Anda di halaman 1dari 44

KEJAKSAAN TINGGI

SULAWESI TENGGARA
“UNTUK KEADILAN“
BA-1

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(AHLI)

-------- Pada hari ini Jumat tanggal Dua bulan September tahun dua ribu dua puluh dua
(02/09/2022) jam 09.00 Wita bertempat di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, saya
Jaksa Penyidik:-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : SUGIATNO MIGANO, SH
Pangkat : Jaksa Muda
NIP : 19820402 200312 1 003
Jabatan : Jaksa Penyidik pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Tenggara

---------- Berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
Nomor: Print – 06/P.3/Fd.1/07/2022 tanggal 11 Juli 2022, telah meminta keterangan kepada
seseorang yang di hadapan saya mengaku : ----------------------------------

Nama : Dr. AMIR ILYAS, S.H., M.H.


Tempat/tanggal lahir : Pangkajene/10 Juli 1980
Jenis kelamin : Laki - laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : Strata Tiga, Doktor Ilmu Hukum
Tempat tinggal : BTP, Blok M 86, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan
HP : 08124141047

------- Yang bersangkutan diperiksa sebagai Ahli Hukum Pidana Perbankan sehubungan
dengan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHP.. ---------------------------------

-------- Atas pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa maka yang dimintai keterangan
memberikan jawaban dan keterangan sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERTANYAAN : JAWABAN :
2

1. Apakah saudara ahli saat ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
-----------------------------------------------
------ 1. Ya, saat ini saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
----------------------------------------------------

2. Apakah saudara bersedia didengar keterangannya sebagai Ahli Hukum Pidana


Perbankan sehubungan dengan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal
3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP , jelaskan ?
–--------------------------------------------------------------------
------ 2. Ya, saya bersedia dimintai keterangan sebagai Ahli Hukum Pidana
Perbankan dalam kaitan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.
-----------------------------------------------------------------------

3. Sesuai dengan ketentuan pasal 120 KUHAP, bahwa sebelum seorang ahli
memberikan keterangan dihadapan penyidik harus terlebih dahulu mengangkat
sumpah atau janji, bersediakah saudara ahli disumpah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang saudara anut ? –--------------------------------------------------------------
------ 3. Ya, saya bersedia disumpah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
saya anut yaitu AGAMA ISLAM ----------------

4. Sebelum pemeriksaan dimulai, Apakah dalam memberikan keterangan selaku Ahli


Hukum Pidana Perbankan dari Universitas Hasanuddin Makassar, saudara ahli
memiliki surat tugas ataupun penunjukan sebagai Ahli? jelaskan !
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------
------ 4. Dalam memberikan keterangan Ahli dbidang Hukum Pidana Perbankan saya
memiliki surat tugas yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin Makassar Nomor ..................., tanggal
.................2022. ----------------------------------------------------------

5. Jelaskan latar belakang pendidikan dan riwayat jabatan yang mendukung keahlian
saudara ahli, jelaskan ? --
------ 5. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN:
SD: SD Negeri Tanru Tedong Kab. Sidrap, lulus tahun 1993, berijazah;
SMP: SMP Negeri 1 Dua Pitue Kab. Sidrap, lulus tahun 1996, berijazah;
3

SMA: SMA Negeri 1 Maniang Pajo Kab. Wajo, lulus tahun 1999,
berijazah;
S.1: S.1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unhas Makassar, lulus tahun
2005, berijazah;
S.2: S.2 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Air Langga
Surabaya, lulus tahun 2009, berijazah;
S.3: S.3 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unhas Makassar, lulus tahun
2013, berijazah.

RIWAYAT JABATAN:
Tahun 2006 s.d. Sekarang: Dosen di Bagian Hukum Pidana Fakultas
hukum Unhas;
Tahun 2010: Ombudsman Kota Makassar sebagai Asisten Komisioner;

Tahun 2010: Staf Ahli DPRD Kota Makassar;


Tahun 2010 s.d. Sekarang: Bagian Hukum Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin;
Tahun 2011-2014: Ketua Panwaslu Kota Makassar;
Tahun 2014-2018: Sekretaris Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum
Unhas;
Tahun 2017-2018: Staf Ahli Polda Sulsel.
Tahun 2022 – 2026: Asisten Direktur III Program Pasca Sarjana Unhas

6. Berapa lama saudara ahli bekerja sebagai dosen pada Universitas Hasanuddin
Makassar, serta apa jabatan saudara dan sejak kapan saudara menduduki jabatan
tersebut saudara saat ini, jelaskan ! --------------------------
------ 6. Saya diangkat sebagai dosen tetap fakultas hukum UNHAS sejak tahun 2006
sampai sekarang, dan jabatan lainnya yang saya duduki saat ini yaitu sebagai
Asisten Direktur III Program Pascasarjana Unhas

7. Jelaskan tugas, wewenang dan tanggungjawab saudara ahli sehubungan dengan


jabatan saudara saat ini ! --
------ 7. Adapun secara khusus tugas, wewenang dan tanggung jawab saya sebagai
Dosen, diantaranya: -
Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian,
serta pengabdian kepada masyarakat; 
Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat; 
Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan
diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan
mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini; 
Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, serta kode etik
dan nilai-nilai agama serta etika. 
4

8. Apakah sebelumnya saudara ahli pernah dimintai pendapat dalam kedudukan


saudara sebagai Ahli Hukum Pidana Perbankan serta jelaskan kapan dan dimana dan
dalam perkara apa saudara dimintai pendapat sebagai Ahli Hukum Pidana
Perbankan ? jelaskan ! -----------------------------------------------------------------------------
------ 8. Ya, saya pernah dimintai keterangan selaku Ahli dalam perkara perbankan
juga dalam beberapa perkara korupsi, diantaranya sebagai berikut:
Dalam perkara dugaan tindak pidana Tindak Pidana Korupsi
penyalahgunaan dana Kas Besar PT. BPD Sultra Kantor Cabang Pembantu
Wawonii yang bersumber dari dana penyertaan modal Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Sulawesi Tenggara dan Tindak Pidana
Pencucian Uang sehubungan dengan penyalahgunaan dana Kas Besar PT.
BPD Sultra Kantor Cabang Pembantu Wawonii yang bersumber dari dana
penyertaan modal Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota
Se Sulawesi Tenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),
Pasal 3 dan Pasal 8 Undang-Undang RI No. 31 tahun 1999 sebagaimana
telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHPidana dan Pasal 3 dan atau Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang RI No 8
Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, sesuai dengan
Laporan Polisi Nomor : LP / 223 / IV / 2021 / SULTRA / SPKT Polda Sultra,
tanggal 15 April 2021;
Dalam perkara dugaan tindak pidana perbankan yang terjadi pada periode
November 2011 s.d. September 2016 di PT BPR Akarumi, Jalan Trans
Sulawesi Nomor 27, Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi
Moutong, Sulawesi Tengah, di minta oleh penyidik sektor jasa keuangan
(Surat permintaan dari OJK Nomor: S-R/249/VIII/2018/DPJK tanggal 28
Agustus 2018 tentang Permohonan Penunjukan Ahli Hukum Pidana
Perbankan yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, Makassar);
Dalam perkara dugaan tindak pidana perbankan yang terjadi pada periode
November 2011 s.d. September 2016 di PT BPR Akarumi, Jalan Trans
Sulawesi Nomor 27, Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi
Moutong, Sulawesi Tengah (berdasarkan Surat permintaan dari OJK
Nomor: S-R/251/VIII/2018/DPJK tanggal 28 Agustus 2018 tentang
Permohonan Penunjukan Ahli Hukum Pidana yang ditujukan kepada Dekan
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar);
Dalam perkara dugaan tindak pidana perbankan yang terjadi pada periode
April s.d. September 2013 di PT BPR Dana Niaga Mandiri, Jalan Hertasning
Raya Timur No. 17, Makassar, Sulawesi Selatan (Surat Tugas dari Dekan
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar Nomor:
5433/UN4.5/KP.05.00/2018 tanggal 9 Juli 2018 tentang Penugasan Saya
(Dr. AMIR ILYAS, S.H., M.H) sebagai Ahli dalam perkara tindak pidana
perbankan yang terjadi di PT BPR Dana Niaga Mandiri, Makassar:
Dalam perkara dugaan tindak pidana perbankan yang terjadi pada pada
hari Kamis tanggal 10 April 2014, pukul 16.26 Wita bertempat di Kantor BRI
KCP BTC Bone Jalan KH.Agus Salim Watampone Kab.Bone sebagai Ahli
5

dalam perkara tindak pidana perbankan yang terjadi di Kantor BRI KCP
BTC Bone;
Dalam perkara tindak pidana Korupsi penggunaan dan pengelolaan
anggran Ganti Uang (GU) ke 3 tahun anggaran 2013 pada dinas
Perumahan Rakyat dan Tata Ruang Kabupaten Pasangkayu yang diduga
dilakukan oleh AHMAD Bin SIBALI, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dan atau Pasal III Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e
dan Pasal 56 KUHPidana berdasarkan Surat Kepala Kepolisan Resort
Pasangkayu Nomor : B / 544 / X / 2020 / Reskrim, tanggal 15 Oktober 2020
perihal Permintaan Keterangan Ahli yang ditujukan kepada Dekan Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin
Kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Desa dan ADD
pada Pemerintah Kabupaten Jeneponto Ta. 2017;
Dalam perkara tindak pidana korupsi perihal penyewaan aset milik
pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipinjam pakaikan kepada
pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulawesi Selatan
melalui berita acara pemeriksaan ahli bertempat di Polda Sulsel, tertanggal
5 Februari 2018;
Dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Pemerasan dalam jabatan terhadap
penyaluran dan penggunaan Dana Kurang Salur Bantuan Operasional
Sekolah (Bos) di Tingkat Pendidikan Dasar (SD & SMP)di beberapa
sekolah penerima Se - Kabupaten Majene TA. 2016 – 2017;
Dalam perkara tindak pidana perbankan yang terjadi pada periode April s.d.
September 2013 di PT BPR Dana Niaga Mandiri, Jalan Hertasning Raya
Timur No. 17, Makassar, Sulawesi Selatan melalui berita acara
pemeriksaan ahli oleh Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan
tertanggal 12 Juli 2018.

9. Apakah saudara ahli kenal dengan Saksi AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan
apakah saudara ahli ada hubungan keluarga maupun hubungan pekerjaan dengan ia,
jelaskan ? -------------------------------------
------ 9. Saya tidak kenal dengan Saksi AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan saya
juga tidak ada hubungan kekeluarga dengan yang bersangkutan.
---------------------------------------------------------------

10. Dapatkah saudara ahli menjelaskan definisi dari Bank ? Jelaskan


----------------------------------------------------------
------ 10.Dalam berbagai lietaratur para ahli mendefenisikan bank sebagai berikut:

G.M. Verryn Stuart, Bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan


keperluan orang lain, dengan cara memberikan kredit berupa uang yang
diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan menambah uang baru
(kertas atau logam);
6

B.N.  Ajuha, Bank ialah tempat menyalurkan modal dari mereka yang tidak
dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat
membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat;

Pierson, Bank yaitu badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak


memberikan kredit. Dalam hal ini menurut Pierson Bank dalam operasionalnya
hanya bersifat pasif saja, hanya menerima titipan uang saja;

Kasmir, Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah


menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya;

GM. Verrijin Stuart mendefiniskan Bank sebagai suatu badan usaha yang


bertujuan memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan
jalan mengedarkan alat-alat penukaran baru berupa uang giral

Kuncoro, Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah


menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
dalam bentuk kredit, serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang;

Abdurrahman, Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang


melaksanakan berbagai jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan
mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat
penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan dan lain-
lain;

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No.7 tahun 1992


tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No.10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak;

Jadi dari berbagai definsi di atas, maka menurut saya bank adalah suatu
persekutuan dalam bentuk badan usaha yang dalam perkembangannya selain
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit, tabungan, deposit,
juga menjalankan kegiatan usaha berupa pemberian kredit, termasuk kegiatan
usaha lainnya seperti memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran, kesemuanya bertujuan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat dan pembangunan perekenomian suatu negara;

11. Dapatkah saudara ahli menjelaskan tentang jenis-jenis Bank? Jelaskan


--------------------------------------------------
7

------ 11. Sesungguhnya pembagian jenis-jenis bank dapat dikelompokkan


berdasarkan status, fungsi, kepemilikan, dan prinsip;

Berdasarkan statusnya terdiri atas bank devisa dan bank nondevisa;

Berdasarkan fungsinya terdiri atas bank sentral dan bank umum;

Berdasarkan kepemilikannya terdiri atas bank pemerintah, bank swasta,


bank campuran, bank asing, dan bank pembangunan daerah;

Berdasarkan prinsipnya terdiri atas bank konvensional dan bank syariah;

Namun dengan berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No.7 tahun 1992


tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No.10 tahun 1998, menurut jenisnya, bank hanya terdiri dari: Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat, maka jenis-jenis bank sebagaimana diuraikan
di atas dalam hal menjalankan usahanya, harus memilih salah satu dalam
dua penggolongan tersebut apakah sebagai bank umum atau sebagai bank
perkreditan rakyat;

Dalam hal ini penting untuk dijelaskan apa perbedaan antara bank umum dan
bank perkreditan rakyat. Perbedaannya yaitu untuk bank umum dari segi
pelayanan simpanan dan kredit lebih banyak atau lebih kompleks dalam
memberikan layanan seperti giro, valuta asing, perasuransian kredit
konsumtif, kredit investasi, kredit modal kerja untuk dan kepada
nasabahnya. Sedangkan pada bank prekreditan rakyat, usaha pelayanannya
pada simpanan dan kredit tidak sekompleks bank umum, karena tidak
dibenarkan untuk memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (giral)
seperti cek dan bilyet giro;

Pada pelayanan kredit, bank umum dapat memberikan pelayanan kartu


kredit, dengan nlai plafon kredit tak terbatas dapat mencapai triliunan rupiah.
Sementara pada bank perkreditan rakyat, tidak memiliki layanan kartu kredit,
pun pemberian plafon kredit pada umumnya dibatasi hanya sampai pada
miliaran rupiah.

Kemudian, pada bank perkreditan rakyat untuk pelayanan deposit berjangka,


memberikan pelayanan LPS lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum.
Tetapi pada pelayanan lainnya seperti kegiatan valuta asing, simpanan
berbentuk giro, lalu lintas pembayaran, usaha perasuransian, dan penyertaan
modal hanya bisa dijalankan oleh bank umum, tidak bisa dijalankan oleh bank
perkreditan rakyat;

Berdasarkan Pasal 1 angka 3 dan angka 4 UU Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan juga telah ditegaskan bahwa
perbedaan mendasarnya kedua jenis bank tersebut yaitu terletak pada
8

kegiatan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang hanya dimiliki
oleh bank umum, tidak untuk bank perkreditan rakyat.

UU Nomor 10/1998:
“Pasal 1 angka 3: Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran:”

Pasal 1 angka 4: Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan


kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.”

12. Jika demikian dapatkan saudara ahli Jelaskan Bank Pembanguanan Daerah (BPD)
termasuk dalam kategori Bank Apa ? Jelaskan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------ 12. BPD bisa berupa bank umum, bisa pula berupa bank perkreditan rakyat.
Digantungkan pada bentuk yang mana dipilih oleh pemerintah daerah saat
bank tersebut didirikan, dengan legitimasi melalui pembentukan peraturan
daerah.

Mengapa bisa dalam dua pilihan kedua bentuk bank tersebut. Karena dengan
tafsir sistematis atas Pasal 5 UU Perbankan yang membagi bank ke dalam
berubahnya Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Berikut dengan
ketentuan Pasal 58 UU Perbankan yang menegaskan “Bank Desa, Lumbung
Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Putih Nagari (LPN), Lembaga
Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan
(BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan
(LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD) dan/atau lembaga-lembaga
lainnya yang dipersamakan dengan itu diberikan status sebagai Bank
Perkreditan Rakyat.” Maka dengan berdasarkan UU Perbankan ini, dapat
dimaknai kalau BPD yang ada, dapat berubah statusnya menjadi Bank
Umum atau Bank Perkreditan Rakyat) menurut UU Perbankan;

Meskipun secara yuridis terminologi BPD dalam UU Perbankan sudah


dinyatakan tidak ada lagi, namun dalam faktanya keberadaan BPD masih
ada. Bahkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan organik,
nomenklatur BPD masih banyak ditemukan hingga saat ini, seperti dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk
Hukum Bank Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
58 Tahun 1999 tentang Direksi Dan Dewan Pengawas Bank Pembangunan
Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 1999 tentang
Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Bank Pembangunan Daerah; dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2000 tentang Pegawai
Bank Pembangunan Daerah;
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------
9

13. Dapatkah saudara ahli menjelaskan apa yang dimaksud Bank Pembangunan Daerah
(BPD)? Jelaskan --------
------ 13. Dahulu, waktu masih berlakunya UU No. 13/1962 sebelum dicabut melalui
UU No.7/1992, didefenisikan bahwa bank pembangunan daerah adalah
badan hukum berdasarkan Undang-undang ini (UU No. 13/1962) dan
kedudukannya sebagai badan hukum diperoleh dengan berlakunya peraturan
pendiriannya. Artinya apa? Status hukum atas bank tersebut untuk kemudian
lebih ditentukan pada peraturan daerah provinsi.
----------------------------------------------------

Dengan mengingat BPD memiliki peran strategis sebagai mitra Pemerintah,


sekaligus sebagai motor percepatan pembangunan daerah, maka peran atas
keberlangsungan atas usahanya, modalnya bersumber dari pemerintah
daerah melalui APBD sebagai harta kekayaan daerah yang dipisahkan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------

14. Dapatkah saudara ahli menjelaskan Fungsi dan Peran Bank Pembangunan Daerah
(BPD)? Jelaskan ----------
------ 14.Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa BPD memiliki peran strategis
sebagai mitra pemerintah daerah, maka fungsi dan perannya sudah pasti
berhubungan dengan keberlangsungan untuk pembangunan pemerintah
daerah. Yaitu:
- Mengembangkan perekonomian dan menggerakkan Pembangunan
Daerah melalui kegiatannya sebagai Bank;
- Mendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan
Pembangunan Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat;
- Bertindak sebagai Pemegang Kas Daerah dan atau menyimpan Uang
Daerah; dan juga sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
------------------------------------------------

15. Dapatkah saudara ahli menjelaskan Bank Pembangunan Daerah (BPD) bergerak
dibidang apa? Jelaskan
------ 15.Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu BPD dapat
berbentuk sebagai bank umum atau bank perkreditan rakyat, maka BPD
tentunya dapat bergerak pada bidang yang dibolehkan yang khusus berlaku
pada bank umum atau pada bidang yang hanya dikhususkan untuk bank
perkreditan rakyat. Tergantung pada jenis bank yang dipilihnya saat pendirian
BPD tersebut. Bidang usaha bank umum (Lihat: Pasal 6 dan Pasal 7 UU
Perbankan), bidang usaha bank perkreditan rakyat (Lihat: Pasal 13 UU
Perbankan);

Namun dengan berdasarkan Pasal 4 Keputusan Menteri Dalam Negeri


Nomor 62 Tahun 1999 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Bank
Pembangunan Daerah, tampaknya dari segi bidang usahanya lebih banyak
10

pada kegiatan usaha bank umum. Tetapi demikian tidak berarti BPD tidak
dapat didirikan dalam bentuk BPR;
Pasal 4 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 1999:
Untuk melaksanakan fungsi yang dimaksud dalam Pasal 3 Bank menjalankan
usaha:
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
Giro Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Tabungan, dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) Memberikan kredit;
c) Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya: - Surat wesel termasuk
wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih
lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; -
Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-
surat dimaksud; - Kertas pembendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI); - Obligasi; - Surat
dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; - Instrumen
surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu)
tahun.
e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
g) Menerima pembayaran dari tagihan atas Surat Berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
k) Melakukan kegiatan unjuk piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
l) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
m) Membantu Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam membimbing dan membina lembaga perkreditan desa dan BPR
milik Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
n) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai Bank
Devisa;
o) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali
penyertaannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
11

p) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun.


q) Melakukan kerjasama antar sesama Bank, lembaga keuangan dan
lembaga-lembaga lainnya;
r) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh perbankan
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;

16. Apakah setiap Bank Umum memiliki Standard Operating Procedure (SOP)
Pengambilan Uang Kas Besar, Pengambilan Kas Teller, Transaksi Setoran, Transaksi
RTGS, Pemindah bukuan SP2D, dan Pengambilan UUDP khususnya pada Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Sulawesi Tenggara? Jelaskan --------------
------ 16.Tentu saja setiap bank umum dapat memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) Pengambilan Uang Kas Besar, Pengambilan Kas Teller, Transaksi
Setoran, Transaksi RTGS, Pemindah bukuan SP2D, dan Pengambilan UUDP
khususnya pada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Tetapi SOP-nya
tersebut yang bisa dibuat dalam bentuk BUKU PEDOMAN JUKLAK, BUKU
PEDOMAN JUKNIS, BUKU PEDOMAN PERKREDITAN, BAHKAN KADANG
DENGAN MELALUI SURAT KEPUTUSAN DIREKSI, TIDAK DAPAT
DILEPASKAN SEBAGAI BUKAN BAGIAN DARI BENTUK PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN. MENGAPA? Karena Juklak, Juknis, BUKU
PEDOMAN, dan SK tersebut yang dalam teori hukum administrasi disebut
sebagai “PERATURAN KEBIJAKAN” lahirnya tentu tetap disandarkan pada
ketentuan perundang-undangan di atasnya. Ingat Peraturan kebijakan itu
lahir karena diskresi yang dalam batas-batasnya harus sesuai dengan
tujuannya, tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sesuai dengan AUPB, berdasarkan alasan-alasan yang objektif,
tidak menimbulkan Konflik Kepentingan, dilakukan dengan iktikad baik (Pasal
24 UU No.30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan).

Peraturan-peraturan semacam itu yang didalamnya memuat SOP kegiatan


usaha perbankan, SOP-nya tentunya memiliki tujuan yang sama dalam UU
Perbankan, pentingnya prinsip kehati-hatian dalam perkreditan agar peran
bank (khususnya BPD) tidak terganggu dalam pembangunan perekonomian
daerah dan peningkatan taraf hidup rakyat di
daerah;----------------------------------------

17. Dijelaskan kepada saudara ahli, bahwa saat ini Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Tenggara sedang melakukan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tenggara Cabang Utama Kendari, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal
3, Pasal 8 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, dengan
kronologis singkat kejadian sebagai berikut :--------------------------------------
12

 Bahwa perkara tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Nasabah pada PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama KendarI diawali
dengan kejadian pertemuan antara JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM
DUSON LABAN selaku Kepala Bagian Operasional PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari dengan salah satu nasabah
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari dari TK
Junior Excelent School dengan kronologis sebagai berikut :
- Bermula dari pertemuan JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN dengan guru TK. Junior Excellent school (tempat anak JEFFEREY
RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN sekolah) pada bulan Oktober
2021 yang menanyakan tentang ketersediaan Dana BOP (Bantuan Opersional
Sekolah) pada saat itu JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN langsung melakukan pengecekan pada fasilitas incuiry saldo
(pengecekan dana nasabah) ternyata belum masuk, pada saat itu JEFFEREY
RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN langsung mempersilahkan
pulang dan nanti diberi kabar jika Dana BOP sudah tersedia;
- Pada hari yang sama karena ada kecurigaan JEFFEREY RAINALDO LABAN
BIN EM DUSON LABAN maka ia mencetak rekening koran sekolah TK. Junior
Excellent school;
- Dari hasil rekening koran sekolah TK. Junior Excellent school tersebut
JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN melihat ada salah
satu transaksi pendebetan dengan kode transaksi Automatis yang
dilaksanakan pada hari libur (hari sabtu);
- Atas temuan tersebut JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN bertanya kepada sdr. WAHYU RAMADHAN (sundrise di PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama) apakah pernah
melakukan transaksi tersebut, pada saat itu dijawab oleh sdr. WAHYU
RAMADHAN akan dilakukan pengecekan, selanjutnya dijawab bahwa yang
bersangkutan tidak pernah melakukan transaksi tersebut;
- Selanjutnya JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN
melakukan penelitian lagi terhadap rekening koran yang telah ia print dan
ternyata ditemukan kode transaksi yang dilakukan adalah atas nama saudara
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN;
- Selanjutnya JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN pergi
ke Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim Informasi) yang berada kantor PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Pembantu dan bertemu
dengan Kepala Divisi yang bernama sdr. ALI BABA dan menyampaikan untuk
melakukan pengecekan terhadap salah satu transaksi rekening sekolah TK.
Junior Excellent school dengan kode user saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN;
- Setelah dilakukan pengecekan ternyata ditemukan bahwa kode user saudara
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN telah melakukan beberapa kali transaksi
pada hari libur;
13

- Atas dasar temuan tersebut JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON


LABAN langsung ke SKAI yang berada di lantai 3 (tiga) bertemu dengan sdr.
DANNY KURNIAWAN (selaku Kabag Anti Fraud) dan melaporkan temuan
saya atas transaksi yang mencurigakan yang dilakukan oleh saudara AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN, pada saat itu sdr. DANNY KURNIAWAN
memberikan tanggapan bahwa laporan yang ia berikan secara lisan telah
diterima;
- Setelah dari kantor PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara
Cabang Pembantu, JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN
kembali ke PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang
Utama dan melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Divisi SDM (sdr.
HERMAN), pada saat itu juga Kepala Divisi SDM (sdr. HERMAN)
memerintahkan staffnya (sdr. SAMSU RIZAL) untuk memblokir user saudara
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN;
- Pada hari yang sama JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON
LABAN bertemu dengan sdr. AGUS selaku Kepala SKAI di PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama, saat itu
JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN langsung
menceritakan temuannya terhadap adanya aktifitas transaksi SI gaji yang
mencurigakan, pada sat itu sdr. Agus menyarankan kepada JEFFEREY
RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN untuk membuat laporan secara
tertulis;
- Setelah mendapat perintah dari sdr. Agus selaku Kepala SKAI maka
JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM DUSON LABAN membuat laporan
dimaksud dan menyerahkan kepada sekretaris direksi (sdri. WAHYU
MUSTIKA NINGRUM) melalui surat tertanggal 26 Oktober 2021 dengan
Nomor : 418/ops/135.001/10/21/KCU.
 Selanjutnya dalam menghadapi permasalahan Penyalahgunaan Dana Nasabah
PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama yang
dilakukan oleh saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, PT. BPD Sulawesi
Tenggara melakukan langkah-langkah penanganan dengan kronologis sebagai
sebagai berikut :
- Pada Tanggal 26 Oktober 2021 Sdr. JEFFEREY RAINALDO LABAN BIN EM
DUSON LABAN sebagai Kepala Bagian Operasional PT. BPD Sulawesi
Tenggara Cabang Utama telah membuat surat kepada Direksi dengan nomor
418/ OPS/ 135.001/ 10/21/KCU perihal Laporan Dugaan Transaksi
Mencurigakan, yang salah satunya ditembuskan ke Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara yang pada pokoknya menjelaskan
sebagaimana telah diuraikan diatas sebelumnya:
- Pada tanggal 27 Oktober 2021, Direksi memberikan Disposisi atas surat
tersebut kepada Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara
yang isinya “untuk diteliti dan dilakukan pemeriksaan khusus terkait informasi
tersebut dan laporkan hasilnya”;
- Kemudian Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) PT. BPD Sulawesi
Tenggara berdasarkan surat dari Kepala Bagian Operasional PT. BPD
Sulawesi Tenggara Cabang Utama setelah mendapatkan Disposisi Direksi
14

telah mengeluarkan Surat Tugas Audit Investigasi Nomor


511/135.000/10/21/SKAI tanggal 26 Oktober 2021;
- Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara telah melakukan
permintaan keterangan kepada beberapa Pegawai PT. BPD Sulawesi
Tenggara Cabang Utama yakni masing-masing:
- Sdr. Yudi Fernandy selaku Staff Divisi Sumber Dana Manusia (SDM) PT.
BPD Sulawesi Tenggara yang pada saat kejadian tindak kecurangan yang
dilakukan oleh Sdr. Ahmad Guahir bertugas sebagai Customer Service PT.
BPD Sulawesi Tenggara Cabang Utama pada tanggal 3 November 2021 di
ruang Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara;
- Sdr. Wahyu Ramadhan selaku Petugas Sundrise PT. BPD Sulawesi
Tenggara Cabang Utama pada tanggal 10 November 2021 di ruang
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara;
- Sdr. Angga Fajar Setiawan selaku Petugas Umum PT. BPD Sulawesi
Tenggara Cabang Utama pada tanggal 11 November 2021 di ruang
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara;
- Sdr. Jeffry R. Laban selaku Kepala Bagian Operasional PT. BPD
Sulawesi Tenggara Cabang Utama pada tanggal 20 Januari 2022 di ruang
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara.
- Sdr. Muhammad Budyanto selaku Pimpinan Cabang PT. BPD Sulawesi
Tenggara Cabang Utama pada tanggal 20 Januari 2022 di ruang Satuan
Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara.
- Selain melakukan permintaan keterangan, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
PT. BPD Sulawesi Tenggara juga melakukan konfirmasi tertulis kepada
Pegawai PT. BPD Sulawesi Tenggara dan Pihak lain, yakni :
- Sdr. Syahrul Firdaus selaku Kepala Divisi Perencanaan PT. BPD Sulawesi
Tenggara pada tanggal 21 Januari 2022 di ruang Kepala Divisi
Perencanaan PT. BPD Sulawesi Tenggara;
- Sdr. Tezza Fauzan Hasuba selaku Direktur CV. Jati Raya Perkasa dan
rekan Sdr. Ahmad Guahir pada tanggal 25 Januari 2022.
- Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara juga
mengirimkan Surat Penggilan kepada Sdr. Ahmad Guahir, yakni :
- Surat Nomor 536/135.000/11/21/SKAI tanggal 8 November 2021 perihal
Surat Penggilan, yang diterima oleh Ibu dari Sdr. Ahmad Guahir atas nama
Gulbiansih HS;
- Surat Nomor 001/135.000/01/22/SKAI tanggal 3 Januari 2022 perihal Surat
Panggilan II, yang diterima oleh Ayah Sdr. Ahmad Guahir atas nama
Kamaruddin pada tanggal 4 Januari 2022;
- Surat Nomor 055/135.000/01/22/SKAI tanggal 14 Januari 2022, yang
diterima oleh Ibu Sdr. Ahmad Guahir atas nama Gulbiansih Husain pada
tanggal 18 Januari 2022.
- Bahwa Sdr. Ahmad Guahir tidak pernah datang ke Kantor PT. BPD
Sulawesi Tenggara untuk memenuhi panggilan yang telah disampaikan
oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara;
- Bahwa Sdr. Ahmad Guahir semenjak ada pemeriksaan yang dilakukan
oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara tidak
pernah datang ke kantor PT. BPD Sulawesi Tenggara cabang Utama;
15

- Pada tanggal 26 November 2021 dilakukan Laporan/Pengaduan ke


Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. perihal adanya dugaan tindak pidana
korupsi penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD Sultra Cabang Utama yang
dilakukan oleh saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN (Hp 082213108688
& 08114035226), sebesar Rp 1.982.579.137,(satu milyar sembilan ratus
delapan puluh dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus tiga puluh
tujuh rupiah) yang bersumber dari 105 (seratus lima) rekening nasabah PT.
BPD Sultra Cabang Utama (daftar terlampir);
- Modus operandi yang di lakukan oleh pelaku yakni dengan penarikan data
nasabah, selanjutnya melakukan identifikasi nasabah-nasabah lama yang tidak
melakukan transaksi (lebih dari 1 tahun) baik transaksi penarikan maupun
transaksi setoran dan hasil penelusuran sementara diperoleh jumlah nasabah
yang dananya disalahgunakan sebanyak 105 (seratus lima) nasabah dengan
kerugian sebesar Rp.1.982.579.137,- (satu milyar sembilan ratus delapan
puluh dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus tiga puluh tujuh
rupiah). Dana nasabah-nasabah tersebut dipindahbukukan (over booking)
dengan metode S-1 Potongan (system yang di gunakan untuk salary crediting
pada Bank Sultra), yang di lakukan sebanyak 22 (dua puluh dua) kali kejadian.
Dana tersebut di pindahbukukan ke rekening titipan (nominative) gaji
(rekening titipan yang digunakan untuk pembayaran gaji/ salary crediting pada
Bank Sultra) dengan jumlah rekening titipan sebanyak 20 (dua puluh)
rekening, dan dari rekening titipan tersebut kemudian di salurkan ke 5 (lima)
rekening tujuan (penampungan). dari identifikasi awal kejadian pertama di
lakukan pada tanggal 20 agustus 2021 dan kejadian terakhir di lakukan pada
tanggal 25 oktober 2021;
- Pada Tanggal 25 Januari 2022 Atas pemeriksaan yang dilakukan oleh
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara dikeluarkan
Laporan Audit Indikasi Penyalagunaan Dana Nasabah Kantor Cabang Utama
oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor 070/135.000/01/22/SKAI tanggal 25 Januari
2022, yang didalamnya memuat rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI) kepada PT. BPD Sulawesi Tenggara dengan temuan sebagai berikut :
- Bahwa saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN telah mengambil uang
dari rekening nasabah umum sebanyak 105 rekening sebagai berikut :
NO KD_CAB NO_REK_SAVE NAMA JUMLAH
1 001 0201176XXXX H.M DJABIR T.BA 131,465,712
2 001 0201184XXXX ABDUL RASYID 55,000,000
3 001 0201171XXXX LUKMAN 33,450,000
4 001 0201183XXXX SAAR 62,752,000
5 001 0201148XXXX ALIMUDDIN 21,153,060
6 001 0201008XXXX ARIANA 15,856,076
7 001 0201181XXXX MUHSIN MUIN 23,341,097
8 001 0201008XXXX SRI FENI ROSMALA 15,050,599
9 001 0201146XXXX ALDI DARMAWAN 63,000,000
10 001 0201194XXXX ABDUL RASAK 14,472,000
11 001 0201004XXXX ARMANSYAH 12,951,134
12 001 0201173XXXX RASNA PALESA 12,164,289
13 001 0201178XXXX FITRI ACHMAD 65,905,811
14 001 0201003XXXX JUNSIN 7,527,507
15 001 0201193XXXX KEL TANI KONDOANO 11,318,325
16

DESA PORAYA
16 001 0201001XXXX PNPM MP KECAMATAN 116,692,080
LAONTI
17 001 0201104XXXX WAHYUDIN 7,515,807
18 001 0201190XXXX BUDJUNA 10,200,000
19 001 0201178XXXX LPM DESA MAWAR KEC 14,629,742
MATA OLEO
20 001 0201173XXXX MAHMUD 12,513,112
21 001 0201172XXXX MUSRIANA MUSTAMING 41,333,230
22 001 0201194XXXX SAHARUDDIN 11,229,390
23 001 0201194XXXX SMKN 2 KENDARI 30,200,000
24 001 0201184XXXX PNPM MP KECAMATAN 16,700,157
BONDOALA
25 001 0201180XXXX JERRY CHENDARMA 74,606,000
26 001 0201179XXXX MANE ARWA. 25,594,970
27 001 0201181XXXX SMA KARTIKA KENDARI 17,807,492
28 001 0201183XXXX TRISNAWATI HALIM 12,094,110
29 001 0201192XXXX WA MAGE 10,999,470
30 001 0201181XXXX NIAH 9,972,429
31 001 0201176XXXX NURTIN 13,095,769
32 001 0201145XXXX AKAS 33,621,706
33 001 0201001XXXX AKHMAD ALJUFRI 5,868,716
34 001 0201172XXXX ALIHUDDIN,DRS 4,411,535
35 001 0201183XXXX ANDI ARNIATI 6,208,034
36 001 0201002XXXX ANDI ZAINUL ARIFIN, 16,322,304
DRS.
37 001 0201012XXXX ASEP GATOT 55,724,733
38 001 0201001XXXX DEWAN ASURANSI CAB 6,178,975
KDI
39 001 0201181XXXX EDY KUSMAN 5,717,855
40 001 0201175XXXX H.SYARIF YAHYA 6,485,128
41 001 0201147XXXX HAJERAWATI 15,762,550
42 001 0201181XXXX IBRAHIM ISA, A.MA 7,823,393
43 001 0201173XXXX IRIANI 27,090,611
44 001 0201173XXXX KELOMPOK BERMAIN 5,882,967
'KUNCUP'
45 001 0201173XXXX KELOMPOK BERMAIN 5,882,967
'MAKMUR'
46 001 0201180XXXX KSU TANI LAMPARENG 3,869,089
RAYA(KOPTAL
47 001 0201179XXXX LA EDI 32,348,395
48 001 0201192XXXX LA ODE MALISI 6,242,926
49 001 0201192XXXX LA RIONO 6,242,926
50 001 0201171XXXX LAODE ATE 3,996,717
51 001 0201172XXXX LAODE DIDI MURSIDIQ 10,013,869
52 001 0201146XXXX LEPP.MITRA BAHARI 35,636,639
53 001 0201178XXXX LPM DESA AMOTOWO 5,718,556
54 001 0201178XXXX LPM DESA 5,782,281
PONGKALAERO
55 001 0201174XXXX MARDI 3,999,392
56 001 0201011XXXX MARNISA 90,888,836
57 001 0201177XXXX MARTINA 60,200,863
58 001 0201183XXXX MELANIA LIONG 5,236,717
59 001 0201173XXXX MUH HAEKAL AR 27,560,215
60 001 0201011XXXX NIHLANI MUHAMMADY 33,244,445
61 001 0201192XXXX NINIS SUDARWATI 6,142,926
62 001 0201013XXXX NUR ALAM 10,162,579
63 001 0201179XXXX RAHMAT 34,424,099
64 001 0201002XXXX RAIDIN BINDA 4,737,492
17

65 001 0201185XXXX RAMLIA AMA 5,636,677


66 001 0201194XXXX RIYAN ASIKIN ALIMIN 5,096,818
67 001 0201185XXXX SAMSUL 18,342,662
68 001 0201192XXXX SAMSUL 6,142,926
69 001 0201172XXXX SARTIAN 52,185,610
70 001 0201170XXXX SITI SYACHRIN TASLIM 15,438,089
71 001 0201005XXXX SITTI AMLIA 5,500,314
72 001 0201009XXXX SRI LESTARI 5,036,933
73 001 0201181XXXX SUMARNI 41,630,914
74 001 0201185XXXX SYAFIUDDIN 31,028,266
75 001 0201187XXXX WAODE RIDON 22,204,504
76 001 0201175XXXX ABIDIN 7,555,683
77 001 0201184XXXX ABURAERAH 8,461,043
78 001 0201174XXXX ATIKA. HJ 8,183,000
79 001 0201015XXXX HASMIATI BACE 4,649,179
80 001 0201192XXXX JUFRI 9,151,806
81 001 0201177XXXX KPN BINA ASIH KOTA 8,937,904
KENDARI
82 001 0201181XXXX MAS DDI LABIBIA 7,980,113
KENDARI
83 001 0201183XXXX MASYHURA 7,171,913
84 001 0201193XXXX NURHAN 4,168,171
85 001 0201005XXXX PAUD BARAKATI 6,324,470
86 001 0201005XXXX PAUD LALOLARO JAYA 6,324,470
87 001 0201146XXXX RIZAL ARIFIN 6,443,097
88 001 0201192XXXX SAMARDIA 9,151,806
89 001 0201006XXXX SMKN 7 KENDARI 8,100,023
90 001 0201006XXXX SMKS KESEHATAN 6,499,097
MANDONGA
91 001 0201016XXXX SUARNI 5,848,220
92 001 0201005XXXX TAMAN KANAK KANAK 6,324,470
HARAPAN BUNDA
93 001 0201005XXXX TK BHAKTI PERTIWI 7,424,052
94 001 0201194XXXX TK JUNIOR EXCELLENT 6,469,000
SCHOOL
95 001 0201013XXXX DARWIS INDRAWAN 4,705,706
96 001 0201005XXXX FREDI LAUW 4,336,369
97 001 0201145XXXX HASANUUDIN 12,187,760
98 001 0201006XXXX ISMAUN 6,922,237
99 001 0201183XXXX JOIS MEILINDA 14,114,302
100 001 0201011XXXX KUHA MUHANA 9,246,675
101 001 0201012XXXX LA ODE SYAMSUDDIN 4,766,174
PAMONE,ST.MT
102 001 0201174XXXX LA SAHIRU 6,775,291
103 001 0201194XXXX MUHAMMAD 8,014,433
FEBRIANSYAH
104 001 0201000XXXX RUSNIA 3,965,743
105 001 0201175XXXX TAMSIL TAHRIR 4,111,413
TOTAL 1,982,579,137
- Bahwa uang dari 105 (seratus lima) rekening nasabah PT. BPD Sultra
Cabang Utama tidak langsung diambil oleh saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN akan tetapi dipindahkan ke 20 (dua puluh) rekening titipan
(nominative) yang lama tidak digunakan sebagai berikut :
NO KD_CAB NOREK_NOMINATIVE JUMLAH_TX
1 001 09214994XXX 55,000,000
2 001 09214994XXX 75,400,832
3 001 09214994XXX 55,000,000
18

4 001 09214994XXX 62,752,000


5 001 09214994XXX 76,465,712
6 001 09214994XXX 96,450,000
7 001 09214994XXX 87,297,178
8 001 09214994XXX 636,455,441
9 001 09214994XXX 89,526,610
10 001 09214994XXX 23,093,580
11 001 09214994XXX 43,402,462
12 001 09214994XXX 92,226,136
13 001 09214994XXX 53,268,198
14 001 09214994XXX 101,498,101
15 001 09214994XXX 31,532,555
16 001 09214994XXX 112,978,244
17 001 09214994XXX -
18 001 09214994XXX 155,064,571
19 001 09214994XXX 135,167,517
20 001 09214994XXX -
TOTAL 1,982,579,137
- Selanjutnya dilakukan pemindahbukuan dari 20 rekening titipan
(nominative) tersebut ke 5 (lima) rekening yang diduga digunakan sebagai
rekening penampungan sebagai berikut :
NO_REK NAMA JUMLAH_TX
AHMAD GUAHIR
001201002XXXX 415,258,434
KAMARUDDIN
AHMAD GUAHIR
001201013XXXX 249,542,372
KAMARUDDIN
001201019XXXX YUDI FERNANDY 31,532,555
001104521XXXX CV JATI RAYA PERKASA 636,455,441
TEZZA FAUZAN
001201195XXXX 649,790,335
HASUBA
TOTAL 1,982,579,137
- Bahwa berdasarkan Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah
Kantor Cabang Utama oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor :
070/135.000/01/22/SKAI tanggal 25 Januari 2022 cara saudara AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN melakukan penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD
Sulawesi Tenggara Cabang utama adalah dana para nasabah
dipindahbukukan (over booking) dengan metode S-1 Potongan (system yang
di gunakan untuk salary crediting pada Bank Sultra), yang di lakukan sebanyak
21 (dua puluh satu) kali kejadian;
- Bahwa berdasarakan hasil Audit internal yang telah dilakukan telah
rekomendasi sebagai berikut :
a. Memberikan sanksi kepada Sdr. Ahmad Guahir sesuai dengan Buku
Pedoman Kepegawaian PT. BPD Sultra, atas pelanggaran yang dilakukan
termasuk kategori sangat prinsip dan dapat berdampak terhadap risiko
hukum, operasional dan reputasi Bank sehingga direkomendasikan untuk
diberikan sanksi terberat dan melanjutkan ke proses hokum;
19

b. Sdr. Ahmad Guahir berkewajiban menggantikan kerugian financial PT.


Bank Sultra yang disalahgunakan dengan jumlah sebesar Rp
1.982.579.137,- (Satu Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta
Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah);
c. Bank melakukan penggantian dana nasabah yang telah disalahgunaan
oleh Sdr. Ahmad Guahir;
d. Melakukan perbaikan Core Banking System Bank Sultra terutama pada
aktivitas S1 Gaji dengan menambahkan fungsi verifikasi dan othorisasi
oleh supervise;
e. Melakukan perbaikan mekanisme open branch dan close branch pada Unit
Kerja untuk membatasi aktivitas operasional Bank;
f. Membuat penegasan kepada seluruh Pimpinan Unit Kerja untuk
melakukan pemblokiran rekening nominative yang sudah tidak digunakan.
 Akibat perbuatan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari melakukan proses
pengembalian dana nasabah sebesar Rp 1.982.579.137 (satu milyar sembilan
ratus delapan puluh dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus tiga
puluh tujuh rupiah) oleh PT. BPD Sulawesi Tenggara dengan merujuk kepada :
1. Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah Kantor Cabang Utama
oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor : 070/135.000/01/22/SKAI tanggal 25 Januari
2022.
2. Rapat Dewan Direksi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2021;
3. Surat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara Nomor :
519/135.000/10/21/SKAI tanggal 1 Nopember 2021 perihal Pembukaan
Rekening Panjar Fraud dan Pengembalian Dana Nasabah yang
disalahgunakan;
4. Surat Memorandum dari Corporate Secretary PT. BPD Sulawesi Tenggara
Nomor : 057/135.000/11/2021/CrS tanggal 2 Nopember 2021 perihal Tindak
lanjut Risalah Rapat;
Dan transaksinya pemindahbukan telah berhasil dilaksanakan berdasarkan bukti 1
(satu) rangkap fotocopy Pemindah Bukuan Fraud Atas nama Ahmad Guahir
dengan nomor 001.09116010726 dengan total Rp1.982.579.137 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) sebanyak 105 Rekening Nasabah.
 Adapun dasar pengembalian dana nasbah merujuk pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.03/2019 tanggal 28
Januari 2019 Tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum, Bab
III Struktur, Wewenang, dan Tugas Pokok Satuan Kerja Audit Intern, Pasal 5,
Tugas pokok SKAI pada poin d memberikan saran perbaikan dan informasi
yang objektif tetang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
manajemen;
20

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tanggal 20 April


1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Bab VI Tanggung Jawab Pelaku
Usaha, Pasal 19
Ayat (1) : Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat
mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan;
Ayat (2) : Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau pergantian barang dan/atau jasa yang
sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau
pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Ayat (3): Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh)
hari setelah tanggal transaksi.
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013 tanggal 26
Juli 2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Bab II
Ketentuan Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Pasal 29 Pelaku
Usaha Jasa Keuangan wajib bertanggung jawab atas kerugian Konsumen
yang timbul akibat kesalahan dan/atau kelalaian, pengurus, pegawai Pelaku
Usaha Jasa Keuangan dan/atau pihak ketiga yang bekerja untuk kepentingan
Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
 Selain itu, Penyalahgunaan Dana Nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara Cabang Utama yang dilakukan oleh saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan berdasakan
Surat Direksi Nomor : 593/135.000/11/21/SKAI tanggal 19 November 2021;
 Bahwa tindak lanjut dari adanya pelaporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Propinsi Sulawesi Tenggara berdasakan Surat Direksi PT. BPD Sulawesi
Tenggara Nomor : 593/135.000/11/21/SKAI tanggal 19 November 2021 adalah
pertemuan antara saya selaku Kepala SKAI PT. BPD Sulawesi Tenggara dengan
pihak Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Sulawesi Tenggara pada hari Kamis
tanggal 23 Desember 2021;
 Bahwa hasil pertemuan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Propinsi Sulawesi Tenggara dengan saya selaku Kepala SKAI PT. BPD Propiunsi
Sulawesi Tenggara adalah rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Propinsi Sulawesi Tenggara yang tercantum di dalam Risalah Pertemuan Otoritas
Jasa Keuangan tanggal 23 Desember 2021 sebagai berikut :
1. Bank agar segara melakukan review kewenangan masing-masing user
pegawai pada CBS Bank untuk memastikan kewenangan yang diberikan telah
sesuai dengan jabatan dan jobdesc yang diberikan;
2. Bank agar segera membuat pedoman internal terkait dengan penyelesaian
fraud beserta dengan penunjukan divisi sebagai penganggung jawab. Selain
itu, pada pedoman tersebut agar berisi ketentuan terkait tindakan yang akan
ditempuh oleh bank apabila terdapat fraud oleh pegawai agar terdapat equal
treatment dalam penyelesaian fraud;
21

3. Bank agar segera melakukan inventarisir root cause penyebab terjadinya fraud
dan menyusun mitigasi risikonya;
4. Bank agar segera melakukan tindak lanjut penyelesaian fraud yang telah
lampau dan belum terselesaikan sejak tahun 2014;
5. Bank agar menyusun pedoman pengawasan yang lebih intensif terhadap
pelaksanaan kegiatan operasional pada Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu, dan Kantor Kas dalam rangka mitigasi.
 Akhirnya, dari proses penyidikan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa cara saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN melakukan
penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD Sulawesi Tenggara Cabang utama
adalah dana para nasabah dengan menggunakan aplikasi berdasarkan
mekanisme Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif)
Berdasarkan Dokumen User Guide enterpirse Banking Information System
Sultra (eBISs) Nomor Dokumen : UG/TSI/5.5/2021 Tanggal 13 Agustus 2021
yang dibuat oleh Divisi TSI Bab 5 Administrator Pembukuan Sub Bab 5.5
Proses yang terdiri dari :
1. Pada menu proses, pilih postingan SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke
Rek Nominatif);
2. Tampil windows Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek
Nominatif);
3. Setelah itu tampil window Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke
Rek Nominatif), inputkan Kelompok Pembayaran lalu tekan enter;
4. Selanjutnya klik tombol “Posting”, akan tampil window konfirmasi pilih “Ya”
untuk melanjutkan proses atau “Tidak”;
5. Proses Posting SI-Gaji berhasil dilakukan;
6. Pilih Reset untuk menghapus data;
7. Pilih keluar untuk kembali kemenu Administrator Pembukuan;
Dengan aplikasi ini AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN menginput sebanyak 21
(dua puluh satu) kali kejadian terhadap 105 rekening nasabah umum kedalam
rekening nominativ lingkup Pemerintah Kota Kendari sebagai berikut :
1. 00109214994259 atas nama (Gaji) Dinas Sosial Kota Kendari
2. 00109214994264 atas nama (Gaji) Dinas Kebakaran Kota Kendari
3. 00109214994273 atas nama (Gaji) Dinas Perhubungan Kota Kendari
4. 00109214994281 atas nama SD TK Kec Abeli
5. 00109214994284 atas nama SD TK Kec Kambu
6. 00109214994286 atas nama SD TK Kec Kendari Barat
7. 00109214994287 atas nama SD TK Kec Mandonga
8. 00109214994289 atas nama SD TK Kec Wuawua
9. 00109214994290 atas nama SD TK Kec Wuawua
10. 00109214994291 atas nama SMPN 1 Kendari
11. 00109214994293 atas nama SMPN 11 Kendari
12. 00109214994295 atas nama SMPN 12 Kendari
13. 00109214994299 atas nama SMPN 13 Kendari
14. 00109214994300 atas nama SMPN 18 Kendari
22

15. 00109214994303 atas nama SMPN 20 Kendari


16. 00109214994304 atas nama SMPN 3 Kendari
17. 00109214994307 atas nama SMPN 6 Kendari
18. 00109214994309 atas nama SMPN 8 Kendari
19. 00109214994310 atas nama SMPN 9 Kendari
20. 00109214994320 atas nama SMPN 21 Kendari.
Dari 20 rekening nominative tersebut, AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN
melakukan posting ke rekening sebagai berikut :
NO_REK NAMA JUMLAH_TX
AHMAD GUAHIR
001201002XXXX 415,258,434
KAMARUDDIN
AHMAD GUAHIR
001201013XXXX 249,542,372
KAMARUDDIN
001201019XXXX YUDI FERNANDY 31,532,555
001104521XXXX CV JATI RAYA PERKASA 636,455,441
TEZZA FAUZAN
001201195XXXX 649,790,335
HASUBA
TOTAL 1,982,579,137
2. Bahwa penggunaan aplikasi mekanisme Posting SI-Gaji (Penarikan Via
Pemindahan Ke Rek Nominatif) Berdasarkan Dokumen User Guide enterpirse
Banking Information System Sultra (eBISs) Nomor Dokumen :
UG/TSI/5.5/2021 Tanggal 13 Agustus 2021, dikhususkan untuk pembayaran
gaji pegawai baik lingkup Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara maupun
Lingkup Pemerintah Kota Kendari;
3. Bahwa mekanisme pengeluaran/ penyaluran dana melalui Bank termasuk
pembayaran gaji berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Antara Pemerintah Kota
Kendari dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Nomor :
22/PKS/2019 Nomor :032/ PKS/ DIR. BPD/ 04/2019 Tentang Penunjukkan PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Rekening Kas
Umum Daerah Kota Kendari diatur dalam Pasal 6 Tentang Mekanisme
Pengeluaran/ Penyaluran Dana melalui Bank yaitu :
1. Setiap transaksi yang masuk rekening Pihak Pertama (Pemkot Kendari),
harus jelas objek sumber dana yang diuraikan melalui Slip Setoran,
Surat Tanda Setoran (STS), Nota Kredit Bank dan/ atau Warkat
Lainnya;
2. Dalam hal setoran atau pengiriman uang yang masuk ke rekening Pihak
Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak jelas objek atau
sumber penerimaannya maka Pihak Kedua (BANK SULTRA) dapat
mengkoordinasikan dengan Pihak Pertama;
3. Pencairan dana dari RKUD dilakukan dengan pemindahbukuan melalui
SP2D, Bilyet Giro, Cek dan sarana perintah pembayaran lainnya;
4. Mekanisme pemindahbukuan dari RKUD ke Rekening Operasional
Bendahara Pengeluaran OPD dan/ atau ke rekening rekanan PIHAK
23

KETIGA dilakukan melalui aplikasi SIMDA online yang terkoneksi


dengan core banking Pihak Kedua dengan menggunakan sarana daftar
penguji yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Selanjutnya
untuk kebutuhan rekonsiliasi dan bukti transaksi maka Pihak Pertama
wajib menyerahkan SP2D Kepada Pihak Ketiga;
4. Bahwa menurut keterangan SITTI NURLINA selaku HEAD TELLER Bank BPD
Sultra Cabang Utama Kendari bahwa salah satu mekanisme kerja sundries
adalah melakukan pembayaran non tunai salah satunya adalah pembayaran
SI-Gaji. Setahu saksi dalam pembayaran menu SI-Gaji diawali dengan adanya
surat dari Bendahara Pemkot Kendari atau Pemprov sultra berupa SP2D yang
memerintahkan adanya pemindahbukuan berupa pembayaran gaji dari
Rekening Kas Umum Daerah. Dimana untuk Pemerintah Propinsi Sulawesi
Tenggara dilakukan Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Antara Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan PT. Bank Pembangunan daerah Sulawesi
Tenggara Nomor : 900/035/BKKP/II/2018 Tahun 2018 dan Nomor : 021/ PKJS/
DIR.BPD/ 02/2018 Tahun 2018 Tentang Rekening Giro Pemerintah Daerah
Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Rekening
Kas Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dan untuk Pemerintah Kota
Kendari berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Antara Pemerintah Kota Kendari
dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Nomor :
22/PKS/2019 Nomor :032/PKS/DIR.BPD/04/2019 Tentang Penunjukkan PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Rekening Kas
Umum Daerah Kota Kendari. Dengan alur sebagai berikut:
1. Bank Sultra menerima SPD2 dari Pihak Pemkot/ Pemprop setelah itu
dilakukan proses verifikasi yang dilakukan oleh Head Teller atau Kepala
Bagian operasional dengan cara menginput nomor SP2D kedalam core
banking system untuk mencocokan data dari SIMDA (Sekarang SIPD)
Pemkot/Pemprop terkait daftar gaji dari instansi dimaksud termasuk
mengecek sumber GIRO yang menjadi tujuan dengan nama dinas dan
total jumlah gaji yang akan dipindahbukukan dari Rekening Kas Umum
Daerah;
2. Kemudian hasilnya di print dilampirkan ke dokumen SP2D, setelah itu
prosesnya pindah ke sundries untuk melakukan pemindahbukuan dari
RKUD ke Rekening nominative dilakukan secara manual oleh Sundries
namun melalui otorisasi berjenjang dengan bukti warkat
pemindahbukuan yang diatas warkat tersebut terdapat tanda tangan
pejabat terkait mulai dari Head Teller, Kepala Bagian Operasional dan
Pimpinan Cabang. Bahw otorisasi berjenjang ini terkait dengan limit
otorisasi pemindah bukuan masing-masing sebagai berikut :
1. Sundries limit kewenangnya adalah Rp. 100.000.000,-;
2. Head Teller limit kewenangannya Rp. 5.000.000.000,-;
24

3. Kepala Bagian Operasional limit kewenangannya Rp. 20.000.000.000,-;


4. Pimpinan Cabang Utama limit kewenangannya diatas Rp.
20.000.000.000,-
3. Setelah dana masuk kedalam rekening nominativ, sundries lalu melakukan
pemindah bukuan dari rekening nomonativ ke rekening tujuan penerima
gaji dengan menggunakan aplikasi pemindahbukan melalui mekanisme
Posting SI-Gaji (setoran Via Pemindahan Ke Rek Nominatif) Berdasarkan
Dokumen User Guide enterpirse Banking Information System Sultra
(eBISs) Nomor Dokumen : UG/TSI/5.5/2021 Tanggal 13 Agustus 2021
yang dibuat oleh Divisi TSI Bab 5 Administrator Pembukuan Sub Bab 5.5
Proses yang terdiri dari :
1. Pada menu proses, pilih postingan SI-Gaji (Setoran Via Pemindahan Ke
Rek Nominatif);
2. Tampil windows Posting SI-Gaji (Setoran Via Pemindahan Ke Rek
Nominatif) masukkan instansi pada kolom kelompok pembayaran lalu
tekan enter;
3. Tampil Daftar SI-Gaji sesuai dengan nomor instansi yang dimasukkan
sebelumnya. Pilih Posting untuk memposting SI-Gaji.
4. Tampil Windows konfirmasi “Apakah akan dilakukan posting:, Pilih Ya
untuk melanjutkan atau Tidak untuk membatalkan;
5. Proses Posting SI-Gaji berhasil dilakukan;
6. Pilih Reset untuk menghapus data;
7. Pilih keluar untuk kembali kemenu Administrator Pembukuan;
4. Untuk proses penarikan potongan bank pada gaji pegawai menggunakan
aplikasi berdasarkan mekanisme Posting SI-Gaji (Penarikan Via
Pemindahan Ke Rek Nominatif) Berdasarkan Dokumen User Guide
enterpirse Banking Information System Sultra (eBISs) Nomor Dokumen :
UG/TSI/5.5/2021 Tanggal 13 Agustus 2021 yang dibuat oleh Divisi TSI Bab
5 Administrator Pembukuan Sub Bab 5.5 Proses yang terdiri dari :
1. Pada menu proses, pilih postingan SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan
Ke Rek Nominatif);
2. Tampil windows Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek
Nominatif);
3. Setelah itu tampil window Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan
Ke Rek Nominatif), inputkan Kelompok Pembayaran lalu tekan enter;
4. Selanjutnya klik tombol “Posting”, akan tampil window konfirmasi pilih
“Ya” untuk melanjutkan proses atau “Tidak”;
5. Proses Posting SI-Gaji berhasil dilakukan;
6. Pilih Reset untuk menghapus data;
7. Pilih keluar untuk kembali kemenu Administrator Pembukuan;
25

 Bahwa perbuatan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN yang melakukan pemotongan


melalui aplikasi Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif)
terhadap 105 Nasabah dan menampungnya kedalam rekening nomintaif lingkup
Pemerintah Kota Kendari tidak berdasarkan mekanisme SP2D ataupun adanya
daftar gaji sebagaimana Perjanjian Kerja Sama Antara Pemerintah Kota Kendari
dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Nomor :
22/PKS/2019 Nomor :032/PKS/DIR.BPD/04/2019 Tentang Penunjukkan PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Rekening Kas Umum Daerah
Kota Kendari;
 Bahwa hal ini bisa terjadi karena AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN adalah
Pegawai pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang diangkat
berdasarkan :
1. 1 (satu) rangkap fotocopy Perjanjian Kerja Pegawai PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tenggara Nomor: 117/ 135.000/11/14/SDU tanggal 03
November 2014 atas nama AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN sebagai pihak
Kedua yang ditandatangani langsung oleh KHAERUL K. RADEN sebagai
Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara;
2. 1 (satu) lembar fotocopy Nota Tugas Nomor :020/135.000/01/20/SDU tanggal
17 Januari 2020 Untuk AHMAD GUAHIR yang ditandatangani langsung oleh
HAYATI HASAN Selaku Direktur Umum PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara;
Yang memiliki tugas pokok dan fungsi berdasarkan Surat Keputusan PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Nomor : 051/Kpts/Dir.BPD/2020
Tentang Perubahan Keempat Struktur Organisasi dan Job Description PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tanggal 04 Mei 2020 yang
ditandatangani oleh ABDUL LATIF selaku Direktur Utama dan HAYATI HASAN
selaku Direktur Pemasaran sebagai berikut :
Fungsi :
Melaksanakan Penerimaan dan pembayaran non tunai antara lain kliring,
pemindahbukuan, pembayaran pajak nontunai serta jasa-jasa bank lainnya
termasuk penerbitan dukungan Bank dan referensi bank sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Tugas Pokok :
1. Melaksanakan layanan non tunai.
2. Menerima pembayaran billing pajak yang dibayarkan oleh nasabah secara
nontunai.
3. Mengelola administrasi kliring debet/kredit.
4. Membuat surat dukungan Bank dan referensi Bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5. Menginput data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ Pensiun/karyawan swasta
yang penerimaan gajinya melalui Bank.
6. Memberikan pelayanan Jasa Bank lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
26

7. Menyusun laporan lain yang menjadi tanggung jawabnya dan menyampaikan


laporan tepat waktu.
8. Melaksanakan pengarsipan dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Melaksanakan tugas dalam rangka mencapai goal setting, rencana kerja dan
anggaran kerja yang telah ditetapkan.
10. Melaksanakan perbaikan/penyelesaian dan tindak lanjut hasil temuan audit
internal maupun dari pihak eksternal.
11. Mengup-date pengetahuan/informasi peraturan dan ketentuan yang berlaku
yang dikoordinir oleh pimpinan unit kerjanya.
12. Menerapkan Budaya kerja perusahaan yang tertuang pada slogan TIPSS
(Trust, Integrity, Proffesional, Synergy dan Service excellence) pada
lingkungan Unit Kerjanya.
13. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
 Sehingga, telah nampak perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam hal :
1. Melakukan penarikan via pemindah bukuan 105 Nasabah yang tidak terkait
dengan pembayaran gaji Pemerintah Kota Kendari melalui aplikasi Posting SI-
Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif);
2. Melakukan penarikan via pemindah bukuan 105 Nasabah seolah-olah terakit
dengan 20 Instnasi dalam rekening nominativ lingkup Pemerintah Kota Kendari
melalui aplikasi Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek
Nominatif);;
3. Melakukan penarikan via pemindah bukuan 105 Nasabah seolah-olah akan
melakukan pembayaran gaji Pemerintah Kota Kendari tanpa didahului adanya
pengajuan SP2D dari pihak Pemerintah Kota Kendari melalui aplikasi Posting
SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif);;
4. Melakukan Melakukan penarikan via pemindah bukuan 105 Nasabah yang
tidak terkait dengan pembayaran gaji Pemerintah Kota Kendari tanpa melalui
supervisi berjenjang mengenai daftar gaji yang menjadi lampiran SP2D melalui
aplikasi Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif);;
Yang secara nyata bertentangan dengan Perjanjian Kerja Sama Antara
Pemerintah Kota Kendari dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tenggara Nomor : 22/PKS/2019 Nomor :032/ PKS/ DIR. BPD/ 04/2019 Tentang
Penunjukkan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai
Rekening Kas Umum Daerah Kota Kendari diatur dalam Pasal 6 Tentang
Mekanisme Pengeluaran/ Penyaluran Dana melalui Bank:
Ayat 3:
Pencairan dana dari RKUD dilakukan dengan pemindahbukuan melalui SP2D,
Bilyet Giro, Cek dan sarana perintah pembayaran lainnya;
Ayat 4 :
27

Mekanisme pemindahbukuan dari RKUD ke Rekening Operasional Bendahara


Pengeluaran OPD dan/ atau ke rekening rekanan PIHAK KETIGA dilakukan
melalui aplikasi SIMDA online yang terkoneksi dengan core banking Pihak Kedua
dengan menggunakan sarana daftar penguji yang telah disahkan oleh pejabat
yang berwenang. Selanjutnya untuk kebutuhan rekonsiliasi dan bukti transaksi
maka Pihak Pertama wajib menyerahkan SP2D Kepada Pihak Ketiga;

Pertanyaan :
1. PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Utama Kendari
melakukan proses pengembalian dana nasabah sebesar Rp 1.982.579.137 (satu
milyar sembilan ratus delapan puluh dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu
seratus tiga puluh tujuh rupiah) oleh PT. BPD Sulawesi Tenggara dengan merujuk
kepada :
1. Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah Kantor Cabang Utama
oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor : 070/135.000/01/22/SKAI tanggal 25 Januari
2022.
2. Rapat Dewan Direksi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2021;
3. Surat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) PT. BPD Sulawesi Tenggara Nomor :
519/135.000/10/21/SKAI tanggal 1 Nopember 2021 perihal Pembukaan
Rekening Panjar Fraud dan Pengembalian Dana Nasabah yang
disalahgunakan;
4. Surat Memorandum dari Corporate Secretary PT. BPD Sulawesi Tenggara
Nomor : 057/135.000/11/2021/CrS tanggal 2 Nopember 2021 perihal Tindak
lanjut Risalah Rapat;
Dan transaksinya pemindahbukan telah berhasil dilaksanakan berdasarkan bukti 1
(satu) rangkap fotocopy Pemindah Bukuan Fraud Atas nama Ahmad Guahir
dengan nomor 001.09116010726 dengan total Rp1.982.579.137 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) sebanyak 105 Rekening Nasabah.
Menurut Pendapat Ahli, Apakah dana sejumlah Rp1.982.579.137 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan
Ribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) yang dibayarkan kembali oleh pihak
PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari adalah masuk dalam
kategori Keuangan negara/atau daerah? Jika benar agar dapat dijelaskan
dasar hukumnya! Jelaskan ----------
2. Bahwa berdasarkan fakta penyidikan diketahui bahwa saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries BPD Kantor Cabang Utama Kendari
menyalahgunakan aplikasi SI-Gaji (Penarikan via pemindahan ke Rek
Nominative) sebagai sarana yang ada dalam lingkup kewenangannya dan
dengan cara itu ia berhasil menguasai dana nasabah sejumlah Rp.
1,982,579,137,- sehingga mengakibatkan PT. Bank Pembangunan Daerah
Cabang Utama Kendari harus menanggung kerugian karena wajib melakukan
penggantian dana nasbah sejumlah Rp. 1,982,579,137,-
28

Menurut pendapat AHLI, apakah perbuatan tersebut dapat dikategorikan


sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1), Pasal 3 dan Pasal * Jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 tahun
1999 sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI No.
20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55
KUHPidana? Jelaskan ----------

------
17--------------------------------------------------------------------------------------------------------

1) Menurut saya dana sejumlah Rp1.982.579.137 (Satu Milyar Sembilan Ratus


Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Seratus Tiga
Puluh Tujuh Rupiah) yang dibayarkan kembali oleh pihak PT. Bank
Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari ADALAH BETUL MASIH
termasuk dalam kategori Keuangan negara/atau daerah. Dengan dasar
argumentasi sebagai berikut:
- Dalam kegiatan usaha BPD untuk hal berikut “KEUANGAN DAERAH” yang
disalurkan ke BPD dari APBD melalui penyertaan modal adalah dikualifikasi
sebagai harta kekayaan daerah yang terpisah, baik BPD itu sebagai bank
umum/BPR yang berbentuk PT ataupun berbentuk sebagai perusahaan
daerah;

Dan terhadap jumlah uang yang dibayarkan kembali oleh pihak PT. Bank
Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari tersebut, merupakan dana
yang telah mengalami pencampuran antara sebagian penyertaan modal
Pemda dan sebagiannya lagi miliki PT. Bank Pembangunan Daerah
Cabang Utama Kendari. Namun lebih dari itu, tetap harus dimaknai kalau di
sana bahagian dari keuangan daerah, baik yang ada maupun yang akan
ada dalam ihwal ketika dikonversi sebagai pembagian keuntungan diantara
kedua pihak;

- Tegas dalam penjelasan umum UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan


Tindak Korupsi, bahwa sekalipun dana yang dimaksud tersebut sebagai
kekayaan yang sifatnya terpisah tetap harus dimaknai sebagai keuangan
negara:

“Penjelasan umum UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana


Korupsi ditegaskan: “….Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh
kekayaan negara dalam bentuk apapun, YANG DIPISAHKAN atau yang
tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara
dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena: (a) berada dalam
penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban pejabat lembaga
29

Negara, BAIK DI TINGKAT PUSAT MAUPUN DI DAERAH; (b) Berada


dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, BADAN HUKUM, dan
perusahaan yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang
menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.”

2) Bahwa menurut saya adalah “sangat benar dan tepat” terhadap perbuatan
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries BPD Kantor
Cabang Utama Kendari yang menyalahgunakan aplikasi SI-Gaji (Penarikan
via pemindahan ke Rek Nominative) sebagai sarana yang ada dalam
lingkup kewenangannya dan berhasil menguasai dana nasabah sejumlah Rp.
1,982,579,137, telah memenuhi sebagai PERBUATAN MELAWAN HUKUM
sebagaimana diancam dalam Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor;

Sebelumnya dalam hemat saya, karena perbuatan melawan hukum hanya


berhubungan dengan unsur tindak pidana, khususnya pada unsur objektif dari
tindak pidana tersebut, maka dihubungkan dengan fakta-fakta perbuatan atas
apa yang telah dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, maka terkait
dengan Pasal 18 UU Tipikor tidak termasuk sebagai konteks dalam perbuatan
melawan hukum. Tetapi termasuk sebagai sanksi atau pidana tambahan yang
tetap dapat dijatukan kepada AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, apalagi tindak
pidana yang telah dilakukannya itu dengan secara nyata telah menimbulkan
kerugian bagi PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Utama Kendari, mutatis
mutandis juga menyebabkan terjadinya kerugian daerah/negara;

Berkenaan dengan Pasal 2 ayat 1 UU Tipikor yang menegaskan: “Setiap orang


yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”

Adalah terhadap perbuatan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas


Sundries BPD Kantor Cabang Utama Kendari yang menyalahgunakan
aplikasi SI-Gaji (Penarikan via pemindahan ke Rek Nominative) sebagai
sarana yang ada dalam lingkup kewenangannya dan berhasil menguasai
dana nasabah sejumlah Rp. 1,982,579,137. Telah terpenuhi dalam unsur-unsur
Pasal 2 ayat 1 UU Tipikor dengan penjelasan sebagai berikut:

TERPENUHI UNSUR SETIAP ORANG


30

AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN adalah sebagai SETIAP ORANG yang


kepadanya dapat dipidana karena tidak ada alasan penghapus pidana yang
berlaku kepadanya baik dalam konteks alasan pembenar maupun alasan
pemaaf;

TERPENUHI UNSUR SECARA MELAWAN HUKUM


Secara sederhana MELAWAN HUKUM dapat diartikan TIDAK BERHAK. Uang
sebanyak Rp. 1,982,579,137 sebagaimana diuraikan dalam kronologi di atas
merupakan UANG DARI 105 NASABAH. Karena uangnya nasabah, sudah
pasti AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN tidak berhak atas uang tersebut.

Berdasarkan Putusan MK 003/PUU-IV/2006 sebagaimana penjelasan Pasal 2


ayat 1 UU Tipikor dinyatakan tidak mengikat secara hukum. Maka untuk
penafsiran atas unsur melawan hukum dalam Pasal a quo, hanya dapat
dimaknai pada sifat melawan hukum formil.

Perbuatan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam konteks itu telah memenuhi


sebagai “MELAWAN HUKUM FORMIL” dimana sifat melawan hukum
formilnya?
Yaitu dengan menggunakan aplikasi SI-Gaji (Penarikan via pemindahan ke
Rek Nominative) untuk mengambil dana nasabah sejumlah Rp.
1,982,579,137. Jelas-jelas bertentangan dengan Pasal 2, Pasal 9 ayat 1 Juncto
Pasal 6 huruf I UU Perbankan

Pasal 2: Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berdasarkan


demokrasi ekonomi dengan menggunakan PRINSIP KEHATI-HATIAN

Pasal 9 ayat 1: bank umum yang menyelenggarakan kegiatan penitipan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf I, bertanggung jawab untuk
menyimpan harta milik penitip, dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan
kontrak;

Pasal 6 huruf i: usaha bank umum meliputi: “… melakukan kegiatan penitipan


untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak….”

AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN yang memindahkan sebagian besar uang dari


105 rekening nasabah tersebut pada 20 rekening titipan, kemudian dipindahkan
lagi ke rekening atas namanya dan atas nama YUDI FERNANDY, CV JATI
RAYA PERKASA, TEZZA FAUZAN HASUBA. Lalu uang tersebut kemudian
diambil, dikuasai, dan dimilikinya. Perbuatan yang demikian jangankan
menyimpang dari prinsip kehati-hatian. Bahkan jauhh dari keadaan itu, ini
31

bukan tentang KESEMBRONOAN, tetapi memang merupakan kesengajaan


nyata untuk merugikan Bank dan daerah/negara.

AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN sebagai Petugas Sundries BPD Kantor


Cabang Utama Kendari, adalah orang yang jelas dibebani tanggung jawab
untuk menjaga atas uang nasabah yang dititip ke BPD Kantor Cabang Utama
Kendari. Dia memiliki kemampuan untuk, mengubah, memindah-mindahkan,
mengeluarkan uang nasabah dengan kewenangan yang melekat kepadanya.
Dia diberikan KODE USER, dengan kode user tersebut dia termasuk pihak
yang harus bertanggung jawab atas keadaan uang nasabah. Atas
kewenangan, kemampuan, yang diberikannya itu ia telah melakukan perbuatan
melawan hukum, TIDAK MENJAGA UANG NASABAH DENGAN CARA
MENGAMBIL UNTUK KEPENTINGAN PRIBADINYA.

TERPENUHI UNSUR MEMPERKAYA DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN


ATAU SUATU KORPORASI
Siapa yang kaya dalam perbuatan ini, Pertama AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN, Kedua ORANG LAIN atas nama TEZZA FAUZAN HASUBA
karena mendapat keuntungan dari proses transfer tersebut, Ketiga, korporasi
CV. Jati Raya Perkasa sebagai perusahaan bersama antara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN dan TEZZA FAUZAN HASUBA.

TERPENUHI UNSUR TELAH MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN


PEREKENOMIAN NEGARA
AHMAD GUAHIR, TEZZA FAUZAN HASUBA, DAN CV. JATI RAYA PERKASA
yang telah mengambil dan memiliki dana nasabah sejumlah Rp. 1,982,579,137.
Jelas-jelas sebagai bentuk telah terjadinya kerugian negara/daerah. Harta Rp.
1,982,579,137.yang telah ditanggulangi oleh Bank BPD KCU Kendari, adalah
sebagaian harta terpisahnya daerah sebagai bagian dari keuangan
daerah/negara. Dengan kas utama/uang milik Bank/daerah digunakan untuk
mengganti uang para nasabah, Bank/Daerah/negara telah menjadi rugi.

Bahwa sebagaimana penjelasan saya sebelumnya, kalau Bank BPD memiliki


peran mengembangkan perekonomian dan menggerakkan Pembangunan
Daerah melalui kegiatannya sebagai Bank; dan fungsi untuk mendorong
terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan Pembangunan Daerah
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dengan demikian selain
perbuatan dari AHMAD GUAHIR, TEZZA FAUZAN HASUBA, DAN CV. JATI
RAYA PERKASA telah merugikan keuangan daerah/negara, juga telah
merugikan perekonomian daerah/negara;
32

****
Pasal 3 UU Tipikor: Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana
dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Adalah terhadap perbuatan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas


Sundries BPD Kantor Cabang Utama Kendari yang menyalahgunakan
aplikasi SI-Gaji (Penarikan via pemindahan ke Rek Nominative) sebagai
sarana yang ada dalam lingkup kewenangannya dan berhasil menguasai
dana nasabah sejumlah Rp. 1,982,579,137. Telah terpenuhi dalam unsur-unsur
Pasal 3 UU Tipikor dengan penjelasan sebagai berikut:

TERPENUHI UNSUR SETIAP ORANG


AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN adalah sebagai SETIAP ORANG yang
kepadanya dapat dipidana karena tidak ada alasan penghapus pidana yang
berlaku kepadanya baik dalam konteks alasan pembenar maupun alasan
pemaaf;

TERPENUHI UNSUR DENGAN TUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI


ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU KORPORASI
Dengan tujuan artinya, antara apa yang dikehendaki oleh pelaku dengan
kenyataannya benar-benar terjadi. Sengaja sebagai tujuan dalam pasal ini
adalah kesengajaan pada keadaan yang mendekati perbuatan.

Terhadap dana nasabah sejumlah Rp. 1,982,579,137. Yang telah diambil dan
dimiliki oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan juga sebagiannya diberikan
kepada TEZZA FAUZAN HASUBA, juga dengan menggunakan korporasi CV.
JATI RAYA PERKASA sebagai tempat menitpkan dana nasabah. Jelas
perbuatan itu bertendensi pada ia menghendaki mendapat keuntungan untuk
dirinya, nyata ia untung, juga telah menguntungkan orang lain atas nama
TEZZA FAUZAN HASUBA. Dan lagi menguntungkan juga korporasi CV. JATI
RAYA PERKASA

TERPENUHI UNSUR DENGAN TUJUAN MENYALAHGUNAKAN


KEWENANGAN, KESEMPATAN ATAU SARANA YANG ADA PADANYA
KARENA JABATAN ATAU KEDUDUKAN
33

Apa kewenangan dari AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN? diantaranya: dalam


fungsi Melaksanakan Penerimaan dan pembayaran non tunai antara lain kliring,
pemindahbukuan, pembayaran pajak nontunai serta jasa-jasa bank lainnya
termasuk penerbitan dukungan Bank dan referensi bank sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Dan tugas Melaksanakan
layanan non tunai, Menginput data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)/
Pensiun/karyawan swasta yang penerimaan gajinya melalui Bank.

Konteks penyimpangan kewenangan dari AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN


yaitu (a) memiliki kewenangan, tetapi menggunakan kewenangan lain daripada
kewenangan yang ada; (c) Melakukan perbuatan atau tindakan dengan
menyalahgunakan prosedur untuk mencapai tujuan tertentu. Dia berwenang
melakukan pemindahbukuan, tetapi pemindahbukuan itu disalahgunakan
dengan memindahkan uang 105 orang nasabah untuk selanjutnya diambil dan
dikuasainya. Dia berwenang melakukan pemindahbukuan dana nasabah, tetapi
hal itu bertentangan dengan SOP, sehingga secara nyata ia telah bertujuan
untuk menyalahgunakan kewenangannya.

Dia menyalahgunakan kesempatannya itu, karena bisa memindahbukukan


dana nasabah, tanpa bisa diketahui oleh Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim
Informasi) PT. BPD Cabang Utama Kendari, HEAD TELLER, Kepala Bagian
Operasional, Pimpinan BPD Cabang Utama Kendari, hingga uang nasabah
sejumlah Rp. 1,982,579,137 berhasil diambil dan dimilikinya;

Dia menyalahgunakan sarana yang ada padanya, karena dengan KODE


USER- atas namanya bisa memindahbukukan 150 orang dana nasabah masuk
ke dalam rekening nominative, lalu melakukan pemindah bukuan dari rekening
nomonative ke rekening tujuan penerima gaji dengan menggunakan aplikasi
pemindahbukuan melalui mekanisme Posting SI-Gaji (setoran Via Pemindahan
Ke Rek Nominatif) Berdasarkan Dokumen User Guide enterpirse Banking
Information System Sultra (eBISs). Kemudian memindahkannya lagi ke
rekening atas namanya dan atas nama YUDI FERNANDY, CV JATI RAYA
PERKASA, TEZZA FAUZAN HASUBA. Setelah itu dana nasabah tersebut
diambil dan dimilikinya.

Perbuatan tersebut sengaja dilakukan, ia tentu berkehendak untuk


menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana yang ada padanya.
Nyata telah dilakukannya, memindahbukukan dana nasabah pada rekening
nominatif, menggunakan aplikasi pemindahbukan melalui mekanisme Posting
SI-Gaji. Sehingga antara apa yang dikehendaki kemudian dilakukan secara
nyata jelas telah memenuhi dalam kesengajaan sebagai tujuan dalam unsur
dimaksud dalam pasal a quo;

TERPENUHI UNSUR DENGAN TUJUAN MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA


ATAU PEREKONOMIAN NEGARA
34

Uang itu sebanyak Rp. 1,982,579,137 telah berhasil diambil dan dimilikinya,
kemudian PT BPD Kantor Cabang Utama Kendari telah menggantinya
sebanyak yang telah diambil oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, berarti
Bank yang telah rugi, mutatis mutandis menyebabkan kerugian pada
daerah/negara dan perekonomian daerah/negara.

Pasal 8 UU Tipikor: Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)


tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), pegawai negeri atau orang
selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum
secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya,
atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan
oleh orang lain, atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut.

TERPENUHI UNSUR SELAIN PEGAWAI NEGERI


AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN adalah bukan pegawai negeri yang dapat
memenuhi syarat sebagai pelaku yang dapat dipidana berdasarkan pasal a quo
sepanjang memenuhi syarat dan unsur objektif dari pasal tersebut;

MENJALANKAN SUATU JABATAN UMUM SECARA SEMENTARA WAKTU


AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN adalah menjalankan jabatan sebagai
Pegawai pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang
diangkat berdasarkan: 1 (satu) rangkap fotocopy Perjanjian Kerja Pegawai PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Nomor: 117/
135.000/11/14/SDU tanggal 03 November 2014 atas nama AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN sebagai pihak Kedua yang ditandatangani langsung oleh
KHAERUL K. RADEN sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara; Dan 1 (satu) lembar fotocopy Nota Tugas
Nomor :020/135.000/01/20/SDU tanggal 17 Januari 2020 Untuk AHMAD
GUAHIR yang ditandatangani langsung oleh HAYATI HASAN Selaku Direktur
Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara;

DENGAN SENGAJA MENGGELAPKAN UANG YANG DISIMPAN KARENA


JABATANNYA
Uang nasabah sebanyak Rp. 1,982,579,137 yang telah diambil dan dimilikinya
terkualifikasi sebagai penggelapan. Karena ia dianggap menguasainya terlebih
dahulu kemudian memilikinya. Bagaimana caranya ia menguasai? Pada
keadaan pertama, ia memiliki KODE USER bisa membuka akun rekening 105
nasabah. Kode user yang dia miliki itu meruapakan tanda ia MENGUASAI
35

UANG tersebut. Saat uang tersebut telah dipindahkan pada rekening


pribadinya, sehingga dengan itu ia bisa menjadi muda mengambilnya, disitulah
keadaannya sempurna ia telah menggelapkan uang yang disimpan tersebut
karena jabatannya.

Pasal 18 UU Tipikor:
1) Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, sebagai pidana tambahan adalah
a) Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak
berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau
yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan
milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu
pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut;
b) Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebayak-banyaknya
sama dengan harta benda yag diperoleh dari tindak pidana
korupsi;
c) penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling
lama 1 (satu) tahun;
d) pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau
penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu, yang
telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah kepada terpidana.
2) Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf b paling lama dalam waktu 1 (satu)
bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan
dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
3) Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi
untuk membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b, maka dipidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak
melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-undang ini dan lamanya pidana tersebut
sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.

Terhadap Pasal 18 tersebut di atas, jelas dapat pula diterapkan kepada


AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, karena memang pasal yang disangkakan
kepadanya atas fakta-fakta perbuatan yang telah dilakukannya telah memenuhi
sebagai perbuatan tindak pidana kurupsi. Apalagi jenis perbuatan tindak pidana
korupsi yang dilakukan adalah korupsi yang merugikan keuangan negara,
sehingga sangat masuk akal jika dikenakan pidana tambahan, berupa pidana
pengganti atas jumlah uang nasabah sebanyak Rp. 1,982,579,137 yang telah
diambilnya dan merugikan bank dan daerah/negara.
36

18. Jika demikian, apakah saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas
Sundries PT. BPD Cabang Utama Kendari dapat disangkakan dengan pasal Pasal 2
ayat (1) dan Pasal 3, Pasal 8 Jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 tahun 1999
sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 KUHPidana?
Jelaskan -------------------------------------------------------------------------------
----- 18. Saya kira untuk pertanyaan ini sudah terjawab pada angka 17 di atas, saya
telah menguraikan secara lengkap unsur-unsur dari Pasal 2 ayat 1, Pasal 3,
dan Pasal 8 UU Tipikor trehadap fakta-fakta perbuatan dari AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN, sehingga sudah jelas kalau perbuatan dari AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN dapat diancam dengan pasal dimaksud, berikut dengan pidana
tambahan dapat pula diancamkan kepadanya atas perbuatannya yang telah
menimbulkan kerugian negara sebanyak Rp. 1,982,579,137

Dan mengenai Pasal 55 KUHP di atas, nanti akan saya jelaskan pada
pertanyaan berikutnya. Sebab tanpa dengan Pasal 55 ini, untuk AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN sudah dan tetap akan memenuhi semua
perbuatannya dalam Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor, sebagai
pelaku dader/pleger dari tindak pidana korupsi dimaksud;

19. Bagaimana pendapat ahli jika dikaitkan dengan Pasal 25 Undang-Undang RI No. 31
tahun 1999 sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang RI
No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang berbunyi
“Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dalam perkara
tindak pidana korupsi harus didahulukan dari perkara lain guna penyelesaian
secepatnya” perkara apa yang lebih tepat penanganannya terkait penyalahgunaan
wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
keududukan yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas
Sundries PT. BPD Cabang Utama Kendari ? Jelaskan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------
----- 19 Bahwa maksud atas pasal tersebut terkait dengan frasa DIDAHULUKAN
adalah PENYELESAIAN SECEPATNYA pada waktu melakukan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap perkara tindak
pidana korupsi jika dibandingkan dengan pada waktu melakukan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap perkara yang
bukan tindak pidana korupsi. Jadi bukan terlebih dahulu menyelesaikan
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
perkara tindak pidana korupsi, dan jika sudah selesai baru melakukan
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
perkara yang bukan tindak pidana korupsi;
37

Ketentuan ini sesungguhnya penjabaran lebih lanjut dari UU KEKUASAAN


KEHAKIMAN (UU No. 48/2009) yang menentukan bahwa peradilan dilakukan
dengan cepat, sehingga tidak diperlukan adanya pemeriksaan dan acara yang
berbelit-belit;

Lebih terangnya dalam penjelasan Pasal 25 UU Tipikor disebutkan “bahwa


apabila terdapat dua atau lebih perkara yang oleh undang-undang ditentukan
untuk didahulukan, maka penentuan prioritas perkara tersebut diserahkan
pada tiap-tiap lembaga yang berwenang di setiap proses peradilan;

Mengenai perkara apa yang lebih tepat penanganannya terkait


penyalahgunaan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau keududukan yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries PT. BPD Cabang Utama Kendari
adalah lebih cocok dengan melalui UU Tipikor dengan alasan sebagai berikut:

Pertama, dengan asas berdasarkan lex specialist sistematis yang berarti


objek defenisi umum diatur lebih lengkap dalam kerangka ketentuan khusus.
Tetapi jangan dilupakan bahwa tidak hanya asas ini sebagai turunannya dari
asas lex specialist derogat legi generale (Lihat Remmelink, 2003: 578), masih
ada satu turunannya dalam istilah LOGISCHE SPECELITEIT dengan kriteria
defenisi rinci dari kejahatan dalam defenisi umum. Kedua asas tersebut dalam
praktik mulai ditinggalkan dengan pemberlakuan asas LEX CONSUMEN
DEROGAT LEGI CONSUMPTE. Artinya, ketentuan yang satu memakan
ketentuan yang lain.

Di negara Jerman, istilah ini diterapkan pada suatu keadaan yang diputus
berdasarkan siatuasi konkrit. Dalam kasusnya, ada dua ketentuan pidana
yang sama sifatnya (sama-sama sebagai lex specialis), maka yang dijadikan
pedoman adalah ketentuan pidana yang paling mendominasi terhadap
perbuatan pidana tersebut. Dengan melalui asas ini, bukan sanksi pidana
yang terberat yang akan diberlakukan, tetapi ancaman pidana yang berkaitan
dengan perbuatan yang secara nyata atau konkret diejawantahkan oleh
petindak pidana;

Dalam kasus a quo dengan berdasarkan pada asas LEX CONSUMEN


DEROGAT LEGI CONSUMPTE, adalah perbuatan pelaku lebih mencolok dan
nyata sebagai tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan
daerah/negara. Dimana perbuatan mencoloknya? Pelaku bertindak secara
penuh (aktif), di sana memang tidak ada kehatian-hatian, karena sudah
melakukan kesengajaan nyata memindahbukukan 105 rekening nasabah ke
rekening nominatif, kemudian dipindahkan lagi ke rekening atas namanya dan
atas nama YUDI FERNANDY, CV JATI RAYA PERKASA, TEZZA FAUZAN
HASUBA.
38

Perbuatan dari AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku Petugas Sundries PT.


BPD Cabang Utama Kendari, sama sekali jauh dari TINDAK PIDANA
PERBANKAN. Dia pastinya sejak awal tahu kalau “KEUANGAN” di bank
tersebut sebagiannya adalah penyertaan dari APBD/pemerintah daerah.
Sehingga kepadanya kalau mengambil atau mengganggu kegiatan usaha
Bank, sudah pasti kepadanya menyadari dan dapat memprediksi yang akan
mengalami kerugian besar adalah daerah/negara;

Kedua, secara kasuistis tindak pidana perbankan lebih tepatnya digunakan


pada prosedur pemberian kredit, pegawai-pegawai yang diberikan tanggung
jawab sudah melakukan verifikasi atas kemampuan calon nasabah dalam
memenuhi pelunasan hutangnya namun ada dokumen seperti nilai agunan
yang dipalsukan, oleh pimpinan Bank tidak teliti (tidak hati-hati) atas dokumen
yang ditunjukan dari pegawai bawahannya, sehingga kredit sudah dicairkan.
Pada keadaan ini cocok diterapkan tindak pidana perbankan, tetapi kalau
petugas bank yang bertindak aktif, bukan lagi tidak hati-hati (alpa/culpa),
tetapi memang dalam konteks sengaja menyalahgunakan aplikasi SI-Gaji
yang menjadi kewenangannya, untuk mana BPD adalah sebagian besar
modal dari pemerintah daerah yang diambil dari APBD, jadinya daerah/negara
bukan saja tidak mendapat untung, modalnya pun habis ludes, maka secara
konkrit tindakan pelaku di situ lebih dominan pada perbuatannya yang telah
menimbulkan kerugian negara dalam konteks perbuatan korupsi;

Ketiga, sudah banyak kasus-kasus perbankan yang diproses melalui UU


Tipikor, bahkan banyak yang terbukti mulai dari pengadilan tingkat pertama
hingga tingkat kasasi. Salah satunya dalam Putusan Kasasi MA No.1144
K/Pid/2006 tanggal 13 September 2007 tentang perkara kredit macet di PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dalam Putusan tersebut, majelis kasasi memutus
ECW Neloe (Dirut Bank Mandiri), I Wayan Pugeg (Direktur Risk Management
Bank Mandiri), M Sholeh Tasripan (EVP Coordinator
Corporate and Government Bank Mandiri) bersama-sama Edyson (Dirut PT
Cipta Graha Nusantara) telah melanggar ketentuan dalam Pasal 2 ayat 1 UU
Tipikor Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP;

Berikutnya lagi dalam Putusan Nomor 18/PID.SUS-TPK/2017/PN BNA, Hj.


Mariana aw Binti Abdul wahab selaku Kepala pada Bank Aceh Cabang
Pembantu Karang Baru, majelis hakim PN Tipikor Banda Aceh telah
memutusnya melanggar ketentuan dalam Pasal 3 Juncto Pasal 18 ayat (1)
huruf a, b, ayat (2), ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

Perkara ini yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, bukan lagi
soal kredit macet, kalau kredit macet kerap masih bisa ditanggulangi dengan
jaminan kredit berupa hak tanggungan yang melekat atasnya;
39

Bahwa yang bisa ditanggulangi dengan jaminan SHT saja bisa terkualifikasi
sebagai korupsi, apalagi dalam kasus AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN,
nyata-nyata tidak ada PENGAMANNYA, maka tidak ada lagi alasan untuk
menyatakan kalau perbuatan yang bersangkutan tidak memenuhi sebagai
perbuatan tindak pidana korupsi dalam kualifikasi telah merugikan keuangan
negara.

Kasus AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN ini sesungguhnya bisa disejajarkan


dengan kasus seorang pegawai Bank yang membobol Bank tempatnya
bekerja, ada kasus beberapa bulan lalu, seorang pegawai Bank di
Banjarmasin melakukan tindak pembobolan, dan oleh Pengadilan Tipikor
Banjarmasin telah memutusnya terbukti dalam perbuatan tindak pidana
korupsi. Sebagaimana dalam Putusan Pengadilan Negeri Banjaramasin
Nomor 5/Pid.Sus-TPK/2022/PN Bjm, dalam amarnya Menyatakan: (1)
Terdakwa Arini Listiani Chalid Binti H. Usuf terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi secara
berlanjut  sebagaimana dakwaan  Primair; (2) Menjatuhkan pidana kepada
Terdakwa Arini Listiani Chalid Binti H. Usuf oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 5 (lima) Tahun serta pidana denda
sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta  rupiah) dengan ketentuan apabila
pidana denda tersebut tidak dibayar, maka kepada Terdakwa dikenakan
hukuman pengganti berupa pidana kurungan selama 4 (empat)  bulan; (3)
Menghukum terdakwa Arini Listiani Chalid Binti H. Usuf untuk membayar
uang pengganti  sebesar   Rp. 894.699.272,- ( delapan ratus juta sembilan
puluh empat juta enam ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus tujuh
puluh dua rupiah), dan jika Terdakwa tidak mampu membayar uang pengganti
dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan ini mempunyai kekuatan hukum
tetap maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti, dalam hal Terdakwa tidak mempunyai harta benda
yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan
penjara selama 3 (tiga) Tahun;

20. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta :
- Bahwa berdasarkan Laporan Audit Indikasi Penyalahgunaan Dana Nasabah
Kantor Cabang Utama oleh Sdr. Ahmad Guahir Nomor : 070/135.000/01/22/SKAI
tanggal 25 Januari 2022 cara saudara AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN
melakukan penyalahgunaan dana nasabah PT. BPD Sulawesi Tenggara Cabang
utama adalah dana para nasabah dipindahbukukan (over booking) dengan metode
S-1 Potongan (system yang di gunakan untuk salary crediting pada Bank Sultra),
yang di lakukan sebanyak 21 (dua puluh satu) kali kejadian;
- Bahwa berdasarakan hasil Audit internal yang telah dilakukan telah rekomendasi
sebagai berikut :
1. Memberikan sanksi kepada Sdr. Ahmad Guahir sesuai dengan Buku
Pedoman Kepegawaian PT. BPD Sultra, atas pelanggaran yang dilakukan
termasuk kategori sangat prinsip dan dapat berdampak terhadap risiko
40

hukum, operasional dan reputasi Bank sehingga direkomendasikan untuk


diberikan sanksi terberat dan melanjutkan ke proses hokum;
2. Sdr. Ahmad Guahir berkewajiban menggantikan kerugian financial PT. Bank
Sultra yang disalahgunakan dengan jumlah sebesar Rp 1.982.579.137,- (Satu
Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh
Sembilan Ribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah);
3. Bank melakukan penggantian dana nasabah yang telah disalahgunaan oleh
Sdr. Ahmad Guahir;
4. Melakukan perbaikan Core Banking System Bank Sultra terutama pada
aktivitas S1 Gaji dengan menambahkan fungsi verifikasi dan othorisasi oleh
supervise;
5. Melakukan perbaikan mekanisme open branch dan close branch pada Unit
Kerja untuk membatasi aktivitas operasional Bank;
6. Membuat penegasan kepada seluruh Pimpinan Unit Kerja untuk melakukan
pemblokiran rekening nominative yang sudah tidak digunakan.
Pertanyaan :
Menurut pendapat AHLI, apakah Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim Informasi) PT.
BPD Cabang Utama Kendari dapat ditinjau dengan menggunakan Pasal
Penyertaan (Pasal 55 KUHPidana) atau Pasal Pembantuan (Pasal 56 KUHPidana)
dalam hal tidak adanya fungsi verifikasi dan othorisasi oleh supervise pada Core
Banking System Bank Sultra! ----
----- 20 Ringkas jawaban saya, Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim Informasi) PT. BPD
Cabang Utama Kendari sama sekali tidak dibebani perluasan pemidanaan.
Dengan alasan sebagai berikut:
- Delik korupsi, Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor
merupakan delik dengan perbuatan aktif, bahkan tidak
mengkriminalisasi kesalahan karena kealpaan (kelalaian),
sehingga adalah tidak mungkin kalau gara-gara Divisi TSI
(Tehnologi dan Sistim Informasi) PT. BPD Cabang Utama Kendari
yang lalai mencermati pindah tempatnya uang nasabah, ia
dibebani juga dengan pemidanaan;
- Kuncinya itu penyertaan, baik doenplegen, medeplegen, uitloken,
dan pembantuan harus ada INTENSINYA atau kehendaknya
pelaku sebagai orang yang menyuruh, bekerjasama,
menggerakkan/digerakkan, membantu. Pada konteks ini, tidak ada
yang menunjukkan Divisi TSI (Tehnologi dan Sistim Informasi) PT.
BPD Cabang Utama Kendari berkehendak jahat agar AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN memindahkan dana nasabah, sehingga
pada akhirnya AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN menguasai dan
memiliki uang nasabah tersebut.

21. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta :
Bahwa pada aplikasi Posting SI-Gaji (Penarikan Via Pemindahan Ke Rek Nominatif)
tidak adanya fungsi verifikasi dan othorisasi oleh supervise pada Core Banking
41

System Bank Sultra namun secara hirerarki AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN selaku
petugas sundries memiliki atasan yang masing-masing memilik tugas sebagai berikut :
1. SITTI NURLINA KUSUMAWATI, SE selaku HEAD TELLER atasan langsung
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam hal “Memastikan bahwa seluruh aktivitas
bank dibawah kendalinya telah memenuhi ketentuan yang berlaku”;
2. JEFFREY RINALDO LABAN selaku Kepala Bagian Operasional atasn langsung
Head Teller dalam hal :
1. Mengontrol pelaksanaan pembukaan/penutupan rekening terkait keabsahannya
dokumen pendukungnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memastikan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai di
atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) telah dilaporkan sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. Memastikan pengelolaan administrasi kliring debet/kredit telah sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Mengontrol pelaksanaan pelayanan khususnya jasa bank sesuai standar layanan
yang berlaku.
5. Memastikan bahwa seluruh aktivitas bank dibawah kendalinya telah memenuhi
ketentuan yang berlaku.
3. MUHAMMAD BUDYANTO,SE,MM selaku Pimpinan Cabang Utama Kendari atasan
langsung Kepala Bagian Operasional dalam hal :
1. Mengontrol pelaksanaan pembukaan/penutupan rekening terkait keabsahannya
dokumen pendukungnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memastikan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai di
atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) telah dilaporkan sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. Memastikan pengelolaan administrasi kliring debet/kredit telah sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Mengontrol pelaksanaan pelayanan khususnya jasa bank sesuai standar layanan
yang berlaku.
5. Memastikan bahwa seluruh aktivitas bank dibawah kendalinya telah memenuhi
ketentuan yang berlaku.

Pertanyaan :
Menurut pendapat AHLI, apakah para atasan langsung AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN selaku petugas sundries dapat ditunjau dengan Pasal Penyertaan
(Pasal 55 KUHPidana) atau Pasal Pembantuan (Pasal 56 KUHPidana) dalam hal
para atasan tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai atasan
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN?
Jelaskan!---------------------------------------------------------------------
----- 21 Terhadap pertanyaan ini, adalah sama jawaban saya dengan di atas,
KETIGANYA TIDAK DAPAT DIPERLUAS SEBAGAI PELAKU PENYERTA
TINDAK PIDANA.

Bagaimana mungkin SITTI NURLINA KUSUMAWATI, SE selaku HEAD


TELLER atasan langsung AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN, JEFFREY
RINALDO LABAN selaku Kepala Bagian Operasional atasan langsung Head
42

Teller, dan MUHAMMAD BUDYANTO,SE,MM selaku Pimpinan Cabang Utama


Kendari atasan langsung Kepala Bagian Operasional, menjadi penyerta dalam
tindak pidana yang dilakukan oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN kalau
mereka sama sekali tidak punya ‘KEHENDAK YANG SAMA” dengan AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN atas setiap tindakan yang telah menyebabkan uang
nasabah diambil oleh AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN;

Tidak mungkin ketiga orang ini dianggap memiliki KEHENDAK YANG SAMA
dengan AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN untuk merugikan keuangan negara,
saat ada tindakan-tindakan dari mereka, ketiganya justru menjadi orang atau
pihak yang berperan andil dalam mengungkap modus operandi dan alur
perbuatan dari AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN yang telah mengambil dana
105 orang nasabah;

Pun kalau ada kelalaian atas tugas dan kewenangannya mereka, sekali lagi itu
bukan terkualifikasi sebagai tindak pidana korupsi yang dimungkinkan dalam
Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8 UU Tipikor. Karena tidak mungkin
‘KELALAIAN” bisa satu-padu dalam setiap bentuk tindakan penyertaan.
Logikanya polisi sebagai petugas keamanan, tiap malam dia patroli di sekitar
perumahan misalnya, tiba-tiba salah satu rumah yang selalu dijaga patroli,
kecurian, apakah polisi itu bisa dianggap sebagai pelaku penyerta pencurian,
karena tidak menjalankan atau lalai dalam tugas dan kewenangannya. TENTU
TIDAK, karena sekali lagi dia tidak punya niat atau kehendak sama dengan
pencuri itu untuk melakukan kejahatan pencurian.

22. Dijelaskan kepada saudara Ahli, bahwa berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta:
Bahwa sebagian besar dana yang dikumpulkan oleh saudara AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN sejumlah Rp. 1,982,579,137,- selain ditransfer ke rekening pribadi
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN juga ditransfer ke rekening

CV JATI RAYA PERKASA 636,455,441


TEZZA FAUZAN HASUBA 649,790,335
Dimana CV. Jati Raya Perkasa merupakan perusahaan bersama AHMAD GUAHIR
KAMARUDDIN dan TEZZA FAUZAN HASUBA.
Faktanya TEZZA FAUZAN HASUBA mendapat keuntungan dari proses transfer
tersebut.

Pertanyaan :
Menurut pendapat AHLI, apakah saudara TEZZA FAUZAN HASUBA dapat dapat
ditunjau dengan Pasal Penyertaan (Pasal 55 KUHPidana) atau Pasal Pembantuan
(Pasal 56 KUHPidana) dalam hal membantu AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN
mencairkan dan menarik dana dari Rekeningnya?
Jelaskan!----------------------------------
----- 22. Kalau ini saya sepakat, sangat jelas terpenuhi sebagai bentuk penyertaan.
Dan amat jelas ada KEHENDAK JAHATNYA YANG SAMA antar para pelaku,
yaitu AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dan TEZZA FAUZAN HASUBA.
43

Dimana kehedak jahatnya yang sama, yaitu pada keadaan rekeningnya


TEZZA FAUZAN HASUBA yang ditempati sebagian uang dari
pemindahbukuan uang nasabah, kemudian TEZZA FAUZAN HASUBA juga
menerima sebagian keuntungan dari jumlah uang tersebut.

Berarti pada konteks untuk merugikan keuangan negara, kedua-duanya sama-


sama menghendaki negara rugi, pada keadaan sama-sama menggunakan
rekening pribadinya masing, menggunakan rekening perusahaan milik berdua
masing-masing, sama kehendak, sama-sama lagi mewujudkan kehendak itu.
Berarti telah terpenuhi unsur penyertaan dalam kualifikasi TURUT SERTA
atau MEDEPLEGEN sebagaimana diatur dalam Pasal 51 ayat 1 ke-1
KUHPidana dalam hubungannya dengan Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, Pasal 8 UU
Tipikor.

Selebihnya, dalam kronologi di atas, ada juga rekening yang digunakan oleh
AHMAD GUAHIR KAMARUDDIN dalam pemindahbukuan dana nasabah yaitu
YUDI FERNANDY, seharusnya ini yang perlu ditelusuri: Apakah YUDI
FERNANDY tahu dan mengizinkan rekeningnya digunakan oleh AHMAD
GUAHIR KAMARUDDIN? Kalau ada izin untuk itu, tetapi YUDI FERNANDY
tidak dapat keuntungan, berarti hanya pada konteks pembantuan. Tetapi kalau
sekaligus YUDI FERNANDY mendapat keuntungan atas itu, berarti YUDI
FERNANDY dalam konteks tersebut sebagai pelaku penyerta dalam
kualifikasi medeplegen;

23. Apakah masih ada keterangan lain yang perlu saudara ahli tambahkan sehubungan
dengan perkara tersebut diatas ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------
----- 23. Sudah cukup.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------

24. Apakah semua keterangan yang telah saudara ahli sampaikan sudah benar dan dapat
saudara pertanggung jawabkan serta tidak dirubah – rubah lagi dikemudian hari,
jelaskan ? -----------------------------------------------------
-----24. Semua keterangan saya sudah benar dan dapat saya pertanggung jawabkan
serta tidak akan berubah lagi dikemudian hari.
--------------------------------------------------------------------------------------------

25. Apakah saudara ahli pernah atau merasa mendapatkan tekanan, arahan atau
paksaan dalam memberikan keterangan kepada pemeriksa ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----25. Saya tidak pernah mendapatkan tekanan, arahan atau paksaan dalam
memberikan keterangan kepada pemeriksa.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
44

----- Setelah Berita Acara Pemeriksaan Ahli ini selesai dibuat kemudian dibaca / dibacakan
kembali kepada yang diperiksa, ia tetap pada keterangannya seperti diatas dan
membenarkan dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini.---------------------------------

Ahli,

Dr. AMIR ILYAS, S.H., M.H.

----- Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan Ahli ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
Sumpah Jabatan kemudian ditutup dan ditanda tangani pada tanggal tersebut di atas.----------

Penyidik

SUGIATNO MIGANO, SH, MH


Jaksa Muda Nip.19820402 200312 1 003

Anda mungkin juga menyukai