PENYAKIT
SKLEROSIS
Definisi
Multipel Sklerosis (MS) adalah penyakit degenerati sistem saraf pusat (SSP) kronis yang
meliputi kerusakan mielin (material lemak & protein dari selaput saraf)
MS secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun
tubuhsendiri, yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh
terhadap penyakitvirus dan bakteri, dengan alasan yang tidak diketahui mulai
menyerang jaringan tubuh normal.Pada kasus ini menyerang sel yang membentuk
mielin.
Ms merupakan penyakit kronis dimana terjadi demielinisasi ireguler pada susunan saraf
pusat / perier yang mengakibatkan berbagai derajat penurunan motorik, sensorik dan
jugakognitif.MS merupakan penyakit kronis dari sistem saraf pusat degeratif
dikarakteristikan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medula spinalis.
Multiple skleriosis adalah penyakit kronis pada system saraf pusat (SSP)
yangdikateristikan oleh sedikit lapisan dari batas substansia alba pada saraf optic, otak,
dan medullaspinalis
Etiologi
APA PENYEBAB MULTIPEL SKLEROSIS
Penyakit ini bel di ketahui pasti namun , para ilmuan memperkirakan bahwa terdapat
beberapa faktor penyebab terjadinya multipel sklerosis, yaitu
Jenis kelamin.
Riwayat keluarga.
Infeksi tertentu.
Penyakit autoimun
Merokok
Kelainan pada unsur pokok lipid mielin
inveksi virus pada SSP
Racun yang beredar dalam css
PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Patofisiologi
PANDUAN
PERTOLONGAN
PERTAMA | 2020
Pengkajian
A. Identitas
Pada umunya terjadi pada orang-orang yang hidup di daerah utara dengan
temperatus tinggi,terutama pada dewasa muda (20-40th).
b. Keluhan Utama
Muncul keluhan lemah pada anggota badan bahkan mengalami spastisitas /
kekejangan dan kakuotot, kerusakan penglihatan.
c .Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya klien pernah mengalami pengakit autoimun
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang
mengakibatkanerbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif
e. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit ini sedikit lebih banyak ditemukan di antara keluarga yang pernah
menderita penyakittersebut, yaitu kira-kira 6-8 kali lebih sering pada keluarga dekat.
F. psikososiospiritual
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat sertarespons atau pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-harinya, baik dalam keluarga ataupun dalammasyarakat. Adanya perubahan hubungan dan
peran karena klien mengalami kesulitan untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Pada pola persepsi dan
konsep diri, didapatkan klienmerasa tidak berdaya, tidak ada harapan,mudah marah dan tidak
kooperatif.perubahan yangterpenting pada klien dengan penyakit mutiple sclerosis adalah adanya gangguan
afek, berupaeuforia. Keluhan lain yang melibatkan gangguan serebral dapat berupa hilangnya daya ingat
dandimensia.
g. Pemeriksaan Fisik
1 .Keadaan umum
Klien dengan mutiple sclerosis umumnya tidak mengalami penurunan kesadaran. Adanya perubahan pada
tanda-tanda vital, meliputi bradikardi, hipotensi, dan penurunan frekuensi pernapasan berhubungan dengan
bercak lesi di medula spinalis.
2. B1 (Breathing)
Pada umumnya klien dengan mutiple sclerosis tidak mengalami gangguan pada sistem pernapasan.pada
beberapa klien yang telah lama menderita mutiple sclerosis dengan tampak daritirah baring lama, mengalami
gangguan fungsi pernapasan. Pemeriksaan fisik yang didapatmencakup hal-hal sebagai berikut:a.
Inspeksi umum : didapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi
sputum, sesak nafas, dan penggunaan otot bantu napas. b.
Palpasi : taktil premitus seimbang kanan dan kiric.
Perkusi : adanya suara resonan pada seluruh lapangan parud.
Auskultasi : bunyi napas tambahan seperti napas stridor,ronkhi pada klien dengan peningkatan produksi sekret
dan kemampuan batuk yang menurun yang sering di dapatkan pada klien dengan inaktivitas
3. B2 (Blood)
Pada umumnya klien dengan mutiple sclerosis tidak mengalami gangguan pada sistemkardiovaskuler.akibat dari
tirah baring lama dan inaktivitas biasanya klien mengalami hipotensi postural.
4 B3 (Brain)
Pengkajian B3 (brain) merupakan pengkajian fokus atau lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem
lainnya. Inspeksi umum didapatkan berbagai manifestasi akibat perubahan tingkahlaku.
5. B4 (Bladder)
Disfungsi kandung kemih. Lesi pada traktus kortokospinalis menimbulkan gangguan
pengaturanspingtersehingga timbul keraguan, frekuensi dan urgensi yang menunjukkan berkurangnyakapasitas
kandung kemih yang spatis.selalin itu juga timbul retensi dan inkontinensia.
6. B5 (Bowel)
Pemenuhan nutrisi berkurang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang karena kelemahanfisik umum
dan perubahan status kognitif. Penurunan aktivitas umum klien sering mengalamikonstipasi.
7. B6 (Bone)
Pada keadaan pasien mutiple sclerosisbiasanya didapatkan adanya kesuliatan untuk beraktivitaskarena
kelemahan spastik anggota gerak.kelemahan anggota gerak pada satu sisi tubuh atauterbagi secara asimetris
pada keempat anggota gerak.merasa lelah dan berat pada satu tungkai,dan pada waktu berjalan terlihat jelas
kaki yang sebelah terseret maju, dan pengontrolan yangkurang sekali. Klien dapat mengeluh tungkainya seakan-
akan meloncat secara spontan terutamapabila ia sedang berada di tempat tidur.keadaan spatis yang lebih berat
disertai dengan spasmeotot yang nyeri.