Anda di halaman 1dari 65

Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata?

Apa yang akan kalian katakan kalau ternyata ada teman kalian yang menyatakan teori bahwa
bumi itu datar? Shock? Kaget? atau langsung mengatakan kalau dia idiot dan gila? Aku sendiri
merasa wajar, saat mendengarnya.

Kenapa? Karena aku sudah dengar tentang pergerakan Flat Earther ini di Flat Earth Society
beberapa tahun silam. Teman kontrakanku yang kasih tahu, kemudian saat itu aku browsing dan
mendapati bahwa ternyata banyak ilmuwan yang juga mengikuti gerakan ini. Artinya apa? Flat
Earth ialah sebuah teori konspirasi yang digagas dengan serius dan cukup cerdas!

Ketika tahun 2015 yang lalu gerakan ini kembali muncul di Amerika, seorang saintis Neil de
Grease Tyson langsung maju dan menjelaskan (pada sebuah reality show). Kebetulan aku
nonton di Youtube, dan dia mengatakan bahwasanya pemahaman ini tidaklah berdasar. 

Akhirnya, karena aku kurang kerjaan, aku tonton videonya dan mencoba menyampaikan
beberapa kritik hal yang perlu untuk kalian ketahui. Tulisan ini merupakan respon dari video 1:
https://www.youtube.com/watch?v=E9tL-
lPsDZM&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=1

Foto Bumi Bulat ialah Rekayasa CGI


Kalau kalian mencari gambar bumi di google, maka semua gambar bumi berbentuk bulat ialah
CGI (computer generated imaginary/buatan komputer). Ini benar, bahkan semua foto bumi bulat
yang dipublikasikan NASA juga CGI. 

Tapi, darimana gambar CGI ini dibuat? Ternyata gambar-gambar CGI ini dibuat dari fotografi
satelit NASA. Jadi gambar CGI ini dibuat berdasarkan sekumpulan gambar-gambar yang
diperoleh oleh satelit luar angkasa yang dimiliki NASA yang kemudian digabungkan menjadi
satu.

Kenapa perlu menggabungkan banyak foto untuk jadi satu foto bumi bulat? Karena bumi
berukuran sangat besar dan satelit yang ada tidak cukup jauh untuk mengambil gambar satu bumi
penuh (bumi bulat).

Misalkan saja kalian ingin memotret foto rumah, tetapi posisi kalian hanya satu meter di depan
rumah, apa kalian bisa mengambil foto rumah kalian secara penuh? Tentu saja tidak, sekarang
permasalahannya, kalian tidak bisa mundur, hanya bisa mengitari dalam jarak satu meter itu saja,
bagaimana cara agar bisa dapat seluruh gambar rumah? Tentu saja dengan mengambil banyak
foto dan kemudian menggabungkannya. 

Buktinya NASA menampilkan potongan gambar bumi ini di homepage-nya:


Ini adalah bagian dari bumi yang dipotret oleh salah satu satelit nasa. Terlihat disini kalau ada
lengkungan dibagian pinggiran bumi.

Banyak Satelite di Angkasa


Setidaknya ada 1381 satelit di angkasa. Tidak semua foto satelite ini merupakan CGI, kalian bisa
cari sendiri foto real satelit. Tetapi tetap saja kalau sudah nggak percaya akan susah urusannya.
Di video dikatakan bahwa angkasa luar penuh sesak dengan satelite. Mari kita lihat dengan
perspektif yang lebih baik.

Satelite yang paling dekat dengan permukaan bumi disebut sebagai LEO (Low Earth Orbit) yang
beredar di bumi pada ketinggian 160-2000 km. Jumlah satelit LEO ini sekitar 500 satelit. Jika
melihat luas permukaan bumi (bulat), maka ada 500 satelit yang beroperasi di luasan
510,072,000 km2. Jika kita bagikan  ialah 510,072,000 km2 : 500=  +-1.000.000 km2. Jadi hanya
akan ada 1 satelit setiap 1.000.000 km2.

Selain jumlahnya yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan bumi, ternyata ukuran satelit juga
sangat kecil, terlalu kecil untuk bisa teramati di teleskop. Ukuran dari ISS (International Space
Station) ialah sebesar lapangan American Football (0.0055km^2) sedangkan bulan
ialah 9.476.927 km^2, perbandingannya 1:1.723.077.636,3636. Satelit yang ukurannya
1/1.723.077.636,3636 kali ukuran bulan ini bergerak dengan kecepatan 28.000 km/jam (ket: kita
bahas di Final Part). Sudah kecil, bergeraknya sangat cepat lagi, fakta-fakta inilah yang
menyebabkan sangat sulit untuk melihat satelit melalui teleskop.

Maka menemukan sebuah satelit tidaklah semudah yang pembuat video ini katakan. Walapun
begitu, tetap masuk akal sekali kalau kita seharusnya bisa melihat satelit di langit dengan
teleskop. Oleh karena itu ada orang yang membuktikannya, ini sebuah video dimana seseorang
mengamati satelit menggunakan teleskop:
https://www.youtube.com/watch?v=rIesWBTUeiI
Pasti akan muncul pertanyaan seperti ini "teleskop bisa menampilkan gambar planet-planet lain,
tetapi satelit yang dekat nggak bisa dilihat dengan jelas?"

Itu karena ukuran satelit memang sangat kecil jika dibandingkan dengan planet. Seperti venus
misalnya, kita bisa mengamati bahkan dengan mata telanjang. Jadi wajar kalau teramati dengan
lebih jelas menggunakan teleskop, sedangkan satelit ukurannya sangat-sangat kecil bila
dibandingkan dengan planet.

Baca Juga: Kecepatan Satelit 28.000 km/jam sangat masuk akal!

Kesimpulan

Video ini berisi informasi yang kurang lengkap. Karena hanya memuat informasi-informasi yang
mendukung pendapat bahwa bumi itu tidaklah bulat. Seperti diberitahukannya bahwa gambar
bumi bulat merupakan gambar CGI dari NASA, tetapi tidak pernah diberitahukan bagaimana
gambar itu dibuat. (Sebagian besar orang akan mengira NASA 100% mengarang foto bumi
tersebut).

Dipaparkan informasi kalau tidak pernah ada orang yang melihat satelite dari teleskop. Tetapi
tidak pernah diberitahukan seberapa kecil satelite tersebut jika dibandingkan dengan bulan
ataupun planet-planet di tata surya kita. Fakta bahwa satelite berukuran sangat kecil jika
dibandingkan planet, membuat kemungkinan satelite terlihat oleh teleskop sangatlah kecil, dan ini
hal yang wajar.

Itu adalah dua penjelasan dan fakta yang bisa aku jabarkan. Berikutnya kalian bisa membaca
lanjutan dari ulasanku mengenai Flat Earth Ini:
1. Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata? #part1
2. Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2  
3. Flat Earth Theory - Keping-Keping Sains #part3
4. Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4
5. Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5
6. Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6
7. Final Part - Not Rocket Science

8. Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2


9.
Lanjutan dari ulasanku tentang Teori Bumi Datar #part1, kali ini ialah flat earth theory
- pembantaian sains dan logika. Tulisan kali ini merupakan kritikan informasi tambahan
dari video ke 2 dari channel Flat Earth 101, yang bisa diakses disini:
10. https://www.youtube.com/watch?
v=pwISPmo92M8&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=2
11.
12.

13.
14. Tidak Menggunakan GPS atau Tidak Menggunakan Satelite?
15. Isu kontroversial pertama dari video ke 2 ini ialah pernyataan bahwasannya GPS tidak
menggunakan satelite. Kemudian ditampilkan di video pernyataan dari Google bahwa
akses My location(beta) pada Google Map tidak menggunakan GPS, sehingga handphone
hanya akan mengakses tower sinyal telepon saja. 
16.
17. Saat mendengar dua pernyataan ini, sebenarnya ada yang aneh. Kenapa? Karena
pernyataan pertama ialah "GPS tidak memerlukan satelit" artinya, GPS itu ada tetapi tidak
menggunakan satelit. Berbeda sekali dengan pernyataan (yang katanya dari google) "My
location tidak memerlukan GPS, sehingga mengakses tower" artinya, Google tidak
menggunakan GPS, atau GPS tidak pernah ada. Tetapi pembuat video mengarahkan agar
kita berfikir bahwa GPS tidak menggunakan Satelit, makanya dia mengulang-ulang kata
"tidak menggunakan satelit".
18.
Memang pernyataan-pernyataan ini diseting sedemikian rupa untuk mengelabuhi pikiran
penonton video. 
19.
20. Ini informasi pentingnya, video dari google yang dipotong itu ialah keterangan google
tentang fitur My Location(beta) yang terdapat dalam Google Map. Jadi fiture My
Location tidak menggunakan GPS dan hanya akan mengakses tower telepon.  Tetapi
penggunaan my location hanyalah lokal saja, untuk menunjukkan alamat/lokasi ketika
kita sedang berada di suatu wilayah. Bagaimana kalau kita memerlukan informasi tempat
yang sangat jauh (non-lokal)? Misalkan kalian hari ini akan jalan-jalan ke Jepang,
sementara kalian nggak tahu lokasi mana yang akan kalian datangi itu? Maka yang kalian
butuhkan ialah fitur seluruhnya dari Google Map karena kalian harus cek peta Jepang,
nah apakah kalian bisa menggunakan tower terdekat? Jelas nggak bisa, karena ini bukan
lagi cakupan yang lokal. 
21.
22. Google Map menggunakan GPS dan satelite. Google sendiri punya 180 satelit lebih di
luar angkasa, ini untuk menunjang semua teknologi Google yang bisa kita nikmati saat
ini. Dari satelite tersebut kita bisa mengakses Google Map dan Google Earth. Data
navigasi dari satelite luar angkasa yang dimiliki google ini akan dikirimkan ke menara-
menara kontrol di bumi, jadi menara kontrol di bumi ini fungsinya seperti tempat
penyimpanan. Kenapa disimpan di menara kontrol? agar kita dapat dengan cepat
mengaksesnya, tanpa perlu mengakses satelit. Data seperti peta lokasi ini kemudian
diupdate oleh google setiap seminggu atau dua minggu sekali (tergantung lokasi tempat
terhadap satelite).  Dalam membuat teknologi secanggih Google Map dengan presisi yang
tinggi (untuk jalan-jalan dan gang) Google menggunakan banyak sekali teknologi,
diantaranya; GPS, Satelit, drone bahkan mobil yang membawa kamera. Jadi jangan salah
kaprah bahwa Google cuma butuh drone. 
23.
24. Asal Muasal Minyak Bumi
25. Ini salah satu pembahasan yang paling keren di video2 menurutku. Karena sudah menjadi
paham pakem dan bisa dikatakan doktrin bahwa minyak bumi itu berasal dari Fossil. Aku
nggak nyangka kalau Flat Earth Theory juga akan membahasnya. 
26.
27. Karena ini sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia, maka ini menarik buatku. Yang
pertama terkait bukti bahwa memang fosil adalah benda padat dan minyak ialah benda
cair. Ini bukti yang sangatlah lemah, karena memang di dalam bumi dengan tekanan
temperatur yang sangat tinggi, fossil sekalipun akan bisa meleleh dengan mudah. Begitu
pikirku, tapi pernyataan berikutnya yang membuat aku berfikir ulang. Bahwasannya fossil
ditemukan pada kedalaman 2.3km sedangkan minyak ditemukan hingga kedalaman
10km. Nah fakta ini membuat aku berfikir ulang dan menkonfirmasi. 
28.
29. Kata fosil berasal dari bahasa inggris fossil yang berarti;
30. any remains, impression, or trace of a living thing of a former geologic age, as a skeleton,
footprint, etc. 
31. Maka yang dimaksud dengan fosil pada pengertian minyak bumi ialah semua jasad renik
yang sudah mati ratusan tahun yang lalu. Pembuat video dengan cerdas menggambarkan
dinosaurus pad videonya, agar pikiran kita hanya berfikir bahwa fossil itu dinosaurus, dan
fossil dinosaurus itu adalah batu padatan dan ada dikedalaman 2.3km. Padahal yang
dimaksudkan fosil pada pengertian minyak bumi, bukan hanya dinosaurus, tetapi semua
organisme hidup (termasuk bakteri, lumut, ikan, dll) yang telah mati ratusan atau jutaan
tahun yang lalu.

Kalau sudah benar pemahaman kita tentang fosil maka bukan suatu yang aneh kalau
minyak bumi berada di kedalaman 10km. Karena pada zaman dahulu banyak sekali
makhluk di lautan, nah makhluk ini mati kemudian menjadi jasad renik dan membentuk
minyak bumi, ini juga menjadi alasan yang kuat mengapa minyak bumi banyak
ditemukan di lautan.

Tambang Minyak Bumi Lebih Banyak Di Lautan

32. Kebetulan risetku berlanjut tentang fossil ini. Ternyata teman-teman, ada dua pendapat
yang berkembang tentang minyak bumi ini. Pendapat pertama ialah bahwa minyak bumi
berasal dari fosil dan jasad renik. Ini dibuktikan dengan peristiwa pembusukan organik
yang menghasilkan gas (butana, etana propana) yang sejenis dengan minyak
bumi(khususnya gas), dan fakta bahwa minyak bumi kebanyakan berada di lautan (yang
dahulunya memiliki banyak organisme).

Pendapat kedua ialah minyak bumi sudah ada bersama pembentukan bumi. Ini didasarkan
pada fakta bahwa di planet-planet lain, gas-gas minyak bumi (butana, etana, propana,
metana) juga ditemukan melapisi planet tersebut walaupun belum ditemukan adanya jejak
kehidupan.

Terlepas dari lebih populernya lebih populernya pendapat pertama di kalangan para
saintis. Tetapi yang pasti dari kedua pendapat ini, minyak bumi tetap merupakan sumber
daya alam yang terbatas dan bisa habis. Jadi pernyataan di video bahwa minyak bumi
ialah unlimited resource itu salah kaprah dan klaim tanpa logika.
33.
34. Siapakah NASA?
35. Dalam sebuah diskusi sains, saintis yang tergabung di NASA, Neil De Grease Tyson,
pernah mengatakan "Ironis sebenarnya, bahwa NASA dan Eksplorasi ke bulan, didanai
oleh pemerintah AS karena kepentingan militer" Jadi ketika video 2 ini mengatakan
bahwa NASA dibentuk untuk kepentingan politik, aku sudah tidak lagi heran.

Lagian apa ada sih yang mengira NASA itu badan eksplorasi dunia? No way! Singkatan
dari NASA aja kan National Aeronautics and Space Administration, kalau udah ada
national maka pasti milik satu negara. Lagian NASA juga berdiri dari dana Amerika,
blass nggak ada hubungannya dengan uang di Indonesia, apalagi kantong kita.

Kembali ke sejarah. Jadi NASA(1958) dan Eksplorasi ke bulan(1969) itu dilakukan


sebenarnya bukan atas dasar eksplorasi, tetapi kepentingan politik dan militer. Eksplorasi
ke bulan dilakukan Amerika untuk mengecek apakah langit sudah sudah dikuasai oleh
Rusia atau belum? Karena Rusia telah meluncurkan Sputnik 1 (1957). Dari situlah
sebenarnya NASA didirikan, tetapi sekarang NASA sendiri bergerak untuk eksplorasi
sains. Itulah sebabnya Neil sendiri mengatakan, mereka sulit mendapatkan dana
eksplorasi karena para politikus tidak menemukan keuntungan militer dan politik dari
eksplorasi sekarang ini.

Tapi yang pasti tidak mungkin NASA menipu karena sumber dana NASA sendiri berasal
dari pemerintah Amerika Serikat. Kalau NASA menipu, pasti dari dulu sudah dihentikan
oleh pemerintah AS sendiri.
36. Roket Tak Pernah Terbang Ke Atas
37. Mungkin buat kalian ini adalah alasan masuk akal bahwa NASA cuma berbohong, karena
kenyataanya roket-roket NASA tidak pernah terbang lurus vertikal ke atas menembus
langit. Calm down.. Santai.

Kenapa roket terbangnya melengkung? Kalau kalian perhatikan gambar-gambar yang


ditampilkan di video, terlihat semua gambar penerbangan roket itu melengkung. Pernah
bertanya kenapa melengkung? Ini alasannya:

Sory, Jangan komentari Gambarku yg Jelek

38. Buatku sendiri, ini justeru bukti paling benar kalau bumi itu bulat. Bumi itu bulat dan
mengalami rotasi dan revolusi. Rotasi bumi membuat roket NASA terlihat terbang
melengkung atau bahkan eksrimnya bisa kelihatan jatuh kembali. Ini karena Bumi
berotasi, sehingga titik pengamatan kita semakin jauh dan jejak asap dari roket nasa
terpengaruh oleh spherical atmosfer bumi yang berotasi sehingga membentuk
lengkungan.  Jadi ketika roket NASA telah terbang sangat tinggi, roket tersebut telah
berada di luar atmosfer bumi, sehingga roket tidak terbawa oleh rotasi bumi, sedangkan
kita yang cuma rakyat jelata berada dibawah masih terpengaruh rotasi bumi dan bergerak.
Peristiwa seperti ini bisa dijelaskan seperti dalam bus, jika kita melemparkan benda
keluar dari bus maka benda tersebut akan tertinggal dari bus, sementara jika kita
melemparkan benda di dalam bus, benda tersebut akan terus berada dalam bus.

39.

40.
41. Perhatikan yang pertama, itu adalah peluncuran roket saat masih dekat, terlihat jelas
vertikal ke atas, sedangkan yang disebelah kedua ialah peluncuran roket saat sudah sangat
jauh sekali, terlihat melengkung. Tetapi dua gambar ini tidak sepenuhnya menjelaskan
tentang beloknya lintasan roket, terkadang NASA meluncurkan roketnya dengan lintasan
yang memang melengkung.

Tapi toh bumi kita bulat, kita bisa keluar angkasa dengan terbang ke atas, kesamping
ataupun kebawah sekalipun. Kebetulan banget aku menemukan  animasi dibawah ini, ini
adalah lintasan roket yang membawa JUNO, satelit yang dikirimkan ke Jupiter. Inilah
lintasan terbangnya:
Lintasannya sama sekali tidak lurus

42. Sederhananya, kalau memang roket NASA nggak pernah melampaui LEO (Low Earth
Orbit), maka kemana roketnya pergi? Pernah roket NASA jatuh didepan rumah mu? atau
nyangkut di tiang listrik depan sekolahanmu? Oke. Sedikit lebih serius. Pernah lihat berita
roket NASA jatuh di negara lain? Dari ratusan roket yang telah dikirimkan oleh NASA ke
luar angkasa, kalau benar mereka tidak keluar angkasa maka setidaknya, ada 50% roket
yang jatuh di bumi kembali. Tapi itu semua nggak akan ada, because this is a real deal!

Ngerti gimana cara pembuat video menggiring opini? :)  Keren banget..


Episode selanjutnya aku akan bahas tentang Galileo, Gravitasi Newton dan salah satu
orang paling keren yaitu Nikola Tesla.

Flat Earth Theory - Keping-Keping Sains #part3


Serius deh.. Tulisan kali ini penting banget, tentang Keping-Keping Sains dalam Flat Earth
Theory. Artikel ini bahkan bisa dibilang menjadi salah satu tujuanku dalam menuliskan seri Teori
Bumi datar ini. Buat yang baru saja baca, sebaiknya membaca dulu dari part1 dan part2.Oke aku
akan mulai dengan kutipan yang sangat bijak dan awesome:
Jangan sekali-kali meremehkan para astronom kuno. Karena merekalah kapal laut bisa menyebrangi
benua tanpa kompas. Hanya dengan melihat rasi bintang. Jika anda melihat situs resmi NASA,
perhitungan astronom kuno masih digunakan sampai sekarang. 

Buatku pernyataan di atas ini seperti kata-kata mutiara. Bener banget lah pokoknya, tapi dengan
catatan kalian percaya kepada NASA dan para astronom masa lampau. Sudah nonton video 4?
dimana pembuat video dengan jelas mengatakan kalau Aristarchus, seorang ilmuwan Yunani
kuno melakukan kesalahan asumsi untuk perhitungan jarak bumi-bulan. Artinya apa? pembuat
video sendiri meremehkan astronom kuno.

Kemudian pernyataan bahwa NASA masih menggunakan perhitungan astronom kuno.


Pernyataan ini sangat benar dan tepat. Permasalahannya, kenapa masih mengacu kepada NASA
kalau kalian menganggap NASA itu bohong belaka? Yah jangan pakai acuan NASA donk, kalau
memang merasa NASA itu nggak kredibel.
Tapi yah sudah lah, anggap saja angin lalu.. Kita langsung lanjut ke inti saja, pembahasan video 3
dari Flat Earth 101:
https://www.youtube.com/watch?
v=asYzxCritAI&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=3

USGS(United States Geological Survey)


USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang survei geologis.
Pernyataan pembuat video ialah USGS merupakan lembaga paling kredibel di bidang survey
geologi.

Pertanyaan saya yang paling pertama ialah, Apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS
kredibel tetapi NASA nggak kredibel? Keduanya dari Amerika, keduanya berisi ilmuwan,
keduanya menggunakan satelit!

Aku udah yakin banget kalau USGS pasti menggunakan satelit, karena di pelajaran geografi
SMA kita pasti diajarin tentang penginderaan jauh, dan itu ialah tentang penggunaan satelit.
USGS mutlak menggunakan data satelit untuk 2.700 artikel lebih dan lebih dari 1.600 publikasi
ilmiah. Masih mau mengacu pada USGS? Silahkan cek sendiri -
> https://www.usgs.gov/science/science-explorer?lq=satellite

Azimuthal Equidistance
Azimuthal Equidistance merupakan teknik proyeksi matematis dari globe pada sebuah bidang
datar. Disebutkan dalam situs resmi USGS bahwasanya teknik ini digunakan dalam membuat
Atlas Nasional Amerika.

Jujur aku nggak begitu mengerti tentang teknik Azimuthal Equidistance ini, aku baru
mendengarnya dari video ini. Tapi yang pasti, setelah aku cek di USGS, ternyata Azimuthal
Equidistance ini bukanlah satu-satunya teknik yang digunakan dalam membuat Atlas Nasional
Amerika. Ada juga teknik lainnya yang disebut dengan Ortographic. Selain dua ini ada beberapa
teknik lainnya yang digunakan oleh para geolog dalam membuat peta, kalian bisa cek selengkap-
lengkapnya disini:
http://egsc.usgs.gov/isb//pubs/MapProjections/projections.html

Sedangkan penggunaan proyeksi Azimuthal Equidistance dengan kutub utara sebagai pusatnya
ini pada logo PBB nggak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita bahas. Digunakan atau
tidak sebagai logo ini tidak ada kaitannya dengan bumi datar ataupun bulat. Pun tidak ada
hubungannya dengan adanya peta bumi yang datar di tembok ruangan presiden amerika, petanya
bentuk trapesium sekalipun yah terserah dia. Seperti penggunaan lambang matahari pada bendera
Jepang, siapa yang mau bilang kalau matahari itu merah dan datar?

Oke.. Untuk Azimuthal Equidistance ini nanti kita bahas lagi di pembahasan berikutnya
masalah rute pesawat flat earth, dll. Aku akan beritahukan kalau ada yang salah dalam
mempersepsikan Azimuthal Equidistance dan peta bumi datar itu :)

Galileo Galilei

Banyak sekali yang mengira bahwa Galileo Galilei adalah orang pertama yang menyatakan
bahwa bumi itu bulat, padahal kenyataanya fakta bahwa bumi bulat telah diketahui oleh ilmuwan
sejak zaman Yunani. Eratosthenes, seorang ilmuwan Yunani bahkan sudah menghitung jari-jari
bumi sejak 200 tahun sebelum masehi. Galileo sendiri hanyalah orang yang membuktikan secara
empiris teori Heliosentris (bahwasanya bumi mengelilingi matahari).

Dia memang tidak membuktikan secara mutlak bahwa bumi mengelilingi Matahari, tetapi dia
membuktikan bahwa Bumi bukanlah pusat tata surya. Teori yang berkembang di kalangan gereja
pada masa itu ialah geosentrik, dimana bumi merupakan pusat tata surya dan planet-planet
mengelilingi bumi.

Dengan menggunakan teleskop buatannya, Galileo menemukan 4 satelit(bulan) dari Jupiter.


Dalam pengamatannya ini dia menyimpulkan bahwa ada benda-langit/planet yang tidak
mengelilingi bumi (yaitu 4 bualn Jupiter). Hasil dari pengamatannya itu membuat Galileo sepakat
pada teori Heliosentris, bahwasannya bumi bukanlah pusat tata surya, yang menjadi pusat tata
surya ialah matahari.

Galileo mempublikasikan hasil pengamatannya pada bukunya Sidereus Nuncius yang dianggap


menentang dogma gereja pada masa itu. Galileo diminta untuk mengatakan bahwa dia melakukan
kesalahan dan meminta maaf, tetapi dia tidak mau. Dia mengatakan bahwa bibel adalah buku
panduan untuk jiwa dan kedamaian, tidak untuk sains.  Hal ini menyebabkan dia dijadikan
tahanan rumah oleh pihak gereja.

Diakhir hidupnya Galileo berusaha menemukan penyebab dari adanya pasang surut air laut. Ia
mengira bahwa pasang surut air laut ini ada hubungannya dengan gerakan bumi dalam
mengelilingi matahari (yang mendukung heliosentris). Tetapi ini tetap tidak dapat menjelaskan
mengapa ada pasang dan surut, mengapa ada dua arus? Johannes Kepler memberikan
pendapatnya bahwa pasang surut air laut ini dipengaruhi oleh bulan. Galileo tidak mengambil
pendapat Kepler karena sama sekali tidak ada bukti ilmiah atas argumen tersebut. Permasalahan
pasang surut air laut ini nantinya akan diselesaikan oleh Newton dengan Universal law of
Gravity-nya.

Nah dari sikapnya yang menolak untuk mengikuti keinginan gereja dan menolak pendapat-
pendapat yang tidak ada buktinya sama sekali itulah yang membuat Galileo mendapat pengakuan
dunia sains. Dia tetap bertahan pada metode yang saintifik dan logis walaupun seluruh
masyarakat mengecamnya pada saat itu. Dikatakan bahwa "Galileo is the one that showing the
right path of science." 

Gravitasi -Sir Isac Newton (1642-1726)


Ini adalah bagian yang membuat aku merasa perlu sekali untuk membahas teori flat earth. Karena
teori ini mengatakan "mitos gravitasi", tanpa konsep gravitasi 80% fakta-fakta yang ada di dunia
tak akan bisa di jelaskan. Yang menurutku gawat ialah kalau ada anak SMP yang menonton video
FET ini dan menyimpulkan bahwa Hukum Gravitasi Newton itu bohong, dan dia tidak mau
mempelajarinya. Jelas-jelas kesempatannya untuk masuk dalam dunia sains (khusunya fisika,
matematika dan kimia) akan hilang sepenuhnya. 

Baiklah pertama. Seperti cerita-cerita yang sudah sangat terkenal, bahwasanya Sir Isac Newton
terfikir untuk merumuskan gravitasi ketika duduk di bawah pohon apel dan kejatuhan buahnya.
Newton sendiri merumuskan hukum gravitasi universal yang isinya: "Benda-benda di alam
semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari massa dan
berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka.

Menonton video 3 ini, kita di arahkan bahwa gravitasi itu hanya dimiliki oleh bumi dan matahari
saja. Hanya benda-benda besar saja. Padahal, gravitasi ini bekerja juga pada benda-benda kecil.
Seorang fisikawan eksperimentalis, Henry Cavendish(1731-1810) menunjukkan hal ini dalam
menghitung konstanta gravitasi (G). Berikut ini rancangan eksperimennya:

Jika ingin melihat animasinya silahkan klik disini


Tidak banyak orang yang tahu tentang Cavendish dan eksperimennya ini (kebanyakan tahunya
Cavendish temannya Lufi di OP :D). Sederhananya dari eksperimen ini ialah, empat bola logam
yang digantung, 2 bola besar dan 2 bola kecil, kemudian dua bola besar diayunkan di dekat bola
kecil. Apa yang terjadi? Bola kecil mengalami pergeseran, artinya bola kecil tertarik oleh bola
besar. Sudut pergeseran dari bola ini digunakan untuk menghitung besarnya konstanta gravitasi
(G). Konstanta gravitasi ini dapat digunakan dalam perhitungan massa bumi. 

Hukum gravitasi ini bisa menjelaskan dengan baik sebuah pertanyaan besar yang pernah
disampaikan oleh Galileo "Kenapa ada pasang surut air laut?" Adanya gravitasi bulan yang
menarik air laut di permukaan bumi adalah alasan menyebabkan pasang surut air laut. Inilah
kenapa konsep gravitasi diterima oleh seluruh saintis di dunia.

Banyak sekali Flat Earther yang menyatakan bahwa gravitasi itu tidak ada, tetapi rumus yang
dikemukakan Newton itu benar. Ini pembodohan kelas teri, karena sebenarnya mereka nggak
akan bisa menentang sebuah persamaan matematis yang benar. Itulah kenapa hampir setiap teori-
teori sains yang besar diungkapkan dalam persamaan matematis, ketika persamaan matematisnya
salah, maka seluruh teori tersebut dianggap gagal menjelaskan fenomena alam. Kalian bisa baca
disini tentang bagaimana perjuangan Einstein menyelesaikan persamaan matematis pada Teori
Relativitas.

Nah setelah mengerti hal ini barulah kita masuk ke pebahasan elektromagnetik Nikola Tesla dan
bahkan perbedaan massa jenis Archimedes. 

Baca juga: Biografi Singkat Nikola Tesla-The Master of Lightning

Divideo dikatakan bahwa jika kita bertanya kepada Newton peristiwa elektron mengelilingi inti
atom maka Newton akan menjawab "Karena Gravitasi". Ini murni klaim semata. Tidak ada sama
sekali catatan bahwa Newton mengatakan itu. Karena elektron sendiri baru ditemukan oleh JJ
Thompson pada 1897, 171 tahun setelah Newton meninggal. Jadi tidak ada pernyataan semacam
ini seumur hidup Newton. Sains dan logika Anda tidak boleh menerima informasi semacam ini.

Besi Tenggelam Gabus Mengapung


Video ini  sekali lagi memfitnah Newton mengatakan bahwa peristiwa besi tenggelam dan gabus
mengapung disebabkan karena gravitasi. Ini juga klaim semata. Tidak ada satupun catatan
dimana Newton mengatakan hal ini. Kenapa? Karena Archimedes telah mengungkapkan
prinsipnya 2000 tahun sebelumnya. Newton telah mengetahui prinsip Archimedes dan sepakat
dengan prinsip tesebut. Tidak ada masalah dengan prinsip Archimedes.

Banyak dari orang yang percaya Flat Earth menyampaikan bahwa gravitasi itu tidak ada, yang
sebenarnya terjadi ketika apel jatuh ialah, karena massa jenis apel itu lebih besar daripada massa
jenis udara. Persis seperti prinsip Archimedes. Tetapi sekarang pertanyaannya sederhana,
bagaiamana dengan percobaan Cavendish di atas? Bahwa bola kecil bergeser ketika bola yang
besar digerakkan, apa yang membuat bola kecil bergerak? Ini adalah dua padatan yang tidak
bersentuhan.

Pertanyaan berikutnya, bagaiamana dengan pertanyaan Galileo tentang pasang surut-nya air laut?
Apa bisa dijelaskan dengan sekedar prinsip Archimedes? Selanjutnya lagi, bagaimana kalau ada
bola bowling dan bulu yang dilepaskan dalam ruang vakum (ruang tanpa materi/tanpa udara)?
Prinsip Archimedes hanya berlaku ketika ada benda padatan dan fluida yang massa jenisnya
berbeda. Di ruangan vacum tidak ada fluida sama sekali, ketika kita lepaskan bola bowling dan
bulu, maka bola bowling dan bulu akan jatuh dengan kecepatan yang sama 9.8 m/s. Cek video
slowmotionnya disini: https://www.youtube.com/watch?v=frZ9dN_ATew

Artinya apa? Tidak ada yang salah dengan prinsip Archimedes, tetapi gravitasi ialah sebuah gaya
yang berbeda yang benar-benar ada dan bekerja pada benda.

Kalau kalian lihat di video pembuat video mengatakan bahwa "banyak orang mengira gravitasi
adalah medan magnet bumi". Seriously guys? Nggak lahh..! Aku nggak pernah mengatakan
gravitasi sebagai medan magnet. Ini adalah dua hal berbeda, hitungan matematis dan konsep
ilmiahnya jelas berbeda. Lalu dikatakan juga tentang hukum kekekalan energi, bahwa energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Yang anehnya di video ini dicontohkan
dengan orang meniup balon. Serius deh.. Ini parah banget, ini salah total. Mungkin ini
pemahaman hukum kekekalan energi di level anak SMP. Pesan buat pembuat video ialah: Baca
lagi hukum termodinamika 0, 1, 2 dan 3. :D

Tetapi video ini benar tentang satu hal, kenapa bumi bisa menarik semua benda di atasnya dan
tidak ada gaya tolaknya?

Ini juga menjadi pertanyaan yang mendasar bagi Newton, bagiamana mungkin ada gravitasi? Jika
melihat prinsip aksi reaksi, maka setiap gaya seharusnya mendorong bukan menarik. Tetapi
faktanya gravitasi ini menarik benda-benda, bukan mendorongnya, bagimana mungkin? Konsep
gravitasi belum selesai, pikir Newton.

Pertanyaan besar yang tidak mampu di jawab oleh Newton inilah yang kemudian dijawab oleh
Einstein pada tahun 1905.

General Theory Of Relativity Einstein (1879-1955)


Einstein menjawab pertanyaan besar Newton, seharusnya gaya itu mendorong, bukan sekedar
menarik benda, tetapi faktanya gravitasi menarik benda-benda.

Perjalanan Einstein ini sudah aku ceritakan disini -> Perjuangan Einstein  membuktikan General
Theory of Relativity. Secara sederhana Einstein mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki
massa dapat melengkungkan ruang dan waktu. Jadi dalam pendapatnya ini, gravitasi bumi dan
benda-benda langit bukanlah sebuah gaya tarik melainkan lengkungan ruang dan waktu yang
memaksa kita berada di atas(disekitar) benda bermassa besar itu.
Pada awalnya, ini merupakan teori yang sangat sulit untuk diterima oleh para saintis di seluruh
dunia. Tetapi Eddington membuktikan bahwa teori ini benar. Cara pembuktiannya juga sudah ada
da tulisaanku sebelumnya yaitu Einstein Series.

Pernyataan video 3 bahwa Eddington mengarang hasil pengamatannya ialah kebohongan belaka,
teori Einstein dibuktikan bukan hanya oleh Eddington tetapi juga dikonfirmasi oleh Campbel
pesaing Eddington.

Di video 3 ini tidak dikatakan bahwa Teori Relativitas Einstein salah, tetapi dikatakan bahwa
"Einstein sudah coba menjelaskan dengan Teori Relativitas tetapi ia tidak mendapat hadiah nobel
karena itu". Pernyataan yang sangat cerdik menurutku. Karena itu membuat kalian berfikir bahwa
Teori Relativitas Einstein salah kan? Kenyataannya Teori Relativitas Einstein telah terbukti dan
menjadi benar seluruhnya di mata ilmu pengetahuan dan sains. Tetapi karena pada masa itu
belum ada applikasi nyata penggunaan konsep Teori Relativitas, sedangkan komite Nobel
mempertimbangkan applikasi dari temuan sains sebagai pertimbangan seseorang mendapatkan
Nobel, untuk itu Einstein tidak mendapatkan Nobel dari Teori Relativitas yang ia kembangkan,
tetapi dapat dari penelitiannya tentang Efek Fotoelektrik. Silahkan baca cerita nya disini: Kisah
Einstein Mendapatkan Nobel Prize.

Di video tersebut ditampilkan permodelan bola yang menggelinding di atas trampolin sebagai
permisalan teori relativitas Einstein. Itu memang model yang cukup benar dan mendekati tepat
pada Relativitas Einstein. Permasalahannya kenapa akhirnya bolanya tetap jatuh? Simple, karena
energi bola tersebut terserap oleh gaya gesekan bola terhadap trampolin dan gaya gesekan bola
terhadap udara. Ini pelajaran Fisika SMA, tentang gaya gesekan yang terjadi pada benda. Karena
hukum kekekalan energi berlaku, maka semakin banyak gesekan yang terjadi akan semakin
lambat-lah bola tersebut bergerak.

Sekarang jika kita berbicara alam semesta, maka bumi mengelilingi matahari di ruang vakum
(tanpa udara), jadi tidak ada gesekan sama sekali, sekali bergerak maka tidak akan berhenti lagi
(karena energinya tetap/kekal), tetapi lintasan pergerakan bumi ini dipengaruhi oleh massa
matahari yang besar, itulah sebabnya bumi kita mengelilingi matahari.

Seperti yang kalian ketahui untuk memahami Teori Relativitas Einstein ini sangatlah sulit dan
penggunaanya sangat sedikit, hanya pada kasus-kasus luar angkasa saja digunakannya. Itulah
sebabnya yang diajarkan di sekolah-sekolah ialah Hukum Gravitasi Newton, yang umum
digunakan dan berlaku di Bumi.

Kesimpulan
Bagaimana? Semoga sudah dapat gambaran lebih jelas bagaiamana saintis melakukan penelitian
dan membuktikan sebuah teori ilmiah.

Jika kita review ulang, sejak Galileo saintis berusaha mencari tahu (membuat pertanyaan) dan
menemukan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan yang telah diungkapkan ini bisa saja langsung
ditemukan jawabannya atau mungkin dilanjutkan oleh saintis lain untuk mencari jawabannya.
Newton mempelajari jejak penelitian dari Galileo sehingga mampu menjawab pertanyaan besar
Galileo, kemudian Einstein menelusuri jejak sains dari Newton dan Galileo untuk sampai pada
Teori Relativitas Einstein. Seperti itulah sains, mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan
riset yang sudah ada sebelumnya.

Oke terakhir aku mau mengutip kata mutiara:


If I have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants. 
Sir Isaac Newton.

Arti dari kutipan tersebut ialah: Aku bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena aku
mempelajari pengetahuan dari orang-orang sebelumnya. 

Oke. Selanjutnya  pada #part5 aku akan menjabarkan sedikit tentang rute penerbangan pesawat
dan misi-misi luar angkasa di dunia.

Yap.. Gitu dulu lah penjelasan dan fakta yang bisa aku jabarkan. Selanjutnya, teman-teman bisa
membaca ulasan lainnya mengenai Flat Earth Ini:
Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4

Nah kali ini di blog ini, aku akan mencoba menjelaskan beberapa penjelasan ilmiah yang akan
menjawab apakah teori bumi datar itu adalah fakta atau hanyalah konspirasi HOAX? Kalau
kalian baru mengikuti tema Flat Earth Theory ini, silahkan baca part1, part2 dan part3 terlebih
dahulu.

Kalau kata Neil Grease Tyson "If you want to see the fact, let's do the math"

Tulisan ini terutama akan memberikan kritik dan masukan terhadap video ke 4 di channel ini:
https://www.youtube.com/watch?
v=gkb0y6Sr0gM&index=4&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2

Jarak Bumi dan Bulan


Dalam video tersebut telah dijelaskan bahwa jarak dari bulan ke bumi telah diukur oleh ilmuwan
zaman Yunani kuno dengan memanfaatkan gerhana bulan. Untuk memahami teknik ini, awalnya
aku kesulitan, tapi akhirnya paham, ini sebuah penerapan teori matematika sederhana (dipelajari
di SMP).  Silahkan baca: Bagaimana Mengukur Jarak Bulan ke Bumi.

Pertanyaan pertama yang dimunculkan ialah kenapa data jarak antara bumi dan bulan hanya
berdasar pada perhitungan ilmuwan Yunani Kuno? Mengapa NASA tidak melakukan
perhitungannya sendiri?

Jawabannya sangat sederhana, karena ini sains! Ada sebuah kutipan yang mengatakan "The first
time you do something, it's science. The second time, it's engineering"

Perhitungan yang populer tentang jarak bulan-bumi yang paling populer memang berdasarkan
kalkulasi ilmuwan Yunani Kuno. Sama seperti ketika Joseph Priestley menemukan oksigen tetapi
namanya tidak tercatat karena Carl Wilhelm Scheele telah mempublikasikan temuannya tentang
oksigen setahun lebih dahulu.

Karena memang mereka yang pertama kali melakukannya. Apakah NASA dengan peralatannya
yang canggih bisa melakukannya? Bisa! NASA melakukan perhitungan jarak bumi-bulan dengan
memanfaatkan pantulan gelombang ketika ditembakkan ke bulan. Dan data yang diperoleh oleh
NASA jika dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan oleh ilmuwan Yunani kuno hanya
berbeda 10%(ini hasil yang luar biasa akurat jika mengingat mereka tidak menggukan peralatan
yang kompleks). Ini sudah aku jelaskan juga di artikel : Bagaimana Mengukur Jarak Bulan ke
Bumi.

Dalam video, dikatakan bahwa asumsi dasar bahwa bayangan yang menutupi bulan itu adalah
banyangan bumi merupakan asumsi yang keliru (salah). Tetapi, satu-satunya penjelasan kenapa
asumsi dianggap salah ialah: "Karena ilmuwan NASA masih menggunakan siklus saros untuk
menentukan kapan terjadinya gerhana"

Baca juga: Bagaimana cara ilmuwan menghitung Jari-Jari bumi?

Prediksi Gerhana dan Siklus Saros


Pertanyaan paling sederhana yang muncul dipikiranku ketika mendapat informasi bahwa NASA
menggunakan Siklus Saros untuk menentukan waktu terjadinya gerhana ialah : Apa itu Siklus
Saros? Bagaimana cara NASA menggunakan Siklus Saros?

Pasti ketika melihat di video, kalian merasa kalau Siklus Saros ini adalah catatan Yunani yang
berisi kapan gerhana terjadi? Iya sama, aku juga gitu. Karena memang pembuat video berusaha
mengarahkan agar yang menonton berfikir seperti itu. Seolah-olah siklus saros itu seperti tabel
perkalian yang hanya cukup melihat kita sudah tahu hasilnya.

Ternyata siklus saros merupakan sebuah siklus gerhana bulan yang dibuat oleh Astronom
Edmund Halley. Penggunaan nama Saros sendiri digunakan Edmund Halley karena dia membaca
Souda (Ensiklopedia Bizantium), ia mengira bahwa siklus yang ia gunakan ini sama persis
dengan saros dalam ensiklopedia tersebut. Ini dijelaskan dalam artikel ini --
> http://www.astronoo.com/en/articles/eclipse-saros-cycle.html.

Jadi siklus Saros bukan sebuah catatan tentang kapan terjadinya gerhana, tetapi merupakan siklus
gerhana dalam 18 tahun 10 hari dan 8 jam yang dihitung dan dipetakan oleh ilmuwan Edmund
Halley (1656-1742).
Siklus saros sendiri hanya mampu memperkirakan waktu terjadinya gerhana bulan, tidak mampu
menentukan lokasi terjadinya. Jika berbicara dalam ruang 3 dimensi, maka mungkin kita bisa
tahu waktu terjadinya, tetapi kalau kita tidak tahu tempat terjadinya? Ada sebanyak tak-hingga
kemungkinan akan lokasi teramatinya gerhana di bumi. 

Tetapi dengan kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh NASA puluhan tahun yang lalu,
gerhana bulan dan gerhana matahari dapat diprediksi waktu dan tempatnya dengan sangat tepat.

Nah.. Yang perlu digaris bawahi ialah, fakta bahwasannya dalam siklus saros tidak terdapat
prediksi tempat terjadinya gerhana, tetapi NASA mampu melakukan perhitugan kapan dan
dimana terjadinya gerhana tersebut. Artinya apa? Asumsi dan seluruh perhitungan yang
dilakukan oleh NASA ialah benar, karena memang mampu menghitung titik tepat dimana kita
bisa menyaksikan gerhana, baik itu gerhana bulan dan gerhana matahari. Sekarang apa Flat
earther bisa menghitung kapan terjadinya gerhana dan titik mana di peta yang bisa menyaksikan
gerhana?

Selanjutnya, kalau kita pelajari secara seksama fakta bahwa ilmuwan bisa menentukan waktu
terjadinya gerhana tidak ada hubungannya dengan perhitungan jari-jari bumi. Jadi gerhana
matahari dan bulan hanyalah sebuah alat untuk melakukan pengukuran jarak bulan sama seperti
pada pembuktian Teori Relativitas Einstein yang menggunakan gerhana Matahari. Seperti
penjelajah masa lalu yang hanya dengan melihat gugus bintang bisa menentukan posisinya secara
tepat.

Jadi kalau diminta dari semua data jarak matahari, bulan, bumi beserta diameternya untuk
mendapatkan angka pada siklus saros yaitu 18 tahun, 11 hari dan 8 jam tidak akan diperoleh,
tetapi dengan data tersebut bisa diperoleh letak (titik geografis) dimana akan terjadi gerhana
bulan dan matahari. 

Matahari itu Dekat (Flat Earth Reality)


Penjelasan tentang matahari itu dekat yang didasari oleh sinar matahari yang menembus awan itu
menyebar, sangat menarik menurutku. Karena ini adalah fenomena yang "kimia banget".
Kenapa matahari yang menembus awan itu menyebar? dalam video dijelaskan bahwa para ahli
(yang menganggap bumi bulat) mengatakan hal ini karena atmosfer  bumi. Kemudian pembuat
video menarik kesimpulan bahwa ini tidak masuk akal karena pasti atmosfernya bumi cekung,
maka sinar yang datang akan semakin difokuskan.

Baiklah, kalau membayangkan bahwa atmosfer bumi itu merupakan kaca yang melindungi bumi,
maka sinar matahari yang masuk ke atmosfer bumi akan menjadi lebih fokus (bukan menyebar).
Tetapi apakah ada ilmuwan yang mengatakan kalau atmosfer kita adalah kaca? Tidak! Atmosfer
bumi merupakan gas yang didominasi oleh Nitrogen, Argon, Oksigen, dan Karbondioksida.

Peristiwa ketika cahaya matahari menembus awan dan sinarnya menyebar itu disebabkan
oleh Efek Tyndal dari awan. Dalam ilmu kimia, kabut dan awan merupakan koloid, dan salah
satu sifat paling mencolok dari koloid ialah Efek Tyndal, peristiwa menyebarnya cahaya yang
dilewatkan pada partikel koloid. 
Peristiwa Efek Tyndal ini telah kita pelajari ketika di SMA, bahkan seringkali dipraktekkan,
karena murah dan mudah. Jadi yang sebenarnya terjadi ialah sinar matahari yang datang akan
disebarkan oleh awan tersebut. Tersebarnya cahaya ini, kalau melihat ilmu fisika merupakan
merupakan peristiwa gabungan dari refleksi, absorbsi, dan refraksi cahaya (pemantulan,
penyerapan dan pembiasan/pembelokan) oleh uap air (awan).

Sedangkan di video dijelaskan dengan eksperimen menggunakan kardus dibolongin kemudian


disenterin itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang sedang terjadi. Bandingkan
saja bedanya kardus dan awan, coba saja ganti kardusnya dengan kabut ataupun koloid sejenis,
pasti jauh ataupun dekat sumber sinarnya pasti akan disebarkan (direfraksi).

Jadi keterangan video bahwasannya matahari itu begitu dekat merupakan klaim semata(tidak ada
bukti ilmiah). Kemudian aku tertarik karena pembuat video mengatakan bahwa "semua orang
bisa menghitung jarak matahari ke bumi". Dan gambar serta keterangan berikutnya membuat aku
tertawa:
Sekali lagi, sebaran cahaya yang dilihat dari awan itu merupakan hasil Efek Tyndall, jadi ketika
menghitung menggunakan triangular dengan asumsi bahwa sinar yang keluar dari awan ialah
sinar langsung dari matahari, yang akan diperoleh ialah ketinggian awan penutup sinar tersebut,
bukan ketinggian dari mataharinya(sumber cahaya). Bahkan dengan percobaan senter-kardus
yang dilakukan sekalipun, dengan menggunakan triangular maka hanya akan menghitung jarak
dari dasar(bayangan) ke kardus, bukan ke sumber cahayanya.

Bulan Punya Sinar Sendiri(Flat Earth Reality)


Pembuat video mengatakan bahwa cahaya matahari dan cahaya bulan berbeda. Bulan dan
matahari punya cahaya sendiri-sendiri yang membuat hewan bereaksi berbeda. Menurutku reaksi
dari hewan terhadap dua cahaya ini tidak membuktikan apa-apa. Karena yang berbeda ialah
karena gelap-nya malam itu. Coba saja kamu lihat reaksi hewan yang disinari senter pada siang
bolong dan disinari senter pada malam hari, apa reaksinya sama? Pasti beda, tapi cahayanya
sama-sama cahaya senter. Kemudian dikatakan juga "Matahari merupakan simbol keseimbangan
alam, Yin dan Yang", statemen ini cuma sampah, nothing have to do with the topic.

Yang membuat aku terkejut ialah pada video diberikan percobaan pengukuran temperatur dari
cahaya bulan yang menunjukkan nilai yang lebih dingin dibandingkan kegelapan. Tak lama
setelah itu aku langsung browsing, ternyata memang metode ini populer di Flat Earther
(khususnya YT). Tetapi penjelasan mengapa ini terjadi justeru karena yang melakukan
eksperimen ialah amatir, atau complete amatir. Karena mereka tidak tahu fungsi sebenarnya dan
cara penggunaan dari alat yang mereka gunakan (untuk mengukur temperatur radiasi sinar).
Silahkan baca disini --->
http://www.physicscentral.com/buzz/blog/index.cfm?postid=1590436706491009951

Benda Salestial Yang Melewati Bulan dan Matahari


Di video ini disebutkan pula bantahan tentang gerhana bulan merupakan bayangan bumi yang
menutupi bulan. Alasannya adalah karena adanya benda salestial. Sedangkan benda salestial yang
dimaksudkan ini ialah cahaya yang tertangkap oleh kamera, ini bisa kita lihat dimanapun ketika
kita memotret objek dengan cahaya terang. Semua orang yang mengenal fotografi pasti familiar
dengan ini. Coba aja ambil kamera HP dan arahkan ke lampu diatas kamarmu:
Di dalam video ini, dia mengatakan :
"Jangan sekali-sekali berdebat kusir tanpa data, mengandalkan persepsi dan opininya sendiri. Bisa
dibilang 95% informasi yang ada di google adalah opini-opini dan persepsi-persepsi tanpa dasar
yang jelas"
Sebuah statement yang sangat brilian menurutku. Tapi coba cek ulang dari semua video, video
satu dia menampilkan data dari Google Analytic dan penjelasan tentang perhitungan triangular
diambil dari Youtube Dr. Zack(flat earther). Video 2 Penjelasan tentang GPS dia ambil dari
Google. Video 3 penjelasan tentang peta bumi datar diambil dari USGS, sebuah lembaga amerika
serikat (apa yang membedakannya dengan NASA?)
Kalau benar-benar berprinsip 95% informasi di google dan Youtube ialah opini dan persepsi, kenapa
justeru semua informasi yang ditampilkan di video ini dari Google?
Oke lah.. Kita biarkan Allah dan pemilik video yang tahu tentang itu.

Bedford Level Experiment


Dalam video memberikan informasi yang setengah matang dalam Bedford Level Experiment.
Bedford Level Experiment memberikan hasil bahwa seluruh bagian kapal akan terlihat
sepenuhnya, ini membuktikan bahwa bumi tidaklah bulat.

Bedford Experiment

Ketika mendengar eksperiment ini aku langsung cek ulang informasinya. Dan ternyata benar
memang ada eksperiment ini. Pada musim panas tahun 1838, Samuel Birley Rowbotham
mengadakan sebuah ekperimen untuk menentukan bentuk bumi. Persis seperti di video,
eksperimen ini mencoba melihat kapal yang berjarak sangat jauh, yaitu 9.7 km. Seharusnya
berdasarkan lengkungan bumi, maka bagian bawah kapal sebanyak 4.8m tidak akan terlihat.
Dilaporkan hasil dari percobaan ini ialah, kita tetap bisa melihat kapal secara utuh.

Apakah bumi datar?

Setelah eksperiment ini dilakukan, kritikan muncul dari angkatan laut bahwasannya mereka tidak
menghitung reflaksi cahaya oleh uap air laut yang pasti terjadi ketika temperatur sangat tinggi.
Mengingat percobaan ini dilakukan saat musim panas, maka penguapan air laut pasti terjadi, dan
akibatnya ialah reflaksi cahaya(pembelokan cahaya) oleh uap air laut.

Seorang fisikawan lapangan bernama Alfred Russel Wallace akhirnya mempertaruhkan namanya
dan melakukan percobaan ini. Yang pertama ingin ia pastikan ialah menghindari efek refraksi
cahaya oleh uap air laut maka dia melakukan percobaan yang sama tetapi pada ketinggian titik
pengamatan 13 kaki = 4 meter. Hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa bagian bawah kapal
menghilang, hasil yang berlawanan dengan yang diperoleh pada awal experiment Samuel Birley
Rowbotham. Hasil ini diakui oleh kongres kemudian eksperimen yang sama telah dilakukan oleh
orang lain dan memberikan hasil yang sama.
Ingat! Prinsip sains ialah jika percobaan tersebut diulangi dengan metode yang sama, di waktu yang
berbeda, oleh orang yang berbeda, harus menghasilkan hasil yang sama. 
Kesimpulan akhir dalam percobaan Bedford justeru hanya mengkonfirmasi sistem navigasi yang
dilakukan oleh angkatan laut, yakni adanya refraksi cahaya oleh uap air laut. Ini diakui oleh
semua ahli fisika dibidang geologi, tetapi tidak bisa diterima oleh Flat Earther.

Lintasan Matahari Melingkar Di Atas Bumi Datar


Aku sendiri tidak akan bisa menanggapi bagaimana matahari yang difoto dari bumi terlihat lebih
kecil daripada yang difoto ketika di pesawat. Karena percobaan semacam ini tidak punya
standard yang jelas. Apakah kamera yang digunakan sama? Apakah waktu pengambilan gambar
sama? Terlihat jelas bahwa waktu pengambilan gambar-nya tidak jelas. Di bagian sebelah kiri
gambar diambil saat matahari pada fasa paling terang, sedangkan di kanan matahari baru saja
terbit.

Sekarang mari kita pikirkan kalau lintasan matahari berbentuk lingkaran yang berkeliling diatas
bumi. Pertama, jika lintasannya seperti kembali ke pertanyaan awal, bagaimana peristiwa gerhana
bisa dijelaskan?

Pertanyaan lainnya buat flat earther: Darimana mereka bisa memastikan kalau matahari itu bulat?
Jangan jangan mataharinya itu nggak bulat? Bisa saja matahari itu bentuknya seperti bagian
depan lampu senter(lingkaran datar). JANGAN PAKAI DATA DARI NASA BAHWA
MATAHARI ITU BULAT, karena kenyataanya kan tidak percaya dengan data NASA?

Dan kalau perspektif mereka bahwa bulan dan matahari itu beredar beriringan dengan lintasan
lingkaran yang sama diatas langit, maka kenapa penanggalan ummat muslim/Hijriyah yang
berdasar pada posisi bulan bisa berbeda sekali dengan penanggalan Masehi yang berdasarkan
posisi matahari? Karena kalau gerakan matahari dan bulan hanya melingkar dengan kecepatan
yang sama, maka tidak akan ada perbedaan jumlah tahun antara penanggalan Masehi dan
Hijriyah.  Jelaskan kenapa Ramadhan selalu berganti-ganti ditanggalan Masehi?

Kalau menggunakan data NASA, ini bisa dijelaskan dengan sangat logis bahwa setiap posisi
antara tiga benda langit, Bumi, Bulan dan Matahari memiliki lintasan yang berbeda. Artinya,
walaupun bulannya sudah memasuki fasa yang sama (posisi bulan terhadap bumi sudah sama
seperti tahun sebelumnya) tetapi posisi bumi terhadap matahari tidak sama dengan tahun
sebelumnya. Inilah yang menyebabkan pergeseran tanggal Ramadhan setiap tahunnya jika dilihat
dari kalender Masehi. Ini juga menjelaskan kenapa Ramadhan di Jepang bisa bergeser dari musim
dingin ke musim panas. Karena musim ialah pengaruh posisi matahari sedangkan penentuan
Ramadhan bergantung pada posisi bulan.
Ehh.. Tapi para Flat Earther nggak akan bilang kalau kalender Masehi salah total kan? Kalau
mereka berprinsip kalender Masehi itu salah total, maka aku nggak bisa lagi menjelaskan dengan
ilmu pengetahuanku.

Ini merupakan series Teori Bumi Datar yang sudah Aku tuliskan:

Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5

Thanks buat komentar dan diskusinya guys! Aku sendiri nggak nyangka kalau sebanyak ini yang
bakalan datang cuma buat baca Flat Earth Theory (FET). Maklum blog kasta sudra, yang nggak
pernah rame. XD

Kali ini aku sengaja menuliskan sub pokok bahasan "Apa yang Dilakukan Habibie?". Aku
sengaja mencantumkan seorang saintis(engineer) terbaik bangsa ini, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Biar teman-teman (dan saya) bisa mengukur, seberapa jauhkah pengetahuan kita dibandingkan
mantan presiden Indonesia ini. 

Oke. Kita mulai diskusinya, pertama-tama kalau kalian belum baca ulasanku, silahkan
klik part1, part2, part3 dan part4, kemudian kali ini kita akan membahas tentang video 5 yang
kurang lebih memuat tentang peta penerbangan menurut flat earth dan usaha bombardir kubah
bumi. Link video 5:
https://www.youtube.com/watch?
v=8UKLHNs5WT8&index=5&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2

USGS Lembaga Survey Geologi Paling Kredibel


Seharusnya sampai disini kalian sudah baca pembahasanku pada tulisan sebelumnya tentang
USGS di Keping-Keping Sains (part3). Mari ulangi bahwa USGS ialah lembaga milik Amerika
Serikat, berisi saintis-saintis dan menggunakan satelit untuk mengumpulkan data. Ya! Kuulangi
lagi biar jelas, USGS menggunakan satelit untuk mengumpulkan data! (ada ulasannya di part3).

Sekarang pertanyaanya, apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel dan NASA
adalah Holywood?

Peta Bumi Datar


Oke. Kalau memang pertanyaan itu terlalu sulit, mungkin akan ada yang menuduhku terkesan
tidak saintifik sekali kalau menilai suatu fakta berdasarkan siapa yang menyampaikan. 
Oleh karena itu aku akan coba memaklumi bagiamanapun logika bahwa USGS ialah kredibel dan
NASA tidak.

Kalian tahu nggak kalau karena perkara FET ini aku jadi mendownload peta dunia zaman dahulu
yang resolusinya sangat tinggi (kalau kalian mau message aja di FB:) Cuma demi memahami
Azimuthal Equidistance Projection. 

Oke sekarang aku harus mengakui sesuatu yang awesome dan sangat mengagumkan, ini adalah
fakta yang akan membuat semua penggemar Flat Earth senang riang gembira. Faktanya ialah peta
bumi datar yang dibuat oleh USGS menggunakan Azimuthal Equidistance ialah benar 100%.
Permasalahannya ialah bagiamana cara menggunakan Azimuthal Equidistance Projection Map
ini? Oh ya, Azimuthal Equidistance Projection (AEP)ini pertama kali dikemukakan oleh saintis
muslim Al Biruni, biar pada tahu aja deh, tetapi ini tidak ada hubunganya dengan bumi datar
ataupun bola.

Pertama kali aku mencari tahu tentang ini, aku agak bingung karena ternyata ada banyak sekali
peta Azimuthal Equidistance Projection. Bahkan kita bisa membuat AEP secara online (ada
generatornya). Ini salah satu contoh AEP london:
 https://www.jasondavies.com/maps/azimuth-distance/.

Dalam peta tsb, posisi tengahnya ialah kota london sehingga seperti kita melihat dunia dengan
titik pusat London. Hasil map-nya benar karena pakai AEP, tetapi bentuknya berbeda dengan
Map dunia yang ditampilkan oleh FET. Kenapa beda? Karena titik pusatnya berbeda. FET
menggunakan AEP dengan titik pusat kutub utara sedangkan di web diatas menggunakan pusat
kota London.

Cara Menggunakan AEP


Definisi Azimuthal Equidistance sudah aku jelaskan, sekarang kita bahas aturan penggunaanya.
Langsung aku kutip dari web USGS yang menjadi acuan utama dari FET, dikatakan:
Distances and directions to all places true only from center point of projection. Distances correct
between points along straight lines through center. All other distances incorrect . Any straight line
drawn through center point is on a great circle. Distortion of areas and shapes increases away from
center point. 
Aturan ini juga ada disampaikan dalam video 5, tapi disana dijelaskan dengan ngawur dan
serampangan. Ini coba aku terjemahkan:
Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari titik pusat proyeksi. Jarak benar
antara dua titik selama melalui titik pusat. Semua jarak lainnya salah. Semua garis lurus yang
melalui titik pusat merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi.
Penyimpangan(ketidaksesuaian) luas dan bentuk akan meningkat dengan semakin jauhnya dari titik
pusat. 
*yang lebih ngerti bahasa inggris, mohon eiditingnya kalau ada yang salah*

Jika kita berbicara mengenai peta AEP yang digunakan FET, maka kita akan melihat peta dengan
kutub utara sebagai titik tengah. Jadi:

1. Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari kutub utara (titik
pusat).
2. Jarak benar antara dua titik selama segaris dengan kutub utara (titik pusat). (arah tidak
benar)
3. Semua garis lurus yang melalui kutub utara(titik pusat) merupakan jarak terpendek dalam
lintasan melengkung bumi.
4. Penyimpangan luas dan bentuk meningkat dengan semakin jauhnya jarak dari kutub
utara.

Berdasarkan aturan tersebut maka berikut ini arah  dan lintasan yang benar:

Ket:
1. Jarak dan arah dari kutub utara menuju ke semua tempat ialah benar
2. Jarak antara dua titik ialah benar jika segaris dengan kutub utara. (arahnya tidak benar)
3. Jarak terpendek dari kutub utara ke kutub selatan
4. Garis putus-putus ini menunjukkan bentuk kutub selatan yang telah terdistorsi
maksimal bentuk dan luasannya karena letaknya yang sangat jauh dari kutub utara.
(bentuk kutub selatan ini salah kaprah)

Cara Flat Earth Theory Menggunakan AEP


Sekarang mari kita lihat semua rute penerbangan yang dijadikan contoh dalam video 5, sudah aku
gambarkan ulang:
Sekilas, kita pasti langsung mengatakan "Wow! benar ini! kalau pakai peta bumi datar semuanya
jadi jarak terdekat karena lintasannya garis lurus" Yap sama persis, Aku juga berfikir seperti itu
awalnya.

Tetapi karena kita sudah mengerti aturan penggunaan peta AEP, segera lihat yang mana dari
garis-garis itu yang melintasi kutub utara(titik pusat)? Bahkan apakah ada dua titik yang segaris
dengan kutub utara? Tidak ada! Sehingga berdasarkan aturan pertama AEP, "Jarak dan arah
menuju ke semua tempat adalah benar hanya jika dari kutub utara", ada kata "hanya jika" disitu
artinya kalau bukan dari kutub utara, maka semua jarak dan arah menuju tempat lain ialah salah
baik arah maupun jaraknya. 

Jadi cara menggunakan AEP ini dalam penerbangan ialah spesifik untuk setiap bandara. Jadi
misalkan kamu di bandara Sukarno Hatta mau ke Santiago, maka kamu akan menggunakan peta
AEP dengan pusat Sukarno Hatta. Ketika kamu berangkat dari Santiago ke Tokyo, maka kamu
akan menggunakan peta AEP dengan pusat kota Santiago. Itulah sebabnya ada generator AEP
online, karena setiap tempat akan menghasilkan proyeksi yang berbeda-beda.

Jelas kan? :)

Antartika Sebagai Daerah Terlarang


Aku sedikit malas mencari informasi tentang Admiral Berd (atau gimana lah mengejanya).
Ulangi beberapa kali di bagian tersebut, kalian akan merasakan betapa spekulatif dan kebanyakan
mengira-ngira. 

Salah satu alasan aku malas mencari tahu tentang ekspedisi berd ini adalah karena semuanya
hanya 'pendapat', 'pernyataan', dan beragam informasi yang mudah sekali dibelokkan. Aku nggak
terlalu suka ngebahas ini karena nggak bisa dibuktikan. Yah, kalau NASA yang punya ribuan
foto dari luar angkasa saja nggak bisa dipercaya apalagi hanya pernyataan seorang admiral yang
tanpa foto dan persamaan matematis?

Tapi satu hal yang aku cari tahu. Saat ini, tidak ada larangan untuk masuk ke wilayah Antartika.
Hanya perlu izin standard saja.

Aku cuma sekali cari dan menemukan sebuah forum di redit.com. Nah disitu diberikan link-link
orang-orang yang menuliskan perjalanannya ke Antartika secara private:
http://southpolestation.com/trivia/00s/ford.html
http://southpolestation.com/trivia/90s/kazama.html
http://iaato.org/yachts
http://www.syquijote.com/photos/
http://www.syquijote.com/wp-content/gallery/antarctica/Quijote-en-Antartida-192.JPG

Itu semua perjalanan pribadi ke Antartika. Mereka melakukan banyak hal disana. Bahkan katanya
banyak orang yang kesana untuk tujuan wisata, katanya seru! Aku jadi pengen! XD

HANE (High-Altitude Nuclear Explosions)


Aku nggak terlalu paham tentang sejarah HANE ini, tetapi dulu pernah aku baca buku semacam
diari seorang saintis amerika Dick Feynman. Dia salah satu tokoh kunci dalam membuat bom
atom, salah satu ceritanya ialah menyaksikan langsung uji ledakan nuklir pertama.

Dari ceritanya itu, maka HANE ialah sebuah percobaan dimana militer(yang didukung saintis)
berusaha mengukur seberapa jauh dampak dari nuklir yang sudah mereka buat. Uji ledakan nuklir
ini berada pada ketinggian 23-540 km. Selain saintis dapat menguji seberapa besar dampak
ledakannya, ini juga sebagai ajang show off bagi amerika terhadap Rusia dan sebaliknya.

Sama sekali tidak ada bukti ilmiah bahwa ini adalah usaha-usaha untuk menembus kubah
calestial bumi. Bom nuklir ini meledak di ketinggian 23-540km agar dapat dipelajari dampaknya.
Kalau HANE ini menabrak kubah Calestial, maka logikanya semua roket akan meledak pada
ketinggian yang sama. Tetapi kenyataanya HANE meledak pada ketinggian berbeda.

Maka bisa disimpulkan bahwa ide tentang roket HANE ini menabrak kubah salestial, firmament
(atau apapun lah itu) tidak terbukti sama sekali.

Apa yang Dilakukan Habibie?


Adakah diantara pembaca blog ini yang lebih pintar dari BJ Habibie? Atau adakah yang mengira
kalau pembuat video 5 tersebut lebih pintar dari BJ Habibie?
Mantan Presiden Indonesia itu adalah ilmuwan terhebat sepanjang sejarah Indonesia, beliau
bekerja di bidang aeronautics, penerbangan selama separuh umurnya. Ia telah memiliki patent di
bidang pembuatan pesawat terbang. Gravitasi, kemiringan bumi, lintasan pesawat, dan semua
yang kita bahas hingga part 5 ini adalah kerjaan beliau sehari-harinya.

Dengan semua pengetahuan, kecerdasan dan aksesnya pada dunia luar apa kalian berfikir kalau
beliau ini tidak akan menyadari bahwa selama ini NASA dan Ilmuwan berbohong mengenai
bentuk bumi yang bulat? Sebuah fakta dasar dari semua perhitungan yang pernah beliau lakukan?

Artinya, kalau bumi datar ini adalah sesuatu yang ilmiah maka orang Indonesia pertama yang
akan menyadarinya tentu saja Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie.

Pendapat Saya
Pada dasarnya permasalahan Freemason, Elite Global ini hanyalah sebuah pengalihan pandangan
yang dilakukan oleh pembuat video untuk mengelabuhi kita. Kalau diulang lagi video 1-5, kalian
pasti sadar kalau tidak ada konsep sains dalam video-video tersebut.

Isinya hanya kata-kata indah seperti "tidak usah debat pendapat, tidak perlu mengarang ataupun
debat kusir" dan beberapa paragraf lainnya tentang "keuntungan elite global". Tidak ada point
penting pada pendapat Teori Bumi Datar.
Gini deh. Setelah menonton 5 video tersebut, apakah ada satu saja penjelasan tentang hukum-
hukum ilmiah yang berlaku dalam teori bumi datar? Adakah perhitungan ilmiah yang dilakukan
di video? Adakah penjelasan bagaimana cara mereka mengukur jarak matahari yang katanya
dekat itu? Adakah pembuktian bahwa  kubah salestial atau firmament itu nyata? Tidak ada! Nol
besar. Omong kosong. Nggak ada sains dalam video tersebut, pembuat video-pun tidak mengerti
sains, karena itulah di dalam video dibumbui oleh konspirasi dan bahasan nggak jelas lainnya.
Bahkan pembuat video menyelipkan cuplikan film-film dalam setiap videonya. Itukah yang
fakta-fakta saintifik?

Itulah beberapa penjelasan dan fakta yang bisa aku jabarkan. Berikutnya silahkan membaca
lanjutan dari ulasanku mengenai Flat Earth Ini:

Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6

Setelah melucuti teori ini hingga video 5, aku sudah merasa kalau nggak ada lagi hal-hal yang
"tricky" yang harus aku pelajari seperti kenapa satelit tak terlihat pada video 1,  asal muasal
minyak bumi pada video 2, mitos gravitasi pada video 3,perhitungan jarak bumi-bulan pada video
4 dan terakhir Azimuthal Equidistance pada video 5. Tetapi narasi video 6 membuat aku agak
minder dan ragu untuk lanjut membahas atau enggak, dikatakan bahwa:

Mari kita sama2 buktikan utuk mencari kebenaran, meski kebenaran itu tak sesuai dengan kemauan
kita. Pembuktian dengan angka matematika, bukan debat kusir berdasarkan opini dan persepsi.
Dari situ aku ragu untuk menonton dan membahas video 6, karena pembuat video akan
melakukan perhitungan menggunakan angka matematika. Kalau sampai dia menghitung jarak-
jarak benda angkasa dengan persepsi bumi datar, maka aku harus belajar lagi perhitungan jarak
matahari ke bumi berdasarkan letak venus, dan itu kerjaan banget belum lagi harus membuktikan
manakah dari kedua angka tersebut yang benar. Bisa sakit kepala juga.

Ternyata, malah narasi selanjutnya seperti ini:

Silahkan hitung jarak, kecepatan, diameter bumi, bulan dan matahari, Apakah bisa menghasilkan
siklus gerhana matahari 18 tahun 11 hari 8 jam? Seperti yang ditulis dalam situs NASA? 
Lah? kita yang harus menghitung?

Yaudah lah.. Jangankan itu, kalau saya bisa menentukan titik terjadinya gerhana aja, ya nggak
nulis blog saya, udah bisa masuk NASA atau minimal LAPAN. :3. Tapi mudah-mudahan tulisan
penutup seri Teori Bumi Datar ini nggak akan mengecewakan. Aku akan coba memaparkan kalau
satelit yang desainnya rapuh itu sangat bisa melaju dengan kecepatan 28.000 km/jam.
Matematika Level Langit
Baiklah buat kalian yang belum tahu apa itu siklus saros, silahkan buka part 4 tentang siklus
Saros. Aku juga sudah memberikan perhitungan cara perhitungan jarak bulan yang dilakukan
oleh Aristarchus dan cara NASA menghitungnya.

Perhitungan diameter, jarak dan kecepatan matahari, bumi dan bulan itu merupakan hal yang
terpisah dari siklus saros. Siklus gerhana merupakan kombinasi pergerakan bulan, bumi dan
matahari yang masing-masingnya memiliki percepatan gravitasi. Artinya, arah dan kecepatan
gerak dan gaya dari ketiganya itu berubah di setiap waktu (Prinsip vektor -Fisika SMA).
Pendekatan matematis paling memungkinkan untuk kasus ini ialah dengan kalkulus
dan relativitas yang telah dikembangkan oleh Newton dan Einstein. Tetapi itupun tidak dapat
mendapatkan siklus gerhana bulan. Kenapa? Terlalu kompleks. Begini contohnya:

Sama saja seperti kamu melihat ada cewek naik mobil, kamu tahu massa mobil, kamu tahu
kecepatan maksimal mobil, kemudian kamu ditanya berapa hari sekali cewek itu ke salon? Bisa
menjawab? Kamu bahkan nggak tahu kemana arah mobilnya.

32 mil/ 51.5 km
Setelah 9 menit menonton video ini, secara ajaib angka 32 mill/ 51.5 km muncul di layar YT.
Katanya pembuktian dengan angka matematika. Tapi tanpa ada operasi matematika tambah,
kurang, bagi, langsung tau-tau muncul angka 32 mill. Ya sudah lah emang gitu pembuat video
ini, ilmunya udah tinggi banget.

Kalau benar angka ini dari trigonometri maka untuk menghitung jarak bulan-bumi harus ada tiga
titik. Titik pertama bumi, kedua bulan, ketiganya apa?

Okelah kita terima saja angka ajaib 32 mil. Tapi sekarang kalau jarak bulan-bumi ialah 32 mil,
aku mau tanya balik, bisa nggak buat menemukan siklus Saros yang 18 tahun, 11 hari 8 jam?
atau yang lebih dasar saja, bisa nggak dipakai menghitung diameter bulan? Dengan asumsi kita
sepakat kalau bulan itu bulat.

Auguste Piccard
Mudah-mudahan kalian percaya dengan aku, aku sudah cek sendiri nama Auguste Piccard di
wikipedia. Dan memang benar Auguste Piccard mengatakan bahwa bumi itu seperti flat
disk. Tapi pasti ada yang aneh karena di video 6, artikel di wikipedia dipotong hingga berukuruan
besar sekali. Yap. Setelah di cek langsung begini versi lengkapnya:

An article in Popular Science in August 1931 described their journey: "The story of their adventure
surpasses fiction. During the ascent, the aluminum ball began to leak. They plugged it desperately
with vaseline and cotton waste, stopping the leak. In the first half hour, the balloon shot upward
nine miles. Through portholes, the observers saw the earth through copper-colored, then bluish,
haze. It seemed a flat disk with upturned edge. At the ten mile level the sky appeared a deep, dark
blue. With observations complete, the observers tried to descend, but couldn't. While their oxygen
tanks emptied, they floated aimlessly over Germany, Austria, and Italy. Cool evening air contracted
the balloon's gas and brought them down on a glacier near Ober-Gurgl, Austria, with one hour's
supply of oxygen to spare."
Untuk memahami informasi selengkapnya silahkan diartikan seluruhnya, tetapi saya hanya akan
mengambil point penting pada kalimat yang di bold dan garis bawah untuk menyingkat
pebahasan saya.

Dalam eksplorasi ini, bola almunium mengalami kebocoran. Mereka menambalnya dengan vaseline
dan sampah kapas untuk menghentikan kebocoran. Setelah 1.5 jam, balon alumunium telah melayang
setinggi 9 mil. Melalui lubang port, pengamat melihat bumi dengan warna seperti tembaga, kemudian
warna kabut kebiru-biruan. Itu seperti flat disk dengan bagian ujung melengkung. 
Sekarang perhatikan pada ketinggian berapa pengamatan ini dilakukan? 9 mil. Jika kita konversi
ke dalam kilometer, maka 14,5 km. Pesawat komersial, dapat terbang hingga ketinggian 12km,
hanya berbeda 2 km dengan apa yang dicapai oleh Auguste Piccard.

Sekarang, untuk kalian yang sudah pernah terbang dengan pesawat pasti juga melihat bumi
seperti flat disk / piringan datar. Apa yang anda lihat dengan apa yang dilihat Auguste Piccard
pada 1931 ini tidak akan berbeda jauh. Alasan kenapa dia melihat bentuknya seperti piringan
datar ialah karena lokasi pengamatannya kurang tinggi. Bandingkan saja dengan satellite yang
berada di LEO, yaitu 160 km. Sepuluh kali lebih jauh dari pengamatan Auguste Piccard.

Di wikipedia, dijelaskan bahwa hingga akhir hidupnya Auguste Piccard berhasil mengamati
hingga Stratosfer pada ketinggian 23 km. Tetapi tidak ada catatan tentang apa yang dilihatnya
dari sana.

Aku nggak ngurus iklan Hennessy yah. Kita bahas yang sains aja. Tapi sebagai pertimbangan
sederhanya, jika yang ada pada iklan itu fakta, bahwa Auguste Piccard mencapai kubah
firmament, maka berdasarkan pencapaian Piccard firmament itu sangat rendah, hanya 14,5 km.
Kalau dibandingkan dengan pembahasanku sebelumnya, di part5 yaitu peristiwa HANE, maka
ledakan HANE yang berada di ketinggian >22km itu seharusnya sudah menembus firmament ini.

Matematika Angkasa Dalam Narasi


Masih ingat bagimana video 6 ini di awali? Ya "angka matematika" kata kuncinya. Hingga menit
ke-19, artinya hingga lebih dari setengah video ini ditayangkan tidak ada persamaan matematis
ataupun perhitungan matematis yang dilakukan! Bahkan tidak ada perkalian, pembagian dan
penjumlahan yang dilakukan. Yang ada malah tampilan iklan Hennessy Brandy (minuman
keras). 

Itulah yang mendasari aku memberikan judul Matematika Angkasa dalam Narasi. Bahkan
pembuat video sempat menampilkan film-film sains fiksi dari yang lawas hingga yang terbaru.
Apakah ini yang dimaksud dengan "Pembuktian dengan angka matematika"?

Kalau sebanyak itu koleksi sains fiksi yang ditonton, maka wajar saja kalau beranggapan bumi itu
datar. Karena tidak akan ada waktu lagi untuk belajar matematika, fisika, kimia, kalkulus, aljabar
linier, vektor, kuantum, termodinamika. Habis waktunya dipakai menonton fiksi. Kemudian
ketika tidak mengerti tentang konsep sains, logika dan alam semesta, dituduhlah semua ilmuwan
berbohong.

Rotasi Satelit Mengelilingi Bumi


Kemunculan cuplikan-cuplikan film di video 6 ini kukira akan mengakhiri seri yang
mengecewakan ini. Tetapi ternyata tidak juga. Akhirnya yang aku tunggu-tunggu muncul juga,
perhitungan kecepatan satelit berdasarkan hukum gravitasi Newton, gitu katanya.

Walaupun sebenarnya ini cuma kopas rumus dan penjelasannya salah. Persamaan yang
digunakan ini adalah derivasi persamaan Kepler untuk orbit lingkaran sempurna yang stabil
menggunakan hukum gravitasi Newton. Jarak satelit yang tertulis 400km itu salah, yang
sebenarnya ialah 640km, saya akan jelaskan tentang logika awal dan asal muasal perhitungan ini
pada postingan tambahan berikutnya.
Munculnya gambar perhitungan ini diikuti dengan pertanyaan yang menarik.

"Dimana ada pesawat yang berjalan dengan kecepatan 28.000 km/jam? 23 kali kecepatan suara?"
Tidak ada!
Saya bisa mengerti kalau teman-teman setelah menonton video, maka secara logika akan
mengatakan:

"Wah.. Benar! Kalau satelit melaju dengan kecepatan itu maka akan hancur, karena desainnya
yang tidak aerodinamis. Apalagi kalau melihat pesawat saja harus punya body super kokoh dan
aerodinamis untuk bisa melaju secepat 1.900 km/jam."

Karena saya juga hampir sepakat dengan hal ini. Ini perbandingan yang cukup benar jika saja
lingkungannya sama atau hampir sama.
Kenyataanya ialah ada gaya gesek udara!  Jadi semua didalam atmosfer bumi dan di atas
permukaan tanah akan mengalami yang namanya gaya gesekan udara. Kecuali yang di dalam air,
akan mengalami gaya gesek air. Please percaya yah kalau gaya gesekan itu ada? Biar mudah
menjelaskannya :).

Di luar angkasa masih ada gaya gesekan, tetapi angkanya sangat kecil jika dibandingkan dengan
gaya gesekan di udara. Karena itulah bentuk satelit tidak perlu aerodinamis karena gaya
gesekannya dengan fluida hampir tidak ada.

Semoga saja teman-teman bisa memahami hal ini. Tetapi kalau memang masih ada pikiran
"Dengan bentuk satelit yang nggak aerodinamis itu, nggak mungkin bisa melaju hingga 28.000".
Mari kita buka pikiran dengan studi kasus ini:

Kalau kalian browsing di google tentang "The Slowest Plane" maka yang akan kalian temukan
ialah M15- Belphegor.  Jet agrikultur tahun 1973 yang memiliki kecepatan 200km/jam.
Strukturnya seperti ini:

Sekarang masih dari google, coba cari "The Fastest Submarine" maka yang akan ditemukan dari
wikipedia ialah Soviet K-222. Kapal selam perang tahun 1963 ini memiliki kecepatan 44.7 knot
atau 82.8 km/jam. Strukturnya seperti ini:
Ini ngapain kok malah bahas kapal selam? Hehehe.. Sory aku nggak punya bahan lain.

Sekarang  bayangkan kalau kita tinggal di air dan yang kita kenal hanyalah kapal selam. Kita
menggunakan kapal selam sebagai alat transportasi utama dan kapal selam tercepat ialah K-222
dengan kecepatan 81 km/jam. Kemudian sekelompok saintis datang dan menunjukkan pesawat
M15-Belphegor ke kamu. Diceritakanlah kalau benda bernama pesawat terbang ini bisa melaju
dengan kecepatan 200km/jam di udara. Nah karena kamu nggak pernah tahu udara, maka pasti
bingung dan sulit untuk percaya kan? Apalagi melihat bentuk M15-Belphegor yang tirus dan
rapuh itu, pasti patah donk sayapnya kalau melaju 200 km/jam, K-222 yang hanya melaju 81
km/jam saja body-nya harus kokoh kayak gitu. Begitu kan berfikirnya?

Oke kembali ke kenyataan. Kenyataanya? Tidak ada masalah dengan M15-Belphegor di udara.
Bahkan banyak pesawat terbang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari itu. Jadi yang
menjadi masalah ialah pikiran kita tidak bisa membayangkan kalau lingkungan yang dihadapi
oleh pesawat terbang itu sangat berbeda dengan kapal selam.
Nah satu-satunya cara untuk kamu menyadari perbedaan lingkungan ini, tanpa survei langsung
ialah dengan menggunakan ilmu fisika dan matematika. Sekarang mari kita lihat perbandingan
gaya gesekan yang dialami oleh kapal selam dan pesawat terhadap lingkungannya. Jadi kita akan
mengesampingkan bentuk, luas permukaan, dan kecepatan dari kapal selam dan pesawat, kita
anggap sama saja, karena memang yang akan kita bandingkan ialah lingkungannya, yaitu air dan
udara.

Air dan udara merupakan fluida, maka kita menggunakan persamaan gaya gesekan pada fluida.

fdrag = gaya gesekan


C = koefisien gesek
A = Luas permukaan (pesawat/kapal selam)
v  =  kecepatan
ρ  = Massa jenis fluida (air/udara)

Dari empat faktor yang mempengaruhi gaya gesekan(fdrag), yang merupakan pengaruh lingkungan
ialah massa jenis fluida(ρ). Maka langsung saja kita bandingkan massa jenis air dan udara:

ρair : ρudara --> 1 gr/cm3: 0,0012 gr/cm3


Jadi gaya gesekan yang dialami pesawat ialah 1,2x10 -3 kali dari yang dialami oleh kapal selam.
Itulah alasannya kenapa kapal selam K-222 perlu body yang kokoh untuk menahan gaya gesek
air pada kecepatan 81 km/jam, sedangkan pesawat M15-Belphegor dengan body yang tidak
terlalu kokoh mampu melaju pada kecepatan 200 km/jam. Setiap lingkungan memiliki kebutuhan
yang berbeda.

Everything make a sense right?

Sekarang bagaimana dengan lingkungan satelite jika kita bandingkan dengan pesawat? Yap!
Dengan logika dan persamaan yang sama, bisa kita bandingkan lingkungan udara dan luar
angkasa.

ρudara : ρangkasa ----> 0.0012 gr/cm3: 2x10-31 gr/cm3


Jadi satelit mengalami gesekan 6x10 -27 kali dari yang dialami oleh pesawat.  Pangkat negatif ini
menunjukkan bahwa nilai gesekan pada satelit sangat kecil, sangat jauh beda dengan apa yang
dialami oleh pesawat terbang.
Kebayang khan sekarang?

Untuk pengisian ulang bahan bakar dan tentang astronot yang memperbaiki satelit itu akan aku
bahas sedikit dipostingan berikutnya bersamaan dengan perhitungan kecepatan satelit.

Untuk Kalian Yang Masih Rasional


Kalian lebih percaya mana? Ratusan ribu ilmuwan dan
peneliti di negara-negara maju yang telah belajar hingga
Ph.D, kemudian menghabiskan puluhan tahun di
laboraturium itu berbohong tentang semua eksplorasi sains
dan tidak satupun dari mereka memberitahukan
kebenarannya?
Atau ada sekelompok blogger yang terlalu banyak menonton
fiksi kemudian bingung tentang sains dan alam semesta lalu
menyalahkan semua ilmuwan? 

Itu saja yang bisa aku jabarkan. Berikutnya kalian bisa membaca lanjutan dari ulasanku mengenai
Flat Earth Ini:

1. Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata? #part1
2. Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2  
3. Flat Earth Theory - Keping-Keping Sains #part3
4. Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4
5. Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5
6. Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6
7. Final Part - Not Rocket Science

Silahkan membaca.. :)
Jika belajar sains itu logis dan menyenangkan, silahkan share tulisan ini. Biar teman kalian
juga memiliki wawasan sains yang luas. :)

Jika ada komentar silahkan sampaikan dengan sopan, saya akan tampilkan semua
komentar baik itu pro atau kontra. :)

Final Part - Not Rocket Science


Thanks guys buat komentar dan masukanya untuk semua pembahasanku tentang Teori Bumi
Datar - Flat Earth. Terutama untuk Mas Wisnu Ananda yang telah banyak mengkritisi tulisanku
sehingga bisa langsung diperbaiki. Alhamdulillah dari pembahasan itu banyak sekali ilmu,
pengetahuan dan inspirasi baru.

Final Part ini kuberi subjudul -Not Rocket Science  yang merupakan idiom Bahasa Inggris yang
berarti "mudah". Karena memang yang aku jelaskan sejak awal teori dan perhitungan jarak bulan
ini merupakan persamaan-persamaan matematika dan fisika yang terbilang sederhana, hanya
perlu memasukkannya dalam aplikasi nyata.

Baiklah kali ini langsung saja seperti janji, aku akan tunjukkan bagaimana sebenarnya ilmuwan
menghitung kecepatan satelit.

Di pembahasan sebelumnya tentang Matematika Angkasa Dalam Narasi aku tampilkan gambar


dari video:
Perhitungannya sudah benar dan tak ada masalah, yang menjadi masalah ialah angka 400 km,
karena yang sebenarnya dihitung ialah 640 km = 6.4x10 5 m. 

Perhitungan yang dijelaskan digambar tersebut merupakan rumusan persamaan untuk orbit
sebuah satelit yang melingkar yang telah dikembangkan dengan hukum gravitasi Newton. Asal
muasal dari rumusan tersebut ialah Hukum Ketiga Kepler.

Ide Newton Untuk Membuat Orbit Satelit


Kepler telah mengajukan beberapa persamaan fisika untuk menghitung orbit dari bulan terhadap
bumi bulat. Tetapi kemudian Newton mengembangkan perhitungan ini dengan melakukan
percobaan pengujian bom meriam kemudian mengukur titik jatuh pelurunya. Kemudian dia
menghitung kembali penembakan meriam dan mengukur titik jatuhnya. Berdasarkan kecepatan
jatuhnya, diketahuilah kalau dalam satu detik (1s) peluru meriam akan jatuh sejauh 5meter dari
keadaan puncaknya. Ini dapat kita hitung dengan persamaan hukum gerak Newton: S= 1/2 a. t 2.
Seperti perhitungan sederhana di gambar di bawah ini(sebelah kanan) kalian akan menemukan
bahwa jarak vertikal yang akan ditempuh oleh benda yang jatuh dalam satu detik ialah 5m. 

Kemudian perhatikan kembali percobaan penembakan meriam (gambar sebelah kiri). Pada
gambar tersebut diketahui bahwa setiap 8km bumi melengkung turun sebanyak 5m. Nah jika
peluru mencapai jarak horizontalnya ialah 8km, dan turun vertikalnya sebanyak 5m, berdasarkan
perhitungan sebelumnya (yang sebelah kanan) dengan percepatan gravitasi bumi (10m/s 2 ), benda
akan jatuh sejauh 5m setiap satu detik. Jika peluru melaju pada kecepatan 8km/s maka dapat
dipastikan bahwa posisi peluru terhadap inti bumi ialah tetap.  Untuk lebih jelasnya lagi
perhatikan gambar dibawah ini, bagaimana kombinasi dari gerak horizontal dan vertikal
menghasilkan lintasan melingkar sempurna.
Perhatikan gambaran di atas, lingkaran merah ialah bumi, dan lingkaran pensil ialah orbit
satelit.  Dalam pelajaran Fisika SMA diajarkan tentang vektor. Vektor merupakan besaran yang
memiliki besar dan arah. Dalam satu detik satelit akan mengalami dua arah perpindahan, pertama
ialah perpindahan vertikal sejauh 5m mengarah ke pusat bumi (jatuh karena gravitasi) dan
perpindahan horizontal sejauh 8km yang tegak lurus dengan gravitasi. Lambang RV pada gambar
merupakan resultan vektor yang merupakan penjumlahan dari vektor horizontal dan vertikal.
Penjumlahan keduanya ini dapat kita peroleh dengan menggunakan trigonometri.

Dalam skema ini, tidak diperlukan angka dari RV(resultan vektor), yang perlu kita perhatikan
ialah bahwa posisi/jarak satelit terhadap inti bumi(inti gravitasi) ialah sama persis baik itu
sebelum maupun setelah perpindahan (Posisi satelit awal- Posisi satelit 1s). Pun sama dengan
posisi satelit 2s, akan sama persis jaraknya terhadap inti bumi.

Pada gambar ini terlihat kalau lintasan dari satelit tersebut harusnya tidak bundar (lihat garis
putus-putus RV). Ini karena yang kita gunakan ialah waktu 1s (1 detik), sekarang kalau kita ubah
menjadi 0.001s (0.001 detik) maka garis RV akan semkin pendek dan bentuk lintasan semakin
mendekati lingkaran. Dengan pendekatan ini, jika kita buat waktunya sangat kecil, mendekati 0,
maka akan diperoleh lintasan melingkar seperti gambar di atas. Ini adalah materi matematika
Integral dan Diferensial yang diajarkan saat SMA.

Dari percobaan meriam dan logika orbit satelit (Hukum Ketiga Kepler), Newton merumuskan
bahwasannya jika sebuah benda melaju dengan kecepatan 8km/s dengan arah tegak lurus
terhadap gravitasi bumi, maka benda tersebut akan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan
lingkaran. Inilah awal mula ide satelit bisa muncul.

Setelah itu ia mengembangkan persamaan matematisnya, maka diperolehlah: 


v  =
2
(G M)/r 

Dapat diubah menjadi bentuk:

Ket:
v  = velocity (kecepatan)
G = konstanta gravitasi
mE = massa bumi
r  = jarak dari satelit ke inti bumi

Dengan menggunakan persamaan ini, kita bisa menghitung standard kecepatan sebuah satelit agar
tidak jatuh ketika terkena gravitasi bumi. Perhitungannya aku ambil dari video:

Perhitungan ini sudah benar, kecuali keterangan bahwa ketinggian satelit ialah 400km. Dalam
perhitungan ini, ketinggian dari satelit ialah 640 km = 6.4x10 5 m dan angka jari-jari bumi yang
digunakan ialah 6.380 km = 6.38x10 6 m. Perhatikan pada persamaan, bagian bawah (r)
merupakan jarak satelit dari inti bumi yang bisa diperoleh dengan menjumlahkan jari-jari
bumi+ketinggian satelit. Pembuat video sebenarnya tidak mengerti persamaan fisika sederhana
ini.
Dari perhitungan ini diperoleh angka 7.5km/s sedikit berbeda dengan yang kita peroleh
sebelumnya yaitu 8km/s atau setara dengan 28.000km/jam. Ini karena persmaan ini menggunakan
perhitungan yang lebih rinci dan teliti, sedangkan perhitungan sebelumnya menggunakan banyak
pembulatan angka.

Baca juga: Bagaimana cara ilmuwan menghitung Jari-Jari bumi?

Apa Bahan Bakar Satelit Tak Akan Habis?


Jika merujuk pada satelit-satelit besar, maka beberapa satelit besar memang harus menggunakan
bahan bakar. Hal ini bisa dikonfirmasi dengan cek di YT "NASA refuelling satellite". Tetapi pada
dasarnya bahan bakar pada satellit ini digunakan hanya untuk mengarahkan posisi satelit, bukan
sebagai pendorong agar satelit bergerak.

Dalam hukum pertama Newton secara sederhana dikatakan bahwa "Setiap benda akan terus diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya yang bekerja pada benda tersebut".
Contoh paling sederhana-nya ialah ketika kita mengendarai mobil maka mobil akan bergerak,
misalkan 20km/jam. Setelah itu jika kita matikan mesin mobil mobil masih akan bergerak (tanpa
menginjak rem). Gerakan mobil ini sebenarnya akan konstan pada 20km/jam jika saja tidak ada
gaya gesekan ban terhadap aspal dan gaya gesekan body mobil terhadap udara.  Hal ini sudah
terbukti dalam percobaan "pendulum in a vacuum"

Pada postingan sebelumnya, sudah kita bahas kalau di luar atmosfer bumi satu-satunya gaya yang
bekerja ialah gaya gesekan yang besarnya  6x10-27 kali gaya gesekan di udara. Maka jika ada
benda yang bergerak di angkasa dengan kecepatan 8km/s atau 28.000km/jam, kecepatan ini akan
terus konstan selamanya. Inilah yang membuat pada dasarnya satellit dan benda-benda angkasa
bisa bergerak mengorbit bumi tanpa bahan bakar, hanya perlu initial velocity, kecepatan awal.

Jadi ketika NASA atau space exploration program lainnya melakukan refuelling, pengisian bahan
bakar. Pasti muncul pertanyaan, kenapa harus ada pengisian bahan bakar kalau satelit ini nggak
perlu bahan bakar? Seperti yang aku bilang, pada dasarnya satelit tidak perlu bahan bakar untuk
mengorbit, tetapi ketika lintasan satelit meleset dari orbit aslinya, maka digunakanlah bahan
bakar untuk mendorong satelit kembali ke lintasan aslinya dan memberikan kecepatan 28.000
km/jam.

Refuelling ni hanya untuk satelit-satelit besar dan mahal saja. Sebab tanpa adanya refuelling
maka satelit bisa saja keluar dari orbit dan ke ruang angkasa lepas, atau bisa juga tertarik gravitasi
bumi dan hancur terbakar atmospher.

Oh ya mungkin teman-teman sampai saat ini berfikiran bahwa satelit itu adalah benda maha
canggih dan luar biasa keren yang desainnya seperti kapal luar angkasa dan berukuran besar
semua. Tetapi sebenarnya ukuran satelit itu bervariasi.

Berapa Ukuran Satelit


Ukuran satelit sebenarnya sangat bervariasi. Yang paling membuatku kaget ialah, ternyata satelit
pertama di dunia, milik Soviet, yaitu Sputnik1 ternyata hanya berukuran sebesar bola yoga.  Ini
ukuran beberapa satelit paling terkenal:

Ukuran dari satelit-satelit ini bervariasi dari yang sangat kecil berukuran seperti bola voli hingga
yang sangat besar seukuran lapangan americal football. Silahkan cek info lengkapnya
disini: http://www.businessinsider.com/size-of-most-famous-satellites-2015-10

Peluncuran Satelit dan Perawatannya


Pasti banyak yang mengira kalau satu roket luar angkasa pasti membawa hanya satu satelit. Nah
pernyataan ini benar untuk kasus Sputnik1 dan beberapa satelit di masa awal-awal eksplorasi luar
angkasa. Tetapi saat ini dalam satu roket bisa membawa hingga 20 satelit. 

Untuk satelit kecil, dalam peluncurannya hanya perlu pendorong pada roket. Seperti Sputnik 1
misalkan. Satelit ini berukuran kecil dan bentuknya hanya menyerupai bola besi. Untuk
peluncurannya hanya perlu pelontar pada roket untuk melemparkannya dengan kecepatan 8km/s
seperti yang telah kita hitung. Jadi pada satelit sendiri tidak ada bahan bakar karbon di dalam
satelit ini. Satelit mengandalkan tenaga matahari (solar cell) untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik ini cukup untuk operasi seluruh rangkaian elektronik dalam satelit. 
Sputnik 1

Umumnya hampir tidak ada perawatan pada satelit-satelit kecil (yang juga murah). Ketika
bergeser dari garis edarnya maka ada dua pilihan, menjauh dari bumi atau jatuh ke bumi. Jika
menjauh ya sudah hilang di luar angkasa yang luas, jika jatuh ke bumi maka akan hancur ketika
menabrak atmosfer bumi. 

Untuk satelit yang berukuran lebih besar, satelit ini memiliki bahan bakar dan pendorong,
sehingga kecepatan dan lintasan dari satelit ini dapat dikontrol dari bumi. 
Teleskop Luar Angkasa Hubble

Biasanya satelit jenis ini memerlukan perawatan, perbaikan dan pengisian ulang bahan bakar.
Saat ini untuk keperluan perawatan dan refuelling ini dilakukan oleh robot. Tetapi dulu memang
dilakukan oleh manusia. 

Astronot Mengisi Bahan Bakar Satelit


Salah satu yang ditampilkan dalam video dan menurutku sangat menarik ialah bagaimana
mungkin astronot bisa keluar satelit dengan baju lengkap untuk memperbaiki atau mengisi ulang
bahan bakar satelit.

Baca juga: Cara Satelit Bekerja

Di video dilebih-lebihkan seolah ini tidak mungkin dilakukan karena jika satelit melaju dengan
kecepatan 28.000 km/jam,  maka astronot tidak akan bisa keluar dan melayang-layang, harusnya
astronot tertinggal seperti ketika orang berada di luar pintu pesawat terbang. 

Petama-tama setiap Astronot yang akan melakukan spacewalk (keluar dari spacecraft) akan


diikatkan safety agar tidak terlepas dan melayang-layang di angkasa. Beberapa bahkan membawa
semacam tas yang merupakan roket pendorong.

Karena kecepatan satelit ialah 28.000 km/jam maka kecepatan dari astronot ketika keluar ialah
sama 28.000. Di luar angkasa ini kondisinya tidak ada gesekan sama sekali apalagi angin. Maka
tidak akan ada tekanan dari fluida yang dialami oleh astronot tersebut. Kalau pengisian bahan
bakar di pesawat militer yang dilakukan di atmosfer (ada angin dan tekanan udara) saja bisa
dilakukan, maka di luar angkasa tanpa tekanan udara, teknik yang sama akan bisa dilakukan.

Semuanya jadi simple dan masuk akal kan? :)

Ok.. Thats's all.. 

Penjelasan ini berdasarkan pemahamanku dan pengetahuanku dalam ilmu fisika yang dangkal.
Pada praktik-nya ini semua menggunakan perhitungan yang lebih kompleks dan rumit. Kita harus
mempertimbangkan efek gravitasi bulan serta arahnya dan harus mempertimbangkan teori
relativitas Einstein. Tetapi secara garis besarnya, dasar dan logika perhitungan satelit berasal dari
ide Newton yang telah aku sampaikan itu. 
Itu saja yang bisa aku jabarkan. Berikutnya kalian bisa membaca lanjutan dari ulasanku mengenai
Flat Earth Ini:

1. Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata? #part1
2. Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2  
3. Flat Earth Theory - Keping-Keping Sains #part3
4. Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4
5. Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5
6. Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6
7. Final Part - Not Rocket Science

Silahkan membaca.. :)
Jika belajar sains itu logis dan menyenangkan, silahkan share tulisan ini. Biar teman kalian
juga memiliki wawasan sains yang luas. :)

Jika ada komentar silahkan sampaikan dengan sopan, saya akan tampilkan semua
komentar baik itu pro atau kontra. :)

Sory!
Sory buat yang berharap aku membahas hingga video 9, tetapi ketika melihat video 7 dari FET,
aku sudah tidak berminat lagi. Karena di video 7 hanya berisi cerita tentang vahyudi, iluminasi,
dan remason. Terbukti atau tidaknya video 7 tidak akan berpengaruh kepada fakta ilmiah bahwa
bumi itu bulat. Aku menolak untuk membantah membahas hal-hal yang terlalu spekulatif dan
tidak bisa dijelaskan dengan logis. 

Oh ya, Jika ada dari kalian yang lebih mengerti dan melihat kekeliruan pada tulisan ini, silahkan
sampaikan. Jangan sungkan-sungkan

Lain-lain
Ada beberapa pertanyaan yang aku temukan dalam komentar maupun diskusi.

1. Siapa Aku? Aku blogger yang suka dengan dunia sains dan menyelaminya. 
2. Kenapa NASA tidak membawa pengikut FET ke luar angkasa saja sehingga mereka bisa
melihat langsung? Menurutku sih karena NASA tidak sebodoh itu. NASA menganggap
bahwa orang yang percaya pada FET ialah orang yang tidak memahami sains. Karena
sebenarnya ketika orang memahami sains, maka sudah jelas bukti-bukti sains tentang
bumi bulat tanpa perlu melihatnya dari angkasa. Kalau hari ini NASA membawa pengikut
FET ke luar angkasa, besok akan ada TEP (Trapesium Earth Theory), besoknya lagi PET
(Pyramid Earth Theory) agar mereka bisa ke luar angkasa. Karena membuat teori fiksi
lebih mudah daripada belajar sains puluhan tahun dan masuk NASA. 
3. Apakah Aku berusaha menyesatkan banyak orang? Sudah kubilang dalam setiap tulisan
kalau "Jika ada komentar silahkan sampaikan dengan sopan, saya akan tampilkan
semua komentar baik itu pro atau kontra. :)". Maksudku adalah pertanyaan dan
diskusi tentang tulisanku, tetapi yang ada malah tuduhan dan serangan kepada pribadi.
Tidak ada niatanku untuk menyesatkan  orang, tulisan ini merupakan penjabaran
pengetahuanku terhadap sains dan logika. Tidak lebih dan tidak kurang. Silahkan
bandingkan dengan pemilik video FET yang menutup kolom komentar, tidak
menampilkan nama, dan informasi lain.
4. Hanya mahasiswa belum lulus, kenapa sombong? Maaf kalau terkesan sombong.
Sejujurnya malah sebaliknya. Kalau dibaca tulisanku dari awal hingga akhir, semua
pembahasan berada pada level SMA, tidak lebih. Pembahasan yang aku lakukan ini sudah
ada dasarnya di bangku SMA(IPA) hanya saja disini banyak yang diaplikasikan, makanya
banyak pembaca yang bisa memahaminya dengan mudah, karena memang mereka sudah
paham dasarnya saat SMA. 
5. Apa pendapatku tentang dalil Al-Qur'an? Ini sudah jelas dalam Al-Baqoroh ayat 2.
6. Pernyataan seperti "Semoga saja masih punya agama" merupakan kata2 yang sangat
menyakitkan buat ku". Apakah ada dalam satu aja tulisanku yang menyalahkan agama
ataupun kitab suci? Tidak ada! Tapi biarlah, keyakinan agamaku justeru sangat
mendukung eksplorasi sains dan ilmu pengetahuan.
7. Apa motif pembuat video FET? Aku nggak tahu.  

Anda mungkin juga menyukai