Rps Sistem Kepartaian Dan Pemilu Indonesia
Rps Sistem Kepartaian Dan Pemilu Indonesia
Disetujui,
Dosen Pengampu,
Ketua Program Studi
Anik Sri Widawati, S.Sos., M.M. Desiana Rizka Fimmastuti , S.I.P., M.Sc.
NIK. 190302041 NIK. 190302414
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran :
1. Penguasaan Pengetahuan :
a. Menguasai pengetahuan mendasar tentang partai politik, sistem kepartaian dan juga pemilu;
b. Menggunakan berbagai pengetahuan sistem kepartaian dan pemilu dalam menganalisis realitas sosial;
2. Keterampilan Khusus :
a. Mampu mempraktekkan dasar penghitungan suara dalam setiap sistem pemilu;
b. Mampu menyusun kerangka berpikir dan kerangka analisis perbaikan partai politik;
c. Mampu menyusun rekomendasi perbaikan sistem penyelenggaraan pemilu di Indonesia;
3. Keterampilan Umum :
2
Nomor RPS-S1IP-045
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Disusun 2 September 2017
PROGRAM STUDI S1 – ILMU PEMERINTAHAN Revisi 00
MATA KULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU INDONESIA (IP-045)
Halaman Hal. 2 dari 8
a. Mampu mengkaji berbagai fenomena sosial politik terkait partai politik, sistem kepartaian dan pemilu, sehingga kelak mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan demi terwujudnya tata kelola pemilu yang lebih baik;
b. Mampu memetakan perkembangan keilmuan sehingga menjadi sarana pengembangan ilmu secara global;
c. Mampu berdisiplin secara metodologis untuk mencegah plagiasi dan memperkuat kualitas hasil penelitian;
4. Sikap :
a. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik dalam analisis sosial politik;
b. Berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sikap tanggungjawab serta dedikasi atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
c. Mampu mengelola data, mulai dari pengumpulan, pendokumentasian, analisis, hingga penyimpanan data dalam rangka pengembangan keilmuan;
d. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
3
Nomor RPS-S1IP-045
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Disusun 2 September 2017
PROGRAM STUDI S1 – ILMU PEMERINTAHAN Revisi 00
MATA KULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU INDONESIA (IP-045)
Halaman Hal. 2 dari 8
Democracy)
Mampu mengungkapkan Konsep Dasar Partai Politik Presentasi
Menguasai dan memahami konsep dasar Kehadiran, partisipasi
pengetahuan dasar tentang Asal Usul Partai Politik Kelompok, 100
3 partai politik dan kemampuan analisis Ref. 3,4
parpol mulai dari asal usul, Pengertian Partai Politik diskusi kelas, Menit
kasus
hingga fungsi parpol Fungsi-Fungsi Partai Politik dan simulasi
Kesejahteraan
Sistem Kepartaian dan
Pemerintahan
UJIAN TENGAH SEMESTER
Desain Sistem Pemilu, Penghitungan
Mampu menjelaskan dan
Menguasai beragam desain pemilu, metode Suara dan Implikasi Politik Presentasi
memberikan ilustrasi desain 100 Hasil presentasi dan Ref. 17, 18, 25, dan
9 penghitungan, serta implikasinya secara Sistem Distrik Kelompok dan
pemilu dan metode Menit keaktifan dalam diskusi 26
politis Sistem Proporsional Diskusi
penghitungan suara
Sistem Campuran
Partai Politik dan Kepesertaan dalam 100
Mampu menjelaskan dan Pemilu Presentasi Menit
Menguasai konsep dasar keterlibatan Hasil presentasi dan
10 menganalisis keterlibatan Penyelenggara Pemilu Kelompok dan Ref 19, 20, dan 27
parpol dalam pemilu keaktifan dalam diskusi
parpol dalam pemilu Peserta Pemilu dan Pemilih Diskusi
Perilaku Memilih dalam Pemilu
Penyelenggaraan Pemilu di 100
Mempu menjelaskan dan Presentasi
Menguasai konsep dasar penyelenggaraan Indonesia Menit Hasil presentasi dan
11 menganalisis penyelenggaraan Kelompok dan Ref 18 dan 21
pemilu dan dinamikanya di Indonesia Pemilu Eksekutif keaktifan dalam diskusi
pemilu di Indonesia Diskusi
Pemilu Legislatif
Proses Pemilu 100
Mampu mengindentifikasi dan
Sertifikasi Peserta Pemilu Presentasi Menit
Menguasai berbagai tahapan pemilu dari menganalisis beragam tahapan Hasil presentasi dan
12 Proses Kandidasi Kelompok dan Ref 22 dan 23
sisi teoritik maupun praktik pemilu dari sisi teoritik keaktifan dalam diskusi
Kampanye (isu, waktu, Diskusi
maupun praktik
pembiayaan)
Mampu menjelaskan dan Patologi Pemilu Presentasi 100
Menguasai dan mampu menganalisis Hasil presentasi dan
13 mengidentifikasi ragam Patologi dari Sisi Penyelenggara Kelompok dan Menit Ref 24
beragam patologi dalam pemilu keaktifan dalam diskusi
patologi dalam pemilu Patologi dari Sisi Peserta Diskusi
5
Nomor RPS-S1IP-045
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Disusun 2 September 2017
PROGRAM STUDI S1 – ILMU PEMERINTAHAN Revisi 00
MATA KULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU INDONESIA (IP-045)
Halaman Hal. 2 dari 8
WAKTU
TUGAS/AKTIVITAS KEMAMPUAN YANG DINILAI/DIEVALUASI BOBOT KRITERIA PENILAIAN INDIKATOR PENILAIAN
PELAKSANAAN
Tugas kelompok berupa Ketepatan Penjelasan dan Kejelasan Konsep 10-40 Poin
Pemahaman terhadap materi dan kemampuan Pertemuan 1-
penyusunan dan presentasi 60% Kelengkapan Konsep
menyampaikan dari sisi teoritik dan praktik 15 Kebenaran Konsep 10-40 Poin
materi pada setiap
6
Nomor RPS-S1IP-045
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Disusun 2 September 2017
PROGRAM STUDI S1 – ILMU PEMERINTAHAN Revisi 00
MATA KULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU INDONESIA (IP-045)
Halaman Hal. 2 dari 8
7. REFERENSI
1. Sören Holmberg. “Are Political Parties Necessary?” Electoral Studies, Vol. 22, 2003, hal. 287-99
2. Piero Ignazi. “Power and the (il)legitimacy of political parties: An unavoidable paradox of contemporary democracy?” Party Politics, Vol. 20, 2014
3. Ingrid van Biezen. “On the Theory and Practice of Party Formation and Adaptation in New Democracies.” European Journal of Political Research, Vol. 44. 2005.
4. Vicky Randall and L. Svasand. “Introduction: The Contribution of Parties to Democracy and Democratic Consolidation.” Democratization, Vol. 9, No. 3, 2008.
5. Andre Krouwel. “Party Model,” dalam Katz, Richard S. & William Crotty (ed.). Handbook of Party Politics. London: SAGE Publications, hal. 249-269
6. Otto Kirchheimer.”The Transformation of the Western European Party System,” dalam Joseph LaPalombara and Myron Weiner (eds). Political Parties and Political Development. Princeton,
NJ: Princeton University Press. 1966.
7. Richard S. Katz and Peter Mair. “Changing Models of Party Organization and Party Democracy. The Emergence of the Cartel Party.” Party Politics, Vol. 1. No. 5, 1995
7
Nomor RPS-S1IP-045
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Disusun 2 September 2017
PROGRAM STUDI S1 – ILMU PEMERINTAHAN Revisi 00
MATA KULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU INDONESIA (IP-045)
Halaman Hal. 2 dari 8
8. Jonathan Hopkin dan Paolucci C. “The Business Firm Model of Party Organization: Cases from Spain and Italy.” European Journal of Political Research, Vol. 35, 1999.
9. Vicky Randall dan Lars Svansand. “Party Institutionalization in New Democracies.” Party Politics, Vol 8, No. 1, 2002.
10. Aspinal dan Sukmajati (2015). Politik Uang di Indonesia. Yogyakarta: PolGov
11. Richard S. Katz & Peter Mair, “The Evolution of Party Organization in Europe: The Three Faces of Party Organization”, The American Review of Politics, Vol 14, Winter 1993, hal 593-600
12. Thomas Poguntke. “Political Parties and Other Organizations,” dalam Katz, Richard S. & William Crotty (ed.). Handbook of Party Politics. London: SAGE Publications, hal. 396-405.
13. Dalton dan Weldon. “Public Images of Political Parties: A Necessary Evil?” West European Politics, Vol. 29, No. 1. 2006
14. Petra Schleiter and Alisa M Voznaya. “Party system competitiveness and corruption.” Party Politics, Vol. 20, 2012.
15. Nisha Mukherjee. “Party systems and human well-being. Party Politics, Vol. 19, 2011.
16. Scott Mainwaring. “Presidentialism, Multipartism, and Democracy: The Difficult Combination.” Comparative Political Studies, Vol. 26, 1993
17. Andre Blais and Louis Massicotte, Electoral System, dalam LeDuc, et all, Comparing Democracies 2, p. 40-69
18. Pamungkas, Sigit, Perihal Pemilu, Bab 3
19. Lopez-Pintor, Rafael, Electoral Management Bodies as Institution of Governaance, Bureau for Development Policy UNDP, 2000
20. Reynold and Steenburgen, How the world votes, Electoral Studie Vol. 25 tahun 2006
21. Evans, Kevin Raymond, Sejarah Pemilu dan Partai Politik di Indonesia, PT Arise Consultancies, Jakarta, 2003
22. Hazan, Candidate Selection, dalam LeDuc, et all, Comparing Democracies 2, p.108-126
23. Pippa Norris, Campaign Communication, dalam LeDuc, et all, Comparing Democracies 2, p. 127-147
24. Birch, Electoral System and Electoral Miscconduct, Comparative Political Studies, Vol. 40 No. 12 Tahun 2007
25. Lijphart (1995). Electoral Systems and Party Systems. Oxford: Oxford University Press, Bab 3 dan Lampiran A.
26. Reynolds, et.al. (2005). Electoral System Design: The New International IDEA Handbook. Stockholm: IDEA, Bab 3
27. Mujani, et. al (2011). Kuasa Rakyat: Analisis tentang Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru. Bandung: Mizan
28. Elklit and Svensson (1997). "What Makes Elections Free and Fair?“ Journal of Democracy, Vol. 8, No. 3; Nevitte and Canton (1997). "The Role of Domestic Observes,“ Journal of Democracy, Vol.
8, No. 3