766-Article Text-2224-1-10-20210601
766-Article Text-2224-1-10-20210601
01 Maret 2021
Emmy Sunarlin
Fakultas Hukum, Universitas Panca Marga Probolinggo
Jl. Yos Sudarso, No.107, Pabean, Dringu, Probolinggo, Jawa Timur 67271
Abstrak
Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia. Peradilan negara menerapkan dan
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. Peradilan dilakukan "DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". Dalam profesi
hakim segala aturan diatur dalam Kode Etik dan Perilaku Hakim (KEPPH) dan Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Segala campur tangan
dalam urusan peradilan oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali
dalam hal-hal sebagaimana disebut dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-
bedakan orang. Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif dengan mengkaji obyek
atau sasaran penelitian berupa peraturan, perundang-undangan dan bahan hukum lainnya
terkait dengan pelarangan hakim dalam memeriksa perkara yang mempunyai hubungan
kekerabatan. Seorang hakim wajib mengundurkan diri dari persidangan apabila terikat
hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai derajat ketiga, atau hubungan suami atau
istri meskipun telah bercerai, dengan ketua, salah seorang.hakim anggota, jaksa, advokat,
atau panitera. Ketua majelis hakim, anggota, jaksa, atau panitera wajib mengundurkan diri
dari persidangan apabila terikat hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai derajat
ketiga, atau hubungan suami atau istri meskipun telah bercerai dengan pihak yang,diadili
atau advokat. Seorang hakim atau panitera wajib, mengundurkan diri dari persidangan
apabila ia mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung dengan perkara yang
sedang diperiksa, baik atas kehendaknya sendiri maupun atas permintaan pihak yang
berperkara.
Kata kunci : kode etik dan perilaku hakim, kekuasaan kehakiman, hakim, kekerabatan
50
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
51
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
52
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
53
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
54
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
6
Prakoso, Joko. 1987. Penyidik, Penuntut Umum,
Hakim. Jakarta. Bina Aksara. Hal 292.)
55
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
7
http://digilib.unila.ac.id/597/7/BAB%20II.
10
pdf Ibid
8
http://digilib.unila.ac.id/597/7/BAB%20II. 11
Pasal 17 Ayat (3-5) Undang – Undang
pdf Nomor 48 Tahun 2009
9
Pasal 17 Ayat (3-5) Undang – Undang 12
Koentjaraningrat.1967.Beberapa Pokok
Nomor 48 Tahun 2009 Antropologi Sosial.Yogyakarta: Dian Rakyat
56
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
13
http://syariah.uin-
malang.ac.id/index.php/komunitas/blog- 15
https://chrisdapy.wordpress.com/2016/06
fakultas/entry/sistem-kekerabatan-daerah- /12/ips-kekerabatan/
mojokerto 16
Ibid
14 17
https://chrisdapy.wordpress.com/2016/06 Ibid
/12/ips-kekerabatan/ 18
Ibid
57
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
kelompok sosial, peran katagori dan lain tetapi mereka mempunyai bapak
silsilah, hubungan kekeluargaan dapat asal yang sama.
dihadirkan secara nyata(ibu saudara 3. Pasal 292.
kakek) atau secara abstrak menurut Dalam garis lurus, dibedakan garis
tingkatan kekerabatan sebuah hubungan lurus ke bawah dan garis lurus ke
dapat memiliki syarat relatif (misyalnya: atas.Yang pertama merupakan
ayah adalah seorang yang memilki anak). hubungan antara bapak asal dan
19
keturunannya dan yang terakhir adalah
hubungan antara seorang dan mereka
Kekeluargaan berdasarkan Kitab
yang menurunkannya.
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
4. Pasal 293.
Perdata) adalah :
Dalam garis lurus derajat-derajat
1. Pasal 290. antara dua orang dihitung menurut
Kekeluargaan sedarah adalah pertalian banyaknya kelahiran; dengan
kekeluargaan antara orang-orang demikian, dalam garis ke bawah,
dimana yang seorang adalah keturunan seorang anak, dalam pertalian dengan
dan yang lain, atau antara orang-orang bapaknya ada dalam derajat pertama,
yang mempunyai bapak asal yang seorang cucu ada dalam derajat kedua,
sama. dan demikianlah seterusnya;
Hubungan kekeluargaan sedarah sebaliknya dalam garis ke atas,
dihitung dengan jumlah kelahiran, seorang bapak dan seorang kakek,
setiap kelahiran disebut derajat. sehubungan dengan anak dan cucu,
2. Pasal 291. ada dalam derajat pertama dan kedua,
Urusan derajat yang satu dengan dan demikianlah seterusnya.
derajat yang lain disebut garis. Garis 5. Pasal 294.
lurus adalah urutan derajat antara Dalam garis menyimpang, derajat-
orang-orang, di mana yang satu derajat dihitung dengan banyaknya
merupakan keturunan yang lain, garis kelahiran, mula-mula antara keluarga
menyimpang ialah urutan derajat sedarah yang satu dan bapak asal yang
antara orang-orang, di mana yang sama dan terdekat dan selanjutnya
seorang bukan keturunan dari yang antara yang terakhir ini dan keluarga
sedarah yang lain; dengan demikian,
dua orang bersaudara ada dalam
19
https://chrisdapy.wordpress.com/2016/06 derajat kedua paman dan keponakan
/12/ips-kekerabatan/
58
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
ada dalam derajat ketiga, saudara 5 butir 5.2.1 Kode Etik dan
sepupu ada dalam derajat keempat, Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
dan demikian seterusnya. Hal tersebut dilakukan untuk
6. Pasal 295. mengurangi dampak negatif yang
Kekeluargaan semenda adalah satu mungkin timbul terhadap lembaga
pertalian kekeluargaan karena peradilan atau persangkaan bahwa
perkawinan, yaitu pertalian antara peradilan tidak dijalankan secara
salah seorang dari suami isteri dan jujur dan tidak berpihak.
keluarga sedarah dari pihak lain. 2. Hakim yang memiliki konflik
Antara keluarga sedarah pihak suami kepentingan itu wajib
dan keluarga sedarah pihak isteri dan mengundurkan diri dari memeriksa
sebaliknya tidak ada kekeluargaan dan mengadili perkara yang
semenda. bersangkutan. Keputusan untuk
7. Pasal 296. mengundurkan diri harus dibuat
Derajat kekeluargaan semenda seawal mungkin. Berdasarkan angka
dihitung dengan cara yang sama 5 butir 5.3 ayat (2) Kode Etik dan
seperti cara menghitung derajat Pedoman Perilaku Hakim apabila
kekeluargaan sedarah. muncul keragu-raguan bagi Hakim
8. Pasal 297. mengenai kewajiban mengundurkan
diri, memeriksa dan mengadili suatu
Dengan terjadinya suatu
perkara, Hakim tersebut wajib
perceraian, kekeluargaan semenda antara
meminta pertimbangan Ketua. Jika
salah satu dari suami isteri dan para
hakim yang bersangkutan tidak
keluarga sedarah dari pihak yang
mengundurkan diri, padahal pihak
D. Kesimpulan yang berperkara itu benar
1. Hakim dilarang mengadili suatu merupakan teman dekat hakim yang
perkara apabila Hakim itu memiliki bersangkutan, maka ini merupakan
memiliki konflik kepentingan, baik pelanggaran kode etik dan Pedoman
karena hubungan pribadi dan Perilaku Hakim. Hakim yang
kekeluargaan, atau hubungan- terbukti melanggar ketentuan Kode
hubungan lain yang beralasan patut Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
diduga mengandung konflik bisa dikenakan sanksi
kepentingan yang menangani pemberhentian sementara atau
perkara tersebut berdasarkan angka pemberhentian. Berdasarkan pasal
59
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
60
Jurnal IUS Vol.IX No.01 Maret 2021
61