Anda di halaman 1dari 12

RANCANG BANGUN SISTEM E-MARKETING DENGAN PENDEKATAN SISTEM

BERORIENTASI OBJECT PADA PT. KHAULA PRIMA

Mustar Aman
Dosen Tetap STMIK Insan Pembangunan, Indonesia
e-mail : mustarstmik@gmail.com
ABSTRAK

Dengan adanya perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang


sangat pesat sekarang ini, tentu turut berdampak besar juga pada perubahan yang sangat signifikan
dalam berbagai bidang, e-marketing pada abad ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan
diminati para pelaku usaha karena memiliki peluang yang cukup menjanjikan termasuk di kota-kota
besar seperti Tangerang. PT. Khaula Prima merupakan sebuah deplover yang bergerak di bidang
property. Hingga saat ini sistem e-marketing pada PT. Khaula Prima dapat menjual perumahan 10
unit dalam satu bulan. Masalah yang terjadi pada system e-marketing pada PT. Khaula Prima adalah
sistem pemasaran rumah dan pengelolaan data belum terkomputerisasi karena proses pemasaran
rumah dan pengolahan data selama ini masih konvensional dan list daftar pemesanan maupun
pricelist harga unit rumah yang belum terinci.
Tujuan penelitian untuk mengetahui sistem pemasaran unit perumahan dengan menggunakan
analisis konseptual dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat apa saja pada
PT. Khaula Prima. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Tehnik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian
ini diketahui managemen dapat dilihat pada beberapa proses yaitu membuat perincian harga rumah,
type rumah dan posisi blok rumah serta rincian KPR serta rincian lainnya.

Kata Kunci : E-marketing, sistem, properti, objek oriented, UML

PENDAHULUAN teknologi informasi dan sistem informasi di


Perkembangan teknologi informasi saat kalangan organisasi.
ini merupakan suatu kebutuhan yang harus Pada penelitian ini menguraikan tentang
dimiliki suatu organisasi untuk meningkatkan pemanpaatan e-marketing untuk
kualitas layanan. Pemanfaatan teknologi meningkatkan penjualan unit perumahan pada
informasi harus diimbangi dengan PT. Khaula Prima di Kabupaten Tangerang
implementasi sistem informasi. Teknologi sangat berpeluang besar. Namun, persepsi
informasi dan sistem informasi merupakan pengguna terhadap kendala e-marketing juga
dua bidang yang saling berdampingan dalam sangat tinggi, Kendala tersebut muncul karena
penyampaian informasi bagi suatu organisasi. PT. Khaula Prima belum dapat sepenuhnya
Pemanfaatan teknologi informasi dan sistem menggantikan cara tradisional dengan
informasi pada suatu organisasi dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam
membantu organisasi untuk mencapai tujuan melakukan pemasaran uni tperumahan.
dengan maksimal. Hal ini terbukti dengan Pemanfaatan teknologi e-marketing oleh para
semakin berkembang dan mudahnya peran pelaku bisnis dapat memberikan nilai positif
maupun nilai negatif. Hasil penelitian ini

142
menjelaskan bahwa penelitian terhadap yaitu: administrator, deplover (owner), dan
variabel perspektif risiko dan kepercayaan konsumen. Aplikasi ini akan dibangun
consumen terhadap e-marketing menunjukkan dengan menggunakan teknologi berbasis web
adanya proses saling mempengaruhi antara sehingga setiap informasi terbaru akan mudah
dua variabel tersebut. Hal ini ditunjukkan diterima oleh setiap pengguna. Berdasarkan
dengan variabel persepsi konsumen terhadap permasalahan tersebut, penelitian akan
risiko yang ditimbulkan e-marketing cukup mengembangakan sebuah aplikasi e-
tinggi. Sedangkan kepercayaan konsumen marketing sebagai salah satu untuk untuk
terhadap e-marketing cenderung rendah. meningkatkan penjualan unit perumahan pada
Salah satu faktor pengaruh tersebut adalah PT. Khaula Prima di Kabupaten Solear.
masih bergantungnya cara pemasaran maupun Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk
penjualan tradisional. Permasalahan yang memudahkan para consumen dalam memberi
masih dirasakan pada PT. Khaula Prima di dan menerima informasi.
Kabupaten Tangerang adalah kurangnya
media yang digunakan untuk memasarkan LANDASAN TEORI
unit perumahan mereka. Cara pemasaran A. Sistem
tradisional masih menjadi andalan para Menurut Romney dan Steinbart dalam
pembisnis perumahan. Pusat perdagangan di jurnal penda Sudarto Hasugian, Dkk (2017:
Jalan Muncul Kabupaten Solear merupakan 33) “sistem adalah suatu rangkaian yang
salah satu lokasi yang paling banyak terdiri dari dua atau lebih komponen yang
didatangi oleh para konsumen. Selain saling berhubungan dan saling berinteraksi
memasarkan di setiap toko atau mall. Cara untuk mencapai tujuan dimana sistem
pemasaran yang masih bersifat tradisional ini biasanya berbagi dalam sub sistem yang kecil
sangat terbatas dalam penyampaian informasi yang mendukung sistem yang lebih besar”.
mengenai unit perumahan. Sehingga
pemasaran perumahan yang sudah banyak B. E- marketing
dikenal oleh masyarakat atau consumen Menurut Armstron dan Kottler
sangat kurang. (2016:12), “E-marketing merupakan sisi
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah pemasaran dari e-commerce, yang di
aplikasi e-marketing yang dapat digunakan dalamnya terdiri dari kerja perusahaan untuk
oleh pelaku bisnis dan masyarakat luas. mengkomunikasikan (memberi tahu) sesuatu,,
Pengembangan aplikasi dengan menggunakan mempromosikan,, serta menjual barang dan
model pendekatan system berorientasi objek jasa melalui internet”.
yang akan menghasilkan sebuah aplikasi yang Menurut Boone dan Kurt (2016:52),
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aplikasi “E-marketing sebagai salah satu kmponen
ini dirancang dengan hak akses pengguna dalam e-commerce dengan kepentingan

143
khusus marketer, yaitu strategi proses kapan sistem tersebut akan digunakan.
pembuatan, promosi, pendistribusian, dan Sedangkan perancangan sistem menentukan
penetapan harga barang atau jasa kepada bagaimana sistem akan memenuhi tujuan
pangsa pasar internet atau melalui peralatan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras,
digital yang lain”. perangkat lunak, infrastruktur jaringan;
C. Properti antarmuka pengguna, formulir dan laporan;
Menurut Nurul Huda, Khamin Hudori, serta program-program khusus, database, dan
Rizal Fahlevi, Badrussa‘diah, Dea Mazaya, file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009], 4)
Dian Sugiarti (2017:1) menyatakan bahwa Konsep object oriented atau
“Pemasaran atau penjualan adalah salah satu berorientasi objek memfokuskan pada
aspek yang sangat penting dalam dunia usaha. penciptaan class yang merupakan blueprint
Pada kondisi usaha sekarang ini, pemasaran dari suatu object. Konsep ini dapat membagi
menjadi pendorong untuk meningkatkan perangkat lunak menjadi beberapa object
penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat yang saling berhubungan dan berinteraksi
tercapai, jadi penjualan adalah suatu kegiatan satu sama lainnya. Beberapa definisi yang
yang menawarkan, menjual produk yang berkaitan dengan konsep object oriented
disediakan perusahaan untuk meningkatkan adalah: [pressman 2012]
omzet dalam usaha tersebut”. 1. Class dan Object. Class dapat diartikan
Menurut Abdullah & Tantri, (2016:3) deskripsi secara umum (template, pattern
menyatakan bahwa “penjualan adalah suatu atau blueprint) yang menggambarkan
usaha yang terpadu untuk mengembangkan sekumpulan object yang serupa. Object
rencana-rencana strategis yang di arahkan fisik seperti meja atau customer maupun
pada usaha pemuasan kebutuhan dan object konseptual seperti text input area
keinginan pembeli, guna mendapatkan atau file.
penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan 2. Atribut, Method dan Message. Atribut
adalah bagian dari keseluruhan sistem adalah sesuatu yang melekat pada object
pemasaran”. yang mendeskripsikan sifat class atau
D. Konsep Dasar Analisis dan Perancangan object. Sebuah object mengenkapsulasi
Berorientasi Objek data (direpresentasikan sebagai kumpulan
Menurut Dennis, analisis sistem atribut) dan algoritma yang memproses
mendeskripsikan apa yang harus dilakukan data tersebut. Algoritma ini disebut
oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan operasi, method atau service. Setiap
informasi pengguna. Analisis sistem akan operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah
menjawab pertanyaan siapa yang akan object memberikan representasi salah satu
menggunakan sistem, apa yang akan behaviour dari object tersebut.
dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta

144
3. Suatu object berinteraksi dengan object operasi yang diwarisi, dimodifikasi dalam
lainnya melalui message. Sebuah object kebutuhan spesifik dari class yang baru.
diminta untuk melakukan salah satu 6. Polymorphism. Polymorphism
operasinya dengan mengirimkannya mengijinkan sejumlah operasi yang
sebuah message. Object penerima berbeda untuk mempunyai nama yang
merespon message tersebut dengan sama. Hal ini membuat object saling
memilih operasi yang terpisah dari object lainnya dan membuat
mengimplementasikan nama message, setiap object lebih independen.
mengeksekusi operasi, dan
mengembalikan fungsi kontrol kepada E. Unifiend Modeling Language (UML)
object yang dipanggil. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin
4. Encapsulation. Sebuah class (2018 : 133) Menyatakan bahawa UML
mengenkapsulasi data dan operasi yang (Unifiend Modeling Language) adalah salah
memproses data tersebut. Data (atribut) satu standar bahasa yang banyak digunakan
yang menggambarkan class ditutup oleh didunia industri untuk mendefinisikan
operasi yang memanipulasi data tersebut. requirement, membuat analisis & desain, serta
Untuk mengakses nilai atribut class harus menggambarkan arsitektur dalam
melalui sebuah operasi. Konsep pemrograman berorientasi obyek.
encapsulation ini mendukung information
hiding. Detail implementasi internal dari METODOLOGI PENELITIAN
data dan prosedur disembunyikan dari Desain penelitian merupakan semua
dunia luar. Hal ini meminimalis efek proses yang diperlukan dalam perencanaan
ketika terjadi perubahan dalam class. dan pelaksanan penelitian. Metode yang
5. Inheritance. Inheritance merupakan digunakan penulis dalam melakukan
pewarisan sifat dari sebuah class ke class penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif.
yang baru. Subclass Y merupakan pewaris Metode deskriptif kualitatif bertujuan
dari superclass X, maka subclass Y membuat gambaran sistematis, faktual, dan
mewarisi semua atribut dan operasi yang akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
dimiliki oleh superclass X. Hal ini pada suatu objek penelitian tertentu. Metode
mendukung konsep reuse. Pada setiap deskriptif dalam melaksanakan penelitian
level hirarki class, atribut dan operasi baru sebagai acuan perancangan penelitian dan
dapat ditambahkan ke class yang telah merupakan penjabaran dari awal perencanaan
diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hingga tercapai tujuan penelitian. Peneliti
hirarki. Pada inheritance juga melakukan penelitian pada PT. Khaula Prima
memungkinkan terjadinya overriding. memiliki beberapa tahapan sebagai berikut:
Overriding terjadi ketika atribut dan

145
1. Pengumpulan Data Pada tahap ini sistem yang telah didesain
Penelitian dimulai dengan menentukan siap untuk digunakan sebagai sebuah
kebutuhan data dan mengumpulkan data- aplikasi e-marketing untuk meningkatkan
data dengan cara observasi langsung ke penjualan pada PT. Khaula Prima.
lapangan dan melakukan wawancara Sebelum melakukan langkah ini, peneliti
kepada pemilik untuk mengetahui sistem mengamati permasalahan yang terjadi,
yang berjalan. Data ini berupa hasil setelah itu dalam menentukan judul yang
observasi, wawancara, dan studi pustaka. akan dibahas mengikuti latar belakang
2. Pemodelan Perangkat Lunak dan rumusan masalah.
Tahap ini dilakukan untuk membangun A. Metode Analisa Data
perangkat lunak dengan model air terjun Untuk menganalisa proses penjualan
(waterfall) yang terdiri dari analisis, pada PT. Khaula Prima saat ini akan
desain, kode, dan tes. Pada tahap analisis dilakukan dengan tahapan berikut :
digunakan untuk mendeskripsikan 1. Pengumpulan data hasil penelitian, pada
kebutuhan fungsional dan non fungsional. tahapan ini peneliti melakukan wawancara
Kebutuhan fungsional merupakan inti dari kepada pihak PT. Khaula Prima yaitu pada
kegiatan yang dilakukan, seperti bagian pemasaran yang bernama Asgani.
pengolahan data penjualan pada PT. Menanyakan masalah apa yang sedang
Khaula Prima sedangkan kebutuhan non dihadapi dan pengumpulan data - data
fungsional merupakan kegiatan yang yang berkaitan dengan proses - proses
mendukung kebutuhan fungsional seperti pada peginputan dan pengolahan data
spesifikasi software. Pada tahap desain penjualan tersebut.
yaitu merancang struktur data, struktur 2. Analisa terhadap data yang dikumpulkan,
perangkat lunak, tampilan interface pada tahapan ini peneliti mempelajari serta
software, pada tahap kode dilakukan menganalisa data-data yang didapatkan
penerjemahan desain perangkat lunak ke dan proses yang sedang berjalan untuk
dalam bahasa pemograman, pada tahap ini mengetahui gambaran keseluruhan sistem
perancangan aplikasi pengolahan data yang sudah ada sebelumnya.
diterjemahkan ke dalam kode. 3. Identifikasi atas kebutuhan pengguna akan
3. Pengujian Sistem informasi, pada tahapan ini peneliti
Setelah menerjemahkan desain perangkat melakukan analisa kebutuhan sistem dan
lunak ke dalam bahasa pemrograman, mengusulkan sistem dengan mengacu
maka dilakukan pengujian fungsi sistem kepada proses yang sudah berjalan.
terhadap hasil analisis pengujian Berdasarkan urutan tahapan yang
menggunakan Black Box Testing. sebelumnya pada PT. Khaula Prima.
4. Hasil

146
4. Identifikasi persyaratan pada aplikasi dengan tujuan agar sistem yang dibuat
sistem pengolahan data penjualan yang mampu memenuhi kebutuhan user.
akan dibangun beserta spesifikasi
hardware yang dibutuhkan. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem
B. Metode Pengujian Sistem Untuk menganalisis sistem yang
Menurut Ehmer Khan dalam berjalan pada penelitian ini menggunakan
Karuniawati, dkk (2015:6476) menyatakan Unifield Modelling Languange (UML) untuk
bahwa Blackbox Testing adalah teknik menggambarkan prosedur dan proses sistem
pengujian tanpa perlu mengetahui struktur berjalan saat ini adalah consumen datang ke
internal dari suatu software yang akan diuji kantor pemasaran PT.Khoula Prima dan
karena pengujian ini hanya berfokus pada memilih unit perumahan, kemudian
masukan dan keluaran terhadap suatu consumen melakukan pembelian atau
software. booking unit pada marketing dan kemudian
Menurut Simanjuntak dalam Harahap, dkk melakukan pembayaran bukti tanda jadi (dp)
(2016:3-4) menyatakan bahwa Blackbox kepada marketing, kemudian admin
Testing adalah cara pengujian dilakukan pemasaran lalu mencatat nama consumen
dengan hanya menjalankan atau yang membeli unit, nama blok unit yang
mengeksekusi unit atau modul kemudian dipilih dan tanggal booking lalu admin
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai mengkonfirmasi sisa pembayaran atau cara
dengan yang diinginkan. Metode pengujian pembayaran kepada consumen, jika
perangkat yang dilakukan adalah dengan cara pembayarannya lunas consumen melakukan
mengidentifikasi kesalahan yang upload bukti pelunasan kepada admin
berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas pemasaran, selanjutnya admin pemasaran
perangkat lunak yang tampak dalam menerima pembayaran dan kemudian
kesalahan output. membuat laporan untuk pembelian atau
Teknik yang digunakan dalam pemesanan unit yang sudah melakukan
pengujian sistem aplikasi yang diusulkan pembayaran.
adalah dengan metode black box testing , Proses analisis sistem adalah
fungsional tanpa menguji tampilan dan menjelaskan tentang apa yang harus
pengkodean sistem. Maksud dari Pengujian dilakukan oleh sistem untuk memenuhi
adalah untuk mengetahui fungsi–fungsi, kebutuhan informasi bagi pengguna. Analisis
masukan, keluaran perangkat lunak sesuai sistem akan menjawab pertanyaan apa yang
dengan spesifikasi yang dibutuhkan. akan dikerjakan, siapa yang akan
Pengujian ini dilakukan dengan tahapan yang menggunakan, dimana dan kapan sistem
terdapat pada metode black box testing tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis

147
sistem saat ini dilakukan dengan pendekatan C. Activity Diagram
analisis berorientasi objek untuk sistem yang
dirancang, dapat untuk menitik beratkan
kepada fungsionalitas sistem saat ini.
Selanjutnya dari hasil analisis akan
divisualisasi dan didokumentasikan dengan
Unified Modeling Language (UML) melalui
Use Case Diagram, Activity Diagram, Class
Diagran dan Sequence Diagram dengan
pertimbangan diagram tersebut dianggap
mewakili secara keseluruhan sistem yang
berjalan yang dapat dimengerti oleh Gambar 2 Activity Diagram Registrasi
pengguna.

B. Use Case Diagram

Gambar 3 Activity Diagram Login

Gambar 1. Use Case Diagram

Gambar 4 Activity Diagram Booking

148
Gambar 5 Activity Diagram Pembayaran Gambar 8 Sequence diagram Booking

D. Sequence Diagram

Gambar 9 Sequence diagram Pembayaran

E. Class Diagram
Class Diagram menampilkan beberapa

Gambar 6 Sequence diagram Registrasi class yang ada pada sistem ini dan
memberikan gambaran tentang sistem dan
relasi-relasi didalamnya. Berikut ini class
diagram untuk aplikasi sistem penjualan yang
dirancang.

Gambar 7 Sequence diagram Login

Gambar 10 Class diagram

149
F. Rancangan Input G. Rancangan Output

Gambar 11 Form Registrasi

Gambar 15 Laporan Pembayaran

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari
penelitian dan pengujian sistem e-marketing
Gambar 12 Halaman Login pada PT. Khaula Prima, peneliti memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan Fungsi Planning e-marketing
pada PT. Khaula Prima cukup baik
pelaksanaanya dan penerapan planning ini
mulai dari membuat rincian harga unit
rumah sesuai dengan budget klien,
membuat perincian angsuran down
payment, melakukan pemasaran,
penyusunan rundown kegiatan sehari-hari,
Gambar 13 Form Booking pengorganisasian karyawan berdasarkan
jobdesk, pelaksanaan sebelum penyebaran
brosur sampai selesai penyebaran brosur,
pengawasan kerja tim marketing,admin,
tim dan penerima tamu bila kunjungan
kelokasi serta tim crew lainya serta
memfasilitasi kebutuhan klien dengan

Gambar 14 Form Pembayaran mengajak consumen untuk melihat show


unit, menjelaskan perincian pembayaran

150
maupun system perlunasan yang dilakukan Prima adalah sumber daya manusia yang
serta menjelaskan tahap-tahap yang perlu terbatas, kurangnya komunikasi serta
dilakukan consumen sampai serah terima minimnya pengawasan karena tenaga kerja
unit. kurang teliti dalam memasarkan unit
rumah.
2. Untuk Penerapan Fungsi Organizing
sistem e-marketing pada PT. Khaula
B. Saran
Prima kurang baik dikarenakan pada tahap
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
konsumen melakukan kunjungan kelokasi,
selanjutnya diajukan saran-saran sebagai
kurang memperhatikan karyawan karena
berikut:
tugasnya merangkap dalam menghandle
1. Sebaiknya harus ada penambahan
consumen karena waktu hari consumen
karyawan sesuai dengan bidangnya untuk
kunjungan kelokasi, kekurangan anggota
mengatasi pekerjaan, setiap event atau
sehingga kurang bekerja maksimal.
penyebaran brosur yang ditangani dapat
3. Penerapan Fungsi Actuating e-marketing
dikerjakan lebih maksimal sehingga dapat
pada PT. Khaula Prima masih kurang
berjalan dengan lancar. Untuk bagian
optimal dalam pelaksanaan penyebaran
operasional harus saling berkoordinasi
brosur dikarenakan karyawan yang
atau berkomunikasi antara atasan dan
digerakan belum memahami petunjuk atau
bawahan sehingga pencapaian tujuan
perintah dari pemimpin terutama pada
terwujud dengan baik.
bagian pemasaran sering terjadi kesalahan
2. Memperhatikan upaya penerapan fungsi-
dan masih minimnya koordinasi antara
fungsi manajemen organisasi yang terlibat
atasan dan karyawan .
didalamnya sehingga fungsi manajemen
4. Penerapan Fungsi Controlling e-marketing
planning, organizing, actualling, dan
pada PT. Khaula Prima minimnya
controlling bisa mempunyai tujuan yang
pengawasan antara atasan dan karyawan
jelas.
sehingga terkendala dilapangan ketika
3. Mengingat semakin banyak kebutuhan
double booking, sering kali terjadi karena
persiapan event harus membuat list
karyawan tidak memilik sistem tertulis
tahapan pekerjaan yang akan dibuata, agar
ceklist unit yang telah terjual.
mengutamakan kualitas yang lebih baik.
5. Faktor pendukung sistem e-marketing
4. Pentingnya berkomunikasi atau
pada PT. Khaula Prima adalah lokasi yang
berkoordinasi antara atasan dan bawahan
strategis, manajemen promosi yang bagus
sehingga faktor yang menjadi penghambat
sudah menggunakan media social serta
atau masalah yang sering terjadi dapat
kesediaan transportasi untuk penyebaran
diminimalisir dengan baik.
brosur dan untuk Faktor penghambat
sistem e-marketing pada PT. Khaula

151
5. Sistem diharapkan dapat menjadi sebuah Revisi. Bandung: INFORMATIKA,
2017.
aplikasi sistem e-marketing yang berbasis
Jeperson Hutahaean, Konsep Sistem
web. Informasi. Yogyakarta:Deepublish,
2015.
6. Pembayaran masih bersifat manual yaitu
Jin, S.V. and Muqaddam, A. (2021) ‘‘Fame
and Envy 2.0’ in luxury fashion
baru dibayar setelah booking unit,
influencer marketing on Instagram:
comparison between mega-celebrities
nantinya dapat dikembangkan menjadi
and micro-celebrities’, Int. J. Internet
Marketing and Advertising, Vol. 15,
sistem deposit.
No. 2, pp.176–200.
Karuniawati, Sari, Sri Widowati & Iman
DAFTAR PUSTAKA
Lukmanul Hakim, Implementasi Case
Effect Graphing (CEG) Dalam
Acikgoz, F. and Burnaz, S. (2021) ‘The
Pengujian Requirement Perangkat
influence of ‘influencer marketing’ on
Lunak (Studi Kasus : Aplikasi G-
YouTube influencers’, Int. J. Internet
Colleger). E-Proceeding Of
Marketing and Advertising, Vol. 15,
Engineering. Vol. 2 No. 2 Agustus
No. 2, pp.201–219.
2015, pp. 2-15.
Aghdaie, S.F.A., Sanayei, A. and Etebari, M.
Madcoms Madiun, Pemrograman PHP dan
(2012) ‘Evaluation of the consumers’
MySQL untuk pemula. Yogyakarta:
trust effect on viral marketing
ANDI, 2016.
acceptance based on the technology
Madcoms, Sukses Membangun Toko Online
acceptance model’, International
Dengan PHP & MsyQL. Yogyakarta:
Journal of Marketing Studies, Vol. 4,
CV.Andi Offset, 2016.
No. 6, pp.79–94 [online]
Napompech, K., Kuawiriyapan, S. Factors
https://doi.org/10.5539/ijms.v4n6p79.
Influencing The Selection of Tutoring
Ambroise, L., Pantin-Sohier, G., Valette-
Schools Among Junior High School
Florence, P. and Albert, N. (2014)
Students in Thailand. International
‘From endorsement to celebrity co-
Journal Arts Sei. (4): 2011. 347-357.
branding: personality transfer’, Journal
Pasaribu, J. S. Penerapan Framework YII
of Brand Management, Vol. 21, No. 4,
Pada Pembangunan’, jurnal ilmiah
pp.273–285.
teknologi informasi terapan, III (2), pp.
Appel, G., Grewal, L., Hadi, R. and Stephen,
154–163. 2017.
A.T. (2020) ‘The future of social media
Robi Yanto. Manajemen Basis Data
in marketing’, Journal of the Academy
Menggunakan MySQL. Deepublish,
of Marketing Science, Vol. 48, No. 1,
2016.
pp.79–95 [online]
Rosa, A.S dan Shalahuddin, M. Kolaborasi
https://doi.org/10.1007/s11747-019-
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
00695-1.
dan Berorientasi Obyek. Bandung :
De Veirman, M., Cauberghe, V. and Hudders,
Informatika, 2015.
L. (2017) ‘Marketing through
Rosa, A.S dan Shalahuddin, M. Rekayasa
Instagram influencers: the impact of
Perangkat Lunak Terstruktur dan
number of followers and product
Berorientasi Obyek. Cetakan Keempat.
divergence on brand attitude’,
Bandung : Informatika, 2016.
International Journal of Advertising,
Sigit, Riyadi. Implementasi Reminder Sms
Vol. 36, No. 5, pp.798–828, DOI:
Gateway untuk Pembayaran Jatuh
10.1080/02650487.2017.1348035.
Tempo Pada Koperasi Gadai. Jurnal
Elisabeth Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani,
Spirit. Vol.9 No.1.1 Mei
Pengantar Sistem Informasi.
2017.Issn:2085-3092.
Yogyakarta: Andi Offset, 2017.
Simarmata, Janner. “Rekayasa Perangkat
Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhari Khairul
Lunak”. ANDI, Yogyakarta: 2010.
Kawistara, Pemrograman WEB Edisi

152
Sri Mulyani. Metode Analisis Dan Van Doorn, J., Lemon, K.N., Mittal, V., Nass,
Perancangan Sistem. Bandung: Abdi S., Pick, D., Pirner, P. and Verhoef,
Sistematika, 2016. P.C. (2010) ‘Customer engagement
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis behavior: theoretical foundations and
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan research directions’, Journal of Service
R&D)”. Alfabeta, Bandung: 2010. Research, Vol. 13, No. 3, pp.253–266
Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi & Zainal Arifin. [online] https://doi.org/10.1177/
(2016). Sistem Informasi Eksekutif 1094670510375599.
Sebaran Penjualan Kendaraan Vasconcelos, C., da Costa, R.L., Dias, Á.L.,
Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Pereira, L. and Santos, J.P. (2021)
Berbasis Web. Jurnal Informatika ‘Online influencers: healthy food or
Mulawarman. Vol.11 No.1 Februari fake news’, Int. J. Internet Marketing
2016. and Advertising, Vol. 15, No. 2,
Stubb, C., Nyström, A. and Colliander, J. pp.149–175.
(2019) ‘Influencer marketing: the Williamson, D.A. (2019) Global Influencer
impact of disclosing sponsorship Marketing 2019 [online]
compensation justification on https://www.emarketer.com/content/
sponsored content effectiveness’, global-influencer-marketing-2019
Journal of Communication (accessed 3 May 2020).
Management, Vol. 23, No. 2, pp.109– Xiong, Y., Cheng, Z., Liang, E. and Wu, Y.
122 [online] https://doi.org/10.1108/ (2018) ‘Accumulation mechanism of
JCOM-11-2018-0119.
opinion leaders’ social interaction ties in Zhang, L., Zhao, J. and Xu, K. (2016) ‘Who
virtual communities: empirical creates trends in online social media:
evidence from China’, Computers in the crowd or opinion leaders?, Journal
Human Behavior, May, Vol. 82, pp.81- of Computer-Mediated Communica-
93. tion, Vol. 21, No. 1, pp.1–16 [online]
https://doi.org/10.1111/jcc4.12145.

153

Anda mungkin juga menyukai