Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : PENGARUH LIFE STYLE PADA LANSIA DENGAN


DIABETES MELITUS TIPE 2

Pukul : 10.00 WITA - Selesai

Sasaran : warga di Desa Kema 2

Tempat : Rumah masing-masing warga yang akan dikunjungi di Desa


Kema 2

I. Latar Belakang

Diabetes Melitus merupakan ketidakmampunya tubuh untuk mengontrol kadar


gula dalam darah sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada metabolisme
seperti kenaikan pada gula darah, yang disebabkan adanya penurunan insulin. Pola
hidup yang tidak sehat merupakan salah satu pemicu terjadinya penyakit diabetes,
seperti pola makan yang tidak dapat dikontrol, oleh karena itu ketika seseorang
menderita diabetes, cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah gaya
hidup dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti pola makan teratur, olah
raga dan istirahat. Akan tetapi berbeda dengan lansia, pada lansia tentunya sudah
terjadi perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi tubuh, untuk itu yang dapat
dilakukan pada lansia adalah dengan pengobatan dan olahraga seperti berjalan
kaki selama 30 menit.

WHO memprediksikan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan meningkat


dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030,
sedangkan International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan pada tahun
2009 jumlah penderita diabetes akan meningkat dari 7 juta pada tahun 2009. Ini
akan mencapai 12 juta pada tahun 2030 (Persi, 2011). Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah penderita diabetes pada tahun 2003 adalah 13,7 juta.
Menurut model pertumbuhan penduduk, diperkirakan 20,1 juta orang akan
menderita diabetes pada tahun 2030, dengan prevalensi 14,7. % di perkotaan dan
perdesaan 7,2% (Persi, 2011). Menurut penelitian Khairani (2007), prevalensi
diabetes tipe 2 adalah 15,8%, dan semua populasi tersebut ditemukan pada
kelompok umur 60-70 tahun, tetapi tidak pada lansia diatas 70 tahun.

II. Tujuan Penyuluhan


Untuk memberikan dukungan pada lansia dengan cara mempertahankan pola
hidup sehat, yang tujuannya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan audience


1. 30 menit Pembukaan
1. Mahasiswa memulai 1. Menjawab salam
penyuluhan dengan
mengucapkan salam. 2. Berdoa
2. Membuka penyuluhan
dengan doa pembukaan
3. Memperhatikan
3. Sambutan dari Kepala
Desa dan Dosen Fakep

2. 60 menit Pelaksanaan :
1. Evaluasi pengetahuan 1. Menjawab
awal
- Menanyakan
kepada audience
tentang penyakit
diabetes melitus
tipe 2
2. Memperhatikan
2. Penyuluhan kesehatan
- Menjelaskan
pengertian DM tipe
2
- Menjelaskan
penyebab DM tipe
2
- Menjelaskan tanda
dan gejala DM tipe
2
- Menjelaskan
komplikasi DM tipe
2
- Menjelaskan
pencegahan dan
pengobatan DM
tipe 2

3 40 menit 1. Tanya Jawab Dan Bertanya Dan


Diskusi Memperhatikan

4. 40 menit Penutup 1. Memperhatikan


1. Ucapan Terima kasih
2. Doa Penutup 2. Berdoa

3. Foto Bersama 3. Foto Bersama


Lampiran Materi

A. DEFINISI DIABETES MELITUS

Diabetes melitus atau biasa dikenal dengan nama kencing manis. Kencing manis ini
merupakan suatu penyakit akibat dari berkurangnya insulin yang disekresi oleh pankreas
sedangkan tubuh mengalami peningkatan kadar gula dalam darah. Penderita kencing manis
juga biasanya ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah atau biasa disebut
dengan hiperglikemia dan juga ditandai dengan adanya gula dalam air seni (kencing).

B. KLASIFIKASI DIABETES

Diabetes melitus memiliki 2 tipe, yaitu :

1. DM TIPE I

Kondisi dimana diabetes melitus terjadi akibat autoimun atau terjadi karena adanya faktor
genetik

2. DM TIPE II

Seiring bertambahnya usia biasanya fungsi sel dan organ dalam tubuh akan mengalami
kemunduran. Pada usia lanjut sering terjadi resisten terhadap glukosa dimana kondisi ini
membuat lansia mengalami kesulitan dalam melakukan metabolisme glukosa. Dan biasanya
dm tipe 2 juga terjadi akibat dari kebiasaan hidup sehari-hari yang kurang baik.

C. PENYEBAB

Pada usia 60 tahun keatas fungsi organ dalam tubuh biasanya mengalami kemunduran
secara berkala. Pada saat seseorang memasuki usia lanjut intoleransi tubuh terhadap glukosa
juga relatif meningkat. Jadi untuk seseorang di usia lanjut biasanya harus memiliki batas
glukosa dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Ada beberapa
intorleransi glukosa yang berhubungan dengan obesitas, penyakit penyerta, aktivitas yang
menurun, pengguna obat-obatan dan berkurangnya massa otot, selain karena usia lanjut
mengalami penurunan sekresi insulin dalam tubuh. Berikut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan terjadinya Diabetes Melitus pada lansia, antara lain :

a. Umur yang berhubungan dengan penurunan sekresi insulin dan fungsi pankreas

b. Umur yang berhubungan dengan restensi insulin yang akibatnya perubahan vaskuler
dan penurunan massa otot
c. Terjadinya obesitas akibat terlalu banyak makan

d. Aktivitas yang kurang

e. Memiliki penyakit lain dan sering merasa stress

f. Genetik

g. Menggunakan berbagai macam obat

G. DIET PENDERITA DM

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah protein dan rendah lemak

a. Makanan yang harus di hindari

Manisan buah, gula pasir, gula jawa, susu kental manis, kecap, sirup, eskrim, selai,
makanan yang digoreng, permen, coklat dan nasi.

b. Makanan yang dianjurkan

Sayur-sayuran seperti kol, tomat, kangkung, kacang panjang, sawi, bayam

Buah-buahan seperti apel, pepaya, jeruk, pisang.

Roti yang terbuat dari gandum, susu kedelai, singkong dan ubi jalar.

A. DIET PENDERITA DM
Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah protein dan rendah lemak
a. Makanan yang harus di hindari
Manisan buah, gula pasir, gula jawa, susu kental manis, kecap, sirup, eskrim,
selai, makanan yang digoreng, permen, coklat dan nasi.
b. Makanan yang dianjurkan
Sayur-sayuran seperti kol, tomat, kangkung, kacang panjang, sawi, bayam
Buah-buahan seperti apel, pepaya, jeruk, pisang. Roti yang terbuat dari
gandum,susukedelai,singkongdanubijalar.

Anda mungkin juga menyukai