Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA PGRI 83 Legok


Matapelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian kompetensi

1 3.9 Menentukan bilangan i. Membedakan konsep


oksidasi unsur untuk oksidasi dan reduksi
mengidentifikasi reaksi ditinjau dari
reduksi dan oksidasi serta penggabungan dan
penamaan senyawa pelepasan oksigen,
pelepasan dan
penerimaan elektron
serta peningkatan dan
penurunan bilangan
oksidasi
ii. Menentukan bilangan
oksidasi atom unsur
dalam senyawa atau ion

2 4.9 Membedakan reaksi yang 4.9.1 Mendesain dan melakukan percobaan


melibatkan dan tidak reaksi redoks dan bukan redoks
melibatkan perubahan 4.9.2 Menunjukkan reaksi yang termasuk
bilangan oksidasi melalui reaksi redoks dan bukan redoks
percobaan berdasarkan hasil percobaan
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian kompetensi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan bilangan oksigen pelepasan dan penerimaan
elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
1. Peserta didik dapat menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau
ion
4.9.1 Mendesain dan melakukan percobaan reaksi redoks dan bukan redoks
1. Menunjukkan reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan redoks berdasarkan
hasil percobaan

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Banyak peristiwa di sekitar kita yang melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi atau
disebut juga reaksi redoks. Sebagai contoh perkaratan besi, reaksi kimia dalam
baterai, dan pembakaran bahan bakar hydrogen pada pesawat ruang angkasa.
2. Materi Konsep
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi mengalami perkembangan seiring dengan
kemajuan ilmu kimia. Berdasarkan fakta yang ditemukan di sekitar kita, konsep
reaksi oksidasi dan reduksi didasarkan atas reaksi oksidasi melibatkan
penggabungan oksigen dan reaksi reduksi yang melibatkan pelepasan oksigen.
3. Materi Prinsip
Reaksi reduksi dan oksidasi dapat diterapkan lebih luas dan tidak melibatkan
oksigen. Reaksi oksidasi dan reduksi dapat ditinjau dari ikatan kimianya yaitu
adanya serah terima elektron. Reaks ioksidasi melibatkan penyerahan elektron dan
reaksi reduksi melibatkan penerimaan elektron. Adanya serah terima elektron
menyebabkan reaksi oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersama-sama sehingga
disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks. Konsep reaksi redoks ,
redoks juga dapat dikembangkan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi
oksidasi mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan reaksi reduksi mengalami
penurunan bilangan oksidasi
4. Prosedur
Berdasarkan prinsip yang telah dipaparkan diatas maka untuk menentukan reaksi
oksidasi-reduksi tersebut dapat digunakan dengan konsep atau prinsip yang ada
dalam materi.
1. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan
oksigen
2. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron
3. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi

1. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Demontrasi, Diskusi, , dan tanya jawab.
Metode Pembelajaran : Cooperative learning.

2. Media dan Alat


a. Media: Laptop dan In fokus
b. Alat/Bahan: Alat dan Bahan di Laboratorium

3. Sumber Belajar
1. Purnawan, Candra, dkk, 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Masmedia Buana
Pustaka : Sidoarjo
2. Lembar kerja siswa, Kimia untuk SMA/MA Semester 1 Kelas X
3. Lingkungan sekitar

a. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Memberikan salam 5 menit
2. Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
3. Mempersilahkan salah satu peserta didik memimpin
doa
4. Tanya jawab materi mengenai reaksi reduksi-oksidasi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Peserta didik di bagi dalam 7 kelompok (setiap 30 menit
kelompok beranggotakan 4 orang)
2. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep reaksi
oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion
3. Peserta didik ditugaskan mengerjakan soal-soal
latihan yang berhubungan dengan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion
4. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan
konsep reaksi reduksi-oksidasi
5. Peserta didik menyimpulkan tentang konsep reaksi
reduksi-oksidasi yang telah didiskusikan
6. Peserta didik melakukan analisis tentang mengapa
reaksi reduksi-oksidasi selalu terjadi bersama-sama
dalam suatu reaksi redoks
7. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas dan kelompok lain
mendengarkan serta menanggapinya
8. Memberikan umpan balik positif dan penguatan
terhadap hasil diskusi dan persentasi peserta didik
Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta didik membuat 10 menit
rangkuman/simpulan pelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran (kuis lisan)
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya tentang reaksi redoks

1. Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen dan Jenis/Teknik Penilaian:
 Bentuk Instrumen berupa Tes: Tulis
 Bentuk Instrumen berupa Non Tes: melalui observasi kerja kelompok, kinerja
presentasi, dan laporan tertulis

Mengetahui, Legok, 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MARSA’I, S.Pd Desi Eka Nugrahini, S.Pd

Lampiran

Ringkasan Materi Reaksi Redoks

Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di
dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya.

Pengertian Reaksi Redoks


Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang melibatkan
pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen
oleh suatu zat.
Contoh:
C(s) + O2(g) → CO2(g)
H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
HgO(s) → Hg(l) + O2(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata
kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya,
reaksi kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida.
Na(s) + ½Cl2(g) → NaCl(s)
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan konsep
perpindahan (transfer) elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi
adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep tersebut, maka dapat
dijelaskan terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin dengan
logam natrium sebagai berikut.
Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s)
Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu:
Na(s) → NA+(s) + e- ……… (oksidasi)
½ Cl2 + e- → Cl- ……… (reduksi)
Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi terjadi
secara bersamaan.
Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif
terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena
suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasrkan pada
perpindahan (transfer) elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi
pembentukkan senyawa ion.
Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks
Konsep reaksi redoks yang lebih universal untuk menjelaskan reaksi yang melibatkan
senyawa kovalen adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep oksigen dan konsep elektron dapat
dengan mudah dijelaskan menggunakan konsep bilangan oksidai.
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif atau
negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi
suatu unsur ditentukan dengan memeperhatikan hal-hal berikut.
a) Senyawa ion
Bilangan oksidasi unsur pada ion monoatomik merupakan muatan riil dari ion-ion senyawa
tersebut.
Contoh:
Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi atom Na dalam NaCl
adalah +1, dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.
b) Senyawa kovalen
Hal yang perlu diperhatikan pada penentuan bilangan oksidasi dalam senyawa kovalen adalah
harga skala keelektronegatifan dari masing-masing atom penyusunnya.
Atom-atom unsur yang mempunyai harga skala keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan
bahwa daya tarik atom tersebut terhadap pasangan elektron ikatan lebih kuat. Oleh karena
lebih kuat menarik pasangan elektron, maka seakan-akan menjadi bermuatan negatif, dan
karena itu bilangan oksidasinya diberi angka negatif. Atom-atom yang mempnyai harga
keelektronegatifan lebih rendah diberi bilangan oksidasi positif.
Contoh:
Senyawa HCl terbentuk dari atom hidrogen (keelektronegatifan H = 2,0) dan atom klorin
(keelektronegatifan Cl = 3,0) dengan menggunakan pasangan elektron bersama. Pasangan
elektron bersama ini lebih tertarik kepada atom Cl, maka atom klorin diberi bilangan oksidasi
-1, sedangkan atom hidrogen diberi bilangan oksidasi +1.

Penentuan bilangan oksidasi


Untuk menentukan bilangan oksidasi suatau atom dalam suatu senyawa dapat dipergunakan
beberapa ketentuan berikut ini.
1. Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah 0 (nol).
2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa adalah 0 (nol).
3. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion poliatomik sama
dengan muatan ion tersebut.
4. Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu,
misalnya:

1. Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +1.
2. Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +2.
3. Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa mempunyai bilangan
oksidasi +3.
4. Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1,
kecuali dalam hidrida logam. Hidrida logam adalah senyawa yang terbentuk dari unsur
logam dan hidrogen. Pada hidrida logam, seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2, dan AlH3,
atom hidrogen diberi bilangan ksidasi -1.
5. Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2,
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2.

Pada peroksida, seperti H2O2, Na2O, dan BaO, atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
Konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka suatu reaksi yang rumit dapat
diketahui zat mana yang mengalami reduksi dan oksidasi.
Contoh:
Reaksi : CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Menurut konsep oksigen pada reaksi diatas, terdapat dua reaksi, yaitu:
Reaksi reduksi : CuO → Cu
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
Bila dihitung bilangan oksidasinya, maka
Reaksi reduksi : CuO → Cu
(Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0)
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
(Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1)
Dari contoh reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi
adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi umumnya terjadi secara bersamaan dalam satu reaksi, maka kemudian disebut reaksi
redoks.
Pengoksidasi dan Pereduksi
Dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan
pengoksidasi (oksidator). Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks
tersebut menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam hal ini pereduksi mengalami
oksidasi. Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut
menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini pengoksidasi mengalami reduksi.
Dalam reaksi di atas, Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi,
sedangkan FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 hasil reduksi. Atom klorin dalam
reaksi ini tidak mengalami oksidasi maupun redukasi.
Apabila dalam reaksi tersebut zat mengoksidasi atau meredukasi dirinya sendiri maka
peristiwanya disebut reaksi otoredoksi
Tata Nama Senyawa
Salah satu manfaat bilangan oksidasi adalah untuk memberikan nama suatu senyawa yang
bisa membentuk beberapa senyawa dengan unsur lain. Sebagai contoh, besi dapat membentuk
dua macam senyawa dengan oksigen, yaitu FeO dan Fe2O3. Untuk pemberian nama kedua
senyawa tersebut kakan mengalami kesulitan bila tidak memperhatikan bilangan oksidasinya,
sebab keduanya merupakan senyawa yang bernama oksida. Untuk mengatasi hal tersebut
bilangan oksidasi besi dicantumkan dalam pemberian nama sehingga mudah dibedakan.
Kedua nama senyawa tersebut, yaitu:
FeO : besi (II) oksida
Fe2O3 : besi (III) oksida

Jadi untuk unsur logam yang dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu bilangan
oksidasi, maka pada penamaan bilangan oksidasinya disertakan setelah nama logam tersebut
dan diletakkan dalam tanda kurung ().

Lembar Penilaian
1. Teknik Bentuk Penilaian
No Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Instrumen
1 Menggunakan pengetahuan tentang Pengamatan/ob Lembar Terlampir
konsep reaksi oksidasi-reduksi serta servasi Pengamatan
menentukan bilangan oksidasi atom
dalam molekul atau ion yang
merupakan hasil pemikiran manusia
sebagai wujud kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa
2 Memiliki rasa ingin tahu mengenai Pengamatan/ob Lembar Terlampir
konsep reaksi oksidasi-reduksi serta servasi Pengamatan
menentukan bilangan oksidasi atom
dalam molekul atau ion
3 Menunjukkan ketekunan dan Pengamatan/ob Lembar Terlampir
tanggung jawab dalam belajar dan servasi Pengamatan
bekerja baik secara individu
maupun berkelompok
4 Membedakan konsep oksidasi- Tes Tertulis Uraian Terlampir
reduksi ditinjau dari penggabungan
dan pelepasan oksigen, pelepasan
dan penerimaan elektron serta
peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi

2. Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap

Nama Aspek Sikap Yang Dinilai


No Peserta Ingin NP NM NA Ket
Kerjasama komunikasi
Didik Tahu
1
2 (NP/NM)x100
3

Deskripsi penilaian sikap


Ingin Tahu (curiosity) Kerja sama (team work) Berkomunikasi Baik
5 = tidak pernah 5 = selalu bekerjasama (communicative)
menunjukkan sikap tidak 4 = sering bekerjasama 5 = tidak pernah
ingin tahu 3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak
4 = pernah menunjukkan melakukan kerjasama komunikatif
sikap tidak ingin tahu 2 = pernah bekerjasama 4 = pernah menunjukkan
3 = beberapa kali 1 = tidak pernah sikap tidak komunikatif
menunjukkan sikap tidak bekerjasama 3 = beberapa kali
ingin tahu menunjukkan sikap tidak
2 = sering menunjukkan sikap komunikatif
tidak ingin tahu 2 = sering tidak
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak
menunjukkan sikap tidak komunikatif
ingin tahu 1 = sangat sering
menunjukkan sikap tidak
komunikatif

3. Instrument penilaian kognitif


Indikator Pencapaian
No Instrumen Kunci Jawaban Skor
Kompetensi
1 Menggunakan 1. Pada konsep 1. Konsep reaksi oksidasi dan 2
pengetahuan tentang reaksi oksidasi reduksi berdasarkan
konsep reaksi dan reduksi penggabungan dan
oksidasi-reduksi berdasarkan pelepasan oksigen maka :
serta menentukan penggabungan  Oksidasi adalah reaksi
bilangan oksidasi dan pelepasan penggabungan oksigen
atom dalam molekul oksigen maka dengan unsur/senyawa
atau ion yang apakah yang  Reduksi adalah reaksi
merupakan hasil dimaksud pelepasan oksigen dari
pemikiran manusia dengan senyawanya
sebagai wujud oksidasi dan
kebesaran TYME reduksi?

2 Memiliki rasa ingin 2. Berdasarkan A. Berdasarkan pelepasan dan 2


tahu mengenai pelepasan dan penggabungan oksigen,
konsep reaksi penggabungan maka :
oksidasi-reduksi oksigen, Reduksi : 2CuO → 2Cu + O2
serta menentukan tentukanlah Oksidasi: 2PbO+O2→ 2PbO2
bilangan oksidasi manakah
atom dalam molekul reaksi berikut
atau ion yang termasuk
reaksi reduksi-
oksidasi?
2CuO → 2Cu
+ O2
2PbO + O2→
2PbO2
3 Menunjukkan B. Tentukan 1. Bilangan oksidasi atom 4
ketekunan dan bilangan unsur-unsur dalam senyawa
tanggung jawab oksidasi atom berikut :
dalam belajar dan unsure-unsur 1. Ag = +1, Cl = -1
bekerja baik secara dalam senyawa 2. O3 = 0
individu maupun berikut : 3. Cl = +3, O = -2
berkelompok 1. AgCl 4. Na = +1, H = -1
2. O3
3. ClO2-
4. NaH
4 Membedakan konsep C. Berdasarkan 1. Berdasarkan data bilangan 2
oksidasi-reduksi data bilangan oksidasi atom unsure-
ditinjau dari oksidasi atom unsurnya maka reaksi
penggabungan dan unsure- berikut dapat dikatakan
pelepasan oksigen, unsurnya reaksi redoks.
pelepasan dan bagaimana Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
penerimaan elektron reaksi berikut Mg → Mg2+ (Oksidasi)
serta peningkatan dapat 2H+ → H2 (Reduksi)
dan penurunan dijelaskan
bilangan oksidasi sebagai reaksi
redoks?
Mg + 2HCl →
MgCl2+ H2
Rubrik penilaian:

No Aspek Yang Dinilai Jawaban Rubrik

1 Pada konsep reaksi oksidasi dan Konsep reaksi oksidasi 1. Menjawab 1


reduksi berdasarkan dan reduksi berdasarkan 2. Menjawab 2
penggabungan dan pelepasan penggabungan dan
oksigen maka apakah yang pelepasan oksigen maka :
dimaksud dengan oksidasi dan  Oksidasi adalah
reduksi? reaksi
penggabungan
oksigen dengan
unsur/senyawa
 Reduksi adalah
reaksi pelepasan
oksigen dari
senyawanya
2 Berdasarkan pelepasan dan Berdasarkan pelepasan  Menjawab satu
penggabungan oksigen, dan penggabungan  Menjawab dua
tentukanlah manakah reaksi oksigen, maka : .
berikut yang termasuk reaksi Reduksi : 2CuO → 2Cu
reduksi-oksidasi? + O2
2CuO → 2Cu + O2 Oksidasi: 2PbO+O2→
2PbO + O2→ 2PbO2 2PbO2
3 Tentukan bilangan oksidasi Bilangan oksidasi atom 1. Menjawab Satu
atom unsur-unsur dalam unsur-unsur dalam 2. Menjawab dua
senyawa berikut : senyawa berikut : 3. Menjawab tiga
1. AgCl 1. Ag = +1, Cl = -1 4. Menjawab empat
2. O3 2. O3 = 0
3. ClO2- 3. Cl = +3, O = -2
4. NaH 4. Na = +1, H = -1
4 Berdasarkan data bilangan 2. Berdasarkan data a) Melakukan
oksidasi atom unsur-unsurnya bilangan oksidasi konfigurasi
bagaimana reaksi berikut dapat atom unsur-unsurnya elektron / elektron
dijelaskan sebagai reaksi maka reaksi berikut valensi tapi kurang
redoks? dapat dikatakan tepat
Mg + 2HCl → MgCl2 + H2 reaksi redoks. b) Melakukan
Mg + 2HCl → MgCl2 konfigurasi
+ H2 elektron/elektron
Mg → Mg2+ valensi dengan
(Oksidasi) tepat
2H+ → H2 (Reduksi) c) Melakukan
konfigurasi
elektron dengan
tepat tetapi
elektron valensi
kurang tepat, atau
sebaliknya
d) Melakukan
konfigurasi
elektron dan
elekron valensi
dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai