Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG :

Peran masjid pusat perbelanjaan dalam syiar Islam di perkotaan menjadi


penelitian mengingat masjid merupakan pusat kegiatan ibadah dan
pembinaan umat Islam dan khususnya pada pusat perbelanjaan akan
menjadi syiar Islam di perkotaan.
Seperti Firman Allahu Ta’ala :

‘’ Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah
lebih pantas engkau melaksanakan shalat di dalamnya, Di dalamnya ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri , Allah menyukai orang – orang
yang bersih ’’ 1)

Allahu Ta’ala telah berfirman :

‘’ Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang – orang


yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap melaksanakan
shalat , menunaikan zakat dan tidak takut kepada apapun kecuali kepada
Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang - orang yang mendapat
petunjuk “”. 2)

Keberadaan masjid di pusat perbelanjaan sangat penting untuk


mendukung terselenggaranya aktivitas ibadah yang dipadukan dengan
dinamika pembinaan umat Islam sehingga menjadi syiar Islam di pusat
kegiatan ekonomi dan sosial seperti mall - pusat perbelanjaan di perkotaan.

Kedudukan masjid juga dapat mempengaruhi umat Islam yang sedang


berkunjung di mall sebagai pusat perbelanjaan dalam syiar Islam melalui
adzan sebagai panggilan untuk menunaikan ibadah shalat.

Adapun faktor subyektif yang mempengaruhi Peneliti melakukan studi


masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka, yaitu :

a) Keberadaan masjid menjadi sangat penting sebagai sarana ibadah


dan pembinaan umat Islam sebagai pengunjung Mall
b) Keberadaan masjid pusat perbelanjaan mempengaruhi dinamika
dakwah dan Syiar Islam di perkotaan
c) Tatakelola masjid yang baik dapat menjadi referensi Standar
Manajemen Masjid Mall di Wilayah Kota Administratif DKI Jakarta

Demikian Peneliti melakukan pemilihan Studi Masjid Al – Ikhlas Mall Kota


Kasablanka dengan mencermati faktor subyektif Peneliti,Urgensi dan
Signifikasi keberadaan masjid yang mempengaruhi Syiar Islam di perkotaan.
2

B. PERUMUSAN MASALAH :

Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka mempunyai peran penting dan


strategis sebagai pusat kegiatan ibadah dan pembinaan umat Islam yang
mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut.

Peneliti merumuskan peran masjid Al-Ikhlas pusat perbelanjaan dalam


syiar Islam di perkotaan sebagai berikut :

1. Bagaimana mengelola Masjid Pusat Perbelanjaan sebagai tempat


kegiatan ibadah dan pembinaan umat Islam di perkotaan…?

2. Bagaimana Masjid Pusat Perbelanjaan berperan dalam syiar Islam di


perkotaan…?

C. TUJUAN PENELITIAN :

Tujuan Studi masjid Al-Ikhlas mall Kota Kasablanka. sebagai berikut


:
a. Mengetahui manajemen Operasional dan Pemeliharaan Masjid Al-Ikhlas
Mall Kota Kasablanka,

b. Mengetahui peran masjid Al-Ikhlas mall Kota Kasablanka sebagai pusat


kegiatan ibadah dan pembinaan umat Islam pengunjung mall

c. Mengetahui potensi masjid yang keberadaannya di pusat perbelanjaan


dalam mendukung syiar Islam di perkotaan.

D. KEGUNAAN PENELITIAN :

Peneliti mendapakan manfaat, Studi Masjid Al – Ikhlas sebagai berikut


:
a. Ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan operasional dan pemeliharaan
masjid di pusat perbelanjaan,

b. Memahami fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan umat


Islam serta peranan masjid dalam menegakkan syiar Islam dilingkungan
Pusat Perbelanjaan di perkotaan

c. Memahami pengaruh gerai Food, Fun, Fashion dan Finance (4F) Pusat
Perbelanjaan terhadap dinamika kegiatan ibadah di masjid mall perkotaan.

d. Memahami potensi dakwah dan syiar Islam atas keberadaan masjid di


pusat perbelanjaan
3

E. KERANGKA TEORI

Peran Masjid Pusat Perbelanjaan dalam Syiar Islam di Perkotaan yang


menjadi tema tugas penelitian mempunyai deskripsi dalam Kerangka Teori
sebagai berikut :

1. Masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan sarana pembinaan umat Islam
memerlukan pengelolaan dengan manajemen operasioanal dan
pemeliharaan masjid yang baik, Masjid Al – Ikhlas Pusat Perbelanjaan
Kota Kasablanka mempunyai peran strategis dan penting untuk
mendukung syiar Islam di lingkungan kegiatan ekonomi dan sosial
perkotaan Jakarta.

2. Pusat Perbelanjaan, Merupakan pusat kegiatan usaha,ekonomi dan sosial


dengan sarana yang mendukung kebutuhan hidup penduduk di
perkotaan.

3. Syiar Islam, Merupakan rasa membesarkan nilai – nilai Islam yang dimiliki
oleh setiap Muslim sebagai bagian dari proses mengingatkan manusia
dalam mengagungkan Allah Yang Maha Suci .

4. Perkotaan adalah wilayah populasi manusia yang relatif besar dan terukur
dari luas wilayah, jumlah penduduk maupun skala aktivitas ekonomi dan
sosial.

F. METODE PENELITIAN :

1. Prosedur Penelitian :

Lembaga Koordinasi Dakwah Islam Provinsi DKI Jakarta. menerbitkan Surat


Nomor : 14/PKM-KODI/X/2019, Tanggal, 9 Oktober 2019 yang ditujukan kepada
Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas- Maii - Kota Kasablanka Jakarta, Perihal idzin
melakukan pengambilan data untuk penelitian Mahasiswa PKM - Angkatan XXVI /
2019 KODI Provinsi DKI Jakarta.

Selanjutnya, Studi Masjid Al Ikhlash Mall Kota Kasablanka, dimulai dengan


tahapan langkah peneltian yang didudukung dengan wawancara dan survey
lingkungan dan pengunjung masjid.
4

2. Tahapan Langkah Penelitian :

a) Menentukan Spesifikasi Masalah dan Judul Risalah Penelitian


yang akan menjadi tugas penelitian
.
b) Membuat Daftar Hadir Peneliti dan Jadual Penelitian sebagai
media untuk koordinasi dalam menentukan waktu ideal penelitian.

c) Melaksanakan Metodologi Penelitian sesuai Prosedur KODI


Provinsi DKI Jakarta

3. Survey dan Wawancara :

Penelitian dimulai dengan melakukan survey lingkungan eksternal


masjid yang terdiri dari gerai-gerai Food,Fun,Fashion dan Finance yang
terdekat dengan keberadaan Masjid Al-Ikhlas Kemudian secara langsung
Peneliti melakukan wawancara kepada Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ikhlas
dalam hal ini Supervisor Masjid Al-Ikhlas yang menjadi nara sumber. serta
survey tertutup kepada Responden yaitu Pengunjung Masjid Al-Ikhlas Mall
Kota Kasablanka.

Melalui proses tahapan penelitian tersebut, maka Peneliti


mendapatkan data valid mengenai pengaruh internal kegiatan masjid dan
eksternal aktivitas Pusat Perbelanjaan terhadap dakwah dan syiar Islam di
Mall perrkotaan seperti Mall Kota Kasablanka.
5

BAB II KAJIAN TEORI

Deskripsi Teori :

1. Masjid :

Masjid, Sebagai pusat beribadah dan pembinaan umat mempunyai


peran yang penting dan strategis dalam mengembangkan Syiar Islam di
Pusat Perbelanjaan. Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau
Muslim. Masjid artinya tempat sujud dan sebutan lain di Indonesia adalah
Musholla, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi Masjid
yang tidak digunakan untuk sholat Jum’at dan umumnya berukuran kecil.
3)
2. Pusat Perbelanjaan :

Pusat Perbelanjaan, adalah sekelompok penjual eceran dan


usahawan komersial lainnya yang merencanakan, mengembangkan,
mendirikan, memiliki dan mengelola sebuah property tunggal.

Pada lokasi properti ini berdiri disediakan juga tempat parkir. Tujuan
dan ukuran besar dari Pusat Perbelanjaanditentukan dari karakteristik pasar
yang dilayani. Konfigurasi umum Pusat Perbelanjaan adalah gedung tertutup
dan pasar terbuka sehingga merupakan pusat kegiatan usaha,ekonomi dan
sosial dengan sarana yang mendukung kebutuhan hidup penduduk di
perkotaan.4)

3. Syiar Islam :

Syiar Islam, Merupakan tindakan atau upaya untuk menyampaikan


dan memperkenalkan berbagai hal dalam Islam.

Syiar berasal kata Syu’ur yang bermakna rasa . Syiar menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalahterdiri 2 kata Syi dan Ar , Ar berarti kemulian
atau kebesaran. Syiar bias diartikan juga menyampaikan kabar berita kepada
orang –orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.5)

Syiar diagungkan sebagai manifestasi bentuk rasa taqwa.

Firman Allah dalam Al Qur’an :

‘’ Demiikianlah Perintah Allah, barangsiapa mengagungkan syiar –syiar


Allah ,maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati ‘’ 6)
6

Sebagai Umat Islam, Syiiar Islam itu sangat penting. Syiar Islam bisa lewat
tauladan, tausiah, dakwah, kesenian atau semacam gabungannya sehingga
membesarkan nilai – nilai Islam yang dimiliki oleh setiap Muslim sebagai bagian dari
proses mengingatkan manusia dalam mengagungkan Allah Yang Maha Suci .

4. Perkotaan :

Kawasan Perkotaan ( urban ) adalah wilayah yang mempunyai


kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. 7)

5. Manajemen :

Sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh


sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut dengan cara bekerjasama memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.8),
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis yaitu
Menagement yang artinya, seni dalam mengatur dan melaksanakan.
Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan,
pengkoordinasian,pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran seccara efisien dan efektif.

6. Gaya Hidup ( Life Style ) :

Gaya Hidup (Life Style),adalah bagian dari kebutuhan sekunder


manusia yang biasa berubah tergantung pada zaman atau keinginan
seseorang untuk mengubah gaya hidupnya.9)
Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh Psikolog Austria, Alfred Adler
pada tahun 1929.
7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Latar :
Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka yang keberadaannya di Pusat
Perbelanjaan yang besar di Jakarta, dibangun dan beroperasi pada tahun
2012 dengan kapasitas jama’ah masjid sebanyak 800 ( delapan ratus ) orang.
Masjid Al-Ikhlas berada di Lower Ground - LG Mall Kota Kasablanka yang
strategis dan mudah dijangkau bagi Pengunjung Mall yang akan melakukan
ibadah shalat serta kegiatan pembinaan umat seperti kajian Islam.
Korelasi antara Masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan pembinaan
umat dengan Pusat Perbelanjaan yang berfungsi sebagai sarana aktivitas
sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat perkotaan menjadi penting dan
sangat berperan dalam mempengaruhi dinamika syiar Islam di Pusat
Perbelanjaan – Mall Kota Kasablanka Jakarta.
Dinamika peran Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dalam syiar
Islam tercermin pada saat jam operasional masjid mulai pukul 10.00 WIB
ssampai dengan pukul 22.00 WIB,
Khusus pada hari Jum’at, kapasitas masjid Al-Ikhlas tidak dapat menampung
jama’ah shalat jum’at yang lebih dari 2.000 Orang, sehingga memerlukan
tambahan ruang Baseman 1 dan Baseman 2 untuk mendirikan shalat Jum’at
sebagai bagian dari syiar Islam di Mall – Pusat Perbelanjaan Jakarta.
.
B. Entri dan Kehadiran Peneliti :

Kehadiran Peneliti dan aktivitas penelitian disajikan sesuai dengan Daftar


Hadir Peneliti yang merupakan presentasi Peneliti dalam melaksanakan tugas
akhir menyusun Risalah Ilmiah sebagai persyaratan kelulusan Mahasiswa
PKM KODI Provinsi DKI Jakarta Angkatan XXVI / 2019, seperti terlampir.

C. Teknik Pengumpulan Data :

Peneliti mengumpukan data sebagai hasil penelitian :


a. Melakukan kegiatan di dalam Masjid Al-Ikhlas ( aktivitas Internal ), yaitu :

1. Wawancara dan audiensi secara langsung dengan Dewan Kemakmuran


Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka.

2. Survey tertutup , Pengunjung Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka.


8

b. Melaksanakan kegiatan di luar Masjid Al-Ikhlas (aktivitas eksternal).yaitu :

1. Survey di luar lingkungan masjid dengan mendata pengaruh gerai - gerai


4 F. terhadap Pengunjung Mall Kosa Kasablanka.

2. Survey kekuatan suara adzan – panggilan shalat kepada Pengunjung Mall


Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka.
9

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN :

1. MASJID AL- IKHLAS MALL KOTA KASABLANKA :


a. Sejarah Berdirinya Masjid :
Keberadaan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka berdiri pada tahun
2012 yang sebelumnya telah ada fasilitas ibadah yaitu Mushalla Al-Ikhlas.
Mushalla Al-Ikhlas sebagai tempat dan sarana iibadah yang terbatas
kapasitasnya dan seiring dengan berkembangnya aktivitas Mall sebagai
Pusat Perbelanjaan dan meningkatnya jumlah Pengunjung Mall Kota
Kasablanka mempengaruhi daya tampung tempat ibadah tersebut. maka
Mushalla Mall dikembangkan menjadi Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka.

b. Tujuan Mendirikan Masjid :


Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dibangun dengan tujuan untuk
memberikan fasilitas ibadah yang memadai bagi Pengunjung Mall Kota
Kasablanka sehingga sebagai pusat perbelanjaan modern perkotaan dapat
memberikan ‘‘ Light up the color of your life “ kepada stake holder Mall Kota
Kasablanka Jakarta.

c. Letak Geografis Masjid :


Masjid Al-Ikhlas terletak di Lower Ground Mall Kota Kasablanka yang
berada di Jalan Kasablanka Raya Kav. 88 Menteng Dalam , Tebet Provinsi
DKI Jakarta 12870 – Indonesia.

d. Program Kegiatan Masjid :


Program Kegiatan Masjid Ikhlas Mall Kota Kasablanka :
1. Aktivitas Ibadah Shalat Jamaah Pengunjung Mall Kota Kasablanka
2. Kegiatan Shalat Jumat Pengunjung Mall Kota Kasablanka
3. Kegiatan Pembinaan Umat, yaitu :
a. Kajian Islam Tausiyah Dhuhur
b. Santunan Anak Yatim dan Dhaufa
c. Santunan Kemanusiaan
d. Buka bersama Shaum Sunah
e. Pembagian Hewan Qurban
f. Perpustakaan Masjid
10

e. Prasarana dan Sarana Masjid :

Prasarana dan Sarana Masjid Al-Ikhlas disediakan oleh Manajemen Mall


Kota Kasablanka sehingga Operasional dan Pemeliharaan Masjid Al-Ikhlas
Mall Kota Kasablanka terdukung penuh Manajemen Mall Kota Kasablanka
Jakarta.

f. Pengurus DKM dan Pengelola Masjid :

Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al - Ikhlas Mall Kota Kasablanka


Jakarta secara struktur organisasi mempunyai Ketua Umum dan Ketua
Pelaksana yang berada di Manajemen Mall Kota Kasablanka sedangkan
untuk operasional Masjid Al-Ikhlas diamanahkan kepada Supervisor Masjid
Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka yang mengelola operasional masjid bersama
9 (Sembilan) staf pelaksana kegiatan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka

Pengelola Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka membagi tugas


mengelola masjid dalam 2 ( dua ) shift kerja yaitu :

1. Jam kerja I : 10.00 – 20.00 WIB


2. Jam kerja II : 12.00 – 21.00 WIB

Untuk jam operasional Masjid Al – Ikhlas, dibuka pada pukul 10.00 WIB dan
ditutup pada pukul 22.00 WIB Setiap hari operasional Mall Kota Kasablanka
Jakarta.

g. Memakmurkan Masjid sebagai Syiar Islam Masjid Al - Ikhlas

Peran Masjid Al-Ikhlas sebagai tempat ibadah dan pembinaan umat yang
menjadi pengunjung Pusat Perbelanjaan dalam syiar islam perkotaan tercermin dari
realisasi pelaksanaan Program Kegiatan Masjid Al-Ikhlas yang dapat diuraikan
sebagai berikut :

1. Aktivitas Ibadah Shalat berjamaah Pengunjung Mall Kota Kasablanka :


a. Adzan , Panggilan untuk mendirikan shalat :

Pada saat waktu shalat telah memasuki waktunya, maka Operator Mall Kota
Kasablanka mengumumkan kepada Pengunjung Mall melalui suara Operator di luar
Masjid dan adzan dikumandangkan di dalam Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka.

b. Mengatur Pengunjung Masjid Al-Ikhlas :

Pengunjung Masjid Al-Ikhlas sebelum memasuki Masjid akan disambut oleh


Customer Service yang bertugas mengelola Locker dan Penitipan barang
Pengunjung Masjid dan diarahkan untuk swalayan menggunakan locker yang
tersedia atau diterima langsung oleh Customer Service barang yang dititipkan
11

dengan mengganti dengan kunci locker sesuai nomornya. Khusus Pengunjung Pria
disediakan tas tempat sepat\ yang dapat dibawa masuk ke dalam masjid.

Pengunjung masjid Wanita diberikan tempat terpisah baik locker, tempat duduk
melepas sepatu , tempat wudhu dan pintu masuk ke masjid. Pada saat masuk dari
pintu lobby masjid diberikan ‘ line pembatas ‘supaya tertib sesuai pintu masuk ke
masjid yang sudah terpisah antara Jamaah Masjid Pria dan Jamaah Masjid yang
Wanita.

c. Mengatur Pelaksanaa Shalat berjamaah :

Pasca pengumuman waktu shalat dari Operator Mall dan adzan sebagai
panggilan untuk menegakkan shalat, Pengunjung Mall yang mengikuti shalat
berjamaah akan menanti saat Iqamat sekitar 10 ( sepuluh ) menit dan setelah shalat
berjamah yang pertama selesai, maka Imam Shalat langsung mengatur jamaah
yang telah selesai shalat untuk mundur ke shaf belakang sehingga memberikan
tempat shalat kepada pengunjung masjid berikutnya untuk mengikuti shalat
berjamaah yang kedua dan seterusnya diatur sedemikian untuk menghidari Imam
shalat lebih dari 1 ( satu ) imam. Keberadaan Imam Shalat berjamah oleh Pengelola
Masjid Al-Ikhlas Mall disiapkan hingga shalat berjamaah yang ke 5 ( lima ) karena
banyaknya Pengunjung Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka yang antri untuk
melaksanakan shalat berjamaah.

d. Kegiatan Shalat Jumat Pengunjung Mall Kota Kasablanka :

Pada papan pengumuman yang berlogo Manajemen Mall Kota Kasablanka


dan DKM Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka, tertulis sebagai berikut : ‘ Maaf,
Kondisi Masjid penuh , kami menyediakan masjid di Basement 1 dan Basement 2.
Terima Kasih’. Pengumuman tersebut selalu terpasang di depan pintu sebelum
masuk ke Ruang Utama Masjid Al-Ikhlas pada setiap hari Jumat saat pelaksanaan
Shalat Jumat yang berarti kapasitas Masjid untuk menampung Jamaah Shalat Jumat
telah terpenuhi sebanyak 800 ( delapan ratus ) Orang.

Maka dengan difungsikannya Basement 1 dan 2 untuk menampung Jamaah


Shalat Jumat bagi Karyawan dan Pengunjung Mall, total Jamaah Shalat Jumat di
Masjid Al-Ikhlas dapat mencapai 2000 ( dua ribu ) Orang. Sungguh suatu kuantitas
umat yang potensial serta strategis untuk Pembinaan Umat dan mendukung Syiar
Islam di Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka.

e. Kegiatan Pembinaan Umat Masjid Al-Ikhlas :

Bagian dari kegiatan pembinaan umat Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka
adalah ‘ Tausiyah Dhuhur ‘ pada setiap hari Selasa dan Kamis, sebagai Kajian Islam
dengan Pemateri terpilih sesuai kompetensi dan keahlian pada bidangnya. Kajian
Islam seperti Aqidah , Syari’ah dan Akhlaq juga Tahsin Al-Qur’an.
12

f. Kegiatan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa :

Penyelenggaraan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Masjid Al-Ikhlas Mall


Kota Kasablanka ditujukan kepada Anak Yatim dan Dhuafa disekitar kawasan
terdekat Mall Kota Kasablanka yaitu bekerjasama dengan Masjid dan Mushalla
serta data Anak Yatim dan Dhuafa dari aparat RT / RW Kelurahan Menteng
Dalam,Tebet – Jakarta Selatan.

Masjid Al-Ikhlas Mall Kota kasablanka melaksanakan santunan Anak Yatim


dan Dhuafa, 2 (dua ) kali selama setahun yakni pada bulan Muharam dan
Ramadhan, dengan jumlah total yang disantuni sebanyak 500 ( lima ratus ) Anak
Yatim dan Dhuafa.

g. Kegiatan Ifthar Shaum bersama :

Kegiatan Ifthar Shaum Sunah bersama dilaksanakan setiap hari Senin dan
Kamis dengan menyediakan untuk Ifthar Shaum Sunah bagi Jamaah Masjid
sebanyak 100 ( seratus ) paket ifthar, sedangkan untuk kegiatan Ifthar Shaum
Ramadhan,Masjid Al-Ikhlas menyediakan untuk Ifthar Shaum bagi Jamaah Shalat
Maghrib, sebanyak 1000 ( seribu ) paket ifthar.

h. Kegiatan Santunan Kemanusiaan :

Pada Kegiatan Santunan Kemanusian, Masjid Al – Ikhlas Mall Kota


Kasablanka bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap, yakni Yayasan yang resmi
secara hokum pada tanggal 21 April 2005 dan bergerak di bidang sosial ,
kemanusiaan dan program berbasis spiritual seperti pembagian hewan Qurban.

Masjid Al - Ikhlas dan Yayasan ACT menyalurkan santunan kemanusiaan untuk


pemulihan pasca bencana alam di wilayah Indonesia.

i. Kegiatan Pembagian Hewan Qurban :

Kegiatan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dalam pembagian hewan


Qurban pada setiap tahun juga menyalurkannya kepada penduduk serta Musjhalla
dan Masjid disekitar wilayah Mall Kota Kasablanka. Untuk mendukung program
spiritual pembagian hewan qurban yang tepat, Masjid Al-Ikhlas Mall Kota kasablanka
juga bekerjasama dengan Yayasan ACT sebagaimana pada kegiatan santunan
kemanusiaan.

j. Perpustakaan Masjid Al – Ikhlas Mall Kota Kasablanka

Pengelolaan Perpustakaan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka yang


melengkapi sarana dalam pembinaan umat dilingkungan Masjid All-Ikhlas Mall Kota
Kasablanka masih terbatas untuk Karyawan Mall Kota Kasablanka, sehingga apabila
Pengunjung Masjid Al-Ikhlas berminat meminjam buku Perpustakaan belum dapat
dilayani Pengelola Perpustakaan Masjid Al-Ikhlas.
13

Untuk pengembangan khasanah buku Perpustakaan Masjid, Pengelola Masjid


Al- Ikhlas juga bekerjasama dengan beberapa Penerbit Buku sehingga Pengunjung
Perpustakaan Masjid dapat membeli langsung kepada Pengelola Perpustakaan
Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka.

2. PUSAT PERBELANJAAN – MALL KOTA KASABLANKA


a. Mall – Pusat Perbelanjaan :

Mall atau Pusat Perbelanjaan juga disebut Pasar Modern merupakan pusat
kegiatan usaha, ekonomi dan sosial dengan sarana yang mendukung kebutuhan
hidup penduduk di perkotaan. Keberadaan Mall Kota Kasablanka di kawasan
apartemen dan perkantoran dengan populasi manusia yang relatif padat dan besar

Dengan karakter kawasan dan populasi manusia di perkotaan tersebut, berdiri


Masjid Al-Ikhlas sebagai bagjan bangunan Mall Kota Kasablanka Jakarta.

b. Gaya Hidup ( Life Style ) :

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan manusia yang bersifat kebutuhan
sekunder yang biasa berubah bergantung zaman dengan mengikuti teknologi atau
keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya, seperti aktivitas Pengunjung
gerai - gerai Food, Fun, Fashion, Finance ( 4 F ) yang berada di Mall Kota
Kasablanka sebagai Pusat Perbelanjaan dapat mempengaruhi gaya hidup penduduk
perkotaan.

c. Pengaruh Gerai 4 F ( Food , Fun , Fashion , Finance )

1. Food ( Makanan )

Bagian dari unsur pelengkap dalam kehidupan manusia adalah makanan


(food),mulai jenis daging, sayuran, buah dan berbagai makanan organik lainnya
yang membantu manusia untuk bertumbuh kembang. di pusat perbelanjaan, jenis
makanan,,menu makanan dan tempat penjualan makanan juga disajikan dengan
bervariasi untuk menarik pengunjung.

Mall Kota Kasablanka dengan berbagai gerai, terdapat lingkungan yang dapat
mempengaruhi Pengunjung di Lower Ground yaitu gerai Food ( makan dan minum )
berjumlah 80 ( delapan puluh ) gerai..

Survey dengan menggunakan Formulir Questionnaire Food terhadap


Pengunjung Masjid Al-Ikhlas yang dilaksanakan pada tanggal, 17 November 2019
dengan sampling Responden sebanyak 10 ( sepuluh) Pria dan Wanita dengan
rentang usia remaja dan dewasa menghasilkan beberapa data sebagai berikut :
14

Mayoritas Responden menyatakan bahwa dengan adanya gerai :

1. Gaya hidup perkotaan tidak mempengaruhi norma Muslim.


2. Dalam menentukan gerai tidak dominan sendiri
3. Untuk menikmati gerai memerlukan waktu khusus
4. Lebih memilih gerai Food Mall Kota Kasablanka
5. Menjadi alasan utama sebagai tempat menikmati menu kuliner
6. Tidak menaikkan status sosial Pengunjung Mall
7. Berdampak mengurangi empaty Muslim terhadap Ukhuwah Islamiyah

2. Fun ( Hiburan ) :

Kesibukan masyarakat perkotaan dengan rutinitas dalam kehidupan yang


menimbulkan kepenatan raga , fikiran maka secara fithrah manusia membutuhkan
hiburan ( Fun) sehingga di pusat perbelanjaan juga menyediakan sarana hiburan
bagi pengunjungnya.

Hasil penelitian,keberadaan gerai Fun ada di Lantai 2 Mall Kota Kasablanka,


yaitu gerai permainan ( game zone) dan Cinema ( gedung pertunjukan film ) .

Survey dengan menggunakan Formulir Questionnaire Fun terhadap


Pengunjung Masjid Al-Ikhlas yang dilaksanakan pada tanggal, 17 November 2019
dengan sampling Responden sebanyak 10 ( sepuluh) Pria dan Wanita dengan
rentang usia remaja dan dewasa menghasilkan beberapa data sebagai berikut :

Mayoritas Responden menyatakan bahwa dengan adanya gerai :

1. Tidak menimbulkan kesenjangan antara norma muslim dengan gaya hidup


2. Tidak berperan dalam menentukan tempat untuk Fun
3. Memerlukan waktu khusus untuk menikmati hiburan
4. Tidak menjadi pilihan untuk Fun di Pusat Perbelanjaan
5. Menjadi alasan utama menikmati hiburan bersama keluarga
6. Fasilitas Pasar Modern tidak menaikkan nilai status sosial
7. Tidak mempengaruhi waktu melakukan kewajiban ibadah.
15

3. Fashion ( Pakaian ) :

Secara etimologi makna kata fashion ini berhubungan erat dengan


sebuah kata dari bahasa latin yaitu factio yang memiliki arti ‘membuat’ 12) Oleh
karena itu, maka fashion merupakan suatu aktivitas yang sedang dilakukan oleh
seseorang. Pada perkembangannya terjadi penyempitan makna sehingga fashion
lebih mengarah kepada suatu mode yang digunakan oleh individu atau kelompok
seperti busana dan perhiasannya.

Adapun identitas yang tergambar pada pengguna pakaian yaitu terletak


pada usia dan juga status sosialnya. Usia seseorang bisa dilihat melalui cara
bagaimana ia berpakaian. Status sosial seseorang juga dapat terlihat dari jenis
pakaian, model dan merk pakaian yang orang teresbut kenakan. Misalnya, salah
satu hal penting yang mendukung presentasi remaja adalah fashion. Dalm hal
pakaian, remaja laki – laki maupun perempuan memiliki minat yang sama. Remaja
perempuan lebih menitikberatkan pakaian sebagai simbol status sosial, sedangkan
remaja laki - laki menggunakan pakaian sebagai simbol individualitas. 13)
Hasil penelitian di Mall Kota Kasablanka khususnya yang terkait
dengan keberadaan Masjid Al –Ikhlas dii Lower Ground terdapat gerai Fashion
(pakaian dan aksesorisnya) sebanyak 51 ( Lima puluh satu ).

Survey dengan menggunakan Formulir Questionnaire Fashion terhadap Pengunjung


Masjid Al-Ikhlas yang dilaksanakan pada tanggal, 17 November 2019 dengan
sampling Responden sebanyak 10 ( sepuluh) Pria dan Wanita dengan rentang usia
remaja dan dewasa menghasilkan beberapa data sebagai berikut :

Mayoritas Responden menyatakan bahwa dengan adanya gerai :

1. Menimbulkan kesenjangan antara norma muslim dengan gaya hidup


2. Berperan dalam memilih tempat supaya fashionable
3. Memerlukan waktu khusus untuk belanja bersama keluarga
4. Menjadi pilihan pribadi dan keluarga
5. Menjadi alasan utama belanja bersama keluarga
6. Fashion Pusat Perbelanjaan tidak menaikkan status sosial
7. Berdampak dan mempengaruhi waktu melakukan kewajiban ibadah.
16

4. Finance ( Keuangan )

Dinamika dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari masalah sosial


dan ekonomi sehingga masalah keuangan menjadi berperan dalam dinamika
kehidupan di perkotaan. Mata uang sebagai nilai tukar yang berharga dan Finance
Teknologi menjadi sarana utama dalam kegiatan ekonomi dan sosial di pusat
perbelanjaan seperti Mall Kota Kasablanka..

Hasil penelitian di Mall Kota Kasablanka khususnya yang terkait


dengan keberadaan Masjid Al - Ikhlas di Lower Ground terdapat gerai Finance
(keuangan) sebanyak 15 ( Lima belas ), dan didukung 1 ( satu ) Super Market. .

Survey dengan menggunakan Formulir Questionnaire Finance


terhadap Pengunjung Masjid Al-Ikhlas yang dilaksanakan pada tanggal, 17
November 2019 dengan sampling Responden sebanyak 10 ( sepuluh) Pria dan
Wanita dengan rentang usia remaja dan dewasa menghasilkan beberapa data
sebagai berikut :

Mayoritas Responden menyatakan bahwa dengan adanya gerai :

1. Tidak mempengaruhi antara norma muslim dengan gaya hidup


2. Tidak mempengaruhi dalam memilih lembaga finansial
3. Tidak memerlukan waktu khusus untuk memilih model finance
4. Tidak menjadi pilihan utama menggunakan Finance Teknologi
5. Tidak menjadi alasan utama menikmati belanja dengan Finance Teknologi
6. Tidak menjadi ukuran menaikkan nilai status sosial
7. Tidak semua muslim memahami risiko menggunaka Finance Teknologi
17

B. ANALISA PENELITIAN :

1. SWOT ANALISA MASJID AL- IKHLAS MALL KOTA KASABLANKA

Dalam melaksanakan analisa penelitian, Peneliti menggunakan Metode


Analisa SWOT,10) yaitu, suatu cara menganalisa masalah berdasarkan
aktivitas yang terbagi dalam Zona Analisa Internal dan Eksternal..
Zona Analisa Internal terdiri dari Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan
(Weaknesses), untuk Zona Analisa Eksternal yaitu Peluang (Opportunities)
dan Ancaman ( Threats ).Pada Studi Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka
ini pembagian zona analisa sebagai berikut :

a. Analisa Internal yang merupakan Attributes of the Organization untuk


menganalisa Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka..

b. Analisa Ekternal yang merupakan Attributes of the Environment untuk


menganalisa Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka.

Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka, sebagai Attributes of the


Organization mempunyai Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan ( Weaknesses )
sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strengths) :

1. Sebagai Pusat Kegiatan Ibadah dan Pembinaan Umat


2. Kegiatan Ibadah Shalat 4 ( empat ) waktu dan Shalat Jum’at
3. Implementasi Ukhuwah Islamiyah, Pengunjung Mall
4. Kegiatan Sosial untuk Kemaslahatan Umat
5. Aktivitas Khasanah Islami dengan Perpustakaan Masjid

b. Kelemahan ( Weaknesses ) :

1. Keberadaan Masjid dengan keterbatasan jam operasional


2. Keterbatasan waktu pada kegiatan Tausiyah Dhuhur
3. Daya tampung masjid untuk pelaksanaan Shalat Jum’at
18

Mall Kota Kasablanka, sebagai Attributes of the Environment mempunyai


Peluang ( Opportunities ) dan Ancaman ( Threats ) sebagai berikut :

c. Peluang ( Opportunities ) :

1. Mall sebagai Pasar Modern


2. Pengunjung Pusat Perbelanjaan
3. Aktivitas Sosial dan Ekonomi

d. Ancaman ( Threats ) :

1. Pengunjung Mall tidak semua berniat memakmurkan masjild mall


2. Pengaruh kegiatan pada gerai 4F ( Food,Fun,Fashion dan Finance )

Peneliti, dengan menggunakan Metode Analisa SWOT berupaya mengoptilkan Studi


Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dengan langkah analisa sebagai berikut :

1. Kekuatan Masjid Al-Ikhlas terhadap Peluang Mall Kota Kasablanka :

Kekuatan sebagai potensi Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka mampu


mengambil nilai tambah dari Peluang yang berada di Pusat Perbelanjaan Kota
Kasablanka. Masjid Al-Ikhlas mempunyai kekuatan yang akan menarik peluang dari
Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka seperti jumlah Pengunjung Mall yang banyak
dengan Kapasitas Mall yang besar menjadi keuntungan Masjid Al-Ikhlas dalam
menawarkan potensi kekuatannya sebagai pusat kegiatan ibadah dan pembinaan
umat.

Terbukti pada saat pelaksanaan shalat yang 4 (empat) waktu, yaitu Shalat
Dhuhur , Ashar, Maghrib dan Isya’ Masjid Al-Ikhlas selalu penuh Pengunjung Masjid
sehingga kapasitas masjid yang 800 Orang harus terbagi menjadi 5 ( lima ) kali
berjamaah.

2. Kelemahan Masjid Al-Ikhlas terhadap Peluang Mall Kota Kasablanka :

Kelemahan yang berada di Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dapat


diperbaiki dengan menggunakan Peluang yang berada di Pusat Perbelanjaan Kota
Kasablanka,Peluang Mall Kota Kasablanka dengan aktivitas Pengunjungnya yang
banyak menjadikan kelemahan Masjid Al-Ikhlas Mall seperti jam operasional masjid
yang terbatas tetap dapat melayani Pengunjung Masjid dengan optimal. .
19

3. Kekuatan Masjid Al-Ikhlas terhadap Ancaman Mall Kota Kasablanka :

Kekuatan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dapat mengatasi ancaman yang
ditimbulkan dari Pasar Modern Mall Kota kasablanka. Sebagai Pusat Perbelanjaan
Perkotaan dengan kapasitas pengunjung yang besar juga mempunyai pengaruh
yang menjadi ancaman terhadap kegiatan ibadah dan pembinaan umat seperti tidak
semua Pengunjung Mall berkeinginan beribadah di Masjid Al-Ikhlas, terlebih dengan
suasana Pasar Modern yang menyajikan berbagai gerai – gerai yang bsa jadi kuat
mempengaruhi sikap untuk tidak istiqamah dalam ibadah

4. Kelemahan Masjid Al-Ikhlas terhadap Ancaman Mall Kota Kasablanka :

Kelemahan Masjid Al-Ikhlas Mall dapat menahan faktor ancaman Pasar Modern
Kota kasablanka. Jam operasional Masjid Al-Ikhlas yang terbatas, daya tamping
jama’ah shalat jum’at yang tidak memadai dan terbatasnya waktu untuk kajian Islam
dapat diatasi dengan Idarah ( Manajemen ) Masjid Al- Ikhlas dengan bersama
Manajemen Mall Kota Kasablanka mengatur fungsi sarana Mall seperti yang telah
dilakukan untuk mendukung dan memenuhi Jamaah Shalat Jum’at di Mall Kota
Kasablanka menyediakan tambahan tempat shalat jum’at dengan menggunakan
area B1 dan B2 Mall Kota Kasablanka sehingga jamaah shalat jum’at yang melebihi
2.000 Orang dapat tertampung.
20

2. PERAN MASJID AL- IKHLAS DALAM SYIAR ISLAM PERKOTAAN

Fakta keberadaan dan keadaan Masjid, Pusat Perbelanjaan, Manajemen, Gaya


Hidup, Perkotaan dan Syiar Islam di Mall Kota Kasablanka dengan hasil Studi Masjid
Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka yang terkait Peran Masjid Pusat Perbelanjaan dalam
Syiar Islam di Perkotaan dapat diuraikan sebagai berikut :

Syiar Islam di Mall Kota Kasablanka melalui Masjid Al –Ikhlas terdiri dari :

a. Adzan, Panggillan Shalat :

Implementasi panggilan shalat – adzan sebagai syiar Islam di Mall Kota


Kasablanka dikumandangkan dengan kekuatan pengeras suara di dalam masjid.
Bersamaan dengan datangnya waktu shalat Operator Mall Kota Kasablanka
mengumumkan kepada Pengunjung Mall bahwa waktu untuk melaksanakan shalat
telah tiba, sehingga memperkuat syiar Islam Adzan yang terbatas hanya di dalam
masjid.

Peran masjid dalam syiar Islam melalui panggilan shalat dengan cara memadukan
komunikasi dakwah tersebut efektif bagi Pengunjung Mall yang akan melaksanakan
shalat di Masjid Al – Ikhlas.

b. Shalat Fardhu 4 (empat ) waktu :

Pelaksanaan shalat fardhu pada saat Dhuhur , Ashar , Maghrib dan Isya’ selalu
memenuhi kapasitas Masjid Al – Ikhlas, bahkan pada waktu shalat Maghrib penuh
dengan jamaah shalat sehingga banyak Pengunjung Masjid yang menanti
bergantian melakukan shalat berjamaah.

Pergantian pelaksanaan shalat tersebut diatur langsung oleh Imam shalat jamaah
shalat yang pertama untuk menyiapkan jamaah shalat yang kedua dengan
menyampaikan himbauan kepada jamaah shalat yang pertama untuk segera
mundur ke shaf yang belakang dan mempersilahkan Imam dan jamaah shalat yang
kedua melaksanakan shalat berjamaah. Kondisi tersebut terjadi berulang sampai
dengan 5 ( lima ) kali shalat berjamaah dengan tertib.

Peran Masjid dalam syiar Islam melalui shalat fardhu dengan pengaturan shalat
berjamaah secara tertib dan bergantian menunjukkan keberhasilan Syiar Islam
Adzan yang didukung Sistem Manajemen Mall Kota Kasablanka.
21

c. Shalat Jum’at :

Penyelenggaraan shalat jum’at di Masjid Al - Ikhlas merupakan bagian peran masjid


Mall - Masjid Pusat Perbelanjaan dalam syiar Islam perkotaan yang sangat sukses.

Syiar Islam melalui kegiatan shlat jum’at di Mall ini karena didukung jamaah Masjid
yang terdiri dari Karyawan Mall dan Pengunjung Mall yang datang dari kawasan
perkantoran dan penduduk sekitar Mall Kota Kasablanka.

Dengan se Idzin Allah Yang Maha Kuasa yang mengerakkan Muslim Perkantoran
dan penduduk sekitar Masjid Al-Ikhlas untuk memakmurkan masjid yang
keberadaannya di area Mall Kota Kasablanka dengan menunaikan shalat jum’at.

Setiap pelaksanaan shalat jum’at terjadi kelebihan kapasitas Masjid Al-Ikhlas yang
mampu menampung 800 (delapan ratus) orang sehingga memerlukan tambahan
ruangan shalat dengan menggunakan Basement 1 dan Basement 2 yang mampu
menampung jamaah shalat jum’at masing-masing Basement sebanyak 600 ( enam
ratus ) orang. Maka pada puncak kapasitasnya Masjid Al-Ikhlas dapat menampung
jamaah shalat jum’at sebanyak 2.000 ( dua ribu ) orang.

Peran Masjid dalam syiar Islam melalui pelaksanaan shalat jum’at di Masjid Al-Ikhlas
menjadi sangat penting dan berpengaruh untuk mengembangkan syiar Islam di
perkotaan.

d. Ifthar Shaum Sunah :

Pelaksanaan kegiatan Ifthar Shaum Sunah di Masjid Al-Ikhlas pada setiap hari
Senin dan Kamis dengan menyediakan materi Ifthar sebanyak 500 ( lima ratus )
untuk jamah masjid yang shaum sunah. Kegiatan Ifthar bersama dilakukan di Lobby
Masjid Al-Ikhlas dan dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah.Pengunjung
masjid yang shaum disajikan menu Ifthar sebagai ta’jil lengkap dan dengan nyaman
melaksanakan Ifthar Shaum Sunah bersama.

Peran Masjid dalam syiar Islam melalui kegiatan Ifthar Shaum Sunah bersama
menunjukkan Ash-Shababah ( empaty ) kepada sesama Muslim dalam bingkai
Ukhuwah Islamiyah yang mendukung syiar Islam di Mall kota Kasablanka.

e. Ifthar Shaum Ramadhan :

Ifthar Shaum Ramadhan merupakan kegiatan tahunan Masjid Al-Ikhlas yang


dilaksanakan pada setiap maghrib selama bulan Ramadhan dan menjadi
kegiatan syiar Islam dengan menyajikan Ta’jil – Ifthar Shaum Ramadhan
sebanyak 1.000 ( seribu ) untuk jamaah Masjid Al-Ikhlas mall Kota
Kasablanka.
22

f. Santunan Yatim dan Dhuafa :

Kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa Masjid Al-Ikhlas yang merupakan
aktifitas pembinaan umat dilaksanakan setiap tahun sebanyak 2 ( dua ) kali yaitu
pada bulan ke 1 ( satu )l dan bulan ke 9 ( Sembilan ) tahun Hijriyah.

Kegiatan santunan ini mengundang 250 ( dua ratus lima puluh ) Yatim dan
dhuafa yang diajukan oleh Tokoh Masyarakat, Mushalla, dan Masjid yang berada di
kawasan sekitar Mall Kota Kasablanka.

Peran Masjid Al-Ikhlas dalam syiar Islam diperkotaan telah terbukti melalui
aktifitas Santunan kepada para Yatim dan Dhuafa di sekitar kawasan Mall Kota
Kasablanka.

g. Santunan Hewan Qurban :

Masjid Al-Ikhlas melaksanakan santunan hewan qurban pada bulan ke 12 ( dua


belas ) tahun Hijriyah dan dalam menyalurkan hewan qurban bekerja sama dengan
mushalla dan masjid di sekitar Mall Kota Kasablanka untuk kawasan yang dekat
dengan masjid Al-Ikhlas, sedangkan untuk jangkauan penerima santunan hewan
qurban yang lebih jauh dilakukan melalui Yayasan Aksi Cepat Tanggap ( ACT ).

Peran Masjid Al-Ikhlas dalam syiar Islam diperkotaan kembali terbukti melalui
santunan hewan qurban, syiar Islam dapat melebihi jangkauan yang lebih luas dan
bermanfaat untuk pembinaan umat..

h. Santunan Kemanusiaan :

Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dalam mengembangkan pembinaan umat


dan syiar Islam kemanusiaan bekerja sama dengan Aksi Tanggap Cepat yang telah
melakukan santunan kemanusiaan yang lebih luas jangkauannya terhadap sesama
Muslim antar negara seperti Muslim Rohingya , Myamar dan korban bencana alam.

Peran Masjid Al-Ikhlas dalam syiar Islam diperkotaan lebih terbukti melalui
santunan kemanusiaan sehingga syiar Islam menjangkau kawasan yang lebih luas
dan bermanfaat untuk pembinaan umat Islam.
23

i. Kajian Islam - Tausiyah Dhuhur :

Kajian Islam Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dilaksanakan ba’da dhuhur
dengan jadual tahsin dan tausiyah sebagai berikut :

1. Senin : Tahsin Al –Qur’an

2. Minggu I : Tausiyah
a. Selasa : Riyadhus shalihin
b. Kamis : Tafsir Al-Qur’an - Ibnu Katsir

3. Minggu II : Tausiyah
a. Selasa : Ilmu Fiqih
b. Kamis : Islamic Character Building

4. Minggu III : Tausiyah


a. Selasa : Kisah dari As-Sunah
b. Kamis : Tazkiyatun Nafs

5. Minggu IV : Tausiyah
a. Selasa : Adab
b. Kamis : Minhaj Al-Muslim

6. Minggu V : Tausiyah
a. Selasa : Akhlaq Terpuji atau
b. Kamis : Akhlaqul Karimah

Peran Masjid Al-Ikhlas dalam syiar Islam diperkotaan terbukti melalui kegiatan
pembinaan umat dengan adanya jadual kegiatan tausiyah dhuhur yang dilaksanakan
pengelola Masjid Al-Ikhlas karyawan mall dan masyarakat disekitar Mall Kota
Kasablanka sehingga menjadi syiar Islam dan bermanfaat untuk pembinaan spiritual
karyawanmalldan masyarakat disekitar Mall Kota Kasablanka.

j. Perpustakaan Masjid :
24

Masjid Al-Ikhlas mempunyai perpustakaan dengan koleksi kitab dan buku


Islami yang cukup lengkap, Perpustakaan Masjid Al-Ikhlas masih terbatas
meminjamkan buku hanya kepada Karyawan Mall Kota Kasablanka.

Pengunjung Perpustakaan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka juga dapat


membeli buku yang menjadi koleksi perpustakaan karena DKM Masjid Al-Ikhlas Mall
Kota Kasablanka bekerja sama dengan beberapa penerbit buku Islami.

Peran Masjid Al-Ikhlas dalam syiar Islam di perkotaan kembali terbukti melalui
aktifitas Perpustakaan Masjid Al-Ikhlas sehingga menjadi syiar Islam dan bermanfaat
untuk kajian Islam bagi Karyawan Mall dan Pengunjung Masjid Al-Ikhlas Mall Kota
Kasablanka.

BAB V. PENUTUP :
25

1. KESIMPULAN :

Setelah melakukan penelitian Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka Jakarta


dan menghasilkan data valid melalui wawancara langsung dengan Supervisor
Pengelola Masjid Al-Ikhlas Mall dan survey tertutup kepada Responden
Pengunjung Masjid Al-Ikhlas Mall serta melakukan Kajian dengan menggunakan
SWOT Analisa, maka penelitian pada Studi Masjid Al-Ikhlas Mall Kota
Kasablanka sebagai Masjid Pusat Perbelanjaan yang mempunyai peran dalam
Syiar Islam di perkotaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberadaan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka menjadi sangat penting


sebagai pusat kegiatan melaksanakan Ibadah dan pembinaan umat Islam
sebagai Karyawan dan Pengunjung Mall yang berada kawasan perkantoran,
apartemen dan penduduk di sekitar Mall Kota Kasablanka.

2. Operasional dan Pemeliharaan Masjid Al-Ikhlas sebagai masjid Mall Kota


Kasablanka menjadi bagian dari Manajemen Mall Kota Kasablanka yang
didukung Customer Service untuk Pengunjung Masjid, menjadikan masjid
kebanggaan dan pilihan masyarakat Muslim disekitar Mall Kota Kasablanka.

3. Umat Islam yang berada di Pusat Perbelanjaan dan sekitar Mall Kota
Kasablanka dapat menjaga dan membina kualitas iman dan amalnya dengan
nyaman, aman dan tertib mengikuti aktivitas ibadah shalat pada waktu
Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ secara berjamaah.

4. Masjid Al-Ikhlas mengimplementasikan program pembinaan spiritual


Karyawan Mall dan Pengunjung Mall dari kawasan perkantoran dan
apartemen sekitar Mall dengan menyelenggarakan kajian Islam Tausiyah
Dhuhur setiap hari Selasa dan Kamis serta Tahsinul Qur’an pada setiap hari
Senin ba’dal shalat dhuhur.

5. Penyelenggaraan ibadah shalat Jum’at di Masjid Al-Ikhlas Mall Kota


Kasablanka yang dihadiri lebih dari 2.000 ( dua ribu ) orang, menjadi bukti
keberhasilan Manajemen Mall Kota Kasablanka bersama pengelola Masjid
Al-Ikhlas dalam memfasilitasi sarana dan tempat ibadah.

6. Indikator masjid yang makmur dan menarik jamaah shalat dari karyawan
perkantoran, warga apartemen serta masyarakat di sekitar Mall Kota
Kasablanka menjadikan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka sebagai
tempat ibadah yang representatif di Pusat Perbelanjaan Provinsi DKI Jakarta.
7. Program Pembinaan Umat Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka dengan
kegiatan – kegiatan yang mendukung peran Masjid Al-Ikhlas dalam Syiar
Islam dengan menggunakan strategi waktu pelaksanaannya sebagai berikut :
26

a. Harian : Shalat Fardhu berjamaah


b. Mingguan : Shalat Jum’at , Ifthar Shaum Sunah, Tausiyah Dhuhur
c. 1 X Setahun : Ifthar Shaum Ramadhan dan Menyalurkan Hewan Qurban
d. 2 X Setahun : Santunan Yatim dan Dhuafa dan Santunan Kemanusiaan

8. Program kerja Masjid Al-Ikhlas sebagai pusat kegiatan ibadah dan


pembinaan umat menjadi potensi kekuatan ( strengths ) internal masjid yang
mampu mengambil keuntungan dari kondisi Pusat Perbelanjaan dengan
Pengunjung yang beraktifitas di Mall sehingga dapat menutupi kekurangan
masjid ( weaknesses ) dan mendukung peran masjid mall dalam syiar Islam
di Pusat Perbelanjaan modern.

9. Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka menjadi masjid perkotaan yang


representatif untuk dijaga kemakmurannya dan telah terbukti melebihi
ekspektasi dalam berperan menebar syiar Islam di Provinsi DKI Jakarta.

2. SARAN DAN REKOMENDASI :

a. Jalur masuk ke Pintu Masjid Al-Ikhlas untuk Akhwat dan Ikhwan memerlukan
penataan supaya pada saat usai shalat berjamaah tidak terjadi ‘macet dan
berbaur’ antara Ikhwan dan Akhwat yang keluar dan yang akan masuk ke
Masjid Al-Ikhlas.

b. Sebagai solusi alternatif dengan memindahkan jalur masuk khusus Ikhwan


melalui jalur keluar karyawan ( sebagai akses khusus ikhwan ) sehingga
dapat langsung ke tempat wudhu Ikhwan Masjid Al-Ikhlas Mall Kota
Kasablanka.

c. Pengelolaan Perpustakaan Masjid memerlukan penambahan buku islami dan


penataan ulang ruangan multiguna sehingga keberadaan Sekretariat Masjid
Al-Ikhlas terpenuhi.

d. Penataan tata letak papan Pengumuman Masjid sehingga efektif diketahui


oleh Pengunjung Masjid Al-Ikhlas.

e. Melakukan evaluasi program kegiatan Masjid Al-Ikhlas dengan mengadakan


kegiatan dakwah sosial yang bernuansa syiar Islam.
f. Membuat Kaligrafi Al-Qur’an Surat At–Taubah,9 Ayat 18 mengenai
keutamaan memakmurkan masjid sebagai pengingat dan semangat Ibadah
dan dipasang di Mushalla Basement dan Masjid Al – Ikhlas.
27

g. Aktifitas Santunan Kemanusiaan yang dilakukan bersama Yayasan ACT


merupakan kebijakan empati terhadap sesama umat dalam bingkai Ukhuwah
Islamiyah yang telah mendapatkan penghargaan dari stake holder terkait
menjadi layak untuk dievaluasi menjadi program santunan kemanusiaan
setiap semester sebagai Syiar Islam Masjid Al-Ikhlas Mall Kota Kasablanka
.
h. Pengelola Masjid Al-Ikhlas bersama Manajemen Mall Kota Kasablanka selalu
menjaga komitmen dan kosistensi, istiqamah dalam ‘menolong’ agama Allah
seraya berkorban untuk mendapatkan keridhaan Allah sesuai dengan Kitab
Suci Al-Qur’anul Karim :

1. Surat Al-baqarah, 2 ayat : 207

2. Surat Muhammad,47 ayat : 7

Anda mungkin juga menyukai