Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan

Pada perkembangan fisik remaja terjadi perubahan dalam tinggi dan berat, Tinggi rata
rata anak laki laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Percepatan
pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambagan berat badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak
laki laki dan 10 kg bagi anak perempuan. Perubahan perubahan dalam proposi tubuh selama
remaja, juga terlihat pada wajah, dimana wajah anak anak mulai menghilang, seperti dahi yang
semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir menjadi lebih penuh. Di
samping itu, dalam perubahan struktur kerangka, terjadi percepatan pertumbuhan otot, sehingga
mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak dalam tubuh. Perkembangan otot pada laki
laki lebih cepat, dan mereka lebih banyak memiliki jaringan otot, sehingga anak laki laki lebih
kuat dari anak perempuan.

Pada masa ini remaja mengalami pubertas (puberty), pubertas ialah suatu periode dimana
kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada masa awal remaja.
Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan perubahan yang terjadi pada
masa remaja yang di tandai dengan perubahan pada ciri ciri seks primer dan pada ciri ciri seks
sekunder.

Menurut Nurmi , skema kognitif berinteraksi dengan tiga tahap proses pembentukan
orientasi masa depan, yaitu:

 Motivation

Tahap motivational merupakan tahap awal, tahap ini mencakup motif, minat dan tujuan
yang berkaitan dengan orientasi masa depan .

 Planning

Tahap planning , perencanaan merupakan tahap kedua, yaitu bagaimana remaja membuat
perencanaan tentang perwujudan minat dan tujuan mereka.

 Evaluation
Tahap evaluation merupakan tahap akhir. Nurmi memandang evaluasi ini sebagai proses
yang melibatkan pengamatan dan melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang
ditampilkan, serta memberikan penguat bagi diri sendiri.

Fenomena kehidupan remaja yang sangat menonjol adalah terjadinya peningkatan minat
dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini ditunjukan dengan aktivitasnya yang sudah mulai
tertarik terhadap lawan jenis dan mulai mengungkapkan perasaannya melalui tindakannya untuk
memikat pasangannya tersebut. Untuk melepaskan diri dari ketegangan seksual, remaja mencoba
mengekspresikan dorongan seksualnya dalam berbagai bentuk tingkah laku seksual, mulai dari
melakukan aktivitas berpacaran (dating), berkencan, bercumbu, sampai dengan melakukan
kontak seksual.

Dalam hal ini remaja juga mulai mengenal rasa tanggung jawab yang biasa disbut dengan
nama proaktivitas. Proaktivitas (proactivity) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh
Stephen R. Covey mengenai manusia sebagai makhluk yang bertanggung jawab atas dirinya
sendiri. Perilakunya adalah fungsi dari keputusannya sendiri, dan ia mempunyai inisiatif dan
tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.

Resiliensi akan membuat seseorang berhasil menyesuaikan diri dalam berhadapan dengan
kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan, perkembanagn sosial, akademis, kompetensi
vokasional, dan bahkan dengan tekanan hebat yang inheren dalam dunia sekalipun. Reseliensi
adalah suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan setiap orang. Hal ini adalah
karena kehidupan manusia senantiasa diwarnai oleh kondisi adversity (yang tidak
menyenangkan). Adversity ini menentang kemampuan manusia mengatasinya, untuk belajar
darinya dan bahkan untuk berubah karenanya resiliensi tidak hanya dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang, melainkan setiap orang, termasuk remaja, memiliki kapasitas untuk menjadi
resilien.

Anda mungkin juga menyukai