TINJAUAN TEORI
A. Stunting
1. Definisi
status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak
balita yang lahir dengan berat badan normal dapat mengalami stunting
8
bila pemenuhan kebutuhan selanjutnya tidak terpenuhi dengan baik.
dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik
Sangat Pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang
9
b. Pendek : Zscore < -2,0 s.d. Zscore ≥ -3,0
-2,0
(Winarsih, 2018)
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.18
Dimensi tubuh yang diukur, antara lain: umur, berat badan, tinggi
pada penelitian ini yaitu umur dan tinggi badan, guna memperoleh
10
a. Umur
pengisian kuesioner.
b. Tinggi badan
mm.
11
Pada bayi yang diukur bukan tinggi melainkan panjang
pertumbuhan.
lengan (arm span), panjang lengan atas (upper arm length), dan
saat hamil. Hal ini disebabkan oleh masalah gizi, masalah gizi
12
gizi dalam waktu yang telah lama, bila ini terjadi kebutuhan
pada janin dan keadaan ini akan diturunkan dari satu generasi
b. BBLR
lahir yaitu pola asuh ibu yang salah, pada saat bayi mulai
juga terhadap asupan zat gizi pada bayi sehingga anak akan
c. ASI Ekslusif
faktor risiko stunting pada anak usia 1-3 tahun. Hal ini
13
faktor status pemberian ASI eksklusif, tetapi juga dipengaruhi
2018)
2018)
14
5. Consequences
jangka panjang.
jangka pendek
kesehatan reproduksi
kerja
1. Definisi
untuk ibu hamil. Status gizi juga didefenisikan sebagai status kesehatan
15
nutrien. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus
dikonsumsi ibu selma masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan
Dengan berat badan yang ideal utnuk seorang ibu hamil, pertumbuhan
gangguan kesehatan dan penyakit lain juga bisa dihindari. Hal ini dapat
Variasi kenaikan berat badan ibu hamil akan tergantung pada berat
abdan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui dengan menilai body
total berat badan pada ibu hamil berdasrakan berat badan sebelum hamil.
Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat ibu hamil dan
sebayak 17%, Protein 25%, serta vitamin dan mineral sebesar 20-100%.
Pada saat post partum minimal harus 10g/dl. Jika ibu mengalami anemia,
terutama penyebab yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi
berdampak pada morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia
16
karena kekurangan zat besi, sering terjadi pada trimester II dan III.
intrauterine fetal death (IUFD). Kondisi semacam ini dapat berimbas pada
nyata.
17
sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari
anemia gizi.
Lengan Atas. Pengukuran lingkar lengan atas adalah suatu cara untuk
tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan
akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut atau lebih
18
kurangnya konsumsi zat gizi pada tubuh, jika hal itu terjadi maka
dan bila keadaan ituterus berlangsung lama, maka simpanan zat gizi
KEK pada ibu hamil yaitu kondisi dimana ibu hamil menderita
kekurangan zat gizi yang berlangsung lama (kronis) bisa dalam beberapa
ibu hamil dan anak yang dikandungnya. Status ngizi rendah pada ibu
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia pada bayi, mudah terserang
zat gizi pada ibu yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan
Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi yaitu ibu lemah dan kurang
infeksi tinggi, anemia atau kurang darah. Pengaruh pada saat persalinan
juga akan terjadi, antara lain persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
pengaruh pada janin yaitu keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan,
anemia pada bayi dan berat badan lahir rendah (BBLR). Akibat lain dari
KEK pada janin yaitu kerusakan struktur sistem saraf pusat terutama pada
2 tahun setelah bayi lahir. Defisiensi zat gizi pada saat perkembangan otak
19
berkurangnya pertumbuhan otak dan otak yang berukuran normal
berjumlah sedikit. Dampaknya akan terlihat pada struktur dan fungsi otak
anak.
Ibu hamil yang berisiko KEK dapat diukur melalui Indeks Masa
Tubuh (IMT) dan ukuran lingkar lengan atasnya (LILA). IMT adalah cara
alternatif untuk menentukan kesesuaian berat rasio berat badan dan tinggi
kebutuhan gizi seseorang. IMT yang menunjukkan hasil < 17,0 dan LILA
yang menunjukkan hasil < 23,5 cm maka dapat dikatakan berisiko KEK.
Berat badan
IMT =
tinggi badan ( M ) × tinggi badan( M )
20
D. BBLR
1. Definisi
adalah istilah lain untuk bayi prematur, istilah ini dipakai hingga tahun
bayi dengan berat badan lahir rendah lahir secara prematur. World
weight) dan juga mengubah kriteria BBLR yang 2500 gram menjadi <
2500 gram. Beberapa definisi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
antara lain:
2007).
b. Bayi Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi baru lahir (BBL),
2016).
rendah yaitu:
a. Faktor ibu
1) Penyakit
21
Penyakit yang berhubungan langsung dengan
nefritis akut.
2) Umur ibu
tahun.
sah.
4) Sebab lain
obat narkotik.
b. Faktor Janin
22
Faktor janin yang berpengaruh terhadap kejadian berat
c. Faktor Lingkungan
23
b. Pneumonia, aspirasi : refleks menelan dan batuk belurn
sempurna
berikut:
a. Suhu Tubuh
bertambah
sekitar 30 0 c sampai 37 0 c.
b. Pernapasan
24
3) Otot pernafasan dan tulang iga lemah
keroikterus.
pecah
menyebabkan kematian.
25
4) Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga
2013)
E. ASI Ekslusif
1. Pengertian
yaitu agar bayi kebal terhadap beragam penyakit pada usia selanjutnya
(Depkes, 2007).
bayihanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain, seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubuk susu, biscuit, bubur nasi
dan tim.
2. Kandungan ASI
26
Departemen kesehatan dunia juga menargetkan cakupan
bayi(Siregar, 2005).
tambahan yang dimaksud yaitu susu formula, air matang, jus buah, air
gula, dan madu. Vitamin maupun obat, dalam bentuk tetes atau
ASI memiliki kandungan gizi yang sesuai serta volume yang tepat
2012).
27
waktu, nutrisi ibu, dan masa gestasi janin saat lahir (Olds et all,
2001).
yang lebih banyak dari ASI matang. Kolostrum sangat penting untuk
digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari setelah
28
ASI yang keluar pada awal bayi menyusu, sedangkan hindmilk
terjalin ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru
eksklusif. Bagi bayi tidak ada perbedaan yang lebih berharga dari
4. Pengelompokan ASI
kelompok :
a. Kolostrum
29
puerperium. Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu
Roesli, 2014).
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, oleh karena itu harus
dengan kebutuhan zat gizi bayi pada hari –hari pertama setelah
2017).
30
ASI transisi diproduksi pada hari ke empat sampai hari ke
makin meningkat.
ASI karena ASI yang diproduksi ibu mulai menurun dan tidak
1. Pengertian
31
Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelakia terpajan pada
32
akan diulangdan bayi sudah berumur lebih dari 2
b. Imunisasi Hepatitis B
33
lahir, dilanjutkan dengan vaksin kombinasi DTwP/Hepatitis B
34
Bila sesudah dosis pertama, imunisasi terputus, segera
2011).
(Kemenkes, 2013).
35
jumlah suntikan pada bayi. Penggabungan berbagai antigen
(tiga) kali pada usia 2, 3 dan 4 bulan. Pada tahap awal hanya
bulan.
dan vaksin Hib dapat ditoleransi dengan baik. Reaksi lokal dapat
36
Terdapat beberapa kontraindikasi terhadap dosis pertama
DPT, kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir
(Cahyono,2010).
d. Imunisasi Polio
37
dikenalkan sejak tahun 1950, Inactivated (Salk) Poliovirus
2011). Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I, II, III, IV)
38
defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang berbahaya yang
e. Imunisasi Campak
39
tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah bayi
demam lebih dari 39,5°C yang terjadi pada 5%-15% kasus, demam
selama 2-4 hari. Hal ini sukar dibedakan dengan akibat imunisasi
40
imunisasi sebanyak 1 diantara 1 milyar dosis vaksin (Ranuh
et.al, 2011).
Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi Usia (0-11
bulan)
0 bulan Hepatitis B0
9 bulan Campak
41
4. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
42
G. Kerangka Teori
Penyebab langsung:
1. Kekurangan energi
kronik
2. BBLR
3. Penyakit infeksi
4. Sanitasi
Kejadian stunting
43
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
atau kaitan antara konsep satu dan konsep lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2012).
B. Definisi Operasional
44
Tabel 3.1
Definisi Operasional
45
yang Ceklis digital dan Zscore ≥ -
didasarkan pita cm 2,0
pada indeks 1= stunting
PB/U atau < -2,0
TB/U
C. Hipotesis
2019.
BAB IV
46
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada Balita Usia 23-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang
1. Waktu penelitian
2019
2. Tempat penelitian
1. Populasi
yang mempunyai anak balita. Populasi dalam penelitian ini adalah 534
47
orang ibu yang mempunyai anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Guguk Panjang
2. Sampel
random sampling.
N
n= 2
1+(N x e )
534
n=
1+(534 x 0,12 )
534
n=
1+(534 x 0 ,01)
534
n=
6,34
= 84, 22 orang
a. Kriteria inklusi:
48
2) Ibu yang mempunyai riwayat kehamilan KEK
Guguk Panjang
b. Kriteria ekslusi
1. Data primer
2. Data sekunder
49
E. Pengolahan data dan analisis data
frekuensi.
a. Analisis Univariat
50
Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
b. Analisis Bivariat
yang di uji.
51