Anda di halaman 1dari 6

EEICT e - ISSN: 2615 – 2169

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

Evaluasi Sistem Proteksi Petir Eksternal


“Studi Kasus Office PT Adaro Indonesia Site Dahai”

Henderawan1
Prodi teknik elektro,Universitas Islam Kalimantan MAB1
Henderawan199@gmail.com1

Abstrak - Wilayah Indonesia terletak digaris Kata Kunci : Metode Sudut Perlidungan
katulistiwa dan beriklim tropis memiliki 200 hari (Protective Angle), PUIPP, NFPA 780
guruh yang tergolong tertinggi di dunia,
dikarenakan hal tersebut juga membuat nilai I. PENDAHULUAN
potensi resiko bahaya sambaran petir menjadi Secara geografis Indonesia terletak
tinggi. Proteksi terhadap sambaran petir pada garis khatulistiwa dan memiliki iklim
diperlukan untuk melindungi manusia, peralatan, tropis dengan kondisi dan iklim tersebut.
bangunan dan lingkungan. Kesalahan Menurut BMKG jumlah sambaran petir
perhitungan terhadap fasilitas instalasi penyalur tertinggi pada Mei 2020, yaitu 15.000 –
petir berakibat gagalnya kinerja penyalur petir 30.000 kali dalam radius 50 km dari sensor,
untuk melidungi objek-objek yang dan jumlah hari guruh Indonesia yang tinggi
dilindunginya. Terdapat beberapa metode yang yaitu 100 – 200 hari guruh pertahunnya. Jika
dapat membantu memproyeksikan luasan dan dibandingkan dengan beberapa negara lain
bentuk daerah perlindungan seperti, Sudut seperti Eropa sebanyak 30 hari guruh,
Perlindungan (Protective Angle), Metode Jala Amerika 100 hari guruh, Jepang 80 hari
(Mesh Method), Metode bola bergulir (Rolling guruh, Korea 80 hari guruh, Australia 80
Spare). Jika melihat kondisi lapangan di PT hari guruh, dan Indonesia 200 hari guruh.
Adaro Indonesia, pembangunan IPP (Instalasi Sambaran petir tersebut
Penyalur Petir) tidak dilakukan kajian teknis baik mengakibatkan banyak gangguan, kerusakan
seperti identifikasi awal terhadap perlunya kepada peralatan, bangunan, bahkan mahluk
bangunan terhdap instalasi penyalur petir, yang hidup. Untuk memperkecil resiko gangguan
dapat menggunakan 2 pendekatan yaitu atau kerusakan dikarenakan sambaran petir
Pendekatan PUIPP dan NFPA 780. Kedua diperlukan pemasangan Instalasi Penyalur
pendekatan tersebut mempertimbangkan mulai Petir (IPP). Instalasi Penyalur Petir (IPP)
dari jenis, bahan, tinggi, letak bangunan dan menjadi suatu hal yang penting dan wajib
Jumlah Hari guruh (IKL). Setelah menentukan terpasang dimana perhitungan luas daerah
kebutuhan bangunan akan IPP, selanjutnya lindungan dan titik penempatan Air
dengan metode sudut perlindungan, luasan Terminal, nilai pentanahan menjadi faktor
daerah perlindungan dan bentukan sudut proteksi penentu kehandalan Sistem Penyalur Petir.
perlindungan dapat ditentukan dan memberikan Indonesia telah memiliki beberapa
gambaran dalam dan evaluasi terhadap sistem standar seperti SNI 03-7015-2004 Sistem
penyalur / proteksi petir atau dapat memberikan proteksi petir pada bangunan gedung, atau
informasi tinggi dan dimana letak yang sesuai standar IEC 1024-1-1 dan NFPA 780. Serta
dibangunnya IPP didapatkan 62,5 % Bangunan- ada beberapa metode perhitungan daerah
bangunan belum terlindungi dan 37.5 % perlindungan yang dapat digunakan seperti
bangunan terlindungi oleh IPP yang telah metode sudut perlindungan (protection
terpasang, serta setidaknya diperlukan 1 IPP baru angle methode) dan Bola Gelinding (Rolling
yang dapat melindungi seluruh bangunan yang Spire) dapat mengukur daerah perlindungan
ada di PT Adaro Indonesia Site Dahai.

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|11


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

dari sistem proteksi petir yang dimiliki atau menjamin keselamatan dan keamanan baik
yang akan dibangun. untuk manusia maupun fasilitas didalamnya.
Dalam SNI 03-7015-2004 tentang Dalam hal ini PT Adaro Indonesia site
sistem proteksi petir pada bangunan gedung Dahai pernah mengalami beberapa
menyebutkan sistem proteksi petir (SPP) kerusakan perangkat yang mengakibatkan
terbagi atas sistem proteksi internal dan komunikasi dan terputusnya daya listrik.
sistem proteksi eksternal. Sistem proteksi Kajian ulang terhadap Instalasi
Eksternal adalah sistem proteksi yang penyalur oertir dibutuhkan untuk mengukur
dibangaun diluar bangunan yang menerima luasan daerah perlindungan. Kajian ulang
sambaran langsung dari petir. SPP eksternal tersebut dapat dijadikan sebagai referensi
terdiri dari tiga bagian yaitu air terminal, berkala yang ilmiah terhadap luasan daerah
down conductor dan earthing system. lindung.
Sebagai objek dari penelitian ini
adalah sistem proteksi petir eksternal pada II. METODE PENELITIAN
kawasan perkantoran Adaro Indonesia 1. Gambaran Instalasi Penyalur Petir.
Km.73 Site Dahai, dengan panduan standar PT Adaro Indonesia membangun
nasional dan standar internasional, hal ini Istalasi Penyalur Petir yang terpasang pada
dikarenakan PT. Adaro Indonesia Site Dahai suatu struktur Menara bertipe Mono Pole
memiliki 1 titik penyalur petir untuk Tower yang digunakan juga sebagai menara
melindungi yang mencakup 1,5 hektar komunikasi dimana terdapat beberapa
daerah perkantoran. Ada 14 titik bangunan perangkat komunikasi yang berfungsi
dan 235 karyawan yang bekerja di wilayah memancarkan dan menerima signal menuju
perkantor ini. Dan terdapat 25 alat kesuatu daerah. Adapun Detail dari IPP
monitoring pertambangan on line dan 1 yang terpasang Sebagai berikut :
Server.
Dengan sifat sangat dinamisnya
opersional pertambangan serta tingginya
pertambahan sumber daya manusia di PT
Adaro Indonesia, mengakibatkan perubahan
layout bangunan perkantoran PT Adaro
Indonesia Site Dahai dan menimbang 2 kali
kejadian gangguan operasional pada tahun
2019 yang diakibatkan oleh sambaran petir.
Evaluasi terhadap kehandalan sistem
Instalasi Penyalur Petir (IPP) sangatlah
penting guna memperkecil resiko gangguan
atau kerusakan dikarenakan sambaran petir
tersebut.
Kajian ulang terhadap Instalasi
Penyalur Petir dibutuhkan untuk mengukur
luasan daerah perlindungan, kajian ulang
tersebut dapat dijadikan sebagai evaluasi
berkala yang ilmiah terhadap luasan daerah
perlindungan.
Perubahan/penambahan bangunan
yang terjadi mengakibatkan perlunya Gambar 1. Spesifikasi Teknis Bangunan
penyesuaian tehadap daerah proteksi petir Tower IPP Dahai
terutama pada penyalur petir agar dapat

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|12


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

2. Diagram Alur Pengolahan dan Analisis III. HASIL PENELITIAN


Data 1. Kontruksi Instalasi Penyalur Petir PT
Adaro Indonesia Site Dahai.
Instalasi penyalur petir PT Adaro
Indonesia Site Dahai terletak pada koordinat
2o15’40”S, 115o28’45”E yang berdiri
sebagai struktur penyalur petir yang
dibangun pada tahun awal tahun 2000
adapun keterangan lengkap dari material
yang digunakan dapat dilihat pada bagian
lampiran:
a. Tinggi Struktur: 45 Meter
b. Tinggi Finial: 45 Meter
c. Model Finial: Eritech Dynasphere 3000 d
d. Model down conductor / penghatar
turunan: Ericore dari Eritech tipe
Coaxial
e. Konfigurasi sistem pembumian: Multi
rod dengan koneksi paralel setiap
rodnya

2. Data Konstruksi Bangunan


Bangunan di kawasan office PT
Adaro Indonesi Site Dahai menempati
kawasan seluas 5 hektar. Dengan
perkembangannya perkantoran dan fasilitas
penunjang lainya berada di seputaran
fasilitas IPP.
Tabel 1. Dimensi Bangunan
Nama Bangunan Tinggi Panjang Lebar Luas (M3)
Kantor Departemen Humas 7,5 35 10 350
Kantor Departemen LM 7,5 25 10 250
Kantor Departemen CR&M 6 16 8.5 136
Kantor Departemen GA 6 20 6 120
Ruang Pembangkit 7,5 8.5 6 51
Mushola dan Pos Keamanan 6 6 8 48
Ruang Trafo 4 4 4 16
Guest House (Aula) 7,5 25 10 250
Mess Ulin 7,5 16 8 128
Mess Bengkirai 7,5 20 8 160
Mess Paringin 7,5 25 5 125
Mess Tutupan 7,5 25 5 125
Mess Warukin 7,5 20 5 100
Mess Meranti 11 16 4 64
Ruang Server dan Telecomunikasi 4 6 4 24
Dapur dan kantin 7,5 25 8 200
Heliped - 20 20 400
Gambar 2. FlowChart Pengolahan dan
Analisis Data Dikarenakan kontur permukaan
tanah yang tidak sama menjadikan tinggi
bangunan terhadap IPP juga menjadi
berberbeda berbeda terdapat 15 meter
perbedaan tinggi antara permukaan tanah
terendah dengan dengan permukaan tanah

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|13


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

tertinggi didaerah PT Adaro Indonesia site 4. Perhitungan Kepadatan Sambaran Pertir


Dahai. Ketanah
Untuk menghitung kepadatan
3. Nilai Kebutuhan Installasi Penyalur Petir sambaran petir ketanah, informasi nilai
Untuk menilai kebutuhan bangunan hari guruh (IKL) sangatlah penting
akan adanya IPP dapat dilakukan dengan 2 dikarenakan daerah tabalong adalah
persamaan atau standar penilaian seperti perbatasan diantara Kalimantan Selatan
standart penilaian PUIPP atau NFPA 780. dan Kalimantan Utara maka nilai hari
Kedua standar penilaan kebutuhan guruh yang digunakan adalah rata-tata dari
bangunan akan IPP memiliki beberapa kedua daerah tersebut yaitu 42.68. Nilai
perbedaan dalam mengkategorikan setiap IKL dapat mengunakan SNI-03-7015-
parameter indeknya, seperti PUIPP 2004, dan bedasarkan informasi dari
mempertimbangankan jumlah hari guruh BMKG Jumlah curah hujan rata-rata
(IKL) dalam menilai kebutuhan bangunan pertahun 500 mm, maka nilai kepadatan
akan IPP sedangkan NFPA 780 sambaran petir ke tanah dapat kita hitung
mengunakan jumlah hari guruh (IKL) dengan mengunakan persamaan 4:
sebagi pembagi penilaian. Kategori setiap
parimeter baik dapat dilihat pada halaman 𝐹𝑔 =
lampiran dihitung menggunakan 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛
4 𝑥 10−3 𝑥(𝐼𝐾𝐿)0.8 𝑥(𝑃)0.5 𝑘𝑚2 −𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
persamaan 1 dan persamaan 2.
………….. Persamaan 4.
𝐹𝑔 = 4 𝑥 10−3 𝑥(42.68)0.8 𝑥(500)0.5
Tabel 2. Penilaian kebutuhan bangunan
terhadap IPP dengan persamaan PUIPP 𝐹𝑔 = 0.0145𝑥20.14𝑥22.36
𝑆𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛
Nama Bangunan Indeks A Indeks B Indeks C Indeks D Indeks E
Nilai
Perkiraan Bahaya Pengamanan
𝐹𝑔 = 𝟔. 𝟓𝟑 𝑘𝑚2 −𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan (R )

Kantor Departemen Humas 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan


Kantor Departemen LM 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan
Kantor Departemen CR&M 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan Arus Petir :
Kantor Departemen GA 3 2 2 1 6 14 Besar Sangat Dianjurkan −3 𝑥 𝐿𝑖]𝑥[−2.4 𝑥 10−4 𝑥 𝐴]}
Ruang Pembangkit 3 2 2 1 6 14 Besar Sangat Dianjurkan 𝐼 = 29,5 𝑥 𝐹𝑔0.3 𝑥 𝑒 {[−4.14 𝑥 10
……………Persamaan 3.
Mushola dan Pos Keamanan 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan
Ruang Trafo 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan
Guest House (Aula) 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan −3 𝑥 2.8]𝑥[−2.4 𝑥 10−4 𝑥 600]}
Mess Ulin 3 2 2 0 6 13 Agak Besar Dianjurkan 𝐼 = 29,5 𝑥 70.3 𝑥 𝑒 {[−4.14 𝑥 10
Mess Bengkirai
Mess Paringin
3
3
2
2
2
2
1
1
6
6
14
14
Besar
Besar
Sangat Dianjurkan
Sangat Dianjurkan 𝐼 = 29,5 𝑥 70.3 𝑥 𝑒 0.0014
Mess Tutupan
Mess Warukin
3
3
2
2
2
2
1
1
6
6
14
14
Besar
Besar
Sangat Dianjurkan
Sangat Dianjurkan
𝐼 = 29,5 𝑥1,792𝑥 𝑒 0.0014
Mess Meranti 3 2 2 1 6 14 Besar Sangat Dianjurkan 𝐼 = 𝟓𝟐, 𝟖𝟖 kA
Ruang Server dan Telecomunikasi 3 2 2 1 6 14 Besar Sangat Dianjurkan
Dapur dan kantin 3 2 2 1 6 14 Besar Sangat Dianjurkan
Heliped
Kecuraman Arus Petir :
𝑑𝑖
Tabel 3. Penilaian kebutuhan bangunan (𝑑𝑡) = 1.23 𝑥 𝐼 0.7 𝑘𝐴/
terhadap IPP dengan persamaan NFPA 780 𝑢𝑠………………….. Persamaan 5.
Nilai
Indeks A Indeks B Indeks C Indeks D Indeks E Indesk F Kebutuhan Perkiraan Bahaya
Nama Bangunan (R )
Kantor Departemen Humas 3 3 7 1 6 1 20 Sangat Perlu
Kantor Departemen LM
Kantor Departemen CR&M
3
3
3
3
7
7
1
1
6
6
1
1
20
20
Sangat Perlu
Sangat Perlu
Dimana:
Kantor Departemen GA 3 3 4 2 6 1 18 Sangat Perlu
Ruang Pembangkit 8 3 4 2 6 1 23 Sangat Perlu
Mushola dan Pos Keamanan 9 3 7 1 6 1 26 Sangat Perlu I = Arus Puncak Petir (KA) = 52,88 kA
Ruang Trafo 3 3 7 1 6 1 20 Sangat Perlu
Guest House (Aula) 9 3 7 1 6 1 26 Sangat Perlu
Mess Ulin 3 3 7 1 6 1 20 Sangat Perlu
Mess Bengkirai 3 3 1 4 6 1 17 Sangat Perlu 𝑑𝑖
Mess Paringin 3 3 1 4 6 1 17 Sangat Perlu
( ) = 1.23 𝑥 52,880.7 𝑘𝐴/𝑢𝑠
Mess Tutupan
Mess Warukin
3
3
3
3
1
1
4
4
6
6
1
1
17
17
Sangat Perlu
Sangat Perlu 𝑑𝑡
Mess Meranti
Ruang Server dan Telecomunikasi
3
8
3
3
1
1
4
4
6
6
1
1
17
22
Sangat Perlu
Sangat Perlu
𝑑𝑖
Dapur dan kantin 3 3 1 4 6 1 17 Sangat Perlu ( ) = 1.23 𝑥 16,08 𝑘𝐴/𝑢𝑠
𝑑𝑡
𝑑𝑖
( ) = 𝟏𝟗. 𝟕𝟕𝟖𝟒 𝑘𝐴/𝑢𝑠
𝑑𝑡

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|14


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

Jarak Sambar Petir :


𝑟𝑠 = 6,7 𝑥 𝐼 0,80 (Amstrong dan Whitehead) c. RH Gold
……….. Persamaan 6. 𝑟 = ℎ 𝑥 tan 𝛼
𝑟𝑠 = 7,1 𝑥 𝐼 0,75 (Brown dan Whitehead) 𝑟 = 45 𝑥 tan 41,22
……….….. Persamaan 7. 𝑟 = 𝟑𝟗, 𝟒𝟐 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
0,65
𝑟𝑠 = 10 𝑥 𝐼 (RH Gold)
………………………….. Dengan demikian, setelah
Persamaan 8. didapatkan nilai-nilai seperti jarak sambaran
1) 𝑟𝑠 (Amstrong dan Whitehead) = petir, sudut perlindungan dan radius daerah
6,7 𝑥 52,880,80 = 160.21 meter perlindungan baik menurut pendapat
2) 𝑟𝑠 (Brown dan Whitehead) = Amstrong dan Whitehead, Brown dan
7,1 𝑥 52,880,75 = 139.22 meter Whitehead, RH Gold, dapat memberikan
3) 𝑟𝑠 (RH Gold) = 10 𝑥 52,880,65 = informasi tentang perbandingan antar nilai-
131,86 meter nilai tersebut.
Sudut perlindungan dan radius daerah
lindung : Tabel 4. Perbandingan Sudut Perlindungan
ℎ dan Radius Perlindungan
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 [1 − 𝑟𝑠] ……………… Pendekatan / Persamaan
Tinggi Finial Jarak Sambar
Sudut Perlindungan (α) Radius Perlindungan (m)
(m) Petir (m)
Persamaan 9. Amstrong dan Whitehead
Brown dan Whitehead
45
45
160.21
139.22
45.97
42.61
46.55
41.38
RH Gold 45 131.86 41.22 39.42

Penilaian Sudut Perlindungan:


a. Menurut Amstrong dan Whitehead Dengan data-data tersebut dapat
45 kita gunakan dalam mengilustrasikan sudut
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 [1 − ] perlindungan dan radius daerah lindung
160,21
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛[0.719] yang terbentuk dari IPP yang terpasang
𝛼 =45.97 o dengan mengkolaborasikan data lapangan
b. Brown dan Whitehead atau As Build Draw / Peta bangunan.
45
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 [1 − ] IV. KESIMPULAN
139,22
1. Kondisi Infra struktur IPP Eksternal
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛[0.677]
yang terpasang di PT Adaro Indonesia
𝛼 =42,61 o
c. RH Gold site Dahai sudah sesuai karena telah
45 terdiri dari unit penerima, unit
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 [1 − ] penghatar, unit pembumian dan
131,86 dilengkapi dengan penghitung serangan
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛[0.659]
petir.
𝛼 = 41.22 o 2. Idetifikasi kebutuhan bangunan-
bangunan terhadap IPP sangatlah
Sedangkan nilai dari radius daerah
diperlukan yang terlihat pada hasil
lindung dapat menggunakan persamaan 10.
penilaian dengan PUIPP dan NFPA-
a. Menurut Amstrong dan Whitehead
780.
𝑟 = ℎ 𝑥 tan 𝛼 3. Dengan pendekatan penilaian Sudut
𝑟 = 45 𝑥 tan 45,97 perlindungan maka, didapakan 62,5 %
𝑟 = 𝟒𝟔, 𝟓𝟓 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 Bangunan-bangunan belum terlindugi
b. Brown dan Whitehead dan 37.5 % bangunan terlindungi oleh
𝑟 = ℎ 𝑥 tan 𝛼 IPP yang telah terpasang.
𝑟 = 45 𝑥 tan 42,61
𝑟 = 𝟒𝟏, 𝟑𝟖 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|15


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 – 4296

4. Dengan menggunakan data-data berupa


as build draw serta nilai yang
didapatkan dengan pendekatan sudut
perlindungan dan radius perlidungan
dapat menggambarkan luas daerah
lidung dan sudut yang terbentuk dari
IPP yang terpasang.

DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-7015-2004 Sistem proteksi petir pada
bangunan gedung.

SNI 03-7014.1-2004 Proteksi bangunan terhadap


petir – Bagian 1 Prinsip umum

Peraturan Umum Ilmu Penagkal Petir (PUIPP)


untuk banguan di Indonesia.

Peraturan Umum Installasi Listrik (PUIL) 2011

NFPA 780. 1997 Standart for the installastion of


lightning protection system.

Faisal Adil Sinaga, Ansyori, 2015 Journal


Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
“Evaluasi sistem proteksi petir menara
telekomunikasi PT dayamitra
telekomunikasi (telkom group) simpang
timbangan indralaya”.

Sepannur Bandri, 2012 Journal Teknik Elektro


Institut Teknologi Padang “Perancangan
instalasi penangkal petir eksternal
gedung bertingkat (aplikasi balai kota
pariaman).
JAG Group Tower. 2018.
https://pakarpetir.co.id/ penangkal-petir-
rumah/
Diakses tanggal 12 Juli 2020.

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 Page|16

Anda mungkin juga menyukai