Anda di halaman 1dari 2

Cara Membedakan Berita Benar dan Berita Hoax

Kompasiana.com - Teknologi semakin canggih sehingga bisa memberikan kemudahan dalam sebuah
informasi dan komunikasi pada setiap aktivitas. Maka dari itu sebagai para pengguna yang mengikuti
perkembangan teknologi sebaiknya harus berhati-hati jika mendapatkan sebuah informasi yang
kurang jelas sumbernya. 

Karena kemudahan saat ini membuat keuntungan bagi para oknum yang kurang bertanggung-jawab,
hanya ingin mendapatkan keuntungan secara sepihak. Maka dari itu sebuah berita menjadi melonjak
tinggi karena banyak orang yang menginginkan sebuah informasi yang cepat.

Jadi adanya informasi hoax biasanya dibagikan melalui media sosial seperti whatsapp dengan pesan
berantai yang juga terdapat sebuah gambar sebagai pelengkapnya. Lalu bagaimana jika berita yang
sudah dibagikan itu berita benar dan berita hoax, berikut penjelasannya :

1. Terdapat Alamat dan Nomor Telepon yang Jelas

Jika ingin mengetahui berita benar dan berita hoax sebaiknya cek alamat dan nomor telepon pada
situs yang dibagikan untuk memastikan apakah situs itu benar atau tidak.  Karena jika sebuah situs
sudah terverifikasi, maka terdapat jenis kontak seperti email, alamat kantor, hingga nomor telepon
biasanya sudah tercantum. Jika ada situs yang menutupi identitasnya, apapun jenis kontennya, patut
dicurigai sebagai situs berita yang memberikan informasi palsu atau sebagai situs penipuan.

2. Cek Gambar yang Menjadi Pelengkap Berita

Adanya sebuah gambar untuk membuktikan kepercayaan akan sebuah informasi yang dibagikan.
Untuk menghindari hal tersebut, harus bisa menelusurinya dengan menggunakan beberapa tools
seperti, Google Image, Yandex, dan TinEye. Caranya hanya mengunggah foto yang ingin kita ketahui
sumbernya sehingga menunjukkan semua foto yang sama dapat mengetahui situs mana yang
pertama kali mengunggah foto tersebut. Jadi sebenarnya bukan dari tulisan saja yang perlu dicek
kebenarannya, apakah beritu itu benar atau hanya hoax? Jadi foto dan video harus tetap dicek
keasliannya sumbernya. Karena bisa saja foto dan video yang diunggah sebenarnya bukan terkait
kejadian sesuai berita, melainkan diambil dari peristiwa lama atau beda konteks isi berita.

3. Cari Perbandingan dengan Cek dan Ricek

Membandingkan sebuah informasi di situs tertentu dengan informasi yang sama pada situs lain
merupakan salah satu cara membandingkan akan kebeneran berita hoax atau tidak. Sebagai seorang
pembaca memang harus membandingkan dengan berita yang sama di situs-situs terpercaya. Situs
media utama bisa sebagai rujukan untuk mencari informasi yang valid, seperti CNN, Jawa Pos,
Liputan6. Jadi jangan mudah percaya hanya dari satu sumber berita saja. Pastikan dulu asal mula
dari isi berita dari beberapa sumber lain untuk bisa membedakan isi berita hoax atau tidak. Terus
lakukan cek dan ricek dari berbagai sumber yang lebih relevan.

4. Nama dan Situs Media Tidak Jelas

Sebelum membaca berita, sebaiknya perhatikan nama dan situs media yang sudah membagikan
sebuah berita. Jika nama dan situs media tidak jelas, seperti berdomain blog biasa atau nama media
tersebut terkesan provokatif. Ada baiknya membaca berita dari media-media yang memang memiliki
sumber yang sudah terpercaya dan kredibel. Sehingga adanya legalitas atas berita yang dibuat, jadi
tidak perlu khawatir akan berita yang sudah dibuat.

5. Perhatikan Judul

Pertama kali membaca berita jangan dari judul yang ditampilkan dulu. Karena jika terdapat judul
yang terkesan provokatif bisa jadi salah satu ciri dari berita hoax yang menimbulkan beberapa
perspektif dan membuat ambigu. Contohnya seperti judul yang sudah fokus kepada ke salah satu
pihak yang dibuat berita terutama menggunakan kata-kata kasar atau umpatan kata negatif.
Sebaiknya jangan mudah mempercayai, karena bisa jadi itu menjadi sebuah kontroversi.

6. Nama penulis

Berita yang benar itu harus ada nama penulis yang tercantum di dalam tulisan. Karena seorang
penulis yang harus bertanggung jawab penuh soal isi berita yang sudah dibuat. Kalau tidak ada nama
penulis didalam berita perlu diragukan, sehingga tidak ada pihak yang jadi penanggung jawab dari
berita tersebut.

Maka dari itu sebagai pembaca yang bijak jangan mudah percaya dan mudah membagikan berita
yang belum diketahui kebenaran dan keaslian sumbernya. Pastikan membaca seluruh isi berita
sampai akhir jangan terpancing hanya dari judul berita yang dibuat dan tulisan awal yang dibuat.
Sebaiknya pembaca harus berhati-hati dan cerdas dalam membaca atau menyebarkan berita.

Anda mungkin juga menyukai