Anda di halaman 1dari 14

PXCPCRMI ENOKMVMG PNGOMHFKMG JMR[MXMEMV

PNG[^I^DMG JNGONGMK DME FMG EN_MLKHMG


PMRKNG

Fisusug Cind <


Sondang Deri Maulina Pasaribu, S.Kep, M.H.Kes
Antonius Yokobus
Ayu Lestari

RVKENR KBDRMG JNFKBMI BNGVXN


HKGVMXC VMGONXMGO RNIMVMG
8014
ECGVXME PNGOMHFKMG JMR[MXMEMV

1. Judul Pengabdian Masyarakat :


Penyuluhan Mengenai Hak dan Kewajiban
Pasien

2. Bidang Pengabdian Masyarakat : Kesehatan


3. Ketua Pelaksana
Nama : Sondang Deri Maulina P, S.Kep, M.H.Kes
Jenis Kelamin : Perempuan
NIK/NIDN 0421038905
Disiplin Ilmu : Keperawatan
Jabatan : Dosen
Alamat : Jln. Raya Jombang No.56 Ciputat,
Tanggerang Selatan
No. Tlp :

E-mail :
4. Anggota Pelaksana : 1. Antonius Yokobus
2. Ayu Lestari

5. Lokasi Pengabdian Masyarakat : Rs Ichsan Medical Center Bintaro


6. Biaya Pengabdian Masyarakat : Rp. 1.500.000,-

Menyetujuai Tanggerang 10 Juli 2018


PJS. LPPM Ketua Pelaksana

(Dewi Anggraini, S.ST., M.K.M)(Sondang Deri Maulina P, S.Kep, M.H.Kes)

Mengetahui Wakil Ketua 1

DMIM(NJsM.
RGoyPaNnGi,OMN.KRMepD.)
MG
^R^IMG ENOKMVMG PNGOMHFKMG JMR[MXMEMV

1 Judul Penyuluhan Mengenai Hak dan Kewajiban


Pasien
2 Ketua Pelaksana Sondang Deri Maulina P, S.Kep, M.H.Kes
3 NIK 0421038905
4 Pangkat/Golongan -
5 Program Studi S-1 Keperawatan
6 Institusi STIKes IMC Bintaro
7 Bidang Ilmu Keperawatan
8 Alamat Jln. Raya Jombang No.56 Ciputat, Tanggerang
Selatan
9 No Telp
10 Anggota 1. Antonius Yorobus
2. Ayu Lestari

11 Jangka waktu kegiatan 1 hari


12 Bentuk kegiatan Penyuluhan Kesehatan
13 Sifat kegiatan Keterangan lain
14 Pengabdian Masyarakat
-Bentuk kerjasama antara LPPM, Bagian
Kemahasiswaan dan dengan Rs IMC Bintaro
Tempat : RS IMC Bintaro
Sumber dana : STIKes IMC

Menyetujuai Tanggerang selatan 10 Juli 2018


PJS. LPPM Ketua Pelaksana

(Dewi Anggraini, S.ST., M.K.M)

(Sondang Deri Maulina P, S.Kep, M.H.Kes)


Mengetahui Wakil Ketua 1
XKGOEMRMG
HMH K PNGFMD^I^MG

(Ns. RoyHanMi,HMK.Kep.)
HMH K
PNGFMD^I^MG

M. L^F^I
Penyuluhan Mengenai Hak dan Kewajiban Pasien
H. MGMIKRKR RKV^MRK
Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap, perilaku yang berbeda-beda, kebutuhan pribadi, a
melindungi nilai budaya, psikososial, sertanilai spiritual setiap pasien. Hasil pelayanan

pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga yang tepat atau mereka yang berhak
mengambil keputusan di ikutsertakan dalam pengambilan keputusan pelayanan dan proses

yang sesuaidengan harapan, nilai, serta budaya.


Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang berfokus pada

pasien dimulai dengan menetapkan hak tersebut, kemudian melakukan edukasi pada
pasien serta staf tentang hak dan kewajiban tersebut. Para pasien diberi informasi tentang

hak dan kewajiban mereka dan bagaimana harus bersikap.


Untuk itu semua staf di didik untuk mengerti dan menghormati kepercayaan, nilai-

nilai pasien, dan memberikan pelayanan dengan penuh perhatian serta hormat guna
menjaga martabat dan nilai diri pasien. semua staf memperoleh edukasi dan memahami

tentang hak serta kewajiban pasien dan keluarga, juga dapat menjelaskan tanggung
jawabnya melindungi hak pasien.

B. X^J^RMG JMRMIMD
Kepentingan dan hak-hak pasien terlindungi sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 8 tahun1999 tentang perli
kesehatan.
F. V^L^MG ENOKMVMG
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan memberikan informasi kepada pasien mengenai hak dam kewajiban
pasien.

N. JMGAMMV ENOKMVMG
Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi pasien sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai hak dan kewajiban pasien di Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hak
Hak adalah tuntutan seorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan probadinya
sesuai dengan keadilan, morlaitas, dan legalitas.
B. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah tanggung jawab seseorang untuk meakukan sesuatu yang memang
harus dilakukan agar dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan haknya
C. Peranan Hak
1. Mengekspresikan kekuasaan dalam konflik
2. Membenarkan dalam suatu tindakan
3. Menyelesaikan perselisihan
D. Jenis-jenis Hak
1. Hak Kebebasan
2. Hak Kesejahteraan
3. Hak Legislatif
E. Pengertian Hak dan Kewajiban Pasien
Hak adalah kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban adalah seuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
seseorang atau sesuatu badan Hukum.
Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik dalam keadaan
sehat maupun sakit.
F. HAK Pasien
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis
dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter
yang merawat.

8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
b. kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk
mengatasinya
c. alternatif terapi lainnya
d. prognosanva.
e. perkiraan biaya pengobatan.

10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di

rumah sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
O. KE_AJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah skait
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.

3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang


penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan rumah sakit/dokter.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.

7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa.


H. UNDANO ‒ UNDANO PEXIINDUNOAN KCNSUJEN
Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999(UUPK) mengartikan
konsumen sebagai setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dimasyarakat, baik
untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, dan
tidak untuk dipedagangkan. Pelaku usaha didefinisikan sebagai setiap orang perseorang
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Pengertian jasa


menurut UU konsumen adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan konsumen.
Dalam UU ini dijabarkan hak dan kewajiban konsumen, pelaku usaha dan jasa yang
kalau kita periksa satu-persatu semuanya dapat kita aplikasikan dalam tatanan hubungan
antara perawat dan pasien/klien. Hal ini mengingat bahwa hubungan antara perawat dan
pasien kontraktual, adanya jasa asuhan keperawatan yang disepakati bersama, dan juga
mengingat ada kecenderunagan konsumerasi pelayanan kesehatan yang memandang
pasien atau klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan. Salah satu hak pasien untuk

mendapatkan pelayanan yang nyaman, aman, dan selamat.


I. INFCXJED CCNSENT
Kata concent berasal dari bahasa latin, consentio yang artinya persetujuan izin,
menyetujui ; atau pengertian yang lebih luas adalah member izin atau wewenang kepada
seseorang untuk melakukan suatu informed consent (IC), dengan demikian suatu
penyataan setuju atau izin oleh pasien secara sadar, bebas dan rasional setelah memperoleh
informasi yang dipahaminya darri tenaga kesehatan/dokter tentang penyakitnya. Harus
diingat bahwa yang terpenting adalah pemahaman oleh pasien..
Pengertian lain yaitu Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien

(orang tua/wali/suami/istri/orang yang berhak mewakilinya) kepada tenahga


kesehatan/dokter untuk dilakukan suatu tindakan medis yang bertujuan untuk kesembuhan
penyakit yang dideritanya. Informed Consent berarti pernyataan kesediaan atau penolakan
setelah mendapat informasi secukupnya.
Jay katz mengemukakan falsafah dasar informed consent yaitu pada hakikatnya suatu
keputusan pemberian pengobatan atas pasien harus terjadi secara kolaboratif (kerjasama)
antara tenaga kesehatan/dokter dan pasien serta bukan semata — mata keputusan sepihak.

Dengan demikian, informed consent mengandung 2 unsur utama, yakni sukarela


(voluntariness) dan memahami (understanding).
Ada 2 bentuk informed consent yaitu :
1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied consent)
a. Keadaan normal
b. Keadaan darurat
2. Dinyatakan (expressed consent)
a. Lisan (oral)
b. Tulisan (written)

Implied consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa
pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan pasien.
Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau sudah
diketahui umum.
Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat
(emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam keadaan
tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat maka dokter dapat
melakukan tindakan medic terbaik menurut dokter (Permenkes No. 585 tahun 1989, pasal
11). Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed Consent, artinya bila pasien dalam

keadaan sadar, dianggap akan menyetujui tindakan yang akan dilakukan dokter.
Exressed Consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila
yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa. Dalam
keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa
yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian.
1. Informasi
Dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 tentang informed consent dinyatakan
bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada pasien/keluarga
diminta atau tidak diminta, jadi indormasi harus disampaikan. Informasi tersebut

meliputi informasi mengenai apa (what) yang perlu disampaikan, kapan disampaikan
(when), siapa yang harus menyampaikan (Who), dan informasi yang mana (Which)
yang perlu disampaikan.
2. Persetujuan
The Medical Denfence Union dalam bukunya Medicolegal Issues in Clinical
Practice,menyatakan bahwa ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya

Informed Consent yaitu :


1) Diberikan secara bebas
2) Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian
3) Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat
memahami tindakan itu perlu dilakukan
4) Mengenai sesuatu hal yang khas
5) Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama
2. Penoiakan
Seperti dikemukakan pada bagian awal, tidak selamanya pasien atau keluarga

setuju dengan tindakan medic yang akan dilakukan dokter. Dalam situasi demikian
kalangan dokter maupun kalangan kesehatan lainnya harus memahami bahwa
pasien atau keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan dilakukan.
In I disebut sebagai informed Refusal.
Tidak ada hak dokter yang dapat memaksa pasien mengikuti anjuran,
walaupun dokter menganggap penolakan bisa berakibat gawat atau kematian pada
pasien.
Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternative tindakan yang
diperlukan, maka untuk keamanan dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah

sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan terhadap


anjuran tindakan medic yang diperlukan.
BAB III
JATEXI DAN JETCDE PEIAKSANAAN

A. KEXANOKA PEJECAHAN JASAIAH


Dalam melakukan kegiatan kami menggunakan pendekatan promotive dan preventif
yaitu dengan cara meningkatkan pengetahuan peserta melalui penyuluhan.

B. XEAIISASI PEJECAHAN JASAIAH


Daiam rangka mendukung kegiatan ’Penyuiudan Jengenai Hak dan Kewajiban
Pasien’, kami STIKes IJC Bintaro turut serta mendukung kegiatan tersebut,
dengan perincian jadwai sebagai berikut :
Tanggai _aktu Tempat Peiaksana
Senin, 06 Agustus 2018 09.00 — 12.00 WIB Aula RS IMC TIM
Bintaro

C. SASAXAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah pasien RS IMC Bintaro

D. JETCDE KEOIATAN
Teknik yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan tentang Hak dan Kewajiban yaitu
menggunakan metode ceramah interaktif.
SUSUNAN ACAXA
Senin, 06 Agustus 2018
No _aktu Kegiatan Pembicara/Pendamping
1 09.00 — 12.00 • Pembukaan TIM dari STIKes IMC
WIB • Perkenalan diri
• Penyampaian materi tentang
Penyuluhan Kesehatan
mengenai Hak dan Kewajiban

• Tanya jawab
• Penutupan

E. CXOANISASI PEIAKSANA
1. Ketua Peiaksana
a. Nama : Sondang Deri Maulina Pasaribu, S.Kep, M.H.Kes
b. NIK 0421038905
c. Jabatan : Dosen
d. Institusi : STIKes IMC Bintaro
2. Anggota Peiaksana
a. Antonius Yokobus
b. Ayu Lestari

F. Xngbmgm Mgoomrmg
No Nama Kegiatan Biaya Jumiad Satuan Totai Biaya
1 Honor Pembicara Rp. 250.000 2 Orang Rp. 500.000
2 Konsumsi Rp. 20.000 30 Orang Rp. 480.000
3 Air mineral gelas Rp. 20.000 2 Dus Rp. 60.000
4 Doorprise Rp. 15.000 5 Orang Rp. 75.000
5 Banner Rp. 385.000 1 Rp. 385.000
Totai Biaya Xp. 1.>00.000

PENIIAIAN PXCPCSAI PENOABDIAN KEPADA JAS[AXAKAT


TAHUN ANGGARAN
2017/2018 STIKES IMC
BINTARO

Proposal pengabdian pada masyarakat diseleksi berdasarkan pada kriteria berikut:

NILAI
No. KRITERIA
(0 — 100)
1. Materi Masalah yang ditangani 80
Tujuan dan Manfaat
Metode pendekatan
Fisibilitas kegiatan yang diusulkan
2. Dampak positif pada pengembangan institusi 75
3. Relevansi ruang lingkup kegiatan dan inovasi yang diusulkan 80
dengan bidang/unsur kesehatan
4 Keunggulan inovasi Iptek yang diusulkan 75
5 Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan

Nilai rata-rata (tanpa pembobotan) 78


*) Passing Grade ≥ 70
Catatan / Saran:
Pelaksanaan kegiatan bisa dilanjutkan dengan dana yang disetujui sebesar 80% dari
anggaran yang diajukan. Untuk kedepannya bisa diajukan kembali proposal yang lebih
menarik dan mengandung Inoνasi Iptek.

Tanggerang Selatan, 07 Agustus 2018


Penilai,

(Dewi Anggraini, SST., M.K.M)


EVALUASI HASIL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN
2017/2018

Program Studi : S.1 Keperawatan

Nama Ketua Pelaksana : Sondang Deri Maulina Pasaribu, S.Kep,M.H.Kes

I. LAPORAN

NILAI
NO. KRITERIA (0 — 100)
85
1.Kesesuaian format laporan

2. Kesesuaian isi laporan dengan pelaksanaan pengabdian kepada 80


masyarakat, masalah yang ditangani, tujuan dan manfaat, serta metode pendekatan)
Bukti Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat:
a. Berita acara dari tempat kegiatan
3. 80

Foto-foto kegiatan
Daftar hadir peserta kegiatan
Contoh modul pelatihan/teknologi/kuisioner Pemahaman tim pelaksana
4. Dampak positif pada pengembangan institusi Keterkaitan dengan kesehatan 80
5. Dampak pengabdian pada penerapan Iptek 80
6. Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / unggulan Jurusan 85
7. Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 80
8. 80

81,25
PRESENTASI
NILAI
NOKRITERIA (0 — 100)
Daya tarik presentasi 80
Sistematika presentasi dan Bahasa Indonesia 85
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 82,5

Tanggerang selatan, 08 Agustus 2018


Penilai,

(Dewi Anggraini, SST., M.K.M)

Anda mungkin juga menyukai