Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Kode Dokumen : FM/FT-TE/AKD/046 Area Dokumen : Jur. Teknik Elektro
Tanggal Berlaku : 10-11-2010 Revisi : -
Tanggal Revisi : Halaman : 1 dari ….
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
Kode & Mata Kuliah : Teknik Tegangan Tinggi (TTL) – Reg. Sore / PJJ
Nama Dosen Pengampu : Handoko Rusiana Iskandar, S.T., M.T.
Waktu / Sifat Ujian : 90 Menit / Online
Program Pendidikan/Kelas : Sarjana / Reg. Sore - PJJ
Tanggal / Bulan / Tahun : 9 Juli 2023
Semester : Genap TA. 2022/20223
UJIAN UTAMA
Tata Tertib:
1. Kerjakan yang dianggap mudah dahulu. Dilarang mencontek/bertanya kepada orang lain
2. Kerjakan sesuai dengan kemampuan sendiri. Berdoa sebelum mulai menerjakan Soal
3. Periksa kembali lembar jawaban sebelum disubmit.
4. Waktu untuk menjawab Soal maksimal 90 menit

Essay
1. Apa yang anda bisa jelaskan tentang sistem Proteksi Teknik Tenaga Listrik yang berhubungan
dengan:
a. Equipment Tenaga Listrik
b. Hazard area di Industri Manufaktur / Produksi
c. Hazard area di Sistem Pembangkit Tenaga Listrik
2. Apa yang mampu anda Jelaskan mengenai fungsi – fungsi relay berdasarkan ANSI Code sistem
proteksi tenaga listrik!
3. Apa yang mampu anda Jelaskan mengenai prosedur instalasi sistem proteksi (ambil salah satu
contoh aplikasinya dalam perencanaan ketenagalistrikan!
4. Lakukan riset sederhana mengenai Operasi dan Maintenance dalam Peralatan Sistem Proteksi
tenaga listrik.

==========Semoga Sukses=========

Di buat oleh : Di Verifikasi oleh : Di Validasi oleh :


Dosen Pembina Mata Kuliah Ketua KBK Ketua Jurusan / Prodi D3 Teknik Elektro

------------------------------------ ----------------------------------------
Handoko Rusiana I, S.T., M.T. NID. NID.
NID. 412183288
1) Proteksi pada
a) Sistem proteksi pada peralatan tenaga listrik adalah serangkaian alat yang dipasang pada
sistem tenaga listrik untuk mengurangi gangguan, mencegah gangguan, dan melindungi
peralatan apabila tetap terjadi gangguan untuk mencegah kerugian peralatan sistem
tenaga yang lebih besar.
b) Hazard area manufaktur, peralatan mesin di industri manufaktur menggunakan daya
listrik yang sangat besar untuk melakukan kegiatan manufaktur seperti memotong,
memindahkan, bending, memanaskan dsb, Peran dari mesin mesin ini sangat vital, maka
dari itu serangkaian peralatan pelindung digunakan untuk menjaga keselamatan mesin
dan operator agar produksi bisa dilakukan secara kontinyu. Daya listrik sebelum masuk
ke peralatan industri perlu dijaga oleh beberapa pengaman seperti Voltage regulator,
Pembatas arus lebih (CB), dan pendeteksi arus bocor (ELCB atau RCBO) untuk
menjamin alat bekerja dalam keadaan yang aman, kemudian perlindungan tambahan
seperti penangkal petir untuk mencegah gangguan dari sambaran petir pada saluran daya
utama, grounding & bonding untuk mencegah adanya listrik statis yang bisa memicu
spark.
c) Hazard area pembangkit, pada pembangkit terdapat potensi potensi bahaya selama
pembangkit beroperasi, baik bahaya bagi peralatan maupun bahaya bagi manusia, selama
beroperasi pembangkit akan mengkonversi suatu daya dari poros penggerak yang
dikople dengan generator untuk menghasilkan tenaga listrik, tenaga listrik ini memiliki
daya yang sangat besar dan dioperasikan di keadaan yang minim terhadap error (kritis),
sehingga dalam penggoperasiannya perlu dijaga ketat agar tidak melebihi batas
kemampuan peralatan, dalam keadaan idealnya saat generator dioperasikan pada suatu
setting tertentu maka generator akan bekerja pada setting tersebut selamanya tapi
kenyataannya generator yang terhubung kejaringan bisa terganggu oleh keadaan jaringan
seperti faktor daya, arus balik, gangguan petir dsb. gangguan gangguan ini dapat
membatasi kerja generator atau bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada generator
sehingga diperlukan peralatan proteksi yang cukup kompleks, seperti proteksi suhu kerja,
proteksi arus balik, proteksi arus lebih, proteksi hubung singkat, proteksi putaran terlalu
cepat/rendah, dsb. Manusia yang bekerja pun memiliki potensi yang tinggi untuk
tersengat arus yang besar ini apabila faktor faktor keamanan tidak diperhatikan seperti
Isolasi yang baik, pentanahan yang baik, serta marka area yang berbahaya.

2) ANSI code digunakan untuk memberikan standar penamaan terhadap peralatan peralatan listrik
tergantung dari fungsi peralatan, cara kerja, media kerja dsb untuk memudahkan pengguna
dalam menentukan dan menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan masing masing.
Dalam ANSI terdapat beberapa code untuk Relay seperti
a) Over Voltage relay/ Under Voltage= relay yang aktif apabila tegangan antar fasa atau
fasa ke netral melebihi batas yang telah disetting
b) Over Speed Relay/ Under speed relay= relay yang dipasang untuk mendeteksi kecepatan
putaran akibat kehilangan beban di jaringan.
c) Over Frequency Relay/Under Frequency= relay untuk mendeteksi perubahan frequensi
akibat perubahan kecepatan putaran
d) Over Temperature= relay untuk mendeteksi temperature yang berlebih dari suatu
jaringan daya guna mencegah fault pada konduktor yang memuai akibat panas maupun
isolator yang bisa terbakar.
e) dll.
3) Prosedur instalasi proteksi
a) dalam menentukan sistem proteksi perlu kita perhatikan variabel apa saja yang penting
untuk dijaga, misal objek yang ingin diamankan adalah motor/ generator maka akan
esensial untuk memiliki over speed/ under speed protection, sedangkan trafo tidak
memerlukan overspeed/ underspeed protection karena tidak memiliki objek yang
berputar didalammnya.
b) setelah mengetahui dengan baik objek yang ingin dilindungi, kita akan lebih mudah
dalam menentukan proteksi yang diperlukan
c) apabila benda berputar, maka akan esensial memiliki proteksi kecepatan,
d) apabila saat beroperasi dapat timbul panas, maka perlu proteksi thermal seperti
pendinginan dan relay yang mampu mendeteksi kenaikan terperature atau bahkan
memutus daya seketika ketika temperature melewati batas kritis
e) apabila dioperasikan secara singkron dengan mesin lain maka perlu proteksi frequensi
f) proteksi beban lebih. proteksi hubung singkat bisa menjadi salah satu proteksi yang
secara mendasar diperlukan dibanyak peralatan
g) setelah semua proteksi sudah dirasa cukup, maka kita perlu mengujinya. pengujian awal
kita akan uji dengan software tertentu seperti ETAP untuk melihat apakah proteksi yang
kita desain sudah sesuai dengan harapan kita.
h) bila hasil simulasi sudah sesuai dengan apa yang diperkirakan, maka sistem proteksi
sudah bisa untuk dibeli dan dipasangkan secara nyata, namun apabila terdapat eror
seperti proteksi tidak bekerja sebagaimana mestinya maka desain harus di periksa ulang
dan disesuaikan kembali
i) untuk pengujian terakhir dapat dilakukan setelah sistem terpasang dengan benar
dilapangan, kemudian melakukan pengujian proteksi dengan memeberikan gangguan
gangguan buatan yang mensimulasikan gangguan nantinya untuk menguji apakah
proteksi benar benar bekerja dengan baik
4) pengujian proteksi(maintance)
a) dilakukan pengujian sensitivitas
b) diuji seberapa besar deviasi kemampuan alat proteksi saat ini dibandingkan dengan saat
komisioning awal
c) pembersihan berkala terhadap residu residu yang dapat mengganggu kerja proteksi
seperti debu, minyak,dll yang dapat berkumpul akibat aktifitas dilapangan maupun
lingkungan kerja

Anda mungkin juga menyukai