PENDAHULUAN
C. Uraian Materi
Merupakan hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan
mengenai suatu permasalahan.
Common paper, makalah yang dibuat secara deskriptif dan dengan mengemukakan
berbagai aliran dan pendapat serta diperlukan argumentasi untuk mempertahankan
suatu aliran atau pendapat tersebut.
c. Modul
Adalah materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga pembacanya
diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
d. Diktat Pelajaran
Adalah catatan tertulis suatu bidang studi yang disiapkan oleh guru untuk
mempermudah pengayaan materi pelajaran atau bidang studi yang dibahas dalam
proses pembelajaran.
e. Terjemahan
Adalah karya tulis hasil penerjemahan dari buku atau karya tulis bahasa asing ke
bahasa Indonesia atau sebaliknya.
f. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbeda dengan laporan hasil penelitian yang baku. Perbedaannya
terdapat pada:
Bahan yang ditulis dalam artikel ilmiah lebih bersifat singkat padat dan enak dibaca.
Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan
pustaka.
2) Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
Program Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan
dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam
Ilmu Pendidikan
Karakteristik Tesis:
Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah
satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang
ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data
sekunder.
Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program
studi bahasa asing.
3) Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan.
Karakteristik Disertasi:
Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai
dengan bidang yang dipelajari.
Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara
mendalam.
Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder
apabila diperlukan.
Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program
studi bahasa asing.
Kegiatan Belajar 2
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D. Uraian Materi
dengan
tegas;
dan
dimana:
multi
sumber
bukti
dimanfaatkan.
Sedangkan studi kasus menurut Kumar (1999) adalah suatu pendekatan untuk meneliti
fenomena sosial melalui analisis kasus individual secara lengkap dan teliti, serta
memberikan suatu analisis yang intensif dari banyak rincian khusus yang sering
terlewatkan oleh metode penelitian lain.
Pollit & Hungler (1999) memaknai studi kasus sebagai metode penelitian yang
menggunakan analisis mendalam, yang dilakukan secara lengkap dan teliti terhadap
seorang
individu,
keluarga,
kelompok,
lembaga,
atau
unit
sosial
lain.
Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi:
a.
b.
dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin
tokoh kunci lainnya.
f. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang
sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang
sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
3. Studi kasus dibidang kesehatan, keperawatan dan kedokteran.
Studi kasus keperawatan dan kedokteran misalnya yang dilakukan pada pasien
tunggal sebagai unit analisis maka untuk memperoleh pemahaman yang kaya akan fokus
studi ini penelitian studi kasus menggali data dari partisipan dan informan utama dengan
wawancara mendalam, menggali dari rekam medik pasien, dan pengamatan bahkan buku
harian/ agenda pasien atau coretan-coretan dinding (misalnya pada pasien psikosa)
merupakan sumber yang memperkaya informasi dalam suatu studi kasus.
Sebagai misal penelitian dengan unit analisis pasien Gagal Ginjal Kronis, maka
konteksnya adalah keluarganya, orang berarti di sekeliling pasien, perawat, atau dokter .
Jadi konteksnya adalah orang lain dan sumber informasi diluar kasus itu sendiri
4. Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
a.
b.
Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang
c.
lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis
dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara
pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat
mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;
d.
Analisis
data:
setelah
data
terkumpul
peneliti
dapat
mulai
mengagregasi,
Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi
kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru
terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan
peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data
baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
8
f.
Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan
pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat
membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompok.
Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum
atau bahkan dengan kepentingan nasional.
b.
c.
d.
e.
Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada
pembaca.
b.
c.
Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belum secara detail diteliti
d.
e.
Informasi yang dihasilkan dalam suatu studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam
menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada
penelitian berikutnya.
f.
Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriptif
yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau
menyanggah teori (Burns & Grove, 1997)
Ketidakmampuan generalisasi
b.
Kegiatan Belajar 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan cara menentukan maslah penelitian
2. Membuat judul penelitian
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Merumuskan masalah penelitian
2. Membuat judul penelitian
C. Uraian Materi
apakah benar lesunya minat membaca berakibat lesunya forum diskusi di kampus?
apakah benar dengan lesunya membaca dan diskusi ini mengakibatkan kurang ada
gairah dalam penelitian dan menulis dikalangan mahasiswa?
Dari pertanyaan diatas peneliti harus bisa menentukan apa variabel penelitian atau yang
menjadi objek penelitian yang merupakan inti dari masalah penelitiannya. dengan kata lain
untuk menyusun masalah penelitian peneliti harus mengetahui terlebih dahulu apa
variabelnya. ketiga pertanyaan diatas diajabarkan berdasarkan tiga gejala yang penliti baca
di media berdasarkan pengamatan sendiri.
Hal lain yang bisa diamati dari " Hal yang tidak beres", dapat dilihat dari hal yang positif
dari kegiatan mahasiswa dengan adanya kegiatan mentoring yang diselenggarakan oleh
"lembaga dakwah kampus' terutama dikampus umum yang marak dibandingkan dengan
kampus berbasis agama. sehingga anda rumuskan juga dalam kalimat pertanyaan :
Kegiatan positif apa saja yang dilakukan mahasiswa melalui kelompok mentoring
tersebut?
Apakah ada kaintan yang erat antara mentoring dengan kegiatan salah satu partai
sebagai sel kaderisasi?
Untuk menjawab semua pertanyaan dari asumsi dasar yang diajukan peneliti dapat
mengajukan pertanyaan "Manakah kira-kira yang paling baik, mulai dengan mendaftar
sebanyak mungkin pertanyaan atau langsung menentukan sejumlah pertanyaan?"
Asumsinya sebagian orang dengan cepat memperoleh pertanyaan penelitian karena sensitif
terhadap lingkungan dan dapat merasakan adanya permasalahan disekelilingnya sehingga
ingin memecahkan permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian. sebaliknya sebagian
orang sukar menemukan permaslahan yang akan diteliti sehingga apabla seorang
mahasiswa, setelah lama menyelesiakan teori, tidak habis-habis berada dalam "masa
berpikir mencari judul "untuk skripsinya.
Intinya modal utama mahasiswa dalam menentukan judul harus menguasai permasalahan
lalu lanjut pada pemahaman terhadap literatur yang relevan dengan judul penelitiannya.
dalam keadaan mantap peneliti harus juga meninjau kembali rumusan pertanyaan yang
diajukan dan sambungkan dengan bahan pustaka, sebaliknya jika dalam mengkaji bahan
pustaka untuk teori tidak memperoleh dukungan maka lebih baik mengurungkan niatnya
untuk walaupun judul dirasakan sudah sesuai dengan keinginan peneliti.
Secara garis besar, proses penelitian pada umunya melalui langkah-angkah sebagai berikut ;
11
menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku
teori maupun laporan hasil penelitian dari hasil telaah ini peneliti menentukan
langkah untuk terus atau harus menghentikan penelitiannya.
melaksanakan penelitian
mengambil kesimpulan
Walaupun judul selalu tercantum dibagian paling depan dari setiap penelitian, tetapi tidak
berarti penelitian berangkat dari judul. bahkan untuk jenis penelitian kualitatif, judul
penelitian dapat dibuat setelah penelitian selesai. Kekeliruan sebagian mahasiswa selalu
menentukan judul berasal dari judul yang sudah ada, padahal judul bisa diambil dari
permasalahan yang ada dalam mata kuliah, fenomena sehari-hari ditempat kerja, dari hasil
sharing seminar, pola pikir membuat judul dapat dilihat :
Masalah -------> Identifikasi masalah............> Batasan masalah ...............> Judul
Dari pola diatas maka judul penelitian itu sudah spesifik karena berangkat dari batasan
masalah. jadi variabel penelitian yang telah dibatasi itulah yang diangkat menjadi judul
penelitian. Masalah dapat dilihat dari asumsi dasar (dasar berpijak masalah yang bisa
dijadikan sebuah acuan judul) seperti :
"Kesulitan mahasiswa Akper YAPPI Sragen untuk menghilangkan logat daerah saat
pengucapan bahasa jepang"
"PT KAI seringkali terjadi kecelakaan yang tidak bisa diprediksi"
12
Karena pada dasarnya meneliti adalah keinginan mengetahui data atau gejala sebagaimana
adaya (bukan sebagaimana seharusnya) maka judul penelitian harus netral, tidak
dipengaruhi unsur-unsur subyektif yang belum diketahui kebenarannya. judul penelitian
harus netral dan didasarkan pada bentuk-bentuk permasalahan. untuk bentuk permasalahan
deskriptsif yang bersifat estimasi (yang menggambarkan keadaan satu variabel/uni
variabel)
untuk penelitian harus ada pembatasan maslah dengan memperkecil jumlah variabel,
memperkecil jumlah subjek penelitian, mempersempit lingkup wilayah penelitian
menggunakan instrumen dengan memilih metode pengumpulan data yang lebih sederhana,
menganalisis data dengan teknik yang tepat guna dan menyusun laporannya sesingkat
mungkin.
Sebuah judul harus berisikan ;1). teks pengantar (analisis, studi kasus, studi deskriptif...,
studi eksploratif, dll); 2). variabel pokok yang merupakan objek yang akan diteliti, 3).
subjek penelitian tempat diperolehnya data untuk variabel yang diteliti, 4). lokasi tempat
penelitian dilaksanakan, 5). waktu data penelitian diambil atau waktu penelitian
dilaksanakan.Teks judul dapat ditulis dalam karya tulis ilmiah studi kasus keperawatan
seperti berikut :
1) Analisis Asuhan keperawatan pada TnS dengan Stroke di Bangsal Cendana
RSUD Sragen Tahun 2012
2) Studi kasus Asuhan keperawatan pada NyD dengan Tumor otak di Ruang ICU
RSUD dr Moewardi Surakarta Tahun 2012.
karena dalam penelitian kualitatif banyak variabel yang diamati dan masalah yang diteliti
belum jelas, maka judul-judul penelitian tidak harus eksplisit serti pada batasan masalah.
judul-judl penelitiannya masih bersifat sementara, dapat berubaha dan dapat dirumuskan
judlnya setelah penelitian selesai.
Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan
judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam
proyek penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini,
penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan
disiapkan oleh dosen pembimbing.Akan tetapi terlalu banyak mempunyai permasalahan
lalu berkonsultasi dengan pembimbing, setelah mengetahui adanya kesulitan lalu berubah
ingin mengganti judul. dengan proposal yang diajukan dengan berbagai alasan latar
belakang masalah diajukan, belum selesai terpikir masalah lain sangat menarik untuk
diajukan kembali menjadi sebuah judul. bisa jadi mahasiswa yang sering gunta-ganti judul
tidak menguasai permasalahan dengan baik. dipihak lain ada mahassiwa yang sulit
13
menemukan judul, tidak segan-segan meminta pada calon pembimbing atau judul diberikan
oleh dosen tapi kesulitan mencerna karena mahasiswa belum terbiasa merangkai kata-kata,
nasehat dosen sangat bermanfaat, tapi terkadang judul skripsi pemberian dosen sulit
dipahami oleh mahasiswa maknanya sehingga ada kompromi semu padahal tidak paham
dengan permasalahan.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas
mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan
sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya, karya tulis ilmiah disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu
semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih
topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian
dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa
menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan
skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih
menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik
lawas, penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk
menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada
referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur
referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada
melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal
tidak selalu harus ditulis secara "baku". Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja
untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan
skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang
akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda.
Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang
serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
kadang kala yang harus dilakukan bagaimana cara menentukan sampai seberapa besar
cakupan analisa. Hal ini sangat penting karena dengan menentukan tema atau judul yang
sesuai dengan tingkatan analisa tepat maka anda akan lebih mudah menentukan rumusan
14
masalah dan pembatasan penelitian. Jadi, sebenarnya untuk menentukan judul dalam
berbagai kajian ilmu apapun tidaklah sesulit yang mahasiswa bayangkan.
Dalam penetuan topik disarikan bahwa topik harus penting (significanne of topic), harus
menarik perhatian penelitian (interesting topic), harus didukung oleh data atau dngan kata
lain untuk topik harus tersedia datanya (obtainable data) dan topik penelitian harus dapat
dilaksanakan dalam arti sebatas kemampuan penelitian (manageble topic)
15
Kegiatan Belajar 4
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian masalah
2. Menjelaskan apa yang harus diuraikan pada latar belakang masalah
3. Menjelaskan cara penyusunan latar belakang masalah
4. Menjelaskan masalah yang sering ditemukan dalam penyusunan latar belakang
masalah
5. Menjelaskan cara penyusuan rumusan masalah
6. Menjelaskan cara penyusunan tujuan penelitian
7. Menjelaskan penyusunan manfaat penelitian
8. Mejelaskan metode penulisan studi kasus
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Pengertian masalah
2. apa yang harus diuraikan pada latar belakang masalah
3. cara penyusunan latar belakang masalah
4. masalah yang sering ditemukan dalam penyusunan latar belakang masalah
5. cara penyusuan rumusan masalah
6. cara penyusunan tujuan penelitian
7. cara penyusunan manfaat penelitian
8. metode penulisan studi kasus
C. Uraian Materi
1. Latar Belakang Masalah
Masalah atau gap adalah suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
Latar belakang masalah menguraikan masalah atau kesenjangan yang ada antara
kondisi nyata suatu kasus tertentu dengan kondisi ideal
berisikan penguraian tentang fakta, pengalaman peneliti maupun orang lain serta
teori yang berhubungan dengan kasus yang akan diambil.
16
Contoh :
Coba cermati Contoh judul dan Latar belakang Masalah studi kasus keperawatan berikut :
Paragraf
Angka kejadian DM di
Indonesia
Paragraf 1
Indonesia
sebagai
negara
berkembang
mempunyai masalah ganda tantang kesehatan yaitu angka
kejadian infeksi masih tinggi, disisi lain penyakit
generatif seperti diabetes militus meningkat. Data
epidemiologi menunjukkan
peningkatan penderita
diabetes militus sebesar %/tahun
Penyebab penyakit DM
Paragraf 2
Timbulnya penyakit diabetes millitus disebabkan
oleh berbagai macam faktor terutama faktor keturunan
dan faktor perilaku. Faktor keturunan..Faktor
perilaku..
Komplikasi penyakit DM
Paragraf 3
Penyakit Diabetes Millitus jika tidak segera
dilakukan
penanganan
akan
menimbulkan
komplikasi
17
Angka kejadian DM
di kab Sragen
Paragraf 4
Berdasarkan catatan rekam medik RSUD Sragen
tahun 2006 angka kejadian diabetes millitus mengalami
peningkatan dari 78 orang (10,21 %) menjadi 102 orang
(15,58 %)
Paragraf 5
Perawatan yang dilakukan pada klien diabetes
militus di bangsal melati RSUD Sragen menurut parawat
Ambar .kendala
Ketertarikan penulis
Paragraf 6
Dari hal-hal diatas penulis tertarik untuk membuat
karya tulis ilmiah dengan judul Analisis asuhan
keperawatan pada pasien Diabetes Millitus di Bangsal
melati RSUD Sragen
Masalah utama yang dihadapi ketika menyusun latar belakang adalah sistematika
penulisan yang tidak jelas, yaitu tidak mengikuti pola kerucut terbalik. Berikut ini adalah
sistematika penulisan yang dapat membantu penulisan latar belakang.
Masalah-masalah yang sering dijumpai:
Sebagai contoh dalam penelitian mengenai evaluasi kemampuan para petugas penyuluh
keluarga berencana (PKB) dalam menyuluh reproduksi sehat, latar belakang masalah
diawali dengan penurunan Total Fertility Rate (TFR) dari periode 1960-an hingga saat ini.
Awal latar belakang ini menjadi terlalu lebar, terutama apabila pada akhirnya peneliti tidak
mampu mengungkapkan kaitan antara penurunan TFR dengan kemampuan petugas PKB.
Tidak terstruktur
Ketika seseorang harus mulai menulis, seringkali proses menulis ini tidak diawali dengan
menyusun rerangka tulisan. Semakin rinci rerangka yang dibuat, akan semakin mudah bagi
kita untuk mengembangkannya menjadi kalimat-kalimat. Latar belakang (atau bagian tesis
lain) yang tidak terstruktur pada umumnya disebabkan oleh karena penulis tidak menyusun
kerangka tulisan terlebih dahulu.
Fixed idea
Masalah penelitian seringkali tidak muncul dari latar belakang masalah yang disajikan.
Dalam hal ini, peneliti mempunyai keinginan atau interest yang lebih didasarkan atas
keinginan pribadi, bukan didasarkan atas latar belakang masalah. Sebagai contoh, ketika
mendiskripsikan keadaan di suatu rumah sakit, tampak bahwa permasalahan yang menonjol
adalah konflik antara direktur rumahsakit dan dokter spesialis yang bermuara pada masalah
struktur jasa medik yang dirasakan tidak adil. Namun demikian, ketika mengajukan
permasalahan penelitian, masalah yang dipilih adalah pendapat pasien tentang informedconsent, yang tidak berkaitan dengan latar belakang masalahnya.
18
2. Rumusan Masalah.
Ada beberapa kriteria dalam menulis perumusan masalah yang baik (Hendrartini,
J & Kusnanto,H, 2005) adalah :
Masalah sebaiknya dirumuskan dengan ringkas, akurat serta memungkinkan
penjelasan atau pengujian secara empiris .
Rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya.
Misalnya : Bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang
menderita effusi pleura ?.atau pernyataan, misalnya : Pemberian Asuhan
keperawatan secara baik akan mempercepat penyembuhan pada pasien dengan
effusi pleura.
Walaupun masalah yang diteliti sangat kompleks, rumusan masalahnya harus
jelas, sehingga tidak terjadi salah penafsiran.
3. Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan peneliti mengenai hasil akhir yang akan dicapai,
sehingga nantinya dapat membantu anda dalam menyusun tinjauan pustaka maupun
metode penulisan yang akan dipakai.
Contoh :
Untuk menganalisis asuhan keperawatan keperawatan pada Tn. SR dengan Effusi
Pleura di Ruang Anggrek Rumah Sakit Salman Al-farisi Yogyakarta.
4. Manfaat
Manfaat studi kasus anda secara eksplisit harus mempunyai kontribusi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan bidang keperawatan, peningkatan kinerja
keperawatan, efisiensi serta dapat mempengaruhi stakeholder.
5. Metode penulisan
Maksud dari metode penulisan disini adalah pendekatan atau desain apa yang
digunakan untuk mengumpulkan data sebagai informasi awal dari penelitian anda.
Menurut Yin, R.K, (2005) bahwasanya metode yang sering digunakan dalam studi
kasus adalah eksplanatoris, eksploratis dan deskriptif.
Anda dapat memilih metode apa yang paling cocok dengan situasi dan kondisi anda
saat anda melakukan pengkajian pada pasien agar nantinya didapatkan data yang
19
Merupakan garis besar isi karya ilmiah anda, dimana dari bab pendahuluan, tinjauan
Pustaka, tinjauan kasus, pembahasan dan penutup. Disini juga dicantumkan isi dari
sub bab - sub bab yang ada dari setiap bab.
Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami tentang cara pembuatan Bab
pendahuluan studi kasus keperawatan coba Anda jawab latihan berikut ini!
Latihan 1.
1.
Apakah yang dimaksud dengan masalah dalam penelitian
2.
Bagaiman cara penyusunan latar belakang masalah
3.
masalah apa yang sering ditemukan dalam penyusunan latar belakang
masalah
4.
Bagaiman cara penyusuan rumusan masalah
5.
Bagaiman cara penyusunan tujuan penelitian
6.
Perlukah laporan ilmiah menuliskan manfaat penelitian? Jelaskan !
7.
Metode penelitan apa yang sering digunakan dalam penelitian studi kasus ?
20
Bagus! Anda telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada latihan 1, coba cocokkan dan
diskusikan jawaban anda dengan 3orang teman anda !
D. Tugas kegiatan Belajar 2
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang !!
1. Metode pengumpulan data dimana penulis mengambil sumber-sumber buku yang
berkaitan dengan kasus yang diteliti disebut ..
a. studi dokumentasi
d. observasi
b. studi kasus
e. wawancara
c. studi pustaka
2. Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam pembuatan latar belakang masalah
a.awal terlalu lebar
d. a dan b
b. deduksi
e. a dan c
c.fixed idea
3. Pada pembuatan latar belakang masalah sering hasilnya tidak tersusun/terstruktur
dengan baik. Hal ini biasanya terjadi karena ...
a. didasarkan keinginan pribadi
b. tidak menyusun kerangka tulisan terlebih dahulu
c. kesulitan mengambil referensi
d. belum menuliskan rumusan masalah yang diteliti
e. belum merumuskan manfaat penelitian
4. Dalam latar belakang yang perlu ditulis adalah kecuali
a. seberapa banyak orang yang terkena penyakit kasus yang diteliti
b. insidensi penyakit kasus
c. bagaimana penanganan penyakit kasus yang diteliti
d. pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa dari kasus yang diteliti
e. ketertarikan penulis
5. Tujuan dari studi pendahuluan adalah...
a. menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan
b. Mendalami hakekat masalah secara sistematik dan intensif
c. Memahami permasalahannya yang menjadi pusat perhatian
d. meyakinkan peneliti bahwa penelitiannya perlu dan dapat diaksesnya
e. semua benar
6. kesenjangan antara harapan dan kenyataan disebut ...
a. masalah
d. a dan c
b. rumusan masalah
e. a,b, dan c
c. gap
7. Kriteria perumusan masalah yang baik adalah....
a.masalah sebaiknya dirumuskan dengan ringkas, akurat, serta memungkinkan
penjelasan dan pengujian secara empiris
b.
berbentuk kalimat tanya
c.walau masalah yang diteliti kompleks, rumusan masalah harus jelas
d.
a dan b benar
e. semua benar
8. Hal-hal ini benar tentang penulisan tujuan penelitian , kecuali....
a. pernyatan peneliti mengenai hasil akhir yang akan dicapai
b. dapat dibuat tujuan umum dan khusus
c. bentuk pernyataaan observable dan measureable
d. penulisan tujuan dengan kata kerja.
e. dapat berbentuk kalimat tanya.
9. Teknik pengumpulan data mengamati aktif asuhan keperawatan pada klien
a. wawancara
d. Pemeriksaan fisik
b. observasi
e. Studi pustaka
c. studi dokumentasi
10. Metode penulisan yang sering digunakan dalam studi kasus adalah kecuali
a. deskriptif
b. eksplanatoris
c. assosiatif
d. eksploratif
21
22
Kegiatan Belajar 5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan cara menulis bab 2 tinjauan pustaka karya tulis ilmiah studi kasus
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Tinjauan teori medis
a. Definisi kasus
b. Anatomi fisiologi
c. Etiologi
d. Patofisiologi
e. Manifestasi klinik
f. Prognosis
g. komplikasi
h. Penatalaksanaan
2. Tinjauan asuhan keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Rencana intervensi
C. Uraian Materi
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan presentasi, klasifikasi dan evaluasi tentang apa yang telah ditulis oleh
peneliti-peneliti lain mengenai suatu subjek tertentu (Hakimi, M, 2005)
mempertimbangkan secara masak-masak materi apa yang cocok untuk anda tulis
sesuai dengan kasus yang anda ambil.
Pada dasarnya yang dibahas dalam tinjauan pustaka adalah ada dua kelompok besar.
Pertama adalah tinjauan teori medis yang berhubungan dengan studi kasus anda dan
yang kedua adalah tinjauan asuhan keperawatan terhadap kasus yang anda ambil.
1. Definisi kasus
Tahap awal anda perlu mendefinisikan kasus anda misal; Asuhan keperawatan
pada pasien TnS dengan efusi pleura di Ruang Anggrek Rumah Sakit Salman AlFarisi Yogyakarta. Disini anda mencari definisi dari apa yang dimaksud dengan
efusi pleura?.
literatur yang anda gunakan. Misalnya: Ilmu penyakit dalam, kapita selekta
kedokteran, keperawatan medikal bedah dan masih banyak lagi referensi-referensi
yang saling berkaitan dengan kasus tersebut, tugas anda untuk melacaknya sendiri
agar didapatkan hasil yang memuaskan
2. Anatomi Fisiologi
Sifatnya tidak mutlak, jika memang dibutuhkan bisa anda sampaikan, akan tetapi
jika tidak dibutuhkan anatomi fisiologipun tidak anda cantumkan juga tidak apaapa.
Dalam kasus efusi pleura disini, mungkin anda bisa menyampaikan anatomi serta
fisiologi dari paru. Anda bisa membahas fungsi paru itu apa saja, letak rongga
pleura itu dimana? Dan sebagainya.
3. Etiologi
Apa yang menyebabkan seseorang bisa menderita efiusi pleura. Faktor-faktor apa
sajakah yang dapat menyebabkan seseorang bisa menderita efusi pleura dan
sebagainya.
4. Patofisiologi
Berhubungan langsung dengan proses berjalannya penyakit. Misalnya ; kebiasaankebiasaan apa yang dapat menyebabkan pasien menderita effusi pleura. Kenapa
adanya cairan dalam rongga pleura dapat menyebabkan pasien sesak nafas dan
seterusnya.
5. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang mengarah pada diagnosis efusi pleura. Misalnya ; pasien sesak
nafas, demam, anoreksia, nyeri dan sebagainya.
6. Prognosis
Berupa perkiraan kedepan dari diagnosis penyakit dengan cara melihat kondisi
tubuh pasien saat dini. Jika melihat kondisi tubuh pasien kurus kering, kira-kira
prognosisnya apa? Prognosis disini semacam ramalan sementara yang didasarkan
dengan data ilmiah.
7. Komplikasi
Apabila penyakit efusi pleura tersebut tidak diatasi, atau dibiarkan berlarut-larut
kira-kira akan berdampak apa pada organ tubuh yang lain sebelumnya sehat
menjadi sakit akibat dari penyakit efusi pleura yang tidak diatasi/disembuhkan
8. Penatalaksanaan
24
Berupa penanganan atau pengobatan terhadap penyakit yang diderita oleh klien.
Misalkan pengobatan secara oral, pengambilan cairan pleura yang bewrlebihan dan
sebagainya.
serta
disitasi,
Effendi,
C,
2005)
25
26
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1.
2.
C. Uraian Materi
CARA MENULIS KUTIPAN
Dalam membuat karya ilmiah, anda tidak terlepas dari referensi-referensi yang
biasanya dibuat acuan baik itu
penambah wawasan dalam menulis. Tidak jarang andapun akan melakukan pengutipan
terhadap sebagian tulisan dari sumber yang dibaca. Apabila ini anda lakukan, maka nama
penulis buku yang dijadikan referensi dan didalamnya ada beberapa pendapat beliau yang
anda kutip, maka seharusnyalah jika nama penulis buku dicantumkan dalam tulisan karya
ilmiah anda. Karena kalau tidak, maka anda dapat dikatakan sebagai plagiarism (menjiplak
hak karya orang lain).
Pada dasarnya ada dua cara dalam melakukan kutipan, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Dikatakan kutipan langsung adalah jika anda melakukan kutipan
dari sebuah sumber dengan cara menulis kata dan kalimat sama persis dengan aslinya.
Setiap kutipan lansung harus ditulis dengan cara didahului dan diakhiri dengan tanda petik
(). Apabila kutipan tersebut setelah anda tulis maksimal tiga baris, maka cara
penulisannya bisa dimasukkan langsung pada alinea sebelumnya dengan dua spasi, akan
tetapi jika kutipan tersebut setelah anda tulis melebihi tiga baris, maka cara penulisannya
harus dengan alinea baru dengan spasi dua. Disamping itu pula, jika ada kata-kata dari
27
pendapat penulis buku yang anda kutip dan tidak anda pakai maka sebagai gantinya adalah
dengan diketik tiga titik().
Contoh :
1. Nasrul, E.(1998) mengatakan bahwa Pengelolaan perawatan kesehatan masyarakat
terdiri dari perencanaan (P.1), pelaksanaan (P.2) dan pengawasan (P.3) dengan
demikian (langsung masuk kedalam alinea sebelumnya, spasi dua).
2. Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah
kesehatan
secara
aktual
ataupun
potensial.
Tujuannya
adalah
untuk
adanya
masalah
ketiga,
kemampuan
klien
mencegah
atau
Contoh:
Osborne, D dan Gaebler, T (2005) dalam sebuah kesempatan mengemukakan
organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efisien ketimbang organisasi yang
digerakkan oleh peraturan.
3. Tulisan dengan lebih dari tiga orang penulis
Jika penulis lebih dari tiga orang maka nama yang paling awal dan diikuti dengan kata
et al dengan cetakan miring.
Contoh :
Kotter, J.P, et al (2004) menyebutkan .......
Dalam keperawatan medikal bedah, bahwasanya pasien dengan fraktur komplikata
harusnya dilakukan ....(Smeltzer, et al, 2002)
4. Institusi sebagai penulis
Contoh :
Depkes (2005) Penanganan demam berdarah .....
Dianjurkan untuk semua rumah agar bebas jentik, dengan cara melakukan tiga M, yaitu
menguras, menimbun dan menutup. Hal ini....(Depkes, 2005).
5. Penulis yang sama dengan sumber yang berbeda
Jika ada seorang penulis yang menulis buku lebih dari satu, yakni dua atau tiga buku
dan ketiga-tiganya dijadikan sumber rujukan, maka cara melakukan penulisan kutipan
adalah sebagai berikut :
a. Apabila tahun terbit bukunya berbeda, maka penulisannya tidak ada masalah. Yaitu
buku yang tahun berapa yang anda kutip.
Contoh :
Suripto (2004) mengemukakan ....
Rasa optimisme sangatlah penting, sebab ..... (Suripto, 2005)
Pro dan kontra rancangan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi menurut
Suripto (2006) akan mengakibatkan banyak pihak yang ....
b. Apabila tahun terbit bukunya sama, maka cara penulisannya adalah dengan cara
diberi tanda tambahan. Misalnya : 2005a, 2005b, 2005c dan seterusnya.
Contoh :
Suharsono (2006a) menjelaskan bahwasanya ....
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suharsono (2006b) didapatkan hasil bahwa
kinerja perawat Rumah Sakit Tawakkal sangat ....
6. Nama Penulis buku tidak ada
Jika anda menggunakan referensi dimana referensi tersebut tidak tercantum nama
penulis, maka yang anda lakukan adalah mengganti nama penulis dengan kata
(Anonim).
29
Contoh :
Dunia pendidikan keperawatan akhir-akhir ini tampak kurang peminatnya, hal ini
disebabkan karena banyaknya sekolah tinggi kesehatan / Stikes baru bak jamur di
musim penghujan, disamping itu pula biaya masuk perguruan tinggi bidang kesehatan
sangatlah tinggi dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke
bawah. Sehingga tampaknya kedepan duniaq pendidikan kesehatan kita tampaknya
akan mengalami ... (Anonim, 2006).
7. Nama penulis artikel koran tidak ada
Jika anda menggunakan referensi surat kabar/koran, majalah dimana artikel dalam
referensi itu tidak tercantum nama penulis, maka yang anda lakukan adalah mengganti
nama penulis langsung dengan nama koran atau majalah tersebut sebagai kata ganti
anonim.
Contoh :
Proses hukum mantan presiden Suharto dihentikan, diharapkan semua kekayaan
dikembalikan pada negara ....(Kedaulatan Rakyat, 2006).
8. Hasil wawancara dan atau komunikasi sumber terkait
Jika anda melakukan komunikasi dan atau wawancara dengan pihak-pihak terkait yang
berhubungan dengan penelitian anda dengan harapan anda mendapatkan data sekunder
dari karya ilmiah anda baik itu melalui telpon, wawancara langsung, surat serta dengan
melalui media lainnya, maka hasil dari komunikasi tersebut anda cantumkan dalam
tulisan anda sebagai pendapat dari orang yang anda ajak komunikasi, namun di dalam
daftar pustaka tidak usah ditulis lagi.
Contoh :
Menurut Widarto (Mei 20, 2006) selaku direktur Akper Karya Bakti Husada Bantul
Yogyakarta berkurangnya anilo calon mahasiswa untuk menuntut ilmu di Akper Karya
Bakti Husada Bantul Yogyakarta adalah ...
9. Penggunaan Referensi sekunder
Dinamakan referensi sekunder adalah apabila adaseseorang penulis buku yang
dijadikan referensi oleh anda dimana isi buku didalamnya, penulis buku tersebut juga
melakukan kutipan-kutipan terhadap buku-buku lain, padahal anda mau mengutip
pendapat orang yang telah dikutip oleh penulis buku yang anda jadikan referensi.
Sebagai ilustrasi ; Si A menulis buku dengan judul diagnosa keperawatan . Setelah
anda baca isinya sampai selesai ternyata didalam buku tersebut si A juga mengutip
pendapat-pendapat orang lain, misalnya pendapat si B dan si C. Didalam daftar pustaka
buku si A juga tercantum nama pengarang buku yakni diantaranya adalah si B dan si C.
Anda sendiri ingin menguti p pendapat si b atau si C. Padahal anda tahu itu semua dari
30
buku karya si A. Yang harus andalakukan adalah mencari buku asli karya B atau si C
tersebut sesuai dengan yang tertulis dalam daftar pustaka karya si A.
Jika anda mengalami kesulitan untuk mendapatkan buku asli karya si B atau si C
karenasesuatu hal padahalanda sudah mencarinya, maka anda diperbolehkan mengutip
pendapat si b atau si C dari buku karya si A, walaupun sebenarnya dimungkinkanada
pebedaan persepsi dengan apa yang dimaksud oleh si A dengan apa yang dimaksud oleh
si A dan si C.
Contoh:
Poerwanto, P (1997, disitasi oleh Gaffar, 1999) paradigma sebagai satu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunaannya untuk
dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam memikirkan, melihat,
memberikan makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai sesuatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia.
Keterangan :
Pendapat tersebut adalah pendapat Poerwanto yang anda baca dan anda kutip dari buku
karanga Gaffar. Dalam daftar pustaka yang anda tulis adalah namanya Gaffar bukan
nama Poerwanto, karena anda tidak membaca secara langsung dari buku karangan
Poerwanto tersebut. Hal ini bisa anda lakukan jika anda sudah mencari buku karya
Poerwanto tersebut akan tetapi anda tetap tidak mendapatkannya. Kalau Gaffar
melakukan kutipan tidak langsung terhadap pendapat Poerwanto, maka bisa
dimungkinkan apa yang dimaksud oleh Poerwanto dengan apa yang dimaksud oleh
Gaffar berbeda, dan anda juga bisa jadi mempersepsikan yang berbeda pula. Sehingga
cara yang terbaik adalah anda mencari sumber asli buku tersebut sampai ketemu, jangan
mencari jalan pintas hanya untuk mempercepat selesainya tugas akhir anda dan biar
cepat lulus kuliah.
FORMAT PENGETIKAN
1. Pengetikan naskah
a. Jenis huruf yang digunakan adalah time new roman dengan font 12 untuk seluruh
naskah yang digunakan.
b. Spasi yang digunakan adalah dua spasi untuk seluruh naskah, sedangkan untuk
abstraks, table menggunakan satu spasi.
c. Penulisan bilangan dengan angka latin jika bilangan tersebut lebih dari 10
jikakurang dari 10 menggunakan huruf. Misalnya : tiga, enam, 11, 16, 123 dan
sebagainya. Usahakan untuk memulai sebuah kalimat dalam paragraph dengan
angka.
d. Penulisan satuan harus sesuai dengan singkatan resmi. Misalnya Hb, kg, ml, gr, dan
lain sebagainya.
31
e. Batas pengetikan dari tepi kertas diatur sebagai berikut : Tepi atas dan tepi kiri 4
cm, sedangkan tepi bawah dan tepi kanan 3 cm.
f.
Alinea baru dimulai dengan ketukan ke enam dari batas kertas tepi kiri serta tidak
menggunakan tambahan spasi antara awal paragraph maupun akhir paragraph.
32
TINJAUAN KASUS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan TEKNIK PENULISAN TINJAUAN KASUS KTI
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1.
Pengkajian
2.
Diagnosa keperawatan
3.
Rencana intervensi
4.
Implementasi
5.
evaluasi
C. Uraian Materi
Tinjauan Kasus
Tinjauan kasus disini sebenarnya adalah hasil dari penelitian /survey anda. Selama
kurang lebih tiga hari anda melakukan pengamatan, pengkajian keperawatan dan semua
proses keperawatan sudah anda lalui, maka didapatkanlah hasil yang dinamakan dengan
tinjauan kasus. Dalam hal ini penulisannya biasanya peneliti studi kasus khususnya asuhan
keperawatan menggunakan penyajian tekstual, penyajian tabular terutama untuk proses
keperawatannya dan jarang sekali menggunakan penyajian secara grafik. Dikatakan
penyajian secara tekstual adalah anda dalam menyajikan hasil studi kasus dengan
menggunakan naratif/cerita. Misalnya : mengapa pasien masuk rumah sakit, apa yang
dirasakan, sudah berapa lama gejala tersebut muncul dan lain sebagainya. Pendiskripsian
disini harus sesuai dengan keluhan pasien, cerita cerita pasien yang tidak ada
hubungannya dengan kasus penyakitnya tidaklah ditulis dalam bab ini, sehingga anda perlu
melakukan editing terlebih dahulu. Sedangkan penyajian dalam bentuk tabular biasanya
dibuat pada penyajian proses keperawatan.
35
Dalam tinjauan kasus ini yang perlu ditampilkan adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
a.
Identitas klien dan penanggung jawab. Dengan memakai initial baik nama pasien
sendiri maupun initial penanggung jawab. Semua ini dilakukan untuk memastikan
identitas dan diagnosa medis apa yang dialami pasien. Nomor CM (medical record)
juga sangat perlu agar nantinya tidak terjadi salah diagnosis maupun perawatan
yang bisa menyebabkan kerugian pada pasien maupun keluarganya.
b.
utama
yang
memeriksakan diri ke rumah sakit. Riwayat kesehatan dan kesakitan yang pernah
dialami pada masa lalu sampai sekarang secara kronologis terutama berhubungan
langsung dengan penyakit/ keluhan yang dirasakan oleh klien.
c.
d.
diderita oleh pasien yang nantinya bisa menghambat proses penyembuhan dan
perawatan penyakitnya. Aspek-aspek yang perlu anda kaji dan ketahui antara
lain ; pola nutrisi, pola eliminasi, pola kebersihan diri, aktivitas dan istirahat dan
sebagainya.
Aspek mental dan spiritual klien. Walaupun pasien menderita sakit fisik, tidak
lepas kemungkinan jika anda kaji kesehatan mentalnya juga akan ditemukan
sedikit gejala yang akan mengarah pada gangguan psikis. Sebagai contoh;
seseorang yang mengalami kanker rahim atau kanker payudara dan organ
tersebut harus diangkat atau pasien yang harus dilakukan amputasi kaki akibat
luka gangren karena diabetes militus, secara kasat mata yang diderita pasien
adalah fisiknya, namun jika anda kaji lebih jauh kemungkinan pasien akan
mengalami deperesi yang memungkinkan jiwanya tergoncang, denial/menolak
terhadap kenyataan yang sedang dialami. Aspeik-aspek disini yang perlu anda
kaji antara lain; konsep diri (gambaran diri, harga diri, ideal diri, peran diri serta
identitas diri), aspek intelektual klien, mekanisme koping/pemecahan masalah
serta support sistem.
e. Pemeriksaan fisik
36
f. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah, rontgen, USG, EKG, CT-Scan dan lain sebagainya yang
tujuannya adalah untuk mengetahui kadar normal dan abnormalitas setiap organ
tubuh yang tentunya berkaitan dengan kasus penyakit pasien.
2. Data Fokus
Data Subyektif
Data Obyektif
3. Analisa Data
Data (DS dan DO)
Etiologi
Masalah
4. Diagnosa Keperawatan
a. Tentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien dengan
menggunakan diagnosa keperawatan NANDA taksonomi II
b. Yakinlah bahwasanya masalah keperawatan klien sesuai dengan definisi
diagnosa keperawatan yang telah anda pilih.
c. Anda harus memahami masing-masing definisidari diagnosis keperawatan yang
telah anda tetapkan agar nantinya diagnosa kkeperwatan yang aqnda tegakkan
tersebut sesuai dengan kondisi klien.
d. Menentukan etiologi yang sesuai dengan kondisi klien.
5. Asuhan Keperawatan
a. Tujuan Keperawatan
Ingat rumus SMART (Spesific, measureble, achievable, realistic, time)
37
b. Intervensi
c. Implementasi
Dalam pelaksanaan, anda tinggal menerapkannya pada klien sesuai dengan
intervensi yang telah anda tetapkan sebelumnya.
d. Evaluasi
Ada dua macam evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses anda lakukan setiap kali melakukan implementasi, atau bisa
anda lakukan setiap shiff.
Evaluasi hasil adalah evaluasi yang anda lakukan sesuai kriteria hasil dari
tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami tentang cara pembuatan Bab tinjauana
kasus studi kasus keperawatan coba Anda jawab latihan berikut ini!
Latihan 1.
1. Huruf M dalam rumus SMART adalah ..
a. Meaningable
a. 1.
Mobility
c. Measureable
d. Merkabel
e. Metode
Penulisan tujuan askep:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pola nafas klien efektif,
ditandai dengan :
RR normal
Tidak ada suara nafas tambahan
Tidak ada sesak nafas
Irama nafas teratur
Suara nafas vesikuler
Nutrisi terpenuhi
2. Dari penulisan tujuan diatas, 3 x 24 jam merupakan penjabaran dari rumus
SMART yaitu pada ....
a. S
b. M
c. A
d. R
e. T
3. Dari penulisan kriteria hasil diatas manakah yang kurang bisa terukur ?
a. RR normal
b.Tidak ada suara nafas tambahan
c.Tidak ada sesak nafas
d.Irama nafas teratur
e.Suara nafas vesikuler
4. Dari penulisan kriteria hasil diatas manakah yang tidak spesifik?
a..Tidak ada suara nafas tambahan
b.Tidak ada sesak nafas
c. Irama nafas teratur
d. Suara nafas vesikuler
38
e. Nutrisi terpenuhi
Kegiatan Belajar 6
Kegiatan Belajar 8
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan TEKNIK PENULISAN PEMBAHASAN KTI
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Rencana intervensi
4. Implementasi
5. evaluasi
C. Uraian Materi
PE M BAH ASAN
Dalam Pembahasan studi kasus, yang harus anda lakukan adalah menjelaskan dan
membandingkan antara teori yang ada gunakan dengan hasil penelitian proses keperawatan
berupa asuhan keperawatan yang anda lakukan secara langsung pada pasien. Ada sebuah
pertanyaan yang perlu anda jawab, mengapa hasil penelitian tersebut hasilnya demikian?.
Untuk menjawab pertanyaan diatas, anda harus memberikan penjelasan yang
seobyektif mungkin sesuai dengan data fakta yang ada, penjelasan harus singkat, jelas dan
lugas, tepat sasaran seta tidak bertele-tele. Penjelasan yang andasampaikan disini bukan
hanya karena ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan dari hasil tinjauan kasus anda,
akan tetapi hasil tinjauan kasus yang sama dengan teoripun juga perlu anda bahas mengapa
demikian? Apalagi yang tidak sesuai, tentu membutuhkan penjelasan yang lebih rinci lagi.
Untuk memudahkan anda dalam berargumentasi dibutuhkan penguasaan terhadap materimateri terkait, sehingga anda harus banyak membaca referensi-referensi terkait darimana
40
saja sumbernya dan yang tidak kalah pentingnya adalah membaca hasil karya orang lain
yang berbentuk studi kasus yang permasalahannya sama dengan studi kasus anda.
Ada beberapa cara dalam membuat pembahasan, diantaranya adalah :
1. Jika ada kesenjangan antara kenyataan di lapangan dengan teori, anda bias
menjelaskannya secara teoritis dengan menggunakan beberapa literature yang
mendukung kasus anda. Untuk memperkuat argumentasi, anda bisa menggunakan
hasil penelitian orang lain terdahulu yang kasusnya sama dengan studi kasus anda.
Disini anda bias membandingkan mana letak perbedaannya dan manapula letak
persamaannya.
2. Jika hasil dari tinjauan kasus-pun sama persis dengan apa yang dikatakan literature,
itupun harus anda bahas dengan pendekatan ilmiah.
3. Apabila dalam penjelasan nantinya teori yang anda gunakan masih belum mampu
menjelaskan fenomena-fenomena yang anda temui di lapangan, maka anda dapat
menggunakan asumsi-asumsi ilmiah, menggunakan logika, baik secara deduktif
maupun induktif (Pramono, D., 2005)
4. Sebaiknya dalam pembahasan anda lakukan secara terperinci dan berurutan. Karena
penelitian anda disini berupa asuhan keperawatan terhadap suatu penyakit tertentu,
maka tentu anda bahas dengan memakai proses keperawatan.
a. Dimulai dari bagaimana pengumpulan datanya dalam pengkajian yang anda
dapatkan. Apakah data yang anda dapatkan sesuai dengan data yang disampaikan
dalam teori ? Jika sama apa alasan anda secara teoritis dan jika berbeda mengapa
demikian ?
b. Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien. Mengapa ada diagnosa
keperawatan yang tidak muncul pada klien padahal dalam teori ada ? Mengapa
muncul diagnosa baru padahal dalam referensi tidak ada ? Dalam hal in sebaiknya
anda menggunakan diagnosa keperawtan yang dikeluarkan oleh NANDA dan
mengenai penjelasannya lebih lanjut anda bisa lihat di literatur-literatur lain yang
mendukung.
c. Intervensinya bagaimana ?
d. Pelaksanaan di lapangan bagaimana serta hasil evaluasinya bagaimana ?
Kalau kita perhatikan, bab pembahasan disini merupakan intinya dari setiap karya
ilmiah. Karena dalam bab inilah kualitas peserta didik, baik dari segi penguasaan materi
dan ketrampilan dalam menulis dapat tercermin. Disini pulalah seorang penulis dapat
diketahui daya kritisnya dalam memecahkan beberapa persoalan secara ilmiah,
sehingga jangan heran kalau di dalam pembahasan ini bobot penilaiannya sangat tinggi
dibandingkan dengan bab-bab yang lainnya.
41
format pembahasan
PE M BAH ASAN
A. Pengkajian (jelaskan kesenjangan yang ada antara kasus dengan teori)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan yang Ada dalam Teori dan Kasus
1. Dx 1 ............
2. Dx 2 ............
2. Diagnosa keperawatan yang Ada dalam Teori Namun tidak ada dalam Kasus
1. Dx 1 ............
3. Diagnosa keperawatan yang Ada dalam kasus Namun tidak Ada dalam Teori
C. Rencana Tindakan
1. Dx 1 ...........
D. Implementasi
1.
Dx 1 ............
E. Evaluasi
1. Dx 1 .......
42
Kegiatan Belajar 9
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan TEKNIK PENULISAN KESIMPULAN DAN SARAN KTI
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Kesimpulan
2. Saran
C. Uraian Materi
PE N UTU P
(KESIMPULAN DAN SARAN)
Bab terakhir dari penulisan karya ilmiah adalah penutup. Dalam bab penutup ini ada
dua sub judul yakni kesimpulan dan saran.
A.
Kesimpulan
Dinamakan kesimpulan karena didalamnya berisikan sebuah pernyataan atau jawaban
singkat terhadap sebuah hipotesis yang anda buat (jika penelitian anda berupa penelitian
kuantitatif). Sedangkan karya ilmiah anda disini adalah sebuah studi kasus yang termasuk
dalam bentuk penelitian kualitatif sehingga tidak membutuhkan hipotesis. Disini anda
mengungkapkan sebuah jawaban terhadap persoalanyang anda rumuskan dalam bab
pendahuluan baik itu berupa sebuah pertanyaan how/bagaimana melakukan perawatan
terhadap klien anda yang telah anda bahas pada bab pembahasan atau anda menjawab
sebuah pertanyaan why / mengapa sebuah diagnosa keperawatan terhadap pasien tertentu
yang muncul dalam teori yang anda pakai tidaksesuai dengan kenyataan di lapangan
43
setelah anda lakukan perawatan selama kurang lebih tiga hari tersebut ?. Mengapa muncul
diagnosa baru, padahal dalam teori yang dijadikan referensi oleh anda tidak ada ?. Sekali
lagi yang perlu diingat oleh anda bahwasanya kesimpulan bukanlah suatu ringkasan dari
hasil penelitian anda.
Kesimpulan yang efektif akan memberikan informasi (bukan data baru) dari hasil
penelitian. Berdasarkan informasi tersebut, disusunlah sebuah rekomendasi yang spesifik
yang nantinya sekiranya dapat dilakukan oleh stakeholder (orang-orang yang yang bias
dipengaruhi sekaligus mempengaruhi) yang relevan dengan karya ilmiah anda (Hendrartini,
J., 2005). Dalam menuliskan sebuah kesimpulan hendaknya seobyektif mungkin dengan
didasari pada data dan fakta yang ada dan yang telah anda lakukan analisis dalam
pembahasan. Kemukanlah kesimpulan anda dengan hati-hati, secara cermat dan jelas dan
dibatasi seperlunya saja.
B.
Saran
Saran disini bias merupakan sebuah rekomendasi dari hasil suatu penelitian. Dalam
membuat saran harus didasarkan pada data dan fakta yang telah anda dapatkan. Pada
umumnya saran ini ditujukan pada stakeholder dan fihak-fihak yang terkait dengan hasil
penelitian tersebut dengan tujuan agar nantinya ada perbaikan mutu ataupun kinerja dalam
sebuah organisasi di masa yang akan dating. Saran juga bias ditujukan pada orang-orang
yang tertarik dengan penelitianserupa dengan penelitian yang telah anda teliti dengan cara
melihat kelemahan dan kelebihan yang ada dalam penelitian anda agar nantinya jika
dilakukan penelitian lagi tidak mengulangi kembali kelemahan yang ada dan memeperbaiki
serta meningkatkan kualitas hasil dari penelitian yang baru.
Hendrartini, J (2005) menjelaskan bahwasanya ada beberapa kesalahan yang sering
dilakukan oleh peneliti dalam menuliskan sebuah saran. Kesalahan tersebut antara lain
adalah:
1. Saran yang diberikan terlalu umum, sehingga tanpa dilakukan penelitianpun banyak
orang yang dapat memberikan saran.
Contoh :
Untuk instansi Rumah Sakit. Sebaiknya selalu meningkatkan kinerja perawat dan
selalu memantau serta mendorong perawat untuk selalu mendokumentasikan setiap
tindakan keperawatan.
Untuk teman sejawat perawat agar terus meningkatkan pengetahuan agar
pendokumentasian keperawatan bisa tercapai dengan baik.
2. Saran yang tidak berdasarkan data serta hasil penelitian dan cenderung mengadaada, sehingga akan memberi lesan tiba-tiba muncul tanpa adanya referensi dan tidak
ada sangkut pautnya dengan karya ilmiah yang dibuatnya.
Contoh :
44
45
Kegiatan Belajar 10
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA KTI
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Penulisan daftar pustaka Sumber buku
2. Penulisan daftar pustaka Sumber artikel
3. Penulisan daftar pustaka Sumber media elektronik
C. Uraian Materi
Pembuatan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau referensi adalah bibliografi yaitu sumber-sumber yang
digunakan oleh penulis karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai acuan pokok dalam
menyusun karya tersebut. Adapun cara penulisannya harus baku dengan menggunakan
standart yang ada agar nantinya didapatkan sebuah konsistensi didalamnya. Dalam buku ini
akan disampaikan bagaimana cara menulis daftar pustaka menurut system Harvard
Adapun format penulisan daftar pustaka berdasarkan system Harvard tersebut harus
memenuhi beberapa criteria sebagai berikut :
a. Penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad (alfabetis) dengan cara
menuliskan nama belakang penulisnya terlebih dahulu (kemudian tanda koma) yang
kemudian diikuti dengan nama depannya dengan cara disingkat. Jika nama penulis
46
hanya satu suku kata, cara penulisan nama daftar pustakanya tidak usah dibalik
(kemudian tanda titik).
b. Tahun buku tersebut dipublikasikan , dibuat dalam tanda kurung
c. Judul buku dan subjudul jika ada. Penulisan judul buku ini harus dengan cetak tebal
atau cetak miring atau digarisbawahi Dalam hal ini diberi kebebasan pada penulis
untuk memilihnya, namun nantinya harus konsisten juga penulisan selanjutnya
(kemudian tanda titik)
d. Seri buku tersebut atau volume buku jika ada (kemudian tanda titik)
e. Edisi dari buku jika ada (kemudian tanda titik)
f. Nama penerbit (kemudian tanda titik)
g. Tempat/kota buku diterbitkan sebagai tempat penutup (kemudian tanda titik)
h. Dalam penulisan daftar pustaka ini tidak menggunakan nomor urut antara sumber
pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
i. Penulisan editor atau editors disingkat menjadi ed atau eds
j. Bisa juga menggunakan tanda & untuk menuliskan nama penulis yang lebih dari
satu penulis. Namun yang perlu diingat kita harus selalu konsisten dalam hal
penulisan tersebut.
k. Jika ada seorang penulis mengarang lebih dari satu judul buku dan semuanya
dijadikan referensi, maka cara penulisannya dalam daftar pustaka disusun secara
kronologis berdasarkan tahun paling awal buku tersebut ditebitkan .
l. Penulisan daftar pustaka menggunakan spasi satu.
m. Jika penulisan daftar pustaka lebih dari satu baris, maka baris kedua, ketiga dan
seterusnya cara menulisnya agak menjorok kedepan daripada baris pertama.
n. Jarak antara daftar pustaka pertama dan kedua dan seterusnya menggunakan spasi
dua.
1. Sumber dari Buku atau Monograf lainnya
a. Buku
Dalam penulisan referensi yang bersumber pada buku urutan penulisannya adalah sebagai
berikut ;
1) Nama penulis, editor, penyusun, institusi yang bertanggung jawab terhadap isi dari
buku tersebut (emudian tanda titik)
2) Tahun buku tersebut diterbitkan (dalam tanda kurung)
3) Judul buku dan subjudul jika ada. Penulisan judul buku ini harus dengan cetak tebal
atau cetak miring atau digarisbawahi. Dalam hal ini diberi kebebasan pada penulis
untuk memilihnya, namun nantinya harus konsisten juga dalam penulisan
selanjutnya (kemudian tanda titik)
4) Seri buku tersebut atau volume buku jika ada (kemudian tanda titk)
5) Edisi dari buku jika ada (kemudian tanda titk)
6) Nama penerbit (kemudian tanda titk)
7) Tempat/kota buku diterbitkan sebagai penutup (kemudian tanda titk)
47
Contoh :
Wilopo, S.A. (2006) Patient Safety Dalam Pelayanan Kontrasepsi dan kesehatan
Reproduksi. In: Trisnantoro, L. Melalui Riset di Bidang kedokteranKesehatan menujuMutu Pelayanan kesehatan yang Berfokus Pada Patient
Safety. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.
d. Ensiklopedia
contoh :
Hibbard, J.D., Kotler, P. & Hitchens, K.A.(1997) Marketing and Merchandising, In :
The New Encyclopedia Britannica, Vol.23, 15 th Revised ed. Encyclopedia
Britannica. London.
e. Kamus
Contoh :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka. Jakarta.
The Oxford English Dictionary. (1989). Vol.2, 2nd ed.Oxford. Clarendon.
Team Kashiko. (1999) Kamus Lengkap Jepang Indonesia & Indonesia Jepang.
Kashiko Surabaya.
f. Laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI, Skripsi, Thesis, Disertasi)
Apabila dalam karya tulis ilmiah yang anda susun mengutip dan menggunakan
referensi yang berasal dari hasil laporan ilmiah atau tugas akhir seseorang mendapatkan
sebuah gelar tertentu, maka cara penulisannya adalah sebagai berikut :
1) Nama penulis
2) Tahun publikasi
3) Judul laporan ilmiah
4) Nama institusi pemberi gelar/tempat menimba ilmu.
5) Tempat institusi berada
Contoh:
Riyadi, S (1998) Asuhan Keperawatan Pada Tn. SR Dengan Fraktur Femur
Dextra Di Ruang Mawar Rumah Sakit Tidar Magelang. Karya Tulis Ilmiah.
Akademi keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Magelang.
Suryono (2006) Hubungan Antara Karakteristik Perawat Dengan Minat Perawat
Dalam Menerapkan Komunikasi Terapeutik Pada Klien Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Skripsi. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Semarang.
49
Contoh :
a. Buku elektronik (e-books)
Fisher, R.Ury, W.Patton, B.(2003) Getting Yes Teknik Berunding Menuju Kesepakatan
Tanpa Memaksakan kehendak.(Internet). Yayasan Obor. Jakarta: http://
www.obor.or.id (Accessed 19 Mei 2006)
b. Artikel Jurnal Elektronik
Mardijanto, D.Hasanbasri, M.(2005) Evaluation of The Integrated mangement of
Chilhood Illness Program in pekalongan District of Central Java. (internet). JMPK.
Jogjakarta.http:// www.jmpk.co.id (Accessed 19 Juni 2006).
c. E-Mail
Prasetyo, E.(2005) Orang Miskin Dilarang Sakit (internet discussion list).Resist
book.Available from E-mail:ippibook@yahoo.com. (Accessed 19januari 2006).
Latihan
soal kegiatan
8: memahami tentang cara pembuatan daftar pustaka
Untuk
mengetahui
apakahbelajar
Anda telah
1.
Berikut
adalah
penulisan
daftar pustaka berdasarkan sistem Harvard, kecuali...
coba Anda jawab latihan berikut ini!
a. disusun berdasar abjad
b. tahun buku dipublikasikan dibuat dalam tanda kurung
c. ditulis nama belakang penulisnya dulu
d. menggunakan spasi satu
e. spasi tetap dua
2. Penulisan berikut adalah benar .....
a. Notoatmojo, S.(1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
b. Notoatmojo, S.(1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
c. Notoatmojo, S.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
d. Notoatmojo, S.(1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
e. Notoatmojo, S.(1997), Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.
3. Jika editor atau penyusun bertindak sebagai penulis maka penulisan daftar
pustaka adalah
a. Hadi, S.(2005) Cara Cepat Belajar Membaca Al-Quran. Mizan. Bandung.
b. Hadi. Ed..(2005) Cara Cepat Belajar Membaca Al-Quran. Mizan. Bandung
c. Hadi, S.(Editor, 2005) Cara Cepat Belajar Membaca Al-Quran. Mizan.
Bandung
d. Hadi, S.(2005) Cara Cepat Belajar Membaca Al-Quran. Editor. Mizan.
Bandung
e. Anonim.(2005) Cara Cepat Belajar Membaca Al-Quran.Ed: Hadi, S..
Mizan. Bandung
4. Penulisan berikut adalah benar..
a. Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar, kepala sendi
femur ke dalam asetabulum tulang koksae, ... (Syaifuddin, 1997).
b. Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar, kepala sendi
femur ke dalam asetabulum tulang koksae, ... (Syaifuddin, (1997)).
c. Menurut (Syaifuddin, 1997), Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas
sendi putar, kepala sendi femur ke dalam asetabulum tulang koksae, ... .
d. Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar, kepala sendi
femur ke dalam asetabulum tulang koksae, ... (Syaifuddin, 1997).
e. Menurut Syaifuddin, 1997, sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas
sendi putar, kepala sendi femur ke dalam asetabulum tulang koksae, ...
5. Jika penulis melakukan kutipan dari suatu sumber buku dengan menulis kata
atau kalimat sama persis dengan aslinya disebut
a. kutipan langsung
b. kutipan tidak langsung
c. kutipan komplit
51
d. kutipan sederhana
e. kutipan lengkap.
Kegiatan Belajar 11
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
Menjelaskan bagian permulaan KTI
B. Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan pembimbing
3. Halaman pengesahan
4. Halaman motto
5. Kata Pengantar
6. Daftar isi
7. Daftar Gambar
8. Daftar Tabel
9. Daftar Lampiran
10.Abstraks
C. Uraian Materi
PERMULAAN
Dikatakan sebagai permulaan, karena bagia-bagian berikut berada pada bagian awal
dari sistematika seluruk sebuah karya ilmiah.
1. Halaman Judul
52
a. Judul ini merupakan nama karangan yang melukiskan secara singkat mengenai inti
dari karangan yang dibuat oleh penulis.
b. Gunakan kata-kata yang sederhana, tidak bombastis, tidak puitis serta tidak
provokatif
c. Judul tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu singkat
d. Halaman judul basanya dicetak sama dengan halaman cover dari bukunya.
e. Halaman judul harus dicetak pada halaman baru.
f. Halaman judul harus disertai .
g. Pada halaman judul harus dicantumkan kata-kata sebagai berikut ini;
Judul karangan dengan huruf besar seluruhnya.
Kalimat yang menyatakan tujuan dalam membuat karangan dengan
memakai huruf kecil.
Logo Fakultas / Akademi
Nama penyusun / pengarang dengan huruf besar.
NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
Nama Jurusan / Fakultas / Akademi dan PT dengan huruf besar.
Nama kota penerbit / letak perguruan Tinggi dengan huruf besar.
Tahun diterbitkan.
2. Halaman Persetujuan Pembimbing
a. Halaman persetujuan ini merupakan lembaran yang berisikan persetujuan dari
pembimbing karya tulis yang menerangkan bahwa Karya Tulis Ilmiah tersebut
dapat diajukan dan diujikan pada dewan penguji.
b. Umumnya dicetak pada halaman baru.
c. Kalimat PERSETUJUAN diketik dengan huruf kapital persiss ditengah-tengah
halaman.
d. Dicantumkan kalimat yang menyatakan mengenai kelayakan karya tulis untuk
diujikan dalam ujian sidang serta kapan waktu karya tersebut disetujui pembimbing
e. Empat spasi kebawah ditulis Pembimbing lalu enam spasi kebawah lagi ditulis
Nama Pembimbingnya.
3. Halaman pengesahan
a. Halaman pengesahan merupakan lembar pengesahan dan dewan penguji.
b. Umumnya dicetak pada halaman baru.
c. Halaman ini disediakan setelah ujian dilaksanakan dari hasil karya tulis telah
dilakukan revisi jika yang perlu dievasluasi lagi.
d. Kata PENGESAHAN ditulis dengan huruf kapital dan berada ditengah-tengah
halaman.
e. Dicantumkan kalimat yang menyatakan mengenai telah selesainya karya tulis
tersebut diujikan dalam ujian sidang sertakapan waktu karya tulis tersebut diujikan
dan dilakukan revisi.
53
f. Empat spasi kebawah ditulis Dewan Penguji, lalu enam spasi kebawah lagi ditulis
Nama tim pengujinya.
g. Delapan spasi nama tim penguji ditulis Mengetahui Direktur Akper YAPPI dan
enam spasi kebawah berikutnya ditulis dulu nama direkturnya.
4. Halaman Motto
a. Halaman motto ini sifatnya tidak wajib, jika ada bisa dicantumkan dan jika tidak ada
tidak usah dicantumkan.
b. Biasanya dicetak pada halam baru. Letaknya pada sebelah bawah atau sebelah kiri
atas.
5. Kata Pengantar
a. Isi dari kata pengantar ini adalah untuk menyampaikan maksud atau tujuan dalam
penyusunan karya tulis, ucapan terima kasih dan bahkan permohonan saran dan
kritik yang membangun dariu para pembaca.
b. Kata pengantar diketik pada halaman baru.
c. Perkataan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, tanpa titik dan
tanpa garis bawah serta terletak pada tengah-tengah halaman.
d. Pada sebelah kanan bawah dari akhir kata pengantar dicantumkan :
Kota penerbit dan tahun penerbitan (pada satu baris) dengan jarak empat spasi
dari akhir kata pengantar.
Kemudian dengan jarak spasi dibawah kota penerbit dan tahn penerbitan,
diketik kata Penulis atau Penyusun.
Dibawah kata penulis dengan jarak 1 spasi diketik nama penulis/penyusun.
6. Daftar isi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
54
diketik dengan huruf kapital dan pada akhir baris diketik titik-titik sampa pada
nomor halaman.
g.
Perkataan bab, nomor urut bab serta judul bab terletak pada satu
baris.
h.
Nomor urut bab ditik dengan angka romawi besar (I, II, III, IV,
V).
i.
Antara perkataan bab dan nomor urut bab tidak diberi titik.
j.
Judul bab ditik dengan huruf kapital dan pada akhir baris ditik
titik-titik sampai pada nomor halaman.
k.
Nomor urut sub bab diberi angka latin (1,2,3,4, dan seterusnya
atau angka arab A,B,C,D dan seterusnya), dari atas kebawah satu jalur dengan judul
bab.
l.
m.
Diusahakan nomor urut bab dan nomor urut sub bab, baik yang
berada pada daftar isi maupun yang ada pada teks harus menggunakan angka yang
sama
7. Daftar Tabel
a. Daftar tabel ini menggambarkan sistematika dari tabel yang ada.
b. Perkataan DAFTAR TABEL ditik dengan huruf kapital, berada pada tengah
halaman, tanpa titik dan tanpa garis bawah.
c. Daftar tabel ini ditik pada halaman baru.
d. Perkataan Tabel berada pada margin kiri, sedangkan perkataan Halaman berada
pada margin kanan dengan jarak tiga spasi dari kata Daftar Tabel dan ditulis
dengan huruf kecil.
e. Penomoran tabel menggunakan huruf arab dan disesuaikan dengan penomoran bab.
Misal: Tabel 3.1, artinya adalah tabel pertama pada bab ke tiga. Atau bisasecara
langsung memberikan nomor tabel secara berurutan mulai dari tabel bab pertama
sampai tabel bab terakhir.
f. Judul tabel ditik dengan huruf kecil , berjarak dua spasi dengan judul tabel
berikutnya. Jika judul tabel panjang dan membutuhkan lebih dari satu baris, maka
jarak antar baris pertama dengan baris berikutnya adalah satu spasi.
8. Daftar Gambar
a.
b.
c.
d.
Mengenai
tatacara
penomoran
serta
tatacara
AKADEMI KEPERAWATAN
YAPPI SRAGEN
2012
56
57
Penguji 2
Muh.Daryanto, S.Kep,Ns,M.Kep
Mengesahkan
Direktur Akper YAPPI Sragen
MOTTO
58
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................
iii
MOTTO ..........................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................
vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................
4
D. Manfaat Penulisan ..............................................................................................
4
E. Metode Penulisan ...............................................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .......................................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................
6
A. Gambaran Umum Effusi Pleura ........................................................................
6
1. Pengertian ....................................................................................................
6
2. Anatomi Fisiologi ........................................................................................
6
3. Etiologi ........................................................................................................
8
4. Patofisiologi .................................................................................................
8
5. Manifestasi Klinis ........................................................................................
9
6. Komplikasi ..................................................................................................
9
7. Penatalaksanaan .........................................................................................
10
B. Asuhan Keperawatan Pasien Effusi Pleura ......................................................
11
1. Pengkajian ..................................................................................................
12
2. Diagnosa Keperawatan ...............................................................................
13
3. Intervensi ....................................................................................................
14
BAB III TINJAUAN KASUS ......................................................................................
14
A. Pengkajian ........................................................................................................
17
1. Riwayat Kesehatan .....................................................................................
17
59
: Rencana Asuhan Keperawatan Pada Tn SW Dengan Vertigo di Bangsal AsySyifa Rumah Sakit dr. Sowam Sragen
1.
2.
3.
4.
5.
Cintoh Abstraks
Slameto.2013. Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn Sr Dengan Effusi
Pleura Di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Pembimbing1: Siti Septiani, Skep,Ns, M.Kep, Pembimbing II : Muh.Daryanto, S.Kep,Ns,
M.Kep. Akademi Keperawatan YAPPI Sragen
ABSTRAKS
Latar belakang : Penyakit effusi pleura masih banyak terjadi di masyarakat kita, gejala
dari penyakit ini diantaranya adalah pasien mengalami sesak nafas sehingga perlu untuk
dilakukan perawatan secara periodik.
Metode : Penulis menggunakan metode deskriptif. Adapun sampelnya adalah Tn SR,
sedangan proses pengumpulan datanya adalah dngan metode wawancara, observasi,
pemerisaan fisik sertastudi dokumentasi.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawtan selama tiga hari, diagnosa keperawatan yang
muncul pada Tn SR berdasarkan diagnosa NANDA ada dua yakni : Penurunan cardiac
Output dan Kerusakan pertukaran gas. Setelah dilakukan implementasi berdasarkan tujuan
yang ada dengan menggunakan NOC serta intervensi dengan menggunakan NIC ternyata
pasien masih mengalami sesak nafas.
Kesimpulan : Masalah keperawatan pasien mengenai kerusakan pertukaran gas masih
belum tuntas, sehingga masih diperlukan perawatan lebih lanjut.
Kata kunci : Effussi Pleura , Cardiac Output, Pertukaran gas
61
62