Anda di halaman 1dari 60

Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

BAHAN AJAR KIMIA DASAR


LARUTAN
BERBASIS STEM-PROBLEM BASED
LEARNING
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI

PENYUSUN
Hengky Hidayat

PEMBIMBING
Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A., Ph.D.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan nikmat-Nya. Sholawat serta salam tak lupa pula selalu tercurahkan kepada tauladan
kita Nabi Muhammad SAW. Atas berkat rahmat rahmat dan nikmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan pada Materi Reaksi Redoks
menggunakan pendekatan STEM Problem Based Learning untuk mahasiswa program studi
pendidikan kimia.
Bahan ajar ini disusun menggunakan pendekatan STEM-PBL. Bahan ajar disusun
secara runtut pada materi yang diangkat yaitu reaksi redoks dan juga dalam bahan ajar
dimasukkan permasalahan serta fenomena yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Pada
akhir kegiatan pembelajaran, terdapat langkah-langkah pembelajaran STEM Problem
Based Learning, di sini mahasiswa diarahkan untuk merekayasa produk yang berhubungan
dengan materi Reaksi Redoks.
Bahan ajar ini juga mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual,
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja sama serta mengembangkan sikap sosial. Bahan
ajar dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Ucapan terimakasih dari penulis kepada seluruh pihak yang telah membantu
terutama kepada Bapak Prof. Drs. Tatang Suhery, M. A., Ph.D., sebagai pembimbing
skripsi serta seluruh pihak yang ikut membantu dalam penyusunan bahan ajar ini. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar buku ini dapat
dikembangkan lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Inderalaya, Maret 2022

Penulis

i
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..............................................................................................................iii
A. Deskripsi Singkat............................................................................................................iii
B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah................................................................................iii
C. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah........................................................................iii
D. Indikator Pembelajaran...................................................................................................iv
E. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................................iv
F. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar...................................................................................v
G. Petunjuk Proses Pembelajaran STEM............................................................................vi
H. Keterangan Simbol-Simbol Dalam Bahan Ajar.............................................................vii
KEGIATAN BELAJAR 1.................................................................................................1
A. Konsep Reaksi Redoks...............................................................................................1
1. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen.............2
2. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Transfer Elektron.........................................5
3. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Penurunan Bilangan Oksidasi......................9
B. Bahan Pengoksidasi (Oksidator) dan Bahan Pereduksi (Reduktor)...........................17
C. Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks).......................................................................21
KEGIATAN BELAJAR 2.................................................................................................22
A. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks......................................................................22
B. Stokiometri Reaksi Redoks........................................................................................30
KEGIATAN BELAJAR 3.................................................................................................33
LEMBAR KERJA MAHASISWA.....................................................................................33
RANGKUMAN...................................................................................................................44
EVALUASI AKHIR............................................................................................................45
KUNCI JAWABAN EVALUASI.......................................................................................46
LAMPIRAN PRODUK STEM-PBL...................................................................................49
GLOSARIUM.....................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................51

ii
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Bahan ajar ini memuat salah satu materi pembelajaran kimia dasar larutan yaitu
reaksi redoks. Materi reaksi redoks pada bahan ajar ini disusun dengan pendekatan berbasis
Science, Technology, Engineering, Mathematics - Problem Based Learning (STEM-PBL).
Bahan ajar ini memuat konsep, contoh, dan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan konsep reaksi redoks. Berdasarkan langkah-langkah
STEM-PBL mahasiswa diminta untuk berkerja sama dengan mahasiswa lainnya secara
berkolompok untuk merekayasa produk dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadirkan untuk memunculkan kreativitas mahasiswa tersebut. Pada bahan ajar juga
tersedia beberapa soal latihan, diskusi dengan teman kelompok, dan tes evaluasi untuk
menambah kemampuan peserta didik dalam memahami konsep yang telah dipelajari.

B. Capaian Pembelajaran Mata


Kuliah

Mahasiswa diharapkan dapat mengkaji dan mendiskusikan konsep-konsep esensisal


dalam substansi kajian kimia dasar. Mengaplikasikan konsep-konsep esensi dalam
substansi kajian kimia dasar dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
substansi kajian secara teori/eksperimental.

C. Sub-Capaian Pembelajaran Mata


Kuliah

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan


data reaksi redoks dan elektrokimia dan menerapkannya untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.

iii
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

D. Indikator Pembelajaran

Mahasiswa diharapkan dapat:


1. Memahami konsep reaksi redoks
2. Mengidentifikasi reaksi reduksi oksidasi berdasarkan perkembangan konsep reaksi
reduksi oksidasi (redoks).
3. Mendeskripsikan aturan bilangan oksidasi
4. Menentukan biloks atom suatu unsur dalam senyawa atau ion untuk mengetahui
reaksi redoks yang ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi
5. Mengidentifikasi zat yang bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) atau zat
pereduksi (reduktor).
6. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah reaksi
dalam larutan (medium asam).
7. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah reaksi
dalam larutan (medium asam).
8. Memahami stokiometri pada reaksi redoks.
9. Merancang rekayasa produk yang berkaitan dengan prinsip reaksi redoks dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadirkan.

E. Tujuan Pembelajaran

Melalui penggunaaan bahan ajar kimia dasar larutan berbasis STEM Problem
Based Learning pada materi reaksi redoks mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami konsep reaksi redoks


2. Mengidentifikasi reaksi reduksi oksidasi berdasarkan perkembangan konsep reaksi
reduksi oksidasi (redoks).
3. Mendeskripsikan aturan bilangan oksidasi
4. Menentukan biloks atom suatu unsur dalam senyawa atau ion untuk mengetahui
reaksi redoks yang ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi
5. Mengidentifikasi zat yang bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) atau zat
pereduksi (reduktor).

iv
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

6. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah reaksi


dalam larutan (medium asam).
7. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah reaksi
dalam larutan (medium asam).
8. Memahami stokiometri pada reaksi redoks.
9. Merancang rekayasa produk yang berkaitan dengan prinsip reaksi redoks dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadirkan.

F. Petunjuk Penggunaan
Bahan Ajar

Bahan ajar ini dirancang sebagai sarana untuk mahasiswa dalam melangsung
kegiatan belajar mengajar di kelas maupun secara mandiri. Untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar diberikan petunjuk dalam penggunaan bahan ajar seperti yang terlampir
di bawah ini:

1. Memperhatikan daftar isi untuk mengetahui topik bahasan yang akan dipelajari.
2. Baca dan pelajari dengan cermat uraian materi pada setiap kegiatan pembelajaran.
3. Pahamilah uraian materi yang ada pada bahan ajar untuk membantu mahasiswa
dalam menyelesaikan diskusi, permasalahan, serta tes evaluasi pada bahan ajar.
4. Lakukanlah diskusi baik dengan dosen dan teman kelompok dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada di dalam bahan ajar.
5. Pelajari setiap contoh soal yang diberikan dan kerjakan latihan soalnya.
6. Gunakanlah berbagai sumber referensi baik buku maupun internet untuk
memperkaya informasi terkait topik yang diangkat.
7. Tuliskan jawaban pada tempat-tempat yang telah disediakan.

v
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

G. Petunjuk Proses Pembelajaran


STEM

Pembelajaran STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan


dua atau lebih disiplin ilmu yang ada pada science, technology, engineering, dan
mathematics (STEM). Pembelajaran STEM bukan hanya sekedar integrasi antar keempat
displin ilmunya, melainkan dengan disiplin ilmu yang didapat mahasiswa/peserta didik
dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu,
dengan keterampilan STEM diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia yang siap
untuk menghadapi tantangan abad ke-21.

Adapun proses pembelajaran STEM adalah sebagai berikut:

1. Arahkan mahasiswa untuk membentuk kelompok, yaitu menjadi 6 kelompok di


mana setiap kelompok terdapat 5 mahasiswa (jumlah mahasiswa dalam kelompok
disesuaikan dengan jumlah mahasiswa dalam kelas).
2. Setiap mahasiswa yang ada dalam kelompok diberi nomor penanda 1-5.
3. Kemudian, dosen memberikan topik permasalahan yang akan didiskusikan oleh
setiap kelompok.
4. Setiap mahasiswa berdiskusi dengan teman yang ada di dalam kelompoknya
masing-masing selama 10 menit mengenai topik permasalahan yang diberikan tadi.
5. Setelah itu, setiap perwakilan mahasiswa misal mahasiswa dengan nomor penanda
5 berpindah ke kelompok lain. Contohnya, nomor penanda 5 berpindah dari
kelompok 1 ke kelompok 2, nomor penanda 5 berpindah dari kelompok 2 ke
kelompok 3, dst. Masing-masing mahasiswa dengan nomor penanda 5 yang
berpindah menyampaikan hasil diskusi dari kelomp oknya kepada kelompok yang
ia datangi.
6. Selesai menyampaikan hasil diskusi, mahasiswa dengan nomor penanda 5 pada
masing-masing kelompok kembali ke kelompok asal, dan menyampaikan informasi
tambahan yang telah dia dapatkan dari kelompok lain.
7. Proses diskusi antar kelompok berlangsung selama 6 kali kunjungan
8. Setelah berdiskusi antar kelompok, diharapkan setiap kelompok membuat
kesimpulan dari informasi yang di bawa oleh teman perwakilannya dan informasi
yang didapat dari kunjungan mahasiswa dari kelompok lain. Kemudian, perwakilan
mahasiswa dari kelompok masing-masing mempresentasikannya.

vi
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

H. Keterangan Simbol-Simbol
Dalam Bahan Ajar

Mari Berdiskusi
Kolom yang memberikan arahan kepada mahasiswa untuk melakukan
diskusi dengan teman sekelompoknya mengenai masalah dari topik yang
dibahas.

Ayo Latihan
Memuat latihan soal pada sub-topik tertentu untuk melihat pemahaman
mahasiswa terkait topik yang sedang dibahas.

Ingat
Memuat poin atau hal penting dalam materi reaksi redoks untuk
menyelesaikan contoh soal maupun latihan soal.

Mathematics (Matematika)
Kolom yang memuat perhitungan.

The PBL Scenario


Kolom yang berisikan daftar kegiatan yang akan dilakukan oleh
(Matematika)
mahasiswa pada suatu topik bahasan.

Introduction to The Task


Kolom yang mengenalkan mahasiswa terkait permasalahan pada topik
yang dibahas.

The Learning Board


Kolom yang memuat daftar pertanyaan untuk mengetahui pemahaman
mahasiswa terkait masalah yang dihadirkan.

Researching The Problem


Kolom untuk mahasiswa mengkaji lebih dalam terkait permasalahan yang
dihadirkan.

vii
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Engineering Design Process


Kolom yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
melakukan rekayasa produk dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadirkan.
An Interdisciplinary Approach with Writing
Kolom yang digunakan mahasiswa untuk mengkomunikasikan kegiatan
yang telah dilaksanakan melalui laporan tertulis.

viii
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

KEGIATAN BELAJAR 1

Indikator Pembelajaran

1. Memahami konsep reaksi redoks


2. Mengidentifikasi reaksi reduksi oksidasi berdasarkan perkembangan konsep
reaksi reduksi oksidasi (redoks).
3. Mendeskripsikan aturan bilangan oksidasi.
4. Menentukan biloks atom suatu unsur dalam senyawa atau ion untuk
mengetahui reaksi redoks yang ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi.
5. Mengidentifikasi zat yang bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator)
atau zat pereduksi (reduktor).

A. Konsep Reaksi Reduksi-


Oksidasi (Redoks)

Reaksi reduksi-oksidasi atau biasa disingkat


dengan redoks tanpa disadari sering kita jumpai dan
terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh,
pernahkah kalian melihat pagar besi yang telah berkarat?
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Peristiwa perkaratan
bisa terjadi karena pagar besi yang dibiarkan di udara
terbuka tanpa perlindungan yang cukup lama kelaman
akan bereaksi dengan oksigen serta bereaksi dengan air,
Gambar 1. Pagar Berkarat
sehingga menimbulkan karat yang berwarna keemasan
Sumber: https://idea.grid.id/read.
dan membuat besi tersebut menjadi rapuh.
Reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai lagi yaitu
pembakaran gas LPG, potongan buah apel yang berubah menjadi kecoklatan, sampai cara
kerja pemutih yang sering digunakan dalam rumah tangga. Peristiwa reaksi redoks terjadi
ketika reaksi oksidasi dan reaksi reduksi terjadi secara bersamaan. Untuk mengetahui
suatu reaksi termasuk ke dalam reaksi redoks dan memahami reaksi redoks lebih jauh lagi kita

1
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

harus memahami konsep reaksi redoks. Konsep reaksi redoks telah mengalami perkembangan
dengan seiringnya kemajuan ilmu kimia. Pada awalnya konsep redoks didasarkan atas
pengikatan dan pelepasan oksigen. Kemudian, pada abad ke-18 reaksi redoks berdasarkan
serah-terima elektron (transfer elektron). Perkembangan yang terakhir dari konsep reaksi
redoks yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

1. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan


Pengikatan dan Pelepasan Oksigen

Berdasarkan konsepnya, oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu


zat. Fenomena perkaratan pada besi yang telah dijelaskan di awal tadi merupakan salah satu
contoh konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, di mana besi
(Fe) mengalami oksidasi karena mengikat oksigen membentuk karat (Fe2O3).
4Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s)
Reaksi oksidasi lain juga sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, pernahkah kalian
memasang tabung LPG di rumah kalian? Untuk apa
tabung LPG tersebut dipasang? Ya benar sekali, tabung
LPG yang sering kita pasang di dalam rumah biasa
dipakai oleh orang tua kita untuk memasak menggunakan
Gambar 2. Tabung LPG kompor gas. Tabung LPG berisi campuran gas
Sumber: https://andromeda.id.
hidrokarbon yang mudah terbakar. Komponen utama gas
yang ada dalam tabung LPG adalah propana (C3H8) dan
butana (C4H10). Ketika tabung gas sudah terpasang pada
selang kompor gas dan kompor gas dihidupkan akan
timbullah api yang bisa kita gunakan untuk memasak.
Berikut di bawah adalah reaksi pembakaran sempruna gas
Gambar 3. Kompor Gas propana pada tabung LPG:
Sumber: https://www.kompas.com C3H8(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(g)

Berdasarkan reaksi di atas dapat dilihat bahwa terjadi pengikatan oksigen pada
propana membentuk gas CO2 dengan melepaskan hidrogen, kemudian hidrogen mengikat sisa

2
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

oksigen (O2) membentuk air (H2O). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada reaksi
pembakaran gas propana pada tabung LPG mengalami reaksi oksidasi.
Reaksi lain setelah terjadinya oksidasi adalah reduksi, reduksi berdasarkan konsep
ini yaitu peristiwa pelepasan oksigen dari suatu zat. Untuk memahami reaksi reduksi
perhatikan contoh di bawah ini.
Gambar di samping menunjukkan proses
pengolahan bijih besi menjadi besi. Bijih besi adalah
mineral dengan kadar besi yang tinggi. Salah satunya
yaitu hermatit (Fe2O3), secara kimia sangat mirip
dengan karat besi. Proses pengolahan besi dari bijih
besi melalui proses yang dinamakan tanur tinggi.
Dengan cara yang disederhanakan, reaksi yang
menghasilkan besi dari bijih besi (Fe2O3) dalam Gambar 4. Pengolahan Bijih Besi
Sumber: https://arafuru.com.
proses tanur tinggi dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO(g)  2Fe(l) + 3CO2(g)
Pada reaksi di atas dapat dilihat bahwa CO(g) mengikat oksigen dari Fe2O3
menghasilkan CO2 (g). Sedangkan Fe2O3 melepaskan oksigen membentuk lelehan besi (Fe).
Jadi dari reaksi ini CO(g) mengalami oksidasi dan Fe2O3(s) mengalami reduksi.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 5. Penggunaan Hand Sanitizer


Sumber: https://www.tokopedia.com.
Pernahkah kalian memakai benda tersebut? Ya pasti kalian sering menjumpai
benda tersebut apalagi sekarang Covid-19 masih melanda. Hand sanitizer pada saat
pandemi sering digunakan untuk menjaga tangan agar tetap steril dari kuman dan juga agar
dapat terhindar dari virus covid-19. Hand sanitizer umumnya mengandung alkohol yang
dalam hal ini yaitu etanol (C2H5OH) dengan konsentrasi 75%. Namun, dibalik
kegunaannya ada contoh kasus di mana ada sopir taksi yang setelah menggunakan hand
sanitizer dia ingin mencoba menyalakan korek api yang tertinggal di mobilnya masih
berfungsi atau tidak. Setelah dinyalakan dia mengalami luka serius akibat terbakar karena 3
hand sanitizer yang baru dia gunakan sebelumnya belum kering.
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Mari Berdiskusi

Berdasarkan fenomena dan kasus di atas, ada beberapa pertanyaan yang harus
dijawab dan silahkan diskusikan dengan teman sekelompokmu!
1. Mengapa sopir taksi tersebut bisa terbakar saat menyalakan korek api setelah
menggunakan hand sanitizer?
2. Tuliskan reaksi kebakaran yang terjadi pada etanol (C 2H5OH) yang terkandung
dalam hand sanitizer!
3. Setelah dapat reaksi pembakaran etanol, identifikasilah reaksi tersebut termasuk
reaksi apa berdsarkan konsep redoks pengikatan dan pelepasan oksigen!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

4
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

2. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan


Transfer Elektron

Konsep reaksi redoks berdasarkan transfer elektron ini dapat menjelaskan bahwa
reaksi oksidasi dapat pula terjadi jika tidak ada oksigen. Agar konsep ini lebih mudah
dipahami, proses ini dapat dibuat sebagai dua reaksi terpisah yaitu oksidasi dan reduksi atau
yang biasa disebut dengan reaksi setengah (half-reaction). Reaksi setengah yang melepaskan
elektron itu disebut dengan reaksi oksidasi. Sedangkan, reaksi setengah lain yang menangkap
elektron itu disebut dengan reaksi reduksi.
Perhatikan pecobaan kimia di bawah ini!
Gambar di samping menunjukkan salah satu
percobaan reaksi redoks berdasarkan transfer
elektron. Sebuah logam seng (Zn) dimasukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi larutan asam klorida
(HCl). Setelah bereaksi dapat dilihat pada gambar di
samping terdapat gelembung-gelembung gas
hidrogen (H2) di sekitar logam seng (Zn). Hal ini
terjadi ketika logam seng (Zn) dimasukkan ke dalam
larutan HCl, seng melepaskan dua elektron
(oksidasi) sehingga menjadi ion Zn2+. Sedangkan ion
H+ dari larutan HCl menangkap elektron (reduksi)
dari Zn menghasilkan gas hidrogen (H 2). Kemudian,
ion Zn2+ menggantikan ion H+ dari HCl dan sebagai

Gambar 6. Logam seng (Zn) dalam HCl larutan yang semulanya adalah larutan asam klorida
Sumber: Brady, 2012, hlm 228. (HCl) berubah menjadi larutan seng klorida (ZnCl2).
Persamaan reaksi dari percobaan logam seng (Zn) dalam larutan HCl dapat dituliskan
sebagai berikut:
Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2 (aq) + H2(g)
Sedangkan reaksi redoks berdasarkan transfer elektron dapat dituliskan menjadi reaksi
oksidasi dan reduksi secara terpisah (reaksi setengah) yang dituliskan sebagai berikut:
Reaksi oksidasi : Zn(s)  Zn2+(aq) + 2e-
Reaksi reduksi : 2H+ + 2e-  H2(g)
Reaksi redoks : Zn (s) + 2H+(aq)  Zn2+(aq) + H2(g)

5
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Sebelum kita ke contoh soal ada yang perlu


diketahui bahwa pada masing-masing logam itu
memiliki kereaktifan. Untuk mengetahui kereaktifan
pada logam dapat ditentukan melalui deret keaktifan
logam (activity series) yang ditunjukkan seperti pada
gambar di samping. Berdasarkan deret keaktifan ini,
setiap logam yang terletak di atas hidrogen akan
menggantikan hidrogen dari air atau dari suatu asam,
tetapi logam-logam yang terletak di bawah hidrogen
tidak akan bereaksi dengan air maupun asam.
Namun, perlu diingat bahwa sebuah logam
dalam senyawa juga dapat digantikan oleh logam
lainnya dalam keadaan bebas. Artinya setiap logam
Gambar 7. Deret Keaktifan
yang tercantum dalam deret tersebut akan bereaksi Sumber: Chang, 2005, hlm 106.
dengan senyawa yang mengandung logam apapun yang
Penting
terletak di bawahnya, hal ini dikarenakan logam yang
Deret keaktifan logam-logam
berada di atas bersifat lebih reaktif (mudah teroksidasi). disusun berdasarkan kereaktifnnya.
Sebagai contoh, ada percobaan di mana logam Cu Logam paling atas memiliki
kereaktifan yang tinggii artinya
dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat (AgNO3). mudah teroksidasi (mudah
melepaskan elektron). Sedangkan
Dapat dilihat di deret keaktifan bahwa Cu terletak di semakin ke bawah semakin tidak
reaktif artinya mudah tereduksi
atas logam Ag dalam senyawa perak nitrat, maka logam (mudah menangkan elektron).
Cu akan menggantikan perak (Ag) dari larutan perak
nitrat (AgNO3) dan menjadi larutan Cu(NO3)2.

Contoh Soal

Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut ini


1. 2Na(s)  2Na+(aq) + 2e-
2. Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s)
3. CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
Berdasarkan ketiga reaksi di atas yang merupakan reaksi oksidasi atau reaksi reduksi
berdasarkan transfer elektron adalah…

6
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Penyelesaian:
Ingat!

Konsep redoks berdasarkan transfer elektron


a. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan eletron
b. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron

Pada reaksi nomor 1, Na melepaskan 2 elektron artinya reaksi nomor 1 termasuk ke


dalam reaksi oksidasi. Sedangkan pada reaksi nomor 2, dapat dilihat bahwa Cu 2+
menangkap 2 elektron membentuk padatan Cu artinya reaksi nomor 2 termasuk reaksi
reduksi.

Contoh Soal

Perhatikan gambar di bawah ini!


Garam merupakan senyawa ionik yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah
kalian melihat ibu kalian memasak menambahkan
garam? Pasti kalian pernah melihatnya, garam yang
biasa digunakan oleh ibu kalian dalam memasak yaitu
garam dapur (NaCl). Salah satu reaksi untuk
mendapatkan NaCl yaitu dengan mereaksikan logam
natrium (Na) dengan gas klorin (Cl2). Reaksinya adalah
Gambar 8. Garam
Sumber: https://www.liputan6.com sebagai berikut:
2Na(s) + Cl2(g)  2NaCl(s)
Berdasarkan soal di atas coba tuliskan persamaan reaksi redoks berdasarkan
transfer elektron!
Penyelesaian:
Senyawa NaCl adalah senyawa ionik yang terusun atas ion Na+ dan Cl-. Pada reaksi
pertama logam Na akan terjadi pelepasan 2 elektron (mengalami oksidasi) menghasilkan
ion Na+. Sedangkan Cl2 menangkap 2 elektron dari Na (mengalami reduksi) membentuk
ion Cl-. Berikut di bawah ini persamaan reaksi redoks berdasarkan transfer elektronnya:
Reaksi oksidasi : 2Na(s)  2Na+ + 2e-
Reaksi reduksi : Cl2(g) + 2e-  2Cl-
Reaksi redoks : 2Na(s) + Cl2(g)  2Na+ + 2Cl-

7
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Mari Berdiskusi

Gambar 9. Logam seng (Zn) dalam CuSO4(aq)


Sumber: Brady, 2012, hlm 231.

Gambar di atas menunjukkan percobaan kimia antara logam seng (Zn) dengan
larutan tembaga sulfat (CuSO4). Dapat dilihat di gambar bahwa, ketika logam seng (Zn)
dimasukkan di dalam gelas kimia yang berisi larutan tembaga sulfat (CuSO4) dan
didiamkan selama beberapa menit. Hasilnya, pada logam seng (Zn) terdapat endapan
tembaga (Cu).
Di bawah ini adalah persamaan reaksi dari percobaan di atas:
Zn(s) + CuSO4 (aq)  ZnSO4(aq) + Cu(s)
Setelah mengamati gambar percobaan di atas dan hasil percobaannya, diskusikanlah
dengan kelompokmu dan coba jelaskan mengapa ada padatan Cu yang terbentuk?
Kemudian coba tuliskan reaksi redoks yang terjadi berdasarkan transfer elektron
seperti yang telah dipelajari pada konsep redoks berdasarkan transfer elektron!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

8
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

3. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan


Perubahan Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oskidasi merupakan


pengembangan dari konsep redoks berdasarkan transfer elektron. Konsep redoks berdasarkan
transfer elektron dapat diterapkan untuk proses pembentukan senyawa ionik, namun konsep
ini tidak bisa menjelaskan secara akurat pada pembentukan senyawa molekular. Hal ini
diakarenakan pada senyawa melokuler tidak ada elektron yang benar-benar berpindah dalam
pembentukan senyawa ini.
Pembuatan asam klorida (HCl) di samping terjadi
akibat dari reaksi gas hidrogen (H2) dengan gas klor (Cl2).
Reaksi pembentukan HCl dapat dituliskan sebagai berikut:
H2(g) + Cl2(g)  2HCl(g)
Pada reaksi pembentukan HCl di atas tidak adanya
elektron yang benar-benar berpindah (terlibat)
dikarenakan senyawa HCl termasuk ke dalam senyawa

Gambar 10. Pembuatan HCl molekular. Walaupun demikian kimiawan dapat


Sumber: www. sciencemadness.org. memperlakukan reaksi pembentukan HCl tersebut ke
dalam reaksi redoks dengan menggunakan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai jumlah muatan yang dimiliki oleh
suatu atom. Bilangan oksidasi biasa disingkat dengan biloks atau juga BO.
Konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dikembangkan oleh
para pakar karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep
pengikatan dan pelepasan oksigen maupun transfer elektron. Menurut konsep ini, jika
unsur/atom mengalami peningkatan bilangan oksidasi maka atom/unsur tersebut mengalami
reaksi oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasi suatu atom/unsur turun maka atom/unsur
tersebut mengalami reaksi reduksi. Untuk menentukan bilangan oksidasi dari suatu
atom/unsur ada beberapa aturan yang perlu kita ketahui.

Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

1. Pada unsur bebas, setiap atom memiliki bilangan oksidasi sama dengan = 0
Contoh: H2, Br2, N2, O2, K, Na, Be, F2, Cl2, I2, P4, Al, Fe, dll.

9
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

2. Untuk ion-ion yang tersusun atas satu atom saja, bilangan oksidasinya sama dengan
muatan ion tersebut. Misal, Li+ memiliki biloks = +1+; ion Ba2+ memiliki biloksnya =
+2; Cl- memiliki biloks = -1; dst. Semua logam alkali (Golongan IA) memiliki biloks
= +1 dalam seyawanya. Semua logam alkali tanah (Golongan IIA) memiliki biloks =
-2 dalam senyawanya. Al memiliki biloks +3 dalam senyawa.
3. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa adalah -2, kecuali pada:
Peroksida (H2O2)  biloks O = -1
Superoksida (KO2)  biloks O = - ½
Senyawa OF2  biloks O = +2
4. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah -1, kecuali dalam senyawa hibrida
biloks H = -1.
Contoh senyawa hibrida: LiH, NaH, KH, CaH2, MgH2.
5. Fluor (F) memiliki bilangan oksidasi = -1 dalam semua senyawanya. Halogen lain
(Cl, Br, dan I) memiliki bilangan oksidasi = -1 dalam senyawa. Namun bila halogen
bereaksi dengan oksigen misalnya dalam asam okso atau asam okso maka memiliki
biloks positif.
6. Dalam molekul/senyawa netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom penyusunnya
harus 0. Dalam ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi semua unsur dalam ion
tersebut harus sama dengan muatan ion tersebut. Seabagai contoh, dalam NH 4+
bilangan oksidasi N adalah -3 dan bilangan oksidasi H adalah +1. Maka jumlah
biloksnya adalah -3 + 4(+1) = -1, yang sama dengan muatan total ion.

Setelah melihat aturan penentuan bilangan oksidasi dari suatu atom/unsur, coba lihat
contoh soal di bawah ini yang memperlihatkan bagaimana cara kita menentukan bilangan
oksidasi dari suatu atom/unsur menggunakan aturan yang telah di tulis di atas.

10
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Contoh Soal

1. Tentukan bilangan oksidasi atom S dalam senyawa H2SO4


2. Tentukan bilangan oksidasi atom C pada senyawa CO2
3. Tentukan bilangan oksidasi atom Cr dalam Cr2O72-
4. Tentukan bilangan oksidasi atom Mn dalam MnO4-
Penyelesaian:
1. H2SO4 adalah senyawa netral yang berdasarkan aturan no. 6 bahwa jumlah bilangan
oksidasi atom penyusunnya harus = 0.
H2SO4 tersusun dari 2 atom H + 1 atom S + 4 atom O
Menurut aturan penentuan biloks yang telah dipelajari, aturan no. 3 menyebutkan
bahwa biloks atom O dalam senyawa = -2. Kemudian, sesuai aturan no. 4
menyebutkan bahwa biloks atom H dalam senyawa = -1. Jadi, penentuan bilangan
oksidasi atom S dapat dituliskan sebagai berikut:
2 × biloks H + 1 × biloks S + 4 × biloks O = 0
2 (+1) + biloks S + 4 (-2) = 0
(+2) + biloks S + (-8) = 0
Biloks S + (-6) = 0
Biloks S = +6
2. CO2 adalah molekul netral yang sehingga jumlah biloks atom penyusunnya harus = 0.
CO2 terusun dari 1 atom C + 2 atom O
Sesuai aturan nomor no. 3 bahwa biloks atom O dalam senyawa = -2. Jadi, penentuan
biloks atom C dapat dituliskan sebagai berikut:
1 × biloks C + 2 × biloks O = 0
Biloks C + 2 (-2) = 0
Biloks C + (-4) = 0
Biloks C = +4
3. Cr2O72- adalah ion poliatomik yang berdasarkan aturan no. 6 bahwa jumlah biloks
semua unsur dalam ion tersebut harus sama dengan muatan ion tersebut, muatan ion
Cr2O72- = -2
Cr2O72- terusun dari 2 atom Cr + 7 atom O
Sesuai aturan nomor no. 3 bahwa biloks atom O dalam senyawa = -2
Jadi, penentuan biloks atom C dapat dituliskan sebagai berikut:

11
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

2 × biloks Cr + 7 × biloks O = -2
2 × biloks Cr + 7 (-2) = -2
2 × biloks Cr + (-14) = -2
2 × biloks Cr = -2 + 14
2 × biloks Cr = +12
Biloks Cr = 12/2 = +6
4. Ion MnO4- adalah ion poliatomik, artinya jumlah biloks semua unsur dalam ion tersebut
harus sama dengan muatan ion tersebut, muatan ion MnO4- = -1
MnO4- tersusun dari 1 atom Mn + 4 atom O
Sesuai aturan no. 3 bahwa biloks atom O dalam senyawa = -2
Jadi, penentuan biloks atom Mn dapat dituliskan sebagai berikut:
1 × biloks Mn + 4 × biloks O = -1
Biloks Mn + 4 (-2) = -1
Biloks Mn + (-8) = -1
Biloks Mn = -1 + 8
Biloks Mn = +7

Setelah melihat aturan dalam menentukan bilangan oksidasi dan cara menentukan
bilangan oksidasi dari suatu atom/unsur, simak kembali reaksi pembentukan HCl yang telah
dituliskan sebelumnya untuk kita identifikasi apakah reaksinya termasuk ke dalam reaksi
redoks atau bukan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
H2(g) + Cl2(g)  2HCl(g)
Untuk mengetahui perubahan bilangan oksidasi pada reaksi tersebut, tentukan
terlebih dahulu bilangan oksidasi pada masing-masing unsur menggunakan aturan
penentuan bilangan oksidasi sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah perubahan bilangan
oksidasi dari reaksi pembentukan HCl.
Oksidasi
Reduksi

Pada reaksi di atas, biloks atom H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1,
sedangkan biloks atom Cl mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -1. Sehingga dalam
reaksi di atas merupakan reaksi redoks, di mana atom H pada H 2 mengalami oksidasi menjadi
HCl dan atom Cl pada Cl2 mengalami reduksi menjadi HCl.

12
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Untuk memahami perubahan bilangan oksidasi


dalam reaksi oksidasi dan reduksi (redoks), simak kembali
reaksi lain yaitu antara karbon dengan gas oksigen. Sebagai
contoh pernahkah kalian melihat pedagang sate atau
membeli sate? Ya, mungkin sebagian besar dari kalian
pernah melihatnya bahkan membelinya. Biasanya pedagang

Gambar 11. Bakar Sate


sate untuk membakar sate menggunakan yang namanya
Sumber: https://www.ngopibareng.id. arang sebagai bahan bakar.
Arang merupakan salah satu bahan yang banyak
mengandung atom/unsur karbon. Banyak sekali bahan
baku yang biasa dijadikan arang seperti kayu, batok
kelapa, sekam padi, dll. Ketika pedagang sate ingin
membakar sate, arang diletakkan di tungku tempat
pembakaran dan kemudian arang dibakar. Karena arang
banyak mengandung unsur karbon, maka dapat kita
tuliskan reaksi pembakaran pada arang itu sama saja
Gambar 12. Arang
dengan membakar karbon. Berikut di bawah ini adalah
Sumber: https://health.grid.id.
reaksi pada pembakaran arang (karbon):
C(s) + O2(g)  CO2(g)
Berdasarkan reaksi pembakaran pada arang (karbon) di atas, kita coba identifikasi
perubahan bilangan oksidasinya apakah termasuk ke dalam reaksi redoks atau tidak. Di bawah
ini dapat dilihat perubahan bilangan oksidasi dari atom/unsur pada reaksi pembakaran arang
(karbon).
Oksidasi

Reduksi

Setelah menentukan bilangan oksidasi dari setiap atom/unsur seperti pada reaksi di
atas, dapat dilihat bahwa atom C mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +4
sehingga C mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan bilangan oksidasi atom O mengalami
penurunan dari 0 menjadi -2, sehingga O2 mengalami reaksi reduksi.

13
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Ayo Latihan

1. Tentukan bilangan oksidasi semua unsur atau atom dalam senyawa dan ion berikut:
Li2O
Fe2O3
SO4-
2. Pada percobaan kimia, di mana logam Na akan direaksikan dengan air (H 2O). Sebelum
logam Na dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air, air tersebut ditetesi dengan
2-3 tetes indikator fenolftalein. Kemudian, ketika logam Na yang sedikit dimasukkan
ke dalam gelas kimia yang berisi air yang telah ditetesi indikator fenolftalein. Hasil
reaksi yang terjadi di dalam gelas kimia terdapat gelembung-gelembung gas dan warna
airnya berubah menjadi warna ungu. Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagai
berikut: 2Na(s) + H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)
3. Berdasarkan percobaan di atas coba jelaskan mengapa airnya berubah warna menjadi
ungu? Kemudian, gelembung-gelembung gas itu merupakan gas apa? Terakhir, dari
reaksi tersebut coba identifikasilah apakah reaksi tersebut termasuk ke dalam reaksi
redoks jika ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi!
4. Pada percobaan kimia, di mana logam Mg direaksikan dengan larutan asam klorida
(HCl). Setalah logam Mg di masukkan ke dalam larutan asam klorida pada gelas kimia
terdapat gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan. Reaksinya sebagai
berikut: Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)
Berdasarkan reksi tersebut, coba identifikasilah apakah termasuk ke dalam reaksi
redoks jika ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi!!

14
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Mari Berdiskusi

Pernahkah kalian melihat pembangkit listrik di


daerah kalian. Pembangkit listrik di Indonesia salah
satunya adalah PLTU. Pembangkit listrik tenaga uap
untuk menghasilkan listrik menggunakan bahan bakar
yaitu batubara. Lihatlah asap/gas yang ada di gambar
pada cerobong pembangkit listrik tenaga uap! Asap
tersebut merupakan gas buangan yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang dalam hal ini adalah Gambar 13. PLTU
Sumber: https://www.portonews.com.
batubara.
Salah satu gas buangan yang dihasilkan adalah
gas sulfur dioksida (SO2). Batubara merupakan salah
satu bahan mentah yang mengandung sulfur (S). Pada
saat batubara dilakukan pembakaran di dalam boiler,
sulfur yang terdapat pada batubara akan berubah
menjadi gas SO2 yang mencemari udara. Reaksi
pebakaran batubara/sulfur dapat dituliskan sebagai
Gambar 14. Batubara
Sumber: https://www.ptba.co.id. berikut:
S(s) + O2(g)  SO2(g)
Gas sulfur dioksida (SO2) dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan, iritasi
mata, dan jika kadar SO2 di udara tinggi dapat menjadi salah satu penyebab hujan asam.
Berdasarkan reaksi pembakaran batu bara (S) yang menghasilkan gas SO 2 seperti yang di
atas, diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai pertanyaan di bawah ini!
1. Identifikasilah reaksi tersebut apakah termasuk ke dalam reaksi redoks atau bukan
jika ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi!
2. Tentukan yang mana mengalami oskidasi dan reduksi!
3. Bagaimana cara mengurangi emisi gas SO2 pada pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar batu bara!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

15
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

16
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

B. Bahan Pengoksidasi (Oksidator) dan


Bahan Pereduksi (Reduktor)

Kimiawan sering menggunakan istilah bahan pengoksidasi dan bahan pereduksi untuk
mendeskripsikan reaktan tertentu dalam reaksi redoks. Contohnya seperti pada pernyataan
“gas fluorin merupakan bahan pengoksidasi kuat,” atau “logam kalsium adalah bahan
pereduksi yang baik”. Untuk memahami makna istilah dari bahan pengoksidasi dan bahan
pereduksi perhatikan penjelasan di bawah ini!
Pada reaksi redoks, zat yang dapat memungkinkan zat lain untuk teroksidasi disebut
bahan pengoksidasi (oxidizing agent) atau oksidator. Namun, walaupun oksidator dapat
memungkinkan zat lain teroksidasi, oksidator sendiri akan mengalami reduksi (tereduksi).
Kemudian, zat yang dapat mengakibatkan zat lain tereduksi disebut dengan bahan pereduksi
(reducing agent) atau reduktor. Walaupun reduktor dapat mengakibatkan zat lain tereduksi,
reduktor sendiri akan mengalami oksidasi (teroksidasi).
Untuk lebih memudahkan dalam memahami zat yang merupakan bahan pengoksidasi
(oksidator) atau zat yang merupakan bahan pereduksi (reduktor) pada suatu reaksi redoks,
simak kembali ciri-ciri dari oksidator dan reduktor di bawah ini.
Bahan Pengoksidasi (Oksidator)
a. Mengandung unsur dengan bilangan oksidasi turun pada reaksi redoks
b. Menagkap/menerima elektron (elektron dijumpai pada sisi kiri persamaan-
setengahnya)
c. Mengalami reduksi (tereduksi).
Bahan Pereduksi (Reduktor)
a. Mengandung unsur dengan bilangan oksidasi naik pada reaksi redoks
b. Melepaskan elektron (elektron dijumpai pada sisi kanan persamaan-setengahnya)
c. Mengalami oksidasi (teroksidasi)

Contoh Soal

Tentukan reaksi-reaksi di bawah ini mana yang merupakan bahan pengoksidasi (oksidator)
dan bahan pereduksi (reduktor).
Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)

17
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Penyelesaian:
Untuk menentukan mana bahan pengoksidasi (oksidator) dan bahan pereduksi
(reduktor) dari reaksi di atas, kita perlu menentukan terlebih dahulu mana yang mengalami
reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berdasarkan konsep redoks ditinjau dari perubahan
bilangan oksidasi. Artinya dari reaksi pada contoh soal kita harus menentukan biloks pada
masing-masing unsur/atom untuk mengetahui perubahan bilangan oksidasi.
Ingat!

Konsep redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi


1. Reaksi oksidasi adalah reaksi peningkatan bilangan oksidasi
2. Reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi

Oksidasi

Reduksi

Setelah menentukan bilangan oksidasi dari setiap atom/unsur seperti pada reaksi di
atas, dapat dilihat bahwa atom Mg mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi
+2 sehingga Mg mengalami reaksi oksidasi. Mg teroksidasi menjadi MgCl2. Sedangkan
bilangan oksidasi atom H mengalami penurunan dari +1 menjadi 0, sehingga HCl
mengalami reaksi reduksi. HCl tereduksi menjadi gas hidrogen (H2).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Mg mengalami oksidasi
(tereduksi) dan atom Mg mengalami kenaikan biloks, jadi dari ciri-ciri tersebut bahwa Mg
merupakan bahan pereduksi (reduktor). Sedangkan pada HCl mengalami reduksi
(teroksidasi) karena atom H mengalami penurunan biloks, sehingga HCl merupakan bahan
pengoksidasi (oksidator).

Ayo Latihan

Identifikasilah reaksi-reaksi di bawah ini yang mana yang merupakan oksidator dan
reduktor
1. Fe(s) + CuSO4(aq)  FeSO4(aq) + Cu(s)
2. Ca(s) + 2H2O(l)  Ca(OH)2(aq) + H2(g)

18
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Mari Berdiskusi

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 15. Boiler


Sumber: https://synergysolusi.com.
Gambar yang kalian lihat itu adalah boiler. Boiler adalah bejana tertutup di mana
panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk uap (steam). Alat boiler ini sangat
berguna sekali terutama pada bidang industri, contohnya industri kelapa sawit, makanan
dan minuman, serta pembangkit listrik. Namun, air yang dimasukkan dalam boiler juga
menimbulkan permasalahan. Di mana oksigen yang terlarut dalam air sangat tidak disukai
karena dapat menyebabkan korosi pada baja yang merupakan bahan pembuat boiler. Salah
satu solusi yang dilakukan adalah menambahkan suatu bahan yaitu hidrazina (N 2H4) ke
dalam air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
N2H2(aq) + O2(aq)  2H2O(l) + N2(g)
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, diskusikanlah dengan teman sekelompokmu
mengenai pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa hidrazina ditambahkan ke dalam air pada boiler?
2. Selain hidrazina apakah ada solusi lain untuk mengatasi permasalahan oksigen yang
terlarut dalam air boiler?
3. Berdasarkan reaksi di atas, apakah reaksi tersebut termasuk ke dalam reaksi redoks?
Jika iya, jelaskan kenapa reaksi tersebut termasuk ke dalam redoks!
4. Jika reaksi di atas adalah reaksi redoks, tentukanlah yang bertindak sebagai
oksidator dan reduktor!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

19
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

20
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

C. Reaksi Disproporsionansi atau


Autoredoks

Reaksi redoks pun terkadang hanya melibatkan satu jenis zat sebagai reduktor dan
sebagai oksidator. Reaksi semacam ini disebut dengan reaksi disproporsionansi atau
autoredoks yakni suatu reaksi redoks di mana reaksi oksidasi dan reaksi reduksi terjadi pada
atom yang sama. Namun, walaupun kita melihat perubahan bilangan oksidasi berdasarkan
unsur/atom, yang mengalami reduksi atau oksidasi bukan hanya menyebutkan atomnya saja
melainkan zatnya.
Beberapa reaksi autoredoks ini mempunyai
kegunaan praktis. Misalnya reaksi dekomposisi hidrogen
peroksida (H2O2) menghasilkan gas O2. Gas oksigen
inilah yang mempunyai efek germisidal (pembunuh
kuman) bila larutan berair encer dari hidrogen peroksida
(biasanya 3%) digunakan sebagai antiseptik. Berikut di
bawah ini merupakan reaksi dekomposisi dari hidrogen
Gambar 16. Penggunaan H2O2 pada luka
peroksida:
Sumber: Petrucci, 2011, hlm 157
2H2O2(aq)  2H2O(l) + O2(g)
Jika ditentukan biloks seluruh atom/unsur pada reaksi di atas akan didapati bahwa
bilangan oksidasi oksigen berubah dari -1 pada H2O2 menjadi -2 pada H2O, biloksnya turun
berarti H2O2 mengalami reduksi. Kemudian, biloks O pada H2O2 juga berubah dari -1
menjadi 0 pada O2 artinya, dapat dilihat biloksnya naik artinya H2O2 juga mengalami
oksidasi.

Ayo Latihan

Identifikasilah reaksi di bawah ini termasuk ke dalam reaksi autoredoks atau bukan dan
jelaskan kenapa reaksi di bawah termasuk ke dalam reaksi autoredoks!
Cl2(aq) + 2KOH (aq)  KCl(aq) + KClO(aq) + H2(g)

21
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

KEGIATAN BELAJAR 2

Indikator Pembelajaran

6. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah


reaksi dalam larutan (medium asam).
7. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunaakan metode setengah
reaksi dalam larutan (medium basa).
8. Memahami stokiometri pada reaksi redoks.

D. Penyetaraan Persamaan Reaksi


Redoks

Perhatikan gambar di bawah ini!


Gambar di samping menunjukkan kegiatan
mencuci pakaian menggunakan pemutih pakaian.
Pernahkah kalian mencuci pakaian dengan pemutih?
Mengapa pemutih digunakan untuk mencuci? Kegiatan
di samping pasti kalian sudah tidak asing lagi karena
sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya
Gambar 17. Mencuci dengan Pemutih pemutih pakaian digunakan untuk menghilangkan noda
Sumber: https://www.suara.com.
membandel dari pakaian yang berwarna putih.
Pemutih pakaian mengandung zat aktif pemutih di mana pada pemutih tersebut
mengandung senyawa kimia aktif yang bersifat oksidator yang digunakan untuk
menghilangkan warna benda. Senyawa yang terkandung dalam pemutih pada umumnya
adalah natrium hipoklorit (NaClO) dan hidrogen peroksida (H 2O2) yang dapat menghilangkan
warna pada pakaian melalui reaksi redoks. Bagaimana reaksi tersebut terjadi?
Lihatlah gambar di samping! Gambar itu
menunjukkan ilustrasi cara kerja senyawa aktif pada
pemutih yang dalam hal ini adalah natrium hipoklorit
(NaClO) dalam menghilangkan noda membandel yang
Gambar 18. Kerja Pemutih
Sumber: Petrucci, 2011, hlm 160

22
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

berwarna kemerahan. Teksttil (pakaian) yang memiliki


noda

merah ketika direndam dalam dalam cairan pemutih (NaClO) akan berubah menjadi putih
kembali. NaClO merupakan bahan pengoksidasi (oksidator) yang ampuh untuk mengoksidasi
pigmen warna merah pada noda menjadi tak berwarna (putih). Untuk memahami lebih dalam
materi ini simak uraiannya lebih lanjut mengenai penyetaraan persamaan reaksi redoks di
bawah ini.

Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks


Persamaan reaksi redoks juga perlu disetarakan seperti persamaan reaksi lainnya.
Sebagaimana persamaan lain penyetaraannya dilakukan dengan cara menyetarakan
banyaknya atom dan muatan listrik. Namun, sering sedikit lebih sukar untuk mengaplikasikan
prinsip ini pada persamaan reaksi redoks. Misalnya di laboratorium, kita lebih sering
menghadapi reaksi redoks yang rumit dengan melibatkan anion okso seperti kromat (C 2O4-),
dikromat (Cr2O72-), permanganat (MnO4-), nitrat (NO3-) dan sulfat (SO42-).
Pada dasarnya, kita dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks seperti prinsip yang
di atas tadi, tapi dengan prinsip tersebut hanya sebagian kecil reaksi redoks yang dapat
disetarakan. Untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks ada teknik-teknik khusus, teknik
yang dapat membuat kita lebih paham mengenai proses transfer elektron. Teknik/metode
tersebut dinamakan metode ion-elektron atau yang biasa disebut juga dengan metode setengah
reaksi. Dalam metode ini, reaksi keseluruhan dibagi menjadi 2 setengah reaksi, satu untuk
oksidasi dan satu untuk reduksi. Persamaan untuk kedua setengah reaksi ini disetarakan secara
terpisah dan kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan persamaan reaksi yang setara secara
keseluruhan.
Untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks
Penting
menggunakan metode ion-elekron atau setengah reaksi ada
Persamaan reaksi redoks
langkah-langkahnya. Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dikatakan setara jika
jumlah atom dan jumlah
menggunakan metode setengah reaksi terbagi menjadi dua yaitu, muatan di ruas kiri sama
a. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dalam larutan dengan jumlah atom dan
jumlah muatan di ruas
(medium) asam. kanan.
b. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dalam larutan
(medium) basa.

a. Langkah-langkah Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks dalam Larutan


(Medium) Asam
1. Tentukan biloks pada masing-masing unsur pada reaksi untuk mengetahui yang23
mengalami oksidasi dan reduksi.
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

2. Tuliskan persamaan setengah reaksi, baik oksidasi maupun reduksi.


3. Pada persamaan setengah reaksi:
a. Setarakan atom dari semua unsur, kecuali H dan O
b. Setarakan oksigen menggunakan H2O
c. Setarakan atom dari semua unsur, kecuali H dan O
d. Setarakan oksigen menggunakan H2O
4. Samakan banyaknya elektron pada persamaan setengah reaksi baik oksidasi dan
reduksi dengan mengalikan kedua persamaan tersebut dengan angka bulat yang sesuai.
5. Jumlahkan persamaan setengah reksi, kemudian tiadakan (hilangkan) spesies yang
sama di kedua sisi persamaan keseluruhan.
6. Cek kesetaraan dalam hal banyaknya atom maupun muatannya.

Contoh Soal

Ion permanganat (MnO4-) mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ di dalam larutan asam sulfat
(H2SO4). Ion permanganat tereduksi menjadi ion Mn2+. Berikut di bawah ini adalah
persamaan reaksi ioniknya:
Fe2+(aq) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq) + Mn2+(aq)
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, setarakan persamaan reksi tersebut dalam larutan
(medium) asam!
Penyelesaian:
Kunci:

Ingat kembali langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan


metode ion-elektron (setengah reaksi) dalam larutan (medium) asam.

1. Tentukan bilangan oksidasi pada bilangan oksidasi pada masing-masing unsur untuk
menentukan yang mengalami oksidasi dan reduksi.

Oksidasi

Reduksi

24
2. Tuliskan persamaan setengah reaksi, baik oksidasi maupun reduksi.
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq)


Reduksi : MnO4-(aq) Mn2+(aq)
3. Pada setiap persamaan setengah reaksi:
a. Setarakan atom dari semua unsur, kecuali H dan O
Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq)
Reduksi : MnO4-(aq)  Mn2+(aq)
Semua unsur sudah setara.
b. Setarakan oksigen menggunakan H2O
Pada persamaan setengah reaksi bagian oksidasi tidak ada O jadi kita biarkan terlebih
dahulu. Sedangkan pada persamaaan setengah reaksi reduksi tambahkan 4 molekul H2O
di sebelah kanan untuk menyetarakan atom O.
Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq)
Reduksi : MnO4-(aq)  Mn2+(aq) + 4H2O(l)
c. Setarakan hidrogen menggunakan H+
Pada persamaan setengah reaksi bagian oksidasi tidak ada O jadi kita biarkan terlebih
dahulu. Sedangkan pada persamaaan setengah reaksi reduksi tambahkan 4 molekul ion
H+ di sebelah kiri untuk menyetarakan atom H.
Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq)
Reduksi : MnO4-(aq) + 8H+(aq)  Mn2+(aq) + 4H2O(l)
d. Setarakan muatan menggunakan elektron
Hitung terlebih dahulu muatan ion di kiri dan kanan reaksi, lalu setarakan muatan dengan
menambahkan elektron.
Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq) + 1e-
+2 +3

Reduksi : MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  Mn2+(aq) + 4H2O(l)


-1 8(+1) +2

4. Samakan banyaknya elektron pada persamaan setengah reaksi baik oksidasi dan reduksi
dengan mengalikan kedua persamaan tersebut dengan angka bulat yang sesuai. Agar
elektronnya sama maka pada persamaan setengah oksidasi dikalikan dengan 5
sedangkan persamaan setengah reduksi dikalikan 2.
Oksidasi : Fe2+(aq)  Fe3+(aq) + 1e- (×5)
Reduksi : MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  Mn2+(aq) + 4H2O(l) (×1)
Menjadi,
25
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Oksidasi : 5Fe2+(aq)  5Fe3+(aq) + 5e-


Reduksi : MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  Mn2+(aq) + 4H2O(l)
5. Jumlahkan persamaan setengah reaksi, kemudian hilangkan elektron yang telah
disetarakan tadi dan hilangkan spesies yang sama di kedua sisi persamaan keseluruhan.
Oksidasi : 5Fe2+(aq)  5Fe3+(aq) + 5e-
Reduksi : MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  Mn2+(aq) + 4H2O(l)

5Fe2+(aq) + MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 5e- + 4H2O

Kemudian, hilangkan elektron di kedua sisi, untuk spesies yang sama tidak ada selain
elektron jadi reaksi keseluruhannya adalah sebagai berikut:

5Fe2+(aq) + MnO4-(aq) + 8H+(aq)  5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O

6. Cek kembali kesetaraannya dalam hal banyaknya atom dan muatan.

b. Langkah-langkah Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks dalam Larutan


(Medium) Asam

1. Tentukan biloks pada masing-masing unsur pada reaksi untuk mengetahui yang
mengalami oksidasi dan reduksi.
2. Tuliskan persamaan setengah reaksi, baik oksidasi maupun reduksi
3. Pada persamaan setengah reaksi:
a. Setarakan atom dari semua unsur, kecuali H dan O
b. Setarakan oksigen menggunakan H2O
c. Setarakan hidrogen menggunakan H+
d. Tambahkan OH- di kedua sisi sesuai dengan jumlah penambahan H+
e. Setarakan muatan menggunakan elektron
4. Samakan banyaknya elektron pada persamaan setengah reaksi baik oksidasi dan
reduksi dengan mengalikan kedua persamaan tersebut dengan angka bulat yang
sesuai.
5. Jumlahkan persamaan setengah reksi, kemudian tiadakan (hilangkan) spesies yang
sama di kedua sisi persamaan keseluruhan.
6. Cek kesetaraan dalam hal banyaknya atom maupun muatannya.

26
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Contoh Soal

Dalam larutan (medium) basa, ion hipoklorit (ClO-), mengoksidasi ion kromit (CrO2-)
menjadi ion kromat (CrO4-) dan ion hipoklorit tadi tereduksi menjadi ion klorida (Cl -).
Berikut di bawah ini adalah persamaan reaksi ioniknya:
CrO2-(aq) + ClO-(aq)  CrO42- (aq) + Cl-(aq)
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, setarakan persamaan reksi tersebut!
Penyelesaian:
Kunci:

Ingat kembali langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan


metode ion-elektron (setengah reaksi) dalam larutan (medium) basa.

1. Tentukan bilangan oksidasi pada bilangan oksidasi pada masing-masing unsur untuk
menentukan yang mengalami oksidasi dan reduksi.

Oksidasi
Reduksi

2. Tuliskan persamaan setengah reaksi, baik oksidasi maupun reduksi.


Oksidasi : CrO2-(aq)  CrO42-(aq)
Reduksi : ClO-(aq) Cl-(aq)
3. Pada setiap persamaan setengah reaksi:
a. Setarakan atom dari semua unsur, kecuali H dan O
Oksidasi : CrO2-(aq)  CrO42-(aq)
Reduksi : ClO-(aq) Cl-(aq)
Semua unsur sudah setara.
b. Setarakan oksigen menggunakan H2O
Pada persamaan setengah reaksi oksidasi tambahkan 2 molekul H2O di sebelah kiri
untuk menyetarakan atom O. Sedangkan pada persamaaan setengah reaksi reduksi
tambahkan 1 molekul H2O di sebelah kanan untuk menyetarakan atom O.
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l)  CrO42-(aq)
Reduksi : ClO-(aq) Cl-(aq) + H2O(l)

27
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

c. Setarakan hidrogen menggunakan H+


Pada persamaan setengah reaksi oksidasi tambahkan 4 ion H + untuk menyetarakan
atom H di sebelah kanan. Sedangkan pada persamaaan setengah reaksi reduksi
tambahkan 2 ion H+ di sebelah kiri untuk menyetarakan atom H.
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l)  CrO42-(aq) + 4H+(aq)
Reduksi : ClO-(aq) + 2H+(aq)  Cl-(aq) + H2O(l)
d. Tambahkan OH- di kedua sisi sesuai dengan jumlah penambahan H+
Pada reaksi oksidasi ditambahkan 4 ion OH - di kedua sisi, sedangkan reaksi reduksi
ditambahkan 2 ion OH- di kedua sisi.
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l) + 4OH-(aq)  CrO42-(aq) + 4H+(aq) + 4OH-
Reduksi : ClO-(aq) + 2H+(aq) + 2OH-(aq)  Cl-(aq) + H2O(l) + 2OH-(aq)
Lalu, gabungkan ion H+ dan ion OH- di sisi kanan pada reaksi oksidasi menjadi H 2O
dan gabungkan juga ion H+ dan ion OH- di sisi kiri pada reaksi reduksi menjadi H 2O.
Reaksinya menjadi,
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l) + 4OH-(aq)  CrO42-(aq) + 4H2O(l)
Reduksi : ClO-(aq) + 2H2O(l)  Cl-(aq) + H2O(l) + 2OH-(aq)
e. Setarakan muatan menggunakan elektron
Hitung terlebih dahulu muatan ion di kiri dan kanan reaksi, lalu setarakan muatan dengan
menambahkan elektron.
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l) + 4OH-(aq)  CrO42-(aq) + 4H2O(l) + 3e-
-1 4(-1) -2

Reduksi : ClO-(aq) + 2H2O(l) + 2e-  Cl-(aq) + H2O(l) + 2OH-(aq)


-1 -1 2(-1)

4. Samakan banyaknya elektron pada persamaan setengah reaksi baik oksidasi dan reduksi
dengan mengalikan kedua persamaan tersebut dengan angka bulat yang sesuai. Agar
elektronnya sama maka pada persamaan setengah oksidasi dikalikan dengan 2
sedangkan persamaan setengah reduksi dikalikan 3.
Oksidasi : CrO2-(aq) + 2H2O(l) + 4OH-(aq)  CrO42-(aq) + 4H2O(l) + 3e- (×2)

Reduksi : ClO-(aq) + 2H2O(l) + 2e-  Cl-(aq) + H2O(l) + 2OH-(aq) (×3)


Menjadi,
Oksidasi : 2CrO2-(aq) + 4H2O(l) + 8OH-(aq)  2CrO42-(aq) + 8H2O(l)+ 6e-
Reduksi : 3ClO-(aq) + 6H2O(l) + 6e-  3Cl-(aq) + 3H2O(l) + 6OH-(aq)

28
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

5. Jumlahkan persamaan setengah reaksi, kemudian hilangkan elektron yang telah


disetarakan tadi dan hilangkan spesies yang sama di kedua sisi persamaan keseluruhan.
Oksidasi : 2CrO2-(aq) + 4H2O(l) + 8OH-(aq)  2CrO42-(aq) + 8H2O(l)+ 6e-
Reduksi : 3ClO-(aq) + 6H2O(l) + 6e-  3Cl-(aq) + 3H2O(l) + 6OH-(aq)

2CrO2-(aq) + 3ClO-(aq) + 10 H2O(l) + 8OH-(aq) + 6e-  2CrO42-(aq) + 3Cl-(aq)


+ 11H2O(l) + 6OH- + 6e-
Kemudian, hilangkan elektron di kedua sisi, untuk spesies lain yang sama seperti H 2O juga
dihilangkan, pada sisi kiri hilangkan 10 H2O sehingga pada sisi kanan H2O sisa 1 molekul
H2O. Kemudian juga hilangkan 6OH- pada sisi kanan, sehingga sisa ion OH- pada sisi kiri
menjadi 2OH-. Jadi, persamaan reaksi reaksi keseluruhannya adalah sebagai berikut:

2CrO2-(aq) + 3ClO-(aq) + 2OH-(aq)  2CrO42-(aq) + 3Cl-(aq) + H2O(l)

6. Cek kembali kesetaraan persamaan reaksi yang dihasilkan dalam hal banyaknya atom
dan muatan.

Ayo Latihan

1. Banyak reaksi redoks yang terjadi, contohnya yaitu ketika penegak hukum
menggunakan Breathalyzer (alat analisa nafas) untuk menguji pengemudi yang mabuk
alkohol. Untuk memastikan pengemudi benar-benar meminum alkohol (etanol)
pengemudi di tes dengan mengembuskan nafas melewati campuran asam sulfat
(H2SO4), kalium dikromat (K2Cr2O72-), perak nitrat, dan air pada alat tes. Prinsip pada
alat ini ketika pengemudi benar-benar mabuk alkohol, maka ion dikromat yang
berwarna jingga pada larutan kalium dikromat tereduksi menjadi ion Cr 3+ yang tampak
hijau. Sedangkan etanol akan teroksidasi menjadi gas karbon dioksida. Berikut di
bawah ini adalah persamaan reaksi redoks yang terjadi (tidak setara):
C2H5OH(aq) + Cr2O72- (aq)  Cr3+(aq) + CO2(g)
Berdasarkan uraian dan persamaan reaksi di atas, setarakanlah persamaan reaksi
redoks tersebut!
2. Setarakan persamaan untuk reaksi yang ion sianidanya teroksidasi menjadi ion sianat
oleh ion permanganat dalam larutan basa, dan permanganat sendiri tereduksi menjadi
MnO2(s).
MnO4-(aq) + CN-(aq)  MnO2(s) + OCN-(aq)

29
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

E. Stokiometri untuk Reaksi Redoks

Secara umum, pengerjaan permasalahan stokiometri yang melibatkan reaksi redoks


prinsipnya sama seperti pada reaksi lain. Perbedaan utamanya terletak pada persamaan
kimianya yang lebih kompleks. Namun demikian, setelah memiliki persamaan reaksi redoks
yang setara, mol zat yang terlibat dalam reaksi terkait dengan koefisien dalam persamaan
yang setara.
Reaksi oksidasi dan reduksi sangat begitu banyak, oleh karena itu tidak heran jika
reaksi redoks memiliki aplikasi yang berguna dalam laboratorium. Beberapa reaksi redoks
sangat berguna dalam analisis kimia, terutama dalam titrasi. Titrasi redoks adalah salah satu
metode menganalisis sampel secara kuantitatif untuk keberadaan zat yang dapat dioksidasi
atau reduksi. Dalam analisis seperti itu, konsentrasi larutan ditentukan dengan
membiarkannya bereaksi dengan jumlah larutan standar yang diukur dengan hati-hati dari
oksidator atau reduktor. Seperti pada jenis reaksi kimia lainnya, kita harus memperhatikan
rasio mol di mana oksidator atau reduktor bereaksi.
Pada titrasi asam-basa, kita sering membutuhkan indikator khusus untuk setiap reaksi
dalam mendeteksi titik akhir titrasi. Namun, pada titrasi redoks ada beberapa titrasi yang tidak
menggunakan indikator untuk mendeteksi titik akhirnya. Karena, pada titrasi redoks ada
beberapa bahan pengoksidasi (oksidator) yang sangat berwarna dan dapat bertindak sebagai
indikator mereka sendiri. Salah satu reaktan yang sering digunakan dalam titrasi redoks
adalah kalium permanganat (KMnO4), terutama ketika reaksi dapat dilakukan dalam larutana
asam. Ion permanganat (MnO4-) adalah oksidator kuat, sehingga dapat mengoksidasi sebagian
besar zat yang mampu tereduksi.
Lihatlah gambar di bawah ini!

Gambar 19. Titrasi Redoks


Sumber: Whitten, 2014, hlm 391.
Gambar di atas merupakan penerapan larutan KMnO 4 untuk mentitrasi larutan asam
yang mengandung ion Fe2+. Sewaktu kalium permanganat (KMnO4) yang ada di dalam buret

30
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

ditambahkan ke dalam larutan asam kuat yang mengandung ion Fe2+, kalium permanganat
(KMnO4) yang berwarna ungu segera menjadi tidak berwarna hal ini karena ion permanganat
(MnO4-) yang berwarna ungu tereduksi menjadi ion Mn2+ yang tidak berwarna oleh ion Fe2+.
Ketika semua ion Fe2+ telah teroksidasi menjadi ion Fe3+, penambahan KMnO4 tidak lagi bisa
mengoksidasi dan larutan berubah menjadi warna KMnO4 semula yaitu menjadi merah muda
(ungu). Setitik pun KMnO4 sesudah titik ekivalen ini sudah cukup untuk menyebabkan
perubahan warna menjadi merah muda (ungu).

Contoh Soal

Berapa volume dari 0,00250 M larutan KMnO 4 yang digunakan untuk mengoksidasi 40
mL dari 0,1 M FeSO4 di dalam larutan asam sulfat?
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5Fe2+(aq)  5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(l)
Penyelesaian:
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5Fe2+(aq)  5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(l)
1 mol 5 mol

Pertama, cari mol dari Fe2+ yang teroksidasi Penting

Kunci perhitungan titrasi


0,1 mol Fe 2+¿ redoks adalah bahwa dua
Mol Fe 2+
= 40 mL ¿
1000 mL reaktan yang terpakai
dalam titrasi kuantitasnya
= 4 × 10-3 mol Fe2+ sama ekuivalen secara
stokiometrik-tidak ada
reaktan yang berlebih. Di
Kemudian, gunakan persamaan setara di atas untuk sini 1 mol MnO4- secara
mencari mol MnO4- yang dipakai untuk titrasi. stokiometrik ekuivalen
dengan 5 mol Fe2+.
−¿
1mol MnO 4
Mol Fe2+ = 4 × 10-3 mol Fe2+ ¿
2+ ¿
5 mol Fe ¿ Penting
−¿ ¿
= 8 × 10-4 mol MnO 4 Satu mol KMnO4
mengandung satu mol ion
Setiap unit dari KMnO4 mengandung satu ion MnO4 , jadi -
MnO4-. Oleh karena itu,
1 mol KMnO4 = 1 mol MnO4- jumlah mol KMnO4 selalu
sama dengan jumlah mol
Volume dari 0,0250 M larutan KMnO4 yang mengandung 8 × ion MnO4- yang
diperlukan dalam suatu
10-4 mol KMnO4 adalah reaksi.

−¿ ¿ 1000 mL KMnO 4
Volume KMnO4 = 8 × 10-4 mol MnO4
0,0250 mol KMnO 4
= 32 mL KMnO4

31
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Ayo Latihan

1. Sebanyak 20 mL sampel dari Na2SO3 dititrasi dengan 36,30 mL dari 0,05130 M


larutan kalium dikromat (K2Cr2O7) dengan adanya asam sulfat (H2SO4). Hitunglah
molaritas dari larutan Na2SO3.!
3SO32-(aq) + Cr2O72-(aq) + 8H+(aq)  3SO42- + 2Cr3+ + 4H2O
2. Seutas kawat besi yang berbobot 0,1568 g dikoversi menjadi Fe 2+(aq) dan memerlukan
26,24 mL larutan KMnO4(aq) untuk titrasinya. Hitunglah molaritas dari KMnO4(aq)!
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5Fe2+(aq)  5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(l)

32
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

KEGIATAN BELAJAR 3

LEMBAR KERJA MAHASISWA

The PBL Scenario


(Skenario PBL)

Pada kegiatan pembelajaran 1 dan kegiatan pembelajaran 2

Pertemuan 1 mahasiswa mendiskusikan serta menjawab permasalahan yang


terdapat di dalam bahan ajar secara berkelompok.

a. Pada kegiatan pembelajaran 3 mahasiswa diminta


mengkaji permasalahan yang diangkat kemudian
mendiskusikan permasalahan tersebut dalam kelompok.
b. Mahasiswa bekerja sama dalam kelompok merekayasa
Pertemuan 2 suatu produk untuk menyelesaikan permasalahan yang
diangkat pada Lembar Kerja Mahasiswa.
c. Setiap kelompok membuat laporan akhir kegiatan.
d. Setiap kelompok mempresentasikan dan mengumpulkan
laporan hasil kegiatan.

33
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Introduction Students to The Task


(Memperkenalkan Mahasiswa pada Tugas)

Gambar 20. Batik


Sumber: www.kompas.com.

Indonesia merupakan negara salah satu negara penghasil utama tekstil dan bahan
sejenisnya setelah India dan Pakistan. Salah satu produk tekstil yang terknal dari Indonesia
adalah batik. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan
oleh UNESCO mulai 2 Oktober 2009. Semenjak itu banyak sekali industri batik di
Indonesia yang berkembang, baik industri besar, menengah, kecil bahkan ada yang tingkat
industri rumah tangga.
Pada proses produksi batik, industri batik banyak menggunakan bahan kimia
seperti zat warna pada proses pewarnaan. Salah satu contoh zat warna yang banyak dipakai
oleh industri batik adalah naftol. Dalam pewarnaan, senyawa ini hanya digunakan sekitar
5% sedangkan sisanya yaitu 95% akan dibuang sebagai limbah (Suprihatin, 2014). Limbah
cair dari industri batik masih banyak yang dibuang ke lingkungan (air) tanpa pengolahan
terlebih dahulu. Industri tekstil termasuk batik menimbulkan masalah yang diakibatkan
oleh limbah cair bagi lingkungan, seperti: BOD, COD, padatan tersuspensi, dan warna
yang relatif tinggi. Masalah yang ditimbulkan di atas dapat menyebabkan sungai tercemar,
ekosistem dalam air dapat mati, sungai memiliki warna, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, berdasarkan permasalahan yang ada di atas diperlukan suatu solusi
untuk membuat suatu desain/rancangan dalam mengolah limbah cair tersebut, agar
pencemaran air akibat limbah cair tekstil dapat dikurangi.
Tugas!
Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu terkait dengan permasalahan di atas., serta
jawablah pertanyaan yang ada pada lembar yang telah disediakan di halaman selanjutnya!
Rancanglah sebuah alat untuk mengolah limbah cair tekstil (batik) tersebut dalam skala
laboratorium!

34
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

The Learning Board


(Papan Pembelajaran)

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bersama dengan teman yang ada di


dalam kelompokmu?

2. Apa permasalahan yang diangkat pada 1. Bagaimana dampak buruk yang


topik di atas? diakibatkan dari masalah tersebut?
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................

4. Informasi apa yang kalian temukan 3. Rencana awal apa yang akan kalian
untuk membuat/merancang solusi dari lakukan untuk membuat/merancang
permasalahan tersebut? alat pengolah limbah cair berdasarkan
...................................................................... prinsip reaksi redoks?
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................
...................................................................... ......................................................................

35
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Researching The Problem


(Meneliti Masalah)

Kajilah secara mendalam bersama dengan teman di kelompokmu dan lakukan


penyelidikan terkait dengan limbah cair batik, dampak buruk bagi lingkungan, senyawa
yang terkandung pada limbah tersebut, cara mengolah limbah tersebut berdasarkan prinsip
reaksi redoks, serta informasi yang mendukung untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pengkajian dan penyelidikan masalah dapat menggunakan dari berbagai sumber baik buku,
jurnal, internet, skripsi, dll. Setelah melakukan pengkajian dan penyelidikan tulis
data/informasi yang didapatkan pada kolom di bawah ini.
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

36
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Berilah hipotesis solusi dari masalah yang dihadirkan dihubungkan dengan pengetahuan
dan informasi yang telah kalian dapatkan!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Tuliskanlah solusi yang akan kalian lakukan!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

37
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Engineering Design Process


(Proses Desain Teknik Rekayasa)

Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu untuk menyampaikan ide tentang


tahap-tahapan yang dapat dilakukan dalam merekayasa alat pengolah limbah cair
berdasarkan prinsip reaksi redoks. Tuliskanlah juga alat dan bahan yang digunakan,
prosedur kerja untuk menghasilkan suatu produk rekayasa tersebut!

Tujuan

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Alat Bahan

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Prosedur

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

38
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

An Interdisciplinary Approach with Writing (Sebuah


Pendekatan Interdisipliner dengan Menulis)

LAPORAN AKHIR KEGIATAN


1. Judul Percobaan : ............................................................................................
2. Tujuan Percobaan : ............................................................................................
............................................................................................
3. Landasan Teori
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

39
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

4. Alat dan Bahan


.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
5. Prosedur Percobaan
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

40
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

6. Hasil Pengamatan
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
7. Pembahasan
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

41
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

42
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

8. Kesimpulan
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
9. Datar Pustaka
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

43
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

RANGKUMAN

Reaksi oksidasi-reduksi (redoks) adalah reaksi yang sering dijumpai dalam


kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh sederhana reaksi redoks dalam kehidupan sehari-
hari yaitu perkaratan pada besi, apel yang dikupas berwarna coklat ketika didiamkan, kerja
pemutih dalam menghilangkan noda pada pakaian, dll. Suatu reaksi dikatakan reaksi
redoks jika reaksi oksidasi dan reaksi reduksi terjadi secara bersamaan.
Berdasarkan perkembangannya reaksi redoks memiliki beberapa konsep, yang
pertama berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, kedua berdasarkan transfer
elektron, dan yang terakhir berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Penentuan reaksi
termasuk ke dalam reaksi redoks yang paling sering digunakan yaitu menggunakan konsep
reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Di mana reaksi oksidasi terjadi
peningkatan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi reduksi terjadi penurunan bilangan
oksidasi.
Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, perlu
terlebih dahulu kita dapat menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing unsur pada
reaksi redoks. Pada reaksi redoks terdapat juga yang namanya bahan pengoksidasi
(oksidator) dan bahan pereduksi (reduktor). Bahan pengoksidasi adalah bahan yang dapat
mengoksidasi zat lain, sedangkan dirinya tereduksi. Sedangkan bahan pereduksi adalah
bahan yang dapat menyebabkan zat lain mengalami reduksi, sedangkan dirinya teroksidasi.
Namun, selain reaksi redoks juga terdapat reaksi yang bernama reaksi autoredoks.
Pengertian dari reaksi autoredoks adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi terjadi pada
atom yang sama.
Selain itu, sama seperti persamaan reaksi lainnya. Reaksi redoks juga perlu
disetarakan, prinsipnya sama yaitu dengan menyamakan jumlah atom dan muatan. Tetapi
untuk reaksi redoks yang rumit dengan melibatkan anion okso seperti kromat (C 2O4-),
dikromat (Cr2O72-), permanganat (MnO4-), nitrat (NO3-) dan sulfat (SO42-) perlu penggunaan
metode khusus dalam penyetaraannya. Metode yang sering digunakan adallah metode ion-
elektron (setengah reaksi). Dalam metode ini, reaksi keseluruhan dibagi menjadi 2
setengah reaksi, satu untuk oksidasi dan satu untuk reduksi. Persamaan untuk kedua
setengah reaksi ini disetarakan secara terpisah dan kemudian dijumlahkan untuk
menghasilkan persamaan reaksi yang setara secara keseluruhan.

44
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

EVALUASI AKHIR

Indikator Pembelajaran

1. Kerjakan soal evaluasi akhir secara berkelompok.


2. Sebelum mengerjakan soal, tuliskan nama kelompok beserta nama anggota
kelompokmu.
3. Diskusikanlah bersama kelompokmu untuk menjawab soal evaluasi akhir.
4. Tuliskan jawaban secara sistematis dan jelas di kertas portofolio.

Soal Evaluasi

1. Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan terbesar di Indonesia. Salah satu
jenis pisang yang ada di Indonesia adalah pisang kepok. Pisang kepok lebih banyak
pengolahannya menjadi keripik dan tepung pisang dan pisang kepok yang digunakan
untuk membuat produk tersebut jenis pisang yang masih muda dan belum matang.
Pisang kepok merupakan salah satu jenis buah klimakterik di mana proses
pematangannya akan terjadi sangat cepat setelah dipanen. Proses pematangan buah
juga diikuti oleh laju respirasi yang tinggi dan peningkatan produksi etilen. Buah
pisang kepok ini mengandung banyak amilum yang kematangannya dapat dipicu oleh
etilen. Etilen yang dihasilkan buah akan memacu pematangan buah pisang kepok
tersebut. Oleh sebab itu, produksi etilen harus dihambat agar umur simpan pisang
kepok dapat lebih lama ketika didistribusikan. Maka dari itu, coba rancanglah
penerapan oksidator untuk menghambat proses pematangan buah pisang kepok agar
umur simpannya menjadi lebih lama! (Uraikan jawaban dengan STEM).
2. Sukun merupakan salah satu buah yang tersebar di Indonesia. Buah sukun masak tidak
bisa disimpan terlalu lama karena cepat membusu. Sehingga banyak yang mengolah
buah sukun menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat seperti tepung dan pati
sukun. Namun, pati alami ini memiliki kelemahan seperti tidak tahan panas, kekentalan
yang terlalu tinggi. Sehingga pati alami perlu dimodifikasi agar dapat dimanfaatkan
secara luas. Maka dari coba rangcanglah penggunaan metode oksidasi untuk
memodifikasi pati alami dari umbi gadung! (Uraikan jawaban dengan STEM).
45
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Kunci Jawaban

1. Rancangan penerapan oksidator untuk menghambat proses pematangan buah pisang


kepok agar umur simpannya menjadi lebih lama.
a. Science dan Mathematics
Pisang adalah salah satu buah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah
satu jenis pisang yang ada di Indonesia adlaah pisang kepok. Pisang kepok lebih
banyak pengolahannya menjadi keripik dan tepung pisang dan pisang kepok yang
digunakan untuk membuat produk tersebut jenis pisang yang masih muda dan belum
matang. Jenis pisang ini termasuk jenis buah klimakterik di mana proses
pematangannya akan terjadi sanagat cepat setelelah dipanen. Proses pematangan buah
diikuti laju respirasi yang tinggi dan peningkatan produksi etilen. Etilen dapat memicu
pematangan buah pisang kepok, karena termasuk buah klimakterik yang mengandung
banyak amilum.
Salah satu proses pematangan buah dapat diperlambat dengan melakukan
beberapa cara. Salah satunya dapat menggunakan kalium permanganat (KMnO 4).
Kalium permanganat digunakan untuk mengoksidasi etilen sehingga proses
pematangan buah dapat dihambat. Penggunaan KMnO4 secara langsung tidak
dianjurkan karena bentuknya yang cair akan menurunkan penampilan fisik buah,
sehingga diperlukan suatu bahan pembawa. Beberapa bahan pembawa KMnO4 yang
telah diteliti antara lain: arang tempurung kelapa yang dibuat menjadi pellet, zeolit, dan
tanah liat. Jadi, bahan oksidasi etilen pada buah dibuat dari gabungan antara KMnO 4
dengan medianya misalnya tanah liat. Sebagai contoh, penggunaan kalium
permanganat (KMnO4) sebanyak 70 g dicampur dengan tanah liat 2,5 kg yang telah
diencerkan dengan aquades 1500 mL dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 60℃ .
Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi KMnO4 mampu
memperpanjang umur simpan buah pisang barngan selama 10 hari. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa penggunaan KMnO4 dengan menggunakan media arang mampu
menghambat pematangan buah pisang raja bulu sampai 15 hari.
b. Technology dan Engineering
Rekayasa pengaplikasian oksidator kalium permanganat (KMnO4) terkait membuat
umur simpan pisang kepok menjadi lebih lama.
Alat dan Bahan
Oven, timbangan analitik, plastik polietilen, silica gel, pisang kepok hijau (belum
matang), KMnO4, aquades, fungisida Benlated, dan tanah liat. 46
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Prosedur
1. Pembuatan bahan oksidator etilen
 Sebanyak 2,5 kg tanah liat diencerkan menggunakan 1600 mL aquades dan
dikeringkan di dalam oven kurang lebih 24 jam dengan suhu 60℃ .
 Kemudian, tanah liat dicampur dengan larutan KMnO4 dengan konsentrasi 70
g/100 mL, kemudian dikeringkan selama kurang lebih 48 jam pada suhu 80℃ .
2. Persiapan buah
Buah pisang kepok hijau dicuci dan direndam larutan fungisida dengan konsentrasi 500
ppm selama 15 detik, dikeringkan, dan kemudian dikemas.
3. Pengemasan dan Penyimpanan
Pisang dikemas menggunakan plastik polietilen (PE) dengan cara memasukkan pisang
ke dalam plastik beserta bahan oksidator etilen (sesuai perlakuan) dan silica gel 5 g.
Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang (27-30℃ ).

2. Rancangan penggunaan metode oksidasi menggunakan oksidator untuk memodifikasi


pati alami dari sukun.
a. Science dan Mathematics
Sukun merupakan salah satu buah yang tersebar di Indonesia. Buah sukun
masak tidak bisa disimpan terlalu lama karena cepat membusuk. Sehingga banyak yang
mengolah buah sukun menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat seperti tepung
dan pati sukun. Pati sukun mempunyai kelarutan dalam air yang cukup baik, namun
kekurangannya pati buah sukun mempunyai daya kembang yang rendah. Pada
dasarnya pati alami ini memiliki kelemahan seperti tidak tahan panas, kekentalan yang
terlalu tinggi. Sehingga pati alami perlu dimodifikasi agar dapat dimanfaatkan secara
luas.
Salah satu metode modifikasi pati dapat menggunakan metode secara kimia
yaitu metode oksidasi. Oksidasi pati merupakan suatu reaksi yang terjadi antara pati
dengan agen pengoksidasi di bawah suhu, pH, dan waktu tertentu. Pati alami yang
menggunakan metode oksidasi memiliki beberapa kelebihan seperti viskositas pasta
yang rendah, stabilitas termal yang tinggi, warna lebih cerah, dan kemampuan
mengikat yang baik. Pada reaksi oksidasi, gugus-gugus hidroksil pada posisi C-2, C-3,
dan C-6 diubah menjadi gugus karbonil dan/atau karboksil. Banyak penelitian dengan
pecobaan oksidasi pati dengan hireogen peroksida (H2O2) karena sifatnya yang ramah
lingkungan dan dalam batas tertentu oksidator ini masih diperbolehkan untuk
47
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Hidrogen Peroksida merupakan oksidator kuat yang akan terurai menjadi


oksigen dan air sehingga membuatnya menjadi ramah lingkungan. Proses modifikasi
pati dengan hidrogen peroksida diperlukan untuk mengubah sifat fisikokimia yang ada
dalam pati. Caranya dilakukan dengan mindispersikan pati sukun sebanyak 100 g
dalam aquades. Sealnjutnya, campuran dioksidasi dengan diaduk secara terus-menerus
pada suhu 30℃ dan ditambahkan larutan oksidator H2O2 (2%) tetes demi tetes hingga
konsentrasi yang diiginkan dalam suspensi tercapai.
b. Technology dan Engineering
Rekayasa penggunaan metode oksidasi menggunakan oksidator H2O2 untuk
memodifikasi pati alami dari sukun.
Alat dan Bahan
Oven, plastik, timbangan analitik, gelas beker, kertas saring, hot plate, aquades, H2O2,
pati sukun.
Prosedur
 100 g pati sukun didispersikan di dalam air suling untuk memperoleh suspensi.
 Selanjutnya, oksidasi dilakukan pada suhu 30℃ dengan pengadukan secara terus-
menerus. Lalu, larutan oksidator H2O2 (2%) ditambahkan tetes demi tetes hingga
konsentrasinya dalam suspensi mencapai nilai yang diinginkan.
 Proses oksidasi dilakukan selama 120 menit dengan pengambilan sampel setiap 30
menit.
 Sampel pati kemudian dicuci dengan air suling sebanyak 4 kali, disaring,
dikeringkan pada suhu 50℃ selama 48 jam dan digiling sampai kehalusan 100
mesh.
 Setiap sampel yang diperoleh kemudian dibungkus dengan plastik kedap udara dan
disimpan.

48
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

Produk STEM Problem Based Learning pada LKM

Alat Pengolah Limbah Cair Batik Skala Laboratorium

Alat

1. Seng bekas
2. Kaca persegi (20cm)
3. Aki bekas
4. Capit buaya
5. Kabel

Bahan

1. Limba cair tekstil (batik)


2. Na2SO4
3. H2SO4 0,05 N

Prsedur

1. Siapkan seng bekas dan kaca dengan panjang 20cm.


2. Kemudian, rancang kaca seperti persegi dengan menghubungkan bilah kaca satu
sama lain.
3. Setiap menghubungkann kaca lem dengan lem khusus kaca, pastikan kaca berbentuk
persegi tidak bocor.
4. Masukkan seng bekas sebanyak 4 buah dengan menyesuaikan ukuran kaca sebagai
elektroda.
5. Kemudian, hubungkan sumber listrik dengan elektroda menggunakan kabel dan capit
buaya.
6. Jika alat sudah siap, dapat diujicobakan dengan memasukkan 50 mL limbar cair
batik.
7. Masukkan juga 0,71 gr Na2SO4 dan H2SO4 0,05 N sampai pH menjadi 2.
8. Kemudian jika sudah siap semua, hidupkan sumber listrik dan tunggu sampai sekitar
30 menit, dan amati perubahan pada limbar cair.

49
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

GLOSARIUM

Bilangan oksidasi : Jumlah muatan yang dimiliki oleh suatu atom


Ion-elektron : Metode penyetaraan persmaan reaksi redoks dengan memisahkan
reaksi keseluruhan menjadi dua reaksi terpisah yaitu oksidasi dan
reduksi
Oksidator : Bahan yang memungkinkan zat lain teroksidasi, sedangkan
dirinya tereduksi.
Reaksi autoredoks : Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi terjadi pada atom yang sama.
Reaksi oksidasi : Reaksi kenaikan bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan
sesudah reaksi.
Reaksi reduksi : Reaksi penurunan bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan
sesudah reaksi.
Reaksi redoks : Reaksi oksidasi dan reduksi yang terja di secara bersamaan.
Reaksi setengah : Reaksi yang dibuat menjadi 2 bagian (terpisah), yaitu oksidasi dan
reduksi.
Reduktor : Bahan yang memungkinkan zat lain tereduksi, sedangkan dirinya
teroksidasi.
Titrasi redoks : Salah satu metode menganalisis sampel secara kuantitatif untuk
keberadaan zat yang dapat dioksidasi atau reduksi.

50
Bahan Ajar Kimia Dasar Larutan Reaksi Redoks

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, A. (2016). Chemical Connection a Problem Based Learning, STEM Ecperience.


Science Scope. 33-42.
Bauer, R. C., dkk. (2013). Introduction to Chemistry Third Edition. New York: McGraw-
Hill.
Brady, J. E., dkk. (2012). Chemistry Sixth Edition, International Student Version. New
Jersey: John Wiley and Sons.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, R. H. (2011). Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi
Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sukmawati, W. (2020). Redoks dan Elektrokimia. Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani.
Whitten, K. W., dkk. (2014). Chemistry Tenth Edition, International Edition. United
States: Cengange Learning.

51

Anda mungkin juga menyukai