Anda di halaman 1dari 21

Rumah Sakit

PROSEDUR PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN


Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan
PENGERTIAN makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka
mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
TUJUAN spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan
untuk pasien rumah sakit.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.

PROSEDUR

a. Hitung jumlah siklus dalam 1 periode yang telah


ditetapkan
b. Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
untuk kurun waktu yang ditetapkan
c. Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan
yang telah dilengkapi dengan spesifikasinya
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Rumah Sakit
PROSEDUR PENGADAAN BAHAN MAKANAN
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi
PENGERTIAN bahan makanan, perhitungan harga makanan, pemesanan dan
pembelian bahan makanan dan melakukan survey pasar
Tersedianya bahan makanan sesuai dengan spesfikasi yang telah
ditentukan yaitu ukuran, bentuk, penampilan dan kualitas bahan
TUJUAN
makanan, spesifikasi teknik, spesifikasi penampilan dan spesifikasi
pabrik
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Menentukan spesifikasi bahan makanan yang akan
digunakan, antara lain :
a. Spesifikasi ukuran, bentuk, penampilan, dan kualitas
bahan makanan
b. Spesifikasi teknik, yaitu biasanya untuk bahan yang dapat
PROSEDUR
diukur secara objektif dan diukur dengan menggunakan
instrumen tertentu
c. Spesifikasi penampilan, seperti : Nama bahan
makanan/produk, ukuran/tipe unit, tingkat kualitas, umur
bahan makanan, warna bahan makanan, masa
kadaluasa, satuan bahan makanan, data isi produk.
d. Spesifikasi pabrik, yaitu kualitas barang yang telah
dikeluarkan oleh suatu pabrik dan telah diketahui oleh
pembeli.
2. Melakukan survey pasar, yaitu kegiatan dalam mencari
informasi mengenai harga bahan makanan yang ada
dipasaran, sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi


Rumah Sakit
PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat dan melaporkan
PENGERTIAN bahan makanan yang telah ditetapkan dalam surat kontrak(surat
perjanjian jual beli)
Tersedianya bahan makanan untuk disalurkan sesuai dengan
TUJUAN spesifikasi yang ditentukan, aman untuk digunakan, bahan tahan
lama dan siap dipakai sesuai dengan permintaan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan
ketentuan spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
PROSEDUR 2. Bahan makanan di kirim ke gudang penyimpanan sesuai
dengan jenis barang atau dapat langsung ke tempat
pengolahan makanan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Rumah Sakit
PROSEDUR PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang
siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
PENGERTIAN
sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi,
standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani.
Mempersiapkan bahan makanan sebelum dilakukan proses
TUJUAN
pengolahan
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Petugas membersihkan bahan makanan yang akan diolah
2. Bahan makanan dipotong/diracik sesuai kebutuhan dan jenis
masakan
PROSEDUR 3. Bahan makanan dicuci dan dibersihkan dengan
menggunakan air mengalir, kemudian ditiriskan
Bahan makanan ditempatkan di keranjang yang bersih, siap
untuk dimasak

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Rumah Sakit
PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
PENGERTIAN
dan keamanan bahan makanan segar di lemari pendingin.
1. Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN
2. Mencegah kerusakan mutu dan kualitas bahan makanan
kering
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
PROSEDUR 3. Bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, kemudian
dipisahkan sesuai dengan jenisnya.
4. Menimbang bahan makanan segar sesuai kebutuhan hari ini
apabila terdapat bahan berlebih disimpan dalam ruang
penyimpanan (kulkas).
5. Bahan makanan yang akan disimpan dibersihkan terlebih
dahulu dengan air mengalir
6. Suhu penyimpanan disesuaikan dengan jenis dan golongan
bahan makanan
7. Bahan makanan lebih berupa lauk hewani disimpan dalam
freezer (suhu dibawah 0oC) dalam plastik atau wadah
tertutup.
8. Bahan makanan lebih berupa sayur dan buah disimpan
dalam kulkas yang disediakan (suhu 0 – 40 0C)
9. Penyimpanan sesuai dengan prinsip FEFO (First Expired
First Out) dan FIFO (First In First Out), yaitu bahan makanan
yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa
kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan terlebih dahulu
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Rumah Sakit
PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
PENGERTIAN
dan keamanan bahan makanan segar di lemari pendingin.
3. Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN
4. Mencegah kerusakan mutu dan kualitas bahan makanan
kering
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
PROSEDUR 10. Bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, kemudian
dipisahkan sesuai dengan jenisnya.
11. Menimbang bahan makanan segar sesuai kebutuhan hari ini
apabila terdapat bahan berlebih disimpan dalam ruang
penyimpanan (kulkas).
12. Bahan makanan yang akan disimpan dibersihkan terlebih
dahulu dengan air mengalir
13. Suhu penyimpanan disesuaikan dengan jenis dan golongan
bahan makanan
14. Bahan makanan lebih berupa lauk hewani disimpan dalam
freezer (suhu dibawah 0oC) dalam plastik atau wadah
tertutup.
15. Bahan makanan lebih berupa sayur dan buah disimpan
dalam kulkas yang disediakan (suhu 0 – 40 0C)
16. Penyimpanan sesuai dengan prinsip FEFO (First Expired
First Out) dan FIFO (First In First Out), yaitu bahan makanan
yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa
kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan terlebih dahulu
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Rumah Sakit PROSEDUR PEMASAKAN DAN PENGOLAHAN BAHAN
Bhayangkara Tk. III MAKANAN
Bandar Lampung

No. Dokumen No Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi
PENGERTIAN makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk
dikonsumsi.
5. Mengurangi risiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
6. Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN 7. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukan, dan penampilan makanan
8. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
PROSEDUR Setelah dilakukan persiapan bahan makanan, dilakukan pengolahan
berdasarkan standar resep.
1. Makanan diet
a. Makanan diet rendah lemak, diet jantung, diet rendah
kolesterol, diet hati dan diet rendah purin :
- Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian santan
- Lauk nabati rendah garam
b. Makanan diet rendah garam
- Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian garam
c. Makanan diet diabetes mellitus
- Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian gula
2. Makanan non diet
- Setelah makanan diambil untuk makanan diet maka
dilakukan pemberian gula dan tambahan garam
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

Rumah Sakit
PROSEDUR DISTRIBUSI MAKANAN
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/Rumkit 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan
PENGERTIAN
jenis makanan dan jumlah porsi pasien yang dilayani

TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar


KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
PROSEDUR 4. Petugas dapur menyiapkan makanan pasien sesuai dengan
diet dan siklus menu yang telah ditetapkan.
5. Petugas dapur menyajikan makanan menggunakan peralatan
makan (alat penyaji) yang telah ditetapkan dan menggunakan
penutup makanan (plastic wrapping)
6. Petugas dapur menempelkan label diet pasien ke alat makan
7. Petugas dapur memasukkan alat makan ke dalam troli
makanan dan membawa troli makanan ke kamar ruang rawat
inap
8. Petugas dapur membagikan makanan sesuai diit pasien dan
catatan permintaan makan
9. Kegiatan distribusi makanan dilakukan 3 kali sehari, yaitu :
a. Pagi : pukul 06.00 – 07.00 WIB
b. Siang : pukul 11.30 – 12.30 WIB
c. Sore : pukul 17.00 – 18.00 WIB
10. Petugas dapur mengambil peralatan maakanan pasien di
kamar ruang rawat inap setelah 60 menit, kemudian
memasukkannya kedalam troli.
11. Petugas dapur membawa troli makanan kembali ke instalasi
gizi
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

Rumah Sakit
PROSEDUR SKRINNING GIZI
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/RSB 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, SP. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Skrining gizi adalah proses identifikasi karakteristik yang mempunyai
PENGERTIAN
hubungan dengan masalah gizi.
Skrinning gizi bertujuan untuk menemukan pasien berisiko atau
TUJUAN
tidak berisiko masalah gizi .
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.

PROSEDUR

1. Pasien yang berisiko gangguan gizi bila ada:


a. Peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak
direncanakan sebanyak lebih dari 10% pada 6 bulan terakhir
atau lebih dari 5% pada 1 bulan terakhir.
b. Asupan makanan tidak adekuat dalam 5 hari terakhir.
c. Pasien yang dicurigai menderita gizi buruk dan gangguan
metabolisme nutrisi ( nutrisition realited diseases).
d. Pada orang dewasa menggunakan metode Malnutrition
Screening Tool / MST dengan hasil skor ≥ 2 atau pasien
dengan diagnosis / kondisi khusus
e. Pada anak menggunakan metode Strong Kids dengan hasil
skor ≥1
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Unit Gizi
LAMPIRAN Formulir Skrining Gizi
Rumah Sakit PENYULUHAN KONSULTASI GIZI BAGI PASIEN DAN
Bhayangkara Tk. III KELUARGA
Bandar Lampung
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B/367/X/2019/PP/Rumkit 1 dari 1

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Konsultasi Gizi adalah komunikasi dua arah antara pasien dan
PENGERTIAN keluarga dengan nutrisionis tentang segala sesuatu yang
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku makan pasien.
Membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi dan menganalisis
TUJUAN
masalah gizi dan memberikan alternatif pemecahan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, mengenal pasien dan
keluarga. Dan menjelaskan tujuan konsultasi gizi.
2. Mengumpulkan data-data antropometri, hasil laboraturium,
riwayat makan, data fisik, data klinis, dan data riwayat personal.
3. Menghitung kebutuhan dan diet pasien.
PROSEDUR 4. Melakukan konsultasi gizi sesuai dengan diet pasien.
5. Memperoleh komitmen dari pasien untuk melakukan perubahan
diet sesuai dengan anjuran yang disepakati, meyakinkan pasien
mampu melakukan diet tersebut.
6. Monitoring dan evaluasi.
7. Pencatatan dan pelaporan.
1. Instalasi Rawat Inap RS. Bhayangkara.
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat jalan RS. Bhayangkara.

Rumah Sakit
TERAPI NUTRISI PADA PASIEN YANG BERISIKO NUTRISI
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/RSB 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Terapi nutrisi pada pasien yang berrisiko nutrisi adalah terapi nutrisi
PENGERTIAN yang diberikan kepada pasien yang mempunyai indikasi berisiko
nutrisi sesuai ketentuan.
Pasien yang berisiko nutrisi mendapatkan terapi nutrisi sesuai
TUJUAN
dengan kebutuhan dan kondisi penyakit pasien.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Pasien di skrinning untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi
2. Tidak semua pasien yang di skrining gizi mendapat konseling
gizi
3. Pasien akan dikonselingkan ke ahli gizi untuk asesmen lebih
lanjut.
4. Bila ada terapi nutrisi dibuat perencanaan terapi nutrisi.
5. Tingkat kemajuan pasien dimonitor dan didokumentasikan dalam
PROSEDUR
rekam medic.
6. Perencanaan, pemberian, dan monitoring terapi gizi yang
diberikan dicatat dalam asuhan gizi yang terintegrasi dengan
PPA lainnya dalam form cppt di rekam medis.
7. Peranan keluarga pasien dalam perencanaan pemberian dan
monitoring terapi gizi dicatat dalam form edukasi terintregasi
dalam rekam medis.
1. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Unit Gizi
Rumah Sakit
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/RSB 1 dari 1

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, SP. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Monitoring dan evaluasi gizi adalah serangkaian kegiatan yang
PENGERTIAN dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan
tingkat keberhasilannya.
1. Untuk melihat apakah hasil terapi gizi sesuai yang diharapkan
oleh pasien dan petugas gizi
TUJUAN
2. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan dari terapi
nutrisi yang telah diberikan
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien
2. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan
rencana/preskripsi diet
3. Menentukan apakah status pasien tetap atau berubah
PROSEDUR
4. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun yang
negative
5. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak adanya
perkembangan dari kondisi pasien
1. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gizi
Rumah Sakit
PEMBERIAN TERAPI NUTRISI
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/RSB 1 dari 2

Ditetapkan :
SPO Karumkit Bhayangkara Tk. III
( STANDAR Bandar Lampung
Tanggal terbit
PROSEDUR …. Oktober 2019
OPERASIONAL ) dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL
Komisaris Polisi NRP 74020589
Pemenuhan makanan dan nutrisi pasien sesuai kebutuhan pasien
adalah makanan yang dibuat atau disusun berdasarkan perhitungan
PENGERTIAN
gizi khusus sesuai dengan penyakit dan kondisi pasien serta
tersedia secara regular.
Agar pasien dapat menerima makanan sesuai dengan diet dan tidak
TUJUAN
terjadi kesalahan dalam pemberian diet.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Bandar
KEBIJAKAN Lampung Nomor: Kep/28/X/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi.
1. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dan Ahli Gizi
menyusun diet sesuai dengan kebutuhan dan kondisi penyakit
pasien.
2. Hasil permintaan diet dari ruang rawat inap di catat dalam daftar
permintaan makanan setiap hari sesuai perkembangan diet
pasien
3. Petugas Administrasi Instalasi gizi membuat rekapan
PROSEDUR permintaan makanan/diet pasien
4. Hasil rekapan diserahkan kepada petugas Instalasi gizi untuk
menyiapkan bahan makanan yang akan diolah sesuai diet
pasien.
Pemberian Terapi Nutrisi :
1. Melakukan pemberian terapi nutrisi dengan diet oral jika pasien
yang masih bisa menelan makanan dan untuk keberhasilannya
memerlukan kerjasama yang baik antara dokter, ahli gizi,
penderita dan keluarga.
Rumah Sakit
PEMBERIAN TERAPI NUTRISI
Bhayangkara Tk. III
Bandar Lampung

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /X/2019/PP/RSB 2 dari 2

1 Melakukan pemberian terapi nutrisi dengan diet enteral jika


pasien tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan
fungsi pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. Selama
sistem pencernaan masih berfungsi atau berfungsi sebagian dan
tidak ada kontraindikasi maka diet enteral harus
dipertimbangkan, kerena diet enteral lebih fisiologis karena
meningkatkan aliran darah mukosa intestinal, mempertahankan
aktivitas metabolik serta keseimbangan hormonal dan enzimatik
antara traktus gastrointestinal dan liver.
2 Melakukan terapi nutrisi dengan pemberian nutrisi parenteral.
Pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernaan. Pemberian nutrisi
parenteral hanya efektif untuk pengobatan gangguan nutrisi
bukan untuk penyebab penyakitnya. Status nutrisi menentukan
berat ringannya penyakit untuk memegang peranan penting
dalam menentukan kapan dimulainya pemberian nutrisi
parenteral.

1. Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai