Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ILMU UKUR TANAH

PENGUKURAN KOORDINAT GEOGRAFIS DAN KOORDINAT


UTM MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH DI DAERAH SEKITAR
KANTOR GRAB KUPANG

OLEH

YOSEPH FLAFRIDUS TALE


(2006010080)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

B. Dewasa ini seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang pengolahan
citra sangat banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam berbagai bidang, seperti
misalnya pada bidang industri, arkeologi, geografi, astronomi maupun bidang kesehatan.
Tanpa disadari pengolahan citra telah banyak membantu dalam kehidupan kita sehari-
hari. Google earth merupakan salah satu aplikasi pengembangan dalam bidang
pengolahan citra yang dikembangkan oleh Google Corp. Google Earth membantu kita
untuk memberikan informasi keadaan permukaan bumi dengan berbagai skala
pembesaran. Seperti yang kita ketahui jumlah penduduk khususnya di Indonesia ini setiap
tahunnya terus meningkat hal ini menyebabkan bertambah banyak pula jumlah hunian
dengan ukuran dan tipe-nya masing-masing seperti, apartemen, rumah mewah, rumah
kos, maupun rumah sederhana. Bangunan rumah-rumah tersebutlah yang nantinya akan
diambil citranya melalui Google Earth. Gambar-gambar dari google earth ini yang
nantinya akan diolah untuk mendapatkan perkiraan jumlah hunian di suatu kawasan.
Dengan adanya aplikasi ini kita dapat mendeteksi bangunan rumah pada suatu kawasan/
area blok perumahan tertentu agar dapat menghitung secara cepat jumlah bangunan yang
ada di perumahan tersebut. Sehingga untuk tujuan lebih jauh kedepan dapat
mempermudah menentukan kepadatan jumlah bangunan pada suatu daerah.
C. Rumusan masalah
a. Bagaimana menghitung luas suatu lokasi dengan menggunakan Google
Earth?
b. Bagaimana menentukan serta menghitung koordinat suatu lokasi?
c. Bagaiman cara menentukan sudut suatu lokasi?

D. Tujuan
a. Dapat menghitung laus suatu lokasi menggunakan Google Earth
b. Dapat menentukan dan menghituung koordinat suatu lokasi
c. Dapat menentukan sudut suatu lokasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar teori

Google Earth adalah applikasi yang sangat berguna dalam bidang ilmu kebumian,
geografi dan juga bahkanpada bidang ilmu sosial. Artikel ini merupakan penjelasan
bagaimana Google Earth menghitung jarak suatulokasi ke lokasi lain. Ketika sebuah
posisi diatas permukaan Google Earth ditentukan, maka latitude danlongitude serta
ketinggiannya akan terlihat. Untuk dapat menghitung jarak dari dua lakosi
diperlukanpengkonversian kedua lokasi tersebut dari bentuk latitude, longitude dan
ketinggian kedalam posisi x, y danz, dimana koordinat z adalah ketinggian terhadap rata
rata permukaan laut. Pengkonversian ini menggunakanilmu dasar geometri bola dan
sistem koordinat. Dengan menggunakan perhitungan manual didapat jarakantara rektorat
Univeritas Riau di Pekanbaru dengan Tugu Monas di Jakarta adalah 954239,5 m.
Hasilpengkonversian dan penghitungan jarak dengan konsep ini menunjukkan hasil yang
hampir sama denganpengukuran jarak yang dilakukan oleh Google Earth yaitu sebesar
953065,1 m dengan persentase perbedaanadalah sebesar 0,123%. Untuk 4 lokasi lainnya
menunjukkan persentase perbedaan yang hampir sama denganrata rata sebesar 0,173%.

Dengan adanya aplikasi ini kita dapat mendeteksi bangunan rumah pada suatu kawasan/
area blok perumahan tertentu agar dapat menghitung secara cepat jumlah bangunan yang
ada di perumahan tersebut. Sehingga untuk tujuan lebih jauh kedepan dapat
mempermudah menentukan kepadatan jumlah bangunan pada suatu daerah.

Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur


(seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp,
sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4), bangunan 3d
terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun.
Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; termasuk (tetapi
tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang,
Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007,
Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk
tekstur seperti facade. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa bangunan dan
struktur di seluruh dunia melalui Gudang 3D Google dan situs web lainnya.
HASIL LAPORAN PENGUKURAN
Gambar 1.1 pengukuran lahan pada google earth

DATA HASIL PENGUKURAN

DATA HASIL PENGUKURAN


GARIS GARIS BUJUR
LINTANG
P1 10° 9'22.09"S 123°37'34.97"T
P2 10° 9'15.43"S 123°37'36.33"T
P3 10° 9'16.15"S 123°37'40.80"T
P4 10° 9'17.37"S 123°37'40.39"T
P5 10° 9'22.50"S 123°37'39.26"T

Anda mungkin juga menyukai