Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Agama Hindu

Tugas 2

1. Terdapat beberapa konsep yang tekait dengan sebab-sebab manusia menyadari asal, tujuan,
tugas serta kewajibannya, yaitu sebagai berikut
a) Swayambhu manu adalah makhluk pertama yang berpikir untuk menjadikan dirinya
sendiri
b) Manusia, secara etimologi berasal dari kata manu yang artinya pikiran. Manusya
menunjukkan ia yang berpikir atau menggunakan pikirannya (Bantas, 2009, dalam
Sudiani, Suhardi, dan Raharjo, 2019)
c) Dalam konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan jasmani dan jiwa
(atman) yang menjadikan ia secara psikofisik terus berkembang [ CITATION
NiN19 \l 1033 ]
d) Suksma sarira, yaitu lapisan badan halus yang dimiliki oleh manusia, mengandung
unsur Triantakarana yang terdiri dari manas, budhi, dan ahamkara. Manas adalah
alam pikiran, Budhi adalah kesadaran dan instuisi, serta ahamkara yang merupakan
ego
e) Manusia merupakan makhluk hidup paling sempurna karena memiliki unsur
Tripramana, dimana idep merupakan sumber yang menggerakkan sabda dan bayu,
yaitu:
a. Idep (manah), yaitu unsur akal budhi untuk berpikir
b. Sabda (wak atau waca), yaitu unsur suara untuk berbicara
c. Bayu (kaya), yaitu unsur tenaga untuke berbuat dan bekerja.
Disebutkan dalam Sarasamuccaya:79, bahwa
Adanya kesimpulan, pikiranlah yang merupakan unsur yang paling
menentukan. Jika penentuan perasaan hati telah terjadi, mulailah orang berkata
atau melakukan perbuatan. Oleh karena itu, pikiranlah yang menjadi pokok
sumbernya. (diterjemahkan oleh I Nyoman Kajeng, dkk, 2009:70)
Dapat disimpulkan dari konsep-konsep diatas bahwa manusia dibekali dengan keistimewaan
untuk dapat berpikir. Dengan kemampuan ini manusia memiliki pilihan untuk mengatur
karma-nya, yaitu dengan melakukan subha asusila (mengutamakan prilaku baik) dam
asubha asusila (prilaku buruk). Pikiran dalam diri manusia adalah unsur yang demikian
penting perannya sebagai tali kekang untuk menentukan jalannya kehidupan di dunia ini
[ CITATION NiN19 \l 1033 ]. Dengan demikian, manusia merupakan makhluk berpikir yang
mampu membedakan baik dan buruk, sehingga menyadari asal, tujuan, tugas serta
kewajibannya. Sebagai contoh, seorang dokter memilih untuk bekerja dengan professional,
rajin, dan tanpa pamrih sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Selain untuk
memenuhi kebutuhan materiilnya, seorang dokter juga menabung karma yang baik demi
meningkatnya tingkat kehidupannya. Dari kesadaran ini, manusia akan mampu menolong
dirinya sendiri menuju kebebasan, Moksa.
2. Dalam hidupnya, manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi
dirinya sendiri. Oleh sebab itu manusia cenderung hidup bersama manusia lain untuk
berkerja sama memenuhi kebutuhan. Kecendrungan ini tidak lepas dari sebutan manusia
sebagai makhluk sosial. Manusia dengan kepentingan yang sama berkumpul membentuk
keluarga, kelompok, dan juga masyarakat. Disebutkan oleh Sudiani, Suhardi, dan Raharjo
(2019) bahwa terdapat 4 faktor yang memdorong manusia untuk hidup bermasyarakat, yaitu:
1. Adanya dorongan seksual. Insting manusia untuk mempunyai hubungan saling
mencintai dan mempertahankan peradabannya dengan mempunyai keturunan,
menyebabkan interaksi antar manusia.
2. Fakta bahwa manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda.
Keberagaman merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan perbedaan-
perbedaan yang dimiliki oleh setiap manusia menyebabkan manusia bekerja sama
untuk saling menyempurnakan.
3. Kebiasaan akan hidup bermasyarakat yang telah ditanamkan dalam keluarga sejak
kecil. Kebiasaan ini menyebabkan setiap generasi memandang bersosialisasi sebagai
suatu kebutuhan, walaupun dengan cara yang berbeda. Misalnya melalui interraksi
langsung ataupun melalui dunia maya.
4. Adanga perasaan senasib, keturunan, kesamaan territorial, keyakinan, cita-cita,
kebudayaan dan lain-lain. Perasaan atas kesamaan ini menyebabkan manusia merasa
nyaman dan dapat saling menggantungkan diri satu sama lain.
Konsep bermasyarakat ini sejalan dengan konsep Lokasamgraha. Lokasamgraha adalah
suatu keadaan yang menunjukan adanya persatuan, saling membutuhkan, dan bekerjasama
antar manusia untuk mencapai kesejateraan, keamanan bersama, dan rasa damai. Saat ini
Lokasamgraha dapat diwujudkan dengan sikap toleransi antar umat di Indonesia tanpa
menghilangan pijakan kita terhadap Agama dan budaya Bali. Sebagai contoh, dalam
perayaan Idul Fitri, umat Hindu turut membantu mengamankan acara dan bergotong royong
membersilkan masjid. Sebaliknya, pada saat Nyepi, umat lain turut merayakan hari
pengerupukan dengan bergotong royong membuat Ogoh-Ogoh serta mendukung hari Nyepi
dengan tidak mengganggu tapa brata penyepian.
3. Tantangan era Globalisasi yang dihadapi masyarakat Hindu dalam melaksanakan Dharma
Agama dan Dharma Negara sangat bervariasi melihat bahwa salah satu dampak dari
Globalisasi adalah persebaran ide dan pemahaman pada level nasional dan internasional.
Tantangan ini muncul dari dua arah, yaitu dari dalam umat Hindu dan dari luar umat.
Masyarakat Hindu wajib untuk melaksanakan Dharma Agama, yaitu hukum, tugas, hak,
dan kewajiban setiap orang untuk tunduk dan patuh serta melaksanakan ajaran agama dan
aspek-aspek yang dikandung dalam ajaran agama [ CITATION NiN19 \l 1033 ]. Pada jaman
sekarang muncul pihak pihak dari umat sendiri tidak berprilaku sesuai Dharma Agama.
Misalnya, seperti membuang sampah canang secara tidak bertanggung jawab, sehingga
keadaan lingkungan Pura yang kotor setiap selesai upacara dan menyulitkan pelayan umat
dan umat itu sendiri.
Masyarakat Hindu juga mempunyai Dharma Negara, yaitu melaksanakan ajaran agama
Hindu secara murni dan kosekuen sehingga kehadirannya dalam masyarakat Indonesia akan
sangat bermanfaat bagi bangsa dan Negara Indonesia. Sebagai contoh, dengan melestarikan
dan menjaga situs-situs keagamaan dan aktivitas keagamaan, sehingga keanekarangaman
Indonesia tetap lestari dan dapat membanggakan Indonesia di kancah Internasional.
Daftar Pustaka
Kajeng, I. N. (2009). Sarasamuccaya. Surabaya: Paramita.
Sudiani, N. N., Suhardi, U., & Raharjo, S. H. (2019). Buku Materi Pokok: Pendidikan Agama
Hindu. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai