PROV.JAMBI
Disusun Oleh :
Npm :1910070100122
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus adalah penyakit yang di tandai dengan kadar gula tinggi yang
disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik
sehingga dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus serta tekanan gula naik yang
Penyakit diabetes melitus ini merupakan penyakit seumur hidup yang tidak dapat
sembuh total ,penyakit ini renta pada orang yang ber umu mulai dari usia 40 tahun ke
atas yang hormon serta fungsi organnya mulai melemah selain itu juga banyak faktor
lain yang menyebabkan penyakit diabetes melitus ini seperti mengkonsumsi pola
makan yang tidak sehat,jarang olah raga atau malas gerak ,suka tiduk pagi serta
Diabetes melitus dibedakan menjadi 2 tipe yaitu diabetes melitus tipe l dan
diabees tipe I disebabkan oleh infeksi virus yang merusak sel-sel penghasil insulin
biasanya DM tipe I ini dari faktor keturunan lebih banyak anak-anak atau remaja yang
mudah terserang penyakit ini sedangkan DM tipe II faktornya dari pola makan yang
Dari hasil penelitian jumlah orang yang ngidap penyakit Dm di broni dengan
jumlah penduduk kurang lebih 1800 orang , semakin meningkat setiap tahun pada
tahun 2019 yang terdata mengidap penyakit dm 380 orang sedangkan pada tajun 2020
meningkat menjadi 700 orang yang sudah terdata di klinik simpang pulai,Broni .
Sebagian pasien ada yang bertanya kepada saya semenjak mengidap penyakit
DM perutnya terasa lapar terus menerus padahal beliau sudah makan setiap lapar
tetapi tidak pernah merasakan kenyang tetapi kenapa badan saya masih kurus kata
pasien DM.
Ada pasien yang ditanyakan tentang penyakit DM yng di alami nya dia bercerita
tidak bisa sama sekali mengindari makanan yang di larang oleh dokter kata beliau
makanan dan minum yang dilarang tersebut itu makanan dan minuman favorutnya
dari dulu sperti makan junk food serta minuman yang bersoda karena beliau setiap
hari selalu makanannya yang cepat saji yang banyak zat kimia yang tidak bagus di
Ada beberapa orang yang mengidap penyakit ini tetapi beliau bisa mengatur pola
makan dan rajin ber olah raga yang sekarang keadaanya sudah mulai membaik yang
dulu nya kurus ketika sakit dan semakin sekarang mulai gemuk kembali ,banyak
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah” apa sejarahnya dari diabetes melitus serta definisi ,Apa gejala DM, faktor DM
,bagaimana cara mencegahan penyakit diabetes melitus serta makanan apa saja yang
bagus untuk di konsumsi oleh pasien DM di puskesmas putri ayu, broni kec
Telanaipura “
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak orang yang terkena
penyakit DM baik DM tipe I maupun DM tipe II di Broni kec Danau Sipin Prov
Jambi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui apa saja cara pasien untuk melawan penyakit diabetes
b. Dapat membedakan faktor dari DM tipe I dan DM tipe serta Jumlah yang
a. Bagi Peneliti
penelitian .
serta mengetahui makanan apa saja yang bagus untuk di konsumsi oleh klien.
BAB II
PEMBAHASAN
Gejala banyak kencing dan haus, yang kemungkinan besar adalah diabetes, dilaporkan dalam
sebuah catatan zaman Mesir kuno tahun 1550 sebelum Masehi. Catatan ini ditemukan pada
tahun 1862 oleh seorang ahli Mesir kuno dari Jerman, Georg Ebers, dan kemudian disebut
Istilah “diabetes” pertama kali dipakai oleh Arteus dari Cappadocia pada abad ke-2, yang
dalam bahasa Yunani berarti siphon (air yang terus keluar melalui tubuh manusia atau banyak
kencing). Artaeus menggambarkan orang yang terkena penyakit ini merasa haus yang
berlebihan, banyak kencing, dan besar badan menurun. Dikatakan olehnya, tubuh makin
Pada abad ke-5, seorang dokter di India bernama Susruta melaporkan kencing pasien diabetes
yang dikerumuni banyak semut. Pada abad ke-17, Eropa mulai mengenal luas penyakit ini.
Seorang dokter inggris, Thomas Willis (1621-1675), dokter pribadi Raja Charles II,
meneukan rasa manis pada urine pasien dengan mencicipinya. Seabad kemudian, dokter di
Liverpool Maathew Dobson (1735-1784) melaporkan rasa manis di urine dan darah adalah
gula. Pada 1809, John Rollo untuk pertama kalinya menambahkan istilah “mellitus” pada
penyakit ini, yang dalam bahasa Yunani dan Latin berarti madu atau manis.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli faat di Prancis, Claude Bernard (1813-1878),
menemukan glukosa tubuh di timbun di hati sebagai glikogen. Pada 1889, Oskar Minkowsk
(1858-19310 dan Joseph von Mering (1949-1908) dri Strasbourg menemukan adanya
hubungan antara tesis doktornya pada 1869 di Berlin, menemukan sel-sel pada jaringan
pankreas yang menghasilkan hormon yang menurunkan glukosa. Sel-sel ini sekarang disebut
sebagai the islets of Langerhans. Pada awal abad ke-20 beberapa sarjana, termasuk Geor
Zuelzer dari Berlin, Nicolas Paulesco dari Roma, serta Ernest Scott dan Israel Kleiner dari
Amerika, secara bersama menemukan ekstrak pankreas yang bisa menurunkan glukosa
darah.
Sekalipun penyakit diabetes sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu, baru 100 tahun
terakhir ini kita bisa mengatasi atau mengobati diabetes dengan lebih baik. Dulu, sebelum
ditemukan obat insulin, penderita diabetes, terutama yang tipe 1, tidak akan dapat bertahan
hidup lebih dari satu tahun. Beruntung sekali pada musim panas 1921, seorang dokter
spesialis beda muda dari Universitas Toronto yang bernama Dr. Frederick G. Banting (1981-
1941) bersama mahasiswa asistennya, Charles Best (899-1978), berhasil menemukan insulin
dalam penelitian mereka. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dari ahli fisiologi J.JR
Macleod (1876-1935) yang dibantu oleh asistennya, seorang ahli biokimia bernama James B.
Collip (1892-1965). Pada tahun 1923, Banting dan Macleod memperoleh hadiah Nobel dalam
bidang kedokteran berkat penemuan ini. Kedua orang ini kemudian membagi penghargaan
Namun, para ahli kemudian sadar bahwa insulin saja tidak cukup untuk menyembuhkan
diabetes. Meskipun bermanfaat sekali untuk mempertahankan hidup pasien, suntikan harus
dilakukan seumur hidup. Dan kerja insulin yang singkat serta tidak diketahuinya dosis yang
tepat memunculan masalah baru. Para dokter pada era 1920-an juga berdebat tentang penting
atau tidaknya control glukosa darah yang baik. Ketika itu, orang tidak percaya bahwa diet dan
olahraga sungguh penting dan beranggapan bahwa satu-satunya obat diabetes adalah insulin.
Pada 1930-an dan 1940-an, baru ditemukan insulin yang dapat bekerja dalam waktu lama
sehingga penanganan pasien diabetes tipe 1 menjadi makin sempurna. Selain itu, bagi
pengidap diabetes tipe 2, control gula menjadi jauh lebih baik dengan pemakaian kombinasi
2.2Definisi Diabetes Melitus
American Diabetes Association 2010 menjelaskan Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
Diabetes adalah penyakit serius kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah, atau glukosa), atau ketika tubuh tidak
dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan (World Health Organization,
2016).
Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa
dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau cukup hormon insulin atau
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari
pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Sedangkan tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah
glukosa menjadi energi. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada
sekitar 150 juta orang yang mengalami diabetes di seluruh belahan dunia.
Maka tak heran, kalau penyakit diabetes semakin menjadi perhatian karena jumlah
baru menyadari adanya penyakit diabetes setelah muncul komplikasi serius seperti gangguan
mata atau gangguan ginjal. Karenanya, mengetahui kehadiran penyakit ini sedini mungkin
Mudah Lapar
Gejala klasik diabetes yang mungkin terjadi adalah mudah lapar. Ya, di awal diabetes,
penderitanya akan merasakan lapar secara berlebihan sekalipun sudah makan dengan teratur.
Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energy akibat
Mudah Haus
Penderita diabetes biasanya akan mudah merasakan haus, sehingga minum air menjadi lebih
sering. Hal ini berhubungan dengan jumlah buang air kecil yang sering.
Saat kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya melalui
urie. Itulah sebab kenapa oenderita diabetes akan lebih sering buang air kecil. Hal ini pula
Penyakit diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf tubuh. Tak semua
sakit pada tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang
Pandangan kabur
Pandangan kabur pada penderita diabetes melitus biasanya berasal dari gangguan lensa
Penyakit gula ini dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya
proses katarak.
Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata
terganggu bahkan pecah. Akibanya saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah kulit
Penyakit diabetes melitus dapat menimbulkan masalah kulit. Ini terjadi akibat kadar insulin
yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada kulit.
Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda memiliki
Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul
keriput dini.
Seseorang dengan gejala kencing manis ini cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri
maupun jamur karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Mikroorganisme tersebut membutuhkan glukosa sebagai sumber energinya. Maka, kuman
akan tumbuh subur karena mendapatkan nutrisi (glukosa) yang berlimpah dari darah Anda.
Infeksi dapat tumbuh dalam lipatan kulit yang hangat dan lembab, seperti antara jari tangan
dan kaki, di bawah payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.
Penyakit gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan kemampuan Anda untuk
melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko masalah pada gigi, infeksi gusi dan rahang
gigi Anda. Gusi Anda dapat bengkak atau mungkin mengalami luka.
Kadar gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf
Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh atau justru semakin memburuk,
Walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes melitus dapat mengalami penurunan berat
badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari berat
menggunakan sumber lain sebagai ‘bahan bakar’, misalnya otot dan lemak. Pembakaran
lemak dan otot inilah yang membuat tubuh pasien diabetes melitus jadi kurus.
Mengetahui gejala diabetes melitus ini lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi
Secara umum, pengertian penyakit diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1
dan tipe 2. Diabetes tipe 1 ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal inilah yang mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.
Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko seperti
berikut ini:
- Orang berkulit terang diduga lebih mudah mengalami diabtes tipe 1 dibandingkan ras lain.
- Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe
Sedangkan pada diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes
jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadao insulin,
Pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki
- Kurang aktif. Pasalnya aktivitas fisik ini membantu mengontrol berat badan, membakar
glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Jadi, kalau
kurang aktif bergerak, seseorang bisa lebih mudah terkena diabetes tipe 2 ini.
- Bertambahnya usia.
- Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar
kolesterol baik atau HDL yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko men
Kurang aktif bergerak. Aktivitas fisik bisa membantu seseorang untuk mengontrol berat
badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap
insulin. Itulah mengapa, orang yang kurang beraktivitas fisik akan lebih mudah terkena
diabetes tipe 2.
Usia. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Orang yang memiliki kadar
kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, tapi kadar trigliseridanya
Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS). Khusus pada wanita, memiliki riwayat
penyakit PCOS membuat seorang wanita berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Banyak penelitian yang sudah mengaitkan, antara konsumsi gula dengan risiko
diabetes tipe 2. Diabetes memang dapat dipicu oleh banyak faktor, termasuk gaya
hidup tak sehat. Dan para ahli meyakini, minuman dan makanan bergula tinggi
membuat Anda meningkatkan risiko untuk menderita penyakit ini, baik secara
Alih-alih tiap hari mengonsumsi minumam kekinian dengan rasa yang super manis,
Anda harus mulai mencegah diabetes, dengan lebih rajin untuk konsumsi air putih. Air
putih menjadi minuman paling ‘aman’, untuk membuat tubuh senantiasa terhidrasi.
Tak hanya itu, air putih juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Manfaat tersebut,
termasuk dapat meningkatkan kendali tubuh terhadap kadar gula darah, serta respons
insulin.
3. Berolahraga teratur
sebagai cara mencegah diabetes. Latihan fisik dapat meningkatkan sensivitas sel tubuh
terhadap insulin. Sehingga, saat berolahraga, tubuh lebih membutuhkan sedikit insulin
Anda tak perlu pusing dalam memilih jenis latihan yang tepat. Berbagai tipe olahraga,
bisa Anda lakukan, untuk mencegah diabetes. Misalnya, latihan kekuatan, latihan
aerobik, dan latihan interval intensitas tinggi. Pilihlah olahraga yang paling Anda
hanya itu, indeks glikemik makanan ini juga tergolong tinggi. Dengan demikian,
karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin, setelah
Anda mengonsumsinya.
Apa saja sumber karbohidrat sederhana? Salah satu di antaranya adalah nasi putih,
yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Selain itu, tepung putih, pasta,
roti putih, soda, dan beberapa makanan ringan juga menjadi sumber karbohidrat
sederhana.
Menurunkan badan bukanlah sekadar untuk tingkatkan kepercayaan diri bagi beberapa
orang. Menciptakan bobot tubuh yang ideal, merupakan salah cara mencegah diabetes.
Sebab, kebanyakan kasus diabetes tipe 2, dipicu oleh kondisi obesitas atau berat badan
berlebih.
keinginan makanan manis biasanya timbul saat Anda sedang stres atau bad mood. Dengan
mengonsumsi makanan manis, kebanyakan orang berasumsi suasana hati jadi lebih baik dan
stres berkurang.
Namun, tindakan ini bertentangan dengan niat Anda untuk mencegah diabetes. Alasannya,
dengan menghindari stres. Lakukan kegiatan lain yang bisa mengurangi stres sekaligus
7. Berhenti merokok
Faktanya, diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok.
the American Medical Association menganalisis beberapa penelitian besar mengenai rokok
dan diabetes.
Orang-orang perokok aktif memiliki risiko diabetes 44 persen lebih tinggi daripada yang
tidak merokok. Risiko tersebut meningkat sebanyak 61 persen apabila Anda merokok lebih
Ternyata, merokok dapat mempertebal lemak perut, termasuk pada orang yang tidak obesitas.
Penumpukan lemak perut juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes.
Jika Anda perokok aktif, tidak ada cara mencegah diabetes yang lebih efektif selain berhenti
merokok. Meski mencegah diabetes lewat cara ini tak mudah, Anda bisa mulai berusaha
Mulailah untuk menerapkan cara mencegah diabetes ini dengan mengurangi satu batang
rokok sehari dan di hari selanjutnya tambah lagi menjadi dua batang. Begitu seterusnya
bisa menyiasatinya dengan meniup-niup sedotan atau makan permen karet rendah gula agar
Manfaatnya tidak hanya mencegah diabetes, berhenti merokok juga membantu menjaga
kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh. Tindakan pencegahan diabetes tidak hanya dengan
berhenti merokok, tapi juga menghindari asap rokok dari orang-orang di sekitar Anda.
berdaun hijau termasuk makanan yang rendah kalori. Selain itu, sayuran hijau kaya akan
vitamin, mineral, dan berbagai nutrisi lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
manfat penurunan gula darah diabetes datang dari kandungan antioksidan lutein dan
zeaxanthin yang melimpah. Kedua antioksidan tersebut juga dapat membantu melindungi
mata dari degenarasi makula dan katarak, yang merupakan komplikasi diabetes paling umum.
Oleh karena itu, pastikan agar selalu memasukkan sayuran hijau ke dalam menu makanan
merupakan salah satu makanan paling sehat yang ada di bumi. Ikan- ikan tersebut
merupakan sumber asam lemak omega 3 DHA dan EPA yang bermanfaat bagi kesehatan
jantung. Mengonsumsi ikan berminyak secara teratur penting bagi penderita diabetes yang
memiliki risiko penyakit jantung dan stroke. Sejumlah riset menunjukkan bahwa orang yang
makan ikan berminyak secara teratur memiliki risiko gagal jantung yang lebih kecil. Baca
Telur memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi tubuh. Mengonsumsi telur secara
teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Telur dapat mengurangi peradangan,
meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan kadar kolesterol HDL baik. Selain itu,
telur merupakan salah satu sumber terbaik lutein dan zeaxanthin selain sayuran hijau.
4. Kayu Manis
Kayu manis adalah bumbu makanan yang lezat dengan aktivitas antioksidan yang kuat.
Sejumlah riset menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar gula dan
meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu kayu manis juga dapat menurunkan kadar
kolesterol dan trigliserida. Dalam satu studi, pasien diabetes tipe 2 yang mengkonsumsi kayu
manis selama 90 hari mengalami penurunan hemoglobin A1c dua kali lipat dibandingkan
5. Ubi Jalar
Selain mengenyangkan, ubi jalar juga bermanfaat baik untuk mengendalikan gula darah
penderita diabetes. Sebab, ubi jalar memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada
kentang. Nilai glikemik satu porsi ubi jalar rebus adalah 44 sementara kentang rebus adalah
80. Semakin rendah nilai glikemik makanan, semakin lambat makanan tersebut diproses
menjadi glukosa. Artinya, makanan yang punya skor glikemik rendah tidak akan langsung
drastis melonjakkan gula darah setelah makan. Baca juga: 10 Daftar Makanan yang Baik
untuk Ginjal
6. Brokoli
Selain sayuran hijau, brokoli juga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Brokoli
merupakan makanan rendah kalori, rendah karbohidrat dengan nilai gizi tinggi. Sebuah studi
menunjukkan bahwa brokoli dapat menurunkan kadar insulin dan melindungi sel radikal
7. Stroberi Stroberi
memiliki kandungan antioksidan yang dikenal sebagai antosianin. Antosianin telah terbukti
mengurangi kader kolesterol dan insulin setelah makan. Satu cangkir stroberi mengandung 49
8. Kacang
Kacang merupakan pilihan makan untuk penderita diabetes yang aman dikonsumsi karena
kaya akan serat dan protein. Kacang juga juga mengandung karbohidrat kompleks dan
memiliki indeks glikemik yang rendah. Keduanya membuat kacang lebih lama diubah
menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis. Beberapa
jenis kacang yang paling baik dikonsumsi penderita diabetes adalah kacang almond, kacang
9.Tomat
Tomat diketahui mengandung likopen dan lutein yang berguna untuk melindungi ginjal dan
pembuluh darah. Buah ini juga baik untuk mencegah penggumpalan darah yang terjadi
karena diabetes.
10. Buah Beri
Buah beri seperti blackberi, stroberi, atau bluberi bersifat antioksidan yang berguna bagi
penderita diabetes untuk mencegah stres oksidatif. Buah ini juga kaya serat yang baik dalam
METODE PENELITIAN
metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan
variabel terikat pengendalian kadar glukosa darah puasa hanya satu kali pada suatu saat.
1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di puskesmas putri ayu prov Jambi , pada penderita
Diabetes Melitus tipe 2 rawat jalan.serta tipe 1 yang tidak terlalu banyak yang mengidapnya
Besarnya penderita DM rawat jalan di puskesmas putri ayu yaitu pada awal tahun 2019
terdapat 380 penderita dan mengalami peningkatan dari bulan Januari sampai bulan mei
2. Jadwal Penelitian
Terlampir
1. Populasi
Populasi ini adalah pasien yang menderita DM tipe 1 dan 2 yang berkunjung dipuskesmas
a. Kriteria inklusi
7) Pasien bersedia untuk menjadi responden b. Kriteria eksklusi 1) Pasien yang mempunyai
komplikasi berat
2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan cara Sequential Random Sampling yaitu populasi dan
pengambilan sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dimasukkan dalam
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup baik dari aspek kesehatan
fisik, aspek psikologis, aspek hubungan sosial, dan aspek lingkungan pasien Diabetes
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 April 2020-29 mei 2020. Angka kejadian diabetes
didapatkan jumlah kunjungan pasien diabetes melitus, pasien lama maupun baru ±
sebanyak 700 pasien dan diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus pada bulan januari
sampai maret 2020 sekitar 500 orang yang terdeteksi, dengan rincian 220 pasien yang
terdaftar menjadi anggota prolanis dan hanya sekitar 100 pasien yang rutin melakukan
kontrol dan aktif mengikuti kegiatan prolanis, sisanya ± sebanyak 180 pasien yang terdiri
dari pasien umum yang tidak mengikuti kegiatan prolanis dan pasien yang jarang melakukan
kontrol.
Setelah dilakukan pengukuran kadar gula darah, masyarakat warga desa Ngrawan
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang banyak yang menderita penyakit Diabetes Militus,
namun sebagian besar tidak menyadari hal tersebut hanya mengeluhkan gejala lemas, mudah
lelah dan menurunya berat badan. Oleh karena itu pada pengabdian masyarakat ini dijelaskan
antara Puskesmas Kendal 02 dengan BPJS kesehatan yang anggotanya terdiri dari pasien –
pasien yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus. Kegiatan ini dilakukan setiap
1 bulan sekali. Kegiatan Prolanis ini salah satunya berupa pemberian edukasi tentang
Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi pasien pasien Diabetes
Mellitus (DM) di Puskesmas Putri Ayu Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi.
Sebanyak 70 orang dimana seluruh pasien pasien DM tersebut dijadikan sampel penelitian
ini, oleh karena itu penelitian ini mengambil sampel secara purposive. Teknik pengambilan
Adapun data sebaran sampel dapat dilihat melalui usia responden, jenis kelamin,
status perkawinan, status pekerjaan, pendidikan terakhir, saat ini tinggal bersama,
penghasilan tiap bulan, diagnosa DM, lama menderita DM di Puskesmas Putri Ayu
Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi. Pamekasan ini. Kemudian disajikan data
sebaran responden yang menjadi penelitian ini dan dapat dilihat pada diagram serta tabel di
bawah ini:
DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA (TAHUN) DI PUSKESMAS PUTRI AYU
Jumlah responden dalam penelitian ini berdasarkan pada usia, yaitu responden yang
berusia kurang dari 40 tahun sebanyak 14% dari total sampel purposive ini, sedangkan
responden yang berumur 40-60 tahun sebanyak 64% dan yang terakhir responden yang
berusia lebih dari 60 tahun sebanyak 22%. Kemudian disajikan pla data sebaran sampel
Disini dapat dilihat bahwasanya responden yang menderita DM kurang dari 1 tahun sebanyak
10%, kemudian responden yang menderita DM 1-5 tahun sebanyak 80%, dan responden yang
menderita DM 6-10 tahun sebanyak 8%, dan yang terakhir responden yang menderita DM
B. PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan tentang interpretasi hasil penelitian, diskusi hasil penelitian,
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Hasil penelitian ini menunjukkan prosentase usia responden mayoritas berada pada
rentang usia 40 – 60 tahun. Soegondo (2011) menjelaskan bahwa usia merupakan salah satu
penderita diabetes melitus berusia antara 45 sampai 64 tahun, yang merupakan golongan usia
b.Lama menderita
adalah < 5 tahun. Menurut Webster’s Ninth New 104 Collegiate Dictionary (1991)
pengalaman adalah pengetahuan atau keahlian yang didapat dari pengamatan langsung atau
partisipasi dalam suatu peristiwa dan aktivitas nyata yang bersifat lahiriah (sensation)
diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian Isonah (2009) dalam Suswati (2012)
menjelaskan bahwa klien yang mengalami DM lebih lama dapat mempelajari perilaku self
sehingga klien lebih memahami tentang hal-hal terbaik yang harus dilakukannya untuk
bahwa lama menderita diabetes melitus pada responden mayoritas adalah < 5 tahun dan
sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang sebelum
dilakukan edukasi diet. Terkait dengan pengetahuan yang dipengaruhi oleh pengalaman,
pengetahuan.
BAB V.
DM tipe 1 Ditinjau dari genetik, penyebab dan perjalanan penyakit, DM pada anak dan
remaja berbeda dengan DM pada orang dewasa. Diabetes mellitus pada anak dan remaja
terutama merupakan akibat kerusakan sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin,
sehingga suntikan insulin inerupakan satusatunya cara pengobatan. Diabetes mellitus tipe 2
disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal yang disebut resistensi
insulin.
yang diperoleh dari Penyuluhan tentang Diabetes Militus Puskesmas Putri Ayu
Kelurahan Broni Kec.Danau Sipin Prov.Jambi yaitu Masyarakat mulai memahami tentang
penyakit Diabetes Militus, penyebabnya,cara mencegah terjadinya DM, faktor pendukung
dan penghambat dari penyakit diabetes melitus serta penatalaksanaan secara nonfarmakologi
melalui perubahan gaya hidup.
Pengetahuan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, pola makan / life stile
yang dapat dilakukan sendiri di rumah secara sederhana untuk dapat dilaksanakan sebagai
salah satu pencegahan dan menjaga kadar gula darah.serta mengetahui data respoden
berdasarkan usia dan lama pasien mengidap penyakit Diabetes Melitus.
5.2 Saran
Rosyid ,Abdur .2016 Penyuluhan Tentang Diabetes Militus Di Desa Ngrawan Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang.
http://research.unissula.ac.id/file/pengabdian/211213005/2939LAPORAN_PENGMAS_ROS
YID.pdf ( Diakses 29 Mei 2020 )