Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN
REHABILITASI POSKESDES LUBUK DINGIN

Program : Program pemenuhan upaya


kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat
Kegiatan : Penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan daerah Kab / Kota
Sub Kegiatan : Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Fasilitas Kesehatan Linnya
SKPD : Dinas Kesehatan Kab. OKU
Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kab. OKU
Lokasi : Desa Lubuk Dingin
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022
Jumlah Pagu : Rp. 477.000.000,-

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


DINAS KESEHATAN
Jl. A. Yani Km. 6kemelakBaturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi
Sumatera Selatan
Telepon Nomor (0735) 320223 Faksimile (0735) 324462 Kode Pos 32115
Email : dinkes@okukab.go.id

Format Form. Cover Harga Perkiraan Sendiri


PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
DINAS KESEHATAN
Jl. A. Yani Km. 6kemelakBaturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan
Telepon Nomor (0735) 320223 Faksimile (0735) 324462 Kode Pos 32115
Email : dinkes@okukab.go.id

Metode Pelaksanan Pekerjaan


Program : Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat
Kode Program : 1.02.02
Kegiatan : Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk UKM
dan UKP Kewenangan daerah Kabupaten / Kota
Kode Kegiatan : 1.02.02.2.01
Sub Kegiatan : Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan
Lainnya
Kode Sub Kegiatan : 1.02.02.2.01.10
Nama Pekerjaan / Paket : Rehabilitasi Poskesdes Lubuk Dingin
Kode Rekening : 5.2.03.01.01.0032
Pagu Anggaran : Rp. 477.000.000,-
Nilai Total HPS : Rp. 476.181.240,93
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


GEDUNG

I. PEKERJAAN UTAMA
1. PEKERJAAN LANTAI
2. PEKERJAAN DINDING
3. PEKERJAAN ATAP

1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH

1.1 PEMERIKSAAN SITE

Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus meninjau site untuk memeriksa


keadaan dan situasi yang ada serta bahan – bahan yang akan digunakan

1.2 POHON – POHON DAN TANAMAN

Kontraktor tidak diperkenankan untuk menebang, memotong, atau merusak


Format Formulir Spesifikasi Teknis
pohon dan tanaman, kecuali yang berada pada daerah yang akan digali, atau
yang jelas ditandai dalam gambar untuk disingkirkan.
Apabila oleh karena sesuatu alasan terpaksa harus ditebang atau dipotong,
maka kontraktor harus memperoleh izin secara tertulis terlebih dahulu dari
pemberi tugas.
Pohon – pohon dan tanaman yang tidak boleh ditebang dan kemungkinan akan
rusak akibat pelaksanaan pekerjaan, harus dilindungi dengan tiang – tiang kayu
yang kokoh dan dikat dengan kawat sehingga pohon tersebut dapat terlindungi
dengan baik

1.3 TITIK DUGA / TITIK PIEL

a. Titik piel bangunan (0,00) untuk gedung baru ditetapkan 80 cm lebih tinggi
dari titik piel jalan umum didepan bangunan.
b. Patok – patok tetap dan sumbu bangunan akan ditetapkan oleh konsultan
pengawas bersama – sama dengan kontraktor.
c. Pato – patok yang telah terpasang harus dijaga dan dipelihara oleh
kontraktor selama pekerjaan berlangsung. Patok - patok tersebut dibuat
dari beton untuk patok utama (BenchMark)
d. Pengukuran bangunan selanjutnya harus dikerjakan oleh kontraktor atas
dasar sumbu dan patok – patok tetap yang telah ditentukan.

1.4 PEKERJAAN BOUWPLANK DAN UKURAN – UKURAN UTAMA

1. Bouwplank harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu


sewaktu pelaksanaan pekerjaan.
2. Bouwplank harus dibuat dari papan kayu sekeliling pondasi dengan ukuran
2,5 x 20 cm, diserut pada bagian atasnya dan dipaku pada patok - patok kayu
ukuran 5/7 cm yang dipancangkan kuat kedalam tanah sedalam minimum 50
cm.
3. Penguraian ukuran / sumbu – sumbu utama pada bouwplank harus
dilakukan dengan sepengetahuan konsultan pengawas / direksi dengan
memberikan tanda – tanda yang cukup jelas.
4. Tanda – tanda tersebut harus dijaga dan dipelihara selama pekerjaan
berlangsung

Format Formulir Spesifikasi Teknis


PASAL 2 PEKERJAAN DINDING dan Plesteran

1. Bahan batu bata yang akan dipergunakan harus diajukan terlebih dahulu
kepada direksi atau konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan
2. Sebelum dipergunakan, batu bata harus direndam terlebih dahulu kedalam air
sampai jenuh
3. bidang dinding bata setengan batu yang luasnya lebih dari 12 m2, harus
dipekuat dengan kolom praktis yang ukurannya sesuai dengan tebal dinding
4. Harus disediakan bobokan – bobokan bilamana perlu untuk pekerjaan instalasi
air, listrik, dsbnya
5. Pasangan dinding bata yang berhubungan dengan kolom dan balok beton,
harus disediakan stek-stek (angkur) dengan jarak masing masing 50 cm
6. Dinding bata yang direncanakan kedap air (trasram), menggunakan campuran 1
PC : 3 Pasir
7. Semua dinding pasangan bata menggunakan campuran spasi 1 PC : 4 Pasir.
8. Klos- klos, potongan- potongan kayu yang tertanam didalam dinding harus
terpasang dengan kuat, tanpa merusak pekerjaan dinding itu sendiri

PEKERJAAN PLESTERAN
1. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan apabila telah selesai
pemasangan instalasi listrik, instalasi plumbing, dan instalasi lainnya yang
dianggap perlu.
2. Bidang-bidang yang akan diplester, harus dibersihkan terlebih dahulu,
kemudian disiram air sampai jenuh. Pada dinding-dinding beton, apabila akan
diplester, harus dikasarkan terlebih dahulu permukaannya.
3. Tebal minimum plesteran 15 cm dan maksimum 25 cm. ketebalan lebih dari 25
cm harus diperkuat dengan kawat ayam yang ukurannya disetujui oleh
konsultan pengawas dan direksi.
4. Pekerjaan plesteran harus rata dan licin (tidak bergelombang)
5. Semua sudut, tepi- tepi (pinggiran) dan bidang luar/dalam harus lurus dan
rapih.
6. Pekerjaan penyelesaian plesteran harus dibiarkan terlebih dahulu minimal 3
(tiga) dan maksimal 7 (tujuh) hari baru dapat diaci/ plamur, sebelum dicat.
7. Campuran untuk adukan plesteran ini adalah 1 PC : 4 Pasir sedangkan untuk
plesteran bidang trasram 1 PC : 3 Pasir.

PASAL 3 PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA DAN PARTISI


1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan, pemasangan dan penyetelan bahan kusen pintu, terdiri dari
1. Rangka kusen pintu dan Jendela
Format Formulir Spesifikasi Teknis
2. Daun Pintu dan jendela
3. Kunci, engsel dan handle

2. Bahan kusen
a. Kayu Kls III setara
b. Alluminium 4" Powder Coating Coklat
b. Ukuran kusen mengacu pada gambar detail – detail kusen
c. Warna ditentukan kemudian

PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA


1. Pengadaan & pemasangan daun pintu
2. Penggunaan
Daun pintu panel digunakan kayu kelas III
Kaca bening tebal 5 mm
3. Ukuran
Ukuran Kayu dan frame alluminium yang belum dikerjakan mempunyai ukuran
minimum sesuai dengan persyaratan di dalam gambar. Kecuali diperkenankan
sedikit perbedaan akibat yang disebabkan oleh produksi pabrik.
4. Daun pintu
Terdiri dari kayu yang sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Semua
sambungan harus diselesaikan dengan baik dan diperkuat dengan baik. Setiap
daun pintu harus dilengkapi dengan 2 (Dua) buah engsel dengan ring nilon.
Semua sambungan harus diselesaikan dengan baik dan diperkuat dengan baik.
Setiap daun pintu harus dilengkapi dengan 2 (Dua) buah engsel dengan ring
nilon.
5. Hasil akhir yang diharapkan
Hasil akhir yang diharapkan dari pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela
adalah :
- Bentuk dan letak harus sesuai dengan gambar
- Angkur -angkur harus terpasang dengan kokoh
- Semua daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah serta semua perlengkapan yang mengikutinya dapat berfungsi
dengan baik

PASAL 4. PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup pekerjaan
meliputi pekerjaan kuda – kuda, rangka atap, Atap, lengkap dengan
asesori penutup bubungan, akhiran bubungan, penutup jurai dan ampig
Format Formulir Spesifikasi Teknis
dan atau sesuai Gambar Kerja.

2. Kuda - kuda
Menggunakan Baja Ringan C 75.75 dan Reng Ts.35 yang sesuai dengan SNI

3. Atap
Menggunakan Atap Multiroof (berglazur pasir), sesuai gambar

 Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet kedap
air), lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping),
sealant dan lain-lain harus dari bahan dan tipe yang sama dengan penutup
atap dan atau mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik.
 Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta
petunjuk cara pemasangan.
 Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka
Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari pabrik
pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
 Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan
dipasang, rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi dimana
pemasangan dimulai.
 Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan
bahwa permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika
belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian-bagian ini
terhadap rangka penumbu / gording. Dalam keadaan apapun juga untuk
mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan dipasang langsung
di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh
Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan
mengakibatkan gangguan pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil.
 Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan
plat kait. Jarak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap
ujung / tepi lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
 Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait
untuk mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan,
lembaran dapat disetel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau
menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut.
Untuk mencegah plat kait bergeser ke bawah, harus dipergunakan pengikat
positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.

Format Formulir Spesifikasi Teknis


 Pada lembaran akhir di bagian atas, sisi tepi atas lembaran tersebut harus
ditekuk kebawah. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan
pabrik untuk pekerjaan tersebut. Penekukan ini untuk mencegah
masuknya air kedalam bangunan. Penekukan dapat dilaksanakan
sebelum ataupun sesudah lembaran dipasang.
 Pada lembaran akhis di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus
ditekuk kebawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah
lembaran kedalam bangunan. Penekukan dilakukan dengan alat yang
disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut.
 Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua)
lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan /
overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
 Khusus untuk penutup bubungan (capping), Kontraktor harus sudah
menyediakan lubang pada ujung atas penutup bubungan (capping) untuk
tiang penangkal petir, lengkap dengan karet. Diameter lubang harus tepat
sama dengan diameter tiang penangkal petir.
 Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan (capping) harus ditakik
sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup bubungan
terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan oleh pabrik
khusus untuk pekerjaan tersebut.
 Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan (capping)
ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara 2 (dua)
rusuk lembaran. Penutup bubungan (capping) disekrupkan pada setiap
rusuk lembaran.
 Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain-lainnya harus dilakukan
oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik pembuat
walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja maupun
Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik, terhindar dari
kemungkinan kebocoran. Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat
menuntut sebagai pekerjaan tambah.
 Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi
dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke
arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.
 Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah pada
rusuk tepat di atas gording.

Format Formulir Spesifikasi Teknis


Pekerjaan Pembongkaran Atap
Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan Persiapan

1. Persiapan lahan kerja


2. Persiapan alat bantu kerja : tangga kerja, safety belt, tali, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Membongkar atap dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu
baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas
dan seterusnya sampai atap genteng terbongkar semua.
2. Dalam proses pembongkaran atap genteng dilakukan dengan hati – hati
untuk menghindari genteng terjatuh dan pecah.
3. Menurunkan atap genteng dilakukan dengan menggunakan tali (beberapa
genteng diikat dengan tali) dan ditumpuk jauh dari area lokasi
pembongkaran atap genteng.
4. Melakukan Sortiran/Pemilihan atap genteng yang dipakai kembali
dilakukan pada saat akan dilakukan perumpukan atap genteng, genteng
yang dapat dipakai kembali diseleksi, ditumpuk dan ditempatkan pada area
terpisah.
5. Kemudian genteng yang pecah dan tidak terpakai lagi kemudian
disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 5. PEKERJAAN LANGIT LANGIT

1. Dalam melaksanakan pekerjaan langit-langit, kontraktor harus


memperhatikan dan mempertimbangkan pekerjaan lain yang berkaitan,
seperti pekerjaan instalasi baik listrik maupun plumbing.
2. Rangka langit-langit yang dipasang sesuai dengan pola yang terdapat
dalam gambar.
3. Detail langit – langit harus dibuat rapi, baik siar – siar/ pertemuan
sambungannya maupun pada pertemuan antar langit – langit dengan
dinding dipasang list profil.
4. Kontraktor diwajibkan membuat bagian langit – langit yang dapat dibuka
tutup, yang terletak pada salah satu bagian yang tidak terlalu menonjol.
5. Bahan langit – langit :
a. Plafond PVC
Plafond gypsum
b. Rangka dari Besi Hollow
c. List Plafond PVC Profil 5 cm dan List Gypsum sesuai kebutuhan.

Format Formulir Spesifikasi Teknis


d. Rangka langit – langit baru boleh dipasang jika semua instalasi yang
ada di atas telah terpasang, agar semua instalasi tidak boleh
membebani rangka langit – langit.
e. Bahan langit-langit yang dipasang harus baru, tidak cacat, retak-
retak, melengkung, pemasangan harus memakai sarung tangan yang
bersih.
f. Pertemuan langit- langit dengan dinding, kolom, dan bidang-bidang
tegak lainnya (misalnya pada peralihan ketinggian langit-langit) dengan
lampu yang rata langit-langit (built – in) dan lainnya harus sesuai
dengan gambar.

6. Hasil akhir yang dikehendaki :


a. Langit-langit harus datar pada ketinggian yang ditentukan, garis -alur
yang ditimbulkan oleh pertemuan – petertemuan bidang plafond harus
lurus dan saling tegak lurus.
b. Garis – garis alur harus sejajar atau tegak lurus dengan sumbu –
sumbu bangunan.
c. Garis alur harus sama besarnya
d. Rangka plafond tidak boleh kelihatan
e. Warna maupun tekstur harus bersih dan terang. Pemilihan warna
akan ditentukan oleh konsultan pengawas dan direksi

PASAL 6. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


1. Bahan
Semua keramik lantai dan dinding harus dari kualitas terbaik/ Kw.1 dari
setiap produksi :
a. Lantai Km/ Wc menggunakan keramik 20 x 20 cm.
b. Lantai menggunakan granit 40 x 40 cm. warna
Lantai yang terpasang harus dalam keadaan baik, berwarna seragam dan
tidak cacat, bergelombang. Kerusakan / cacat yang disebabkan oleh cara
pemasangan harus diganti. Warna akan ditentukan kemudian oleh
konsultan pengawas / direksi.

2. Lapisan dasar
Lapisan dasar di bawah lantai keramik lantai terdiri dari pasir urug yang

Format Formulir Spesifikasi Teknis


dipadatkan kemudian dilapisi rabat beton yang dipasang melebar
kemudian semen spaci dengan adukan sesuai persyaratan.

3. Pemeriksaan
Sebelum pemasangan ubin, kontraktor wajib memeriksa persiapan –
persiapan lapisan dasarnya, terutama lapisan pasir. yang harus dijamin
tingkat kepadatan dan ratanya. Semua pipa – pipa, saluran dan instalasi
yang melewati di bawahnya harus sudah terpasang pada tempatnya dan
akan diperiksa oleh konsultan pengawas sebelum pemasangan ubin
keramik.

5. Semua pekerjaan dinding, plafond harus telah selesai baru lantai di


bawahnya dikerjakan

6. Adukan
Adukan untuk pasangan ruang basah adalah 1 PC : 3 Pasir, sedangkan
untuk ruang – ruang kering 1 PC : 4 Pasir.
Adukan untuk siar – siar adalah campuran semen dengan air dengan
warna yang serasi dengan warna lantai yang dipasang.

7. Cara pemotongan
Pemotongan ubin keramik atau granit sedapat mungkin dihindari, akan
tetapi jika terpaksa, pemotongan jangan lebih kecil dari 1/2 ukuran,
kecuali jika ditentukan lain dari gambar. Pemotongan harus rata tanpa
piringan yang menonjol atau gempol.

8. Cara pemasangan
a. Ubin dipasang diatas adukan setengah kering yang disyaratkan
pada RKS ini.
Sambungan sambungan (siar) harus rata dan lurus serta pertemuannya
saling tegak lurus satu sama lain. Siar dibuat setebal 1 – 3 mm. dengan
adukan semen warna setelah adukan pertama memenuhi siar secara
padat. Segera setelah pemasangan ubin selesai lantai dibersihkan
dengan serbuk gergaji, untuk menghilangkan bekas – bekas campuran
atau adukan yang menempel.

Format Formulir Spesifikasi Teknis


b. Permukaan harus rata, tegak lurus satu dengan yang lain permukaan
harus waterpass. Plesteran yang akan dipasangi keramik, dalam
keadaan setengah kering, digores, dikasarkan dengan sisir seng.

PASAL 7. PEKERJAAN CAT

1. Bahan dan syarat – syarat

Kontraktor harus menyediakan surat dari pabrik cat yang bersangkutan


untuk menegaskan bahwa cat yang dipergunakan untuk pekerjaan ini
adalah asli dari pabrik tersebut. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti
petunjuk – petunjuk atau prosedur pemakaian yang ditentukan dari
pabrik cat tersebut.

2. Jenis bahan dan persyaratannya


 Cat kayu yang dipergunakan harus dari kualitas baik
 Cat besi yang dipergunakan adalah kualitas baik
 Cat Tembok yang dipergunakan adalah kualitas terbaik
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai atau selambat-lambatnya 2
minggu sebelumnya, kontraktor wajib menyerahkan daftar bahan yang
akan dipergunakan serta brosur cara pelaksanaannya kepada Konsultan,
Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
Demikian pula pemilihan warna akan ditentukan kemudian oleh
konsultan pengawas bersama-sama dengan direksi.

3. Pengecatan permulaan

a. Cat dasar kayu


Kontraktor harus memeriksa bidang yang akan dicat sebelum memulai
pekerjaan dimana permukaan kayu harus bersih dan licin. Permukaan
harus dibersihkan dari debu atau kotoran lainnya.

b. Cat dasar besi


Segera setelah permukaan besi yang akan dicat dibersihkan, diberi cat
meni sebanyak 2 kali dengan tebal 3 – 35 micron.
Besi yang sudah dicat sebelum pengiriman harus diperiksa terhadap
Format Formulir Spesifikasi Teknis
cacat. Cat dasar yang tidak memenuhi syarat harus dibersihkan
dengan sikat baja sampai bersih. Semua besi yang terbuka harus dicat
seperti yang telah disebutkan diatas.

c. Cat dasar tembok


Plesteran harus diberikan kesempatan maksimum untuk
mengeringsebelum pengecatan dimulai. Pengecatan dasar dimulai
dengan mengaci tembok sampai rata betul permukaannya. Bidang
dan permukaan yang telah diaci harus diratakan/ dihaluskan
dengan kertas gosok sampai permukaannya benar – benar halus dan
licin.
Semua plesteran yang cacat harus dibuang dan diperbaiki kembali
dengan plesteran yang sejenis. Retak – retak kecil harus ditutup,
sedangkan retak – retak besar harus dibongkar dan dipasang kembali
sampai betul – betul rata permukaannya dan sama dengan permukaan
sekitarnya sebelum diaci.

4. Pengecatan Finisihing

a. Pengecatan Kayu
Pengecatan kayu dilakukan sebanyak dua kali dengan warna yang
disetujui Konsultan Pengawas dan direksi
b. Pengecatan Besi
Permukaan besi dicat sebanyak dua kali sampai mengkilat
c. Pengecatan tembok
Untuk seluruh bidang tembok dicat sebanyak dua kali.

PASAL 8. PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA (ALAT


PENGGANTUNG & PENGUNCI)

1. Lingkup pekerjaaan
Pekerjaan perlengkapan pintu jendela aluminium, boven, seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.

2. Persyaratan bahan

Format Formulir Spesifikasi Teknis


Semua alat penggantung dan pengunci (“hardware”) yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Buku Spesifikasi
ini.
Apabila terjadi perubahan atau penggantian, harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Pemberi Tugas.
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas / direksi.
Dalam pengajuan tersebut harus dengan komponen (anak kunci) lengkap.
Pemilihan “hardware” pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan
pintu / jendela.

2.1. Perlengkapan Pintu Ayun.


a. Engsel
. 1. Mekanisme : Ayun satu arah (“single swing”).
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi
standar SII-0407-80
Pemakaian : Pintu tunggal dan pintu ganda, rangka aluminium.

2. Mekanisme : Ayun dua arah (“double swing”).


Spesifikasi : Khusus untuk pintu kaca tanpa rangka (“frameless”)
dipasang pada sisi bawah / tertanam di lantai dan sisi
atas daun pintu, sekaligus berfungsi sebagai door
closer dengan pengaturan kecepatan menutup dari
115o ke 12o dan 12o ke 0o. Dilengkapi engsel
penjepit bagian bawah (bottom pivot patch) dan atas
(top pivot patch).

Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja


dengan baik sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
Syarat Pelaksanaan
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-

Format Formulir Spesifikasi Teknis


detail khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar
dokumen kontrak sesuai dengan standarisasi pabrikasi, dan
pemasangannya untuk setiap tipe pintu dan jendela. Shop drawing harus
disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas / direksi sebelum
dilaksanakan.
Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan
bovenlicht khususnya lockcase, handle dan backplate harus rapi dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja
dan atau petunjuk Konsultan Pengawas.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.
Engsel, dipasang + 28 cm. (as) dari permukaan atas dan permukaan
bawah pintu pada pintu-pintu umum biasa.
Engsel pintu toilet / peturasan dan janitor adalah + 32 cm.(as) dari
permukaan bawah pintu.
Khusus pintu frameless mengikuti persyaratan pabrik.
Pemasangan door pull 100 cm. (as) dari permukaan lantai.
Pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.

PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1. Bahan
a. Kunci dan grendel
1. Kunci tanam 2 slaag untuk semua pintu kecuali untuk pintu
WC/KM digunakan 1 slaag.
Dengan kualitas terbaik.
2. Grendel putar dipergunakan untuk pintu WC/KM kualitas
terbaik.
3. Grendel tanam untuk pintu dua daun dengan kualitas terbaik,
b. Engsel 4”
1. Untuk semua pintu dipergunakan engsel kualitas terbaik
2. Untuk semua daun jendela dipakai engsel yang sama dengan engsel
yang dipasang pada pintu
3. Semua alat penggantung dan pengunci harus kualitas terbaik
sesuai dengan persetujuan konsultan pengawas/ direksi.
Kontraktor harus menyerahkan contoh dan brosur dari setiap alat
yang digunakan kepada konsultan pengawas atau direksi.

Format Formulir Spesifikasi Teknis


2. Cara Pemasangan
Sekrup – sekrup untuk pemasangan harus dari bahan yang cocok dan
sesuai dengan peralatan yang digunakan. Tidak diperkenankan untuk
memasang mati sekrup, tetapi cukup dengan membor lubang untuk
sekrup. Semua skrup yang rusak pada saat pemasangan harus diganti.

Pasal 9. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal


Metode pemasangan instalasi listrik
Urutan pelaksanaan instalasi indoor
1. Instalasi titik penerangan NYM 2x2,5 mm2+Conduit dia.20mm
2. Instalasi Stop Kontak 1 Fasa NYM 3 x 2,5 + Conduit
3. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
4. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
5. Tandai kabel kabel sesuai group dengan lakban dan spidol
6. Sambungan kabel hanya boleh pada tee doos dan dengan las dop
7. Merger kabel yang telah terpasang
Urutan pelaksanaan instalasi outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang telah di marking
4. Gelar kabel NYY sesuai dengan ukuran pada shop drawing sesuai
groupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug kembali galian dengan tanah
Metode Pemasangan Armateur
Urutan Pelaksanaan :
1. Siapkan Lampu TL Led 2 x 18 watt , type RM1 dan Lampu Down Light
RD 150 + Bolam Led 9 watt serta Plafond Fitting + Led 4 Watt
2. Marking plafond dengan kapur/ spidol
3. Lubangi plafond sesuai marking, untuk gypsum koordinasikan dengan
rangka plafond
4. Pasang kawat gantungan
5. Pasang lampu dengan melepas kap lampu
6. Kencangkan kawat gantungan
7. Sambung ke instalasi
8. Pemasangan lampu setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
Urutan Pelaksanaan pemasangan saklar dan stop kontak
1. Marking jalur conduit pada dinding
2. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
3. Pasang conduit dan inbow dos
4. Tunggu sampai dinding plester akhir
Format Formulir Spesifikasi Teknis
5. Sambungkan saklar dan stop kontak dengan instalasinya
6. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

Pasal 10 PEKERJAAN JALAN DAN PLAT DUIKER

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Lingkup pekerjaan
Melakukan Pekerjaan besi, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran

B. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton duiker.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material, antara lain : Portland cement, pasir, split, kaso,
multiplek 12mm, besi beton, kawat beton, paku, dan air.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar
bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak
sorong, dan selang air.

C. Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda
(marking) untuk posisi titik perletakan beton duiker.

D. Pekerjaan pembesian
1. Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih
nyaman.
2. Perakitan tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
3. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan
kapur.
4. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara
tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
5. Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang
akan dipasang.
6. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang
beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut
beton.

E. Pekerjaan bekisting
1. Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang
dengan multiplek sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
2. Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang
sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah
ditentukan.
3. Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan
saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor
lainnya.
4. Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai
perekatnya,kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.

F. Pekerjaan pengecoran beton

Format Formulir Spesifikasi Teknis


1. Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan
yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
2. Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan
campuran Semen, pasir, split dan air.
3. Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225 dengan
ketebalan 20 cm.
4. Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai
pengantar adukan ke areal pekerjaan.
5. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan
beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap,
hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan
agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran
berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut
dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai kepadatan maksimal.

G. Pekerjaan pembongkaran bekisting beton duiker


1. Setelah bentuk beton sudah stabil yaitu umur > 24 jam, maka bekisting
sudah dapat dibongkar.
2. Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar
lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
3. Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
4. Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.

H. Pekerjaan perawatan beton duiker


Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton
tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan
adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1
minggu.

Pekerjaan Septic Tank

Teknis pelaksanaan pekerjaan


A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan septic tank bio-
master.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : septic tank bio-master.
5. Persiapan alat kerja : waterpass, dll..
B. Pengukuran
1. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan
waterpass untuk menentukan leveling Septic Tank Bio-Master yang mau
dipasang.
2. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat.
C. Pelaksanaan pekerjaan
1. Letakkan Septic tank pada dudukan beton dan atur posisi dengan benar.
2. Sambungkan pipa – pipa saluran (inlet, outlet, dan ventilasi)
3. Melakukan timbunan tanah pada sekeliling septic tank.
4. Isi air sampai penuh / air keluar dari pipa outlet
5. Melakukan perapihan hasil pekerjaan.
Format Formulir Spesifikasi Teknis
2. Pekerjaan Pemasangan Kloset

Teknis pelaksanaan pekerjaan


1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
2. Cocokan spesifikasi kloset dengan rks
3. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
4. Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset yang akan
dipasang. Tandai lubang yang akan dibor. Sesuaikan mat abos dengan baut
yang akan dipakai.
5. Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan
lantai keramik.
6. Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal
tape pada penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk
memastikan tidak ada kebocoran.
7. Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
8. Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan
yang telah dipasang seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang
dengan baik dan benar.
9. Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed,
kemudian kencangkan sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang
berlebihan.
10.Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding,
pastikan sealnya sudah terpasang dengan benar.
11.Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan
obeng untuk mengencangkanya.

Saluran Pipa Wc ke Septictank

 Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan


kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar
penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan
minimal 2 %.
 Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type
D.
 Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah
(bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk
perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat
clean out dan fan out.

PENYAMBUNGAN PIPA

 Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa


 Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas
terlebih dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam
shock (penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan
diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi
sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang
telah dioles menjadi tidak rekat.
 Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus
sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat
dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
 Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan
las. Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
Format Formulir Spesifikasi Teknis
PASAL 11. MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban


untuk mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan
bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja
yang telah dikerjakan.

KETENTUAN TAMBAHAN

A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak


dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi
menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib
menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak
Direksi.
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan
administrasi pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan serta
ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai
pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati oleh
Rekanan.
Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak
bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Baturaja, 15 Agustus 2022

Format Formulir Spesifikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai