Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPURAN SEBAGIAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

1. Dr. Adilah Aliyatulmuna, S.T., M.T.


2. Endang Ciptawati, S.Si., M.Si.

Disusun oleh : Kelompok 10

Nama Anggota :
1. Wanda Muji Febrianti (200332618099)
2. Yasmin Anggraeni (200332618081)
3. Yolanda Anastasia P (200332618078)

Maret, 2022

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


A. Tujuan

Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat membuat kurva kelarutan dua zat
yang bercampur sebagian dan menentukan suhu kritis larutan dua zat cair yang mencampur
sebagian.

B. Dasar Teori

Kelarutan dapat dijelaskan sebagai kemampuan jumlah maksimum zat kimia tertentu yang
dapat larut dalam suatu pekirut pada kesimbangan. Zat-zat tertentu dapat larut dalam suatu
pelarut pada kesetimbangan Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan dengan berbagai
komposi terhadap suatu pelarut (solvent). Sifat ini disebut juga dengan misable Pelarut yang
digunakan pada umumnya di dalam suatu caran berupa cairan, gas, atau padat (Darmuji 2005).
Kelarutan timbal baik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila
temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperature kritis, maka larutan
tersebut dapat bercampur senpuma dan jika temperatur telah melewati temperatur kritis maka
sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian bgi. Contoh dari
temperatur timbal balik adalah larutan fenol dalam air. (Sukardjo, 2003).

Kelarutan pasangan cairan yang bercampur sebagian dapat dibagi menjadi 4 jenis, yang
pertama adalah campuran dengan temperatur pelarutan kritis maksimal. Suhu kritis suatu zat
adalah suhu di mana uap zat tersebut tidak dapat dicairkan, tidak peduli berapa banyak tekanan
yang diberikan. Suhu kritis (Tc), suhu tertinggi di mana suatu zat dapat berlaku sebagai cairan.
Di atas suhu kritis, molekul memiliki terlalu banyak energi kinetik untuk gaya tarik menarik
antarmolekul untuk menahan mereka bersama-sama dalam fase cair yang terpisah. Sebaliknya,
zat membentuk fase tunggal yang sepenuhnya menempati volume wadah. Zat dengan gaya
antarmolekul yang kuat cenderung membentuk fase cair pada rentang suhu yang sangat besar
dan oleh karena itu memiliki suhu kritis yang tinggi. (chem.libretext, 2021)

Jenis ini terdapat pada campuran air-anilin, bila sedikit air ditambahkan pada anilin
diperoleh campuran air dalam anilin Bila ditambah terus terapat dua lapis yaitu ar dzalm anilin
dan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan tetap hanya banyaknya masing masing
lapisan berubah. Pada pemanasan campuran, pada suatu saat kedua lapisan hilang membentuk
campuran homogen.Yang kedua, campuran dengan tenperatur pelarutan kritis minimal Jenis ini
terdapat pada campuran ar trietikamin, dengan temperatur kritis maksimal 18,5°C juga disini
selama temperatur tetap susunan campuran selalu tetap. Yang ketiga, campuran dengan
temperatur pelarutan maksimal dan minimal Campuran ini terdapat pada campuran air-nikotin.
Temperatur pekrutan kritismaksimal terdapat pada 208°C dan minimal pada 60.8°C. Yang
terakhir, yaitu campuran cairan tanpa temperatur pelarutan Air dan eter bercanpur sebagian alam
segala perbandingan, jadi tidak mempunyai tenperatur pehrutan kritis, baik minimal atau
maksimal (Sukardjo, 1997).
Sistem biner fenol-air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan timbal
balik antara fenol dan ar pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Sistem tersebut disebut sistem
biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air
kelarutannya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambah ka sakh satu komponen
penyusun yaitu fenol dan air. Fenol cukup larut dalam air. Jika melarutkan fenol dalam jumlah
berlebih, akan didapatkan dua lapisan cairan. Lapisan atas adalah larutan fenol dalam air, dan
lapisan bawah adalah larutan air dalam fenol. Fenol agak larut dalam air karena kemampuannya
membentuk ikatan hidrogen dengan air. ( Jim Clark. Chem.libretext, 2020)

Jika komposisi campuran fenol air dilukiskan terhadap suhu akan diperoleh sebuah kurva
sebagai berikut.

L1 adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF masing-masing adalah
mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (TC). Sistem
ini mempunyai suhu kritis (TC) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat dua zat
bercampur secara homogen dengan komposisi CC. Pada suhu T1 dengan komposisi di antara A1
dan B1 atau pada suhu T2 dengan komposisi di antara A2 dan B2, sistem berada pada dua fase
(keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu kritisnya, T C), sistem berada pada satu
fase (jernih).

Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang
membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap
perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur dari dalam kelarutan fenol
aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan
berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan
kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu
kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan
keduanya dapat dicampur dengan sempurna.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan:
1. Tabung reaksi besar dengan gabus
2. Beaker gelas 800 mL
3. Buret 50 mL
4. Gelas ukur 50 mL
5. Corong
6. Pengaduk (berujung runcing)
7. Pemanas
8. Pipet ukur 10 mL

Bahan yang digunakan:

1. Aquades
2. Fenol
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penambahan Fenol ke dalam Air

10 mL air

 Disiapkan penangas air dan alat-alat lain seperti pada gambar di atas
 Dimasukkan melalui buret 10 mL air ke dalam tabung reaksi A
 Melalui buret atau pipet, dimasukkan 1 mL fenol ke dalam air dalam
tabung. Dipanaskan tabung dan isinya dalam penangas sambil diaduk
sampai tidak tampak kekeruhannya
 Diangkat tabung dari penangas, dibiarkan cairan dingin secara perlahan
sambil diaduk. Dicatat suhu larutan ketika larutan mulai mnjadi keruh
 Diulangi langkah (3) dan (4) dengan setiap kali penambahan 1 mL
fenol ke dalam tabung

Hasil

2. Penambahan Air ke dalam Fenol

10 mL Fenol

 Dimasukkan melalui buret 10 mL fenol ke dalam tabung reaksi B


 Melalui buret atau pipet, dimasukkan 1 mL air ke dalam fenol dalam
tabung.
 Dipanaskan tabung dan isinya dalam penangas sambil diaduk sampai
tidak tampak kekeruhannya
 Diangkat tabung dari penangas, dibiarkan cairan dingin secara perlahan
sambil diaduk. Dicatat suhu larutan ketika larutan mulai mnjadi keruh
 Diulangi langkah (2) dan (3) dengan setiap kali penambahan 1 mL
fenol ke dalam tabung A sampai 10 mL

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Fisika. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang
Erica Tran (UCD), Dennis Liu (UCD). 2020. Solubility and Factors Affecting Solubility.
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physical_and_Theoretical_Chemistry_Textbook_
Maps/Supplemental_Modules_(Physical_and_Theoretical_Chemistry)/Equilibria/Solubilty
/Solubility_and_Factors_Affecting_Solubility
Paul Flowers, Klaus Theopold & Richard Langley et al. 2019. 11.3: Solubility.
https://chem.libretexts.org/Courses/University_of_Kentucky/UK%3A_General_Chemistry/
11%3A_Solutions_and_Colloids/11.3%3A_Solubility
Jim Clark. 2020. Physical Property of Phenol.
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Organic_Chemistry/Supplemental_Modules_(Orga
nic_Chemistry)/Phenols/Properties_of_Phenols/Physical_Properties_of_Phenol#:~:text=Ph
enol%20is%20somewhat%20soluble%20in,hydrogen%20bonds%20with%20the%20wate
r.
https://www.chem.purdue.edu/gchelp/liquids/critical.html#:~:text=The%20critical%20tem
perature%20of%20a,substance%20has%20a%20critical%20temperature
Anonymous. 2021. 11.6: Critical Temperature and Pressure.
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Book%3A_General_Chemistry
%3A_Principles_Patterns_and_Applications_(Averill)/11%3A_Fluids/11.06%3A_Critical_Temp
erature_and_Pressure

Anda mungkin juga menyukai