Rangkuman Sunan Gresik
Rangkuman Sunan Gresik
Kemudian Sunan Maulana Malik Ibrahim menikah dengan anak Raja Champa bernama Dewi
Chandrawulan. Lalu dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putra yang bernama Raden
Rahmat.
Setelah menetap di Champa selama 13 tahun, Maulana Malik Ibrahim berpamitan kepada Raja
Champa untuk berdakwah ke pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran raja karena
pulau Jawa saat itu berada di bawah kekuasaan majapahit yang sangat terkenal kebesaran dan
ketegasan para rajanya.
Beliau menginjakkan kaki di tanah Jawa untuk memulai dakwahnya pada tahun 1392 masehi.
Daerah yang pertama kali dituju adalah Desa Sembalo, Leran, Gresik, Jawa Timur. Sedangkan
kondisi masyarakat Gresik pada waktu itu cukup memprihatinkan.
Di antara keprihatinan yang ada adalah kemiskinan, kepercayaan animisme dan dinamisme yang
kuat, dan Ajaran Hindhu yang mendominasi terutama adanya kasta (kelas dalam masyarakat).
Kasta brahmana, yaitu kelompok agamawan atau brahmana yang menjadi kasta tertinggi.
Kasta kstaria, yaitu kelompok bangsawan atau anggota kerajaan.
Kasta waisya, yaitu kelompok masyarakat menengah yang hidup berkecukupan
Kasta sudra, yaitu kelompok terbawah yang terdiri dari para buruh yang menggantungkan
ekonominya dari bekerja upahan kepada kasta di atasnya.
Karena jasanya terhadap kemajuan dan kemakmuran masyarakat gresik maka beliau diberi tanah
wilayah oleh raja majapahit tepatnya di Kampung Gapura, Gresik. Bahkan beliau diberi gelar
sebagai Syahbandar . Beliau berdakwah di Gresik selama 40 tahun. Beliau pada tahun 1419
masehi dan dimakamkan di pemakaman Gapura Wetan Gresik Jawa Timur.