Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GEDE WAHYU ADNYANA

NIM : 17101361
PRODI : TI-KAB
TUGAS 11
Sebutkan dan jelaskan kriteria kepemimpinan menurut Niti Sastra !
Jawab :
Ada enam kriteria yang dijelaskan dalam pustaka Niti Sastra tentang kepemimpinan dalam
Agama Hindu, yaitu :
Kepemimpinan Seseorang Mempunyai Kharismatik
Pemimpin adalah ketokohan seseorang yang mampu memberikan kharisma, sehingga
dapat memberikan motivasi, semangat, kepada anggota-anggota perkumpulannya, maupun
organisasi yang dipimpinnya.
Pemimpin juga harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk dapat memimpin
(punya kababilitas) serta dapat diterima oleh yang dipimpin (para anggotanya), maupun
atasannya lagi (akseptabel).
Kepemimpinan seseorang dapat kita lihat bagaimana ia memberikan teladan, contoh,
serta mampu mengorbankan dirinya demi tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Pengorbanan seorang pemimpin misalnya berkorban waktu, tenaga, materi, dan
pengorbanan lainnya, serta ia dapat diterima dalam artian dipercaya oleh anggotanya dan
penjabat yang lebih di atasnya.

Ajaran Kepemimpinan dalam Kitab Niti Sastra


Pada masyarakat Hindu (Bali) lebih mengenal Niti Sastra dengan istilah Kekawin Niti
Sastra. Dalam Kekawin Niti Sastra berisi ajaran tentang ilmu kepemimpinan yang mana bisa
dipakai dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, dan pendidikan.
Beberapa tokoh menyebutkan bahwa dalam ajaran Niti Sastra terdapat ajaran tentang
ilmu politik, maupun ajaran tentang ilmu kepemimpinan.
Secara sederhana, Niti Sastra adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan tentang
moralitas, dimana ajaran-ajarannya mengenai bagaimana memimpin, mendidik, membimbing,
bertingkah laku, serta menjalankan kehidupan berdasarkan dharma (kebenaran).
Memang hubungan yang penting dalam sebuah organisasi maupun perkumpulan sosial
masyarakat yaitu adanya pemimpin dan anggota yang saling mengerti porsi masing-masing.
Dengan cara inilah tujuan-tujuan bersama dalam organisasi dapat tercapai dengan baik
serta sesuai visi dan misi bersama.
Dalam Kitab Niti Sastra Bab I Uloka 10, kondisi ini seperti di ibaratkan hubungan Singa
dengan hutan, sebagai berikut :
"Singa adalah penjaga hutan. Hutan pun selalu melindungi Singa. Singa dan Hutan
harus saling melindungi dan bekerja sama. Bila tidak atau berselisih, maka hutan akan handur
dirusak manusia. Pohon-pohonnya akan habis dan gundul di tebang. Hal ini membuat Singa
kehilangan tempat bersembunyi, sehingga Singa bermukim dijurang atau dilapangan yang
akhirnya musnah diburu dan diserang manusia."
Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan ibaratnya Singa dengan Hutan perlu
diterapkan oleh pemimpin dan masyarakatnya sehingga dapat sukses dalam mencapai tujuan
yang diinginkan bersama.
Tidak ada kepemimpinan yang sukses tanpa adanya dukungan dari masyarakatnya,
begitu juga sebaliknya, masyarakat membutuhkan kepemimpinan yang dapat memberikan
semangat, motivasi, serta perlindungan kepada rakyatnya.

Kriteria Kepemimpinan Menurut Agama Hindu dalam Pustaka Niti Sastra


Lalu, bagaimana Niti Sastra memberikan kriteria dalam kepemimpinan seseorang
kepada masyarakatnya. Berikut penjelasannya.
Kriteria kepemimpinan menurut pustaka Niti Sastra, yaitu :
1. Abhikamika, artinya pemimpin harus tampil simpatik, berorientasi ke bawah dan
mengutamakan kepentingan rakyat banyak dari pada kepentingan pribadi atau
golongannya.
2. Prajna, artinya harus bersikap arif dan bijaksana serta menguasai ajaran agama, ilmu
pengetahuan, teknologi, serta dapat dijadikan panutan bagi rakyatnya.
3. Utsaha, artinya pemimpin harus proaktif, berinisiatif, kreatif dan inovatif (sebagai
pelopor pembaharuan), serta rela mengabdi tanpa pamrih untuk kepentingan dan
kesejahteraan masyarakatnya.
4. Atma Sampad, artinya pemimpin mempunyai kepribadian, berintegritas tinggi, moral
yang luhur serta objektif, serta mempunyai wawasan yang untuk masa depan, demi
kemajuan bangsanya.
5. Sakya Samanta, artinya pemimpin sebagai fungsi kontrol mampu mengawasi
bawahannya (secara efektif, efisien, dan ekonomis), serta berani menindak secara adil
bagi yang bersalah tanpa pilih kasih/tegas.
6. Aksudra Pari Sakta, artinya pemimpin harus akomodatif, mampu memadukan
perbedaan dengan permusyawarahan dan pandai berdiplomasi, mampu menyerap
aspirasi bawahan dan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai