Anda di halaman 1dari 24

RANGKUMAN MATERI KELAS VI

Tema II Persatuan dalam Perbedaan

BAHASA INDONESIA
( KD 3.4 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
 Kata tanya untuk membuat peta pikiran suatu teks
Peta pikiran dapat dibuat dengan menggunakan kata tanya. Beirkut adalah kata
tanya beserta fungsinya yang dapat digunakan untuk membuat peta pikiran.

1. Apa (what)
Kata tanya untuk menanyakan hal atau peristiwa yang terjadi.
2. Siapa (who)
Kata tanya untuk menanyakan seseorang atau pelaku yang terlibat dalam suatu
peristiwa.
3. Kapan (when)
Kata tanya untuk menannyakan waktu terjadinyya suatu peristiwa.
4. Di mana (where)
Kata tanya untuk menanyakan tempat terjadinya suatu peristiwa.
5. Mengapa (why)
Kata tanya untuk menanyakan penyebab terjadinya suatu peristiwa.
6. Bagaimana (how)
Kata tanya untuk menanyakan cara atau proses terjadinya suatu peristiwa.
 Menuliskan informasi penting suatu teks dalam bentuk peta pikiran
Suatu teks memiliki informasi penting. Informasi penting tersebut dapat kita
temuka dengan membaca teks secara utuh. Kita juga dapat menemukannya menggunakan
kata tanya (5W+1H). dengan membuat pertanyaan menggunakan kata tanya (5W+1H)
dan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, kita akan lebih mudah menemukan
informasi penting
Informasi penting yang sudah kita temukan dapat kita sajikan dalam bentuk peta
pikiran agar kita dapat dengan mudah memahami dan mengingat informasi penting yang
terdapat dalam suatu teks.
 Mengidentifikasi informasi penting suatu teks
Langkah identifikasi informasi penting menggunakan kata tanya apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Contohnya pada kalimat “Peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.”
Informasi pada kalimat tersebut berupa waktu terjadinya suatu peristiwa. Oleh
karena itu, kata tanya yang tepat adalah kapan. Jadi, kalimat tanya yang tepat adalah
“Kapan terjadinya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?”
 Menuliskan informasi penting dalam teks sejarah
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
 Menuliskan informasi penting suatu teks menggunakan kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan sesuai kaidah bahasa
Indonesia yang tercantum dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan
menggunakan kata yang sesuai. Kalimat efektif memiliki susunan yang berurutan, yaitu S
(subjek), P (predikat), O (objek), dan K (keterangan).
Contoh :
1. Seluruh bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
S P O
2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
Jakarta.
S P O K
 Melengkapi peta pikiran menggunakan kalimat efektif
Informasi penting yang terdapat dalam suatu teks, dapat disajikan dalam bentuk
peta pikiran. Peta pikiran dapat membuatmu lebih mudah mengingat informasi penting
tersebut. Akan tetapi, saat membuat peta pikiran, akan lebih baik jika kamu
menggunakan kalimat efektif. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuanmu menulis
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Membuat peta pikiran dari teks sejarah
Peta pikiran juga dapat kamu gunakan untuk membandingkan informasi penting dari
teks sejarah. Berdasarkan peta pikiran yang berisi informasi dari teks tersebut, kamu akan
lebih mudah membandingkan isi dan juga informasi dari teks. Berikut langkah-langkah
membuat peta pikiran dari teks sejarah.
1. Bacalah teks dengan cermat.
2. Buatlah kerangka peta pikiran menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.
3. Tulislah informasi setiap bagian teks berdasarkan kerangka peta pikiran yang kamu
buat.
 Menuliskan informasi penting dalam bentuk diagram
Gunakan kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana untuk
menemukan informasi penting dalam suatu teks. Setelah itu, kamu dapat menyajikannya
dalam bentuk diagram agar lebih mudah diingat.
Contoh diagramnya.

Apa Siapa Di mana

Judul Teks

Mengapa Kapan Bagaimana

Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh


 Kata baku dan tidak baku
Informasi yang terdapat dalam suatu teks sebaiknya dituliskan menggunakan kata
baku. Kata baku adalah kata yang ditulis dan disusun sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Perhatikan contoh kata baku dan tidak baku berikut.
No 5 Jadwal Jadual
Kata Baku Kata Tidak Baku
. 6 Merek Merk
1 Autentik Otentik 7 Nasiat Nasehat
2 Saksama Seksama 8 Zaman Jaman
3 Modern Moderen 9 Jenderal Jendral
4 Praktik Praktek 10 Isap Hisap

 Menuliskan informasi penting suatu teks sejarah menggunakan kata baku


 Melengkapi peta pikiran menggunakan kalimat efektif dan kata baku
 Kata baku dan tidak baku dalam teks
IPS
(KD 3.4 dan 4.4)
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
 Makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
Berikut makna proklamasi kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia :
1. Menandai lahirnya Bangsa Indonesia Sebagai Bangsa yang Merdeka
Penderitaan rakyat selama masa penjajahan membuat bangsa Indonesia bertekad
menjadi bangsa yang merdeka.kemerdekaan merupakan hak semua bangsa. Oleh
sebab itu, seluruh rakyat Indonesia berjuang untuk meraih kemerdekaan dan terbebas
dari penjajahan bangsa asing. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 sebagai pernyataan atas kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus yang
menandai lahirnya Negara Indonesia.
2. Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia Meraih Kemerdekaan
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928, barulah perjuangan perlawanan
yang semula bersifat kedaerahan berubah menjadi bersatu padu memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Saat itu tiba ketika Jepang kalah dari Sekutu pada Perang
Dunia II. Indonesia yang pada waktu itu menjadi jajahan Jepang, mengalami
kekosongan kekuasaan. Terjadi perbedaan pendapat antara para pemuda (golongan
muda) dan golongan tua. Golongan muda mendesak Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Sementara itu, golongan tua
tidak mau tergesa-gesa memproklamasikan kemerdekaan karena khawatir terjadi
pertumpahan darah rakyat Indonesia. Akhirnya golongan muda dan golongan tua
bersatu dan bersepakat memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Kedua golongan
tersebut menyingkirkan perbedaan pendapat dan bersatu demi kemerdekaan
Indonesia. Peristiwa ini merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia, yaitu
terbebeas dari penjajahan bangsa asing.
3. Pengakuan Dunia Luar
Sebelum peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia dikenal sebagai Negara
jajahan bangsa asing, seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno menjadi pengumuman
ke[ada dunia bahwa Indonesia telah merdeka dan sejajar dengan Negara lain sebagai
bangsa yang berdaulat. Keadaan ini diikuti dengan pengakuan dari Negara lain.
Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Pengakuan
kemerdekaan Indonesia kemudian diikuti oleh Suriah, Irak, Libanon, Yaman, Saudi
Arabia, dan Afghanistan
4. Bukti bahwa Indonesia merupakan Bangsa yang Mandiri
Jepang memang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Namun, para pemuda
menginginkan proklamasi kemerdekaan tidak dicampuri oleh Jepang. Oleh sebab itu,
pemuda memaksa Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan agar tidak
terpengaruh oleh Jepang. Pemuda ingin menunjukkan bahwa kemerdekaan Indonesia
merupakan murni hasil perjuangan bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukan
hasil dari pemberian bangsa asing. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia membuktikan
keberhasilan bangsa Indonesia mengusir penjajah.
5. Landasan untuk Bersikap terhadap Dunia
Selama bertahun-tahun, bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing. Bangsa
Indonesia harus patuh terhadap kebijakan bangsa asing kala itu. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan bebas untuk
menentukan sikap terhadap dunia. Tidak ada lagi bangsa asing yang dapat
memaksakan kehendaknya kepada bangsa Indonesia. Bahkan bangsa Indonesia
menjadi penggagas kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia-Afrika melalui konferensi
Asia-Afrika tahun 1955. Selain itu, Indonesia juga aktif memelihara perdamaian
dunia melalui pembentukan Gerakan Nonblok ketika Perang Dingin berlangsung.
Perang Dingin adalah perang tidak langsung antara Blok Barat yang dipimpin
Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Indonesia dengan
Gerakan Nonblok memilih netral, tidak memihak pihak mana pun.
 Penerapan makna proklamasi kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa bersejarah yang
menandai kelahiran bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan.
Oleh sebab itu, kita haru memaknai Proklamasi Kemerdekaan dalam kehidupan sehari-
hari. Makna proklamasi Indonesia dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai
berikut.
1. Di Lingkungan Rumah
a. Saling menghormati dan menghargai antaranggota keluarga.
b. Bangga memakai barang buatan dalam negeri.
c. Mengerjakan kegiatan bersama-sama anggota keluarga.
d. Mengembangkan hidup rukun dalam keluarga.
e. Rajin membantu orang tua.
2. Di Lingkungan Sekolah
a. Mengisi kemerdekaan dengan giat belajar.
b. Mengikuti upacara bendera dengan tertib dan khidmat.
c. Mengamalkan UUD 1945 untuk mengenang perjuangan para tokoh dalam
merumuskan Undang-Undang Dasar.
d. Mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.
e. Toleransi dengan teman yang berbeda suku dan agama.
3. Di Lingkungan Masyarakat
a. Kerja sama dalam mempersiapkan peringatan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
b. Bersatu menjaga kerukunan bangsa.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai antar masyarakat
Indonesia.
d. Mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.
e. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
 Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia
1. Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area terjadi di Medan, Sumatra Utara. Penyebabnya
adalah Sekutu dan Belanda ingin mengambil alih kekuasaan di Kota Medan.
Penduduk pun tidak terima dan melakukan perlawanan. Untuk menghadang dan
membatasi gerak para pemuda, Sekutu memasang papan yang tertuliskan Fixed
Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran Kota
Medan.
2. Pertempuran Ambarawa
Pada 20 Oktober 1945, tentara Ssekutu mendarat di Semarang sambil
membonceng NICA (organisasi militer Belanda). Hal ini menimbulkan kemarahan
pihak Indonesia. Salah satu tokoh pertempuran ini adalah Kolonel Soedirman. Beliau
menerapkan taktik serangan mendadak di semua sector dan pengepungan rangkap
dari kedua sisi sehingga musuh terkurung. Pada 15 Desember 1945, pertempuran
berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan mengusir Sekutu dari
Ambarawa. Untuk mengenang pertempuran tersebut didirikan Monumen Palagan
Ambarawa.
3. Bandung Lautan Api
Pasukan Inggris tiba di Bandung sambil membawa serta NICA (organisasi
semi militer Belanda). Akibatnya, pertempuran tak terhindarkan. Beberapa kali TKR
(Tentara Keamanan Rakyat) dan rakyat melancarkan serangan ke markas Sekutu.
Sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Kota Bandung
segera dikosongkan dari penduduk dan tentaranya.
Ultimatum Sekutu tersebut mendorong TRI (Tentara Republik Indonesia)
melakukan operasi “bumi hangus”. Peristiwa ini kemudian lebih dikenal dengan
Peristiwa Bandung Lautan Api karena pada 23 Maret 1946 para pejuang Indonesia
membumihanguskan Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan
NICA menggunakan semua fasilitas sebagai markas mereka.
 Kerja sama dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Sebelum proklamasi kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia sering kali
mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan oleh perjuangan yang masih bersifat
kedaerahan. Kondisi tersebut mengubah pemikiran para pejuang untuk bersatu meraih
kemerdekaan. Setelah proklamasi kemerdekaan, semangat persatuan terus dijaga. Bangsa
Indonesia kembali bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman bangsa
asing. Mereka bekerja sama mengusir bangsa asing yang kembali ingin menguasai
Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan dengan pertempuran yang melibatkan bangsa
Indonesia di berbagai wilayah. Misalnya, Pertempuran Surabaya. Bung Tomo dan arek-
arek Surabaya bekerja sama untuk meraih sebuah tujuan, yaitu mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dan mengusir penjajah dari Surabaya.

Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh


 Manfaat kemerdekaan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia
Setelah kemerdekaan diproklamasikan, kehidupan bangsa Indonesia berangsur
membaik. Bangsa Indonesia memulai pembangunan dalam berbagai bidang.
1. Pendidikan
Pada masa penjajahan, pendidikan hanya dimiliki oleh golongan bangsawan dan
kaum laki-laki saja. Setelah kemerdekaan, seluruh rakyat Indonesia berhak
memperoleh pendidikan yang layak. Pendidikan yang layak bagi semua golongan
merupakan salah satu tujuan bangsa Indonesia. Hal itu tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 alinea keempat, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Perekonomian
Sebelum merdeka, sebagian besar rakyat Indonesia hidup dalam perekonomian
yang sulit. Selain menyebabkan banyak kematian, kebijakan para penjajah seperti
tanam paksa, kerja rodi, atau romusha amat menyengsarakan rakyat. Setelah
kemrdekaan, perekonomian Indonesia berhasil dikuasai oleh Negara, rakyat
dibebaskan untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraannnya. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea kedua, yaitu kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
3. Sosial
Setelah proklamasi kemerdekaan, setiap rakyat Indonesia memiliki hak dan
kewajiban yang sama. Tidak ada lagi pengelompokkan rakyat Indonesia seperti pada
masa penjajahan. Setiap suku memiliki derajat yang sama. Keberagaman budaya pun
mulai terlihat dan dilestarikan sebagai kekayaan bangsa. Rakyat memiliki kewajiban
yang sama yaitu ikut membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan bangsa.
 Upaya meningkatkan kesejahteraan pada masa awal kemerdekaan
Pada masa awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan.
Untuk mengatasi masalah perekonomian, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan
sebagai berikut.
1. Kebijakan Oeang Republik Indonesia (ORI)
Oeang Republik Indonesia adalah pemberlakuan mata uang Republik Indonesia
sebagai alat tukar resmi. Pada 1 Oktober 1946, pemerintah mengeluarkan larangan
menggunakan mata uang NICA dan digantikan dengan penggunaan ORI sebagai alat
pembayaran yang resmi di Indonesia. Pada 25 Oktober 1946, diberlakukan kebijakan
yang mengatur pertukaran uang rupiah Jepang.
2. Konferensi Ekonomi
Pada tahun 1946, Menteri Kemakmuran, Darmawan Mangunkusumo,
mengundang para kepala daerah di Pulau Jawa untuk mengadakan Konferensi
Ekonomi. Konferensi ini bertujuan memperoleh kesepakatan dalam mengatasi
permasalahan ekonomi yang mendesak. Pada 6 Mei 1946 diadakan Konferensi
Ekonomi II yang membahas permasalahan program ekonomi pemerintah, keuangan
Negara, ketenagakerjaan, kegiatan distribusi, dan pengendalian harga barang.
3. Pinjaman Nasional
Menteri Keuangan saat itu, Surachman, mengusulkan program pinjaman nasional
yang diwujudkan dengan pendirian Bank Tabungan Pos. Tugas Bank Tabungan Pos
adalah menyalurkan pinjaman nasional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah. Pemerintah juga memberikan pinjaman berjangka melalui rumah
gadai. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi kepentingan perjuangan
dan meningkatkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah Indonesia.
4. Badan Perancang Ekonomi (Planning Board)
Pada tahun 1947, Menteri Kemakmuran, A.K. Gani mengusulkan pembentukan
Badan Perancang Ekonomi. Badan ini bertugas menyusun rencana pembangunan
ekonomi berjangka waktu 2-3 tahun yang kemudian disepakati sebagai Rencana
Pembangunan Sepuluh Tahun. Program rencana ini meliputi menasionalkan
bangunan umum, perkebunan, dan industry menjadi milik Negara serta penyitaan
perusahaan milik Jepang sebagai ganti rugi terhadap Indonesia.
5. Rencana Kasimo
Menteri Urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo menyusun sebuah program yang
disebut Rencana Kasimo. Program ini merupakan rencana produksi berjangka waktu
3 tahun mengenai usaha swasembada pangan. Tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan produksi pangan.
IPA
( KD 3.3 dan 4.3 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
 Cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
A. Penyesuaian Tumbuhan terhadap Kondisi Lingkungan
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Adaptasi dilakukan tumbuhan agar tetap bertahan hidup. Lingkungan
tempat tumbuhan hidup disebut habitat. Habitat jenis tumbuhan satu dengan yang lain
berbeda-beda. Berikut contoh adaptasi tumbuhan terhadap habitatnya:
1. Adaptasi tumbuhan di lingkungan kering
Tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan yang memiliki sedikit air
disebut xerofit. Contoh tumbuhannya, yaitu pohon kurma, lidah buaya, cocor
bebek, dan kaktus. Berikut adaptasi pada tumbuhan kaktus, yaitu batang tebal dan
berisi cadangan air, akar sangat panjang untuk mencari sumber air, daun
termodifikasi menjadi duri untuk mengurangi penguapan, serta permukaan batang
berlapis lilin untuk mengurangi penguatan.
2. Adaptasi tumbuhan di lingkungan berkadar garam tinggi
Tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi
disebut halofit. Contoh lingkungan dengan kadar garam tinggi, yaitu laut, muara
sungai, dan pantai. Keadaan tanah di tempat itu biasanya berlumpur dan berpasir
serta sangat sedikit mengandung oksigen. Contoh tumbuhan yang hidup di
lingkungan berkadar garam tinggi, yaitu bakau.
Beberapa jenis tumbuhan bakau memiliki akar napas yang tumbuh ke atas
permukaan tanah untuk memperoleh oksigen. Ada juga tumbuhan bakau yang
memiliki akar tunjang untuk menopang tumbuhan di tanah yang berlumpur dan
menahan terjangan ombak. Selain itu, daunnya kaku dan tebal dengan permukaan
licin berfungsi untuk mengurangi penguapan dan menyimpan air. Bagian bawah
daun bakau memiliki kelenjar untuk mengeluarkan kelebihan garam.
3. Adaptai tumbuhan di lingkungan air
Tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan air disebut hidrofit. Contoh tumbuhan
hidrofit adalah teratai dan eceng gondok. Adaptasi tumbuhan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan. Daun yang
lebar juga berfungsi agar dapat mengapung di permukaan air. Daunnya
berlapis lilin untuk mencegah daun membusuk karena selalu terkena air.
b. Eceng gondok memiliki pangkal tangkai daun berongga yang berfungsi untuk
membantu mengapung di permukaan air. Akarnya lebat untuk menjaga
keseimbangan tumbuhan agar tidak terbalik.
4. Adaptasi tumbuhan di lingkungan lembap
Tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan lembap disebut higrofit.
Contoh tumbuhan higrofit adalah begonia dan tumbuhan paku. Oleh karena hidup
di tempat lembap, penguapan terjadi dengan lambat. Air dikeluarkan melalui
struktur khusus pada daun yang disebut stomata air (hidatoda).
5. Adaptasi tumbuhan di lingkungan miskin nitrogen
Tumbuhan yang tumbuh di lingkungan miskin nitrogen biasanya
melakukan penyesuaian diri dengan memerangkap serangga kemudian mencerna
sebagai sumber nitrogen. Contohnya kantong semar dan venus.

Gambar tumbuhan venus (kiri) dan kantong semar (kanan)


B. Penyesuaian Tumbuhan untuk Berkembang Biak
Selain untuk bertahan hidup, beberapa tumbuhan juga melakukan adaptasi untuk
membantu perkembangbiakan atau reproduksi. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Bunga Raflesia mengeluarkan bau busuk untuk menarik perhatian serangga
(biasanya lalat). Serangga yang hinggap dapat membantu penyerbukan.
2. Tumbuhan seperti mawar, melati, dan anggrek memiliki mahkota bunga yang
berwarna mencolok dan kelenjar nektar untuk menarik perhatian serangga yang
membantu penyerbukan.
3. Bunga dandelion memiliki cara yang unik dalam penyebaran benihnya. Benih
sekaligus buahnya memiliki struktur tambahan seperti serabut halus yang
membantunya agar mudah terbawaa angina. Jika benih tersebut jatuhu di tempat
yang sesuai, benih itu akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
 Cara tumbuhan melindungi diri
Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat jika ada pemangsa yang dating. Oleh karena
itu, tumbuhan melakukan beberapa penyesuaian diri untuk melindungi diri dari
pemangsa. Berikut beberapa contoh penyesuaian diri yang dilakukan tumbuhan untuk
melindungi diri.
1. Memiliki duri
Beberapa tumbuhan memiliki duri pada batang atau buah untuk melindungi diri
dari pemangsa. Misalnya tumbuhan mawar, bugenvil, rotan, kaktus, salak, putri malu,
dan durian.
2. Memiliki rambut halus
Beberapa tumbuhan seperti bamboo, jagung, terong, dan tebu memiliki rambut
halus (gelugut) di permukaan batang maupun daunnya. Salah satu fungsi rambut
halus tersebut adalah dapat menimbulkan rasa gatal bila disentuh oleh pemangsa.
3. Daun yang tajam
Nanas, lidah buaya, dan kaktus memiliki daun yang tajam dan berduri di bagian
tepinya. Hal ini juga bertujuan untuk melindungi diri dari pemangsa.
4. Menghasilkan getah
Tumbuhan seperti sawo, papaya, karet, manga, patah tulang, dan nangka dapat
menghasilkan getah jika tergores. Getah tersebut akan menempel pada tubuh hewan
tersebut sulit bergerak. Pada beberapa tumbuhan, getahnya dapat menyebabkan perih
pada kulit sehingga hewan-hewan tidak berani memakannya.
5. Menghasilkan racun
Contoh tumbuhan yang menghasilkan racun adalah jarak dan kecubung. Selain
mematikan apabila dimakan oleh hewan, efek yang ditimbulkan jika dikonsumsi,
antara lain mual, muntah, sesak napas, rasa gelisah, mulut terasa kaku, dan halusinasi.
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
 Cara hewan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
Tujuan penyesuaian diri pada hewan adalah sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan hidup, misalnya air dan makanan.
2. Mengatasi kondisi lingkungan yang ekstrem, misalnya lingkungan yang sangat panas,
dingin, atau kering.
3. Melindungi diri dari pemangsa.
Perbedaan jenis makanan yang tersedia di tiap lingkungan mengakibatkan hewan
memiliki struktur tubuh yang berbeda.
1. Struktur gigi
a. Struktur hewan pemakan daging (karnivora) tersusun atas gigi taring yang
sangat tajam. Contohnya adalah kucing, harimau, buaya, dan ikan hiu.
b. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) memiliki susunan gigi yang terdiri
atas gigi seri dan geraham. Contohnya adalah kambing, sapi, kuda, dan
kerbau.
c. Hewan pemakan segalanya (omnivora) memiliki gigi yang terdiri atas gigi
seri, gigi taring, dan gigi geraham. Contohnya adalah tikus dan kera.
2. Bentuk paruh
a. Paruh burung pemakan daging terlihat kokoh, runcing, dan tajam, serta agak
melengkung. Paruh tersebut digunakan untuk merobek daging mangsa.
Contohnya adalah paruh burung elang dan burung hantu.
b. Paruh burung pemakan madu atau nektar berbentuk kecil dan memanjang.
Paruh tersebut digunakan untuk mengisap nektar di dasar bunga. Contohnya
adalah paruh burung kolibri.
c. Paruh burung pemakan ikan berbentuk panjang dan berkantong yang
digunakan untuk mebawa ikan hail tangkapannya. Contohnya adalah paruh
burung pelican.
d. Paruh burung pemakan biji berbentuk pendek, tebal, dan runcing karena
digunakan untuk mematuk dan mengambil serangga yang ada di balik kulit
kayu. Contohnya adalah paruh burung pelatuk.
e. Paruh unggas pemakan cacing berbentuk lebar dan memiliki struktur seperti
sisir di bagian pangkalnya. Struktur tersebut digunakan untuk menahan
makanan yang licin agar tidak lepas dan menyaring makanan dari lumpur.
Contohnya adalah paruh bebek dan angsa.

3. Bentuk kaki
a. Kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam.
Fungsinya adalah utnuk mencengkram mangsa dan merobek makanan.
b. Burung pengais memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu
jari menghadap ke belakang. Bentuk kaki tersebut digunakan untuk menggais
atau menggali tanah dalam mencari makanan. Hewan yang memiliki bentuk
kaki jenis ini adalah ayam. Kaki ayam juga dilengkapi jalu yang digunakan
untuk menyerang musuh.
c. Jenis burung pemakan ikan (perenang) biasanya memiliki kaki yang
berselaput. Kaki jenis ini berguna untuk berenang atau berjalan di lingkungan
yang berlumpur. Burung yang memiliki bentuk kaki jenis ini adalah pelikan.
d. Jenis burung pemakan serangga seperti burung pelatuk, memiliki dua jari kaki
yang menghadap ke belakang dengan kuku yang tajam. Struktur kaki tersebut
digunakan untuk memanjat pohon ketika mencari serangga.

4. Bentuk mulut
Variasi bentuk mulut terdapat pada serangga. Berdasarkan jenis
makanannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut
pengisap, mulut penusuk dan pengisap, mulut penjilat, dan mulut penggigit.
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Mulut
penusuk dan pengisap dimiliki oleh nyamuk, mulut penjilat dimiliki oleh lalat dan
lebah, sedangkan mulut penggigit dimiliki oleh belalang dan semut.

5. Lidah yang panjang dan lengket


Lidah yang panjang dan lengket dimiliki oleh beberapa hewan, seperti
cicak, bunglon, dan landak semut. Lidah tersebut digunakan untuk menangkap
mangsanya berupa serangga.
 Cara hewan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan tertentu
1. Cara hewan beradaptasi pada kondisi lingkungan tertentu
No. Nama Hewan Kemampuan Adaptasi
1 Unta Rambut pada kelopak mata untuk menghalangi debu,
telapak kaki yang lembut untuk memudahkan berjalan
di atas pasir, punuk berisi cadangan lemak yang dapat
dipecah menjadi energi, usus yang panjang untuk
menyerap lebih banyak air dalam makanan.
2 Beruang kutub Rambut putih untuk berkamuflase di lingkungan
bersalju dan lapisan lemak di bawah kulit untuk
bertahan di suhu dingin.
3 Kelelawar Ekolokasi (kemampuan mendeteksi mangsa, pemangsa,
dan benda di sekitarnya dengan pantulan suara)
4 Burung hantu Penglihatan dan pendengaran yang tajam
5 Lumba-lumba dan Kerap muncul ke permukaan laut untuk bernapas dan
paus kemampuan ekolokasi.

2. Cara hewan beradaptasi melindungi diri dari pemangsa


No. Nama Hewan Kemampuan Adaptasi
1 Cecak dan tokek Telapak kaki perekat untuk memudahkan merayap di
dinding dan kemampuan autotomi atau memutuskan
ekor untuk mengelabuhi pemangsa.
2 Bunglon Kemampuan mimikri atau mengubah warna kulit sesuai
kondisi lingkungannya guna mengelabuhi mangsa dan
pemangsanya.
3 Walang sangit Mengeluarkan bau yang menyengat untuk melindungi
diri dari pemangsa.
4 Landak Rambut seperti duri yang dilapisi keratin untuk
menakuti musuh dan melindungi diri dari pemangsa.
5 Kalajengking Memiliki sengat beracun di bagian ekor untuk
menyerang musuh.
6 Cumi-cumi Menyemprotkan cairan berwarna hitam seperti tinta
untuk menghindari diri dari pemangsa.
7 Ikan Buntal Kemamampuan menggembungkan tubuh untuk
perlindungan diri serta memiliki duri beracun pada
tubuhnya.
8 Trenggiling dan Memiliki struktur kulit yang keras, serta saat merasa
kaki seribu terancam keduanya akan menggulung diri agar
pemangsa kesulitan memangsanya.

Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh


 Manfaat adaptasi makhluk hidup bagi manusia dan lingkungan
1. Manfaat tumbuhan bagi manusia dan lingkungan
Nama
No. Kemampuan Adaptasi Manfaat Adaptasi
Tumbuhan
1 Lidah Buaya Memiliki daun berduri yang Lidah buaya dapat
berfungsi untuk mengurangi menyerap polusi udaya
penguapan, daun tebal untuk di sekitarnya. Daging
menyimpan air, dan akar yang lidah buaya juga dapat
panjang dan menyebar agar dimanfaatkan oleh
lebih mudah mencari air. manusia, misalnya untuk
menyembuhkan luka.
2 Bakau Memiliki akar tunjang yang Akar bakau berfungsi
berfungsi untuk menahan mencegah abrasi di
tumbuhan dari terjangan ombak. pantai serta perairan di
sekitar akar pohon bakau
menjadi tempat hidup
hewan laut, misalnya
ikan dan udang.

2. Manfaat hewan bagi manusia dan lingkungan


No. Nama Hewan Kemampuan Adaptasi Manfaat Adaptasi
1 Cacing tanah Cacing tanah hidup di dalam Kotoran cacing dapat
tanah yang lembab. Cacing membuat tanah jadi
bergeraj dan mencari makan di subur. Gerakan cacing di
dalam tanah. dalam tanah membuat
tanah berpori. Tanah
yang berpori membuat
tanah mampu menyerap
air dan nutrisi sehingga
tanaman yang hidup di
tanah tersebut menjadi
subur.
2 Domba Memiliki rambut tebal yang Rambut domba
berfungsi untuk menghangatkan dimanfaatkan manusia
tubuh saat suhu di lingkungan sebagai bahan pembuat
rendah. kain wol. Kain wol
biasanya dimanfaatkan
untuk pembuatan
pakaian hangat. Selain
itu, kotoran domba juga
dimanfaatkan sebagai
pupuk tanaman.

 Pelestarian tumbuhan dan hewan berdasarkan lingkungan hidupnya


1. Pelestarian tumbuhan berdasarkan lingkungan hidupnya
a. Bunga padma raksasa
Tumbuhan bunga padma raksasa atau raflesia memiliki mahkota berwarna
merah. Raflesia mengeluarkan aroma busuk seperti bangkai untuk mengundang
hewan penyerbuk seperti lalat agar hinggap dan menyerbuki bunganya. Raflesia
membutuhkan waktu hingga Sembilan bulan untuk tumbuh. Masa mekar bunga
raflesia hanya 5-7 hari. Raflesia merupakan tumbuhan langka. Oleh karena itu,
peran pemerintah sangat diperlukan dalam pelestarian tumbuhan tersebut.
Misalnya, menetapkan atau mendirikan taman konservasi untuk melindungi
tumbuhan raflesia.

b. Cendana
Cendana merupakan tumbuhan berkayu yang mengeluarkan aroma khas
wangi. Aromanya yang khas dan wangi membuat tumbuhan cendana
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan parfum dan aromaterapi. Namun,
tumbuhan cendana termasuk tumbuhan yang langka karena sulit dibudidayakan.
Kecambah dari pohon cendana merupakan tumbuhan parasite sehingga harus
menumpang tumbuhan lainnya.

2. Pelestarian hewan berdasarkan lingkungan hidupnya


a. Orang utan
Orang utan merupakan hewan endemic yang hidup tersebar di hutan tropis
Indonesia, tepatnya di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Saat ini, ancaman
kelangsungan hidup orang utan mencakup berubahnya fungsi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan pembukaan jalan. Upaya pelestarian
terhadap orang utan pun dilakukan, seperti kerja sama WWF-Indonesia dengan
pemerintah dalam mengembangkan rencana tata ruang ekosistem sebagai upaya
pengembalian hutan sebagai habitat orang utan. Selain itu dibangunnya
penangkaran orang utan di Bukit Lawang, Sumatra dan di Tanjung Puting,
Kalimantan.
b. Gajah Sumatra
Gajah Sumatra merupakan hewan endemik di Pulau Sumatra. Keberadaan
gajah Sumatra menjadi langka karena perburuan dan berubahnya fungsi hutan
menjadi pemukinan dan perkebunan. Sebagai langkah pencegahan dari
kepunahan, pemerintah menetapkan beberapa wilayah sebagai Pusat Konservasi
Gajah Sumtra, misalnya Taman Nasional Way Kambas di Lampung dan Taman
Nasional Tesso Nilo di Riau.

PPKn
( KD 3.4 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
 Makna persatuan dalam perbedaan
Ada banyak perbedaan di lingkungan masyarakat, misalnya suku, ras, agama,
bahasa dan budaya. Perbedaan tersebut adalah kekayaan bangsa kita. Untuk menjaga
semangat semangat persatuan dalam perbedaan, kita perlu hidup dengan rukun. Ada
beberapa sikap yang diperlukan untuk mencapai persatuan dalam perbedaan, yaitu peduli,
mendahulukan kepentingan bersama, dan toleransi. Manfaat hidup rukun antara lain
sebagai berikut.
1. Menciptakan kedamaian
2. Hidup menjadi aman, nyaman, dan tentram.
3. Menghindari perselisihan
4. Dapat saling membantu ketika mengalami kesusahan, serta
5. Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
 Nilai-nilai persatuan dalam perbedaan di lingkungan sekolah
Ada banyak penerapan nilai-nilai persatuan di sekolah. Berikut contoh kegiatan
menunjukkan persatuan dalam perbedaan di sekolah:
1. Membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran.
2. Melakukan piket kelas bersama-sama
3. Bermain bersama pada jam istirahat, tanpa membeda-bedakan
4. Mengumpulkan sumbangan untuk teman yang terkena musibah.
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di sekolah:
1. Dapat saling membantu jika ada pelajaran yang tidak dimengerti.
2. Suasana belajar di kelas menjadi nyaman
3. Persahabatan semakin erat
4. Membangun kekompakan ketika berolahraga
 Pelaksanaan nilai-nilai persatuan dalam perbedaan di lingkungan masyarakat
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di masyarakat.
1. Membantu korban bencana alam tanpa melihat latar belakang mereka
2. Mempersilahkan orang lain untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing
3. Membantu tetangga yang kesusahan, meskipun berbeda suku atau agama.
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di masyarakat.
1. Kehidupan bermasyarakat menjadi aman, tentram, dan damai.
2. Masalah lebih cepat terselesaikan karena semua masyrakat bersatu.
3. Lebih banyak pendapat yang disampaikan ketika bermusyawarah.
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
 Meneladani kerja sama para pejuang sebagai bentuk penerapan nilai persatuan
dan kesatuan
Latar belakang para pahlawan kemerdekaan Indonesia berasal dari suku bangsa
yang berbeda-beda dan keahlian yang berbeda-beda tidak melemahkan semangat mereka
untuk bersatu melawan penjajah. Mereka melawan penjajah dengan cara mereka masing-
masing. Kerja sama mereka merupakan bentuk dari penerapan nilai persatuan dan
kesatuan. Hal itu sesuai dengan bunyi sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.
Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
penting agar terhindar dari perselisihan dan tercapaianya kehidupan yang damai, aman,
nyaman, dan tentram. Salah satu penerapan nilai persatuan dan kesatuan adalah dengan
melakukan kerja sama. Kerja sama berarti usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan
secara bersama-sama. Mengerjakan sesuatu secara bekerja sama membawa manfaat
antara lain pekerjaan menjadi lebih cepat selesai, terasa lebih ringan, dan dapat
memperkuat semangat persatuan.
 Sikap rela berkorban sebagai penerapan nilai persatuan dan kesatuan
Sikap rela berkorban dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dan juga
nasionalisme. Rela berkorban demi kepentingan bersama akan mempererat persaudaraan.
Sikap rela berkorban tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
di sekolah. Misalnya menyisihkan uang saku untuk membantu korban bencana alam,
membersihkan ruang kelas setelah jam pulang sekolah, dan mengurangi waktu bermain
untuk belajar bersama teman.
 Sikap pantang menyerah sebagai penerapan nilai persatuan dan kesatuan
Salah satu contoh penerapan nilai persatuan dan kesatuan adalah kerja sama.
Dalam bekerja sama mencapai tujuan, kita perlu rela berkorban. Selain rela berkorban,
sikap pantang menyerah juga dibutuhkan dalam bekerja sama. Berikut contoh sikap
pantang menyerah di kehidupan sehari-hari.
1. Giat belajar untuk mendapat nilai yang baik.
2. Meminta bantuan teman, guru, atau orang tua jika kesulitan memahami pelajaran.
3. Membela kebenaran dan keadilan.
4. Memperbaiki diri jika memiliki kekurangan.
5. Menerima saran dari orang lain dengan hati terbuka.
Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh
 Menjelaskan manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Peribahasa yang berbunyi “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” sangat sesuai
dengan persatuan dalam perbedaan yang ada di Indonesia. Peribahasa tersebut memiliki
arti suatu bangsa akan menjadi kuat dan semakin maju jika bersatu dan tidak terpecah
belah. Menjaga perstuan dan kesatuan bangsa tidak dijaga, dapat terjadi perselisihan yang
pada akhirnya akan memecah belah. Berikut manfaat persatuan dan kesatuan bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju.
2. Pembangunan nasional akan berjalan dengan lancer, aman, dan cepat.
3. Kesejahteraan masyarakat akan tercapai secara adil dan seimbang.
4. Bangsa Indonesia terhindar dari perselisihan yang berakar pada perbedaan budaya,
serta agama.
5. Persaudaraan antarwarga Negara terjalin semakin erat.
 Pentingnya persatuan dan kesatuan demi kesejahteraan rakyat
Persatuan dan kesatuan menjadi alat utama dalam melawan penjajah untuk meraih
kemerdekaan. Kini, kita juga perlu menerapkan nilai persatuan dan kesatuan untuk
mempertahankan kemerdekaan dan melaksanakan pembangunan. Pembangunan bangsa
yang stabil dan berkesinambungan akan menjamin kesejahteraan rakyat di segala bidang.
Beberapa contoh penerapan nilai-nilai persatuan dan kesatuan demi mencapai
kesejahteraan rakyat, yaitu sebagai berikut.
1. Mencintai dan menggunakan produk Indonesia
Menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberikan kesempatan kepada
pengusaha Indonesia untuk maju. Perusahaan dalam negeri pun akan semakin
berkembang dan dapat mempekerjakan pegawai dalam negeri pula. Dengan
demikian, pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan rakyat akan meningkat.
2. Rajin belajar untuk membangun bangsa
Sebagai pelajar, kita dapat turut membantu pembangunan dengan cara giat
belajar. Pengetahuan sangat penting untuk membuka wawasan. Kita dapat saling
bertukar pengetahuan dan wawasan, meskipun berbeda suku bangsa, budaya, atau
agama. Pengetahuan yang kita peroleh dapat digunakan untuk pembangunan.
3. Mempererat kerja sama
Kerja sama dalam bidang ekonomi contohnya adalah kerja sama antara dua
daerah yang memiliki sumber daya alam berbeda dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan.
 Mempertahankan persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan
Persatuan dan kesatuan bangsa penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan
mencapai kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
kita turut aktif dalam mempertahankannya. Berikut beberapa cara untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan.
1. Menjaga keharmonisan antarsuku bangsa dan agama.
2. Meningkatkan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
3. Memperluas pergaulan dengan orang yang berlainan suku bangsa dan agama.
4. Meningkatkan pendidikan masyarakat agar wawasan dan pengetahuan bertambah.
5. Tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
6. Meningkatkan rasa peduli sosial kepada orang-orang di sekitar.
7. Melakukan pemerataan pembangunan hingga ke seluruh pelosok negeri.

SBdP v
( KD 3.3 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
 Pola lantai dalam gerak tari
A. Gerak tari
Gerak tari merupakan salah satu unsur pada tari. Gerak tari ada berbagai macam,
yaitu sebagai berikut:
1. Gerak tari klasik, merupakan gerak tari yang menirukan kegiatan manusia. Selain
itu, gerak tari klasik dapat juga menirukan gerakan hewan tertentu. Gerak tari
klasik mengikuti pola-pola gerakan tertentu. Contohya gerak pada tari Topeng,
tari Golek, dan tari Bedhaya.
2. Gerak tari kerakyatan, merupakan gerakan yang meniru kegiatan dan emosi
manusia atau perangai hewan. Contohya gerak tari Reog Ponorogo dan tari Ketuk
Tilu.
3. Gerak tari kreasi baru, merupakan gerak tari yang dibentuk dari gerak tari yang
sudah ada, misalnya gerak tari klasik atau tari kerakyatan, yang dikembangkan
atau dipadukan menjadi rangkaian gerak baru yang sesuai dengan zaman
sekarang. Contohnya gerak tari Saman, tari Kecak, dan tari Seringi.

B. Pola lantai
Saat melakukan tari kelompok, para penari membuat bentuk atau formasi tertentu
yang disebut pola lantai. Pola lantai dapat dibentuk secara tunggal, berpasangan, atau
berkelompok. Terdapat dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan
lengkung. Pola lurus terdiri atas pola horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pola garis lurus dan lengkung ini masing-masing mengalami perkembangan. Pola
garis lurus berkembang menjadi pola segitiga, segi empat, segi lima, dan zig-zag.
Sementara pola garis lengkung berkembang menjadi pola lingkaran, lengkung ke
depan, lengkung ke belakang, dan angka delapan.
 Pola lantai tari tunggal, berpasangan, dan berkelompok
Ada tiga bentuk penyajian tari, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan berkelompok.
Setiap bentuk tersebut dapat memiliki pola lantai yang berbeda-beda.
1. Tari tunggal merupakan tari yang dilakukan oleh satu orang penari atau banyak penari
secara bersamaan. Pola lantai untuk tari tunggal dapat berbentuk pola horizontal,
vertikal, atau diagonal. Contoh tari tunggal adalah tari Jaipong dan tari Topeng
Kelana.
2. Tari berpasangan merupakan tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari
berpasangan dapat dilakukan oleh banya penari secara berpasang-pasnagan. Pola
lantai tari berpasangan dapat berbentuk pola horizontal, vertikal, atau diagonal.
Contoh tari berpasangan adalah tari Serempang Dua Belas dan tari Payung.
3. Tari berkelompok adalah tari yang dilakukan secara berkelompok. Pola lantai tari
berkelompok dapat berupa pola melingkar, angka delapan, atau melengkung. Contoh
tari berkelompok adalah tari Piring dan tari Lego-Lego.

Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan


 Pola lantai pada tarian daerah
Gerakan dalam tarian daerah harus diperagakan secara selaras agar tarian tampak
indah. Penari biasanya berpindah-pindah tempat atau berubah posisi melalui suatu
gerakan. Perpindahan tempat tersebut mengikuti sebuah formasi yang disebut pola lantai.
Dengan adanya pola lantai, tarian akan tampak lebih indah dan bervariasi gerakannya.
Contoh identifikasi pola lantai tarian daerah, yaitu tari Piring. Tari Piring
merupakan kebudayaan asli masyarakat suku Minangkabau di Sumatra Barat. Secara
keseluruhan gerakan tari Piring menceritakan tentang tahapan kegiatan dalam budi daya
tanaman padi yang melambangkan suasana gotong royong dan kerja sama dalam
masyarakat.
Berikut beberapa contoh pola lantai dalam tari Piring:
1. Pola lantai horizontal
Pola lantai berbentuk garis lintang. Para penari berbaris melintang sesuai dengan
gerakan tari.

2. Pola lantai vertikal


Pola lantai berbentuk garis bujur. Para penari berbaris membujur sesuai dengan
gerakan tari.

3. Pola lantai lingkaran


Pola lantai berbentuk garis lingkaran. Para penari berada pada posisi melingkar sesuai
denan gerakan tari.

 Mempraktikkan pola lantai tari daerah


Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh
 Pola lantai dan gerakan tari Merak
Tari Merak merupakan tarian daerah yang berasal dari Jawa Barat. Gerakan dalam
tari Merak termasuk gerak tari klasik, yaitu gerak tari yang menirukan kegiatan manusia
atau hewan yang terpilih dan mempunyai pola-pola gerakan. Tari Merak biasannya
diperagakan secara berkelompok. Saat melakukan tari secara berkelompok, para penari
membuat bentuk atau formasi tertentu yang disebut pola lantai. Pola lantai merupakan
garis yang dilalui penari saat melakukan gerak tari.

 Mempraktikkan gerak dan pola lantai tari Merak


Gerakan tari kelompok harus dilakukan dengan kompak dan memiliki komposisi
formasi tarian yang baik. Agar tarian dapat ditampilkan dengan baik, berlatihlah secara
rutin dan menggunakan properti tari yang sesuai.
Pada tari Merak, salah satu properti yang digunakan adalah selendang yang
ujungnya dikaitkan ke salah satu jari. Berikut beberapa contoh gerakan dalam tari Merak.

Anda mungkin juga menyukai