Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA YLPI Pekanbaru


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : X / Genap
Program : Peminatan MIPA
Materi Pokok : Reaksi Reduksi dan Oksidasi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari
ingintahunya tentang ilmu yang dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, mandiri, dan mampu menggunakan
dan humaniora dengan wawasan metode sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)


3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi 4.9 Menganalisis beberapa reaksi
dan oksidasi menggunakan berdasarkan perubahan
konsep bilangan oksidasi bilangan oksidasi yang
bilangan unsur. diperoleh dari data hasil
percobaan dan atau melalui
percobaan.

No Indikator Pencapaian No Indikator Pencapaian


Kompetensi Kompetensi
(IPK) (IPK)

3.9.1 Menjelaskan perkembangan 4.9.1 Mengidentifikasi beberapa


konsep redoks berdasarkan reaksi berdasarkan perubahan
penggabungan dan pelepasan bilangan oksidasi yang
Oksigen diperoleh dari data hasil
percobaan
3.9.2 Menjelaskan perkembangan
konsep reaksi redoks
berdasarkan pelepasan dan
penerimaan elektron

3.9.3 Menjelaskan perkembangan


konsep reaksi redoks
berdasarkan kenaikan dan
penurunan biloks

3.9.4 Menjelaskan aturan bilangan


oksidasi unsur dalam senyawa
atau ion.

3.9.5 Menentukan bilangan oksidasi


unsur dalam senyawa

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
peserta didik mampu :
1. Menjelaskan perkembangan konsep redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen dengan benar
2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan
penerimaan elektron dengan benar
3. Menjelaskan perkembangan konsep rekasi redoks berdasarkan kenaikan dan
penurunan biloks dengan benar
4. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan benar
5. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan benar
6. Mengidentifikasi beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
yang diperoleh dari data hasil percobaan dengan benar

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : pengertian reaksi reduksi dan oksidasi
2. Konseptual : perkembangan konsep reaksi redoks, bilangan oksidasi
3. Prosedural : cara menentukan bilangan oksidasi
4. Metakognitif : Reaksi perkaratan pada besi

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik
2. Model dan Metode Pembelajaran : Problem Based Learning dengan metode diskusi
kelompok

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


Media Pembelajaran
 Power point interaktif yang berkaitan dengan materi
 LKPD materi reaksi redoks

Sumber belajar
 Bahan ajar berupa modul reaksi redoks
 Buku kimia siswa kelas X
Purba, M. (2020). KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

IPK: 3.9.1; 4.9.1; 3.9.2; 3.9.3


Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
pembelajaran waktu
(menit)
1. Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 15
dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan (menanyakan kabar, dll)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan materi
yang akan dibahas sekarang
 Memberi motivasi peserta mengenai beberapa
peristiwa yang berhubungan dengan reaksi
redoks, seperti proses bernafas dan proses
pencoklatan buah apel
 Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Inti Orientasi peserta  Peserta didik diminta untuk mengamati video 60
didik pada masalah perkaratan besi (https://youtu.be/h5iUILi_Wx0 )
dan media pembelajaran tentang perkembangan
reaksi redoks dengan ringkas (mengamati)
 Peserta didik mengamati video yang diberikan
guru, pertanyaan yang diharapkan muncul
adalah “Bagaimana bias besi berkarat?” Reaksi
apa yang terjadi saat terjadinya karatan?”
(menanya)

Mengorganisasikan  Peserta didik duduk dikelompoknya masing-


peserta didik untuk masing (kelompok telah ditentukan sebelumnya)
belajar  Peserta didik menerima LKPD (Lembar Kegiatan
Peserta Didik) dan mendiskusikan hipotesis atau
dugaan sementara penyelesaian dari
permasalahan.

Membimbing  Peserta didik mengamati masalah yang tersaji


penyelidikan pada LKPD
individu dan  Peserta didik mengerjakan soal latihan pada
kelompok LKPD melalui diskusi kelompok
 Peserta didik dalam kelompoknya melakukan
diskusi untuk menganalisis masalah, dan
menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
(mengumpulkan data)
 Guru mengawasi setiap kelompok secara
bergantian, berdiskusi serta membimbing
peserta didik sambil memberikan arahan
Mengembangkan
dan menyajikan  Peserta didik menyiapkan hasil diskusi dengan
hasil karya mengumpulkan informasi dari masalah dan
membimbing peserta didik untuk
mengasosiasikan informasi yang diperolehnya.
(mengasosiasikan)
 Peserta didik mempresentasikan dengan santun
dan terampil hasil diskusinya untuk satu kegiatan
di LKPD kemudian peserta didik dari kelompok
lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil
diskusi yang disampaikan. (mengkomunikasikan)
 Guru memperhatikan sikap dan keaktifan
peserta didik dalam diskusi kelompok..
Menganalisa dan
mengevaluasi  Peserta didik bersama guru mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta masukan dari
peserta didik yang lain dan membuat
kesepakatan bila jawaban yang disampaikan
peserta didik sudah benar.
3. Penutup  Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan 15
mengenai pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan soal formatif/evaluasi untuk
mengecek pemahaman peserta didik terhadap
materi yang dipelajari hari ini secara individual.
 Peserta didik melakukan refleksi diri.
 Peserta didik menerima informasi mengenai
tugas baca untuk materi pembelajaran
pertemuan berikutnya
 Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan II (2 x 45 menit)

IPK: 3.9.4; 3.9.5


Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
pembelajaran waktu
(menit)
1. Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 15
dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan (menanyakan kabar, dll)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya:
“Masih ingatkah Ananda tentang konsep redoks
reaksi redoks?”
 Memberi motivasi peserta mengenai beberapa
peristiwa yang berhubungan dengan reaksi
redoks
 Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Inti Orientasi peserta  Peserta didik diminta mengamati media 60
didik pada masalah pembelajaran tentang bilangan oksidasi dengan
ringkas (mengamati)
 Peserta didik mengamati media pembelajaran
yang diberikan guru, pertanyaan yang
diharapkan muncul adalah “Bagaimana
menentukan bilangan oksidasi?” (menanya)

Mengorganisasikan  Peserta didik duduk dikelompoknya masing-


peserta didik untuk masing (kelompok telah ditentukan sebelumnya)
belajar  Peserta didik menerima LKPD (Lembar Kegiatan
Peserta Didik) dan mendiskusikan hipotesis atau
dugaan sementara penyelesaian dari
permasalahan.

Membimbing  Peserta didik mengamati masalah yang tersaji


penyelidikan pada LKPD
individu dan  Peserta didik mengerjakan soal latihan pada
kelompok LKPD melalui diskusi kelompok
 Peserta didik dalam kelompoknya melakukan
diskusi untuk menganalisis masalah, dan
menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
(mengumpulkan data)
 Guru mengawasi setiap kelompok secara
bergantian, berdiskusi serta membimbing
peserta didik sambil memberikan arahan

Mengembangkan  Peserta didik menyiapkan hasil diskusi dengan


dan menyajikan mengumpulkan informasi dari masalah dan
hasil karya membimbing peserta didik untuk
mengasosiasikan informasi yang diperolehnya.
(mengasosiasikan)
 Peserta didik mempresentasikan dengan santun
dan terampil hasil diskusinya untuk satu
kegiatan di LKPD kemudian peserta didik dari
kelompok lain diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil diskusi yang disampaikan.
(mengkomunikasikan)
 Guru memperhatikan sikap dan keaktifan
peserta didik dalam diskusi kelompok.

Menganalisa dan  Peserta didik bersama guru mengevaluasi


mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari
peserta didik yang lain dan membuat
kesepakatan bila jawaban yang disampaikan
peserta didik sudah benar.
3. Penutup  Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan 15
mengenai pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan soal formatif/evaluasi untuk
mengecek pemahaman peserta didik terhadap
materi yang dipelajari hari ini secara individual.
 Peserta didik melakukan refleksi diri.
 Peserta didik menerima informasi mengenai
tugas baca untuk materi pembelajaran
pertemuan berikutnya
 Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
menutup kegiatan pembelajaran.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Observasi (Presentasi)
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar Observasi
b. Tes Tertulis : Soal Evaluasi
c. Obsevasi keterampilan : Lembar observasi presentasi/membuat grafik
d. Penugasan : LKPD
3. Instrumen Penilaian
a. Lembar Penilaian Sikap (terlampir)
b. Lembar Penilaian Keterampilan (terlampir)
c. Kisi-Kisi Penilaian Kognitif (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang belum tuntas pencapaian kompetensi
dasarnya
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas lain dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan jika masih belum mencapai ketuntasan,
maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis Kembali
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut :
a. Peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan kurang dari nilai maksimum diberikan
materi dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Peserta didik yang mencapai ketuntasan maksimum diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Pekanbaru, November 2022


Mengetahui,
Kepala SMAS YLPI Pekanbaru Guru Mata Pelajaran Kimia

Suhardi, S.Pd Sri Kurniati


LAMPIRAN
Bahan Ajar

Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)

Perhatikan gambar buah apel di bawah ini. Apakah terjadi perubahan setelah dibiarkan di
udara terbuka? Perubahan apa yang terjadi? apa yang menyebabkan terjadinya perubahan
tersebut?

Perhatikan pula gambar paku di bawah ini.

Gambar 4: paku Gambar 5: paku mulai berkarat Gambar 6: paku berkarat


Dari gambar di atas, jika sepotong besi
Fakta Kimia
diletakkan di udara terbuka, ternyata lama-kelamaan
logam besi tersebut berkarat. Mengapa logam besi dapat
berkarat dan reaksi apa yang terjadi pada logam besi
tersebut? Untuk mengetahuinya, marilah kita
mempelajari tentang materi konsep reaksi redoks.
Beberapa reaksi yang terjadi di sekitar kita,
seperti apel yang berubah warna menjadi kecoklatan
setelah dikupas dan dibiarkan di udara terbuka, paku
berkarat, dan proses fotosintesis merupakan beberapa
Fotosintesis terjadi pada tumbuhan hijau. Selama contoh reaksi redoks yang terjadi dalam kehidupan kita
proses fotosintesis tumbuhan hijau yang
mengandung klorofil menyerap cahaya matahari sehari-hari.
untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi Reaksi redoks adalah reaksi oksidasi dan reduksi.
senyawa yang di butuhkan tumbuhan (glukosa)
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami
perkembangan yang pada awalnya didasarkan pada
6 pengikatan dan pelepasan oksigen, kemudian didasarkan
Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi pada penangkapan dan pelepasan elektron, dan
karena hampir semua makhluk hidup bergantung selanjutnya berdasarkan kenaikan dan penurunan biloks.
pada energi yang dihasilkan dariproses fotosintesis

Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi- Reduksi

Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai
cakupan konsep yang dijelaskan. Perkembangan konsep reaksi redoks menghasilkan dua konsep,
yakni konsep klasik dan modern. Awalnya, konsep reaksi oksidasi dan reduksi ditinjau dariperistiwa
penggabungan dan pelepasan oksigen. Oksidasi didefinisikan sebagai peristiwa
penggabungan/pengikatan suatu zat dengan oksigen. Sebaliknya peristiwa pelepasan oksigen oleh
suatu zat disebut reduksi.

Oksidasi: pengikatan oksigen


Reduksi: pelepasan oksigen

Contoh reaksi oksidasi:


1. Proses perkaratan logam, seperti besi : 4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
2. Reduksi Merkuri (II) Oksida HgO ketika dipanaskan : 2HgO(s) 

 2Hg (l)  O2 (g)
Contoh reaksi reduksi:
1. Peristiwa fotosintesis: 6CO  6H O s
in a 
r
UV  C H O  6O
2 2 6 12 6 2

Seiring dilakukannya berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Mengingat
tidak semua reaksi kimia melibatkan oksigen, maka munculah teori yang lebih modern yang hingga saat ini
masih dipakai. Dalam teori ini disebutkan bahwa:
a. Oksidasi adalah peristiwa yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari suatu zat.Zat yang mengalami
oksidasi menjadi lebih positif.
b. Reduksi adalah peristiwa yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh suatu zat. Zat yang mengalami
reduksi akan menjadi lebih negatif.
Teori ini masih dipakai hingga saat ini. Jadi proses oksidasi dan reduksi tidak hanya dilihat dari penangkapan
oksigen dan hidrogen, melainkan dipandang sebagai proses perpindahan elektron dari zat yang satu ke zat
yang lain.
Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersama- sama. Artinya,
ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau
mengalami Reaksi oksidasi dan reduksi ternyata bukan hanya melibatkan oksigen, melainkan juga melibatkan
elektron.

Oksidasi: pelepasan elektron


Reduksi: penerimaan elektron

Contoh:
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida (NaCl)2Na + Cl2
 2NaCl
Oksidasi : 2Na → 2Na+ + 2e- [melapas 2 elektron] Reduksi :
Cl2 + 2e- → 2Cl- [menerima 2 elektron] Reaksi
redoks: 2Na + Cl2 → 2Na+ + 2Cl-

Pada reaksi di atas Na mengalami reaksi oksidasi (melepas 2 elektron) dan menyebabkanCl2 tereduksi
sehingga disebut reduktor. Sementara Cl2 mengalami reaksi reduksi (menerima 2 elektron) sehingga disebut
oksidator.

2Na + Cl2 → 2 Na+ + 2 Cl–(aq)

Reduktor Oksidator Hasil Oksidasi Hasil Reduksi

oksidasi

reduksi

Reaksi redoks dapat pula ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi atom atau unsur sebelum dan
sesudah reaksi. Bilangan oksidasi (b.o) dari suatu atom didefinisikan sebagai jumlah muatan dari atom yang
secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.

Oksidasi: kenaikan bilangan oksidasi


Reduksi : penurunan bilangan oksidasi

Untuk menentukkan terjadinya reaksi redoks maka bilangan oksidasi dari setiap atom suatu zat dalam reaksi
kimia di hitung. Kemudian lihat bilangan oksidasi atom dalam zat sebelum dan sesudah reaksi yang berubah.
Contoh:
1.) 0 +1 -1 +2 -1 0
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)

oksidasi

reduksi

dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa bilangan oksidasi Zn sebelun reaksi (sebelah kiri tanda panah) dengan
sesudah reaksi (sebelah kanan tanda panah) berubah dari 0 menjadi +2, dan bilangan oksidasi atom H
berubah dari +1 menjadi 0.
Aturan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:
Aturan Umum
1. Bilangan oksidasi atom dalam unsur-unsur bebas = 0 (nol) Contoh: Bilangan oksidasi
unsur Na, Be, Al, H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0
2. Bilangan oksidasi molekul bebas = 0 (nol)
Contoh: Bilangan oksidasi molekul H2, O2, Cl2, Br2, N2 = 0
3. Bilangan oksidasi unsur dalam keadaan ion = muatannya Contoh : -
Bilangan oksidasi ion Li+ = +1
- Bilangan oksidasi ion S2- = -2
- Bilangan oksidasi ion Fe3+ = +3
4. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa netral = 0 (nol)
Senyawa Jumlah biloks semua unsur
NaCl (1 x b.o Na) + (1 x b.o Cl) = (+1) + (-1) = 0

CaBr2 (1 x b.o Ca) + (2 x b.o Br) = (+2) + (-2) = 0


BF3 (1 x b.o B) + (3 x b.o F) = (+3) + (-3) = 0

*b.o = bilangan oksidasi


5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ionnya
Ion poliatom Jumlah biloks dalam ionnya
NO3- (1 x b.o N) + (3 x b.o O) = -1
S2O32- (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2
Cr2O72- (2 x b.o Cr) + (7 x b.o O) = -2
MnO4- (1 x b.o Mn) + (4 x b.o 0) = -1
6. Bilangan oksidasi unsur fluorin (F) selalu bernilai -1
7. Bilangan oksidasi unsur hidrogen (H) selalu bernilai +1, kecuali pada senyawa hidrida bernilai -1
Catatan : senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan unsurhidrogen, contoh :
NaH, MgH2
8. Bilangan oksidasi unsur oksigen (O) selalu bernilai -2, kecuali pada senyawa peroksidabernilai -1, dan pada
senyawa F2O bernilai +1
Catatan : senyawa peroksida adalah senyawa antara logam dan anion peroksida (O22-),

contoh : Na2O2, H2O2, CaO2


9. Unsur logam golongan utama hanya memiliki satu bilangan oksidasi, sedangkan unsur logam transisi memiliki
bilangan oksidasi lebih dari satu
Contoh, Cu memiliki 2 bilangan oksidasi dalam senyawa yaitu +1 pada Cu2O dan +2 pada CuO
*lihat letak Cu (tembaga) dalam Tabel Periodik Unsur
INSTRUMEN PENILAIAN
A. LEMBAR PENILAIAN SIKAP SISWA
Tujuan:
Selama proses belajar mengajar peserta didik memiliki sikap (karakter):
1. Rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran
2. Bekerja sama dalam mengerjakan LKPD
3. Santun dalam berdiskusi

Rubrik Penilaian :
NO. Sikap Deskriptor
1 Rasa Ingin Tahu a. Mengajukan pertanyaan
b. Penuh perhatian
c. Memiliki buku sumber belajar
2 Bekerjasama a. Aktif berdiskusi dalam kelompok
b. Membuat pembagian tugas dalam kelompok
c. Saling bantu membantu
3 Santun a. Menggunakan bahasa yang sopan
b. Menghargai pendapat teman
c. Tidak menyela teman yang berbicara
Penskoran Skor 4 bila tiga deskriptor muncul
Skor 3 bila dua deskriptor muncul
Skor 2 bila satu deskriptor muncul
Skor 1 bila tidak ada satupun deskriptor yang muncul
Skor Maksimal 12
Nilai akhir
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai sikap = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Pedoman Penskoran

Kategori Penilaian Aplikasi Nilai


Sangat Baik 85-100 A
Baik 70-84 B
Cukup 55-69 C
Kurang 40-54 D
Sangat Kurang 0-39 E

Rekapitulasi Nilai Sikap Siswa

Indikator Sikap Ilmiah Aplikasi


No Nama Peserta Jumlah Nilai Nilai
Didik Rasa ingin Bekerja Santun Skor
tahu sama

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

B. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN SISWA


a. Penilaian Keterampilan Presentasi Siswa
PETUNJUK
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik dalam prosespembelajaran.
Berikan skor berdasarkan rubrik penilaian.

Rubrik Penilaian

No Aspek yang Deskriptor


Dinilai
1 Komunikatif 1. Memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan penjelasan materi.
2. Tata kalimat sesuai dengan aturan Tata Bahasa Indonesia.
3. Mengupayakan terciptanya rangkaian kalimat yang koheren sehingga
mudah dipahami oleh pendengar.
2 Sistematika 1. Menyampaikan presentasi yang diawali dan diakhiri dengan salam.
penyajian data 2. Menyampaikan hasil diskusi sesuai dengan konsep dan tujuan
pembelajaran
3. Menyampaikan hasil diskusi secara runtun.
Penskoran Skor 4 bila tiga deskriptor muncul.
Skor 3 bila dua deskriptor muncul.
Skor 2 bila satu deskriptor muncul.
Skor 1 bila tidak ada satupun deskriptor yang muncul.

Skor Maksimal 8

Nilai Akhir 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor Nilai
1 2
1

Anda mungkin juga menyukai