SULAWESI TENGGARA
“UNTUK KEADILAN“
BA-1
-------- Pada hari ini Jumat tanggal Dua bulan September tahun dua ribu dua puluh dua
(02/09/2022) jam 09.00 Wita bertempat di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, saya
Jaksa Penyidik:-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : SUGIATNO MIGANO, SH
Pangkat : Jaksa Muda
NIP : 19820402 200312 1 003
Jabatan : Jaksa Penyidik pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Tenggara
---------- Berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
Nomor: Print – 06/P.3/Fd.1/07/2022 tanggal 11 Juli 2022, telah meminta keterangan kepada
seseorang yang di hadapan saya mengaku : ----------------------------------
------- Yang bersangkutan diperiksa sebagai Ahli Hukum Pidana Perbankan sehubungan
dengan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHP.. ---------------------------------
-------- Atas pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa maka yang dimintai keterangan
memberikan jawaban dan keterangan sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
2
1. Apakah saudara ahli saat ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
-----------------------------------------------
------ 1. Ya, saat ini saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
----------------------------------------------------
3. Sesuai dengan ketentuan pasal 120 KUHAP, bahwa sebelum seorang ahli
memberikan keterangan dihadapan penyidik harus terlebih dahulu mengangkat
sumpah atau janji, bersediakah saudara ahli disumpah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang saudara anut ? –--------------------------------------------------------------
------ 3. Ya, saya bersedia disumpah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
saya anut yaitu AGAMA ISLAM ----------------
5. Jelaskan latar belakang pendidikan dan riwayat jabatan yang mendukung keahlian
saudara ahli, jelaskan ? --
------ 5. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN:
SD: SD Negeri Tanru Tedong Kab. Sidrap, lulus tahun 1993, berijazah;
SMP: SMP Negeri 1 Dua Pitue Kab. Sidrap, lulus tahun 1996, berijazah;
3
SMA: SMA Negeri 1 Maniang Pajo Kab. Wajo, lulus tahun 1999,
berijazah;
S.1: S.1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unhas Makassar, lulus tahun
2005, berijazah;
S.2: S.2 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Air Langga
Surabaya, lulus tahun 2009, berijazah;
S.3: S.3 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unhas Makassar, lulus tahun
2013, berijazah.
RIWAYAT JABATAN:
Tahun 2006 s.d. Sekarang: Dosen di Bagian Hukum Pidana Fakultas
hukum Unhas;
Tahun 2010: Ombudsman Kota Makassar sebagai Asisten Komisioner;
6. Berapa lama saudara ahli bekerja sebagai dosen pada Universitas Hasanuddin
Makassar, serta apa jabatan saudara dan sejak kapan saudara menduduki jabatan
tersebut saudara saat ini, jelaskan ! --------------------------
------ 6. Saya diangkat sebagai dosen tetap fakultas hukum UNHAS sejak tahun 2006
sampai sekarang, dan jabatan lainnya yang saya duduki saat ini yaitu sebagai
Asisten Direktur III Program Pascasarjana Unhas
dalam perkara tindak pidana perbankan yang terjadi di Kantor BRI KCP
BTC Bone;
Dalam perkara tindak pidana Korupsi penggunaan dan pengelolaan
anggran Ganti Uang (GU) ke 3 tahun anggaran 2013 pada dinas
Perumahan Rakyat dan Tata Ruang Kabupaten Pasangkayu yang diduga
dilakukan oleh AHMAD Bin SIBALI, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dan atau Pasal III Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e
dan Pasal 56 KUHPidana berdasarkan Surat Kepala Kepolisan Resort
Pasangkayu Nomor : B / 544 / X / 2020 / Reskrim, tanggal 15 Oktober 2020
perihal Permintaan Keterangan Ahli yang ditujukan kepada Dekan Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin
Kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Desa dan ADD
pada Pemerintah Kabupaten Jeneponto Ta. 2017;
Dalam perkara tindak pidana korupsi perihal penyewaan aset milik
pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipinjam pakaikan kepada
pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulawesi Selatan
melalui berita acara pemeriksaan ahli bertempat di Polda Sulsel, tertanggal
5 Februari 2018;
Dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Pemerasan dalam jabatan terhadap
penyaluran dan penggunaan Dana Kurang Salur Bantuan Operasional
Sekolah (Bos) di Tingkat Pendidikan Dasar (SD & SMP)di beberapa
sekolah penerima Se - Kabupaten Majene TA. 2016 – 2017;
Dalam perkara tindak pidana perbankan yang terjadi pada periode April s.d.
September 2013 di PT BPR Dana Niaga Mandiri, Jalan Hertasning Raya
Timur No. 17, Makassar, Sulawesi Selatan melalui berita acara
pemeriksaan ahli oleh Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan
tertanggal 12 Juli 2018.
9. Apakah saudara ahli kenal dengan Saksi AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan
apakah saudara ahli ada hubungan keluarga maupun hubungan pekerjaan dengan ia,
jelaskan ? -------------------------------------
------ 9. Saya tidak kenal dengan Saksi AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan saya
juga tidak ada hubungan kekeluarga dengan yang bersangkutan.
---------------------------------------------------------------
B.N. Ajuha, Bank ialah tempat menyalurkan modal dari mereka yang tidak
dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat
membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat;
Jadi dari berbagai definsi di atas, maka menurut saya bank adalah suatu
persekutuan dalam bentuk badan usaha yang dalam perkembangannya selain
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit, tabungan, deposit,
juga menjalankan kegiatan usaha berupa pemberian kredit, termasuk kegiatan
usaha lainnya seperti memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran, kesemuanya bertujuan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat dan pembangunan perekenomian suatu negara;
Dalam hal ini penting untuk dijelaskan apa perbedaan antara bank umum dan
bank perkreditan rakyat. Perbedaannya yaitu untuk bank umum dari segi
pelayanan simpanan dan kredit lebih banyak atau lebih kompleks dalam
memberikan layanan seperti giro, valuta asing, perasuransian kredit
konsumtif, kredit investasi, kredit modal kerja untuk dan kepada
nasabahnya. Sedangkan pada bank prekreditan rakyat, usaha pelayanannya
pada simpanan dan kredit tidak sekompleks bank umum, karena tidak
dibenarkan untuk memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (giral)
seperti cek dan bilyet giro;
kegiatan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang hanya dimiliki
oleh bank umum, tidak untuk bank perkreditan rakyat.
UU Nomor 10/1998:
“Pasal 1 angka 3: Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran:”
12. Jika demikian dapatkan saudara ahli Jelaskan Bank Pembanguanan Daerah (BPD)
termasuk dalam kategori Bank Apa ? Jelaskan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------ 12. BPD bisa berupa bank umum, bisa pula berupa bank perkreditan rakyat.
Digantungkan pada bentuk yang mana dipilih oleh pemerintah daerah saat
bank tersebut didirikan, dengan legitimasi melalui pembentukan peraturan
daerah.
Mengapa bisa dalam dua pilihan kedua bentuk bank tersebut. Karena dengan
tafsir sistematis atas Pasal 5 UU Perbankan yang membagi bank ke dalam
berubahnya Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Berikut dengan
ketentuan Pasal 58 UU Perbankan yang menegaskan “Bank Desa, Lumbung
Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Putih Nagari (LPN), Lembaga
Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan
(BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan
(LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD) dan/atau lembaga-lembaga
lainnya yang dipersamakan dengan itu diberikan status sebagai Bank
Perkreditan Rakyat.” Maka dengan berdasarkan UU Perbankan ini, dapat
dimaknai kalau BPD yang ada, dapat berubah statusnya menjadi Bank
Umum atau Bank Perkreditan Rakyat) menurut UU Perbankan;
13. Dapatkah saudara ahli menjelaskan apa yang dimaksud Bank Pembangunan Daerah
(BPD)? Jelaskan --------
------ 13. Dahulu, waktu masih berlakunya UU No. 13/1962 sebelum dicabut melalui
UU No.7/1992, didefenisikan bahwa bank pembangunan daerah adalah
badan hukum berdasarkan Undang-undang ini (UU No. 13/1962) dan
kedudukannya sebagai badan hukum diperoleh dengan berlakunya peraturan
pendiriannya. Artinya apa? Status hukum atas bank tersebut untuk kemudian
lebih ditentukan pada peraturan daerah provinsi.
----------------------------------------------------
14. Dapatkah saudara ahli menjelaskan Fungsi dan Peran Bank Pembangunan Daerah
(BPD)? Jelaskan ----------
------ 14.Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa BPD memiliki peran strategis
sebagai mitra pemerintah daerah, maka fungsi dan perannya sudah pasti
berhubungan dengan keberlangsungan untuk pembangunan pemerintah
daerah. Yaitu:
- Mengembangkan perekonomian dan menggerakkan Pembangunan
Daerah melalui kegiatannya sebagai Bank;
- Mendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan
Pembangunan Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat;
- Bertindak sebagai Pemegang Kas Daerah dan atau menyimpan Uang
Daerah; dan juga sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
------------------------------------------------
15. Dapatkah saudara ahli menjelaskan Bank Pembangunan Daerah (BPD) bergerak
dibidang apa? Jelaskan
------ 15.Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu BPD dapat
berbentuk sebagai bank umum atau bank perkreditan rakyat, maka BPD
tentunya dapat bergerak pada bidang yang dibolehkan yang khusus berlaku
pada bank umum atau pada bidang yang hanya dikhususkan untuk bank
perkreditan rakyat. Tergantung pada jenis bank yang dipilihnya saat pendirian
BPD tersebut. Bidang usaha bank umum (Lihat: Pasal 6 dan Pasal 7 UU
Perbankan), bidang usaha bank perkreditan rakyat (Lihat: Pasal 13 UU
Perbankan);
pada kegiatan usaha bank umum. Tetapi demikian tidak berarti BPD tidak
dapat didirikan dalam bentuk BPR;
Pasal 4 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 1999:
Untuk melaksanakan fungsi yang dimaksud dalam Pasal 3 Bank menjalankan
usaha:
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
Giro Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Tabungan, dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) Memberikan kredit;
c) Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya: - Surat wesel termasuk
wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih
lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; -
Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-
surat dimaksud; - Kertas pembendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI); - Obligasi; - Surat
dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; - Instrumen
surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu)
tahun.
e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
g) Menerima pembayaran dari tagihan atas Surat Berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
k) Melakukan kegiatan unjuk piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
l) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
m) Membantu Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam membimbing dan membina lembaga perkreditan desa dan BPR
milik Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
n) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai Bank
Devisa;
o) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali
penyertaannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
11
16. Apakah setiap Bank Umum memiliki Standard Operating Procedure (SOP)
Pengambilan Uang Kas Besar, Pengambilan Kas Teller, Transaksi Setoran, Transaksi
RTGS, Pemindah bukuan SP2D, dan Pengambilan UUDP khususnya pada Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Sulawesi Tenggara? Jelaskan --------------
------ 16.Tentu saja setiap bank umum dapat memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) Pengambilan Uang Kas Besar, Pengambilan Kas Teller, Transaksi
Setoran, Transaksi RTGS, Pemindah bukuan SP2D, dan Pengambilan UUDP
khususnya pada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Tetapi SOP-nya
tersebut yang bisa dibuat dalam bentuk BUKU PEDOMAN JUKLAK, BUKU
PEDOMAN JUKNIS, BUKU PEDOMAN PERKREDITAN, BAHKAN KADANG
DENGAN MELALUI SURAT KEPUTUSAN DIREKSI, TIDAK DAPAT
DILEPASKAN SEBAGAI BUKAN BAGIAN DARI BENTUK PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN. MENGAPA? Karena Juklak, Juknis, BUKU
PEDOMAN, dan SK tersebut yang dalam teori hukum administrasi disebut
sebagai “PERATURAN KEBIJAKAN” lahirnya tentu tetap disandarkan pada
ketentuan perundang-undangan di atasnya. Ingat Peraturan kebijakan itu
lahir karena diskresi yang dalam batas-batasnya harus sesuai dengan
tujuannya, tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sesuai dengan AUPB, berdasarkan alasan-alasan yang objektif,
tidak menimbulkan Konflik Kepentingan, dilakukan dengan iktikad baik (Pasal
24 UU No.30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan).
17. Dijelaskan kepada saudara ahli, bahwa saat ini Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Tenggara sedang melakukan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal
3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, dengan
kronologis singkat kejadian sebagai berikut :--------------------------------------
12
Bahwa perkara tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama KendarI diawali
dengan kejadian pertemuan antara JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM
DUSON LABAN selaku Kepala Bagian Operasional PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari dengan salah satu nasabah
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari dari TK
Junior Excelent School dengan kronologis sebagai berikut :
- Bermula dari pertemuan JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN dengan guru TK. Junior Excellent school (tempat anak JEFFEREY
RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN sekolah) pada bulan Oktober
2021 yang menanyakan tentang ketersediaan Dana BOP (Bantuan Opersional
Sekolah) pada saat itu JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN langsung melakukan pengecekan pada fasilitas incuiry saldo
(pengecekan dana nasabah) ternyata belum masuk, pada saat itu JEFFEREY
RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN langsung mempersilahkan
pulang dan nanti diberi kabar jika Dana BOP sudah tersedia;
- Pada hari yang sama karena ada kecurigaan JEFFEREY RAINALDO LABAN
BIN EM DUSON LABAN maka ia mencetak rekening koran sekolah TK. Junior
Excellent school;
- Dari hasil rekening koran sekolah TK. Junior Excellent school tersebut
JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN melihat ada salah
satu transaksi pendebetan dengan kode transaksi Automatis yang
dilaksanakan pada hari libur (hari sabtu);
- Atas temuan tersebut JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN bertanya kepada sdr. WAHYU RAMADHAN (sundrise di PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama) apakah pernah
melakukan transaksi tersebut, pada saat itu dijawab oleh sdr. WAHYU
RAMADHAN akan dilakukan pengecekan, selanjutnya dijawab bahwa yang
bersangkutan tidak pernah melakukan transaksi tersebut;
- Selanjutnya JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN
melakukan penelitian lagi terhadap rekening koran yang telah ia print dan
ternyata ditemukan kode transaksi yang dilakukan adalah atas nama saudara
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN;
- Selanjutnya JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN pergi
ke Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim Informasi) yang berada kantor PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Pembantu dan bertemu
dengan Kepala Divisi yang bernama sdr. ALI BABA dan menyampaikan untuk
melakukan pengecekan terhadap salah satu transaksi rekening sekolah TK.
Junior Excellent school dengan kode user saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN;
- Setelah dilakukan pengecekan ternyata ditemukan bahwa kode user saudara
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN telah melakukan beberapa kali transaksi
pada hari libur;
13
DESA PORAYA
16 001 0201001XXXX PNPM MP KECAMATAN 116,692,080
LAONTI
17 001 0201104XXXX WAHYUDIN 7,515,807
18 001 0201190XXXX BUDJUNA 10,200,000
19 001 0201178XXXX LPM DESA MAWAR KEC 14,629,742
MATA OLEO
20 001 0201173XXXX MAHMUD 12,513,112
21 001 0201172XXXX MUSRIANA MUSTAMING 41,333,230
22 001 0201194XXXX SAHARUDDIN 11,229,390
23 001 0201194XXXX SMKN 2 KENDARI 30,200,000
24 001 0201184XXXX PNPM MP KECAMATAN 16,700,157
BONDOALA
25 001 0201180XXXX JERRY CHENDARMA 74,606,000
26 001 0201179XXXX MANE ARWA. 25,594,970
27 001 0201181XXXX SMA KARTIKA KENDARI 17,807,492
28 001 0201183XXXX TRISNAWATI HALIM 12,094,110
29 001 0201192XXXX WA MAGE 10,999,470
30 001 0201181XXXX NIAH 9,972,429
31 001 0201176XXXX NURTIN 13,095,769
32 001 0201145XXXX AKAS 33,621,706
33 001 0201001XXXX AKHMAD ALJUFRI 5,868,716
34 001 0201172XXXX ALIHUDDIN,DRS 4,411,535
35 001 0201183XXXX ANDI ARNIATI 6,208,034
36 001 0201002XXXX ANDI ZAINUL ARIFIN, 16,322,304
DRS.
37 001 0201012XXXX ASEP GATOT 55,724,733
38 001 0201001XXXX DEWAN ASURANSI CAB 6,178,975
KDI
39 001 0201181XXXX EDY KUSMAN 5,717,855
40 001 0201175XXXX H.SYARIF YAHYA 6,485,128
41 001 0201147XXXX HAJERAWATI 15,762,550
42 001 0201181XXXX IBRAHIM ISA, A.MA 7,823,393
43 001 0201173XXXX IRIANI 27,090,611
44 001 0201173XXXX KELOMPOK BERMAIN 5,882,967
'KUNCUP'
45 001 0201173XXXX KELOMPOK BERMAIN 5,882,967
'MAKMUR'
46 001 0201180XXXX KSU TANI LAMPARENG 3,869,089
RAYA(KOPTAL
47 001 0201179XXXX LA EDI 32,348,395
48 001 0201192XXXX LA ODE MALISI 6,242,926
49 001 0201192XXXX LA RIONO 6,242,926
50 001 0201171XXXX LAODE ATE 3,996,717
51 001 0201172XXXX LAODE DIDI MURSIDIQ 10,013,869
52 001 0201146XXXX LEPP.MITRA BAHARI 35,636,639
53 001 0201178XXXX LPM DESA AMOTOWO 5,718,556
54 001 0201178XXXX LPM DESA 5,782,281
PONGKALAERO
55 001 0201174XXXX MARDI 3,999,392
56 001 0201011XXXX MARNISA 90,888,836
57 001 0201177XXXX MARTINA 60,200,863
58 001 0201183XXXX MELANIA LIONG 5,236,717
59 001 0201173XXXX MUH HAEKAL AR 27,560,215
60 001 0201011XXXX NIHLANI MUHAMMADY 33,244,445
61 001 0201192XXXX NINIS SUDARWATI 6,142,926
62 001 0201013XXXX NUR ALAM 10,162,579
63 001 0201179XXXX RAHMAT 34,424,099
64 001 0201002XXXX RAIDIN BINDA 4,737,492
17
3. Bank agar segera melakukan inventarisir root cause penyebab terjadinya fraud
dan menyusun mitigasi risikonya;
4. Bank agar segera melakukan tindak lanjut penyelesaian fraud yang telah
lampau dan belum terselesaikan sejak tahun 2014;
5. Bank agar menyusun pedoman pengawasan yang lebih intensif terhadap
pelaksanaan kegiatan operasional pada Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu, dan Kantor Kas dalam rangka mitigasi.
Akhirnya, dari proses penyidikan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa cara saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN melakukan
penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD Sulawesi Tenggara Cabang utama
adalah dana para nasabah dengan menggunakan aplikasi berdasarkan
mekanisme Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif)
Berdasarkan Dokumen User Guide enterpirse Banking Information System
Sultra (eBISs) Nomor Dokumen : UG/TSI/5.5/2021 Tanggal 13 Agustus 2021
yang dibuat oleh Divisi TSI Bab 5 Administrator Pembukuan Sub Bab 5.5
Proses yang terdiri dari :
1. Pada menu proses, pilih postingan SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke
Rek Nominatif);
2. Tampil windows Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek
Nominatif);
3. Setelah itu tampil window Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke
Rek Nominatif), inputkan Kelompok Pembayaran lalu tekan enter;
4. Selanjutnya klik tombol “Posting”, akan tampil window konfirmasi pilih “Ya”
untuk melanjutkan proses atau “Tidak”;
5. Proses Posting SI-Gaji berhasil dilakukan;
6. Pilih Reset untuk menghapus data;
7. Pilih keluar untuk kembali kemenu Administrator Pembukuan;
Dengan aplikasi ini AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN menginput sebanyak 21
(dua puluh satu) kali kejadian terhadap 105 rekening nasabah umum kedalam
rekening nominativ lingkup Pemerintah Kota Kendari sebagai berikut :
1. 00109214994259 atas nama (Gaji) Dinas Sosial Kota Kendari
2. 00109214994264 atas nama (Gaji) Dinas Kebakaran Kota Kendari
3. 00109214994273 atas nama (Gaji) Dinas Perhubungan Kota Kendari
4. 00109214994281 atas nama SD TK Kec Abeli
5. 00109214994284 atas nama SD TK Kec Kambu
6. 00109214994286 atas nama SD TK Kec Kendari Barat
7. 00109214994287 atas nama SD TK Kec Mandonga
8. 00109214994289 atas nama SD TK Kec Wuawua
9. 00109214994290 atas nama SD TK Kec Wuawua
10. 00109214994291 atas nama SMPN 1 Kendari
11. 00109214994293 atas nama SMPN 11 Kendari
12. 00109214994295 atas nama SMPN 12 Kendari
13. 00109214994299 atas nama SMPN 13 Kendari
14. 00109214994300 atas nama SMPN 18 Kendari
22
Pertanyaan :
1. PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari
melakukan proses pengembalian dana nasabah sebesar Rp 1.982.579.137 (satu
milyar sembilan ratus delapan puluh dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu
seratus tiga puluh tujuh rupiah) oleh PT. BPD Sulawesi Tenggara dengan merujuk
kepada :
1. Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah Kantor Cabang Utama
oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor : 070/135.000/01/22/SKAI tanggal 25 Januari
2022.
2. Rapat Dewan Direksi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2021;
3. Surat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara Nomor :
519/135.000/10/21/SKAI tanggal 1 Nopember 2021 perihal Pembukaan
Rekening Panjar Fraud dan Pengembalian Dana Nasabah yang
disalahgunakan;
4. Surat Memorandum dari Corporate Secretary PT. BPD Sulawesi Tenggara
Nomor : 057/135.000/11/2021/CrS tanggal 2 Nopember 2021 perihal Tindak
lanjut Risalah Rapat;
Dan transaksinya pemindahbukan telah berhasil dilaksanakan berdasarkan bukti 1
(satu) rangkap fotocopy Pemindah Bukuan Fraud Atas nama Ahmad Guahir
dengan nomor 001.09116010726 dengan total Rp1.982.579.137 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) sebanyak 105 Rekening Nasabah.
Menurut Pendapat Ahli, Apakah dana sejumlah Rp1.982.579.137 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan
Ribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) yang dibayarkan kembali oleh pihak
PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari adalah masuk dalam
kategori Keuangan negara/atau daerah? Jika benar agar dapat dijelaskan
dasar hukumnya! Jelaskan ----------
2. Bahwa berdasarkan fakta penyidikan diketahui bahwa saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries BPD Kantor Cabang Utama Kendari
menyalahgunakan aplikasi SI-Gaji (Penarikan via pemindahan ke Rek
Nominative) sebagai sarana yang ada dalam lingkup kewenangannya dan
dengan cara itu ia berhasil menguasai dana nasabah sejumlah Rp.
1,982,579,137,- sehingga mengakibatkan PT. Bank Pembangunan Daerah
Cabang Utama Kendari harus menanggung kerugian karena wajib melakukan
penggantian dana nasbah sejumlah Rp. 1,982,579,137,-
28
------
17--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan terhadap jumlah uang yang dibayarkan kembali oleh pihak PT. Bank
Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari tersebut, merupakan dana
yang telah mengalami pencampuran antara sebagian penyertaan modal
Pemda dan sebagiannya lagi miliki PT. Bank Pembangunan Daerah
Cabang Utama Kendari. Namun lebih dari itu, tetap harus dimaknai kalau di
sana bahagian dari keuangan daerah, baik yang ada maupun yang akan
ada dalam ihwal ketika dikonversi sebagai pembagian keuntungan diantara
kedua pihak;
2) Bahwa menurut saya adalah “sangat benar dan tepat” terhadap perbuatan
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries BPD Kantor
Cabang Utama Kendari yang menyalahgunakan aplikasi SI-Gaji (Penarikan
via pemindahan ke Rek Nominative) sebagai sarana yang ada dalam
lingkup kewenangannya dan berhasil menguasai dana nasabah sejumlah Rp.
1,982,579,137, telah memenuhi sebagai PERBUATAN MELAWAN HUKUM
sebagaimana diancam dalam Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor;
****
Pasal 3 UU Tipikor: Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana
dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Terhadap dana nasabah sejumlah Rp. 1,982,579,137. Yang telah diambil dan
dimiliki oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan juga sebagiannya diberikan
kepada TEZZA FAUZAN HASUBA, juga dengan menggunakan korporasi CV.
JATI RAYA PERKASA sebagai tempat menitpkan dana nasabah. Jelas
perbuatan itu bertendensi pada ia menghendaki mendapat keuntungan untuk
dirinya, nyata ia untung, juga telah menguntungkan orang lain atas nama
TEZZA FAUZAN HASUBA. Dan lagi menguntungkan juga korporasi CV. JATI
RAYA PERKASA
Uang itu sebanyak Rp. 1,982,579,137 telah berhasil diambil dan dimilikinya,
kemudian PT BPD Kantor Cabang Utama Kendari telah menggantinya
sebanyak yang telah diambil oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, berarti
Bank yang telah rugi, mutatis mutandis menyebabkan kerugian pada
daerah/negara dan perekonomian daerah/negara.
Pasal 18 UU Tipikor:
1) Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, sebagai pidana tambahan adalah
a) Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak
berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau
yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan
milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu
pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut;
b) Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebayak-banyaknya
sama dengan harta benda yag diperoleh dari tindak pidana
korupsi;
c) penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling
lama 1 (satu) tahun;
d) pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau
penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu, yang
telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah kepada terpidana.
2) Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf b paling lama dalam waktu 1 (satu)
bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan
dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
3) Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi
untuk membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b, maka dipidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak
melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-undang ini dan lamanya pidana tersebut
sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.
18. Jika demikian, apakah saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas
Sundries PT. BPD Cabang Utama Kendari dapat disangkakan dengan pasal Pasal 2
ayat (1) dan Pasal 3, Pasal 8 Jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 tahun 1999
sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 KUHPidana?
Jelaskan -------------------------------------------------------------------------------
----- 18. Saya kira untuk pertanyaan ini sudah terjawab pada angka 17 di atas, saya
telah menguraikan secara lengkap unsur-unsur dari Pasal 2 ayat 1, Pasal 3,
dan Pasal 8 UU Tipikor trehadap fakta-fakta perbuatan dari AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN, sehingga sudah jelas kalau perbuatan dari AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN dapat diancam dengan pasal dimaksud, berikut dengan pidana
tambahan dapat pula diancamkan kepadanya atas perbuatannya yang telah
menimbulkan kerugian negara sebanyak Rp. 1,982,579,137
Dan mengenai Pasal 55 KUHP di atas, nanti akan saya jelaskan pada
pertanyaan berikutnya. Sebab tanpa dengan Pasal 55 ini, untuk AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN sudah dan tetap akan memenuhi semua
perbuatannya dalam Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor, sebagai
pelaku dader/pleger dari tindak pidana korupsi dimaksud;
19. Bagaimana pendapat ahli jika dikaitkan dengan Pasal 25 Undang-Undang RI No. 31
tahun 1999 sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI
No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang berbunyi
“Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dalam perkara
tindak pidana korupsi harus didahulukan dari perkara lain guna penyelesaian
secepatnya” perkara apa yang lebih tepat penanganannya terkait penyalahgunaan
wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
keududukan yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas
Sundries PT. BPD Cabang Utama Kendari ? Jelaskan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------
----- 19 Bahwa maksud atas pasal tersebut terkait dengan frasa DIDAHULUKAN
adalah PENYELESAIAN SECEPATNYA pada waktu melakukan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap perkara tindak
pidana korupsi jika dibandingkan dengan pada waktu melakukan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap perkara yang
bukan tindak pidana korupsi. Jadi bukan terlebih dahulu menyelesaikan
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
perkara tindak pidana korupsi, dan jika sudah selesai baru melakukan
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
perkara yang bukan tindak pidana korupsi;
37
Di negara Jerman, istilah ini diterapkan pada suatu keadaan yang diputus
berdasarkan siatuasi konkrit. Dalam kasusnya, ada dua ketentuan pidana
yang sama sifatnya (sama-sama sebagai lex specialis), maka yang dijadikan
pedoman adalah ketentuan pidana yang paling mendominasi terhadap
perbuatan pidana tersebut. Dengan melalui asas ini, bukan sanksi pidana
yang terberat yang akan diberlakukan, tetapi ancaman pidana yang berkaitan
dengan perbuatan yang secara nyata atau konkret diejawantahkan oleh
petindak pidana;
Perkara ini yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, bukan lagi
soal kredit macet, kalau kredit macet kerap masih bisa ditanggulangi dengan
jaminan kredit berupa hak tanggungan yang melekat atasnya;
39
Bahwa yang bisa ditanggulangi dengan jaminan SHT saja bisa terkualifikasi
sebagai korupsi, apalagi dalam kasus AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN,
nyata-nyata tidak ada PENGAMANNYA, maka tidak ada lagi alasan untuk
menyatakan kalau perbuatan yang bersangkutan tidak memenuhi sebagai
perbuatan tindak pidana korupsi dalam kualifikasi telah merugikan keuangan
negara.
20. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta :
- Bahwa berdasarkan Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah
Kantor Cabang Utama oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor : 070/135.000/01/22/SKAI
tanggal 25 Januari 2022 cara saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN
melakukan penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD Sulawesi Tenggara Cabang
utama adalah dana para nasabah dipindahbukukan (over booking) dengan metode
S-1 Potongan (system yang di gunakan untuk salary crediting pada Bank Sultra),
yang di lakukan sebanyak 21 (dua puluh satu) kali kejadian;
- Bahwa berdasarakan hasil Audit internal yang telah dilakukan telah rekomendasi
sebagai berikut :
1. Memberikan sanksi kepada Sdr. Ahmad Guahir sesuai dengan Buku
Pedoman Kepegawaian PT. BPD Sultra, atas pelanggaran yang dilakukan
termasuk kategori sangat prinsip dan dapat berdampak terhadap risiko
40
21. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta :
Bahwa pada aplikasi Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif)
tidak adanya fungsi verifikasi dan othorisasi oleh supervise pada Core Banking
41
System Bank Sultra namun secara hirerarki AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku
petugas sundries memiliki atasan yang masing-masing memilik tugas sebagai berikut :
1. SITTI NURLINA KUSUMAWATI, SE selaku HEAD TELLER atasan langsung
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam hal “Memastikan bahwa seluruh aktivitas
bank dibawah kendalinya telah memenuhi ketentuan yang berlaku”;
2. JEFFREY RINALDO LABAN selaku Kepala Bagian Operasional atasn langsung
Head Teller dalam hal :
1. Mengontrol pelaksanaan pembukaan/penutupan rekening terkait keabsahannya
dokumen pendukungnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memastikan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai di
atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) telah dilaporkan sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. Memastikan pengelolaan administrasi kliring debet/kredit telah sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Mengontrol pelaksanaan pelayanan khususnya jasa bank sesuai standar layanan
yang berlaku.
5. Memastikan bahwa seluruh aktivitas bank dibawah kendalinya telah memenuhi
ketentuan yang berlaku.
3. MUHAMMAD BUDYANTO,SE,MM selaku Pimpinan Cabang Utama Kendari atasan
langsung Kepala Bagian Operasional dalam hal :
1. Mengontrol pelaksanaan pembukaan/penutupan rekening terkait keabsahannya
dokumen pendukungnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memastikan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai di
atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) telah dilaporkan sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. Memastikan pengelolaan administrasi kliring debet/kredit telah sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Mengontrol pelaksanaan pelayanan khususnya jasa bank sesuai standar layanan
yang berlaku.
5. Memastikan bahwa seluruh aktivitas bank dibawah kendalinya telah memenuhi
ketentuan yang berlaku.
Pertanyaan :
Menurut pendapat AHLI, apakah para atasan langsung AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN selaku petugas sundries dapat ditunjau dengan Pasal Penyertaan
(Pasal 55 KUHPidana) atau Pasal Pembantuan (Pasal 56 KUHPidana) dalam hal
para atasan tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai atasan
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN?
Jelaskan!---------------------------------------------------------------------
----- 21 Terhadap pertanyaan ini, adalah sama jawaban saya dengan di atas,
KETIGANYA TIDAK DAPAT DIPERLUAS SEBAGAI PELAKU PENYERTA
TINDAK PIDANA.
Tidak mungkin ketiga orang ini dianggap memiliki KEHENDAK YANG SAMA
dengan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN untuk merugikan keuangan negara,
saat ada tindakan-tindakan dari mereka, ketiganya justru menjadi orang atau
pihak yang berperan andil dalam mengungkap modus operandi dan alur
perbuatan dari AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN yang telah mengambil dana
105 orang nasabah;
Pun kalau ada kelalaian atas tugas dan kewenangannya mereka, sekali lagi itu
bukan terkualifikasi sebagai tindak pidana korupsi yang dimungkinkan dalam
Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor. Karena tidak mungkin
‘KELALAIAN” bisa satu-padu dalam setiap bentuk tindakan penyertaan.
Logikanya polisi sebagai petugas keamanan, tiap malam dia patroli di sekitar
perumahan misalnya, tiba-tiba salah satu rumah yang selalu dijaga patroli,
kecurian, apakah polisi itu bisa dianggap sebagai pelaku penyerta pencurian,
karena tidak menjalankan atau lalai dalam tugas dan kewenangannya. TENTU
TIDAK, karena sekali lagi dia tidak punya niat atau kehendak sama dengan
pencuri itu untuk melakukan kejahatan pencurian.
22. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta:
Bahwa sebagian besar dana yang dikumpulkan oleh saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN sejumlah Rp. 1,982,579,137,- selain ditransfer ke rekening pribadi
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN juga ditransfer ke rekening
Pertanyaan :
Menurut pendapat AHLI, apakah saudara TEZZA FAUZAN HASUBA dapat dapat
ditunjau dengan Pasal Penyertaan (Pasal 55 KUHPidana) atau Pasal Pembantuan
(Pasal 56 KUHPidana) dalam hal membantu AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN
mencairkan dan menarik dana dari Rekeningnya?
Jelaskan!----------------------------------
----- 22. Kalau ini saya sepakat, sangat jelas terpenuhi sebagai bentuk penyertaan.
Dan amat jelas ada KEHENDAK JAHATNYA YANG SAMA antar para pelaku,
yaitu AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan TEZZA FAUZAN HASUBA.
43
Selebihnya, dalam kronologi di atas, ada juga rekening yang digunakan oleh
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam pemindahbukuan dana nasabah yaitu
YUDI FERNANDY, seharusnya ini yang perlu ditelusuri: Apakah YUDI
FERNANDY tahu dan mengizinkan rekeningnya digunakan oleh AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN? Kalau ada izin untuk itu, tetapi YUDI FERNANDY
tidak dapat keuntungan, berarti hanya pada konteks pembantuan. Tetapi kalau
sekaligus YUDI FERNANDY mendapat keuntungan atas itu, berarti YUDI
FERNANDY dalam konteks tersebut sebagai pelaku penyerta dalam
kualifikasi medeplegen;
23. Apakah masih ada keterangan lain yang perlu saudara ahli tambahkan sehubungan
dengan perkara tersebut diatas ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------
----- 23. Sudah cukup.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
24. Apakah semua keterangan yang telah saudara ahli sampaikan sudah benar dan dapat
saudara pertanggung jawabkan serta tidak dirubah – rubah lagi dikemudian hari,
jelaskan ? -----------------------------------------------------
-----24. Semua keterangan saya sudah benar dan dapat saya pertanggung jawabkan
serta tidak akan berubah lagi dikemudian hari.
--------------------------------------------------------------------------------------------
25. Apakah saudara ahli pernah atau merasa mendapatkan tekanan, arahan atau
paksaan dalam memberikan keterangan kepada pemeriksa ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----25. Saya tidak pernah mendapatkan tekanan, arahan atau paksaan dalam
memberikan keterangan kepada pemeriksa.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
44
----- Setelah Berita Acara Pemeriksaan Ahli ini selesai dibuat kemudian dibaca / dibacakan
kembali kepada yang diperiksa, ia tetap pada keterangannya seperti diatas dan
membenarkan dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini.---------------------------------
Ahli,
----- Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan Ahli ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
Sumpah Jabatan kemudian ditutup dan ditanda tangani pada tanggal tersebut di atas.----------
Penyidik