Anda di halaman 1dari 3

10) UKM Badan Otonom STAI AL-ANWAR adalah unit kegiatan mahasiswa di tingkat

perguruan tinggi yang memenuhi syarat dan telah diresmikan oleh Waket III bidang
kemahasiswaan.

11) UKM Badan Semi Otonom adalah unit kegiatan mahasiswa di tingkat Perguruan
Tinggi yang belum memenuhi syarat dan belum diresmikan oleh Waket III bidang
kemahasiswaan.

12) Pengesahan dan Penetapan adalah pengakuan dari Waket III bidang kemahasiswaan
atas terbentuknya UKM dan UKK baru.

BAB II

SYARAT UKK dan UKM BO

Pasal 2

Pendaftaran UKK dan UKM BO ditujukan kepada Waket III bidang kemahasiswaan

Pasal 3

Syarat pengajuan UKK dan UKM BO:

1) Mempunyai stuktur organisai yang jelas dan minimal mempunyai 10 anggota dari
prodi IQT dan PGMI.

2) Mempunyai tujuan dan program kerja yang jelas.

Pasal 4

Persyaratan yang harus dilengkapi pada masa pendaftaran:

1) Melampirkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang tidak bertentangan
dengan asas STAI AL-ANWAR.

2) Melampirkan identitas anggota minimal sepuluh anggota aktif dan anggota yang
dimaksud minimal harus berasal dari dua prodi yang berbeda.

3) Melampirkan berkas pada ayat 1 dan 2 sebanyak 3 bendel yang ditujukan kepada
Waket III bidang kemahasiswaan, SEMA, arsip UKK dan UKM.

3
4) Mendapatkan hasil verifikasi berkas pada ayat 1 dan 2.

Pasal 5

Pengesahan verifikasi berkas akan ditetapkan oleh Waket III bidang kemahasiswaan.

BAB III

KEPENGURUSAN

Pasal 6

1) Kepengurusan ORMAWA terdiri dari :


a. Pengurus harian meliputi: ketua, wakil ketua, bendahara dan sekretaris.
b. Pengurus devisi adalah kepengurusan di luar pengurus harian.
2) Setiap mahasiswa diperbolehkan menjabat kepengurusan di ORMAWA yang
berbeda.
3) Mahasiswa menjabat maksimal di dua kepengurusan yang berbeda.
4) Mahasiswa yang telah menjabat di DEMA tidak diperbolehkan menjabat di SEMA,
begitupun sebaliknya.
5) Mahasiswa tidak diperbolehkan menjabat sebagai pengurus harian di dua ORMAWA
sekaligus.
6) Ketua dan wakil ketua ORMAWA tidak diperbolehkan menjabat menjadi pengurus di
ORMAWA lain.
7) Jika terdapat pelanggaran dari ketentuan yang telah ditetapkan maka pihak terkait
harus melepas salah satu kepengurusan ORMAWA yang bersangkutan sesuai dengan
mekanisme yang telah ditetapkan oleh SEMA.
8) Pembentukan, pengubahan, dan pembaharuan struktur keorganisasian diatur dalam
Undang-Undang.

4
HAK DAN WEWENANG DALAM KEPENGURUSAN
Pasal 7
1) Pengurus harian non ketua dan pengurus devisi berhak mendapatkan pengayoman,
perlakuan baik, pengarahan dan pengajaran dari ketua ORMAWA.
2) Pengurus harian non ketua dan pengurus devisi berhak mengajukan gugatan kepada
SEMA apabila haknya tidak terpenuhi, terjadi pemaksaan, kekerasan fisik dan psikis,
intimidasi dan diskriminasi yang dilakukan oleh ketua dan pengurus lain.

MEKANISME PEMBENTUKAN PENGUBAHAN DAN PEMBAHARUAN


KEPENGURUSAN
Pasal 8
1) Reorganisasi seluruh ORMAWA diatur sepenuhnya oleh KPUM.
2) Perekrutan dan pembentukan kepengurusan ORMAWA baru menjadi hak internal
ORMAWA dan dapat dilaksanakan setelah terbentuknya kepengurusan baru di ranah
SEMA dan DEMA dengan jangka waktu maksimal satu minggu.
3) Perekrutan dan pembentukan kepengurusan SEMA dan DEMA diberi waktu maksimal 2
minggu setelah penetapan hasil pemilu raya.
4) Ketika terjadi kekosongan kepengurusan, maka pengurus dapat menyelenggarakan rapat
untuk memilih calon yang diusulkan bersama selambat-lambatnya 2 minggu.
5) ORMAWA yang mengalami kekosongan kepengurusan diwajibkan memberikan draft
struktur terbaru kepada SEMA, baik terdapat perubahan struktur atau tidak.

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9

1) Anggota adalah mahasiswa yang mengikuti organisasi, namun tidak menjabat sebagai
pengurus.

2) Ketika melakukan recruitment anggota tidak boleh melakukan pemaksaan dan


intervensi.

3) Setiap anggota wajib mematuhi seluruh Undang-Undang ORMAWA.

Anda mungkin juga menyukai