Anda di halaman 1dari 10

A.

DEFINISI FILSAFAT TIMUR


Filsafat Timur merupakan perintis dari Filsafat Yunani Kuno, yang memiliki sejarah lebih jauh
daripada Filsafat Yunani Kuno sendiri.

Peradaban India memulai eksistensinya di daratan Indus yang sekarang kita kenal dengan nama India
sekitar tahun 1000-600 SM¹, Peradaban Cina yang hadir dipanggung sejarah dalam pemerintahan
dinasti ke dinasti pada tahun 1027-506 SM², dan sekitar tahun 550-330 SM Kerajaan Persia berdiri
setelah runtuhnya Kerajaan Assyria³.

Peradaban-peradaban tersebut dapat ditentukan berdiri dan runtuhnya dengan bukti arkeologis yang
telah ditemukan, serta peradaban tersebut berdiri setelah kebudayaan-kebudayaan di masa lalu
(+3000-5000 SM) melebur menjadi satu menjadi sebuah kerajaan.

Wilayah persebaran pertama Filsafat Timur adalah Asia dan sekitarnya tentulah berbeda dengan
Filsafat Barat yang berkembang di Eropa sesudahnya. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dibagi
sebagai berikut :

Filsafat Timur Filsafat Barat


Ingin menyesuaikan diri Ingin menguasai dan
dengan alam memanfaatkan alam

Spiritualis dan Mistis Rasional dan Empiris


Kabur Jelas
Secara Siklis Secara garis lurus
Spiritualistis Materialistis dan Rasionalistis

Selain menjadi pemikiran-pemikiran kebijaksanaan, Filsafat Timur juga berkembang menjadi agama-
agama yang diajarkan di masing-masing wilayah. Empat Tradisi Besar yang terkenal di Asia, yakni
Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme merupakan hasil dari Filsafat yang berkembang
di India dan Cina.

Zoroastrianisme juga menjadi agama negara di kerajaan Persia hingga sekarang yang dikenal sebagai
Agama Majusi. Manikheisme juga berasal dari Persia namun tidak bertahan terlalu lama karena
bertentangan dengan agama negara yang akhirnya menghilang pada abad ke-145.

Lalu masih banyak lagi agama-agama yang berasal dari Filsafat tersebut seperti Jainisme (India) dan
Mohisme (Cina) namun citra mereka tidak terlalu kuat dalam pembelajaran Filsafat oleh Barat
dibandingkan dengan agama yang menjadi Empat Tradisi Besar. Seiring berjalannya waktu, agama
Konghucu (Konfusianisme), Hindu (Hinduisme), Tao (Taoisme), Buddha (Buddhisme), dan
Zoroastrianisme (Majusi) tidak hanya berkembang di tempat asalnya namun menyebar ke seluruh
Asia hingga Eropa, dan masih menjadi agama yang bersaing dengan agama samawi (Yahudi, Nasrani,
dan Islam) yang berkembang di wilayah yang sama. Penyebaran ini berawal dari kontak dagang yang
melahirkan bentuk diplomasi antara kedua kerajaan yang saling berdagang, kemudian para
cendikiawan memberikan ajaran agama di masing-masing daerah yang dikunjungi dan membangun
tempat ibadah untuk mengkokohkan keberadaan agama tersebut.

Selain bantuan dari luar, agama-agama luar tersebut (agama yang berasal dari Filsafat Timur) juga
harus menyesuaikan dengan agama-agama lokal yang telah dianut oleh masyarakat pribumi sehingga
sering terjadi asimilasi antara agama dan kebudayaan yang membuat agama tersebut memiliki
kekhasan di setiap tempat yang memiliki budaya yang berbeda.

B. TIGA PERADABAN TIMUR KUNO

Sebelum Filsafat Cina, India dan Persia muncul, peradaban awal telah Berkembang di Asia yakni
Mesopotamia, Assyria, dan Babilonia. Peradaban Sumeria di dataran Mesopotamia yang membentang
dari Tigris hingga Eufrat pada sekitar tahun 3000-2350 SM, mereka bermukim di dataran rawa dan
padang rumput berair yang terdapat di dalamnya negara-negara kota yang saling hidup berdampingan
selama lima atau enam abad pertama di sejarah peradaban Mereka.

Kemudian akibat kesenjangan politik kekuasaan, Bangsa Sumeria runtuh dan digantikan Peradaban
Assyria yang sering disebut bangsa Semit sekitar tahun 2350 SM, mereka juga mewarisi kebudayaan
bangsa Sumeria dalam hal keagamaan dan perdagangan. Bangsa Assyria selain mengadopsi
kebudayaan dari daerah yang ditaklukkannya, mereka juga telah mengembangkan kekuatan militer
dan persenjataan untuk menaklukkan daerah di sekitarnya yang membuat mereka akhirnya diserang
oleh musuh-musuh mereka sekitar tahun 614 SM.

Walaupun Kerajaan Assyria hidup dalam peperangan dengan tetangga-tetangganya, mereka juga telah
mengembangkan bahasa Semit (Asal bahasa Arab dan Ibrani), sastra, pengobatan, matematika, ilmu
pengetahuan alam, kamus, dan sejarah yang ditulis dalam huruf paku yang telah mereka kembangkan
di atas tanah liat. Lalu setelah terjadi banyak peperangan di daerah Tigris-Eufrat, Assyria runtuh dan
menghilang pada tahun 614 SM, meninggalkan Babilonia yang telah menjadi musuh lama dari
Assyria sejak 745-639 SM.

Peradaban Babilonia terkenal dengan adanya hukum undang-undang pertama yang terdiri dari 280
pasal yang dibentuk oleh Hammurabi (1792-1750 SM) yang mengatur tentang pencurian dan tukang
tadahnya, korupsi, pembunuhan, penculikan, penipuan, perpajakan, pencemaran nama baik, dan
kehidupan keluarga. Sebelumnya Bangsa Assyria merupakan bagian dari Babilonia, namun sejak
melepaskan diri dan membentuk kerajaan sendiri mereka selalu berhasrat berperang menaklukkan
bangsa lain seperti Babilonia dan Sumeria sehingga akhirnya hanya meninggalkan bekas-bekas yang
dibawakan oleh Babilonia yang berupa ilmu bahasa Semit, dan kebudayaan kuno yang akan
diwariskan ke Kerajaan Persia.

Kerajaan yang mewariskan peradaban kuno yang berasal dari Mesopotamia adalah Kerajaan Persia
yang mulai berkembang sekitar tahun 550-525 SM10. Pada wilayah Asia Timur sekitar tahun 1000
SM, Peradaban Cina dan India telah berkembang pesat dalam segala bidang kehidupan seperti
ekonomi, militer, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang di
peradaban tersebut ialah ilmu Filsafat. Ilmu ini selain berkembang di Cina dan India, Persia
mengambil bagian dalam perkembangannya yang akan melahirkannya Ilmu Filsafat Islam.

Daftar Pustaka

KHAIRY, H. FILSAFAT TIMUR YANG BERASAL DARI TIGA PERADABAN KUNO.


C. Tujuan Filsafat timur

Filsafat Timur yang bertujuan untuk membentuk manusia bijaksana dan bahagia, dalam arti agar
hidup manusia menjadi tenteram dan selamat (Lasiyo, 1997, hal. 16). Selain dari segi tujuannya,
Filsafat Barat juga berbeda dengan Filsafat Timur yang lebih dekat dengan ajaran-ajaran agama.
Bahkan, pemikiran kefilsafatan dan ajaran agama di dalam Filsafat Timur, pada umumnya merupakan
satu kesatuan sistem yang membangun karakteristiknya yang khas. Jepang misalnya, melalui
pemetaan budaya dunia yang dilakukan oleh Inglehart-Welzel, dikenal sebagai negara paling sekuler-
rasional di dunia (Inglehart dan Welzel, 2005, hal. 64). Namun, terlepas dari kenyataan ini,
masyarakat Jepang sangat menghormati nilai-nilai religius-tradisional. Sebagian besar penduduk
Jepang adalah penganut Budha dan Shinto. Bagi Shintoisme, benda dan peristiwa alam memiliki roh
atau dewa. Ide-ide ini berasal dari nenek moyang warga Jepang yang disebut “animisme.” Benda-
benda alami atau buatan memiliki status ontologis yang sama dengan makhluk hidup.

D. Pemikiran Filsafat Timur Khususnya Cina dan India


1. Pemikiran fllsafat Cina

Pemikiran fllsafat Cina telah mengalami perkembangan pasang surut sejak awal sampai saat ini.
Secara garis besar pemikiranfilsafat eina. memiliki berbagai macam eiri khusus antara lain: bersifat
antroposentris, jauh dari hal-hal yang adikodrati,kekinian, demokratis, pragmatis, ingin tabu segala
sesuatu, hormat kepada orang tua, dan keseimbangan. Pernikiran filsafat Cina bersifat antroposentris
dengan menekankan manusia seperti yang diungkapkan oleh Moore (1977: 5) bahwa: "There is .the
great emphasis upon man as a social being, UJith all the problems attendant to that int.erpretatwn" but
without many of its alleged anti individual connotations. " Manusia merupakan orientasi dan titik
sentral pembahasan pemikiran filsafat, sehingga kemampuan manusia hendaknya dapat dioptimalkan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.. Jauh dari hal-hal yang adikodrati dalam arti bahwa
manusia lebih menekankan pada kehidupan saat ini (this worldly) dengan mengutamakan usaha agar
berbahagia dan diterima di dalam masyarakat serta selalu selaras dengan situasi, kondisi, dan alam
semesta. Pemikiran filsafat tidak difokuskan pada kehidupan di dunia lain (other worldly), sehingga
karya-karya yang muneul selaiu diarahkan untuk memenuhi kebutuban saat ini terutama kebahagiaan
dan kesejahteraan.

penekanan pada this worldly yang berlebihan akan dapat mengarah• pada sifst materialistis dan
kurang memperhatikan nilai spiritual, oleh brena itu maka periu diupayakan perimbangannya. daJam
masyarakat serta selalu selaras dengan situasi, kondisi, dan alam semesta. Pemikiran filsafat tidak
difokuskan pada kehidupan di dunia lain (other worldly), sehingga karya-karya yang muneul selaiu
diarahkan untuk memenuhi kebutuban saat ini terutama kebahagiaan dan kesejahteraan. penekanan
pada this worldly yang barlebihan akan dapat mengarah• pada sifst materialistis dan kurang
memperhatikan nilai spiritual, oleh brena itu maka periu diupayakan perimbangannya. Sifat
demokratis menempatkan harkat dan martabat manusia daJam kedudukan yang sarna, misalnya
Confucius memberi kesempatan seluas luasnya bagi peserta didik untuk mengadakan penelitian dan
percobaan mandiri. Ia menganjurkan kepada murid•muridnya untuk menyelidiki segala sesuatu secara
empiris, yaitu berdasarkan penampakan praktis dan berdasarkan pengalaman.

Pemikiran filsafat Cina juga memiliki kecenderungan bersifat pragmatis, seperti yang dapat
ditemukan d.alam pemikiran filsafat Confucius maupun Mo Tzu. yang mengarahkan ajaran-ajarannya
kepad:a perbaikan masyarakat dan negara. i manusia. Pemikiran filsafat Timur sama seperti filsafat
Barat yang ingin mengetahui segala peristiwa yang terjadi bahltan termasuk hal-hal yang berada di
balik setiap peristiwa, begitu pula filsafat Cina namun sering terbentur pada sifat yang empiris dan
this worldly. Hormat kepada orang tua selain merupakan salah satu karakteristik pemikiran filsafat
eina juga kejiwaan orang eina yang memiliki peranan yang serta pengaruh dalam berbagai aspek
kehidupan baik pribadi, keIuarga, masyarakat, bangsan, maupun negara. Hormat kepada orang tua
(filial piety) mengqjarkan bahwa, kedurhakaan seorang anak terhadap orang tuanya adalah tindakan
yang amat tercela, demikian pula orang tua yang tidak berlaku baik dan kasih sayang terhadap
anaknya, kakak terhadap adiknya, adik terhadap kakaknya, isteri terhadap suami dan suami terhadap
isterinya.

2. Pemikiran Filsafat India

Pemikiran filsafat India selain memiliki persamaan dengan pemikiran fusafat pada umumnya juga
menunjukkan adanya kekhususan karakteristik. dalam proses perkembangan pemikiran filsafat India,
ternyata ba nyak dipengaruhi oleh akar budaya India itu sendiri, sehingga di India pemikiran filsafat
berkaitan erat deng an tradisi, kebudayaan, dan agama. Pemikirannya berciorak religius, se hingga
meruapakan suatu kekuatan rokhani yang memiliki peranan pen ting dan besar dalam mencapai kese
lamatan hidup manusia. Filsafat di maksudkan untuk mengarahkan dan menunjukkan kepada manusia
dalam usahanya mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan.

Filsafat India memiki karakteristik (Radhakrishnan dan Moore, 1957: xxii-xxxx), Wagiyo, 1996:

1). motif spiritual.

2). hubungan antara filsafat ddan hidup.

3). Sikap dan pendekatan introspektif terhadap realitas.

4). Kenderungan kea arab Idealisme monistis khususnya Hindusime.

5). Intuisi diterima sebagai satu-satunya metode untuk mencapai kebenaran.

6). Penerimaan otoritas Veda.

7). Pendekatan sintesis terhadap pengalaman dan realitas dengan mempertimbangkan aspek tradisi.
Ditinjau dari sejarah ftlsafat, pemikiran filsafat India dapat dikelompokkan menjadi dua aliran yang
besar yaitu Hinduisme (Ortodoks) dan Buddhisme .(Heterodoks).

Pertama, Hinduisme. Hinduisme merupakan peletak dasar dari tradisi pemikiran filsafat India yang
mendasarkan pemikiran-pemikirannya pada otoritas Veda.Hinduisme oleh Zaehner (1992: ix)
diartikan sebagai cara hidup yang khas bagi suatu hangsa secara menyeluruh, suatu etos nasional yang
tsk bisa dijamah meskipun hukan tidak nyats, lebih daripada sebagaisuatu agama dalam arti kata
Barat, yakni kesetiaan pada perwahyuan yang dipercayai sebagai pemberian Tuhan dan pemujaan
kepada Tuhan sesuai dengan isi perwahyuan itu.

Jnana (Upanishad dan Veda). Jalan keselamatan melalui penghayatan dan pemahaman terhadap
pengetahuan yang paling dalam yaitu manusia meleburkan dirinya da lam realitas yang Mutlak
(Brahman). Brahman diartikan sebagai Supreme Being, meruapakan "daya hidup agung",
menghidupkan, menggerakkan kosmos bagi segala sesuatu termasuk manusia. Antara Brahman
sebagai realitas yang Mutlak merupakan satu kesatuan dengan jati diri manusia (atman), karena pada
dasamya segaia sesuaatu itu merupakan manifestasi Brahman. Bhakti, dihayati melalui sikap bhakti
yang tulus, sehingga manusia akan terbebas dan ikatanikatan kelahiran kembali. Karma, artinya
dilakukan dengan cara memenuhi kewajiban manusia, yaitu melalukan perbuatan yang memang layak
dan benar. Dalam Hinduisme tujuan •utama dari pemikiran fIlsafat adalah untuk menemukan jati diri
yang paling hakiki yang disebut atm.an untuk kemudian menyatu dengan Brahman

Kedua,Buddhisme. Buddhisme . merupakan aliran fIlsafat heterodoks yang tidak mengakui otoritas
Veda, Jainisme dan Carvaka yang tidak begitu berkembang, juga tidak meng• akui Veda. Buddhisme
meiontarkan kritik•kritik tajam terhadap Ifinduisme, terutama keberatan terhadap kebias8an yang
dilakukan oleh para brahmana, seperti upacara korban. Pemikiran Buddhisme memiliki karakteristik
antara lain (\Vagiyo, 1996:4):

1. pesimistis, hidup merupakan penderitaan dipandang sebagai Buatu yang rill dan eksistensial.

2. optimistis, menolak hal-hal yang bersifat spekulatif dan mengesampingkan hal-hal yang tidak pasti
dapat diketahui.

3. pragmatis, Jebih mengutamakan yang perlu dalam mengatasi penderitaan.

4. saintifik, pengalaman pribadi digunakan sebagai sarana untuk mencari hubungan sebab akibat.

5. empiris, pengalaman prihadi dianggap yan•g henar.

6. demokratis, tidak membeedakan status manusia.

7. terapetis. berusaha untuk menyembuhkan penderitaan manusia. Pemikiran filsafat Buddhisme


terangkum dalam ajaran triratna yaitu buddha, dharma, dan sangha.
Pertama, buddha yang berasal dati kata budh (bangun), bangun dari kesesatan. Buddha adalah orang
yang sudah dicerahi atau mendapatkan pencerahan. Setiap orang pada dasamya memiliki kodrat
buddha, namun karena belum semua memperoleh pencerahan maka masih terikat pada kelahiran
kembali.

Kedua, dharma, ajaran yang bersisi empat kebenaran mulia (catur arya satyam) yang terdiri atas:
dukkha (penderitaan), samudaya (sebab dari penderitaan), nirodha (peniadaan penderitaan), dan
margo (jalan untuk menghindari penderitaan).

Ketiga, Sangha stau perkumpulan para bhiksu dan bhiksuni sebagai rokhaniwan Buddhisme yang
memiliki peraturan-peraturan tersendiri sesuai dengan tingkatan mereka.

Buddhisme telah berkembang dan maju dengan pesat, sehingga tidak hanya di India akan tetapi
menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Begitu pula pemikiran iJ.1safat juga berkembang sesuai
dengan kemajuan dari kebudayaan manusia yang sedikit banyak telah memberikan sumbangannya
bagi kehidupan umat manusia dewasa ini
E. Keragaman Corak Filosofi Timur dan Para Pendirinya

Gaya Pemikiran Cina di dalam Rentetan Dinasti

Filsafat kehidupan telah ada selama ribuan tahun yang lalu di darah bangsa Cina, Agama Rujiao
merupakan agama kuno yang sering kita sebut Konghucu setelah Konfusius atau Kong Fuzi
menyempurnakan dan meneruskannya pada abad ke-5 SM . Konfusius atau Kong Fuzi merupakan

Bangsawan yang aktif di pemerintahan sekaligus guru bagi ajaran Rujiao, beliau

juga orang yang berjasa besar dalam perkembangan agama Konghucu.

Cara-cara dalam pengajaran Konfusius adalah dengan mengajarkan muridnya dengan

bakat alami mereka, menyelesaikan masalah dengan menghubungkan antara

takdir kebaikan, dan kebajikan, serta menjunjung tinggi pendidikan moral dan

karakter . Konghucu dalam ajarannya bersifat monoteistik karena menyembah

Tuhan Yang Maha Esa (Thian), namun disamping itu agama ini juga memuliakan dan memuja alam,
leluhur, dan langit yang membuat Konghucu mirip dengan paganisme.

Kebijaksanaan dalam Kemistikan dan Kesederhanaan

Hindu merupakan agama tertua di dunia dan menjadi warisan bangsa Arya dan Dravida yang telah
tinggal di India berpuluh-puluh tahun yang lalu. Hindu secara umum memandang hukum dan aturan
moral berdasarkan karma, dharma, dan norma masyarakat. Nama asli dari agama ini adalah Sanatana

Dharma atau Waidika Dharma, yang berarti agama yang berdasarkan kitab suci Weda. Kitab Weda
mengandung kepercayaan-kepercayaan, adat-istiadat, dan hukum-hukum. Agama Hindu selain
memiliki kitab yang tidak diketahui penulisnya, agama ini juga tidak diketahui siapa yang
membawakannya. Namun diyakini bahwa agama Hindu merupakan gabungan tradisi dan pemikiran
antara bangsa Arya dan Dravida . Selain itu, Hindu bukan hanya sebagai agama melainkan aliran-
aliran rohani, prinsip moral, tradisi-tradisi, dan perundang-undangan. Lalu dalam sistem kepercayaan
mereka diyakini bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman),
yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk.
Ragam Corak Pemikiran di Kerajaan Persia

Zoroastrianisme adalah agama pertama yang menghadirkan konsep monoteisme . Pemikiran ini
berkembang di Persia yang dibawakan oleh Zarathustra. Zarathustra menyebarkan agama ini setelah
bertemu dengan Ahura Mazda, Sang Terang di gua Gunung Sabalan . Penamaan agama Zoroaster
bukanlah dari asli dari agama itu, sesungguhnya nama yang diberikan kepada agama tersebut ialah
Mazdayasna, kebaktian kepada Mazda, yakni Tuhan Maha Segala Yang Esa, Sejati, dan Maha
Mengetahui. Konsep monoteistik di agama Zoroaster ini ialah Dzat Ahura Mazda merupakan esensi
murni yang suci dari segala bentuk materi, yang tidak dapat dilihat oleh pandangan mata dan Dzat-
nya tidak bisa ditangkap oleh akal manusia sehingga melahirkan rumusan tentang hakikat ketuhanan
Dzat Ahura Mazda dengan prinsip penting yaitu transenden yang disimbolkan sebagai matahari, dan
imanen yang disimbolkan sebagai api. Lalu anggapan sakral untuk menyucikan api inilah yang
kemudian

mempengaruhi pemahaman agama Zoroaster dari monoteisme menjadi paganisme.

Khairy, H. (n.d.). FILSAFAT TIMUR YANG BERASAL DARI TIGA PERADABAN KUNO.
Related papers.
1. Perbandingan filsafat timur dan barat

2. Filsafat ( zaman kuno ) di India Agak berlainan dengan filsafat modern (barat). Filsafat timur
lebih dikenal dengan “ngelmu” daripada “ilmu” lebih merupakan ajaran hidup yang bertujuan
memaparkan bagaimana orang dapat mencapai kebahagiaan yang kekal.

3. Dalam filsafat timur ada lima aliran yang paling berpengaruh yaitu :
 Hinduisme
 Buddisme
 Konfusianisme
 Taosime
 Islam

4. Sejarah filsafat dari timur terbagi menjadi 3, yaitu :


 Filsafat India
 Filsafat Cina
 Filsafat Negara-Negara Islam

Anda mungkin juga menyukai