Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

MATA KULIAH : AGAMA HINDU

SEMESTER :1

KELAS : MANAJEMEN B

NAMA : I GEDE ARI ADNYANA

NIM : 042275151

1. Bhagavadgita pada intinya mengandung lima tema ajaran, yaitu tentang (1) Brahmana
(tuhan), (2) atma (hidup), (3) prakerti (material), (4) kala (waktu), (5) karma (perbuatan).
Jelaskan dari tema tersebut!
2. Umat hindhu dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari tiga hal yaitu satyam, sivam,
dan sundaram. Mengapa demikian ? jelaskan!
3. Apa yang latar belakang bermacam seni dalam agama hindu? Jelaskan !

Jawab :

1. Penjelasannya yaitu Brahmana dijelaskan sebagai kenyataan utama : satu tiada duanya, di
luar batas nama, dan tanpa sifat, tanpa permulaan, pertengahan dan hakhir. Brahmana
juga dikatakan sebagai kebenaran yang tak berubah, di luar batas ruang, waktu, dan
sebab akibat. Brahmana, tuhan yang maha esa, juga dijelaskan sebagai pengendali.
Artinya, segala sesuatu bekerja di bawah khendak dan pemerintah ketika menjadi dari
hidupnya segala makhluk, brahmana disebut atman, para jiwa ataumakhluk hidup diakui
oleh tuhan sebagai bagian dirinya yang mempunyai sifat sama seperti sepertinya. Alam
material atau akan semesta merupakan prakerti yang lebih rendah atau alam rendah.
Kedua

prakerti ini, baik alam semesta dimanifestikan melaui ruang , dan penyebab (desa-
kalanimitta). Ruang tercipta ketika manusia dan makhluk hidup lainnya mengepatkan
badan. Kala (waktu) tercipta ketika manusia mulai berpikir. Penyebabnya, karma atau
perbuatan tercipta ketika manusia dibatasi. Artinya bhagavadgita memberi tentang
pelajaran, apa itu manifestasi alam semesta, bagaimana alam semesta dikenali oleh
waktu, dan bagaimana (karma) para makhluk hidup. Oleh karena itu, manusia adalah
ilahi. Sifat sejatinya adalah atma tak terbatas,abadi, dan suci identik dengan brahman.
Jika ajaran ini dapat dipahami bedasarkan pancasradha, yaitu lima keyakinan dalam
agama hindu.

2. Dalam mempraktikkan ajaran agama Hindu tidak terlepas dari tiga hal yaitu satwam,
siwam ,dan sundaram.
Satyam : adalah kebenaran, yaitu apabila seseorang beragama, dia akan selalu berbuat
kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.

Sivam adalah kebijakan apabila seseorang selalu berbuat benar dalam kehidupan sehari
hari ia akan menjadi orang bijaksana

Sundaram : adalah keindahan, yaitu apabila seseorang selalu berbuat yang benar dan
bijaksana, jiwanya akan memancarkan keindahan dan hidupnya pun akan menjadi indah.
Maka dari itu hal tersebut harus diterapkan agar memperoleh kehidupan yang baik.

3. Perkembangan seni keagamaan di Indonesia jika dilihat dari sudut di historisnya,


khususnya pada zaman Hindu, diakui berasal dari budaya asing yang dibawa oleh negara
lain yaitu oleh rajaraja yang berkuasa pada waktu itu dan pedagang pedagang luar yang
datang ke Indonesia sehingga tersebar secara proses imitasi yaitu peniruan, proses
adaptasi yaitu penyesuaian, proses kreasi yaitu penguasaan dan proses akulturasi.
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu berkat hubungan dagang
dengan negara-negara tetangga dan dengan negara-negara yang jauh seperti India
Tiongkok dan negara timur tengah. Sebelum munculnya kerajaan Majapahit, terlebih
dahulu berkembang kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga abad ke-14 di Sumatera
titik penjelajah Tiongkok i-tsing mengunjungi ibu kota Palembang sekitar tahun 670 dan
pada masa kejayaannya Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa tengah dan Kamboja.

adanya perkembangan kerajaan Hindu tersebut menyebabkan berkembangnya seni


keagamaan antara lain seni rupa seni tari seni suara dan seni karawitan. Bidang seni rupa
pada zaman zaman kerajaan-kerajaan Hindu memiliki ciri-ciri berikut :

1) bersifat feodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai media pengabdian raja
(kultus raja)
2) Bersifat sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama.
3) bersifat konvensional yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada
sumber hukum agama(silfasastra)
4) Hasil akulturasi kebudayaan India dengan Indonesia.

Sumber :

BMP MKDU4224 MODUL 6 HALAMAN 6.9-6.11

BMP MKDU4224 MODUL 7 HALAMAN 7.3

BMP MKDU4224 MODUL 7 HALAMAN 7.4-7.7

Anda mungkin juga menyukai