Anda di halaman 1dari 23

P-ISSN : 2746-1181 E-ISSN : 2746-4520

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Budi Suhartawan, Q.H, M. A


Dosen STIQ Ar-Rahman Bogor
budisuhartawan2029@gmail.com

ABSTRACT
In a country and society, a leader is needed who is able to guide and guide the community. Leadership
is every person's effort to influence a person's behavior or group behavior. Attempts to influence this
behavior to achieve individual or group goals. The purpose of this study is to analyze how the concept
of leadership is in the perspective of the Qur'an, how to understand what leadership means in the
Qur'an, and what are the instructions of the Qur'an regarding leadership. This research is included in
the category of library research, because it analyzes documents and sources of information related to
what is being studied. While the interpretation method used is the Maudu'i interpretation method.
From the results of this research, it can be explained that the concept of leadership in the perspective
of the Qur'an, is seen as the ability of a leader to set an example, guide and convince those he leads
consciously and voluntarily to carry out activities to achieve common goals from what is targeted in
his leadership. The characteristics of leadership in the perspective of the Qur'an are having a spirit of
trust, prioritizing deliberation, responsibility, and being able to be fair to those they lead. In addition,
the essence of Qur'anic leadership is not only for worldly interests, but rather for accountability to
Allah swt.

Keywords: Concept, Leadership, Qur'anic Perspective

ABSTRAK
Dalam sebuah negara dan tatanan masyarakat dibutuhkan pemimpin yang mampu untuk menuntun dan
membimbing masyarakat. Kepemimpinan adalah setiap usaha seseorang yang mempengaruhi prilaku
seseorang atau prilaku kelompok. Upaya mempengaruhi prilaku ini untuk mencapai tujuan perorangan
atau kelompok. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana konsep
kepemimpinan dalam persepektif Al-Qur‟an, bagaimana memamahmi apa arti dari sebuah
kepemimpinan dalam Al-Qur‟an, dan apa petunjuk Al-Quran terkait tentang kepemimpinan. penelitian
ini termasuk dalam katagori penelitian pustaka (Library research), karena menganalisis dokumen-
dokumen dan sumber informasi yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Sedangkan metode
penafsiran yang digunakan adalah metode tafsir Maudu‟i. dari hasil penelitain ini, dapat
dijelaskan bahwa konsep kepemimpinan dalam persepektif Al-Qur‟an, dipandang sebagai kemampuan
seorang pemimpin dalam memberiakan contoh, membimbing dan meyakinkan yang dipimpinnya
secara sadar dan suka rela melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan bersama dari apa yang
ditargetkan dalam kepemimpinanya. Adapun ciri-ciri kepemimpinan dalam persepektif Al-Qur‟an
adalah memiliki jiwa amanah, mengedepankan musyawarah, tanggung jawab, dan mampu berlaku
adil kepada yang dipimpinnya. Di samping itu juga, kepemimpian qur‟ani esensinya adalah bukan
sekedar untuk kepentingan duniawi, namun lebih kepada pertanggung jawaban kepada Allah SWT.

Kata Kunci: Konsep, Kepemimpinan, Perspektif Al-Qur‟an.

1
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

A. PENDAHULUAN yang bersangkutan.1 Kehadiran pemimpin


Kepemimpinan salah satu faktor dalam organisasi sangat penting dalam
penting dari sebuah keberlanjutan dan menangani perubahan, dan perubahan terjadi
kesuskesan sebuah kelompok, masyarakat, bukan karena tindakan pemimpin terhadap
komunitas maupun sebuah lembaga dan orang lain, tetapi tindakan pemimpin bersama
negara, baik dalam lingkup pendidikan, dengan orang lain.2 Dalam konteks ini,
dakwah dan sosial bahkan politik. Sebuah kehadiran seorang pemimpin mendukung
komunitas, kelompok, organisasi atau negara hubungan dan dialog antara pemimpin dan
bisa tumbuh dan berkebang apabila dibangun pengikut dalam beberapa dimensi
dengan kepemimpinan yang baik dan kemanusiaan, seperti; pengikut menemukan
terstruktur. Sebuah negara jika dikelola oleh makna dan visi di tempat kerja, komunikasi
seorang leader (pemimpin) yang berintigritas, persuasif, partisipasi dan otonomi, perlakuan
maka suatu negara tersebut akan meraih adil, tanggapan konstruktif, mengembangkan
kesuksesan dalam menjalankan visi dan tujuan dan pertumbuhan pribadi, sebagai
misinya. Karena dengan adanya pemimpin model peran.3
yang berintigritas, maka para bawahanya akan Kepemimpinan adalah sebuah proses
berusaha menjaga intigritas bahkan setia untuk untuk mempengaruhi dan memberi teladan
mendukung semua elemen yang berkaitan oleh pemimpin kepada rakyatnya dalam upaya
dengan kelancaran dalam roda pemerintahan mencapai tujuan dalam bernegara.
dalam mewujudkan tujuan yang sejalan Kepemimpinan pada dasarnya adalah bukan
dengan visi misi pemimpinnya. hanya sesuatu yang menggembirakan bagi
Kalau kita perhatikan kepemimpinan pemimpin, tetapi lebih dari sebuah tanggung
erat sekali hubungannya dengan kekuasaan jawab berat yang harus ditutantaskan dengan
pemimpin dalam memperoleh alat untuk baik. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan
mempengaruhi prilaku para pengikutnya. bertanggung jawab dibutuhkan konsep yang
Terdapat beberapa sumber dan bentuk matang dalam menjalankan kepemimpinan.
kekuasaan yaitu kekuasaan paksaan, Maka hadirnya jurnal ini adalah untuk
legitimasi, keahlian, penghargaan, refrensi dan
hubungan. Pada dasarnya kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau satu kelompok 1
According to Yukl management
untuk mencapai suatu tujuan tersebut ada leadership practices mainly included; planning and
unsur kekuasaan. Kekuasaan tak lain adalah organizing, counseling, work recognition, reward,
emotional support, and problem solving G. A.
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain Yukl, G.A. (2002) Leadership in Organizations. 5th
untuk mau melakukan apa yang diinginkan Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River. Hlm.
oleh pihak lain. 435. Zakaria Hocine, Jian Zhang, Yahui Song, Lan
Kepemimpinan dipandang sangat Ye. (2014). Autonomy-Supportive Leadership
Behavior Contents, Open Journal of Social
penting karena dua hal: pertama, adanya Sciences, 2014, 2, 433-440 Published Online June
kenyataan bahwa penggantian pemimpin 2014 in SciRes. http://www.scirp.org/journal/jss
seringkali mengubah kinerja suatu unit, http://dx.doi.org/10.4236/jss.2021.26050, hlm. 435.
2
Colbert, B. A., Nicholson, J. and Kurucz.
instansi atau organisasi; kedua, hasil penelitian
E. C. (2018). Humanistic Leadership for
yang menunjukkan bahwa salah satu faktor Sustainable Transformation. Evolving Leadership
internal yang mempengaruhi keberhasilan for Collective Wellbeing, hlm. 33–47.
3
organisasi adalah kepemimpinan, mencakup C. Peus, dan D. Frey. (2009). Humanism
at Work: Crucial Organizational Cultures and
proses kepemimpinan pada setiap jenjang Leadership Principles. In H. Spitzeck, M. Pirson,
organisasi, kompetensi dan tindakan pemimpin W. Amann, S. Khan, E. Von Kimakowitz,
Humanism in Business, Cambridge: Cambridge
University Press, hlm. 260-277.
2
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

mengupas konsep kepemimpinan dalam R Terry mengemukakan


persepektif Al-Qur‟an. kepemimpinan adalah hubungan yang ada
dalam diri seseorang atau pemimpin,
B. METODE mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara
Dalam hal penelitian dikatagorikan sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai
pustaka (Library research), karena tujuan yang diinginkan.7 Ada juga pendapat
menganalisis dokumen-dokumen dan sumber yang menjelaskan bahwa Kepemimpinan
informasi yang berkaitan dengan apa yang adalah suatu proses bagaimana menata dan
diteliti.4 Sedangkan metode penafsiran mencapai kinerja untuk mencapai keputusan
yang digunakan adalah metode tafsir seperti bagaimana yang diinginkannya.8
maudu‟i. Metode maudu‟I ialah suatu metode Anagora (1992) dalam Harbani
yang mengarahkan pandangan-pandangan mengemukakan, bahwa kepemimpinan adalah
kepada tema tertentu, lalu mencari pandangan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain,
Al-Qur‟an tentang tema tersebut dengan jalan melalui komunikasi baik langsung maupun
menghimpun semua ayat yang membicarakan, tidak langsung dengan maksud untuk
menganalisis dan memahami ayat demi ayat menggerakkan orang-orang agar dengan penuh
sambil memperkaya urainnya dalam berbagai pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
persepektif.5 Sehingga konsepnya menjadi mengikuti kehendak pimpinan itu.9
jelas dan komperhensif secara data dan Kepemimpinan juga diartikan sebagai
konsep. proses mempengaruhi dan mengarahkan
berbagai tugas yang berhubungan dengan
C. KEPEMIMPINAN DAN RUANG aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan
LINGKUPNYA juga diartikan sebagai kemampuan
mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan,
1. Defenisi Kepemimpinan
kemampuan mempengaruhi komitmen dan
Kepemimpinan merupakan suatu
ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan
interaksi antara anggota dalam suatu
bersama, dan kemampuan mempengaruhi
kelompok, sehingga pemimpin merupakan
kelompok agar mengidentifikasi, memelihara,
agen pembaharu, agen perubahan, orang yang
dan mengembangkan budaya organisasi.10
perilakunya akan lebih mempengaruhi orang
Maka kesimpulanan dari pengertian
lain daripada perilaku orang lain yang
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu
mempengaruhi perilaku orang lain agar
sendiri timbul ketika satu anggota kelompok
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan
mengubah motivasi kepentingan anggota
tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai
lainnya dalam kelompok.6
kemampuan menggerakkan atau memotivasi
4
orang lain agar secara bersama melakukan
Mustika Zed. (2004). Metode Penelitian
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Nasional,
kegiatan yang sama dan terarah untuk
hlm. 2-3 dan IqbaI Hasan. (2008). Analisis Data
7
Penelitian Dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta, George R Terry. (2009). Prinsip-prinsip
hlm. 5-4 Manajemen. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, hlm.
5
M. Quraish Sihab. (2013). Kaidah Tafsir. 17
8
Ciputat: Lentera Hati, hlm. 385 Rennis Likert R. (1932). A technique for
6
Bernard M Bass. (1990). From the measurement of attitudes. Archives of
Transactional to Transformational Leadership: Psychology: New York, hlm. 30
9
Learning to Share the Vision. Organizational Paslog Harbani. (2008). Kepemimpinan
Dynamic, Elsevier Vol 3 Birokrasi. Bandung : CV.Alfabeta, hlm. 5.
10
No1.http://discoverthought.com/Leadership/Refere James A.F Stoner Dan Edward Freeman
nces_files/Bass%20leadership%2021 90.pdf, hlm. (Eds), (1996). Manajemen Jilid I, Terj. Alexander
21 Sindoro, Jakarta: PT Prahallindo, hlm. 459-460
3
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

mencapai tujuan bersama. Maka kepemimpin Sebuah teori kepemimpinan prilaku


pada hakikatnya merupakan sebuah keahlian dan situasi ini memiliki kecenderungan ke
dan kemampuan untuk menggerakkan orang arah 2 hal, yaitu: Pertama yang disebut dengan
lain sekaligus mampu mempengaruhi orang Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pemimpin yang menggambarkan hubungan
tujuan yang hendak dicapai. Bahkan Seorang akrab dengan bawahan, dan Kedua disebut
pemimpin harus memiliki kemampuan Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang
memimpin secara profesional dengan pemimpin yang memberikan batasan kepada
menggunakan gaya kepemimpinan yang bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan
menurutnya dipandang efektif dalam mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
pengelolaan organisasi atau unit kerja yang kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan
dipimpinnya sesuai petunjuk yang ada. hasil yang akan dicapai.
c. Teori Kewibawaan Pemimpin
2. Teori-Teori umum Kepemimpinan Kewibawaan merupakan faktor
a. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait penting dalam kehidupan kepemimpinan,
Theory)11 sebab dengan faktor itu seorang pemimpin
Teori sifat berkembang pertama kali di akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan baik secara perorangan maupun kelompok
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan sehingga orang tersebut bersedia untuk
diciptakan yang kemudian teori ini dikenal melakukan apa yang dikehendaki oleh
“The Greatma Theory”. Dalam pemimpin.
perkembangannya, teori ini mendapat Mengenai teori lahirnya pemimpin ada
pengaruh dari aliran perilaku pemikir banyak teori telah dikemukakan para ahli
psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat majemen mengenai timbulnya seorang
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan
akan tetapi juga dapat dicapai melalui teori yang lainnya. Di antara berbagai teori
pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu mengenai lahirnya pemimpin ada tiga di
antara lain: sifat fisik, mental dan kepribadian. antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin berikut : Pertama, Teori Genetik (keturunan)
yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di dimana Penganut teori ini berpendapat bahwa,
atas kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan “pemimpin itu dilahirkan dan bukan
mempunyai kesempatan berhasil yang lebih dibentuk” (Leaders are born and not made).
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia
dibandingkan dengan telah dilahirkan dengan “membawa bakat”
pengikutnya. Kedewasaan dan keluasan kepemimpinan. Kedua, Teori Sosial dimana
hubungan sosial. Umumnya di dalam Penganut teori ini berpendapat
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin
internal maupun eksternal, seorang pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders are
yang berhasil mempunyai emosi yang matang made and not born). Ketiga, Teori Ekologik
dan stabil. dimana Penganut teori ini berpendapat
b. Teori Kepemimpinan Perilaku dan bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin
Situasi yang baik “manakala dilahirkan” telah
memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian
11
Masmuh Abdullah. (2000). bakat tersebut dikembangkan
Kepemimpinan Dalam Organisasi, Malang: UMM melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-
Press, hlm. 261.
4
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

pengalaman yang memungkinkan untuk tujuan organisasi, (2). Sebagai wakil dan juru
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang bicara organisasi, (3). Sebagai komunikator
telah dimiliki. 12 yang efektif, (4). Sebagai mediator, dan (5).
Sebagai integrator.13
3. Tugas dan fungsi Pemimpin Selaras dengan pendapat tersebut
Teori perilaku (Behavioral di atas, Kartini Kartono mengemukakan
Theories of Leadership) adalah teori- bahwa fungsi kepemimpinan adalah
teori yang mengemukakan bahwa beberapa memandu, menuntun, membimbing,
perilaku tertentu membedakan antara membangun, memberi atau membangun
pemimpin dengan mereka yang bukan motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
pemimpin.Teori perilaku ini berbeda dengan menjalin jaringan komunikasi yang baik,
teori sifat, dalam teori sifat disebutkan memberikan supervisi atau pengawasan
bahwa pemimpin dilahirkan bukan yang efisien, dan membawa pengikutnya
diciptakan sehingga kita harus kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
mengidentifikasi pemimpin tersebut dengan ketentuan waktu dan
14
berdasarkan sifat-sifatnya. Namun di perencanaan.
dalam teori perilaku disebutkan bahwa Sedangakan Fungsi Kepemimpinan
pemimpin adalah seseorang yang memiliki adalah Seorang pemimpin yang
keahlian yang lengkap sehingga bisa transformasional akan menggunakan
mengajarkan kepemimpinan, maka kita kemampuan dan kelebihannya untuk
harus mengidentifikasi perilaku yang tepat mengarahkan, membimbing, dan
untuk mengajar para pemimpin yang menggerakan seluruh pegikut pada sebuah
berpotensial. perubahan kearah yang lebih baik, inovatif,
Fungsi pemimpin dalam uatuk kreatif dalam mencapai tujuan sebuah
organisasi tidak dapat dibantah merupakan organisasi. Krech dan Crutchfield
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi mengemukakan 14 fungsi dari pemimpin
keberadaan dan kemajuan organisasi yang yaitu:
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi a. The leader an executive Seorang
kepemimpinan memiliki dua aspek, yaitu: pemimpin sebagai eksekutif yang
Fungsi Administrasi, mengadakan berfungsi sebagai koordinator dan dapat
formulasi kebijaksanaan administrasi dan pula menjadi pengawas pelaksanaan
menyediakan fasilitasnya, dan Fungsi sebagai kebijakan
top manajemen, mengadakan planning, b. The leader as planner Seorang pemimpin
organizing, staffing, directing, commanding, sebagai perencana baik jangka pendek
controlling, dsb. maupun jangka panjang sebagai upaya
Dalam upaya mewujudkan organisasi mencapai tujuan
kepemimpinan yang efektif, maka c. The leader as policy maker Seorang
kepemimpinan tersebut harus dijalankan pemipin sebagai pembuat tujuan dan
sesuai dengan fungsinya. Sehubungan kebijakan suatu organisasi
dengan hal tersebut, Siagaan menyatakan
terdapat lima fungsi pokok kepemimpinan,
yaitu : (1). Penentu arah untuk mencapai 13
Sondang P. Siagian. (2010). Teori dan
Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta,
12
hlm. 48-70
J. Salusu. (2006). Pengambilan 14
Kartini Kartono. (2006). Pemimpin dan
Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik Dan Kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan Abnormal
Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo, hlm. 198- Itu?. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, hlm. 81
199
5
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

d. The leader an expert Seorang pemimpin ataupun tumpuan ketika terjadi suatu hal
dipastikan memiliki keahlian sebagai yang tidak baik pada organisasinya.15
sumber segala informasi yang dapat Adapun Pemimpin dapat diklasifikasikan
dipercaya oleh pengikutnya berdasarkan beberapa prinsip. Sebagai kriteria
e. The leader an external group dalam prinsip yang menggunakan hubungan
representative Seorang pemimpin komunikasi dengan pengikutnya, dapat
menjadi juru bicara bagi pengikutnya dan dikategorikan sebagai berikut: Pertama,
menjadi wakil kelompok sebagai Pemimpin persuasif, dimana pemimpin seperti
penghubung komunikasi ataupun ini yang mengadakan hubungan yang erat dan
informasi baik ke dalam ataupun ke luar baik dengan pengikutnya, kedua, Pemimpin
organisasi dominan, pemimpin seperti ini umumnya
f. The leader as controller of internal terbatas jika ada suatu masalah yang terjadi
relations Seorang pemimpin menentukan dalam organisasinya. Ketiga, Pemimpin
aspek khusus dari struktur organisasi institusional, dimana pemimpin seperti ini
g. The leader as purveyor or rewards and lebih suka mendelegasikan para eksekutifnya,
punishment Seorang pemimpin dan Keempat. Pemimpin cerdik dan pandai,
mengedalikan para anggota dengan yaitu pemimpin yang pengaruhnya sangat
segala upayanya untuk memberikan amat dirasakan oleh para pengkikutnya dan
hadiah ataupun hukuman kepada dapat memengaruhi orang-orang di
pengikutnya sekitarnya.16
h. The leader an arbritrator and mediator
Seorang pemimpin dapat mengendalikan 4. Gaya Kepemimpinan
konflik antarpribadi maupun kelompok Dalam praktik sehari-hari gaya
i. The leader an exemplar Seorang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat
pemimpin menjadi model perilaku bagi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
pengikutnya Lebih jelasnya, Khaerul Umam mengartikan
j. The leader as symbol of the group kepemimpinan sebagai kekuasaan untuk
Seorang pemimpin membangun unit memengaruhi seseorang untuk mengerjakan
kelompok dengan cara menetapkan sesuatu. Untuk itu, kepemimpinan
berbagai arah kebijakan secara rasiona membutuhkan penggunaan kemampuan secara
dan membuat kelompok menjadi lebih aktif untuk memengaruhi pihak lain dan dalam
terarah mewujudkan tujuan organsasi yang telah
k. The leader as surrogate for individual ditetapkan.17 Seorang pemimpin pastinya akan
responsibility Seorang pemimpin dapat mengepalai banyak orang, sehingga
meenanggung suatu pekerjaan yang kepemimpinan memiliki banyak tipe. Tipe-tipe
sebetulnya menjadi tanggung jawab para kepemimpinan ini akan disesuaikan kembali
anggota kelompoknya dengan karakteristik bawahan yang bekerja
l. The leader an ideologist Seorang
pemimpin yang dapat mengajukan
15
gagasan Bernadetha Nadeak (2018). Buku Materi
Pembelajaran Kepemimpinan Dan Perilaku
m. The leader as father figure Seorang Organisasi Pendidikan Di Era 4.0, Jakarta: UKI
pemimpin dapat dijadikan figur seorang Press, hlm. 34-36.
16
bapak/ayah dari sebuah kelompok Bernadetha Nadeak (2018). Buku Materi
n. The leader as scapegoat Seorang Pembelajaran Kepemimpinan Dan Perilaku
Organisasi Pendidikan Di Era 4.0, hlm. 34-36.
pemimpin dapat dijadikan kambing hitam 17
Khaerul Umam, (2012). Perilaku
Organisasi, Bandung: CV Pustaka Setia, hlm. 269-
270.
6
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

sama dengan mereka. Berdasarkan ASAE Kepemimpinan otoriter merupakan


Center (American Society of Association gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal
Executives), ada beberapa tipe-tipe manusia. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan
kepempimpinan, yaitu: ini menempatkan kekuasaan di tangan satu
orang atau sekelompok kecil orang yang di
a. Kepemimpinan Demokratis antara mereka tetap ada seorang yang paling
Abraham lincon mendefinisikan berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai
demokrasi menurut kamus adalah penguasa tunggal, orang-orang yang dipimpin
pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak
berada di tangan rakyat dan dijalankan yang dikuasai, yang disebut bawahan atau
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil anak buah. Kedudukan bawahan semata-mata
yang mereka pilih dalam sistem pemilihan sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan
yang bebas. Demokrasi adalah suatu bahkan kehendak pemimpin. Pemimpin
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan memandang dirinya lebih dalam segala hal
untuk rakyat.18 dibandingkan dengan bawahannya.
Sedangkan dalam konteks bahasa Kemampuan bawahan selalu dipandang
demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa rendah, sehingga dianggap tidak mampu
(epistemologis) dan istilah (terminologis). berbuat sesuatu tanpa perintah.20
Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari c. Kepemimpinan Strategis
dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Kepemimpinan strategik (strategic
”demos” yang berarti rakyat atau penduduk leadership) terdiri dari rangkaian definisi 2
suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” (dua) kata yaitu kepemimpinan dan strategi.
yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi Hadari Nawawi dalam buku Administrasi
secara bahasa demos-cratein atau demos- Pendidikan mengatakan bahwa Kepemimpinan
cratos adalah keadaan Negara dimana dalam adalah proses mengarahkan, membimbing,
sistem pemerintahannya kedaulatan berada di mempengaruhi, menguasai pikiran, perasaan
tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada atau tindakan dan tingkah laku seseorang.21
dalam keputusan bersama rakyat, rakyat Menurut Sudarwan Danim,
berkuasa,pemerintah rakyat dan oleh rakyat. Kepemimpinan strategis adalah seluruh
b. Kepemimpinan Otokratis tindakan yang dilakukan oleh individu atau
Gaya kepemimpinan otokratis kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi
merupakan pemimpin yang memiliki kriteria arahan kepada individu atau kelompok lain
atau ciri yang selalu menganggap organisasi yang tergabung dalam suatu wadah tertentu
sebagai milik pribadi, mengidentikan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap ditetapkan sebelumnya.22 Pendapat senada dari
bawahan sebagai alat semata, tidak mau
menerima kritik dan saran, terlalu tergantung Karyawan pada KPP Pratama Manado,” dalam
pada kekuasaan formalnya, dalam tindakan Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
pergerakannya sering mempergunakan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Vol. 2, No.
pendekatan paksaan dan bersifat 1, Maret 2014, hlm. 40.
20
19 Moeheriono. (2012). Pengukuran
menghukum. Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hlm. 386-390.
18 21
Sunaarso. (2015). Membedah Demokrasi Hadari Nawawi. (1987). Administrasi
Sejarah, Konsep Implemntasi Dan Inflonsia, Pendidikan, CV Haji Masagung, Jakarta, hlm. 79.
22
Yogyakarta: UNY Press, hlm. 9 Sudarman Danim. (2010).
19
Citra Leoni Tumbol, dkk. (2014). Gaya Kepemimpinan Pendidikan: Kepemimpinan Jenius
Kepemimpinan Otokratis, Demokratik dan Laissez (IQ+EQ), Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos,
Faire terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Alfabeta, Bandung, hlm. 6.
7
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Timur Jaelani dalam bukunya menyatakan Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan
bahwa, Kepemimpinan staregis adalah suatu yang lebih luas agar bisa menciptakan kinerja
proses memimpin dimana seorang pemimpin yang baik untuk perusahaan. Kepemimpinan
memberikan perintah, pengarahan dan strategis ini biasanya dibutuhkan dalam masa
bimbingan dalam mempengaruhi pekerjaan transisi sebuah organisasi atau perusahaan, dan
orang lain untuk memilih dan mencapai tujuan diharapkan dapat membantu secara efektif
yang telah ditetapkan.23 dalam masa transisi tersebut.
Dari beberapa pengertian di atas,
secara umum kepemimpinan startegis adalah d. Kepemimpinan Kolektif
suatu kemampuan dari seorang individu dalam Kepemimpinan kolektif adalah
proses memimpin individu atau kelompok kepemimpinan bersama, jadi tipologi
yang di dalamnya terdapat pemberian perintah, kepemimpinan yang kolektif bermakna bahwa
arahan, ataupun bimbingan untuk melakukan kepemimpinan tidak dijalankan oleh orang
sebuah pekerjaan sebagai upaya dalam seorang dalam kapasitas jabatan apa saja.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Tetapi yang menonjol adalah kebersamaan,
bersama. Al-Qur‟an menekankan syarat baik dalam memberikan penilaian terhadap
menjadi seorang pemimpin adalah memiliki hasil usaha dan pengawasan.24 Biasanya
pengetahuan dan keahlian dalam bidang yang dibentuk dari hasil rembuk bersama dalam
dipimpinnya sesuai dengan firman Allah Swt., sebuah tim. Hal yang ditekankan yaitu
pada surat An-Nisa (4:58) sebagai berikut: kerjasama yang melibatkan hati serta pikiran
semua anggota. Anggota tim diajak bergerak
       bersama mencapai visi dan tujuan yang telah
disepakati.
      e. Kepemimpinan Liberal
Kepemimpinan Liberalisme diambil
dari bahasa Inggris, yang berarti kebebasan.
         Kata ini kembali kepada kata “liberty” dalam
bahasa Inggrisnya , atau “liberte” menurut
     bahasa Perancis, yang bermakna bebas.25 Tipe
kepemimpinan liberal yang memberikan
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu kebebasan kepada anggotanya untuk
menyampaikan amanat kepada yang berhak melakukan tugasnya. Cara yang biasa
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila dilakukan oleh pimpinan liberal ini adalah
menetapkan hukum di antara manusia supaya membuat anggota nyaman, agar tugas yang
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya diberikan kepadanya cepat selesai. Pemimpin
Allah memberi pengajaran yang sebaik- dengan tipe kepemimpinan ini cenderung tidak
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah banyak mengintervensi namun tetap
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. mengawasi kerja para anggotanya.
f. Kepemimpinan lintas budaya
Biasanya pemimpin yang memiliki Akiga dan Lowe menjelaskan
tipe ini dianggap paling ideal dalam Kepemimpinan lintas budaya diartikan sebagai
memimpin sebuah perusahan. Biasanya
pemimpin strategis tidak hanya berasal dari 24
Asep Suryana. (t.th). Konsep Dasar
orang-orang level atas suatu perusahaan. Kepemimpinan , Jakarta: Pustaka UT Press, hlm
25.
25
Soleh Subagja. (2010). Gagasan
23
Timur Jaelani, (1982). Kebijaksanaan Liberalisme Pendidikan Islam. Malang: Madani,
Kelambagaan Agama Islam, Depag RI, hlm. 55 hlm. 49.
8
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

kemampuan seorang pemimpin untuk budaya yaitu faktor pengalaman tugas


mempengaruhi dan memotivasi anggota internasional.31
kelompok budaya yang berbeda penilaian
terhadap pencapaian hasil dengan merujuk 5. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
pada berbagi pengetahuan dan makna sistem Kepemimpinan
dari kelompok budaya yang berbeda.26 Hal Keberhasilan kepemimpinan pada
yang membedakan kepemimpinan lintas hakikatnya berkaitan dengan tingkat
budaya dengan kepemimpinan tradisional kepedulian seorang pemimpin terlibat terhadap
terletak pada perbedaan budaya yang dihadapi, dua orientasi, yaitu apa yang telah dicapai
serta mempertimbangkan perbedaan budaya organisasi dan pembinaan terhadap
yang ada dalam proses kepemimpinan.27 organisasi.32
Adapun faktor yang
Sedangkan menurut Lumbanraja berkaitan mempengaruhi efektivitas organisasi sebagai
dengan gaya kepemimpinan yang harus berikut:
diterapkan akibat perbedaan budaya nasional Pertama, Kepribadian, pengalaman
diantara pemimpin dan bawahan.28 Dapat masa lalu dan harapan pimpinan, hal ini
disimpulkan bahwa kepemimpinan lintas mencakup nilai-nilai, latar belakang dan
budaya merupakan kemampuan seseorang pengalamannya akan mempengaruhi pilihan
dalam mempengaruhi dan memotivasi suatu akan gaya.
kelompok yang berbeda budaya nasional. Kedua, Pengharapan dan perilaku
Gaya kepemimpinan lintas budaya yang atasan, sebagai contoh atasan yang secara jelas
diterapkan pemimpin ekspatriat dipengaruhi memakai gaya yang berorientasi pada tugas,
oleh beberapa faktor. cenderung manajer menggunakan gaya itu.
Adapun Luthans mengungkapkan tiga Ketiga, Karakteristik, harapan dan
faktor yang mempengaruhi kepemimpinan perilaku bawahan, mempengaruhi terhadap
lintas budaya, yaitu nilai-nilai pribadi, latar gaya kepemimpinan manajer.
belakang pemimpin dan kemampuan Keempat, Kebutuhan tugas, setiap
29
interpersonal. Yukl juga memaparkan faktor- tugas bawahan juga mempengaruhi gaya
faktor yang mempengaruhi kepemimpinan pemimpin, bawahan yang bekerja pada bagian
lintas budaya antara lain variabel budaya pengolahan data (litbang) menyukai
nasional dan variabel situasional.30 Lovvorn pengarahan yang lebih berorientasi pada tugas.
dan Chen menjelaskan faktor lain yang Kelima, Iklim dan kebijakan
mempengaruhi gaya kepemimpinan lintas organisasi mempengaruhi harapan dan
perilaku bawahan. Kebijakan dalam pemberian
26
Akiga dan Kevin B. Lowe. (2004). penghargaan, imbalan, dengan skala gaji yang
Encyclopedia of Leadership: Cross-Cultural ditunjang dengan insentif lain (dana pensiun,
Leadership. SAGE Reference Online. hlm. 2.
27
Akiga, dan Kevin B. Lowe. (2004). bonus, cuti) akan mempengaruhi motivasi
Encyclopedia of Leadership: Cross-Cultural kerja bawahan dan, keenam, Harapan dan
Leadership. SAGE Reference Online, hlm. 2.
28
Lumbanraja, Prihatin. (2008).
31
Tantangan Bagi Kepemimpinan Lintas Budaya. Lovvorn, Al S., dan Jiun-Shiu Chen.
dalam Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, (2011). Developing a Global Mindset: The
Nomor 2, hlm. 69-77. Relationship between an International Assignment
29
Luthans, Fred. (2006). Perilaku and Cultural Intelligence. International in Journal
Organisasi. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh of Business and Social Science, Vol. 2, No. 9, Mei
Vivin Andhika dkk. Yogyakarta: ANDI, hlm. 659 2011, hlm. 275- 283.
30 32
Yukl Gary. (2010). Kepemimpinan Wahyu Sumijo. (2005). Kepemimpinan
dalam Organisasi. Edisi Kelima. Diterjemahkan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
oleh Budi Supriyanto. Jakarta: PT. Indeks, hlm. Permasalahannya, (Jakarta: Raja Grafindo
459. Persada, hlm. 49.
9
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

perilaku rekan, sebagai contoh manajer Kata khalifah berasal dari seakar kata
membentuk persahabatan dengan rekan-rekan khalafa (kh-l-f), yang berarti menggantikan,
dalam organisasi. Sikap mereka ada yang mengikuti, atau yang datang kemudian.36
merusak reputasi, tidak mau kooperatif, Bentuk jamak dari kata tersebut ada dua
berlomba memperebutkan sumber daya, macam, yaitu khulafa dan khalaif. Menurut M.
sehingga mempengaruhi perilaku rekannya.33 Quraish Shihab, masing-masing makna dari
kata itu mengiringi atau sesuai dengan
D. DISKURSUS TERMINOLOGI konteksnya. Seperti misalnya ketika Allah
KEPEMIMPINAN DALAM AL- menguraikan pengangkatan Nabi Adam
QUR’AN sebagai khalifah, digunakan kata tunggal Al-
Al-Qur‟an banyak membahas masalah Baqarah/2:30, sedangkan ketika berbicara
kehidupan salah satunya adalah tentang pengangkatan Nabi Daud digunakan
kepemimpinan. Di dalam Al-Qur‟an bentuk jamak surat Shad/38: 26).37
kepemimpinan diungkapkan dengan berbagai Sedangkan secara teknis, khilafah
macam istilah antara lain: berati lembaga pemerintahan Islam yang
berlandaskan Al-Qur‟an dan Sunnah. Khilafah
1. Khalifah adalah medium untuk menegakkan agama dan
Kata khilafah menurut gramatika memajukan syariah. Dari pandangan yang
bahasa Arab merupakan bentuk kata benda tersebut, muncullah suatu konsep yang
verbal yang mensyaratkan adanya subyek atau menyatakan bahwa Islam meliputi Ad-Din Wa
pelaku yang aktif yang disebut khalifah. Kata Ad-Daulah (agama dan negara)38 dengan Al-
khilafah dengan demikian menunjuk pada Maududi bahwa khalifah adalah pemimpin
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh tertinggi dalam urusan agama dan dunia
seseorang, yaitu seseorang yang disebut sebagai pengganti Rasul.39
khalifah. Oleh karena itu tidak akan ada suatu Maka dapat dipahami makna khalifah
khilafah tanpa adanya seorang khalifah.34 digunakan oleh Al-Qur‟an untuk siapa yang
Menurut Ganai, secara literal khilafah berarti diberi kekuasaan mengelolah wilayah, baik
penggantian terhadap pendahulu, baik bersifat luas maupun terbatas. Mufassir lain, misalnya
individual maupun kelompok. Sedangkan Al-Maraghi, mengartikan khalifah sebagai
secara teknis, khilafah adalah lembaga sesuatu jenis lain dari makhluk sebelumnya,
pemerintahan Islam yang berdasarkan pada namun dapat pula diartikan, sebagai pengganti
Al-Quran dan Sunnah. Khilafah merupakan (wakil) Allah Swt. Dengan misi untuk
medium untuk menegakkan din (agama) dan melaksanakan perintah- perintah-Nya terhadap
memajukan syariah.35

33 36
Nanang Fattah. (2004). Landasan A.W. Munawwir, (1984). Kamus Al-
Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Munawwir Arab-Indonesia. Yogyakarta: Unit
Rosdakarya, hlm. 98-100. Pengadaan Buku Ilmiah Keagamaan Pondok
34
Ade Shitu-Agbetola. (1991). "Theory of Pesantren Al-Munawwir, hlm. 380.
37
al-Khilafah in The Religio-Political View of M. Quraish shihab. (1996). Wawasan Al-
Sayyid Qutb", dalam Hamdard Islamicus: in Quran. Bandung: Mizan, hlm. 422-423.
38
Quartely Journal of Studies and Research in Islam, Muhammad al-Khudhari Bek. (t.th)
Vol. XIV, No. 2, hlm. 25. Itmaam al-Wafaa‟fi Sirat al-Khulafaa‟ Beirut: Daar
35
Ghulam Nabi Ganai. (2001) "Muslim al- Fikr, hlm. 14.
39
Thinkers and Their Concept of Khalifah", dalam Dedi Supriadi. (2004). “Peningkatan
Hamdard Islamicus: Quartely Journal of Studies Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling di
and Research in Islam, Vol. XXIV, No. 1, January- Sekolah”, dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 1
March 2001, hlm. 59. No.1, 2004.., h. 17
10
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

manusia.40 Terhadap arti yang pertama, Al-


Maraghi hampir senada dengan mayoritas
      
mufassir, dan terhadap arti yang kedua, ia
menyandarkan kepada firman Allah kepada    
Nabi Daud agar menjadi pemimpin atas
kaumnya sebagaimana firman Allah Swt, Al- Dan telah Kami janjikan kepada
Qur‟an surat Shaad (38:26). Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu
ِ َ ‫يا داود إِنَّا جع ْلن‬
‫اح ُك ْم‬ْ َ‫ض ف‬ ِ ‫األر‬ْ ‫اك َخلي َفةً ِِف‬ َ ََ ُُ َ َ
waktu tiga puluh malam, dan Kami
sempurnakan jumlah malam itu dengan
‫ك َع ْن‬ َ َّ‫ضل‬ِ ‫اْل ِّق وال تَتَّبِ ِع ا ْْلوى فَي‬ ِ ِ ‫ْي الن‬
َ َْ ‫َّاس ب‬ َ ْ َ‫ب‬
sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah
ُ ََ waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat
ِ ‫سبِ ِيل اللَّ ِه إِ َّن الَّ ِذين ي‬
‫ضلُّو َن َع ْن َسبِ ِيل اللَّ ِه َْلُ ْم‬ puluh malam. Dan berkata Musa kepada
ََ َ saudaranya, yaitu Harun, "Gantikanlah aku
ِ ‫اْلِس‬
‫اب‬ ِ ِ dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah, dan
َ ْ ‫اب َشدي ٌد ِبَا نَ ُسوا يَ ْوَم‬ ٌ ‫َع َذ‬ jangan kamu mengikuti jalan orang-orang
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan yang membuat kerusakan.
kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia Istilah khilafah adalah sebutan untuk
dengan adil dan janganlah kamu mengikuti masa pemerintahan khilafah.42 Dalam sejarah,
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan khilafah sebutan bagi suatu pemerintahan pada
kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang- masa tertentu, seperti khilafah Abu Bakar,
orang yang sesat dari jalan Allah akan khilafah Umar bin Khattab, dan seterusnya
mendapat azab yang berat, karena mereka untuk melaksanakan wewenang yang
melupakan hari perhitungan. diamanahkan kepada mereka.
Dalam konteks ini kata khilafat bisa
Kata khilafat diturunkan dari kata mempunyai makna sekunder atau arti bebas,
khalafa, yang berarti seseorang yang yaitu pemerintahan atau institusi pemerintahan
menggantikan orang lain sebagai dalam sejarah Islam. Kata Khilafat analog pula
41
pengantinya. Seperti Musa berkata kepada dengan kata Imamat yang berarti keimaman,
saudaranya yaitu Harun sebagaimana yang kepemimpinan, pemerintahan, dan dengan
tercantum dalam firman Allah Swt, surat Al- kata Imarat yang berarti keamiran,
43
A‟raf (7:142). pemerintahan. Imarat sebutan untuk jabatan
amir dalam suatu negara kecil yang berdaulat
      untuk melaksanakan pemerintahan oleh
seorang amir.44
        Maka dari itu, Al-Mawardi dalam
karyanya Al-Ahkam al-Sulthaniyah
menggunakanya secara bergantian. Tapi istilah
khilafah dan imamah, lebih populer
pemakainnya dalam berbagai literatur ulama

42
Moh. E. Hasim. (1987). Kamus Istilah
Islam, Bandung: Penerbit Pustaka, 1987, hlm. 55
40 43
Dedi Supriadi. (2004). Peningkatan Lois Ma‟luf. (1973). Al-Munjid fil al-
Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling di Lughat wa al-A‟lam. Beirut:Daar al-Masyriq, hlm.
Sekolah, hlm. 5 192
41 44
Ibn Manzur, (1968). Lisan al-Arab, Rasyid Ridha. Al-Khilafat wa al-
Beirut: Daar Shadir, 1968, hlm. 83 Uzhmat, Al-manar, Al-Qahirat, hlm.10
11
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

fiqih daripada istilah imarah. Muhammad berdasarkan perintah Allah Swt Q.S. as-
Rasyid Ridha juga memberikan pengertian Sajadah (32:24).48
yang sama kepada kata khilafat, imamat,
imarat, yaitu suatu pemerintahan untuk 3. Wali
menegakkan agama dan urusan dunia.45 Kata wali dan auliyā‟ dalam Al-
Qur‟an, tidak berdiri sendiri ataupun lepas dari
2. Imam konteks, berbagai arti yang timbul adalah
Kata Imamah merupakan bahasa Arab akibat dari berfungsinya kata tersebut dalam
yang berakar dari kata imam. Kata imam46 ayat. Dalam pembhasan semantik dibedakan
sendiri berasal dari kata “amma” yang berarti antara makna dasar yang berupa kata-kata
“menjadi ikutan”. Kata imam berarti yang berdiri sendiri, baik dalam bentuk
“pemimpin atau contoh yang harus diikuti, turunan, bentuk dasar atau disebut dengan
atau yang mendahului”. Orang yang menjadi makna leksikal. Dan makna relasional atau
pemimpin harus selalu di depan untuk makna gramatikal yang terbentuk dari
diteladani sebagai tauladan dan ikutan (leading pertautan antar unsur dalam suatu bahasa.
is by expamle). Kedudukan imam sama dengan Bentuk masdar dari ‫ ول ى‬adalah ‫والی ة‬
penanggung jawab urusan umat.47 ,kata ini bisa dibaca dengan dua versi yaitu
Dalam Al-Qur‟an, kata imam (bentuk dibaca kasrah huruf wawu dan dibaca fathah
tunggal) dipergunakan sebanyak 7 kali, dan huruf wawu. Menurut Imam Syibawaih,
kata a„immah (bentuk plural) 5 kali dengan walāyah adalah bentuk mashdar dan wilāyah
arti dan maksud yang bervariasi sesuai dengan adalah nama untuk sebuah pemerintahan atau
penggunaanya. Bisa bermakna jalan umum kepemimpinan. Sementara Ibnu Barri
Q.S. Yasin (36:12); pedoman Q.S. Hud (11:7); berpendapat bahwa baik dibaca kasrah atau
ikut Q.S. al-Furqan (25:74); dan petunjuk Q.S. fathah maknanya sama, yaitu pertolongan.
al-Ahqaf (46:12). Begitu pula dalam makna Seperti dalam Al-Qur‟an surat Al-Anfāl (8:
pemimpin, kata ini merujuk pada banyak 72).
konteks, seperti pemimpin yang akan
dipanggil Tuhan bersama umatnya untuk
‫اه ُدوا بِأ َْم َواْلِِ ْم‬
َ ‫اج ُروا َو َج‬ َ ‫ين َآمنُوا َوَه‬
ِ َّ ِ
َ ‫إ َّن الذ‬
ِ َّ ِ ِ ِ ِِ
‫ص ُروا‬ َ َ‫ين َآوْوا َون‬ َ ‫َوأَنْ ُفسه ْم ِف َسب ِيل اللَّه َوالذ‬
mempertanggungjawabkan amal perbuatan
mereka Q.S. al-Isra (17:71); pemimpin orang-
orang kafir Q.S. at-Taubah (9:12); pemimpin
ِ َّ ٍ ‫أُولَئِك ب عضهم أَولِياء ب ع‬
spiritual atau para rasul yang dibekali wahyu ْ‫ين َآمنُوا َوََل‬ َ ‫ض َوالذ‬ َْ ُ َ ْ ْ ُُ َْ َ
‫اج ُروا َما لَ ُك ْم ِم ْن َواليَتِ ِه ْم ِم ْن َش ْي ٍء َح ََّّت‬ ِ ‫يه‬
untuk mengajak manusia mengerjakan
kebajikan, mendirikan salat, menunaikan َُ
zakat, yaitu Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya„qub
ِ ِ
Q.S. al-Anbiya (21:73); pemimpin dalam arti
luas dan bersifat umum ataupun dalam arti
‫ص ُروُك ْم ِِف الدِّي ِن فَ َعلَْي ُك ُم‬ ْ ‫يُ َهاج ُروا َوإِن‬
َ ‫استَ ْن‬
negatif Q.S. al-Qasas (28:5) dan 41); dan
ُ‫اق َواللَّه‬ ٌ َ‫َّص ُر إِال َعلَى قَ ْوٍم بَْي نَ ُك ْم َوبَْي نَ ُه ْم ِميث‬
ْ ‫الن‬
pemimpin yang memberi petunjuk
ِ ِ
45
Rasyid Ridha. Al-Khilafat wa al-
ٌ‫ِبَا تَ ْع َملُو َن بَصي‬
Uzhmat. Al-manar, Al-Qahirat, hlm.10
46
Taufik Abdullah. et. al. (2002).
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam jilid III. Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve, hlm. 204-206.
47 48
Taufik Abdullah. et. al. (2002). Taufik Abdullah. et. al. (2002).
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam jilid III, hlm. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam jilid III, hlm.
204-206. 205.
12
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan lainnya. Sedangkan kata Al-Amr berarti
berhijrah serta berjihad dengan harta dan kerajaan, urusan, perkara49 dan semacamnya.
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang Kata ini ditemukan dalam bentuk
yang memberikan tempat kediaman dan tunggal dan jamaknya dalam Al-Qur‟an
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), sebanyak 169 kali. Kata ini mempunyai makna
mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. semantik yang banyak. Ia bisa berarti hari
dan (terhadap) orang-orang yang beriman, kiamat, hari akhirat, agama Islam, perintah,
tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada perkara secara umum. Dengan arti perintah
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi misalnya, dijumpai dalam firman Allah surat
mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan Hud (11: 97).
tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,     
Maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada      
Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. Mereka mengikut perintah Fir‟aun, sedangkan
Pada ayat ini tersebut bermakna perintah Fir‟aun itu tiadalah benar.
melindungi ialah saling melindungi antara
kaum Muhajirin dan Anshar sehingga terjalin Berikutnya, kata amir diturunkan dari
persaudaraan yang teguh, untuk membentuk kata amira yang berarti menjadi amir (raja).
masyarakat yang baik. Demikian keteguhan Amir bermakna “pemimpin”. Atas dasar
dan keakraban persaudaraan mereka itu, makna ini, amir didefenisikan dengan seorang
sehingga pada permulaan Islam mereka waris- penguasa yang melaksanakan urusan. Bentuk
mewarisi seakan-akan mereka bersaudara jamaknya (amira) adalah umara‟ yang berarti
kandung. Artinya Wali dalam Al-Qur‟an para penguasa, para pemimpin dan para
memiliki banyak arti tergantung konteks kata komandan. Kata amir tidak digunakan oleh Al-
tersebut digunakan. Namun, makna dasar kata Qur‟an, tapi yang ada ulil amri, dalam kamus
tersebut selalu terbawa di mana makna diberi arti (para pemimpin dan ahli ilmu
relasional berkembang. pengetahuan).50
Kata Ulil amri adalah gabungan dari
4. Ulil Amri (ulu) dan (al-amr) berarti pemimpin,
Kata Ulul Amr (selanjutnya baca Ulil pemerintah dan sebaginya. Kata ulil amri
Amri) adalah susunan dari dua suku kata yaitu terdapat di dalam al-Qur‟an sebanyak 2 kali,
ulu dan al „amr. Kata ulu diartikan dengan yaitu firman Allah surah an-Nisa (4: 59).
yang punya, yang memilki misalnya dalam
kata Ulil Al Quwwah yang berarti memiliki
     
kekuatan, Uli Al-Bab berarti yang mempunyai
pikiran. Kata ini dijumpai dalam Al-Qur‟an
    
dengan berbagai macam kata pasangannya.
Umpamanya ia berpasangan dengan Ulil Ilm
berarti yang punya ilmu, Ulul Ba‟s berarti
yang punya kekuatan/kekuasaan, Ulu Al-Azm
berarti yang punya ketegaran/keteguhan, dan 49
Muhammad Yunus. (1972). Kamus
Arab-Indonesia, PT. Hidakarya Agung, Jakarta,
hlm. 48.
50
Ibnu Manzhur. (1968). Lisan al-„Arab,
jilid IV, Dar Shadir, Bairut, hlm. 31.
13
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Hai orang orang yang beriman taatilah Allah pemerintahan dan ketaatan kepada undang-
dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri diantara undang Allah.
kalian.
5. Ra’in
Dan firman Allah surat an-Nisa (4: 83). Makna ra„in (pemimpin) dalam hadits
tersebut adalah penjaga dan yang diberi
       amanah atas bawahannya. Rasulullah saw
memerintahkan mereka untuk memberi
        nasehat kepada setiap orang yang dipimpinnya
dan memberi peringatan untuk tidak
berkhianat. Imam Suyuti mengatakan lafaz
      ra„in (pemimpin) adalah setiap orang yang
mengurusi kepemimpinannya. Lebih lanjut ia
       mengatakan, Setiap kamu adalah pemimpin
Artinya, penjaga yang terpercaya dengan
kebaikan tugas dan apa saja yang di bawah
   
pengawasannya.
Kalau sekiranya mereka kembalikan hal itu Rasulullah Saw, dikenal sosok dan
kepada Rasul dan Ulil amri di antara mereka, figur pemimpin tak ada bandingannya di dunia
maka pastilah orang orang yang ingin ini. Ia menjadi uswatun hasanah (contoh
mengetahui kebenarannya (akan dapat) teladan) bagi semua orang, sehingga ia dicintai
mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil oleh umatnya dan disegani oleh lawannya,
amri). Dan kalau tidaklah karena karunia disebabkan memiliki akhlak yang agung
Allah dan rahmad-Nya atas kamu, niscaya sebagaimana firman Allah Swt, surat Al-
kamu mengikuti syaitan, kecuali sedikit Qalam (68: 4).
diantara kamu yang mengetahuinya.

Seruan dalam Al-Qur‟an surat An-


Nisa (4:59). Ditujukan kepada rakyat yang
Sesungguhnya engkau benar-benar
mukmin bahwa mereka harus taat kepada ulil
berbudi pekerti yang agung.
amri. Tetapi dengan syarat, ketaatan ini
dilakukan setelah ada ketaatan (ulil amri)
Dan juga lemah lembut, tidak kasar Al-Qur‟an
kepada Allah dan Rasul-Nya. Di samping itu,
surat. Ali Imran (3:159).
ada pula perintah untuk kembali kepada Allah
dan Rasul-Nya jika terjadi silang pendapat,         
atau kepada al-Qur‟an dan Sunnah. Hal ini
mengharuskan orang-orang muslim memilki
daulah yang ditaati. Jika tidak, urusan ini pun       
menjadi sia-sia.51 Atau Surat an-Nisa (4:59),
menjelaskan bahwa orangrang yang      
diserahkan amanat kepada mereka (Ulil Amri)
harus ditaati, selagi Ulil Amri itu menegakkan
         
51
Yusuf Al-Qardhawy. (1996). Al-Islam
Wal-'Ilmaniyah, Wajhan Liwajhin. Kairo: Attab'ah   
Atsaniyah Dar-al-Sohwah Linnasyr Wa Tauzi',
hlm. 22.
14
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Oleh karena itu, maafkanlah mereka, kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas yang
bermusyawarahlah dengan mereka dalam dipimpinnya.” (H.R. Bukhori).52
segala urusan (penting). Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, 6. Qawwam
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Menurut Nur Faizah konsep
Allah mencintai orang-orang yang Qowwam 53
atau Qiwāmah dalam
bertawakal. yurisprudensi Islam adalah konsep terbuka
yang senantiasa berhubungan secara dialogis
Kepemimpinan Rasulullah saw, dengan perkembangan zaman. Syariat Islam
dikenal dengan empat ciri utama, yaitu: juga tidak memberikan ketentuan praktis
shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya dan yangtegas dan “clear” terkait qiwāmah
dihandalkan), fathanah (cerdas karena masalah ini adalah salah satu kajian
berpengetahuan), dan tabligh (berkomunikasi mu‟āmalah (hubungan sosial kemanusiaan),
dan komunikatif). Sifat seperti ini telah pula yang harus dijelaskan lebih lanjut
diikuti oleh penerusnya seperti Abubakar ash- dengan ijtihad dan berdasarkan
Shiddiq, Umar bin Khattab, dan lainnya. pertimbangan kemanusiaan.
Di samping amanah, sifat adil juga Dalam Surat an-Nisa (4:34)
harus ada pada setiap pemimpin. Karena adil disebutkan bahwa sejatinya tidak semua
dimaknai menempatkan sesuatu pada mufasir menjelaskan bahwa laki-laki sebagai
tempatnya. Tidak memihak dan diskriminatif. pihak yang lebih superior dibanding
Seorang yang terpilih menjadi pemimpin harus perempuan melainkan untuk keseimbangan
mampu berdiri di atas semua golongan, kedua belah pihak. Karena itu, misi hidup
dengan tidak mengutamakan golongan tertentu perempuan sebagai istri bukan hanya
Al-Qur‟an surat al-Maidah (5:8). Amanah dan melayani suaminya, melainkan patner dan
adil merupakan satu prinsip yang harus mitra yang sama-sama menjadi subyek
ditegakkan oleh pemimpin. Dalam hadis rasul sekaligus obyek.
saw dijelaskan: Relasi yang terbentuk harus
“ Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap berupa simbiosismutualisme (saling
pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban menguntungkan) tidakhanya dalam keluarga
atas yang dipimpinnya. Imam adalah tetapi juga untuk masyarakat dan Negara.
pemimpin yang akan diminta pertanggung Bukanlah jenis kelamin yang menjadi
jawaban atas rakyatnya. Seorang suami penentu kemuliaan manusia di dunia,
adalah pemimpin dan akan dimintai melainkan ketaqwaan yang
pertanggung jawaban atas keluarganya. menentukansebagaimana firman Allah dalam
Seorang isteri adalah pemimpin di dalam Suratal-Hujurat (49:13).54
urusan rumah tangga suaminya, dan akan
dimintai pertanggung jawaban atas urusan 52
Abu Abdullah bin Muhammad Ismail al-
rumah tangga tersebut. Seorang pembantu Bukharἷ. (tt.h.). Sahih al-Bukhari, Kitab: Jum'at
adalah pemimpin dalam urusan harta Bab alat Jumat di Desa dan Kota, No. Hadis : 844,
Beirut: Dar as -S a‟bu, t.t, hlm. 139.
tuannya, dan akan dimintai pertanggung 53
Nur Faizah, “Konsep Qiwāmah Dalam
jawaban atas urusan tanggung jawabnya Yurisprudensi Islam Perspektif Keadilan Gender,”
tersebut.” Aku menduga Ibnu „Umar Al-Ahwal: dalam Jurnal Hukum Keluarga Islam
menyebutkan: “Dan seorang laki-laki adalah Vol. 11, no. No. 1 (April 2019): 13,
https://doi.org/10.14421/ahwal.2018.11102.
pemimpin atas harta bapaknya, dan akan 54
Abdullah Hanapi. (2018). “Gender:
dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap Studi Pemikiran Tafsir Kontemporer,” dalam
Jurnal SyahadahVol. VI, no. No. 1 (2018): 28.
15
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

       8. Malik


Abu Qasim Al-Qusayiri (dalam Zainal
      Arifin 2019) bahwa malik terdiri dari tiga
huruf, yaitu mim, lam, dan kaf yang memiliki
arti kuat dan sehat. Dari akar kata tersebut
        terbentuk kata kerja malaka-yamliku yang
artinya kewenangan untuk memiliki sesuatu.
  Jadi, al malik bermakna seseorang yang
mempunyai kewenangan untuk
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah memerintahkan seuatu dan melarang sesuatu
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan dalam pemerintahan. Al-malik berarti setaip
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan orang yang memiliki kemampuan di bidang
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku politik dan pemerintahan.56
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya Dalam Al-Qur‟an ada perbedaan
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah makna antara kata malik dengan maalik.
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Contohnya kata malik dalam surat An-Nas
Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (114:2) dan malik dalam surat Al-Fatihah
(1:4). Sebagaimana di jelaskan dalam Al-
7. Sultan Misbah bahwa kata malik/raja biasanya
Sultan (bahasa Arab: sulṭān) adalah digunakan untuk penguasa yang mengurus
gelar dalam dunia Muslim yang digunakan manusia, sedangkan maalik/ pemilik yang
untuk merujuk berbagai kedudukan yang biasanya digunakan untuk menggambarkan
beragam dalam sepanjang sejarah kekuasaan si pemilik yang biasanya digunakan
penggunaannya. Namun seringnya, sultan untuk menggambarkan kekuasan si pemilik
digunakan untuk mengacu pada kepala terhadap sesuatu yang bernyawa. Kalau
monarki Muslim yang berkuasa atas sebuah demikian, adalah wajar apabila ayat kedua
negara Islam. suart an-nas ini tidak dibaca malik dengan
Dalam Al-Qur‟an digunakan istilah memanjangkan huruf miim, sebagaimana
sultan terdapat dalam beberapa ayat dalam surat al fatihah. Disisi lain, kesan yang
diantaranya Al-Qur‟an Surat Ar Rahman (55: ditimbulkan oleh kata raja dari kekuasaan dan
33). Dalam dua surat ini M. Quraish Sihab keagungan melebihi kesan yang ditimbulkan
menegaskan tentang kehidupan sebelum oleh pemilik.
kiamat karena yang ditekankan adalah ketidak Seorang pemilik belum tentu seorang
mampuan manusia dan jin menembus penjuru raja. Di sisi lain, kemepemilikan seorang raja
langit. Sedangkan dan Al-A‟raf (7:71) biasanya melebihi kepemilikan yang bukan
menjelaskan tentang kekuatan yang dapat raja. Allah adalah raja sekaligus pemilik,
menjadikan lawan tidak dapat mengelak untuk sebagimana dijelaskan dalam surat Ali-Imran
menerimanya.55 Artinya bahwa kekuatan yang (3: 26).
dibangun atas dasar kepemimpinan adalah
semu dan yang hakiki adalah kepemimpinan
Allah Swt.

55
M. Quraish Sihab. (2017). Tafsir Al
56
Misbah Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur‟an, Zainal Arifin. (2019). Tafsir Ayat-Ayat
Volume 4. Tangerang Selatan: Lentera Hati, hlm. Manajemen; Hikmah Idariyah Dalam Alqur‟an,
174. Yogyakarta: Istana Agency, hlm. 59-61.
16
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

termaktub dalam Al-Quran Surat Al-Qalam


        (68: 40).

            

Tanyakanlah kepada mereka, “Siapakah di


           antara mereka yang bertanggung jawab
terhadap (keputusan yang diambil itu)”
Katakanlah, "Wahai Tuhan Yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
Dalam Tafsir Al Wajiz menjelaskan
orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau
makna ayat ini sebagai berikut. Maka
cabut kerajaan dari orang yang Engkau
tanayakan wahai Nabi Allah kepada mereka
kehendaki. Engkau muliakan orang yang
orang-orang musyrik : Siapakah yang
Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang
bertanggung jawab dan tetap dengan tanggung
yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah
jawabnya atas keputusannya ini saat
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau
dikumpulkannya pada hari kiamat.
Mahakuasa atas segala sesuatu.

9. Zaim E. WAWASAN AL-QUR’AN


Pemimpin dalam bahasa juga disebut TENTANG CIRI-CIRI
dengan kata zaim. Kata ini berasal dari KEPEMIMPINAN
Zaama-Yazzamu-Za‟maan yang artinya
berdalih, berkata, menanggung/menjamin, 1. Amanah
menguasai, memerintah dan Amanah secara etimologi (pendekatan
menduga/mengira. Kata az-zaaim-za‟maan kebahasaan/lughawi) dari bahasa Arab dalam
artinya penjamin/penanggung, bentuk mashdar dari (amina- amanatan) yang
kepala/pemimpin, dan brigadir jendaral.57 Kata berarti jujur atau dapat dipercaya. Amanah
za‟im dalam Al-Quran diartikan sebagai menurut pengertian terminologi (istilah)
penjamin, sebagaimana diberikan kode dalam terdapat beberapa pendapat, diantaranya
Al-Quran surat Yusuf 12: 72 dan Al-Qalam menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi,
68: 40: Amanah adalah sesuatu yang harus dipelihara
Menurut M. Quraish Sihab dan dijaga agar sampai kepada yang berhak
menafsirkan Al-Qur‟an Surat Yusuf (12:72) memilikinya. Menurut Ibn Al-Araby, amanah
bahwa di dalam ayat menggunakan bentuk adalah segala sesuatu yang diambil dengan
jamak (kata qaalu: mereka menjawab dan izin pemiliknya atau sesuatu yang diambil
bentuk tunggal (kata zaaim penjamin). Hal ini dengan izin pemiliknya untuk diambil
mengisyratkan bahwa yang berbicara hanya manfaatnya.59 Maka Amanah diartikan dengan
seorang, yaitu pemimpin rombongan pengajar kejujuran, kepercayaan (hal dapat dipercaya).
itu, sedang sisianya menyetujui dan Amanah ini merupakan salah satu sifat wajib
mengiakan.58 Ayat kedua kata zaaim bagi Rasul. Ada sebuah ungkapan kekuasan
adalah amanah, karena itu harus dilaksanakan
dengan penuh amanah. Ungkapan ini menurut
57
Said Agil Husin Al-Munawwar, menyiratkan
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-
dua hal.
Munawwir, hlm. 571-572.
58
M. Quraish Sihab. (2020). Tafsir Al-
59
Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Alquran Satibi Darwis. (05-09-2013). Nasihat
Volume 6, Edisi 2020 Tangerang: Lentera Hati Pekanan Insan Takaful 007; Sifat Amanah,
2017, hlm. 151. Jakarta: Takaful, hlm. 4.
17
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Pertama, apabila manusia berkuasa di syura merujuk kepada al-Qur‟an surat Asy-
muka bumi, menjadi khalifah, maka kekuasaan Syura (26:38).
yang diperoleh sebagai suatu pendelegasian

َّ ‫استَ َجابُ ْوا لَِرِِّّبِ ْم َواَقَ ُاموا‬


‫الص ٰلوَةۖ َواَْم ُرُه ْم‬ ِ
ْ ‫َوالَّذيْ َن‬
kewenangan dari Allah Swt. (delegation of
authority) karena Allah sebagai sumber segala

ۖ ‫ٰه ْم يُْن ِف ُق ْو َن‬ ِ


ُ ‫ُش ْوٰرى بَْي نَ ُه ْمۖ َوِمَّا َرَزقْ ن‬
kekuasaan. Dengan demikian, kekuasaan yang
dimiliki hanyalah sekedar amanah dari Allah
yang bersifat relatif, yang harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. dan (bagi) orang-orang yang menerima
Kedua,karena kekuasaan itu pada dasarnya (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan
amanah, maka pelaksanaannya memerlukan salat, sedang urusan mereka (diputuskan)
amanah. Amanah dalam hal ini adalah sikap dengan musyawarah antara mereka; dan
penuh tanggungjawab, jujur dan memegang mereka menginfakkan sebagian dari rezeki
teguh prinsip. Amanah dalam arti ini sebagai yang Kami berikan kepada mereka.
prinsip atau nilai.60
Mengenai Amanah ini Allah Selain dua istilah di atas ada juga kata
berfirman: Al-Mu‟minun (23: 8). yang maknanya menunjukkan musyawarah
yaitu kata i‟tamir dalam surat At-Talaq (65:6).

Dan orang-orang yang memelihara amanat-        
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

Menurut Hamka, ayat tersebut
bermaksud menggambarkan secara majaz atau …..dan musyawarahkanlah di antara kamu
dengan ungkapan, betapa berat amanah itu, (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
sehingga gunung-gunung, bumi dan langit pun menemui kesulitan, maka perempuan lain
tidak bersedia memikulnya. Dalam tafsir ini boleh menyusukan (anak itu) untuknya.
dikatakan bahwa hanya manusia yang mampu
mengemban amanah, karena manusia diberi Ayat diatas sejalan dengan ayat di atas
kemampuan itu oleh Allah, walaupun mereka adalah Al-Qur‟an Ali 'Imran (3: 159). Artinya
ternyata kemudian berbuat dzalim, terhadap bahwa disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
dirinya sendiri, maupun orang lain serta berlaku lemah lembut terhadap mereka.
bertindak bodoh, dengan mengkhianati Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
amanah itu.61 kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
2. Musyawarah
bermusyawaratlah dengan mereka dalam
Musyawarah, berasal dari kata kerja
urusan itu.
syawara-yusyawiru, atau syura, yang berasal
Kemudian apabila kamu telah
dari kata syawara-yasyuru, adalah kata-kata
membulatkan tekad, maka bertawakkallah
terekam dalam Al-Qur‟an. Sedangkan istilah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
60
Said Aqil Husin Al-Munawar. (2002). Dari kata “wa syawir hum” yang terdapat
Al- Qur‟an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, pada ayat ini mengandung konotasi saling atau
Jakarta: Ciputat Press, hlm. 81 berinteraksi, antara yang di atas dan di bawah.
61
M. Dawam Raharjo. (2002). Ensiklopedi
Al- Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep- Dari pemahaman tersebut ditarik kesimpulan
konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, hlm. 95. behwa pemimpin yang baik adalah yang
18
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

mengakomodir pendapat bawahannya. bijaksana, berbicara dengan jelas, berdiskusi


Sebagaimana dalam Al-Qur‟an Asy-Syura (26: dengan tenang, terampil dalam membujuk, dan
38). bersungguh-sungguh dalam menjalankan

ۖ ‫ٰه ْم يُْن ِف ُق ْو َن‬ ِ


ُ ‫َواَْم ُرُه ْم ُش ْوٰرى بَْي نَ ُه ْمۖ َوِمَّا َرَزقْ ن‬
tugasnya. Keahlian ini dalam teori
kepemimpinan modern disebut keahlian
…. sedang urusan mereka (diputuskan) pengarahan dan komunikasi kerja untuk
dengan musyawarah antara mereka; dan meningkatkan partisipasi kelompok dan
mereka menginfakkan sebagian dari rezeki pengembangan tanggungjawab.63
yang Kami berikan kepada mereka,
4. Adil
Dan (bagi) orang-orang yang Kata “adil” ini merupakan serapan
menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan dari bahasa Arab “adl”. Dalam Al-Qur‟an
mendirikan shalat, sedang urusan mereka istilah adil menggunakan tiga term yaitu „adl,
(diputuskan) dengan musyawarat antara qisth dan haqq. Dari akar kata „a-d-l sebagai
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian kata benda, kata ini disebut sebanyak 14 kali
dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. dalam Al-Qur‟an. Sedangkan kata qisth
Jika pada ayat sebelumya menunjukan adanya berasal dari akar kata qis-th, diulang sebanyak
interaksi, maka pada ayat ini yakni istilah 15 kali sebagai kata benda.64 Sedangkan kata
syura terkandung konotasi “berasal dari pihak haqq dalam Al-Qur‟an disebut sebanyak 251
tertentu”. kali. Adapun ayat-ayat yang berbicara
Artinya bahwa pemahaman tidak mengenai keadilan antara lain:
selamanya pemimpin harus mendengarkan
bawahannya, namun harus pandai melihat
ۖ‫قُ ْل اََمَر َرِّ ِّْب بِالْ ِق ْس ِط‬
situasi dan kondisi kapan dia harus Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku
mendengarkan bawahannya dan kapan dia adil.
harus memutuskan secara mandiri.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah
3. Tanggung Jawab menyuruh orang menjalankan keadailan.
Pengembangan tanggung jawab Secara konkret, yang disebut keadilan (qisth)
menjadi ciri dari kepemimpinan qur‟ani. itu adalah: (a) mengkonsentrasikan perhatian
Pemimpin qur‟ani diikat oleh suatu tanggung dalam shalat kepada Allah dan dan (b)
jawab untuk melindungi bawahan/stafnya, dan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.
memegang tanggungjawab legal terhadap diri Artinya bahwa aspek kepemimpinan,
sendiri dan kegiatan bawahan/staf. Dalam adalah seorang pemimpin harus benar-benar
terma tertinggi ia harus menjamin bahwa ikhlas dalam menjalankan tugasnya dan juga
kemanfaatan bagi seluruh anggota kelompok orientasinya semata-mata karena Allah.
sebagai cita-cita tertinggi. Oleh karena itu, Sehingga ketika dua hal tersebut sudah
pengembangan tanggungjawab dilakukan tertanam maka akan melahirkan suatu tingkah
dengan bekerja sama antara seluruh anggota laku yang baik. Dan firman Allah Swt, surat
kelompok, bukan sewenang-wenang, dan An-Nisa‟ (4: 58).
dengan metode yang manusiawi.62
Prinsip tersebut perlu didukung 63
keahlian pemimpin dalam kemampuan berfikir Inu Kencana Syafi‟i. (2000). Al-Qur‟an
Dan Ilmu Administrasi, Jakarta: Bumi Aksara, hlm.
772
62 64
M. Dawam Raharjo. (2002). Ensiklopedi M. Dawam Raharjo. (2002). Ensiklopedi
Al- Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep- Al- Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-
konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, hlm. 95 konsep Kunci, hlm. 95
19
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

F. KESIMPULAN
Dari uraian di atas tampak bahwa
         
Kepemimpinan dalam konsep Al-Qur‟an
diartikan sebagai kemampuan diri seorang
          pemimpin memberiakan contoh, membimbing
dan meyakinkan yang dipimpinnya secara
         sadar dan suka rela melakukan aktivitas untuk
mencapai tujuan bersama dari apa yang
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan
ditargetkan dalam kepemimpinnya.
amanat kepada yang berhak menerimanya, Adapun syarat-syarat kepemimpinan
dan apabila kamu menetapkan hukum di dalam persepektif Al-Qur‟an adalah memiliki
antara manusia hendaknya kamu
jiwa amanah, mengedepankan musyawarah,
menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah
tanggung jawab, dan mampu berlaku adil
sebaik-baik yang memberi pengajaran kepada yang dipimpinnya. Disamping itu
kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, juga, kepemimpian qur‟ani esensinya adalah
Maha Melihat.
bukan sekedar untuk kepentingan duniawi,
namun lebih kepada pertanggung jawaban
Ayat di atas juga telah disinggung
kepada Allah Swt.
pada pembahasan amanah, karena ayat Keberhasilan kepemimpinan dalam
tersebut mengajarkan manusia tentang dasar- persepektif Al-Qur‟an akan membawa
dasar pemerintahan yang baik dan benar yaitu
pemberdayaan dan peningkatan mutu dan
menjalankan amanah dan menetapkan suatu
kualitas kinerja. Nilai-nilai dasar
hukum dengan adil. Bahkan dalam Al-Qur‟an kepemimpinan qur‟ani di atas perlu dijadikan
surat Al-Mu‟min/23: 78. Dalam Ayat tersebut pengendali dalam pengambilan keputusan
juga berisi tentang perintah berbuat adil, yang
yang ditetapkan. Dengan berdasarkan
didalamnya digambarkan tentang keadilan
pengendali prinsip-prinsip kepemimpinan
yang dijalankan oleh utusan Allah yang juga
qurani tersebut, kepemimpinan yang
berfungsi sebagai pemimpin bagi umatnya. dijalankan akan senantiasa mendapat panduan
Menurut Usman, untuk menjadi seorang
bimbingan dan pertolongan dari Allah Swt,
pemimpin yang Islami dibutuhkan beberapa
sehingga akan berhasil mendapatkan
sifat-sifat mulia yang dalam hal ini diambil
kepatuhan bawahan dan ridha Allah Swt.,
dari sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad dalam mengembangkan kepemimpinan yang
Saw, yaitu: Shiddiq yang berarti jujur, benar,
berdaya saing.
berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan,
Fathanah yang berarti cerdas, seorang
pemimpin harus memiliki intelektualitas tinggi
DAFTAR PUSTAKA
dan professional, Amanah artinya dipercaya,
memiliki legitimasi dan akuntabel dan,
Abdullah, Masmuh. (2000), Kepemimpinan
Tabligh yang berarti senantiasa
menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah Dalam Organisasi, Malang: UMM
menyembunyikan apa yang wajib disampaikan Press.
dan komunikatif.65
Abdullah, Taufik. et. al., (t.th). Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam jilid III.
65 A F Stoner, James. dan Edward Freeman
Abdul Halim Usman. (2015).
Manajemen Strategis Syariah, Jakarta: Bumi (eds),(1996), Manajemen Jilid I,
Aksara. hlm. 49
20
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

terj. Alexander Sindoro, Jakarta: PT Darwis, Satibi. (05-09-2013). Nasihat


Prahallindo. Pekanan Insan Takaful 007; Sifat
Ade Shitu-Agbetola. (1991). "Theory of al- Amanah, Jakarta: Takaful.
Khilafah in The Religio-Political Fattah, Nanang. (2004). Landasan Manajemen
View of Sayyid Qutb", dalam Pendidikan, Bandung: Remaja
Hamdard Islamicus: Quartely Rosdakarya.
Journal of Studies and Research in Faizah, Nur. (2019). “Konsep Qiwāmah
Islam, Vol. XIV, No. 2. Dalam Yurisprudensi Islam
Akiga dan Kevin B. Lowe. (2004). Perspektif Keadilan Gender,” Al-
Encyclopedia of Leadership: Cross- Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga
Cultural Leadership. SAGE Islam Vol. 11, no. No. 1.
Reference Online. Al-Ashfahani, Raghib. (tt.h). Mufradat li al-
Arifin, Zainal. (2019). Tafsir Ayat-Ayat Fadz Al-Qur‟an. Damaskus: Dar al-
Manajemen; Hikmah Idariyah Qalam.
Dalam Alqur‟an, Yogyakarta: Istana Harahap, Syahrin. (2002). Metodologi Studi
Agency dan Penelitian Ilmu-ilmu
A.W. Munawwir, (1984). Kamus Al- Ushuluddin. Jakarta: Rajawali Press.
Munawwir Arab-Indonesia. Harbani, Paslog. (2008). Kepemimpinan
Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku Birokrasi. Bandung: CV.Alfabeta.
Ilmiah Keagamaan Pondok Hasim, Moh. E. (1987). Kamus Istilah Islam,
Pesantren Al-Munawwir. Bandung: Penerbit Pustaka.
B. A, Colbert, Nicholson, J., and Kurucz, E. C. Hanapi, Abdullah. (2018). “Gender: Studi
(2018). Humanistic Leadership for Pemikiran Tafsir Kontemporer,”
Sustainable Transformation. Jurnal Syahadah Vol. VI, no. No.
Evolving Leadership for Collective 1.
Wellbeing. Hocine, Zakaria, Jian Zhang, Yahui Song, Lan
al- Bukha rἷ, Abu Abdullah bin Muhammad Ye. (2014). Autonomy-Supportive
Ismail. (t.th). Sahih al-Bukhari, Leadership Behavior Contents,
Beirut: Dar as -S a‟bu. Open Journal of Social Sciences.
Danim, Sudarman. (2010) Kepemimpinan Jaelani, Timur. (1982). Kebijaksanaan
Pendidikan: Kepemimpinan Jenius Kelambagaan Agama Islam, Depag
(IQ+EQ), Etika, Perilaku RI.
Motivasional, dan Mitos, Bandung: Kartono, Kartini. (2006). Pemimpin dan
Alfabeta. Kepemimpinan, Apakah
Kepemimpinan Abnormal Itu?. PT.
Raja Grafindo Persada: Jakarta.
21
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Al-Khudhari beik, Muhammad. (t.th) Itmaam M Bass, Bernard. (1990). From Transactional
al-Wafaa‟fi Sirat al-Khulafaa‟ to Transformational Leadership:
Beirut: Daar al- Fikr. Learning to Share the Vision.
Likert R, Rennis. (1932). A technique for the Organizational Dynamic, Elsevier
measurement of attitudes. Archives Vol 3 No1.
of Psychology: New York: t.p. Moeheriono, (2012). Pengukuran Kinerja
Leoni Tumbol, Citra. dkk, (2014). Gaya Berbasis Kompetensi, Jakarta: PT
Kepemimpinan Otokratis, Raja Grafindo Persada.
Demokratik dan Laissez Faire Al-Munawar, Said Aqil Husin. (2002). Al-
terhadap Peningkatan Prestasi Qur‟an Membangun Tradisi
Kerja Karyawan pada KPP Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat
Pratama Manado”, Fakultas Press.
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Nabi Ganai, Ghulam. (2001) "Muslim
Manajemen Universitas Sam Thinkers and Their Concept of
Ratulangi, Vol. 2, No. 1, Maret Khalifah", dalam Hamdard
2014. Islamicus: Quartely Journal of
Lumbanraja, Prihatin. (2008). Tantangan bagi Studies and Research in Islam, Vol.
kepemimpinan lintas budaya. Jurnal XXIV, No. 1, January-March 2001.
Manajemen Bisnis, Volume 1, Nadeak, Bernadetha. (2018). Buku Materi
Nomor 2. Pembelajaran Kepemimpinan Dan
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Perilaku Organisasi Pendidikan Di
Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan Era 4.0.
oleh Vivin Andhika dkk. Nawawi, Hadari. (1987). Administrasi
Yogyakarta: ANDI. Pendidikan, CV Haji Masagung,
Lovvorn, Al S., dan Jiun-Shiu Chen. (2011). Jakarta.
Developing a Global Mindset: The Peus, C. dan D. Frey. (2009). Humanism at
Relationship between an Work: Crucial Organizational
International Assignment and Cultures and Leadership Principles.
Cultural Intelligence. International In H. Spitzeck, M. Pirson, W.
Journal of Business and Social Amann, S. Khan, & E. Von
Science, Vol. 2, No. 9. Kimakowitz, Humanism in
Manzur, Ibnu. (1968). Lisan al-„Arab, jilid IV, Business. Cambridge: Cambridge
Bairut: Dar Shadir. University Press
Ma‟luf, Lois. (1973). Al-Munjid fil al-Lughat P. Siagian, Sondang. (2010). Teori dan
wa al-A‟lam. Beirut: Daar al- Praktek Kepemimpinan. Jakarta:
masyriq. Rineka Cipta.
22
Jurnal Tafakkur Vol. 2 No. 01 / Oktober 2021

Al-Qardhawy, Yusuf. (1996) Al-Islam Wal- dan Permasalahannya, Jakarta: Raja


'Ilmaniyah, Wajhan Liwajhin. Kairo: Grafindo Persada.
Attab'ah Atsaniyah Dar-al-Sohwah Syafi‟I, Inu Kencana. (2000). Al-Qur‟an Dan
Linnasyr Wa Tauzi'. Ilmu Administrasi, Jakarta: Bumi
Raharjo, M. Dawam. (2002). Ensiklopedi Al- Aksara.
Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Umam, Khaerul. (2012). Perilaku Organisasi,
Konsep-konsep Kunci, Jakarta: Bandung: CV Pustaka Setia.
Paramadina. Usman, Abdul Halim. (2015). Manajemen
R Terry, George. (2009). Prinsip-prinsip Strategis Syariah, Jakarta: Bumi
Manajemen. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Aksara. Yukl, Gary. (2010). Kepemimpinan dalam
Salusu, J. (2006)Pengambilan Keputusan Organisasi. Edisi Kelima.
Stratejik : Untuk Organisasi Publik Diterjemahkan oleh Budi
Dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Supriyanto. Jakarta: PT. Indeks.
Grasindo. Yukl, Gary. (2002). Leadership in
Ridha, Rasyid. Al-Khilafat wa al-Uzhmat, Al- Organizations. 5th Edition, Prentice
manar, Al-Qahirat. Hall, Upper Saddle River.
Sihab, M. Quraish. (1996). Wawasan Al- Yunus, Muhammad. (1972). Kamus Arab-
Quran. Bandung: Mizan. Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya
________ (2017). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Agung.
Kesan, Dan Keserasian Alquran Zed, Mustika. (2004). Metode Penelitian
Volume 6, Tangerang: Lentera Hati. Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Subagja, Soleh. (2010). Gagasan Liberalisme Obor Nasional.
Pendidikan Islam. Malang: Madani.
Sunaarso. (2015). Membedah Demokrasi
Sejarah, Konsep Implemntasi Dan
Inflonsia, Yogyakarta: UNY Press.
Suryana, Asep. (tt.h), Konsep Dasar
Kepemimpinan , Jakarta: Pustaka
UT Press.
Supariadi, Dedi. (2004). ”Peningkatan
Kualitas Layanan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah”, Jurnal Ilmu
Pendidikan Vol. 1 No.1, 2004.
Sumijo, Wahyu. (2005). Kepemimpinan
Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik
23

Anda mungkin juga menyukai