TANGAN
2
PENDAHULUAN
• Healthcare Associted Infections (HAIs), masalah
utama pada keselamatan pasien
• LOS lama, Biaya tinggi, Kerugian RS, Kecacatan,
Kematian, Tuntutan Hukum, Citra RS menurun
• Penyebab HAIs salah satunya melalui kontak :
langsung & tidak langsung
• Kegagalan Kebersihan tangan dengan baik dan
benar merupakan penyebab infeksi dan
penyebaran mikroorganisma multiresistensi
3
SNARS Edisi 1.1 PPI 9
4
SEJARAH PENTINGNYA
KEBERSIHAN TANGAN DI YANKES
5
FAKTA kuman di
TANGAN
• Tangan adalah sumber transmisi kuman patogen
• Mikroba terdapat di permukaan kulit (pasien & petugas) dan
lingkungan sekitar pasien.
Total normal bacterial counts on the hands of HCWs have
ranged from 3.9 x 10⁴ to 4.6 x 10⁶ CFU/cm2
• Kontak antara tenaga kesehatan dan pasien menyebabkan
transmisi silang bakteri cocci gram positif flora pasien
ke tangan petugas.
• Mikroba bertahan & memperbanyak diri di tangan petugas.
Setelah kontak dengan pasien/ lingkungan yang
terkontaminasi, mikroba dapat bertahan di tangan petugas
selama beberapa waktu (2–60 menit)
Bila tidak melakukan HH dapat meningkatkan derajat
kontaminasi.
6
HAND HYGIENE
adalah tindakan membersihkan tangan dengan tepat dan
benar yang dapat dilakukan dengan :
7
EFEKTIFITAS HAND HYGIENE
Dipengaruhi oleh 4 faktor :
• Kualitas produk
• Kuantitas produk
• Waktu melakukan hand hygiene
handwashing 40-60 seconds
handrubbing 20-30 seconds,
(average time usually adopted by health care
workers <10seconds)
• Tangan yang dibersihkan
8
Membunuh, menghambat/ merusak
K R I TER I A pertumbuhan mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negative,
MEMILIH virus lipofilik,bacillus dan tuberkulosis,
fungi )
ANTISEPTIK
Efektifitas bunuh kuman cepat, Tidak
menyebabkan iritasi kulit,
Tidak menyebabkan alergi
9
The Golden Rules of Hand Hygiene
• Hand hygiene harus dilakukan tepatnya di saat memberikan
perawatan kesehatan pada pasien (at point of care)
• Selama memberikan perawatan kesehatan pasien, ada 5
momen (indikasi) menjadi dasar melakukan hand hygiene
• Untuk membersihkan tangan lakukan handrubbing dengan
ABHR. Kenapa? Karena hal tsb lebih memungkinkan HH
dilakukan di POC (lebih cepat, efektif dan toleransi yang
cukup baik)
• Lakukan HH, gunakan sabun dan air bila tangan tampak
kotor
• Lakukan HH dengan waktu dan tekhnik yang tepat
10
Definisi Zona pasien dan area perawatan
Lingkungan pasien dibagi 2 wilayah
:
• Zona pasien : pasien & benda
disekitar pasien, tempat
tidur,meja,seprei,tabung infus,
peralatan medis. Terdapat flora
pasien
• Area perawatan meliputi seluruh
permukaan di dalam ruang
perawatan diluar zona pasien X,
termasuk pasien lain. Diarea
perawatan terdapat berbagai MO,
MO multiresisten
11
Dimana HH dilakukan?
12
13
Tujuan melakukan Hand Hygiene
1. Untuk memutus transmisi
mikroba melalui tangan :
• Diantara area perawatan
dan zona pasien
• Diantara zona pasien dan
area perawatan
• Pada daerah tubuh pasien
yang berisiko infeksi
(membrane mukosa, kulit
non intak, alat invasive)
• Dari darah dan cairan tubuh
14
Tujuan melakukan Hand Hygiene
2. Untuk mencegah :
• Kolonisasi pathogen
pada pasien (termasuk
yang multiresisten)
• Penyebaran pathogen
ke area perawatan
• Infeksi yang disebabkan
oleh mikroba endogen
• Kolonisasi infeksi pada
tangan petugas
15
Konsep Transmisi Kuman
16
Transmisi kuman
• Tangan adalah sumber transmisi kuman pathogen
• Transmisi kuman dari pasien ke pasien lain dapat
melalui 5 tahap
17
Transmisi tahap 1
18
Transmisi tahap 2
19
Transmisi tahap 3
Mikroba bertahan dan memperbanyak ditangan petugas kesehatan
Setelah kontak dengan pasien dan atau lingkungan yang
terkontaminasi , mikroba dapat bertahan di tangan selama beberapa
waktu (2-60 menit)
Bila tidak melakukan HH, perawatan yang lama dapat meningkatkan
derajat kontaminasi
20
Transmisi tahap 4
• Cuci tangan yang tidak benar dapat menyebabkan tangan
tetap terkontaminasi (bakteri gram + )
• Kegagalan dalam melakukan hand hygiene menyebabkan
transmisi silang bakteri antar pasien
• Hand hygiene yang tidak sesuai atau bahan yang digunakan
untuk membersihkan tidak tepat
21
Transmisi tahap 5
• Kegagalan Hand Hygiene menyebabkan transmisi
silang antar pasien
• Kontak langsung dengan pasien/alat yang dipakai
pasien dapat menyebabkan transmisi silang
22
5 MOMEN CUCI TANGAN
GUIDELINES WHO 2009
2 MOMEN SEBELUM,
KEPENTINGAN UNTUK
PASIEN SUPAYA KUMAN
DARI PETUGAS TIDAK
BERPINDAH KE PASIEN
3 MOMEN SETELAH,
KEPENTINGAN UNTUK
PETUGAS SUPAYA KUMAN
DARI PASIEN DAN LINGKUNGAN
TIDAK BERPINDAH KE
PETUGAS
23
Momen 1 SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN
Pemeriksaan pasien
Membantu pasien di tempat tidur
Memeriksa tekanan darah
Mengganti baju
Menjabat tangan
24
25
MOMEN 2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKANASEPTIK
26
27
MOMEN 3 SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH PASIEN
28
29
MOMEN 4 SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN
30
31
MOMEN 5 SETELAH KONTAK DENGAN LINGKUNGAN PASIEN
34
Key points on hand hygiene and gloves use
35
36
37
38
39
40
AUDIT
Hand Hygiene
OBSERVER : OBSERVER :
TGL OBSERVASI : TGL OBSERVASI : Audit HH bisa menggunakan formulir
PROFESI : PROFESI : audit menurut WHO
WAKTU JAM S/D WAKTU JAM S/D
Dilakukan oleh tenaga terlatih
Op
p Indication HH Action Opp Indication HH Action Prinsip 6 langkah dan 5 momen cuci
1 □ Bef-patien □ Hand Rub 1 □ Bef-patien □ Hand Rub tangan dilakukan dengan benar
□ Bef-aseptic □ Hand Wash □ Bef-aseptic □ Hand Wash Idealnya dilakukan “silent” tidak
□ Aft-body fluid ○ Missed □ Aft-body fluid ○ Missed menyadari sedang diaudit
□ Aft-patien ○ Gloves □ Aft-patien ○ Gloves Prioritas petugas yang diaudit adalah
□ Aft.patien surround □ Aft.patien surround
yang memberikan pelayanan terhadap
2 □ Bef-patien □ Hand Rub 2 □ Bef-patien □ Hand Rub
pasien
□ Bef-aseptic □ Hand Wash □ Bef-aseptic □ Hand Wash
□ Aft-body fluid ○ Missed □ Aft-body fluid ○ Missed
Hasil audit menjadi salah satu indikator
□ Aft-patien ○ Gloves □ Aft-patien ○ Gloves mutu RS buat kamus indikatornya
□ Aft.patien surround □ Aft.patien surround
3 □ Bef-patien □ Hand Rub 3 □ Bef-patien □ Hand Rub
□ Bef-aseptic □ Hand Wash □ Bef-aseptic □ Hand Wash
□ Aft-body fluid ○ Missed □ Aft-body fluid ○ Missed
□ Aft-patien ○ Gloves □ Aft-patien ○ Gloves
□ Aft.patien surround □ Aft.patien surround
41
42
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
• Tidak tersedia sarana/ fasilitas HH
• Beban kerja berlebihan
• Lokasi cuci tangan terlalu jauh
• Bila sering cuci tangan tangan rusak
• Petugas tidak berpikir pasien membawa kuman
• Kurang pengetahuan petugas/ kurang informasi
• Tidak ada dukungan
• Tidak ada kontroling/monitoring
• Tidak ada SPO
• Tidak ada peraturan/ poster/ reminder
• Kurangnya kesadaran akan risiko penularan patogen silang
TIDAK PEDULI
43
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN
44
Dalam upaya meningkatkan
kepatuhan hand hygiene, WHO
juga menerbitkan buku “a guide to
the implementation of the WHO
multimodal hand hygiene
improvement strategy”
45
KESIMPULAN
• Menjaga kebersihan tangan dengan baik
dan benar dapat mencegah penularan
Mikroorganisme / Mencegah resistensi AM dan
menurunkan frekuensi HAIs.
• HH merupakan pilar utama dalam PPI dan
komponen sentral dari Patient Safety
• Sederhana dan efektif untuk menciptakan
lingkungan & pelayanan yang aman.
46
47