hal itu tidak terkait
langsung dengan prestasi Anda di tempat kerja.

Pasalnya, perasaan iri kerap muncul karena ada kekurangan yang coba ditutupi oleh pihak yang
merasa iri. Bukan karena orang lain mampu bekerja lebih baik dan berprestasi. Karena tak bisa
mengatasi kekurangan tersebut, munculah perasaan itu tersebut.

Olymp Trade

Bisa juga sifat iri merupakan karakter asli rekan kerja Anda. Ini agak sulit diatasi, pasalnya orang
yang iri tak menyadari bahwa dirinya menunjukkan rasa iri tersebut. Orang seperti ini bawaanya akan
curiga ketika orang lain mampu berprestasi.

2. Batasi komunikai dengan mereka


Menghadapi rekan kerja yang iri memang bukan suatu hal yang mudah. Terlebih ketika menghadapi
rekan kerja yang memang sudah bawaan dari lahir untuk selalu merasa iri dan curiga dengan orang
lain.

Ketika Anda menemukan orang seperti ini, segera batasi komunikasi dengan mereka. Cukup hanya
sebatas tanggung jawab soal pekerjaan di kantor saja. Tidak lebih dari itu, apalagi ketika sudah
menyangkut hal pribadi.

Tipe orang seperti ini cenderung menebar energi negatif ketika Anda terlalu banyak berkomunikasi
dengan mereka. Bahkan, sangat berpotensi bisa memicu konflik dan politik negatif di tempat kerja.
Jangan pernah Anda terseret ke dalam konflik yang muncul akibat keberadaan orang-orang seperti
ini.

Baca juga:

 10 Penyebab Utama Konflik di Tempat Kerja


 12 Cara Elegan Menghindari Konflik di Tempat Kerja

3. Tetap tenang dan tidak mudah terpancing


Orang-orang yang iri biasanya akan meniupkan gosip miring soal diri Anda. Bukan mustahil gosip
yang sengaja disebar tersebut sangat murahan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Saat itu terjadi,
jangan pernah Anda merespons dengan negatif.

Kalau memang rumor yang beredar soal Anda tidaklah benar, buat apa Anda marah-marah? Karena
hal itulah yang memang diinginkan oleh pihak penyebar rumor tersebut. Menjadi bukti bahwa rumor
tersebut memang benar.

Karena itu tetaplah tenang dan jangan mudah terpancing emosi. Tetap senyum dan sabar meski
rumor tersebut membuat diri Anda dihujat banyak orang. Lebih baik fokus kepada pekerjaan dan
membuktikan bahwa semua rumor tersebut tidak benar.
4. Selalu bersikap rendah hati
Apa pun prestasi yang Anda raih di tempat kerja, jangan pernah menyombongkan diri. Hal ini justru
akan memancing banyak orang yang merasa iri dengan diri Anda. Tak perlu mengungkit prestasi
Anda di hadapan rekan kerja.

Tips berikutnya untuk menghadapi rekan kerja yang iri saat Anda mendapat prestasi memang selalu
bersikap rendah hati. Justru Anda harus sering memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan rekan
kerja. Sehingga mereka pun bisa ikut terpacu untuk ikut meraih prestasi.

Selalu tekankan bahwa apa yang  telah Anda raih tak lepas dari bantuan rekan kerja. Karena
semuanya adalah kerja tim, bukan hanya individu.

5. Jaga profesionalitas
Menjaga profesionalitas saat bekerja akan menunjukkan bahwa diri Anda memang lebih baik dari
mereka yang iri terhadap Anda. Jangan pernah bersikap kekanak-kanakan dengan menolak tugas
karena harus bekerja bersama orang yang iri tersebut. Ini malah akan menunjukkan kekurangan
Anda di hadapan mereka.

Bersikap biasa saja dan buktikan profesionalitas Anda saat harus bekerja dengan orang yang iri. Saat
dia butuh bantuan terkait pekerjaan, berikan sesuai kapasitas dan kemampuan Anda. Jangan
dilebihkan, apalagi dikurangi.

Jangan juga menunjukkan sikap kasihan ketika rekan kerja Anda mengalami kegagalan. Lebih baik
membantu dirinya untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi dan abaikan semua hal negatif
yang ia buat tentang Anda.

Baca juga: 11 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Suka Cari Muka

6. Jangan pernah balas dendam


Betapa pun Anda kesal dan marah dengan tindakan yang dilakukan rekan kerja yang iri, jangan
pernah melakukan balas dendam. Jangan pernah berusaha gantian menjelek-jelekkan dirinya.
Apalagi sampai membalas perlakukan buruk yang dilakukan terhadap Anda.

Menghadapi rekan kerja yang iri seperti itu justru harus dengan sikap elegan. Termasuk ketika atasan
Anda menanyakan konflik yang terjadi, ceritakanlah apa adanya. Bersikap jujur akan menunjukan hal
positif dari diri Anda di hadapan atasan maupun sesama rekan kerja.

Penutup
Menghadapi rekan kerja yang iri memang butuh kesabaran dan keikhlasan. Paling penting adalah
mampu menjaga emosi. Ketika Anda terpancing, maka Anda justru ‘membantu’ dirinya yang ingin
menunjukkan keburukan Anda.

Ketika Anda meraih prestasi, sebuah hal yang wajar jika kemudian ada yang merasa iri. Di sinilah
tantangan bagi Anda untuk bisa membuktikan bahwa semua prestasi yang diraih adalah berkat kerja
keras, bukan sebuah hasil dari nepotisme.

Umumnya Anda akan berjumpa dengan rekan kerja nyaris setiap hari kerja. Tak mengherankan,
segala gerak-gerik Anda akan mendapatkan respons dari mereka.
Sebagai karyawan baru di tempat kerja sekarang, tentu Anda ingin disukai rekan kerja.

Dengan demikian, Anda akan memiliki banyak teman, nyaman bekerja, merasakan suasana
kekeluargaan, dan tidak dikucilkan.

Ujung-ujungnya, Anda bisa meraih sasaran karier Anda dengan lebih cepat.

Percaya atau tidak, memiliki banyak rekan kerja itu tidak sulit. Yang perlu Anda lakukan adalah 9 cara
berikut.

1. Tidak pelit ilmu


Banyak karyawan yang tidak mau berbagi ilmu karena takut tersaingi rekan kerjanya. Mereka
berpura-pura tidak tahu atau sibuk jika ada temannya yang meminta diajari suatu keterampilan.

Tentu, Anda tidak boleh seperti mereka.

Berbagilah ilmu yang Anda miliki kepada rekan kerja yang membutuhkannya. Contohnya, jika Anda
menguasai analisis data menggunakan MS Excel dan rekan kerja Anda meminta Anda mengajarinya,
ajari dia sampai bisa.

Ilmu yang Anda miliki tidak akan hilang, malah akan bertambah. Mengapa?

Karena rekan kerja yang sudah diberi ilmu oleh Anda cepat atau lambat akan memberi ilmu atau
keterampilan lain yang tidak Anda ketahui.

Seperti pepatah, jika Anda dan seorang rekan kerja masing-masing memiliki satu apel, lalu apel itu
dipertukarkan, maka Anda berdua akan tetap memiliki satu apel.

Namun, jika Anda berdua masing-masing memiliki satu ilmu dan saling menukarkannya, maka Anda
berdua memiliki dua ilmu. Luar biasa, bukan?

2. Rajin
Anda suka teman kerja yang rajin, bukan? Nah, Anda juga mesti seperti itu. Agar tetap rajin, ada
beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain:

 Tidak mengeluh – Mengeluh tidak akan menyelesaikan pekerjaan Anda, malah Anda akan
semakin pusing karena malas bekerja.
 Mencicil pekerjaan – Semua pekerjaan akan menjadi ringan kalau dicicil. Hindari menunda-
nunda karena akan membuat Anda stres akibat menumpuknya pekerjaan, sementara tenggat
waktu semakin dekat.
 Memanfaatkan waktu luang untuk hal positif – Hindari menggunakan waktu luang untuk
bergosip atau ngobrol ngalor ngidur. Akan lebih baik kalau Anda memanfaatkannya dengan hal
positif, misalnya merencanakan pekerjaan untuk esok hari atau meninjau sasaran karier Anda.

3. Menghargai rekan kerja


Hargailah pendapat teman kerja Anda yang berbeda dengan Anda. Dengarkan terlebih dahulu
sampai dia menyampaikan pendapatnya. Setelah itu, utarakan pendapat Anda dengan bahasa yang
sopan dan argumen yang kuat.
Bukan hanya pendapat yang harus Anda hargai. Suku, agama, dan usia mereka juga harus Anda
hargai secara tulus.

Sebagai contoh, Anda tidak menjelek-jelekkan suku teman Anda. Begitu juga, Anda tidak
mengganggu kegiatan keagamaan orang bersangkutan.

4. Tetap ramah
Seberapa pun beratnya masalah yang sedang Anda hadapi, Anda harus tetap ramah kepada rekan
kerja. Senyumlah dan sapalah mereka yang berpapasan dengan Anda, misalnya Anda mengucapkan
selamat pagi atau bertanya apa kaba.

Demikian juga jika Anda seorang atasan. Hindari bersifat arogan dan semena-mena karena hal
tersebut kemungkinan besar akan menyinggung perasaan bawahan Anda.

5. Tidak menjilat atasan


Bersikaplah profesional dalam mengejar sasaran karier Anda. Kedepankan prestasi dan kinerja,
bukan menjilat atasan.

Jika Anda menjilat atasan, misalnya dengan menjelek-jelekkan teman kerja yang menjadi pesaing
Anda, maka cepat atau lambat hal tersebut akan diketahui juga oleh rekan kerja Anda.

Mungkin juga atasan Anda tidak menyukainya karena dia termasuk orang yang objektif.

Untuk menghindari menjilat atasan, berfokuslah pada pekerjaan atau projek dan tanggung jawab
Anda. Dengan berfokus, Anda akan menyelesaikan pekerjaan atau projek tersebut tepat waktu atau
bahkan lebih cepat.

6. Aktif di kegiatan yang diadakan rekan kerja


Jika rekan-rekan kerja mengadakan suatu kegiatan, misalnya olahraga bersama atau acara akhir
tahun perusahaan, aktiflah di kegiatan tersebut karena banyak manfaatnya.

Anda bisa menjadi panitia sehingga pekerjaan teman Anda menjadi lebih teroganisir dan lebih baik.

Selain itu, dengan aktif di kegiatan tersebut, pertemanan Anda dengan mereka semakin akrab. Bukan
tidak mungkin, Anda juga akan mendapat pasangan hidup dari pertemanan tersebut, jika sekarang ini
Anda masih sendiri.

7. Rendah hati
Anda memiliki kelebihan di bidang materi atau prestasi akademik? Apa pun itu, bersikap rendah
hatilah. Ingatlah, filosofi tanaman padi. Semakin berisi, semakin tunduk ke bumi.

Jika Anda sombong, cepat atau lambat Anda akan dijauhi rekan kerja Anda. Sebagai contoh, Anda
selalu menceritakan rumah Anda yang mewah.

Atau, Anda menceritakan prestasi-prestasi Anda saat kuliah atau bekerja di perusahaan lain. Rekan
kerja Anda akan merasa tidak nyaman mendengarkan hal tersebut karena memang mereka tidak
memerlukannya.
8. Tidak mencuri ide teman
Ide adalah hal penting dalam menyelesaikan masalah. Utarakanlah ide Anda sendiri, bukan mencuri
ide teman Anda.

Jika Anda ditanya atasan Anda dan ide teman dianggap yang paling relevan, utarakan ide tersebut
kepada atasan Anda dan jujurlah bahwa ide tersebut sumbernya dari teman Anda.

9. Sesuai aturan
Pegang teguh aturan perusahaan. Jadikan aturan tersebut sebagai panduan Anda dalam bekerja.

Sebagai contoh, Anda datang tepat waktu (simak 7 Cara Agar Terbiasa Datang Tepat Waktu) atau
mengadakan tender barang atau jasa sesuai SOP perusahaan.

Dengan mengikuti aturan, Anda akan tenang dan tidak diliputi perasaan bersalah. Teman-teman
Anda pun akan menghormati dan menyukai filosofi Anda tersebut.

Penutup
Rekan kerja merupakan salah satu faktor yang memengaruhi karier Anda. Semakin Anda disukai
mereka, semakin nyaman dan aman Anda meraih karier yang diinginkan.

Cobalah melakukan 9 cara di atas sekarang juga. Cepat atau lambat Anda akan memiliki banyak
rekan kerja.

Mungkin Anda berpikir bahwa menjadi atasan itu segalanya bisa jadi mudah. Namun, pada praktiknya
tidak semudah yang Anda bayangkan. Mengapa? Karena posisi atasan “terjepit” oleh posisi di
atasnya dan posisi di bawahnya (bawahan).

Tak heran, seorang atasan harus mengakomodasi kepetingan atasannya dan bawahannya secara
baik dan benar. Bila timpang, misalnya hanya mengakomodasi posisi yang lebih tinggi, ia mungkin
dicap “menjilat” atau tidak adil oleh bawahannya.

Dari penjelasan di atas, jamak diketahui bahwa menjadi seorang atasan yang berwibawa dan dicintai
bawahan adalah sebuah tantangan yang menarik. Jika Anda ingin menjadi atasan seperti itu, 14 cara
di bawah ini bisa membantu Anda mewujudkannya.

1. Datang tepat waktu


Sebagai atasan, Anda wajib datang tepat waktu terlepas dari sibuk tidaknya Anda dengan urusan
nonpekerjaan (lihat 7 tips agar datang tepat waktu).

Bila Anda datang tdak tepat waktu, bawahan Anda akan tidak respek kepada Anda karena beralasan
mereka juga bisa datang terlambat karena Anda sebagai atasannya biasa terlambat masuk kerja.

2. Reward vs. Punishment


Banyak kekecewaan bawahan kepada atasannya karena penilaian atasan yang tidak adil. Misal,
Anda memberi penilaian keinerja yang sama antara bawahan yang rajin dengan yang malas.
Ini biasanya memberikan demotivasi bagi bawahan yang rajin bekerja karena mereka merasa sia-sia
bekerja rajin.

Untuk memotivasi bawahan, Anda harus menerapkan reward and punishment. Sebagi contoh,
beerilah penilaian yang lebih (reward) kepada bawahan yang rajin bekerja daripada bawahan yang
malas bekerja (punishment).

Dengan demikian, bawahan yang rajin dan malas akan tahu penyebab mereka mendapat kenaikan
gaji sebesar itu. Diharapkan, mereka akan lebih termotivasi sehingga tidak malas-malasan bekerja.

3. Tidak membawa SARA


Jangan bawa-bawa suku, agama, dan ras (SARA) saat Anda di tempat kerja. Jika sebaliknya, Anda
akan mendapat “perlawanan” dari bawahan Anda yang mungkin tersinggung atas ucapan atau
tindakan Anda.

Bersikaplah profesional dan menyadari bahwa Ada bekerja di lingkungan kerja yang majemuk.

4. Berinteraksi dengan bawahan


Jangan hanya diam di ruangan atau kantor Anda. Jika Anda punya waktu luang, misalnya saat coffee
break atau makan siang, berinteraksilah dengan bawahan Anda dari segala posisi.

Saat berinteraksi dengan mereka, buatlah obrolan ringan yang memancing bawahan Anda nyaman
ngobrol dengan Anda. Topik obrolannya bisa berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak.

5. Mengembangkan budaya continuous improvement


Sebagai atasan, Anda harus mengembangkan budaya continuous improvement (perbaikan terus
menerus). Ini umumnya berupa upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produk, pelayanan, atau
proses.

Menurut sebuah artikel di wikiHow, langkah-langkah mengembangkan budaya continuous


improvement adalah sebagai berikut:

 Komunikasikan ekspektasi Anda


 Beri informasi dan pelatihan
 Menilai pengetahuan dan keterampilan
 Jelaskan kepada bawahan bahwa mereka itu penting
 Memberikan dorongan kepada bawahan
 Tunjukkan konsistensi Anda
 Berikan kesempatan untuk eksperimen dan kesalahan

6. Coaching bawahan yang membutuhkan


Tidak semua bawahan akan melaksanakan kerja seperti yang Anda harapkan. Terkadang mereka
ada yang mengalami kendala teknis yang butuh bimbingan Anda sebagai atasannya.

Oleh karena itu, informasikanlah kepada bawahan Anda bahwa Anda dengan tangan terbuka akan
membimbing bawahan Anda dalam melaksanakan tugas dan mencapai target.
Jika sudah demikian dan ada bawahan Anda yang membutuhkan bimbingan, lakukannlah segera.
Menurut Lee Colan, empat kunci untuk membimbing karyawan yang kinerjanya menurun atau tidak
seperti biasanya adalah sebagai berikut:

 Menjelaskan – Jelaskan secara baik mengapa kinerja bawahan itu perlu berubah sehingga dia
tahu dampaknya terhadap tim, sasaran departemen Anda, sasaran perusahaan, dan finansial si
karyawan.
 Mengonfirmasikan – Konfirmasi bahwa apa yang Anda jelaskan dipahami oleh si bawahan.
Jangan lanjutkan sampai bawahan Anda mengerti penjelasan Anda.
 Melibatkan – Libatkan si bawahan untuk mendiskusikan ide-ide penyelesaian masalahnya.
Lanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi akar penyebab kesenjangan kinerja (fokus pada
kinerja, bukan orangnya). Akar penyebabnya bisa berupa kekurangan keterampilan, rendahnya
percaya diri, atau masalah keluarga si bawahan Anda.
 Menghargai – Kenali perubahan positif bawahan yang Anda bimbing. Cara mengenalinya
adalah dengan mencari hal-hal yang mereka lakukan dengan baik. Tunjukkan penghargaan
Anda kepada hal-hal tersebut.

7. Menjalankan peraturan perusahaan secara konsisten


Perusahaan umumnya memiliki sistem dan nila-nilai dalam bentuk peraturan. Umumnya ini peraturan
(serta hak karyawan) dituangkan dalam perjanjian kerja bersama antara perusahaan dan serikat
karyawan.

Sebagai atasan, Anda wajib menjalankan peraturan ini secara konsisten. Keputusan strategis yang
Anda buat harus sejalan dengan peraturan tersebut. Kesampingkan kebijakan Anda bila sudah
menyangkut peraturan tersebut.

Sebagai contoh, ada seorang bawahan Anda (kataknlah ia seorang karyawan senior) yang tidak
masuk kerja dalam 3 hari.

Menurut peraturan perusahaan, sanksi terhadap pelanggaran itu adalah surat peringatan 3. Oleh
karena itu, berilah surat peringatan 3 kepada bawahan Anda tersebut.

Selaian akan memberi efek jera kepada bawahan tersebut, ini sebagai preseden bahwa Anda
menjalankan peraturan perusahaan tanpa pandang bulu.

8. Mengontrol dengan baik


Dalam mencapai sasaran, Anda harus memiliki pengontrolan yang baik terhadap sejauh mana
perkembangan pencapaian sasaran Anda. Bentuk pengontrolan ini bisa seperti rapat mingguan, rapat
dua mingguan, atau rapat bulanan.

Mintalah bukti kepada bawahan Anda sesuai dengan tanggung jawab mereka. Dengan kata lain,
janganlah percaya kepada omongan bawahan Anda bahwa semuanya baik-baik saja.

Jika ada sesuatu target yang meleset, segeralah evaluasi dan tentukan langkah selanjutnya agar
target Anda tercapai.

9. Memperhatikan keterampilan teknis


Secara umum, lebih tinggi jabatan, semakin banyak ilmu manajerial yang digunakan. Oleh karena itu,
banyak atasan yang tidak lagi memperhatikan keterampilan teknis lagi.
Anda jangan seperti itu. Anda masih harus mengasah keterampilan Anda (sesibuk Anda apapun)
supaya Anda tidak dikelabui oleh bawahan Anda.

Mengasah keterampilan ini bisa dilakukan sebulan dua kali, misalnya dengan terjun ke lapangan
untuk melihat seperti apa realitas di lapangan.

10. Aktif di acara yang diselenggarakan bawahan


Anda hanya sebagai atasan saat di kantor saja. Bila sudah di luar kantor, Anda sama dengan
bawahan Anda. Oleh karena itu, janganlah menutup diri terhadap acara-acara yang diselenggarakan
bawahan Anda.

Misalnya pesta pernikahan, akikah anak, dan acara-acara lainnya.

Umumnya, acara-acara tersebut dilaksanakan di akhir pekan. Janganlah Anda beralasan bahwa
Anda tidak bisa hadir ke acara bawahan Anda hanya karena Anda sibuk dengan keluarga Anda.

Bawalah keluarga Anda ke acara tersebut sehingga Anda bisa menghadiri acara bawahan sekaligus
bersama keluarga.

11. Menghindari kebiasaan buruk


Sebagai atasan, Anda harus memberi contoh perilaku baik terhadap bawahan Anda. Oleh karen itu,
hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang akan berdampak kepada wibawa Anda di mata bawahan.

Salah satu perilaku buruk yang umum dilakukan atasan adalah pergi ke kafe atau tempat diskotek
dengan bawahan. Jika Anda seperti itu, hentikan kebiasaan itu dan beralihlah menyibukkan diri Anda
dengan kebiasaan baik.

12. Tidak menerima suap


Sebagai atasan, Anda tentunya memiliki beberapa proyek yang berkaitan dengan pihak di luar
perusahaan, misalnya pemasok (supplier) atau yayasan karyawan outsourcing.

Janganlah Anda menerima suap dari mereka supaya mereka ditunjuk oleh Anda mengerjakan proyek
Anda.

Mengapa? Karena akan ada konflik kepentingan di kemudian hari dan bisa saja Anda dipecat bila
ketahuan pihak perusahaan

13. Taat beribadah


Sesibuk apapun Anda, beribadahlah sesuai agama Anda. Selain akan mendapat pahala, ini juga
akan menambah rasa tenang Anda terhadap apa yang Anda lakukan di tempat kerja.

Tidak peduli seberapa sulit masalah yang Anda hadapi, Anda akan tenang menghadapinya karena
Anda yakin Tuhan akan memberi jalan.

Tentunya, ketenangan Anda dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan masalah yang ada akan
menambah wibawa Anda di mata bawahan.
14. Tidak pelit besaran gaji
Semua karyawan akan sensitif dengan uang atau gaji. Sebagai atasan, Anda tidak boleh pelit
terhadap besaran gaji yang akan diterima oleh bawahan Anda. Jika bawahan Anda bagus kinerjanya,
berilah kenaikkan gaji yang sepadan.

Umumnya, setiap perusahaan memiliki batas bawah dan batas atas gaji setiap posisi. Ambillah batas
atas gaji untuk setiap karyawan Anda yang kinerjanya baik.

Jangan takut terhadap manajemen karena Anda telah sesuai dengan besaran gaji yang perusahaan
tetapkan.

Tak lupa, lomunikasikan kepada bawahan yang mendapat batas atas kenaikan gaji bahwa mereka
harus melaksanakan tugas sebaik-baiknya karena Anda telah memberi mereka besaran gaji yang
baik pula.

Penutup
Itulah 14 cara menjadi atasan yang berwibawa dan disukai bawahan. Silakan Anda mencobanya satu
per satu mulai sekarang juga. Dalam beberapa bulan ke depan Anda akan merasakan dampak
positifnya.

Menjalani kehidupan dalam dunia kerja akan selalu penuh tantangan dan tekanan. Apalagi jika harus
berahadapan dengan atasan yang terkadang gampang sekali marah.

Seiring meningkatnya jabatan yang dipegang, tanggung jawab pekerjaan pun juga turut meningkat.
Begitu pun tekanan yang timbul dari tugas tersebut.

Tekanan membuat seseorang bersikap emosional. Tak heran jika atasan gampang sekali emosional
ketika menhadapi anak buahnya yang kinerjanya buruk.

Sebelum mengartikan sikap atasan, sebaiknya kenali dulu alasan di baliknya. Situasi di lingkungan
kerja menuntut karyawan untuk selalu memberikan hasil terbaik tak terkecuali atasan Anda.

Agar tidak dimarahi atasan terus-menerus, beberapa cara berikut ini mungkin bisa membantu Anda.

1. Pahami Keinginan Atasan


Perlu diingat bahwa atasan juga memiliki masalah, rasa frustasi dan ketakutannya tersendiri yang
membayang-bayanginya. Misalnya ketika Anda tak dapat memenuhi pekerjaan sesuai target, sudah
pasti sisi emosionalnya muncul.

Jangan melihat atasan hanya sebagai seorang yang hanya mengevaluasi kinerja Anda. Bagus berarti
promosi. Tapi bila kinerja Anda buruk, maka luapan kata-kata kasarlah yang akan keluar dari
mulutnya.

Coba ubah pemikiran semacam ini, sebab hanya akan menjadi beban untuk Anda. Karena bayang-
bayang amarah atasan bisa membuat kinerja kacau.

Sehingga Anda akan semakin sering kena marah atasan. Lihatlah atasan sebagai seorang pribadi
yang utuh.
Pahami pribadinya, kenali karakternya ketahui mimpinya di perusahaan.

Jika Anda ingin agar tak dimarahi atasan setiap kali. Maka ketahui apa keinginan terbesarnya, rebut
hatinya dengan kinerja yang maksimal.

2. Jujur dan Terbuka


Siapa pun pasti tak ingin dibohongi, apalagi atasan Anda. Bisa-bisa karier tamat sampai di sini jika
Anda kerap bersikap curang dan bohong ketika bekerja.

Misalnya, ketika diamanahkan suatu tugas. Anda berlagak seolah mampu tetapi ternyata hasilnya nol.
Tentu atasan akan marah karena merasa dibohongi.

Sepatutnya Anda harus menghindari sikap yang demikian. Setiap tugas yang diamanahkan,
kerjakanlah dengan maksimal. Jika kurang paham, bertanyalah. Akui jika memang Anda tak sanggup.

Jujur dan terbukalah dengan kemampuan yang Anda miliki, dan jangan jadi orang yang sok tahu
segalanya. Tetapi bukan berarti mengecilkan diri sendiri hingga menolak ketika diberi tugas-tugas
tertentu.

Hanya saja lebih bisa mengukur kemampuan diri agar tak hanya nyaring bunyinya tetapi hasil
kerjanya melempem.

3. Ciptakan Komunikasi yang Baik


Kemarahan bos memang tak bisa diduga kapan akan terjadi. Tapi Anda bisa meminimalisirnya jika
bisa menjalin komunikasi yang baik dengannya.

Melalui komunikasi, Anda akan bisa mempertanyakan secara langsung alasan dibalik kemarahannya.
Gali informasi langsung agar Anda tak menduga-duga alasan kemarahannya. Tetapi lakukan dengan
cara yang santun dan tidak terkesan ikut-ikutan emosi.

Dengan begitu Anda bisa mengantisipasi keadaan agar tak dimarahi atasan yang gampang marah-
marah tidak jelas.

Ada saatnya tekanan pekerjaan membuat seseorang frustasi sehingga apapun yang tak disukai
langsung marah. Tak terkecuali dengan atasan Anda.

Menjalin komunikasi dengan atasan sama halnya dengan membangun jembatan yang
menghubungkan antara Anda dan atasan. Supaya kepentingan perusahaan tercapai, kinerja makin
baik dan tak ada kesalahpahaman yang terjadi.

4. Jangan Diambil Hati


Ketika atasan marah, Anda pun juga harus tahu sebabnya. Maka komunikasi yang lancer dengan
atasan menjadi penting. Tetapi karakter setiap orang berbeda-beda.

Atasan yang suka berbicara keras dan lantang dianggap sebagai ungkapan marah. Anda pun harus
tahu, bahwa definisi marah yang sebenarnya itu seperti apa. Baik menurut Anda atau pun atasan.
Karena karakter terbentuk dari kebiasaan. Jika kebiasaan atasan memang berbicara keras, maka
bisa jadi yang Anda anggap marah itu sebetulnya bukan amarah. Hanya ungkapan kekecewaan saja.

Pahami itu dan jangan diambil hati. Jika tidak bisa-bisa Anda akan selalu menganggap bahwa atasan
marah-marah tak jelas. Bedakan antara marah (emosi) dan suara lantang karena kebiasaan.

Maka dari itu jadi karyawan harus tahan banting, dan bawaannya baper saja alias bawa perasaan.
Pekerjaan membutuhkan logika dan cara berpikir yang luas bukan baper.

Yang diperlukan kinerja maksimal dan nyata. Bukan, “aduh gimana ini” atau “aduh gimana itu”. Kalau
Anda tak tahan maka dunia kerja tak cocok untuk Anda.

Baca juga:

 7 Tips Ampuh Meredam Emosi Setelah Dimarahi Bos


 6 Cara Cerdas Menghadapi Atasan yang Tidak Adil

5. Tunjukkan Kinerja Maksimal


Sudah lelah kerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, lelah pikiran dan juga fisik, masih harus
ditambah dengan kemarahan bos? Siapa yang tak pusing dan stres?

Cara terbaik mengatasi situasi yang buruk antara Anda dan atasan dan agar tak dimarahi atasan
ialah dengan tetap menunjukkan kinerja secara maksimal. Tak peduli atasan condong ke rekan kerja
yang suka mencari muka. Anda tetap bekerja sesuai tugas dan peran.

Karena emas tak akan terlihat kilaunya jika tak ditempa lebih dulu. Jika ingin karier Anda cemerlang,
maka bertahanlah meski situasi kerja kurang kondusif.

Gunakan rasa takut dimarahi atasan sebagai cambuk untuk selalu memperbaiki diri dan menunjukkan
yang terbaik pada pekerjaan Anda.

Penutup
Perlu digaris bawahi, marah yang ditunjukkan oleh atasan ini murni karena kesalahan kerja atau
memang ada sentiment pribadi. Supaya Anda tahu bagaimana caranya agar tidak dimarahi atasan.

Tips Menyesuaikan Diri di Tempat Kerja Baru


 

Dress to Impress

Kamu pasti telah sering mendengar istilah ini, namun menjaga penampilan sangatlah penting dalam dunia
profesional. Semasa kuliah atau sekolah, mungkin prinsip berbusanamu adalah “asal nyaman” atau “apa yang
pertama kali dilihat di lemari”—tentu hal ini tak bisa diterapkan di dunia kerja. Tanyakan dress
code kantor barumu. Saat ini, ada beberapa perusahaan yang menerapkan aturan berbusana lebih santai (yap,
mungkin saja kamu diperbolehkan memakai jins dan kaos), namun ada juga yang lebih resmi. Jangan salah
kostum! Patuhi dress code-nya agar kamu tidak kelihatan seperti alien.

Santai
Ya, santai. Sebenarnya sedikit nervous menandakan bahwa kamu peduli dan menginginkan hasil yang terbaik
untuk performamu di kantor baru. Tetapi, terlalu gugup dan panik bisa membuat hidupmu jadi lebih ribet dan
sulit. Tarik napas dan santailah sedikit. Rencanakan sebuah perjalanan atau lakukan hal-hal menyenangkan
sebelum kamu harus masuk kantor baru. Bersantai akan mengalihkan perhatian dan kegugupanmu, sehingga
kamu akan merasa lebih fresh ketika hari bekerja tiba. Bersantai di spa atau main futsal dengan teman-temanmu
mungkin membantu.

Percaya Diri

Ini trik lain yang bisa membuatmu tenang: ingat bahwa pewawancara di kantor baru cukup terkesan padamu,
oleh karena itu kamulah yang diterima di antara pelamar lain. Mereka pasti telah melihat potensi padamu selama
proses penerimaan. Kamu mendapatkan tawaran tersebut karena mereka melihatmu adalah anggota baru yang
akan mampu berkontribusi bagi perusahaan. Percayalah pada kemampuan yang kamu miliki dan percaya bahwa
kamu akan dihargai karenanya. Hadapi bab baru dalam hidupmu dengan senyum lebar dan pikiran yang
terbuka, karena kamu akan baik-baik saja!

Nyalakan Antusiasme

Mulailah hari-hari di kantor barumu dengan paduan rasa percaya diri serta antusiasme dan semangat baru.
Datanglah tepat waktu, buat catatan kehadiran yang baik, dan berpartisipasilah dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan kantormu. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu benar-benar pilihan yang tepat dan tidak
mengecewakan. Ketika kamu mendapatkan tugas, terbukalah dalam diskusi dan kerjakan dengan percaya diri.
Kamu mungkin tak langsung diberi tugas-tugas besar, tetapi kerjakan semuanya dengan sebaik mungkin untuk
hasil maksimal.

Waspadai Masa Percobaan

Sebagai pegawai baru, mayoritas kantor menerapkan masa percobaan atau probation yang rata-rata
berlangsung selama tiga bulan. Performamu akan diawasi, jadi datanglah setiap hari untuk membuktikan mereka
pantas menermimamu bekerja. Pikirkan masa percobaan ini sebagai semacam perpanjangan interview, di mana
kamu diharapkan tidak hanya menyebutkan kelebihan diri, namun benar-benar membuktikannya. Masa
percobaan akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk terus mempekerjakanmu atau tidak. Tidak perlu
panik, santai saja. Lakukan pekerjaanmu sebaik mungkin, perhatikan segala sesuatunya agar kamu tidak perlu
bertanya berulang kali, dan jangan ragu memberikan pendapat dalam diskusi. Para bos akan menghargai ide-ide
segar, jadi jangan malu. Gunakan kesempatan ini untuk mengesankan mereka.

Iklan lowongan baru setiap hari berarti kesempatan baru. Jangan sampai ketinggalan. Buat Job Alert

Cari Teman-Teman Baru

Sapaan “halo” atau “hai” yang simpel akan menjadi penolongmu dalam bergaul dengan teman-teman baru.
Jangan ragu untuk membuka percakapan atau bertanya. Rekan kerjamu mengerti bahwa sebagai anak baru,
kamu membutuhkan bantuan untuk beradaptasi di kantor. Namun, tidak semuanya sugar, spice, and everything
nice. Kadang kamu akan memukan orang-orang yang tidak terlalu bersahabat kepada anak baru. Jangan patah
semangat. Mungkin mereka juga berusaha beradaptasi dengan anggota baru dalam tim dan sedang menunggu
waktu yang tepat untuk mendekatimu. Bersikaplah baik dan ramah. Jangan ragu membantu atau menyapa
terlebih dahulu. Ikutlah jika diajak makan siang. Lama-lama, kalian akan menjadi teman seiring berlalunya waktu.

Memulai pekerjaan di kantor baru tentu bisa mengintimidasimu, namun jika kamu bersikap tenang dan yakin,
segalanya akan lebih mudah. Adakah kisah seru saat menjadi anak baru? Apakah saat ini kamu sedang
menunggu hari pertamamu kerja di tempat baru? Ayo, kami ingin mendengar kisahmu. Share di comment box di
bawah ini ya!
Setelah melewati beberapa seleksi--seperti ujian tertulis, psikotes, hingga wawancara--dengan susah
payah dan mengalahkan puluhan atau bahkan ribuan pesaing, akhirnya pekerjaan yang Anda idamkan kini
tercapai juga.

Tapi jangan cepat berpuas diri dulu karena tugas Anda belum selesai sampai di situ. Sekarang saatnya
membuat atasan terkesan dengan Anda menjadi karyawan terbaik.

1. Melaksanakan serta merenungkan rencana dan tujuan yang ditetapkan pada hari pertamaMulailah
dengan merenungkan tujuan yang Anda buat pada permulaan posisi baru.

"Apapun yang Anda jual dalam wawancara, minta misi Anda untuk menunjukkan bahwa Anda akan
melakukannya," ujar Amanda Augustine, pakar nasihat karir untuk TopResume.

Periksa bagaimana tujuan Anda telah berubah dan bagaimana dapat memperbaiki alur kerja untuk
menyelesaikan lebih banyak dan menjadi versi diri Anda yang diinginkan pada hari pertama.

2. Menjadi tak ternilai bagi anggota tim dan rekan kerja

Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk mempelajari posisi dan menjelaskan kepada rekan kerja
mengenai seberapa banyak kelebihan yang dapat Anda tawarkan.

Agustinus mengatakan bahwa dimulai pada minggu pertama, Anda harus hadir dalam pertemuan dan
percakapan serta membangun keahlian Anda untuk menjadi orang yang masuk 

3. Menemukan cara untuk mengatasi frustrasi yang


mempengaruhi tim
Annabel Action, pendiri Never Liked It Anyway, berbagi beberapa trik untuk pemecahan masalah secara
kreatif. Tipnya dimulai dengan proyek kecil, melarang solusi Anda, dan bahkan bertanya kepada diri sendiri
"Apa yang akan dilakukan oleh pahlawan saya?"

"Menimbang bagaimana Willy Wonka bisa memecahkan tantangan kemasan, bagaimana Coco Chanel
bisa mengatasi masalah komunikasi, dan bagaimana Salvador Dali akan merampingkan rantai pasokan
bisa sangat mencerahkan," tulisnya.

4. Mengevaluasi kembali kelompok sosial dan relasi

Mungkin mudah untuk merasa nyaman dengan tetangga kantor kita, tapi begitu Anda mengenal mereka,
saatnya untuk memperluas relasi dan bertemu dengan orang lain di perusahaan. Anda mungkin ingin
memulainya dengan meminta saran dan perspektif mereka.

"Orang-orang bersedia untuk berbicara tentang diri mereka sendiri," ujar Rachel Bitte, kepala petugas di
perusahaan rekrutmen perangkat lunak Jobvite, "Orang-orang bersedia membagikan apa yang mereka
pelajari di lapangan itu. Jadi jangan takut untuk memanfaatkan jaringan itu, hanya untuk sekadar belajar."

5. Mengeksplorasi cara baru untuk meraih lebih banyak


Stewart Butterfield, CEO Slack, mengatakan kepada Adam Bryant dari The New York Timesbahwa dia
mendorong karyawan untuk bereksperimen dan berinovasi.

"Saya merasa seperti orang-orang di awal mereka, sampai pertengahan 20-an sangat sungguh-sungguh,"
katanya, "Mereka sangat serius, dan mereka ingin merasa seperti mereka telah menyelesaikan banyak hal
pada usia yang sangat muda daripada hanya mencoba untuk mencari tahu. Jadi saya mencoba
mendorong mereka menuju sikap yang lebih eksperimental. "
6. Terus memperbaiki kebiasaan buruk

"Biasanya, orang yang berolahraga dan mulai makan lebih baik akan menjadi lebih produktif di tempat
kerja. Mereka merokok lebih sedikit dan menunjukkan lebih banyak kesabaran dengan rekan kerja dan
keluarga. Mereka sering menggunakan kartu kredit mereka dan mengatakan bahwa mereka merasa
kurang stres. Latihan adalah kebiasaan kunci yang memicu perubahan luas."

Kegiatan positif lainnya yang dapat memperbaiki pekerjaan Anda mungkin mencakup meditasi, menulis,
melukis, atau membaca.

7. Mengidentifikasi penyebab boros waktu dan menghilangkan


kebiasaan itu
Kita semua bersalah membuang-buang waktu di sana-sini, tapi keputusan ada di tangan Anda mau coba
menghilangkan kebiasaan buruk itu atau tidak.

Jika Anda berniat untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu, langkah pertama adalah mencatat bagaimana
Anda menghabiskan hari sehingga Anda dapat mengidentifikasi tugas paling produktif dan paling tidak
produktif.

8. Selalu menunjukkan nilai kepada perusahaan

Orang-orang sukses akan selalu menunjukkan berapa banyak nilai yang mereka bawa ke peran masing-
masing.

"Saya tidak pernah berpikir untuk meyakinkan siapa pun tentang sesuatu. Saya pikir dalam hal memberi
inspirasi kepada mereka," kata Robin Dreeke, seorang agen FBI, "Jika Anda ingin pindah ke posisi
kepemimpinan, atau ingin pindah ke perusahaan, hal pertama yang harus ditanyakan kepada diri sendiri
adalah, 'Bagaimana saya bisa menginspirasi mereka untuk menginginkan saya?'".

Dia melanjutkan, "Anda harus mengerti apa yang penting bagi mereka. Bagaimana mereka melihat
kemakmuran? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mempermudah pekerjaan mereka?".

9. Menetapkan tujuan baru sesuai harapan manajer


Setelah Anda memiliki waktu untuk menyelesaikan daftar tujuan yang ingin dicapai, berkonsultasilah
dengan manajer untuk mengetahui apakah tujuan Anda masih sesuai.

"Ini adalah kesempatan bagus untuk mendapatkan umpan balik awal mengenai apa yang Anda lakukan
dengan benar, apa yang perlu dilakukan dengan lebih baik, dan bagaimana Anda bisa menghabiskan
waktu Anda minggu depan untuk mendapatkan keuntungan terbesar dari tim," Natalia Autenrieth menulis
di TopResume.

10. Mengambil setiap kesempatan untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja

Joanna Coles, mantan pemimpin redaksi Cosmo dan Marie Claire, mengatakan bahwa berhubungan
dengan teman sebaya sama pentingnya berhubungan dengan atasan.

"Hal yang selalu saya coba dan katakan kepada kaum muda yang memulai kerja adalah kelompok sebaya
benar-benar memiliki pengaruh terpenting dalam hidup karena Anda akan bangkit dan jatuh bersama,"
katanya.
"Saya selalu mendapat pekerjaan melalui ikatan persahabatan dan rekomendasi seseorang yang tahu
pekerjaan," tambahnya.

6 dari 6 halaman

11. Menghidupkan kembali hubungan dengan mantan rekan


kerja
Agustinus mengatakan bahwa di awal posisi baru, pegawai baru harus kembali berhubungan dengan
orang-orang di perusahaan lama dan meminta rekomendasi.

Waktu terbaik untuk mendapatkan rujukan bukan saat Anda mencari pekerjaan, tapi jauh sebelum Anda
membutuhkannya.

Semua hal yang dimulai pasti akan berakhir juga kan? Begitu pula dengan hidup sebagai seorang

karyawan di suatu kantor. Ada kalanya kita ingin pindah ke kantor lain, mengejar sesuatu yang berbeda.

Pasti kalau kita mau pindah kerja atau memutuskan resign, kita pastinya akan menyiapkan kata-kata

perpisahan kerja bagi rekan sejawat atau atasan kita—begitupula sebaliknya. Memang, berat rasanya,

apalagi kalau kita sudah lama bekerja di kantor yang sekarang. Bagaimana kita menyampaikan kata-

kata perpisahan tersebut? Kita simak, yuk, artikel di bawah ini! Rekan Kerja yang
Hebat
“Kamu adalah kritikus terbaikku, teman yang jujur, rekan setim yang handal, dan juga bisa diandalkan. Semoga
kita tetap berhubungan.”

Saat memasuki dunia kerja, kamu harus tahu bahwa tidak semua teman sejawatmu akan memiliki kepribadian
yang menyenangkan. Namun, jika kamu menemukan teman kerja yang menyenangkan, sekaligus mendorongmu
untuk maju, rasanya rutinitas kerjamu akan terasa lebih ringan.

Tapi, tidak selamanya temanmu itu akan bekerja di perusahaan yang sama denganmu. Bila dia menerima
tawaran kerja yang lebih baik, mau tidak mau dia akan mengundurkan diri dan tidak lagi menjadi teman
kantormu. Ucapkan rasa terima kasihmu kepadanya dengan kata-kata perpisahan untuk rekan kerja di atas.
Walaupun tidak sekantor lagi, mungkin kalian masih tetap bisa saling berhubungan.

Mendoakan Kesuksesan
“Aku mempelajari banyak hal selama bekerja denganmu. Semoga kamu sukses di perusahaanmu yang baru dan
bertemu dengan rekan kerja yang menyenangkan.”

Memiliki teman sejawat yang tidak pelit memberikan ilmu adalah kebahagiaan tersendiri. Selain menambah
wawasan, kamu jadi bisa tahu sikap apa yang mesti diambil ketika menghadapi suatu masalah dalam pekerjaan.
Maka dari itu, rasa kehilangan yang kamu rasakan bila teman kantormu itu mengundurkan diri adalah hal yang
wajar. Namun, sebagai teman yang baik, kamu hanya bisa mendoakan kesuksesan kariernya di tempat kerja
yang baru.

Akan Dirindukan
“Kamu akan benar-benar dirindukan di sini. Semoga sukses dengan pekerjaan barumu.”

Dikelilingi oleh teman sejawat yang siap membantumu bila menghadapi kesulitan adalah salah satu alasan kamu
bisa nyaman bekerja di suatu tempat. Maka dari itu, berat rasanya melihat kepergian teman kerja yang telah
berjasa untukmu.

Meski begitu, kamu tidak boleh menghalang-halangi keinginan teman sejawatmu itu. Yang bisa kamu lakukan
adalah mendoakan yang terbaik untuknya. Kamu juga bisa menyampaikan kerinduanmu akan kehadirannya
dengan kata-kata perpisahan untuk rekan kerja di atas.

Tetap Menjadi Teman


“Kamu memang bukan lagi rekan kerjaku, tapi kamu masih jadi teman yang berarti untukku. Semoga sukses
dengan karier barumu!”

Ada beberapa orang yang membatasi hubungan dengan teman kantor. Bagi mereka, hubungan itu sebatas
profesionalitas semata. Tapi, tak jarang orang juga menjalin pertemanan yang berarti di dunia kerja.

Bila teman sejawat sekaligus teman sejatimu dipindahtugaskan atau resign, kamu bisa menyampaikan
kehilanganmu dengan kutipan perpisahan di atas. Sampaikan padanya bahwa kamu masih menganggapnya
sebagai teman sejati, meski tidak lagi menjadi rekan kerjamu.

Terus Melakukan Sesuatu Yang Hebat


“Selama ini kamu sudah suportif, jujur, dan selalu mendukung pekerjaan di kantor ini. Teruslah melakukan hal-
hal hebat dalam hidupmu. Selamat tinggal.”

Melepas kepergian teman sejawat yang telah memberikan kontribusi besar dalam perusahaan tidaklah mudah.
Apalagi, kamu tahu bahwa tidak semua orang memiliki kapabilitas seperti teman kerjamu itu.

Sebagai teman kantor yang baik, kamu tentu tidak bisa menghalangi keinginannya itu. Kamu bisa
menyampaikan harapanmu agar kariernya sukses dengan kata-kata perpisahan di atas.

Kata-Kata Perpisahan Untuk Atasan yang


Mengundurkan Diri
Cara Mendapatkan Kesuksesan
“Anda bukanlah atasan yang hanya memerintah saja, tapi juga menunjukkan bagaimana caranya mendapatkan
kesuksesan. Selamat jalan, Bos.”
Dalam sebuah tim, keberadaan seorang pemimpin memang dibutuhkan. Pemimpin ini akan menentukan langkah
apa yang perlu diambil agar tim bisa mencapai kesuksesan. Dalam perusahaan, posisi pemimpin tim biasanya
diisi oleh atasan.

Jika kamu merasakan kehilangan karena atasanmu yang telah memberikan kesuksesan kepada tim kerja
mengundurkan diri, sampaikan rasa terima kasihmu kepadanya dengan kutipan di atas. Meski atasanmu sudah
tidak lagi menjadi pemimpin tim kerjamu, tapi ilmu yang telah beliau berikan akan selalu kamu terapkan.

Akan Selalu Dikenang


“Kesuksesan dan kegagalan adalah bagian dari siklus kehidupan kerja. Tapi kenangan bekerja bersama bos yang
terus menginspirasi seperti Anda tidak akan pernah dilupakan. Selamat jalan.”

Kadang saat melakukan pekerjaan, kamu bisa menemui kegagalan dan kesuksesan. Jika gagal, kamu akan
dinasehati oleh atasan, tapi kalau sukses kamu akan mendapat pujian atau bahkan diberi bonus olehnya. Kedua
hal itu sudah wajar dalam dunia kerja.

Atasan yang memotivasi karyawannya memang lebih dihormati daripada seorang bos yang bisanya
hanya memarahi. Makanya, banyak karyawan yang akan merasa kehilangan bila atasan yang mendorong mereka
untuk maju harus dipindahtugaskan atau mengundurkan diri.

Siapa yang mengemudikan kapal ini?


“Karena Anda sudah tidak menjadi kapten dari kapal perusahaan ini, lalu siapa yang akan memandu kami
menghadapi terjangan ombak nanti? Selamat tinggal, Bos.”

Bos dalam sebuah perusahaan diibaratkan sebagai nakhoda yang memimpin perjalanan sebuah kapal. Beragam
masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan dianalogikan seperti terjangan ombak di lautan. Maka dari itu,
kepiawaian sang atasan untuk menyelesaikan masalah menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

Kalau kamu merasa kehilangan karena atasanmu telah berhenti dari perusahaan, ucapkan kata-kata perpisahan
untuk rekan kerja di atas kepada beliau. Beritahulah padanya, bahwa beliau telah menjadi pimpinan yang hebat
dan mungkin tidak akan tergantikan.

Kepergian Sebagai Teman


“Kedatangan Anda di kantor memang sebagai bos. Tapi, kepergian Anda dari kantor akan menjadi seperti
seorang teman. Terima kasih, Bos.”

Bila mendengar kata “bos”, gambaran yang mungkin terbersit di pikiranmu adalah sosok yang keras dan sering
ditakuti. Meski begitu, ada juga bos yang pembawaannya ramah dan tidak canggung untuk berbaur dengan
karyawan.

Kata-kata perpisahan di atas bisa kamu sampaikan kepada atasanmu yang ramah itu. Walaupun awalnya beliau
datang sebagai bos, tapi kamu dan karyawan lain sudah mengganggap beliau sebagai teman sendiri karena
kesupelannya.
Menjadi Luar Biasa
“Karyawan biasa seperti saya menjadi karyawan yang luar biasa karena dibimbing oleh bos yang mengagumkan
seperti Anda. Terima kasih.”

Beragam jenis karyawan bisa ditemukan dalam dunia kerja. Dari yang rajin, mau belajar, keras kepala, sampai
yang malas pun ada. Oleh karena itu, kehadiran bos sebagai pemimpin sangatlah penting.

Kamu bisa menyampaikan kata-kata perpisahan untuk rekan kerja di atas kepada atasanmu. Kamu juga
sekaligus mengutarakan rasa terima kasih atas bimbingan beliau yang telah membuatmu menjadi karyawan yang
luar biasa.

Pertemuan Diakhiri Perpisahan


“Suka duka dalam kerja tim yang kita alami membuatku banyak belajar. Aku senang bisa bertemu dengan
kalian. Tapi, setiap pertemuan akan berujung perpisahan. Terima kasih atas segalanya.”

Mengundurkan diri dari perusahaan yang sudah memberikanmu kesempatan bekerja bukan hal yang gampang.
Apalagi, bila kamu sudah melalui banyak hal dalam pekerjaan dengan teman kerjamu. Rasanya memang sulit
untuk berpisah.

Namun, dalam hidup kamu memang harus menentukan pilihan. Jika mengundurkan diri adalah keputusan
terbaik, maka lakukanlah. Sampaikan rasa terima kasihmu kepada rekan kerja dan perusahaan yang akan kamu
tinggalkan dengan kata-kata perpisahan di atas.

Menjadi Penghangat Ruang Meeting


“Kamu telah menjadi penghangat dinginnya ruang meeting selama menjadi rekan kerjaku. Terima kasih sudah
menjadi partner yang suportif.”
Pemasangan AC di ruang meeting biasa dilakukan oleh perusahaan agar para karyawan yang sedang melakukan
rapat tidak merasa gerah. Sayangnya, kadang dinginnya AC di ruang meeting malah membuat
suasana meeting menjadi semakin menegangkan.
Kehadiran teman sejawat yang menjadi penghangat suasana meeting bisa jadi lebih manjur dari minum
secangkir kopi panas. Tapi, karena suatu hal, kamu ternyata harus mengundurkan diri dan meninggalkan teman
kantormu itu. Sampaikan rasa kehilanganmu dengan kutipan di atas agar dia tahu betapa berartinya dia sebagai
teman sejawatmu.

Pengalaman Yang Berarti


“Bekerja denganmu adalah pengalaman yang berarti untukku. Tapi, aku harus mengambil jalan yang baru. Dari
lubuk hati kudoakan yang terbaik untukmu.”

Pengalaman kerja akan memberikan kesan yang mungkin tidak terlupakan. Kegagalan maupun keberhasilan
yang pernah kamu rasakan memberimu pelajaran tersendiri. Maka dari itu, resign dari perusahaan yang telah
memberikan kesempatan untukmu bekerja bukanlah hal yang mudah.
Namun, demi mewujudkan impian yang mungkin tidak akan tercapai di perusahaan yang sekarang, kamu
memilih untuk menerima tawaran kerja dari perusahaan lain. Kamu bisa menyampaikan kata-kata perpisahan di
atas sebagai rasa terima kasih atas bimbingan teman kantormu selama di perusahaan itu.
Tidak Akan Terlupakan
“Target bulanan dan penilaian kinerja akan datang dan pergi. Tapi kenangan bekerja dengan rekan sepertimu
tidak akan terlupakan.”

Untuk memastikan kinerja karyawan terus produktif, sebuah perusahaan biasanya memasang target bulanan dan
melakukan penilaian performa kerja pada para karyawan. Tak jarang, target dan penilaian tersebut pun terus
berubah-ubah.

Maka dari itu, kutipan di atas menceritakan bagaimana kenangan bekerja dengan seseorang tidak akan berubah
meski target bulanan dan penilaian kinerja datang dan pergi. Kamu bisa menggunakan contoh di atas sebagai
salam perpisahan untuk rekan kerjamu.

Menjadi Seperti Yang Sekarang


“Terima kasih sudah menjadi rekan kerjaku selama ini. Tanpa bantuan dan bimbingan kalian, aku tidak mungkin
bisa menjadi seperti yang sekarang.”

Awal masuk kerja, apalagi bagi kamu yang baru saja lulus kuliah, perbedaan pengalaman mungkin akan
membuatmu sempat ketinggalan dengan teman sejawat lainnya. Tapi berkat bimbingan teman-teman kerjamu,
akhirnya kamu bisa mengejar ketertinggalan itu.

Maka dari itu, kamu bisa menyampaikan rasa terima kasihmu dengan kutipan di atas ketika berpamitan dengan
teman-teman kantormu. Dengan begitu, mereka akan tahu kalau kamu menghargai apa yang sudah mereka
lakukan untukmu selama kamu menjadi karyawan di tempat tersebut.

Memang ada banyak faktor yang membuat seorang karyawan ingin pindah ke perusahaan lain. Namun, tidak
bisa dipungkiri, uang atau gaji adalah salah satu faktor terbesar. Terkadang hal ini memang dikarenakan
kemampuan perusahaan untuk membayar karyawan yang terbatas. Terkadang hal ini disebabkan oleh sistem
penggajian yang tidak dikelola dengan baik. Untuk memudahkan perusahaanmu dalam melakukan hal ini,
sekarang sudah ada aplikasi seperti JojoPayroll lho! Selain bisa melakukan penghitungan gaji dan prorate secara
otomatis, aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan PPH 21, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Jadi,
sudah tidak perlu lagi melakukan semuanya secara manual dan beresiko kehilangan karyawan karena gajinya
terlewat. Adalah hal yang lumrah jika kita merasa grogi saat memasuki sebuah lingkungan
baru, salah satunya lingkungan kantor. Dengan berbagai latar belakang karyawan, kita harus
berhati-hati dalam bersikap pada hari pertama kerja. Hal ini harus kita perhatikan untuk
memberikan kesan yang baik kepada atasan maupun kolega di kantor. Berikut ini adalah
beberapa tips yang dapat kamu lakukan pada hari pertamamu bekerja.

Tunjukkan Sikap Positif

Gunakan Pakaian yang FormalWalaupun kantor barumu fleksibel dalam hal pakaian,
usahakan untuk tetap formal terutama dalam hari pertama bekerja. Kamu bisa bertemu
dengan siapa saja pada hari pertama tersebut, seperti bos besar maupun klien penting.
Walaupun sebenarnya tidak masalah menggunakan pakaian yang agak santai, namun masih
banyak orang yang menganggap bahwa mengenakan kaos untuk pergi bekerja memberikan
kesan yang kurang profesional, kecuali bila memang budaya di kantor tersebut
memiliki dress code baju kaos. Setelah resmi bergabung dalam tim, jangan bersikap pasif!
Fokus pada pekerjaan yang sudah diberikan kepadamu, utarakan ide-ide yang ada di
pikiranmu, serta jangan lupa untuk bersikap hormat terhadap rekan-rekan kerjamu. Kesan
baik terhadapmu akan meningkat jika mereka melihat adanya semangat di dalam dirimu.

Ingatlah Nama Rekan-Rekan Kerja


Banyak orang memiliki memori yang buruk dalam mengingat nama seseorang, terutama
pada hari-hari pertama kerja di tempat baru. Jika kamu tergolong dalam kelompok ini,
jangan malu untuk mencatat nama mereka setelah berkenalan. Atau lebih mudah, jika kamu
lupa nama seseorang ketika akan menyapanya, minta maaf dengan sopan dan tanyakan lagi
nama mereka.

Jangan Malu Bertanya

Sebagai orang baru, tidak ada yang mengharapkan kamu akan bisa mengerjakan semua
pekerjaan dengan baik pada awalnya. Tanyakan apa yang belum kamu mengerti, baik
kepada rekan kerja maupun atasan. Hal ini lebih baik dibanding jika kamu mengerjakan
sendiri tapi dengan hasil yang tidak sesuai, karena kamu malah hanya akan membuang
waktu. Bertanya atau melakukan konfirmasi untuk memperoleh pengertian yang lebih akurat
sangat penting, karena kamu harus memastikan agar hasil kerjamu sesuai dengan yang
dibutuhkan.

Baca juga : Ide Desain Ruang Kerja di Rumah, Agar Lebih Betah dan Semangat
Bekerja

Perbanyak Mencatat Pada Hari Pertama Kerja

Banyak sekali hal baru yang harus kamu tahu pada hari-hari pertama kerja, di antaranya
tutorial, peraturan, dan nomor-nomor penting yang berkaitan dengan pekerjaanmu. Untuk
menghindari pengulangan penjelasan tentang hal-hal tersebut, usahakan juga untuk
mencatat apa yang dijelaskan oleh kolega, mentor atau atasanmu. Jika bertanya untuk
memastikan hasil pekerjaanmu akurat adalah hal yang bagus, maka lain halnya dengan
bertanya tentang hal-hal kecil apalagi jika sampai berulang kali. Bertanya tentang hal yang
sama berulang kali mencerminkan adanya ketidakdisiplinan serta ketidakpedulian.

Berinisiatif untuk Hal yang Baik

Sebagai karyawan baru, biasanya kamu akan diberikan pekerjaan-pekerjaan yang mudah
pada hari-hari pertama kerjamu. Selesaikan pekerjaan tersebut sesegera mungkin dengan
baik, dan laporkan kepada atasanmu (memberikan update hanya kalau ditanya, bukanlah hal
yang baik). Juga jangan ragu untuk apa yang bisa kamu bantu saat pekerjaanmu sudah
selesai. Jika sudah mulai terbiasa dengan load yang ada, cobalah meminta pekerjaan yang
lebih menuntut tanggung jawab lebih besar kepada atasan. Jika kamu lakukan hal-hal ini,
kemungkinan besar kamu bisa lebih cepat dapatkan promosi.

Usahakan untuk Tinggal Lebih Lama di Kantor

Sebagai karyawan baru, biasanya kamu akan diberikan pekerjaan-pekerjaan yang mudah
pada hari-hari pertama kerjamu. Selesaikan pekerjaan tersebut sesegera mungkin dengan
baik, dan laporkan kepada atasanmu (memberikan update hanya kalau ditanya, bukanlah hal
yang baik). Juga jangan ragu untuk apa yang bisa kamu bantu saat pekerjaanmu sudah
selesai. Jika sudah mulai terbiasa dengan load yang ada, cobalah meminta pekerjaan yang
lebih menuntut tanggung jawab lebih besar kepada atasan. Jika kamu lakukan hal-hal ini,
kemungkinan besar kamu bisa lebih cepat dapatkan promosi.

Usahakan untuk Tinggal Lebih Lama di Kantor

Memang tidak ada dalam peraturan tertulis, tapi biasanya seorang karyawan baru disarankan
untuk datang lebih pagi dan pulang lebih lama dibanding rekan kerja yang lain. Walaupun
agak berat, tapi hal ini bisa memberikan kesan yang baik untukmu. Atau setidaknya,
pulanglah berbarengan dengan rekan kerja yang lain.
Hindari Absen yang Tidak Penting

Jika tidak ada urusan yang benar-benar mendesak, hindari ketidakhadiran, baik izin maupun
sakit, apalagi cuti untuk sekedar berlibur. Percayalah, ketidakhadiranmu akan memberikan
kesan yang buruk di mata rekan-rekan kerja maupun atasan. Hal ini mungkin harus kamu
pertahankan dalam beberapa bulan pertama di kantor yang baru.

Kurangi Urusan Pribadi Saat Jam Kerja

Jika kamu punya kesibukan lain, seperti berjualan online, atau menjadi penulis lepas, lakukan
di luar jam kerja. Kalau sampai atasanmu tahu kamu mengerjakan kesibukan tersebut di
kantor, pada jam kantor, apalagi dengan fasilitas kantor, sangat mungkin kamu akan dicap
buruk oleh atasan. Saat di kantor fokuslah hanya pada tugas-tugas kantor. Apa yang ingin
kamu lakukan setelah jam kerja, itu terserah kamu.

Uprint.id Store: Yuk, lihat agenda unik & lucu untuk mencatat aktivitas di kantor

Berbaur Setelah Jam Pulang Kantor

Salah satu cara terbaik untuk berbaur dengan rekan kerja adalah bersosialisasi setelah jam
kerja. Entah itu bermain basket, minum kopi bareng atau sekedar nonton bioskop, asal
dilakukan beramai-ramai. Sebagai karyawan baru, jika mendapat ajakan untuk bergabung
dengan mereka, jangan ragu untuk menerimanya.

Perbanyak Mendengarkan

Walaupun mungkin kamu tahu lebih banyak tentang bidang pekerjaan tersebut, tidak ada
salahnya untuk banyak mendengar terlebih dahulu. Dengarkan penjelasan dari orang-orang
yang lebih senior untuk memberikan penghargaan kepada mereka. Jika kamu terlihat sok
tahu, karyawan lain, terutama yang lebih senior, mungkin akan memberikan pandangan
negatif terhadap dirimu. Setelah mendengarkan dengan seksama, berilah
tanggapan/masukan dengan cara yang positif sehingga orang lain merasa terbantu dan
bukannya merasa buruk.

Pilih Seseorang Menjadi Mentor

Pilihlah seorang senior yang bisa kamu jadikan tempat bertanya, baik tentang pekerjaan,
lingkungan kerja, atau bahkan politik kantor jika ada. Mintalah saran-saran untuk percepatan
karirmu. Mentor tersebut tidak harus dengan karyawan di departemen yang sama,
tergantung dengan pengetahuan atau keahlian apa yang ingin kamu serap darinya.

Organisasikan Pekerjaan dengan Baik

Atasan paling tidak senang jika ada pekerjaan yang tidak terselesaikan, apalagi jika
alasannya lupa. Pastikan kamu tidak berada dalam posisi tersebut. Mulailah atur pekerjaan-
pekerjaanmu, seperti rapat, proyek maupun tugas reguler, melalui Google Sheet atau Post-It
jika kamu lebih suka cara manual. Dengan demikian, semua yang kamu kerjakan dapat
terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktunya. Informasikan
Kegiatanmu kepada AtasanApapun pekerjaan yang sedang kamu kerjakan, jangan lupa
untuk menginformasikannya kepada atasanmu. Memberikan update status pekerjaan
sekalipun belum selesai, akan membuat atasan serta rekan kerja terkait merasa bahwa kamu
adalah orang yang dapat dipercaya serta dapat diandalkan. Ingat! Jangan pernah menjadi
tipe karyawan yang jika ditanya baru memberikan update. Hari ini, sangat sulit mencari
orang dengan attitude kerja yang baik, jadi pastikan kamu stand out dengan cara yang
benar.
Memasuki kantor yang baru pada hari-hari pertama kerja mungkin memerlukan adaptasi
yang ekstra keras untuk beberapa orang. Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus
menghadapinya. Hal termudah, jangan menganggapnya sebagai beban. Melainkan anggaplah
itu sebuah kesempatan untuk meningkatkan diri. Tetap tenang, berpikiran terbuka, dekati
rekan-rekan kerjamu dan lakukan pekerjaan dengan baik. Karir yang cemerlang akan
menunggumu.

ika Anda bekerja 40 jam dari 168 jam per minggu, maka hampir seperempat dari waktu mingguan Anda
dihabiskan di tempat kerja. Sebagai pekerja, tentu saja Anda perlu memastikan bahwa waktu yang Anda
habiskan terasa menyenangkan. Namun, perlu dimaklumi pula bahwa tidak semua orang senang dengan
pekerjaannya. Teem Employee Happiness Survey 2017 yang melakukan survei kepada lebih dari 1.300 pekerja
AS, menunjukkan bahwa 48 persen dari pekerja tidak bahagia atau “agak bahagia” di tempat kerja. Hal ini naik 8
persen dari laporan tahun 2016. Di antara faktor-faktor yang berkontribusi pada kebagiaan ini adalah
keseimbangan kehidupan kerja yang buruk (48 persen), pekerja merasa kurang dihargai di posisi mereka (46
persen), dan kewajiban untuk menanggapi rekan kerja setiap saat, karena aplikasi komunikasi (49 persen).
“Pekerjaan dapat menjadi pemicu stres, tetapi itu tidak berarti kebahagiaan tidak dapat dicapai,” ujar salah satu
pendiri Teem Zach Holmquist kepada Business Insider, Selasa (4/12/2018). Baca juga: Dari Survei hingga
Dangdut, Jokowi Paparkan Fakta Indonesia Bahagia “Meskipun tampaknya sulit untuk dicapai, hal ini sangat
penting bagi karyawan dan pengusaha. Untuk menghindari kelelahan dan akhirnya memaksimalkan kreativitas
dan produktivitas mereka. Pastikan Anda benar-benar bekerja di lingkungan di mana Anda dapat berkembang,"
tambah dia. Berikut 13 saran dari berbagai pakar, agar Anda bisa menjadi lebih bahagia di tempat kerja: 1.
Utamakan pengembangan profesional Anda terlebih dahulu Menjadi bahagia di tempat kerja semuanya dimulai
dengan bagaimana Anda memandang pekerjaan Anda dan orang-orang yang bekerja dengan Anda secara
mental. Utamakan pengembangan profesional Anda terlebih dahulu, karena kebahagiaan di tempat kerja salah
satunya adalah dengan mengetahui Anda dapat tumbuh dan belajar di perusahaan tersebut.  (Jillian Seijo, HR
manager Develop Intelligence) 2. Cari tahu apa yang memotivasi Anda Banyak individu yang tidak senang di
tempat kerja karena mereka belum terbiasa karena secara fundamental belum menemukan hal yang memotivasi
mereka, sehingga tidak memiliki rasa kebermaknaan dalam pekerjaan atau keterkaitan mereka dengan tim
mereka. Jadi, pikirkan secara mendalam tentang bagaimana Anda mendefinisikan kesenangan, kesuksesan, dan
kepuasan, dan lihat bagaimana hal itu berkaitan dengan apa yang Anda lakukan di tempat kerja.  (Kira Nurieli,
pendiri dan direktur Harmony Strategies Group) 3. Audit kebiasaan Anda dan buatlah perubahan Selama tiga hari
ke depan, tuliskan semua tugas Anda di tempat kerja, catat apakah masing-masing menguras energi atau malah
dapat menyemangati Anda. Sertakan aktivitas yang disengaja dan pengalihan yang tidak disengaja. Setelah tiga
hari, tinjau kebiasaan ini. Tanyakan pada diri Anda apakah ada perubahan yang dapat Anda lakukan untuk
mengurangi apa yang membuat energi Anda terkuras lebih banyak dari apa yang membuat Anda bersemangat.
(Sarah Greenberg, psikoterapis berlisensi dan pelatih utama BetterUp) 4. Istirahat 10 hingga 15 menit Luangkan
waktu 10-15 menit untuk diri Anda, apakah itu meditasi, berjalan-jalan, peregangan, mendengarkan musik, atau
menyetel radio dan video favotir. Membiarkan diri Anda lebih banyak waktu "me time" dapat membantu Anda
merasa lebih membumi dan bersemangat tentang pekerjaan, serta lebih sedikit stres. (Penelope Brackett,
manajer pengembangan praktik RiseSmart) 5. Simpan ‘file senyum’ Berhenti membandingkan diri Anda dengan
orang asing di Internet. Simpan daftar prestasi, pujian, dan ucapan terima kasih dari orang-orang nyata di
lingkungan pekerjaan Anda. (Lauren McGoodwin, CEO dan pendiri Career Contessa dan pembuat The Gathering
Project) 6. Mengingat mengapa suka bekerja di sana Ingatkan diri Anda tentang mengapa Anda menantikan
untuk bekerja di tempat kerja tersebut. Sebagian besar, orang sangat bersemangat untuk memulai pekerjaan
baru, tetapi seiring waktu ketika stres menumpuk, seseorang juga bisa kehilangan pandangan tentang apa yang
menarik tentang hal itu. (Esther Gonzalez Freeman, pelatih karier bersertifikat dan pendiri E Powered Media) 7.
Disiplin untuk istirahat dan seimbang Agar tetap punya semangat tinggi, produktif, terlibat, dan lebih bahagia di
tempat kerja, penting untuk memprioritaskan keseimbangan dan waktu istirahat. Merawat diri sendiri dan
memprioritaskan tidur, hidrasi, nutrisi, dan olahraga adalah bagian penting untuk dapat bahagia di tempat kerja.
(Shefali Raina, pelatih eksekutif di New York) 8. Jangan "on" 24/7 Kecuali untuk keadaan darurat atau semacam
keadaan yang unik, karyawan tidak boleh atau merasa terpaksa terus on 24 jam sehari selama 7 hari seminggu.
Organisasi tidak perlu, dan sejujurnya, tidak seharusnya menerapkan lingkungan yang mendorong tim "selalu
aktif". Hal ini karena yang mereka butuhkan adalah tenaga kerja yang bahagia di tempat mereka. (Zach
Holmquist, pendiri Teem) 9. Bangun jaringan Anda Beberapa hubungan terdalam dalam hidup kita terbentuk di
tempat kerja. Kami membutuhkan teman, mentor, penasihat, dan advokat untuk memunculkan ide, untuk
meminta saran ahli, untuk melakukan brainstorming, untuk menghibur, ataupun membantu menemukan solusi,
atau untuk diajak bersenang-senang di akhir pekan. Dengan membangun jaringan Anda di tempat kerja, dapat
mengembangkan hubungan yang bermakna dengan orang-orang yang Anda kagumi dan hormati, yang
mendukung Anda dalam pertumbuhan karier Anda dan peduli akan kebahagiaan Anda, dan dengan siapa Anda
akan sama-sama mendukung sebagai balasannya. (Deena Baikowitz, chief networking officer dan pendiri Fireball
Network) 10. Hubungkan pekerjaan Anda ke nilai-nilai intrinsik Anda Agar lebih bahagia di tempat kerja, ada
baiknya untuk menghubungkan pekerjaan Anda dengan nilai-nilai intrinsik Anda. Bahkan jika pekerjaan Anda
tidak memiliki tujuan besar, Anda dapat menjalankan nilai-nilai Anda. Hal ini termasuk memperlakukan orang lain
dengan baik, mengajar orang lain, melakukan pekerjaan Anda dengan niat positif, melakukan yang terbaik,
bekerja keras, dan melakukan dengan baik untuk menjadi model bagi anak-anak Anda atau bagi keluarga Anda.
Menjaga cita-cita ini dalam pikiran menambah dan memberi makna pada pekerjaan Anda. (Diane Rosen,
pengacara dan pendiri Compass Consultants) 11. Batasi waktu dengan rekan kerja negatif Sebagian orang akan
mengeluh tentang pekerjaan karena gosip di kantor, tetapi tidak pernah pergi. Jadi, batasi waktu dengan rekan
kerja negatif ini. Habiskan waktu bersama orang-orang yang positif karena hal itu akan berdampak pada
hubungan yang saling mendukung, karena mereka akan menguntungkan Anda di masa depan. (Rebecca
Gebhardt, pendiri dan konsultan Rise Up Consulting) 12. Berdiskusi lebih teratur dengan atasan Anda Cara terbaik
untuk menjadi lebih bahagia di tempat kerja adalah berbicara dengan atasan Anda secara lebih teratur. Meskipun
awalnya tidak nyaman, berbicara dengan atasan akan membantu Anda menemukan peluang untuk memiliki
dampak yang lebih positif. Cari tahu apa yang mereka pedulikan, apa yang mereka inginkan, dan apa yang dapat
Anda lakukan untuk membantu mereka. Mengambil pendekatan yang lebih kolaboratif untuk pekerjaan akan
meningkatkan visibilitas pencapaian Anda dan memberi rasa tujuan yang lebih dalam dengan pekerjaan sehari-
hari. (Dave Lane, CEO Inventiv) 13. Buang gagasan "benar" dan "salah" Pendapat dan emosi Anda valid, dan
karenanya, hal yang sama berlaku untuk lawan Anda. Lepaskan ego Anda, salah satu bentuk kesopanan juga bisa
berarti menunjukkan kesabaran dan rasa hormat terhadap orang-orang yang berpikir berbeda dari Anda.
Bernapaslah dan luangkan waktu untuk berpikir sebelum Anda berbicara. Kemudian, cobalah untuk lebih bijak
daripada mencoba membuktikan bahwa Anda selalu benar. (Dua Dinkin, Presiden National Conflict Resolution
Center, AS)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Cara Supaya Tetap Bahagia di Tempat
Kerja", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/04/100700426/13-cara-supaya-tetap-bahagia-di-tempat-
kerja?page=all. 
Penulis : Putri Syifa Nurfadilah
Editor : Erlangga DjumenaHampir semua karyawan pasti pernah melakukan kesalahan ketika bekerja. Kesalahan
yang terjadi itu sebenarnya bagian dari proses membangun diri Anda. Namun penting untuk mengetahui cara
tidak mengulangi kesalahan saat kerja agar tidak menjadi beban pikiran bagi Anda sendiri dan  sering mendapat
teguran. 

Kesalahan banyak macamnya, seperti salah dalam mengambil keputusan, salah dalam pekerjaan, keteledoran
yang tidak disengaja, masalah kepatuhan, kedisiplinan, dan sebagainya. Tingkat toleransi perusahaan pun
berjenjang, tapi jangan sampai kesalahan sepele namun sering dilakukan bisa berujung pada surat peringatan
(SP). 

Lihat juga:
Tips Resign Kerja tanpa Meninggalkan Kesan Buruk

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan menghambat karier Anda, berikut tips mengurangi
kesalahan berulang saat bekerja.

1. Berjanji tak mengulanginyaMeski terdengar klise, namun kalau Anda baru pertama kali melakukan kesalahan
memang harus meminta maaf. Nah, setelah itu janjilah kepada diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang
sama. 

Misalnya, datang terlambat ketika rapat dengan bos. Jangan sampai melakukan kesalahan serupa kedua kali.
Antisipasi waktu persiapan maupun perjalananmu agar tak telat sampai kantor.

2. Tak perlu berdalih jika berbuat salah di tempat kerja


Membela diri pada lingkungan di tempat bekerja merupakan hal yang sia-sia, lho. Jika mencari-cari alasan untuk
membenarkan kesalahanmu justru akan menunjukkan diri Anda sebagai pribadi yang mempunyai emosi labil
dan kacau yang bisa berdampak pada profesionalisme Anda. Bukan tidak mungkin Anda akan dipandang
sebelah mata oleh rekan kerja maupun bos.

Jika sudah berulang kali melakukan kesalahan, catatlah kesalahan-kesalahan apa saja yang pernah dilakukan.
Materi refleksi itu berguna jika suatu saat melakukan kesalahan lagi Anda akan mengingat betapa sangat
teledornya Anda. 

Kenali kesalahan-kesalahan yang ada di catatan tersebut dan cari latar belakang kesalahan yang diperbuat. Bisa
jadi gara-gara Anda selalu terburu-buru ketika mengerjakan pekerjaan, misalnya. Selanjutnya, pelajari betul dan
temukan solusi dari masalah tersebut. Tak hanya mengakui kesalahan, tapi juga lakukan pembenahan diri, mulai
dari memanajemen ulang pekerjaan atau perbaikan pada diri. Gali kemampuan teknis dan kemampuan lain yang
berpotensi mendukung pekerjaan. Biasakan diri untuk selalu teliti dalam setiap tugas yang dikerjakan untuk
menghindari mengulangi kesalahan. 

4. Fokus menyelesaikan pekerjaan


Langkah keempat adalah fokus. Selain teliti, demi menghasilkan pekerjaan yang baik, Anda dituntut untuk fokus.
Hal itu dapat dilakukan dengan berlatih mengasah konsentrasi dan fokus melalui meditasi. Lakukan setidaknya
satu jam dalam sehari, dan mulai dengan cara fokus kepada satu titik atau kepada pernapasan. 

Setiap kesalahan yang diperbuat ditambah dengan masalah kehidupan di luar pekerjaan pasti akan membuat
stres. Anda harus mengatur dan menata kehidupan dengan teratur agar semua terasa ringan. 

Dengan meditasi Anda akan mendapatkan pikiran yang bersih, damai, dan tenang. Sehingga semua kegiatan
pekerjaan dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Temuilah seorang teman untuk mendengar segala keluhan
dalam pekerjaan, mulai dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat, lingkungan bekerja, hingga suasana tempat
bekerja. 

Mintalah pendapat, komentar, dan solusi kepada teman. Jadikan sebagai sebuah evaluasi diri agar menjadi baik
ke depannya. Bicaralah juga dengan rekan kerja yang lebih berpengalaman yang cocok dengan Anda, cobalah
diskusikan cara menghindari kesalahan dengannya agar mendapat pandangan lain.

5. Atur skala prioritasHindari mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Ber-multitasking tidak akan memberikan
hasil yang efektif dan justru akan meningkatkan peluang untuk melakukan kesalahan. 

Solusinya, buatlah daftar pekerjaan dan urutkan mulai dari yang paling penting atau paling memiliki urgensi bagi
Anda sampai yang kurang mendesak atau pekerjaan yang paling mudah.

Kemudian, kerjakan sesuai prioritas dan kebutuhan sehingga Anda siap dalam melakukan dan menuntaskan
pekerjaan dengan baik. Dengan melakukan pengaturan semacam ini, bisa membuat Anda terhindar dari
kelalaian dan kesalahan, lho. Selain itu, kelolalah waktu dengan baik, estimasi juga durasi setiap tugas.
Buruknya pengelolaan waktu bisa menjadi salah satu penyebab kesalahan dalam bekerja. 

Manusia memang tak luput dari salah dan khilaf, tapi dengan mempelajari kesalahan yang pernah dibuat dan
berkomitmen tak mengulanginya akan membuatmu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. 

Kesalahan itu bisa menjadi cerminan kelemahanmu dan terbiasa untuk menghadapinya. Semoga lima tips di
atas dapat membantumu melatih disiplin dan menghindari melakukan kesalahan berulang ketika bekerja. Jangan
biarkan kesalahan-kesalahan itu menghambat langkah untuk maju, ya. Membangun tim yang solid dimulai
dari kualitas individu yang cerdas. Tim yang luar biasa dibentuk oleh karyawan yang memiliki visi dan misi untuk
mencapai tujuan yang terbaik. 

Meski tiap karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab pekerjaannya sendiri, tetap saja merupakan bagian dari
organisasi. Perusahaan hanya bisa berkembang jika orang-orang di dalamnya memiliki keinginan untuk
membesarkan perusahaan dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
Lihat juga:
Memetik Pelajaran Sukses dari Bos Marvel Stan Lee

Dengan iklim kerja yang hangat dan memberdayakan bukan hanya membuat karyawannya nyaman, tapi juga
bisa meningkatkan produktivitas. Perusahaan yang memiliki karyawan yang solid dan mentalitas tim yang kuat
bisa membuat perusahaan itu berkembang dengan baik.

Sadar untuk mendukung satu sama lain, saling melengkapi, dan bertanggung jawab, jelas bahwa perusahaan
memilki fondasi yang sangat kokoh untuk dapat berkembang. Untuk itu, demi suksesnya perusahaan penting
untuk memperhatikan kiat membangun tim yang solid berikut.

1) Fokus mencari orang yang tepat

Sesuaikan kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan yang akan dijalani. (Istockphoto/fizkes)

Dalam merekrut karyawan atau anggota di dalam sebuah perusahaan, fokuslah mencari orang-orang yang tepat
mengisi bagian atau divisi yang sedang lowong.

Selain mempertimbangkan faktor pendidikan misalnya, bisa memanfaatkan tes psikologi untuk mencocokkan
kesesuaian kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan yang dilamar dan visi-misi perusahaan. 

Lihat juga:
Polisi Kritisi Mental Pengemudi Ojol, Harus Ada Tes Psikologi

2) Mementingkan seluruh divisi


Bagi karyawan, mendapat apresiasi oleh atasan merupakan hal yang penting. Sebab merasa kinerja mereka
diperhatikan dan dihargai, dan hal ini adalah salah satu dasar untuk membangun tim yang solid. 

Dengan demikian, bila bos tak pelit memberikan apresiasi kepada karyawan, mereka akan bekerja dengan
optimal dan terdorong untuk semangat mengembangkan perusahaan. Namun, jika karyawan tidak merasa
dihargai, cepat atau lambat mereka akan keluar dari perusahaan untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

3) Saling kenal Mengenal orang-orang yang bekerja dapat membantu Anda memahami gaya kerja dan melakukan
diskusi yang konstruktif dengan mereka. Anda bisa membantu anggota tim saling mengenal dengan membangun
kebersamaan di luar jam kerja, misalnya saja dengan mengadakan makan malam bersama.
4) Jalin komunikasiCara terbaik untuk menunjukkan respek atau rasa hormat terhadap sesama rekan kerja adalah
melalui komunikasi. Jika tim tidak saling terbuka dan membagikan informasi, tim tentu akan terhambat dan sulit
maju. Sebab soliditas tim ditentukan oleh komunikasi dan koordinasi yang baik antar-karyawan. 

5) Tetapkan Tujuan Tim 


Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang merupakan dasar membangun tim yang solid. Dengan
begitu individu memiliki tanggung jawab atas setiap tugas yang harus diselesaikan setiap hari.

Selain itu, pentingnya memberikan penguatan positif terhadap satu sama lain akan membantu anggota tim Anda
untuk memastikan bahwa mereka bekerja bersama-sama dalam tim demi mencapai tujuan jangka panjang.
Namun ingat, sasaran kinerjanya pun harus jelas dan nyata.

6) Rayakan Keberhasilan dan KegagalanKumpulkan tim Anda dan pastikan semua orang menyadari bahwa ketika
mereka bekerja bersama dengan solid, hal-hal besar dapat terjadi. 

Jika seseorang melakukan pekerjaannya dengan baik, berikan mereka apresiasi di depan anggota tim lainnya
sehingga setiap usaha dapat dilihat dan dihargai. Ini juga membantu setiap orang untuk merasa bahwa segala
sesuatu yang mereka lakukan membuahkan hasil. 

Sebaliknya jika tim Anda gagal, bersatulah dan jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk keberhasilan
mendatang. Jangan lemparkan kesalahan kepada siapa pun, tanggung segala risiko secara bersama-sama
adalah salah satu cara untuk membentuk tim yang solid. kerja acapkali terhambat akibat manajemen waktu yang
buruk. Padahal kemampuan mengatur waktu diperlukan agar kerja lebih efektif dan efisien. Jangan sampai kerja
keras tak berbuah hasil maksimal gara-gara terhalangi oleh sesuatu hal. Sebab kerja keras saja tidaklah cukup,
tapi juga perlu kerja cerdas. 

Di samping perihal mengatur waktu, hal yang menghambat produktivitas bisa disebabkan oleh konsentrasi yang
terganggu, kondisi fisik yang tidak fit, bahkan asupan makan dan minum yang tak tepat.

Lihat juga:
Menstruasi Sebabkan Produktivitas Perempuan Berkurang 9 Hari

Berdasarkan penelitian hanya 17 persen orang yang mampu mengestimasi waktu bekerja secara akurat. Artinya,
ketidaksesuaian durasi bekerja dengan batas waktu kerap menjadi dampak dari terhambatnya produktivitas.
Selain manajemen waktu yang baik, berikut 10 tips yang bisa dicoba untuk meningkatkan produktivitas, dilansir
dari beberapa sumber: 

1. Kurangi kebiasaan multitasking
Multitasking atau mengerjakan banyak hal sekaligus dalam satu waktu mungkin terlihat seperti cara paling efektif
untuk meraih hasil maksimal dalam waktu minimal. Nyatanya, multitasking malah kerap menjadi penghambat
produktivitas nomor satu menurut beberapa sumber, lho. 

Mengacu pada New York Times, multitasking dinyatakan mustahil efektif karena kemampuan memori otak yang
terbatas. Selain itu, menurut professor neurosains Earl K. Miller, cara kerja multitasking cenderung membatasi
kreativitas dan memperbesar kans terjadinya kesalahan. "Multitasking mustahil secara manusiawi," ujar Dr.
Miller. 

2. Coba metode "Two Minute Rule"Melansir Forbes, metode Two Minute Rule mengajak Anda untuk memulai
pekerjaan dengan dua menit efektif. Caranya, jika Anda bisa mengerjakan pekerjaan dalam dua menit atau
kurang, segera lakukan. Tak harus menyelesaikannya dengan terburu-buru dan selesai 120 detik. Namun
terbiasa memulai suatu pekerjaan secara taktis, tanpa distraksi dan menunda. Berani coba? 

3. Batasi waktu bekerja 

Berdasarkan penelitian dari Florida State University mengungkapkan sejumlah atlet, pemain catur, musisi, dan
aktor lebih produktif jika berlatih dalam waktu maksimal 90 menit. 

Nah, mungkin hal itu bisa ditiru dengan membatasi waktu kerja, selingi dengan break sebentar setelah 90 menit
bekerja. Jangan sampai stres karena tak terasa membiarkan waktu berlalu begitu saja dan tak memberi tubuh
serta otak untuk rehat, yang justru akan menghambat produktivitas kerja Anda. 
4. Mulai dengan goal kecil Karena menargetkan banyak tugas tuntas dalam waktu singkat, kerja jadi tertekan hasil
pun tak maksimal. Untuk mengatasinya, bisa dengan memulai dan pekerjaan dengan target terkecil dan beban
termudah. Mulailah dengan target kuantitas pekerjaan dan waktu yang realistis. Dengan target yang kecil dan
realistis, target capaian lebih detail sehingga waktu Anda tak banyak terbuang. Pada akhirnya, cara mengatur
waktu yang baik adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas kerja.

5. Kurangi mengakses media sosialMedia sosial kerap menjadi distraksi ketika bekerja. Niat untuk beristirahat
dengan membuka Instagram atau YouTube, justru keterusan hingga pekerjaan terbengkalai.

Bagi Anda yang tidak begitu membutuhkan komunikasi via media sosial untuk keperluan kerja, coba matikan
notifikasi ponsel. Siapa tahu dengan cara tersebut, Anda mengurangi distraksi dan menuntaskan pekerjaan
dengan maksimal. 6. Sediakan camilan sehat

Tak hanya mengatasi perut keroncongan, beberapa orang menjadikan camilan sebagai teman bekerja alias
mengunyah untuk menolak kantuk. Sama sekali bukan langkah yang salah. Namun baiknya pilih kudapan yang
bernutrisi seperti buah, kacang sangrai atau rebus, atau agar-agar, supaya tak asal kenyang dan tak berdampak
buruk pada kesehatan. 

Melansir Cosmopolitan, camilan yang tidak sehat tak hanya mengganggu kesehatan jangka panjang namun
merusak konsentrasi seharian serta membuat mudah mengantuk dan lesu. 

7. Perbanyak minum air putih


Bagi Anda yang biasa mengandalkan kopi agar terus melek, pastikan untuk menyeimbanginya dengan asupan
air putih yang banyak. Sebab kurang mengonsumsi air putih menyebabkan tubuh dehidrasi dan otak menjadi
kurang konsentrasi. Selain itu, darah akan mengental sehingga membuat mudah lelah dan mengantuk. 

8. Bekerja ditemani musikSuara orang mengobrol di kantor kerap menjadi mengganggu konsentrasi kerja.
Mengatasinya, coba andalkan musik favorit Anda untuk memaksimalkan fokus kerja. Mendengarkan musik
melepaskan dopamine yang menimbulkan perasaan semangat dan bahagia.

9. Pasang aromaterapi
Aroma dan bau-bauan yang wangi bisa memicu perasaan bahagia, membangun memori, dan membuat terjaga.
Dengan mencium aromaterapi, ada sinyal yang terkirim ke otak dan menstimulasinya. Pilih aroma wangi yang
disukai dan menenangkan agar melancarkan pikiran dan membuat tetap terjaga. 

Coba letakkan lilin aromaterapi di meja kerja atau gunakan hand lotion dengan aroma favorit misalnya kopi,
mawar, lavender, atau peppermint untuk meningkatkan konsentrasi dan memaksimalkan produktivitas. Jangan
sepelekan istirahat di sela kerja. Sebab otak bisa kelelahan yang mengakibatkan menurunnya konsentrasi,
melambatnya pengambilan keputusan, dan berkurangnya kemampuan berpikir. 
Di samping meningkatkan konsentrasi, istirahat di sela kerja menciptakan suasana hati yang baik dan
memulihkan diri dari stres setelah berjam-jam bekerja. Energi dan pikiran yang kembali segar usai beristirahat
juga menjadi cara untuk meningkatkan produktivitas kerja. (

Tidak sedikit orang yang bingung bagaimana memberikan sebuah ucapan bagi
atasan maupun pimpinan yang hendak berpindah tugas. Terlebih pimpinan
tersebut merupakan seseorang yang sangat mengerti akan etika dan juga
pengetahuan. Nah, berikut ada beberapa hal yang harus ada di ucapan
perpisahan untuk atasan yang pindah tugas, antara lain:

1. Harapan Untuk Seorang Atasan


Harapan ini berisi mengenai keinginan yang kuat kepada atasan selama tidak
menjadi atasan di kantor awal. Dengan sebuah kantor yang baru, tentu
suasana dan bawahan juga akan baru. Ucapan harapan tersebut bisa berupa:

“semoga berhasil ditempat yang baru, selamat atas pekerjaan dan perjalanan
baru Bapak/Ibu. Kami sangat senang Bapak/Ibu mendapatkan sebuah
kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan mengaktualisasi sebuah ide
untuk kantor baru”.

2. Kesan Dengan Pekerjaan Selama Menjadi Bawahan


Kesan dan pesan menjadi hal penting. Sebuah kesan kepada atasan atau
pemimpin akan memberikan penghargaan tersendiri. Hal tersebut berarti ia
telah diterima dengan baik selam menjadi atasan di sebuah pekerjaan.
“Sangat menyenangkan bekerja dengan Bapak/Ibu selam ini. Terima kasih
karena selalu mendukung saya meskipun banyak hal yang tidak pernah bisa
saya pikirkan sebelumnya. Saya siap untuk sekadar minum kopi maupun
makan bersama seperti halnya dulu”.

3. Berterima Kasih Atas  Semua Hal


Terima kasih merupakan kata yang ringan namun memiliki bobot yang besar.
Dengan ucapan terima kasih ini berarti kita mampu menghargai seseorang
secara lebih. Dengan mengucapkan terima kasih ini juga menjadikan sebuah
kerendahan hati seseorang.

  Ucapan Selamat Pagi

“Terima kasih atas semua hal yang telah dilakukan Bapak/Ibu kepada saya.
Dengan berani mengambil risiko meskipun saya tidak memiliki pengalaman
bekerja yang luar biasa di awal perjalanan karier, namun Bapak/ibu berani
menerima saya. Saya mampu belajar banyak hal selama di kantor pimpinan
bapak/ibu. Sebagai mentor yang sangat luar biasa tersebut, terima kasih untuk
segalanya. Semoga kita tetap berhubungan dengan baik”.

4. Sebuah Ucapan Selamat


Meskipun terkadang sedih karena harus dipimpin oleh orang yang berbeda
keesokan haruinya, namun ucapan selamat atas perpindahan atasan sangat
perlu diucapkan. Bukan karena kita senang akan kehilangan sosok pemimpin,
namun selamat atas keberhasilan atasan dalam melakukan tugasnya sebagai
pimpinan.

“Selamat atas petualangan baru Bapak/Ibu, menjadi seorang pemimpin


bukanlah hal yang mudah. Selamat telah menjadi bagian hebat dalam
melakukan perjalanan yang pernah dilakukan. Nikmati setiap saat yang ada,
teruslah berkarya dan sukses untuk segala hal”.

5. Doa Untuk Kantor Yang Ditinggalkan


Ucapan perpisahan untuk atasan yang pindah tugas bisa berupa harapan dan
juga doa. Seorang pemimpin akan berusaha memberikan yang terbaik bagi
kantor yang dijalankannya. Dengan begitu, bukan hal yang salah ketika
seorang pemimpin berpindah tempat tugas, namun memiliki harapan yang
lebih baik bagi kantor yang ditinggalkan.

“Keberhasilan yang selama ini diusahakan, menjadikan sebuah prestasi penting


di kantor ini. Arahan Bapak/Ibu menjadikan langkah penting bagi kemajuan
kantor ini. Semoga meskipun sosok seperti Bapak/Ibu tidak ada lagi, namun
kantor ini akan tetap jaya dan bisa lebih berprestasi”.

Baca Juga: Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Ibu

Kata-Kata Perpisahan Untuk Atasan

Mungkin banyak orang yang keluar masuk dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Namun, bagi seorang atasan, perpindahan suatu pekerjaan biasanya
dikarenakan adanya tempat tugas yang berbeda. Pada hari terakhir kerja
seorang atasan, tentu menjadi kesempatan penting untuk mengucapkan
sepatah dua patah kata perpisahan untuk atasan tersebut. Berikut beberapa
ucapan perpisahan untuk atasan yang pindah tugas yang bisa dijadikan contoh:

1. Mengutarakan Kebanggaan Terhadap Atasan


Seorang atasan yang baik, biasanya akan selalu mengarahkan anak buahnya
menjadi lebih baik bahkan lebih baik dari dirinya. Biasanya seorang atasan
tidak hanya akan menyuruh mengerjakan sesuatu saja, melainkan merangkul
untuk bisa meraih kesuksesan bersama. Karena hal itulah, ketika adanya
sebuah perpisahan bisa menggunakan sebuah kata bangga kepada dirinya.
“Seorang pemotivasi yang tidak pernah membedakan status siapa dirinya, lebih
tinggi atau lebih rendah jabatan bukan sebuah patokan. Terima kasih atas
segala arahan yang pernah diberikan dengan rangkulan bersama yang pernah
dilakukan, saya bangga terhadap Bapak/Ibu”.

Mungkin banyak orang yang keluar masuk dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Namun, bagi seorang atasan, perpindahan suatu pekerjaan biasanya
dikarenakan adanya tempat tugas yang berbeda. Pada hari terakhir kerja
seorang atasan, tentu menjadi kesempatan penting untuk mengucapkan
sepatah dua patah kata perpisahan untuk atasan tersebut. Berikut beberapa
ucapan perpisahan untuk atasan yang pindah tugas yang bisa dijadikan contoh:

1. Mengutarakan Kebanggaan Terhadap Atasan


Seorang atasan yang baik, biasanya akan selalu mengarahkan anak buahnya
menjadi lebih baik bahkan lebih baik dari dirinya. Biasanya seorang atasan
tidak hanya akan menyuruh mengerjakan sesuatu saja, melainkan merangkul
untuk bisa meraih kesuksesan bersama. Karena hal itulah, ketika adanya
sebuah perpisahan bisa menggunakan sebuah kata bangga kepada dirinya.

“Seorang pemotivasi yang tidak pernah membedakan status siapa dirinya, lebih


tinggi atau lebih rendah jabatan bukan sebuah patokan. Terima kasih atas
segala arahan yang pernah diberikan dengan rangkulan bersama yang pernah
dilakukan, saya bangga terhadap Bapak/Ibu”.
2. Memotivasi Kerja Ditempat Tugas Yang Baru
Motivasi akan memberikan sebuah energi penyemangat bagi seseorang.
Meskipun telah menjadi seorang atasan, bukan berarti tidak membutuhkan
adanya motivasi. Bahkan ada atasan yang benar-benar sudah nyaman dengan
posisi tempat kerja yang sedang dijalankan. Dengan memberikan sebuah
motivasi kerja tentu akan memberikan semangat bagi atasan.

“Konsekuensi dari sebuah pertemuan dan juga perjumpaan adalah adanya


sebuah perpisahan. Namun hal tersebut bukan menjadi alasan untuk selalu
berinovasi memberikan yang terbaik dari apa yang telah ditunjukkan selama
ini. Teruslah semangat dan juga selalu menciptakan kreativitas kerja agar
menjadi inspirasi semua orang”.

3. Merindukan Sosok Pemimpin Tersebut


Setiap pemimpin atau atasan memiliki cara mengatur anak buah dengan
kriteria masing-masing. Kenyamanan bawahan terhadap cara asuh atasan
dalam melakukan sebuah pekerjaan terkadang membuat bawahan menjadi
rindu akan sosok pemimpin tersebut. Ucapan perpisahan untuk atasan yang
pindah tugas berikut bisa menjadi contoh.

“Meski akan selalu kurindukan sosok pemimpin nan arif dan bijaksana, namun
ku tahu menghalangi sebuah perpisahan bukanlah yang terbaik. Semoga lebih
sukses di tempat berjuang baru wahai pemimpin idola. Teruslah berkarya dan
akan kurindukan sosok sepertimu”.

4. Waktu Masih Sama Bukan Penghalang Silaturohmi


Atasan yang melakukan perpindahan tempat tugas masih memiliki waktu yang
sama. Hal yang berbeda hanya saja dalam sebuah tempat penugasan. Entah
akan lebih dekat maupun jauh, namun hal tersebut tentu bukan menjadikan
silaturohmi lepas. Pastikan ikatan silaturohmi seperti halnya saat bekerja
bersama bisa tetap terjalin.

“24 jam waktu yang diberikan tuhan, terdapat bagian-bagian waktu yang
menjadikan sebuah prioritas hidup. Sukses di tempat tugas terbaru Bapak/Ibu,
semoga tetap ada serpihan waktu yang bisa digunakan untuk menjalin sebuah
silaturohmi meski tidak sepadat pertemuan dulu”.

5. Berterima Kasih Atas Sumber Pengetahuan


Sebagai bawahan tentu selalu mendapatkan arahan baik itu sebuah
pengetahuan maupun keterampilan. Memberikan ucapan terima kasih atas hal
tersebut sebelum atasan berpindah tugas menjadi hal yang sangat positif.
Ketika bingung dalam membuat bagaimana ucapan yang pas untuk berterima
kasih tersebut, bisa menggunakan kata sebagai berikut:
“Kritikus terbaik, seorang yang Bapak/Ibu, secercah cahaya ilmu dan juga
keterampilan yang didapat. Terima kasih atas semua hal yang telah diberikan
baik dalam pengetahuan maupun ilmu oleh Bapak/Ibu. Banyak hal yang telah
dipelajari dari sosok pemimpin seperti Bapak/Ibu. Sangat bahagia bisa
mengenal dan dipertemukan seorang pencerah pikiran ini, terima kasih atas
segalanya”.

6. Terdapat Pesan Tersirat


Melepas kepergian seorang atasan yang memang sudah cocok menjadi hal
yang sangat berat. Mungkin ada banyak ungkapan pesan yang hendak
disampaikan untuk atasan yang berpindah tugas tersebut. faktanya meskipun
telah menjadi seorang atasan, namun harapan dan nasihat dari orang lain
terbilang perlu meskipun itu dari seorang bawahannya sendiri.

“Perpisahan bukanlah hal yang menjadikan sebuah karya terhenti. Di tempat


yang baru, justru akan menjadikan sarana kreativitas baru yang bisa
mengguncangkan sebuah kinerja seperti halnya kesuksesan yang telah
dilakukan ditempat kerja ini. Teruslah menciptakan karya hebat dan juga
melakukan sesuatu yang tidak pernah kami sangka sebelumnya”.

7. Memberi Kesan Turut Bahagia


Ketika orang lain berbahagia tentunya kita juga harus ikut bahagia. Hal
tersebut menjadikan motivasi juga agar apa yang telah dicapai orang lain bisa
juga kita dapatkan.

“Ketika mendengar sebuah angin mengenai seorang pemimpin yang akan


segera berpindah tugas, mungkin emosi campur kesedihan dan kebahagiaan
bercampur dalam benak. Meskipun begitu, saya mengerti setiap orang pantas
untuk mengambil jalan bahagianya. Dengan tetap meningkatkan kinerja dan
juga kepemimpinan yang baik saya percaya akan hal itu”.

Baca Juga: Ucapan Selamat Tidur


Ketika masih ada kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan atasan,
alangkah lebih baik untuk ucapan perpisahan untuk atasan yang pindah tugas
secara langsung. Namun terkadang ada saja kendala atau hal yang tidak
memungkinkan untuk bisa bertemu langsung dalam menyampaikan sepatah
dua patah kata. Alternatif cara, bisa melalui sebuah pesan singkat seperti:

 “Satu dekade bekerja dengan Bapak/Ibu, menjadi sebuah kehormatan


bagi saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas segala inspirasi
yang telah diberikan dalam berbagai hal. Seorang yang pekerja keras
dan juga menyadarkan bagaimana arti dari kerja keras tersebut. Terima
kasih banyak Bapak/Ibu, saya selalu berdoa untuk kesehatan dan
kesuksesan di kehidupan Bapak/Ibu yang baru”.
 Satu juta bahkan lebih ucapan terima kasih yang mungkin ingin
disampaikan kepada Bpk/Ibu. Semua kata-kata penghiburan dan juga
dukungan yang penuh bahkan meskipun tidak terikat dengan sebuah
pekerjaan saja. Bapak/ibu sangat luar biasa, semoga kesuksesan di
tempat yang baru selalu mengiringi dan semakin diberkahi”.
 Mungkin sejak berada di naunganmu, saya telah mengerti bagaimana
menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Belajar mengenai banyak hal
serta semakin mampu menjadi pribadi yang selalu tanggap dengan
situasi yang ada. Terima kasih Bapak/Ibu, seorang pemimpin yang
menjadi dambaan setiap insan, sukses terus ditempat kerja yang baru”.
 Seseorang yang akan terus menjadi bintang penuntun sepanjang
karirku. Terima kasih telah memberikan ribuan nasihat yang berharga
dalam hidup. Sukses ditempat kerja yang baru Bapak/ibu sang motivasi”.

Contoh ucapan perpisahan untuk atasan yang pindah tugas menjadi sangat
penting sebagai bentuk solidaritas kerja yang mungkin suatu saat bisa
berjumpa kembali. Hal tersebut juga menjadi ajang untuk bisa menghargai
setiap hal yang telah dilakukan semasa ia menjadi atasan ditempat kerja.

Tugas manajer yang utama adalah memimpin sebuah organisasi atau perusahaan yang ia
pimpin. Memastikan semua proses bisnis berjalan dengan baik dan sesuai dengan bisnis plan.
Tapi gimana bila kamu baru menjabat sebagai manajer di sebuah perusahaan baru?
Meskipun secara garis besar tugasnya memimpin organisasi, tapi kamu pasti juga bingung
apa yang meski dilakukan di awal-awal masuk. Seakan-akan momen pertamamu masuk
sebagai manajer paling menegangkan dalam karier profesionalmu. Padahal seharusnya,
menjabat profesi baru apalagi manajer bisa dirayakan dengan euforia.
Nah, biasanya momen kebingungan ini bisa berlangsung selama satu bulan. Sebagai langkah
adaptasi menjabat jabatan baru di tempat baru.
Bila kamu salah satunya, daripada bingung tugas manajer apa yang harus kamu lakukan,
berikut ini kita kasih tips hal-hal yang bisa kamu lakukan di satu bulan pertama dikutip
dari Linked In.
Baca juga: Lika Liku Manajer Artis, Sosok di Balik Kesuksesan Seleb
1. Berpakaian formal seperti seorang pemimpin
Pertama, kamu mesti menyadari bahwa kini kamu seorang manajer dan memimpin banyak
anak buah. Untuk itu, kamu harus berpakaian formal buat menunjukkan kepemimpinanmu.
Tapi masing-masing perusahaan tentu memiliki gaya berpakaian yang berbeda-beda. Kamu
bisa melakukan observasi terlebih dahulu, lihat gaya berpakaian manajer divisi lainnya.
Karena berdasarkan riset yang dikutip dari Linked In, berpakaian layaknya seorang pemimpin
bisa mengeksplor kemampuan kepemimpinanmu.
Baca juga: Meski Digaji Tinggi, Ini Suka Duka Bekerja Sebagai Manajer Artis
2. Tugas manajer di bulan pertama yang bisa kamu lakukan adalah bangun
hubungan profesional dengan bawahan
Sebagai manajer, kamu bakalan punya banyak bawahan. Nah, di awal-awal masa kerjamu,
jangan hanya berdiam diri aja. Tapi, coba bangun hubungan profesional dengan mereka.
Ingat hubungan profesional.
Kenali mereka baik dalam hal pekerjaan atau kehidupan pribadi. Tujuannya buat mengetahui
kelebihan hingga kelemahan mereka, begitu pula sebaliknya, diharapkan tim kerja mu bisa
menilai kamu sebagai pemimpin yang ramah.
Keakraban dapat meningkatkan hubungan timbal balik suatu saat nanti. Misalnya ada tugas
manajer yang gak dikerjakan dengan sangat baik, bawahanmu bakal siap menegurmu dan
memberikan masukan yang baik. Coba bayangkan kalau kamu gak ramah sama mereka yang
ada tim kerja mu malah sungkan buat menegor kamu.
Caranya gampang, cobalah buat menghabiskan 5 hingga 10 persen harimu di kantor buat
berkomunikasi dengan mereka. Obrolkan segalanya soal pekerjaan atau hal-hal informal
lainnya. Secara perlahan-lahan, hubungan yang kuat antara kamu dan bawahan juga lama-
lama akan terbangun.
Baca juga: Lika Liku Manajer Artis, Sosok di Balik Kesuksesan Seleb
3. Memahami prioritas atasanmu

Sebagai manajer, bukan berarti kamu berada di pucuk pimpinan perusahaan. Tapi masih ada
beberapa jabatan lebih tinggi di atasmu seperti direktur misalnya.
Sebelum benar-benar efektif menjalankan tugas manajer, coba kenali lebih jauh apa yang
diinginkan oleh atasanmu atau jajaran direksi. Tanyakan apa yang mereka harapkan darimu
dan target apa yang ingin mereka capai.
Dengan mengetahui semuanya, maka bakal mempermudah kamu buat mengambil segala
keputusan-keputusan yang dibuat untuk tim mu. Intinya, harapan dari para dewan direksi
akan menjadi patokanmu dalam bertindak.
Jadi manfaatkanlah masa-masa awalmu bekerja buat menanyakan prioritas mereka. Jangan
sampai ketika kamu udah bekerja hingga satu tahun sebagai manajer, tapi tuntutan dari
direksi gak ada yang kamu penuhi sama sekali.
4. Tentukan target dan terapkan aturan di timmu
Setelah mengetahui apa yang diinginkan oleh atasanmu, saatnya kamu menentukan standar
dan target buat tim kecil mu. Pertama, coba sampaikan ulang apa yang diharapkan pihak
direksi ke bawahanmu. Kemudian, tanyakan kepada mereka, apakah tim udah memahaminya
atau gak.
Selanjutnya, kamu bisa memberikan perbandingan antara target di masa manajer sebelumnya,
dengan target ke depannya. Tetapkan tujuan-tujuan dalam jangka pendek dan tentunya jangka
panjang.
Kemudian buatlah aturan-aturan yang mengikat untuk timmu. Misalnya, buat datang rapat
tepat waktu atau kerjakan pekerjaan dalam waktu singkat. Jika melanggar kamu berhak buat
memberikan teguran kepada mereka dengan harapan meningkatkan kedisiplinan tim.
5. Tetapkan waktumu sebagai manajer dan seorang anggota keluarga
Beban tugas manajer memang lebih besar dibandingkan bawahannya. Hal ini gak jarang
membuat mereka mesti bekerja lebih ekstra bahkan sampai larut malam. Perlu diingat, gaya
hidup yang seperti ini udah gak sehat lagi buat kesehatan fisik dan mentalmu.
Sebagai manajer, kamu berhak menentukan jadwal kerjamu sendiri. Di awal-awal masa
kepemimpinanmu, coba sesuaikan jam kerjamu dengan waktu untuk keluarga.
Menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi bukan berarti kamu melalaikan tugas
sebagai manajer, tapi ini justru bisa meningkatkan produktivitas tugas manajer yang ak kamu
lakukan ke depannya. Kalau kamu stres, kinerja timmu juga gak bakalan maksimal.
Nah itu tadi 5 hal yang bisa kamu lakukan di bulan-bulan pertama sebagai seorang manajer
baru. Tapi di antara hal-hal di atas, ada satu hal yang paling penting yang harus kamu lakukan
yaitu belajar.
Belajarlah untuk menjadi manajer yang baik, dengan membaca buku-buku kepemimpinan
atau berbicara dengan manajer yang senior. Gali cerita dan pengalaman mereka selama
memimpin agar kamu bisa dengan tenang mengerjakan tugas manajer di bulan-bulan
berikutnya. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)

Semangat kerja adalah kunci keberhasilan. Pemilik bisnis, manajer, dan eksekutif semua ingin mendapatkan
hasil kerja nyata yang maksimal dari setiap karyawannya. Di sisi lain, para karyawan terjebak dalam rutinitas
kerja yang itu-itu saja seperti berangkat kerja pagi buta, tenggelam dalam setumpuk proyek dan rapat ini-itu, lalu
pulang tengah malam. Hasilnya? Semangat kerja menurun drastis dan pekerjaan yang tadinya kita cintai pun jadi
terasa membosankan.

Psst… Sengsara di tempat kerja tak perlu Anda jadikan sebuah gaya hidup. Mumpung masih awal tahun,
sekarang saatnya untuk bangkit dan mulai membuka lembaran baru demi bekerja lebih semangat dan produktif.
Cara sederhana agar selalu semangat kerja di kantor
Coba berbagai taktik jitu di bawah ini agar semangat kerja Anda semakin membara, sehingga produktivitas Anda
di kantor pun semakin meningkat.

1. Temukan apa yang membuat Anda bahagia

Terdengar picisan, namun percayalah cara satu ini akan berhasil membantu meningkatkan semangat kerja Anda
di kantor. Tidak peduli apa yang Anda lakukan atau di mana Anda berada, mulailah bahagia sejak detik ini.

Hal ini bisa dilakukan sesederhana mencari sesuatu untuk disyukuri; setiap orang memiliki setidaknya satu hal
kecil untuk disyukuri. Entah itu lokasi kantor yang strategis dekat dengan pusat jajanan enak, secangkir kopi
hangat bikinan si mbak yang selalu menyambut Anda di pagi hari, atau bahkan sekadar bayangan kasur dan
bantal hangat yang menanti kepulangan Anda di rumah.

2. Buat meja kerja senyaman rumah Anda

Terdengar picisan, namun percayalah cara satu ini akan berhasil membantu meningkatkan semangat kerja Anda
di kantor. Tidak peduli apa yang Anda lakukan atau di mana Anda berada, mulailah bahagia sejak detik ini.

Hal ini bisa dilakukan sesederhana mencari sesuatu untuk disyukuri; setiap orang memiliki setidaknya satu hal
kecil untuk disyukuri. Entah itu lokasi kantor yang strategis dekat dengan pusat jajanan enak, secangkir kopi
hangat bikinan si mbak yang selalu menyambut Anda di pagi hari, atau bahkan sekadar bayangan kasur dan
bantal hangat yang menanti kepulangan Anda di rumah.

2. Buat meja kerja senyaman rumah Anda

Meja yang berantakan adalah tanda pikiran yang berantakan. Ingat, waktu yang Anda habiskan mencari kertas-
kertas penting yang terselip di suatu tempat setiap hari adalah waktu tambahan yang sebenarnya bisa Anda
gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.

Jika ingin semangat kerja tetap tinggi, coba sisihkan waktu sebentar untuk membersihkan dan merapikan meja.
Boleh saja menghias meja kerja dengan gaya khas Anda, misalnya dengan membawa boneka pajangan, tas
makeup cadangan, bingkai foto anggota keluarga atau kekasih hati, atau mungkin poster idola kesayangan?

Dengan begitu, Anda bisa membuat diri Anda nyaman dan santai di kantor, layaknya di rumah sendiri. Pssst…
pastikan menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan, ya!

3. Istirahat saat mulai merasa jenuh

Setelah ngopi dan sarapan sebentar, pagi hari memang menjadi waktu yang paling tepat untuk menumpahkan
segala tenaga dan pikiran untuk bekerja. Begitu jarum jam bergeser sedikit menuju sore hari…

Kok rasanya mata sudah mulai berat, ya?

Nah, untuk menghindari kepergok si bos saat sedang curi-curi tidur siang, coba bangkit dari kursi
untuk nguletatau jalan-jalan sebentar. Mungkin ke pantry untuk isi air minum, ke toilet untuk cuci muka, atau
keluar gedung untuk cari cemilan sore.

Selingan singkat dari pekerjaan benar-benar dapat meningkatkan produktivitas Anda dengan memompa aliran
darah segar mengalir lancar sehingga memungkinkan Anda untuk kembali memelototi pekerjaan dengan mata
segar.

4. Kurangi multitasking

Meski bekerja erat hubungannya dengan multitasking, ngotot untuk menyelesaikan lebih dari satu tugas
berbarengan justru bisa membuang waktu berharga daripada bermanfaat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mencoba untuk melakukan dua atau lebih kegiatan
sekaligus malah menjadi mudah teralihkan pikirannya, dan kualitas pekerjaan mereka buruk. Kuncinya, fokus
selesaikan satu tugas di satu waktu sebelum beralih ke proyek berikutnya.

Tak tahu harus mulai dari mana? Coba trik pomodoro untuk bantu Anda lebih fokus bekerja.

5. Hindari kebanyakan makan siang

Saat kelaparan, sepiring besar nasi padang dan semangkuk es campur tampak sangat menggoda iman. Eits,
tunggu dulu. Makan siang membabi buta seperti ini justru hanya menaik-turunkan gula darah Anda dengan
cepat. Akibatnya Anda justru akan semakin loyo dan mengantuk di sore hari.

Sebaiknya bagi porsi makan Anda dalam 4-5 kali sesi cemilan sehat kaya akan protein, serat, dan antioksidan.
Menu makan seperti ini membantu Anda kenyang dan tetap fokus lebih lama.

Misalnya, secangkir greek yogurt dan granola bar menjelang makan siang, kemudian semangkuk
oatmealdengan topping granola, buah-buahan, dan madu di sore hari.

6. Temukan kembali alasan Anda bekerja sebenarnya

Pada tahun 1983 Steve Jobs meyakinkan CEO Apple di masa depan John Sculley untuk meninggalkan
pekerjaannya di PepsiCo dengan melontarkan satu pertanyaan: “Apakah Anda ingin menghabiskan sisa hidup
Anda berjualan soda atau Anda ingin mengubah dunia?”

Mengapa ini efektif? Selain menyentil rasa ingin tahu dan imajinasinya, pertanyaan tersebut memberi Scully
kesempatan untuk akhirnya melakukan pekerjaan yang memiliki arti baginya. Ya! Karyawan yang tahu betul apa
makna dari pekerjaan mereka dan mampu memberikan dampak positif bagi orang banyak lewat karyanya
terbukti lebih bahagia dan produktif, ketimbang orang-orang yang bekerja tanpa tahu arah tujuan.

Tak peduli seberapa besar tujuan akhirnya, entah itu menemukan obat penyembuh HIV/AIDS atau membuat
pembaca tertawa, ketika Anda terlibat dalam kegiatan yang buat Anda sangat berarti maka Anda akan lebih
terinspirasi dan lebih semangat kerja.

7. Rayakan kemenangan, sekecil apapun

Setiap kali Anda menyelesaikan satu tugas dari daftar harian yang bejibun, kelegaan yang Anda rasakan akan
mendorong otak untuk melepaskan senyawa kimia dopamine yang bertanggung jawab untuk mood positif.

Entah itu dengan makan malam romantis dengan pasangan, membeli gadget baru, menikmati sepotong kue,
atau meluangkan waktu untuk memanjakan diri dengan pergi ke bioskop atau nyalon, dorongan dopamin akan
memberikan Anda motivasi lebih banyak untuk semakin bergerak maju dan melakukan lebih banyak lagi.

Ketika terjebak di masa-masa sulit, coba untuk mengingat kesuksesan di masa lalu, tak peduli seremeh apapun
itu. Hal kecil ini ampuh membantu meningkatkan semangat  kerja dan kepercayaan diri Anda di kantor.
Keyakinan Anda terhadap kemampuan diri sendiri terbukti dapat mencerminkan hasil kerja nyata yang lebih
positif di tempat kerja.

8. Tersenyumlah

Mengenang memori indah seperti contoh di atas juga akan membuat Anda tersenyum. Sesuatu yang sederhana
seperti tersenyum dapat meningkatkan kebahagiaan Anda di tempat kerja karena memberitahu otak untuk
menjadi lebih bahagia, berkat pelepasan senyawa neuropeptida.

Tersenyum juga “menular” sehingga membuat rekan kerja di sekitar Anda ikut tersenyum dan bekerja lebih
semangat.
9. Temukan sahabat di tempat kerja

Christine Riordan menyatakan di Harvard Business Review bahwa karyawan yang memiliki teman dekat di
tempat kerja bisa bekerja lebih semangat. Pekerjaan mereka juga jadi terasa lebih ringan, menyenangkan, dapat
dinikmati, bermanfaat, dan memuaskan.

Selain itu, memiliki sahabat di tempat kerja dapat memberikan rasa kebersamaan, loyalitas, serta kepuasan
bekerja. Siapa sih, yang tidak ingin ramai-ramai karaoke-an merayakan kesuksesan proyek atau sekadar
melepas stres?

10. Lakukan ritual penyemangat sebelum mulai kerja

Apa Anda lebih menyukai memulai hari dengan tenang, lengkap dengan secangkir kopi hangat dan koran di
tangan? Atau Anda tipe orang yang akan bekerja lebih semangat dengan ditemani dentuman musik rock di pagi
hari sembari mengisi ulang tenaga?

Apa pun itu, lakukanlah sesuatu yang bisa mendongkrak semangat dan mood positif Anda di pagi sebelum mulai
bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika tubuh dan mental kita “didandani” untuk menjadi lebih bahagia
sebelum mengerjakan suatu tugas, kita akan bekerja lebih baik.
Mungkin anda pernah mendengar atau melihat teman, saudara atau bahkan mungkin
anda sendiri yang mengambil keputusan untuk resign dari perusahaan yang baru
beberapa bulan menjadi tempat anda bekerja. Bisa jadi keputusan yang diambil tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, tidak nyaman dengan tempat atau rekan
kerja baru, merasa salary yang didapatkan tidak sesuai, atau mungkin karena
mendapatkan tawaran pekerjaan di tempat lain yang dirasa lebih baik.
Namun alasan yang sering ditemui mengapa seorang karyawan tidak mampu bertahan
didalam sebuah lingkungan pekerjaan bisa disebabkan karena tingkat kesulitan sebuah
pekerjaan, tidak dapat berbaur dengan rekan kerja ataupun tidak merasa nyaman
dengan suasana di kantor itu sendiri. Hal ini biasanya sering dialami oleh orang-orang
yang baru masuk ke dalam dunia kerja seperti para fresh graduated.
Pada awalnya, mereka akan diliputi rasa bahagia karena mendapat pekerjaan baru
dengan status baru karyawan sebuah perusahaan tertentu. Akan tetapi, pada saat mulai
menghadapi lingkungan kerja dan mengemban tanggung jawab pekerjaan, beberapa
diantara mereka mulai merasa kewalahan dan tidak tahan dengan kritikan atas
pekerjaannya sehingga pada akhirnya tidak sedikit yang akhirnya menyerah,
mengundurkan diri dan kemudian mencari pekerjaan baru.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh para
karyawan baru agar bisa bertahan di kantor baru:
Memahami dan menghargai kebudayaan tempat kerja
Setiap tempat kerja mempunyai budaya dan kebiasaan masing-masing yang harus
dipahami dan dihargai oleh setiap karyawan, tidak terkecuali oleh karyawan baru
sekalipun. Oleh karena itu, salah satu hal yang pertama kali harus anda ketahui dan
pelajari saat berada di tempat kerja baru adalah kebudayaan disana yang harus anda
pahami dan hargai.
Mempelajari karakter dan gaya komunikasi di tempat kerja baru
Di tempat kerja yang baru, anda akan bertemu dengan lingkungan, suasana dan rekan
kerja yang baru. Saat berada di tempat kerja baru, usahakan jangan menjadi individu
yang “sensitif” dan mudah tersinggung. Perhatikan dengan seksama bagaimana
lingkungan kerja, bagaimana karakter masing-masing individu rekan kerja, bagaimana
cara mereka bersikap dan berkomunikasi satu sama lain agar anda bisa menempatkan
diri dengan sebaik-baiknya.
Beradaptasi, Membaur dan membuka diri dengan rekan kerja
Dengan mengenal lingkungan kerja yang baru dengan baik, anda akan mengetahui
bagaimana cara untuk beradaptasi. Berusahalah untuk membaur dan membuka diri
dengan rekan kerja baru anda, agar anda dapat mengenal mereka dengan lebih baik
lagi dan merekapun dapat mengenal anda dengan baik.
Mempunyai tujuan
Saat anda melamar sebuah pekerjaan, tentu anda mempunyai tujuan yang ingin anda
raih. Tujuan tersebut akan menjadi pemicu semangat anda untuk bekerja dengan baik
dan pembangkit semangat disaat anda merasa down ketika menjalani pekerjaan.
Pelajari dengan seksama tugas utama anda
Anda diterima bekerja untuk menduduki posisi tertentu dengan tugas utama yang sudah
ditentukan. Pelajari dan pahami dengan seksama tugas utama anda tersebut agar anda
dapat melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
Miliki rasa ingin tahu yang tinggi
Jangan hanya merasa cukup puas dengan keberhasilan anda melakukan pekerjaan
utama anda dengan baik. Cobalah untuk meningkatkan rasa ingin tahu anda akan hal-
hal baru yang bisa anda pelajari dari lingkungan dan rekan-rekan kerja anda. Hal ini
dapat menjadi nilai tambah untuk mengembangkan karir anda di masa mendatang.
Jangan malu bertanya
Jika anda ragu dalam melakukan sesuatu hal ataupun tidak yakin dengan hal yang
sedang anda kerjakan, jangan malu untuk bertanya kepada rekan kerja anda atau
atasan anda sekalipun. Ini akan membantu untuk meminimalisir kesalahan anda dalam
bekerja.
Tunjukkan kinerja terbaik anda
Sebagai karyawan baru, mungkin kredibilitas anda akan diragukan, anda tidak perlu
menjawab setiap keraguan orang lain terhadap anda dengan perkataan. Anda hanya
perlu menunjukkan kemampuan kerja anda dalam menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya. Lambat-laun orang akan mengakui kemampuan anda dengan
sendirinya dan mengakui peran anda di tempat kerja.
Belajar terbuka untuk kritik
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan karyawan baru yang masih
harus banyak belajar dalam pekerjaannya. Setiap kesalahan yang anda lakukan, tentu
akan menuai kritikan baik dari rekan kerja maupun dari atasan anda. Berusahalah untuk
tidak berkecil hati saat yang anda hasilkan mendapat kritikan. Sebagai karyawan baru,
anda harus mencoba belajar terbuka untuk menerima kritikan, karena setiap kritikan
yang anda terima dengan baik, akan menjadi masukan positif dan membantu anda
dalam meningkatkan potensi anda dalam bekerja.
Minta penilaian (evaluasi)
Biasanya di setiap tempat kerja, atasan akan memberikan evaluasi atas pekerjaan yang
telah dilakukan karyawan dalam jangka waktu tertentu, tetapi tidak ada salahnya juga
jika anda meminta evaluasi pekerjaan anda kepada rekan kerja atau atasan anda
sebelum waktu yang telah ditentukan, baik secara formal maupun dalam percakapan
yang santai. Hal ini dapat menjadi referensi anda untuk menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
Itulah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk bertahan di kantor baru anda. Di
samping itu, hal yang tidak kalah penting dari semua hal di atas adalah rasa cinta dan
memiliki terhadap pekerjaan anda. Sebab pada akhirnya, hal tersebutlah yang akan
menjadi pegangan anda dan membuat anda nyaman dengan setiap pekerjaan yang
perlu dilakukan. Selamat berjuang good people!
Memasuki tempat kerja baru, mungkin Anda akan merasa sedikit stres
atau tidak nyaman. Terlalu gugup karena memikirkan hal-hal seperti
pekerjaan, rekan kerja, dan atasan, bisa menjadi pemicunya.

Mempertanyakan diri apakah bisa sukses di tempat baru juga mulai


merasuki diri Anda. Perasaan khawatir kalau-kalau tidak bisa
mengerjakan pekerjaan dengan baik, hasil pekerjaan tidak memuaskan,
dan sebagainya, seringkali juga membuat galau.

Berikut ini tip agar sukses di tempat kerja baru dan bisa mengesankan
atasan maupun rekan kerja Anda:

1. Berkenalan dengan orang di luar tim


Mengenal rekan kerja di luar tim bisa membuat Anda lebih memahami
budaya kantor baru. Sesekali ajak rekan kerja untuk ngopi atau berkeliling
kantor menemui rekan kerja yang belum pernah Anda temui. Hormati
waktu orang lain, ramah, dan coba ingat wajah dan nama dengan baik.

Semakin Anda tahu banyak orang, Anda tidak hanya jadi punya
pemahaman tentang kantor, tapi juga membangun jaringan sosial pribadi
Anda. Anda akan merasakan banyak manfaatnya jika punya banyak teman
di kantor.

2. Menjadi ahlinya
Ketika Anda jadi orang baru, biar bagaimanapun Anda berarti dalam masa
adaptasi. Masa-masa adaptasi ini berarti Anda bekerja lebih lambat dan
manfaatkan periode lambat ini. Pelajari sistem baru sebaik-baiknya,
rapikan inbox email Anda, dan siapkanlah diri menghadapi apa yang akan
datang. Gunakan kemampuan analisis Anda sebaik-baiknya untuk
memahami sistem dan mengubah sistem menjadi lebih baik lewat
pengerjaan tugas-tugas yang diberikan kepada Anda.
3. Cari proyek yang berguna dan jadilah pemimpin di dalamnya
Mulai gunakan pemahaman dan pengatahuan Anda di tempat kerja yang
baru. Tunjukan ambisi Anda dengan memberi inisiatif yang akan
meningkatkan kinerja sistem di area kerja Anda.
Anda bisa menulis proposal baru dan ajukan ke bos Anda atau menunjukkan sistem kerja yang
lebih efektif dan efisien untuk tim Anda. Masa awal kerja adalah masa penting dan penuh
kesempatan. Gunakan masa ini dengan sebaik-baiknya. Memang sulit ketika Anda sedang
beradaptasi, Anda justru harus membuat perubahan yang baik. Tapi dengan ini, Anda akan lebih
dipercaya bos atau rekan Anda. Lakukan dengan sebaik-baiknya, untuk menunjukkan bahwa Anda
Kantor sehat memang sangat penting bagi
adalah aset yang berharga di dalam tim.
orang-orang yang bekerja di dalamnya. Karena itu, ruang kantor tidak
hanya membutuhkan keindahan dan kenyamanan, tapi juga sentuhan
pemikiran kesehatan.

Ini tak hanya penting bagi kesehatan pegawai, tapi juga akan berdampak
terhadap performa kerja, yang bisa menguntungkan perusahaan untuk
jangka panjang.

Naning S. Adiningsih Adiyoso, Ketua Green Building Council Indonesia,


menyebutkan salah satu contoh kantor tidak sehat, misalnya, berlokasi
sangat dekat dengan jalan besar atau tol dan tidak dibuatkan penyaring
udara. "Tidak mengherankan di sana banyak karyawan yang sakit," ujarnya
dalam acara Datascrip Solution Day di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Untuk mewujudkan kantor yang sehat bagi penghuninya, Naning


merekomendasikan beberapa hal untuk diperhatikan.

Riset 
Hal pertama yang perlu dilakukan perusahaan, yang ingin menciptakan
kantor sehat, adalah melakukan riset mengenai kondisi kesehatan
karyawan di kantor, termasuk keluhan kesehatan mereka. "Bila ditemukan
pola keluhan serupa pada banyak karyawan, mungkin hal itu ada
kaitannya dengan kondisi di kantor dan bisa dijadikan patokan dalam
memperbaiki kondisi kantor," kata dia.
Udara
Menurut Naning, sebagian besar ruang perkantoran di kota telah
dilengkapi dengan penyejuk udara. Sayangnya, dengan peranti ini, banyak
kantor yang menutup rapat semua pintu, jendela, ataupun ventilasi setiap
hari. Hal itu mengganggu sirkulasi udara dalam ruangan. "Karena itu,
sebaiknya jendela kantor dibuka setiap Sabtu-Minggu," kata Naning.

Hal lain yang perlu diperhatikan soal udara adalah masalah polusi. Sebab,
meskipun di dalam ruangan, udara masih bisa tercemar polutan. Di
Belanda, ujar Naning, baru-baru ini mulai dipasarkan cat yang mampu
menyerap polusi. Untuk Indonesia, yang susah mencari cat semacam itu,
bisa menggunakan tanaman hias. Misalnya, lidah mertua. "Jangan pasang
tanaman palsu karena hanya akan menjadi pengumpul debu," ujarnya.
Untuk perkantoran yang dekat dengan jalan besar, Naning menyarankan
agar ditanam tumbuhan seperti bambu guna meminimalkan paparan
polusi.

Pencahayaan
Sinar matahari penting bagi tubuh manusia. Selain menyintesis vitamin D,
sinar matahari memicu aktifnya serotonin, anti-depresan natural di otak.
Karena itu, sebisa mungkin ruang kantor mendapat siraman cahaya
matahari yang cukup. "Tapi ingat, meski cahaya alami bagus, jangan
memaksa hanya mengandalkan sinar matahari dan memberi lampu ala
kadarnya di ruang kantor," ucapnya. Cahaya lampu tetap diperlukan,
terutama bila bekerja di depan komputer untuk mencegah kerusakan
mata.
Furnitur
Pemilihan furnitur harus disesuaikan dengan postur dan dinamika tubuh
orang yang menggunakannya. Salah satu furnitur yang penting adalah
kursi, yang menopang tubuh pegawai selama jam kerja. Sebisa mungkin
gunakan kursi yang dapat disesuaikan dengan tinggi dan posisinya
mengikuti kebutuhan masing-masing pengguna.
Toilet
Yang kerap diabaikan dalam desain bilik toilet adalah arah pintu yang
membuka ke arah dalam. Padahal yang benar seharusnya membuka
keluar. Sebab, jika suatu saat terjadi insiden orang pingsan di dalam
kamar mandi, pintu harus dibuka paksa.

Di luar itu, demi alasan higienis, idealnya toilet dilengkapi dengan


perangkat yang beroperasi dengan sensor otomatis sehingga
meminimalkan sentuhan pada perangkat. Tentu saja perlengkapan
standar, seperti tisu toilet dan cairan pencuci tangan, tidak boleh absen
disertakan

Kini bekerja tidak melulu harus pergi ke kantor. Banyak orang yang
mendapatkan uang hanya dari rumah atau dengan berpindah tempat.
Artinya, orang tersebut bisa bekerja di manapun dengan bermodalkan
komputer jinjing, ponsel pintar, dan koneksi internet.

Kendati tren officeless semakin mengemuka, toko perabot dan asesoris


rumah tangga yang berbasis di Swedia, IKEA masih meyakini banyak
yang perlu kantor dan menjalankan bisnis dengan gaya konvensional.
Buktinya, menurut Business Leader IKEA Indonesia, Mery Zola, masih ada
pengunjung yang mencari perabot untuk memenuhi kebutuhan kantor.

Hanya saja, Mery mengatakan, tidak semua perusahaan memiliki


anggaran yang besar untuk membeli perabot kantor. "Seringkali kami
dihadapkan pada kesulitan memilih perabotan dengan desain dan kualitas
yang sesuai, serta harga yang terjangkau untuk  memulai bisnis," kata
Mery dalam peluncuran IKEA Business di Alam Sutra, Rabu 8 Februari
2017.

IKEA Business, Mery menjelaskan, memberikan solusi bagi pengusaha


yang bermodal kecil sehingga bisa mewujudkan keinginannya untuk
memiliki kantor dengan desain dan perabotan yang memadai. Dalam
peluncuran itu, IKEA memberikan contoh layanan perencanaan bagi usaha
kecil menengah, dan para startup maupun pemilik usaha lainnya dalam
menghadirkan solusi tempat kerja yang fungsional, berkualitas, nyaman
dan terjangkau.
Dalam setting ruangan yang tersedia di IKEA, pelanggan bisa meniru
solusi display produk, tempat penyimpanan barang, pencahayaan, ruang
kerja, dan elemen lainnya yang dapat dipadupadankan. Penataan ruang
untuk bisnis butik misalnya. Dengan modal Rp 15 juta, pebisnis bisa
mendapatkan perabotan sekaligus layanan konsultasi desain interior.

Seorang pimpinan dituntut untuk bersikap profesional dan mampu


menjadi panutan dari anak buahnya. Berikut ini lima kunci menjadi
manajer tim yang baik.

1. Berikan contoh baik


Dengan dipromosikan menjadi manajer tim, tidak berarti kita memiliki
kekuatan lebih dan bisa bersantai. Kita tetap harus bekerja sebagaimana
anggota tim. Kuncinya adalah kata tim, yang berarti bekerja bersama-
sama. Jika ada proyek pekerjaan yang sulit, jangan hanya duduk diam
menunggu anak buah mengerjakannya.

Berikan ide-ide, dengarkan ide-ide anggota tim, dan lakukan yang terbaik
untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Bicara soal waktu, jangan
pernah membolos. Datang tepat waktu setiap hari untuk memotivasi
anggota tim melakukan hal yang sama.
Jika datang ke kantor menjelang siang, lantas menegur anak buah yang
pulang kerja pukul 17.00 tepat, kita tak akan pernah menjadi manajer tim
yang berhasil. Ikuti aturan yang diterapkan untuk seluruh anggota tim.
Mereka akan respek dan senang bekerja di bawah kepemimpinan kita.

2. Beri motivasi
Tak ada seorang pun yang ingin mandek di satu posisi. Berikan motivasi
kepada anggota tim untuk bekerja lebih baik dan mendapatkan promosi
jabatan. Berikan inspirasi agar mereka meningkatkan karier dan
membantu mencapai impian.

Salah satu cara terbaik untuk memotivasi tim agar bisa bekerja lebih baik
adalah mengadakan pertemuan personal dengan para anggota tim, kita
bisa bicara soal kelebihan dan kekurangan mereka serta menemukan
solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas. Cobalah mendorong agar
setiap anggota tim mempelajari hal baru setiap hari.

3. Hargai setiap pencapaian


Banyak manajer yang amat sulit mengakui pencapaian dan keberhasilan
atau memuji paling tidak sekali saja setiap kali anak buah mencapai
keberhasilan atau menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jangan menjadi
manajer yang hanya menuntut kesempurnaan dan mengkritik setiap
kesalahan, tapi menutup mata atas keberhasilan.

Seorang manajer tim tidak membuat kesalahan yang sama. Jika anggota
tim melakukan pekerjaan yang fantastis, beri tahu bahwa mereka
melakukannya dengan baik. Tim akan menghormati kita dan tidak akan
pernah mengatakan kita adalah manajer yang buruk.

4. Nikmati waktu bersenang-senang


Menjadi seorang manajer tim sukses bukan tentang pekerjaan saja. Kita
juga harus tahu tentang kehidupan anggota tim, minat, hobi, dan sifat
mereka. Menikmati waktu bersenang-senang dengan makan bersama,
karaoke, menonton film, atau sekadar mengobrol santai di kafe bersama
seluruh anggota tim adalah kesempatan bagus untuk mengenal tim lebih
baik, membangun persahabatan, serta memperkuat kekompakan tim.
5. Akui kesalahan
Banyak orang mengalami kesulitan mengakui kesalahan, terutama bila
berada di posisi atasan. Ingatlah, tidak ada yang sempurna dan setiap
orang di dunia pernah membuat kesalahan. Tinggalkan ego di rumah dan
jangan takut mengakui kesalahan. Kita mungkin tidak lebih baik daripada
anggota tim, jadi mengapa tidak menghormati satu sama lain dan belajar
dari kesalahan bersama-sama. Tim akan lebih berpengalaman dan sukses
jika mereka memiliki manajer tim yang baik dan bijaksana.

Meskipun manajer tim memiliki kemampuan bekerja yang tinggi dan


pengetahuan yang lebih luas, tidak berarti rekan-rekan lebih buruk. Mereka
mungkin tidak sepandai kita, tapi kita selalu dapat membantu mereka
untuk menjadi anggota tim yang lebih baik. Di atas semua itu, ketika tim
berhasil, keberhasilan itu milik manajer juga.

Apa yang akan dilakukan jika dimutasikan ke tempat baru?


Apabila anda bekerja pada perusahaan, bukan hal yang tak mungkin untuk
dimutasikan ke berbagai bidang dalam perusahaan tersebut. Mungkin selama
anda bekerja, anda bisa mengalami mutasi dua tahun sekali, bahkan ada yang
baru enam bulan, telah ada instruksi untuk pindah ke unit kerja yang lain. Hal
tersebut adalah wajar, karena organisasi memerlukan orang-orang yang siap
bekerja, dan mutasi ke berbagai jenis jabatan merupakan suatu pembelajaran,
agar organisasi memperoleh orang-orang yang siap ditempatkan dimana saja.

Apa yang sebaiknya dilakukan pertama kali, jika suatu saat anda
dipindahtugaskan menjadi pimpinan di tempat baru? Tentu saja anda harus
mengenal lingkungan, budaya kerjanya, sifat dan sikap orang-orangnya.
Walaupun perusahaan telah mempunyai budaya kerja perusahaan, bahkan telah
tertulis, namun tak dapat dipungkiri bahwa setiap daerah mempunyai cara dan
gaya hidup yang berbeda dalam melakukan langkah-langkah pelaksanaan
budaya kerja perusahaan. Kesalahan yang dilakukan pada perkenalan pertama
kali bisa memberikan akibat kurang menyenangkan, dan kurangnya dukungan
atas kepemimpinan anda.

Langkah-langkah apakah sebaiknya yang dilakukan?

1. Perkenalkan diri anda.

Pada saat serah terima, biasanya pimpinan lama akan memperkenalkan anda
pada para calon bawahan anda. Disini anda akan mendapat kesempatan
memberikan sambutan, dan sampaikan agar para staf dan karyawan bersedia
memberikan dukungan pada anda, sebagaimana halnya dukungan dan kerja
sama yang pernah mereka berikan pada Pimpinan lama.

2. Pelajari Memori Serah Terima.

Pada umumnya saat serah terima, Pimpinan lama akan memberikan Berita
Acara Serah Terima yang dilampiri dengan Memori Serah Terima,
berupa pending matters, permasalahan yang harus segera diselesaikan dan
ditindak lanjuti, kekuatan pegawai dsb nya. Pelajari juga hasil temuan audit,
sebagai dasar apa saja yang masih harus diperbaiki sesuai saranauditor.

3. Pelajari Visi/Misi Departemen atau Unit Kerja.


Visi/Misi Departemen atau unit kerja pada dasarnya akan in line dengan Visi/misi
Perusahaan. Pelajari proses bisnis unit kerja tersebut, struktur organisasi nya,
serta keyperson yang berada di bawah tanggung jawab anda.

Setelah anda mempunyai gambaran secara komprehensip bagaimana proses


bisnis di Departemen atau unit kerja tersebut, serta cara kerja karyawan di
bawah pimpinan anda, maka anda dapat menilai bagaimana sebaiknya agar unit
kerja yang anda pimpin lebih efisien dan efektif. Yang harus diperhatikan, apabila
anda hendak melakukan perbaikan atau perubahan, ikut sertakan karyawan
dalam merancang perubahan atau perbaikan tersebut, agar mereka merasa
dilibatkan.

4. Jangan bandingkan dengan gaya kepemimpinan sebelumnya.

Jangan membandingkan apa yang telah anda capai dalam memimpin unit kerja
sebelumnya dan mengecilkan arti Pimpinan lama, karena anda tidak akan
mendapat dukungan. Pengalaman anda dalam memimpin unit kerja sebelumnya,
dapat menjadi dasar untuk memimpin unit kerja baru.

Disadari, setiap unit kerja mempunyai etos kerja yang berbeda-beda, tergantung
dari sifat dan interaksi kelompok dari orang-orang yang berada pada unit kerja
tersebut. Ada unit kerja yang sering mengadakan makan siang bersama-sama,
yang bertujuan mengakraban suasana, dan sambil makan bisa diskusi berbagai
hal, dan seringkali kebuntuan permasalahan di ruang rapat dapat memperoleh
jalan keluar saat terjadi obrolan dalam makan siang bersama. Bahkan kadang
anda memperoleh informasi penting yang tanpa sengaja tercetus oleh salah satu
anak buah anda, karena didorong oleh situasi yang informal.

Namun, apabila anda memimpin unit kerja yang profit oriented, ada kemungkinan
setiap orang akan terlihat terburu-buru dikejar dead line, serta sukar mencari
waktu untuk mendiskusikan permasalahan dengan seluruh staf, karena staf
bergantian on the spotkelapangan. Apabila anda memimpin unit kerja seperti ini,
anda harus pandai berimprovisasi demi tercapainya efektivitas pekerjaan.
Mungkin anda bisa melakukan meeting jika minimal ada 50% staf hadir
(memenuhi qourum), serta hasil meeting dicatat dalam agenda yang disebarkan
ke seluruh staf, sehingga siapapun baik yang hadir ataupun yang berhalangan,
tetap harus melakukan langkah-langkah yang disepakati dalam
hasil meeting tersebut.

Pada saat anda telah merasa menjadi satu pada unit kerja tersebut, anda sudah
harus siap untuk dipindahkan ke unit kerja baru lainnya. Perpindahan dari unit
kerja satu ke unit kerja lain sangat diperlukan bagi suatu organisasi, agar para
pimpinan unit kerja nantinya siap mendapatkan promosi untuk jenjang jabatan
yang lebih tinggi. Dari berbagai pengalaman memimpin unit kerja yang berbeda-
beda inilah akan terlihat kemampuan dan kompetensi seseorang, apakah
seseorang cocok untuk jabatan operasional, ataukah sebagai pemikir dan
sebagainya. Bahkan akan terlihat apakah seseorang bisa dipromosikan untuk
mengganti pucuk pimpinan perusahaan jika waktunya telah tiba.

Jadi, kalau anda mendapat kesempatan memimpin di berbagai unit kerja, maka
sebetulnya anda dilatih untuk menerima jabatan yang lebih kompleks, dan
pengalaman tersebut sangat berguna untuk karir anda selanjutnya.
Selalu ada deadline dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Deadline bagaikan pedang bermata dua.
Di satu sisi, deadline membuat tugas lebih terencana. Di sisi lain, deadline mengakibatkan munculnya
stres akibat kerja keras berlebihan. Bagaimana cara mengakalinya? Berikut ini adalah tips
menyelesaikan deadline pekerjaan :
 
1. Buat daftar pekerjaan
  
Pastikan Anda tahu apa saja hal yang harus dikerjakan. Tulis semua pekerjaan tersebut beserta
tanggal deadline, benda yang dibutuhkan, dan kontak orang-orang yang bersangkutan. Buat skala
prioritas pekerjaan. Bayangkan Anda memiliki sejumlah batu besar dan batu kecil yang harus
dimasukkan ke dalam toples. Supaya muat, ternyata batu besar harus dimasukkan terlebih dahulu,
baru kemudian batu kecil. Begitu pula dalam menyikapi deadine. Prioritaskan untuk mengerjakan
tugas penting terlebih dahulu. Tugas-tugas yang kurang penting bisa menyusul belakangan. Dengan
demikian, Anda dapat mengerahkan konsentrasi dengan maksimal.
 
 
 
2. Yakini bahwa deadline tidak mengerikan
  
Selama ini deadline dianggap sebagai momok yang mengerikan. Sebaiknya ubah anggapan tersebut.
Mari berteman dengan deadline. Tak perlu terlalu serius menyikapinya. Jika tidak menepati deadline,
memang ada konsekuensi yang harus dihadapi, tetapi jangan terlalu memikirkannya. Anggap
deadline sebagai sumber semangat dan sumber ide dalam mengerjakan tugas. Seperti kata Nolan
Bushnell, pengusaha sukses, “Inspirasi utama adalah deadline.”
 
 
 
3. Lakukan langkah pertama sekarang juga
 
Satu tindakan lebih baik daripada seribu rencana. Jika Anda sudah membuat rencana untuk
mengerjakan tugas, segera lakukan. Memang sulit untuk memulai sesuatu. Pada awalnya Anda akan
merasa takut dan ragu-ragu. Namun perasaan tersebut akan hilang seiring dengan semakin lamanya
Anda bekerja. Kalahkan rasa malas. Coba bertahan melakukan sesuatu setidaknya selama 15 menit.
Setelah waktu itu terlewati, rasa malas akan hilang. Sebab pikiran dan konsentrasi Anda sudah
berkembang.
 
 
 
4. Jangan menunda pekerjaan
 
Jepang terkenal akan tenaga kerjanya yang disiplin. Menurut orang Jepang, menunda pekerjaan
justru menambah jumlah pekerjaan itu sendiri. Seseorang jadi cenderung membiarkan masalah
berlarut-larut sehingga masalah kecil berubah menjadi masalah besar. Maka hindari menunda
pekerjaan. Tak perlu menunggu waktu yang tepat. Sesungguhnya tak ada waktu yang paling tepat
untuk melakukan sesuatu. Maka lakukan tugas Anda sekarang juga. Jika ditunda, bisa-bisa tugas
menumpuk menjelang deadline. Anda terpaksa mengorbankan waktu istirahat untuk menyelesaikan
semua tugas.
 
 
 
5. Hindari segala bentuk gangguan
 
 
Supaya tugas cepat selesai, kerahkan fokus dan konsentrasi semaksimal mungkin. Hindari segala
macam gangguan baik dari dalam maupun dari luar diri Anda. Gangguan dari dalam adalah perasaan
gelisah, sedih, senang yang berlebihan, khawatir, dan sebagainya. Jauhi perasaan tersebut dan coba
ciptakan suasana hati yang stabil. Sedangkan gangguan dari luar adalah situasi di sekitar Anda.
Sebaiknya bekerja di tempat yang tenang. Jika tidak bisa, dengarkan musik melalui headset untuk
menghalau keributan di sekeliling Anda. Mematikan ponsel juga merupakan opsi yang dapat
dilakukan. Anda tak perlu mengecek SMS, telepon, dan media sosial setiap lima menit sekali.
 
 
 
6. Bagi tugas besar menjadi tugas kecil
 
 Menghadapi tugas besar bisa membuat Anda tertekan. Coba bagi tugas besar menjadi tugas-tugas
kecil. Misalnya saja Anda harus menulis sebuah buku. Tentukan topik dan kerangka buku tersebut,
kemudian bagi menjadi beberapa bab. Kerjakan bab-bab tersebut satu demi satu. Dengan demikian,
Anda tak akan terlalu terbebani.
 
 
 
7. Segera tuntaskan pekerjaan
 
 Tugas tak selalu membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan. Jika bisa diselesaikan dengan
cepat, mengapa tidak? Hindari berhenti bekerja di tengah jalan. Jika ingin istirahat, sebaiknya lakukan
setelah pekerjaan itu selesai. Dengan demikian konsentrasi tidak akan terganggu. Jika memang
harus beristirahat, sebaiknya lakukan sebentar saja. Bisa dengan meregangkan badan, berjalan
mengelilingi ruang kerja, atau menyeruput segelas kopi. Hindari berlama-lama. Sebab susah
mengumpulkan mood kerja kalau sudah beristirahat terlalu lama. Lebih baik kerahkan seluruh
konsentrasi untuk mengerjakan tugas, baru kemudian bisa beristirahat sepuasnya.
 
 
 
8. Delegasikan pada orang lain
 
Setiap orang memiliki keterbatasan. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai jika dikerjakan
bersama-sama. Maka tak perlu ragu untuk meminta bantuan orang lain, terutama jika Anda sudah
dikejar deadline. Delegasikan tugas Anda dengan baik. Cari orang yang sedang tidak sibuk. Beri
penjelasan secukupnya mengenai tugas tersebut. Sediakan waktu untuk mengawasi pekerjaannya.
Mendelegasikan suatu tugas bukan berarti Anda lepas tangan begitu saja. Beri saran atau kritik jika
dibutuhkan.
 
 
 
9. Tetap tenang dan jangan panik
 
Kebanyakan orang menjadi panik saat dikejar deadline, terutama jika pekerjaan masih menumpuk
banyak. Usahakan mengendalikan perasaan panik itu. Hentikan sejenak kegiatan yang Anda lakukan.
Tarik napas dalam-dalam, lalu embuskan secara perlahan. Ulangi tindakan tersebut berkali-kali
sampai Anda merasa lebih tenang. Lalu cobalah berpikir dengan kepala dingin. Buat daftar pekerjaan
yang tersisa dan bagaimana cara melakukannya. Pasang target waktu tertentu dan usahakan untuk
mematuhinya. Lakukan pekerjaan satu per satu. Hindari melakukannya secara multi-tasking, sebab
tak banyak orang yang berhasil melakukan hal tersebut. Bisa-bisa Anda gagal dan jadi panik lagi
karenanya.
 
 
 
10. Jangan lupa beristirahat
 
Terkadang deadline tak baik bagi kesehatan. Jika dikejar deadline, seseorang cenderung hanya
memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan deadline tersebut dan melupakan yang lainnya. Kopi
dikonsumsi bergelas-gelas supaya tidak mengantuk. Jam tidur dilewati supaya bisa menyelesaikan
lebih banyak pekerjaan. Tindakan-tindakan tersebut bisa membuat Anda tumbang. Sediakan waktu
untuk istirahat. Tak perlu terlalu lama, tidur selama 30 menit saja sudah mampu mengembalikan
konsentrasi Anda.
 
 
 
11. Hindari bersikap perfeksionis
 
Jika jumlah pekerjaan Anda sedikit dan deadline masih lama, kualitas memang hal yang patut
diutamakan. Namun bagaimana jika tidak demikian? Misalnya saja pekerjaan Anda masih sangat
banyak, padahal batas waktu yang tersedia tinggal sebentar. Tetap tenang. Fokuskan diri Anda.
Kerjakan setiap tugas secepat mungkin, tak perlu terlalu memikirkan kualitas. Hindari bersikap
perfesionis. Jika ingin menyelesaikan tugas dengan sempurna, Anda akan berkutat terlalu lama pada
setiap pekerjaan, akibatnya dibutuhkan waktu yang sangat lama. Yang penting semua tugas selesai
terlebih dahulu. Setelah itu, barulah Anda bisa memeriksa dan memberi perbaikan di sana-sini.
 
 
 
12. Rencanakan hal menarik untuk dilakukan selepas
deadline
 
 
Menjaga semangat kerja adalah hal yang penting. Buat rencana untuk melakukan hal menarik setelah
menyelesaikan deadline. Anda bisa merencanakan jalan-jalan singkat ke tempat wisata yang dekat,
berbelanja di pertokoan, piknik di taman kota, dan sebagainya. Bisa juga merencanakan untuk tidur
sepuas-puasnya. Bayangkan rencana tersebut saat Anda dilanda lelah ketika mengerjakan tugas,
niscaya semangat akan bangkit lagi.
Banyak dari kita biasanya gembira ketika mendapatkan prospek pekerjaan baru atau
menghadapi tantangan baru. Sayangnya, rasa senang karena hal baru tersebut tidak
berlangsung lama ketika kita terkena gelombang demi gelombang deadline.

Tidak semua orang secara mental atau fisik mampu menangani hal tersebut. Ketika anda
gagal  menyelesaikan setiap tugas, lupa membuat laporan atau datang terlambat
ketika meeting, itu sama saja dengan anda mendorong diri anda terperosok lebih jauh ke
dalam lubang kegagalan.

Bagaimana cara anda untuk mengubah situasi ini? Bagaimana cara agar anda mampu
mengatasi situasi dan menyelesaikan semua tugas anda pada waktu yang tepat? Berikut ini
adalah beberapa tips mengatasi deadline tugas anda :

1. Jangan mengandalkan ‘catatan mental’


Anda mungkin memiliki kekuatan otak yang menakjubkan. Tetapi anda tetap tidak
memercayainya untuk menyimpan setiap informasi penting yang anda
perlukan. Tugas yang tiba-tiba saja semakin menumpuk, tugas yang harus anda
selesaikan setiap hari di kantor sering membuat kita mendapat banyak tekanan.

Kapanpun pekerjaan baru tiba di meja kerja anda, jangan hanya mengandalkan catatan
mental untuk menjalankan tugas anda. Jadwalkan tugas itu di kalender anda lengkap dengan
durasi dan tanggal jatuh temponya. Dengan begini, anda memiliki peta tugas yang mewakili
urutan kronologis tanggung jawab anda secara jelas. Gunakan aplikasi task-reminder untuk
membantu anda tetap mengingat tugas anda. Dengan cara itu, meskipun ‘catatan mental’
anda mengecewakan, anda dapat selalu mengandalkan kalender terpercaya yang telah anda
buat.

2. ‘Sekarang’ adalah waktu yang tepat


Jika ada proyek di meja kerja anda, lakukan segera jika memungkinkan. Ya,
kita menetapkan waktu awal dan akhir untuk setiap proyek. Tetapi tidak masuk akal anda
suka menunda sesuatu jika sebenarnya anda tidak perlu melakukannya.

Dengan begitu, anda bisa tetap tepat waktu dan mengurangi risiko tidak
memenuhi deadline anda. Kebiasaan ini juga memungkinkan anda memiliki banyak waktu
untuk menelusuri kembali pekerjaan anda. Untuk melihat jika anda membuat suatu
kesalahan saat mengerjakan proyek tersebut. Sehingga anda bisa memperbaiki kesalahan
anda.

3. ‘Breakdown‘ tugas anda
Jangan melihat gambaran besar dari sebuah tugas. Sebagai gantinya, cobalah mem-
breakdown tugas anda. Yaitu memecahkan gambaran besar tugas anda menjadi beberapa
bagian yang akan lebih mudah dicerna. Kemudian, tetapkan batas waktu untuk masing-
masing tugas dan selesaikan tugas anda satu per satu. Hal ini dapat membantu anda
menyelesaikannya dengan lebih mudah dan cepat.

Seiring anda menyelesaikan setiap tugas, anda akan merasakan adanya prestasi yang akan
mendorong anda untuk menghadapi tantangan berikutnya dengan semangat dan
tekad. Dengan bekerja dalam mode sedikit demi sedikit seperti ini, anda akan mampu
mencapai tujuan dengan gambaran yang lebih besar tanpa mendapatkan banyak hambatan.

 
4. Mengerjakan tugas yang
mendekati deadlineterlebih dahulu
Kerjakan lebih dulu pekerjaan yang mendekati deadline,
walaupun tugas tersebut tidak penting.
Saat menjadwalkan tugas di kalender anda, mulailah dari jadwal dengan tanggal jatuh
tempo terdekat. Tugas itu mungkin tidak sepenting tugas selanjutnya, tapi jika
waktunya selesai lebih cepat, itulah yang paling penting. Lagipula, anda perlu
menyelesaikan semuanya, jadi lebih baik memulai dari awal dengan pekerjaan yang
paling mudah.

Jika anda sangat terganggu oleh tugas yang lebih penting, lakukan yang terbaik untuk
menyelesaikan tugas sebelumnya secepat mungkin. Sehingga akhirnya anda dapat
mulai mengerjakan tugas yang lebih penting.

5. Tutup ‘pintu’ anda dari berbagai gangguan


Meskipun anda memiliki kendali untuk mem-breakdown tugas anda, seringkali sulit untuk
mengantisipasi gangguan ketika menjadwalkan kegiatan dan memprioritaskan tugas.

Betapapun pentingnya hal ini, gangguan tersebut pada akhirnya hanya akan memperlambat
anda. Cobalah untuk menghindari sebanyak mungkin interupsi ini dengan mendelegasikan
tanggung jawab anda kepada karyawan anda yang paling cakap dan tepercaya. Matikan
telepon dan koneksi internet agar tidak mengganggu anda ketika mengerjakan tugas.

Anda bahkan dapat meninggalkan kantor dan bekerja di sebuah resort sementara waktu jika
anda harus melakukannya. Tetapi pastikan bahwa langkah-langkah yang anda ambil sudah
tepat agar anda tidak mendapatkan gangguan ketika bekerja.

6. Selalu merencanakan selangkah lebih jauh


Saya pribadi melihat deadline tugas sama seperti ketika saya
membuat planningperjalanan. Anda tidak mungkin mendadak naik pesawat tanpa
perencanaan. Dan saya tidak menunggu sampai menit terakhir untuk mulai
merencanakan deadline tugas saya.
Terkadang kedua hal ini bisa bertabrakan. Misalnya, saya harus bepergian ke negara lain
untuk meeting bisnis. Namun, saya sering melewatkan pertemuan ini atau tiba terlambat di
lokasi karena jadwal saya yang sangat sibuk dan keberangkatan yang mendadak. Sekarang,
saya pribadi membayar dan menangani semua masalah penerbangan saya melalui
aplikasi travel online agar perjalanan saya lebih terjadwal dengan baik.

Perencanaan ke depan selangkah lebih jauh merupakan ide yang bagus. Hal ini tidak hanya
akan membantu anda memenuhi deadline yang beragam. Tetapi juga akan
membuatplanning masa depan anda semakin lebih baik.

Sahabat SB30 yang saya cintai, salam hebat luar biasa..!! “Ketika Anda Sedang
DIREMEHKAN”. Saya tahu perasaan anda pasti sedih dan sakit ketika teman terbaik anda
justru meremehkan anda. Apalagi, anda diremehkan oleh calon pasangan hidup anda atau
calon mertua anda. Apalagi, jika anda diremehkan oleh teman-teman sekelas anda. Apalagi,
jika anda diremehkan oleh teman-teman bermain di masa kecil anda.

Sahabat SB30, ketika anda diremehkan, anda memang punya 2 pilihan. Yang pertama, anda
bisa sedih, menangis, marah, jengkel, kecewa dan akhirnya anda mengamini kata-kata
teman anda bahwa : “Ya, saya memang seperti yang kamu katakan”. Dan anda juga
membuktikan bahwa kata-kata teman anda itu BENAR.  

Ataukah yang kedua? Yaitu anda justru tidak mendengarkan kata-kata teman anda. Tetapi
anda justru membuktikan bahwa kata-kata mereka SALAH. Kata-kata meremehkan tersebut
tidak tepat. Kata-kata meremehkan anda 100% terbukti tidak benar. Lalu, pilihan mana yang
ingin anda pilih?

PILIHAN ITU 100% DI TANGAN ANDA.


Tetapi, seringkali ketika kita diremehkan, yang membuat diri kita jengkel dan kecewa adalah
apa yang kita harapkan mengenai respon dari teman kita itu tidak sesuai dengan yang kita
inginkan.

Saya pernah diremehkan sewaktu saya kecil. Sewaktu saya masih SMP. Sewaktu saya awal
memulai bisnis. Saya ditertawakan oleh teman saya. Teman-teman saya semuanya
menertawakan saya. Bahkan, satu per satu teman-teman saya meninggalkan saya. Bahkan
ada teman saya yang berkata, “Kalau kamu bicara bisnis lagi, kamu tidak usah berteman lagi
dengan kami!”.

Woow.. Kata-katanya sungguh pedas dan sangat meremehkan. Dan saya tidak menyangka,
kata-kata teman yang saya sebut ‘teman’ itu sungguh menyakiti hati saya. Ketika teman-
teman anda diajak maju, mengapa justru teman-teman anda menolak? Di renungan kali ini,
akan saya bahas.
Pada prinsipnya, manusia itu memang tidak suka berubah. Anda harus tahu kalimat ini.
Manusia itu tidak suka berubah. Dan bahkan, cenderung membenci perubahan. Seseorang
yang terbiasa makan nasi putih, tiba-tiba kita harus mengikuti pola makannya orang bule.
Setiap hari makan roti gandum, kentang dan sebagainya. Tentu rasanya tidak meyenangkan,
bukan?

Hal ini membuktikan bahwa manusia tidak suka


berubah.
Teman anda yang setiap hari terbiasa jalan-jalan ke mall berlima, kemana-mana, sekolah
bareng, kuliah bareng, tetapi sekarang tiba-tiba anda mempunyai kebiasaan di luar rutinitas
anda berlima. Tiba-tiba anda keluar dari rutinitas anda dan bercerita tentang hal yang lain.
Anda bercerita mengenai masa depan, sukses, karir, dan bercerita hal lain yang tidak ada
hubungannya dengan anak-anak seusia anda.

Yang mana anak seusia anda mungkin lebih suka bermain, lebih suka shopping, lebih suka
nonton, atau lebih suka hura-hura. Tetapi, anda memilih untuk membangun karir dan masa
depan. Dan pasti anda diremehkan. Ketika anda diremehkan, sekali lagi, anda mau pilih yang
mana? Yang pertama, atau yang kedua?

Jika anda memilih yang pertama, maka anda tidak berani keluar dari rutinitas tersebut. Anda
lebih memilih untuk mengikuti arus teman-teman anda. Tetapi jika anda hari ini memilih
pilihan yang kedua, yaitu keluar dari arus, bahkan melawan arus tersebut.

ITU ARTINYA ANDA SIAP MENJADI ‘BERBEDA’.


Dan orang yang berbeda adalah orang yang kesepian. Anda tidak punya teman lagi. Teman
anda sedang tertawa, anda sedang seorang diri. Teman anda sedang having fun, anda
sedang berjuang membangun masa depan. Teman anda sedang menikmati masa mudanya,
anda justru meninggalkan masa muda dan membangun masa depan. Anda pasti merasa
sendirian. Apakah anda merasa sendiri?

Jika anda merasa sendiri, berarti anda memang sedang diremehkan. Ketika saya
diremehkan, satu per satu teman saya meninggalkan saya, dan saya merasa sendiri. Tetapi,
apa yang saya kerjakan 5 tahun kemudian? Teman saya semuanya sudah lulus serta menjadi
sarjana, sedangkan saya terlambat menjadi sarjana. Teman saya sudah lulus 4 tahun
sebelumnya, sedangkan saya sibuk membangun karir. Tetapi, saya tetap menyelesaikan
gelar kesarjanaan saya.
Namun 4 tahun kemudian ketika saya sudah lulus, keempat teman saya menjadi karyawan,
sedangkan saya menjadi entrepreneur. Di hari wisuda saya, keempat orang teman saya tidak
ada satupun yang datang. Tetapi, 4 teman lama saya diganti dengan 40 teman baru. Yaitu
rata-rata tim bisnis saya yang menyambut hari wisuda saya.

Ketika anda diremehkan, memang rasanya sakit. Ketika anda diremehkan, memang rasanya
sedih. Ketika anda diremehkan, memang rasanya sendiri. Itu benar. Tetapi, waktulah yang
akan menjawab segalanya.

Sahabat SB30 yang saya cintai. Bila saat ini anda merasa diremehkan, ulangi terus video ini.
Sampai suatu hari, 4-5 tahun dari sekarang anda akan membuktikan bahwa anda tidak
pantas untuk diremehkan.

Karena anda adalah calon orang sukses


berikutnya.
Sukses selalu, sahabatku. Saya doakan apa yang anda kerjakan saat ini bisa sukses, luar
biasa, dan jangan lupa berikan kisah success story anda. Tuliskan di kolom comment, supaya
suatu hari saya bisa men’support atau mendukung anda agar anda menjadi manusia hebat
luar biasa berikutnya. Jangan lupa klik like, berikan komentar, subscribe, dan jangan
lupa share kepada teman-teman anda. Ada 2 video disini, silahkan dibagikan. Always salam
hebat luar biasa..!!

“Ketika Anda Sedang DIREMEHKAN”. Saya tahu perasaan anda pasti sedih dan sakit ketika
teman terbaik anda justru meremehkan anda. Apalagi, anda diremehkan oleh calon pasangan
hidup anda atau calon mertua anda. Oleh karena itu, silahkan anda simak artikel berikut ini!
Sahabat SB30 yang saya cintai, salam hebat luar biasa..!! Ketika anda berada di titik
terbawah hidup anda. Memang berat ketika saat ini kondisi anda sedang terpuruk. Memang
berat ketika saat ini kondisi anda sedang cemas. Memang berat ketika saat ini kondisi anda
sedang bingung. Saya pernah mengalami kondisi seperti yang anda alami saat ini. Saya
mengalami kondisi yang pernah dan anda hadapi saat ini.

Ketika anda berada di atas, sekolah lancar, gaji lancar, pekerjaan baik, keluarga baik, punya
pasangan, punya anak yang lucu, maka semua itu terlihat indah. Bagaimana jika hidup anda
justru sebaliknya? Belum punya pekerjaan, gaji tidak lancar, orang tua sakit, pasangan anda
minta putus dari anda, anak anda hilang entah kemana, dan tidak mau mendengarkan anda.
Atau omzet anda drop. Singkat kata, anda berada di titik terbawah hidup anda.

Sahabat SB30 yang saya cintai, saya pernah mengalami suatu kondisi dimana dimana saya
dihadapkan dengan 3 pukulan sekaligus. Di usia saya yang masih muda, saya harus
memutuskan. Apakah saya mau melanjutkan sidang TA (Tugas Akhir) kuliah. Lalu pukulan
yang kedua, orang tua saya sakit dan berada di Rumah Sakit. Dan pukulan yang ketiga,
perusahaan yang baru saya rintis baru akan berdiri. Ketiga hal tersebut harus saya putuskan
di saat saya berada dalam kondisi yang sulit.

 Kondisi saya saat itu minus. Penghasilan tidak ada. Yang ada justru hanya hutang. Saat itu
saya berada di titik terbawah di dalam hidup saya. Dan ketiga kondisi tersebut membuat
saya harus memutuskan. Apakah saya mau melanjutkan, ataukah saya menyerah/give up?

Apa yang saya lakukan ketika saya berada di titik


terbawah di dalam hidup saya?
Yang pertama, yang pasti adalah berdoa. Saya sudah pernah mengajarkan tentang 5B, yang
mana berdoa itu merupakan sumber kekuatan kita. Mungkin ini adalah teguran dari Yang
Maha Kuasa karena anda jarang berdoa.

Hal kedua yang menguatkan saya adalah ada orang-orang di sekeliling kita, teman-teman di
sekeliling kita yang positif, yang selalu men’support kita. Jika anda hari ini sedang berada di
titik paling nadir di dalam hidup anda, maka teman itu sangat penting. Anda bisa lebih
terperosok, anda bisa lebih jatuh, atau anda justru bisa bangkit. Hal itu salah satunya juga
karena teman.

Yang saya maksud teman disini bisa jadi sahabat, bisa jadi orang tua, bisa jadi keluarga,
atau bisa jadi orang terdekat anda. Karena teman itu sangat penting untuk menentukan
keputusan hidup kita ketika kita berada di titik paling bawah.

Manusia yang berada di titik paling bawah itu


hanya memiliki dua pilihan.
Bangkit atau depresi.
 Bangkit atau bunuh diri.
 Bangkit atau makin terperosok.

Di kota-kota besar seperti di Jepang dan Korea, angka bunuh diri itu semakin lama semakin
tinggi setiap tahunnya. Tidak terkecuali di Indonesia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena dia
berada di titik paling bawah. Dia tidak tahu harus kemana. Dan solusi yang terbaik adalah
bunuh diri.
Wahai sahabatku yang menonton video kali ini, apakah bunuh diri merupakan sebuah solusi
untuk mengakhiri semua ini? Apakah dengan meminum obat, meminum baygon, apakah
dengan meminum racun, apakah dengan gantung diri adalah solusi? Jika iya, maka anda
tidak ada bedanya dengan manusia PENGECUT..!! Manusia yang memilih jalan pintas.

Bila video ini bisa menguatkan anda ketika anda tidak punya teman lagi yang bisa
menguatkan anda, mungkin video ini bisa menjadi OBAT bagi anda. Mungkin video ini bisa
menolong hidup anda. Mungkin video ini juga bisa memberikan anda jawaban.

Karena saya juga pernah berada di posisi anda.


Saya pernah tidak tidur selama 3 hari. Selama 72 jam tidak tidur sama sekali. PERNAH. Mata
saya sudah berkunang-kunang. Saya melihat satu orang manusia itu bisa berbayang menjadi
tiga. Pernah, karena saya tidak bisa tidur. Bukannya tidak mau tidur, tetapi karena tidak bisa
tidur. Itulah titik terbawah di dalam hidup saya. Wajah saya pucat, badan saya kurus, saya
juga cemas dan bingung.

Itulah sebabnya berdoa dan teman-teman di samping anda itu sangat penting untuk
menentukan hidup anda mau kemana. Mungkin saat ini keluarga anda sedang berantakan.
Orang tua anda mungkin seorang pemabuk, seorang penjudi, bahkan tidak bertanggung
jawab. Anda tidak merasakan kenyamanan ketika tinggal di rumah, sehingga anda bingung.
Anda keluar rumah pun, mau kemana?

Tetapi, tahukah anda? Banyak orang yang seperti itu. Bukan hanya anda saja. Banyak orang
yang terpuruk seperti itu. Bukan cuma kamu. Jika anda yang menonton video ini tidak bisa
tidur dan anda meneteskan air mata, bukan cuma kamu yang meneteskan air mata.

Semua orang sukses dan semua orang hebat pernah


mengalami masa-masa seperti ini.
Wahai sahabatku, sahabat SB30. Video ini saya buat dengan satu tujuan. Menguatkan anda
ketika anda berada di titik paling bawah. Anda tidak punya uang, keluarga anda berantakan,
orang yang anda cintai meninggal dunia, anda dihantam badai bertubi-tubi, dan anda merasa
hidup itu tidak ada artinya lagi.

Saya ingin berpesan melalui video kali ini. “badai itu pasti berlalu”. Ini pesan saya. “Badai itu
pasti berlalu”. Jangan pernah menyerah di dalam hidup anda. Anda harus bangkit. Ulangi
terus video ini. Semoga video ini bisa menguatkan anda. Jangan lagi terpuruk. Jangan
membuat keputusan konyol. Bangkit, dan hidupmu pasti akan lebih baik.
Selalu ada doa dan support dari saya. Tuliskan di kolom comment, bagi anda yang pernah
mengalami masa-masa terpuruk di dalam hidup. Silahkan berikan kesaksian anda di
kolom comment. Jika comment anda bagus dan luar biasa, akan saya screenshot dan saya
taruh di Instagram. Akan saya taruh juga di community. Dan hal itu dapat menginspirasi
orang banyak.

Doaku selalu beserta dengan anda, sahabatku, adik-adikku di seluruh Indonesia dan
dimanapun, di seluruh dunia. Selalu salam hebat luar biasa..!! BANGKIT..!!

Memang berat ketika saat ini kondisi anda sedang terpuruk. Memang berat ketika saat ini
kondisi anda sedang cemas. Memang berat ketika saat ini kondisi anda sedang bingung. Saya
pernah mengalami kondisi seperti yang anda alami saat ini. Pada video kali ini, saya akan
membahas tentang : “Ketika anda berada di titik terbawah hidup anda.”.

Jika bisa memilih anda jelas akan mengatakan bahwa beradaptasi merupakan pekerjaan besar dan terkadang hal sulit bagi
beberapa orang. Namun jika anda tidak pernah mencoba keluar atau merubah lingkungan anda jelas hal tersebut hanya
memanjakan anda pada zona nyaman saja. Bukan hanya tempat tinggal, sekolah dan hal lainnya namun juga pekerjaan.

Terkadang anda merasa tidak merasa baik pada lingkungan pekerjaan sehingga mengharuskan anda pindah ke tempat
pekerjaan yang baru. Selain itu, anda juga harus berpindah karena meningkatkan karir dan sejenisnya. Berikut ini untuk anda
yang mengalami kesulitan bagaimana cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.

1. Cari Tahu Pekerjaan


Sebelum anda memasuki arena baru cobalah untuk cari tahu jenis pekerjaan yang akan anda kerjakan. Meskipun profesi
yang dimiliki sama, biasanya banyak orang yang tetap saja kaget dengan perusahaan baru. Misalnya anda memang
melakukan pekerjaan yang sama namun di tempat kerja baru apakah ada hal yang harus anda perhatikan. Nah itulah yang
harus dicari tahu sebelum berperang disana.

2. Kenali Sistem Manajemen Perusahaan


Perkembangan Psikologi Dalam Industri Di Indonesia memang tinggi, begitupun manajemen yang berkaitan dengan
psikologi seseorang. Manajemen merupakan hal yang mengikat, apapun prinsip anda manajemen memaksa anda untuk bisa
tahu dan juga terlibat atau patuh. Sama halnya seperti hukum yang berjalan di antara masyarakat dan sejenisnya. Mengenali
sistem manajemen memang tidak bisa dilakukan satu atau dua hari saja. Terkadang butuh waktu yang lama dan tidak mudah,
namun percaya diri saja karena anda sudah memutuskan untuk bergabung ke lingkungan barunya.
Selain itu lihat juga apakah manajemen yang ada pada perusahaan baru anda merupakan manajemen yang baik atau tidak.
Adakah kondisi seperti korupsi, banyaknya sebuah keluarga memimpin dan juga masalah yang mempersulit karyawan. Jika
memang ada baiknya anda antisipasi karena bisa saja anda korban dari keburukan manajemen perusahaan baru.

3. Ketahui Keinginan Atasan Langsung


Untuk bisa beradaptasi di lingkungan kerja yang baru, jelas anda akan terlibat dengan atasan dibandingkan dengan dengan
teman kerja pertama kalinya. Mereka yang memberi arahan, pekerjaan, job desk dan hal lainnya. Jelas karena itu anda harus
bisa mengetahui keinginan atasan anda terutama atasan anda secara langsung. Jangan sampai membuat mereka merasa
menyesal karena telah memilih anda untuk menjadi karyawan selanjutnya. Cara Menghadapi Atasan atau Teman Kerja yang
Kurang Menyenangkan ini mungkin bisa membantu.
4. Pelajari Cara Kerja
Cara kerja merupakan salah satu yang dibeli tempat kerja yang berani meng”hire” atau menyewa karyawannya untuk bisa
menunjukan hasil yang nyata dan sesuai. Cara kerja seseorang memang berbeda, namun jika anda sudah bisa membuktikan
dan benar-benar bagus anda bisa saja jadi bintang meskipun di tempat baru.

Cara kerja masing-masing orang berbeda, namun anda juga harus mempelajari ketika pindah ke lingkungan baru. Dimana
cara kerja anda bisa saja tidak cocok dengan lingkungan baru, misalnya mereka membutuhkan seseorang yang bekerja
dengan cepat dan anda terbiasa dengan kerja yang lambat namun teliti. Jelas anda tidak akan bisa mengikuti lingkungan yang
baru sehingga anda harus bisa menyesuaikan dan mencari solusi yang tepat.

5. Lihat Kebutuhan Pekerjaan


Kebutuhan pekerjaan setiap tempat berbeda, dimana anda harus mengenalinya agar tidak salah tempat dan cara bekerja.
Seringkali orang yang baru melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya, mereka panik tidak tahu harus mengerjakan apa dan
tidak mau komunikasi pada siapapun.

Jika sudah seperti ini banyak orang lama akan merasa bahwa anda tidak kompeten untuk bekerja di perusahaan mereka.
Coba untuk melihat kebutuhan pekerjaan dan lakukan sesuai dengan jobdesk anda. Baca Peran Psikologi dalam Membangun
Pendidikan Bangsa.
6. Kenali Partner Kerja
Cara Menghilangkan Sifat Pendiam Efektif sulit untuk diaplikasikan, namun mau tidak mau ketika anda pindah kerja anda
harus bisa menguranginya. Apa yang dikhawatirkan banyak perusahaan pada karyawannya? Kesulitan untuk bekerja sama
dan juga mencoba mengenali partner kerja mereka lebih baik. Jika hal ini terjadi, maka anda termasuk yang akan
bermasalah. Ketika anda baru masuk tempat kerja yang baru dan mencoba untuk adaptasi jelas anda harus mengenali siapa
partner kerja anda.
Jangan menyamakan mereka dengan teman lama anda, disini anda memulai semua dari garis awal dan anda kembali menjadi
orang yang awam. Sebagian orang merasa bahwa mereka bisa melakukan apapun karena reputasi baik mereka di perusahaan
sebelumnya. Padahal bisa saja berbeda, dan hal tersebut yang tidak disukai para partner kerja dari lingkungan baru. Coba
kenali dan adaptasi kembali.

7. Jangan Terlibat Kehidupan Pribadi


Profesional merupakan hal yang sulit didapatkan dari seorang karyawan, mengingat anda sebagai manusia tetap saja terlibat
sebuah masalah yang nantinya menyebabkan anda tidak profesional.  Seringkali ketika anda baru pertama kali datang, maka
kehidupan pribadi orang akan terlihat satu demi satu.

Seringkali orang masuk dengan baik-baik kemudian mereka terlibat kehidupan pribadi orang lama yang akhirnya menyeret
anda. Mungkin bisa dikatakan bermain aman namun tetap saja, jangan ambil resiko sangat besar ketika anda baru masuk ke
lingkungan baru. Hindari hal tersebut dan jangan sampai ketidakprofesionalan itu menghanguskan karir anda dalam sekejap.

8. Kenali Banyak Orang


Mengenali banyak orang mungkin akan menjadi masalah utama bagi banyak orang, dimana anda bisa bekerja sekaligus
memperkenalkan siapa anda dan berkenalan dengan lingkungan. Anda dari divisi keuangan tak berarti hanya tahu divisi
keuangan.
Namun anda bisa kenal dari lingkungan lain dan bisa jadi mereka memberikan keuntungan yang tak pernah anda tebak
biasanya.

9. Hindari Ikut Campur


Sebagai orang baru anda tidak memiliki kekuatan untuk ikut campur, dimana akan ada banyak hal yang berbeda dan tidak
pernah anda sangka.

Termasuk jika ada masalah yang terjadi tepat didepan anda namun tidak melibatkan anda, jelas jangan coba-coba untuk
terlibat atau ikut campur. Sehingga anda tetap aman dan anda bisa mempelajari lingkungan baru tanpa harus terlibat
masalah. Seringkali keikutsertaan anda sebagai anak baru menyebabkan masalah yang justru besar.

10. Konsentrasi
Seringkali mengenali lingkungan baru membuat anda tidak konsentrasi terhadap apa yang harus anda lakukan dan sejauh
mana anda harus memberikan yang terbaik.

Perlu diingat bahwa ketika anda memasuki lingkungan pekerjaan yang baru anda terganggu oleh sikap orang yang aneh,
menyebalkan, tidak terduga dan sebagainya. Sehingga konsentrasi anda buyar, padahal jangan biarkan hal tersebut terjadi.
Baca Fakta Anak Ketiga Menurut Psikologi.
11. Jangan Takut Pada Tantangan
Ketika anda pindah ke lingkungan yang baru akan banyak tantangan yang benar-benar mengganggu dan menguji anda.

Jangan jadi macan yang terkena bius, cobalah untuk menaklukan tantangan ini diluar status “anak baru” anda di tempat
pekerjaan yang baru. Cobalah dan pelajari dengan baik, yang harus anda lakukan jangan arogan dan kalahkan dengan rasa
percaya diri bukan dengan kesombongan.

12. Jangan Bawa Junior dan Senior


Dalam bekerja memang ada sopan santun, dimana ada banyak orang yang lebih lama dalam perusahaan atau dalam tempat
kerja anda. sehingga ketika anda menjadi orang baru cobalah untuk tidak arogan dan juga belajar dari awal kembali. Dalam
bekerja memang benar tidak ada junior dan senior namun tak ada salahnya untuk belajar.

13. Persiapkan Diri


Mempersiapkan diri untuk apapun yang terjadi dimana masalah bisa saja terjadi dalam perusahaan baru. Tidak ada yang bisa
menjamin apakah anda akan aman atau justru terlibat permasalahan ketika datang. Anda benar-benar harus mempersiapkan
diri dan juga berpikir bahwa akan banyak hal yang anda hadapi. Bagi beberapa orang bahkan mereka datang di waktu yang
salah, seperti sedang adanya permasalahan, permusuhan dan hal lainnya.

Dalam hal inilah anda akan sulit beradaptasi dan dipaksa untuk memihak beberapa kubu, Namun usahakan untuk sendiri dan
jangan menuntut atau mengambil jalan aman.

14. Jangan Bawa Lingkungan Lama


Hindari lingkungan lama yang terbawa karena dendam atau sejenisnya. Biasanya ketika anda pindah ke lingkungn kerja
yang baru seringkali orang membawa sikap, kebiasaan dan sejenisnya ke lingkungan yang baru dan hal tersebut jelas
mengganggu. Bisa saja lingkungan baru anda melihat karakter anda yang buruk dan tidak sesuai dengan cara bekerja anda.
Sehingga pastikan anda menghapus memori buruk dan kebiasaan buruk anda kemudian coba dengan hal yang baru.

15. Tunjukan Cara Kerja yang Baik


Terakhir adalah jelas jangan coba untuk menunjukan cara kerja yang buruk. Sehingga anda harus benar-benar bisa
mengendalikan diri dalam lingkungan baru, yang dibutuhkan hanyalah pembuktian bahwa anda layak diterima di lingkungan
kerja baru dan bisa mendapatkan pengakuan dari teman-teman baru lainnya. Tunjukan cara kerja anda bahkan bisa lebih baik
dari mereka dan anda akan benar-benar diakui bahkan dibutuhkan.

Ketika anda datang ke lingkungan kerja baru memang bukan hal yang mudah, mengingat banyak orang yang merasa bahwa
berpindah merupakan hal yang menyulitkan. Namun anda jelas tidak bisa berdiam di satu tempat saja, anda harus mau keluar
dari zona nyaman anda demi mendapatkan karir yang lebih bagus di waktu selanjutnya tentu.

JAKARTA, Indonesia - Selamat, Anda telah bekerja di tempat baru! Kalau Anda memang sangat
menginginkan pekerjaan tersebut, maka Anda mungkin merasa sedikit gugup. Sebenarnya, Anda ingin
memberikan kesan terbaik pada pekan pertama.

Namun, kadang yang terjadi adalah Anda malah berperilaku tidak rasional. Sebab, Anda terlalu cemas
memikirkan cara beradaptasi dengan rekan kerja dan ruang kantor, memikul tanggungjawab, hingga
berusaha menyelesaikan satu tugas dengan baik. Berikut beberapa kesalahan-kesalahan di pekan-
pekan pertama di kantor dan bagaimana cara menghindarinya:

Terlalu banyak bertanya vs tidak pernah bertanya

Ketika memulai pekerjaan baru, seseorang tergoda untuk mengungkapkan segala pertanyaan yang
ada di kepala. Namun, Anda ragu karena takut rekan kerja akan terganggu akan pertanyaan-
pertanyaan.

Selain itu, kalau sering bertanya akan membuat Anda tampak lemah dan tidak kompeten. Akhirnya
Anda memendam rasa ingin tahu dan malah membuat banyak kesalahan dalam pekerjaan.

Sebaliknya, jika memutuskan untuk banyak bertanya pada rekan kerja, maka Anda akan terlihat lemah
dan tidak bisa mandiri.
Tenang. Rekan kerja juga tahu kalau seseorang tidak mungkin menguasai banyak hal dalam satu
waktu.

Bos dan seluruh staf memahami bahwa pegawai baru butuh petunjuk panduan. Jadi, bagaimana jalan
keluarnya?

Jika Anda telah berusaha keras untuk memeroleh informasi, dan tidak mendapatkan jawabannya,
maka sah-sah saja kalau mau bertanya. Lebih baik Anda bertanya dan mendapat jawaban benar
daripada Anda diam dan membuat kesalahan.

Saat bertanya kepada rekan kerja, mungkin Anda bisa memulai dengan cara seperti ini: “Saya punya
beberapa pertanyaan, apakah kita bisa bicara beberapa menit?” Setelah itu ungkapkan upaya yang
sudah Anda lakukan sebelumnya.

Tahu segalanya vs banyak belajar

Sebagian pegawai baru merasa sombong. Anak baru tersebut berpikir bahwa perusahaan telah
memilihnya karena dia adalah kandidat terbaik. Akhirnya, pada hari pertama di kantor, dia akan
mengkritik orang lain dan mencoba mengajarkan cara kerja yang baru pada rekan kerja.
Pada akhirnya, dia akan tampak bodoh, karena informasi yang dikumpulkan tidak terlalu banyak.
Sebaliknya, ada pula orang yang selalu menyembunyikan wajahnya di balik laptop.

Dia takut ditunjuk untuk memberikan pendapat. Sebab, dia merasa masih baru dan belum
berpengalaman.

Jika Anda menjalankan posisi baru di perusahaan baru, maka gunakan kesempatan untuk banyak
belajar pada beberapa pekan pertama. Saat Anda sudah yakin dan menguasai satu permasalahan,
maka berdiri dan berikan ide dan saran untuk kemajuan tim. Tapi, bukan kritikan.

Menyebarkan informasi berlebihan vs menyembunyikan informasi

Anak baru di kantor selalu berusaha menunjukkan diri sebagai karyawan baik, kalau bisa terbaik.
Beberapa orang mencoba menunjukkan kontribusi dengan mengirim setiap detail hasil kerja kepada
seluruh anggota tim.

Akhirnya, surat elektronik yang “tidak penting” itu memenuhi inbox rekan kerja dan bos saja.
Sebaliknya, ada pegawai baru yang tidak banyak berbagi. Justru mereka menyaring informasi yang
akan dibagikan kepada anggota tim.

Jika Anda orang yang suka “berbagi”, maka harus memerhatikan proporsi. Manajer tertinggi di dalam
divisi hanya perlu rangkuman laporan mingguan Anda. Sementara mentor mungkin perlu mendapat
informasi tentang perkembangan Anda setiap hari.

Sementara itu, Anda juga tidak bisa menyimpan semua informasi sendiri. Jangan-jangan informasi
dari klien yang tidak Anda sebarkan, malah akan merusak kerjasama tim. Anda harus lebih percaya
pada bos dan rekan kerja di kantor baru.

Terlalu banyak berjanji vs selalu bilang tidak

Setiap pegawai baru pasti akan merasa senang dan dihargai jika diberi kepercayaan untuk menangani
satu proyek. Kemudian, agar tampak lebih berguna, dia akan berjanji untuk membantu proyek lain,
menolong rekan kerja, dan memberikan janji-janji lain yang sebenarnya tidak bisa dipenuhi.

Pada akhirnya akan kewalahan sendiri. Sebaliknya, ada orang yang menghindari tugas. Mereka
merasa belum banyak belajar di kantor baru. Lalu, ketika ada tugas, mereka mengungkapkan
rintangan besar yang akan membuat proyek itu gagal.

Kalau Anda menerima banyak tugas, maka akan kewalahan sendiri. Bisa-bisa semua pekerjaan
menjadi banyak kesalahan, melewati batas waktu, dan kualitasnya buruk.

Anda harus memilah tugas yang diberikan. Meskipun anak baru, Anda punya hak untuk bilang tidak
pada atasan. Berikan alasan yang masuk akal. Tanyakan kepada bos tentang pekerjaan yang paling
diutamakan.

Sebaliknya, untuk orang-orang yang takut menghadapi tantangan baru, maka Anda harus
menyingkirkan rasa takut gagal. Jika Anda melihat akan ada tantangan, maka carilah solusi,
bukannya menghindar. Lama-lama Anda juga harus menangani proyek besar.

Terlalu terbuka vs terlalu tertutup


Orang yang supel biasanya mudah bergaul. Saat masuk ke kantor baru, Anda akan berusaha
mengakrabkan diri dengan rekan kerja yang sudah lebih dulu ada di kantor.

Anda menceritakan kisah hidup, bahkan membagi hal-hal yang sangat pribadi. Terkadang hal itu
terasa aneh untuk orang lain. Namun, ada juga pegawai baru yang tertutup dan mungkin malu untuk
bicara dengan rekan kerja di sebelah meja.

Beradaptasi dengan lingkungan baru memang susah-susah gampang. Pada saat bertemu rekan kerja
baru, sebaiknya hindari pembicaraan yang sangat pribadi seperti pandangan politik dan agama. Anda
cukup bicara topik ringan seperti hobi berlari atau menonton film. - Rappler.com

Tips Memulai Pergaulan di Lingkungan Baru – Di dalam hidup ini rasanya tidak mungkin bukan
kalau dihiasi dengan sesuatu yang baru? Apalagi ketika kamu sudah memutuskan akan merantau
untuk meraih masa depan tentu saja hidupmu akan dihiasi oleh hal-hal baru, salah satunya saja
lingkungan baru.[sg_popup id=”22″ event=”onload”][/sg_popup]

Merantau memang adalah proses untuk kamu membenahi diri. Apabila kamu sudah memiliki tekad
yang bulat untuk merantau, pantang rasanya jika kamu harus mundur meskipun hanya selangkah.

Kehidupan manusia memang tidak selalu berjalan konstan bukan? Terkadang kamu pun harus
bersiap diri untuk menghadapi hal-hal baru yang mungkin sebelumnya belum pernah terpikir di
benakmu. Ada kalanya kamu harus berpindah ke suatu kota, atau berpindah ke kantor baru
ataupun pindah ke suatu tempat yang mungkin benar-benar asing untukmu.

Tentu bukan hal yang mudah bukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ini? Karena
adanya perbedaan budaya, bahasa, serta tipe-tipe orangnya. Untuk itu, Mamikos kali ini akan
membagikan 10 tips untuk memulai pergaulan di lingkungan baru bagi para perantau. Apa saja
tipsnya? Simak berikut ini.
Tips Memulai Pergaulan di Lingkungan Baru
Daftar Isi [hide]
 Tips Memulai Pergaulan di Lingkungan Baru
o 1. Menata Diri
o 2. Jangan Asal Memberikan Perspektif
o 3. Mulai Untuk Beradaptasi
o 4. Biasakan Untuk Memulai Sebuah Percakapan
o 5. Memiliki Rasa Ingin Tahu
o 6. Jangan Malu Untuk Bertanya
o 7. Persiapkan Mental
o 8. Pahami Budaya dan Aturan di Lingkungan Baru
o 9. Open Minded
o 10. Mintalah Penilaian dari Orang-orang di Sekitar Kita
 Artikel Menarik Lainny
1. Menata Diri
Hal pertama yang harus kamu perhatikan mungkin adalah menata diri. Mengapa demikian? Karena
secara fisik, jika lingkungan baru kamu nantinya membutuhkan persiapan ekstra, maka persiapkan
fisik lah yang terpenting.

Jika lingkungan baru kamu nantinya sangat menghargai intelektualitas, persiapkan pula hal itu.
Atau apabila lingkungan baru kamu nantinya akan terlihat sangat religius, maka ada baiknya kamu
juga memilah kembali baju yang akan kamu kenakan di sana agar terlihat lebih sesuai dan dapat
diterima oleh masyarakat sekitar.

2. Jangan Asal Memberikan Perspektif


Tak jarang ketika kamu masuk ke sebuah lingkungan baru, tentu kamu akan berpersepsi sendiri.
Contohnya saja ketika kamu baru pertama kali masuk ke sebuah kampus, pasti kamu pernah kan
langsung tiba menebak-nebak bahwa kampus tersebut bagus atau kampus tersebut jelek, dan
lainnya.
Hal tersebut tentu pernah dialami oleh semua orang, namun kebanyakan hal-hal yang kamu tebak-
tebak sendiri hasilnya biasanya akan berbeda dengan kenyataannya. Untuk itu belajarlah untuk
tidak langsung mengambil perspektif jika sebelumnya kamu belum mencari tahu tentang
lingkungan baru kamu tersebut.

3. Mulai Untuk Beradaptasi


Seniat apapun persiapan yang telah kamu lakukan, tentu niat untuk beradaptasi dengan lingkungan
baru adalah hal yang utama. Sebagaimana kata pepatah “dimana ada niat disitulah ada jalan”,
begitu pula yang harus kamu lakukan ketika ingin memulai pergaulan di lingkungan baru.

Perlu kamu ingat bahwa lingkungan ini terus berubah, maka kamu pun juga perlu mengikuti
perubahan ini agar tidak terkena seleksi alam. Kamu tak perlu takut untuk ditolak karena tantangan
akan selalu ada di setiap lingkungan baru yang akan kamu masuki. Jadi, tidak perlu takut lagi bukan
dengan lingkungan baru?

4. Biasakan Untuk Memulai Sebuah Percakapan


Salah satu cara agar bisa mengakrabkan diri dengan lingkungan baru tentu dengan sering-sering
berbicara antara satu sama lain di lingkungan tersebut bukan? Untuk itu mulailah bisa menjadi
pribadi yang ramah meskipun dengan orang yang baru kamu temui sekalipun.

Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu secara tidak langsung menandakan bahwa kamu
adalah pribadi yg hangat dan terbuka terhadap lingkungan baru. Dan pastinya biasakan pula untuk
rajin tersenyum kepada orang-orang baru, hal ini dilakukan agar orang pun tertarik untuk dekat
dan akrab dengan kamu.

5. Memiliki Rasa Ingin Tahu


Rasa ingin tahu ternyata juga cukup penting dalam memulai pergaulan di lingkungan baru.
Mengapa demikian? Karena apabila dari awal saja kamu sudah tidak memiliki rasa ingin tahu
terhadap suatu hal, bukan tidak mungkin kamu pun juga akan malas untuk mengerjakan apa pun
bukan? Rasa ingin tahu memang secara tidak langsung akan memotivasi kita untuk mengeksplorasi
kemampuan kita lebih dalam.

6. Jangan Malu Untuk Bertanya


Mungkin kamu sudah pernah mendengar kata pepatah yang mengatakan bahwa “malu bertanya
sesat dijalan”, ternyata pepatah yang satu ini cukup benar adanya. Segeralah bertanya jika ada
sesuatu yang sekiranya kamu rasa masih kurang cukup jelas.

Tak harus bertanya kepada orang yang lebih tua, kamu pun bisa bertanya kepada orang-orang yang
mungkin sudah memiliki pengetahuan lebih dari kita. Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu
lebih berpengalaman daripada kita.
7. Persiapkan Mental
Tanamanlah di dalam diri kamu bahwa kamu adalah orang baru yang harus berlaku baik supaya
bisa diterima oleh masyarakat. Kamu tak perlu segan untuk menyapa orang baru, kamu pun tak
perlu ragu pula untuk bertanya. Jangan merasa rendah diri, ingatlah bahwa kamu juga memiliki
kelebihan layaknya manusia lainnya.

8. Pahami Budaya dan Aturan di Lingkungan Baru


Dimana pun kamu berada, tentu kamu akan menemukan yang namanya peraturan bukan? Karena
sebebas-bebasnya suatu lingkungan, pastilah terikat oleh yang namanya aturan. Peraturan ini
sebenarnya mutlak dan diperlukan agar kehidupan dalam lingkungan tersebut dapat berjalan
teratur.

Oleh karena itu, kamu pun harus bisa mengikuti peraturan yang ada di lingkungan baru kamu
nantinya ya! Baik peraturan yang sifatnya tertulis, maupun peraturan tidak tertulis tapi bersifat
mengikat. Di awal mungkin kamu akan merasa canggung, namun lama kelamaan kamu akan mulai
terbiasa.

9. Open Minded
Sebagai orang baru di suatu lingkungan, tentu kamu membutuhkan banyak bantuan dan informasi
bukan dari orang-orang yang ada di lingkungan tersebut? Untuk itu belajarlah untuk menerima
kritik dan saran orang lain agar bisa lebih akrab dengan lingkungan baru.

10. Mintalah Penilaian dari Orang-orang di Sekitar Kita


Cobalah untuk belajar meminta penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan. Agar nantinya
ketika kamu memiliki kesalahan dalam cara beradaptasi, diskusikanlah dengan orang lain untuk
mendapatkan solusinya.

Nah, itu tadi 10 tips memulai pergaulan di lingkungan baru bagi perantau. Semoga bermanfaat ya
bagi kalian yang baru mau merantau! Jangan lupa untuk selalu berkunjung ke situs blog Mamikos
untuk mendapatkan informasi ter-update dan informasi menarik lainnya.
Beradaptasi dengan Cara yang Tepat

Berbicara bekerja dan menjadi seorang karyawan baru di sebuah


perusahaan, Anda mungkin akan sangat bersemangat ketika akan
memulainya. Perusahaan baru selalu identik dengan karier yang baru
dan bahkan pendapatan yang juga baru. Bukan hanya itu saja, Anda
juga akan menemukan lingkungan kerja yang baru, lengkap dengan
tanggung jawab dan rekan-rekan kerja yang baru. Semua ini tentu akan
membuat hari Anda menjadi berbeda dari sebelumnya, terutama jika
Anda akan menemukan lingkungan baru yang jauh dari perkiraan Anda.

Memasuki sebuah lingkungan kerja yang baru akan menjadi tantangan


tersendiri bagi Anda. Hal ini sangat wajar terjadi, meskipun sebelumnya
Anda telah pernah bekerja di sebuah perusahaan lainnya. Bukan hanya
dengan pekerjaannya, namun dengan orang-orang yang akan Anda
temui di sana juga. Lalu, apakah Anda juga sudah siap untuk
beradaptasi dengan semua ini?

Bekerja di hari pertama di perusahaan yang baru, berbagai perasaan


mungkin akan bercampur aduk di dalam hati Anda. Barangkali cemas,
sedikit rasa takut atau bahkan Anda akan merasakan perasaan gugup
ketika memasuki ruangan kerja dan bertemu dengan rekan-rekan yang
baru di sana.

Apapun yang Anda rasakan ketika bekerja di hari pertama, pastikan


semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hindari untuk
melakukan kesalahan yang tidak perlu, terutama terkait dengan
pekerjaan Anda. Beradaptasi mungkin saja bukan pekerjaan yang
mudah bagi semua orang, namun pahamilah dengan baik bahwa Anda
harus melakukan hal ini dengan sebaik mungkin di tempat kerja yang
baru. Keberhasilan Anda beradaptasi dengan lingkungan kerja yang
baru, akan sangat membantu Anda untuk bisa mengatasi berbagai
kendala di dalam pekerjaan Anda kedepannya. Upayakan untuk selalu
beradaptasi dengan cara yang tepat, sehingga proses ini menjadi lebih
mudah bagi Anda.

Simak beberapa tips beradaptasi berikut ini, yang dapat Anda terapkan
ketika bekerja di sebuah perusahaan yang baru:
 

#1 Selalu Fokus Selama Menjalani Masa Perkenalan (Orientasi)


Minggu pertama bekerja di perusahaan yang baru, Anda tentu akan
memiliki agenda perkenalan. Bukan hanya pada rekan kerja atau orang-
orang yang Anda temui di tempat tersebut, namun Anda juga akan
berkenalan dengan tugas-tugas Anda dan termasuk dengan perusahaan
tersebut secara keseluruhan. Manfaatkan waktu baik ini untuk bisa
mengenal lingkungan kerja Anda dengan baik, termasuk untuk
mengenal perusahaan tersebut secara lebih mendalam. Pastikan Anda
selalu siap untuk menjalani hari-hari pertama Anda ini dengan
konsentrasi dan kemampuan maksimal, sehingga Anda bisa fokus untuk
menjalani masa perkenalan tersebut dengan sebaik mungkin.
 

#2 Bersikap Tenang Saat Mempelajari dan Memahami Lingkungan Kerja


Ingin lebih nyaman dan mudah dalam menjalankan berbagai tugas Anda
di tempat yang baru? Anda tentu wajib untuk mempelajari dan
memahami situasi serta lingkungan kerja Anda yang baru terlebih
dahulu. Hal ini sangat penting, namun tidak perlu Anda lakukan dalam
porsi yang berlebihan. Mulailah proses ini dengan cara yang wajar,
dimana Anda menempatkan diri dalam porsi yang cukup dan tidak
begitu berlebihan.
#3 Berkomunikasi dengan Volume yang Wajar
Saat Anda mendatangi sebuah lingkungan kerja yang baru dan bertemu
dengan orang-orang baru di sana, maka Anda wajib berupaya untuk
berkomunikasi dengan sebaik mungkin. Lakukan hal ini dengan baik,
agar Anda dan orang-orang yang Anda temui di sana merasa lebih
nyaman. Gunakan volume suara yang wajar dan sesuai dengan volume
suara yang dipakai di lingkungan kerja Anda, sehingga Anda tidak
menjadi merasa seperti seseorang yang asing dan berbeda dengan
orang lainnya di sana. Ini akan membuat Anda merasa jauh lebih
nyaman, begitu juga dengan orang-orang yang ada di lingkungan kerja
Anda.
 

#4 Manfaatkan Waktu yang Tepat untuk Berkenalan dan Menjalin Pertemanan


Jangan menghabiskan waktu kerja Anda untuk mengobrol atau bahkan
memperhatikan orang lain secara berlebihan. Anda baru saja bekerja
dan Anda harus pintar membaca situasi. Pilih dan manfaatkan waktu
yang paling tepat untuk berkenalan atau bahkan menjalin pertemanan,
misalnya ketika makan siang.
#5 Ramah dan Sopan pada Semua Orang
Tunjukkan kepribadian Anda yang tulus, ramahlah dan bersikap sopan
kepada semua orang, sehingga keberadaan Anda mudah diterima di
lingkungan kerja yang baru. Tidak perlu takut atau terlalu rendah diri di
depan pekerja lainnya yang telah senior, sebab ini justru akan membuat
Anda merasa tidak nyaman dan tidak betah di sana.
 

#6 Kenali Perusahaan dengan Sebaik Mungkin


Jangan hanya fokus bekerja saja, namun Anda juga harus mulai
mencoba untuk mengenal perusahaan tersebut dengan detail. Cari
informasi yang akurat mengenai detail perusahaan ini, sehingga Anda
lebih paham dan mengerti bagaimana cara membawa diri di sana. Ini
juga bisa menjadi sebuah motivasi bagi Anda, sebab semakin Anda
kenal dekat dengan sesuatu, maka Anda akan semakin nyaman dan
betah berada di sana.
 

#7 Tetapkan Kualitas Diri Anda


Jangan jadi seseorang yang biasa-biasa saja, bahkan di tempat kerja
yang baru sekalipun. Jadilah sosok yang istimewa dan memiliki
sejumlah kualitas tertentu yang menjadi jati diri Anda di tempat kerja
tersebut. Tetapkan apa yang akan menjadi sebuah kelebihan di dalam
diri Anda sejak awal, sehingga Anda akan dikenal sebagai pribadi
tersebut ke depannya. Misalnya: cekatan, teliti atau bahkan pemikir.
#8 Buat Diri Anda Nyaman dan Jauh dari Komplain
Mendatangi tempat baru, mungkin saja Anda akan menemukan tempat
yang tidak sesuai dengan harapan Anda sejak awal. Namun, selalu
hindari untuk mengajukan komplain atas kondisi yang Anda temukan di
sana, sebab ini akan membuat Anda terlihat tidak profesional.
 

#9 Rapikan dan Buat Meja Kerja Anda Bersih dan Nyaman


Jangan membiarkan meja kerja Anda berantakan dan terlihat kotor,
sebab ini akan membuat Anda tidak nyaman ketika bekerja. Hal ini
sangat penting, terutama jika Anda berbagi meja dengan rekan kerja
lainnya. Anda bisa mengatur cara pembagian dan juga merapikannya
dengan rekan kerja tersebut sejak awal.

Anda yang Menentukan Adaptasi yang Dilakukan

Kesembilan cara ini merupakan beberapa alternatif yang dapat Anda tiru
dan lakukan. Hal dasar yang paling menentukan adalah sikap dan cara
pandang Anda saat beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Pada
umumnya, sikap baik dan cara pandang optimism Anda akan
menjadikan modal utama agar Anda disukai di tempat kerja.
 

Mampukah Anda beradaptasi pada lingkungan Anda yang baru?


Lakukan setiap langkah yang sudah Anda baca dari artikel tersebut di
atas. Berikan komentar, tanggapan dan juga pertanyaan pada kolom
yang tersedia di bawah ini. Jangan lupa bagikan setiap informasi yang
menambah wawasan dari Finansialku.com kepada teman-teman atau
rekan Anda. Terima kasih.
 

Kita sering menganggap penampilan luar kita tak ada kaitannya dengan jati
diri kita. Namun, ternyata ciri-ciri fisik seperti tinggi badan atau paras wajah
dapat membentuk kepribadian, perilaku, hingga kecenderungan politik
seseorang.

Sekolah asrama tempat saya bersekolah tahun 1990-an dulu adalah miniatur
sempurna untuk melihat bagaimana "seleksi alam" terjadi.

Di asrama yang dihuni lebih dari 50 anak laki-laki kasar, setiap murid memiliki
strategi masing-masing untuk menghindari aksi perundungan dan pengucilan, dari
membentuk geng-geng hingga mendapat ketenaran dengan menjual baterai-baterai
murah (taktik pencegahan yang saya sendiri lakukan adalah menciptakan reputasi
sebagai seorang penggila karate).

Lalu ada pula sekelompok kecil anak laki-laki dengan ukuran tubuh yang lebih besar
dari biasanya yang tidak terlalu mengkhawatirkan apa pun. Anak-anak ini memiliki
kepercayaan diri dan keangkuhan yang kentara - kepribadian mereka yang mudah
bergaul dan tegas tampak tercermin dari penampilan fisik mereka.

Apakah kecocokan antara bentuk tubuh dan sifat mereka merupakan suatu
kebetulan, atau memang kepribadian mereka terbentuk dari penampilan fisik
mereka?

Sebuah teori menyatakan bahwa kemungkinan yang terjadi adalah yang kedua.
Dikenal dengan istilah "kalibrasi kepribadian fakultatif", teori ini mengemukakan
bahwa kepribadian kita terbentuk melalui penyesuaian sebaik mungkin dengan kartu
genetik lain yang kita hadapi, termasuk ukuran tubuh, kekuatan, dan daya tarik kita.
 Cara Anda menceritakan kisah hidup akan membentuk kepribadian Anda
 Mengapa ada orang yang pemalu?
 Apakah kemampuan ‘membaca kepribadian orang’ benar-benar ada?

Bukti-bukti yang mendukung teori kalibrasi kepribadian fakultatif ini terus


berkembang - bukan hanya dalam hal bagaimana penampilan memengaruhi sifat-
sifat seseorang, tetapi juga pendekatan yang kita ambil dalam mencari pasangan
hingga aliran politik yang kita anut.

(Perlu dicatat bahwa teori ini masih bersifat sementara, mengingat ketergantungan
kita sejauh ini terhadap - sebagian besarnya - inkonsistensi dan keterkaitan data,
dan karena adanya penjelasan lain untuk temuan tersebut, salah satunya bahwa
kepribadian kita dapat memengaruhi bentuk tubuh kita - kebalikannya).

Kita ambil contoh ciri-ciri ekstrovert, yang bukan hanya bersifat lebih mudah bergaul,
tetapi juga lebih berjiwa petualang dan siap mengambil risiko.

Dalam evolusinya, tentu masuk akal apabila seseorang yang secara fisik lebih kuat
kemudian memanfaatkan kelebihan fisiknya untuk bersifat lebih ekstrovert.
Itulah yang persis ditemukan dalam sejumlah penelitian. Penelitian Universitas
Göttingen, Jerman, baru-baru ini menunjukkan bahwa dari lebih 200 pria, mereka
yang memiliki kondisi fisik lebih kuat dan punya tubuh yang lebih "macho" - termasuk
dada bidang dan otot bisep besar - cenderung lebih ekstrovert, terutama dalam hal
bersifat lebih tegas dan aktif.

Akan tetapi asosiasi kekuatan dan sifat ekstrovert tidak ditemukan pada penelitian
serupa yang dilakukan terhadap perempuan.

Penelitian lain menemukan bahwa laki-laki dengan tubuh lebih besar memiliki
kecenderungan untuk melakukan serangan dan tidak gampang takut atau gelisah.

Lagi-lagi, hal ini masuk akal jika Anda menganggap kepribadian sebagai strategi
adaptasi. Jika secara fisik Anda lemah, maka bersikap awas dan waspada terhadap
bahaya memungkinkan Anda memiliki jangka hidup lebih panjang. Akan tetapi jika
secara fisik Anda kuat, Anda dapat menjadi sosok yang lebih pemberani.

Ada kaitan menarik terhadap gagasan tersebut di antara para ilmuwan ekologi
perilaku yang mempelajari hewan.

Para peneliti ini telah menyadari bagaimana, pada banyak spesies, "kepribadian"
binatang (kecenderungan mereka untuk berperilaku berani atau takut) berbeda-beda
menyesuaikan kondisi tubuh mereka - misalnya, sebuah studi menunjukkan bahwa
laba-laba peloncat (jumping spider) yang berukuran lebih besar berperilaku lebih
berani di hadapan predator mereka ketimbang yang lebih kecil. Jelas banyak
penelitian terhadap manusia tentang kaitan kekuatan fisik dan sifat ekstrovert yang
fokus pada objek laki-laki.

Hal ini dikarenakan, menurut teori evolusi, kekuatan fisik dan kemampuan berkelahi
menjadi modal yang lebih dimiliki pria yang mana harus berkompetisi satu sama lain
untuk mendapat pasangan.

Sebuah penelitian dari Universitas California, Santa Barbara, meneliti baik pria
maupun wanita dan menemukan asosiasi kekuatan fisik dan sifat ekstrovert seperti
biasanya, namun kaitan itu tampak lebih signifikan pada pria.

Penelitian yang sama meneliti daya tarik para peserta penelitian, sebuah atribut fisik
lainnya yang dianggap - menurut teori - menguntungkan untuk membentuk
kepribadian yang bersifat ekstrovert.

Hasilnya menunjukkan bahwa, baik bagi wanita maupun pria, semakin menarik
penampilan fisiknya semakin ekstrovert orang tersebut - hal ini menunjukkan bahwa
beberapa dinamika penampilan-kepribadian ini juga berlaku bagi perempuan.
"Temuan saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar keberagaman sifat ekstrovert
antar-individu secara mengejutkan dapat diprediksi melalui kekuatan dan daya tarik
fisik mereka," tulis para peneliti.Lebih jauh, temuan mereka tak bisa dijelaskan
sepenuhnya oleh perbedaan gen kunci yang berhubungan dengan fungsi androgen
(biasanya memengaruhi kekuatan, daya tarik dan aspek-aspek kepribadian).

Hal itu semakin menguatkan gagasan bahwa atribut fisik meningkatkan sifat
ekstrovert seseorang, ketimbang gagasan bahwa asosiasi penampilan-kepribadian
sekadar cerminan efek genetik yang serupa.
Bukan hanya sifat ekstrovert dan (neuroticism) manusia yang diasosiasikan dengan
atribut fisik mereka. Penelitian lain menunjukkan bahwa cara Anda berhubungan
intim dengan pasangan juga mungkin berasal dari penyesuaian diri terhadap bentuk
tubuh dan wajah Anda, terutama jika Anda lelaki.

Sebagai contoh, dalam penelitian mereka yang melibatkan ratusan mahasiswa S1,
Aaron Lukaszewsk dari Universitas Loyola Marymount bersama rekan-rekannya,
termasuk Christina Larson dan Kelly Gildersleeve dari Universitas California,
menemukan bahwa para pria yang lebih kuat - berdasarkan tes angkat beban - dan
lebih tampan cenderung mengatakan bahwa hubungan seks tanpa didasari rasa
cinta adalah hal wajar, dan bahwa mereka bisa dengan senang hati berhubungan
seks dengan seseorang yang tidak mereka kenal dekat. Pola temuan-temuan ini
konsisten dengan gagasan bahwa di antara nenek moyang laki-laki kita, mereka
yang memiliki bentuk fisik yang lebih baik memiliki kesuksesan bereproduksi yang
lebih tinggi dengan melakukan banyak hubungan seks tanpa cinta, dan bahwa sejak
saat itu, strategi seksual seperti itu terus berkembang sebagai respons atas
kemampuan fisik yang dimiliki.

"Temuan-temuan terkini menguatkan hipotesis bahwa pria yang lebih kuat dan lebih
tampan punya lebih banyak partner seks, yang mana sebagiannya dikarenakan pria-
pria ini menyesuaikan diri terhadap kesempatan yang ada untuk berhubungan intim
tanpa adanya komitmen," tulis para peneliti.

Sejauh mana hubungan antara penampilan dan kepribadian Anda? Untuk laki-laki,
dampaknya bisa sampai pada pandangan politik mereka.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun ini, dua orang pakar politik
melaporkan bukti dari 12 negara, termasuk AS, Denmark dan Venezuela, yang
menunjukkan bahwa semakin kuat dan berotot pria, semakin besar kecenderungan
mereka untuk bertentangan dengan politik egaliter.

Penjelasan atas fenomena itu adalah bahwa pada masa leluhur kita, pria dengan
karakter tersebut cenderung menonjol di tengah masyarakat yang berusaha untuk
bertahan sendiri-sendiri.

Sementara itu, penelitian terhadap perempuan menghasilkan temuan yang


beragam, di mana sebagian menunjukkan bahwa kekuatan berhubungan erat
dengan prinsip egaliter, sementara sisanya sebaliknya.

"Sama seperti kekuatan fisik yang membentuk perilaku konflik hewan dalam teritori
yang penting bagi mereka (misalnya saat proses kawin atau pertarungan atas
wilayah kekuasaan), kekuatan fisik juga tampak membentuk perilaku manusia pada
teritori yang sama," tulis para peneliti.

Kita seringkali beranggapan bahwa kepribadian dan keyakinan kita mencerminkan


jati diri kita sesungguhnya - baik pemalu atau mudah bergaul, takut terhadap
komitmen atau pasangan yang setia, sayap kiri atau sayap kanan.

Dan kita kerap menilai bahwa karakteristik-karakteristik tersebut berasal dari proses
kerja otak, moral atau bahkan sisi spiritual kita.
Gagasan bahwa aspek-aspek tersebut mungkin sesungguhnya, atau setidaknya
sebagiannya, mencerminkan bentuk adaptasi strategis terhadap ukuran fisik dan
penampilan luar kita, hingga kini masih menjadi sebuah teori yang kontroversial.

Akan tetapi, teori ini juga menjadi pengingat, layaknya sebuah asrama yang dipenuhi
anak-anak bandel, akan akar kebinatangan kita sebagai insan manusia.

Bayangkan ketika Anda berusia 12 tahun, keluarga Anda pindah ke kota lain.
Di sekolah baru, Anda dirisak untuk pertama kalinya.

Ketika merenungkan periode hidup saat itu, apakah Anda melihatnya sebagai salah
satu dari sekian banyak kisah yang awalnya berjalan bagus, dan kemudian berubah
buruk?

Atau apakah Anda melihatnya sebagai contoh pengalaman sulit yang berakhir manis
- mungkin perisakan itu membuat Anda tangguh, atau menuntun Anda untuk
bertemu orang yang menjadi teman seumur hidup Anda?

Mungkin kelihatannya cara Anda menceritakan kisah ini, bahkan hanya untuk diri
Anda sendiri, tidak membentuk diri Anda. Tetapi ternyata cara Anda menafsirkan
hidup Anda, dan menceritakan kisahnya, punya efek mendalam pada kepribadian
Anda di masa mendatang.
Pada pertengahan abad ke-20, pertunjukan This Is Your Life sangat populer di televisi
Inggris dan Amerika.

Program ini mengundang para selebritas dan non-selebritas yang dihadiahi sebuah
buku merah yang menampilkan peristiwa-peristiwa penting, titik balik penting, dan
kenangan dari kehidupan mereka.

Kisah hidup ini disusun oleh para peneliti untuk program tersebut.

Tetapi dalam kenyataannya, kita semua berjalan dengan sebuah versi "buku merah"
- yang ditulis secara pribadi, seringkali tanpa kita sadari - dalam pikiran kita.

Narasi-narasi ini ada, terlepas apakah kita memilih untuk memberi banyak perhatian
atau tidak. Kisah-kisah ini memberi makna pada keberadaan kita dan memberikan
landasan bagi rasa identitas kita.

Anda adalah kisah Anda.


Sebagaimana digambarkan tim yang dipimpin oleh Kate McLean di Western
Washington University dalam makalah di Journal of Personality and Social Psychology,
"kisah-kisah yang kita ceritakan tentang diri kita mengungkapkan diri kita,
membangun diri kita sendiri, dan mempertahankan diri kita seiring berjalannya
waktu".

Penelitian baru dari tim McLean adalah salah satu yang terbaru untuk
mengeksplorasi ide menarik bahwa - meskipun terus direvisi dan diperbarui - kisah-
kisah pribadi ini mengandung berbagai elemen stabil yang mengungkapkan sesuatu
yang melekat pada diri kita.

Kisah-kisah ini mencerminkan aspek fundamental dari kepribadian kita.


Salah satu rekan McLean, pakar kepribadian, dan perintis di bidang ini, Dan P
McAdams di Universitas Northwestern, menjelaskan hal ini dalam makalah
seminalnya The Psychology of Life Stories:

"Manusia berbeda satu sama lain dari cara mereka mengisahkan hidup masing-
masing hampir mirip dengan perbedaan satu sama lain ditinjau dari karakteristik
psikologis yang lebih konvensional seperti sifat mereka.

Dalam hampir dua dekade sejak McAdams mengajukan klaim itu, bukti-bukti telah
terakumulasi untuk mendukung gagasan bahwa, di samping tujuan, nilai-nilai, dan
sifat-sifat karakter kita, narasi pribadi kita mencerminkan aspek stabil dari
kepribadian kita.

McAdams memberi label pada ketiga aspek diri ini "Personalitas Trinitas".

Karya lain juga telah menggambarkan pentingnya gagasan cerita diri sebagai bagian
dari kepribadian, karena cara kita menceritakan kisah-kisah pribadi kita ternyata
memiliki implikasi bagi kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara
keseluruhan.

Misalnya, jika Anda adalah tipe orang yang akan mengingat hal-hal positif yang
muncul dari episode (misalnya) perisakan di sekolah baru Anda, kemungkinan besar
Anda akan lebih bahagia dan puas dalam hidup.

Selain itu, mengubah gaya dan fokus dari mengisahkan diri Anda dapat bermanfaat.

Dan memang, membantu orang untuk menafsirkan kembali kisah pribadi mereka
dengan cara yang lebih konstruktif adalah dasar dari apa yang dikenal sebagai
"terapi naratif".

Buku merah di kepala Anda bukanlah edisi terakhir.

Ubah cerita Anda saat Anda mengisahkannya, dan mungkin Anda bisa mengubah
kepribadian Anda.
 Apakah kemampuan ‘membaca kepribadian orang’ benar-benar ada?
 Mencari sisi tersembunyi dari kepribadian Anda
 Bagaimana perkawinan dapat mengubah kepribadian seseorang?

Tetapi apa saja perbedaan gaya menceritakan kehidupan kita?

Ketika menggambarkan sifat-sifat karakter orang - cara berpikir konvensional


tentang kepribadian - teori yang paling banyak didukung dan diteliti di lapangan
menunjukkan bahwa, dari ribuan istilah sifat dalam bahasa Inggris, dapat disuling
menjadi "Lima Besar" (termasuk ekstroversi, kesadaran, neurotisme, dan
sebagainya) yang menangkap esensi setiap individu.

Dan, tampaknya, kisah hidup kita juga memiliki fitur utama yang dapat
mendefinisikan masing-masing kita.

Penelitian telah mengukur banyak rangkaian dari berbagai aspek kisah pribadi
orang, termasuk (dan seperti yang pertama kali dikompilasi oleh rekan McLean,
Jonathan Adler):
"agensi, persekutuan, valensi, penebusan, kontaminasi, penjelasan, koherensi
(setidaknya tiga jenis), proses eksplorasi, tujuan pertumbuhan, memori integratif dan
intrinsik, pembuatan makna positif dan negatif, elaborasi, kemewahan, pemrosesan
akomodatif, pemrosesan berbeda, valensi akhir, pemrosesan afektif, keintiman,
bayangan, kompleksitas".

Untuk menyaring fitur kisah hidup paling bermakna dari daftar ini, McLean dan
timnya melakukan tiga studi yang melibatkan hampir 1.000 sukarelawan.

Masing-masing memberikan kisah dari episode tertentu kehidupan mereka atau


narasi menyeluruh yang merangkum seluruh kisah hidup mereka.

Berdasarkan analisis menyeluruh dan pengkodean narasi yang mereka hasilkan,


McLean dan rekan-rekannya percaya ada "Tiga Besar" fitur utama yang mewakili
karakteristik cara kita menceritakan kisah hidup kita.

Yang pertama adalah "Tema-tema terkait motivasi dan afektif", yang melihat
seberapa besar otonomi dan hubungan dengan orang lain yang diungkapkan
narator, serta seberapa positif atau negatif cerita secara keseluruhan, dan apakah
mereka didominasi oleh situasi yang baik berubah menjadi suram (melihat bahwa
episode perisakan sebagai hal-hal yang merusak), atau situasi buruk pada akhirnya
berakhir dengan baik (seperti ketika perisakan menghasilkan hasil positif).

Yang kedua adalah "Penalaran Autobiografis", yaitu seberapa banyak kita


merefleksikan pengalaman dalam cerita kita, menemukan makna dalam apa yang
terjadi, dan membedakan hubungan antara peristiwa-peristiwa kunci, dan cara-cara
yang kita miliki dan yang belum berubah.

Dan yang terakhir, ada "Struktur", atau seberapa banyak cerita kita masuk akal,
dalam hal garis waktu, fakta dan konteksnya.

Agar narasi pribadi kita mirip dengan aspek kepribadian, narasi perlu menunjukkan
tingkat stabilitas yang bermakna dari waktu ke waktu (mirip dengan stabilitas
karakter kita).

Penelitian terbaru menunjukkan ini memang masalahnya.

Misalnya, Robyn Fivush di Emory University dan rekan-rekannya meminta hampir


100 sukarelawan dewasa untuk menceritakan kisah hidup mereka dalam sebuah
wawancara.

Mereka bertemu kembali dengan sukarelawan ini empat tahun kemudian, di mana
mereka diundang untuk menceritakan kisah hidup mereka sekali lagi.

Yang terpenting, para peneliti menemukan bahwa "koherensi" dari cerita relawan
mereka menunjukkan stabilitas sepanjang durasi penelitian (fitur yang mirip dengan
karakteristik "Struktur" yang diidentifikasi oleh tim McLean).

"Cara-cara kita menceritakan narasi otobiografis mencerminkan aspek stabil dari


perbedaan individu," kesimpulan Fivush dan timnya.
Hasil terbaru ini menambah temuan terbaru yang serupa, seperti bahwa isi kisah-
kisah pribadi kita memperoleh unsur stabilitas sejak pertengahan masa remaja,
menjadi semakin konsisten seiring bertambahnya usia.

Dan bahwa frekuensi relatif dari upaya penebusan dan urutan kontaminasi pada
cerita kaum muda menunjukkan tingkat stabilitas selama beberapa tahun (meski
frekuensi cerita ini berubah dari waktu ke waktu, para peserta yang memiliki urutan
lebih banyak pada penceritaan pertama juga cenderung memiliki lebih banyak pada
penceritaan kedua tiga tahun kemudian).

Gagasan bahwa kisah hidup kita mencerminkan aspek yang stabil dan penting dari
kepribadian kita mungkin memiliki konsekuensi penting.

Beberapa tahun yang lalu, Jonathan Adler di Franklin W Olin College of Engineering
dan rekan-rekannya, termasuk Iliane Houle di University of Quebec di Montreal,
meninjau 30 penyelidikan yang ada terkait kisah-kisah kehidupan dan menemukan
bahwa beberapa aspek terkait dengan kebahagiaan.

Orang yang menceritakan lebih banyak kisah positif dan kisah-kisah dengan lebih
banyak unsur penebusan (misalnya, saat Anda kehilangan pekerjaan, tetapi
akhirnya beralih jalur karier menjadi sesuatu yang lebih Anda sukai) cenderung lebih
bahagia, setidaknya berdasarkan penelitian di Barat, terkait kepuasan hidup dan
kesehatan mental yang lebih baik.

Begitu juga orang-orang yang mengungkapkan diri sebagai protagonis dalam


peristiwa-peristiwa kehidupan mereka dan memiliki persekutuan yang lebih
bermakna dengan orang lain.

Misalnya, episode yang mereka ingat sering kali melibatkan orang yang dicintai dan
teman dekat, seperti malam pelepasan status lajang yang lucu, atau berbagi hobi,
seperti saat mereka dan sepupu mereka pergi ke kelas memasak bersama.

Terlibat dalam penalaran otobiografis yang lebih dan memiliki struktur yang lebih
besar untuk kisah hidup seseorang juga berkorelasi dengan kebahagiaan yang lebih
besar.

Sebaliknya, bercerita dengan lebih banyak "kontaminasi", kurang otonomi dan


persekutuan berkorelasi dengan kesejahteraan yang lebih rendah.

Selain itu, ada beberapa bukti yang terbatas bahwa peningkatan fitur positif dari
kisah hidup seseorang mendahului konsekuensi manfaat untuk kebahagiaan,
daripada sekadar mencerminkan kehidupan menjadi lebih baik - meskipun Adler dan
rekan-rekannya memperingatkan bahwa penelitian jangka panjang diperlukan untuk
membangun hubungan sebab akibat.

Apakah ini berarti bahwa jika Anda dapat merevisi kisah hidup Anda, seperti dengan
mempertimbangkan hal-hal positif yang muncul dari pengalaman negatif, Anda
mungkin dapat mengembangkan kepribadian yang lebih kuat dan sehat?

Idenya tidak sepenuhnya dibuat-buat. Pertimbangkan satu penelitian terbaru di


mana siswa yang menjadi relawan diminta untuk menulis narasi sehingga mereka
menampilkan lebih banyak urutan penebusan (seperti mempertimbangkan "satu kali
kegagalan telah mengubah Anda menjadi lebih baik").

Dibandingkan dengan peserta yang diawasi yang tidak diminta dengan cara ini,
mereka yang didorong untuk menampilkan lebih banyak urutan penebusan
kemudian menunjukkan ketekunan tujuan yang lebih besar, bahkan beberapa
minggu kemudian, mengatakan bahwa mereka cenderung menyelesaikan apa pun
yang mereka mulai.

"Tidak hanya temuan ini memberikan bukti bahwa narasi pribadi dapat dibentuk,"
kesimpulan para peneliti, "mereka juga menyarankan bahwa mengubah cara orang
berpikir dan berbicara tentang peristiwa kehidupan yang penting dapat memengaruhi
kehidupan mereka untuk bergerak maju."

Seperti yang telah lama dibantah oleh para filsuf, ada perasaan di mana kita
membangun realitas kita sendiri. Dunia kita adalah apa yang kita olah.

Biasanya perspektif yang membebaskan ini diterapkan oleh ahli psikoterapi untuk
membantu orang menghadapi ketakutan dan kecemasan tertentu.

Penelitian kisah kehidupan menyarankan prinsip yang sama dapat diterapkan pada
tingkat yang lebih tinggi, dengan cara yang sama seperti kita menulis kehidupan kita
sendiri, karena itu membentuk siapa kita.

Sekarang itu adalah kisah yang layak untuk dibagikan.


Hari pertama kerja memang membuat sebagian besar orang gak tenang semalaman. Itu hal
yang lumrah kok! Kamu mungkin merasa tidak cocok dengan suasana atau bahkan teman-
teman barumu disana.
Tapi ada baiknya kamu gak perlu terlalu khawatir dengan hal itu. Kalau kamu malah terlalu
memikirkannya bisa jadi malah sulit untuk membuka diri di hadapan orang baru. Itu pastinya
akan memberikan kesan buruk di hari pertama masuk kerja bukan?
Nah daripada pusing-pusing memikirkannya atau malah jadi cemas gak karuan, ini beberapa
tips yang bisa kamu coba. Kita simak yuk ulasan berikut ini.
1. Katakan Ya
Saat baru sampai di kantor baru dan ada teman yang mengajakmu bicara jangan pernah
menolak. Katakan Ya saat di awal masuk kerja. Jangan lupa berikan senyum manis yang
tulus jika di hari pertama sudah ada pekerjaan yang harus kamu selesaikan.
Tetapi jika sudah berjalan beberapa hari, jangan selalu katakan ya atau siap menampung
pekerjaan dari teman-temanmu. Ingat, kamu bekerja sesuai dengan kemampuan, jangan
sampai malah dimanfaatkan untuk hal yang buruk.
2. Proaktif
Selama bekerja tunjukkan kinerja terbaikmu. Bukan hanya pada masa percobaan saja,
melainkan saat sudah menjadi pegawai tetap sekalipun. Tunjukkan kinerjamu bisa
diandalkan. Tawarkan bantuan jika ada rekan kerja yang merasa kesulitan dalam
memecahkan masalah di kantor.
Jangan pernah berpikir atau merasa kamu adalah pegawai baru sehingga jika ada kesalahan
dalam pekerjaan akan dimaklumi. Buang jauh-jauh pikiran seperti itu! Semua atasan sangat
menyukai pegawai yang proaktif dan saling terlibat satu sama lain.
Baca juga: Satu Tim dengan Generasi Milenial? Ini yang Mesti Dipahami Budaya Mereka
3. Aktif di setiap acara
Menjadi anak baru pasti kamu akan sulit menolak setiap tawaran acara yang ada. Entah itu
sekedar meeting di luar kantor, penyambutan ketua tim baru atau apapun itu. Usahakan selalu
hadir dan berpartisipasi.
Orang akan menganggap kamu bukan hanya cakap dalam bekerja, tetapi di pergaulan juga.
Sehingga kamu jadi makin dikenal banyak orang bahkan dari luar divisimu sekalipun. Ini
adalah cara yang efektif untuk memperluas jaringan dan kamu bakalan lebih dikenal lagi di
perusahaan.
4. Jangan takut bertanya
Malu bertanya sesat di jalan. Ungkapan seperti itu memang ada tujuannya. Jangan sungkan
untuk selalu bertanya seluk beluk tempatmu bekerja saat ini. Selain mendapatkan informasi
yang selama ini gak kamu tahu, membahas perusahaan juga bisa menjadi topik obrolan.
Sekaligus kamu bisa belajar memahami bagaimana budaya di kantor barumu tersebut. Kamu
bisa mulai bertanya saat jam makan siang tentunya. Supaya gak mengganggu pekerjaan
rekanmu itu.
5. Berkeliling kantor
Di hari pertama bekerja, biasanya selalu diisi dengan kegiatan berkeliling kantor. Kalau kamu
bingung, bisa bertanya dengan atasanmu siapa yang bisa menemanimu berkeliling.
Kamu gak perlu menghafal semua staf pegawai yang ada disana. Lama kelamaan kamu juga
akan paham dan dengan sendirinya hafal dengan nama mereka serta divisinya. Berusahalah
menyapa semua staf saat kamu berkeliling ya!
jadi bagaimana? gak susah kan untuk beradaptasi di hari pertama kerja? Jangan jadikan hari
tersebut sebagai momok yang menakutkan. Sebaliknya, kamu harus pancarkan rasa percaya
dirimu di hadapan banyak orang. Agar kamu terkesan bisa diandalkan dalam perusahaan.
Semoga bermanfaat! (Editor: Winda Destiana Putri).

Oleh karena itu terpaksa harus pindah dan menyesuaikan lagi dengan kondisi kantor yang
baru. Kamu pernah mengalaminya?
Nah daripada berlama-lama lagi mending kita simak langsung aja nih tips memperkenalkan
diri di lingkungan kerja yang baru berikut ini:
1. Inisiatif untuk memperkenalkan diri lebih dulu
Melansir dari The Balance Career, sebagai pendatang baru, udah sepantasnya kamu
melakukan inisiatif untuk memperkenalkan diri di lingkungan kerja yang  baru. Hal ini
bertujuan untuk memperlihatkan antusiasme kamu bekerja sama dengan rekan kerja satu
departemen maupun yang lainnya.
Selain memperlihatkan antusiasme kerja kamu, tips ini juga sekaligus memberikan impresi
terhadap pribadi kamu yang terbuka dan ramah.
Untuk kamu yang suka mengalami kesulitan atau sedikit pemalu, ada baiknya untuk
berkenalan dulu dengan orang terdekat yang duduk di sebelah meja. Lalu dalam beberapa
waktu mendatang diikuti dengan rekan lain yang posisinya berjauhan.
2. Menanyakan struktur organisasi perusahaan
Menjadi orang baru yang bekerja di sebuah perusahaan, tentunya kamu harus mengetahui
struktur organisasi kantor mulai dari jabatan yang paling tinggi hingga yang paling bawah.
Tips ini mungkin akan lebih cocok kamu tanyakan kepada pihak Human Resources karena
memiliki tugas langsung untuk mensosialisasikannya.
Menanyakan struktur organisasi berguna supaya kamu bisa menyesuaikan gaya bahasa kamu
dengan lawan bicara nantinya. Semakin tinggi jabatan lawan bicara kamu pastinya harus
menggunakan bahasa yang lebih sopan.
Namun paragraf sebelumnya gak selalu berlaku di setiap perusahaan ya, ada juga kok atasan
yang pengin diajak ngobrol seperti teman dibandingkan menjadi bos.
3. Ingat nama teman di lingkungan kerja baru

Untuk sebagian orang, pindah ke kantor baru mungkin menjadi hal yang menyenangkan
karena menduduki jabatan yang lebih baik. Namun ada kalanya kamu harus menyesuaikan
lingkungan kerja yang belum tentu cocok dengan kepribadian diri sendiri.
Bekerja di satu perusahaan dari awal hingga akhir karier mungkin menjadi dambaan banyak
fresh graduate yang lagi mencari pekerjaan hari ini. Selain gak perlu pusing mikirin CV dan
surat lamaran kerja, menjadi pegawai dalam jangka waktu yang lama umumnya bakal
mendapatkan uang pesangon yang banyak.
Namun pada kenyataannya impian tersebut seringkali pupus karena berbagai macam kendala
mulai dari gaji yang gak naik-naik sampai jenjang karier yang gak jelas kedepannya.
Tips ketiga ini sangat bermanfaat agar kamu bisa menjadi teman yang akrab dengan seluruh
karyawan kantor. Dengan mengingat nama rekan kerja, obrolan kamu dengan lawan bicara
akan jauh lebih cair dan lebih enak untuk didengar.
Keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan adalah waktu untuk bisa nimbrung dan
ngerumpi  bareng relatif lebih cepat dibandingkan hanya menggunakan kata ‘lo’ atau ‘kamu’.
Untuk yang mengalami kesulitan gak perlu khawatir, sebab untuk menghafal semua nama
pegawai di lingkungan baru emang membutuhkan waktu beberapa hari hingga mingguan
tergantung jumlah karyawannya.
4. Mengirim pesan lewat email atau grup chat
Kalau kamu masih malu dan belum yakin bisa melakukan 3 tips di atas, bisa mencoba
alternatif lainnya dengan mengirimkan pesan follow up di email kantor atau grup chat
WhatsApp.
Walaupun terkesan kurang formal, tapi ini bisa menjadi cara yang efektif memperkenalkan
diri kepada seluruh jajaran manajemen di lingkungan kerja yang baru. Kelebihan lainnya
mengirim pesan dan grup chat adalah gak terbatas ruang dan waktu, yang artinya bisa dibaca
siapa aja meski orangnya lagi berhalangan hadir ke kantor.
5. Mengajak makan bareng
Cara kelima agar kamu bisa makin akrab dengan lingkungan kerja yang baru adalah
mengajak makan bareng rekan kerja selepas jam kantor. Ngobrolin masalah kerjaan dan
berbagi cerita tentang masalah kantor bisa membuat suasana menjadi lebih cair.
Kalau gak mau makan, mungkin alternatifnya kamu bisa mengajak minum kopi di kedai
favorit supaya suasananya bisa lebih santai.
Gak perlu ke tempat yang mahal-mahal, kamu bisa mencari tempat yang harganya relatif
murah tanpa harus mengorbankan isi dompet.
Nah itulah tips mengakrabkan diri sendiri di lingkungan kerja yang baru. Jadi sekarang gak
ada alasan lagi deh untuk kamu takut pindah kerja ke tempat baru. (Editor: Winda Destiana
Putri).
Memperkenalkan diri adalah hal yang biasa kita lakukan khususnya ketika bertemu dengan orang
baru. Terkadang kita juga dihadapkan pada situasi dimana kita harus memperkenalkan orang lain
kepada orang yang kita kenal, teman, atau kolega dengan menggunakan bahasa Inggris.
Memperkenalkan diri adalah salah satu cara untuk meningkatkan atau mengembangkan jaringan
dan relasi yang akan bermanfaat bagi anda kedepannya.
Nah bagi anda yang saat ini sedang belajar bahasa Inggris dan cara mengimplementasikannya pada
kehidupan sehari-hari anda harus memperhatikan artikel kali ini. Dimana kita akan membahas
terkait bagaimana cara mengenalkan diri kita atau orang lain (how to introduce yourself and others)
dengan menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar.
Kendala yang Sering Dihadapi
Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh non-native speaker ketika akan memperkenalkan diri
atau memperkenalkan orang lain diantaranya adalah sebagai berikut:
Bingung harus memulai topik pembicaraan
Canggung karena takut grammar salah
Kesulitan mengembangkan topik pembicaraan
Bingung memberikan impresi pertama
Tidak percaya diri
Dan beberapa alasan lain yang lebih mengarah kepada kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar. Namun anda tidak perlu khawatir terkait hal tersebut, melakukan
kesalahan pada perkenalan cukup wajar dan masih bisa ditolerir. Apalagi jika anda masih belajar,
sedangkan urutan grammar pada percakapan untuk memperkenalkan diri sendiri atau orang lain
tidak terlalu rumit dan mudah dilakukan.
Untuk memulai memperkenalkan diri sendiri atau orang lain anda dapat memperhatikan tips-tips
sebagai berikut:
Jika orang yang anda temui adalah orang yang cukup familiar anda dapat menggunakan kalimat
seperti contoh di bawah ini:
Mr. Lim, my name is Anne. It’s a pleasure to meet you. (Tuan Lim, nama saya Anne. Menyenangkan
sekali dapat berjumpa dengan anda.)
Anda dapat berjabat tangan setelah memperkenalkan nama anda.
Jika gender orang yang anda perkenalkan berbeda maka sebaiknya perkenalkan yang perempuan
terlebih dahulu.
Jika umur orang yang anda perkenalkan berbeda maka sebaiknya perkenalkan yang lebih tua
terlebih dahulu.
VIP harus diperkenalkan terlebih dahulu khususnya untuk pejabat atau tokoh penting.
Jika memperkenalkan saudara atau keluarga sebutkan nama lengkapnya.
Dalam situasi formal perkenalkan nama lengkapnya baik nama awal maupun nama akhir.
Tersenyum dan berjabat tangan adalah gesture yang baik.
Contoh Percakapan Perkenalan Diri Sendiri dan Orang Lain
Dalam memperkenalkan diri baik secara formal maupun informal anda dapat menggunakan frasa
pembuka seperti contoh di bawah ini:
Hello, my name is….
Hi, i’m….
Good afternoon, my I introduce myself. My name is….
This is my friend….
Have you met….?
How do you do? My name is….
Pleased to meet you. I’m….
This is …. and this is ….
Beberapa frasa tersebut dapat anda kembangkan untuk memulai memperkenalkan diri kepada
orang lain atau mengenalkan orang lain. Untuk lebih menguasai dan memahami bagaimana cara
memperkenalkan diri sendiri dan orang lain yang baik dalam bahasa Inggris, mari kita simak contoh
percakapan di bawah ini:
Jane: Hello, my name is Jane. It’s nice to meet you. (Halo, nama saya Jane. Senang berjumpa dengan
anda.)
Fonda: Hello, i’m Fonda. It’s really nice to meet you too. (Halo, saya Fonda. Senang berjumpa dengan
anda.)
Jane: I would like to discuss about the design for your building that i’ve send to you yesterday. Did
you receive it? (Aku ingin membahas terkait desain untuk bangunan anda yang telah saya kirimkan
kemarin. Apakah anda sudah menerimanya?)
Fonda: Yes, i did receive it and it was good. I may want to change some decorations and so forth. But
i want to suppress the budget also. So do you have any idea? (Ya, aku sudah menerimanya kemarin
dan itu bagus. Aku ingin mengganti beberapa dekorasi dan semacamnya. Tapi aku juga ingin
menekan anggaran. Apakah kau punya ide?)
Jane: Well, of course we could do that. I could offer several design to match the budget
honestly. (Baik, tentu saja kita bisa melakukannya. Saya sejujurnya bisa menawarkan beberapa
desain yang sesuai dengan anggaran anda.)
Fonda: That’s great, let’s discuss with my finance team. (Baik, mari kita diskusikan dengan tim
keuanganku.)
Contoh lainnya adalah jika anda ingin memperkanalkan orang lain kepada relasi, teman, kenalan,
atau saudara anda dapat dilihat pada contoh berikut ini:
Jane: Hey Mrs. Fonda, may i introduce Ami to you? (Hei Bu Fonda, bolehkah kukenalkan Ami
padamu?)
Fonda: Of course, hei i’m Fonda. Nice to meet you Ami. (Tentu, hei saya Fonda. Senang berjumpa
denganmu Ami.)
Ami: Nice to meet you Mrs. Fonda (Senang berjumpa dengan anda Bu Fonda)
Jane: Ami is one of my colleague, and she will explain the design’s budget you asked before. (Ami
adalah salah satu rekan kerja saya, dan dia akan menjelaskan tentang anggaran desain yang anda
tanyakan sebelumnya.)
Fonda: Oh, well let’s go to my room then to discuss it more. (Oh, baiklah mari ke ruangan saya untuk
mendiskusikan lebih lanjut.)
Ami: Well, after you Mrs. Fonda (Baik, silahkan Bu Fonda.)
Nah demikian bagaimana cara memperkenalkan diri atau orang lain dalam bahasa Inggris yang baik,
jangan pernah ragu untuk mengekspresikan diri anda dan selalu percaya diri. Dengan memberikan
kesan pertama yang baik maka orang lain akan respek kepada anda dan akan memudahkan dalam
menjalin relasi maupun memulai pembicaraan selanjutnya. Semoga bermanfaat!
Kegiatan presentasi adalah suatu hal yang pasti dilakukan oleh banyak profesi, baik Anda seorang
karyawan, pencari investor, mahasiswa, dan siswa. Bahkan presentasi juga dilakukan ketika Anda
diundang dalam sebuah acara khusus untuk membicarakan hal yang memang Anda sudah ahli di
dalamnya.
Pada dasarnya, perkenalan singkat saat presentasi yang harus dilakukan hanya mencakup beberapa
hal. Pertama, Anda harus memperkenalkan nama Anda. Biasanya untuk karyawan, Anda perlu
memberitahu latar belakang jabatan yang Anda pegang dalam perusahaan. Kemudian untuk pencari
investor, Anda harus memperkenalkan produk atau usaha yang akan Anda buat secara singkat.
Untuk mahasiswa atau siswa, biasanya Anda harus menyebutkan kelompok Anda dan siapa saja
anggotanya (jika presentasi adalah tugas kelompok). Sedangkan jika Anda diundang dalam sebuah
acara untuk melakukan sebuah presentasi, Anda bisa menyebutkan latar belakang Anda yang
menunjukan bahwa Anda ahli dalam topik tersebut.
Setelah itu, Anda bisa memberitahu judul atau topik apa yang akan Anda presentasikan. Sebagai
tambahan, Anda juga bisa mengungkapkan apa latar belakang yang mendorong Anda untuk
membuat presentasi tersebut. Bisa karena masalah yang dihadapi perusahaan, memperkenalkan ide
bisnis baru, atau untuk memenuhi tugas mata kuliah atau mata pelajaran tertentu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa contoh perkenalan singkat saat presentasi secara
lisan dalam bahasa Inggris.
Contoh Perkenalan Singkat Saat Presentasi Oleh Karyawan
“Good afternoon, Sir and Madam. My name is Terry Crewford. I’m the lead of financial team in this company and
I would like to do my presentation regarding our future financial rules. In regards to our current deficit, I think this
topic is very important right now to talk about. Once we have comprehend the situation we’re in right now, I
believe that what I am about to present might be able to solve any future problems in our finance.”
(Selamat siang, Bapak dan Ibu. Nama saya Terry Crewford. Saya adalah ketua tim keuangan di
perusahaan ini dan saya ingin melakukan presentasi mengenai peraturan keuangan kita di masa
depan. Dalam hal defisit kita saat ini, menurut saya topik ini sangat penting untuk dibicarakan saat
ini. Setelah kita telah memahami situasi saat ini, saya yakin bahwa apa yang akan saya presentasikan
bisa memecahkan permasalahan keuangan apapun di masa depan.”
Contoh Perkenalan Singkat Saat Presentasi Oleh Pencari Investor
“Good morning, Sir and Madam. Thank you so much for lending us the time and place to do our presentation on
our product. My name is David Lindestorm and I am the Founder of EasyCredit. We started to develop our
product in 2017 and now we have more than one thousand users on our application. Basically what this product
does is making it more easy for people to get a credit.”
(Selamat pagi, Bapak dan Ibu. Terima kasih telah memberikan kami waktu dan tempat untuk
melakukan presentasi mengenai produk kami. Nama saya David Lindestorm dan saya adalah
penemu EasyCredit. Kami telah memulai mengembangkan produk ini pada tahun 2017 dan sekarang
kami memiliki lebih dari seribu pengguna pada aplikasi kami. Pada dasarnya produk ini membuat
orang-orang lebih mudah mendapatkan kredit.)
Contoh Perkenalan Singkat Saat Presentasi Oleh Mahasiswa Atau Siswa
“Good afternoon, everyone. Today we are going to do a presentation on Albert Camus. Our group consists of
Tiara, Linda, Jack, and myself, Cynthia. We are making this presentation to fulfill the assignment for this
philosophy class. In this presentation, we will talk about who is Albert Camus and what way of thoughts he has
introduced into the philosophical world.”
(Selamat siang, semuanya. Hari ini kami akan melakukan sebuah presentasi mengenai Albert Camus.
Anggota kelompok kami adalah Tiara, Linda, Jack, dan saya sendiri, Cynthia. Kami membuat
presentasi ini untuk memenuhi tugas kelas filsafat.  Dalam presentasi ini, kami akan membicarakan
siapa itu Albert Camus dan cara berpikir apa yang telah ia perkenalkan dalam dunia filsafat.)
Contoh Perkenalan Singkat Saat Presentasi Dalam Acara Resmi
“Good afternoon, ladies and gentlemen. I would like first of all to say thank you to the organizer for inviting me to
this event. My name is Linda Karmilla and I am the CEO of Winder, an online dating application. Today, I am
going to talk about how online dating has changed our relationship in a better way, especially for introverts. 
Hopefully my presentation today could help every one of us to view the technology that we have more positively.”
(Selamat siang, Tuan dan Nyonya. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pengurus acara yang telah mengundang saya ke acara ini. Nama saya Linda Karmilla dan saya adalah
CEO Winder, sebuah aplikasi kencan daring. Hari ini, saya akan membicarakan tentang bagaimana
kencan daring telah mengubah hubungan kita dalam cara yang lebih baik, terutama untuk para
introvert. Semoga saja presentasi saya hari ini bisa membantu kita semua dalam melihat teknologi
yang kita miliki lebih positif.)
Itulah dia berbagai macam contoh perkenalan singkat saat presentasi yang dapat Anda jadikan acuan
untuk ke depannya. Semoga dapat membantu Anda dalam mempelajari bahasa Inggris lebih
mendalam lagi.

10 Contoh CV dan cara membuatnya yang


benar, menarik, dan mudah bagi fresh
graduate

CV atau curriculum vitae merupakan cara perusahaan untuk menilai kamu sejak pertama kali.
Oleh karena itu kamu disarankan membuat CV yang benar, runtut secara kronologi, menarik,

namun tidak bertele-tele.

Padahal bagi para fresh graduate atau mereka yang baru pertama kali melamar pekerjaan,

membuat CV bisa dibilang cukup rumit meski banyak contoh CV yang bertebaran

di internet yang bisa kamu jadikan inspirasi.

Nah, sebelum kamu dipusingkan dengan banyaknya contoh CV, maka ada beberapa aturan

dasar membuat CV yang harus kamu ingat dan tuliskan di CV buatanmu sendiri.

Berikut adalah aturannya:

1. Masukkan data identitas dengan benar

Di contoh CV yang benar untuk ditulis adalah masukkan data diri atau data identitas dengan

benar dan jujur. Mulai dari menulis nama panjang,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi,

alamat email, dan alamat sosial media lainnya. Pastikan bahwa sosial mediamu terlihat normal

ya. Sebab bisa jadi perusahaan yang kamu tuju benar-benar melihat sosial mediamu.

Kemudian di contoh CV, deskripsikan dirimu dengan baik. Deskripsi diri ini termasuk usia,

kondisi kesehatan, kemampuan berbahasa, dan sedikit menyinggung tentang pendidikan

terakhir yang kamu jalani. Seperti contohnya adalah kamu berasal dari lulusan mana dengan

nilai yang memuaskan.

2. Masukkan riwayat pendidikan

Riwayat pendidikan adalah hal yang penting lainnya di contoh CV. Tak perlu menulis secara urut

mulai dari pendidikan di taman kanak-kanak. Cukup dari pendidikan di masa sekolah dasar,

sekolah lanjutan pertama, sekolah menengah atas, dan universitas. Cantumkan pula durasi

kamu menempuh pendidikan di masing-masing.

Jika kamu memiliki riwayat pendidikan informal lainnya, bisa kamu cantumkan pula di bagian

contoh CV ini.

3. Jika ada, masukkan pengalaman kerja atau pengalaman berorganisasi

Jika sebelum melamar pekerjaan ini, kamu ternyata sudah memiliki pengalaman bekerja maka

jangan ragu untuk menuliskan seperti yang ada di contoh CV. Tuliskan secara detail di
perusahaan apa kamu bekerja, durasi bekerja, posisi, dan tingkatan atau jenjang karir yang

kamu dapatkan. Meski bukan dari perusahaan besar, jangan ragu untuk menuliskannya di

contoh CV.

Selain pengalaman bekerja, pengalaman dalam berorganisasi juga bisa menjadi nilai plusmu.

Apalagi jika dalam berorganisasi kamu menduduki atau memegang jabatan yang cukup

berharga. Tuliskan atau deskripsikan secara detail dari kegiatan yang kamu lakukan dan

pengaruhnya pada pengembangan dirimu.

4. Jelaskan kualifikasi diri yang dimiliki

Selain pendidikan yang berkualitas, perusahaan juga akan melirik kualifikasi khusus yang kamu

miliki. Apalagi jika kamu berhasil mencapai sesuatu berkat kemampuan tersebut. Sehingga

jangan ragu untuk menuliskan di contoh CV.

5. Tuliskan keahlian pribadi yang menunjang kemampuan

Tak hanya deskripsi diri dan pendidikan, perusahaan juga ingin mengetahui pribadimu

seutuhnya. Sehingga kamu bisa menuliskan atau menjelaskan keahlian pribadi yang kemudian

menunjang kemampuanmu dalam bekerja. Sehingga jangan lupa untuk mencantumkannya di

contoh CV.

6. Tuliskan capaian atau penghargaan yang pernah kamu raih

Jika kamu memiliki capaian khusus, maka hal tersebut adalah sebuah nilai lebih. Tuliskan

capaian atau penghargaan yang pernah kamu dapatkan secara detail, termasuk di tahun

berapa, di mana, dan seberapa besar pengaruhnya.

7. Tuliskan secara singkat, padat, dan jelas

Setelah kamu melengkapi contoh CV dengan lengkap, pastikan bahwa kamu bisa

menjelaskannya secara singkat, padat, dan jelas. Gunakan dengan kata yang kaya makna,

terdengar cerdas, dan efisien. Kemudian tuliskan setiap alur riwayat hidup dengan runtut.

Termasuk di jenjang pendidikan, pengalaman kerja, atau prestasi yang pernah kamu raih.

Jangan menuliskannya secara melompat-lompat.


Serta di contoh CV, jangan menggunakan nama yang berlebihan atau aneh untuk alamat email

seperti celaluimuth@gmail.com.

Inilah beberapa contoh CV bahasa Indonesia yang benar, kreatif, dan menarik
Dari

beberapa contoh CV di atas, jangan langsung mencontohnya secara mentah-mentah. Kamu

harus kreatif dalam membuatnya sesuai kepribadianmu sendiri dan isi dengan jujur.

Selain dituliskan dalam bentuk Microsoft Word atau Document, beberapa perusahaan juga

meminta CV untuk dikirimkan dalam bentuk PDF. Oleh karena itu setelah membuat Cv, jangan

lupa untuk dikonversikan menjadi PDF sehingga bisa kamu kirimkan melalui email tanpa ribet.
Jadi, selamat mencoba sendiri dan semoga kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang kamu

inginkan

Contoh Biografi Diri Sendiri – Biografi merupakan tulisan tentang perjalanan hidup atau riwayat hidup
seseorang yang dapat ditulis dalam beberapa baris kalimat saja atau sampai menjadi sebuah
buku. Umumnya biografi menceritakan kehidupan seseorang mulai dari kelahiran sampai keadaannya
sekarang ini.

Teks biografi ditulis oleh orang lain. Dalam penulisannya teks ini menggunakan sudut pandang orang
ketiga. Ini berbeda dengan penulisan autobiografi yang ditulis menggunakan sudut pandang orang
pertama.

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama dan Orang Ketiga :

» Saya adalah seorang pelukis (Sudut pandang orang pertama).


» Dian Sumaryo adalah seorang pelukis (Sudut pandang orang ketiga).
Tujuan penulisan biografi adalah untuk memberikan informasi kepada orang lain tentang seseorang. Baik
itu berupa kehidupan pribadinya, cita-cita, perjuangan atau kejadian atau peristiwa penting yang terjadi
dalam kehidupannya.

Nah, untuk penulisan biografi diri sendiri atau pribadi biasanya diperuntukan untuk mengenalkan diri kita
kepada orang lain, entah itu untuk urusan melamar pekerjaan ataupun mengenalkan diri ke khalayak ramai
lewat internet. contohnya wikipedia atau bio di sosmed.

Karena biografi pribadi bersifat pengenalan diri, ya sebetulnya kamu bebas saja mau menulis apapun
sesuka hati. Tapi buatlah tulisan tersebut seolah-olah ditulis oleh orang lain atau berdasarkan sudut
pandang orang lain.

Lebih baik lagi apabila biografi yang dibuat dapat menginspirasi orang lain dan penulisannya lebih
ditekankan pada kisah-kisah penting bukan cerita basa-basi. Tonjolkan sisi menarik yang ada pada diri
kamu. Bisa berupa kelebihan yang dimiliki, peristiwa inspiratif ataupun prestasi di masa lalu ataupun
terbaru.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam cara membuat teks biografi diri sendiri dan
strukturnya yang menarik. agar tulisan biografi seseorang tersebut terlihat lebih terstruktur dan
sistematis. Struktur Penulisan Biografi Diri Sendiri

Berikut ini adalah struktur atau kerangka dalam penyusunan baik itu kumpulan biografi diri sendiri ataupun
otobiografi / autobiografi diri sendiri.

1. Pengenalan Tokoh/Diri Sendiri


Dibagian awal, kenalkan diri kamu terlebih dahulu. Terutama tentu saja nama lengkapmu dan tempat
kelahiranmu. Setelah itu kemudian bisa dilanjutkan menceritakan tentang keluargamu. Seperti
menceritakan tentang saudara kandungmu ataupun latar belakang orang tuamu secara singkat.

Kemudian bisa juga dilanjutkan dengan riwayat pendidikan yang pernah dilalui beserta nama sekolahnya.
Bisa juga ditambah dengan tahunnya serta pengalaman penting ketika menempuh pendidikan tersebut.

Contoh Pengenalan Adalah Sebagai Berikut:


Namanya adalah Nur Fitriani, dia lahir di Malang, 19 Oktober 2000. Dia adalah anak kedua dari dua
bersaudara. Kakaknya seorang perempuan bernama Hilman Marawi, seorang penyanyi nasyid terkenal di
daerah Jawa Timur. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru dan telah mengabdi dalam bidang
pendidikan sejak mereka masih remaja …… dll.

2. Peristiwa dan Kejadian Penting


Dibagian ini kamu dapat menceritakan tentang momen-momen penting yang pernah dilalui oleh sang tokoh
berikut adalah beberapa diantaranya:

a. Kejadian yang Mengubah Hidup/Memotivasi


Dalam tulisan ini kamu bisa bercerita tentang pengalaman-pengalaman dalam kehidupanmu yang
kemudian mengubah hidup seperti keadaan sekarang ini.

Contohnya:
Semasa kecil dia pernah hidup di jalanan, setiap hari Risman bersama ayahnya yang seorang pemulung
tidur di bawah jembatan , karena rumahnya digusur oleh pemerintah kota Jakarta saat itu. Namun itu tidak
pernah membuat semangat belajarnya turun. Justru karena itulah Risman semakin giat belajar dan
termotivasi meraih cita-citanya menjadi seorang dokter ….. dst
b. Prestasi
Kamu bisa menulis tentang prestasi-prestasi apa saja yang berhasil diperoleh selama ini serta kisah
singkatnya. atau

Contohnya: Perempuan berdarah Medan ini pernah menjuarai kejuaraan pencak silat junior antar
Kabupaten se-Jawa Timur ketika berumur 14 tahun … dll

c. Pekerjaan, Pengalaman, Karir (Bila Ada)


Bila masih pelajar kamu bisa mengabaikan poin ini dan poin berikutnya. Bila sudah bekerja, kamu bisa
menuliskan pekerjaanmu, di perusahaan mana dan di bagian apa. ataupun juga cerita bagaimana awal
sampai akhir kamu merintis karir. Baik itu dalam bidang wiraswasta, kepenulisan ataupun bidang bisnis.

Contohnya: Ia pernah bekerja di perusahaan Telkom sebagai adminstrator di divisi IT perusahaan


tersebut … dll

d. Penutup
Disini kamu bisa menambahkan intisari dari tulisan biografi ataupun harapan dan mimpimu di masa depan
atau juga kalimat ‘menghentak’ lainnya.

Bila menulis Biografi. Jangan lupa, untuk menulis berdasarkan sudut pandang orang ketiga yaa .., Satu
lagi, kerangka ini hanya salah satu acuan saja. Jadi sifatnya tidak baku atau tidak wajib dalam
penggunaannya.

Contoh Biografi Diri Sendiri I


Namanya adalah Dewi Anggraeni, Lahir di Tasikmalaya, 30 Desember 1997, ia adalah anak ketiga dari
lima bersaudara, buah dari pasangan Kamaruddin dan Siti Zubaidah. Dewi adalah panggilan akrabnya, ia
terlahir di keluarga yang sangat sederhana, Ayahnya seorang Guru honorer di sebuah madrasah
tsanawiyah, sedangkan Ibunya bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu tak jauh dari rumahnya. Sejak kecil
dia selalu di nasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin beribadah, jujur dan baik terhadap sesama.

Ketika berumur 6 tahun, ia memulai pendidikan di SDN 1 Ciawi, Tasikmalaya, kemudian setelah lulus dia
melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Tasikmalaya di tahun 2009. Selepas lulus dari SMP di tahun 2012,
dia mengikuti Pamannya tinggal di kota Bandung dan melanjutkan pendidikannya di SMA xx Kota
Bandung.

Ketika menginjak kelas X SMA tersebut, dia mengikuti lomba menulis puisi antar sekolah se-Kota Bandung
, dan puisinya yang berjudul “ Senja di Barat Cikapundung” menjadi juara ke 3 dalam perlombaan tersebut.
Tentu saja ini membuat hatinya senang dan semakin bersemangat dalam menulis, terutama puisi-puisi
bertemakan lingkungan. Baginya lingkungan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
karena lingkungan yang bersih dan asri dapat membuat jiwa manusia kuat dan sehat.

Selain itu ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, Dewi bergabung dengan organisasi Pramuka
dan juga pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah dinding sekolah.

Saat ini dia masih duduk di kelas XII SMA jurusan Bahasa, setelah lulus nanti gadis berkulit hitam manis ini
berencana untuk melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Gajah Mada (UGM)
Yogyakarta.

Contoh Biografi Diri Sendiri Singkat II


Nuraeni tinggal di kota Bandung dan menjadi salah satu siswi kelas XI, SMA Negeri 76 Bandung Jurusan
IPA. Ia lahir di Ambon pada tanggal 10 Januari 1999.

Selain memiliki ketertarikan dalam bidang yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan ia juga memiliki
hobi berolahraga, terutama jogging. Baginya tumbuhan dan kesehatan penting dan saling berkaitan satu
sama lainnya.

Semasa kecil dia pernah tinggal di dekat kali Ciliwung dan setiap musim hujan rumahnya selalu kebanjiran
dan kemudian mengungsi ke tempat penampungan. Kejadian tersebut terus terulang dari tahun ke
tahunnya. Hal tersebut kemudian membuatnya berpikir, bahwa datangnya banjir tersebut bukan semata
karena faktor alam saja. Namun juga karena faktor manusia yang sering membuang sampah sembarangan
ke sungai, pemukiman liar di bantaran sungai dan juga kurangnya resapan air.

Itulah yang membuat hatinya tergerak untuk ikut menyadarkan masyarakat agar tak membuang sampah
sembarangan. Dia pun kemudian bergabung dengan komunitas peduli lingkungan di kota Jakarta. setiap
akhir pekan gadis berkulit hitam manis ini ikut melakukan penyuluhan dan bakti sosial. Untuk menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan.

Saat ini Nuraeni tinggal bersama ayahnya yang berprofesi sebagai pegawai swasta di perumahan Puri
Makmur no 103 Kemang. Selain aktif di komunitas peduli lingkungan, ia juga aktif di komunitas sepeda
Batavia, komunitas tanaman hias dan juga komunitas parkour Jakarta Selatan.
Contoh Biografi Diri Sendiri III
Muhammad Mulkan Fauzi atau biasa dipanggil Mulkan oleh orang-orang disekitarnya memiliki hobi
membaca buku dan bermain futsal. Ia lahir di kota Semarang pada tanggal 30 Oktober 1997 dari pasangan
Rahmat Kartoso dan Linda Kusumaningtyas. Mulkan memiliki seorang kakak bernama Lusi Apriani yang
sudah menikah dan kini tinggal bersama suaminya di Solo. Ia juga memiliki sepasang adik kembar
perempuan bernama Sifa dan Isfi yang baru berusia 5 tahun.

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 2003 – 2009 di SDN Budi Mulya. Kemudian setelah lulus
melanjutkannya ke SMPN 4 Karang Naga dari tahun 2010-2013. Dan kemudian melanjutkan sekolah lagi
ke SMAN Tarakan 12 Semarang. di SMA ini dia mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Paskibra dan juga aktif
dalam organisasi OSIS. Bahkan ia pun sempat menjabat sebagai wakil ketua OSIS di sekolahnya.

Pemuda berwajah tampan ini adalah anggota tim futsal SMAN 12 Tarakan dan beberapa kali menjuarai
kejuaraan futsal baik itu kejuaraan antar sekolah maupun umum. Diantaranya: Juara III Piala Walikota
Semarang 2015, juara III futsal Hardiknas Cup 2015, juara pertama Kilimanjaro Cup 2016 dan lain
sebagainya.

Dia memiliki cita-cita dalam beberapa tahun mendatang dapat bergabung dengan Tim Nasional futsal
Indonesia dan membawa harum nama Bangsa di Asia dan Dunia. Pemain yang berposisi sebagai
penyerang ini juga memiliki cita-cita untuk memberangkatkan Haji kedua orang tuanya yang sudah
merawatnya sejak kecil di kemudian hari.
Contoh Biografi Singkat IV
Sahira lahir di Surabaya pada tanggal 19 Maret 2001, Beliau adalah perempuan keturunan Medan-Jawa.
Namanya dikenal melalui sejumlah penghargaan dalam bidang olahraga Karate yang digelutinya sejak
kelas 4 Sekolah dasar. Beberapa penghargaan telah diraihnya seperti Juara III turnamen karate Tingkat
SMA se-Jatim 2016 , juara 1 karate Piala Kartini 2018 dan lain sebagainya. Saat ini beliau bersekolah di
SMAN 18 Surabaya tingkat IX.

Contoh Biografi Diri Sendiri/Pribadi Singkat


Nur Hasanah adalah gadis keturunan Sunda dan Padang, nama Nur memiliki arti cahaya sendangkan
Hasanah artinya adalah kebaikan. dia lahir di Bogor, 18 April 1995. Dari pasangan Ihsan Kamil dan
Kamidia Ajeng Pratiwi.

Gadis berkerudung ini memiliki motto “Man Jadda Wajada” dalam hidupnya, yang artinya siapa yang
bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Maka dari itu sekarang pun ia sangat bersungguh-sungguh
dalam belajar untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang Desainer pakaian muslim.

Sejak kecil Nur terbiasa hidup dilingkungan pesantren, ketika SD dia ikut mondok di Pesantren milik
pamannya beberapa kilometer dari rumahnya. Kemudian ketika SMP dia mondok di pesantren xxxxxx di
Jawa Tengah. Setelah lulus dia pulang lagi ke rumahnya dan sekolah di MAN 2 Kota Bogor.

Tahun 2015 lalu, dia berhasil menjuarai lomba kaligrafi antar MAN se-Jawa barat dan pernah juga masuk
12 besar atau finalis lomba rancang busana Muslim 2015 yang di selenggarakan oleh majalah Muslimah.

Saat ini dia tinggal di jalan Katamso no 12. bersama orang tua dan sepasang adik kembarnya yang masih
duduk di kelas II Sekolah Dasar.
Adapun beberapa tujuan yang harus diketahui dari penulisan autobiografi adalah sebagai berikut ini:

1. Mengenalkan diri kita secara lebih detail kepada orang lain.


2. Bahan ‘pencitraan’ seseorang.
3. Memberikan gambaran, pelajaran serta kisah-kisah inspiratif bagaimana seseorang dapat sukses’
dalam bidang yang sedang digeluti sekarang ini, baik itu dalam karir, bisnis, politik ataupun bidang
lainnya.

Cara Menulis Autobiografi

1. Ingat dan Catat Peristiwa – Peristiwa Penting

Tulis apapun yang kamu ingat tentang peristiwa-peristiwa penting dalam hidupmu dan kapan itu terjadi
secara detail, bisa tentang kelahiranmu, keluarga sampai orang-orang yang berhubungan langsung
dengan anda di waktu kecil.
Kemudian dilanjutkan dengan kejadian-kejadian di masa remaja anda baik itu ketika menempuh
pendidikan, karir, hubungan dan juga kejadian-kejadian besar lainnya.

2. Tuliskan Karakter Tokoh

Tuliskan orang-orang beserta karakter yang akan dimasukan kedalam autobiografi mu, bagaimana
karakter orang terdekat yang mempengaruhi kehidupanmu.

3. Membuat Kerangka Karangan

Disini anda dapat membuat kerangka dasar dalam pembuatan tulisan autobiografi, hal-hal yang telah
dicatat dalam poin 1 dan 2 disusun secara rapi agar dapat menghasilkan cerita yang sistematis (berurutan)
dari kecil sampai keadaan sekarang.

Untuk membuat autobiografi yang baik, kamu harus dapat membangun tulisan dengan ketegangan, konflik,
klimaks dan pemecahan dan tentunya kejadian atau kisah-kisah menakjubkan agar pembaca betah
berlama-lama dengan tulisan anda.

4. Memulai Menulis

Tulislah autobiografimu sesuai dengan kepribadian mu, apakah akan menuliskannya dengan gaya
humoris, serius, bersemangat ataupun dramatis. Satu hal yang paling penting adalah menulislah dengan
jujur, karena autobiografi bukanlah karangan fiksi. Autobiografi ditulis harus berdasarkan pengalaman
nyata si penulis, dan biasanya di dukung dengan detail kejadian beserta data-data yang jelas.
Cara Membuat Autobiografi Singkat Untuk Tugas Sekolah

Untuk membuat otobiografi/autobiografi tugas dari sekolah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Autobiografi untuk tugas sekolah yang biasanya singkat cukup diawali dengan
perkenalan tentang dirimu, mulai dari tanggal lahir, keluarga ataupun keadaan masa kecil.
Kemudian dilanjutkan dengan Momen, kisah atau pengalaman yang tak terlupakan yang terjadi
selama masa hidupmu selama ini. Setelah itu kemudian bisa dilanjutkan dengan bagian penutup
yang berisi keadaan kamu sekarang atau cita-citamu dimasa yang akan datang. Contoh
Autobiografi Diri Sendiri 1
Namaku Dewi Anggini, lahir di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku adalah anak kedua dari lima
bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi adalah panggilan akrabku,
Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahku seorang pegawai negeri sipil di lingkungan
Pemda. Sedangkan Ibuku adalah seorang guru di sebuah madrasah tsanawiyah tak jauh dari rumah. Sejak
kecil Ayah selalu menasehatiku agar rajin beribadah, bersikap jujur dan baik terhadap sesama.

Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Pasawahan, Majalengka, kemudian setelah lulus
melanjutkan pedidikan di SMPN 4 Majalengka di tahun 2009. Selepas lulus SMP di tahun 2012. Aku
pindah ke kota Bandung dan tinggal bersama Tanteku di sekitaran daerah Buah Batu dan melanjutkan
pendidikan di salah satu SMA yang tak jauh dari sana.

Ketika menginjak tahun kedua di SMA, aku mengikuti perlombaan menulis cerpen antar SMA se-kota
Bandung, dan ketika itu puisiku yang berjudul “Senja di Timur Cikapundung” menjadi juara 2 dalam
perlombaan tersebut. Aku sangat gembira, hari itu menjadi hari yang tak akan pernah kulupakan dalam
hidupku.

Momen pada saat namaku disebut oleh juri diatas panggung adalah momen yang tak terlupakan, apalagi
ketika aku berjejer diatas panggung, disalami, diberi sebuah piagam penghargaan dan piala oleh pak
Walikota Bandung saat itu, Ridwan Kamil. ‘

Setelah peristiwa itu, semangatku dalam menulis semakin menggebu-gebu, aku berharap suatu hari nanti
aku dapat menjadi penulis yang terkenal yang karya-karyanya selalu ditunggu-tunggu dan dapat
menginspirasi orang lain.

Saat ini aku masih duduk di kelas XI SMA jurusan Bahasa,Selepas lulus SMA nanti, aku berencana
melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.
Contoh Autobiografi Diri Sendiri 2
Aku lahir di Papua 12 Januari 1997, Namun saat ini aku tinggal di kota Jakarta dan menjadi salah satu
siswa di kelas X, SMA Negeri 21 Jakarta Jurusan IPS.

Aku memiliki hobi-hobi yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga berolahraga, terutama olahraga
jogging. Bagiku tumbuhan dan kesehatan adala dua hal penting yang berkaitan antara satu dengan
lainnya.

Semasa kecil aku pernah tinggal di dekat sungai Ciliwung, setiap musim hujan rumahku pasti kebanjiran
oleh luapan sungai tersebut. Aku bersama keluargaku kemudian mengungsi ketempat pengungsian
sementara sampai banjir mereda. Hal itu terus saja terulang dari tahun ketahunnya seperti tanpa ada
pemecahan.

Menginjak tahun pertama di SMA, aku mulai sadar bahwa permasalahan banjir sebetulnya bukan sekedar
tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab mengatasi masalah
tersebut. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang
sampah ke sungai.

Sejak saat itu, kemudian aku mulai bergabung dengan Komunitas Peduli Lingkungan. Komunitas ini
bergerak setiap minggunya untuk mensosialisasikan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
banjir dan juga pola-pola hidup sehat. Tak lupa juga kadang kami mengadakan bakti sosial di setiap
kelurahan yang dikunjungi.

Kini aku merasa lebih bermanfaat bagi orang lain. Dengan berbagi ternyata membuat orang menjadi lebih
tahu dan kita menjadi tahu lebih.

Saat ini aku tinggal bersama ayahku yang bekerja di salah satu perusahaan Negeri di wilayah Jakarta
Pusat. Selain aktif di komunitas peduli lingkungan, aku juga aktif di komunitas Goowes Jakarta dan juga
Komunitas parkour Batavia.
Contoh Autobiografi Singkat Diri Sendiri
Namaku Ridwan, umurku sekarang adalah 15 tahun. Sejak kecil aku bercita-cita ingin menjadi pemain
bulutangkis hebat yang bisa membawa nama Indonesia berkibar di pentas dunia. Aku sangat ingin sekali
membanggakan orang tuaku, teman-temanku dan tentunya negaraku.

Pada saat usiaku menginjak 7 tahun. Kakek membelikanku raket sebagai hadiah karena aku mendapat
rangking 2 di kelas 1 sekolah dasar. Kakekku jago sekali bermain bulutangkis, dia selalu mengajariku
bagaimana cara bermain yang baik dan menemaniku bermain bulutangkis setiap libur sekolah. 

Pada saat usiaku 13 tahun, aku terpilih untuk mewakili sekolahku mengikuti kejuaraan bulutangkis antar
sekolah dasar se-kecamatan Cibariuk. Itulah pertama kalinya aku mengikuti kejuaraan resmi dan ternyata
aku berhasil masuk ke babak final walaupun aku ternyata harus kalah dibabak tersebut dan hanya menjadi
juara 2. Tapi tentu saja itu adalah pengalaman berharga yang akan selalu aku kenang.

Saat ini aku bergabung dengan salah satu sekolah bulutangkis yang ada di kotaku. Aku berharap
kemampuanku semakin lama semakin meningkat agar aku bisa mewujudkan mimpi yang aku idam-
idamkan.

10+ Contoh Pidato Singkat Tentang


Pendidikan, Perpisahan dll
SalamadianJanuari 15, 20170
Contoh Pidato Singkat – Pidato adalah suatu kegiatan orasi atau penyampaian pesan di depan orang
banyak dengan menggunakan struktur dan intonasi tertentu, sehingga tujuan pidato tersebut dapat
tercapai. Pidato bertujuan menyampaikan suatu pendapat atau pandangan terhadap hal tertentu kepada
banyak orang.
Bagi sebagian orang, pidato merupakan hal yang mudah dilakukan, tetapi bagi sebagian lainnya pidato
bisa menjadi hal yang menakutkan. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi, karena pidato dapat dipersiapkan
terlebih dulu. Sehingga saat pelaksanaan tidak mengalami grogi atau kendala yang berarti.

Yth. Para hadirin yang berbahagia

Puji syukur kepada Allah SWT, pada hari ini kita diberikan rahmat dan karuania-Nya sehingga kita bisa
berkumpul pada kesempatan yang baik ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Pada hari ini kita akan membahas tentang makna pendidikan dan pentingnya pendidikan bagi masa
depan. Pendidikan merupakan proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan.

Pendidikan bukan hanya proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Lebih dari itu,
pendidikan bertujuan meningkatkan sumber daya manusia dan mencetak generasi bangsa yang cerdas.
Pendidikan memegang peranan penting di dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara karena di
sinilah cita-cita dan masa depan generasi penerus bangsa diletakkan.

Hadirin yang berbahagia…

Kita tahu pendidikan merupakan hal yang sangat penting, baik bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sayangnya tidak semua orang berkesempatan untuk mengeyam pendidikan
hingga tingkat pendidikan yang tinggi.

Keterbatasan ekonomi dan keterbatasan akses membuat pendidikan sangat sulit untuk didapatkan oleh
saudara-saudara kita di wilayah lain yang terpencil. Masih ingatkah Anda ada sebagian kecil saudara kita
di daerah lain yang harus menyeberang sungai bertaruh nyawa demi bisa sampai di sekolah? Hal ini tentu
membuat kita terenyuh.

Di saat mereka ingin mendapatkan pendidikan yang baik, mereka terkendala akses menuju sekolah yang
sulit dicapai. Oleh karena itu, bagi kita yang mendapatkan kemudahan untuk mengenyam pendidikan,
maka mari gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi yang setinggi-
tingginya.

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai cita-cita. Anda bercita-cita ingin menjadi apa?
Dokter? Insinyur? Diplomat? Presiden? Semuanya tidak akan tercapai tanpa pendidikan yang memadai.
Pendidikan juga menjadi jalan termudah untuk memutus mata rantai kemiskinan karena kemiskinan erat
kaitannya dengan kebodohan.

Pendidikan yang cukup membuat orang lebih terdidik, lebih mudah mendapatkan informasi, dan lebih
pintar. Hal ini membuat orang berpendidikan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk mendapatkan
posisi karier yang lebih tinggi dan kesempatan kerja yang lebih luas sehingga kesejahteraannya juga lebih
baik daripada orang yang tidak berpendidikan.

Hadirin sekalian yang saya hormati.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara maupun kehidupan pribadi,
maka mari siapkan diri untuk meraih pendidikan setinggi mungkin agar tercapai cita-cita yang diimpikan.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan pada pagi hari ini. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua
.

Menulis Tentang Diri Sendiri


Oleh :Hernowo

Laurel Schmidt telah menciptakan buku yang indah. Dia membuat buku yang didasarkan pada teori kecerdasan
majemuk (multiple intelligences) temuan Howard Gardner. Bukunya itu diharapkan dapat membantu para orangtua
dan guru dalam rangka melejitkan pelbagai kecerdasan yang telah dimiliki setiap anak.
Artikel Terkait

 Mengapa Kesaksian?
 Tulisanmu Bukan untukmu; Beberapa Kebiasaan Buruk dalam Menulis
 Terapi Menulis Hilangkan Stres
 Ragam Profesi dalam Bidang Penerjemahan
 Indonesia Belum Merdeka dari Buta Huruf
 Pertanyaan-Pertanyaan tentang Kontradiksi Alkitab
 Teknis Menulis Artikel

Buku Schmidt yang diberi judul "Seven Times Smarter" (diterjemahkan Penerbit Kaifa menjadi Jalan Pintas Menjadi
Tujuh Kali lebih Cerdas) memang ditujukan untuk membangkitkan potensi kecerdasan seorang anak sejak sangat
dini. Schmidt, dengan menarik, menguraikan pandangannya sembari mengisahkan masa kecilnya.

Itulah yang kemudian membuat buku Schmidt ini berbeda dan indah. Indah lantaran buku itu mampu sekaligus
mengenang masa-masa kanak- kanaknya saat dia ditumbuhkan oleh keluarganya. Dan, sebagaimana buku
pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan potensi anak- anak, Schmidt menekankan sekali soal
pentingnya bermain dalam mengajari dan melatih anak-anak sesuatu.

Di sini akan dikutipkan sedikit saja pandangan Schmidt berkaitan dengan upayanya untuk membantu para orangtua
dan guru dalam melejitkan potensi word smart (kecerdasan berbahasa) sejak dini. Bagi yang berminat lebih jauh
untuk memahami gagasan Schmidt dalam konteks yang luas dan dalam, silakan membaca buku tersebut.

Gratis berlangganan publikasi e-Penulis

Buku yang Menyimpan Rahasia


Apa yang dimaksud oleh Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia"? Berikut kisah Schmidt. Silakan Anda
menikmatinya. Kisah Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia" ini sepertinya cocok untuk menjadi
pembuka bagi penjelasan lebih jauh tentang jenis-jenis tulisan seperti apa yang mengisahkan tentang diri sendiri.
Pernahkan Anda memandangi foto Anda sewaktu masih kecil, lalu muncul pertanyaan dalam benak Anda: "Apakah
waktu itu aku bahagia?" Kalau saja Anda sempat membuat buku harian, Anda tentu akan tahu jawabannya. Buku
harian bisa memberi keterangan tentang foto-foto masa kecil lho. Oleh karena itu, segeralah Anda membuat
"sejarah" untuk masa depan Anda dengan membuat buku harian yang sederhana.

Jangan menganggap enteng nilai sebuah buku harian. Setiap masukan -- coret-coret, yang Anda baca dan baca
ulang -- merupakan peluang bagi sosial, dan bakat seni Anda. Anda bisa mengenali diri Anda. Anda lalu bisa
menentukan diri Anda mau ke mana dan mau jadi apa Anda nanti. Berikut ini beberapa hal menarik yang dapat
Anda petik dari buku harian Anda.

 Mencurahkan perasaan ke dalam buku harian dapat membantu Anda melampaui masa-masa sulit dalam
kehidupan Anda. Menulis buku harian bisa membantu saat Anda merasa sedih, merasa tidak dicintai, merasa tidak
toleran, atau saat Anda merasa bodoh, sementara tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan Anda.
Menemukan cara untuk mengurangi perasaan sedih merupakan salah satu fungsi penting kecerdasan
interpersonal. Siapa saja yang bisa melakukan ini akan mampu membangun ketabahan, di samping kemampuan
untuk terus maju dan berkembang.

 Menuliskan rasa marah, harapan, ketakutan, kecemburuan bisa mencegah Anda dari menguburkan emosi Anda
dalam-dalam, yang menyebabkan emosi itu sulit diraih kembali. Penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata
sifat saat menulis buku harian merupakan cara Anda berteriak tanpa harus membangunkan tetangga.
 Buku harian layaknya sebuah ruangan yang dapat Anda datangi apabila Anda ingin menggali keanehan diri Anda
dan menyendiri, tanpa perlu terus diawasi atau disensor.

 Buku harian bisa menjadi teman yang aman untuk menyimpan khayalan tentang kemasyuran, kekayaan, dan
cinta sejati, tanpa takut akan penolakan. Semua bentuk khayalan tersebut dapat membantu Anda memimpikan
berbagai cara untuk meraih cita-cita yang bisa dicapai.

 Jurnal atau buku harian bisa menjadi laboratorium bagi Anda yang memiliki kecerdasan di bidang bahasa. Inilah
tempat para penulis muda mencoretkan gagasan mereka, yang mungkin saja berkembang menjadi novel, cerita
pendek, kumpulan sajak, atau buku riwayat hidup.

Artikel Populer

 Memahami Struktur Karya Tulis Ilmiah (145,733)


 Tips Menulis Cerpen (99,242)
 Dasar-Dasar Jurnalistik (92,011)
 Biografi Kahlil Gibran (1883-1931) (80,428)
 Menulis Artikel Ilmiah Populer (78,900)
 Langkah-langkah Meresensi Buku (77,848)
 Bagaimana Menulis Biografi (67,219)
 Cara Membuat Ringkasan (62,845)
 Menulis Tentang Diri Sendiri (55,622)
 Dasar-Dasar Penulisan Cerita Anak-Anak (42,928)
 Bagaimana Menulis Artikel di Media Massa (41,379)
 Penggunaan Huruf Kapital  (40,244)
 Bahasa Gaul Gitu Looh... (37,443)
 Tips Menulis Efektif (36,351)
 Menulis Esai Singkat (34,985)
 Ah, Puisi? (34,762)
 Penggunaan Partikel (33,480)
 Biografi Leo Tolstoy (1828-1910) (33,056)
 Kata Ulang (32,356)
 Apakah Esai Itu? (32,239)
 Jenis-jenis Tulisan (31,538)
 Menulis Sebuah Artikel Majalah (29,820)
 Biografi Penulis Terkenal (29,803)
 Tips dan Trik Menulis (28,312)
 Lima Belas Latihan Menuju Penulis Andal (28,267)

Pages

selebihnya

Jenis Tulisan yang Mengisahkan Ihwal Diri Anda


CATATAN HARIAN
Tulisan dalam bentuk catatan yang merekam kegiatan sehari-hari seseorang. Sifat tulisan ini, kebanyakan, sangat
personal dan merupakan potret-diri si penulisnya. Biasanya pula, ciri tulisan yang ada di sebuah catatan harian
menggunakan kata ganti orang pertama ("aku" atau "saya"). Sifat tulisan catatan harian memang sangat personal.
Tulisan ini bercerita tentang pengalaman hidup si penulis catatan harian.

Kadang, apabila kita membaca buku yang diangkat dari catatan harian, kita akan menjumpai sosok "keegoisan"
sebuah buku. Buku itu hanya menceritakan diri sang penulis. Sepertinya, buku itu mengabaikan hiruk-pikuk dunia
luar. Namun, memang, catatan harian kebanyakan hanya memperhitungkan dunia-batin, "dunia dalam" si penulis.
Catatan harian dimanfaatkan benar oleh si penulis untuk menjelajah inner-space. Catatan harian juga banyak
dimanfaatkan oleh para penulis untuk senantiasa menggali sumber mata air demi keperluan penulisan.

Pengalaman, tentu tak akan ada habis-habisnya. Setiap hari, pengalaman dikumpulkan oleh setiap orang.
Pengalaman seseorang tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Lewat catatan harian, pengalaman itu
distrukturkan, dikristalkan, dan diberi sentuhan karakter diri si penulis catatan harian. Inilah bahan tulisan yang
mahal harganya apabila kelak dapat dipublikasikan dalam bentuk yang beragam.

BIOGRAFI
Tulisan-tulisan yang dibukukan yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Kadang, buku semacam ini ditulis
setelah orang yang ingin diceritakan riwayat hidupnya itu sudah meninggal. Di dalam penulisan buku biografi ini
memang diperlukan orang lain untuk menuliskannya. Buku dalam bentuk biografi sebenarnya sangat layak dibaca
oleh siapa saja. Di dalam buku biografi kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Dan, enaknya, pengalaman
orang lain itu sudah disistematisasi sedemikian rupa sehingga kita tinggal "mengunyah" secara perlahan-lahan.
Belajar dari pengalaman orang lain, terutama apabila pengalaman itu berisikan kisah-kisah meraih sukses dan
prestasi, tentu amat diperlukan untuk memperbaiki kualitas hidup kita.

AUTOBIOGRAFI
Tulisan-tulisan yang mengisahkan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Kadang seseorang yang rajin menulis
catatan harian akan lebih mudah menuliskan sendiri riwayat hidup pribadinya. Tentu saja, buku autobiografi
sifatnya lebih luas daripada catatan harian. Apabila catatan harian penceritaannya mengambil bentuk kronologis
secara sangat ketat dan di dalamnya tercantum tanggal, hari, bulan, tahun, dan bahkan jam, buku autobiografi
lebih terbuka dan tidak seketat catatan harian.

Tidak banyak tokoh yang menulis sendiri biografinya. Biasanya tokoh- tokoh terkenal yang menulis sendiri
biografinya adalah yang memang menekuni dunia tulis-menulis atau menjadi penulis. Apabila tokoh tersebut tidak
menjadi penulis, biasanya yang menuliskan riwayat hidupnya adalah penulis lain dan bentuknya menjadi biografi.

MEMOAR
Semacam kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis
dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh-
tokoh yang berhubungan dengannya.

Buku memoar dapat disebut sebagai buku semi autobiografi yang diperluas dan dibuat seobjektif mungkin. Di
dalam memoar, biasanya pandangan si penulis memoar sangat dominan dan cenderung "menang sendiri". Ini wajar
saja sebab memoar memang dibuat untuk memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menyatakan pendapat
yang dahulu tidak sempat dinyatakan. Demikian pembaca, contoh-contoh buku yang menceritakan diri sendiri.
Kualitas buku-buku jenis seperti ini- apabila dipublikasikan ke khalayak yang lebih luas bergantung satu hal:
kejujuran.

Kata-kata Bijak: menceritakan


Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 35.
1 2 3 4 Berikutnya 

Socrates
Filsuf dari Yunani 469 SM - 399 SM
  
-+
+102

Janganlah engkau menceritakan isi jiwamu kepada orang


lain,karena sungguh jelek orang yang menaruh hartanya di
rumah dan memamerkan isinya.

Nazril Irham
Musisi dan vokalis grup musik Noah dari Indonesia  1981-
  
-+
+77

Kadang lebih baik diam daripada menceritakan


masalahmu, karena kamu tahu sebagian orang hanya
penasaran, bukan karena mereka peduli.

Barack Obama
Presiden (ke-44) dari Amerika Serikat 1961-
  
-+
+48

Karena jika kita mau bekerja, berjuang dan percaya pada


hal itu, maka saya sangat yakin, bahwa beberapa generasi
saat ini, kita akan melihat balik dan menceritakan pada
anak kita, bahwa inilah saatnya ketika kita mulai merawat
orang yang sakit. Inilah saatnya memuai pekerjaan yang
baik bagi yang pengangguran. Inilah saatnya ketika
pasangnya laut mulai surut dan planet kita mulai
membaik. Inilah saatnya kita mengakhiri perang dan
mengamankan negara, serta mengembalikan citra kita
pada tempatnya, harapan terbaik di bumi.
Asli: Because if we are willing to work for it, and fight for
it, and believe in it, then I am absolutely certain that
generations from now, we will be able to look back and tell
our children that this was the moment when we began to
provide care for the sick and good jobs to the jobless; this
was the moment when the rise of the oceans began to slow
and our planet began to heal; this was the moment when
we ended a war and secured our nation and restored our
image as the last, best hope on earth.
Sumber: Pidato di St. Paul, Minnesota (3 June 2008)

Aristoteles
Filsuf dari Yunani 384 SM - 322 SM
  
-+
+23

Puisi lebih baik dan lebih filosofis dari sejarah, karena puisi
mencurahkan seluruh alam semesta, di mana sejarah
hanya menceritakan sebagian.


dr. Meta Hanindita
Dokter dan Penulis dari Indonesia  1984-
  
-+
+5

Mama adalah penghibur pribadi saya. Kapan pun saat saya


bersedih, Mama selalu siap menghibur saya. Menceritakan
kisah-kisah lucu, mengajak sayaberjalan-jalan, atau siap
memberikan kata-kata penghiburan yang selalu berhasil
membuat saya tersenyum lagi.
Sumber: Don’t Worry to be a Mommy 72

Helen Rowland
Wartawan dari Amerika Serikat 1875-1950
  
-+
+5

Menceritakan kebohongan adalah kesalahan pada anak


laki-laki, seni dalam pecinta, prestasi dalam bujangan, dan
sifat kedua pada pria yang sudah menikah.
Asli: Telling lies is a fault in a boy, an art in a lover, an
accomplishment in a bachelor, and second-nature in a
married man.
Sumber: A Guide to Men

Aqessa Aninda
Penulis dari Indonesia 1992-
  
-+
+3
Sementara Sabrina mengingatkan Satrya pada sebuah
sosok dari masa lalu. Gadis itu penuh semangat, humoris,
dan baik hati. Matanya begitu hidup setiap kali ia
menceritakan hal yang ia sukai.
Sumber: Satu Ruang

Anatole France
Penulis dan Peraih Nobel Sastra (1921) dari Perancis  1844-1924
  
-+
+2

Kritik yang baik adalah orang yang menceritakan


petualangan jiwanya di tengah-tengah mahakarya.
Asli: Le bon critique est celui qui raconte les aventures de
son âme au milieu des chefsd'oeuvre.
Sumber: La Vie Littéraire

John Ruskin
Para reviewer dari Inggris 1819-1900
  
-+
+1

Lebih baik karya yang paling kasar yang menceritakan


sebuah kisah atau merekam fakta, dari pada yang terkaya
namun tanpa makna. Seharusnya tidak ada ornamen
tunggal yang diletakkan di atas bangunan sipil besar,
tanpa niat intelektual.
Asli: Better the rudest work that tells a story or records a
fact, than the richest without meaning. There should not
be a single ornament put upon great civic buildings,
without some intellectual intention.

Samuel Johnson
Penulis dari Inggris 1709-1784
  
-+
+1

Menceritakan tentang kekecewaan dan kesengsaraan,


untuk memperjelas kegelapan masa depan, dan
membingungkan labirin Ketidakpastian, selalu merupakan
pekerjaan yang lezat bagi para penyair.
Asli: To tell of disappointment and misery, to thicken the
darkness of futurity, and perplex the labyrinth of
Uncertainty, has been always a delicious employment of
the poets.
 Mama adalah penghibur pribadi saya. Kapan pun saat saya
bersedih, Mama selalu siap menghibur saya. Menceritakan
kisah-kisah lucu, mengajak sayaberjalan-jalan, atau siap
memberikan kata-kata penghiburan yang selalu berhasil
membuat saya tersenyum lagi. Jangan menunggu bahagia
untuk tersenyum tetapi tersenyumlah untuk bahagia.

Robert Baden-Powell
Letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan dari Britania Raya  1857-
1941
  
-+
+255

Seorang Pramuka tersenyum dan bersiul dalam semua


keadaan.
Asli: A Scout smiles and whistles under all circumstances.

Dahlan Iskan
Politikus dari Indonesia 1951-
  
-+
+251

Tetap sabar, semangat, dan tersenyum. Karena kamu


sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan. Allah
menaruhmu di tempatmu yang sekarang bukan karena
kebetulan.

W.S. Rendra
Penyair dari Indonesia 1935-2009
  
-+
+188

Kita tersenyum bukanlah karena sedang bersandiwara.


Bukan karena senyuman adalah suatu kedok. Tetapi
karena senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk
Tuhan, manusia sesama, nasib dan kehidupan.

Charlie Chaplin
Aktor, komik dan produsen dari Britania Raya 1889-1977
  
-+
+180

Aku punya banyak masalah di kehidupanku. Tapi bibirku


tidak mengetahuinya. Bibirku selalu tersenyum.

Sujiwo Tejo
Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia  1962-
  
-+
+177

Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan.


Sumber: Republik #Jancukers

Charlie Chaplin
Aktor, komik dan produsen dari Britania Raya 1889-1977
  
-+
+168

Kehidupan tertawa saat kau bersedih. Kehidupan


tersenyum saat kau senang. Tapi kehidupan akan salut
padamu jika kau membuat orang lain tertawa.

Dwitasari
Penulis dari Indonesia 1994 -
  
-+
+93

Dia yang selalu membuatku tersenyum ketika aku


membayangkannya, dia yang sering membuatku tertawa
dalam hati ketika mengingat percakapan bersamanya, dia
yang membuat jantungku berdebar cepat saat kurangkai
tatapan matanya yang hangat di dalam benakku.
Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 143

Bunda Teresa
Biarawati Katolik Roma (nama lahir Agnes Gonxha Bojaxhiu)  1910-1997
  
-+
+76

Senyum satu sama lain, senyum pada istri anda, senyum


pada suami Anda, tersenyum pada anak-anak Anda, tidak
peduli siapa dia, ini akan membantu anda untuk tumbuh
dalam kasih yang lebih besar satu sama lain.
 Cinta itu bukan hanya perasaan senang ketika
bersamanya. Cinta juga adalah komitmen untuk tetap
bersamanya, ketika perasaan senang itu hilang.

Dwitasari
Penulis dari Indonesia 1994 -
  
-+
+93

Dia yang selalu membuatku tersenyum ketika aku


membayangkannya, dia yang sering membuatku tertawa
dalam hati ketika mengingat percakapan bersamanya, dia
yang membuat jantungku berdebar cepat saat kurangkai
tatapan matanya yang hangat di dalam benakku.
Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 143

Alberthiene Endah
Penulis dari Indonesia 1970-
  
-+
+28

Emma adalah perjalanan keberanian. Dalam dirinya yang


lembut dan sangat halus, ia seseorang yang kokoh. Aku
bersamanya ketika ia terus-menerus melahirkan anak,
takdir perempuan yang hidup dalam alam tiada KB. Aku
bersamanya ketika kami berlayar selama ratusan hari
untuk menginjak Tanah Suci ketika tubuhku belum lagi
setinggi panggulnya. Jusuf adalah laki-laki yang dibesarkan
dalam alam poligami. Hidupnya didampingi seorang ibu
yang menapaki hari dengan batin terluka. Tapi Emma
adalah perempuan indah yang perkasa. Setelah badai yang
luar biasa, ia muncul lagi di tengah gelombang dan
membalikkan keadaan. Kisah Emma adalah ajaran
keberanian sepanjang masa.
Sumber: Athirah 5

Tere Liye
Penulis dari Indonesia 1979-
  
-+
+18

Nah, bukankah kamu jatuh cinta pada Soke Bahtera saat


gerimis? Waktu-waktu terbaikmu bersamanya juga saat
hujan, kan? Kabar buruk bagimu jika Soke Bahtera
ternyata mencintai Claudia. Aku tidak bisa membayangkan
betapa sakitnya kamu setiap kali hujan turun, mengenang
semuanya. Itulah kenapa kamu selalu suka hujan selama
ini. Aku sekarang paham. Karena setiap kali menatap
hujan, kamu bisa mengenang banyak hal indah bersama
Soke Bahtera. Kebersamaan kalian. Naik sepeda merah.
Masuk akal lagi, bukan?
Sumber: Hujan 201

Aditia Yudis
Penulis dari Indonesia
  
-+
+16

Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan. Berhari-hari


bersamanya,menghabiskan waktu demi waktu dalam
kemanjaan dan pertengkaran kecil, serasa menjadi oksigen
baru dalam hidupku. Mungkin, baru sebentar kami saling
mengenal, tetapi tidak kumengerti mengapa aku rela
memberikan hati dan hidupku untuknya.
Sumber: Mendekap Rasa 59

Giddens Ko
Penulis dan film maker dari Taiwan
  
-+
+15

Dalam hidup setiap gadis, mereka menunggu hari


datangnya seorang ksatria berkuda yang mengenakan
jubah putih untuk hadir di sisinya, mempersembahkan
sebuket bunga putih, menggandenga tangan gadis itu, dan
mengundangnya naik ke atas kuda untuk pergi
bersamanya.
Sumber: Cafe Waiting Love 341

Riawani Elyta
Penulis dari Indonesia
  
-+
+14
Secangkir kopi adalah jembatan kenangan dan komunikasi
yang paling hangat. Dan, bersamanya, kita bisa
menciptakan momen-momen spesial dalam secercah
perjalanan hidup.
Sumber: The Coffe Memory 215

Rose Fitzgerald Kennedy


Dermawan, sosialita dan ibu President J.F. Kenndy dari Amerika Serikat  1890-1995
  
-+
+13

Aku punya satu masa yang menyenangkan. Aku menikah


karena cinta, meskipun cuma memiliki sedikit uang
bersamanya.

Dian Nafi
Penulis dari Indonesia 1964-
  
-+
+12

Bersamanya aku menjadi bidadari dan dirinya menjadi


bersayap untuk terbangkan aku ke batas mimpi di langit
yang tinggi.
Sumber: Segitiga: Setiap Sudutnya Ada Cerita

Evline Kartika
Penulis dari Indonesia
  
-+
+8
Lalu ketika seseorang yang kita cintai itu menghilang,
apakah kita juga harus hilang bersamanya?
 Aku tak punya rumah besar; Aku juga tak punya tanah
luas. Tidak juga sehelai uang kertas untuk kupegang. Tapi
aku bisa menunjukkan padamu pagi-pagi hari di seribu
perbukitan, dan aku bisa memberimu ciuman, dan
mempersembahkan padamu. Tujuh tangkai bunga dafodil.

Giddens Ko
Penulis dan film maker dari Taiwan
  
-+
+15

Dalam hidup setiap gadis, mereka menunggu hari


datangnya seorang ksatria berkuda yang mengenakan
jubah putih untuk hadir di sisinya, mempersembahkan
sebuket bunga putih, menggandenga tangan gadis itu, dan
mengundangnya naik ke atas kuda untuk pergi
bersamanya.
Sumber: Cafe Waiting Love 341

Simone Weil
Filsuf dari Perancis 1909-1943
  
-+
+5

Aku ingin orang yang kucintai juga mencintaiku. Tetapi,


kalau dia mempersembahkan seluruh dirinya secara total
kepadaku, maka dia jadi tidak ada lagi, dan aku pun jadi
tidak lagi mencintainya. Dan selama dia tidak
mempersembahkan diri sepenuhnya kepadaku, itu berarti
dia tidak terlalu mencintaiku.

Helvy Tiana Rosa


Sastrawan asal Indonesia 1970-
  
-+
 0

Hidup adalah mempersembahkan yang terbaik bagi ALLAH


dan tanah tumpah darah.
Sumber: Tanah Perempuan

Helvy Tiana Rosa


Sastrawan asal Indonesia 1970-
  
-+
 0

Hidup adalah seberapa banyak dan seberapa indah kau


mempersembahkan kebajikan.
 Pengecut terbesar adalah pria yang membangunkan cinta
seorang wanita tanpa bermaksud untuk balas
mencintainya.

Boy Candra
Penulis dari Indonesia 1989-
  
-+
+1639

Ada saatnya kau harus melepaskan seseorang, bukan


karena tidak mencintainya, tetapi demi menjaga hati kita
sendiri agar tidak terluka lagi oleh sikap yang sama dan
orang yang sama.
Sumber: Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang Jangan Terlalu Lemah, hlm. 92

Mario Teguh
Motivator dan konsultan dari Indonesia 1956-
  
-+
+491

Ironi Cinta : Wanita mencintai laki-laki yang menyakitinya.


Laki-laki menyakiti wanita yang mencintainya.

Jalaluddin Rumi
Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia  1207-1273
  
-+
+479

Dia adalah Yang tidak mempunyai ketiadaan,


Saya mencintainya dan Saya mengaguminya.

Boy Candra
Penulis dari Indonesia 1989-
  
-+
+141

Menyukai seseorang, saat memilih mencintainya, berarti


aku harus menghargai apa yang dia suka. Meski aku tidak
harus menyukai hal itu.
Sumber: Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang 86


Dwitasari
Penulis dari Indonesia 1994 -
  
-+
+136

Aku mulai mencintainya, tapi takut segalanya berubah


dengan cepat jika aku menuntut status dan kejelasan. Aku
begitu nyaman, bahkan dalam keadaan yang tidak jelas
dan tanpa status seperti ini. Aku tak ingin segalanya
berubah dengan cepat karena dia sudah menjadi zona
nyaman bagiku. Tak ingin kupergi menjauh. Aku hanya
ingin dekat, terus dekat, semakin dekat.
Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 192

Dwitasari
Penulis dari Indonesia 1994 -
  
-+
+64

Aku mencintainya, cinta yang berusaha kusembunyikan


dalam setiap sikap dinginku.
Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 25

Plato
Filsuf dari Yunani 427 SM - 347 SM
  
-+
+46

Kebaikan menyatukan orang-orang yang mencintainya


meskipun mereka dalam keadaan saling memarahi dan
membenci.

Dwitasari
Penulis dari Indonesia 1994 -
  
-+
+38

Keinginanku untuk mengungkapkan perasaan kembali


lumpuh dan patah. Aku belum berani mengungkapkan
rasa, aku memilih jatuh cinta diam-diam. Dalam keadaan
menyembunyikan perasaan seperti ini, aku tetap bahagia.
Kebahagiaan itu sulit kujelaskan. Ruang untuk
mencintainya semakin besar dan aku tak mengerti
mengapa sampai saat ini aku belum benar-benar berhasil
menggapainya. Mungkinkah dia terlalu tinggi untukku?
Apakah dia terlalu sempurna untuk kugenggam?
Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 146

Helen Rowland
Wartawan dari Amerika Serikat 1875-1950
  
-+
+36

Jika Anda ingin hidup bahagia dengan laki-laki, Anda harus


banyak memahaminya dan sedikit mencintainya. Jika Anda
ingin berbahagia dengan perempuan, Anda harus lebih
banyak mencintainya dan jangan coba-coba
memahaminya.
 Dia adalah Yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya.

Bernard Batubara
Penulis dari Indonesia 1989-
  
-+
+3

Kau hanya mengaguminya dari permukaan bumi dan


perasaan kalian hanya muncul di satu sisi. Hanya di
sisimu.
Sumber: Milana

Nicolas Boileau
Penyair dari Perancis 1636-1711
  
-+
+2

Orang bodoh selalu menemukan orang bodoh yang


mengaguminya.
Asli: Un sot trouve toujours un plus sot qui l'admire.
Sumber: L'art poétique

Ted Danson
  
-+
+1

Ketika orang berada di tengah-tengah hal yang sangat


berat dan masih memiliki rasa humor, saya
mengaguminya.
Asli: When people are in the midst of really heavy stuff and
still have a sense of humor, I admire that.

Theodore Roosevelt
Negarawan dan Presiden dari Amerika Serikat 1858-1919
  
-+
 0

Saya tidak mengasihani siapa pun yang melakukan kerja


keras yang memang layak untuk dilakukan. Saya
mengaguminya. Aku kasihan pada makhluk yang tidak
bekerja, di mana pun status sosial ia berada.
 Jangan pernah mengasihani diri sendiri karena akan
membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan.
Sumber: Bukan Untuk di Baca Kebahagiaan, hal: 272

Helen Keller
Penulis dari Amerika Serikat 1880-1968
  
-+
+8

Mengasihani diri sendiri merupakan musuh terburuk kita


dan jika kita menyerah pada itu, kita tidak akan pernah
bisa melakukan sesuatu yang bijaksana di dunia ini.
Asli: Self-pity is our worst enemy and if we yield to it, we
can never do anything wise in this world.

J.K. Rowling
Novelis, Pencipta tokoh Harry Potter 1965-
  
-+
+6
Jangan mengasihani yang mati, Harry. Kasihanilah yang
hidup, dan di atas semuanya, kasihanilah yang hidup tanpa
cinta.

Irene Dyah
Penulis dari Indonesia
  
-+
+6

Lalu, jawaban seperti apa yang kamu butuhkan? Kalau


mobilku ternyata murahan, apa reaksimu? Mengasihani?
Kalau mobilku ternyata kendaraan premium, kamu
bahagia? Atau minder?
Sumber: Wheels and Heels 21

Andrea Hirata
Penulis dari Indonesia 1967-
  
-+
+6

Maryamah adalah pribadi istimewa yang tak punya tabiat


mengasihani diri. Ia tak pernah mengiba-iba.
Sumber: Cinta Dalam Gelas 99

Mahir Pradana
Penulis dari Indonesia
  
-+
+3
Kadang… orang yang paling kita kasihi justru mengasihani
orang lain.
Sumber: Dongeng Patah Hati 8

Idawati Zhang
Penulis dari Indonesia
  
-+
 0

Daripada sibuk mengasihani diri sendiri, lebih baik


menghabiskan waktu mikirin jalan keluarnya.
Sumber: Hujan dan Pelangi 55

John Gay
Dramawan dari Inggris 1685-1732
  
-+
 0

Dia yang paling bisa mengasihani siapa yang telah


merasakan celaka.
Asli: He best can pity who has felt the woe.
Sumber: Dione

Irene Dyah
Penulis dari Indonesia
  
-+
 0

Kalau lain kali kamu menelepon hanya untuk mengasihani


dan mengatur-ngaturku, lebih baik jangan. Aku baik-baik
saja kok. Aku bisa mengatasi sendiri.
Sumber: Wheels and Heels 109

Mario Teguh
Motivator dan konsultan dari Indonesia 1956-
  
-+
 0

Kita akan terus merasa menderita, selama kita melihat diri


kita menderita. Kita akan segera berhenti mengasihani diri
sendiri seperti itu, jika kita melihat diri kita berhak untuk
berhasil, dan segera bangkit dan bekerja.
 Kalau lain kali kamu menelepon hanya untuk mengasihani
dan mengatur-ngaturku, lebih baik jangan. Aku baik-baik
saja kok. Aku bisa mengatasi sendiri. Mario Teguh
  
-+
+739

Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena


komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan
hidupmu.
 Mario Teguh

  
-+
+687

Cinta itu tentang perhatian. Bagaimana mungkin kamu


yang cerdas, bisa mencintai orang yang mengabaikanmu?
 Mario Teguh

  
-+
+661
Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan
tak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita
adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki.
 Mario Teguh

  
-+
+612

Bila kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan


pelayanan yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan
pelayanan yang baik, maka kitalah yang akan dicari uang.
 Mario Teguh

  
-+
+602

Senakal-nakalnya Laki-laki, dia akan memilih Perempuan


baik-baik untuk menjadi Ibu bagi anak-anaknya.
 Mario Teguh

  
-+
+575

Aku tak punya waktu untuk membenci orang yang


membenciku, karena aku terlalu sibuk mencintai mereka
yang mencintaiku.
 Mario Teguh

  
-+
+503

Apa pun yang terjadi hari ini, bersikaplah lebih tenang.


Semua yang terjadi, walau pun mungkin rasanya tidak
enak, sesungguhnya terjadi dengan niat baik. Bersikaplah
baik, supaya hasil dari semua ini adalah kebaikan.
 Mario Teguh

  
-+
+491

Ironi Cinta : Wanita mencintai laki-laki yang menyakitinya.


Laki-laki menyakiti wanita yang mencintainya.
 Mario Teguh

  
-+
+411

Tuhan tidak mengharuskan kita sukses, Tuhan hanya


mengharapkan kita mencoba.
 Mario Teguh

  
-+
+303

Penderitaan karena disiplin, lebih baik daripada


penderitaan karena penyesalan.
 Kadang mengalah dan meminta maaf itu lebih baik
daripada menjelaskan segalanya kepada orang yang tak
mau mengerti.
 Mario Teguh

  
-+
+238

Semua keberhasilan terbaik Anda, datang setelah


kekecewaan besar yang Anda hadapi dengan sabar.
 Mario Teguh

  
-+
+223

Berhasil mengalahkan dirimu, menjadikanmu dewasa.


Berhasil mengalahkan orang lain, menjadikanmu
pemenang. Tapi memberhasilkan orang lainlah yang
menjadikanmu pemimpin.
 Mario Teguh

  
-+
+168

Menangislah dalam deritamu jika engkau ingin menangis,


karena air mata adalah doa di saat engkau tak mampu
berbicara.
 Mario Teguh

  
-+
+168

Terkadang, patah hati itu seperti cermin yang pecah, lebih


melukai jika Anda berupaya memperbaikinya.
 Mario Teguh

  
-+
+149

Tuhan, bersama tenggelamnya matahari senja ini,


redakanlah kekecewaan dan kemarahan di hati ini.
Sabarkanlah aku. Aamiin.
 Mario Teguh

  
-+
+144
Bagi wanita yang cerdik, ketampanan itu sementara. Untuk
jangka panjang, kemapanan lebih menarik.
 Mario Teguh

  
-+
+142

Anak muda yang sibuk cinta-cintaan dan galau karena


cinta mentah, akan kehilangan keindahan masa mudanya.
 Mario Teguh

  
-+
+88

Anak miskin menjadi kaya karena rajin, anak kaya menjadi


miskin karena malas. Dunia ini bulat dan adil.
 Mario Teguh

  
-+
+85

Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap


bekerja. Tetap tegar meski terluka.
 Mario Teguh

  
-+
+77

Jangan sedih bila sekarang masih dipandang sebelah mata,


buktikan bahwa Anda layak mendapatkan kedua matanya.
 Mario Teguh

  
-+
+76
Jangan bersahabat dengan orang yang selalu
mengingatkan bantuannya kepadamu. Itu teman palsu.
 Mario Teguh

  
-+
+75

Untuk mencintai, kamu harus memiliki kekuatan. Kekuatan


melawan amarah dengan kesabaran dan kekuatan
memaafkan dengan ketulusan.
 Mario Teguh

  
-+
+74

Ada keburukan untuk orang yang berburuk hati, dan ada


kebaikan bagi orang yang bersabar.
 Mario Teguh

  
-+
+70

Anak muda memang akan mengalami beberapa kali patah


hati sebelum sampai pada pilihan terbaiknya.
 Mario Teguh

  
-+
+70

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda


berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda.
Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru.
 Mario Teguh

  
-+
+63

Anda tidak bisa membangun kehidupan yang luar biasa


dengan keberanian yang biasa. Keberanian adalah sebuah
kualitas yang memaksimalkan. Jika Anda berani, Anda
akan memaksimalkan kebesaran dan ketinggian dari yang
ingin Anda capai. Yang selain itu, adalah pembatasan
kebebasan hati.
 Mario Teguh

  
-+
+54

Sesungguhnya engkau tidak dilahirkan untuk diam dalam


keraguan. Hari ini, lebih bergeraklah.
 Mario Teguh

  
-+
+52

Dan karena kemuliaan adalah rahmat bagi yang ikhlas.


 Mario Teguh

  
-+
+51

Anda memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan,


dalam keadaan apa pun, walau apa pun. Katakanlah, Saya
akan ijinkan penolakan, menerima perendahan, dan
bahkan akan saya ikhlaskan penghinaan kepada saya,
kalau itu akan menjadikan saya bersungguh-sungguh
untuk memuliakan diri saya.
 Anda memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan,
dalam keadaan apa pun, walau apa pun. Katakanlah, Saya
akan ijinkan penolakan, menerima perendahan, dan
bahkan akan saya ikhlaskan penghinaan kepada saya,
kalau itu akan menjadikan saya bersungguh-sungguh
untuk memuliakan diri saya.

Michael Jordan
Pemain bola basket dari Amerika Serikat 1963-
  
-+
+39

Aku selalu mempercayai bahwa jika kamu bersungguh-


sungguh dalam suatu pekerjaan, hasilnya akan datang.
Asli: I’ve always believed that if you put in the work, the
results will come.

Mario Teguh
Motivator dan konsultan dari Indonesia 1956-
  
-+
+13

Pada detik pertama Anda menjadi lebih jelas mengenai apa


yang akan Anda capai dalam hidup ini, Anda akan mulai
melihat masalah bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai
penguji kesungguhan. Dan jika Anda bersungguh-sungguh
untuk menjadikan diri sebagai penyebab kebaikan bagi diri
Anda dan mereka yang Anda layani, Anda akan melihat
bagaimana bersungguh-sungguhnya kehidupan membantu
Anda.

Mario Teguh
Motivator dan konsultan dari Indonesia 1956-
  
-+
+4

Jangan mau diajak hidup susah kalau dia tidak


bersungguh-sungguh membangun masa depan yang baik.

Ahmad Fuadi
Penulis dari Indonesia 1972
  
-+
+4

Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.


Sumber: Negeri Lima Menara

Abdullah Gymnastiar
Pendakwah, penulis buku, pengusaha dari Indonesia  1962-
  
-+
+4

Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak


mengarahkan anggota keluarganya untuk bersungguh-
sungguh taat kepada Allah.

Lucille Ball
Aktris, producer dari Amerika Serikat 1911-1989
  
-+
+3
Cintai dirimu dulu, dan semuanya akan mengalir dengan
lancar. Kau harus bersungguh-sungguh mencintai diri
sendiri untuk meraih keuntungan di dunia ini.

Nikensari Supriyanto
Penulis dari Indonesia
  
-+
+3

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Saya yakin akan
hal itu. Saya yakin terhadap Tuhan saya dan Tuhan saya
pasti akan mengabulkan doa saya karena saya memang
bersungguh-sungguh.
Sumber: Astana Dewa 34

Desi Puspitasari
Penulis dari Indonesia 1983-
  
-+
+3

Kau hanya perlu bersungguh-sungguh. Bukan untuk


membuktikan pada orangtua atau pada siapa pun. Tapi
buktikan pada dirimu sendiri, bahwa kau bisa.
Sumber: Alang 205

Habiburrahman El Shirazy
Dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair dari Indonesia  1976-
  
-+
+2
kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan, jika
kamu bekerja keras dan tidak keburu mati dulu, siapa
yang bersungguh-sungguh berusaha maka akan
mendapatkan apa yang diharapkan.
 Pukulan bisa menghancurkan tulang, kata-kata bisa
menghancurkan hati.
 Mario Teguh

  
-+
+48

Jangan hanya mencari yang cantik. Cari yang baik, karena


di antara yang baik, ada yang cantik.
 Mario Teguh

  
-+
+45

Anda belum disebut menemukan tujuan hidup Anda yang


sebenarnya, jika orang lain tidak bisa merasakannya dalam
ketetapan pandangan mata Anda, dalam kejelasan bicara,
dalam ketegasan langkah, dan dalam kekuatan dari
alasan-alasan Anda.
 Mario Teguh

  
-+
+45

Jika engkau ingin menjadi pemimpin, jangan pernah


mengabaikan keharusanmu untuk melayani bagi
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan mereka
yang kau pimpin.
 Mario Teguh

  
-+
+45

Lebih baik mencintai dan terluka daripada bersembunyi


ketakutan dalam hidup yang hampa cinta. Karena memang
cinta tidak menjamin kebahagiaan, tetapi tidak ada
kebahagiaan tanpa cinta.
 Mario Teguh

  
-+
+44

Berlaku baik kepada orang yang membencimu, bukanlah


perilaku palsu, jika hatimu ikhlas menerima bahwa
pembencimu adalah sahabatmu yang belum jadi.
 Mario Teguh

  
-+
+42

Tersenyumlah pada sesamamu, ketahuilah bahwa mungkin


senyumanmu memiliki arti yang besar bagi mereka.
 Mario Teguh

  
-+
+41

Setiap orang hidup dalam nasibnya sendiri-sendiri. Lalu


mengapakah kita harus mendengarkan orang yang tidak
suka melihat kita sukses?
 Mario Teguh

  
-+
+40
Anak muda yang galau tanpa kekasih, pasti yang tipe
sekolahnya belum bener, cita-cita gak jelas.
 Mario Teguh

  
-+
+40

Jangan menunggu kebahagiaan sebelum Anda bertindak.


Kebahagiaanmu ada dalam tindakan Anda.
 Bukan kebahagiaan yang menjadikan Anda bersyukur.
Rasa syukurlah yang menjadikan Anda berbahagia.
 Mario Teguh

  
-+
+36

Penampilan terbaik dari seseorang adalah penampilan yang


mewakili hati yang baik.
 Mario Teguh

  
-+
+35

Tidak semua pacar akan menjadi pasangan hidup. Jadi,


jangan terlalu galau kalau putus.
 Mario Teguh

  
-+
+34

Bersungguhlah saat harapan Anda kecil, lebih


bersungguhlah saat Anda mungkin kalah, dan makin
bersungguh-sungguhlah saat Anda tidak mungkin menang.
Itulah iman
 Mario Teguh
  
-+
+34

Cinta itu sederhana. Jadilah engkau hanya milikku, dan


aku akan menjadi milikmu selamanya.
 Mario Teguh

  
-+
+33

Tuhan mengasihi semua jiwa ciptaan-Nya, dan dari semua


jiwa yang dikasihi Tuhan, Anda adalah jiwa yang khusus.
Jika tidak, mengapakah Anda merasa bahwa yang kita
bicarakan ini hanya untuk Anda? Tersenyumlah penuh
kasih kepada Tuhanmu. Kapankah engkau terakhir kali
tersenyum dan menyapa Tuhanmu dengan penuh kasih?
Kapankah engkau terakhir menyapa Tuhan dengan
suaramu yang lembut dan penuh kemanjaan? Jika engkau
merindukan kehidupan yang damai dan indah, ketahuilah
bahwa Tuhanmu merindukan sapa dan senyum damai dan
indah dari mu, jiwa kesayangan-Nya.
 Mario Teguh

  
-+
+33

Untuk kamu yang sedang patah hati, segera bangkit hari


ini, untuk segera menjadi pemenang cinta selanjutnya
 Mario Teguh

  
-+
+32
Lupakan cinta jiwa yang tak berujung ke pelaminan.
Tujuan pacaran sesungguhnya adalah tuk menikah bukan
tuk galau.
 Mario Teguh

  
-+
+29

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan


seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda
sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut
pandang yang baru.
 Mario Teguh

  
-+
+29

Cinta itu tergesa-gesa. Jika dia mencintaimu, dia tidak


akan membuatmu menunggu tanpa kepastian
 Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan
adalah orang muda yang tidak pernah menua, tetapi
pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua
sejak muda.
 Mario Teguh

  
-+
+28

Apa pun yang tidak akan menjadikan Anda kuat dan


mandiri di masa depan, tinggalkan.
 Mario Teguh

  
-+
+28
Wanita itu bukan untuk dimengerti, tapi untuk dicintai. Di
dalam mencintainya itulah, mudah-mudahan engkau
mengerti.
 Mario Teguh

  
-+
+27

Orang yang hatinya penuh syukur, wajahnya bercahaya


memendarkan kedamaian, penghormatan, dan pengaruh.
 Mario Teguh

  
-+
+27

Tujuan hidup adalah sebuah ketetapan yang mendasari


semua rencana dan kerja kita, dan yang menjadi penjaga
arah perjalanan.
 Mario Teguh

  
-+
+25

Bersabarlah dalam menghadapi celaan, karena tidak


mungkin keburukannya tidak diperhitungkan dan
kesabaranmu tidak diganjar.
 Mario Teguh

  
-+
+24

Kehidupan ini bukan hanya tentang memiliki, tetapi


tentang menghargai dan bersyukur atas yang sudah kita
miliki.
 Mario Teguh
  
-+
+24

Pembenci itu sangat pemilih, mereka hanya membenci


orang yang hidupnya lebih baik daripada hidup mereka.
 Mario Teguh

  
-+
+23

Jalan yang Anda pilih, sangat menentukan apa yang Anda


temukan dalam perjalanan itu. Pilihlah jalan yang
didalamnya terletak hadiah-hadiah bagi upaya-upaya baik
Anda. Maka beranikanlah diri Anda. Tuhan adalah
pemangku dari semua ragu dan takut di hati Anda.
Bertindaklah berani dalam ketakutan Anda. Itulah iman.
 Mario Teguh

  
-+
+23

Jika tidak punya, syukuri yang sudah ada. Jika sedang


punya, rendah hati dan berhematlah.
 Jalan yang Anda pilih, sangat menentukan apa yang Anda
temukan dalam perjalanan itu. Pilihlah jalan yang
didalamnya terletak hadiah-hadiah bagi upaya-upaya baik
Anda. Maka beranikanlah diri Anda. Tuhan adalah
pemangku dari semua ragu dan takut di hati Anda.
Bertindaklah berani dalam ketakutan Anda. Itulah iman.
Pikirkan di pagi hari. Bertindaklah di siang hari. Makan di
sore hari. Tidur di malam hari. ika kamu ingin menjadi
antusias, bertindaklah dengan antusias.

Simone de Beauvoir
Penulis dan filsuf dari Perancis 1908-1986
  
-+
+2

Ubahlah hidupmu hari ini. Jangan bertaruh di masa depan


nanti, bertindaklah sekarang tanpa ditunda-tunda lagi.

William James
Filsuf dari Amerika Serikat 1842-1910
  
-+
+1

Bertindaklah seakan apa yang kamu lakukan membuat


perbedaan. Itu membuatnya berbeda.
Asli: Act as if what you do makes adifference. It does.

Mario Teguh
Motivator dan konsultan dari Indonesia 1956-
  
-+
+1

Hidup ini terjadi di alam tindakan, bukan di alam rencana.


Lebih bertindaklah. Untuk apa malam bersemangat
menggebu-gebu tentang rencanamu, lalu menunda
semuanya di pagi hari? Lebih bertindaklah.

James Dillet Freeman
Penyair dan pendeta dari Amerika Serikat 1912-2003
  
-+
+1

Kita punya kekuatan, pengetahuan, dan peralatan untuk


membangun dunia yang lebih baik dari yang kita
bayangkan. Hanya ketidakberanian untuk bertindaklah
yang dapat mengalahkan kita.
 Kegagalan sesungguhnya adalah ketidakberanian untuk
mencoba. Anda tidak mungkin bisa memberi, tanpa
menjadi lebih pantas untuk menerima. Maka, Semakin
besar yang ingin Anda terima, harus semakin banyak yang
Anda berikan. Memberilah. Itu yang menjadikan Anda
pantas untuk menerima.
 Mario Teguh

  
-+
+22

Betapa pun gelapnya masalahmu, tetaplah setia kepada


yang benar, tetaplah berharap kepada Tuhan. Sabarlah.
 Mario Teguh

  
-+
+22

Kedamaian, kesehatan, keluarga yang rukun, dan nama


baik adalah kekayaan. Jangan menolak kekayaan.
 Mario Teguh

  
-+
+22
Marilah kita menjadikan diri kita wakil bagi penjawaban
doa dan permintaan saudara-saudara kita yang sedang
membutuhkan bantuan dan pertolongan, karena itulah
yang menjadikan kita terselamatkan saat kebutuhan yang
sama dikenakan kepada kita suatu ketika nanti.
 Mario Teguh

  
-+
+21

Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.


Berkasih sayanglah. Perubahan itu tidak mudah, terutama
untuk memperbaiki kualitas hidup.
 Mario Teguh

  
-+
+21

Jatuh cinta itu mudah, tapi membuat orang yang kau cintai
juga mencintaimu tidak mudah.
 Mario Teguh

  
-+
+20

Jadikanlah kebaikan sebagai panggilan jiwamu, agar Tuhan


selalu memanggilmu saat ada kebaikan yang harus
dilakukan.
 Mario Teguh

  
-+
+19
Cemburu itu masalahmu, bukan masalah dia. Maka
berlakulah elegan di dalam cemburumu.
 Mario Teguh

  
-+
+19

Jika kamu melihatnya dengan positif, masa lalu tidak ada


yang buruk. Yang ada hanya masa lalu yang indah dan
pelajaran yang berharga.
 Banyak orang mengatakan tidak bisa, padahal
sesungguhnya tidak mau. Jika mau apapun bisa.
Berhentilah menyesali, mulailah mensyukuri. Berhentilah
meragukan, dan mulailah melakukan. Apa pun yang
membuat Anda tersenyum, pertahankan. Apa pun yang
membuat Anda sedih, tinggalkan. Engkau disebut
pemimpin karena engkau menukarkan hak mu untuk
merasa nyaman bagi kenyamanan orang banyak, engkau
menomorakhirkan tidurmu bagi kedamaian tidur mereka,
dan engkau menunda istirahatmu agar yang paling kecil
dari saudaramu itu.
 Mario Teguh

  
-+
+8

Jika kita menyerah pada kegagalan sekarang maka kita


tidak akan berhasil nantinya.
 Mario Teguh

  
-+
+8
Marilah kita hidup dalam kejernihan pikiran dan
kebeningan hati, melalui pengikhlasan diri yang utuh
kepada logika keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha
Berkuasa. Tidak ada apa pun bisa terjadi tanpa ijin dari
Tuhan. Maka mengapakah masih ada di antara kita yang
meminta pertolongan dan pemastian bagi kehidupan yang
utuh kepada selain Tuhan?
 Mario Teguh

  
-+
+7

Kita hanya menjadi siap untuk hal-hal yang kita siapkan.


Kita harus menyiapkan diri untuk menjadi pribadi yang
pantas menjadi pribadi yang damai, berpengaruh, dan
kaya karena pada saat kita siap, kita sudah mejadi.
 Mario Teguh

  
-+
+7

Orang yang mentalnya dewasa, tidak pamer pilihan


politiknya, apalagi menghujat, tapi memilih dengan
bismillah.
 Hidup ini sengaja dibuat tidak mudah, untuk memisahkan
orang yang mau berupaya, dari orang yang hanya suka
mengeluh.
 Mario Teguh

  
-+
+5
Jangan terlalu galau jika dia berkhianat, sesungguhnya dia
yang rugi.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Jika anda menasehatkan sesuatu yang belum pernah anda


lakukan, cepat atau lambat anda akan diuji dengan apa
yang anda nasehati. Nasehatkan tentang kesabaran, maka
kesabaran anda akan diuji.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Jika kita berbicara dan menyebabkan kerugian sebesar


sebngkah emas, maka diam adalah emas. Diam yang
bernilai emas adalah diam yang diletakkan pada saat yang
tepat. Tetapi, jika kita seharusnya berbicara yang bernilai
emas, yang mencegahterjadinya kerugian besar, maka
diam adalah pengingkaran tugas, yang merugikan. Diam
yang seperti itu adalah penelantaran tanggung jawab.
 Kita hanya dekat dengan mereka yang kita sukai. Dan
seringkali kita menghindari orang yang tidak tidak kita
sukai, padahal dari dialah kita akan mengenal sudut
pikiran yang baru.
 Mario Teguh

  
-+
+5
Manusia terindah adalah manusia yang bermanfaat untuk
saudaranya.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Masa lalu yang menyedihkan ada untuk dijadikan sebagai


pelajaran agar kesalahan yang sama tidak kembali
terulang.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Mulailah Keberhasilan Anda dari mana pun Anda berada


jangan pernah lupakan, bahwa Anda sampai, hanya karena
Anda berangkat. Ketahuilah, batas waktu dibuat bukan
karena Anda harus selesai, tetapi karena Anda harus
segera memulai. Dan setelah pengertian ini mendapatkan
tempat yang kuat di hati Anda, perjelaslah bagi diri Anda
sendiri, bahwa Keberhasilan Anda ada pada tempat yang
lebih tinggi dari yang sedang Anda kerjakan sekarang.
Mulailah.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Orang muda harus jatuh cinta sejatuh-jatuhnya dan patah


hati sepatah-patahnya, sebelum dia menjadi lebih bijak.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik


masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan
menjadi pemilik masa depan.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Senyum yang paling indah adalah senyum yang memaksa


diri keluar melalui linangan air mata.
 Mario Teguh

  
-+
+5

Seringkali kamu ragu untuk mengucapkan apa yang ada


dihatimu karena kamu tidak yakin dia akan
mendengarkanmu.
 Ukuran kehidupan Anda ditentukan oleh ukuran keberanian
Anda. Semakin Anda berani, semakin besar jadinya
kehidupan Anda.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Alasan utama tertundanya kekayaan adalah kita tidak


ikhlas berada di tempat di mana kita bisa.
 Mario Teguh

  
-+
+4
Inginkanlah yang mudah, tetapi jangan lupakan keharusan
mu untuk menjadi lebih kuat. Bukan pemberian yang
mudah yang akan memudahkan hidup mu, tetapi
kemampuan yang menjadikan mu pantas bagi semua
pemberian besar.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Jangan bernegosiasi dengan impian Anda. Bernegosiasilah


dengan apa yang harus Anda lakukan untuk mencapainya.
Apapun yang Anda impikan, mungkinkan.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Jangan mau diajak hidup susah kalau dia tidak


bersungguh-sungguh membangun masa depan yang baik.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Jika hidup dan matiku untuk Tuhan, untuk saya apa? Anda
dapat apa yang Tuhan miliki.
 Mario Teguh

  
-+
+4
Jika kamu menyerah hanya karena kata-kata orang lain
yang ingin menjatuhkanmu, berarti kamu gagal dan orang
itu berhasil.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Jika yang kau genggam itu berduri dan menyengat,


mengapakah engkau masih bertahan menggenggamnya?
Jika kau yakini jodohmu itu ada di tangan Tuhan,
mengapakah engkau tak membebaskan tanganmu untuk
mengambil belahan jiwamu itu dari tangan Tuhan? Lebih
logislah.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Jodoh memang dipilihkan oleh Tuhan. Jika engkau


menghebatkan diri, akan dipilihkan bagimu jodoh yang
hebat.
 Seperti apa pun buruknya kemarinmu, hari ini engkau
masih tetap bisa mengupayakan esok yang lebih baik.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya


yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang
terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Siapa bilang untuk menjadi kaya dan sejahtera harus


punya modal yang banyak? Kalau saja Anda cermat
melihat peluang yang ada, ada banyak celah yang bisa
menjadi jalan untuk meraih kesejahteraan yang
diinginkan. Yang dibutuhkan cuma kemauan untuk menjadi
sukses.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Tahanlah tangismu di hadapan sesamamu, karena banyak


di antara mereka sedang menyembunyikan derita hati
yang mungkin lebih pedih dari kesedihanmu.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Uang itu penting. Uang memang bukan segalanya, tapi


segalanya bisa menjadi lebih mudah dengan uang.
 Mario Teguh

  
-+
+4

Wanita bisa marah jika laki-lakinya membagi uang kepada


wanita lain, apalagi membagi cinta!
 Mario Teguh

  
-+
+3
Ada orang yang dari hari Senin ke Jumat – memikirkan
Sabtu dan Minggu, dan mengkhawatirkan hari Senin
selama hari Minggu. Sebetulnya, orang seperti ini hidup
pada hari apa? Tidak ada hasil yang nyata bagi orang yang
tidak betul-betul hadir di dalam waktu.
 Mario Teguh

  
-+
+3

Anda akan ditakuti-takuti dengan resiko, agar Anda


menyiapkan diri dengan lebih utuh. Anda akan dibuat
khawatir dengan yang mungkin terjadi, agar Anda
memperkuat diri dan melengkapi kemampuan untuk
bereaksi dengan anggun terhadap yang akan terjadi. Anda
akan dibiasakan dengan kebaikan dan keberhasilan, agar
Anda tidak menjatuhkan diri dengan kesombongan yang
disebabkan oleh keberhasilan yang kadang-kadang.
 Mario Teguh

  
-+
+3

Dengan kesabaran dan kegigihan, apa pun mungkin.


Karena keberhasilan tidak terletak di awal perjalanan.
 Kalau mau sama, samalah dengan yang hebat. Kalau mau
beda, bedalah dengan yang buruk.
 Mario Teguh

  
-+
+3

Karena keajaiban adalah hadiah bagi yang berani.


 Mario Teguh

  
-+
+3

Karena kedamaian adalah anugerah bagi yang bersabar.


 Mario Teguh

  
-+
+3

Keburukan yang terjadi, tetapi yang menjadikan Anda


lebih baik.
 Orang yang menghindari kesalahan, tidak akan tumbuh.
Lebih mudah meneruskan apa adanya, walau pun tidak
mudah hidup dalam kesulitan. Maka jangan ganggu dia
yang sulit berubah, walau pun itu untuk kebaikannya
sendiri. Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah
sekarang, karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Orang yang malas telah membuang kesempatan yang


diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah menciptakan
sesuatu dengan sia-sia.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Patah hati itu resiko wajar dalam upaya menemukan cinta


sejatimu. Bangkitlah, indahkan dirimu, mulai lagi.
 Mario Teguh
  
-+
+2

Pekerjaan adalah jalan menuju keberhasilan. Jika


keberhasilan Anda penting jangan hindari pekerjaan.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Rasa kecilnya diri ini saat berhadapan dengan masalah,


bukan disebabkan oleh besarnya masalah, tetapi oleh
kecilnya tujuan hidup.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Semua kejadian baik dan besar yang kita sebut


keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga yang
dibangun dari penyelesaian-penyelesaian dari rencana-
rencana kita.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Sesungguhnya engkau yang penyayang tidak akan pernah


rugi karena kebaikanmu, walau pun engkau mungkin
sempat salah mempercayai orang.
 Mario Teguh

  
-+
+2
Terimalah keadaan apa pun yang sedang Anda alami,
bekerja-keraslah, dan jadilah pribadi yang kuat karena
tenaga dari rencana-rencana Anda. Jadilah pengubah
keadaan dan bukan menjadi korban dari perubahan.
 Mario Teguh

  
-+
+2

Tetaplah berlaku santun dan profesional, termasuk kepada


orang yang biasa berlaku sebaliknya kepada Anda.
Ketidak-santunan orang lain tidak boleh mengurangi
keindahan pribadi Anda.
 Yang optimis akan berkata: Terima kasih akan saya coba.
Sementara yang pesimis: Ah, tidak semudah itu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Berlaku baik kepada yang membencimu memang sulit, tapi


itulah yang mempermudah datangnya rezeki dan kenaikan
derajatmu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Bila anda mencintai seseorang, bangunlah sebuah rumah


yang indah dalam hati orang yang anda cintai.
 Mario Teguh

  
-+
+1
Bila kita belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan
bakat kita, bakatilah apapun pekerjaan kita sekarang. kita
akan tampil secemerlang yang berbakat.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Cinta itu sederhana: Aku untukmu, dan engkau untukku.


Jika tak mampu untuk itu, jangan bicara cinta.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Dalam cinta, ketika ada yang berbeda, jangan mencari


siapa yang salah, karena kamu dan dia adalah tim yang
sama dengan tujuan yang sama.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Dua kunci kehebatan kita adalah memandaikan diri untuk


melakukan yang belum bisa kita lakukan, dan
memberanikan diri untuk melakukan yang selama ini kita
takuti.
 Mario Teguh

  
-+
+1
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian
adalah melakukan hal yang ditakuti. Maka bila merasa
takut, Anda akan punya kesempatan untuk berani.
 Jangan menunggu yang bisa Anda segerakan, dan jangan
menyegerakan yang seharusnya Anda tunggu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Jangan tidak menjadi apa-apa, karena takut dikomentari


oleh orang yang nanti juga tidak akan jadi apa-apa.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Jangan umumkan bahwa engkau membenci cinta, karena


itu seperti engkau mematikan ketertarikan orang yang
lebih baik kepadamu, dan seperti mematikan
kemungkinanmu untuk berjodoh.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Janganlah pengkhianatan oleh satu orang yang tidak baik,


menjadikanmu kejam mencurigai semua orang.
 Mario Teguh

  
-+
+1
Janganlah pengkhianatan oleh satu orang yang tidak baik,
menjadikanmu kejam mencurigai semua orang.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Jawaban untuk doa setiap anggota keluargamu dilewatkan


melaluimu,
bukan karena engkau hebat, tapi karena mereka yang
berdoa dan mendoakanmu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila


anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena
keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan
kesuksesan anda.
 Jika Anda telah memiliki impian, berilah tanggal bagi
pencapaiannya, dan impian itu akan menjadi cita-cita.
Ingatlah, bahwa CITA-CITA ADALAH IMPIAN YANG
BERTANGGAL.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Kalau yang kita lakukan itu-itu saja, nasib kita juga yang
itu-itu saja. Orang yang ingin membarukan nasibnya,
harus membarukan dirinya lebih dahulu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Karena kemudahan terletak di balik kesulitan.


 Mario Teguh

  
-+
+1

Kekecewaanmu hanya boleh sementara, tapi harapan-


baikmu harus selamanya.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Kelemahanmu adalah tanda bahwa engkau harus


memalingkan perhatian untuk menemukan kekuatanmu.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Ketahuilah, bahwa hidup dengan sepenuhnya ikhlas dalam


kebaikan, adalah persiapan bagi kehidupan abadi yang
indah dan mulia bersama semua jiwa terkemuka di surga
nanti.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Kita berangkat bekerja untuk mencapai keberhasilan.


Tetapi ada yang berangkat hanya agar tidak terlambat,
agar tidak dimarahi, atau agar kelihatan ada. Apakah
alasan Anda? Sadarilah bahwa Anda hanya sepenting
alasan Anda. Semakin kuat alasan Anda, akan semakin
kuat upaya Anda. Maka berhentilah sejenak, dan
pikirkanlah alasan bagi kerja keras Anda, alasan bagi
semua beban yang Anda pikul, dan alasan bagi pencapaian
dari semua impian Anda. Ketahuilah bahwa seseorang
belum sepenuhnya hidup, sampai dia mengetahui untuk
apakah kehidupannya.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Kualitas yang menjadi dasar dari semua kebaikan pribadi


adalah kejujuran kepada diri sendiri.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Marilah kita membebaskan diri dari ketidak-tegasan yang


telah lama membelenggu kita dalam keadaan yang tidak
membahagiakan kita. Jadilah pribadi yang sederhana. Yang
melakukan yang membesarkannya, dan yang menghindari
apa pun yang mengkerdilkan.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Memaafkan adalah bentuk tertinggi dari pengertian dan


bentuk terkuat dari kasih sayang.
 Meneruskan kehidupan dengan baik, meskipun ada yang iri
dan membenci Anda.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Meskipun tidak mudah, tapi obat terbaik bagi luka patah


hati adalah jatuh cinta lagi.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Orang memiliki kecenderungan untuk melakukan yang


sudah lazim dilakukan oleh orang lain, dan menghindari
resiko dari melakukan yang belum pernah dibuktikan
keamanan dan jaminan keberhasilannya oleh orang lain.
Tetapi, dengannya kita menjadikan diri kita melakukan
yang juga dilakukan oleh banyak orang, dan yang menaruh
kita kedalam kelas yang sama dengan orang-orang yang
diperlakukan seperti orang kebanyakan. Jika kita memilih
melakukan yang biasa dilakukan oleh orang lain, maka kita
sebenarnya mengijinkan orang lain untuk merata-ratakan
perlakuan mereka kepada kita.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Orang yang mendustai dirinya sendiri, akan mendustai


siapa pun, dan bahkan merasa mampu mendustai Tuhan.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Orang yang tertarik dengan dirinya sendiri tidak bisa


dibosankan oleh apa pun.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Orang yang tidak membangun kemampuan, akan hidup


lebih lama dalam kesulitan.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Patah hati adalah salah satu cara untuk menemukan cinta


sejati.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Pembentuk kekayaan yang penuh berkah: 1. Kejujuran, 2.


Kesyukuran, 3. Kerja keras, dan 4. Kesabaran.
 Pintu menuju hari pria adalah matanya, pintu menuju hati
wanita adalah telinganya.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Putuskanlah untuk berbahagia. Sesungguhnya lebih


banyak alasan bagimu untuk bersyukur daripada bersedih.
 Mario Teguh
  
-+
+1

Sabarlah. Memang akan ada orang di masa depanmu yang


malu dan menyesal karena meremehkanmu saat muda.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Sadarilah, engkau sering merasa tidak berbahagia karena


mengira bahwa yang tidak kau miliki adalah kebahagiaan.
Ingatlah, bukan kebahagiaan yang membuatmu bersyukur,
tapi kesyukuranmu lah yang menjadikanmu berbahagia.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Salah satu pengkredilan terkejam adalah membiarkan


pikiran menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Satu-satunya perasaan yang bisa menandingi pedihnya


patah hati adalah perasaan saat jatuh cinta.
 Mario Teguh

  
-+
+1
Sesungguhnya, kecantikan seorang wanita ada dalam
pandangan hati laki-laki yang mencintainya.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Setan meniupkan rasa malas ke dalam hati kita, untuk


membantu kita memperkuat kesukaan menunda,
kecenderungan untuk berprasangka buruk, keahlian
mengatakan tidak mungkin, dan untuk menemukan
keindahan dalam bergaul dengan sesama pemalas.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Terkadang orang yang paling kau inginkan justru yang


paling harus kaujauhi.
 Mario Teguh

  
-+
+1

Terlanjur cinta adalah alasan yang paling tidak cerdas


untuk mempertahankan orang yang tidak baik

Contoh 2 :

Bismillahir Rahmani Rahim

Assalamualaikum Wr. Wb

Yth. Ibu Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten OKI sekaligus Penasehat DWP
Kabupaten OKI.
Yang kami hormati,  Ibu Ketua GOW Kabupaten OKI
Yang kami hormati,  Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten OKI
Yang kami hormati,  Ibu-Ibu Ketua DWP Dinas instansi, Badan dan Kantor se Kab.OKI
Yang kami hormati, Ibu–Ibu Ketua Dharma Wanita Kecamatan, Kelurahan SeKab.OKI.
Ibu-Ibu Pengurus Serta Anggota Dharma Wanita Persatuan yang kami  cintai dan banggakan.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Taufik-Nya
kepada kita, sehingga kita masih diberi kesehatan jasmani dan rohani untuk dapat hadir dan berkumpul bersama di tempat
yang penuh berkah ini guna mengikuti acara serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten OKI.

Ibu-Ibu, Hadirin yang sama berbahagia


Mengawali sambutan ini, saya ucapkan “selamat kepada Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan” yang baru atas amanah yang
diberikan untuk melanjutkan program kerja Dharma Wanita Persatuan ke depan melalui tiga bidang yaitu bidang Pendidikan,
Ekonomi dan Sosial Budaya yang telah dicanangkan.

Pada kesempatan ini,  saya ingin menghaturkan banyak terima kasih kepada Ibu Penasehat, dan Ibu Ketua GOW, yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada kami di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan walaupun dalam
memimpin DWP ini hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, namun saya banyak menimba pengetahuan dan
pengalaman.  Saya sangat berharap kepada ibu-ibu agar terus berjuang serta meningkatkan eksistensi Dharma Wanita
Persatuan, dan mendukung suami dalam pengembangan Pembangunan.

Saya juga berterima kasih kepada Bapak Bupati OKI, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya selama ini, untuk
memimpin DWP ini, semoga ke depannya Dharma Wanita Persatuan terus  tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.
Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada segenap pengurus dan Ibu-ibu Ketua Dharma Wanita unit kerja atas
kerjasama dan dukungannya selama ini dalam melaksanakan program/ kegiatan, sekali lagi saya dan keluarga mengucapkan
banyak terima kasih dan jika sekiranya selama keberadaan saya di Dharma Wanita Persatuan ini ada sikap, serta tutur kata
yang khilaf dan kurang berkenan di hati Ibu-ibu sekalian. Untuk itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan kepada
Allah saya mohon ampun.

Sekiankata sambutan dari saya.

Proses mutasi, rotasi dan promosi suatu jabatan merupakan salah satu cara mengembangkan kinerja secara SDM dan kelembagaan di
lingkungan UNY. Di LPPM sendiri telah dilakukan hal seperti itu yang meliputi Sekretaris Lembaga dijabat oleh Dr. Widarto, M.Pd.
menggantikan Prof. Drs. Wawan Sundawan S, M.Ed. dan Kepala Bagian Tata Usaha dijabat oleh Gomarus Heru Sutrisno, SIP.
menggantikan Dra. Trina Wahjuni. Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan sudah dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2013 lalu
oleh Rektor UNY.

Jumat, 17 Januari 2014, bertempat di Banyu Mili Resto diselenggarakan acara Pisah Sambut Pejabat Baru dan Lama yang dihadiri
oleh Pimpinan, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Pusat Studi dan segenap karyawan LPPM. Acara ini bertujuan untuk merekatkan
hubungan silaturahmi antara pejabat baru dan pejabat lama serta dengan seluruh karyawan LPPM.

Dra. Trina Wahjuni menyampaikan kesan dan pesannya selama menjabat Kabag TU bahwa ,“saat bertugas di lembaga ini saya
mendapatkan tantangan baru yang sebelumnya belum saya dapatkan dari unit lain, karena di sini kita berhadapan langsung dengan
masyarakat, seperti kegiatan KKN contohnya”, ungkap Trina yang sekarang menjabat Kabag TU FIP.

Sedangkan menurut Kabag TU LPPM yang baru, Gomarus Heru Sutrisno, SIP., menyampaikan dalam sambutannya “saya selalu
memposisikan diri sebagai seorang prajurit yang selalu siap untuk ditugaskan dimana saja sehingga harus bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan tempat kerja yang baru”, tandasnya.

Sekretaris LPPM yang baru, Dr. Widarto, M.Pd., menyampaikan dalam sambutannya bahwa tugas Sekretaris diantaranya mengawal
standarisasi ISO dan ‘menghidupkan’ kembali Pusdi dan Puslit di LPPM. Widarto mengatakan,”Sertifikat ISO bukan satu-satunya tolok
ukur baik dan buruknya kinerja, tapi yang harus kita tanamkan adalah semangat kerja yang berstandarkan ISO”, tegasnya.    

Pada kata sambutannya, Ketua LPPM Prof. Dr. Anik Ghufron mengatakan bahwa LPPM sesuai statuta dan OTK bertugas mengawal
berjalannya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga LPPM dituntut bekerja profesional. Anik Ghufron berpesan untuk
selalu meningkatkan kinerja dan pelayanan, menjadikan lembaga ini sebagai tempat pengabdian dan ladang ibadah, “harapan saya
semoga LPPM semakin dipercaya oleh masyarakat di lingkungan UNY dan Masyarakat umum”, imbuhnya.

Pada sela-sela acara secara spontanitas peserta dihibur dengan Stand Up Comedy oleh Dr. Das Salirawati, M.Si. atau yang biasa
dikenal dengan julukan “Wati Salsabila”. Diakhir acara diserahkan cindera mata dari Ketua LPPM kepada Dra. Trina Wahjuni sebagai
tanda terima kasih dan wujud apresiasi atas pengabdiannya selama menjabat Kabag TU LPPM. 

Bp. Kamaludin, sebagai Penjabat Kepala Desa Brecek yang baru juga menyampaikan mohon doa restu, serta

dukungan dan kerjasamanya kepada semua pihak agar dalam menjalankan tugas yang baru ini bisa berjalan

dengan sukses, sesuai dengan yang diharapkan.

Lain lagi yang disampaikan oleh Bu Muniah, selaku BPD Desa Brecek beliau menyampaikan terimakasih kepada

Kades Lama, Bu Siti Rokhmaningsih atas kerjasamanya selama ini. Menurutnya Bu Siti Rokhmaningsih telah

melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, pelayanan kepada masyarakat juga baik, pembangunanpun
berjalan dengan pesat. Selain itu, beliau juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Kamaludin, selamat

bertugas menjadi Penjabat Kepala Desa Brecek.

Hal senada juga disampaikan oleh Camat Kaligondang, Bu Dra. Pandansari. Beliau mengucapkan selamat

kepada Bu Siti Rokhmaningsih yang telah melaksanakan tugasnya selama periode 2011 s/d 2017 dengan baik,

yang telah melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan dengan kepiawaiannya Desa Brecek banyak

mengalami kemajuan yang luar biasa. Beliau juga mengucapkan selamat kepada Bapak Kamaludin yang mulai

hari ini, Senin 15 Januari 2018 melaksanakan tugas yang baru yaitu sebagai Penjabat Kepala Desa Brecek,

selain itu juga tetap melaksanakan tugas sebagai staff di kantor Kecamatan Kaligondang.

 Contoh Pembukaan Pidato


Assalamualaikum

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah karena berkat rahmat dan hidayahnya kita masih bisa
berkumpul di tempat ini dalam keadaan iman dan islam. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad, manusia mulia yang pernah menginjankan kakinya
di muka bumi ini.

Seorang yang kita harapkan pertolongannya di hari kiamat kelak, dan seorang manusia yang
telah berjasa membawa ajara islami ini dari jaman kegelapan menuju jaman sekarang ini.

Isi Pidato
Mungkin untuk bagian yang satu ini saya tidak perlu menulisnya pada paragraf ini, karena seperti
yang kita ketahui bagian isi adalah bagian yang mengungkapkan maksud atau tujuan seorang
pembicaran. Karena pada artikel ini kita membahas mengenai perpisahan, insyaallah pada
pembahas mengenai contoh pidato perpisahan nanti saya akan memberikan contohnya.

Penutup Pidato
Seperti namanya, bagian penutup adalah bagian terakhir dalam susunan pidato. Seperti halnya
bagian pembukaan, agar terlihat menarik, saat berada pada bagian penutup anda tidak
disarankan berlama-lama. Pada bagian ini anda cukup berbicara sepatah atau dua patah kata
saja.

Kepala sekolah merupakan figur penting dalam peningkatan mutu satuan Pendidikan. Ditangannya sekolah bisa
semakin berkualitas, relatif stagnan, atau mungkin justru menurun. 

Hal ini tidak lepas dari kepemimpinan dan kompetensi manajerialnya. Kepala sekolah adalah guru terpilih yang
diberikan tugas menjadi kepala sekolah setelah yang bersangkutan lulus diklat calon kepala sekolah selama 300
JP.

Berkaitan dengan Tupoksi Kepala Sekolah, Mendikbud telah menerbitkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2016
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. 
Pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa "Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan
mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB),
sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah
pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah
menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.

Lalu pada pasal 15 ayat (1) dinyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan
tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.  

Dan ayat (2) dinyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional
Pendidikan."

Setiap pemimpin tentunya berharap dia bisa diterima ditempatnya bertugas dan para staf bisa membantu atau
bekerja sama dengannya dalam mencapai atau merealisasikan visi dan misi dan lembaga yang dipimpinnya. 

Oleh karena itu, sebagai pemimpin, dia harus mampu meyakinkan staf-stafnya untuk mau membantu dan
bekerja sama dengannya. Apalah artinya seorang pimpinan tanpa ada kepercayaan, legitimasi, dan dukungan
dari para stafnya?

Pertanyaannya adalah bagaimana cara meyakinkan para stafnya? Tentu saya dia mampu memperlihatkan
visinya, memperlihatkan kemampuan, kematangan, dan kedewasaannya sebagai seorang pemimpin. 

Dengan kata lain, seorang pemimpin harus memiliki seni dalam memimpin, karena pada dasarnya memimpin
adalah mempengaruhi orang lain untuk untuk mengikuti setiap keinginan dan atau programnya.

Setiap staf tentunya menginginkan seorang pemimpin yang bisa memimpin, membina, dan memberikan
kesejahteraan lahir dan batin terhadap mereka, karena bagi staf, indikator kesuksesan seorang pemimpin adalah
mampu memberikan kesejahteraan lahir dan batin. 

Seorang pemimpin walau berlabel intelektual, konseptor, jago berorasi, kalau tidak mampu memberikan
kesejahteraan bagi stafnya, tidak akan menjadi pemimpin yang dirindukan.

Begitu pun dengan seorang kepala sekolah. Apalagi seorang kepala sekolah yang baru diangkat, tentunya dia
harus mampu beradaptasi dengan jabatan dan lingkungan barunya. Saat dia menjadi guru, yang dia pikirkan
hanya bagaimana cara menyampaikan materi dengan baik kepada peserta didik. 

Tugas administratifnya berupa berbagai administrasi KBM seperti Prota, Promes, silabus, RPP, dan sebagainya,
sedangkan saat telah menjadi kepala sekolah, semua administrasi sekolah mulai dari kurikulum, kepegawaian,
kesiswaan, sarana dan prasarana, persuratan, dan keuangan harus dikelolanya dengan baik, tentunya dengan
mengoptimalkan peran serta para stafnya.

Saat menjadi guru, yang dihadapinya hanya para peserta didik, sedangkan saat menjadi kepala sekolah, yang
dihadapinya adalah guru, tenaga administrasi sekolah, peserta didik, komite sekolah, dan masyarakat. 

Hal ini tentunya diperlukan kemampuan komunikasi yang lebih baik karena dia berhadapan dengan lebih
banyak orang dengan beragam latar belakang dan karakter.

Dalam konteks lingkungan fisik, saat menjadi guru, dia hanya memikirkan lingkungan kelasnya saja, tetapi
setelah menjadi kepala sekolah, dia harus berpikir menata lingkungan sekolah agar lebih rapi, indah, tertib,
aman, dan nyaman. 
Sedangkan dalam konteks lingkungan nonfisik, dia harus menciptakan suasana kondusif dan kekeluargaan
antarwarga sekolah sehingga tercipta suasana yang harmonis dan tentunya akan berdampak terhadap partisipasi
dan motivasi bekerja para stafnya.

Menjadi kepala sekolah yang dirindukan tentunya harapan setiap guru yang diangkat menjadi kepala sekolah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dia harus melayakkan dirinya untuk mendapatkan posisi spesial tersebut
melalui kinerjanya dan kepemimpinannya selama menjadi kepala sekolah. 

Filosofi memimpin adalah melayani, berkorban, dan menjadi benteng bagi para staf adalah tiga hal yang perlu
menjadi perhatian seorang kepala sekolah. Jika hal tersebut, dapat diwujudkan, maka dia akan menjadi kepala
sekolah yang dirindukan.

Menjadi pemimpin memang tidak mudah. Oleh karenanya, kepala sekolah perlu meningkatkan  kompetensi
dirinya baik secara mandiri, berkonsultasi dengan pengawas pembina, maupun dengan mengikuti berbagai
pelatihan seputar kepemimpinan. Kemampuan literasinya pun harus ditingkatkan. 

Antara lain dengan banyak membaca dan berdiskusi dengan berbagai pihak atau berbagai kalangan. Ilmu dan
wawasan yang dimilikinya mmapu meningkatkan kepercayaan dirinya dan menjadi bekal baginya dalam
membina staf-stafnya.

Kepala sekolah yang dirindukan adalah kepala sekolah yang disamping memiliki wawasan yang luas, juga
memiliki kemampuan memimpin yang mumpuni, mampu menjadi lokomotif perubahan, mampu mengarahkan
dan membina para staf dalam mencapai visi dan misi satuan pendidikan, dan utamanya mampu menjadi
teladan. 

Kepala sekolah yang dirindukan adalah kepala sekolah yang mampu membangun (fisik dan nonfisik) selama
memimpin sehingga saat dia mengakhiri jabatannya akan dikenang oleh para stafnya. 

Intinya, kepala sekolah yang dirindukan adalah sosok pemimpin yang mampu memberikan manfaat bagi para
guru, staf, siswa, dan lingkungannya. Wallaahu a'lam.

Lalu pada pasal 15 ayat (1) dinyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan
tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.  

Dan ayat (2) dinyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional
Pendidikan."

Setiap pemimpin tentunya berharap dia bisa diterima ditempatnya bertugas dan para staf bisa membantu atau
bekerja sama dengannya dalam mencapai atau merealisasikan visi dan misi dan lembaga yang dipimpinnya. 

Oleh karena itu, sebagai pemimpin, dia harus mampu meyakinkan staf-stafnya untuk mau membantu dan
bekerja sama dengannya. Apalah artinya seorang pimpinan tanpa ada kepercayaan, legitimasi, dan dukungan
dari para stafnya?

Pertanyaannya adalah bagaimana cara meyakinkan para stafnya? Tentu saya dia mampu memperlihatkan
visinya, memperlihatkan kemampuan, kematangan, dan kedewasaannya sebagai seorang pemimpin. 

Dengan kata lain, seorang pemimpin harus memiliki seni dalam memimpin, karena pada dasarnya memimpin
adalah mempengaruhi orang lain untuk untuk mengikuti setiap keinginan dan atau programnya.

Setiap staf tentunya menginginkan seorang pemimpin yang bisa memimpin, membina, dan memberikan
kesejahteraan lahir dan batin terhadap mereka, karena bagi staf, indikator kesuksesan seorang pemimpin adalah
mampu memberikan kesejahteraan lahir dan batin. 
Seorang pemimpin walau berlabel intelektual, konseptor, jago berorasi, kalau tidak mampu memberikan
kesejahteraan bagi stafnya, tidak akan menjadi pemimpin yang dirindukan.

Begitu pun dengan seorang kepala sekolah. Apalagi seorang kepala sekolah yang baru diangkat, tentunya dia
harus mampu beradaptasi dengan jabatan dan lingkungan barunya. Saat dia menjadi guru, yang dia pikirkan
hanya bagaimana cara menyampaikan materi dengan baik kepada peserta didik. 

Tugas administratifnya berupa berbagai administrasi KBM seperti Prota, Promes, silabus, RPP, dan sebagainya,
sedangkan saat telah menjadi kepala sekolah, semua administrasi sekolah mulai dari kurikulum, kepegawaian,
kesiswaan, sarana dan prasarana, persuratan, dan keuangan harus dikelolanya dengan baik, tentunya dengan
mengoptimalkan peran serta para stafnya.

Saat menjadi guru, yang dihadapinya hanya para peserta didik, sedangkan saat menjadi kepala sekolah, yang
dihadapinya adalah guru, tenaga administrasi sekolah, peserta didik, komite sekolah, dan masyarakat. 

Hal ini tentunya diperlukan kemampuan komunikasi yang lebih baik karena dia berhadapan dengan lebih
banyak orang dengan beragam latar belakang dan karakter.

Dalam konteks lingkungan fisik, saat menjadi guru, dia hanya memikirkan lingkungan kelasnya saja, tetapi
setelah menjadi kepala sekolah, dia harus berpikir menata lingkungan sekolah agar lebih rapi, indah, tertib,
aman, dan nyaman. 

Sedangkan dalam konteks lingkungan nonfisik, dia harus menciptakan suasana kondusif dan kekeluargaan
antarwarga sekolah sehingga tercipta suasana yang harmonis dan tentunya akan berdampak terhadap partisipasi
dan motivasi bekerja para stafnya.

Menjadi kepala sekolah yang dirindukan tentunya harapan setiap guru yang diangkat menjadi kepala sekolah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dia harus melayakkan dirinya untuk mendapatkan posisi spesial tersebut
melalui kinerjanya dan kepemimpinannya selama menjadi kepala sekolah. 

Filosofi memimpin adalah melayani, berkorban, dan menjadi benteng bagi para staf adalah tiga hal yang perlu
menjadi perhatian seorang kepala sekolah. Jika hal tersebut, dapat diwujudkan, maka dia akan menjadi kepala
sekolah yang dirindukan.

Menjadi pemimpin memang tidak mudah. Oleh karenanya, kepala sekolah perlu meningkatkan  kompetensi
dirinya baik secara mandiri, berkonsultasi dengan pengawas pembina, maupun dengan mengikuti berbagai
pelatihan seputar kepemimpinan. Kemampuan literasinya pun harus ditingkatkan. 

Antara lain dengan banyak membaca dan berdiskusi dengan berbagai pihak atau berbagai kalangan. Ilmu dan
wawasan yang dimilikinya mmapu meningkatkan kepercayaan dirinya dan menjadi bekal baginya dalam
membina staf-stafnya.

Kepala sekolah yang dirindukan adalah kepala sekolah yang disamping memiliki wawasan yang luas, juga
memiliki kemampuan memimpin yang mumpuni, mampu menjadi lokomotif perubahan, mampu mengarahkan
dan membina para staf dalam mencapai visi dan misi satuan pendidikan, dan utamanya mampu menjadi
teladan. 

Kepala sekolah yang dirindukan adalah kepala sekolah yang mampu membangun (fisik dan nonfisik) selama
memimpin sehingga saat dia mengakhiri jabatannya akan dikenang oleh para stafnya. 

Intinya, kepala sekolah yang dirindukan adalah sosok pemimpin yang mampu memberikan manfaat bagi para
guru, staf, siswa, dan lingkungannya. Wallaahu a'lam.

"Hanya tinggal ditingkatkan saja di sana sini agar makin bersih, rapi, cantik dan indah, sekarang saatnya memberi hak
masyarakat yaitu pelayanan lebih baik, setiap hari," kata Sekda kepada aparat kecamatan, kesehatan, dan pendidikan," tegas
Taqwallah.
Taqwallah juga ikut berbagi beberapa informasi standar pelayanan yang lebih baik.
Dalam hal hak atas informasi, yang bentuknya informasi dinding agar ditempatkan searah pandang mata sehingga dapat
dibaca dengan mudah.
"Petugas juga harus tahu informasi yang dibutuhkan masyarakat, sehingga dapat segera menjelaskan dengan mudah dan
cepat," kata Taqwallah.
• Pemerintah Aceh Sepakati Konektivitas Andaman-Nicobar India
Bagi yang bertugas melayani warga agar diperhatikan adab-adab melayani sehingga masyarakat tidak merasa diabaikan
dalam hal pelayanan, khususnya di kantor Camat dan Pukesmas.
"Begitu juga dengan sarana dan prasarana, mesti lebih diutamakan untuk mendukung pelayanan masyarakat," sebutnya lagi.
Di sekolah, Sekda Aceh mendorong agar diutamakan ruang guru agar guru dapat mengabdikan dirinya bagi peningkatan mutu
pendidikan.
"Utamakan dulu ruang guru baru yang lain, jangan dibalik. Para guru di SMA harus benar-benar dilayani sehingga mereka
nyaman karena merekalah yang menentukan anak didik, jadi tolong diperhatikan guru," tutup Taqwallah yang menuju lokasi
pertemuan evaluasi dana desa.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Setelah Penerapan Program BEREH, Sekda Aceh Ajak Tingkatkan
Mutu Pelayanan, https://aceh.tribunnews.com/2019/12/08/setelah-penerapan-program-bereh-sekda-aceh-ajak-tingkatkan-
mutu-pelayanan.

Editor: Hadi Al Sumaterani


Gerakan BEREH ini diinisiasi Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, dan dijalankan oleh Sekda
Aceh sebagai bagian dari tugas meningkatkan kinerja ASN, yang awalnya diimplementasi di
lingkungan tempat kerja SKPA. Gerakan BEREH lalu diperluas ke daerah dengan dukungan
atau support bupati/wali kota dan wakil yang melibatkan sekda kabupaten/kota, juga dalam usaha
meningkatkan kinerja agar secara serentak manfaat dari pelayanan publik makin maksimal dan
meluas. Gerakan BEREH memang telah menggerakkan usaha untuk berbenah, tidak terkecuali pada
lingkungan sekolah yang ada di seluruh Aceh. Ada sebanyak 524 SMA dan 74 SLB di Provinsi Aceh
yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Aceh. Bukan hanya itu, SKPA ini juga mengelola 217 SMK yang
tersebar di seluruh Aceh. Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, mengatakan program BEREH,
dilakukan Pemerintah Aceh sebagai upaya membuat Aceh menjadi daerah unggulan di masa depan.
Anak yang lahir di masa sekarang, adalah generasi yang nantinya akan memimpin Aceh. Karenanya
mereka perlu dijaga demi kemajuan daerah di masa depan. “Para kepala sekolah dan guru, camat,
hingga kepala desa adalah mereka yang telah diberikan salah satu slot masuk surga. Namun tiket itu
bisa gugur jika layanan bagi masyarakat tidak maksimal. Semua pelayan masyarakat harus dapat
memberikan layanan terbaik sehingga tiket surga itu memang benar-benar menjadi hak mereka,” kata
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Aceh itu. Dia menyebutkan, sedikitnya ada tiga hal yang harus
dipenuhi oleh pelayan masyarakat ini, yaitu sabar, komunikatif dan cita rasa. Sehingga akan lahir
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. “Kita harus sabar dalam memberi pelayanan. Sebagai
pemimpin kita harus komunikatif dalam melayani ke bawah dan kita harus punya cita rasa. Tidak ada
yang langsung sempurna. Semua perlu perbaikan. Jangan pernah kecewa dengan yang gagal. Gagal
itu adalah pembelajaran,”ujarnya. Gerakan BEREH yang awalnya dipimpin Sekda Aceh ini
diharapkan membangun keteladanan yang oleh Sekda kabupaten/kota. "Dan, pada saat ASN
menjadi teladan itu sendiri maka manfaat besar akan dipetik langsung oleh masyatakat dalam wujud
pelayanan publik maksimal. Dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, saya kerap
terhadirkan visualisasi rakyat yang mendapatkan haknya bersebab produktivitas ASN yang berkerja
dilingkungan tempat kerja yang makin BEREH," kata Sekda. Sementara Kepala Dinas Pendidikan
Aceh, Drs Rachmat Fitri HD, MPA telah melakukan kunjungan kerja untuk menyambangi sejumlah
fasilitas yang ada di sekolah-sekolah tersebut untuk memastikan program BEREH berjalan dengan
baik di daerah. “Sekolah sebagai tempat belajar harus terlihat indah dan rapi agar guru dan siswanya
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran,” katanya. Kadisdik Aceh juga telah menginstruksikan
kepada 20 Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Kabupaten/Kota serta seluruh kepala sekolah
untuk membenahi kondisi sekolahnya masing-masing. “Dengan budaya bersih, kita akan sehat dan
pekerjaan menjadi nyaman untuk dilaksanakan. Dan saya ingatkan kepada guru-guru, awali aktivitas
dengan melaksanakan Shalat Subuh berjamaah, sehingga apapun yang kita inginkan saya yakin
Allah SWT meridhainya,” ujarnya. Selain itu ia juga meminta agar ASN di lingkungan Dinas
Pendidikan Aceh agar sabar dan bercita rasa dan komunikatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. “Kalau sekolah bersih dan menarik, maka akan menambah kenyamanan bagi kita dalam
menjalankan proses pembelajaran di sini. Kepala sekolah harus menjadi motor penggerak dalam
mewujudkan program BEREH ini kepada warga sekolah lainnya,” ujarnya. Sebelum kembali, dia
berpesan kepada seluruh dewan guru dan kepala sekolah, agar dalam membangun ruangan kepala
sekolah tidak boleh lebih bagus dari ruang dewan guru, begitu juga ruangan dewan guru tidak boleh
lebih bagus dari ruang siswa. “Jangan dibalik, ini sekarang banyak yang membaliknya. Adanya
fasilitas sekolah ini semua karena adanya murid, guru dan kurikulum. Jika tidak maka semua ini tidak
mungkin ada. Barang yang diberikan oleh pemerintah ini tolong dijaga dan dirawat semua,”
ungkapnya. Pada sebagian sekolah, Kadisdik Aceh masih menemukan beberapa fasilitas belajar 
yang sudah mulai rusak dan tidak terawat. Sehingga membuat pemandangan kurang indah
dipandang mata. “Rawatlah sekolah ini seperti rumah kita sendiri, karena lebih dari setengah umur
kita habiskan ditempat ini dan anggaplah ini sebagai ibadah kita kepada Allah. Barang yang tidak
terpakai lagi segera dibuang dan setiap dokumen penting diletakkan ditempatnya,” ujarnya. Disini
mereka juga memantau sejumlah fasilitas belajar seperti kursi, meja, jendela, pintu, dan atap pada
setiap ruangan belajar dan ruangan lainnya. Dia nampak mengajak kepala sekolah berkeliling di
lingkungan sekolah sembari memberikan saran dan masukan agar lingkungan sekolah dapat lebih
indah dan rapi. “Kepala Sekolah jangan sering tugas keluar kalau tugasnya di sekolah masih belum
siap. Kepsek harus menjalankan fungsi manajerial bagi seluruh warga sekolah dengan penuh
tanggungjawab,” katanya. Pada kunjungan selanjutnya nanti, jika tidak ada perubahan, maka dia
meminta kepada kepala sekolah untuk dapat meletakkan jabatannya karena dianggap tidak mampu
menjalankan roda organisasi sekolah dengan baik. Menurutnya peningkatan mutu pendidikan itu
dimulai dari sekolah yang nyaman bagi seluruh warganya. “Kami akan terus turun untuk memantau
sekolah-sekolah yang ada di kota dan desa dengan waktu yang tidak tentu. Jika kondisinya tidak
lebih baik maka kita akan memberikan sanksi,” ungkapnya. Meski demikian, Kadisdik Aceh merasa
puas sudah melihat langsung kondisi sekolah-sekolah dipenjuru pelosok Aceh. Dia merasa masih ada
kelemahan yang perlu diperbaiki bersama-sama kedepannya. Dia pun memberikan apresiasi
terhadap sekolah yang sudah menerapkan Program Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH) sesuai
dengan perintah dari Pemerintah Aceh melalui Sekda Aceh. “Tetaplah menjaga lingkungan sekolah
ini supaya terlihat bersih, rapi, indah dan nyaman. Kerjasama di antara Cabang Dinas Pendidikan,
Pengawas, komite, Kepala Sekolah, guru, dan siswa merupakan energi besar untuk mewujudkan
Aceh Carong dan Aceh Hebat,” tutup Kadisdik Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA. Pada bagian lain,
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Rachmat Fitri HD MPA diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA
dan PKLK, Zulkifli M.Pd didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan
Kabupaten Aceh Besar, Lila Rosnilawati memimpin rombongan untuk melaksanakan “Program
Saweu Pulo Aceh” pada Rabu dan Kamis (6-7/10/2019). Kabid SMA dan PKLK Zulkifli M.Pd bersama
para pengawas dan kepala sekolah SMA se-Aceh Besar turun langsung memimpin kegiatan gotong
royong bakti sosial yang dipusatkan di SMAN 1 Pulo Aceh yang terletak di Pulau Nasi. “Kami disini
untuk mengajak para guru dan siswa yang ada di daerah kepulauan untuk dapat menerapkan
program Bersih, Rapi, Estetik dan Hijau (Bereh). Hal ini sesuai dengan program dari Sekda Aceh
yang telah diterapkan di seluruh Aceh,” ujarnya. Selain itu, para rombongan juga ikut melaksanakan
gotong royong dan menanam sejumlah pohon dan bunga di lingkungan sekolah. Hal itu diyakini dapat
memberikan kenyamanan pada saat dilaksanakan proses pembelajaran di sekolah.  “Selama dua hari
disini, kami ingin merasakan perjuangan yang dialami oleh guru-guru yang sebagian besarnya
berasal dari luar pulau Aceh,” ujarnya. Zulkifli menambahkan pihaknya berkomitmen penuh
melaksanakan program safari subuh berjamaah di setiap daerah yang dikunjungi, hal itu seperti yang
sudah dijalankan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh pada setiap kegiatan beliau di daerah. Tanda-
tanda kesuksesan gerakan Bereh sudah mulai terlihat. Selain sukses diterapkan di lingkungan SKPA,
kini mulai juga diterapkan di beberapa puskesmas dan kantor kecamatan. Dengan dukungan ASN
yang berkinerja baik, semakin maksimal dalam memberi pelayanan publik, maka upaya
menghadirkan inovasi yang didukung teknologi, atau usaha mewujudkan Aceh Smart Province makin
mudah serta cepat diterapkan dalam kerja nyata melayani untuk membangun daerah. Tidak luput
pentingnya dukungan ulama, tokoh masyarakat, serta LSM  yang dapat memberikan pengaruh positif
secara langsung terhadap kesuksesan gerakan Bereh yang dilakukan Pemerintah Aceh di bawah
Pimpinan Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah.

Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/kadisdik-aceh-instruksikan-seluruh-sekolah-


terapkan-program-bereh/index.html. Lima kompetensi itu adalah Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan,
Supervisi, dan Sosial. Kelimanya saling terkait dalam manajemen berbasis sekolah dan memerlukan partisipasi
masyarakat. Membuat perubahan “Salah satu kuncinya adalah pantang mundur dan berani mengambil risiko.
Kalau diyakini suatu program itu bisa, maka harus bisa. Partisipasi masyarakat juga dibutuhkan,” ujar Santi
Ambarukmi dalam peluncuran program Inspirasi, Kamis (18/7/2019) di Karawang, Jawa Barat. Program
“Inspirasi”: Mengembangkan Kualitas Kepala Sekolah Ia mengatakan pengembangan sumber daya manusia
dimulai dari keluarga di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah. Para siswa diberikan materi berupa pengembangan
potensi dan pembentukan karakter masing-masing sehingga diharapkan potensi mereka bisa semakin
berkembang. Menurut Santi, sekolah harus bisa memanfaatkan kompetensi kepala sekolah dalam melakukan
perubahan di sekolah. Selain itu, peran pengawas sekolah juga diperlukan untuk melihat perkembangan anak-
anak sesuai potensi mereka masing-masing. “Peran kepala sekolah harus membuat perubahan, sedangkan
pengawas jadi vocal point untuk pelaksanaan sekolah agar bisa berkembang, apa tantangan yang dihadapi,”
imbuhnya. Ia menambahkan, sekolah merupakan masyarakat mini yang seharusnya digerakkan oleh kepala
sekolah sebagai pemimpin yang diibaratkan ketua RT dalam lingkungan perumahan atau CEO dalam lingkungan
perusahaan. Tentunya pemimpin itulah yang bisa mengatur dan membuat sinergi antara siswa, guru, orangtua
siswa, pengawas, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar di sekolah. “Sekolah ini mini society,
tentu ketua RT atau CEO-nya adalah kepala sekolah yang bisa menggerakkan semua roda di sekolah. Apa pun
yang dilakukan di sekolah, fokusnya harus kepada siswa,” ucap Santi. Program "Inspirasi" Sebelumnya, Direktur
Eksekutif Inspirasi Patrya Pratama mengibaratkan kepala sekolah sebagai chief executive officer (CEO) atau
presiden direktur yang memimpin suatu perusahaan. Kepala sekolah diharapkan bisa menjadi CEO dan
memberi inspirasi bagi semua orang yang terlibat di sekolahnya masing-masing, mulai dari guru, murid, orangtua
murid, dan berbagai pihak. “Mereka (kepala sekolah) yang setiap hari memimpin rekan-rekan guru dan
memastikan sekolahnya bisa berjalan lancar dan membantu murid-muridnya mencapai masa depan yang
diinginkan,” kata Patrya. Adapun program Inisiatif Kepemimpinan Pendidikan untuk Raih Prestasi (Inspirasi)
merupakan program rintisan yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan para kepala sekolah
di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang nantinya berpengaruh pada peningkatan mutu hasil pembelajaran
siswa. Pelaksanaannya dimulai pada tahun ajaran 2019/2020 dan akan dilakukan selama 1,5 tahun. Pesertanya
terdiri dari 20 kepala sekolah dasar negeri dan 5 madrasah ibtidaiyah di Karawang. Kegiatan ini merupakan hasil
kerja sama Yayasan Inspirasi dengan sejumlah lembaga donor, yaitu Tanoto Foundation, Global School
Leaders, Resinda Hotel Karawang, PT Bukit Muria Jaya, Triputra Agro Persada, dan Asia Philanthropy Circle.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Sekolah Harus Memiliki 5 Kompetensi
Ini", https://edukasi.kompas.com/read/2019/07/22/14405261/kepala-sekolah-harus-memiliki-5-kompetensi-ini?
page=all. 
Penulis : Erwin Hutapea
Editor : Yohanes Enggar HarususiloTidak dapat ditampik bahwa perubahan-perubahan terhadap cara
kerja selalu diperbaharui untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Ide-ide segar bermunculan
memberikan nilai tambah pada efektifitas kinerja karyawan.

Hal ini sangat berkaitan dengan banyaknya konflik yang terjadi baik antar karyawan dan
manajemen.

Konflik ini bisa timbul karena sinergi yang lemah di antara karyawan sehingga produktivitas
kerja pun menurun. Maka, manajemen perlu selalu memperbaharui dan menemukan cara kerja
terbaik. Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu dengan membentuk tim kerja
atau teamwork.

Sebelum membahas mengenai teamwork atau yang akan kita sebut pada artikel ini tim kerja,
maka saya perlu menjelaskan perbedaan antara tim kerja dan kelompok kerja.

Kelompok kerja adalah perkumpulan dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk berbagi
informasi dan membantu akan pembuatan keputusan di wilayah tanggung jawab masing-masing.

Sedangkan, tim kerja tidak hanya sekedar berbagi informasi, namun juga terlibatnya koordinasi
antar anggota tim dengan sebuah sinergi positif. Jika sifat kelompok kerja
pertanggungjawabannya adalah kepada individu dengan ketrampilan kerja yang bervariasi.

Maka, tim kerja memiliki dua tanggung jawab, individual dan mutual dengan ketrampilan yang
saling melengkapi antar anggota.

Lalau bagaimana cara membangun tim kerja yang solid dan efektif?

1. Tetapkan tujuan tim


Menetapkan tujuan dari dibentuknya sebuah tim kerja akan membantu tim Anda selalu berada di
jalur yang tepat untuk melakukan upaya-upaya meraih kesuksesan. Komunikasikan tujuan dan
harapan apa yang ingin Anda capai kepada tim kerja. Sehingga, mereka memahami apa yang
Anda inginkan sebagai seorang pemimpin tim.
Tim efektif adalah tim yang masing-masing anggotanya mempunya visi dan misi yang selaras
sehingga dapat bersinergi dalam mencapai tujuan awal.

2. Kepemimpinan
Bagian yang tak kalah penting dari sebuah tim kerja adalah pemimpin yang tegas dan bijaksana.
Pemimpin disini berkewajiban untuk memastikan para anggota tim berkontribusi dengan
menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan beban kerja masing-
masing.

Dalam beberapa kasus, terkadang pemimpin tidak mutlak diperlukan. Bahkan tim yang dapat
mengelola diri sendiri tanpa intervensi manajer atau pemimpin memberikan hasil yang jauh lebih
baik. Ini dikarenakan, biasanya pemimpin terlalu banyak memberikan tugas kepada tim tersebut. 

Namun, pada kasus yang lain pemimpin yang dipercaya oleh anggota tim akan memberikan
stimulasi positif bagi hasil kinerja tim daripada tim tanpa leader.

Oleh karena itu, perlunya pemimpin membentuk kepercayaan pada anggota tim serta menularkan
suasana positif yang dimilikinya melalui kejujuran dan transparansi. Sehingga, tim masih dapat
berjalan efektif meskipun saat pemimpin berada di tempat kerja maupun tidak.

3. Rancangan Pekerjaan
Buatlah rancangan pekerjaan atau misi apa saja yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim
kerja untuk mencapai visi tim. Desain pekerjaan dapat berupa rincian tugas dan pembagiannya,
memberikan skala prioritas, serta timeline.

4. Kolaborasi
Tim tanpa kolaborasi mungkin bisa dikatakan nothing. Bagaimana Anda menginginkan sebuah
tim solid dan efektif tanpa ada kerjasama?

Kolaborasi memungkinkan sharing skills antara anggota tim dengan memberikan kontribusi yang


berbeda-beda dari setiap anggota tim pada pekerjaan. Sehingga, setiap anggota tim saling
melengkapi dalam menyelesaikan misi. Bekerjasama memungkinkan pekerjaan selsesai dengan
efektif, tepat waktu daripada bekerja secara individu.

Untuk membentuk kolaborasi yang baik sangat berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang saya
sebutkan pada artikel ini. Yaitu anggota tim mengerti tanggung jawab masing-masing, pemimpin
yang selalu men-support dan memberikan feedback, serta hubungan antar anggota tim berjalan
baik.

Maka, secara tidak langsung kolaborasi antar anggota tim akan tercipta

Membangun hubungan kepada anggota tim. 


Untuk membangun sebuah hubungan, maka pertama kali Anda harus mengetahui karakteristik
mereka. Apa saja keahlian, ketrampilan, kelemahan serta hal apa yang membuat mereka
termotivasi.

Hal ini membantu Anda untuk mengerti apa kebutuhan mereka. Anda akan lebih mudah
merancang dan memetakan pekerjaan anggota tim.
Alih-alih memberikan seabrek tugas kepada tim, berikanlah suatu proyek yang memacu mereka
untuk memunculkan solusi atas masalah mereka sendiri. Jika diperlukan tawarkanlah bantuan dan
bertindaklah sebagai mediator. 

Membangun hubungan antar karyawan 


Berikan kebebasan kepada para anggota tim untuk bekerja sama dengan teknik mereka sendiri.
Komunikasi yang terjalin di antara anggota tim akan lebih membuka pikiran mereka bagaimana
rekan satu tim mereka bekerja serta karakteristiknya.

Tugas Anda adalah memeriksa kerjasama tersebut dan pikirkanlah strategi untuk meningkatkan
komunikasi, kepercayaan, serta kerjasama. Degan begitu produktivitas tim Anda akan meningkat.

5. KOMITMEN
Komitmen bila Anda telusuri terbagi menjadi tiga yaitu komitmen afektif, normatif
dan continuance.

Beberapa orang berkomitmen dengan beberapa alasan di atas. Lalu yang menjadi kunci adalah
bagaimana Anda dapat menghadirkan komitmen tersebut pada sebuah tim yang Anda pimpin.
Anda dapat memancing terbentuknya komitmen tersebut dengan keterlibatan kerja, keuntungan-
keuntungan apa yang anggota tim dapatkan jika dapat mencapai visi tim, membentuk hubungan
yang baik antar anggota.

Pastikan Anda mengkomunikasikan ekspektasi Anda kepada tim dan mereka sependapat dengan
Anda.

6. PENGHARGAAN
Berikanlah penghargaan atas usaha keras, ide, dan kreativitas tim yang telah dituangkan pada
pekerjaan. Meskipun terkadang anggota tim tidak meminta, namun pujian tulus dari atasan atau
pimpinan secara emosional akan memberikan semangat dan dorongan untuk lebih berkembang.

Insentif berupa uang mungkin juga diperlukan. Motivasi berupa reward atas kinerja bisa menjadi
salah satu yang sepertinya sepele namun berdampak besar untuk membangun tim kerja ( team
building ) yang lebih solid dan efektif.

Penting juga memberikan dua reward baik penghargaan untuk tim maupun individu.

7. PENGENDALIAN
Rapat bisa menjadi alternatif pemimpin untuk mengendalikan apakah tim sudah melakukan
pekerjaannya selaras dengan visi. Anda juga dapat menanyakan seberapa jauh progressyang telah
dihasilkan. Apakah ada kendala dan hambatan saat menjalankan setiap tugas? Apakah ada konflik
yang perlu diselesaikan dan dimusyawarahkan?

Kontrol sangat penting dilakukan mengingat terkadang tim mungkin akan kehilangan arah saat
mengerjakan tugas yang bagi mereka terlalu kompleks. Menyatukan, menyadarkan dan
mengembalikan mereka ke misi yang seharusnya. Pengendalian membantu kita untuk
memastikan bahwa para anggota tim melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar.
8. FASILITAS YANG MEMADAI
Membangun sebuah tim atau team building berarti Anda menyetujui bahwa setiap usaha yang
dilakukan tim akan didukung oleh manajemen. Manajemen harus memastikan terpenuhinya
kebutuhan akan fasilitas-fasilitas seperti alat, perlengkapan, termasuk dana. Bila dukungan akan
fasilitas tersebut terkendala, maka hal itu akan menghambat kinerja tim.

9. Tim Virtual
Tidak ada salahnya membangun tim virtual jika memang dibutuhkan. Yang dimaksud tim virtual
disini adalah tim yang dibangun sebagai solusi hubungan jarak jauh melalui komunikasi online.

Banyak perusahaan di Eropa dan multinasional menerapkan tim virtual. Sudah barang tentu
alasannya adalah keterbatasan tempat dan waktu. Perusahaan multinasional dengan cabang di
berbagai negara mengalami masalah kurangnya kolaborasi, kordinasi, dan komunikasi pada satu
waktu dan tempat yang sama.
Memiliki tim kerja terbaik merupakan salah satu kunci sukses dalam sebuah perusahaan. Hal ini mungkin
terdengar simpel, namun tentu tidak selalu mudah untuk dilakukan. Tim kerja yang sukses hanya akan
didapatkan jika sebuah perusahaan punya tim yang benar-benar solid dan masing-masing bisa bertanggung
jawab terhadap berbagai tugas-tugasnya, baik itu secara individu maupun secara berkelompok. Bukan hanya
untuk target jangka pendek saja, tim kerja juga akan berperan penting dalam mencapai berbagai target jangka
panjang yang dimiliki perusahaan. Jika melihat betapa pentingnya tim kerja yang solid dan handal, maka sangat
wajar bila setiap perusahaan akan berupaya keras untuk memiliki tim kerja yang seperti ini. Bukan hanya
perusahaan yang baru saja, perusahaan-perusahaan besar sekalipun akan melakukan berbagai cara membuat
tim kerja mereka bisa selalu berada pada level terbaik. Hal ini perlu dilakukan, agar berbagai masalah dan juga
kendala dalam urusan pekerjaan bisa dihindari. Bagaimanapun juga, tujuan dan target perusahaan hanya akan
tercapai jika tim kerja perusahaan bekerja dengan maksimal saja, bukan? Biar tim kerja kompak, coba lakukan
cara ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Bangun Komunikasi yang Sehat Komunikasi yang lancar sangat dibutuhkan dalam sebuah tim, di mana
semua orang bisa mengerti dan saling memahami antara satu dengan lainnya. Hal ini bisa dimulai dengan
membangun komunikasi yang sehat sejak awal, bahkan di luar urusan pekerjaan. Saat semua anggota tim kerja
terbiasa berkomunikasi dengan nyaman dan lancar, maka berbagai konflik dan juga masalah yang mungkin
muncul di dalam pekerjaan tentu bisa diatasi dengan baik.

2. Libatkan Semua Anggota Tim Sebuah tim kerja harus bekerjasama dan memberikan semua yang terbaik untuk
mencapai tujuan perusahaan. Hal ini perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota tim tanpa terkecuali,
sehingga berbagai pekerjaan yang tadinya sulit bisa menjadi lebih mudah untuk diselesaikan secara bersama-
sama sesuai dengan kemampuan setiap individu.

3. Membuat Komitmen yang Jelas Tak ada pekerjaan yang sangat mudah untuk dilakukan, terutama jika
perusahaan memiliki target yang cukup tinggi untuk dicapai. Berbagai kesulitan sangat mungkin dihadapi,
apalagi jika bekerja bersama dengan orang-orang lain dalam satu tim kerja. Hal ini tentu tidak mudah, namun
bukan berarti harus menjadi kendala dalam mencapai kesuksesan perusahaan. Tim kerja harus punya komitmen
yang jelas sejak awal, termasuk komitmen untuk mengatasi berbagai kendala dan tantangan di dalam pekerjaan
yang akan ditangani dalam perusahaan.

4. Ada Aturan yang Jelas Tim harus punya aturan yang jelas, terutama terkait dengan berbagai tugas masing-
masing orang di dalamnya. Aturan ini biasanya dibuat dengan melibatkan pihak perusahaan dan juga seluruh
anggota tim kerja, sehingga semua pihak bisa mematuhi serta menerapkannya dengan baik tanpa merugikan
siapapun.

5. Bangun Kepercayaan dalam Tim Konflik dan masalah akan selalu ada, apalagi jika memiliki tim kerja yang
cukup besar dengan melibatkan banyak orang di dalamnya. Biasakan untuk membangun kepercayaan di dalam
tim. Sehingga semua anggota tim saling memiliki rasa percaya antara satu dengan yang lainnya. Hal ini akan
membantu mengatasi berbagai konflik dan masalah.

6. Tentukan Tujuan Kerja Tim kerja yang sukses harus dibangun dengan tujuan kerja yang juga jelas sejak awal.
Saat perusahaan sudah menentukan tujuan yang jelas seperti ini, maka seluruh tim kerja bisa fokus dan
mengarahkan seluruh pikiran serta tenaga mereka kepada tujuan tersebut, sehingga segala sesuatunya dapat
tercapai dengan baik sesuai harapan.

7. Melakukan Evaluasi Berkala Tidak selalu mencapai target sesuai dengan rencana, ini merupakan hal yang
lumrah terjadi. Penting untuk selalu melakukan evaluasi secara berkala, agar berbagai kendala dan juga masalah
di dalam tim bisa teratasi dengan baik. Evaluasi kerja akan membantu tim tetap bekerja dengan solid dan
mencapai berbagai tujuan dengan lebih baik dari sebelumnya. Lakukan evaluasi rutin minimal seminggu sekali.
Baca Juga: 7 Hal Sederhana yang Ternyata Bisa Bikin Orang Sukses

8. Manfaatkan Karakter Individu Setiap orang akan memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya, hal ini juga akan ditemukan dalam setiap tim. Keunikan karakter individu ini bukan kelemahan, lho.
Namun justru bisa dimanfaatkan untuk membantu mencapai tujuan tim kerja dengan lebih mudah. Penting untuk
mengenali karakter setiap anggota tim dan memanfaatkannya dengan cara yang tepat untuk mencapai tujuan
tim kerja.

9. Maksimalkan Kreatifitas setiap Anggota Tim Kreatifitas setiap orang tentu tidak sama dan hal ini akan menjadi
sesuatu yang menguntungkan untuk tim kerja. Maksimalkan kreatifitas setiap anggota tim, sehingga semua
orang bisa terlibat secara aktif dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh perusahaan.

10. Pilih Pemimpin yang Handal Pastikan untuk membangun tim dengan seorang pemimpin yang handal dan
bisa dipercaya, sehingga berbagai tujuan tim bisa tercapai di tangannya. Pemimpin harus memiliki karakter yang
kuat dan layak untuk menjadi “kepala”. Sehingga semua anggota tim akan bekerja dengan maksimal dan
berbagai tujuan perusahaan dapat tercapai degan baik di bawah kepemimpinannya. Bangun dengan Langkah
yang Tepat Memiliki tim kerja yang solid menjadi salah satu rahasia sukses di dalam perusahaan, bahkan
perusahaan yang besar sekalipun. Untuk mendapatkan tim kerja yang seperti ini, pastikan untuk membangunnya
dengan cara yang tepat. Mulailah hal ini dengan cara melibatkan orang-orang terbaik dan juga berbagai langkah
yang tepat, sehingga tim kerja yang dihasilkan juga bisa memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Sebelum anda membangun kerja tim yang solid dan kompak, tentunya anda harus
mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut:

Pertama # Memiliki pemimpin


Suatu team work atau tim bulding tentunya membutuhkan ketua tim atau pemimpin, karena
fungsi dari pemimpin adalah mengatur, mengurus, memenajemen dan mengawasi kinerja yang
akan dilakukan oleh anggotanya. Sehingga ketua tim harus ada, agar pekerjaan yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.

Baca juga : Tips menjadi leader yang disukai bawahan


Dalam sebuah tim, tentunya bukan hanya sekedar ada ketua tim, namun setiap anggota juga
harus memiliki peran yang akan dijalankan. Sehingga pembagian tugas kepada anggota tim juga
diperlukan, agar masing-masing anggota dapat bertanggungjawab terhadap tugasnya.

Kedua # Tujuan dibentuknya tim kerja


Sebelum anda membuat tim kerja atau team work, tentunya anda harus memiliki tujuan yang
spesifik tentang untuk apa kerja tim ini dibuat. Misalnya perusahaan memiliki divisi penjualan,
maka tujuan dari kerja tim ini adalah siapa yang menjadi target pejualan? Berapa target
penjualan? Bagaimana cara mencari target? Tentunya hal ini harus sangat dipertimbangkan,
karena akan berguna untuk mencapai target yang ditentukan.

Dengan adanya tujuan yang jelas, suatu perusahaan akan dapat menentukan strategi yang akan
digunakan dalam kinerjannya. Jika suatu perusahaan tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka
kerjasama tim yang terjalin tidak akan menemukan strategi yang akan digunakan, karena hanya
akan memikirkan tugasnya masing-masing tanpa memikirkan yang lainnya. Tujuan yang spesifik
dari dibentuknya tim merupakan pedoman yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil dari
kinerja.
Alur kerja juga harus diperhatikan oleh seorang pemimpin, karena dengan alur yang jelas maka
tim kerja akan dapat menjalankan kinerja dengan baik sesuai harapan.

Tiga # Pelatihan khusus


Suatu perusahaan akan maju bila karyawannya memiliki pengetahuan serta kompeten dalam
bidangnya. Sehingga karyawan harus mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh
perusahaan. Pelatihan ini juga berguna untuk menciptakan komunikasi yang baik antar karyawan.

Dengan pelatihan, karyawan akan dapat memahami tugas yang dijalankan. Sehingga masing-
masing karyawan akan dapat mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Lebih dari
itu, dengan pelatihan maka karyawan juga dapat menjalankan tugasnya dengan benar, karena
telah dibekali dengan pengetahuan yang benar.

Kompetensi harus dimiliki oleh setiap anggota tim, dan masing-masing dari anggotanya harus
berkompeten dalam bidangnya, hal ini agar kerja tim yang tercipta memiliki kekuatan yang besar,
hingga mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Empat # Perintah yang jelas


Sebelum membangun tim kerja yang solid, sebagai leader harus memberikan perintah yang jelas
pada teamwork. Misalnya, kepada siapa perintah dituju? Apa yang harus dilakukan? Apa yang
harus dicapai? Apa tanggungjawabnya? Bagaimana konsenkuensinya? Jika salah satu anggota
tim ada yang tidak mengetahui tanggungjawabnya tentunya akan menghambat kinerja yang
akan dilaksanakan.

Kelima # Kondisi kerja


Sebuah tim kerja akan dapat menyesuaikan diri jika lingkungan kerjanya kondusif dan stabil. Hal
ini juga akan bermanfaat untuk memberikan motivasi pada karyawan agar dapat bekerja secara
maksimal. Apalagi jika mengizinkan karyawan untuk ikut berkontribusi menjadi leader dalam
salah satu industrinya maka akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi karyawan. Maka karyawan
akan memiliki semangat dalam bekerja.

Enam # Fasilitas kerja


Dukungan dari perusahaan sangat dibutuhkan oleh sebuah tim, hal ini bertujuan agar kinerja
yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh
perusahaan tentunya akan membuat team work menjadi lebih bertanggungjawab.
Namun tentunya bukan hanya sekedar memberikan kebijakan saja, melainkan juga dapat
memfasilitasi karyawannya, agar kinerja yang akan dijalankan dapat maksimal. Misalnya, jika akan
mengadakan suatu rapat, maka sebagai leader harus memfasilitasi tempat yang nyaman dan
kondusif, hal ini untuk kepentingan kelancaran pekerjaan yang akan dilakukan.
Tujuh # Menjadi pemimpin yang bijaksana
Menjadi seorang pemimpin tentunya harus memiliki sifat yang adil, bijaksana dan tidak otoriter.
Karena pemimpin merupakan cerminan dari karyawan, baik buruknya pemimpin akan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pemimpin berwewenang untuk memberikan tugas, peraturan, kebijakan, keputusan dan prosedur
pekerjaan pada karyawannya. Namun tentunya menjadi pemimpin juga dapat menjalankan apa
yang menjadi peraturannya, karena karyawan akan mengikuti tingkah laku dari pemimpinnya.

Delapan # Konsekuensi
Untuk menjadi tim kerja yang solid dan kompak, tentunya masing-masing dari anggota tim harus
memahami tanggung jawabnya. Sehingga konsekuensi sangat dibutuhkan agar anggota tim
dapat menjalankan kinerja sesuai dengan prosedur pekerjaan. Hal ini juga bermanfaat agar tim
kerja yang akan dibuat dapat mencapai target yang ditentukan.

Setelah memiliki bekal yang kuat maka untuk membangun tim kerja akan dapat dilakukan
dengan mudah. Dalam dunia kerja tidak mengenal istilah singel fighter, karena setiap pekerjaan
harus memiliki anggota yang saling membantu. Kerjasama dan kecerdasan akan dapat
memenangkan suatu hal dibandingkan dengan pekerjaan tanpa adanya kerjasama.
Untuk membuat tim kerja yang solid dan kompak memang tak bisa dilakukan dengan mudah,
karena di dalamnya akan ada banyak pemikiran yang berbeda dari masing-masing anggota. Dan
untuk menggabungkan pemikiran yang berbeda ini bukan hal yang mudah.

Perselisihan dalam team work atau tim building akan sering terjadi, karena akan banyak kendala
yang akan dialami oleh sebuah tim, misalnya perbedaan pendapat, mementingkan diri sendiri,
tidak bertanggungjawab dan faktor lainnya.

Setiap orang tentunya memiliki kerjasama yang berbeda, ada yang terbiasa bekerja sendiri dan
ada yang terbiasa bekerja dengan tim. Dalam dunia pekerjaan, kerjasama tim merupakan elemen
terpenting yang harus ada untuk mencapai tujuan. Bekerjasama akan lebih menghasilkan output
yang besar dibandingkan dengan bekerja secara individu.

Mengapa membangun kerja tim menjadi hal yang penting? Dalam dunia pekerjaan, suatu
perusahaan atau instansi tentunya memerlukan sinergi tim kerja agar dapat mencapai target
secara keseluruhan. Kerjasama tim merupakan wadah yang sangat tepat bagi setiap individu
untuk memperoleh keahlian intrapersonal maupun interpersonal. Sehingga akan dapat mengenal
dan berinteraksi sesama kolagen dan atasan.

Di samping itu, kerjasama tim juga akan bermanfaat untuk memberikan pengetahuan yang luas,
karena akan terjadi interaksi dari pertukaran ide, umpan balik dan proses pengerjaan tugas.
Membangun kerja tim yang solid dan kompak merupakan tantangan bagi setiap tim. Namun
tentunya kerjasama tim yang solid dan efektif dapat terwujud jika memiliki cara yang benar.
Untuk itu berikut ini cara tepat membangun kerja tim yang solid dan kompak:

#1. Mempunyai visi dan misi yang sama


Visi dan misi suatu tim perlu diciptakan agar tujuan dibentuknya tim dapat terwujud dengan baik.
Antara pemimpin dengan anggota atau antar anggota tentunya harus mempunyai visi misi yang
sama. Hal ini bermanfaat untuk memperlancar tujuan yang akan ditargetkan.

ika dalam sebuah tim terdapat visi misi yang berbeda maka akan membuat perselisihan karena
pandangan cara bekerjanya akan berbeda. Dan jika hal ini terjadi maka tim kerja akan hancur.
Dengan begitu tujuan utama yang ditargetkan tidak akan pernah tercapai.

#2. Memahami peran dan tanggungjawab masing-


masing personil
Sebelum membangun sebuah tim kerja tentunya melakukan pemilihan anggota tim terlebih
dahulu. Pemilihan ini juga mempertimbangkan bagaimana personil yang dibutuhkan. Apabila
telah menentukan personil yang akan menjadi anggota tim kerja maka langkah selanjutnya
adalah membagi peran, tugas serta tanggungjawab dari masing-masing personil.

Dengan begitu, masing-masing personil harus mampu memahami peran dan tanggungjawabnya
sebagai anggota tim. Bagaimana cara agar masing-masing anggota personil ini dapat memahami
peran dan tanggung jawabnya ini tentunya merupakan tugas dari pemimpin.
#3. Memiliki kompetensi
Setiap anggota tim harus memiliki kompetensi yang baik, karena hal ini bermanfaat agar masing-
masing anggota tim dapat memahami peran dan tanggung jawabnya dengan baik. Dan pastikan
setip tim memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan pekerjaannya, sehingga pekerjaan
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.

Kompetensi dapat dicapai dengan memberikan pelatihan khusus, anda bisa mencarinya dengan
menghubungi departemen SDM. Dengan memberikan pelatihan khusus maka anggota tim akan
memiliki kompetensi yang baik, sehingga dapat memahami peran dan tanggungjawbanya dalam
sebuah tim.

#4. Memiliki komitmen yang kuat


Membangun kerja tim yang solid dan kompak, membutuhkan komitmen yang kuat. Karena
komitmen merupakan sebuah penopang suatu tim kerja. Apabila salah satu anggota tim tidak
memiliki semangat berjuang maka akan berimbas buruk pada tim kerja.

Bagaimana cara mengatasi apabila salah satu anggota mengalami penurunan semangat? Maka
ini adalah tugas pemimpin dan anggota tim lainnya untuk memberikan perhatian dengan
menyemangatinya. Sehingga beban tugas yang dijalankan terasa ringan.

#5. Saling memahami dan menghormati


Dalam sebuah tem work atau team building akan tentunya akan terjadi perselisihan pendapat.
Namun tentunya perselisihan pendapat ini dapat dijadikan sebagai hal yang positif, dimana
dengan banyaknya pendapat dari anggota tim akan memperkaya ide atau gagasan sehingga
dapat menentukan strategi yang tepat agar mencapai target yang diharapkan.

Hindari konflik kerja, dan ini adalah salah satu cara terbaik menjaga keharmonisan dan
kekompakan tim.
Setiap orang memiliki hak untuk mengemukakan pendapat, sehingga dengan banyaknya
pendapat yang disampaikan oleh masing-masing anggota tim tentunya harus ditanggapi dengan
saling memahami dan saling menghormati.

Dengan saling menghormati akan menjadi penghubung sesama anggota tim, agar kerja tim yang
solid dan kompak tetap terjaga. Banyaknya pendapat ini dapat diatasi dengan cara musyawarah,
mufakat dan demokrasi. Dimana memilih pendapat yang tepat dan terbanyak yang dipilih oleh
anggota.

Dalam hal ini tugas pemimpin adalah menjadi wadah, yang akan menampung usulan dan
mampu mencari hasil akhir yang tepat dari perdebatan.
#6. Saling percaya dan dapat dipercaya
Kejujuran merupakan kunci dari sebuah kerja tim yang solid dan kompak. Kejujuran akan
menumbuhkan rasa saling percaya dan dapat dipercaya. Sehingga tugas yang akan dilaksanakan
oleh masing-masing personal dapat dijalankan dengan baik.

Saling percaya merupakan syarat yang mutlak dari sebuah tim kerja atau tim bulding, karena
dengan saling mempercayai akan membuat sesama tim dapat bekerjasama bukan bekerja secara
individual. Rasa percaya akan menegaskan tugas yang diberikan kepada rekannya akan dapat
dijalankan dengan baik, sehingga tidak akan terjadi kekhawatiran yang akan menimbulkan
perselisihan.

Setiap masing-masing anggota juga harus dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya, yaitu
dengan menjalankan tugas yang diberikan dan yang dipercayakan oleh pemimpin dan rekannya.

#7. Membuat kesepakatan bersama


Dalam sebuah kerjasama tim tentunya membutuhkan kesepakatan, hal ini agar pekerjaan dapat
dijalankan dengan baik. Kesepakatan juga bermanfaat agar masing-masing anggota dapat
berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Kesepakatan ini juga tidak bisa diambil oleh salah satu
pihak, melainkan menjadi keputusan bersama.

#8. Memiliki komunikasi yang intensif


Komunikasi secara intensif akan membuat kerjasama yang terjalin dapat dilakukan dengan
baik. Komunikasi antar anggota tim yang intensif dapat diwujudkan dengan
mengadakan metting atau pertemuan. Sehingga peran dan tugas dari masing-masing anggota
dapat dipahami, serta akan antar anggota akan saling membantu, sehingga pekerjaan akan cepat
selesai dan mendapatkan hasil yang maksimal.

#9. Mengadakan kegiatan bersama


Komunikasi yang baik juga bisa didapatkan dengan kegiatan bersama. Karena antar anggota tim
akan saling mengenal, sehingga terjalin keakraban. Membangun kerja tim yang solid dan kompak
tidak hanya dilakukan ketika bekerja saja, melainkan diluar pekerjaan, hal ini agar dapat menjalin
persahabatan yang erat di dalam pekerjaan maupun luar pekerjaan.

Kegiatan yang bisa diadakan seperti makan bersama, saling mengunjungi rumah, atau
mengadakan kegiatan olahraga bersama seperti jalan santai atau car free day, bersepeda
bersama, out bond ataupun camping.

Kegiatan diluar pekerjaan juga akan membangun chemistry kerjasama yang kuat antar anggota
tim. Sehingga membangun kerja tim yang solid dan kompak bukan hal yang sulit.
#10. Berikan penghargaan
Penghargaan diberikan kepada siapa yang meraih prestasi. Hal ini bertujuan agar membuat
kebanggaan bagi anggota tim karena dirinya berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pemberian penghargaan ini juga akan membuat motivasi bagi setiap anggotanya, dengan begitu
masing-masing personil akan menjalankan tugasnya dengan semangat dan sebaik-baiknya agar
mendapatkan penghargaan.

Sistem penghargaan yang diberikan bisa dengan “karyawan terbaik setiap bulan”, “karyawan
dengan penjualan terbanyak”. Hal ini tentunya akan membuat setiap anggota mampu mencapai
tujuan dari tim.

#11. Pengawasan dari atasan


Seorang pemimpin tidak hanya memberikan perintah pada karyawannya namun juga dapat
mengarahkan agar pekerjaan yang dilakukan dapat dijalankan dengan baik. Sehingga seorang
pemimpin harus mengawasi kinerja dari karyawan agar pekerjaan yang dilakukan mendapatkan
hail yang maksimal karena berada pada jalur yang tepat.

#12. Mengadakan evaluasi


Evaluasi merupakan penilaian akhir agar pekerjaan selanjutnya dapat diperbaiki. Evaluasi ini
dilihat bagaimana pekerjaan yang telah dilakukan, mana yang harus ditingkatkan dan mana yang
harus diperbaiki.

Evaluasi bukanlah untuk mencari kesalahan, namun lebih pada memberikan masukan atau arahan
agar proses kerja tim dapat berjalan sesuai alur yang telah direncanakan. Sehingga dapat
mencapai hasil yang diharapkan.

Menciptakan kerja tim yang solid dan kompak memang bukan hal yang mudah. Untuk itu selalu
budayakan komunikasi yang terbuka antar anggota tim dapat menjawab permasalahan yang
terjadi.Karena dalam tim, pasti akan ada masalah pekerjaan, atau masalah yang lain.
Dengan perbedaan pendapat juga harus ditanggapi dengan positif, yaitu pendapat dijadikan
sebagai gagasan dan ide yang akan membuat anda memiliki wawasan yang luas. Membangun
kerja tim yang solid dan kompak juga membutuhkan komitmen yang akan membuat kesadaran
bagi setiap anggota tim agar dapat bertanggungjawab sesuai dengan perannya.

Saya, dan mungkin juga anda pasti akan susah menyebutkan kekurangan dan kelebihan.
Terutama menyebutkan beberapa kekurangan pribadi kita.
Mari kita ulas satu persatu ;
Ada 8 cara menjawab pertanyaan “ Sebutkan kekurangan dan kelebihan anda ?” Ini lebih kepada
tips bagaimana anda menjawab pertanyaan tersebut.

1. Jangan ungkapkan kekurangan Anda


yang dampaknya fatal !
Ungkapkan kelemahan yang memang masih bisa di tolerir, misalnya masalah kesehatan ringan
seperti penyakit magh.

Jangan sekali-kali anda mengatakan bahwa anda adalah orang yang malas, selalu bangun siang,
tidak bisa bekerja sama dengan tim atau anda adalah pemarah yang biasa kasar kepada lawan.

Hindari betul mengungkapkan hal tersebut. Ungkapkan kelemahan yang memang bisa ditolerir,
dan kedepan tidak akan menggangu profesionalitas anda sebagai karyawan.

Anda bisa bercerita, bahwa anda tidak terlalu pintar, namun akan selalu bekerja keras dan
berusaha sebaik mungkin.

2. Sisipkan solusi di tengah kekurangan yang Anda


miliki !
Apa maksudnya ?
Saat anda menjelaskan kekurangan anda, anda harus bisa meyakinkan bahwa anda akan
berusaha tidak melakukan hal tersebut.

Misalnya, anda memang tidak terlalu pintar dalam membuat perencanaan keuangan, tapi anda
harus bisa meyakinkan pewawancara bahwa anda akan terus belajar dan berusaha. Sehingga
akan mendapatkan hasil terbaik.

Misalnya, anda memiliki penyakit asma dan magh yang akan kambuh bila menghirup udara kotor
dan telat makan. Anda bisa mencari solusi terkait hal tersebut.

Misalnya anda akan berkomitmen selalu membawa masker dan bekal makanan di dalam tas, atau
di meja kerja.

3. Tetap jaga gestur dan kontrol setiap gerakan atau


ucapan
Saat sesi wawancara masuk pada pertanyaan apa kekurangan dan kelebihan, biasanya anda akan
gugup karena merasa bingung akan menjawab apa.

Segugup apapun anda, jangan pernah tunjukan kegugupan dan keresahan anda. Tetap
konsentrasi dan fokus, serta tunjukan gestur tenang.

Ada tips sebenarnya agar anda tetap tenang dalam wawancara kerja.

Apa itu?
Sebelum wawancara, anda harus mempelajari kultur dan kebiasaan lingkungan perusahaan
tersebut.

Selain mempelajari hal-hal teknis tentang perusahaan, anda juga harus belajar tentang
lingkungan, seperti bagaimana para karyawannya berinteraksi dan lain sebagainya.

Intinya anda setidaknya memiliki bekal pengetahuan tentang perusahaan dan lingkungan
kerjanya. Saya jamin, anda akan merasa tenang saat wawancara kerja berlangsung.

4. Jangan sekali kali NGELES dari pertanyaan dan


jangan juga sok tahu !
Usahakan jangan pernah mengarang jawaban, namun usahakan juga jangan sok tahu.

Pewawancara tidak akan mungkin menanyakan hal-hal yang sangat teknis terkait perusahaan
yang sedang anda lamar.

Jika pewawancara bertanya tentang hal sangat teknis tentang perusahaan, bissa jadi
pewawancara sedang mencari kekurangan anda melalui pertanyaan yang di ajukan ter
Pertanyaan pertama dalam wawancara kerja biasanya dimulai dengan “Coba ceritakan tentang
diri Anda ?”.  Terlihat sederhana, Anda hanya diminta menceritakan tentang diri Anda.

Pertanyaan pertama dalam wawancara kerja biasanya dimulai dengan “Coba ceritakan tentang
diri Anda ?”.  Terlihat sederhana, Anda hanya diminta menceritakan tentang diri Anda.

Tapi, tidak setiap orang menganggap pertanyaan ini sederhana, dan memang tidak boleh
menganggap pertanyaan ini gampang.

Kenyataanya, ini adalah awal dari seberapa Anda memiliki kompetensi dalam pekerjaan yang
sedang Anda lamar.

“Coba ceritakan tentang diri Anda”?


Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan wawancara kerja, tentu sudah memiliki jawaban terbaik
untuk menjawab pertanyaan ini.

Sebenarnya bagaimana sih cara tepat menjawab pertanyaan coba ceritakan tentang diri Anda?
Apa saja yang harus kita ceritakan, dan sampai batas apa kita menceritakan diri kita kepada
pewawancara.

#1. Pewawancara ingin melihat bagaimana Anda berkomunikasi ?

#2. Pewawancara ingin mengetahui kepribadian Anda secara umum melaui  presentasi
pengenalan diri,

#3. Pewawancara ingin mengetahui tentang diri Anda yang berhubungan dengan posisi
pekerjaan yang sedang dilamar, bagaimana kompetensi Anda dengan pekerjaan tersebut,
bagaimana pengalaman Anda, dan apa visi Anda kedepan.

Mari coba kita belajar dari pengalaman Jessica Pointing,

Beliau adalah pendiri situs the Optimize Guide , bisa menjadi inspirasi anda.


Begini ;  Kita harus benar-benar mempersiapkan diri terkait pertanyan tersebut,  “Anda bukan
hanya harus sudah tahu tapi harus hapal dan paham maksud dan jawabannya.

Kenapa ?
Karena ini adalah pertanyaan pertama yang biasanya selalu ditanyakan pewawancara kerja dalam
proses interview mereka.  Membangun kesan pertama itu sangat penting,

Jadi, bagaimana cara yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut menurut Jessica Pointing?

(Pertama )

Mulailah dengan melakukan perkenalan singkat seperti nama Anda, asal universitas / sekolah
terakhir anda, serta jurusan apa yang Anda ambil.
(Kedua)

Setelah perkenalan, kemudian Anda bisa masuk dengan penjelasan lebih rinci megaskan hal
penting dari resume yang sudah Anda buat.

Tidak perlu terlalu panjang dan mendetile, cukup sebutkan beberapa pencapaian yang paling
dibanggakan yang sudah Anda buat.

(Ketiga)

Jelaskan secara ringkas mengapa Anda ingin bekerja dalam perusahaan ini ?. Jelaskan dengan
spesifik posisi  apa yang Anda lamar.  Pastikan pewawancara mengetahui bahwa skill Anda cocok
dengan posisi pekerjaan ini.
Dengan begitu, pewawancara akan yakin bahwa Anda adalah kandidat yang paling tepat dalam
mengisi posisi pekerjaan tersebut.

3 Cara Menjawab Pertanyaan : Mengapa


Anda tertarik melamar pekerjaan ini ?
Ini adalah penggalan sesi dalam sebuah wawancara kerja, saat dimana pewawancara bertanya
“Mengapa Anda tertarik dengan pekerjaan ini ?

Berikut 3 cara cerdas menjawab pertanyaan mengapa tertarik melamar pekerjaan ini ;
1. Tunjukkan antusias Anda terhadap pekerjan dalam perusahaan tersebut
2. Hubungkan antara keahlian dan pengalaman Anda pada posisi tersebut
3. Yakinkan bahwa pekerjaan tersebut penting dan akan membuat karir Anda cemerlang
Mari kita ulas satu persatu ;

Tunjukkan antusias Anda terhadap pekerjan yang


Anda lamar
Seperti sudah saya singgung di atas, perusahaan melalui pewawancara ingin mengetahui minat
dan antusias Anda.  Tunjukan antusiasme Anda. Tunjukan bahwa anda memang benar-benar
tertarik dengan perusahaan tersebut. Tunjukan bahwa anda benar-benar tertarik dengan posisi 
tersebut.

Antusiasdan ketertarikan yang tinggi adalah modal Anda untuk meyakinkan pewawancara bahwa
anda adalah pilihan tepat.  Dalam mendukung hal ini, tentunya Anda harus memiliki informasi
yang cukup terkait posisi pekerjaan di perusahaan tersebut.

Bukan hanya posisi pekerjaan saja, Anda harus mencari informasi tentang perusahaan untuk
menambah yang dibutuhkan.

Contohnya begini ;
Misalnya anda sedang interview pada perusahaan yang bergerak dalam  manajemen aset,
misalnya PT. Cinta Aset Indonesia, maka anda bisa memberikan dengan cara berikut ;

Ada satu hal yang menarik ketika melihat lowongan pekerjan di  PT. Cinta Aset Indonesia.  Saya
menjadi tahu, bahwa ternyata perusahan ini membuat tools analisa sendiri dalam mengelola
manajemen. Saya melihat tim begitu kompak dalam menjalankan strategi baik jangka pendek
ataupun jangka panjang.

Saya sangat tertarik bergabung dalam tim tersebut, dan ikut berperan aktif didalamnya dalam
mempercepat kemajuan perusahaan.

Itu adalah satu contoh kecil, dengan pengetahuan kita tentang perusahaan tersebut kita bisa
menjawab pertanyaan kenapa kita tertarik bekerja di perusahaan tersebut.

Dengan pengetahuan terkait perusahaan dan antusiasme anda, Anda akan dinilai oleh
pewawancara update terkait perkembangan perusahaan mereka. dan ini akan membuat
pewawancara tertarik dengan Anda.

Hubungkan  antara keahlian dan pengalaman Anda


pada posisi tersebut
Ingat, jangan melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian dan pengalaman Anda.
Karena saya yakin, anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan “Kenapa Anda tertarik bekerja
pada posisi ini ?”.

Meyakinkan pewawancara bahwa anda memiliki keahlian dan pengalaman yang baik terkait
posisi pekerjaan tersebut.

Hubungkan antara keahlian dan pengalaman anda serta antara posisi pekrjan yang sedang Anda
lamar. Ini bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan kenapa anda tertarik.

Begini ;
Berusahalah tunjukan kepada pewawancara apa saja hal penting yang diperlukan untuk mengisi
posisi tersebut, tambahkan tentang “keahlian yang dibutuhkan”.

Contohnya ;
Bagian yang membuat saya tertarik dengan pekerjaan ini adalah karena saya akan mendapat
kesempatan dalam mengkombinasikan kemampuan programming yang saya dapatkan setelah
menjadi senior software engineer dan bakat saya dalam melakukan analisis kuantitatif, dimana
saya memiliki minat untuk mengembangkan ketertarikan saya dalam investasi dan manajemen
portfolio.

Buatlah agar pembicaraan tetap singkat, sehingga  Anda memiliki banyak kesempatan untuk
membicarakan skill  dan cerit-ceritaa relevan pada posisi yang Anda lamar dalam interview ini .
Fokuslah dalam beberapa kemampuan kunci serta pengalaman yang relevan terhadap posisi
pekerjan yang tersedia.

Yakinkan bahwa pekerjaan tersebut penting dan akan


membuat karir Anda cemerlang
Yang ketiga, tunjukan bahwa posisi tersebut akan memberikan banyak manfaat pada karir Anda
pribadi.  Tunjukan bahwa anda akan totalitas dalam posisi tersebut, bukan digunakan sebagai
pekerjaan untuk mengisi waktu luang, atau sebagai batu loncatan mendapatkan pekerjan lain.

Contoh ;
Saya sudah lama bekerja dibagian finansial dan telah aktif menangani portfolio  selama 7 tahun.
Menjadi bagian dari PT. Cinta Aset Indonesia adalah hal yang saya inginkan.

Saya rasa perusahaan ini merupakan tempat yang tepat untuk  saya dapat menggunakan
keahlian teknikal saya dan memikirkan finansial.

Saya sangat tertarik untuk mengupgrade lebih banyak lagi ilmu dan keahlian serta mencoba
untuk berkontribusi sebesar-besarnya terhadap kemajuan perusahaan ini.

Jangan berikan batas waktu sampai kapan kiranya Anda akan bekerja di perusahan ini dengan
posisi tersebut. Cukup tunjukan alasan yang realistis kenapa Anda membutuhkan pekerjaan
tersebut.

Baca juga : 8 cara terbaik menjawab pertanyaan apa kekurangan dan kelebihan anda
Penutup
Padukan ketiga cara di atas untuk menjawab dan meyakinkan pewawancara terkait pertanyaan
yang disampaikan. Yaitu ;  Tunjukkan antusias Anda terhadap pekerjan dalam perusahaan
tersebut,  Hubungkan  antara keahlian dan pengalaman Anda pada posisi tersebut, Yakinkan
bahwa pekerjaan tersebut penting dan akan membuat karir Anda cemerlang.

Nah berikut ini beberapa contoh dan cara menjawab soal jebakan saat interview kerja.

1. Soal : Bagaimana anda mendeskripsikan diri anda


dalam 3 kata saja
Ketika anda mendapat soal semacam ini, cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yang
tepat adalah dengan mendreskipsikan 3 kata yang menggambarkan diri and dalam 3 segi.

Yang pertama, pilih kata yang berhubungan erat dengan pekerjaan yang ingin anda dapatkan,
semisal ketika anda melamar dalam sebuah perusahaan percetakan buku maka kata yang bisa
anda pilih seperti kreatif.
Kemudian untuk kata yang kedua, anda bisa menonjolkan kelebihan anda dalam hal lain seperti
cerdas. Dan kata yang terakhir tunjukkan sisi positif anda dalam kehidupan bersosialisasi seperti
jujur.

Beberapa contoh kata tersebut telah mampu menggambarkan diri anda secara keseluruhan. Dan
yang perlu anda ingat, pastikan anda tak menjawab soal ini hanya dengan 3 kata yang masih
dalam 1 segi atau bahkan memiliki makna yang hampir sama.

2. Soal : Apa yang anda ketahui tentang perusahaan


ini?
Soal kedua yang sering kali membuat para pelamar terlihat gugup adalah ketika ditanya terkait
perusahaan tersebut. Sering kali orang membuat jawaban fatal dengan cara membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lain.

Justru cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja semacam ini, anda hanya perlu
menjelaskan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan terkait tanpa perlu membandingkan
dengan perusahaan lain.

Jawaban yang seperti inilah yang akan membuat anda terlihat lebih fokus dan memiliki keinginan
tinggi agar dapat masuk dalam perusahaan tersebut.

3. Soal : Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan


ini, apa alasannya?
Masih terkait dengan pertanyaan sebelumnya, di mana cara menjawab soal jebakan saat
wawancara kerja yang paling tepat adalah dengan menjabarkan alasan anda secara jujur tanpa
merendahkan perusahaan lain yang tak ingin anda kunjungi.

dalam hal ini, yang perlu anda tekankan adalah bagaimana cara anda mampu menyampaikan
alasan positif yang tak hanya akan memberikan dampak baik pada diri anda. Namun juga
mampu memberikan dampak baik bagi perusahaan.

Semisal dengan menjawab bahwa perusahaan tersebut memberikan anda kesempatan untuk
lebih mengembangkan skill anda dengan baik. Dengan begitu, otomatis tak hanya skill anda
yang akan berkembang dengan baik namun juga akan memberikan dampak baik bagi
perusahaan. Yaitu kemajuan karena skill pekerjanya yang juga meningkat.

4. Soal : Hal atau prestasi apa yang paling


membanggakan dalam karir anda?
Ketika pihak pewawancara memberikan pertanyaan ini, biasanya mereka akan mencari tahu
bagaimana karir anda sebelum masuk dalam perusahaan tersebut.
Dan cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yang tepat dalam menjawab pertanyaan
ini, justru bukan dengan memberikan semua penjelasan terkait prestasi atau proyek yang berhasil
anda kerjakan. Lebih fokuslah pada proyek yang berhubungan dengan pekerjaan yang sedang
anda lamar ini.

Semisal anda melamar di perusahaan dagang, maka jelaskan saja beberapa proyek marketing
yang berhasil anda tangani dengan baik. Dan untuk proyek lain yang tak berhubungan dengan
pekerjaan ini, baiknya tak begitu ditekankan.

5. Soal : Bagaimana pemikiran anda terkait dengan


pekerjaan ini?
Dari gaya bahasanya saja mungkin anda sudah bisa menebak jika ini merupakan soal jebakan
yang akan sangat membahayakan. Bagaimana tidak, ketika mendapat pertanyaan seperti ini,
biasanya anda harus menjelaskan opini anda yang terkadang berbeda dengan pihak
pewawancara.

Namun tak perlu panik, cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yang tepat untuk
pertanyaan ini adalah hanya dengan memberikan jawaban jujur yang tegas.

Pastikan anda memiliki minat atau kesenangan dalam menjalani pekerjaan tersebut terlebih
dahulu, dengan begitu jawaban yang akan muncul terkait pertanyaan kelima ini bisa terangkai
dengan mudahnya.

Selain itu, anda juga harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara kerja dari posisi yang
anda lamar. Dengan begitu, anda bisa memberikan jawaban yang sinkron antara jawaban kerja
dengan pekerjaan yang akan anda lakukan di posisi tersebut.

6. Soal : Berapa waktu yang anda butuhkan untuk


memberikan kontribusi terbaik bagi kami?
Ketika mendapat soal jebakan yang satu ini, sering kali calon pekerja akan memberikan jawaban
waktu yang sangat singkat. Padahal, ketika diberikan jawaban tersebut, pihak perusahaan tidak
semudah itu mempercayainya.

Bagaimana tidak, dalam waktu yang begitu dekat biasanya seseorang akan beradaptasi terlebih
dahulu. Baru kemudian penyesuaian diri dan pengoptimalan diri dalam menjalani pekerjaan
tersebut.

Baca juga : 10 kata motivasi kerja untuk memompa semangat pagi
Untuk itulah, cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yaitu dengan memberikan
jawaban waktu yang realistis saja. Semisal ketika anda bekerja dalam posisi marketing, mungkin
jawaban yang akan sesuai yaitu berkisar 3 bulan lebih.
7. Soal : Setelah membaca CV anda, kami merasa
anda terlalu berpengalaman dalam posisi ini,
Bagaimana pendapat anda?
Ya, selain memberikan pertanyaan yang akan menguras tentang bagaimana diri anda dan minta
anda, sering kali pihak pewawancara juga memberikan soal jebakan yang berupa pujian.

Nah dalam hal ini, kunci utama anda tak boleh sombong. Pastikan diri anda tetap tenang dan
memiliki sikap rendah hati serta semangat demi mendapatkan pekerjaan tersebut.

Jawaban yang mampu menunjukkan minat dan semangat anda ini bisa ditunjukkan dengan
jawaban bahwa anda memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dan memberikan yang terbaik
pada perusahaan yang baru anda masuki ini.

Cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja ini juga akan memberikan kesan tenang pada
diri anda. Juga kesan mau bekerja keras demi mendapatkan hasil yang lebih baik dari
pengalaman di perusahaan sebelumnya.

8. Soal : Bos seperti apa yang menurut anda buruk dan


baik untuk bekerja sama?
Mungkin ini akan menjadi satu soal tersulit yang akan anda jawab. Tapi jika anda mengetahui
cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja, sebenarnya soal jebakan ini sangat mudah di
jawab.

Anda hanya perlu menjawab “saya mampu bekerja sama dengan siapa saja, karakter tak akan
menjadi masalah asalkan mampu berkomunikasi dengan baik dan merencanakan segala sesuatu
bersama dengan baik maka tidak akan ada bos yang butuk”.

Contoh jawaban seperti itulah yang akan menunjukkan bahwa diri anda tak pernah
mempermasalahkan karakter seseorang, hanya bagaimana anda dan pihak atasan sama-sama
memiliki keinginan untuk dapat bekerja sama dengan baik demi hasil yang maksimal.

9. Soal : Mengapa anda berhenti dari pekerjaan


sebelumnya
Jika pertanyaan jebakan sebelumnya menuntut anda untuk lebih jujur dan terbuka, namun lain
untuk pertanyaan jebakan yang satu ini. Dimana anda tak harus memberi tahu alasan pribadi
mengapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

Justru cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yang tepat untuk pertanyaan ini adalah
penekanan pada motivasi anda ingin melamar di perusahaan ini. Tunjukkan bahwa anda ingin
mendapatkan posisi yang lebih sesuai dengan kemampuan anda di perusahaan ini.
Sebab untuk wawancara kerja, penjabaran alasan pribadi untuk pertanyaan semacam ini akan
membuat anda terlihat tidak profesional dalam bekerja.

10. Soal : Jika boleh memilih perusahaan manapun,


dimana anda ingin bekerja?
Pertanyaan jebakan terakhir yang sering kali diberikan oleh para pewawancara adalah pertanyaan
tentang keinginan anda. Nah untuk menjawab pertanyaan yang satu ini. Akan lebih baik jika
menyebutkan perusahaan tempat anda bekerja sebagai perusahaan pilihan anda.

Baca juga : 9 Jenis motivasi kerja yang harus Anda miliki
Seperti jawaban “sebenarnya, ketika saya melihat target perusahaan yang inginkan, perusahaan
ini telah menjadi pilihan saya. Sebab disini saya melihat banyak hal yang sudah berhasil
dikembangkan oleh perusahaan ini, dan saya ingin menjadi bagian dari perkembangan atau
proyek yang dikerjakan perusahaan ini”.

Jawaban semacam ini tentu akan membuat pihak perusahaan lebih mempertimbangkan anda
sebagai karyawanya. Hindari menyebutkan nama perusahaan lai jika anda tidak ingin pihak
perusahaan yang anda inginkan justru meragukan anda sebagai karyawannya.

Itulah beberapa contoh soal jebakan dan cara menjawab soal jebakan saat wawancara kerja yang
tepat. Yang terpenting, ketika anda menghadapi jenis-jenis pertanyaan seperti di atas, buat diri
anda tetap tenang dan tak terlihat tergesa-gesa.

Sebab ketika anda terlihat tenang itu pun akan menjadi nilai tambahan bagi anda. Dengan kesan
anda pun mampu menghadapi segala permasalahan dalam bekerja dengan tenang.

Selain itu, anda juga perlu tegas dalam memberikan jawaban. Pastikan anda tidak terlihat pli plan
atau bingung. Ketika anda sudah memulai menjawab pertanyaan, sebaiknya fokus pada satu
tujuan jawaban anda. Hindari pikiran yang dapat membuat diri anda sendiri ragu dengan
jawaban yang anda berikan.

Kemudian, anda pun harus memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Jangan sampai
anda tidak focus dan menjawab dengan pernyataan yang tidak nyambung soal yang diberikan.

Karena tahukah anda, dari jawaban-jawaban yang anda berikan pihak pewawancara pun dapat
menilai bagaimana kinerja anda nantinya. Baik dari segi skill yang anda miliki, semangat kerja
yang anda miliki, kemampuan bekerja sama hingga motivasi dan keinginan anda untuk membuat
kemajuan dalam perusahaan tersebut.

Itulah beberapa tips yang bisa anda coba untuk menghadapi seleksi wawancara kerja. Ingat,
sebelum membuat surat lamaran pekerjaan dan  melamar pekerjaan usahakan anda selalu
memilih perusahaan dan posisi pekerjaan yang sesuai dengan skill dan latar belakang pendidikan
anda. Dengan begitu, pihak perusahaan pun akan lebih mudah tertarik pada anda.
Team Work di Sekolah
Istilah “Team” merujuk kepada suatu kelompok yang bekerja sama untuk mencapai suatu misi atau tujuan
tertentu. Team memiliki bentuk, misi, dan durasi yang beragam. Karolyn J. Snyder and Robert H. Anderson
(1986) mengidentifikasi dua tipe team, yaitu team permanen dan team sementara. Team permanen
mengkhususkan dalam fungsi tertentu yang dilakukan secara berkelanjutan. Sedangkan, team sementara
merupakan team yang diorganisasikan hanya untuk kepentingan dan tujuan jangka pendek yang kemudian
dapat dibubarkan kembali, setelah pekerjaan selesai. Biasanya bertugas menangani proyek yang bersifat
sementara.
Dengan mengutip pemikiran Cunningham and Gresso, Oswald (1996) mengemukakan dua faktor
esensial dalam suatu team yang dapat semakin memantapkan budaya team (culture team),
yaitu: bonding (ikatan) dan cohesiveness (kesatupaduan). Bonding akan memastikan bahwa anggota
team memiliki komitmen yang kuat, misalnya terhadap waktu, pengetahuan, keterampilan dan
energi untuk mencapai tujuan team. Team yang terikat akan lebih enthusias, loyal kepada organisasi
dan team itu sendiri. Para anggota dapat memulai proses pengikatan ini pada saat pertemuan
(rapat) pertama kali, mereka menentukan tujuan, peran, dan tanggunggjawab individu dan
kelompok. Cohesiveness (kesatupaduan) didefinsiikan oleh Cunningham dan Gresso sebagai rasa
kebersamaan dalam kelompok, yang ditandai oleh adanya rasa memiliki dan keterkaitan diantara
sesama anggota.

Langkah awal untuk membentuk sebuah team yang baik adalah setiap anggota terlebih dahulu
harus memahami tujuan dan misi team secara jelas. Setiap anggota seharusnya mampu menjawab
pertanyaan “Mengapa saya berada disini”, demikian dikemukakan oleh Margot Helphand (1994).
Berikutnya, menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota. Dalam hal ini, Yadi
Heryadi mengemukakan beberapa peran penting dalam suatu Team :

1. Pencatat yaitu anggota Team yang bertugas mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh Team, termasuk
mencatat hal-hal penting hasil rapat-rapat, serta membuat notulen rapat-rapat.
2. Pencatat Waktu yaitu anggota Team yang bertugas mengingatkan Team berjalan sesuai jadwal.
3. Penjaga Gawang yaitu anggota Team yang bertugas menyemangati anggota Team yang lain sehingga terjadi
keseimbangan partisipasi seluruh anggota, dan
4. Devil’s advocate yaitu anggota Team yang pandangannya berbeda dengan pandangan anggota Team yang lain,
sehingga isu isu yang ada dilihat dari berbagai sisi.
Dalam sebuah team work perlu adanya seorang ketua atau pemimpin yang bertugas untuk
mengendalikan seluruh kegiatan team, baik dalam perencanaan, pengimplementasian, maupun
penilaian. Ketua bisa dipilih oleh anggota atau ditunjuk oleh pihak yang memiliki kewenangan.

Yadi Haryadi mengetengahkan tentang ciri-ciri ketua dan anggota team yang baik.

Ciri-ciri ketua team yang baik adalah:

1. Bekerja sesuai konsensus


2. Berbagi secara terbuka dan secara otentik dalam hal perasaan, opini, pendapat, pemikiran, dan persepsi seluruh anggota
Team terhadap masalah dan kondisi
3. Memberi kesempatan anggota dalam proses pengambilan keputusan
4. Memberi kepercayaan penuh dan dukungan yang nyata terhadap anggota Team
5. Mengakui masalah yang terjadi sebagai tanggung jawabnya keteam bang menyalahkan orang lain
6. Pada waktu mendengarkan pendapat orang lain, berupaya untuk mendengar dan menginterpretasikan pendapat orang
dari sudut pandang yang lain
7. Berupaya mempengaruhi anggota dengan cara mengikutsertakan mereka dalam berbagai isu

Sedangkan ciri-ciri anggota team yang baik adalah:

1. Memberi semangat pada anggota Team yang lain untuk berfkembang


2. Respek dan toleran terhadap pendapat berbeda dari orang lain
3. Mengakui dan bekerja melalui konflik secara terbuka
4. Memperteam bangkan dan menggunakan ide dan saran dari orang lain
5. Membuka diri terhadap masukan (feedback) atas perilaku dirinya
6. Mengerti dan bertekad memenuhi tujuan dari Team
7. Tidak memposisikan diri dalam posisi menang atau kalah terhadap anggota Team yang lain dalam melakukan kegiatan
8. Memiliki kemampuan untuk mengerti apa yang terjadi dalam Team

Larry Lozette mengemukakan tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan team,
yaitu : (1) anggota tidak memahami tujuan dan misi team,

(2) anggota tidak memahami peran dan tanggung jawab yang dipikulnya,

(3) anggota tidak memahami bagaimana mengerjakan tugas atau bagaimana bekerja sebagai bagian
dari suatu team,

(4) anggota menolak peran dan tanggung jawabnya.

A. Pengertian Manajemen Sekolah

Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah
manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan
istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga
dikenal istilah adminitrasi pendidikan. Dalam studi ini, penulis cenderung untuk mengidentikkan keduanya,
sehingga kedua istilah ini dapat digunakan dengan makna yang sama.

Selanjutnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan
oleh beberapa ahli. Dari Kathryn . M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf
Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa :

“Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama
yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”.

Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa:

“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan
dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama dengan
memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”. Sementara itu, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan bahwa
“administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan
tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun
khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian
manajemen pendidikan, bahwa : (1) manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; (2) manajemen pendidikan
memanfaatkan berbagai sumber daya; dan (3) manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Fungsi Manajemen

Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain
adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen. Berkenaan dengan fungsi-fungsi
manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:

Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :

(1) planning (perencanaan);

(2) organizing (pengorganisasian);

(3) actuating (pelaksanaan); dan (

4) controlling (pengawasan).

Sedangkan menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi :

(1) planning (perencanaan);

(2) organizing (pengorganisasian);

(3) commanding (pengaturan);

(4) coordinating (pengkoordinasian); dan (5) controlling (pengawasan).


Sementara itu, Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel mengemukakan lima fungsi manajemen, mencakup :

(1) planning (perencanaan);

(2) organizing (pengorganisasian);

(3) staffing (penentuan staf);

(4) directing (pengarahan); dan

(5) controlling (pengawasan).

Selanjutnya, L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu :

(1) planning (perencanaan);

(2) organizing (pengorganisasian);

(3) staffing (penentuan staf);

(4) directing (pengarahan);

(5) coordinating (pengkoordinasian);

(6) reporting (pelaporan); dan

(7) budgeting (penganggaran).

Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, di bawah akan dipaparkan tentang
fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada pemikiran G.R.
Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian (organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan
(4) pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (planning)
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984)
bahwa: planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of
action designed to accomplish these objective. Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap
kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani Handoko mengemukakan
sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:

(a) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;

(b) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;

(c) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;


(d) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;

(e) memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;

(f) memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;

(g) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;

(h) meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan (i) menghemat waktu, usaha dan dana.

Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan,
yaitu :

1. Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :


2. (a) menggunakan kata-kata yang sederhana,
3. (b) mempunyai sifat fleksibel,
4. (c) mempunyai sifat stabilitas,
5. (d) ada dalam perimbangan sumber daya, dan
6. (e) meliputi semua tindakan yang diperlukan.
7. Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber daya manusia, sumber daya alam,
dan sumber daya modal.
8. Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.

Hal senada dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko (1995) bahwa terdapat empat tahap dalam perencanaan,
yaitu :

(a) menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;

(b) merumuskan keadaan saat ini;

(c) mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;

(d) mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Pada bagian lain, Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan bahwa atas dasar luasnya
cakupan masalah serta jangkauan yang terkandung dalam suatu perencanaan, maka perencanaan dapat
dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :

(1) rencana global yang merupakan penentuan tujuan secara menyeluruh dan jangka panjang,

(2) rencana strategis merupakan rencana yang disusun guna menentukan tujuan-tujuan kegiatan atau tugas
yang mempunyai arti strategis dan mempunyai dimensi jangka panjang, dan

(3) rencana operasional yang merupakan rencana kegiatan-kegiatan yang berjangka pendek guna menopang
pencapaian tujuan jangka panjang, baik dalam perencanaan global maupun perencanaan strategis.

Perencanaan strategik akhir-akhir ini menjadi sangat penting sejalan dengan perkembangan lingkungan yang
sangat pesat dan sangat sulit diprediksikan, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, pekerjaan
manajerial yang semakin kompleks, dan percepatan perubahan lingkungan eksternal lainnya. Pada bagian lain,
T. Hani Handoko memaparkan secara ringkas tentang langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan
strategik, sebagai berikut:

1. Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan umum tentang misi, falsafah dan tujuan.
Perumusan misi dan tujuan ini merupakan tanggung jawab kunci manajer puncak. Perumusan ini
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah sosial
dan etika, atau masalah-masalah umum seperti macam produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara
pengoperasian perusahaan.
2. Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan dan
merupakan hasil analisis internal untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci
kuantitas dan kualitas sumber daya -sumber daya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan
menunjukkan kesuksesan perusahaan di masa lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di masa yang akan datang.
3. Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-cara dan dalam apa perubahan-
perubahan lingkungan dapat mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu mengidentifikasi
lingkungan lebih khusus, seperti para penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga kerja dan
lembaga-lembaga keuangan, di mana kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasi
perusahaan.

Meski pendapat di atas lebih menggambarkan perencanaan strategik dalam konteks bisnis, namun secara
esensial konsep perencanaan strategik ini dapat diterapkan pula dalam konteks pendidikan, khususnya pada
tingkat persekolahan, karena memang pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang menghadapi berbagai
tantangan internal maupun eksternal, sehingga membutuhkan perencanaan yang benar-benar dapat menjamin
sustanabilitas pendidikan itu sendiri.

2. Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing). George R. Terry (1986) mengemukakan
bahwa : “Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran
tertentu”.
Lousie E. Boone dan David L. Kurtz (1984) mengartikan pengorganisasian : “… as the act of planning and
implementing organization structure. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and
acommplishment organizational obtective”.

Dari kedua pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk
melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting
untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan,
kapan dikerjakan, dan apa targetnya.

Berkenaan dengan pengorganisasian ini, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam
organisasi, diantaranya adalah:

(a) organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan;

(b) pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;

(c) organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;

(d) organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;

(e) organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan


(f) organisasi harus fleksibel dan seimbang.

Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian,
yaitu :

(a) pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi;

(b) pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang;
dan (c) pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

3. Pelaksanaan (actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling
utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek
abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan
termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
(1) merasa yakin akan mampu mengerjakan,
(2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
(3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
(4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
(5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi.
Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan
David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : “… the process by which manager
determine wether actual operation are consistent with plans”.

Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan
definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : “Pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan
cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila
terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk
mengatasinya.

Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
(a) penetapan standar pelaksanaan;

(b) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;


(c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;

(d) pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan; dan
(e) pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya,
sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen
sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien,
maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah
merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu
dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan
menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah
tercapai secara semestinya.

Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis,
pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu
dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.

C. Bidang Kegiatan Pendidikan

Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang
kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya
ke dalam tiga bidang garapan yaitu :

1. Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti
ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.
2. Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga
administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang
peranan yang sangat penting.
3. Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan sylabus atau rencana pengajaran
tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.

Hal serupa dikemukakan pula oleh M. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang administrasi pendidikan terdiri dari :

1. Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum, metode dan cara mengajar,
evaluasi dan sebagainya.
2. Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang mengajar, dan personil lain yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
3. Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan siatuasi belajar mengajar dan
untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Thomas J. Sergiovani sebagimana dikutip oleh Uhar Suharsaputra (2002) mengemukakan
delapan bidang administrasi pendidikan, mencakup :
(1) instruction and curriculum development;
(2) pupil personnel;
(3) community school leadership;
(4) staff personnel;
(5) school plant;
(6) school trasportation;
(7) organization and structure dan
(8) School finance and business management.
Di lain pihak, Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999) telah menerbitkan buku Panduan
Manajemen Sekolah, yang didalamnya mengetengahkan bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan,
meliputi: (1) manajemen kurikulum; (2) manajemen personalia; (3) manajemen kesiswaan; (4) manajemen
keuangan; (5) manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.

Dari beberapa pendapat di atas, agaknya yang perlu digarisbawahi yaitu mengenai bidang administrasi
pendidikan yang dikemukakan oleh Thomas J. Sergiovani. Dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini,
pandangan Thomas J. Sergiovani kiranya belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, terutama dalam bidang school
transportation dan business management. Dengan alasan tertentu, kebijakan umum pendidikan nasional belum
dapat menjangkau ke arah sana. Kendati demikian, dalam kerangka peningkatkan mutu pendidikan, ke
depannya pemikiran ini sangat menarik untuk diterapkan menjadi kebijakan pendidikan di Indonesia.

Merujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku Panduan Manajemen
Sekolah, berikut ini akan diuraikan secara ringkas tentang bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah, yang
mencakup :

1. Manajemen kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen
kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur
pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan
strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :

(a) perencanaan;

(b) pengorganisasian dan koordinasi;

(c) pelaksanaan; dan

(d) pengendalian.

Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus
manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :

1. Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai :


2. (1) analisis kebutuhan;
3. (2) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis;
4. (3) menentukan disain kurikulum; dan
5. (4) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
6. Tahap pengembangan; meliputi langkah-langkah :
7. (1) perumusan rasional atau dasar pemikiran;
8. (2) perumusan visi, misi, dan tujuan;
9. (3) penentuan struktur dan isi program;
10. (4) pemilihan dan pengorganisasian materi;
11. (5) pengorganisasian kegiatan pembelajaran;
12. (6) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar; dan
13. (7) penentuan cara mengukur hasil belajar.
14. Tahap implementasi atau pelaksanaan; meliputi langkah-langkah:
15. (1) penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran);
(2) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan);
16. (3) penentuan strategi dan metode pembelajaran;
17. (4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran;
18. (5) penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (6) setting lingkungan pembelajaran
19. Tahap penilaian; terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang
dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup
Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan
tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses
memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program.
Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan
evaluasi sumatif)
2. Manajemen Kesiswaan

Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu :

(a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta
dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka;

(b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan
seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana
untuk berkembang secara optimal;

(c) siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan

(d) pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan
psikomotor.

3. Manajemen personalia

Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu :

(a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga;

(b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan
institusional;

(c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan

(d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan
saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.

Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen personalia
adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan
kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan.

4. Manajemen keuangan

Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah
dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara
mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping
mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin
operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan
keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.

5. Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah

Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara
periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya,
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan
menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah. Dalam manajemen ini perlu dibuat program
perawatan preventif di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran,
menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja
peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.

Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana, mengupayakan pemantauan
bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan
preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas
sekolah untuk memotivasi warga sekolah.

Manajemen Keuangan
Sekolah
Posted on 18 Januari 2010 by AKHMAD SUDRAJAT — 27 Komentar

A. Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan 
berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.  Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan
pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan
dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991)

Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan


keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan
demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan
sekolah.

B. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah


Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan
program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber
dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan
serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

C. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal
48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi,
dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

1. Transparansi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam
mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan
jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program
pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara
pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya
rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru
atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah
mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua
siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa
terhadap sekolah.

2.  Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam
menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam
manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat
dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu
(1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan
berbagai komponen dalam mengelola sekolah ,
(2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenangnya,
(3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat
dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
3.  Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan
efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai
pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative
outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi
prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
4.  Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”characterized by quantitative
outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out
put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan
tersebut dapat dilihat dari dua hal:

a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat
mencapai hasil yang ditetapkan.

Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang
diharapkan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan

Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang paling efisien, sedangkan penggunaan
daya A dan hasil D menunjukkan paling tidak efisien.

b. Dilihat dari segi hasil

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil
sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.

Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya tertentu dan ragam hasil yang diperoleh
Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil B paling tidak efisien.
Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil D paling efisien.

Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat
secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-
fungsi manajemen, juga dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan.

Wayan Koster mengemukakan bahwa dalam konteks MPMBS, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan:
(1) menjabarkan sumber daya sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar,
(2) kepala administrasi,
(3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan
(4) mempunyai tugas untuk mengatur, mengorganisir dan memimpin keseluruhan pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di
sekolah.

Dikemukakan pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas untuk membangun manajemen
sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan keputusan manajemen dan kebijakan sekolah.

Sementara itu, menurut pendapat Sanusi yang dikutip M. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2002) bahwa : “
Perubahan dalam peranan dan fungsi sekolah dari yang statis di jaman lampau kepada yang dinamis dan
fungsional-konstruktif di era globalisasi, membawa tanggung jawab yang lebih luas kepada sekolah, khususnya
kepada administrator sekolah.

Pada mereka harus tersedia pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan dan
keterampilan untuk mempelajari secara kontinyu perubahan yang sedang terjadi di masyarakat sehingga sekolah
melalui program-program pendidikan yang disajikannya dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan
baru dan kondisi baru “.

Diisyaratkan oleh pendapat tersebut, bahwa kepala sekolah sebagai salah satu kategori administrator pendidikan
perlu melengkapi wawasan kepemimpinan pendidikannya dengan pengetahuan dan sikap yang antisipatif
terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk perkembangan kebijakan makro
pendidikan. Wujud perubahan dan perkembangan yang paling aktual saat ini adalah makin tingginya aspirasi
masyarakat terhadap pendidikan, dan gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan yang meliputi peningkatan
aspek-aspek pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi dan relevansi.

Pada bagian lain, Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2002) dengan mengutip dari Dirawat mengemukakan
tentang pemikiran Bogdan bahwa dalam perspektif peningkatan mutu pendidikan terdapat empat kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan, yaitu :

(1) kemampuan mengorganisasikan dan membantu staf di dalam merumuskan perbaikan pengajaran di sekolah
dalam bentuk program yang lengkap;

(2) kemampuan untuk membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota
staf sekolah lainnya;

(3) kemampuan untuk membina dan memupuk kerja sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-
program supervisi; dan

(4) kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staf sekolah lainnya agar mereka
dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi secara aktif pada setiap usaha-usaha sekolah untuk
mencapai tujuan-tujuan sekolah itu sebaik-baiknya.

Wildavsky (Sudarwan Danim, 2002) mengemukakan bahwa salah satu preposisi tentang kebijakan pendidikan
bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah, bahwa “kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah; keterampilan hubungan
manusiawi dengan staf, siswa dan masyarakat, dan keterampilan teknis instruksional dan non instruksional.”

Hal serupa dikemukakan oleh Kantz dalam Segiovanni (Sudarwan Danim, 1995) bahwa dalam keseluruhan
mekanisme kerja manajemen sekolah sebagai proses sosial, mengemukan tiga jenis keterampilan yang
seyogyanya dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu :

(1) keterampilan teknis, yakni keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan, metode, dan teknik-teknik
tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu;

(2) keterampilan manusiawi yakni keterampilan yang menunjukkan kemampuan seorang manajer di dalam
bekerja dengan orang lain secara efektif dan efisien;
(3) keterampilan konseptual yakni keterampilan yang berkenaan dengan cara kepala sekolah memandang
sekolah, keterkaitan sekolah dengan struktur di atasnya dan dengan pranata-pranata kemasyarakatan, serta
program kerja sekolah secara keseluruhan.

Dilain pihak, Fred Luthans (1995) mengemukakan lima jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang
manajer, yang mencakup :
(1) Cultural flexibility;
(2) Communication skills 
(3) Human Resources Development skills ;
(4) Creativity ; dan
(5) Self Management of learning. Kelima keterampilan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Cultural flexibility merupakan keterampilan yang merujuk kepada kesadaran dan kepekaan budaya, di mana
seorang manajer dituntut untuk dapat menghargai nilai keberagaman kultur yang ada di dalam organisasinya.
Kepala sekolah selaku manajer di sekolah sangat mungkin akan dihadapkan dengan warga sekolah, dengan
latar kultur yang beragam, baik guru, tenaga administrasi maupun siswa. Oleh karenanya, kepala sekolah diuntut
untuk dapat menghargai keberagaman kultur ini.
Communication skill merupakan keterampilan manajer yang berkenaan dengan kemampuan untuk berkomunikasi,
baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun non verbal. Keterampilan komunikasi amat penting bagi seorang kepala
sekolah, karena hampir sebagian besar tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan dan
berhubungan orang lain. Komunikasi yang efektif akan sangat membantu terhadap keberhasilan organisasi
secara keseluruhan.
Human Resources Development skills merupakan keterampilan manajer yang berkenaan dengan pengembangan
iklim pembelajaran (learning climate), mendesain program pelatihan, pengembangan informasi dan pengalaman
kerja, penilaian kinerja, penyediaan konseling karier, menciptakan perubahan organisasi, dan penyesuaian
bahan-bahan pembelajaran. Dalam perspektif persekolahan, kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan
dalam mengembangkan sumber daya manusia yang tersedia di sekolahnya, sehingga mereka benar-benar
dapat diberdayakan dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah
Creativity merupakan keterampilan manajer yang tidak hanya berkenaan dengan pengembangan kreativitas
dirinya sendiri, akan tetapi juga keterampilan untuk menyediakan iklim yang mendorong semua orang untuk
menjadi kreatif. Sehubungan dengan hal ini, seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan dalam
menciptakan iklim kreativitas di lingkungan sekolah yang mendorong seluruh warga sekolah untuk
mengembangkan berbagai kreativitas dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Self- management of learning merupakan keterampilan manajer yang merujuk kepada kebutuhan akan belajar yang
berkesinambungan untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan baru. Dalam hal ini, kepala
sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha memperbaharui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari kata job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja diartikan juga
sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja
tidak dapat dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam konteks
tersebut maka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau persyaratan pekerjaan yang telah
ditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang
dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang merupakan wujud dari
semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Kinerja dapat ditunjukkan seseorang misalnya guru atau kepala sekolah atau pengawas sekolah, dapat pula
ditunjukkan pada unit kerja atau organisasi tertentu misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dll.
Atas dasar itu maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang dalam
suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan. Tulisan ini difokuskan pada penilaian kinerja kepala sekolah.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud dengan kinerja kepala sekolah adalah hasil kerja yang dicapai
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya dalam mengelola sekolah yang
dipimpinnya. Hasil kerja tersebut merupakan refleksi dari kompetensi yang dimilikinya. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah ditunjukkan dengan hasil kerja dalam bentuk konkrit, dapat diamati,
dan dapat diukur baik kualitas maupun kuantitasnya. Kinerja kepala sekolah dalam tulisan ini diukur dari tiga
aspek yaitu: (a) perilaku dalam melaksanakan tugas yakni perilaku kepala sekolah pada saat melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial, (b) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin dalam
komitmen dirinya sebagai refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang dimilikinya, dan (c)
hasil dari pekerjaannya yang tercermin dalam perubahan kinerja sekolah yang dipimpinnya. Ketiga aspek di atas
menjadi ranah dari penilaian kinerja kepala sekolah yang dikembangkan dalam tulisan ini.

2. Penilaian Kinerja
. Dengan demikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnya adalah pengambilan keputusan. Berbeda dengan
penelitian yang berujung pada pemecahan masalah. Penilaian kinerja merupakan sistem formal yang digunakan
untuk menilai kinerja kepala sekolah secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnya dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai, pemberian reward, perencanaan
pegawai, pemberian konpensasi dan motivasi. Setiap pegawai di lingkungan organisasi mana pun sudah tentu
memiliki tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pimpinan
organisasi.

Berdasarkan rumusan di atas maka penilaian kinerja kepala sekolah adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala
sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka mencapai visi,
misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya. Kinerja kepala sekolah TK dinilai oleh pengawas TK, kinerja kepala
sekolah SD dinilai oleh pengawas SD dan kinerja kepala sekolah SMP dinilai oleh pengawas SMP.
Penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana dikemukakan di atas tidak hanya berkisar pada aspek karakter
individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas,
kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. Apa yang terjadi dan dikerjakan kepala sekolah
merupakan sebuah proses pengolahan input menjadi output tertentu. Atas dasar itu terdapat tiga komponen
penilaian kinerja kepala sekolah yakni:
1. Penilaian input, yaitu kemampuan atau kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya. Orientasi
penilaian difokuskan pada karakteristik individu sebagai objek penilaian dalam hal ini adalah komitmen
kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Komitmen tersebut merupakan refleksi
dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah.
2. Penilaian proses, yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Orientasi pada proses
difokuskan kepada perilaku kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan dan tanggung
jawabnya yakni melaksanakan fungsi manajerial dan fungsi supervisi pada sekolah yang dipimpinnya.
3. Penlaian output, yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai dari pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawabnya. Orientasi pada output dilihat dari perubahan kinerja sekolah terutama kinerja guru dan
staf sekolah lain yang dipimpinnya.

Penekanan penilaian terhadap ketiga komponen di atas memungkinkan terjadinya penilaian kinerja yang obyektif
dan komprehensif. Terkait ketiga komponen penilaian di atas terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan penilaian kinerja yaitu:

1. Relevance, artinya aspek-aspek yang diukur dalam penilaian kinerja terkait dengan pekerjaanya baik input,
proses, maupun outputnya (hasil kerja yang dicapai).
2. Sensitivity, artinya sistem penilaian yang digunakan peka dalam membedakan antara kepala sekolah yang
berprestasi tinggi dengan yang berprestasi rendah.
3. Reliability, artinya alat dan sistem penilaian yang digunakan dapat diandalkan, dipercaya sebagai tolok ukur
yang obyektif, akurat, dan konsisten.
4. Acceptability, artinya sistem penilaian yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima oleh pihak penilai
ataupun pihak yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya.
5. Practicality, artinya semua instrumen penilaian termasuk pengolahan dan analisis data hasil penilaian
mudah digunakan.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, sistem penilaian kinerja setidaknya mempunyai dua elemen pokok yaitu:
(a) spesifikasi tugas yang harus dikerjakan dan kriteria yang dapat memberikan penjelasan bagaimana kinerja
yang baik (good performance), dan
(b) adanya mekanisme untuk pengumpulan informasi dan pelaporan mengenai terpenuhi atau tidaknya perilaku
yang terjadi dalam kenyataan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan.
Secara komprehensif, proses penilaian kinerja kepala sekolah sekolah mencakup: (a) penetapan standar atau kriteria
kinerja, (b) membandingkan kinerja aktual dengan standar tersebut, dan (c) memberikan umpan balik dari hasil penilaian
untuk meningkatkan kinerjanya.

Dalam upaya mendapatkan manfaat optimal penilaian kinerja kepala sekolah, paling tidak terdapat lima aspek
yang dapat dijadikan ukuran penilaian yaitu:

1. Quality of work – kualitas hasil kerja


2. Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan
3. Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan
5. Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak lain.

Dalam menilai kelima aspek kinerja di atas, perlu diperhatikan lima hal berikut ini:

1. Penilaian kinerja harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan/tugas pokok dan fungsinya.
2. Sistem penilaian kinerja benar-benar menilai perilaku atau hasil kerja yang mendukung kegiatan
pengembangan mutu sekolah.
3. Adanya standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan tugas secara rinci dan jelas. Standar
pelaksanaan tugas adalah ukuran normatif yang dipakai untuk menilai kinerja tersebut.
4. Penilaian kinerja akan berjalan dengan efektif apabila menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Valid
artinya menilai apa yang seharusnya dinilai, reliabel artinya keajegan hasil penilaian.
5. Prosedur penilaian kinerja dibuat secara sederhana sehingga mudah dipahami, dilaksanakan, diolah dan
mudah digunakan.
3. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk:

1. Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya.
2. Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah.
3. Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan
kepadanya.
4. Menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah dalam konteks peningkatan mutu
pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya.
5. Menentukan program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan diri dan karyanya dalam konteks
pengembangan karir dan profesinya.

Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagi kepala dinas pendidikan dalam menentukan promosi, penghargaan,
mutasi dan pembinaan lebih lanjut.

4. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat mencakup tiga dimensi yakni:

(a) komitmen terhadap tugas,

(b) pelaksanaan tugas, dan

(c) hasil kerja. Komitmen terhadap tugas sebagai aktualisasi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial
kepala sekolah. Pelaksanaan tupoksi sebagai aktualiasi dari kompetensi manajerial, kompetensi supervisi dan
kompetensi kewirausahaan yang dimiliki kepala sekolah Sedangkan hasil kerja merupakan dampak dari
pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah sebagai refleksi dari semua dimensi kompetensi kepala sekolah.

Berkenaan dengan tugas pokok kepala sekolah ini, pada semua jenjang pendidikan tugas kepala sekolah akan
mencakup tiga bidang, yaitu:
(a) tugas manajerial,

(b) supervisi dan

(c) kewirausahaan.

Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua sumber
daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan
efisien. Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut:
(1) menyusun perencanaan sekolah;
(2) mengelola program pembelajaran;
(3) mengelola kesiswaan;
(4) mengelola sarana dan prasarana;
(5) mengelola personal sekolah;
(6) mengelola keuangan sekolah;
(7) mengelola hubungan sekolah dan masyarakat;
(8) mengelola administrasi sekolah;
(9) mengelola sistem informasi sekolah;
(10) mengevaluasi program sekolah; dan memimpin sekolah.

Selain tugas manajerial, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi terhadap pelaksanaan
kerja guru dan staf., dengan tujuan untuk menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu
proses maupun hasil pendidikan di sekolah. Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan: (1)
merencanakan program supervisi; (2) melaksanakan program supervisi; dan (3) menindaklanjuti program
supervisi.

Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas
kewirausahaan ini tujuannya adalah agar sekolah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung
jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha
di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut, seorang kepala sekolah dituntut memiliki sejumlah
kompetensi. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah telah ditetapkan bahwa terdapat 5 (lima) dimensi kompetensi yang seyogyanya dikuasai oleh kepala
sekolah, yaitu: (a) kompetensi kepribadian, (b)  kompetensi manajerial, (c) kompetensi kewirausahaan, (d)
kompetensi supervisi, dan (e)kompetensi  sosial.

Pengembangan Budaya
Sekolah
Posted on 4 Maret 2010 by AKHMAD SUDRAJAT — 27 Komentar

A. Pengertian Budaya Sekolah


Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah
terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di
sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu
sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh
kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama
diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk
opini masyarakat yang sama dengan sekolah
B. Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah

Beberapa manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah, diantaranya :

(1) menjamin kualitas kerja yang lebih baik;


(2) membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horisontal;
(3) lebih terbuka dan transparan;

(4) menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi;

(4) meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan;

(5) jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan

(6) dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. Selain beberapa manfaat di atas, manfaat
lain bagi individu (pribadi) dan kelompok adalah :  

(1) meningkatkan kepuasan kerja;

(2) pergaulan lebih akrab;

(3) disiplin meningkat;

(4) pengawasan fungsional bisa lebih ringan;

(5) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif;

(6) belajar dan berprestasi terus serta; dan

(7) selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.

C. Prinsip Pengembangan Budaya Sekolah

Upaya pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini.

1. Berfokus pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa sejalan dengan visi,
misi dan tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah mengarahkan pengembangan budaya sekolah. Visi
tentang keunggulan mutu misalnya, harus disertai dengan program-program yang nyata mengenai penciptaan budaya
sekolah.
2. Penciptaan Komunikasi Formal dan Informal. Komunikasi merupakan dasar bagi koordinasi dalam sekolah,
termasuk dalam menyampaikan pesan-pesan pentingnya budaya sekolah. Komunikasi informal sama pentingnya
dengan komunikasi formal. Dengan demikian kedua jalur komunikasi tersebut perlu digunakan dalam menyampaikan
pesan secara efektif dan efisien.
3. Inovatif dan Bersedia Mengambil Resiko. Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan
mengambil resiko. Setiap perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus diterima khususnya bagi
para pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang beraninya seorang pemimpin mengambil sikap dan
keputusan dalam waktu cepat.
4. Memiliki Strategi yang Jelas. Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Startegi
mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyangkut kegiatan operasional yang perlu dilakukan.
Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan.
5. Berorientasi Kinerja. Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang sedapat mungkin dapat
diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran capaian kinerja dari suatu sekolah.
6. Sistem Evaluasi yang Jelas. Untuk mengetahui kinerja pengembangan budaya sekolah perlu dilakukan evaluasi secara
rutin dan bertahap: jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu perlu dikembangkan sistem evaluasi
terutama dalam hal: kapan evaluasi dilakukan, siapa yang melakukan dan mekanisme tindak lanjut yang harus
dilakukan.
7. Memiliki Komitmen yang Kuat. Komitmen dari pimpinan dan warga sekolah sangat menentukan implementasi
program-program pengembangan budaya sekolah. Banyak bukti menunjukkan bahwa komitmen yang lemah terutama
dari pimpinan menyebabkan program-program tidak terlaksana dengan baik.
8. Keputusan Berdasarkan Konsensus. Ciri budaya organisasi yang positif adalah pengembilan keputusan partisipatif
yang berujung pada pengambilan keputusan secara konsensus. Meskipun hal itu tergantung pada situasi keputusan,
namun pada umumnya konsensus dapat meningkatkan komitmen anggota organisasi dalam melaksanakan keputusan
tersebut.
9. Sistem Imbalan yang Jelas. Pengembangan budaya sekolah hendaknya disertai dengan sistem imbalan meskipun tidak
selalu dalam bentuk barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau kredit poin terutama bagi siswa yang
menunjukkan perilaku positif yang sejalan dengan pengembangan budaya sekolah.
10. Evaluasi Diri. Evaluasi diri merupakan salah satu alat untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di sekolah.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan curah pendapat atau menggunakan skala penilaian diri.
Kepala sekolah dapat mengembangkan metode penilaian diri yang berguna bagi pengembangan budaya sekolah.
Halaman berikut ini dikemukakan satu contoh untuk mengukur budaya sekolah.
D. Asas Pengembangan Budaya Sekolah

Selain mengacu kepada sejumlah prinsip di atas, upaya  pengembangan budaya sekolah juga seyogyanya 
berpegang pada asas-asas berikut ini:

1. Kerjasama tim (team work). Pada dasarnya sebuah komunitas sekolah merupakan sebuah tim/kumpulan individu
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Untuk itu, nilai kerja sama merupakan suatu keharusan dan kerjasama
merupakan aktivitas yang bertujuan untuk membangun kekuatan-kekuatan atau sumber daya yang dimilki oleh personil
sekolah.
2. Kemampuan. Menunjuk pada kemampuan untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab pada tingkat kelas atau
sekolah. Dalam lingkungan pembelajaran, kemampuan profesional guru bukan hanya ditunjukkan dalam bidang
akademik tetapi juga dalam bersikap dan bertindak yang mencerminkan pribadi pendidik.
3. Keinginan. Keinginan di sini merujuk pada kemauan atau kerelaan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan kepuasan terhadap siswa dan masyarakat. Semua nilai di atas tidak berarti apa-apa jika tidak diiringi
dengan keinginan. Keinginan juga harus diarahkan pada usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan
kompetensi diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai budaya yang muncul dalam diri pribadi baik
sebagai kepala sekolah, guru, dan staf dalam memberikan pelayanan kepada siswa dan masyarakat.
4. Kegembiraan (happiness). Nilai kegembiraan ini harus dimiliki oleh seluruh personil sekolah dengan harapan
kegembiraan yang kita miliki akan berimplikasi pada lingkungan dan iklim sekolah yang ramah dan menumbuhkan
perasaan puas, nyaman, bahagia dan bangga sebagai bagian dari personil sekolah. Jika perlu dibuat wilayah-wilayah
yang dapat membuat suasana dan memberi nuansa yang indah, nyaman, asri dan menyenangkan, seperti taman sekolah
ditata dengan baik dan dibuat wilayah bebas masalah atau wilayah harus senyum dan sebagainya.
5. Hormat (respect). Rasa hormat merupakan nilai yang memperlihatkan penghargaan kepada siapa saja baik dalam
lingkungan sekolah maupun dengan stakeholderspendidikan lainnya. Keluhan-keluhan yang terjadi karena perasaan
tidak dihargai atau tidak diperlakukan dengan wajar akan menjadikan sekolah kurang dipercaya. Sikap respek dapat
diungkapkan dengan cara memberi senyuman dan sapaan kepada siapa saja yang kita temui, bisa juga dengan
memberikan hadiah yang menarik sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan kita atas hasil kerja yang dilakukan
dengan baik. Atau mengundang secara khusus dan menyampaikan selamat atas prestasi yang diperoleh dan
sebagaianya.
6. Jujur (honesty). Nilai kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam lingkungan sekolah, baik kejujuran pada
diri sendiri maupun kejujuran kepada orang lain. Nilai kejujuran tidak terbatas pada kebenaran dalam melakukan
pekerjaan atau tugas tetapi mencakup cara terbaik dalam membentuk pribadi yang obyektif. Tanpa kejujuran,
kepercayaan tidak akan diperoleh. Oleh karena itu budaya jujur dalam setiap situasi dimanapun kita berada harus
senantiasa dipertahankan. Jujur dalam memberikan penilaian, jujur dalam mengelola keuangan, jujur dalam penggunaan
waktu serta konsisten pada tugas dan tanggung jawab merupakan pribadi yang kuat dalam menciptakan budaya sekolah
yang baik.
7. Disiplin (discipline). Disiplin merupakan suatu bentuk ketaatan pada peraturan dan sanksi yang berlaku dalam
lingkungan sekolah. Disiplin yang dimaksudkan dalam asas ini adalah sikap dan perilaku disiplin yang muncul karena
kesadaran dan kerelaan kita untuk hidup teratur dan rapi serta mampu menempatkan sesuatu sesuai pada kondisi yang
seharusnya. Jadi disiplin disini bukanlah sesuatu yang harus dan tidak harus dilakukan karena peraturan yang menuntut
kita untuk taat pada aturan yang ada. Aturan atau tata tertib yang dipajang dimana-mana bahkan merupakan atribut,
tidak akan menjamin untuk dipatuhi apabila tidak didukung dengan suasana atau iklim lingkungan sekolah yang
disiplin. Disiplin tidak hanya berlaku pada orang tertentu saja di sekolah tetapi untuk semua personil sekolah tidak
kecuali kepala sekolah, guru dan staf.
8. Empati (empathy). Empati adalah kemampuan menempatkan diri atau dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain namun tidak ikut larut dalam perasaan itu. Sikap ini perlu dimiliki oleh seluruh personil sekolah agar dalam
berinteraksi dengan siapa saja dan dimana saja mereka dapat memahami penyebab dari masalah yang mungkin
dihadapai oleh orang lain dan mampu menempatkan diri sesuai dengan harapan orang tersebut. Dengan sifat empati
warga sekolah dapat menumbuhkan budaya sekolah yang lebih baik karena dilandasi oleh perasaan yang saling
memahami.
9. Pengetahuan dan Kesopanan. Pengetahuan dan kesopanan para personil sekolah yang disertai dengan kemampuan
untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan bagi orang lain. Dimensi ini
menuntut para guru, staf dan kepala sekolah tarmpil, profesional dan terlatih dalam memainkan perannya memenuhi
tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan masyarakat.
Manajemen Kinerja Guru
Oleh : Akhmad Sudrajat”))
Dalam perspektif manajemen, agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan mencapai standar tertentu, maka
dibutuhkan suatu manajemen kinerja (performance management). Dengan mengacu pada pemikiran Robert Bacal
(2001) dalam bukunya Performance Management di bawah ini akan dibicarakan tentang manajemen kinerja guru.
Robert Bacal mengemukakan bahwa manajemen kinerja sebagai:
“… sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan
antara seorang karyawan dan penyelia langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan
membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
Ini merupakan sebuah sistem. Artinya, ia memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus
diikut sertakan, kalau sistem manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi
organisasi, manajer dan karyawan“.
Dari ungkapan di atas, maka manajemen kinerja guru terutama berkaitan erat dengan tugas kepala sekolah untuk
selalu melakukan komunikasi yang berkesinambungan, melalui jalinan kemitraan dengan seluruh guru di
sekolahnya. Dalam mengembangkan manajemen kinerja guru, didalamnya harus dapat membangun harapan
yang jelas serta pemahaman tentang :

Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para guru.

1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.melakukan pekerjaan dengan
baik”
2. Bagaimana guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan
kinerja guru yang sudah ada sekarang.
3. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.
4. Mengenali berbagai hambatan kinerja dan berupaya menyingkirkannya.

Selanjutnya, Robert Bacal mengemukakan pula bahwa dalam manajemen kinerja diantaranya meliputi
perencanaan kinerja, komunikasi kinerja yang berkesinambungan dan evaluasi kinerja.

Perencanaan kinerja merupakan suatu proses di mana guru dan kepala sekolah bekerja sama merencanakan apa
yang harus dikerjakan guru pada tahun mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus diukur, mengenali dan
merencanakan cara mengatasi kendala, serta mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu.
Komunikasi yang berkesinambungan merupakan proses di mana kepala sekolah dan guru bekerja sama untuk
saling berbagi informasi mengenai perkembangan kerja, hambatan dan permasalahan yang mungkin timbul,
solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, dan bagaimana kepala sekolah dapat
membantu guru. Arti pentingnya terletak pada kemampuannya mengidentifikasi dan menanggulangi kesulitan
atau persoalan sebelum itu menjadi besar.
Evaluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja, yang merupakan proses di mana kinerja
perseorangan dinilai dan dievaluasi. Ini dipakai untuk menjawab pertanyaan, “ Seberapa baikkah kinerja seorang
guru pada suatu periode tertentu ?”. Metode apapun yang dipergunakan untuk menilai kinerja, penting sekali
bagi kita untuk menghindari dua perangkap. Pertama, tidak mengasumsikan masalah kinerja terjadi secara
terpisah satu sama lain, atau “selalu salahnya guru”. Kedua, tiada satu pun taksiran yang dapat memberikan
gambaran keseluruhan tentang apa yang terjadi dan mengapa. Penilaian kinerja hanyalah sebuah titik awal bagi
diskusi serta diagnosis lebih lanjut.
Sementara itu, Karen Seeker dan Joe B. Wilson (2000) memberikan gambaran tentang proses manajemen
kinerja dengan apa yang disebut dengan siklus manajemen kinerja, yang terdiri dari tiga fase yakni perencanaan,
pembinaan, dan evaluasi.

Perencanaan merupakan fase pendefinisian dan pembahasan peran, tanggung jawab, dan ekpektasi yang
terukur. Perencanaan tadi membawa pada fase pembinaan,– di mana guru dibimbing dan dikembangkan –
mendorong atau mengarahkan upaya mereka melalui dukungan, umpan balik, dan penghargaan. Kemudian
dalam fase evaluasi, kinerja guru dikaji dan dibandingkan dengan ekspektasi yang telah ditetapkan dalam
rencana kinerja. Rencana terus dikembangkan, siklus terus berulang, dan guru, kepala sekolah, dan staf
administrasi , serta organisasi terus belajar dan tumbuh.
Setiap fase didasarkan pada masukan dari fase sebelumnya dan menghasilkan keluaran, yang pada gilirannya,
menjadi masukan fase berikutnya lagi. Semua dari ketiga fase Siklus Manajemen Kinerja sama pentingnya bagi
mutu proses dan ketiganya harus diperlakukan secara berurut. Perencanaan harus dilakukan pertama kali,
kemudian diikuti Pembinaan, dan akhirnya Evaluasi.

Dengan tidak bermaksud mengesampingkan arti penting perencanaan kinerja dan pembinaan atau komunikasi
kinerja. Di bawah ini akan dipaparkan tentang evaluasi kinerja guru. Bahwa agar kinerja guru dapat ditingkatkan
dan memberikan sumbangan yang siginifikan terhadap kinerja sekolah secara keseluruhan maka perlu dilakukan
evaluasi terhadap kinerja guru.

Ronald T.C. Boyd (2002) mengemukakan bahwa evaluasi kinerja guru didesain untuk melayani dua tujuan,
yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan

(2) mendukung pengembangan profesional. Sistem evaluasi kinerja guru hendaknya memberikan manfaat
sebagai umpan balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan dapat memberikan
peluang bagi pengembangan teknik-teknik baru dalam pengajaran, serta mendapatkan konseling dari kepala
sekolah, pengawas pendidkan atau guru lainnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator (baca: kepala sekolah atau pengawas sekolah) terlebih
dahulu harus menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar evaluasi. Penetapan standar hendaknya
dikaitkan dengan :

(1) keterampilan-keterampilan dalam mengajar;

(2) bersifat seobyektif mungkin;

(3) komunikasi secara jelas dengan guru sebelum penilaian dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai
dievaluasi, dan

(4) dikaitkan dengan pengembangan profesional guru .

Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru.
dan menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, sehingga dapat memberikan penilaian
secara lebih akurat. Beberapa prosedur evaluasi kinerja guru yang dapat digunakan oleh evaluator, diantaranya :

1. Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk
mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh
gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh
tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil evaluasi tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau
hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau
secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai
(valuable)
2. Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat
merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan
dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan
antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
3. Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan
pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai
evaluator, seperti : siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan
perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang
bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah dan pengawas.
Setiap hasil evaluasi seyogyanya dilaporkan. Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan balik
kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
evaluator : (1) penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak; (2) penyampaian gagasan dan
mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru; (3) menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan
untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi; (4) menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik; (5) memberikan
umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan.

Aspek dan Indikator


Kompetensi Pedagogik Guru
Posted on 29 Januari 2012 by AKHMAD SUDRAJAT — 148 Komentar

Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.  Kompetensi
Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan
menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis,
baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat,
minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator
yang berkenaan penguasaan  kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek kompetensi
pedagogik beserta indikatornya:
A. Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi
tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek
fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran,
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan
fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak
merugikan peserta didik lainnya,
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran,
sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok ‐olok, minder, dsb).
B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.  Guru mampu menetapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar
kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan memotivasi mereka untuk belajar:
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan
belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan
aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang
berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
C. Pengembangan kurikulum. Guru mampu  menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru  mampu memilih, menyusun, dan
menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:
1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,
2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta
didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
4. Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks
kehidupan sehari‐hari peserta didik.
D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.  Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran
yang mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan  menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber
belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi
komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran:
1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan
aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,
2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk
menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,
3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
belajar peserta didik,
4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata ‐mata
kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak
setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,
5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐
hari peserta didik,
6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,
7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu
peserta dapat termanfaatkan secara produktif,
8. Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,
9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan
peserta didik lain,
10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik.
Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi
sebelumnya, dan
11. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio ‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar
pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
E. Pengembangan potensi peserta didik. Guru mampu  menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik
dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program  embelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta
didik mengaktualisasikan potensi mereka:
1. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui
tingkat kemajuan masing‐masing.
2. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
3. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan
berfikir kritis peserta didik.
4.  Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap
individu.
5. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta
didik.
6. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
7. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan
menggunakan informasi yang disampaikan.
F. Komunikasi dengan peserta didik. Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan
peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu  memberikan respon yang lengkap dan relevan
kepada komentar atau pertanyaan peserta didik:
1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk
memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi,
kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi
kurikulum, tanpa mempermalukannya.
4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang
dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk
menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
G. Penilaian dan Evaluasi. Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan
informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu
menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya:
1. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti
yang tertulis dalam RPP.
2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan
sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui
kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
4. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya,
dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan
sebagainya.
5. Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan
selanjutnya.

Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan


Kompetensi Guru
Abstrak : Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan, kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang amat penting.
Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala sekolah,
sebagai: educator, manajer, administrator, supervisor, leader, pencipta iklim kerja dan wirausahawan.
Kata kunci : kompetensi guru, peran kepala sekolah
A. Pendahuluan
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Depdiknas terus menerus
berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah satu upaya yang
sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan
memperbaiki mutu guru di Indonesia. Michael G. Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000)
mengemukakan bahwa “educational change depends on what teachers do and think…”. Pendapat tersebut
mengisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada “what teachers
do and think “. atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
Jika kita amati lebih jauh tentang realita kompetensi guru saat ini agaknya masih beragam. Sudarwan Danim
(2002) mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu
menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum
sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu adanya upaya
yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.
Tulisan ini akan memaparkan tentang apa itu kompetensi guru dan bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan
kompetensi guru dilihat dari peran kepala sekolah. Dengan harapan kiranya tulisan ini dapat dijadikan sebagai
bahan refleksi bagi para guru maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pendidikan.

B. Hakikat Kompetensi Guru


Apa yang dimaksud dengan kompetensi itu ? Louise Moqvist (2003) mengemukakan bahwa “competency has been
defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work . Sementara itu, dari Trainning Agency
sebagaimana disampaikan Len Holmes (1992) menyebutkan bahwa : ” A competence is a description of something
which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or
outcome which a person should be able to demonstrate.”
Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik benang merah bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan
gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan,
berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya, tentu saja seseorang harus memiliki
kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai
dengan bidang pekerjaannya.

Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini kompetensi guru dapat dimaknai sebagai
gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya,
baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan..

Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan tiga jenis
kompetensi guru, yaitu :

1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan
menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru
akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa,
tut wuri handayani

Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis
kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:
2.
3. (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
4. (b) pemahaman terhadap peserta didik;
5. (c) pengembangan kurikulum/silabus;
6. (d) perancangan pembelajaran;
7. (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
8. (f) evaluasi hasil belajar; dan
9. (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
10. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:
11. (a) mantap;
12. (b) stabil;
13. (c) dewasa;
14. (d) arif dan bijaksana;
15. (e) berwibawa;
16. (f) berakhlak mulia;
17. (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
18. (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan
19. (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
20. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk :
21. (a) berkomunikasi lisan dan tulisan;
22. (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
23. (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan
(d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
24. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi:
25. (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar;
26. (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
27. (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
28. (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
29. (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah merumuskan standar
kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan
rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
1. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang mencakup: (a) penghargaan guru terhadap perbedaan
individual siswa, (b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru terhadap seluruh siswa
secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
2. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to Studentsmencakup : (a) apresiasi guru
tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b)
kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan
dengan berbagai cara (multiple path).
3. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode
dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
4. (b) menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan
ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa,
5. (c) menilai kemajuan siswa secara teratur, dan
6. (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
7. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from Experiencemencakup:
8. (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan-keputusan terbaik,
9. (b) guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek
pembelajaran.
10. Teachers are Members of Learning Communities mencakup :
11. (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya,
(b) guru bekerja sama dengan tua orang siswa,
12. (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.

Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang prinsipil. Letak
perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan oleh
Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi profesional. Sementara dari NBPTS tidak
mengenal adanya pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek
kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan
semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan
penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran siswa. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well
informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan
manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah
siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan
terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua
maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif
dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus
menerus.

Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran
yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek
pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas
para siswanya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk
melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.

C. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik
dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap
jenis kompetensi, –sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah-,
kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan
meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. Idochi Anwar dan
Yayat Hidayat Amir (2000) mengemukakan bahwa “ kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas
mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu digarisbawahi
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi
semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah
yaitu, sebagai :

(1) educator (pendidik);

(2) manajer;

(3) administrator;

(4) supervisor (penyelia);

(5) leader (pemimpin);

(6) pencipta iklim kerja; dan

(7) wirausahawan;

Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh Depdiknas di atas, di bawah ini
akan diuraikan secara ringkas hubungan antara peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.

1. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan
pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus
terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat
memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi
dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
2. Kepala sekolah sebagai manajer

Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah
seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang
dilaksanakan di sekolah, –seperti : MGMP/MGP tingkat sekolah, in house training, diskusi profesional dan
sebagainya–, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti : kesempatan melanjutkan
pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

3. Kepala sekolah sebagai administrator

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru
tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi
guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah
seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.

4. Kepala sekolah sebagai supervisor

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu
melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang
digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (E. Mulyasa, 2004). Dari hasil supervisi ini, dapat
diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, — tingkat penguasaan
kompetensi guru yang bersangkutan–, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu
sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam
melaksanakan pembelajaran.

Jones dkk. sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim (2002) mengemukakan bahwa “ menghadapi
kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi
pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah
mereka”. Dari ungkapan ini, mengandung makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang
kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru,
sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik

5. Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)

Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat
mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua
gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi
pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua
gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
Kendati demikian menarik untuk dipertimbangkan dari hasil studi yang dilakukan Bambang Budi Wiyono (2000)
terhadap 64 kepala sekolah dan 256 guru Sekolah Dasar di Bantul terungkap bahwa ethos kerja guru lebih tinggi
ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.

Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai
pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat sebagai barikut :

(1) jujur;

(2) percaya diri;

(3) tanggung jawab;

(4) berani mengambil resiko dan keputusan;


5) berjiwa besar;

(6) emosi yang stabil, dan

(7) teladan (E. Mulyasa, 2003).

6. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan
kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam
upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan
menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru
sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan
tersebut, (3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik
dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-
psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan (modifikasi dari pemikiran E. Mulayasa tentang Kepala Sekolah
sebagai Motivator, E. Mulyasa, 2003)

7. Kepala sekolah sebagai wirausahawan

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka
kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan
berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-
perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses
pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.

Sejauh mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung
dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek
terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

D. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam
melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan..
2. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional.
3. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin
kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya.
4. Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator
(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan.
5. Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak
langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa
efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Kepala Sekolah Tidak Kompeten?


Departemen Pendidikan Nasional memperkirakan 70 persen dari 250 ribu kepala sekolah di Indonesia tidak
kompeten. Berdasarkan ketentuan Departemen, setiap kepala sekolah harus memenuhi lima aspek kompetensi,
yaitu
kepribadian,
sosial,
manajerial,
supervisi,
dan kewirausahaan. Namun, hampir semua kepala sekolah lemah di bidang
kompetensi manajerial dan supervisi.
“Padahal dua kompetensi itu merupakan kekuatan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik,” kata
Direktur Tenaga Kependidikan Surya Dharma kepada wartawan di Jakarta kemarin.

Kesimpulan ini merupakan temuan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional setelah melakukan uji kompetensi. Direktorat Peningkatan Mutu melakukan uji
kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi
Kepala Sekolah. Lebih dari 400 kepala sekolah dari lima provinsi mengikuti tes tersebut. Untuk memastikan
temuan itu, uji kompetensi kembali dilakukan pekan lalu terhadap 50 kepala sekolah sebuah yayasan
pendidikan. “Hasilnya sama saja,” kata Surya.

Banyaknya kepala sekolah yang kurang memenuhi standar kompetensi ini tak terlepas dari proses rekrutmen
dan pengangkatan kepala sekolah yang berlaku saat ini. Di sejumlah negara, kata Surya, untuk menjadi kepala
sekolah, seseorang harus menjalani training dengan minimal waktu yang ditentukan. Ia mencontohkan Malaysia,
yang menetapkan 300 jam pelatihan untuk menjadi kepala sekolah, Singapura dengan standar 16 bulan
pelatihan, dan Amerika, yang menetapkan lembaga pelatihan untuk mengeluarkan surat izin atau surat
keterangan kompetensi.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah, pengangkatan kepala sekolah menjadi kewenangan penuh bupati atau
wali kota. “Kewenangan tersebut menjadikan bupati atau wali kota seenaknya saja menentukan kepala sekolah,”
ujarnya. Selain itu, proses pengangkatannya jarang disertai pelatihan. Ia berharap kepala daerah kembali
menggunakan standar kompetensi dalam memilih dan mengangkat kepala sekolah.

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia Yanti Sriyulianti menyatakan perekrutan kepala
sekolah memang tidak profesional. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya sekolah yang tidak berkualitas. Ia memberi
contoh perekrutan kepala sekolah di Subang, Jawa Barat, yang cenderung tertutup. “Proses yang tertutup
seperti itu bisa saja terjadi di tempat lain dan dapat diindikasikan sebagai salah satu bentuk korupsi, kolusi, dan
nepotisme,” kata Yanti kemarin. Menurut dia, perlu perubahan manajemen dan regulasi yang lebih transparan
dan akuntabel untuk memperbaikinya.

Penilaian Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan


Pengawas Sekolah
Dalam perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia, kegiatan Penilaian Kinerja merupakan salah satu
rangkaian dari  Siklus Manajemen Kinerja. Kegiatan penilaiaan kinerja pada dasarnya merupakan upaya untuk
memberikan jaminan bahwa setiap pegawai/karyawan dapat bekerja secara efektif, efisien  dan produktif sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Selain itu, melalui kegiatan penilaian kinerja diharapkan dapat
diketahui keunggulan dan kelemahan dari pegawai/karyawan yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai dasar
perencanaan pengembangan kinerja berikutnya.
Penilaian Kinerja dalam konteks persekolahan kita, — dengan tidak bermaksud mengesampingkan peran penting
tenaga pendidik dan kependidikan lainnya-, setidaknya terdapat tiga unsur penting yang perlu dinilai kinerjanya,
yaitu: Guru (Guru Mata Pelajaran/Guru BK/Konselor), Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas pokok merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, yang ditopang oleh
kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru, sebagaimana diisyaratkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
mencakup: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. 
Sebagai desainer masa depan anak, kepadanya terletak tanggung jawab untuk memberdayakan dan
membudayakan seluruh peserta didiknya.
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk mengelola dan memimpin keseluruhan  proses
dan substansi manajemen pendidikan di sekolah, dengan ditopang sejumlah kompetensi yang seharusnya 
dimiliki seorang kepala sekolah sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Kepala Sekolah, mencakup: (1) 
kompetensi kepribadian, (2)  kompetensi manajerial, (3)  kompetensi kewirausahaan, (4)  kompetensi supervisi, dan (5) 
kompetensi sosial. Sebagai leader dan manejer pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab secara
keseluruhan atas maju-mundurnya proses pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang bertugas melakukan penilaian dan
pembinaan, baik dalam bentuk supervisi akademik maupun supervisi manajerial, serta  melakukan
pembimbingan  dan pelatihan profesional  guru, dengan ditopang oleh sejumlah kompetensi yang harus
dikuasainya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pengawas Sekolah, mencakup: (1) kompetensi kepribadian, (2)
kompetensi  supervisi manajerial, (3) kompetensi supervisi akademik, (4) kompetensi evaluasi, pendidikan, (5) kompetensi
penelitian pengembangan, dan (6) kompetensi sosial. Pengawas sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan
penjaminan mutu dan memberdayakan kepala sekolah dan guru yang menjadi binaannya.
Untuk menjamin bahwa para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah  dapat bekerja  secara efektif dan efisien,
pemerintah saat ini telah meluncurkan kebijakan Penilaian Kinerja untuk ketiga unsur pelaksana pendidikan di
atas dan inti dari kebijakan penilaian kinerja ini adalah peningkatan mutu pendidikan.
Penilaian Kinerja bagi guru dikenal dengan sebutan Penilaian Kinerja Guru (PKG), sedangkan untuk kepala
sekolah disebut dengan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), dan untuk Pengawas Sekolah
disebut Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah (PKPS).

 Buku kerja kepala sekolah (kecil)


1. 1. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan ? Kemdiknas, Gedung D Lt. 17 Komplek Jl. Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270 Telp. (021) 57946110, Fax. (021) 57946110 ? Pusbang
Tendik, Jl. Raya Cinangka Km.19 Kampus Bojongsari, Depok 16517 Telp. (021) 7490411, Fax. (021)
7491174 Website: http://tendik.kemdiknas.go.id e-mail: tendik@kemdiknas.go.id Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011
2. 2. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011
3. 3. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan Nasional Sambutan K Diterbitkan oleh : Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan Badan PSDMP dan PMP Kementerian Pendidikan Nasional Alamat : Komplek
Kementerian Pendidikan Nasional Gedung D Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan - Jakarta
Telp. 021-57946110 Fax. 021-57946110 Website: http://tendik.kemdiknas.go.id Email:
tendik@kemdiknas.go.id Pengarah : Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Dr. Abi Sujak, M.Sc. Penanggung
Jawab : Drs. Miftah, M.Pd. Drs. Budi Supriyatno, M.Si. Drs. Johan Maulana, M.Pd. Tim Penyusun : Prof.
Dr. Husaini Usman Sugiarto, Ph.D. Dra. Sri Handayani, M.M. Drs. Sutirto Drs. Sadar, M.M Drs. HA.
Sholeh Dimyathi, MM Drs. Udit, M.M Drs. Sugimin, M.Pd H. Pramono, M.Pd Drs. H. Tajudin Tim
Sekretariat : Wining Widiharti, Martono, Ngadimin Otong Kusnadi, M. Noer Solichin Abdul Ghafur,
Widya Kersana Darmawan Affandi, Fahrial Hamdi M.Yusuf Wibisono, Ratikun, Nina Utami Nisa Afrilina,
Dien Burhanudin, Achmad Fauzi, Prih Yudianto eberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan
prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan salah satu PTK yang posisinya memegang
peran sangat signifikan dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di
sekolah. Kegiatan kekepalasekolahan adalah kegiatan dalam menyusun program, melaksanakan
program, evaluasi hasil pelaksanaan program, dan melaporkan pelaksanaan program. Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 ayat 3 menyatakan bahwa guru yang
telah memperoleh sertifikat pendidik dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah dengan
beban kerja sesuai beban kerja kepala satuan pendidikan. Kepala sekolah profesional adalah kepala
sekolah yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah meliputi:
dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Selain itu, untuk
meningkatkan profesionalisme kepala sekolah maka perlu dilaksanakan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB). Tujuannya adalah untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin
kompleks dan untuk lebih mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
efektif, efisien, dan produktif. Mengingat pentingnya peran kepala sekolah dalam memajukan mutu
pendidikan nasional sehingga tuntutan dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh kepala sekolah
menjadi besar. Saya menyambut baik upaya Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan untuk
menyusun Buku Kerja Kepala Sekolah. Saya harapkan buku ini dapat dipakai sebagai salah satu
pegangan atau acuan bagi kepala sekolah agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan
tugasnya. Dengan demikian, pada gilirannya mutu pendidikan semakin meningkat. Jakarta, Agustus
2011 Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. NIP. 196202031987031002 i
4. 4. Kata Pengantar Daftar Isi P eraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Pasal 15 ayat
3 menyatakan bahwa guru yang telah bersertifikat profesi dapat diangkat menjadi kepala satuan
pendidikan dengan beban kerja satuan pendidikan. Implementasi tugas tersebut tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah, Pasal 12 yang secara garis besar dapat dirangkum dalam tiga aspek yaitu: usaha
pengembangan sekolah/madrasah, peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan, dan usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala
sekolah/madrasah. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, maka Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan menyusun buku ini sebagai pedoman/acuan bagi kepala sekolah. Pengalaman sejumlah
sekolah yang termuat dalam buku ini mungkin belum yang terbaik, namun bisa menjadi best practices
yang menjadi acuan tambahan dalam mengembangkan manajemen sekolah di tanah air. Saya
berharap buku ini bisa menumbuhkan inspirasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang
merupakan ujung tombak peningkatan mutu pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas peran aktif semua pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku ini. Jakarta, Agustus 2011 Kepala Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan, Dr. Abi Sujak, M.Sc. NIP. 196210111986011001 ii Kata
Sambutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kata
Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . i ii iii iv Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Latar
Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Dasar
Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. Ruang
Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1 2 2 2 3 Bab II Kepala Sekolah
Profesional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Profesional. . .
. . . . . . . . . . . . . . B. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Peranan
Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional . . . . . . . . . . . . 4 4 5 5 Bab III Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 A. Perencanaan Program. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . 7 B. Pelaksanaan Rencana Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 C. Pengawasan
dan Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 D. Kepemimpinan Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 8 E. Sistem Informasi Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 Bab IV
Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Merencanakan Program . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Melaksanakan Rencana Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Menjalankan Kepemimpinan
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. Menerapkan Sistem Informasi
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 12 14 27 30 31 iii
5. 5. BAB I Daftar Lampiran HAL : Lampiran 1 Contoh Visi, Misi, dan Tujuan
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 Lampiran 2 Contoh Format Rencana Kerja Jangka Menengah,
Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah, Program
Prioritas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 Lampiran 3 Contoh Struktur Organisasi
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 Lampiran 4 Contoh Kelengkapan Administrasi Kepala
Sekolah . . . . . . . . . . 49 Lampiran 5 Contoh Petunjuk Teknis Pengembangan Diri Peserta Didik. . . . . 69
Lampiran 6 Contoh Kalender Pendidikan Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78 Lampiran 7
Perencanaan Program Induksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80 Lampiran 8 Contoh Pedoman Kerja
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82 Lampiran 9 Kode Etik Guru Indonesia. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 87 Lampiran 10 Contoh Sistematika Pengembangan KTSP . . . . . . . . . . . . . . . . . 88
Lampiran 11 Contoh Format Program Supervisi dan Evaluasi Kinerja . . . . . . . 95 Lampiran 12 Contoh
Analisis Kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96
Lampiran 13 Contoh MoU Kemitraan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100 Lampiran 14 Contoh
Pedoman Akademik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105 Lampiran 15 Contoh Penulusuran
Alumni/Tamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106 Lampiran 16 Contoh Format Pendayagunaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 109 Lampiran 17 Contoh Kode Etik
Warga Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110 Lampiran 18 Contoh Tata Tertib Peserta Didik. . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . 111 Lampiran 19 Contoh Format Laporan Bulan Kepala Sekolah . . . . . . . . . . . . .
114 Lampiran 20 Manajemen Sekolah dalam Foto . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 117 iv Pendahuluan A.
Latar Belakang Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk
memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap, terencana,
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan indikator. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan
standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut merupakan acuan dan kriteria
dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang penting dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah
merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan
profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
28 Tahun 2010 Pasal 12 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan
bahwa guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah dinilai kinerjanya secara
berkala setiap tahun dan secara kumulatif selama 4 tahun yang akan dijadikan dasar bagi promosi atau
demosi yang bersangkutan. Penilaian kinerja tersebut dilakukan berdasarkan implementasi tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) sebagai kepala sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya, kepala sekolah/madrasah perlu diberikan buku kerja sebagai acuan/pedoman
sehingga pelaksanaan tupoksi tersebut dapat efektif, efisien, dan produktif. 1
6. 6. BAB Berdasarkan uraian di atas, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan Nasional memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan melalui penerbitan Buku Kerja Kepala Sekolah. Buku ini diharapkan dapat
dipakai sebagai salah satu acuan/pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya. 1 7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. E.
Ruang Lingkup B. Tujuan Buku Kerja Kepala Sekolah disusun untuk menjadi: 1. acuan/pedoman bagi
kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksinya sehari-hari; dan 2. acuan/pedoman bagi pengawas
sekolah dan dinas pendidikan dalam melakukan pembinaan dan penilaian kepala sekolah. Ruang
lingkup Buku Kerja Kepala Sekolah ini meliputi: (1) pengertian kepala sekolah profesional, (2) tupoksi
kepala sekolah, dan (3) tahapan kegiatan kepala sekolah. C. Manfaat Buku Kerja Kepala Sekolah ini
diharapkan dapat: 1. memudahkan kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksinya secara rinci; dan 2.
membantu kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya. D. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan
Buku Kerja Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru. 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 5. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2000 tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan. 2 3
7. 7. BAB II B. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional Kepala Sekolah Profesional Sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1, menyatakan bahwa kepala sekolah adalah guru
yang diberi tugas tambahan untuk memimpin Taman Kanak- Kanak/Raudhotul Athfal (TK/RA), Taman
Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMK/MA), Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), atau Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB) yang bukan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). A. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Profesional Seorang kepala
sekolah disebut profesional apabila: 1. memiliki kejujuran dan integritas pribadi; 2. mendedikasikan
sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya; 3. memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dapat dikategorikan ahli pada suatu bidang; 4. berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang
ditetapkan secara rasional; 5. memiliki standar yang tinggi dalam bekerja; 6. memiliki motivasi yang kuat
untuk mencapai keberhasilan dengan standar kualitas yang tinggi; 7. mencintai dan memiliki sikap
positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-
orang yang berkaitan dengan profesi/ pekerjaannya; 8. memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
9. menjadi agen perubahan; 10. memiliki kode etik, dan 11. memiliki lembaga profesi. 4 Seorang kepala
sekolah profesional antara lain memiliki: 1. kejujuran; 2. kompetensi yang tinggi; 3. harapan yang tinggi
(high expectation); 4. standar kualitas kerja yang tinggi; 5. motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan; 6.
integritas yang tinggi; 7. komitmen yang kuat; 8. etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan); 9.
kecintaan terhadap profesinya; 10. kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan 11.
memiliki pandangan jauh ke depan (visionary). C. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional
Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka
meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah . Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah,
kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber daya
sekolah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama
dengan seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk
menciptakan proses belajar mengajar. Di samping itu, Iklim, suasana, dan dinamika sekolah memiliki
peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi belajar, kerjasama sehingga masing-masing
peserta didik memiliki kesempatan yang optimal untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana
dinyatakan oleh Gardner bahwa peserta didik memiliki 8 kecerdasan (Fisik, Linguistik, Matematis /Logis,
Visual/Spasial, Musikal, Naturalis, Interpersonal, Intrapersonal). Sistem Penjaminan mutu pendidikan
merupakan standar mutu pendidikan yang harus diwujudkan oleh semua warga sekolah agar proses
belajar mengajar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. 5
8. 8. BAB III Peranan penting kepemimpinan kepala sekolah ini sebagaimana dalam gambar berikut :
Proses Belajar Mengajar Peserta Didik Kepemimpinan Kepala sekolah s ua ,S a lim ik an am d n Di Ik
ah ol k Se Manajemen Sekolah Sumber Daya (Manusia, Sarana dan Prasarana, Informasi) Si st em sio
Mu Pe na tu nja l P (8 m en Sta ina di nd n di ka ar n) Na , a an Tugas Pokok dan Fungsi Kepala
Sekolah Lulusan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat (4) menyatakan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah meliputi: a.
usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah/madrasah;
b. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan selama
di bawah kepemimpinan yang bersangkutan; dan c. usaha pengembangan profesionalisme sebagai
kepala sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan tupoksinya. Oleh
sebab itu, tupoksi kepala sekolah mengacu pada tiga (3) butir di atas. Tupoksi kepala sekolah juga
harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah,
meliputi (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4)
kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi sekolah, A. Perencanaan Program 1. 2. 3. 4. Merumuskan,
menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi
sekolah. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah. Membuat Rencana Kerja
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). 5. Membuat perencanaan
program induksi. B. Pelaksanaan Rencana Kerja 1. Menyusun pedoman kerja; 2. Menyusun struktur
organisasi sekolah; 6 7
9. 9. 3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan; 4. Menyusun
pengelolaan kesiswaan yang meliputi: a. melaksanakan penerimaan peserta didik baru; b. memberikan
layanan konseling kepada peserta didik; c. melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para
peserta didik; d. melakukan pembinaan prestasi unggulan; e. melakukan pelacakan terhadap alumni; 5.
Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran; 6. Mengelola pendidik dan tenaga
kependidikan; 7. Mengelola sarana dan prasarana; 8. Membimbing guru pemula; 9. Mengelola
keuangan dan pembiayaan; 10. Mengelola budaya dan lingkungan sekolah; 11. Memberdayakan peran
serta masyarakat dan kemitraan sekolah; 12. Melaksanakan program induksi. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
C. Supervisi dan Evaluasi 16. 1. 2. 3. 4. 5. Melaksanakan program supervisi. Melaksanakan Evaluasi
Diri Sekolah (EDS) Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP Mengevaluasi pendayagunaan
pendidik dan tenaga kependidikan. Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah. 17. 18. 19. D.
Kepemimpinan Sekolah Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai berikut. 1.
menjabarkan visi ke dalam misi target mutu; 2. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
3. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah; 4. membuat rencana
kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu; 5. bertanggung jawab
dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah; 6. melibatkan guru, komite sekolah dalam
pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan
keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah; 7. berkomunikasi untuk
menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat; 8. menjaga dan
meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga 8 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan
dan kode etik; menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik; bertanggung
jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum; melaksanakan dan merumuskan
program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya; memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah/madrasah; membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional
para guru dan tenaga kependidikan; menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah
menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat; memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab; mendelegasikan sebagian
tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya; merencanakan
pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/ Madrasah; menyiapkan Buku
Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan dokumen terkait seperti KTSP, silabus,
peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi guru maupun bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur
keamanan sekolah; melakukan analisis kebutuhan guru pemula; menunjuk pembimbing dari guru yang
dianggap layak (profesional) membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi
guru pemula; menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat guru
yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing; mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain
kepada dinas pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/ madrasah tidak
dapat menjadi pembimbing; memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru
pemula; 9
10. 10. 27. memantau kinerja guru pembimbing dalam melakukan pembimbingan; 28. melakukan observasi
kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan memberikan masukan untuk perbaikan; 29.
memberi penilaian kinerja kepada guru pemula; 30. menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari
pembimbing, pengawas sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada guru
pemula; 31. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya; 32. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah/madrasah; 33. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional
para guru dan tenaga kependidikan; 34. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber
daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
35. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah
menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat; 36. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab; 37. mendelegasikan
sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya. E. Sistem
Informasi Sekolah 6. penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua pihak
untuk memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga sekolah/madrasah memperoleh
dukungan secara maksimal; 7. penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan
reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan dengan
peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan potensi sekolah; 8. melakukan
penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas dengan berbagai pihak baik di
dalam maupun di luar negeri, yang dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU); 9.
meminimalkan masalah yang timbul di sekolah melalui penguatan rasa kekeluargaan dan kebersamaan
untuk memajukan sekolah; 10. melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai
fasilitas (perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah, agar implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif. Bagan Tupoksi Kepala Sekolah Merencanakan Program
Melaksanakan Program Melaksanakan Pengawasan Melaksanakan Kepemimpinan Sekolah
Menerapkan Sistem Informasi Sekolah Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu: 1.
menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya sekolah untuk
menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung jawab bagi guru dan karyawan,
menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting
kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi; 2. melakukan penataan tugas dan tanggung jawab
yang jelas bagi warga sekolah berbasis kinerja; 3. menjalinan kerjasama dengan pihak lain; 4. didukung
oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah; 5. didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat,
dan memiliki tingkat sustainabilitas tinggi; 10 11
11. 11. BAB IV Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah Kepala Sekolah merupakan salah satu unsur
penjaminan mutu pendidikan. Dalam pelaksanaan tugasnya ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan antara lain: (a) merencanakan program, (b) melaksanakan rencana kerja, (c) melaksanakan
pengawasan dan evaluasi, (d) menjalankan kepemimpinan sekolah, dan (e) menerapkan sistem
informasi sekolah. A. Merencanakan Program Misi sekolah: a. memberikan arah dalam mewujudkan
visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu; c. menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; d. menekankan pada kualitas
layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; e. memuat
pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah; f. memberikan keluwesan dan
ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat; g. dirumuskan
berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan
diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah; h. disosialisasikan kepada
warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; i. ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. 1. Visi Sekolah Visi merupakan
impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah. 3. Tujuan Sekolah Tujuan sekolah
adalah hasil penyelenggaraan pendidikan yang akan dicapai. Visi sekolah: a. dijadikan sebagai cita-cita
bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; b.
mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan; c. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihakpihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; d. diputuskan
oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah; e. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; f. ditinjau
dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Tujuan sekolah: a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan); b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat; c. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan
pemerintah; d. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah; e.
disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. 2. Misi Sekolah Misi
sekolah merupakan upaya/tindakan yang dilakukan oleh warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah.
12 4. Rencana Kerja Sekolah a. Sekolah membuat: 1) rencana kerja jangka menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan
mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen 13
12. 12. yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah. c. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi: 1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
2) kalender pendidikan/akademik; 3) struktur organisasi sekolah; 4) pembagian tugas di antara guru; 5)
pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; 6) peraturan akademik; 7) tata tertib sekolah; 8) kode
etik sekolah; 9) biaya operasional sekolah. b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah: 1)
disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan
berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan
berlakunya oleh penyelenggara sekolah; 2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-
pihak yang terkait. d. Pedoman sekolah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. c. e.
Rencana kerja empat tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan
pertimbangan komite sekolah. d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. e. Rencana
kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai 8 Standar Nasional Pendidikan: 1) Standar Isi; 2)
Standar Proses; 3) Standar Kompetensi Lulusan; 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5)
Standar Sarana dan Prasarana; 6) Standar Pengelolaan; 7) Standar Pembiayaan; 8) Standar Penilaian.
B. Melaksanakan Rencana Kerja 1. Pedoman Sekolah a. Sekolah membuat dan memiliki pedoman
yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang
terkait. b. Perumusan pedoman sekolah: 1) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah; 2) ditinjau
dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. 14 Pedoman
pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan
dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan. 2. Struktur Organisasi
Sekolah a. Struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang
diuraikan secara jelas dan transparan. b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan
mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan
penyelenggaraan dan administrasi sekolah. c. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi
sekolah: 1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas
untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal; 2) dievaluasi secara berkala untuk melihat
efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah; 3) diputuskan oleh kepala sekolah dengan
mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah. 3. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah a. Kegiatan
sekolah: 1) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan; 2) dilaksanakan oleh penanggung jawab
kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada. b. Pelaksanaan kegiatan sekolah
yang tidak sesuai RKS yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan
pendidik dan komite sekolah. 15
13. 13. c. Kepala sekolah/madrasah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang
akademik dan non akademik pada rapat dewan pendidik dan komite sekolah dalam bentuk laporan
pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya. 4.
Bidang Kesiswaan a. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai
proses penerimaan peserta didik yang meliputi: 1) kriteria calon peserta didik: a) SD berusia sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun
dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak yang berkompeten, seperti konselor sekolah
maupun psikolog; b) SDLB/SMPLB/SMALB berasal dari peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, intelektual, mental, sensorik, dan/atau sosial; c) SMP berasal dari lulusan SD, Paket A atau
satuan pendidikan bentuk lainnya yang sederajat; d) SMA/SMK, berasal dari anggota masyarakat yang
telah lulus dari SMP, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat. 2) Penerimaan peserta
didik sekolah dilakukan: a) secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam
aturan sekolah; b) tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial,
kemampuan ekonomi bagi SD, SMP penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah; c)
berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, dan kriteria tambahan bagi SMK; d) sesuai dengan
daya tampung sekolah. 3) Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru. b. Sekolah: 1) memberikan layanan konseling
kepada peserta didik; 2) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik; 3)
melakukan pembinaan prestasi unggulan; 4) melakukan pelacakan terhadap alumni. 16 5. Bidang
Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1) Sekolah
menyusun KTSP. 2) Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan
peraturan pelaksanaannya. 3) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, potensi atau
karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. 4) Kepala Sekolah
bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP. 5) Wakil Kepala SMP dan wakil kepala SMA/SMK bidang
kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP. 6) Setiap guru bertanggungjawab
menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP. 7) Dalam penyusunan silabus, guru dapat
bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi. 8) Penyusunan KTSP tingkat
SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
sedangkan SDLB, SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan. b. Kalender Pendidikan 1) Sekolah menyusun kalender
pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan
hari libur. 2) Penyusunan kalender pendidikan/akademik: a) didasarkan pada Standar Isi; b) berisi
mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan,
dan mingguan; c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah. 3)
Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP. 4) Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan
pada semester gasal, dan semester genap. 17
14. 14. c. Program Pembelajaran 1) Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya. 2) Kegiatan pembelajaran didasarkan
pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses
dan Standar Penilaian. 3) Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan: a) model kegiatan
pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; b) melibatkan peserta didik secara aktif,
demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis; c) tujuan agar peserta didik
mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang
berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi; d)
pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara
sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi
yang diberikan oleh guru. 4) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik mampu: a) meningkat
rasa ingin tahunya; b) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan
pendidikan; c) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi;
d) mengolah informasi menjadi pengetahuan; e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan
masalah; f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan g) mengembangkan belajar mandiri
dan kelompok dengan proporsi yang wajar. 5) Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan
pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah. 6) Kepala
SD/SDLB/SMPLB/SMALB, wakil kepala SMP, dan wakil kepala SMA/SMK bidang kurikulum
bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran. 7) Setiap guru bertanggung jawab terhadap
mutu kegiatan 18 pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara: a) merujuk
perkembangan metode pembelajaran mutakhir; b) menggunakan metoda pembelajaran yang bervariasi,
inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran; c) menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat
bantu yang tersedia secara efektif dan efisien; d) memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan
peserta didik, dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi
peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat; e) memperkaya kegiatan
pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya; f) mengarahkan kepada
pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi,
kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis
dalam menyelesaikan masalah. d. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik 1) Sekolah menyusun program
penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. 2) Penyusunan
program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. 3) Sekolah menilai hasil
belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi
bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang
memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi. 4) Seluruh program
penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru. 5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau
secara periodik, berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji
eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab. 6)
Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian
formal yang berkelanjutan. 7) Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai. 8)
Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian
ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar. 9) Penilaian
meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan. 19
15. 15. 10) Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara terencana untuk tujuan
diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan. 11)
Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. 12) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara
sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala. 13)
Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik
untuk perbaikan metode penilaian. 14) Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta
didik, komite sekolah, dan institusi di atasnya. e. Peraturan Akademik 1) Sekolah menyusun dan
menetapkan Peraturan Akademik. 2) Peraturan Akademik berisi: a) persyaratan minimal kehadiran
siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru; b) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian,
kenaikan kelas, dan kelulusan; c) ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan; d)
ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor. 3)
Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah. 6.
Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan termasuk guru induksi. b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan: 1) disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 2)
dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi
kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik
dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka. 20 c.
Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan oleh penyelenggara sekolah. d. Sekolah/Madrasah perlu mendukung upaya: 1) promosi
pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme; 2)
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan
aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah/madrasah; 3) penempatan tenaga kependidikan
disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas; 4)
mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan
diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun,
tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawas tenaga kependidikan
tambahan tidak ada mutasi. e. Sekolah mendayagunakan:
16. 1) kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah;
2) wakil kepala SMP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah;
3) wakil kepala SMA/SMK, bidang kurikulum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum;
17. 4) wakil kepala SMA/SMK, bidang sarana prasarana melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola sarana prasarana;
18. 5) wakil kepala SMA/SMK, bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola peserta didik;
19. 6) wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pembantu kepala sekolah/ madrasah dalam mengelola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia
industri;
20. 7) guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi,
memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas
dan mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum;
21. 8) konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam 21
22. 16. 9) 10) 11) 12) 13) 14) memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik;
pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelatihan teknis kepada
peserta didik pada kegiatan pelatihan; tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan; tenaga laboratorium
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum di
laboratorium; teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempersiapkan,
merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran; tenaga administrasi melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administratif; tenaga kebersihan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan. 7.
Bidang Sarana dan Prasarana
23. a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana.
24. b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana dalam
hal:
25. 1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan;
26. 2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung
proses pendidikan;
27. 3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah;
28. 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan
kurikulum masing-masing tingkat;
29. 5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan
lingkungan.
30. c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik.
31. d. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:
32. 1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan
mengacu Standar Sarana dan Prasarana;
33. 2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta
pengembangannya. 22 e. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:
34. 1) menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya;
35. 2) merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan pendidik;
36. 3) membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;
37. 4) melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal;
38. 5) menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah/madrasah lain baik negeri
maupun swasta.
39. f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat
menimbulkan kerusakan.
40. g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan perkembangan
kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.
41. 8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
42. a. Sekolah/Madrasah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu
pada Standar Pembiayaan.
43. b. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah mengatur:
44. 1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;
45. 2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan
operasional;
46. 3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan
sesuai dengan peruntukannya;
47. 4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan
kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.
48. c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan
ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
49. d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan
akuntabel. 23
50. 17. 9. Budaya dan Lingkungan Sekolah
51. a. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran
yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.
52. b. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan:
53. 1) berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting minimum yang akan dilaksanakan;
54. 2) memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang, serta penjelasannya; 3) diputuskan
oleh kepala sekolah dalam rapat dewan pendidik. c. Sekolah menetapkan pedoman tata-tertib yang
berisi:
55. 1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk dalam hal menggunakan dan
memelihara sarana dan prasarana pendidikan;
56. 2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Sekolah, serta pemberian sangsi bagi warga
yang melanggar tata tertib.
57. d. Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan masukan komite sekolah, dan peserta didik.
58. e. Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang:
59. 1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan
masyarakat;
60. 2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar.
f. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menegakkan etika
sekolah.
61. g. Sekolah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua
warga sekolah. h. Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:
62. 1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;
63. 2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;
64. 3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi
semua peraturan yang berlaku;
65. 4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman;
66. 5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;
67. 6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta
68. 7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan
kenyamanan sekolah. 24 25
69. 18. 10. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
70. a. Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan.
71. b. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.
72. c. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan nonakademik.
73. d. Keterlibatan peranserta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan
tertentu yang ditetapkan.
74. e. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input,
proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
75. f. Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah.
76. g. Kemitraan SD/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan SMP/SMPLB atau yang setara,
serta dengan TK/RA/BA atau yang setara di lingkungannya.
77. h. Kemitraan SMP/SMPLB, atau yang setara dilakukan minimal dengan SMA/SMK/SMALB, SD atau
yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri.
78. i. Kemitraan SMA/SMK, atau yang setara dilakukan minimal dengan perguruan tinggi, SMP atau yang
setara, serta dunia usaha dan dunia industri di lingkungannya.
79. j. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Contoh Kegiatan
Interaksi dengan Masyarakat
80. C. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi
81. 1. Program Pengawasan Contoh Kegiatan Kemitraan Sekolah dengan Dunia Usaha 26
82. a) Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
83. b) Penyusunan program pengawasan di sekolah didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan.
84. c) Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.
85. d) Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut hasil pengawasan.
86. e) Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain dari lembaga
perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan. 27
87. 19. 
88. f) Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah/madrasah.
89. g) Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang
ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.
90. h) Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-
kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah. kepala sekolah, secara terus
menerus melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.
91. i) Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
92. j) Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati/walikota melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan sekolah yang
bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait.
93. k) Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan hasil pengawasan
tersebut dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan
yang ditemukan.
94. l) Sekolah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan
pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja sekolah, dalam pengelolaan
pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan.
95. 2. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
96. a. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah.
97. b. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan
dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
98. c. 28 Sekolah melaksanakan:
99. 1) evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada
akhir semester akademik;
100.2) evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurangkurangnya satu kali dalam setahun, pada
akhir tahun anggaran sekolah/madrasah.
101.3) Evaluasi diri sekolah dilakukan secara periodik berdasar pada data dan informasi yang sahih. d.
Langkah-langkah pelaksanaan EDS sebagai berikut:
102.1) Sekolah membentuk Tim Pengembang Sekol
103.ah.
104.2) Sekolah melakukan sosialisasi EDS.
105.3) Sekolah melakukan pengisian instrumen EDS kualitatif.
106.4) Sekolah menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) berdasarkan hasil EDS.
107.5) Sekolah melakukan pengisian EDS online. 6) Sekolah menyusun laporan EDS.
108.3. Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Proses evaluasi dan
pengembangan KTSP dilaksanakan secara:
109.a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir;
110. b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan
sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;
111.c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;
112.d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah, pemakai
lulusan, dan alumni.
113.4. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
114.a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara komprehensif
pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
115.b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan
keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pelaksanaan tugas. c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan
perubahan-perubahan peserta didik. 5. Akreditasi Sekolah a. Sekolah menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b.
Sekolah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang
memiliki legitimasi. c. Sekolah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya secara holistik
dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi. 29
116.20. D. Menjalankan Kepemimpinan Sekolah 1. Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah. 2.
Kriteria untuk menjadi kepala dan wakil kepala sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik
dan tenaga kependidikan 3. Kepala SMP/SMPLB dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala sekolah
4. Kepala SMA dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana,
dan kesiswaan. Sedangkan kepala SMK dibantu empat wakil kepala sekolah untuk bidang akademik,
saranaprasarana, kesiswaan, dan hubungan dunia usaha dan dunia industri. Dalam hal tertentu atau
sekolah yang masih dalam taraf pengembangan, kepala sekolah/madrasah dapat menugaskan guru
untuk melaksanakan fungsi wakil kepala sekolah. 5. Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik,
dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada
institusi di atasnya. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, institusi dimaksud adalah penyelenggara
sekolah. 6. Kepala dan wakil kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan memimpin yaitu
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan Standar Pengelolaan
Satuan Pendidikan. 7. Kepala sekolah: a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu; b. merumuskan
tujuan dan target mutu yang akan dicapai; c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan
kelemahan sekolah; d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu; e. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah; f. melibatkan
guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah. Dalam hal sekolah swasta,
pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah; g. berkomunikasi untuk
menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat; h. menjaga dan
meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem
pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik; i.
menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik; j. bertanggung jawab atas
perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum; 30 k. l. m. n. o. p. q. r. melaksanakan dan
merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja
sekolah; meningkatkan mutu pendidikan; memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya; memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung
oleh komunitas sekolah; membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/ madrasah
dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional para guru dan tenaga kependidikan; menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian
sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah menanggapi
kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber memberi
contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab. 8. Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian
tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya. E. Menerapkan Sistem
Informasi Sekolah 1. Dalam rangka menerapkan sistem informasi, sekolah: a. mengelola sistem
informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien
dan akuntabel; b. menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan mudah diakses; c.
menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun
pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan; d.
melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. 2. Komunikasi antarwarga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien
dan efektif. 31
117.21. Alur Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah Analisis Lingkungan Analisis Lingkungan Strategis Strategis
Situasi Pendidikan Situasi Pendidikan Saat Ini Saat Ini Situasi Pendidikan Situasi Pendidikan yang
Diharapkan yang Diharapkan Kesenjangan Kesenjangan Visi Visi Misi Misi Tujuan Sekolah Tujuan
Sekolah Selama44tahun tahun Selama LAMPIRAN-LAMPIRAN Strategi Strategi PelaksanaanProgram
Pelaksanaan Program Target Pencapaian Target Pencapaian (Milestones) (Milestones) Rencana
Rencana AnggaranBiaya Anggaran Biaya Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi 32 33
118.22. Contoh : Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Lampiran 1 Visi : TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG
BERIMAN, CERDAS, TERAMPIL, MANDIRI DAN BERWAWASAN GLOBAL Misi: 1. Menanamkan
Keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama 2. Mengoptimalkan proses pembelajaran
dan bimbingan. 3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat, bakat,
dan potensi peserta didik. 4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan. 5. Menjalin kerjasama
yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain yang terkait. Tujuan : Mengacu pada visi dan
misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan
ini adalah sebagai berikut ini. a. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan b. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.
c. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan karakter
bangsa. d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter
bangsa. e. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah. f.
Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK. 34 35
119.23. TAHAP I MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH/ MADRASAH SAAT INI 36 Melakukan
MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH/ MADRASAH YANG DIHARAPKAN Harapan Pemangku
Kepentingan TAHAP III MENYUSUN PROGRAM & KEGIATAN MENYUSUN RENCANA ANGGARAN
SEKOLAH/ MADRASAH MENYUSUN RKT RKAS/M Acuan Standar Sekolah Kondisi Nyata
Sekolah/Madrasah Tantangan (Utama) Langkah 1: Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
TAHAP V Langkah 2: Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) SPM,
SNP Langkah 1: Merumuskan Visi TAHAP II Visi/Misi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Langkah 2:
Merumuskan Misi Langkah 3: Merumuskan Tujuan Langkah 4: Merumuskan Sasaran & Indikator
Kinerja Langkah 1: Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program Langkah 2:
Menentukan Kegiatan, Indikator Kegiatan, dan Jadwal Kegiatan Langkah 1: Membuat Rencana Biaya
Program TAHAP IV Langkah 1: Membuat Rencana Pendanaan Program Langkah 3: Menyesuaikan
Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan 1. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis 2. Menetapkan
Program/Kegiatan Rutin 3. Menetapkan Jadwal RKT Prestasi akademik lulusan belum memenuhi
standar nasional pendidikan (rata-rata KKM 50% dan rata-rata NUAN 6,00) Prestasi non akademik
sekolah masih rendah (ratarata mencapai kejuaraan tingkat kabupaten/kota) 3.1 3.2 Dan sebagainya
Standar Kelulusan: Dan sebagainya Prestasi non akademik sekolah tinggi (rata-rata minimal mencapai
kejuaraan tingkat nasional) Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi standar nasional pendidikan
(KKM 100% dan NUAN 8,00) Standar Kelulusan: Dan sebagainya Dan sebagainya 3. Proses
pembelajaran sudah memenuhi standar nasional pendidikan, yaitu 100% guru melaksanakan CTL
Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan, yaitu baru 50% guru
melaksanakan CTL 2.1 Pengembangan Proses Pembelajaran: Pengembangan Proses Pembelajaran:
Dan sebagainya Dan sebagainya 2. Kurikulum 100% memenuhi standar nasional pendidikan
(perangkat pembelajaran sudah disusun untuk kelas 1-6 semua mapel) Kurikulum 70% memenuhi
standar nasional pendidikan (perangkat pembelajaran belum disusun untuk kelas 1-6 semua mapel) 1.1
Standar Isi: Kondisi yang diharapkan (lima tahun ke depan) Standar Isi: Kurikulum Kondisi saat ini 1 No.
2 tingkat KKM: 50% NUAN: 2,00 Standar Kelulusan: 50% 30% Standar Isi: Besarnya Tantangan Nyata
Contoh : Format Analisis Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan 4
tahun ke depan. Lampiran 2 Contoh : Proses Penyusunan RKS/M dan RKT 37
120.24. 38 39 Guru dan sekolah 100% melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum
atau standar nasional pendidikan Dan sebagainya Guru dan sekolah 80% melaksanakan sistem
penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan (rata-rata masih di bawah
standar nasional, baik tingkat kesulitas maupun model-model yang digunakan) Dan sebagainya 8.1
Pengembangan Penilaian: Dan sebagainya Pengembangan Penilaian: Dan sebagainya Pembiayaan
masih rendah (di bawah 70.000 rupiah per bulan per anak atau sekitar 40-%) 7.1 8. Pembiayaan
memenuhi standar nasional (di atas 150.000 rupiah per bulan per anak) Pengembangan Pembiayaan:
Pengembangan Pembiayaan: Kondisi yang diharapkan (lima tahun ke depan) 7. Kondisi saat ini Dan
sebagainya Dan sebagainya No. 100% Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional
pendidikan 70% Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional pendidikan 6.1
Pengembangan Pengelolaan: Pengembangan Pengelolaan: Dan sebagainya Dan sebagainya 6.
Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar 100% memenuhi standar nasional
pendidikan Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 75%
memenuhi standar nasional pendidikan 5.1 Pengembangan Prasarana dan sarana: Pengembangan
Prasarana dan Sarana: Dan sebagainya Dan sebagainya 5. Pendidik dan tenaga kependidikan terdapat
100% sudah memenuhi standar nasional pendidikan Pendidik dan tenaga kependidikan terdapat 80%
memenuhi standar nasional pendidikan 4.1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Kondisi yang diharapkan (lima tahun ke depan) Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Kondisi saat ini 4. No. 20% Pengembangan Penilaian: 60% Pengembangan Pembiayaan: Besarnya
Tantangan Nyata 30% Pengembangan Pengelolaan: 25% Pengembangan Prasarana dan sarana: 20%
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Besarnya Tantangan Nyata
121.25. .............. SUMBER DANA LAINNYA KOMITE SEKOLAH BOS Pengembangan Standar Proses
Pengembangan Standar Proses ..… ..… Dst, s.d tahun ke IV .......................... .......................... ..… ..
… ..… ..… ..… ..… ..… ..… 3 2.1.1 2.1 2 1.1.1 1.1 1 No Jumlah Total dst Jumlah 02 Pengembangan
Standar Proses Jumlah 01 Harga Satuan Jumlah Harga APBD Kab Bagus APBD Prop BOS RTN APBN
TAHUN PELAJARAN : ……../………. BOS BUKU RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
Volume Satuan Pengembangan Standar Isi Uraian Program Contoh Format : RKAS Sumb Sumb
Komputer Bangunan Sukarela Masyarakat Sumber Dana Lainnya ..… ..… JUMLAH (RP) ..… ..……. …
DST ..… ..……. 2.2…… 2.1…… 2 ..……. ..… RUTIN … DST ..… BOS Pengembangan Standar
Isi .............. ..……. SSN Pengembangan Standar Isi KOMITE SEKOLAH TAHUN II SSN TAHUN
I .............. TAHUN DAN SUMBER DANA SUMBER DANA LAINNYA SEKOLAH…………………………
KAB. …………………….. PROVINSI ………………………. JUMLAH (RUPIAH) 1.2…… 1.1…… 1
PROGRAMPROGRAM STRATEGIS RUTIN RENCANA KERJA SEKOLAH JANGKA MENENGAH
(RKJM) .............. Contoh Format : RKJM .............. 40 41
122.26. 42 43 : ………………………………………………………… Provinsi STANDAR ISI :
………………………………………………………… Kab / Kota Sekolah menyediakan kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik 1.2. 2.2. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standa 2.1. Dst
RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik 2,1,2,
Silabus diarahkan pada pencapaian SKL. 2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan KTSP. STANDAR PROSES 2. 1.2.2. Sekolah
menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta
didik. 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik. STANDAR NO 1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi
waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa. 1.1.2. Kurikulum dibuat dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran. 1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
menggunakan panduan yang disusun BSNP. Kurikulum sudah sesuai dan relevan 1.1. REKOMENDASI
PROGRAM 2 1 2011/ 2012 2 3 3 2013/ 2014 SKALA PRIORITAS 2012/ 2013 1 SKALA PRIORITAS :
………………………………………………………… Kecamatan REKOMENDASI PROGRAM :
………………………………………………………… Alamat STANDAR :
………………………………………………………… Nama Sekolah 1 NO PROGRAM PRIORITAS
(RENCANA KERJA TAHUNAN) 4 2014/ 2015 4
123.27. 44 45 Kebijakan Program LABORAN Anggaran Prosedur Ket: GURU KELAS II GURU KELAS III
PENJAGA SEKOLAH Instruksi Koordinasi GURU KELAS I KOMITE SEKOLAH GURU KELAS V
PESERTA DIDIK GURU KELAS IV GURU AGAMA PENJAGA SEKOLAH GURU KELAS VI TENAGA
ADMINISTRASI SEKOLAH (TAS) KEPALA SEKOLAH SD……………………………. Contoh :
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH GURU PENJAS GURU MULOK PUSTAKAWAN Lampiran 3
Strategi Evaluasi Pengendalian Contoh : STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH Tujuan Implementasi
Strategi Kinerja Visi-Misi Perumusan Strategi Sumber Daya Budaya Struktur Internal Sosial Lingkungan
Eksternal Kajian Faktor Lingkungan Alur Manajemen Stratejik Pengelolaan Sekolah
124.28. 46 47 Ket: Ket: WAKA WALI KELAS VII WAKA WALI KELAS VII Instruksi Koordinasi WALI KELAS
VII WAKA KOMITE SEKOLAH Instruksi Koordinasi WALI KELAS VII KOMITE SEKOLAH GURU MATA
PELAJARAN GURU MATA PELAJARAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH (TAS) PESERTA DIDIK
WALI KELAS VII WAKA KEPALA SEKOLAH SMA……………………………. Contoh : STRUKTUR
ORGANISASI SEKOLAH PESERTA DIDIK WALI KELAS VII TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
(TAS) KEPALA SEKOLAH SMP……………………………. Contoh : STRUKTUR ORGANISASI
SEKOLAH LABORAN LABORAN GURU BP/BK PUSTAKAWAN GURU BP/BK PUSTAKAWAN
125.29. 48 49 Instruksi Koordinasi WALI KELAS PESERTA DIDIK KAPROG KOORD. BP/BK KAPROG
WAKA SEK HUBIN/HUMAS II I 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 NO Formulir Pendaftaran Siswa Baru
Daftar Calon Siswa Baru Kelas I Daftar Siswa Baru Kelas I Buku Induk Siswa Buku Klaper Jml. Siswa
Menurut Kelas, Asal, dan JK ADMINISTRASI KESISWAAN Rencana Kerja: - Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) - Rencana Kerja Tahunan (RKT) - RKAS PK-1 Jadwal Pelajaran Sekolah PK-2
Daftar Pembagian Tugas Guru PK-3 Daftar Pemeriksaan Persiapan Mengajar PK-4 Daftar
Penyelesaian Kasus Khusus di Sekolah PK-5 Daftar Hasil UAS PK-6 Rekapitulasi Kenaikan Kelas PK-7
Daftar Penyerahan STTB PK-8 Catatan pelaksanaan Supervisi Kelas PK-9 Hubungan Kemasyarakatan
PK-10 Laporan Penilaian Hasil Belajar ADMINISTRASI PROGRAM PENGAJARAN KOMPONEN
WAKA SEK SARPRAS KOORDINATOR GURU STAF TATA USAHA TIDAK ADA KETERANGAN
Lampiran 4 KOORDINATOR ADA WAKA SEK KESISWAAN KEPALA TATA USAHA KEPALA
PUSTAKAWAN KAPROG KEPALA SEKOLAH Contoh : KELENGKAPAN ADMINISTRASI KEPALA
SEKOLAH Ket: KAPROG WAKA SEK HUBIN/HUMAS WAKASEK MANAJEMEN MUTU KOMITE
SEKOLAH SMK……………………………. Contoh : STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
126.30. 50 51 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 1 2 3 4 10 11 12 13 14 15 16 IV V 3 4 5 6 7 8 9 1 2 NO III 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 NO PERL-1 Buku Pemeriksaan Perlengkapan/Barang PERL-4 Buku
Inventaris Perlengkapan/Barang PERL-5 Daftar Usul Pengadaan Barang - Buku Pengumuman - Buku
Agenda - Buku Ekspedisi - Buku Administrasi Perpustakaan - Buku Notulen Rapat - Data Statistik
Sekolah - Struktur Organisasi Sekolah ADMINISTRASI PERLENGKAPAN RAPBS Buku Kas Umum
Buku Kas Pembantu Rangkuman Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Sekolah KEU-5 Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Sekolah KEU-1 KEU-2 KEU-3 KEU-4 ADMINISTRASI KEUANGAN
Daftar Susunan Keluarga Daftar Hadir Tidak Hadir Peg./Guru Daftar Rangkuman Tidak Hadir
Pegawai/Guru (bulanan) Data Kepegawaian Kartu Pribadi Pegawai/guru Papan Kegiatan Kepala
Sekolah File Data Kepegawaian KOMPONEN Rencana Kebutuhan Pegawai/Guru Usulan Pengadaan
Pegawai dan Tenaga Kependidikan Usul Pengangkatan CPNS Daftar Riwayat Hidup Usul Kenaikan
Gaji Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Buku Catatan Penilaian PNS DP-3 PNS Daftar Urut
Kepangkatan PNS Buku Cuti Pegawai ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Jml. Siswa Menurut Usia,
Kelas, dan JK Papan Absensi Harian Siswa Buku Rekapitulasi Harian Absensi Siswa Buku Absensi
Bulanan Siswa Buku Rekapitulasi Bulanan Absensi Siswa Surat permohonan Pindah Sekolah Surat
Keterangan Pindah Sekolah Mutasi Siswa Selama Semester Daftar Calon Peserta Ujian Sekolah Daftar
Peserta UAS dan Prestasinya Tanda Peserta UAS Daftar Masuk SMP Daftar Kenaikan Kelas Daftar
Rekapitulasi Kenaikan Kelas/Lulusan Tata Tertib Siswa KOMPONEN TIDAK ADA ADA TIDAK ADA
KETERANGAN ADA KETERANGAN
127.31. 52 53 Hari pertama masuk sekolah 4 5 6 7 AGS SEMESTER 2 2 SEPT OKT NOP DES JAN Januari
Februari Maret April Mei Juni BULAN HARI KERJA SMT HARI LIBUR FEB MINGGU UMUM :
……………………………………………………… : ………………………………………………………
PERHITUNGAN HARI SEKOLAH DAN LIBUR SEKOLAH : ………...…...... : ………........…. Juli Agustus
September Oktober Nopember Desember JUMLAH SATU TAHUN PELAJARAN Jumlah SEMESTER 1
SEMESTER 1 NO JENIS SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Identitas sekolah (Nama dan Alamat
Sekolah) PERHITUNGAN HARI SEKOLAH DAN LIBUR SEKOLAH Kegiatan Belajar Mengajar a.
Persiapan mengajar b. Penyajian pelajaran c. Evaluasi belajar d. Kenaikan tk/penjurusan e. Tamat
belajar Upacara Sekolah Kegiatan dalam libur Kegiatan Ekstrakurikuler Bimbingan siswa a. Pekan
orientasi b. Penjelasan TT sekolah c. Penjelasan TT fasilitas sekolah 3 2 JULI JADWAL KEGIATAN
SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 : ………...…...... : ………........…. Pendaftaran calon siswa
Seleksi calon siswa Pendaftaran calon siswa yang diterima Perpindahan siswa Perencanaan kelas
Penyusunan jadwal pelajaran Pembagian tugas guru Persiapan tahun pelajaran 1 a. b. c. d. e. f. g.
KEG/BLN NO Identitas sekolah (Nama dan Alamat Sekolah) CONTOH : FORMAT ADMINISTRASI
SEKOLAH PUASA MAR JUN HARI BELAJAR MEI KHUSUS APR
128.32. 54 55 Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Nama Bulan Nama Bulan
Jumlah hari tdk masuk Jumlah hari kegiatan sekolah Jumlah Juli Agustus September Oktober
November Desember Jumlah Minggu 2 Minggu 0 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 0 Minggu 1 Minggu 3
Minggu 1 Minggu 11 Minggu Jumlah Minggu 5 Minggu 5 Minggu 5 Minggu 5 Minggu 5 Minggu 5 Minggu
30 Minggu : .................................. : .................................. : .................................. Juli Agustus
September Oktober November Desember Jumlah Nama Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni
Jumlah Nama Bulan No. 1 2 3 4 Januari Februari Maret April Nama Bulan II. Jumlah (∑) Minggu tidak
Efektif ; No. 1 2 3 4 5 6 SEMESTER GENAP I. Jumlah (∑) Minggu/Semester; No. 1 2 3 4 5 6 Jumlah
Minggu 1 Minggu 1 Minggu 1 Minggu 1 Minggu Jumlah Minggu 5 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 4 Minggu
5 Minggu 5 Minggu 28 Minggu Jumlah Minggu 2 Minggu 5 Minggu 3 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 2
Minggu 19 Minggu III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 30 – ∑ minggu tidak efektif 11
= 19 minggu/jam tatap muka No. 1 2 3 4 5 6 II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ; No. 1 2 3 4 5 6
SEMESTER GANJIL I. Jumlah (∑) Minggu/Semester; Sekolah Mata Pelajaran Tahun Pelajaran
PERHITUNGAN KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER GANJIL/GENAP
129.33. 56 57 Mei Juni Jumlah hari kemungkinan tidak masuk Jumlah hari kegiatan sekolah Jumlah Januari
Februari Maret April Mei Juni Jumlah Nama Bulan Jumlah Minggu 4 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 2
Minggu 2 Minggu 1 Minggu 16 Minggu ........................... ......................... Juli JENIS SEKOLAH TAHUN
PELAJARAN SEMESTER September Oktober Nopember Desember 2 3 4 5 6 Keterangan : Untuk
semester 2 dibuat sama dengan semester 1 bulannya diganti. Agustus 1 BULAN/SISWA PROGRAM
STUDI TINGKAT L : …………………………………………………… :
…………………………………………………… : …………………………………………………… P DAFTAR
KEADAAN SISWA J I P J II …………….......……….. NIP. …………….., ……….......……….. Kepala
Sekolah L Catatan: 1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah jam masing-masing mata
pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah jam satu mata
pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda. 2. Untuk menentukan jumlah jam dari masing-masing
mata pelajaran/kompetensi bedasarkan pada analisis SK/KD atau pemetaan kurikulum implementatif
yang telah divalidasi. Jakarta, .................... Guru Mapel Mengetahui, Kepala Sekolah... IV. Jumlah (∑)
jam efektif/semester ganjil = ...... x ...... jam tatap muka = ...... jam tatap muka. Jumlah (∑) jam
efektif/semester genap =...... x ....... jam tatap muka =....... jam tatap muka. No. 1 2 3 4 5 6 Contoh:
FORMAT DAFTAR KEADAAN SISWA NO 2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 12 Minggu III.
Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 28 – ∑ minggu tidak efektif 12 = 16 minggu/jam
tatap muka 5 6 III
130.34. 58 59 01 Orang I 02 % 03 Orang II 04 % : ……………………………………….. :
……………………………………….. : ……………………………………….. : …………………………. :
…………………………. 1. Jumlah minggu belajar : ………………..minggu 2. Pencapaian target Silabus :
………………..% 3. Pelaksanaan Formatif dan nilai yang dicapai 3.1 Ulangan formatif ke 1 dilaksanakan
pada tanggal …… nilai rata-rata kelas ……....... 3.2 Ulangan formatif ke 2 dilaksanakan pada tanggal
…… nilai rata-rata kelas ………… 3.3 Ulangan formatif ke 3 dilaksanakan pada tanggal …... nilai rata-
rata kelas …………. 3.4 Ulangan formatif ke 4 dilaksanakan pada tanggal …... nilai rata-rata kelas
…………. 4. Evaluasi belajar semester (sumatif/ulangan umum) nilai rata-rata kelas ……………….......
Dilaksanakan pada tanggal …………………………........….. 5. Masalah dan hambatan yang timbul 5.1
dari butir 1 …………………………………………… 5.2 dari butir 2 ……………………………………………
5.3 dari butir 3 …………………………………………… 6. Pemecahannya SEKOLAH ALAMAT
REKAPITULASI TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN/KLS SEMESTER Orang 07 08 % 09 10 11
JUMLAH …………………….. NIP. …………………………….., 2011 Kepala Sekolah Orang
REKAPITULASI PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR % TINGKAT III 05 06 :
……………………………………………………… : ………………………………………………………
LAPORAN KENAIKAN TINGKAT/KELUAR/LULUS : ………...…...... : ………........…. CONTOH:
FORMAT REKAPITULASI PELAKSANAAN PROSES BELAJAR dst Program studi Tinggal kls Keluar
Lulus 1 (diisi awal tahun) 2 Siswa yang tinggal kelas Program studi Tinggal kls Keluar Lulus PROGRAM
STUDI JENIS SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Identitas sekolah (Nama dan Alamat Sekolah)
CONTOH: FORMAT LAPORAN KENAIKAN TINGKAT/KELUAR/LULUS
131.35. 60 61 PROGRAM STUDI TAHUN PELAJARAN BULAN Identitas sekolah (Nama dan Alamat
Sekolah) I II III BANYAK KELAS JML KLS L I P L II P L III JML SISWA BLN YANG LALU :
……………………………………………………… : ……………………………………………………… P P
JML L DAFTAR KEADAAN SISWA MENURUT TINGKAT : ………...…...... : ………........…. P L II P L III
P L ……………………........ NIP. P JML …………………………….., ........ Kepala Sekolah L I JML
SISWA BLN INI ………………………….. NIP. ………………………….. NIP. CONTOH: FORMAT
DAFTAR KEADAAN SISWA MENURUT TINGKAT ………………………,2011 Guru ybs, Mengetahui
Kepala Sekolah 6.1 dari butir 1 …………………………………………… 6.2 dari butir 2
…………………………………………… 6.3 dari butir 3 …………………………………………… 7.
Kesimpulannya :
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
132.36. 62 63 Asal surat 02 01 Unit Pengolah/Penerima Nomor urut Jumlah KOP SURAT Uraian Nomor 04
03 06 Ket. Tgl./jam : ………...… Diterima oleh : …...……… 05 Perihal Tanggal Penyampaian
……………………........ NIP. …………………………….., ........ Kepala Sekolah Nama dan Paraf Pejabat
Penilai Tanggal LEMBAR PENGANTAR SURAT RUTIN Tanggal, Bulan dan Tahun :
…………………………………………….. : …………………………………………….. :
…………………………………………….. RAHASIA BUKU CATATAN PENILAIAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL : ………...…...... : ………........…. CONTOH: FORMAT PENGANTAR SURAT CATATAN : S ;
Sakit I ; Izin A ; Alpa No. Nama NIP No. Karpeg Identitas sekolah (Nama dan Alamat Sekolah)
CONTOH: FORMAT BUKU CATATAN PENILAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
133.37. 64 65 : : : : : : Hal Lampiran Dari Nomor Pengolah Catatan Kode LEMBAR PENGANTAR SURAT
RAHASIA KOP SURAT KOP SURAT Tgl . : No.Urut : Jumlah NO. URUT ASAL SURAT TGL SURAT
KET. M K Tgl./jam : ………..........… Diterima oleh : …...….......…… NO. SURAT Unit
Pengolah : ........................................................ Tanggal
Penyampaian : ........................................................ CONTOH: FORMAT SURAT RAHASIA : Indeks
CONTOH KARTU KENDALI CONTOH: FORMAT KARTU KENDALI
134.38. 66 67 Isi surat/barang SURAT PENGUMUMAN KOP SEKOLAH SURAT PENGANTAR
Nomor: ................... KOP SURAT Cap Dinas Jumlah Nama terang NIP Tanda tangan Nama Jabatan
Keterangan ............................................................................................ Cap Dinas Nama terang NIP
Tanda tangan Nama
Jabatan ........................................................................................................................................................
............................................. ........................................................................................................................
............................................................................. ........................................................................................
............................................................................................................. ........................................................
............................................................................................................................................. ........................
......................................................................................................................................................................
....... Contoh: Surat Pengumuman CONTOH: SURAT PENGUMUMAN Tembusan Yth : Nomor Kepada
Yth …………………………….. …………………………….. …………………………….. CONTOH:
FORMAT SURAT PENGANTAR
135.39. 68 69 No. Nama Pekerjaan BUKU TAMU PEMBINAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Inpres
No.6 Tahun 2009 Inpres No,1 Tahun 2010 SK Mendikbud No. 0461/II/1984 tentang Pembinaan
Kesiswaan SK Ditjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/O/1992 Tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan
RKAS Sekolah…….............................……. tahun ……............……….. Strategik Planing Pengembangan
Sekolah ……....................………. tahun pelajaran …..............…... MENGINGAT : Bahwa sesuai dengan
pengalaman dan perkembanagn sistem pendidikan yang ada di Sekolah………...............….., dipandang
perlu untuk segera diadakan penyempurnaan dan pemantapan kegiatan kesiswaan di
Sekolah……………...................... Lampiran 5 Catatan 2. Diterima Bahwa dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan di Sekolah………...............................……… dan terpadunya kegiatan intra kurikuler,
kokurikuler dan ekstra kurikuler serta untuk terciptanya pembentukan tamatan
Sekolah……….................................… yang bertanggung jawab, maka dipandang perlu untuk
dikeluarkan Standar Operasional Prosedur Pembinaan Kegiatan Kesiswaan berbasis karakter bangsa
bagi Siswa …………............………………………… Maksud 1. MENIMBANG : KEPALA SEKOLAH
…………………. CONTOH: PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK Tanggal
CONTOH: FORMAT BUKU TAMU PEMBINAAN
136.40. 70 71 Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa bagi siswa (PKBS) adalah kegiatan siswa Sekolah
…....................................….. yang menunjang kegiatan kurikuler dan merupakan salah satu jalur
pembinaan dan pengembangan potensi dan bakat siswa di Sekolah……………................................
Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa bagi siswa (PKBS) dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
pengusulan bea siswa, menjadi pengurus organisasi intra sekolah (OSIS) serta predikat lulusan terbaik,
siswa teladan/berprestasi dan fasilitas lainnya. 2. 3. Pasal 3 Sifat Kegiatan Menghargai peran aktif
siswa dalam kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler Mengembangkan dan meningkatkan kegiatan ko
kurikuler dan ekstra kurikuler melalui pengamatan aktif dan penilaian yang teratur Untuk memberi
kemudahan didalam memberikan penilaian dan pembinaan kegiatan siswa yang bersifat ko kurikuler
dan ekstra kurikuler 1. 2. 1. Aspek-aspek kegiatan kesiswaan yang dapat diperhitungkan nilai kegiatan
pembinaan karakter bangsa bagi siswa meliputi : a. Aspek keagamaan dan moral Pancasila Pasal 5
BAB II ASPEK-ASPEK KEGIATAN Pembina kegiatan kesiswaan adalah guru pembina siswa, guru
mata pelajaran/guru kelas yang bersangkutan dan ditetapkan oleh sekolah. Tugas dan tanggung jawab
pembina adalah : a. Mengerahkan, memberi motivasi dan mengontrol kegiatan siswa yang dibinanya
dalam mempraktikkan nilai-nilai karakter b. Memberi nilai kepada siswa yang dibinanya sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam lampiran II keputusan ini. c. Memberi rekomendasi dan keterangan
mengenai siswa yang dibina kepada pihak-pihak yang memerlukan. Pasal 4 Pembina Satuan Kegiatan
Pembinaan Karakter Bangsa bagi Siswa (PKBS) bersifat individual yaitu masing-masing siswa yang
menciptakan atau berinisiatif untuk mengadakan, mengikuti suatu kegiatan ko kurikuler dan ekstra
kurikuler yang telah ditentukan aspeknya sebagaimana akan diatur dalam pasal 5. 6. 4. 5. Satuan
Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa bagi siswa (PKBS) bertujuan : 1. Membantu tercapainya
peembentukan manusia Indonesia yang berkwalitas 2. Mengembangkan dan meningkatkan bakat dan
minat siswa dalam usaha menghasilkan tamatan yang beriman, berilmu amaliyah dan beramal ilmiah
yang penuh tanggung jawab dan profesionalisme. 3. Membantu memperlancar proses belajar siswa
dalam menunjang kemampuannya dibidang akademik dan non akademik. Pasal 2 Tujuan Satuan
Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa bagi siswa (PKBS) adalah satuan kegiatan kesiswaan dalam
jangka waktu tertentu yang diprogramkan untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian studi pada
setiap semester atau tahun di Sekolah………….........................….. Pasal 1 Pengertian BAB I
KETENTUAN UMUM Keputusan Kepala Sekolah…….......................…. tentang Standar Operasional
Prosedur Pembinaan Kegiatan Kesiswaan Siswa Sekolah…. .........................…... 1. MENETAPKAN :
MEMUTUSKAN
137.41. 72 73 Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah/ Ketua Program/Wali kelas/ Pembina Kesiswaan
dapat menentukan program kegiatan kesiswaan wajib dan pilihan bagi setiap siswa. 2. Beban satuan
kegiatan kesiswaan untuk pertimbangan bagi siswa yang akan menjadi pengurus OSIS, calon penerima
bea siswa dan penentuan predikat siswa berprestasi/teladan serta tamatan terbaik adalah diambil yang
terbanyak jumlah satuan kegiatan kesiswaan (PKBS) dari jumlah siswa yang diusulkan dari masing-
masing kelas/jurusan/program keahlian. 2. Istimewa Baik Sekali Baik Cukup Kurang 86- keatas 76-85
66-75 50-65 00-49 D C B AB A Simbol Predikat nilai akhir kegiatan kesiswaan didasarkan oleh tinggi
rendahnya nilai kredit kegiatan kesiswaan yang diperoleh, dinyatakan dalam table berikut : 3. Predikat
Yang berhak memberikan nilai adalah Guru Pembina Kegiatan yang bersangkutan. 2. Nilai Kredit yang
diperoleh Nilai kegiatan diberikan kepada siswa yang melaksanakan kegiatan dengan menunjukkan
bukti resmi baik berupa sertifikat/piagam, keterangan penyelenggara, tulisan maupun keterangan lain
yang dapat dipertanggung jawabkan. Pasal 9 BAB IV SISTEM PENILAIAN DAN ADMINISTRASI Aspek
keagamaan dan Moral Pancasila sekurang-kurangnya 30% Aspek penalaran dan idialisme sekurang-
kurangnya 20 % Aspek kepemimpinan dan loyalitas sekurang-kurangnya 20 % Aspek pemenuhan
bakat dan minat sekurang-kurangnya 20 % Aspek pengabdian masyarakat sekurang-kurangnya 10 %
1. a. b. c. d. e. Prosentase masing-masing aspek kegiatan sebagaimana diatur dalam pasal 6 yang
harus ditempuh oleh siswa yang akan menyelesaikan studinya pada setiap semester sebagaimana
tersebut pada pasal 7 ayat (1) adalah: Pasal 8 Beban satuan kegiatan kesiswaan yang harus ditempuh
oleh setiap siswa yang akan menyelesaikan studinya pada setiap semester di Sekolah..
….................................…….. sekurang-kurangnya adalah bernilai BAIK untuk setiap satuan kegiatan
kesiswaan (PKBS) yang harus ditempuh/diselesaikan/dimiliki sebelum melanjutkan semester
berikutnya. 1. Pasal 7 BAB III BEBAN SATUAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER KESISWAAN
Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa bagi siswa (PKBS) pada dasarnya merupakan kegiatan yang
terintegrasi setiap matapelajaran dari berbagai aspek yang wajib diikuti oleh siswa. Pasal 6 Jenis dan
bobot nilai dari berbagai aspek dalam ayat (1) pasal ini sebagaimana terdapat dalam lampiran I dan II
pada Keputusan ini. Aspek Penalaran dan Idealisme Aspek Kepemimpinan dan loyalitas terhadap
sekolah, negara, bangsa dan agama. Aspek pemenuhan minat dan bakat siswa Aspek pengabdian
pada masyarakat 1. 2. b. c. d. e.
138.42. 74 75 Bagi Bapak/Ibu guru yang akan memberikan tugas ko kurikuler dan ekstra kurikuler kepada
siswa supaya mengacu pada pedoman ini. 2. Aspek Keagamaan dan Moral Pancasila: 1.
Rohis/Rokris/Rohani Hindu/Rohani Budha 2. Peringatan Hari Besar Agama/Nasional 3. Dakwah
sekolah/Persekutuan Doa 4. Dakwah/Penyuluhan/Khotbah 5. Praktikum Agama 6. dst Aspek Penalaran
dan Idealisme:
139.1. Diskusi Ilmiah/Panel
140.2. Seminar
141.3. Debat Bahasa Inggris 4. Penelitian Remaja 5. Lokakarya 6. Lomba PKS/OSN 7. Lomba Pidato 8.
Kursus/Diklat 9. Mading 10. Bedah Buku 11. Bulletin/Majalah 12. dst Aspek Kepemimpinan dan
Loyalitas: 1. Pengurus OSIS 2. Pengurus /anggota Organisasi sekolah 3. LDKS B. C. JENIS DAN
SIFAT KEGIATAN A. No. LAMPIRAN I : Wajib Pilihan I Pilihan II Pilihan III SIFAT KEGIATAN
…………………......………………... Kepala Sekolah………….....……….. Pada tanggal : ……….....
………….. Ditetapkan di : Pengembangan Keputusan ini berlaku mulai tahun ajaran ………...……
dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya. Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan
ditentukan kemudian. Pasal 11 Dengan berlakunya Standar Operasional Prosedur Kegiatan Kesiswaan
ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 10
BAB V PENUTUP Setiap siswa mendapatkan buku kegiatan yang berisi rincian kegiataan yang
dilakukan dan penilaian dari pembimbing/pembina kegiatan. 1. 4.
142.43. 76 77 Aspek Pengabdian pada Masyarakat: 1. Bansos 2. Donor darah 3. SAR/PMR 4.
Khotbah/Pengajian 5. dst (2) Cabang Kesenian: 1. Seni Baca Al-Qur'an 2. Band/Vokal Group 3. Orkes
Melayu 4. Kasidah Nasid 5. Folksong 6. Paduan Suara 7. Teather 8. Tari Tradisionil 9. Kaligrafi/Melukis
10. dst Aspek Pemenuhan Bakat dan Minat Siswa : (1) Cabang Olah Raga: 1. Bola Volly 2. Bulutangkis
3. Tenis lapangan 4. Bola Basket 5. Sepak Bola 6. Silat 7. Karate 8. Yudo 9. Catur 10. Bridge 11. Atletik
12. dst Koperasi Siswa Wirausaha Studi Banding Kunjungan Industri Dst Catatan : Jenis kegiatan
disesuaikan dengan Jenis dan Jenjang sekolah E. D. 4. 5. 6. 7. 8.
143.44. 78 79 3 6 7 8 1 2 Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu 4 5 6 7 8 Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu 7
Jum'at Sabtu 15 14 13 12 11 10 9 14 13 12 11 10 9 8 21 20 19 18 17 16 15 6 7 Jum'at Sabtu 14 13 12
11 10 9 8 21 20 19 18 17 16 15 Perkiraan Libur Umum UKK Kelas VI US 4 5 Kamis Selasa Rabu 2 3
Senin 1 Minggu April 2012 6 9-12 16-19 23 22 21 20 19 24 30 29 28 27 26 25 31 29 28 27 26 25 24 31
30 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 30 29 HBE = 12 28 27 26 25 24 23 22 HBE = 16 22 21 20 19 18 17
23 HBE = 21 16 Libur Th. Baru dan sem I Perkiraan libur umum 5 6 Kamis 3 4 Rabu 2 Senin Selasa 1
Minggu Januari 2012 SEMESTER II 1-7 23 16 15 14 13 12 17 18 Ujian Tengah Semester
Porseni/waktu jeda Penerimaan Raport UTS 1 3 Senin Oktober 2011 Minggu 10-13 17-19 22 10 11
HBE = 15 Hari Pertama masuk sekolah Perkiraan libur Awal Ramadhan 2 11 30 5 Senin 9 4 Minggu Juli
2011 SEMESTER I Contoh : Kalender Pendidikan Sekolah Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin
Minggu 1-6 17 12 13 4 5 6 5 4 3 2 1 12 11 10 9 8 7 6 16 20 19 18 17 11 10 9 8 7 18 17 16 15 14 13 12
19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 19 18 17 16 15 14 13 UN Perkiraan Libur Umum 5 4 3 2 1 6
Perkiraan Libur Umum 4 3 2 1 6 5 Idul Adha Hari Guru Nasional Tahun Baru Hijriah Mei 2012 Sabtu
Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin 4 11 3 15 14 Libur Awal Ramadhan HUT RI Ke-67 Libur Ramadhan
Idul Fitri 9 10 2 8 Februari 2012 Minggu 6 25 27 Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin Minggu 7 1
November 2011 1 -2 17 23-29 30-31 Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin Minggu Agustus 2011
September 2011 23 31 30 30 29 28 27 29 28 27 26 26 25 24 23 22 21 20 31 30 29 28 27 HBE = 19 25
24 23 22 21 20 19 HBE = 21 26 25 24 23 22 21 20 HBE = 22 27 26 25 24 29 10 3 2 1 17 16 15 14 13
12 11 10 9 8 7 6 5 4 17 16 15 14 13 12 11 9 8 7 6 5 4 3 16 15 14 13 12 11 10 ------------------------------
NIP:. 30 29 28 27 26 25 31 30 29 28 27 26 25 31 30 29 28 27 26 25 23 22 21 20 19 18 17 30 29 28 27
26 25 24 HBE = 12 24 23 22 21 20 19 18 HBE = 18 24 23 22 21 20 19 18 HBE = 8 24 23 22 21 20 19
18 HBE = 17 UKK I-V Penerimaan Raport/Penkre 2 1 KEPALA SEKOLAH 11-15 30 Sabtu Jum'at
Kamis Rabu Selasa Senin Minggu 10 9 8 7 6 5 4 UTS Penerimaan Rapor UTS Juni 2012 19-22 31
Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin Minggu 17 16 15 14 13 12 11 UAS Penerimaan Raport Libur
Akhir Semester I 3 2 1 Maret 2012 12-15 24 26-31 Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin 9 8 7 6 5
Libur Idul Fitri 1432 H 3 2 1 Desember 2011 Minggu 1-7 Sabtu Jum'at Kamis Rabu Selasa Senin
Minggu 28 22 21 4 HBE = 14 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Lampiran 6
144.45. 80 81 Dinas Pndk/ Kantor Agama S1 & PPG Pembimbingan BIn 10 2 KS Minimal nilai BAIK
Perpanjangan induksi SERTIFIKAT PI YA YA BIn 11 1 Pelaporan P I G P tidak Minimal nilai BAIK A L U
R PB (asesmn-1) KS PS PB (asesmn-2) Pembimbingan BIn 2 - 9 P I G P Dapat diusulkan untuk
diangkat dalam Jab Fung guru bila telah dapat nilai min Baik pada tahun berikutnya. KS Penunjukan PB
Need Analysis BIn-1 A L U R Contoh : Perencanaan Program Induksi tidak PNS yang diberi tugas
mengajar tanpa jabatan fungsional Jabatan fungsional Guru Jabatan fungsional Guru SERTIFIKAT PI
Dinas Pndk/ Kantor Agama Lampiran 7

Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan
kompetensi dan profesionalisme KPendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa
mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana serta pembiayaan.
Kepala sekolah merupakan salah satu PTK yang posisinya memegang peran sangat
signifikan dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu
pendidikan di sekolah. Kegiatan kekepalasekolahan adalah kegiatan dalam
menyusun program, melaksanakan program, evaluasi hasil pelaksanaan program,
dan melaporkan pelaksanaan program. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru pada pasal 15 ayat 3 menyatakan bahwa guru yang telah memperoleh
sertifikat pendidik dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah dengan
beban kerja sesuai beban kerja kepala satuan pendidikan. 

Kepala sekolah profesional adalah kepala sekolah yang melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah meliputi: dimensi
kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Selain itu,
untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah maka perlu dilaksanakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Tujuannya adalah untuk
menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan untuk lebih
mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang efektif,
efisien, dan produktif. 

Mengingat pentingnya peran kepala sekolah dalam memajukan mutu pendidikan


nasional sehingga tuntutan dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh kepala
sekolah menjadi besar. Saya menyambut baik upaya Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan untuk menyusun Buku Kerja Kepala Sekolah. Saya harapkan buku ini
dapat dipakai sebagai salah satu pegangan atau acuan bagi kepala sekolah agar
dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian,
pada gilirannya mutu pendidikan semakin meningkat. Peraturan Pemerintah Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru, Pasal 15 ayat 3 menyatakan bahwa guru yang telah
bersertifikat profesi dapat diangkatmenjadi kepala satuan pendidikan dengan beban
kerja satuan pendidikan. Implementasi tugas tersebut tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah, Pasal 12 yang secara garis besar dapat dirangkum dalam
tiga aspek yaitu: usaha pengembangan sekolah/madrasah, peningkatan kualitas
sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, dan usaha
pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah. 

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, maka Pusat Pengembangan Tenaga


Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan menyusun buku ini sebagai pedoman/acuan bagi
kepala sekolah. Pengalaman sejumlah sekolah yang termuat dalam buku ini mungkin
belum yang terbaik, namun bisa menjadi best practices yang menjadi acuan
tambahan dalam mengembangkan manajemen sekolah di tanah air. Saya berharap
buku ini bisa menumbuhkan inspirasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
yang merupakan ujung tombak peningkatan mutu pendidikan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan
terima kasih atas peran aktif semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini. 
Tugas Kepala Sekolah dan Peran Kepala Sekolah
Uraian Tugas, Keputusan dan Informasi yang dibutuhkan oleh seorang Pengajar/ Pengelola Lembaga
Pendidikan

A.    Kepala Sekolah


Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. (Sudarman
2002: 145). Meskipun senabagi guru yang mendapat tugas tambahan kepala sekolah merupakan
orang yang paling betanggung jawab terhadap aflikasi prinsif-prinsif administrasi pendidikan yang
inovatif di sekolah.
Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah
guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik,di sisni berarti dalam suatu sekolah seorang kepala
sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran
atau mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Berati kepala sekolah menduduki
dua fungsi yaitu sebagai  tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Hal ini sesuai dikemukakan oleh
Sudarwan   tentang jenis-jenis tenaga  Kependidikan sebagai berikut:

tenaga pendidik terdiri atas pembimbing,penguji,pengajar dan pelatih


tenaga fungsional pendidikan,terdiri atas penilik,pengawas,peneliti dan pengembang di bidang 
kependidikan, dan pustakawan
tenaga teknis kependidikan,terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar
tenaga pengelola satuan pendidikan,terdiri atas kepala sekolah,direktur,ketua,rector, dan pimpinan
satuan pendidikan luar sekolah.
tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administrative kependidikan.(2002:
18).
Pada pembahasan ini penulis meninjau kepala sekolah (presiden direktur sekolah) sebagai tenaga
pengelola satuan pendidikan (poin 4). Mengapa penulis mengambil istilah presden direktur sekolah?
Karena istilah ini lebih identik dengan kekuasaan seorang dalam menguasai suatu tempat. Di mana
wewenag,tangung jawab dan kebikajsanaan ada di tangan kepala sekolah,sekolah lain atau Negara
lain tak berhak ikut capur dalam urusan suatu sekolah yang menjadi hak otonomi sekolahnya
B.    Kompetensi Kepala Sekolah
Para pakar pendidikan  dan administrasi pendidikan cendrung sependapat bahwa kemajuan besar
dalam bidang pendidikan hanya mungkin dicapai jika administrasi pendidikan itu sendiri dikelola
secara inovatif.Hal ini sejalan dengan pendapat Sanusi  dkk yang menyatakan bahwa Adminstrasi
yang baik mendudduki tempt yang sangat menentukan dalam struktur dan artikulasi system
pendidikan (2002: 132).Siapa yang bertanggung jawab  mengelola,merencakan dan melaksanakan
administrasi tersebut di suatu sekolah adalah di bawah kendali kepala sekolah.Untuk itu kepala
sekolah harus memilki kemampuan professional yang menurut Sanusi  ada empat kemampuan
profesional kepala sekolah yaitu:
kemampuan untuk menjalankan tanggungjawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran
murid.
Kemampuan untukmenerapkan keterampilan-keterampilan konseptual,manusiawi, dan teknis pada
kedudukan jenis ini.
Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai
maksud-maksud unit dan organisasi.
Kemamapuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan social, ekonomis,politik,dan
educational; arti yang mereka sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan memimpin perubahan-
perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas perubahan-perubahan social yang luas.
(2002 :133)
Sedangkanmenurut PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 tentang Satandar  kepala
sekolah/Madrasah kepala sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi
demensi kompetensi kepribadian,manajerial, kewirausahaan supervisi dan sosial. Secara lebih rinci
penjelasan kelima kompetensi tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 1. Kopetensi Kepala Sekolah
a.    Mencipatakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
b.    Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasai pembelajar   
yang efektif.
c.    Memilki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya   
sebagai pimpinan sekolah/madrasah.
d.    Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi   
sekolah/madrasah.
e.    Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah   
sebagai sumber belajar peserta didik.
4.     Supervisi.
a.    Merencanakan program supervise akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
b.    Melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan     teknik
supervisi yang tepat.
c.    Menindaklanjuti hasil supervise akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan   
profesionalisme guru.
5.    Sosial
a.    Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.
b.    Berpartisifasi dalam kegiatan social kemasyarakatan.
c.    Memiliki kepekaan social terhadap orang atau kelompok lain.
Disamping kompetenssi yang tersebut diatas yang harus dimilki oleh kepala sekolah, mereka juga
harus mampu mengakomodasi tiga jenis keterampilan baik secara perjenis maupun secara
terintegrasi tercermin dalam mekanisme kerja adminsitrasi sekolah sebagai proses social. Tiga
keterampilan tersebut menurut Katz (1995), yang dikutip oleh Sergiovani dkk(1987) meliputi:
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan melakukan hubungan-hubungan kemanusiaan (human skill).
Keterampilan konseptual (conceptual skill).
Seorang Kepala Sekolah pada hakekatnya adalah pemimpin yang menggerakkan, mempengaruhi,
memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Mulyasa (2004:182) secara tersirat menegaskan
bahwa “tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah menyangkut keseluruhan kegiatan sekolah.”
Seorang Kepala Sekolah harus mampu memobilisir sumber daya sekolah meliputi teknis dan
administrasi pendidikan, lintas program dan lintas sektoral dengan mendayagunakan sumber-sumber
yang ada di sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan
demikian peran Kepala Sekolah sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Aspek kunci lain berkaitan dengan peran Kepala Sekolah dalam melaksanakan upaya perbaikan
kualitas pendidikan adalah dengan memberikan bimbingan kepada guru dalam memperbaiki mutu
proses belajar mengajar. Ukuran keberhasilan Kepala Sekolah dalam menjalankan peran dan
tugasnya adalah dengan mengukur kemampuan dia dalam menciptakan ”iklim pembelajaran”,
dengan mempengaruhi, mengajak, dan mendorong guru, siswa, dan staf lainnya untuk menjalankan
tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. Terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif,
tertib, lancar, dan efektif tidak terlepas dari kapasitasnya sebagai pimpinan sekolah. Dengan
demikian, pembinaan yang intensif dari Kepala Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah.
C.    Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah
Ada banyak pandangan yang mengkaji tentang peranan kepala sekolah dasar. Campbell, Corbally &
Nyshand (1983) mengemukakan tiga klasifikasi peranan kepala sekolah dasar, yaitu:
(1) peranan yang berkaitan dengan hubungan personal, mencakup kepala sekolah sebagai figurehead
atau simbol organisasi, leader atau pemimpin, dan liaison atau penghubung,
(2) peranan yang berkaitan dengan informasi, mencakup kepala sekolah sebagai pemonitor,
disseminator, dan spokesman yang menyebarkan informasi ke semua lingkungan organisasi, dan
(3) peranan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, yang mencakup kepala sekolah sebagai
entrepreneur, disturbance handler, penyedia segala sumber, dan negosiator.
Di sisi lain, Stoop & Johnson (1967) mengemukakan empat belas peranan kepala sekolah dasar, yaitu:
(1) kepala sekolah sebagai business manager,
(2) kepala sekolah sebagai pengelola kantor,
(3) kepala sekolah sebagai administrator,
(4) kepala sekolah sebagai pemimpin profesional,
(5) kepala sekolah sebagai organisator,
(6) kepala sekolah sebagai motivator atau penggerak staf,
(7) kepala sekolah sebagai supervisor,
(8) kepala sekolah sebagai konsultan kurikulum,
(9) kepala sekolah sebagai pendidik,
(10) kepala sekolah sebagai psikolog,
(11) kepala sekolah sebagai penguasa sekolah,
(12) kepala sekolah sebagai eksekutif yang baik,
(13) kepala sekolah sebagai petugas hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
(14) kepala sekolah sebagai pemimpin masyarakat.
Dari keempat belas peranan tersebut, dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu kepala sekolah sebagai
administrator pendidikan dan sebagai supervisor pendidikan. Business manager, pengelola kantor,
penguasa sekolah, organisator, pemimpin profesional, eksekutif yang baik, penggerak staf, petugas
hubungan sekolah masyarakat, dan pemimpin masyarakat termasuk tugas kepala sekolah sebagai
administrator sekolah. Konsultan kurikulum, pendidik, psikolog dan supervisor merupakan tugas
kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan di sekolah.
Sergiovanni (1991) membedakan tugas kepala sekolah menjadi dua, yaitu tugas dari sisi
administrative process atau proses administrasi, dan tugas dari sisi task areas bidang garapan
pendidikan. Tugas merencanakan, mengorganisir, meng-koordinir, melakukan komunikasi,
mempengaruhi, dan mengadakan evaluasi merupakan komponen-komponen tugas proses. Program
sekolah, siswa, personel, dana, fasilitas fisik, dan hubungan dengan masyarakat merupakan
komponen bidang garapan kepala sekolah dasar.
Di sisi lain, sesuai dengan konsep dasar pengelolaan sekolah, Kimbrough & Burkett (1990)
mengemukakan enam bidang tugas kepala sekolah dasar, yaitu mengelola pengajaran dan kurikulum,
mengelola siswa, mengelola personalia, mengelola fasilitas dan lingkungan sekolah, mengelola
hubungan sekolah dan masyarakat, serta organisasi dan struktur sekolah.
Berdasarkan landasan teori tersebut, dapat digarisbawahi bahwa tugas-tugas kepala sekolah dasar
dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu tugas-tugas di bidang administrasi dan tugas-tugas di bidang
supervisi.
Tugas di bidang administrasi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan
bidang garapan pendidikan di sekolah, yang meliputi pengelolaan pengajaran, kesiswaan,
kepegawaian, keuangan, sarana-prasarana, dan hubungan sekolah masyarakat. Dari keenam bidang
tersebut, bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu mengelola komponen organisasi sekolah yang berupa
manusia, dan komponen organisasi sekolah yang berupa benda.
Tugas di bidang supervisi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pembinaan guru
untuk perbaikan pengajaran. Supervisi merupakan suatu usaha memberikan bantuan kepada guru
untuk memperbaiki atau meningkatkan proses dan situasi belajar mengajar. Sasaran akhir dari
kegiatan supervisi adalah meningkatkan hasil belajar siswa.
Fungsi dan tugas kepala sekolah dapat diakronimkan menjadi emanslime (education,manager,
administrator,supervisor, leader, inovator, motivator dan entrepreneur). Peran tersebut dapat dilihat
secara lebih rinci sebagai berikut:
1.    Peran sebagai educator, kepala sekolah berperan dalam pembentukan karakter yang  didasari   
nilai-nilai pendidik.
– Kemampuan mengajar/membimbing siswa
– Kemampuan membimbing guru
– Kemampuan mengembangkan guru
– Kemampuan mengikuti perkembangan di bidang pendidikan
2.    Perang sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola sumber daya untuk   
mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien
– Kemampuan menyusun program
– Kemampuan menyusun organisasi sekolah
– Kemampuan menggerakkan guru
– Kemampuan mengoptimalkan sarana pendidikan
3.    Perang sebagai administrator, kepala sekolah berperan dalam mengatur tata laksana sistem   
administrasi di sekolah sehingga efektif dan efisien
– Kemampuan mengelola administrasi PBM/BK
– Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan
– Kemampuan mengelola administrasi ketenagaan
– Kemampuan mengelola administrasi keuangan
– Kemampuan mengelola administrasi sarana prasarana
– Kemampuan mengelola administrasi persuratan
4.    Peran sebagai supervisor, kepala sekolah berperan dalam upaya membantu mengembangkan   
profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya.
– Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
– Kemampuan melaksanakan program supervisi
– Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi
5.    Peran sebagai leader, kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi orang-orang untuk   
bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan bersama.
– Memiliki kepribadian yang kuat
– Kemampuan memberikan layanan bersih, transparan, dan profesional
– Memahami kondisi warga sekolah
6.    Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yang dinamis dan kreatif
yang tidak     terjebak dalam rutinitas
– Kemampuan melaksanakan reformasi (perubahan untuk lebih baik)
– Kemampuan melaksanakan kebijakan terkini di bidang pendidikan
7.    Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memberi dorongan
sehingga seluruh     komponen pendidikan dapat berkembang secara profesional
– Kemampuan mengatur lingkungan kerja (fisik)
– Kemampuan mengatur suasana kerja/belajar
– Kemampuan memberi keputusan kepada warga sekolah
8.    Peran sebagai entrepreneur, kepala sekolah berperan untuk melihat adanya
peluang dan     memanfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah
– Kemampuan menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
– Kemampuan bekerja keras untuk mencapai hasil yang efektif
– Kemampuan memotivasi yang kuat untuk mencapai sukses dalam melaksanakan
tugas pokok     dan fungsi
D.    Hubungan Manajemen Kepala Sekolah dengan Manajemen Kurikulum
Tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki berkenaan dengan manajemen   
kurikulum yaitu berhubungan dengan kompetensi kepala sekolah dalam memahami
sekolah sebagai sisten yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik,diantaranya
adalah     pengetahuan tentang manajemen itu sendiri.
Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum   
terdapat pada kompetensi manajerial, yaitu:
a.       Menyusun perencanaan sekolah/madrasah  untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
b.       Mengembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan kebutuhan.
c.     Memimpin sekolah/ madrasah dalam rangka mendayagunakan sumber daya   
sekolah/madrasah     secara optimal.
d.      Mengelola  perubahan  dan pengembangan sekolah / madrasah menuju
organisasi     pembelajar     yang efektif.
e.       Mencipatakan budaya dan ilkim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi     pembelajaran peserta didik.
f.       Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara     optimal.
g.      Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
penbdayagunaan     secara     optimal.
h.      Mengelola hubungan sekolah/ madrasah dan masyarakat dalam rangka
pendirian     dukungan     ide, sumber belajar dan pembinaan sekolah/ madrasah.
i.      Mengelola peserta didik dalam ranagka penerimaan peserta didik baru, dan   
penempatan dan     pengembangan kapasitas peserta didik.
j.       Mengelola pengembangan kuirkulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah     dan     tujuan pendidikan nasional.
k.      Mengelola  keuangan sekolah / madrasah sesuai dengan prinsif pengelolaan
yang     akuntabel,     transfaran dan efesien.
l.       Mengelola ketatausahaan sekolah/ madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan     sekolah/madrasah.
m.      Mengelola   unit   layanan  sekolah / madrasah  dalam   mendukung  kegiatan   
pembelajaran     dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
n.    Mengelola system informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan
program     dan     pengambilan keputusan.
o.    Memamfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan     manajemen     sekolah/madrasah.
q.    Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiiatan   
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.
Secara umum tugas dan peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum ini juga
termasuk di dalamnya kemampuan dalam system administrasi/pengelolaan
sekolah.  Jadi dalam hal ini Kepala sekolah adalah pengelola lembaga pendidikan
sesuai dengan jenjang pendidikannya  masing-masing. Namun demikian penegasan
terhadap eksistensi seorang kepala sekolah sebagai manajer dalam suatu lembaga
pendidikan dapat dinilai dari kompetensi mengelola kelembagaan yang mencakup:
menyusun system administrasi kepala sekolah; mengembangkan kebijakan 
operasional sekolah; mengembangkan pengaturan sekolah  yang berkaitan
kualifikasi, spesifikasi, prosedur kerja, pedoman kerja,petunjuk kerja dsb;
melakukan analisis kelembagaan untuk menghasilkan struktur organisasi  yang
efisien dan efektif; mengambangkan unit-unit organisasi sekolah atas dasar fungsi.
Kepala sekolah juga harus paham betul bahwa dirinya bertugas sebagai manajer
sekolah diantaranya harus memehami betul tentang manajemen kurikulum. Maka
seorang kepala sekolah dalam memahami kurikulum sebagai jantungnya lembaga
pendidikan harus benar-benar dikuasainya, dengan demikian kepala sekolah dalam
upaya mewujudkan kinerjanya dalam bidang ini harus mampu untuk memfasilitasi
sekolah untuk membentuk dan memberdayakan tim pengembang kurikulum
terutama dengan pelaksanaan  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, di mana
setiap satuan pendidikan harus mampu mengembangkan kurikulum dengan 
kebutuhan dan kemampuannya masing-masing, memberdayakan tenaga pendidikan
sekolah agar mampu menyediakan dokumen-dokumen kurikulum yang relevan
dengan tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua siswa, dan masyarakat;
memfasilitasi guru untuk mengembangkan standar kompetensi setiap mata
pelajaran yang diampunya; memfasilitasi guru untuk menyusun silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap mata pelajaran ; memfasilitasi guru untuk
memilih sumber dan bahan ajar yang sesuai untuk setiap mata pelajaran;
memfasilitasi guru untuk memilih media dan alat pelajaran yang sesuai untuk setiap
materi pelajaran, mengarahkan tenaga pendidik dan kependidikan untuk menyusun
rencana dan program pelaksanaan kuirikulum; membimbing para guru untuk
mengembangkan memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti
pemberian motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas (classroom
action research); mengarahkan tim pengembang kurikulum untuk mengupayakan
kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan siswa dan kemamauan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS), tuntutan dan kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan
stajeholders; menggali dan memobilisasi sumber daya pendidikan; mengidentifikasi
kebutuhan bagi pengembangan kurikulum local; mengevaluasi pelaksanaan
kurikulum di sekolahnya masing-masing, melakukan penelitian dan pengembangan
terhadap usaha untuk meningkatkan kualitas dan manajemen sekolah bermutu.
Tugas dan peran kepala sekolah dalam mewujudkan subkompetensi manajemen
kurikulum ini dapat direfleksi oleh dirinya dari isi program kurikulum yang
didesain/dirancang dan dikembangkan mulai dari tingkat perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan evaaluasi kuirkulum itu sendiri misalnya dalam bentuk
evaluasi hasil pembelajaran, dan evaluasi terhadap sekolah secara keseluruhan.
Tugas dsan peran kepala sekolah lainhya yaitu pada sub mengelola guru dan staf
dalam rangka pendayagunaan sumber daya  manusia secara optimal, maka itu dapat
dilihat dari indicator-indikatornya yang mecakup: mengidentifikasi karakteristik
tenaga pendidik dsan kependidikan yang fektif; merencanakan tenaga kependidikan
sekolah (permintaan, pesediaan, dan kesenjangan); merekrut, menyeleksi dan
menempatkan serta mengorientasikan tenaga kependidikan baru; memamfaatkan
dan memelihara tenaga kependidikan; menilai kinerja tenaga guru dan
kependidikan; memngembangkan system pengupahan, reward dan punishment yang
mampu menjamin kepastian dan keadilan; melaksanakan dan mengambangkan
system pembinaan karir; memotivasi tenaga pendidik dan kependidikan; membina
hubungan kerja yang harmonis; memelihara dikumen personel sekolah atau
mengelola administrasi personel sekolah; megelola komflik; melakukan analisis
jabatan dan menyusun uraian jabatan tenaga kependidikan; memiliki apresiasi,
empati dan simpati terhadap tenaga pendidik dan kependidikan.
Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukannya, Southern Regional Education
Board(SREB) telah mengidentifikasi 13 faktor kritis terkait dengan keberhasilan
kepala sekolah dalam mengembangkan prestasi belajar siswa. ketigabelas faktor
tersebut adalah:
Menciptakan misi yang terfokus pada upaya peningkatan prestasi belajar siswa,
melalui praktik kurikulum dan pembelajaran yang memungkinkan terciptanya
peningkatan prestasi belajar siswa.
Ekspektasi yang tinggi bagi semua siswa dalam mempelajari bahan pelajaran pada
level yang lebih tinggi.
Menghargai dan mendorong implementasi praktik pembelajaran yang baik, sehingga
dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Memahami bagaimana memimpin organisasi sekolah, dimana seluruh guru dan staf
dapat memahami dan peduli terhadap siswanya.
Memanfaatkan data untuk memprakarsai upaya peningkatan prestasi belajar siswa
dan praktik pendidikan di sekolah maupun di kelas secara terus menerus.
Menjaga agar setiap orang dapat memfokuskan pada prestasi belajar siswa.
Menjadikan para orang tua sebagai mitra dan membangun kolaborasi untuk
kepentingan pendidikan siswa.
Memahami proses perubahan dan memiliki kepemimpinan untuk dapat mengelola
dan memfasilitasi perubahan tersebut secara efektif.
Memahami bagaimana orang dewasa belajar (baca: guru dan staf) serta mengetahui
bagaimana upaya meningkatkan perubahan yang bermakna sehingga terbentuk
kualitas pengembangan profesi secara berkelanjutan untuk kepentingan siswa.
Memanfaatkan dan mengelola waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran
peningkatan sekolah melalui cara-cara yang inovatif.
Memperoleh dan memanfaatkan berbagai sumber daya secara bijak.
Mencari dan memperoleh dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat dan orang
tua untuk berbagai agenda peningkatan sekolah.
Belajar secara terus menerus dan bekerja sama dengan rekan sejawat untuk
mengembangkan riset baru dan berbagai praktik pendidikan yang telah terbukti
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi
yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial.
Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas
sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap para kepala sekolah. Mereka
diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader.
Untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang
lain, pemerintah Indonesia telah menunjukkan good will, dengan memperhatikan
kesejahteraan melalui beberapa langkah antara lain: pemberian gaji, kewenangan,
dan otonomi yang cukup untuk memperkuat peran manajerial mereka di sekolah.
Dengan diterbitkannya instrumen kebijakan baru, maka para kepala sekolah akan
segeran mendapat kompensasi meningkat, dukungan profesional, dan otonomi.
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya banyak ditentukan oleh
kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan faktor yang paling
penting dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi sekolah. Keberhasilan
kepala sekolah dalam mengelola kantor, mengelola sarana prasarana sekolah,
membina guru, atau mengelola kegiatan sekolah lainnya banyak ditentukan oleh
kepemimpinan kepala sekolah. Apabila kepala sekolah mampu menggerakkan,
membimbing, dan mengarahkan anggota secara tepat, segala kegiatan yang ada
dalam organisasi sekolah akan bisa terlaksana secara efektif. Sebaliknya, bila tidak
bisa menggerakkan anggota secara efektif, tidak akan bisa mencapai tujuan secara
optimal.
Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggungjawab
legal untuk mengembangkan staf, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan di
sekolahnya. Di sinilah, efektifitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada
kemampuan mereka bekerjasama dengan guru dan staf, serta kemampuannya
mengendalikan pengelolaan anggaran, pengembangan staf, scheduling,
pengembangan kurikulum, paedagogi, dan assessmen. Membekali kepala sekolah
memiliki seperangkat kemampuan ini dirasa sangat penting. Di samping itu untuk
mewujudkan pengelolaan sekolah yang baik, perlu adanya kepala sekolah yang
memiliki kemampuan sesuai tuntutan tugasnya.
Dalam organisasi pendidikan yang menjadi pemimpin pendidikan adalah kepala
sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas dan
tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan fungsinya secara
optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat.
Peranan utama kepemimpinan kepala sekolah tersebut, nampak pada pernyataan-
pernyataan yang dikemukakan para ahli kepemimpinan. Knezevich yang dikutip
Indrafachrudi (1983) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sumber energi
utama ketercapaian tujuan suatu organisasi. Di sisi lain, Owens (1991) juga
menegaskan bahwa kualitas kepemimpinan merupakan sarana utama untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk itu, agar kepala sekolah bisa melaksanakan
tugasnya secara efektif, mutlak harus bisa menerapkan kepemimpinan yang baik.
Kepala sekolah adalah orang yang sangat menentukan dalam berjalannya suatu
kegiatan organisasi sekolah sesuai dengan rel yang diharapkan, peran dan tanggung
jawabnya sangatlah berat, untuk itu diperlukan kerjasama dengan stekholder-
stekholder yang terlibat dalam dunia pendidikan, agar mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan sekolah, hendaknya kepala sekolah
memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman dan arah dalam berpijak.
Dalam menunjang kemajuan pendidikan dalam segi sarana dan prasarana
pemerintah melimpahkan atau mengucurkan dana ke berbagai sekolah untuk
dikelola oleh sekolah dan komite sekolah, akibat dari ini mulai ada kecendrungan
kepala sekolah lebih memikirkan proyek daripada tugas pokoknya sebagai orang
yang menjalankan keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Untuk itu diharapkan agar
kepala sekolah jangan hilang langkah dan arah, tetap eksis pada visi dan misi yang
ingin dicapai bersama.
BAB I

Pendahuluan A.

Latar Belakang Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian


proses untuk memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur
secara bertahap, terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar
tersebut diperlukan indikator. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan
standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar-standar tersebut merupakan acuan dan kriteria dalam menetapkan
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang penting dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang
memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu
pendidikan di sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun
2010 Pasal 12 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
menyatakan bahwa guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah dinilai kinerjanya secara berkala setiap tahun dan secara
kumulatif selama 4 tahun yang akan dijadikan dasar bagi promosi atau demosi yang
bersangkutan. Penilaian kinerja tersebut dilakukan berdasarkan implementasi tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai kepala sekolah/madrasah. Oleh karena itu,
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, kepala sekolah/madrasah perlu
diberikan buku kerja sebagai acuan/pedoman sehingga pelaksanaan tupoksi
tersebut dapat efektif, efisien, dan produktif. Berdasarkan uraian di atas, Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Nasional memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan melalui penerbitan Buku Kerja Kepala Sekolah.
Buku ini diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu acuan/pedoman bagi kepala
sekolah dalam melaksanakan tugasnya.

B. Tujuan Buku Kerja Kepala Sekolah disusun untuk menjadi:

1. acuan/pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksinya seharihari;


dan

2. acuan/pedoman bagi pengawas sekolah dan dinas pendidikan dalam melakukan


pembinaan dan penilaian kepala sekolah.
 C. Manfaat Buku Kerja Kepala Sekolah ini diharapkan dapat:

1. memudahkan kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksinya secara rinci; dan


2. membantu kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya.

D. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Buku Kerja Kepala Sekolah adalah
sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007


tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2000


tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009


tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2010


tentang Program Induksi bagi Guru Pemula.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010


tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

E. Ruang Lingkup Ruang lingkup Buku Kerja Kepala Sekolah ini meliputi:

(1) pengertian kepala sekolah profesional,

(2) tupoksi kepala sekolah, dan (3) tahapan kegiatan kepala sekolah. 296

 BAB II

Kepala Sekolah Profesional Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Bab I
Ketentuan Umum, Pasal 1, menyatakan bahwa kepala sekolah adalah guru yang
diberi tugas tambahan untuk memimpin Taman Kanak- Kanak/Raudhotul Athfal
(TK/RA), Taman Kanak- Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), atau Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang bukan Sekolah Bertaraf Internasional
(SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
A. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Profesional Seorang kepala sekolah disebut
profesional apabila:

1 memiliki kejujuran dan integritas pribadi;

2. mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya;

3. memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu
bidang;

4. berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;


5. memiliki standar yang tinggi dalam bekerja;

6. memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar


kualitas yang tinggi;

7. mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain
tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan
dengan profesi/ pekerjaannya;

8. memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);

9. menjadi agen perubahan;

10. memiliki kode etik, dan 11. memiliki lembaga profesi.

B. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala sekolah profesional antara


lain memiliki:

1. kejujuran;

2. kompetensi yang tinggi;

3. harapan yang tinggi (high expectation);

4. standar kualitas kerja yang tinggi;

5. motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;

6. integritas yang tinggi;

7. komitmen yang kuat;

8. etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan); 297

9. kecintaan terhadap profesinya;

10. kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan

11. memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).


C. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Sejalan dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat
pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala Sekolah diharapkan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai
pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab
sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas
kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan
seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah
untuk menciptakan proses belajar mengajar. Di samping itu, Iklim, suasana, dan
dinamika sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi
belajar, kerjasama sehingga masingmasing peserta didik memiliki kesempatan yang
optimal untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana dinyatakan oleh
Gardner bahwa peserta didik memiliki 8 kecerdasan (Fisik, Linguistik, Matematis
/Logis, Visual/Spasial, Musikal, Naturalis, Interpersonal, Intrapersonal). Sistem
Penjaminan mutu pendidikan merupakan standar mutu pendidikan yang harus
diwujudkan oleh semua warga sekolah agar proses belajar mengajar dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Peranan penting kepemimpinan kepala
sekolah ini sebagaimana dalam gambar berikut : Peserta Didik Proses Belajar
Mengajar Lulusan Kepemimpinan Kepala sekolah Manajemen Sekolah Sumber
Daya (Manusia, Sarana dan Prasarana, Informasi) 298

BAB III

Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat (4)
menyatakan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah meliputi:

a. usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala


sekolah/madrasah;

b. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional


pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan; dan

c. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah.


Penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan tupoksinya. Oleh sebab
itu, tupoksi kepala sekolah mengacu pada tiga

(3) butir di atas. Tupoksi kepala sekolah juga harus mengacu pada Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, meliputi

(1) perencanaan program,

(2) pelaksanaan rencana kerja,

(3) pengawasan dan evaluasi,

(4) kepemimpinan sekolah,

(5) sistem informasi sekolah,

A. Perencanaan Program
1. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.

2. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.

3. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.

4. Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS).

5. Membuat perencanaan program induksi.

B. Pelaksanaan Rencana Kerja

1. Menyusun pedoman kerja;

2. Menyusun struktur organisasi sekolah;

3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan;

4. Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi:

a. melaksanakan penerimaan peserta didik baru;

b. memberikan layanan konseling kepada peserta didik;

c. melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;

d. melakukan pembinaan prestasi unggulan;

e. melakukan pelacakan terhadap alumni;

5. Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;

6. Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan;

7. Mengelola sarana dan prasarana;

8. Membimbing guru pemula;

9. Mengelola keuangan dan pembiayaan;

10. Mengelola budaya dan lingkungan sekolah;

11. Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;

12. Melaksanakan program induksi. 299

9 C. Supervisi dan Evaluasi

1. Melaksanakan program supervisi.

2. Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)


3. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP

4. Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah.

D. Kepemimpinan Sekolah Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan


sebagai berikut.

1. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

2. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

3. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/ madrasah;


4. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu;

5. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;

6. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting


sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan
tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;

7. berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik
dan masyarakat;

8. menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan


dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik;

9. menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;

10. bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan


kurikulum;

11. melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil


supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;

12. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;

13. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi


pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah/madrasah;

14. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan


program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;

15. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/


madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan
efektif;
16. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang
beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat; 300

 17. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;

18. mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah
sesuai dengan bidangnya;

19. merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/


Madrasah;

20. menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan


dokumen terkait seperti KTSP, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi
guru maupun bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur keamanan sekolah;

21. melakukan analisis kebutuhan guru pemula;

22. menunjuk pembimbing dari guru yang dianggap layak (profesional)

23. membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi guru
pemula;

24. menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak
terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;

25. mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan
terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/ madrasah tidak dapat
menjadi pembimbing;

26. memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru


pemula;

27. memantau kinerja guru pembimbing dalam melakukan pembimbingan;

28. melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan
memberikan masukan untuk perbaikan;

29. memberi penilaian kinerja kepada guru pemula;

30. menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala
Dinas Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari pembimbing,
pengawas sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada
guru pemula;

31. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;

32. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi


pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah/madrasah;
33. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;

34. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/


madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan
efektif;

35. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang
beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat;

36. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;

37. mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah
sesuai dengan bidangnya.

 E. Sistem Informasi Sekolah Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu:

1. menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya


sekolah untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung
jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan
belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan
menumbuhkan kedisiplinan tinggi;

2. melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah
berbasis kinerja;

3. menjalinan kerjasama dengan pihak lain;

4. didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah;

5. didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat


sustainabilitas tinggi;

6. penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua


pihak untuk memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga
sekolah/madrasah memperoleh dukungan secara maksimal;

7. penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan


reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau
bertentangan dengan peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan
pemberdayaan potensi sekolah;

8. melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas


dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri, yang dibuktikan dengan
adanya nota kesepahaman (MoU);

9. meminimalkan masalah yang timbul di sekolah melalui penguatan rasa


kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah;
10. melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai fasilitas
(perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah, agar implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif. Bagan Tupoksi Kepala
Sekolah Merencanakan Program Melaksanakan Program Melaksanakan
Pengawasan Melaksanakan Kepemimpinan Sekolah Menerapkan Sistem Informasi
Sekolah 302

BAB IV

Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah Kepala Sekolah merupakan salah satu unsur
penjaminan mutu pendidikan. Dalam pelaksanaan tugasnya ada beberapa tahapan
yang harus dilakukan antara lain:

(a) merencanakan program,

(b) melaksanakan rencana kerja,

(c) melaksanakan pengawasan dan evaluasi,

(d) menjalankan kepemimpinan sekolah, dan

(e) menerapkan sistem informasi sekolah.

A. Merencanakan Program

1. Visi Sekolah Visi merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh
warga sekolah. Visi sekolah:

a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang;

b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan;

c. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihakpihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan
nasional;

d. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah;

2. Misi Sekolah Misi sekolah merupakan upaya/tindakan yang dilakukan oleh warga
sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi sekolah:

a. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan


pendidikan nasional;

b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;

c. menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;


d. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;

e. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah;
f. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit sekolah yang terlibat;

g. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak berkepentingan termasuk


komite sekolah dan diputuskan oleh dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah;

h. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak berkepentingan; 303


yang rapat yang

i. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

3. Tujuan Sekolah

13 Tujuan sekolah adalah hasil penyelenggaraan pendidikan yang akan dicapai.


Tujuan sekolah:

a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah


(empat tahunan);

b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;

c. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah
dan pemerintah;

d. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk


komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin
oleh kepala sekolah;

e. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.


4. Rencana Kerja Sekolah

a. Sekolah membuat:

1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;

2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.

b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah:

1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite


sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada
sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.

c. Rencana kerja empat tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan


pendidik dan pertimbangan komite sekolah.

d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan


dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai 8 Standar


Nasional Pendidikan:

1) Standar Isi;

2) Standar Proses;

3) Standar Kompetensi Lulusan;

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

5) Standar Sarana dan Prasarana;

6) Standar Pengelolaan;

7) Standar Pembiayaan;

8) Standar Penilaian. 304

B. Melaksanakan Rencana Kerja

1. Pedoman Sekolah

a. Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek


pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait. b.
Perumusan pedoman sekolah:

1) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah;

2) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan


masyarakat.

c. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi:

1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

2) kalender pendidikan/akademik;

3) struktur organisasi sekolah;

4) pembagian tugas di antara guru;

5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;


6) peraturan akademik;

7) tata tertib sekolah;

8) kode etik sekolah;

9) biaya operasional sekolah.

d. Pedoman sekolah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.

e. Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik


dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya
dievaluasi sesuai kebutuhan.

2. Struktur Organisasi Sekolah

a. Struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan


administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan.

b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas,


wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan
dan administrasi sekolah.

c. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah:

1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang


jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal;

2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan


sekolah;

3) diputuskan oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite


sekolah.

3. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah

a. Kegiatan sekolah: 1) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan; 2)


dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan
sumber daya yang ada. 305

15 

b. Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai RKS yang sudah ditetapkan
perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah.

c. Kepala sekolah/madrasah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan


bidang akademik dan non akademik pada rapat dewan pendidik dan komite sekolah
dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.

4. Bidang Kesiswaan
a. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai
proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

1) kriteria calon peserta didik:

a) SD berusia sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap usia


peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun dilakukan atas dasar rekomendasi
tertulis dari pihak yang berkompeten, seperti konselor sekolah maupun psikolog;

b) SDLB/SMPLB/SMALB berasal dari peserta didik yang memiliki kelainan fisik,


emosional, intelektual, mental, sensorik, dan/atau sosial;

c) SMP berasal dari lulusan SD, Paket A atau satuan pendidikan bentuk lainnya
yang sederajat;

d) SMA/SMK, berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SMP, Paket B
atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat.

2) Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

a) secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan


sekolah;

b) tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial,
kemampuan ekonomi bagi SD, SMP penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah;

c) berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, dan kriteria tambahan bagi
SMK;

d) sesuai dengan daya tampung sekolah.

3) Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan
tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.

b. Sekolah:

1) memberikan layanan konseling kepada peserta didik;

2) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;

3) melakukan pembinaan prestasi unggulan;

4) melakukan pelacakan terhadap alumni.

5. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran a. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) 306

16 

1) Sekolah menyusun KTSP.


2) Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan
peraturan pelaksanaannya.

3) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, potensi atau karakteristik


daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

4) Kepala Sekolah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP.

5) Wakil Kepala SMP dan wakil kepala SMA/SMK bidang kurikulum


bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP.

6) Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang


diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan
Penyusunan KTSP.

7) Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan Kelompok Kerja


Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi.

8) Penyusunan KTSP tingkat SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi


oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sedangkan SDLB, SMPLB, SMALB, SMA
dan SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan.

b. Kalender Pendidikan

1) Sekolah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal


pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.

2) Penyusunan kalender pendidikan/akademik:

a) didasarkan pada Standar Isi;

b) berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci
secara semesteran, bulanan, dan mingguan;

c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

3) Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP.

4) Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal, dan
semester genap.

c. Program Pembelajaran

1) Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan
program pendidikan tambahan yang dipilihnya.

2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar


Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.

3) Mutu pembelajaran di sekolah dikembangkan dengan:


a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;

b) melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi,


mendorong kreativitas, dan dialogis; 307

17 c) tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga
dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;

d) pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar
yang dilakukan secara sungguhsungguh dan mendalam untuk mencapai
pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.

4) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan


pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik
mampu:

a) meningkat rasa ingin tahunya;

b) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan


pendidikan;

c) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber


informasi;

d) mengolah informasi menjadi pengetahuan;

e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;

f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan

g) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

5) Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai


dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah.

6) Kepala SD/SDLB/SMPLB/SMALB, wakil kepala SMP, dan wakil kepala SMA/SMK


bidang kurikulum bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran.

7) Setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk


setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara:

a) merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir;

b) menggunakan metoda pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk


mencapai tujuan pembelajaran;

c) menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan
efisien;
d) memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan
pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi
peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat;

e) memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian


dan penerapannya;

f) mengarahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan


yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja
yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah. 308

d. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

1) Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan,


bertanggung jawab dan berkesinambungan.

2) Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian


Pendidikan.

3) Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan
membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi
capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang memerlukan,
pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi.

4) Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru.

5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik, berdasarkan data
kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam
rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab.

6) Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil


belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan.

7) Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai.

8) Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur


mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya
mengenai penilaian hasil belajar.

9) Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan.

10) Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara terencana
untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi
pembelajaran yang digunakan.

11) Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan
Standar Penilaian Pendidikan.
12) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara
sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan
secara berkala.

13) Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan


dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian.

14) Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite
sekolah, dan institusi di atasnya.

e. Peraturan Akademik

1) Sekolah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik.

2) Peraturan Akademik berisi:

a) persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari
guru;

b) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;

c) ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium,


perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;
309

19 

d) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas,
dan konselor.

3) Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh
kepala sekolah.

6. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan


termasuk guru induksi.

b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan:

1) disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

2) dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas,


mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan
pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta
menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka.

c. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan


berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah.

d. Sekolah/Madrasah perlu mendukung upaya:


1) promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan,
kepatutan, dan profesionalisme;

2) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara


sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan
sekolah/madrasah;

3) penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah


maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas;

4) mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada
analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi
sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang
berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawas tenaga kependidikan tambahan
tidak ada mutasi.

e. Sekolah mendayagunakan:

1) kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan


pengelolaan sekolah;

2) wakil kepala SMP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai


pembantu kepala sekolah;

3) wakil kepala SMA/SMK, bidang kurikulum melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum;

4) wakil kepala SMA/SMK, bidang sarana prasarana melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/ madrasah dalam mengelola
sarana prasarana;

5) wakil kepala SMA/SMK, bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/ madrasah dalam mengelola peserta
didik;

wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/ madrasah dalam mengelola kemitraan
dengan dunia usaha dan dunia industri;

7) guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran


yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik
sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi
kemanusiaannya secara optimum;

8) konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan


layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik;

9) pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan


pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan; 10) tenaga
perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di perpustakaan;
11) tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu
guru mengelola kegiatan praktikum di laboratorium;

12) teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya


mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran;

13) tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam


menyelenggarakan pelayanan administratif;

14) tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam


memberikan layanan kebersihan lingkungan.

7. Bidang Sarana dan Prasarana

a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan


sarana dan prasarana.

b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan
Prasarana dalam hal:

1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana


pendidikan;

2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap


berfungsi mendukung proses pendidikan;

3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah;

4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan


tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat;

5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan


kesehatan dan keamanan lingkungan.

c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan


kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. d. Pengelolaan sarana
prasarana sekolah:  

1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan


akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana;

2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan
laboratorium serta pengembangannya.

e. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:

1) menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan


pustaka lainnya;

2) merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai


dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik;
3) membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;

4) melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun


eksternal;

5) menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari


sekolah/madrasah lain baik negeri maupun swasta.

f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga
tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.

g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan


perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana.

8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan

a. Sekolah/Madrasah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan


operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan.

b. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah mengatur:

1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;

2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana


investasi dan operasional;

3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan


anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;

4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran,


untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.

c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh


komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan persetujuan
dari institusi di atasnya.

d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan


kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan
dana secara transparan dan akuntabel.

9. Budaya dan Lingkungan Sekolah

a. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif


untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.

b. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan:

1) berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting minimum yang akan
dilaksanakan;
2) memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang, serta
penjelasannya;

3) diputuskan oleh kepala sekolah dalam rapat dewan pendidik. c. Sekolah


menetapkan pedoman tata-tertib yang berisi:

1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk dalam hal
menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan;

2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Sekolah, serta pemberian


sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.

d. Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan pendidik
dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah, dan peserta didik. e. Sekolah
menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang:

1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara


warga sekolah dengan masyarakat;

2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi
bagi yang melanggar.

f. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk


menegakkan etika sekolah.

g. Sekolah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran


beretika bagi semua warga sekolah.

h. Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:

1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;

2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;

3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan


pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku;

4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di


antara teman;

5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;

6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta

7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,


keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.

10. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah

a. Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola


pendidikan.
b. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.

c. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan nonakademik.

d. Keterlibatan peranserta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan


dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.

e. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan
dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.

f. Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah.

g. Kemitraan SD/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan SMP/SMPLB


atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang setara di lingkungannya. h.
Kemitraan SMP/SMPLB, atau yang setara dilakukan minimal dengan
SMA/SMK/SMALB, SD atau yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri.

i. Kemitraan SMA/SMK, atau yang setara dilakukan minimal dengan perguruan


tinggi, SMP atau yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri di lingkungannya.
j. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis.

C. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi

1. Program Pengawasan

a) Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab


dan berkelanjutan.

b) Penyusunan program pengawasan di sekolah didasarkan pada Standar Nasional


Pendidikan.

c) Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga


kependidikan.

d) Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,


pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

e) Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain
dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan
berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.

f) Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh


kepala sekolah dan pengawas sekolah/madrasah.

g) Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir


semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali
peserta didik.

h) Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing


sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah.
kepala sekolah, secara terus menerus melakukan pengawasan pelaksanaan tugas
tenaga kependidikan.
i) Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

 j) Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada


bupati/walikota melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada
sekolah terkait.

k) Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan


hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, termasuk
memberikan sanksi atas penyimpangan yang ditemukan.

l) Sekolah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi,


evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja
sekolah, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan.

2. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

a. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah.

b. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan


melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.

c. Sekolah melaksanakan:

1) evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurangkurangnya dua kali dalam


setahun, pada akhir semester akademik;

2) evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurangkurangnya satu kali


dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah/madrasah.

3) Evaluasi diri sekolah dilakukan secara periodik berdasar pada data dan informasi
yang sahih.

d. Langkah-langkah pelaksanaan EDS sebagai berikut:

1) Sekolah membentuk Tim Pengembang Sekolah.

2) Sekolah melakukan sosialisasi EDS.

3) Sekolah melakukan pengisian instrumen EDS kualitatif.

4) Sekolah menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) berdasarkan hasil EDS.

5) Sekolah melakukan pengisian EDS online.

6) Sekolah menyusun laporan EDS.

3. Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:
a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mutakhir;

b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat,


serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;

c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;  

d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite


sekolah, pemakai lulusan, dan alumni.

4. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara


komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan,

b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian


penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas.

c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan


perubahan-perubahan peserta didik.

5. Akreditasi Sekolah

a. Sekolah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sekolah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga


akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi.

c. Sekolah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya secara holistik


dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.

D. Menjalankan Kepemimpinan Sekolah

1. Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah.

2. Kriteria untuk menjadi kepala dan wakil kepala sekolah berdasarkan ketentuan
dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan

3. Kepala SMP/SMPLB dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala sekolah

4. Kepala SMA dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah untuk bidang akademik,
sarana-prasarana, dan kesiswaan. Sedangkan kepala SMK dibantu empat wakil
kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana- prasarana, kesiswaan, dan
hubungan dunia usaha dan dunia industri. Dalam hal tertentu atau sekolah yang
masih dalam taraf pengembangan, kepala sekolah/madrasah dapat menugaskan
guru untuk melaksanakan fungsi wakil kepala sekolah.
5. Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta
keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi di
atasnya. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, institusi dimaksud adalah
penyelenggara sekolah.

6. Kepala dan wakil kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan memimpin yaitu


seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai
dengan Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan.

7. Kepala sekolah:

a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

b. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah;

d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu; 316

26 

e. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah;

f. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah.


Dalam hal sekolah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan
penyelenggara sekolah;

g. berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari peserta didik dan


masyarakat; orang tua

h. menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan


dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik;

i. menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;

j. bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan


kurikulum;

k. melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil


supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah;

l. meningkatkan mutu pendidikan;

m. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;

n. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi


pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah;
o. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/ madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;

p. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah untuk


menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;

q. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber

r. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.

8. Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada


wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya.

E. Menerapkan Sistem Informasi Sekolah

1. Dalam rangka menerapkan sistem informasi, sekolah:

a. mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung


administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel;

b. menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan mudah diakses;

c. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan


informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan
dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan
semuanya direkam dan didokumentasikan; 317

27 

d. melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota.

2. Komunikasi antarwarga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara


efisien dan efektif. Alur Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah Analisis Lingkungan
Strategis SituasiPendidikan Saat lni I r I Situasi Pendidikan yang Diharapkan I
Kesenjangan I I +...I I i I M"i"si Vis I I Tujuan Sekolah Selama 4 tahun Strategi
Pelaksanaan Program Target Pencapaian (Milestones) Rencana Anggaran Biaya
Monitoring dan Evaluasi 318

28 Lampiran 1 Contoh : Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Visi :

TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERIMAN, CERDAS, TERAMPIL,


MANDIRI DAN BERWAWASAN GLOBAL Misi :

1. Menanamkan Keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.


3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik.

4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,


kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.

5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain yang
terkait. Tujuan : Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut
ini.

a. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan

b. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata


pelajaran.

c. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis


pendidikan karakter bangsa.

d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan


karakter bangsa. e. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan
program sekolah. f. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses
pembelajaran berbasis TIK. 319

29 TAHAP I MENETAPKAN KONDISI SEKOLAHI MADRASAH SAAT INI TAHAP II


MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH/ Melakukan + Kondisi Nyata Sekolah/Madrasah
MADRASAH YANG DIHARAPKAN Harapan Pemangku -+ Kepentingan Langkah

1: Merumuskan Visi

Langkah 2: Merumuskan Misi Acuan Stanclar Sekolah t --- S - P - M, - SṈP Visi/Misi


Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Langkah 3: Merumuskan Tujuan I

Langkah 4: Merumuskan Sasaran & lndikator Kinerja

TAHAP Ill MENYUSUN PROGRAM & KEGIATAN

Langkah 1: Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program


Langkah 2: Menentukan Kegiatan, lndikator Kegiatan, dan Jadwal Kegiatan

TAHAPIV MENYUSUN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/ MADRASAH

Langkah 1: Membuat Rencana Biaya Program Langkah

1: Membuat Rencana Pendanaan Program Langkah

3: Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

TAHAPV MENYUSUN RKT- RKASIM


Langkah 2: Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKAS/M) 320

Anda mungkin juga menyukai