Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 3

Pendidikan Agama Hindu

1. Bhagavadgita pada intinya mengandung lima tema ajaran, yaitu tentang


(1) Brahman(Tuhan), (2) Atman (hidup), (3) Prakerti(material), (4) Kala (waktu),
(5) Karma (perbuatan). Jelaskan dari masing tema tersebut!

Jawab:
Brahman adalah kenyataan utama, satu tiada duanya, di luar batas nama, dan
rupa tanpa sifat, tanpa permulaan, pertengahan, dan akhir [ CITATION NiN19 \l 1033 ].
Dengan demikian, Brahman tidak dipengaruhi oleh ruang, waktu, maupun sebab akibat.
Di bawah kendalinya, Brahman dapat mewujudkan dirinya sendiri sebagai isvara yaitu
alam semesta dan makhluk hidup.
Atman adalah bagian dari diri-Nya yang mempunyai sifat sama seperti-Nya.
Atman merupakan isvara-isvara kecil yang takluk [ CITATION NiN19 \l 1033 ]. Sehingga,
atman meliputi makluk hidup atau jiwa-jiwa yang ada di alam semesta. Manusia sebagi
makhluk hidup yang dibutakan oleh kegelapan, harus mempelajari agama sebagai jalan
untuk menyadari keilahiannya.
Prakrti adalah material yang menyusun makhluk hidup dan alam semesta dan
dikendalikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Atman mempunyai prakrti yang utama karena
atman adalah isvara bagian dari Brahman. Alam semesta merupakan prakrti yang lebih
rendah. Hal ini disebutkan dalam terjemahan Bhagavadgita VII.5

Bahwa inilah prakrti-Ku yang lebih rendah, tetapi berbeda dengannya,


ketahuilah prakrti-Ku yang lebih tinggi, unsur hidup, yaitu jiwa yang
mendukung alam semesta ini (Gede Puja, 2010: 187)

Kala adalah waktu yang tercipta ketika manusia mulai berpikir. Waktu hadir
sebagai manifestasi Prakrti, material yang tunduk, dikuasai, dan dikendalikan oleh Tuhan
yang Maha Esa.
Karma adalah penyebab atau perbuatan yang tercipta ketika manusia dibatasi.
Karma juga merupakan manifestasi dari Prakrti selain ruang dan waktu.
Sebagai contoh, Tuhan (Brahman) mewujudkan dirinya sebagai manusia
(atman) yang memiliki prakrti paling utama dibandingkan dengan alam bawah/ alam
semesta. Prakrt yang terdiri dari ruang , waktu (kala). dan Penyebab (karma) ini
membatasi sifat-sifat Ilahi manusia sebagai isvara.

2. Umat Hindu dalam kehidupan sehari  tidak terlepas dari tiga hal yaitu Satyam, Śivam dan
Sundaram. Mengapa demikian? Jelaskan!

Jawab:

Dalam dunia yang semakin dinamis ini, umat Hindu perlu menjaga keseimbangan dalam
setiap aspek kehidupan. Umat harus menjaga keseimbangan dalam hubungannya dengan
Prahyangan, keseimbangan dalam Pawongan (hubungan antara manusia), serta
keseimbangan dalam Palemahan, (hubungan dengan alam sekitar). Apalagi dengan
adanya proses Globalisasi yang membawa tidak hanya dampak positif tapi juga dampak
negative berupa ide, budaya, dan pemahaman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur
umat Hindu di Bali. Dengan demikian, umat Hindu perlu membentengi dirinya dalam
menjaga keseimbangan atau harmoni tersebut dengan menggunakan konsep Satyam
(kebenaran), Satwam (kesucian), dan Sundaram (Keindahan) dalam
mengimplementasikan ajaran-ajaran agama Hindu[ CITATION NiN19 \l 1033 ].

Satyam adalah kebenaran yang selalu dilakukan oleh seseorang yang beragama. Sivam
adalah kebijaksanaan yang tercipta karena seseorang selalu berbuat kebenaran. Sundaram
adalah keindahan yang dipancarkan oleh jiwa seseorang yang selalu berbuat benar dan
bijaksana.

3. Apa yang melatarbelakangi lahir bermacam seni dalam agama Hindu? Jelaskan!

Jawab:
Latar belakang berbagai macam seni dalam Agama Hindu ialah sebagai berikut
a. Tiga Kerangka Dasar agama Hindu. Seni dilatarbelakangi oleh tidak terlepasnya
ritual dlam umat Hindu sebagai salah satu kerangga dasar. Ritual selalu disertai
dengan seni suara, seni tari, seni kerawitan, seni rupa.
b. Konsep Satyam (kebenaran), Satwam (kesucian), dan Sundaram (Keindahan) dalam
mengimplementasikan ajaran-ajaran agama Hindu. Seni merupakan wujud Sundaram
dalam hidup seseorang yang telah menerapkan kebenaran dan kebijaksanaan dalam
perilakunya sehari-hari.
c. Perkembangan seni juga dilatarbelakangi oleh berkembangnya kerajaan-kerajaan
Hindu di Indonesia bila dikaji secara historis. Bidang seni ini memiliki kharakteristik
feodal (berpusat di istana), sakral (sebagai media upacara agama), konvensional
(berpedoman pada sumber hukum agama), dan merupakan hasil akulturasi budaya
antara Indonesia dan India.
d. Berkembangnya kepribadian yang estetis dilatarbelakangi oleh kehidupan beragama
masyarakat sesuai dengan bidang kajian sosiologis. Seni-seni dalam agama Hindu
merupakan wujud menyampaikan rasa bakti masyarakat kepada Ida Sang Hyang
Widhi.
e. Berkembangnya seni sebagai hasil dari ekspresi jiwa manusia secara filosofis. Agama
Hindu memiliki sumber filosofis yang berasal dari cerita-cerita para dewa dalam seni
patung, kakawin-kekawin yang mempengaruhi seni suara, mitos Siva Nataraja dan
kitab Gandharvaveda dalam tarian umat Hindu.

Daftar Pustaka
Sudiani, N. N., Suhardi, U., & Raharjo, S. H. (2019). Buku Materi Pokok: Pendidikan Agama
Hindu. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai