Anda di halaman 1dari 12

Tugas makalah

Keterkaitan Antara Ilmu (Sains), Nilai (Adab Dan Moral), Agama (Spiritual)

Disusun Oleh :
1. 210701502148 AZZAHRA DWI NUR MAULINA
2. 210701502176 BASO LUKMAN SUBHAN
3. 210701502189 BELLA ANNISA RAMADHANI
4. 210701500020 BELVA ARDELIA DARMAYANTI
5. 210701501122 BRILIAN PUTRA ADHITAMA
6. 210701500032 CAECILIA FEBRIANNE PAGASING
7. 210701501064 CAHYA TAHIR
8. 210701501036 CAHYANI
9. 210701500027 CICI ANGELINA
10. 210701501120 CIKAL YAYANG KARA
11. 210701502129 CITRA WULANDARI EDY NINGTIAS
12. 210701501044 CLAIRINE ARYA RAHMANDA
13. 210701502047 DEISYAGITAVANIA YUSRI ABBAS
14. 210701501130 DELANI CERELIA REMBON
15. 210701502039 DESTRIANI
16. 210701502120 DEWI AFIFA NURUL UTAMI
17. 210701502212 DEWI YATNI ANGGRAENI
18. 210701501106 DIAN AFIFAH HAZWANI
19. 210701500042 DIBYO RESTU NUGRAHA
20. 210701501111 DILVA ANASTASYA HASRUN
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Filsafat Manusia dengan judul
“Keterikaitan Antara Ilmu (Sains), Nilai (Adab Dan Moral), Agama (Spiritual)”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalh ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalh ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari spenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuann yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan

Makassar, 06 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.............................................................................................................5
A. Pengertian Ilmu (sains)................................................................................................5
B. Pengertian Nilai............................................................................................................6
C. Pengertian Agama........................................................................................................7
D. Keterikaitan Antara Ilmu (Sains), Nilai (Adab Dan Moral), Agama (Spiritual).........8
BAB IV.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Merupakan Suatu Pengetahuan Yang Mencoba Menjelaskan Rahasia
Alam Agar Gejala Alamiah Tersebut Tak Lagi Merupakan Misteri. Pengetahuan
Pada Hakikatnya Merupakan Segenap Apa Yang Kita Ketahui Tentang Objek
Tertentu, Termasuk Di Dalamnya Adalah Ilmu. Dengan Demikian Ilmu Merupakan
Bagian Dari Pengetahuan Yang Diketahui Oleh Manusia Di Samping Berbagai
Pengetahuan Lainnya, Seperti Seni Dan Agama. Ilmu (Ilmu
Pengetahuan) Berbeda Dengan Filsafat, Ilmu Berusaha Memahami Alam
Sebagaimana Adanya, Dan Hasil Kegiatan Keilmuan Merupakan Alat Untuk
Meramalkan Dan Mengendalikan Gejala-Gejala Alam.
Pengetahuan Keilmuan Merupakan Sari Penjelasan Mengenai Alam Yang
Bersifat Subjektif Dan Berusaha Memberikan Makna Sepenuhnya Mengenai Objek
Yang Diungkapkannya (Dep. P & K, Tt.: 21 Dan Lihat Cony Et Al. 1988 : 45).
Secara Ontologis Ilmu Membatasi Diri Pada Pengkajian Objek Yang Berada Dalam
Lingkup Pengalaman Manusia, Sedangkan Agama Memasuki Pula Daerah Jelajah
Yang Bersifat Transendental Yang Berada Di Luar Pengalaman Manusia Itu (Jujun,
1990:104-105). Sedangkan Sisi Lain Dari Pengetahuan Mencoba Mendeskripsikan
Sebuah Gejala Dengan Sepenuh Maknanya.   Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu Adalah
Penyelidikan Tentang Ciri-Ciri Mengenai Pengetahuan Ilmiah Dan Cara-Cara
Untuk Memperoleh Pengetahuan Tersebut (Beerling, Et Al., 1988:1-4). Filsafat
Ilmu Erat Kaitannya Dengan Epistemologi, Yang Secara Umum Menyelidiki
Syarat-Syarat Serta Bentuk-Bentuk  Pengalaman Manusia, Juga Mengenai Logika
Dan Metodologi. Setinggi-Tinggi Bintang Di Langit Masih Tinggi Moralitas Di
Dada Manusia. (Immanuel Kant 1724-1802) Kalimat Di Atas Merupakan Kata
Mutiara Yang Tertulis Di Batu Nisan Makan Immanuel Kant. Kant Adalah Salah
Satu Dari Sedikit Filsuf (Ilmuwan) Yang Yang Intens Membicarakan Masalah
Moral Di Tengahtengah Euforia Pengagungan Akal Di Jaman Modern. Menurut
Kant Kelebihan Dan Keunggulan Manusia Dibandingkan Dengan Makhluk Lain
Adalah Pada Moralnya. Pada Morallah Manusia Menemukan Hakekat
Kemanusiaannya. Semakin Bertambahnya Kedewasaan Seseorang Membuat Otak
Dan Logika Membentuk Sebuah Pengertian Dan Mengambil Kesimpulan Tentang
Adanya Tuhan. Manusia Secara Fiṭrah Bergejolak Mencari Dan Merindukan Tuhan,
Mulai Dari Perasaan Sampai Pada Penggunaan Akal (Filsafat). Fiṭrah Manusia
Terkadang Tertutup Kabut Kegelapan Yang Mengakibatkan Manusia Tidak Mau
Mengenal Tuhannya, Namun Kekuatan Fiṭrah Ini Tidak Dapat Dihapuskan Dan
Sewaktu-Waktu Muncul Dalam Kesadaran Manusia Yang Menyebabkan Kerinduan
Yang Mendalam Terhadap Penciptanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ilmu ?
2. Apa pengertian dari Nilai?
3. Apa pengertian dari Agama?
4. Apa Hubungan Antara Ilmu, Nilai, Agama Dalam Filsafat ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari Ilmu
2. Untuk mengetahui pengertian Nilai
3. Untuk Memahami pengertian Agama
4. Mengetahui Lebih Dalam Keterkaitan Antara Ilmu, Nilai, Agama Dalam
Filsafat
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ilmu (sains)
Ilmu Itu Berbeda Dengan Pengetahuan. Ilmu Merupakan Pengetahuan,
Namun Tidak Semua Pengetahuan Itu Adalah Ilmu.
1. Menurut Bahasa
Menurut Asal Katanya, Ilmu Berasal Dari Bahasa Arab, Yakni
Alama Yang Berarti Pengetahuan.
2. Menurut Kbbi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ilmu Di Definisikan Sebagai
Pengetahuan Tentang Suatu Bidang Yang Disusun Secara Sistematis
Menurut Metode-Metode Tertentu Yg Dapat Dipergunakan Untuk
Menerangkan Gejala-Gejala Tertentu Dl Bidang (Pengetahuan) Itu.
3. Menurut Ahli
Adapun Beberapa Definisi Ilmu Menurut Para Ahli Diantaranya
Adalah:
a. Mohamad Hatta, Mendefinisikan Ilmu Adalah Pengetahuan Yang
Teratur Tentang Pekerjaan Hukum Kausal Dalam Suatu Golongan
Masalah Yang Sama Tabiatnya, Maupun Itu Menurut Kedudukannya
Tampak Dari Luar, Maupun Menurut Bangunannya Dari Dalam.
b. Ralph Ross Dan Ernest Van Den Haag, Mengatakan Ilmu Adalah
Yang Empiris, Rasional, Umum Dan Sistematik, Dan Ke Empatnya
Serentak.
c. Karl Pearson, Mengatakan Ilmu Adalah Lukisan Atau Keterangan
Yang Komprehensif Dan Konsisten Tentang Fakta Pengalaman
Dengan Istilah Yang Sederhana.
d. Ashley Montagu, Menyimpulkan Bahwa Ilmu Adalah Pengetahuan
Yang Disusun Dalam Satu Sistem Yang Berasal Dari Pengamatan,
Studi Dan Percobaan Untuk Menentukan Hakikat Prinsip Tentang
Hal Yang Sedang Dikaji.
B. Pengertian Nilai
Nilai Merupakan Sebagai Sebuah Gagasan Terkait Dengan Apa Yang
Dianggap Baik, Berfungsi, Bermanfaat, Indah, Layak, Dan Juga Menjadi Keinginan
Serta Kehendak Seluruh Lapisan Masyarakat Dalam Kehidupan.
Pengertian Nilai Menurut Para Ahli
Nilai Juga Disampaikan Oleh Beberapa Ahli Mengenai Definisinya, Sebagai
Berikut :
a. Karel J. Veeger
Nilai Adalah Suatu Kriteria Yang Ditujukan Kepada Individu Dari Individu
Yang Lainnya Sebagai Apresiasi Atau Kritikan Atas Apa Yang Telah
Diperbuat. Dengan Ini Merupakan Suatu Pemahaman Akan Pertimbangan Yang
Sesuai Dengan Nilai Moral.
b. Robert Mz Lawang
Nilai Adalah Gambaran Dari Suatu Hal Yang Diinginkan, Yang Dianggap
Berharga, Pantas Untuk Diapresiasi, Dan Mampu Memengaruhi Perilaku Sosial
Seluruh Individu Yang Memiliki Nilai Tersebut. Nilai Merupakan Cerminan Dan
Pedoman Untuk Mewujudkan Tata Kehidupan Yang Tertib Dalam Masyarakat.
c. Nursal Luth Dan Dainel Fernandez
Menurut Mereka Nilai Adalah Perasaan Mengenai Apa-Apa Yang
Diinginkan Dan Juga Yang Tidak Diinginkan Dengan Kemampuan Untuk
Mempengaruhi Perilaku Sosial Individu Yang Bersangkutan. Nilai Baik Atau Tidak
Namun, Yang Bukan Atau Tidak Dan Yang Diinginkan Atau Tidak.
d. Sidi Gazalba
Nilai Adalah Hal Yang Memiliki Sifat Abstrak, Ideal, Fakta, Fakta, Bukan
Benda Yang Konkrit, Bukan Apresiasi Yang Benar-Benar Ata Salah Sebagai
Pembuktian Empirik, Sebenarnya Merupakan Hal Yang Tidak Atau Mendorong.
e. Koentjaraningrat
Nilai Yang Ditemukan Dari Budaya Yang Memiliki Fungsi Sebagai Bentuk
Pedoman Bagi Seluruh Manusia Dalam Masyarakat. Budaya Yang Dimaksud
Merupakan Hal Yang Diharapkan Atau Hal Yang Tidak Diperlukan, Yang
Membedakan Adalah Sudut Pandang Yang Diberikan.
C. Pengertian Agama
Agama Berasal Dari Bahasa Sankskrit Yang Terdiri Dari Dua Kata, A
Berarti Tidak Dan Gam Berarti Pergi, Jadi Agama Artinya Tidak Pergi; Tetap Di
Tempat; Diwarisi Turun Temurun. Agama Memang Mempunyai Sifat Yang
Demikian. Pendapat Lain Mengatakan Bahwa Agama Berarti Tuntunan. Agama
Juga Mempunyai Tuntunan, Yaitu Kitab Suci. Istilah Agama Dalam Bahasa Asing
Bermacam-Macam, Antara Lain: Religion, Religio, Religie, Godsdienst, Dan Ad-
Din.
Agama Merupakan Kumpulan Cara-Cara Mengabdi Kepada Tuhan Dan
Harus Dibaca. Dari Akar Kata Itu, Baik Din Maupun Religi, Dan Agama
Didefinisikan Dalam Berbagai Ungkapan, Antara Lain Pengakuan Adanya
Hubungan Antara Manusia Hidup, Mati, Tingkah Laku Serta Baik Buruknya Yang
Berdasarkan Wahyu. Wahyu Adalah Penerangan Tuhan Secara Istimewa Kepada
Manusia Secara Langsung Ataupun Tidak Langsung (Melalui Wakil Atau Utusan).
Pada Zaman Skolastik, Filsafat Disebut Juga Dengan Filsafat Masehi. Karena
Didasarkan Pada Ajaran Agama Masehi . Walaupun Disebut Sebagai Filsafat
Masehi Tetapi Filsafat Tetap Dalam Arti Yang Sebenarnya, Karena Berjalan Di
Atas Landasan Fikiran. Secara Lebih Khusus Dijelaskan Dalam Buku Filsafat
Skolastik Bahwa Agama Adalah Aqidah (Kepercayaan)Yang Diwahyukan Dan
Yang Mengharuskan. Pengertian Agama Menurut Para Ahli
a. Émile Durkheim Mengatakan Bahwa Agama Adalah Suatu Sistem Yang
Terpadu Yang Terdiri Atas Kepercayaan Dan Praktik Yang Berhubungan
Dengan Hal Yang Suci. Kita Sebagai Umat Beragama Semaksimal Mungkin
Berusaha Untuk Terus Meningkatkan Keimanan Kita Melalui Rutinitas
Beribadah, Mencapai Rohani Yang Sempurna Kesuciannya.
b. Bahrun Rangkuti, Seorang Muslim Cendekiawan Sekaligus Seorang Linguis,
Mengatakan Bahwa Definisi Dan Pengertian Agama Berasal Dari Bahasa
Sansekerta; A-Ga-Ma. A (Panjang) Artinya Adalah Cara, Jalan, The Way, Dan
Gama Adalah Bahasa Indo Germania; Bahasa Inggris Togo Artinya Jalan, Cara-
Cara Berjalan, Cara-Cara Sampai Kepada Keridhaan Kepada Tuhan.
c. Harun Nasution Mengatakan Bahwa Agama Dilihat Dari Sudut Muatan Atau Isi
Yang Terkandung Di Dalamnya Merupakan Suatu Kumpulan Tentang Tata
Cara Mengabdi Kepada Tuhan Yang Terhimpun Dalam Suatu Kitab, Selain Itu
Beliau Mengatakan Bahwa Agama Merupakan Suatu Ikatan Yang Harus
Dipegang Dan Dipatuhi.
D. Keterikaitan Antara Ilmu (Sains), Nilai (Adab Dan Moral), Agama (Spiritual)
Etika ( Adab Dan Moral ) Sebagai Kelompok Filsafat Merupakan Sikap Kritis
Dan Mendasar Tentang Ajaran-Ajaran Dan Pandangan-Pandangan Moral. Etika
Sangat Berkaitan Dengan Sebagai Masalah-Masalah Nilai (Values) Karena Pokok
Kajian Etika Terletak Pada Ragam Masalah Nilai “Susila” Dan “Tidak Susila”,
Baik” Dan “Buruk”. Etika Dalam Konteks Ilmu Adalah Nilai (Value). Ada Empat
Klaster Domain Etika Yang Sangat Dibutuhkan Dalam Eksperimen Dan
Pengembangan Ilmu, Yaitu Berupa
1. Temuan Basic Research,
2. Rekayasa Teknologi,
3. Dampak Sosial Pengembangan Teknologi, Serta
4. Rekayasa Sosial.
Tiga Dari Empat Klaster Tersebut Akan Melahirkan Integritas Profesionalitas,
Tanggung Jawab Ilmuwan, Tanggung Jawab Terhadap Kebenaran, Hak Azasi
Manusia, Hak Masyarakat, Dan Sebagainya. Ilmu Bagi Manusia, Masalah Nilai Dan
Etika Ilmu, Masalah Kebenaran, Masalah Kemajuan Ilmu Dan Teknologis, Bahkan
Tidak Jarang Juga Membicarakan Hakikat Sesuatu, Kebenaran Dan Penciptaan
Sehingga Pembicaraan Ini Memang Berkaitan Antara Keberadaan Alam, Manusia
Dan Penciptaannya Yang Pada Umumnya Mengakui Adanya Kekuatan
Supranatural Pada Adanya Tuhan Dari Mengamati Dan Memikirkan Serta
Merenungkan Keberadaan Alam Dan Manusia. Menurut Pandangan Islam Penulis
Kutip Dari Buku M.Arifin Bahwa Keberadaan Agama Islam Menjadi Sumber
Motivasi Pengembangan Ilmu. Agama Islam Yang Bersumberkan Al-Qur‟An Dan
Hadis, Mengajar Dan Mendidik Manusia Untuk Berpikir Dan Menganalisis Tentang
Unsur Kejadian Alam Semesta Beserta Isinya. Dengan Demikian, Agama Telah
Memberikan Ruang Lingkup Bagi Pengembangan Ilmu Dan Teknologi Dan
Pemikiran Bahwa Kemajuan Dan Teknologi Jangan Sampai Menjauhkan Apalagi
Menghapuskan Peran Agama
Ada Hubungan Yang Sangat Erat Antara Agama, Etika Dan Ilmu. Ilmu Yang
Bergerak Otonom Tidak Boleh Meninggalkan Landasan Agama Dan Moral
Ataupun Adabnya. Landasan Ini Menjadikan Ilmu Masih Tetap Pada Hakekat
Keilmuannya. Ilmu Sebabagi Bidang Yang Otonom Tidak Bebas Nilai. Ia Selalu
Berkaitan Dengan Nilai-Nilai Etika Dan Agama Terutama Dalam Penerapan Ilmu.
Etika Dan Agama Sebagai Salah Satu Cabang Yang Penting Akan
Memberikan Arahan (Guiedence) Bagi Gerak Ilmu , Sehingga Membawa
Kemanfaatan Bagi Manusia Didunia. Dalam Suatu Hadis Disebutkan, “Barang
Siapa Menginginkan Dunia Maka Harus Dengan Ilmu, Barang Siapa Menginginkan
Akhirat Maka Harus Dengan Ilmu, Dan Barang Siapa Menginginkan Keduanya
Maka Dengan Ilmu”. Hadis Tersebut Mempertegas Bahwa Ilmu Menjadi
Pengendali Dari Perkembangan Peradaban. Akan Tetapi, Keterbatasan Akal
Manusia Dalam Eksperimentasi Ilmu Pengetahuan Seringkali Berlandaskan Trial
And Error. Oleh Karena Itu, Etika Selalu Dibutuhkan Untuk Menjaga Kenetralan
Ilmu. Akan Lebih Sempurna, Jika Ilmu Yang Dilaksanakan Dengan Pertimbangan
Etika Diperkuat Dengan Nilainilai Religiusitas. Mengapa? Karena Kebenaran Ilmu
Adalah Kebenaran Ilmiah Yang Temporal, Sedangkan Kebenaran Agama Adalah
Kebenaran Absolut. Ibarat Pepatah: “Science Without Religion Is Blind, Religion
Without Science Is Lame” Yang Berarti Ilmu Tanpa Agama Akan Buta Dan Agama
Tanpa Ilmu Akan Lumpuh.
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk Menghindari Terjadinya Persoalan-Persoalan Yang Tidak Manusiawi
Dan Berbahaya Maka Para Pengguna Sains Sudah Semestinya Menggandeng
Dengan Nilai-Nilai Moral Dan Agama Bersamanya. Meskipun Sains Dan Agama
Memiliki Wilayah Yang Masing-Masing Dapat Dibagikan, Namun Keduanya
Saling Berbagi. Sains Dan Agama Bisa Menjadi Mitra Dalam Menghadapi Alam
Semesta Dengan Sebagai Metodenya Yang Saling Melengkapi. Dalam Hubungan
Dialog Antara Keduanya, Agama Dapat Mendukung Segala Kegiatan Ilmiah,
Sebaliknya Sains Dapat Memperbaiki Pemahaman Keagamaan Demi Kesejahteraan
Umat Manusia. Sebagaimana Dinyatakan Albert Einstein: Ilmu Pengetahuan
Tanpa Agama Lumpuh, Agama Tanpa Ilmu Pengetahuan Buta. Ianya Tidak Boleh
Berjalan Sendiri-Sendiri, Karena Betapapun Canggihnya Peralatan Moderen Dan
Canggihnya Sistim Informasi, Jika Nilai-Nilai Moral Dan Agama Dikesampingkan
Maka Penyelewengan Dan Penyalahgunaan Sains Akan Berakibat Fatal Bagi
Manusia.

B. Saran
Penulis Masih Menyadari Bila Tugas Paper Diatas Masih Terdapat Banyak
Kesalahan Dan Jauh Dari Kesempurnaan. Penulis Berharap Akan Memperbaiki
Tugas Paper Tersebut Dengan Berpacu Pada Sumber Referensi Serta Kritik Yang
Membangun Dari Para Pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Amsal, B. (2005). Filsafat ilmu. Raja Prasindo persada. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta : pusat bahasa departemen pendidikan nasional.
Anonim. (2013). Pengertian Agama Menurut para Ahli.
https://www.ejurnal.com/2013/11/pengertian-agama-menurut-para-
ahli.html?m=1
Ary Maxsi. (2010). Ilmu, Etika, dan Agama : Representasi ICT Islam.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/view/5593.
Joko Winarto. (2011). Pengetahuan Dengan Moral (Agama).
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/hubungan-ilmu-pengetahuan-
dengan-moral-agama_5500dd1c813311a219fa7ffd
Masrofah, M. (2014). Agama dan Filsafat. BAB II. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Rada. (2021). Pengertian Nilai.
https://dosenpintar.com/pengertian-nilai/#Pengertian_Nilai_Adalah

Anda mungkin juga menyukai