Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

DIPUSKESMAS PUTRI AYU KELURAHAN BRONI KEC.DANAU SIPIN

PROV.JAMBI

Disusun Oleh :

Nama : Cindy arlita

Npm :1910070100122

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus adalah penyakit yang di tandai dengan kadar gula tinggi yang

disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik

sehingga dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus serta tekanan gula naik yang

menyebabkan terjadinya komplikasi baik jangka pendek maupun jangka

panjang,organ yang menghasilkan insulin itu terletak di pankreas serta berfunsi

sebagai pengatur glukosa dalam darah.

Penyakit diabetes melitus ini merupakan penyakit seumur hidup yang tidak dapat

sembuh total ,penyakit ini renta pada orang yang ber umu mulai dari usia 40 tahun ke

atas yang hormon serta fungsi organnya mulai melemah selain itu juga banyak faktor

lain yang menyebabkan penyakit diabetes melitus ini seperti mengkonsumsi pola

makan yang tidak sehat,jarang olah raga atau malas gerak ,suka tiduk pagi serta

kurangnya mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

Diabetes melitus dibedakan menjadi 2 tipe yaitu diabetes melitus tipe l dan

diabetes melitus tipe II yang memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda,jika

diabees tipe I disebabkan oleh infeksi virus yang merusak sel-sel penghasil insulin

biasanya DM tipe I ini dari faktor keturunan lebih banyak anak-anak atau remaja yang

mudah terserang penyakit ini sedangkan DM tipe II faktornya dari pola makan yang

tidak sehat,kelebihan berat badan serta jarang olah raga.

Dari hasil penelitian jumlah orang yang ngidap penyakit Dm di broni dengan

jumlah penduduk kurang lebih 1800 orang , semakin meningkat setiap tahun pada
tahun 2019 yang terdata mengidap penyakit dm 380 orang sedangkan pada tajun 2020

meningkat menjadi 700 orang yang sudah terdata di klinik simpang pulai,Broni .

Sebagian pasien ada yang bertanya kepada saya semenjak mengidap penyakit

DM perutnya terasa lapar terus menerus padahal beliau sudah makan setiap lapar

tetapi tidak pernah merasakan kenyang tetapi kenapa badan saya masih kurus kata

pasien DM.

Ada pasien yang ditanyakan tentang penyakit DM yng di alami nya dia bercerita

tidak bisa sama sekali mengindari makanan yang di larang oleh dokter kata beliau

makanan dan minum yang dilarang tersebut itu makanan dan minuman favorutnya

dari dulu sperti makan junk food serta minuman yang bersoda karena beliau setiap

hari selalu makanannya yang cepat saji yang banyak zat kimia yang tidak bagus di

konsumsi oleh orang sehat apalagi penyakit DM .

Ada beberapa orang yang mengidap penyakit ini tetapi beliau bisa mengatur pola

makan dan rajin ber olah raga yang sekarang keadaanya sudah mulai membaik yang

dulu nya kurus ketika sakit dan semakin sekarang mulai gemuk kembali ,banyak

mengkonsumsi minum jamu asam/obat-obatan tradisional serta harus menghindari

tidur pagi yang mudah naik glukosa dalam darah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah” apa sejarahnya dari diabetes melitus serta definisi ,Apa gejala DM, faktor DM

,bagaimana cara mencegahan penyakit diabetes melitus serta makanan apa saja yang

bagus untuk di konsumsi oleh pasien DM di puskesmas putri ayu, broni kec

Telanaipura “
1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak orang yang terkena

penyakit DM baik DM tipe I maupun DM tipe II di Broni kec Danau Sipin Prov

Jambi.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui apa saja cara pasien untuk melawan penyakit diabetes

melitus di Broni Kec Danau Sipin Prov Jambi

b. Dapat membedakan faktor dari DM tipe I dan DM tipe serta Jumlah yang

paling banyak terserang oleh masyarakat Broni.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti khususnya upaya yang dilakukan masyarakat

yang terkena DM selama menjalankan perawatan di rumah .

Mengetahui keluhan apa saja yang di rasakan masyarakakat selama melakukan

penelitian .

b. Bagi Klien Diabetes Mellitus

Mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam upayah pencegahan

serta mengetahui makanan apa saja yang bagus untuk di konsumsi oleh klien.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Diabetes Melitus

Gejala banyak kencing dan haus, yang kemungkinan besar adalah diabetes, dilaporkan dalam

sebuah catatan zaman Mesir kuno tahun 1550 sebelum Masehi. Catatan ini ditemukan pada

tahun 1862 oleh seorang ahli Mesir kuno dari Jerman, Georg Ebers, dan kemudian disebut

sebagai The Ebers Papyrus. 

Istilah “diabetes” pertama kali dipakai oleh Arteus dari Cappadocia pada abad ke-2, yang

dalam bahasa Yunani berarti siphon (air yang terus keluar melalui tubuh manusia atau banyak

kencing). Artaeus menggambarkan orang yang terkena penyakit ini merasa haus yang

berlebihan, banyak kencing, dan besar badan menurun. Dikatakan olehnya, tubuh makin

habis mencair dan si pasien tidak hentinya memproduksi air keluar. 

Pada abad ke-5, seorang dokter di India bernama Susruta melaporkan kencing pasien diabetes

yang dikerumuni banyak semut. Pada abad ke-17, Eropa mulai mengenal luas penyakit ini.

Seorang dokter inggris, Thomas Willis (1621-1675), dokter pribadi Raja Charles II,

meneukan rasa manis pada urine pasien dengan mencicipinya. Seabad kemudian, dokter di

Liverpool Maathew Dobson (1735-1784) melaporkan rasa manis di urine dan darah adalah

gula. Pada 1809, John Rollo untuk pertama kalinya menambahkan istilah “mellitus” pada

penyakit ini, yang dalam bahasa Yunani dan Latin berarti madu atau manis. 

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli faat di Prancis, Claude Bernard (1813-1878),

menemukan glukosa tubuh di timbun di hati sebagai glikogen. Pada 1889, Oskar Minkowsk

(1858-19310 dan Joseph von Mering (1949-1908) dri Strasbourg menemukan adanya
hubungan antara tesis doktornya pada 1869 di Berlin, menemukan sel-sel pada jaringan

pankreas yang menghasilkan hormon yang menurunkan glukosa. Sel-sel ini sekarang disebut

sebagai the islets of Langerhans. Pada awal abad ke-20 beberapa sarjana, termasuk Geor

Zuelzer dari Berlin, Nicolas Paulesco dari Roma, serta Ernest Scott dan Israel Kleiner dari

Amerika, secara bersama menemukan ekstrak pankreas yang bisa menurunkan glukosa

darah. 

Sekalipun penyakit diabetes sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu, baru 100 tahun

terakhir ini kita bisa mengatasi atau mengobati diabetes dengan lebih baik. Dulu, sebelum

ditemukan obat insulin, penderita diabetes, terutama yang tipe 1, tidak akan dapat bertahan

hidup lebih dari satu tahun. Beruntung sekali pada musim panas 1921, seorang dokter

spesialis beda muda dari Universitas Toronto yang bernama Dr. Frederick G. Banting (1981-

1941) bersama mahasiswa asistennya, Charles Best (899-1978), berhasil menemukan insulin

dalam penelitian mereka. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dari ahli fisiologi J.JR

Macleod (1876-1935) yang dibantu oleh asistennya, seorang ahli biokimia bernama James B.

Collip (1892-1965). Pada tahun 1923, Banting dan Macleod memperoleh hadiah Nobel dalam

bidang kedokteran berkat penemuan ini. Kedua orang ini kemudian membagi penghargaan

luar biasa ini dengan rekan mereka, Best dan Collip. 

Namun, para ahli kemudian sadar bahwa insulin saja tidak cukup untuk menyembuhkan

diabetes. Meskipun bermanfaat sekali untuk mempertahankan hidup pasien, suntikan harus

dilakukan seumur hidup. Dan kerja insulin yang singkat serta tidak diketahuinya dosis yang

tepat memunculan masalah baru. Para dokter pada era 1920-an juga berdebat tentang penting

atau tidaknya control glukosa darah yang baik. Ketika itu, orang tidak percaya bahwa diet dan

olahraga sungguh penting dan beranggapan bahwa satu-satunya obat diabetes adalah insulin.

Pada 1930-an dan 1940-an, baru ditemukan insulin yang dapat bekerja dalam waktu lama

(selama satu hari penuh). 


Sampai sekarang, telah ditemukan bermacam-macam insulin dengan cara kerja yang berbeda,

sehingga penanganan pasien diabetes tipe 1 menjadi makin sempurna. Selain itu, bagi

pengidap diabetes tipe 2, control gula menjadi jauh lebih baik dengan pemakaian kombinasi

tablet dan suntian insulin.

2.2Definisi Diabetes Melitus

American Diabetes Association 2010 menjelaskan Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu

kelompok penyakit metabolik ditandai terjadinya hiperglikemia akibat kelainan sekresi

insulin dan kerja insulin atau kedua-duanya (Ndraha, 2014).

Diabetes adalah penyakit serius kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan

cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah, atau glukosa), atau ketika tubuh tidak

dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan (World Health Organization,

2016).

Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa

dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau cukup hormon insulin atau

menggunakan insulin secara efektif (International Diabetes Federation, 2017).

Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) pengertian penyakit diabetes adalah suatu gangguan

metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah

disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari

insufisiensi fungsi insulin.

pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan

kebutuhan tubuh. Sedangkan tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah

glukosa menjadi energi. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada

sekitar 150 juta orang yang mengalami diabetes di seluruh belahan dunia.
Maka tak heran, kalau penyakit diabetes semakin menjadi perhatian karena jumlah

penderitanya yang terus bertambah.Sebagian besar penderitanya mengaku bahwa mereka

baru menyadari adanya penyakit diabetes setelah muncul komplikasi serius seperti gangguan

mata atau gangguan ginjal. Karenanya, mengetahui kehadiran penyakit ini sedini mungkin

menjadi suatu hal yang sangat penting.

2.3 Gejala Diabetes Melitus

Mudah Lapar

Gejala klasik diabetes yang mungkin terjadi adalah mudah lapar. Ya, di awal diabetes,

penderitanya akan merasakan lapar secara berlebihan sekalipun sudah makan dengan teratur.

Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energy akibat

kekurangan hormone insulin.

Mudah Haus

Penderita diabetes biasanya akan mudah merasakan haus, sehingga minum air menjadi lebih

sering. Hal ini berhubungan dengan jumlah buang air kecil yang sering.

Sering Buang Air Kecil

Saat kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya melalui

urie. Itulah sebab kenapa oenderita diabetes akan lebih sering buang air kecil. Hal ini pula

yang kemudian menyebabkannya menjadi lebih sering haus.

Kaki sakit dan mati rasa

Penyakit diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf tubuh. Tak semua

orang yang mengalami gejala ini.


Namun orang yang mengalami diabetes melitus, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa

sakit pada tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang

sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.

Pandangan kabur

Pandangan kabur pada penderita diabetes melitus biasanya berasal dari gangguan lensa

(katarak) atau gangguan saraf mata (retinopati diabetikum).

Penyakit gula ini dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya

proses katarak.

Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata

terganggu bahkan pecah. Akibanya saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.

Masalah kulit

Penyakit diabetes melitus dapat menimbulkan masalah kulit. Ini terjadi akibat kadar insulin

yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada kulit.

Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda memiliki

penyakit gula atau kencing manis.

Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul

keriput dini.

Rentan terhadap infeksi atau penyakit

Seseorang dengan gejala kencing manis ini cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri

maupun jamur karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Mikroorganisme tersebut membutuhkan glukosa sebagai sumber energinya. Maka, kuman

akan tumbuh subur karena mendapatkan nutrisi (glukosa) yang berlimpah dari darah Anda.

Infeksi dapat tumbuh dalam lipatan kulit yang hangat dan lembab, seperti antara jari tangan

dan kaki, di bawah payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.

Gusi merah dan bengkak

Penyakit gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan kemampuan Anda untuk

melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko masalah pada gigi, infeksi gusi dan rahang

gigi Anda. Gusi Anda dapat bengkak atau mungkin mengalami luka.

Luka lama sembuh

Kadar gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf

di daerah tubuh sehingga mengganggu proses penyembuhan alami tubuh Anda.

Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh atau justru semakin memburuk,

segera periksa ke dokter.

Berat badan turun tiba-tiba

Walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes melitus dapat mengalami penurunan berat

badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari berat

badan. Kemampuan metabolisme glukosa yang terganggu, membuat tubuh akan

menggunakan sumber lain sebagai ‘bahan bakar’, misalnya otot dan lemak. Pembakaran

lemak dan otot inilah yang membuat tubuh pasien diabetes melitus jadi kurus.

Mengetahui gejala diabetes melitus ini lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi

gejala tersebut dan bahkan dapat mencegahnya.


2.4 Faktor Resiko DM

2.4.1 Faktor Risiko Diabetes Tipe I

Secara umum, pengertian penyakit diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1

dan tipe 2. Diabetes tipe 1 ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan

menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal inilah yang mengakibatkan

peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.

Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko seperti

berikut ini:

- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.

- Menderita infeksi virus.

- Orang berkulit terang diduga lebih mudah mengalami diabtes tipe 1 dibandingkan ras lain.

- Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe

1 dapat muncul pada usia berapapun.

2.4.2 Faktor Risiko Diabetes Tipe II

Sedangkan pada diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes

jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadao insulin,

sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan dengan baik.

Pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki

faktor risiko seperti:

- Kelebihan berat badan.


- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.

- Kurang aktif. Pasalnya aktivitas fisik ini membantu mengontrol berat badan, membakar

glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Jadi, kalau

kurang aktif bergerak, seseorang bisa lebih mudah terkena diabetes tipe 2 ini.

- Bertambahnya usia.

- Menderita tekanan darah tinggi.

- Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar

kolesterol baik atau HDL yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko men

Kurang aktif bergerak. Aktivitas fisik bisa membantu seseorang untuk mengontrol berat

badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap

insulin. Itulah mengapa, orang yang kurang beraktivitas fisik akan lebih mudah terkena

diabetes tipe 2.

Usia. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Orang yang memiliki kadar

kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, tapi kadar trigliseridanya

tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.

Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS). Khusus pada wanita, memiliki riwayat

penyakit PCOS membuat seorang wanita berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.

2.5 Bagaimana Cara Mencegahan Penyakit Diabetes Melitus


1. Mengurangi asupan gula

Banyak penelitian yang sudah mengaitkan, antara konsumsi gula dengan risiko

diabetes tipe 2. Diabetes memang dapat dipicu oleh banyak faktor, termasuk gaya

hidup tak sehat. Dan para ahli meyakini, minuman dan makanan bergula tinggi

membuat Anda meningkatkan risiko untuk menderita penyakit ini, baik secara

langsung maupun tak langsung.

2. Memilih air putih sebagai minuman utama

Alih-alih tiap hari mengonsumsi minumam kekinian dengan rasa yang super manis,

Anda harus mulai mencegah diabetes, dengan lebih rajin untuk konsumsi  air putih. Air

putih menjadi minuman paling ‘aman’, untuk membuat tubuh senantiasa terhidrasi.

Tak hanya itu, air putih juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Manfaat tersebut,

termasuk dapat meningkatkan kendali tubuh terhadap kadar gula darah, serta respons

insulin.

3. Berolahraga teratur

Rutin melakukan aktivitas fisik memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk

sebagai cara mencegah diabetes. Latihan fisik dapat meningkatkan sensivitas sel tubuh

terhadap insulin. Sehingga, saat berolahraga, tubuh lebih membutuhkan sedikit insulin

agar kadar gula darah dapat terkendali.

Anda tak perlu pusing dalam memilih jenis latihan yang tepat. Berbagai tipe olahraga,

bisa Anda lakukan, untuk mencegah diabetes. Misalnya, latihan kekuatan, latihan

aerobik, dan latihan interval intensitas tinggi. Pilihlah olahraga yang paling Anda

nikmati, sehingga bisa dilakukan secara rutin.


4. Menghindari atau mengurangi karbohidrat sederhana

Karbohidrat sederhana merupakan jenis karbohidrat yang dicerna lebih cepat. Tak

hanya itu, indeks glikemik makanan ini juga tergolong tinggi. Dengan demikian,

karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin, setelah

Anda mengonsumsinya.

Apa saja sumber karbohidrat sederhana? Salah satu di antaranya adalah nasi putih,

yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Selain itu, tepung putih, pasta,

roti putih, soda, dan beberapa makanan ringan juga menjadi sumber karbohidrat

sederhana.

5. Turunkan bobot jika berat badan berlebih

Menurunkan badan bukanlah sekadar untuk tingkatkan kepercayaan diri bagi beberapa

orang. Menciptakan bobot tubuh yang ideal, merupakan salah cara mencegah diabetes.

Sebab, kebanyakan kasus diabetes tipe 2, dipicu oleh kondisi obesitas atau berat badan

berlebih.

6. Hindari hal yang membuat Anda ngidam makanan manis

keinginan makanan manis biasanya timbul saat Anda sedang stres atau bad mood. Dengan

mengonsumsi makanan manis, kebanyakan orang berasumsi suasana hati jadi lebih baik dan

stres berkurang.

Namun, tindakan ini bertentangan dengan niat Anda untuk mencegah diabetes. Alasannya,

ada kemungkinan Anda makan makanan manis dalam jumlah banyak.


Jadi, cara mencegah diabetes untuk pencinta makanan manis bisa Anda lakukan

dengan menghindari stres. Lakukan kegiatan lain yang bisa mengurangi stres sekaligus

membantu mencegah diabetes seperti membaca buku, olahraga, atau ngobrol dengan sahabat.

7. Berhenti merokok

Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, bahkan diabetes.

Faktanya, diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok.

Untuk mencegah diabetes, Anda perlu berhenti merokok. Dalam studi ulasan pada Journal of

the American Medical Association menganalisis beberapa penelitian besar mengenai rokok

dan diabetes.

Orang-orang perokok aktif memiliki risiko diabetes 44 persen lebih tinggi daripada yang

tidak merokok. Risiko tersebut meningkat sebanyak 61 persen apabila Anda merokok lebih

20 batang per hari.

Ternyata, merokok dapat mempertebal lemak perut, termasuk pada orang yang tidak obesitas.

Penumpukan lemak perut juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes.

Jika Anda perokok aktif, tidak ada cara mencegah diabetes yang lebih efektif selain berhenti

merokok. Meski mencegah diabetes lewat cara ini tak mudah, Anda bisa mulai berusaha

untuk menguranginya secara bertahap.

Mulailah untuk menerapkan cara mencegah diabetes ini dengan mengurangi satu batang

rokok sehari dan di hari selanjutnya tambah lagi menjadi dua batang. Begitu seterusnya

sampai Anda benar-benar bisa berhenti merokok sama sekali.


Terkadang, keinginan merokok bisa kembali muncul karena stres atau bosan. Namun, Anda

bisa menyiasatinya dengan meniup-niup sedotan atau makan permen karet rendah gula agar

rencana Anda untuk mencegah diabetes berjalan lancar.

Manfaatnya tidak hanya mencegah diabetes, berhenti merokok juga membantu menjaga

kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh. Tindakan pencegahan diabetes tidak hanya dengan

berhenti merokok, tapi juga menghindari asap rokok dari orang-orang di sekitar Anda.

2.6 Makanan Yang Dikonsumsi Diabetes Melitus

1. Sayuran Hijau Sayuran

berdaun hijau termasuk makanan yang rendah kalori. Selain itu, sayuran hijau kaya akan

vitamin, mineral, dan berbagai nutrisi lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

manfat penurunan gula darah diabetes datang dari kandungan antioksidan lutein dan

zeaxanthin yang melimpah. Kedua antioksidan tersebut juga dapat membantu melindungi

mata dari degenarasi makula dan katarak, yang merupakan komplikasi diabetes paling umum.

Oleh karena itu, pastikan agar selalu memasukkan sayuran hijau ke dalam menu makanan

Anda setiap hari.

2. Ikan Berminyak Ikan berminyak

merupakan salah satu makanan paling sehat yang ada di bumi. Ikan- ikan tersebut

merupakan sumber asam lemak omega 3 DHA dan EPA yang bermanfaat bagi kesehatan

jantung. Mengonsumsi ikan berminyak secara teratur penting bagi penderita diabetes yang

memiliki risiko penyakit jantung dan stroke. Sejumlah riset menunjukkan bahwa orang yang

makan ikan berminyak secara teratur memiliki risiko gagal jantung yang lebih kecil. Baca

juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung


3.Telur

Telur memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi tubuh. Mengonsumsi telur secara

teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Telur dapat mengurangi peradangan,

meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan kadar kolesterol HDL baik. Selain itu,

telur merupakan salah satu sumber terbaik lutein dan zeaxanthin selain sayuran hijau.

4. Kayu Manis

Kayu manis adalah bumbu makanan yang lezat dengan aktivitas antioksidan yang kuat.

Sejumlah riset menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar gula dan

meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu kayu manis juga dapat menurunkan kadar

kolesterol dan trigliserida. Dalam satu studi, pasien diabetes tipe 2 yang mengkonsumsi kayu

manis selama 90 hari mengalami penurunan hemoglobin A1c dua kali lipat dibandingkan

mereka yang hanya menerima perawatan standar.

5. Ubi Jalar

Selain mengenyangkan, ubi jalar juga bermanfaat baik untuk mengendalikan gula darah

penderita diabetes. Sebab, ubi jalar memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada

kentang. Nilai glikemik satu porsi ubi jalar rebus adalah 44 sementara kentang rebus adalah

80. Semakin rendah nilai glikemik makanan, semakin lambat makanan tersebut diproses

menjadi glukosa. Artinya, makanan yang punya skor glikemik rendah tidak akan langsung

drastis melonjakkan gula darah setelah makan. Baca juga: 10 Daftar Makanan yang Baik

untuk Ginjal

6. Brokoli

Selain sayuran hijau, brokoli juga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Brokoli

merupakan makanan rendah kalori, rendah karbohidrat dengan nilai gizi tinggi. Sebuah studi
menunjukkan bahwa brokoli dapat menurunkan kadar insulin dan melindungi sel radikal

bebas berbahaya yang dihasilkan selama metabolisme.

7. Stroberi Stroberi

memiliki kandungan antioksidan yang dikenal sebagai antosianin. Antosianin telah terbukti

mengurangi kader kolesterol dan insulin setelah makan. Satu cangkir stroberi mengandung 49

kalori dan 11 gram karbohidrat, tiga di antaranya adalah serat.

8. Kacang

Kacang merupakan pilihan makan untuk penderita diabetes yang aman dikonsumsi karena

kaya akan serat dan protein. Kacang juga juga mengandung karbohidrat kompleks dan

memiliki indeks glikemik yang rendah. Keduanya membuat kacang lebih lama diubah

menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis. Beberapa

jenis kacang yang paling baik dikonsumsi penderita diabetes adalah kacang almond, kacang

kenari,kacang mete, kacang pstachio, kacang tanah, dan kacang merah.

9.Tomat

Tomat diketahui mengandung likopen dan lutein yang berguna untuk melindungi ginjal dan

pembuluh darah. Buah ini juga baik untuk mencegah penggumpalan darah yang terjadi

karena diabetes.
10. Buah Beri

Buah beri seperti blackberi, stroberi, atau bluberi bersifat antioksidan yang berguna bagi

penderita diabetes untuk mencegah stres oksidatif. Buah ini juga kaya serat yang baik dalam

menangkal kenaikan kadar gula darah.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan

variabel terikat pengendalian kadar glukosa darah puasa hanya satu kali pada suatu saat.

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di puskesmas putri ayu prov Jambi , pada penderita

Diabetes Melitus tipe 2 rawat jalan.serta tipe 1 yang tidak terlalu banyak yang mengidapnya

Besarnya penderita DM rawat jalan di puskesmas putri ayu yaitu pada awal tahun 2019

terdapat 380 penderita dan mengalami peningkatan dari bulan Januari sampai bulan mei

sebanyak 700 penderita.

2. Jadwal Penelitian

Terlampir

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi ini adalah pasien yang menderita DM tipe 1 dan 2 yang berkunjung dipuskesmas

putri ayu , yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi

1) Pasien rawat jalan yang menderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 2

2) Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas

3) Pasien dengan umur 40 tahun sampai 70 tahun

4) Pasien yang telah melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa

5) Pasien yang sudah mendapatkan konseling gizi minimal 2 kali

6) Pasien yang masih bisa melakukan aktivitas olahraga

7) Pasien bersedia untuk menjadi responden b. Kriteria eksklusi 1) Pasien yang mempunyai

komplikasi berat

2. Sampel

Pengambilan sampel menggunakan cara Sequential Random Sampling yaitu populasi dan

pengambilan sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dimasukkan dalam

penelitian sampai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup baik dari aspek kesehatan

fisik, aspek psikologis, aspek hubungan sosial, dan aspek lingkungan pasien Diabetes

Melitus(DM) di Puskesmas Putri Ayu Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 April 2020-29 mei 2020. Angka kejadian diabetes

melitus di Puskesmas Putri Ayu Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi.

didapatkan jumlah kunjungan pasien diabetes melitus, pasien lama maupun baru ±

sebanyak 700 pasien dan diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus pada bulan januari

sampai maret 2020 sekitar 500 orang yang terdeteksi, dengan rincian 220 pasien yang

terdaftar menjadi anggota prolanis dan hanya sekitar 100 pasien yang rutin melakukan

kontrol dan aktif mengikuti kegiatan prolanis, sisanya ± sebanyak 180 pasien yang terdiri

dari pasien umum yang tidak mengikuti kegiatan prolanis dan pasien yang jarang melakukan

kontrol.

Setelah dilakukan pengukuran kadar gula darah, masyarakat warga desa Ngrawan

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang banyak yang menderita penyakit Diabetes Militus,

namun sebagian besar tidak menyadari hal tersebut hanya mengeluhkan gejala lemas, mudah

lelah dan menurunya berat badan. Oleh karena itu pada pengabdian masyarakat ini dijelaskan

terkait penatalaksanaan penyakit Diabetes Militus. Penatalaksanaan meliputi nonfarmakologi


atau perubahan gaya hidup, yaitu penurunan berat badan, penurunan asupan garam, serta

menghindari faktor resiko (merokok, minum alkohol, hiperlipidemia dan stress).

Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) merupakan suatu bentuk kerjasama

antara Puskesmas Kendal 02 dengan BPJS kesehatan yang anggotanya terdiri dari pasien –

pasien yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus. Kegiatan ini dilakukan setiap

1 bulan sekali. Kegiatan Prolanis ini salah satunya berupa pemberian edukasi tentang

penatalaksanaan diabetes melitus.

4.1.2. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi pasien pasien Diabetes

Mellitus (DM) di Puskesmas Putri Ayu Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi.

Sebanyak 70 orang dimana seluruh pasien pasien DM tersebut dijadikan sampel penelitian

ini, oleh karena itu penelitian ini mengambil sampel secara purposive. Teknik pengambilan

sampel responden diambil semua atau sampel purposive.

Adapun data sebaran sampel dapat dilihat melalui usia responden, jenis kelamin,

status perkawinan, status pekerjaan, pendidikan terakhir, saat ini tinggal bersama,

penghasilan tiap bulan, diagnosa DM, lama menderita DM di Puskesmas Putri Ayu

Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi. Pamekasan ini. Kemudian disajikan data

sebaran responden yang menjadi penelitian ini dan dapat dilihat pada diagram serta tabel di

bawah ini:
DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA (TAHUN) DI PUSKESMAS PUTRI AYU

KELURAHAN BRONI KEC.DANAU SIPIN PROV.JAMBI

Gambar persentase responden berdasarkan usia (tahun).

Jumlah responden dalam penelitian ini berdasarkan pada usia, yaitu responden yang

berusia kurang dari 40 tahun sebanyak 14% dari total sampel purposive ini, sedangkan

responden yang berumur 40-60 tahun sebanyak 64% dan yang terakhir responden yang

berusia lebih dari 60 tahun sebanyak 22%. Kemudian disajikan pla data sebaran sampel

berdasarkan jenis kelamin responden.

DATA RESPONDEN BERDASARKAN LAMA MENDERITA DM DI PUSKESMAS

PUTRI AYU KELURAHAN BRONI KEC.DANAU SIPIN PROV.JAMBI


Gambar persentase responden berdasarkan lama menderita DM.

Disini dapat dilihat bahwasanya responden yang menderita DM kurang dari 1 tahun sebanyak

10%, kemudian responden yang menderita DM 1-5 tahun sebanyak 80%, dan responden yang

menderita DM 6-10 tahun sebanyak 8%, dan yang terakhir responden yang menderita DM

kurang dari 10 tahun sebanyak 2%.

B. PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan tentang interpretasi hasil penelitian, diskusi hasil penelitian,

keterbatasan penelitian dan implikasi hasil penelitian terhadap praktik pelayanan.

1. Karakteristik Responden

a. Usia

Hasil penelitian ini menunjukkan prosentase usia responden mayoritas berada pada

rentang usia 40 – 60 tahun. Soegondo (2011) menjelaskan bahwa usia merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Di negara berkembang kebanyakan

penderita diabetes melitus berusia antara 45 sampai 64 tahun, yang merupakan golongan usia

yang masih sangat produktif.

b.Lama menderita

DM Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama menderita diabetes melitus mayoritas

adalah < 5 tahun. Menurut Webster’s Ninth New 104 Collegiate Dictionary (1991)

pengalaman adalah pengetahuan atau keahlian yang didapat dari pengamatan langsung atau

partisipasi dalam suatu peristiwa dan aktivitas nyata yang bersifat lahiriah (sensation)

ataupun bathiniah (reflection).


Pengalaman dalam penelitian ini adalah pengalaman (lamanya) pasien menderita

diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian Isonah (2009) dalam Suswati (2012)

menjelaskan bahwa klien yang mengalami DM lebih lama dapat mempelajari perilaku self

care diabetes berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama menjalani penyakitnya

sehingga klien lebih memahami tentang hal-hal terbaik yang harus dilakukannya untuk

memperoleh status kesehatannya. Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah pengalaman. Penelitian ini menunjukkan

bahwa lama menderita diabetes melitus pada responden mayoritas adalah < 5 tahun dan

sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang sebelum

dilakukan edukasi diet. Terkait dengan pengetahuan yang dipengaruhi oleh pengalaman,

peneliti belum menemukan beberapa prosentase kontribusi pengalaman dalam mempengaruhi

pengetahuan.
BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan

DM tipe 1 Ditinjau dari genetik, penyebab dan perjalanan penyakit, DM pada anak dan
remaja berbeda dengan DM pada orang dewasa. Diabetes mellitus pada anak dan remaja
terutama merupakan akibat kerusakan sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin,
sehingga suntikan insulin inerupakan satusatunya cara pengobatan. Diabetes mellitus tipe 2
disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal yang disebut resistensi
insulin.

yang diperoleh dari Penyuluhan tentang Diabetes Militus Puskesmas Putri Ayu
Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi yaitu Masyarakat mulai memahami tentang
penyakit Diabetes Militus, penyebabnya,cara mencegah terjadinya DM, faktor pendukung
dan penghambat dari penyakit diabetes melitus serta penatalaksanaan secara nonfarmakologi
melalui perubahan gaya hidup.

Pengetahuan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, pola makan / life stile
yang dapat dilakukan sendiri di rumah secara sederhana untuk dapat dilaksanakan sebagai
salah satu pencegahan dan menjaga kadar gula darah.serta mengetahui data respoden
berdasarkan usia dan lama pasien mengidap penyakit Diabetes Melitus.

5.2 Saran

Meningkatkan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat, sehingga pengertian masyarakat


tentang diabetes mellitus akan bertambah, Mengetahui tanda bahaya dari adanya komplikasi
diabetes secara dini sangat perlu agar tindakan medis secara dini dapat dilaksanakan serta
Keluarga sangat berperan dalam penatalaksanaan doabetes melitus, yaitu dengan
memeberikan suport serta mendukung segala bentuk pengobatan yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

Ani ,Nurfitri ,2016 Proposal Penelitian Dm.


https://www.scribd.com/doc/299773027/Proposal-Penelitian-Dm (( Diakses 19 Mei 2020 )

Halimah,Haler.2014. Skripsi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Diabetes Mellitus Di


RSUD Mamuju.

https://www.academia.edu/30582105/SKRIPSI_DIABETES_MELLITUS ( Diakses 29 Mei


2020 )

Imron,Aprilia.2017 Proposal Skripsi Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet


Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Rawat Jalan Di Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang.

http://repository.unimus.ac.id/2056/10/PROPOSAL.pdf ( Diakses 19 Mei 2020 )

Mabsus,2015 Proposal Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus Di Puskesmas Kendal 02


Kabupaten Kendal.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7836/8.BAB%20IV.pdf?
sequence=8&isAllowed=y ( Diakses 29 Mei 2020 )

Qothrunnadaa.2018 Proposal Diabetes Melitus Poltekes Jogjakarta.


Http://Eprints.Poltekkesjogja.Ac.Id/557/4/BAB%20II.Pdf ( Diakses 19 Mei 2020 )

Rosyid ,Abdur .2016 Penyuluhan Tentang Diabetes Militus Di Desa Ngrawan Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang.
http://research.unissula.ac.id/file/pengabdian/211213005/2939LAPORAN_PENGMAS_ROS
YID.pdf ( Diakses 29 Mei 2020 )

Yunuar,Akbar.2014 Proposal Kegiatan Promosi Kesehatan Diabetes Melitus .


Https://Www.Slideshare.Net/Bharbhrigh/Proposal-Promkes( Diakses 22 Mei 2020 )

Anda mungkin juga menyukai