BAHASA INDONESIA
( KD 3.4 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
Kata tanya untuk membuat peta pikiran suatu teks
Peta pikiran dapat dibuat dengan menggunakan kata tanya. Beirkut adalah kata
tanya beserta fungsinya yang dapat digunakan untuk membuat peta pikiran.
1. Apa (what)
Kata tanya untuk menanyakan hal atau peristiwa yang terjadi.
2. Siapa (who)
Kata tanya untuk menanyakan seseorang atau pelaku yang terlibat dalam suatu
peristiwa.
3. Kapan (when)
Kata tanya untuk menannyakan waktu terjadinyya suatu peristiwa.
4. Di mana (where)
Kata tanya untuk menanyakan tempat terjadinya suatu peristiwa.
5. Mengapa (why)
Kata tanya untuk menanyakan penyebab terjadinya suatu peristiwa.
6. Bagaimana (how)
Kata tanya untuk menanyakan cara atau proses terjadinya suatu peristiwa.
Menuliskan informasi penting suatu teks dalam bentuk peta pikiran
Suatu teks memiliki informasi penting. Informasi penting tersebut dapat kita
temuka dengan membaca teks secara utuh. Kita juga dapat menemukannya menggunakan
kata tanya (5W+1H). dengan membuat pertanyaan menggunakan kata tanya (5W+1H)
dan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, kita akan lebih mudah menemukan
informasi penting
Informasi penting yang sudah kita temukan dapat kita sajikan dalam bentuk peta
pikiran agar kita dapat dengan mudah memahami dan mengingat informasi penting yang
terdapat dalam suatu teks.
Mengidentifikasi informasi penting suatu teks
Langkah identifikasi informasi penting menggunakan kata tanya apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Contohnya pada kalimat “Peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.”
Informasi pada kalimat tersebut berupa waktu terjadinya suatu peristiwa. Oleh
karena itu, kata tanya yang tepat adalah kapan. Jadi, kalimat tanya yang tepat adalah
“Kapan terjadinya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?”
Menuliskan informasi penting dalam teks sejarah
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Menuliskan informasi penting suatu teks menggunakan kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan sesuai kaidah bahasa
Indonesia yang tercantum dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan
menggunakan kata yang sesuai. Kalimat efektif memiliki susunan yang berurutan, yaitu S
(subjek), P (predikat), O (objek), dan K (keterangan).
Contoh :
1. Seluruh bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
S P O
2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
Jakarta.
S P O K
Melengkapi peta pikiran menggunakan kalimat efektif
Informasi penting yang terdapat dalam suatu teks, dapat disajikan dalam bentuk
peta pikiran. Peta pikiran dapat membuatmu lebih mudah mengingat informasi penting
tersebut. Akan tetapi, saat membuat peta pikiran, akan lebih baik jika kamu
menggunakan kalimat efektif. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuanmu menulis
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Membuat peta pikiran dari teks sejarah
Peta pikiran juga dapat kamu gunakan untuk membandingkan informasi penting dari
teks sejarah. Berdasarkan peta pikiran yang berisi informasi dari teks tersebut, kamu akan
lebih mudah membandingkan isi dan juga informasi dari teks. Berikut langkah-langkah
membuat peta pikiran dari teks sejarah.
1. Bacalah teks dengan cermat.
2. Buatlah kerangka peta pikiran menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.
3. Tulislah informasi setiap bagian teks berdasarkan kerangka peta pikiran yang kamu
buat.
Menuliskan informasi penting dalam bentuk diagram
Gunakan kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana untuk
menemukan informasi penting dalam suatu teks. Setelah itu, kamu dapat menyajikannya
dalam bentuk diagram agar lebih mudah diingat.
Contoh diagramnya.
Judul Teks
3. Bentuk kaki
a. Kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam.
Fungsinya adalah utnuk mencengkram mangsa dan merobek makanan.
b. Burung pengais memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu
jari menghadap ke belakang. Bentuk kaki tersebut digunakan untuk menggais
atau menggali tanah dalam mencari makanan. Hewan yang memiliki bentuk
kaki jenis ini adalah ayam. Kaki ayam juga dilengkapi jalu yang digunakan
untuk menyerang musuh.
c. Jenis burung pemakan ikan (perenang) biasanya memiliki kaki yang
berselaput. Kaki jenis ini berguna untuk berenang atau berjalan di lingkungan
yang berlumpur. Burung yang memiliki bentuk kaki jenis ini adalah pelikan.
d. Jenis burung pemakan serangga seperti burung pelatuk, memiliki dua jari kaki
yang menghadap ke belakang dengan kuku yang tajam. Struktur kaki tersebut
digunakan untuk memanjat pohon ketika mencari serangga.
4. Bentuk mulut
Variasi bentuk mulut terdapat pada serangga. Berdasarkan jenis
makanannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut
pengisap, mulut penusuk dan pengisap, mulut penjilat, dan mulut penggigit.
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Mulut
penusuk dan pengisap dimiliki oleh nyamuk, mulut penjilat dimiliki oleh lalat dan
lebah, sedangkan mulut penggigit dimiliki oleh belalang dan semut.
b. Cendana
Cendana merupakan tumbuhan berkayu yang mengeluarkan aroma khas
wangi. Aromanya yang khas dan wangi membuat tumbuhan cendana
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan parfum dan aromaterapi. Namun,
tumbuhan cendana termasuk tumbuhan yang langka karena sulit dibudidayakan.
Kecambah dari pohon cendana merupakan tumbuhan parasite sehingga harus
menumpang tumbuhan lainnya.
PPKn
( KD 3.4 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
Makna persatuan dalam perbedaan
Ada banyak perbedaan di lingkungan masyarakat, misalnya suku, ras, agama,
bahasa dan budaya. Perbedaan tersebut adalah kekayaan bangsa kita. Untuk menjaga
semangat semangat persatuan dalam perbedaan, kita perlu hidup dengan rukun. Ada
beberapa sikap yang diperlukan untuk mencapai persatuan dalam perbedaan, yaitu peduli,
mendahulukan kepentingan bersama, dan toleransi. Manfaat hidup rukun antara lain
sebagai berikut.
1. Menciptakan kedamaian
2. Hidup menjadi aman, nyaman, dan tentram.
3. Menghindari perselisihan
4. Dapat saling membantu ketika mengalami kesusahan, serta
5. Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai-nilai persatuan dalam perbedaan di lingkungan sekolah
Ada banyak penerapan nilai-nilai persatuan di sekolah. Berikut contoh kegiatan
menunjukkan persatuan dalam perbedaan di sekolah:
1. Membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran.
2. Melakukan piket kelas bersama-sama
3. Bermain bersama pada jam istirahat, tanpa membeda-bedakan
4. Mengumpulkan sumbangan untuk teman yang terkena musibah.
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di sekolah:
1. Dapat saling membantu jika ada pelajaran yang tidak dimengerti.
2. Suasana belajar di kelas menjadi nyaman
3. Persahabatan semakin erat
4. Membangun kekompakan ketika berolahraga
Pelaksanaan nilai-nilai persatuan dalam perbedaan di lingkungan masyarakat
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di masyarakat.
1. Membantu korban bencana alam tanpa melihat latar belakang mereka
2. Mempersilahkan orang lain untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing
3. Membantu tetangga yang kesusahan, meskipun berbeda suku atau agama.
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam
perbedaan di masyarakat.
1. Kehidupan bermasyarakat menjadi aman, tentram, dan damai.
2. Masalah lebih cepat terselesaikan karena semua masyrakat bersatu.
3. Lebih banyak pendapat yang disampaikan ketika bermusyawarah.
Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Meneladani kerja sama para pejuang sebagai bentuk penerapan nilai persatuan
dan kesatuan
Latar belakang para pahlawan kemerdekaan Indonesia berasal dari suku bangsa
yang berbeda-beda dan keahlian yang berbeda-beda tidak melemahkan semangat mereka
untuk bersatu melawan penjajah. Mereka melawan penjajah dengan cara mereka masing-
masing. Kerja sama mereka merupakan bentuk dari penerapan nilai persatuan dan
kesatuan. Hal itu sesuai dengan bunyi sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.
Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
penting agar terhindar dari perselisihan dan tercapaianya kehidupan yang damai, aman,
nyaman, dan tentram. Salah satu penerapan nilai persatuan dan kesatuan adalah dengan
melakukan kerja sama. Kerja sama berarti usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan
secara bersama-sama. Mengerjakan sesuatu secara bekerja sama membawa manfaat
antara lain pekerjaan menjadi lebih cepat selesai, terasa lebih ringan, dan dapat
memperkuat semangat persatuan.
Sikap rela berkorban sebagai penerapan nilai persatuan dan kesatuan
Sikap rela berkorban dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dan juga
nasionalisme. Rela berkorban demi kepentingan bersama akan mempererat persaudaraan.
Sikap rela berkorban tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
di sekolah. Misalnya menyisihkan uang saku untuk membantu korban bencana alam,
membersihkan ruang kelas setelah jam pulang sekolah, dan mengurangi waktu bermain
untuk belajar bersama teman.
Sikap pantang menyerah sebagai penerapan nilai persatuan dan kesatuan
Salah satu contoh penerapan nilai persatuan dan kesatuan adalah kerja sama.
Dalam bekerja sama mencapai tujuan, kita perlu rela berkorban. Selain rela berkorban,
sikap pantang menyerah juga dibutuhkan dalam bekerja sama. Berikut contoh sikap
pantang menyerah di kehidupan sehari-hari.
1. Giat belajar untuk mendapat nilai yang baik.
2. Meminta bantuan teman, guru, atau orang tua jika kesulitan memahami pelajaran.
3. Membela kebenaran dan keadilan.
4. Memperbaiki diri jika memiliki kekurangan.
5. Menerima saran dari orang lain dengan hati terbuka.
Sub Tema 3 Bersatu Kita Teguh
Menjelaskan manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Peribahasa yang berbunyi “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” sangat sesuai
dengan persatuan dalam perbedaan yang ada di Indonesia. Peribahasa tersebut memiliki
arti suatu bangsa akan menjadi kuat dan semakin maju jika bersatu dan tidak terpecah
belah. Menjaga perstuan dan kesatuan bangsa tidak dijaga, dapat terjadi perselisihan yang
pada akhirnya akan memecah belah. Berikut manfaat persatuan dan kesatuan bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju.
2. Pembangunan nasional akan berjalan dengan lancer, aman, dan cepat.
3. Kesejahteraan masyarakat akan tercapai secara adil dan seimbang.
4. Bangsa Indonesia terhindar dari perselisihan yang berakar pada perbedaan budaya,
serta agama.
5. Persaudaraan antarwarga Negara terjalin semakin erat.
Pentingnya persatuan dan kesatuan demi kesejahteraan rakyat
Persatuan dan kesatuan menjadi alat utama dalam melawan penjajah untuk meraih
kemerdekaan. Kini, kita juga perlu menerapkan nilai persatuan dan kesatuan untuk
mempertahankan kemerdekaan dan melaksanakan pembangunan. Pembangunan bangsa
yang stabil dan berkesinambungan akan menjamin kesejahteraan rakyat di segala bidang.
Beberapa contoh penerapan nilai-nilai persatuan dan kesatuan demi mencapai
kesejahteraan rakyat, yaitu sebagai berikut.
1. Mencintai dan menggunakan produk Indonesia
Menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberikan kesempatan kepada
pengusaha Indonesia untuk maju. Perusahaan dalam negeri pun akan semakin
berkembang dan dapat mempekerjakan pegawai dalam negeri pula. Dengan
demikian, pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan rakyat akan meningkat.
2. Rajin belajar untuk membangun bangsa
Sebagai pelajar, kita dapat turut membantu pembangunan dengan cara giat
belajar. Pengetahuan sangat penting untuk membuka wawasan. Kita dapat saling
bertukar pengetahuan dan wawasan, meskipun berbeda suku bangsa, budaya, atau
agama. Pengetahuan yang kita peroleh dapat digunakan untuk pembangunan.
3. Mempererat kerja sama
Kerja sama dalam bidang ekonomi contohnya adalah kerja sama antara dua
daerah yang memiliki sumber daya alam berbeda dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan.
Mempertahankan persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan
Persatuan dan kesatuan bangsa penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan
mencapai kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
kita turut aktif dalam mempertahankannya. Berikut beberapa cara untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan.
1. Menjaga keharmonisan antarsuku bangsa dan agama.
2. Meningkatkan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
3. Memperluas pergaulan dengan orang yang berlainan suku bangsa dan agama.
4. Meningkatkan pendidikan masyarakat agar wawasan dan pengetahuan bertambah.
5. Tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
6. Meningkatkan rasa peduli sosial kepada orang-orang di sekitar.
7. Melakukan pemerataan pembangunan hingga ke seluruh pelosok negeri.
SBdP v
( KD 3.3 dan 4.4 )
Sub Tema 1 Rukun dalam Perbedaan
Pola lantai dalam gerak tari
A. Gerak tari
Gerak tari merupakan salah satu unsur pada tari. Gerak tari ada berbagai macam,
yaitu sebagai berikut:
1. Gerak tari klasik, merupakan gerak tari yang menirukan kegiatan manusia. Selain
itu, gerak tari klasik dapat juga menirukan gerakan hewan tertentu. Gerak tari
klasik mengikuti pola-pola gerakan tertentu. Contohya gerak pada tari Topeng,
tari Golek, dan tari Bedhaya.
2. Gerak tari kerakyatan, merupakan gerakan yang meniru kegiatan dan emosi
manusia atau perangai hewan. Contohya gerak tari Reog Ponorogo dan tari Ketuk
Tilu.
3. Gerak tari kreasi baru, merupakan gerak tari yang dibentuk dari gerak tari yang
sudah ada, misalnya gerak tari klasik atau tari kerakyatan, yang dikembangkan
atau dipadukan menjadi rangkaian gerak baru yang sesuai dengan zaman
sekarang. Contohnya gerak tari Saman, tari Kecak, dan tari Seringi.
B. Pola lantai
Saat melakukan tari kelompok, para penari membuat bentuk atau formasi tertentu
yang disebut pola lantai. Pola lantai dapat dibentuk secara tunggal, berpasangan, atau
berkelompok. Terdapat dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan
lengkung. Pola lurus terdiri atas pola horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pola garis lurus dan lengkung ini masing-masing mengalami perkembangan. Pola
garis lurus berkembang menjadi pola segitiga, segi empat, segi lima, dan zig-zag.
Sementara pola garis lengkung berkembang menjadi pola lingkaran, lengkung ke
depan, lengkung ke belakang, dan angka delapan.
Pola lantai tari tunggal, berpasangan, dan berkelompok
Ada tiga bentuk penyajian tari, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan berkelompok.
Setiap bentuk tersebut dapat memiliki pola lantai yang berbeda-beda.
1. Tari tunggal merupakan tari yang dilakukan oleh satu orang penari atau banyak penari
secara bersamaan. Pola lantai untuk tari tunggal dapat berbentuk pola horizontal,
vertikal, atau diagonal. Contoh tari tunggal adalah tari Jaipong dan tari Topeng
Kelana.
2. Tari berpasangan merupakan tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari
berpasangan dapat dilakukan oleh banya penari secara berpasang-pasnagan. Pola
lantai tari berpasangan dapat berbentuk pola horizontal, vertikal, atau diagonal.
Contoh tari berpasangan adalah tari Serempang Dua Belas dan tari Payung.
3. Tari berkelompok adalah tari yang dilakukan secara berkelompok. Pola lantai tari
berkelompok dapat berupa pola melingkar, angka delapan, atau melengkung. Contoh
tari berkelompok adalah tari Piring dan tari Lego-Lego.