Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5

PENYAKIT
SKLEROSIS
Definisi
Multipel Sklerosis (MS) adalah penyakit degenerati sistem saraf pusat (SSP) kronis yang
meliputi kerusakan mielin (material lemak & protein dari selaput saraf)
MS secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun
tubuhsendiri, yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh
terhadap penyakitvirus dan bakteri, dengan alasan yang tidak diketahui mulai
menyerang jaringan tubuh normal.Pada kasus ini menyerang sel yang membentuk
mielin.
Ms merupakan penyakit kronis dimana terjadi demielinisasi ireguler pada susunan saraf
pusat / perier yang mengakibatkan berbagai derajat penurunan motorik, sensorik dan
jugakognitif.MS merupakan penyakit kronis dari sistem saraf pusat degeratif
dikarakteristikan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medula spinalis.
Multiple skleriosis adalah penyakit kronis pada system saraf pusat (SSP)
yangdikateristikan oleh sedikit lapisan dari batas substansia alba pada saraf optic, otak,
dan medullaspinalis

Etiologi
APA PENYEBAB MULTIPEL SKLEROSIS
Penyakit ini bel di ketahui pasti namun , para ilmuan memperkirakan bahwa terdapat
beberapa faktor penyebab terjadinya multipel sklerosis, yaitu
Jenis kelamin.
Riwayat keluarga.
Infeksi tertentu.
Penyakit autoimun
Merokok
Kelainan pada unsur pokok lipid mielin
inveksi virus pada SSP
Racun yang beredar dalam css

PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Patofisiologi

multiple sclerosis didahului


dengan pembentukan lesi awal
berupa infiltrat mononuklear
dengan cuffing di sekitar
pembuluh darah vena dan infiltrasi
di sekitar substansi alba. Proses
peradangan tersebut
menyebabkan disfungsi sawar
darah otak.
Manifestasi klinis

Sklerosis multipel menyebabkan banyak gejala yang


berbeda, termasuk hilangnya penglihatan, nyeri, rasa
lelah, dan gangguan koordinasi. Gejala, keparahan, dan
durasi dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa
orang mungkin bebas dari gejala pada sebagian besar
hidup mereka, sementara yang lain dapat memiliki
gejala kronis yang parah,
sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak
yang melindungi serabut saraf (mielin). Hal ini
menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan
seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, multiple
sclerosis dapat menyebabkan penurunan atau
kerusakan saraf permanen. PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Komplikasi

Multiple sclerosis dapat


menimbulkan beberapa komplikasi,
antara lain: Depresi. Deep vein
thrombosis. Epilepsi
PENATALAKSANAAN

tujuan pengobatan ini menghilangkan gejala, penatalaksanaan pada


serangan akut dan kronik :
A. Penatalaksanaan serangan akut :
1. Hormon kortikosteroid atau Adreno kortikosteroid digunakan
untuk menurunkan inflamasi, kekambuhan dalam waktu singkat
atau aksarsebasi (exacerbation
2. Imunosupreson dapat menstabilkan kondisi penyakit
3. Beta interfenon (betaseron) untuk mempercepat penurunan gejala
B. Penatalaksanaan gejala kronik
1. Pengobatan spatic seperti bacloferan (lioresal)
2. Control kelelahan dengan namatidin (simmetrel)
3. Pengobatan depresi dengan antidepresan dan konseling
4. Kandung kemih dengan antikolinergik dan pemasangan kateter
total
5. BAB dengan laksatik dan supositoria
PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Diagnosa keperawatan
Dalam menegakan diagnosa Multiple sklerosis di butuhkan
beberapa pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
a. Pemeriksaan elektoporesis susnan saraf pusat, antibodi
b. Gambaran MRI di temukan sedikit scar plag sepanjang
substansia
c. Penglihatan,pendengaran , dan sematosensorik lambat
menunjukan adanya kelainan
d. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan
kelumpuhan saraf perkemihan
INTERVENSI

peningkatan dari pemberian bantuan dengan


cara berjalan untuk mempertahankan fungsi
tumbuh selama pasien dirawat dan selama
fase penyembuhan
1. Bantuan pasien untuk duduk di tempat tidur
2. Konsultasikan dengan tim fisioterapi untuk
merencanakan latihan
3. Sediakan alat ambulasi seperti Walker (alat
bantu jalan)
4.Bantu pasien berdiri

PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Pengkajian

A. Identitas
Pada umunya terjadi pada orang-orang yang hidup di daerah utara dengan
temperatus tinggi,terutama pada dewasa muda (20-40th).
b. Keluhan Utama
Muncul keluhan lemah pada anggota badan bahkan mengalami spastisitas /
kekejangan dan kakuotot, kerusakan penglihatan.
c .Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya klien pernah mengalami pengakit autoimun
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang
mengakibatkanerbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif
e. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit ini sedikit lebih banyak ditemukan di antara keluarga yang pernah
menderita penyakittersebut, yaitu kira-kira 6-8 kali lebih sering pada keluarga dekat.
F. psikososiospiritual
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat sertarespons atau pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-harinya, baik dalam keluarga ataupun dalammasyarakat. Adanya perubahan hubungan dan
peran karena klien mengalami kesulitan untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Pada pola persepsi dan
konsep diri, didapatkan klienmerasa tidak berdaya, tidak ada harapan,mudah marah dan tidak
kooperatif.perubahan yangterpenting pada klien dengan penyakit mutiple sclerosis adalah adanya gangguan
afek, berupaeuforia. Keluhan lain yang melibatkan gangguan serebral dapat berupa hilangnya daya ingat
dandimensia.
g. Pemeriksaan Fisik
1 .Keadaan umum
Klien dengan mutiple sclerosis umumnya tidak mengalami penurunan kesadaran. Adanya perubahan pada
tanda-tanda vital, meliputi bradikardi, hipotensi, dan penurunan frekuensi pernapasan berhubungan dengan
bercak lesi di medula spinalis.
2. B1 (Breathing)
Pada umumnya klien dengan mutiple sclerosis tidak mengalami gangguan pada sistem pernapasan.pada
beberapa klien yang telah lama menderita mutiple sclerosis dengan tampak daritirah baring lama, mengalami
gangguan fungsi pernapasan. Pemeriksaan fisik yang didapatmencakup hal-hal sebagai berikut:a.
Inspeksi umum : didapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi
sputum, sesak nafas, dan penggunaan otot bantu napas. b.
Palpasi : taktil premitus seimbang kanan dan kiric.
Perkusi : adanya suara resonan pada seluruh lapangan parud.
Auskultasi : bunyi napas tambahan seperti napas stridor,ronkhi pada klien dengan peningkatan produksi sekret
dan kemampuan batuk yang menurun yang sering di dapatkan pada klien dengan inaktivitas
3. B2 (Blood)
Pada umumnya klien dengan mutiple sclerosis tidak mengalami gangguan pada sistemkardiovaskuler.akibat dari
tirah baring lama dan inaktivitas biasanya klien mengalami hipotensi postural.
4 B3 (Brain)
Pengkajian B3 (brain) merupakan pengkajian fokus atau lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem
lainnya. Inspeksi umum didapatkan berbagai manifestasi akibat perubahan tingkahlaku.
5. B4 (Bladder)
Disfungsi kandung kemih. Lesi pada traktus kortokospinalis menimbulkan gangguan
pengaturanspingtersehingga timbul keraguan, frekuensi dan urgensi yang menunjukkan berkurangnyakapasitas
kandung kemih yang spatis.selalin itu juga timbul retensi dan inkontinensia.
6. B5 (Bowel)
Pemenuhan nutrisi berkurang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang karena kelemahanfisik umum
dan perubahan status kognitif. Penurunan aktivitas umum klien sering mengalamikonstipasi.
7. B6 (Bone)
Pada keadaan pasien mutiple sclerosisbiasanya didapatkan adanya kesuliatan untuk beraktivitaskarena
kelemahan spastik anggota gerak.kelemahan anggota gerak pada satu sisi tubuh atauterbagi secara asimetris
pada keempat anggota gerak.merasa lelah dan berat pada satu tungkai,dan pada waktu berjalan terlihat jelas
kaki yang sebelah terseret maju, dan pengontrolan yangkurang sekali. Klien dapat mengeluh tungkainya seakan-
akan meloncat secara spontan terutamapabila ia sedang berada di tempat tidur.keadaan spatis yang lebih berat
disertai dengan spasmeotot yang nyeri.

Anda mungkin juga menyukai