Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. HUBUNGAN BENTUK DAN MAKNA 2. EUFEMISME 3. WACANA 4. PRAGMATIK No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah KB 1 Hubungan Bentuk dan Makna dan definisi) di modul ini 1. Ilmu semantik adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang makna yang terkandung dalam bahasa. 2. Makna Leksikal adalah makna sebenarnya mengenai gambaran tentang konsep yang dilambangkan. 3. Makna Gramatikal adalah makna yang didasarkan atas hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan lebih besar/makna yang memiliki acuan. 4. Makna Referensial adalah makna yang berhubungan dengan sumber acuan. 5. Makna Non Referensial adalah makna yang tidak memiliki acuan. 6. Makna Denotatif adalah makna yang sesungguhnya, lugas sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa. 7. Makna Konotatif adalah nilai rasa yang ditimbulkan leksem. 8. Makna Literal adalah makna yang belum mengalami perpindahan makna pada referen lain. 9. Makna Figuratif adalah makna yang menyimpang dari referennya. 10.Makna Primer adalah makna yang dapat diketahui tanpa bantuan konteks. 11.Makna Sekunder adalah makna dengan bantuan konteks. 12.Sinonim adalah persamaan makna 13.Antonim adalah kebalikan makna 14.Homonim adalah persamaan makna 15.Polisemi/ ambigu adalah kegandaan makna 16.Hiponim adalah ketercakupan makna 17.Redundansi adalah kelebihan makna
KB 2 EUFIMISME
18.Bahasa sebagai bunyi-bunyi yang
arbitrer dan konvesional memiliki peran yang begitu kompleks. 19.Bahasa sebagai bunyi-bunyi yang arbitrer dan konvensional memiliki peran yang begitu kompleks. 20. Faktor penyebab perubahan makna disebabkan karena perkembangan bahasa. 21.Perubahan makna karena faktor kebahasan berkaitan dengan cabang linguistik, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. 22.Perubahan makna karena faktor kesejarahan berhubungan dengan perkembangan kata. 23.Perubahan makna karena faktor sosial disebabkan karena perkembangan makna kata dalam penggunaannya di masyarakat. 24.Salah satu sifat bahasa adalah dinamis. Artinya, bahasa dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, begitu juga dengan maknanya. 25.Penyempitan makna terjadi ketika sebuah kata yang pada awalnya mempunyai makna yang luas kemudian maknanya berubah menjadi lebih sempit. 26.Peninggian makna atau ameliorasi berhubungan dengan nilai rasa yang lebih baik atau sopan. 27.Penurunan makna atau peyorasi berhubungan dengan nilai rasa yang lebih rendah atau kurang sopan. 28.Pertukaran makna atau sinestesia merupakan perubahan makna yang disebabkan karena pertukaran tanggapan indra. 29.Persamaan makna disebut juga dengan asosiasi adalah makna yang berupa perumpamaan karena kesamaan sifat. 30.Metafora berkaitan dengan pemakaian kata kiasan yang memiliki kemiripan makna. 31.Eufimisme bermakna berbicara menggunakan perkataan yang halus dan sopan sehingga memberi kesan yang baik. 32.Disfemisme adalah tuturan yang kasar dan dapat menyakitkan mitra tutur.
KB 3 WACANA
33.Kohesi merupakan aspek formal dalam
sebuah teks. Kohesi digunakan sebagai penanda hubungan antarkalimat dalam teks. 34.Unsur-unsur pembentuk dalam teks disebut sebagai alat kohesi. 35.Kohesi leksikal adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantis. a. Kolokasi berkaitan dengan penggunaan dua kata atau lebih secara bersama sama untuk membentuk kesatuan makna. b. Repetisi atau pengulangan digunakan untuk menghubungkan antara topik kalimat yang satu dengan yang lainnya. 1) Pengulangan penuh 2) Pengulangan bentuk lain 3) Penguangan dengan penggantian 36.Kohesi Gramatikal berhubungan dengan berbagai pemarkah kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa. a. Referensi dalam kajian ilmu bahasa berkaitan dengan antara kata dan benda yang mewakilinya. 1) Referensi eksofora merupakan perujukan atau pengacuan di luar teks dan bersifat situasional. 2) Referensi endofora merupakan pengacuan kata-kata yang berada di dalam teks. a) Referensi anafora b) Referensi katafora b. Substitusi adalah penggantian suatu unsur bahasa dengan unsur bahasa yang lain. 1) Substitusi nomina adalah penggantian yang digunakan untuk menggantikan nomina atau kelompok nomina dengan kata atau kelompok kata lain. 2) Subsitusi verba adalah penggantian kata atau kelompok kata berkategori verba dengan kata atau frasa lain. 3) Substitusi klausa adalah penyulihan yang menggantikan klausa. c. Konjungsi merupakan salah satu alat kohesi gramatikal yang memiliki fungsi menghubungkan antara gagasan yang satu dengan yang lainnya. 1) Konjungsi aditif adalah konjungsi yang memiliki fungsi memberikan keterangan tambahan. 2) Konjungsi Adversatif digunakan ntuk menghubungkan dua gagasan yang menyatakan kontras. 3) Konjungsi klausal dapat digunakan untuk menghubungkan dua gagasan yang memiliki hubungan sebab dan akibat. 4) Konjungsi Temporal digunakan untuk menyatakan hubungan kronologis. d. Elipsis berhubungan dengan pelesapan yang terdapat pada kalimat. Pelesapan yang dilakukan adalah dengan tidak menyebutkan salah satu bagian dari sebuah kalimat. 1) Elipsis nomina adalah penghilangan unsur kalimat yang berkategori nomina. 2) Elipsis verbal adalah penghilangan unsur kalimat yang berkategori verbal. 3) Elipsis klausal adalah pelesapan unsur klausa dalam suatu kalimat. 37.Koherensi merupakan pertalian atau jalinan antarkata, klausa, atau kalimat dalam sebuah teks.
KB 4 PRAGMATIK
38.Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa
yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan bahasa itu digunakan dalam komunikasi. 39.Prinsip kerjasama dalam pragmatik adalah pemikiran untuk terlibat aktif dalam proses tindak tutur antara penutur dan mitra tutur. a. Maksim kuantitas yaitu memberikan informasi secukupnya dan jangan memberikan informasi yang melebihi yang diperlukan. b. Maksim kualitas mengatur penutur untuk tidak mengatakan sesuatu yang menurutnya salah atau keliru. c. Maksim relevansi yaitu memberikan informasi yng relevan dan mudah dimengerti. d. Maksim pelaksaan/cara yaitu mengatur agar para peserta tutur menghindari pernyataanpernyataan yang samar, menghindari ketaksaan, dan mengusahakan agar pernyataan yang disampaikan ringkas, teratur, tidak berpanjang lebar dan berteletele. 40.Prinsip kesantunan menurut Nababan (1987: 33) dipandang sebagai pelengkap bagi prinsip kerja sama. Prinsip ini dapat menambahkan dan menjelaskan hal-hal yang sulit diterangkan dengan prinsip kerja sama. a. Maksim kearifan adalah agar penutur meminimalkan kerugian pada atau memberikan keuntungan kepada orang lain sebesar mungkin. b. Maksim kedermawanan disebut juga maksim kemurahan hati, dugunakan untuk menghormati mitra tutur. c. Maksim pujian yaitu seseorang dianggap santun dalam berbahasa ialah ketika ia memberikan pujian kepada mitra tuturny pada saat berkomunikasi. d. Maksim kerendahaan hati mengatur peserta tutur untuk bersikap rendah hati, yaitu mengurangi pujian terhadap diri sendiri. e. Maksim Kesepakatan/kecocokan adalah setiap peserta tutur berusaha agar kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain sebanyak mungkin. f. Maksim Simpati adalah mengurangi antipati antara diri sendiri dan orang lain dan meningkatkan rasa simpati antara diri sendiri dan orang lain. 41. Prinsip kesantuanan yang dikemukakan oleh Leech (1983). a. Skala kerugian dan keuntungan (cost- benefit-scale) merujuk pada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh sebuah tindak tutur pada sebuah pertuturan. b. Skala pilihan (optionality scale) merujuk pada banyak atau sedikitnya pilihan yang diberikan oleh penutur kepada mitra tutur di dalam sebuah peristiwa tutur. c. Skala ketidaklangsungan (indirectness scale) merujuk pada langsung atau tidak langsungnya maksud sebuah tuturan. d. Skala keotoritasan (authority scale) merunjuk pada hubungan status sosial antara penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam pertuturan. e. Skala jarak sosial (social distance scale) merujuk pada peringkat hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam sebuah pertuturan. Daftar materi yang sulit 1. Hubungan antara bentuk dan makna dipahami di modul ini 2. Kohesi 3. Konsep pragmatik
3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan makna dan kegandaan makna