Anda di halaman 1dari 7

Resume

Tulisan Ilmiah
Oleh: Puspo Nagati P (1603618035)

I. Istilah dan Definisi Karya Ilmiah


Karya ilmiah dikenali juga dengan sebutan scientific paper adalah hasil penelitian atau
pemikiran yang diterbitkan dan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
Istilah karya ilmiah berkaitan dengan laporan tertulis dan diterbitkan. Karya ilmiah berfungsi
untuk memaparkan hasil penelitian atau kajian. Kajian dapat dilakukan secara perseorangan atau
berkelompok sesuai ketentuan ilmiah yang berlaku. Ketentuan ilmiah melibatkan kaidah dan
etika keilmuan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat keilmuan itu sendiri.
Karya ilmiah dengan demikian tidak saja berkaitan langsung dengan penelitian, tetapi
juga adalah hasil-hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dan pengajaran. Pada kegiatan
akademik, banyak kegiatan pembelajaran dan pengajaran yang secara tidak langsung melibatkan
penelitian. Kegiatan laboratorium pendidikan untuk mahasiswa menghasikan laporan praktikum
adalah pembelajaran penelitian bagi mahasiswa.
Pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi menyatakan bahwa ”Karya ilmiah adalah hasil karya akademik
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat
dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.”
II. Jenis Karya Ilmiah
a. Secara Umum
Hasil dari suatu penelitian dpat ditulis dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya
tulis, paper, report, skripsi atau tesis, desertasi, dan sebagainya. Karyatulis ialah karya ilmiah
yang disusun siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melengkapi syarat-syarat mengikuti
Evaluasi Belajar Tahap akhir (EBTA).
Karya tulis harus bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema, sehingga kesimpulan-
kesimpulan karyatulis memberi sumbangan yang nyata bagi perkembangan hasil pengolahan
mengenai suatu hal dengan mempergunakan metode-metode ilmiah. Karya tulis harus
bertemakan persoalan dalam lingkungan jurusan siswa yang bersangkutan.
Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis oleh seseorang sebagai bahan
pertanggungjawaban yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang mahasiswa
menyusun paper untuk dipertanggungjawabkan kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari sesuatu
mata kuliah tertentu. Begitu pula kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli diminta
membuat paper untuk bahan seminar atau simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemasaran atau
pembahas utama.
Report atau laporan, juga merupakan karya tulis dari hasil suatu tugas atau penelitian, yang
harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda dengan paper biasanya report kalau sudah
diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan. Khusus bagi lingkungan perguruan tinggi report
ini biasanya diminta dari hasil kerja mahasiswa sesuai dengan profesi atau spesialisasinya
masing-masing.
Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa
pihak yang sengaja membedakan antara skripsi dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis
harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang
merupakan bagian dari syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana muda, dari suatu perguruan
tinggi.
Sedangkan tesis dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat
ujian untuk mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu perguruan tinggi buah skripsi hendaknya
mahasiswa bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk menyusun tesis hendaknya
mahasiswa mengadakan penelitian yang bersifat studi eksperimental. Analisa statistik akhir-akhir
ini juga sering digunakan baik pada skripsi maupun pada tesis. Desertasi yaitu suatu tulisan
ilmiah yang biasaya dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh gelar doktor dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan.
Desertasi ini biasanya dipertahankan oleh penyusun promovendus di depan para guru besar
dari suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam hubungan ini biasanya promenvendus biasanya
didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya disebut promotor dan seorang pembantu
konsultan yang disebut co-promotor.
b. dalam Perguruan Tinggi
Karya ilmiah secara umum merupakan luaran kegiatan tri dharma PT yang dapat diwakilkan
secara tertulis, yaitu dharma pertama Pendidikan, dharma kedua Penelitian, dan dharma ketiga
Pengabdian kepada Masyarakat.
Jenis karya ilmiah sekitar dharma Pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Laporan Laboratorium.
Suatu tulisan dalam sistematika tertentu yang berfungsi sebagai laporan kegiatan mahasiswa
dalam satu laboratorium yang memenuhi satu standar keilmuan dan mengikuti panduan
laboratorium atau Standard Operasional Prosedure (SOP).
2) Laporan Studi.
Suatu tulisan dalam sistematika tertentu yang berfungsi sebagai laporan kajian terhadap
sekumpulan pustaka; atau laporan setelah mengikuti kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium,
bengkel, konferensi, kongres atau studi banding berdasarkan suatu panduan atau Standard
Operasional Prosedure (SOP).
Jenis karya ilmiah sekitar dharma Penelitian untuk mahasiswa adalah sebagai berikut.
1) Tugas akhir. Suatu tulisan berdasarkan ketentuan tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa
diploma II (D2) atau diploma III (D3) pada akhir studinya. Ketentuan yang diterapkan
berdasarkan kaidah penelitian yang berfungsi untuk mengungkapkan keahlian sendiri secara
vokasi.
2) Skripsi. Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan
oleh mahasiswa sarjana pada akhir studinya. Skripsi merupakan paparan tulisan hasil penelitian
sarjana atau Strata 1 (S1) yang membahas permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu
dengen menggunakan kaidah yang berlaku. Namun, pada jenjang yang sama, tulisan yang
dihasilkan oleh mahasiswa diploma IV (D4) pada akhir studinya secara ilmiah sama dengan
skripsi, tetapi berdasarkan kaidah penelitian yang berlaku untuk vokasi atau berbeda dari S1.
3) Tesis. Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan
oleh mahasiswa paskasarjana dengan jenjang magister (Strata 2 (S2) atau Spesialis 1 (Sp1)).
Tesis merupakan paparan tulisan hasil penelitian S2/Sp1 yang menggambarkan kemampuan
mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan. 4) Disertasi.
Suatu tulisan berdasarkan kaidah penelitian dan standar tertentu yang dihasilkan oleh mahasiswa
paskasarjana dengan jenjang doktor (Strata 3 (S3) atau Spesialis 2 (Sp2). Disertasi merupakan
paparan tulisan hasil penelitian S3/Sp2 yang menggambarkan kemampuan untuk mendapatkan
sesuatu kebaruan.
Jenis karya ilmiah untuk dharma Pengabdian kepada Masyarakat bagi mahasiswa adalah
laporan tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN). Laporan ini dibuat oleh mahasiswa secara
berkelompok setelah selesai melakukan KKN di berbagai daerah. Laporan ini harus memenuhi
sistematika yang telah ditentukan bidang pendidikan. Secara umum, isi dari laporan KKN adalah
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama melakukan KKN dalam kurun waktu yang telah
ditentukan lama pelaksanaannya. Jenis karya ilmiah yang setara dengan laporan KKN adalah
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di berbagai institusi (pemerintah ataupun swasta), karena
dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. Bentuk baku dari laporan PKL
ditentukan berdasarkan SOP dan panduan pembuatan laporan PKL. Secara umum, laporan PKL
mengandung kegiatan dan persoalan-persoalan yang dihadapi sewaktu melaksanakan PKL
(termasuk adaptasi dengan teknologi yang digunakan).

No. Jenis Karya Ilmiah Tri Dharma


1 Disertasi Pendidikan dan Penelitian
2 Tesis Pendidikan dan Penelitian
3 Skripsi Pendidikan dan Penelitian
4 Tugas Akhir Studi Pendidikan
5 Buku Ajar Pendidikan
6 Diktat Pendidikan
7 Modul Pendidikan
8 Petunjuk Praktikum Pendidikan
9 Model Pendidikan
10 Alat Bantu Pendidikan
11 Audio Visual Pendidikan
12 Naskah Tutorial Pendidikan
13 Buku Referensi Penelitian
14 Buku Monograf Penelitian
15 Jurnal Internasional Bereputasi Penelitian
16 Jurnal Internasional Terindeks Penelitian
17 Jurnal Internasional Penelitian
18 Jurnal Nasional Terakreditasi Penelitian
19 Jurnal Nasional Penelitian
20 Prosiding Internasional Terindeks Penelitian
21 Prosiding Internasional Penelitian
22 Prosiding Nasional Penelitian
23 Poster Internasional Penelitian
24 Poster Nasional Penelitian
25 Buku Saduran Penelitian
26 Paten Penelitian
27 Rezim HKI Penelitian

III. Ciri-Ciri Tulisan Ilmiah


Anggarani dkk (2006) mengemukakan ciri-ciri tulisan ilmiah adalah : (a) menyajikan fakta
objektif secara sistematis, (b) ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan,
(c) disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan
prosedural, (d) menyajikan penalaran sebab akibat, (e) mengandung pandangan yang disertai
dukungan dan pembuktian berdasarkan hipotesis, (f) ditulis secara tulus, hal ini berarti bahwa
karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi data/fakta.
IV. Ketentuan dalam Tulisan Ilmiah
A. Notasi Ilmiah
1. Pengertian Notasi Ilmiah
Terdapat bermacam-macam sistem dalam penulisan notasi untuk menyusun Tulisan Ilmiah.
Sistem yang dikenal di kalangan masyarakat ilmiah antara lain adalah system University of
Chicago Press, Sistem Harvard, Sistem American Psychological Assosation (APA), Sistem
American Antropoloist, Sistem Harcouver, dan sistem Gabungan (misalnya Sistem Harvard
dengan sistem huruf)-Keseluruhan sistem tersebut pada hakikatnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga golongan yakni, pertama, sistem yang mempergunakan catatan kaki (umpamanya
Sistem University of Chicago press), kedua, sistem yang tidak menggunakan catatan kaki
(umpamanya sistem yang menggabungkan kedua sistem yang pertama).
2. Kutipan dan Daftar Pustaka
a) Kutipan
Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, atau hasil penelitian
orang lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan akan dibahas dan ditelaah
berkaitan dengan materi penulisan. Kutipan dari pendapat berbagai tokoh merupakan esensi
dalam penulisan sinteisis.
Kutipan Langsung adalah kutipan yang ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik" jika
kutipan ini merupakan kutipan langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari 40 kata.
Contoh: “Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong
terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku instan” (Kartadinata,
2010, hlm. 51).
Kutipan Tak Langsung Kutipan tak lansung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan
kata-kata sendiri. Kutipan ini dapay dibuat panjang atau pendek dengan cara mengintegrasikan
dalam teks, tidak diapit dengan kata kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik
notasi yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan menyusun penulisan
baik sebagai penunjang maupun sebagai data. Namun demikian pada dasarnya daftar pustaka
digunakan untuk pembantu pembaca mengenal ruang lingkup penulis, memberikan informasi
kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada
kutipan yang digunakan penulis, dan membantu pembaca memilih refrensi dan materi dasar
studinya.
B. Bahasa dalam Tulisan Ilmiah
1. Bahasa llmiah
Berbagai ketentuan yang sepatutnya diperhatikan oleh penyusun tulisan ilmiah agar karya
tulisnya komunitatif, karya tulis ilmiah itu harus memenuhi kriteria logis sistematis, dan lugas,
tulisan ilmiah disebut logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-
alasannya yang masuk akal.
2. Penerapan Ejaan yang disempurnakan
a. Penggunaan Spasi
Penggunaan spasi setelah tanda baca sering tidak diindahkan. Menurut ketentuanyang
berlaku, setelah tanda baca (titik, koma, titik koma, titik dua, tanda satu, tanda tanya) harus ada
spasi, jarak satu pukulan ketikan.
b. Pengunaan Garis Bawah Satu
Garis bawah satu dalam karya tulis ilmiah digunakan untuk menandai katakata atau bagian-
bagian yang harus dicetak miring apabila karya tulis ilmiah itu diterbitkan. Garis bahwa satu
dipakai pada 1) anak bab, 2) subanak bab, 3) kata asing atau kata daerah, 4) judul buku, majalah,
surat kabar yang dikutip dalam naskah.
3. Pemenggalan Kata
Apabila memengalan atau penyukuran sebuah kata dalam penggantian baris, kita harus
membubuhkan tanda kurang (-), dengan tidak didahului spasi dan tidak dibubuhksn di pinggir
ujung bsris.
4. Penulisan di sebagai kata Depan
Di yang berfungsi sebagai kata depan harus dituliskan terpisah dari kata yang mengiringinya.
Biasanya di sebagai kata depan ini berfungsi menyatakan arah atau tempat dan merupakan
jawaban atas pernyataan dimana. Contoh-contoh penggunaan di kata depan, yaitu di samping dan
di rumah.
5. Penulisan di sebagai Awalan
Di- yang berfungsi sebagai awalan membentuk kata kerja pasif dan harus dituliskan
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada umumnya, kata kerja pasif yang berawalan di-
dapat diubah menjadi kata kerja aktif yang berawalan meng- (meN-). Misalnya: Diubah
berlawanan dengan mengubah dan Dipahami berlawanan dengan memahami.
6. Penulisan ke sebagai Kata Depan
Ke yang berfungsi sebagai kata depan, biasanya menyatakan arah atau tujuan dan merupakan
jawaban atas pertanyaan ke mana. Misalnya, ke belakang, ke muka, dan ke kecamatan.
7. Penulisan ke-sebagai Awalan
Ke- yang tidak menunjukkan arah atau tujuan harus dituliskan serangkaian dengan kata yang
mengiringinya karena ke-seperti itu tergolong imbuhan. Misalnya: Kelima kepagian
8. Penulisan Partikel pun
Pada dasarnya, partikel pun yang mengikuti kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan
harus dituliskan terpisah dari kata yang mendahuluinya karena pun di sana merupakan kata yang
lepas. Menangis pun di rumah pun
9. Penulisan Partikel per
Partikel per yang berarti "mulai" demi atau "tiap" dituliskan terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya : Per meter per kilogram
10. Penggunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan kata ulang. Dalam pedoman ejaan kata ulang
harus dituliskan dengan dirangkaikan oleh tanda hubung. Penggunaan angka dua pada kata ulang
tidak dibenarkan, kecuali dalam tulisan-tulisan cepat,- seperti catatan pada waktu mewawancarai
seseorang atau catatan fapat. Perhatian penggunaan tanda hubung pada kata ulang berikut.
dibesar-besarkan bolak-balik
11. Pembentukan Kata
a. Peluluhan Bunyi
Jika kata dasar berbunyi awal /kl, /pi, /t/, /s/, ditambah imbuhan meng-, meng- ...kan, atau
meng-l, bunyi awal itu harus luluh menjadi (ng), /ml/, /n/, dan /ny/.
b. Penulisan Gabungan Kata
Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan terdapat kaidah
yang menyatakan bahwa gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, unsure-
unsurnya dituliskan terpisah. Gabungan kata yang harus dituliskan terpisah, antara lain, sebagai
berikut: duta besar, tata bahasa, dan terima kasih.
Sumber Resume:
Akhadiah, Sabarti, Arsyad Maidar G., dan Ridwan, Sakura H. 1989. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Assegaf, Jaffar. 1989. Teknik Penulisan Dan Jurnalistik. Bandung: Remaja Karya
K. Mahyuddin. 2017. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara
Sudikan, Yuwana Setya. 1984. Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah. Semarang: Aneka Ilmu

Anda mungkin juga menyukai