Oleh :
ABSTRACT
Nitisastra is the teachings of leaders, which also means knowledge that aims to build
a state both in terms of governance, governance and community governance. In connection
with the development of the state, government and society based on Nitisastra, the teachings
of Hinduism can provide moral values from the form of development. In this case Nitisastra
can mean a conception of governance and development of the state in general that is universal
and theoretical, but has practical values. Seva Niti means leadership that serves, who provides
services, gives satisfaction to those who are served, as leaders with patience and love leading
organizations and followers to achieve organizational goals and the welfare of their followers.
The results of this article are where we are taught how to be a leader, add insight, how to become
a leader and how leaders themselves should learn more about becoming leaders of ourselves and
leading people around us.
contoh dalam karya sastra kekawin Ramayana pemimpin, yang berarti orang yang memimpin
mengisahkan seorang raja termasyur yang kepemimpinan berasasl dari kata “Pimpin”
yang diberi Awalan ke dan akhiran an dalam
dengan kekuasaan, pemaksaan dan manajemen. manajemen yang baik akan menghasilkan
Burns (1978) dalam Northouse (2013:12) pembahan yang keliru dm tidak hermakna . Agar
menjelaskan bahwa kekuasaan dipandang dari efektif, organisasi perlu memupuk menajemen
hubungan antarmanusia. Hal itu seharusnya Bhagawad Gita adalah ajaran yang
digunakan oleh pemimpin dan pengikut guna ndirumuskan oleh Sri Krisna untuk laki-laki dan
mencapai tujuan mereka. Northouse (2013:12) perempuan yang bekerja yang terlibat secara
menjelaskan tentang pemaksaan dan manajemen aktif dalam berbagai bidang pekerjaan sebagai
yang digunakan oleh pemimpin, pemimpin staff atau pemimpin dalam organisasi, bukan
bisa menggunakan pemaksaan untuk mencapai untuk mereka yang pergi ke hutan sebagai
tuj uan. Kepemimpinan yang memaksa tidak wanaprastha atau hidup mengembara sebagai
digunakan sebagai kepemimpinan ideal, sanyasi. Ajaran rahasia untuk bisa bekerja
karené bertujuan untuk mencapai tujuannya secara efektif dalam Bhagawad Gita adalah
sendiri dan jarang tertarik dengan kebutuhan sthitaprajna (kebijaksanaan yang mantap),
serta keinginan pengikutnya. Pemimpin tidak lokasamgraha (untuk kesejahteraan masyarakat
akan bisa bekelja sama dengan pengikutnya luas), jnana (ilmu pengetahuan). Sthitaprajna
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan muncul dari pikiran yang tenang, yang
pemaksaan. Kepemimpinan dan manajemen menghasilkan kebijaksanaan yang mantap. Kerja
memiliki konsep yang jelas. Manajemen berarti yang dilakukan tanpa pengetahuan hanya akan
melakukan aktivitas dan menguasai rutinitas, membawa kegagalan. Ilmu pengetahuan yang
memimpin berarti memengaruhi orang lain tidak dipraktikan dalam kerja adalah kegagalan
dan menciptakan visi untuk berubah. Bennis yang lebih besar. Untuk bisa mewujudkan
moralitas, pergaulan sehari-hari, dan tentang Pelajarilah: satu hal dari singa, satu hal
bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sri Hari, dari burung bangau, empat hal dari ayam
dalam Darmayasa, 2014 : XV). Niti Sastra adalah jantan, lima sifat dari burung gagak,
didactic poem atau upadesa kavya, yaitu karya enam sifat dari anjing, dan tiga sifat dari
sastra yang bersifat mendidik, bukan sebagai keledai. Mereka yang mempraktikkan
ilmu politik atau ilmu pemerintahan. Niti Sastra keduapuluh sifat tersebut di atas, akan
berasal dari kata Niti dan ktin yang artinya selalu berhasil dalam setiap pekerjaan
to lead, memimpin, membimbing, mendidik yang dilakukannya
orang bagaimana bergaul dan bertindak setiap
hari terhadap diri sendiri, binatang, tumbuh- a. Labha karya (bekerja Tuntas).
tumbuhan, manusia, bagaimana bergaul dengan Labha karya berarti bekerja tuntas. Bekerja
orang yang lebih tua/ tinggi, sebaya, atau kepada tuntas adalah kunci keberhasilan. Mereka yang
orang yang lebih rendah/ kecil dan bagaimana tidak berhasil pastilah bekerja setengah hati,
mengembangkan cinta kasih kepada Tuhan atau tidak menyelesaikan pekerjaan. Bekerja
Yang Maha Esa. Niti berarti dengan cara apa tuntas artinya bekerja sepenuh hati, disiplin,
dibimbing, artinya dengan ajaran-ajarannya detil, selesai, tanpa menyisakan masalah Labda
orang-orang dibimbing ke arah kebaikan, jalan Karya berarti kerja keras, kerja cerdaas, kerja
terang, ke arah cinta bhakti kepada Tuhan Yang ikhlas, kerja berkualitas, kerja tuntas. Lawan
Maha Esa.Niti Sastra terdiri dari 17 Bab dan 340 dari bekerja tuntas adalah bekerja setengah-
sloka (Darmayasa, 2014 : xix). setengah, dengan hati ragu, malas dan tidak
Seva Niti dalam Niti sastra dijelaskan disiplin, pekerjaan yang dilakukan tidak akana
dalam bab V1: sloka 15 s/d 22, Sebagai kunci selesai, pasti meninggalkan masalah, dan
sukses bagi setiap orang yang memiliki sifat- menghasilkan kegagalan. Seva niti harus belajar
Seva Niti dalam Niti sastra dijelaskan Pemimpin seva niti harus mampu bekerja
dalam bab V1: sloka 15 s/d 22, Sebagai kunci fokus dan bijaksana. Bekerja fokus artinya
sukses bagi setiap orang yang memiliki sifat- pikirannya tidak bercabang memikirkan hal-
sifat/ prinsip pemimpin dengan belajar dari hal lain selain pekerjaannya, untuk tujuan
sifat-sifat binatang. Sifat-sifat binatang yang memajukan diri, organisasi dan masyarakamya.
dipelajari tersebut adalah sifat singa, burung Pemimpin yang bekerja fokus akan mampu
bangau, ayam jantan, burung gagak, anjing, membedakan hal-hal yang berhubungan atau
baik dari segi tata negara,tata pemerintahan Miswanto, 2015. Kekawin Niti Sastra
masyarakat berdasarkan Nitisastra,ajaran agama Meyer, J., 2008. Pemimpin yang Sedang
wujud pembangunan tersebut. Dalam hal ini Menjadi Seorang Pemimpin yang
Nitisastra dapat berarti suatu konsepsi penataan Berkenan di Hati Allah. Jakarta:
umum yang bersifat universal dan teoritis, Northouse,P.G. , 2013. Kepemimpinan, Teori