Anda di halaman 1dari 5

Air Lindi dan Sumbernya

limbah yang dihasilkan oleh masyarakat indutrialis bukan hanya merupakan limbah
alami, tetapi juga limbah berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia,
hewan, tumbuhan, dan dapat mencemari tanah, udara, bahkan air. Seperti yang
diketahui, air memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan ekosistem
yang ada di bumi. Dengan siklusnya yang tidak berujung, air dapat terus diperoleh
secara alami. Namun, pada salah satu tahapan siklus air di mana air yang jatuh dari
langit yang mengalir dari dataran tinggi hingga rendah, yang sering disebut run
off, curahan hujan yang bersentuhan dan meresap ke dalam limbah yang biasanya
ditemukan di situs pembuangan akan terkontaminasi. Dari sana, air lindi pun
terbentuk.

Air Lindi dari Limbah © Characteristics and potential treatment technologies for different kinds of
wastewaters

Pada dasarnya, air lindi tidak lain merupakan larutan pekat dari komponen-
komponen yang terdapat pada limbah, baik organik maupun anorganik. Air lindi yang
terbentuk dari campuran air dan limbah berbahaya memiliki kadar toksisitas, atau
sifat beracun, yang tinggi. Seringkali, air lindi seperti ini bahkan bersifat korosif. Hal
tersebut merupakan salah satu ancaman utama bagi keseluruhan ekosistem,
terutama bagi kehidupan mikroba, tumbuhan, dan hewan akuatik dan darat di sekitar
aliran air tersebut. 

Meskipun begitu, air lindi tidak selalu membawa dampak negatif sebab kadar
toksisitas pada air lindi tidak selalu tinggi. Jika air lindi terbentuk dari limbah yang
terpilih secara teliti, maka hasilnya pun sebaliknya. 

Air Lindi Sebagai Pupuk


Semuanya kembali lagi ke asal-usul air lindi yang diperoleh. Air lindi yang diolah dari
limbah terpilih, biasanya dari pembuangan rumah tangga, dapat dijadikan pupuk
bagi tanaman. Manfaat pupuk air lindi antara lain termasuk meningkatkan
pertumbuhan dan kesehatan tanaman secara keseluruhan; melawan penyakit dan
hama; menyediakan nutrisi tambahan untuk tanaman dan tanah; dan mengurangi
bahan kimia dari pestisida yang biasanya digunakan. Dikarenakan, air lindi seperti
ini biasanya memiliki kandungan yang sangat kaya akan zat-zat seperti nitrogen,
fosfor, kalium dan karbon yang juga identik dengan keperluan-keperluan utama
dalam meningkatkan pertumbuhan. Kandungan ini juga merupakan zat-zat alami
yang dapat membuat air lindi berfungsi seperti pupuk komersial.
Nitrogen merupakan bagian dari molekul krusial pada tumbuhan yang bernama
klorofil. Klorofil ini lah yang memberi tumbuhan warna hijaunya dan yang
bertanggung jawab atas terjadinya proses fotosintesis atau pembuatan makanan
pada tumbuhan. Jika timbul daun-daun yang terlihat mulai menguning, tumbuhan
tersebut menunjukkan tanda-tanda kekurangan nitrogen dalam sistemnya atau
lokasi. Hal ini disebut klorosis. 

Selain itu, nitrogen juga berkontribusi sebagai komponen utama dalam membangun
protoplasma tumbuhan. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel yang mengatur
varian bunga, membantu tunas sehingga dapat bertumbuh dengan pesat,
menguatkan kuncup bunga dan meningkatkan kualitas buah atau biji untuk faktor
reproduktif. Selebihnya, protoplasma berfungsi sebagai katalisator penyerapan dan
pengolahan mineral lainnya. Dengan begitulah air lindi dapat memenuhi kebutuhan
tanaman akan zat nitrogen.

Dampak Fosfor 

Fosfor merupakan zat yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan


produktivitas tanaman. Hal ini dikarenakan fosfor adalah komponen utama dalam
pembentukan sebuah senyawa yang bernama adenosin trifosfat. Adenosin trifosfat
(ATP) sendiri merupakan satuan energi pada makhluk hidup, tidak terkecuali
tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman, ATP adalah sesuatu yang juga mengatur
kencangnya laju fotosintesis, yaitu proses perolehan makanan bagi tanaman pada
umumnya. Senyawa ini terdiri dari molekul adenosin yang diikatkan ke tiga gugus
fosfat yang memiliki fosfor dalam strukturnya. Dengan kandungan fosfor dalam air
lindi, maka air lindi dapat membantu keberlangsungan proses pembuatan energi
tersebut.

Dampak Kalium

Kalium bersifat sebagai komponen yang mengatur pergerakan molekul-molekul


dalam sistem tanaman yang biasanya berupa air, karbohidrat, dan nutrisi lainnya.
Makronutrien ini mempengaruhi aktivasi enzim dalam sistem tanaman, sehingga
tanaman tersebut dapat menghasilkan pati, protein, dan adenosin trifosfat (ATP)
bagi keperluan hidup mereka. Terlebih lagi, kalium juga mengatur aktivitas
pembukaan dan penutupan stomata, fitur di balik daun tanaman yang vital untuk
melaksanakan proses pertukaran gas. 

Semua hal di atas dapat dikaitkan dengan peran kalium yang sangat besar dalam
sistem transpor sel hidup. Jika jumlah kalium pada sistem tanaman kurang
memadai, maka tanaman tersebut akan mengalami penghambatan dalam proses
metabolisme, yang kemudian juga akan menghambat pertumbuhannya secara
keseluruhan.

Dampak Karbon

Tahukah kamu bahwa Semua makhluk hidup itu berbasis karbon? Fakta lainnya,
semua kandungan serat dan gizi seperti protein, lemak, dan karbohidrat ternyata
terdiri dari rantai atom karbon yang terikat dengan atom-atom lain. Belum lagi
ditambah dengan unsur yang paling penting: karbon dioksida sangat dibutuhkan
untuk melakukan proses fotosintesis. Maka dari itu, sebuah tanaman tidak dapat
beroperasi dengan maksimal dan memenuhi kebutuhan pertumbuhannya jika
kandungan karbon belum mencapai batas yang cukup.

Dengan menambahkan bahan organik yang kaya akan karbon ke tanah di sekitar
tanaman, tanaman yang tumbuh akan mendapatkan peningkatan dalam kesuburan.
Karbon berkontribusi dalam mengoptimalkan produksi makanan dan penyerapan
nutrisi pada tanaman, lantas membuatnya subur dan kuat. 

Cara Membuat Pupuk Air Lindi di Rumah


Banyak yang tidak mengetahui bahwa persentase limbah yang terdiri dari makanan
telah mencapai 21.6%, yang juga setara dengan 63.1 juta ton limbah. Sayangnya,
angka yang seharusnya menjadi sebuah statistik yang mengkhawatirkan ini malah
sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas. 

P
upuk Organik © greenmatters.com

Setelah mengetahui dampaknya limbah yang teramat fatal bagi lingkungan dan
ekosistem sekitar, memang sudah sepantasnya kita sebagai penghuni sementara di
bumi ini bertindak selayaknya untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Dengan mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang kemudian dapat
membantu tanaman bertumbuh dengan sehat dan kuat, kita dapat membantu dunia
mengurangi salah satu keresahan terbesarnya. Berikut adalah langkah-langkah
membuat pupuk air lindi dari limbah rumah tangga:

 Kumpulkan sisa-sisa makanan/minuman organik.


Tidak terkecuali, bagian makanan yang tidak biasanya dikonsumsi, seperti cangkang
telur. Namun, hindari serpihan daging, tulang, minyak/lemak, kotoran hewan
peliharaanmu.
 Sediakan sebuah pot dapur untuk menampung pupuk dan masukkan
kumpulan tersebut ke dalam pot.
Pilihlah ukuran pot yang sesuai dengan kebutuhanmu dan mudah untuk dipakai
dalam proses mengolah pupuk tersebut nantinya. 
 Masukkan air sebanyak ⅔ volume total pot.
 Hangatkan campuran.
Layaknya 30 menit hingga 2 jam, tergantung jumlah campuran yang telah
dikumpulkan.
 Masukkan air secukupnya.
Pastikan campuran di dalam pot tidak terlalu kering, tetapi juga tidak tergenang
dengan air. 
 Rendam selama beberapa hari dan letakkan tong pada tempat yang hangat
dan lembab.
 Saring sebelum dituangkan ke tanah di sekitar tanaman.

Anda mungkin juga menyukai