Anda di halaman 1dari 14

Nasokomial infeksi di rumah sakit adalah masalah yang serius

karena dapat menyebabkan kematian secara langsung atau


tidak langsung pada pasien. Infeksi nasokomial dapat terjadi
melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari petugas

Pendahuluan kepada pasien lain, dari pasien kepada pengunjung ataupun


keluarga. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan,
tenaga kesehatan, dan pegunjung rumah sakit di hadapkan
pada resiko terjadiya infeksi atau infeksi nasokomial yaitu
infeksi yang diperoleh dari rumh sakit baik karena perawatan
atau datang berkunjung ke rumah sakit ( Depkes, 2007).
Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
aman untuk pasien. World Health Organization (WHO) telah
mengkampanyekan program keselamatan pasien salah
satunya adalah menurunkan risiko infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial merupakan salah satu masalah mayor yang
dihadapi rumah sakit karena dapat mengakibatkan pasien
lebih lama berada di rumah sakit serta meningkatkan biaya
pelayanan kesehatan.
Infeksi nosokomial ini dapat disebarkan melalui kontak
langsung, terutama melalui tangan para petugas
kesehatan. Petugas Kesehatan memiliki peran yang
sangat penting dalam terjadinya transmisi mikroba
pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke
petugas. Salah satu cara paling sederhana dan efektif
untuk mencegah persebaran infeksi melalui kontak
tangan ini adalah cuci tangan (hand hygiene). Secara
global hasil penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan
dapat menurunkan kejadian infeksi nosokomial sebesar
30%.
Sebagai wujud dari tindakan keselamatan pasien maka
rumah sakit mengembangkan suatu metode cuci tangan
yang efektif seperti Five Moment Hand Hygiene yang
sesuai dengan ketentuan WHO.
Rumah Sakit Mengembangkan Suatu Pendekatan untuk Mengurangi
Resiko Infeksi pada Standar Keselamatan Pasien
sesuai dengan Elemen Penilaian V

1. Rumah sakit mengadopsi atau


mengadaptasi pedoman hand
hygiene terbaru yang diterbitkan
dan sudah diterima secara umum al
dari WHO Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program
hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur
dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan
risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan
Pengertian
• Kebersihan tangan adalah tindakan /praktik membersihkan
tangan dengan cara mencuci tangan untuk menghilangkan
semua kotoran serta menghambat bahkan membunuh
mikroorganisme pada kulit.
• Cuci tangan dengan menggunakan bahan alkohol (handrub)
adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan alkohol
tanpa menggunakan air mengalir untuk mengurangi
perkembangan flora patologis tanpa mengganggu aktifitas flora
normal di kulit tangan.
• Cuci tangan dengan sabun (handwash)suatu tindakan
membersihkan tangan dengan sabun antiseptic dan air mengalir
untuk mengurangi perkembangan flora patologis tanpa
mengganggu aktifitas flora normal di kulit tangan.
PROSEDUR HANDRUB:
1. Gosok kedua telapak tangan dengan larutan 4. Kunci jari-jari sisi dalam dari kedua tangan.
antiseptik berbahan alkohol 5. Gosok ibu jari dengan cara berputar
2. Gosokkan punggung dan sela- sela jari dalam genggaman tangan kiri dan
tangan kanan dengan tangan kiri lakukan hal yang sama pada
kemudian punggung dan sela-sela jari tangan kanan.
tangan kiri dengan tangan kanan. 6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari
3. Gosokkan kedua telapak dan sela-sela tangan kiri di telapak tangan kanan dan
jari tangan kiri dengan tangan kanan sebaliknya searah jarum
secara bergantian. jam, dan biarkan sampai kering
PROSEDUR HANDWASH
1.
Gosok kedua telapak tangan sabun antiseptik yang sudah dibasahi dengan
air.
2.
Gosokkan punggung dan sela- sela jari tangan kanan dengan tangan kiri
kemudian punggung dan sela- sela jari tangan kiri dengan tangan kanan.
3.
Gosokkan kedua telapak dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan secara bergantian.
4.
Kunci jari-jari sisi dalam dari kedua tangan.
5.
Gosok ibu jari dengan cara berputar dalam genggaman tangan kiri dan
lakukan hal yang sama pada tangan kanan.
6.
Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kiri di telapak tangan kanan
dan sebaliknya searah jarum jam,
7.
kemudian bilas kedua tangan menggunakan air yang mengalir, kemudian
tutup keran lalu keringkan kedua tangan menggunakan handuk/tissue.
Five/5 Moments for Hand Hygiene

Lima moments Hand Hygiene tersebut


Gambar :5 Moments Hand Hygine adalah:
• Sebelum bersentuhan dengan pasien
• Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
• Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien risiko tinggi
• Setelah bersentuhan dengan pasien
• Setelah bersentuhan dengan lingkungan
sekitar pasien
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, UNTUK MEMUDAHKAN MENGINGAT URUTAN ENAM AREA
DALAM HAND-WASH/RUB
• TELAPAK TANGAN
• PUNGGUNG TANGAN TEPUNG SELACI PUPUT
• SELA- SELA JARI
LAMA CUCI TANGAN:
• PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI)
HAND RUB : 20-30 DETIK
• SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR) HAND WASH 40-60 DETIK
• KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)
CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN SARUNG TANGAN

• Penggunaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan.


• Cuci tangan harus dilakukan pada saat yang tepat tanpa harus ada indikasi untuk
pemakaian sarung tangan.
• Lepaskan sarung tangan untuk cuci tangan, ketika indikasi   terjadi saat mengenakan
sarung tangan.
• Buang sarung tangan setelah setiap selesai tugas dan cuci tangan karena sarung
tangan dapat membawa kuman.
• Pemakaian sarung tangan hanya bila diindikasikan menurut Standard dan Precaution
contact jika tidak anda menjadi berisiko tertular kuman.
PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN STERIL

• Prosedur bedah
• Pemeriksaan vagina
• prosedur radiologi invasif
• melakukan akses vaskular dan prosedur (central line)
• Menyiapkan/mencampur total parenteral nutrition
• Menyiapkan/mecampur kemoterapi.
PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN PEMERIKSAAN

• DALAM SITUASI KLINIK


Potensi menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan item yang terlihat kotor oleh
cairan tubuh.

• DIRECT PATIENTS EXPOSURE:


Kontak dengan darah; kontak dengan selaput lendir dan kulit yang tidak utuh; potensi
adanya organisme sangat menular dan berbahaya; situasi darurat atau epidemi,
memasang dan melepas infus, menggambar darah; menghentian venous line; Pemeriksaan
panggul dan vagina; suctioning non-closed systems of endotracheal tubes.

• INDIRECT PATIENT EXPOSURE:


Mengosongkan pot tumpahan; Menangani dan mencuci instrumen; penanganan limbah;
membersihkan tumpahan cairan tubuh.
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN TIDAK DI INDIKASIKAN
(kecuali KONTAK untuk tindakan pencegahan)

• Tidak ada potensi terpapar darah atau cairan tubuh, atau lingkungan yang
terkontaminasi, mengukur tekanan darah, suhu dan denyut nadi; melakukan suntikan
IM maupun SC ; memandikan dan memakaikan pakaian pasien; mengangkut pasien;
merawat mata dan telinga (tanpa sekresi); manipulasi vasculas line tanpa ada
kebocoran darah.
• TIDAK KONTAK LANGSUNG DENGAN PASIEN; Menggunakan telepon; menulis rekam
medis; memberikan obat oral; mendistribusikan atau mengumpulkan nampan makanan
pasien ; menghapus dan mengganti linen untuk tempat tidur pasien; menempatkan
peralatan ventilasi non-invasif dan kanula oksigen; memindahkan perabotan pasien

Anda mungkin juga menyukai