Anda di halaman 1dari 3

AVALOKITESVARA BODHISATTVA :

Avalokitesvara Bodhisattva memiliki sifat Maha Maitri Karuna yang amat luhur. Tak terhitung
banyaknya makhluk hidup yang telah berhasil Beliau selamatkan, sehingga nama harumnya
tersebar luas kemana-mana, sampai-sampai Beliau dipuja hampir disetiap keluarga. Nama sandi
beliau adalah Vajra Samyak Dharma dan Vajra Parisuddhi. Beliau adalah seorang Maha
Bodhisattva yang
paling banyak memiliki sifat Isvara.

Di surga Sukhavati, Avalokitesvara Bodhisattva berada disebelah kiri Amitabha Buddha, beliau
bertugas memberikan asistensi kepada Amitabha Buddha dalam urusan yang berhubungan
dengan soal Maitri dan Karuna. Dalam Garbhadhatu, Avalokitesvara Bodhisattva berada pada
sayap Barat Daya dalam bunga teratai berdaun kelopak delapan yang terletak ditengah-tengah
Garbhadhatu tersebut, ini merupakan posisi utama pada Arama Avalokitesvara.

Dalam Vajra Mandala, beliau adalah seorang Vajra Dharma Bodhisattva.

Adapun tata upacara melatih ilmu/Dharma Satyadevata/Yidam Avalokitesvara Bodhisattva,


dapat dilihat pada kitab “Panduan Tata Upacara Sembahyang Sekte Satya Buddha. Karena
penjelmaan wujud Avalokitesvara Bodhisattva terlalu banyak, maka dengan sendirinya mudra
beliaupun sangat banyak, oleh karena itu maka Sekte Satya Buddha memilih “Padma Anjali”
sebagai mudra universal/mudra umum Avalokitesvara Bodhisattva. Ketika melakukan
visualisasi, kita dapat membayangkan bentuk dan wujud pratima Avalokitesvara Bodhisattva
yang biasa kita puja, serta membayangkan implement/alat sembahyang yang ada ditangan beliau
sedang memberikan abhiseka kepada kita. Implement sembahyang itu dapat berupa
japamala/tasbih; kitab suci; bunga Padma; pot suci dan sebagainya. Bayangkanlah implement
sembahyang itu berubah menjadi seberkas sinar putih, membentuk setengah lingkaran yang
menyinari diri kita.

Inkantasi Satyadevata Avalokitesvara Bodhisattva : Apramana Maitri Karuna

Apakah yang dimaksud dengan “Apramana Maitri Karuna”?


Maitri berarti tekad untuk memberikan kebahagiaan dan ketenangan kepada seluruh makhluk
hidup. Sedangkan karuna berarti tekad untuk membantu seluruh makhluk hidup terbebas dari
penderitaan dan kesengsaraan lahir bathin.

Pelaksanaan dan realisasi tekad “Maitri Karuna” yang tanpa batas inilah yang dimaksud dengan
“Apramana Maitri Karuna”. Asalkan dalam hati sanubari seseorang bersemayam tekad
“Apramana Maitri Karuna” ini, maka ia boleh dan pantas melatih serta mengamalkan ilmu /
Dharma Satyadevata Avalokitesvara Bodhisattva ini. Karena tekad yang ada dalam hati
sanubarinya itu adalah sama dan identik dengan tekad Satyadevata, dan oleh karena adanya
kesamaan tekad ini, dengan sendirinya yukta pun akan timbul.

Inkantansi untuk melatih dan mengamalkan ilmu / Dharma Satyadewata Avalokitesvara


Bodhisattva ini adalah “Apramana Maitri Karuan”. Oleh karena sifat Maitri Karuna muncul
dalam Jhana, maka Samaya Maitri Karuna pun akan dapat kita capai.

Untuk mengamalkan ilmu / Dharma Satyadevata Avalokitesvara Bodhisattva kita harus


melakukan :

1. Membentuk mudra “Padma Anjali” dengan wujud kelopak bunga yang sedang terbuka;
2. Menvisualisasikan implement sembahyang yang ada ditangan Avalokitesvara Bodhisattva
sedang memberikan abhiseka kepada kita;
3. Menjapakan mantra “Om Mani Padme Hum”;
4. Lalu memasuki Jhana.

Mengapa inkantansi untuk melatih dan mengamalkan ilmu / Dharma Satyadevata Avalokitesvara
Bodhisattva adalah “Apramana Maitri Karuna”? Dari Sutra Ettavata kita dapat memperoleh
jawabannya, yaitu bait yang berbunyi : “Semoga dengan sinar cahaya yang terang dan bersih ini,
terhapuskanlah seluruh karma buruk dalam diriku, sehingga mencapai keberhasilan sebagai
seorang Arya Isvara Avalokitesvara Bodhisattva, dan selanjutnya memancarkan sinar Maitri
menyinari seluruh makhluk hidup, sehingga pada akhirnya seluruh umat manusia dan makhluk
hidup bersarana kepada Yang Arya Maha Karuna.”

Avalokitesvara adalah seorang Bodhisattva yang memiliki sifat “Apramana Maitri Karuna” yang
paling besar, karena beliau dapat muncul dan menampakan diri pada segala macam alam dengan
aneka macam rupa dan perwujudan, dengan itu beliau menyesuaikan diri dengan kondisi dan
kemampuan yang ada pada masing-masing makhluk hidup, sehingga seluruhnya mendapatkan
pertolongan dan bantuan dari beliau.

Dalam sutra Varga yang Maha Sempurna Avalokitesvara Bodhisattva dikatakan dapat
menampakkan diri dalam wujud seorang Buddha, Pratyeka Buddha, Sravaka Buddha; Maha
Brahmana; Indra Raja; Isvara Deva; Maha Isvara Deva; Wujud Senapati; Vaisravana; wujud
seorang Culla Cakravarti; wujud seorang sresthi; wujud seorang Grha Pati; Wujud seorang
Naigama; wujud seorang Bhiksu-Bhiksuni, Upasaka-Upasika …” semua itu adalah perwujudan
Apramana Maitri Karuna dalam 33 wujud Nirmanakaya.

Wujud dan penampilan Satyadevata ini sebagai Avalokitesvara Bodhisattva lebih tak terhitung
lagi jumlahnya, beliau dapat muncul sebagai Arya Avalokitesvara, Avalokitesvara Bertangan
Seribu; Hayagriva; Avakokitesvara Berwajah Sebelas; Cundi Avalokitesvara; Avalokitesvara
Cintamani-Cakra; Avalokitesvara Dengan Tangkai Pohon Willow/Yangliu; Avalokitesvara
Berkepala Naga; Avalokitesvara Memegang Kitab Suci; Avalokitesvara Bersinar Halo;
Pandaravasini; Avalokitesvara Wolian Guanyin; Avalokitesvara Yulan Guanyin; Avalokitesvara
Udakacandra; Avalokitesvara Penyambung Nyawa; Avalokitesvara Glasir; Avalokitesvara
Penyinar Alam Semesta; Avalokitesvara Beranjali; Avalokitesvara Memegang Bunga Teratai;
Avalokitesvara Penyiram Air…”

Hanya dari banyaknya bentuk perwujudan tubuh transformasi dan Nirmanakaya beliau, kita
sudah dapat memperkirakan seberapa banyak makhluk hidup yang telah diselamatkan oleh
Avalokitesvara Bodhisattva. Dan beliau sungguh memang seorang Bodhisattva yang “Apramana
Maitri Karuna”.

Sebenarnya Avalokitesvara Bodhisattva adalah seorang Vidya Samyak Dharma Tathagata,


karena sifatnya yang penuh welas-asih (Maitri Karuna), maka beliau menampakkan diri dalam
wujud seorang “Avalokitesvara Bodhisattva”

Setiap sadhaka yang memiliki sifat Maitri Karuna boleh dan pantas melatih dan mengamalkan
ilmu / Dharma “Satyadevata Avalokitesvara Bodhisattva”. Ada sementara orang mengira bahwa
ilmu dan Dharma yang diajarkan oleh Avalokitesvara Bodhisattva hanya cocok diamalkan oleh
kaum wanita, sebetulnya tidak demikian, karena hanya dalam ilmu / Dharma Avalokitesvara
Bodhisattva bertangan dan bermata seribu saja sudah tercakup lima macam bagian esoterik untuk
menghindar dari malapetaka yang dapat diamalkan baik oleh kaum pria maupun wanita.

Anda mungkin juga menyukai