Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Pemasaran 

(Marketing Management) adalah sebuah proses yang


meliputi perencanaan, analisis dan pelaksanaan tentang pemasaran sehingga
bisa menghasilkan strategi pemasaranagar barang produksi tersebut sampai ke
konsumen. Berdasarkan Pengertian tersebut, maka Manajemen Pemasaran
sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan karena agar barang yang mereka jual
agar laku di pasaran. Perlu diketahui, orang yang melakukan pemasaran biasa
disebut dengan Market Man (SalesMan).

Dalam manajemen pemasaran juga terdapat bauran pemasaran atau yang biasa
disebut Marketing Mix (4P) :

 Product, yaitu hasil dari sebuah produksi baik itu barang maupun jasa
 Place, yaitu tempat dimana produk itu akan dipasarkan
 Price, yaitu tahap penentuan harga produk sesuai dengan hasil analisis
yang dilakukan dari manajer pemasaran
 Promotion, merupakan tahap untuk mempromosikan atau
memperkenalkan produknya kepada masyarakat agar masyarakat tertarik
dengan produk itu

Pengertian Menurut Beberapa Ahli 

1. Menurut Wiliam J. Santon

Manajemen Pemasaran adalah sebuah proses dari keseluruhan dunia bisnis


untuk membuat perencanaan,penentuan harga,promosi,dan pendistribusian
barang ke konsumen

2. Menurut Ben N. Eniy

Manajemen Pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan


efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau
perusahaan.

3. Menurut Dharmmesta dan Handoko 

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang
dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan pertukaran.
Fungsi Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran memiliki beberapa fungsi Penting :
1. Fungsi penyampaian produk (Distributing)
Fungsi manajemen pemasaran ini sangat penting yang bertujuan agar produk
kita diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat jadi tertarik untuk
membelinya.
Tanpa adanya fungsi ini, bagaimana masyarakat tahu tentang produk kita. Jadi,
apa gunanya jika kita bisa membuat suatu produk akan tetapi masyarakat tidak
tahu keberadaan tentang produk kita.
Sebagai contoh, Aldi akan merintis usaha menjual jasa titip barang. Pada awal
dia mendirikan usaha jasanya itu hanya Aldi saja yang tahu sehingga dia perlu
melakukan promosi atau penyampaian produk nya ke masyarakat. Dia akhirnya
melakukan promosi ke berbagai media sosial sehingga masyarakat tahu tentang
usaha jasa titip milik Aldi.
2. Fungsi jual-beli (Trading)
Fungsi manajemen pemasaran ini merupakan hakikat dasar dari manajemen
pemasaran untuk dapat memberikan keuntungan dari proses jual-beli
produk yang ia miliki. Jual- beli itu sendiri merupakan kegiatan transaksi
produk baik itu barang maupun jasa yang dilakukan produsen dan konsumen.
Jika benar-benar prinsip ini bisa diterapkan oleh manajemen pemasaran maka
akan menimbulkan manfaat bagi perusahaan maupun konsumen.
Contoh, sebuah perusahaan mampu melakukan manajemen pemasaran dengan
baik sehingga produk yang dijual banyak disukai dan dibeli oleh masyarakat.
Dari sinilah fungsi jual-beli itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan
dan juga konsumen.
Perusahaan mendapat untung karena jumlah penerimaan dari hasil penjualan
produknya lebih besar dari pada biaya produksi. Sedangkan konsumen
memperoleh keuntungan karena dapat memenuhi kebutuhannya
3. Fungsi penyediaan sarana (Facilitating)
Fungsi ini merupakan fungsi yang menyangkut berbagai aspek untuk
menggapai kelancaran produksi. Seperti aspek penggudangan, komunikasi, serta
penyortiran produk agar sesuai dengan standar
Sebagai contoh, suatu perusahaan besar akan mendistribusikan produknya ke
berbagai tempat di penjuru daerah. Akan tetapi tidak mungkin kan jika barang
dari proses produksi terus diantar ke daerah dan langsung dijual disana, pasti
perusahaan menyimpan produknya terlebih dahulu di gudang(penggudangan)
sebelum siap dipasarkan.
4. Fungsi untuk melakukan riset (Research)
Manajemen pemasaran juga harus melakukan riset kepada konsumen tentang
barang apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga dalam proses
pemasarannya nanti akan laku dipasaran
Contoh, Andi seorang manajer pemasaran di suatu perusahaan Lampu. Dia
sedang melakukan penelitian bagaimana caranya agar lampu tersebut laris
terjual di pasaran. Kemudian dia melakukan berbagai kerja sama dengan
pemerintah daerah untuk menyelenggarakan “kota terang hemat energi”. “Dari
kerja sama inilah lampu tersebut banyak diinginkan dan dibeli oleh masyarakat
5. Fungsi pemrosesan (Processing)
Fungsi pemrosesan merupakan proses pengubahan suatu barang menjadi barang
yang memiliki nilai tambah. Sehingga akan menambah nilai jual barang tersebut
Sebagai contoh,  harga sebuah anggur adalah Rp.5000 dan kemudian anggur  itu
diubah menjadi selai anggur sehingga menambah nilai produk tersebut dan
menambah harga jual barang tersebut menjadi Rp.12.000
Tujuan Manajemen Pemasaran
Mengapa sih manajemen pemasaran itu dibutuhkan? Tentu memiliki maksud
dan tujuan kan. Jadi, manajemen pemasaran itu memiliki beberapa tujuan secara
umum seperti:
1. Menambah permintaan
Tujuan manajemen pemasaran yang pertama adalah untuk menambah
permintaan. Bayangkan jika kita menjual sebuah produk tetapi tidak ada
permintaan sama sekali
Oleh karena itu manajemen pemasaran memikirkan kemasan (packaging) yang
menarik pada produk mereka agar masyarakat atau konsumen tertarik dan mau
membeli produk dari mereka
2. Menciptakan kepuasan konsumen
Tujuan manajemen pemasaran selanjutnya yaitu dapat menciptakan kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen tercipta karena konsumen akan mendapatkan
beberapa kepuasan:
 Surplus konsumen
Surplus konsumen didapatkan dari penukaran uang mereka menjadi barang
yang mereka inginkan. Misal, seorang konsumen ingin membeli handphone dan
dia mendapatkan cashback dari pembelian handphone tersebut. Cashback itulah
yang dinamakan surplus konsumen
 Utility atau kepuasan
Dari pembelian produk, konsumen akan mendapatkan beberapa utility seperti :

 Time utility yang merupakan pertambahan kepuasan konsumen karena


konsumen mendapatkan produk tersebut pada waktu yang sesuai
 Place utility merupakan nilai kepuasan konsumen yang akan bertambah
jika konsumen bisa mendapatkan yang mereka inginkan dengan jarak
yang lebih dekat
 Owner utility yaitu pertambahan  nilai kepuasan konsumen karena
konsumen dapat memiliki atau membeli suatu barang

3. Mendapatkan Market Share


Perlu diketahui market share merupakan jumlah seluruh permintaan dari
konsumen terhadap barang dan jasa yang dapat mencerminkan golongan
konsumen berdasarkan ciri khasnya. Sehingga manajer pemasaran bisa
mendapatkan data tentang perilaku konsumen.
Market share juga sangat berguna jika suatu perusahaan mendapatkan
kompetitor atau pesaing dari perusahaan lain yang memiliki produk sejenis
dengan mereka, maka disinilah manajemen pemasaran sangat dibutuhkan untuk
beradu strategi yang mereka miliki agar produk atau layannya laris dipasaran
4. Agar memperoleh profit
Tujuan utama dari sebuah manajemen pemasaran adalah untuk mendapatkan
profit atau keuntungan maksimum dengan pengeluaran tertentu. Pendapatan
dari suatu perusahaan juga dapat digunakan untuk mengukur kesuksesan sebuah
perusahaan
Keuntungan ini didapat jika manajemen pemasaran mampu bekerja dengan baik
sehingga pemasaran produk perusahaan tersebut mampu membuat produk nya
laku keras dipasaran
5. Membuat branding atau citra
Tujuan dari manajemen pemasaran itu untuk dapat membuat branding atau citra
yang positif di mata masyarakat terhadap produknya sehingga mereka mau dan
mampu membeli produknya dengan senang hati.
Misal, kita bandingkan antara KFC dengan penjual ayam goreng di jalanan.
Pada dasarnya mereka menjual produk yang sama. Akan tetapi konsumen mau
dan mampu membeli ayam di KFC dengan harga yang jauh lebih mahal dari
ayam goreng di jalanan. Itu dikarenakan KFC memiliki branding atau citra yang
besar dan positif di masyarakat
6. Untuk keberlangsungan hidup usaha
Kelangsungan hidup perusahaan merupakan tanggung jawab dari manajer
termasuk juga manajer pemasaran. Itu tidak terlepas karena pemasaran sangat
penting peranannya dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Jika
produknya laku dipasaran laku sehingga perusahaan dapat memperoleh
keuntungan
Contoh sederhana, Reno memiliki usaha bakso dan dengan manajemen
pemasaran yang baik, baksonya laku keras sehingga Reno mendapat profit yang
besar. Sebagian dari profit tersebut, Reno gunakan untuk membeli bahan untuk
membuat baksonya lagi agar usahanya untuk menjual bakso tetap berlangsung
terus.
Tujuan Manajemen Pemasaran dari Segi JangkaWaktu
Tujuan manajemen pemasaran juga dapat dilihat dari segi jangka waktunya,
yaitu :
1. Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek dari manajemen pemasaran yaitu untuk memperoleh
keuntungan atau profit dalam jangka waktu yang relatif cepat untuk digunakan
membeli biaya-biaya produksi dan jika masih sisa maka dapat dikatakan laba
bersih
2. Tujuan Jangka menengah
Tujuan jangka menengah adalah untuk mencapai titik impas atau break event
point yaitu ketika biaya produksi sama dengan pendapatan dari penjualan.
Tujuan lainnya juga untuk memperluas promosi, pengembangan produk,
perluasan pasar dan berusaha memperbesar volume penjualan
3. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjangnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan terhadap
para pelanggannya agar tetap loyal terhadap produk atau layanannya. Sehingga
pelanggan akan mau tetap membeli produk dari kita.
Sebuah kepercayaan dari para pelanggan sangatlah penting, karena kepercayaan
pelanggan terhadap kita akan membuat mereka mau melakukan apa saja untuk
produk kita. Tapi perlu diingat, kepercayaan yang kita bangun sejak lama
dengan konsumen bisa dengan mudah hilang karena suatu tindakan yang
ceroboh. Oleh karena itu, kita harus melayani pelanggan kita dengan baik.
Konsep-konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen

Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan
memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian
informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep-konsep pokok SIM.

  Konsep Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan
waktu dan mutu.

 Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi


Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan
dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

 Konsep Sistem
Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem
perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem
informasi.

 Konsep Organisasi dan Manajemen


Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk
mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam
bentuk keorganisasian.

  Konsep Pengambilan Keputusan


Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap
optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam
organisasi.

 Konsep Nilai Informasi


Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan
nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem
terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam
informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan
pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data
dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.

Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan
perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi
yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam
pengambilan keputusan

Model Sistem Informasi Pemasaran

Model sistem informasi pemasaran terdiri dari beberapa kombinasi


subsistem baik input maupun output yang dihubungkan dengan database.

Subsistem Input

1.      Sistem Informasi Akutansi


Pemasaran berperan penting dalam SIA perusahaan dnegan menyediakan
data pesanan penjualan. Mungkin wiraniaga akan memasukkan data dari kantor
pelanggan, dengan menggunakan laptop, atau pegawai pesanan penjualan di
kantor pusat mungkin mengambil data pesanan melalui telepon atau surat, dan
memasukkannya ke dalamm terminal keyboard.
Data itu digunkan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk laporan
periodik dan khusus. Data itu juga menyediakan input bagi model matematika
dan sistem pakar.

2.      Subsistem Penelitian Pemasaran


Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi, tetapi sebagian besar keiatan ditujukkan
pada pelanggan dan calon pelanggan. Pemasar menggunakan istilah konsumen
untuk menggambarkan kedua kelompok ini.
a.       Data primer dan data sekunder
Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan – primer dan sekunder. Data
primer adalah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Contohnya adalah data
yang dikumpulkan oleh wiraniaga perusahaan. Sedangkan data yang
dikumpulkan oleh orang lain disebut data sekunder.
1)      Menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan data sekunder
Beberapa data sekunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita
magnetik atau disket untuk mempermudah pemasukan ke dalam CSIB. Data
sekunder lain, seperti yang terdapat di perpustakaan, dapat diperoleh secara
Cuma-suma.
2)      Menggunakan data penelitian pemasaran untuk mengumpulkan data primer
Pengumpulan data primer biasanya dilakukan dengan melakukan survei.
Survei dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang sama kepada
sejumlah orang baik melalui wawancara pribadi, telepon, atau surat.
Saat pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan kepada sejumlah kecil orang
(tiga atau empat orang) maka teknik yang digunakan adalah wawancara
mendalam (in-depth interview).
Teknik penelitian selanjutnya adalah dengan melakukan pengamatan
terhadap perilaku tertentu atau mencari bukti bahwa hal tersebut benar-benar
terjadi, kegiatan ini disebut dengan pengamatan (observation).
Pemasaran juga menerapkan teknik pengujian terkndali (controlled
experiment) dari ilmu fisika dan perilaku, dan pasar nyata maupun ruang kelas
digunakan sebagai laboratorium.
b.      Perangkat lunak penelitian pemasaran
Walau perangkat lunak membuat riset pemasaran dapat dilakukan oleh
semua ukuranperusahaan, ini bukan merupakan kunci bagi penelitian yang
efektif. Kuncinya adalah keahlian yang digunakan untuk merancang proyek
penelitian dan menafsirkan penemuannya. Jika keahlian tidak ada dalam
perusahaan, keahlian itu dapat berasal dari konsultan, atau perusahaan sapat
mendaftarkan para pegawainya pada penelitian pemasaran.

3.      Subsistem Inteligen Pemasaran


Subsistem intelijen pemasaran berperan untuk mengumpulkan data pesaing.
Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing
tapi membuat arus masuk.
Jika mendengar kata intelijen pemasaran maka akan dengan mudah kita
menghubungkannya dengan memata-matai perusahan lain – spoinase industri
(industrial espionage). Pekerjaan tersembunyi ini berlangsung dalam dunia
bisnis yang kompetitif, tapi sedikit kejadian yang telah dipublikasikan.
Perusahaan enggan untuk melaporkan pencurian informasi berharga karena
takut merusak citra perusahaannya.
Intelijen pemasaran (marketing intellegence) mengacu pada berbagai
kegiatan yang etis dan dapat digunakam untuk mendapatkan informasi tentang
pesaing. Intelijen bisnis digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan
dapat terus mengikuti perkembangan eleme-elemen lingkungannya, dengan
menggunakan media elektronik.

Subsistem Output 
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu
sendiri bagian dari bauran.

1.      Subsistem produk
Produk biasanya menyerupai unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran
pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk untuk
memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Selanjutnya unsur-unsur lain (tempat,
promosi dan harga) akan diidentifikasi dan dijelaskan.
a.       Siklus hidup produk
Tugas manajemen pemasaran adlah mengembangkan strategi dan tektik
untuk setiap unsur dalam bauran pemasaran. Dan kemudian
mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh.
Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer
dalam membuat keputusan-keputusan ini. Siklus hidup produk (product life
cycle) sendiri memiliki arti menenlusuri penjualan suatu produk dari
perkenalan, perkembangan, dewasa dan penurunan.
b.      Model evolusi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan scara
matang, dengan dasar keuangan yang baik, dan dibuat oleh eksekutif.
Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengemnangkan suatu
prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat
keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya. Perusahaan dapat memiliki
komitmen produk baru (new product comittee), yang melakukan fungsi
seleksi  dengan menggunakan model evaluasi produk baru (new product
evaluation model) untuk menghitung nilai bagi calon produk baru. Eksekutif
perusahaan gunakan nilai-nilai itu dalam membuat keputusan produk baru.

2.      Subsistem tempat
Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan
produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran.
Produk atau material, bukan satu-satunya sumber daya yang mengalir melalui
saluran tersebut.
Gambar diatas menunjukkan sumber daya yang mengalir melalui suatu
saluran yang mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang besar,
pengencer dan komsumen. Arus material berawal dari pemasok dan berakhir di
konsumen. Arus uang adalah kebalikannya dan saluran informasi menyediakan
arus dua arah yang menghubungkan semua peserta.
3.      Subsistem promosi
Sangat sulit untuk menerapkan komputer pada area promosi. Berbagai
perusahaan telah melakukan analisis penjualan sejak jaman punch-cards, tetapi
laporan-laporan itu hanya menyediakan gambaran masa lalu.bahkan lebih
sedikit yang dicapai dalam periklanan karena sifat kreatifnya.
Satu area promosi tempat komputer dapat diterapkan adalah komunikasi
wiraniaga.jika perusahaan ingin melengkapai tenaga penjualannya dengan cara
komunikasi yang fleksibel, hal ini bisa dicapai dengan komputer mikro portable.
Para wiraniaga membawa komputer portable saat mereka menjelajahi
wilayahnya dan menggunakannya untuk :
a.       Bertanya (query) pada database untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
konsumen tentang produk yang ingin dibeli – ketersediaan, harga, biaya
pengiriman dan sebagainya.
b.      Memasukkan data pensanan penjualan ke dalam sistem oemasukan pesanan.
c.       Menyerahkan laporan panggilan (call reports) yang mengikhtisarkan tiap
panggilan penjualan, menspedifikasikan siapa yang dihubungi, apa yang
dibahas, apa tujuan selanjutnya, dan sebagainya. Dengan mudah laporan
panggilan darurat dirancang sehingga mmemuat ruang untuk mencatat intelejen
persaingan. Kenyataan, lappran dapat dirancang sehingga berbagai jenis
intelejen dapat dikumpulkan dari satu bulan ke bulan selanjutnya, bervariasi
dengan kegiatan kompetitif.
Saat manajemen pemasara n memutuskan untuk menerapkan sistem
komunikasi elekronik tersebut, para wiraniaga perlu mengerti bagaimana
penjualan mereka akan meningkat. Misalnya sistem dapat memberikan
beberapa hal untuk wiraniaga seperti :
a.       Informasi tentang calon pelanggan baru
b.      Informasi seperti konsumen yang ada seperti pola historis seperti pembelian
terdahulu, dan
c.       Informasi tentang produk yang paling menguntungkan untuk dijual, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat komisi, bonus, dan kontes.
Semua informasi ini memungkinkan wiraniaga melakukan tugasnya dengan
lebih baik. Semua orang merasakan keuntungannya – wiraniaga meningkatkan
komisinya, perusahaan meningkatkan oenjualannya, dan konsumen menerima
pelayanan yang lebih baik.

4.      Subsistem harga
Area harga hampir mendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan
keputusan tergantung dari kebijakan harga perusahaan.
a.       Penentuan harga berdasarkan biaya
Pendekatan ini bersifat hati-hati dengan menentukan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan dan menambahkan mark-up yang diinginkan.
Perusahaan akan mendapatkan untung sesuai dengan yang diharapkan saat
mereka menjual barang-barang tersebut.
b.      Penentuan harga berdasarkan permintaan
Penentuan harga berdasarkan permintaan disebut juga kebijakan harga yang
kurang berhati-hati karena menempatkan harga sesuai dengan nilai yang yang
ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci dari pendekatan ini adalah
dengan memoerkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman
yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan
persaingan.

5.      Subsistem bauran terintegrasi


Subsistem bauran terintegrasi (integrated mix sybsystem) mendukung manajer
saat unsur-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk strategi
tertentu. Ini mencapai dengan memproyeksikan berbagai kemungkinan yang
dihasilkan dari berbagai kombinasi.
SUBSISTEM INPUT
           Ada tiga sistem input , yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal, subsistem intelengensi keuangan.

Subsistem pemorsesan data


. Subsistem pemrosesan data adalah subsistem yang memberikan input
kepada sistem informasi eksekutif, pemasaran, dan manufaktur. Subsistem
pemrosesan data mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil transaksi bisnis
dengan perusahaan lain, dimana dalam mengumpulkan data internal dan
lingkungan dibutuhkan sumber-sumber dokumen yang dimasukkan ke dalam
database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan di
seluruh perusahaan, baik mengumpulkan data pembelian maupun data pemasok.
Data Internal berfungsi sebagai dasar pemecahan masalah yang berhubungan
dengan segala aspek operasi perusahan.

Subsistem pemorsesan data adalah satu-satunya subsistem yang ada dalam


semua sistem informasi. Dan subsistem pemrosesan data merupakan pondasi
untuk membangun semua subsistem CBIS (Computer Based Information
System) yang berorientasi informasi.

Dasar pemrosesan Data


Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record perusahan yang up-to-date.
Aplikasi yang dibutuhkan. Elemen dalam lingkungan, khususnya
pemegang saham, masyarakat keuangan, dan pemerintah.
Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas,
memberikan data yang lengkap, dan memberikan informasi pemecahan
masalah.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari distri busi, menampilkan
bagaimana subsistem utama dipadukan melalui arus data dan membentuk inti
pemrosesan data berbagai jenis organisasi.
Berikut ini adalah Model Sistem Informasi Keuangan :

Subsistem Audit Internal


            Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran
dan subsistem teknik, subsistem ini dirancang untuk melakukan studi khusus
mengenai operasi sebuah perusahaan. Pihak terkait di dalamnya adalah auditor
internal dimana auditor internal adalah pekerja di dalam perusahaan yang
biasanya terkait dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi
konseptual seluruh perusahaan. Dan auditor internal Biasanya memberikan
laporan tersebut kepada eksekutif puncak. Auditor internal sebagai subsistem
input dari informasi keuangan, karena mempunyai kemampuan untuk
mengukur. Dan mempengaruhi secara independen terhadap operasi perusahaan
dari sudut pandangan keuangan.
           
Subsistem Intelejensi Keuangan
           
            Subsistem intelenjensi keuangan penidentifikasian sumber modal 
tambahan dan mencari investasi dana surplus, mengumpulkan data dan
informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.Subsistem ini juga
mengumpulkan data dan informasi pemerintah dimana mempengaruhi arus uang
yang berasal dari pemerintah negara dan pemerintah daerah.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM


            Pemegang saham juga menggunakn departemen hubungan pemegang
saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, informasi kepada
perusahaan. Laporan pemegang saham di buat oleh departemen hubungan
pemegang saham yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini
berisi informasi yang bentuknya sangat ringkas.

INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN


            Aktivitas inteligensi perusahaan yang berkembang paling baik adalah
aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Manager dan staf pada fungsi
keuangan menerapkan sistem ini jauh sebelum era global. Informasi ini lebih
tepatnya mengumpulkan informasi yang menjelaskan lingkungan keuangan
masyarakat.      

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS KAS


            Lingkungan mempunyai pergaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap arus kas dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan meresponya
dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan
merasakan pengaruh langsung ketika meminjamkan uang atau
menginvestasikan dananya.

METODE UNTUK MEMPEROLEH INTELIGENSI KEUANGAN


            Perusahaan mengumpulkan inteligensi keuangan dengan tiga cara
pokok, yaitu komunikasi informal, publikasi tertulis, dan database komputer.

KOMUNIKASI INFORMAL

                Sebagian besar inteligensi keuangan di kumpulkan dengan cara komunikasi

informal antara eksekutif perusahaan dengan anggota masyarakat keuangan.

PUBLIKASI TERTULIS

                Sebagian besar inteligensi keuangan dapat di peroleh dari surat kabar, laporan

berkala, dan majalah.

DATABASE KOMPUTER

                Sebagaian besar inteligensi database ini memberikan database yang berisi

informasi, khususnya informasi yang sesuai dengan inteligensi keuangan.

Model System Informasi Pemasaran

 Subsistem Pemrosesan Data


Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan
berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data
primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder
adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian
pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa
teknik penelitian:
 Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah
orang dengan pertanyaan yang sama.
o   Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang
digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan
konsumen lakukan.
o   Pengamatan, dan
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti
mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang
peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang
sering di konsumsi oleh konsumen.
o   Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang
untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui
beberapa teknik penelitian:
§  Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita
magnetic, disket, dan kartu indeks.
§  Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan
pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
 Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing.
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan
subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen
pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk
mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.

 Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan
pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi
kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah
mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan
mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.
Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk
yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan
tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan
merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan.
Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah
tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
 Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan
dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi
wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan
digunakannya untuk:
o   Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai
produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
 Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
o   Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon
pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan
untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
 Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan
keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang
akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan
Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang
ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.
 Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran
pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.

Anda mungkin juga menyukai