0-2021Agustus02_30
SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. BANYUMAS
SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG
Jalan Raya Ajibarang Km 1 Kec. Ajibarang Kab. Banyumas 53163
Telp/Fax.(0281)571656 Ajibarang 53163
email:smkmanuda_ajibarang@yahoo.com
Email : smkmaarifnu2@gmail.com
kompetensi dan berbasis produksi (barang dan jasa) yang dibentuk pada tanggal
10 uli 2020
C. Visi dan Misi Unit Kerja
1. Visi
2. Misi
melalui optimalisasi kerja sama industri dalam rangka meningkatkan mutu serta
Teaching Factory SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang bergerak di bidang barang dan jasa,
Yaitu Pembuatan sabun sereh, Masker organik, Pembuatan wedang uwuh, dan Caleo
drink. Kami memilih usaha di bidang ini karena disesuaikan berdasarkan dengan
A. Lingkungan Usaha
Di SMK Maarif NU 2 Ajibarang jenis usaha dibidang barang dan jasa memiliki
peluang yang sangat menjanjikan, karena barang dan jasa adalah kebutuhan
primer manusia, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah siswa/i SMK Ma’arif NU
2 Ajibarang. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha barang dan
jasa karena ditunjang dari banyaknya peluang dala mengembangkan jenis usaha
ini.
B. Kondisi Pasar
berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi senyum,
salam, sapa, sopan, santun, cepat, tepat, harga yang ekonomis, dan yang paling
penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang kami
C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha barang dan jasa yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami
yang mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk
mengembangkan usaha ini, ikut serta dalam suatu event- event (bazaar) yang
A. Alokasi Usaha
IV. Latar Belakang Teaching Factory Jurusan FKK SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang
Saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan pada pemasalahan yang seriu
s yaitu belum terserapnya secara optimal lulusan sekolah menengah kejuruan oleh d
unia usaha dan dunia industri. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 Bab 2 p
asal 3 sudah diamanatkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan k
emampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam r
angka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pes
erta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Ma
ha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Merujuk pada fungsi pendidikan d
iatas, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia diIndonesia terus diupayakan
dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global.
Demikian juga halnya dengan pendidikan di Banyumas yang masih perlu pem
benahan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber d
aya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan (Pemda, Oran
g Tua, Masyarakat dan Instansi Pendidikan / sekolah) harus berperan aktif dalam Me
ningkatkan Kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprog
ram dan melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar – benar bermutu dan ko
mpeten serta bisa bersaing dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SMK adalah lembaga pendidikan ya
ng berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten dibidangnya h
arus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena it
u peningkatkan sumber daya manusia (skill / keahlian) harus menjadi prioritas utama
dalam rangka meningkatk kualitas lulusannya. Rendahnya kualitas lulusan sekolah k
ejuruan di Majenang dapat berakibat produktifitas tenaga kerja terampil di dunia ind
ustri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga lulu
san yang terserap, juga sedikit. Faktor-faktor penyebabnya adalah :
1) Kurikulum yang terus berubah menyebabkan kondisi di lembaga pengelola p
endidikan kejuruan semakin terbebani;
2) Belum adanya sumber pembiayaan yang memadai sehingga kebutuhan prose
s pendidikan di sekolah tidak maksimal:
3) Sumber daya manusia dan guru yangterbatas sehingga tidak sesuai dengan ko
mpetensi /kualitas yang dibutuhk:
4) Kurangnya kepedulian baik pemda, guru, orang maupun masyarakat dalam p
enyelenggaraan pendidikan.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat lembaga pendidikan kejur
uan tidak siap dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Seharusnya Sebagai le
mbaga pendidikan yang mendidik calon tenaga kerja, keunggulan yang dikembangk
an oleh sekolah menengah kejuruan diutamakan pada keunggulan skill Sumber Daya
Manusia (SDM). Untuk mencapai hal tersebut SMK harus memprioritaskan pengem
bangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan tamatan yang benar-b
enar profesional, memiliki etos kerja, disiplin dan tetap menjunjung tinggi serta bera
kar pada budaya bangsa.
ang relevan, misalnya : pada kompetensi Farmasi yaitu dengan prembuatan masker,
sabun sereh, wedang uwuh dan Caleo maka proses pembuatan, dan finishing dikerja
kan oleh peserta didik.
Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada tingkat yang sesunggu
hnya, untuk itu ada beberapa elemen penting dalam teaching factory yang perlu dike
mbangkan yaitu :
1) Standar Kompetensi
2) Peserta didik
Penggolongan peserta didik / siswa dalam proses teaching factory adalah berdasa
rkan kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang a
3) Media belajar
Instruktur / pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademis dan juga
memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka mampu mentransforma
sikan pengetahuan dan “know how” sekaligus men”supervisi” proses untuk dap
at menyajikan “finished products on time”.
Dalam penilaian prestasi belajar, teaching factory menilai siswa yang berkompet
en melalui “penyelesaian produk”. Standar penilaian yang digunakan harus meng
acu kepada pabrik yang mengeluarkan komponen / peralatan.
7) Pengakuan Kompetensi
Dadang Hidayat (2011) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengembangkan langka
h-langkah pembelajaran Teaching Factory sebagai berikut :
Menerima order.
Menganalisis order.
Menyatakan Kesiapan mengerjakan order.
Mengerjakan order.
Mengevaluasi produk.
Menyerahkan order.
Model teaching Factory menerapkan enam langkah seperti model pembelajaran yaitu?
Model Pembelajaran TF-6M dalam satu siklus kerja terdiri dari enam langkah yaitu: menerim
a pemesan, menganalisis pesanan, menyatakan kesiapan mengerjakan pesanan, mengerjakan
pesanan, melakukan kontrol kualitas, dan menyerahkan pesanan.
Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan dunia
usaha/dunia industri; Terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di insti
tusi pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Peningkatan kompetensi mutu lulusan dapat dipenuhi dengan penerapan model pembe
lajaran Teaching Factory. Dalam Grand Design Teaching Factory SMK(Kemendikbud : 201
6), Teaching Factory didefinisikan sebagai suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis prod
uksi (barang/jasa) yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di Iduka serta dil
aksanakan dalam suasana seperti di lingkungan Iduka, dalam pelaksanaannya menuntut kemit
raan pihak Iduka serta dukungan Pemerintah Daerah, orang tua murid, masyarakat serta piha
k-pihak terkait lainnya.
n yang lebih demand oriented, membekali para peserta didik dengan karakter kewirausahaan
(entrepreneurship) dan melibatkan Iduka sebagai mitra utama.
Hubungan kerjasama antara SMK dengan Iduka dalam pola pembelajaran Teaching F
actory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama (partnership) secara sistematis
dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teachi
ng Factory merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingg
a terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memel
ihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja. Teaching Factory memiliki
nilai strategis pada pendidikan dan pelatihan kejuruan dalam meningkatkan daya saing lulusa
n institusi kejuruan seperti SMK di pasar tenaga kerja tingkat lokal maupun nasional bahkan r
egional, karena mempunyai mekanisme yang selalu mengikuti perkembangan industri yang s
angat cepat.
Semua kompetensi keahlian di SMK Manuda telah memiliki unit produksi serta telah
menjalin kerja sama yang baik dengan Iduka. Pada Bulan Oktober Tahun 2019, SMK Manud
a mulai mengembangkan unit produksi untuk kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasa
ran (BDP) menjadi konsep Teaching Factory. Tetapi penerapan konsep tersebut belum secara
menyeluruh karena beberapa faktor, salah satunya adalah karena adanya pandemi Covid19. P
ada Maret 2020 Teaching Factory yang bernama “Manudamart” tersebut ditutup sementara at
as pertimbangan area lingkungan sebagian besar peserta didik dan guru selaku pengelola Tea
ching Factory masih dalam wilayah PSBB. Walaupun penerapan Teaching Factory baru berja
lan beberapa bulan, tetapi manfaat yang diterima sekolah sangat besar terutama dalam hal rek
ruitmen. Hal tersebut mendorong SMK Manuda untuk dapat menerapkan Teaching Factory u
ntuk semua kompetensi keahlian di masa mendatang, dengan jasa atau produk yang relevan s
erta memiliki brand nama masing-masing kompetensi keahlian.
Pada pengembangan tahun ini, Teaching Factory yang akan diterapkan adalah pada ko
mpetensi keahlian produksi dan siaran program televisi, dimana penerapannya akan mencaku
p beberapa aspek berupa implementasi kurikuler harus sesuai atau melebihi kebutuhan pembe
lajaran, serta implementasi bisnis harus bersifat operasional, mengarah pada kesejahteraan da
n re-investasi. Maka proyek ini mempunyai visi bukan sekedar bisnis tetapi pembelajaran ses
uai industri. Target yang ingin dicapai pada penerapan Teaching Factory di SMK Ma’arif NU
2 Ajibarang Program Keahlian Farmasi Komunitas dan Klinis/FKKi ini adalah untuk:
Konsepsi dasar Teaching Factory adalah “Factory to Classroom” yang bertujuan untuk melak
ukan transfer lingkungan produksi di industri secara nyata ke dalam ruang praktik. Kehidupa
n produksi yang nyata sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran yang b
erbasis aktivitas nyata dari praktik industri pada setiap harinya. Pengembangan Teaching Fact
ory akan dikembangkan dan diterapkan pada seluruh kompetensi keahlian dimasa mendatang.
Semoga SMK Manuda dapat mencapai rencana tersebut. Dalam rangka mencapai target dan t
ujuan tersebut SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang menerapkan pelatihan sekaligus pembelajran be
rkala setiap hari/ minggu secara berkala:
RAPAT AWAL
Rapat awal ditahun 2020 yang dihadiri oleh guru kewirausahaan Bersama kepala sekolah dan
ketua jurusan farmasi untuk membahas produk herbal sebagai alternatif untuk mempertahank
an system imun dimasa pandemic covit-19.
Proses dilanjutkan dengan percobaan awal pembuatan produk, kemudian pelaporan produk k
e dinas Kesehatan terkait yaitu Puskesmas 1 Ajibarang. Kemudian dilakukan supervise untuk
produk dan tempat kelayakan produksi, selanjutnya dari pihak terkait mengajukan permohona
n perijinan produk ke Dinas Kesehatan Banyumas.
Tahap selanjutnya kelengakapan berkas perijinan ke DPPMTSP dan perijian produk turun pa
da tanggal 05 Mei 2021
PROPOSAL BISNIS
‘‘ CALEO DRINK”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat
yang telah memberi petunjuk dan ridho-nya sehingga penyusunan proposal dapat
diselesaikan dengan baik. selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Proposal ini menetapkan usaha yang akan dijalani, yaitu usaha yang bergerak
dalam bidang kesehatan dengan menjual Caleo Drink. Objek pasar dari produk ini
yang cukup baik dan signifikan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan
dan kekurangan dalam penyusunan prosoal. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Kritik dan saran pembaca dapat
membangun dalam penyusunan proposal ini agar selanjutnya dapat lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................
1.2 Tujuan Usaha..............................................................................................................................
1.3 Visi dan Misi................................................................................................................................
BAB II......................................................................................................................................................
KEGIATAN USAHA..............................................................................................................................
2.1 Analisis Peluang Usaha...............................................................................................................
2.2 Bauran Pemasaran Analisis 4P..................................................................................................
2.3 Aspek Pasar dan Pemasaran......................................................................................................
2.4 Aspek Teknis dan Teknologi......................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................................
PERHITUNGAN MODAL DAN HARGA JUAL.................................................................................
3.1 Aspek Ekonomi dan Keuangan..................................................................................................
3.2 Modal Awal.................................................................................................................................
BAB IV.....................................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
4.2 Saran............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan usaha Caleo Drink adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
memberikan produk yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan dan anti inflamasi.
Selain itu, usaha ini juga dapat menambah pengetahuan sekaligus pengalaman dalam
berwirausaha, sehingga dapat diaplikasikan secara nyata. Usaha ini secara tidak
langsung menuntut penulis untuk berinteraksi dengan banyak orang dan mengatur
strategi agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat.
BAB II
KEGIATAN USAHA
Proposal usaha Caleo Drink dalam analisis SWOT meliputi kelebihan (kekuatan dan
peluang) dan kekurangan (kelemahan dan ancaman) dengan berbagai indikator yaitu
sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan):
a. Harga terjangkau.
b. Kualitas produk terjamin.
c. Proses pembuatan mudah dan sederhana
2. Weakness (Kelemahan):
a. Jangkauan pemasaran masih terbatas.
b. Keterbatasan alat dan bahan.
c. Keterbatasan biaya dalam produksi.
3. Opportunity (Peluang):
a. Caleo Drink banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
b. Pemasaran yang dilakukan lebih fleksibel.
4. Threat (Ancaman):
a. Banyaknya pesaing yang menawarkan produk lebih unggul
b. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pembelian produk.
1. Product (Produk)
Produk Caleo Drink merupakan produk terapi untuk kesehatan yang memberi
aroma menenangkan.
2. Price (Harga)
Harga Caleo Drink cukup terjangkau di kalangan masyarakat
3. Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan melalui berbagai Place (Tempat)
4. Place (Tempat)
Tempat usaha yang dilakukan fleksibel.
Dalam hal pemasaran akan di mulai dengan memasarkan secara langsung dan secara
online melalui media sosial seperti, whatsapp, instagram, facebook dll
BAB III
PERHITUNGAN MODAL DAN HARGA JUAL
Usaha ini modal berasal dari pemilik usaha. Modal berupa alat dan bahan, berupa
bahan yang di keluarkan dalam satu kali produksi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Jangan pernah malu jika ingin memulai usaha baru, walaupun dari usaha kecil-
kecilan karna dari proses usaha kecil itu kita dapat mengambil pelajaran sehingga
dengan pelajaran itu dapat mengembangkan usaha tersebut akan tumbuh dan
berkembang menjadi lebih baik lagi. . Teruslah berinovasi dan mengembangkan usaha
mengikuti perkembangan zaman.