Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat
yang dapat diwujudkan dalam berbagai upaya kesehatan. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada
mulanya berupa upaya penyembuhan penyakit, kemudian secara berangsur-angsur
berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan
mengikutsertakan masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan(1).
Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar apoteker. Apoteker merupakan pendidikan profesi
setelah lulus sarjana farmasi. Standar pendidikan profesi apoteker meliputi
kemampuan akademik dan kemampuan profesi dalam mengaplikasikan pekerjaan
kefarmasian. Kemampuan akademik diperoleh selama menjalani perkuliahan
sementara kemampuan profesi diperoleh melalui praktik kerja profesi. Praktik Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan karena pemahaman teori kegiatan kefarmasian
yang diberikan selama perkuliahan masih belum cukup dan kurang lengkap, salah
satunya yaitu di bidang pemerintahan.
Pemerintah bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan sektor
kesehatan seperti merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan
mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat(1).. Pelaksanaan pelayanan kesehatan oleh pemerintah daerah dilakukan
oleh perangkat daerah yang disebut Dinas Kesehatan(2).
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota merupakan unsur
pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah. Fungsi Dinas
Kesehatan meliputi penyusunan program kegiatan, perumusan kebijakan,
penyelenggara kegiatan teknis operasional, perizinan, pengendalian dan pembinaan
sehingga apoteker diperlukan di sektor pemerintahan, setidaknya akan berhubungan
dengan Dinas Kesehatan dalam rangka melaksanaan pekerjaan kefarmasian(20).
Pekerjaan kefarmasian merupakan salah satu bagian dari penyelenggaraan
kesehatan oleh Dinas Kesehatan. Pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh seorang
profesional yaitu apoteker yang dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian. Pekerjaan
kefarmasian di Dinas Kesehatan juga melibatkan apoteker yang secara langsung untuk
berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini penting mengingat apoteker merupakan salah
satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan terutama pelayanan kefarmasian
sehingga apoteker juga berperan serta dalam melindungi masyarakat dari sediaan
farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan
kemanfaatan(4).
Peran apoteker sangat diperlukan dalam melakukan praktik kefarmasian
seperti yang sudah digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009.
Dalam menjalankan peran tersebut, tentunya apoteker harus memiliki standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Hal ini
berlaku bagi semua apoteker yang melakukan praktik kefarmasian di semua
institusi tak terkecuali pemerintahan seperti Dinas Kesehatan. Apoteker yang bekerja
di Dinas Kesehatan memiliki peran dan tugas sedikit berbeda dengan tugas di institusi
lain seperti apotek dan rumah sakit. Peran dan tugas apoteker di Dinas Kesehatan
disesuaikan dengan jabatannya yaitu fungsional dan struktural (4) (20).
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Dinas Kesehatan perlu dilakukan, karena di
Dinas Kesehatan peran dan tugas apoteker secara jelas diperlihatkan menurut jabatan
fungsional maupun dalam jabatan structural Dalam rangka mewujudkan hal tersebut,
Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
menyelenggarakan kegiatan PKPA. Program PKPA dilaksanakan agar mahasiswa
calon apoteker dapat mengambil manfaat sehingga dapat melengkapi pemahaman
teori bidang pemerintahan khususnya di Dinas Kesehatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum Praktik Kerja Profesi Apoteker


1. Memperoleh gambaran nyata terkait tugas dan fungsi Dinas Kesehatan khususnya
dalam praktik kefarmasian oleh apoteker.
2. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi dan posisi, dan
tanggung jawab Apoteker dalam Lembaga Pemerintahan.
3. Mempersiapkan calon Apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga.farmasi.profesional.

1.2.2 Tujuan Khusus Praktik Kerja Profesi Apoteker


1. Memahami tentang kegiatan kefarmasian dan peran apoteker di Dinas Kesehatan
Kota Bandar Lampung.
2. Memperoleh pengalaman nyata terkait pekerjaan kefarmasian di Instalasi Farmasi
Kesehatan Kota Bandar Lampung.
3. Membekali calon Apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan
pengalaman praktis untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Lembaga
Pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai