0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis karya ilmiah dan ciri-cirinya. Ada beberapa jenis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, jurnal, buku, yang terkait dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ciri-ciri karya ilmiah antara lain menyajikan fakta secara sistematis dan objektif, ditulis
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis karya ilmiah dan ciri-cirinya. Ada beberapa jenis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, jurnal, buku, yang terkait dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ciri-ciri karya ilmiah antara lain menyajikan fakta secara sistematis dan objektif, ditulis
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis karya ilmiah dan ciri-cirinya. Ada beberapa jenis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, jurnal, buku, yang terkait dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ciri-ciri karya ilmiah antara lain menyajikan fakta secara sistematis dan objektif, ditulis
Karya ilmiah dikenali juga dengan sebutan scientific paper adalah hasil penelitian atau pemikiran yang diterbitkan dan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Istilah karya ilmiah berkaitan dengan laporan tertulis dan diterbitkan. Karya ilmiah berfungsi untuk memaparkan hasil penelitian atau kajian. Kajian dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok sesuai ketentuan ilmiah yang berlaku. Ketentuan ilmiah melibatkan kaidah dan etika keilmuan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat keilmuan itu sendiri. Karya ilmiah dengan demikian tidak saja berkaitan langsung dengan penelitian, tetapi juga adalah hasil-hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dan pengajaran. Pada kegiatan akademik, banyak kegiatan pembelajaran dan pengajaran yang secara tidak langsung melibatkan penelitian. Kegiatan laboratorium pendidikan untuk mahasiswa menghasikan laporan praktikum adalah pembelajaran penelitian bagi mahasiswa. Pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi menyatakan bahwa ”Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.” II. Jenis Karya Ilmiah a. Secara Umum Hasil dari suatu penelitian dpat ditulis dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya tulis, paper, report, skripsi atau tesis, desertasi, dan sebagainya. Karyatulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melengkapi syarat-syarat mengikuti Evaluasi Belajar Tahap akhir (EBTA). Karya tulis harus bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema, sehingga kesimpulan- kesimpulan karyatulis memberi sumbangan yang nyata bagi perkembangan hasil pengolahan mengenai suatu hal dengan mempergunakan metode-metode ilmiah. Karya tulis harus bertemakan persoalan dalam lingkungan jurusan siswa yang bersangkutan. Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis oleh seseorang sebagai bahan pertanggungjawaban yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang mahasiswa menyusun paper untuk dipertanggungjawabkan kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu pula kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli diminta membuat paper untuk bahan seminar atau simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemasaran atau pembahas utama. Report atau laporan, juga merupakan karya tulis dari hasil suatu tugas atau penelitian, yang harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda dengan paper biasanya report kalau sudah diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan. Khusus bagi lingkungan perguruan tinggi report ini biasanya diminta dari hasil kerja mahasiswa sesuai dengan profesi atau spesialisasinya masing-masing. Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa pihak yang sengaja membedakan antara skripsi dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana muda, dari suatu perguruan tinggi. Sedangkan tesis dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat ujian untuk mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu perguruan tinggi buah skripsi hendaknya mahasiswa bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk menyusun tesis hendaknya mahasiswa mengadakan penelitian yang bersifat studi eksperimental. Analisa statistik akhir-akhir ini juga sering digunakan baik pada skripsi maupun pada tesis. Desertasi yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh gelar doktor dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Desertasi ini biasanya dipertahankan oleh penyusun promovendus di depan para guru besar dari suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam hubungan ini biasanya promenvendus biasanya didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya disebut promotor dan seorang pembantu konsultan yang disebut co-promotor. b. dalam Perguruan Tinggi Karya ilmiah secara umum merupakan luaran kegiatan tri dharma PT yang dapat diwakilkan secara tertulis, yaitu dharma pertama Pendidikan, dharma kedua Penelitian, dan dharma ketiga Pengabdian kepada Masyarakat. Jenis karya ilmiah sekitar dharma Pendidikan adalah sebagai berikut: 1) Laporan Laboratorium. Suatu tulisan dalam sistematika tertentu yang berfungsi sebagai laporan kegiatan mahasiswa dalam satu laboratorium yang memenuhi satu standar keilmuan dan mengikuti panduan laboratorium atau Standard Operasional Prosedure (SOP). 2) Laporan Studi. Suatu tulisan dalam sistematika tertentu yang berfungsi sebagai laporan kajian terhadap sekumpulan pustaka; atau laporan setelah mengikuti kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium, bengkel, konferensi, kongres atau studi banding berdasarkan suatu panduan atau Standard Operasional Prosedure (SOP). Jenis karya ilmiah sekitar dharma Penelitian untuk mahasiswa adalah sebagai berikut. 1) Tugas akhir. Suatu tulisan berdasarkan ketentuan tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa diploma II (D2) atau diploma III (D3) pada akhir studinya. Ketentuan yang diterapkan berdasarkan kaidah penelitian yang berfungsi untuk mengungkapkan keahlian sendiri secara vokasi. 2) Skripsi. Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa sarjana pada akhir studinya. Skripsi merupakan paparan tulisan hasil penelitian sarjana atau Strata 1 (S1) yang membahas permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengen menggunakan kaidah yang berlaku. Namun, pada jenjang yang sama, tulisan yang dihasilkan oleh mahasiswa diploma IV (D4) pada akhir studinya secara ilmiah sama dengan skripsi, tetapi berdasarkan kaidah penelitian yang berlaku untuk vokasi atau berbeda dari S1. 3) Tesis. Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa paskasarjana dengan jenjang magister (Strata 2 (S2) atau Spesialis 1 (Sp1)). Tesis merupakan paparan tulisan hasil penelitian S2/Sp1 yang menggambarkan kemampuan mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan. 4) Disertasi. Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa paskasarjana dengan jenjang doktor (Strata 3 (S3) atau Spesialis 2 (Sp2). Disertasi merupakan paparan tulisan hasil penelitian S3/Sp2 yang menggambarkan kemampuan untuk mendapatkan sesuatu kebaruan. Jenis karya ilmiah untuk dharma Pengabdian kepada Masyarakat bagi mahasiswa adalah laporan tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN). Laporan ini dibuat oleh mahasiswa secara berkelompok setelah selesai melakukan KKN di berbagai daerah. Laporan ini harus memenuhi sistematika yang telah ditentukan bidang pendidikan. Secara umum, isi dari laporan KKN adalah kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama melakukan KKN dalam kurun waktu yang telah ditentukan lama pelaksanaannya. Jenis karya ilmiah yang setara dengan laporan KKN adalah laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di berbagai institusi (pemerintah ataupun swasta), karena dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. Bentuk baku dari laporan PKL ditentukan berdasarkan SOP dan panduan pembuatan laporan PKL. Secara umum, laporan PKL mengandung kegiatan dan persoalan-persoalan yang dihadapi sewaktu melaksanakan PKL (termasuk adaptasi dengan teknologi yang digunakan).
No. Jenis Karya Ilmiah Tri Dharma
1 Disertasi Pendidikan dan Penelitian 2 Tesis Pendidikan dan Penelitian 3 Skripsi Pendidikan dan Penelitian 4 Tugas Akhir Studi Pendidikan 5 Buku Ajar Pendidikan 6 Diktat Pendidikan 7 Modul Pendidikan 8 Petunjuk Praktikum Pendidikan 9 Model Pendidikan 10 Alat Bantu Pendidikan 11 Audio Visual Pendidikan 12 Naskah Tutorial Pendidikan 13 Buku Referensi Penelitian 14 Buku Monograf Penelitian 15 Jurnal Internasional Bereputasi Penelitian 16 Jurnal Internasional Terindeks Penelitian 17 Jurnal Internasional Penelitian 18 Jurnal Nasional Terakreditasi Penelitian 19 Jurnal Nasional Penelitian 20 Prosiding Internasional Terindeks Penelitian 21 Prosiding Internasional Penelitian 22 Prosiding Nasional Penelitian 23 Poster Internasional Penelitian 24 Poster Nasional Penelitian 25 Buku Saduran Penelitian 26 Paten Penelitian 27 Rezim HKI Penelitian
III. Ciri-Ciri Tulisan Ilmiah
Anggarani dkk (2006) mengemukakan ciri-ciri tulisan ilmiah adalah : (a) menyajikan fakta objektif secara sistematis, (b) ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan, (c) disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural, (d) menyajikan penalaran sebab akibat, (e) mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan hipotesis, (f) ditulis secara tulus, hal ini berarti bahwa karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi data/fakta. IV. Ketentuan dalam Tulisan Ilmiah A. Notasi Ilmiah 1. Pengertian Notasi Ilmiah Terdapat bermacam-macam sistem dalam penulisan notasi untuk menyusun Tulisan Ilmiah. Sistem yang dikenal di kalangan masyarakat ilmiah antara lain adalah system University of Chicago Press, Sistem Harvard, Sistem American Psychological Assosation (APA), Sistem American Antropoloist, Sistem Harcouver, dan sistem Gabungan (misalnya Sistem Harvard dengan sistem huruf)-Keseluruhan sistem tersebut pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni, pertama, sistem yang mempergunakan catatan kaki (umpamanya Sistem University of Chicago press), kedua, sistem yang tidak menggunakan catatan kaki (umpamanya sistem yang menggabungkan kedua sistem yang pertama). 2. Kutipan dan Daftar Pustaka a) Kutipan Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, atau hasil penelitian orang lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan akan dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan. Kutipan dari pendapat berbagai tokoh merupakan esensi dalam penulisan sinteisis. Kutipan Langsung adalah kutipan yang ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik" jika kutipan ini merupakan kutipan langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari 40 kata. Contoh: “Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku instan” (Kartadinata, 2010, hlm. 51). Kutipan Tak Langsung Kutipan tak lansung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri. Kutipan ini dapay dibuat panjang atau pendek dengan cara mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit dengan kata kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik notasi yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah. 3. Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan menyusun penulisan baik sebagai penunjang maupun sebagai data. Namun demikian pada dasarnya daftar pustaka digunakan untuk pembantu pembaca mengenal ruang lingkup penulis, memberikan informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan penulis, dan membantu pembaca memilih refrensi dan materi dasar studinya. B. Bahasa dalam Tulisan Ilmiah 1. Bahasa llmiah Berbagai ketentuan yang sepatutnya diperhatikan oleh penyusun tulisan ilmiah agar karya tulisnya komunitatif, karya tulis ilmiah itu harus memenuhi kriteria logis sistematis, dan lugas, tulisan ilmiah disebut logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan- alasannya yang masuk akal. 2. Penerapan Ejaan yang disempurnakan a. Penggunaan Spasi Penggunaan spasi setelah tanda baca sering tidak diindahkan. Menurut ketentuanyang berlaku, setelah tanda baca (titik, koma, titik koma, titik dua, tanda satu, tanda tanya) harus ada spasi, jarak satu pukulan ketikan. b. Pengunaan Garis Bawah Satu Garis bawah satu dalam karya tulis ilmiah digunakan untuk menandai katakata atau bagian- bagian yang harus dicetak miring apabila karya tulis ilmiah itu diterbitkan. Garis bahwa satu dipakai pada 1) anak bab, 2) subanak bab, 3) kata asing atau kata daerah, 4) judul buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam naskah. 3. Pemenggalan Kata Apabila memengalan atau penyukuran sebuah kata dalam penggantian baris, kita harus membubuhkan tanda kurang (-), dengan tidak didahului spasi dan tidak dibubuhksn di pinggir ujung bsris. 4. Penulisan di sebagai kata Depan Di yang berfungsi sebagai kata depan harus dituliskan terpisah dari kata yang mengiringinya. Biasanya di sebagai kata depan ini berfungsi menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pernyataan dimana. Contoh-contoh penggunaan di kata depan, yaitu di samping dan di rumah. 5. Penulisan di sebagai Awalan Di- yang berfungsi sebagai awalan membentuk kata kerja pasif dan harus dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada umumnya, kata kerja pasif yang berawalan di- dapat diubah menjadi kata kerja aktif yang berawalan meng- (meN-). Misalnya: Diubah berlawanan dengan mengubah dan Dipahami berlawanan dengan memahami. 6. Penulisan ke sebagai Kata Depan Ke yang berfungsi sebagai kata depan, biasanya menyatakan arah atau tujuan dan merupakan jawaban atas pertanyaan ke mana. Misalnya, ke belakang, ke muka, dan ke kecamatan. 7. Penulisan ke-sebagai Awalan Ke- yang tidak menunjukkan arah atau tujuan harus dituliskan serangkaian dengan kata yang mengiringinya karena ke-seperti itu tergolong imbuhan. Misalnya: Kelima kepagian 8. Penulisan Partikel pun Pada dasarnya, partikel pun yang mengikuti kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan harus dituliskan terpisah dari kata yang mendahuluinya karena pun di sana merupakan kata yang lepas. Menangis pun di rumah pun 9. Penulisan Partikel per Partikel per yang berarti "mulai" demi atau "tiap" dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Per meter per kilogram 10. Penggunaan Tanda Hubung (-) Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan kata ulang. Dalam pedoman ejaan kata ulang harus dituliskan dengan dirangkaikan oleh tanda hubung. Penggunaan angka dua pada kata ulang tidak dibenarkan, kecuali dalam tulisan-tulisan cepat,- seperti catatan pada waktu mewawancarai seseorang atau catatan fapat. Perhatian penggunaan tanda hubung pada kata ulang berikut. dibesar-besarkan bolak-balik 11. Pembentukan Kata a. Peluluhan Bunyi Jika kata dasar berbunyi awal /kl, /pi, /t/, /s/, ditambah imbuhan meng-, meng- ...kan, atau meng-l, bunyi awal itu harus luluh menjadi (ng), /ml/, /n/, dan /ny/. b. Penulisan Gabungan Kata Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan terdapat kaidah yang menyatakan bahwa gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, unsure- unsurnya dituliskan terpisah. Gabungan kata yang harus dituliskan terpisah, antara lain, sebagai berikut: duta besar, tata bahasa, dan terima kasih. Sumber Resume: Akhadiah, Sabarti, Arsyad Maidar G., dan Ridwan, Sakura H. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Assegaf, Jaffar. 1989. Teknik Penulisan Dan Jurnalistik. Bandung: Remaja Karya K. Mahyuddin. 2017. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara Sudikan, Yuwana Setya. 1984. Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah. Semarang: Aneka Ilmu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita