KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
peserta didik mampu :
1. Menjelaskan perkembangan konsep redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen dengan benar
2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan
penerimaan elektron dengan benar
3. Menjelaskan perkembangan konsep rekasi redoks berdasarkan kenaikan dan
penurunan biloks dengan benar
4. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan benar
5. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan benar
6. Mengidentifikasi beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
yang diperoleh dari data hasil percobaan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : pengertian reaksi reduksi dan oksidasi
2. Konseptual : perkembangan konsep reaksi redoks, bilangan oksidasi
3. Prosedural : cara menentukan bilangan oksidasi
4. Metakognitif : Reaksi perkaratan pada besi
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model dan Metode Pembelajaran : Problem Based Learning dengan metode diskusi
kelompok
Sumber belajar
Bahan ajar berupa modul reaksi redoks
Buku kimia siswa kelas X
Purba, M. (2020). KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Perhatikan gambar buah apel di bawah ini. Apakah terjadi perubahan setelah dibiarkan di
udara terbuka? Perubahan apa yang terjadi? apa yang menyebabkan terjadinya perubahan
tersebut?
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai
cakupan konsep yang dijelaskan. Perkembangan konsep reaksi redoks menghasilkan dua konsep,
yakni konsep klasik dan modern. Awalnya, konsep reaksi oksidasi dan reduksi ditinjau dariperistiwa
penggabungan dan pelepasan oksigen. Oksidasi didefinisikan sebagai peristiwa
penggabungan/pengikatan suatu zat dengan oksigen. Sebaliknya peristiwa pelepasan oksigen oleh
suatu zat disebut reduksi.
Seiring dilakukannya berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Mengingat
tidak semua reaksi kimia melibatkan oksigen, maka munculah teori yang lebih modern yang hingga saat ini
masih dipakai. Dalam teori ini disebutkan bahwa:
a. Oksidasi adalah peristiwa yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari suatu zat.Zat yang mengalami
oksidasi menjadi lebih positif.
b. Reduksi adalah peristiwa yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh suatu zat. Zat yang mengalami
reduksi akan menjadi lebih negatif.
Teori ini masih dipakai hingga saat ini. Jadi proses oksidasi dan reduksi tidak hanya dilihat dari penangkapan
oksigen dan hidrogen, melainkan dipandang sebagai proses perpindahan elektron dari zat yang satu ke zat
yang lain.
Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersama- sama. Artinya,
ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau
mengalami Reaksi oksidasi dan reduksi ternyata bukan hanya melibatkan oksigen, melainkan juga melibatkan
elektron.
Contoh:
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida (NaCl)2Na + Cl2
2NaCl
Oksidasi : 2Na → 2Na+ + 2e- [melapas 2 elektron] Reduksi :
Cl2 + 2e- → 2Cl- [menerima 2 elektron] Reaksi
redoks: 2Na + Cl2 → 2Na+ + 2Cl-
Pada reaksi di atas Na mengalami reaksi oksidasi (melepas 2 elektron) dan menyebabkanCl2 tereduksi
sehingga disebut reduktor. Sementara Cl2 mengalami reaksi reduksi (menerima 2 elektron) sehingga disebut
oksidator.
oksidasi
reduksi
Reaksi redoks dapat pula ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi atom atau unsur sebelum dan
sesudah reaksi. Bilangan oksidasi (b.o) dari suatu atom didefinisikan sebagai jumlah muatan dari atom yang
secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
Untuk menentukkan terjadinya reaksi redoks maka bilangan oksidasi dari setiap atom suatu zat dalam reaksi
kimia di hitung. Kemudian lihat bilangan oksidasi atom dalam zat sebelum dan sesudah reaksi yang berubah.
Contoh:
1.) 0 +1 -1 +2 -1 0
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
oksidasi
reduksi
dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa bilangan oksidasi Zn sebelun reaksi (sebelah kiri tanda panah) dengan
sesudah reaksi (sebelah kanan tanda panah) berubah dari 0 menjadi +2, dan bilangan oksidasi atom H
berubah dari +1 menjadi 0.
Aturan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:
Aturan Umum
1. Bilangan oksidasi atom dalam unsur-unsur bebas = 0 (nol) Contoh: Bilangan oksidasi
unsur Na, Be, Al, H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0
2. Bilangan oksidasi molekul bebas = 0 (nol)
Contoh: Bilangan oksidasi molekul H2, O2, Cl2, Br2, N2 = 0
3. Bilangan oksidasi unsur dalam keadaan ion = muatannya Contoh : -
Bilangan oksidasi ion Li+ = +1
- Bilangan oksidasi ion S2- = -2
- Bilangan oksidasi ion Fe3+ = +3
4. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa netral = 0 (nol)
Senyawa Jumlah biloks semua unsur
NaCl (1 x b.o Na) + (1 x b.o Cl) = (+1) + (-1) = 0
Rubrik Penilaian :
NO. Sikap Deskriptor
1 Rasa Ingin Tahu a. Mengajukan pertanyaan
b. Penuh perhatian
c. Memiliki buku sumber belajar
2 Bekerjasama a. Aktif berdiskusi dalam kelompok
b. Membuat pembagian tugas dalam kelompok
c. Saling bantu membantu
3 Santun a. Menggunakan bahasa yang sopan
b. Menghargai pendapat teman
c. Tidak menyela teman yang berbicara
Penskoran Skor 4 bila tiga deskriptor muncul
Skor 3 bila dua deskriptor muncul
Skor 2 bila satu deskriptor muncul
Skor 1 bila tidak ada satupun deskriptor yang muncul
Skor Maksimal 12
Nilai akhir
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai sikap = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Pedoman Penskoran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Rubrik Penilaian
Skor Maksimal 8